· web view627 usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok...

75
PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA DAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

PENDIDIKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDADAN KEBUDAYAAN NASIONAL

Page 2:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 3:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

B A B XIV

PENDIDJKAN, PEMBINAAN GENERASI MUDA, DANKEBUDAYAAN NASIONAL

A. PENDIDIKAN DAN PEMBINAAN GENERASI MUDA

1. Pendahuluan

Kebijaksanaan pokok pembangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II merupakan penguraian dari kebijaksanaan dasar pembangunan di bidang pendidikan yang termuat dalam Garis-garis Besar Haluan Negara. Rangkaian kebijaksanaan tersebut mencakup sejumlah kegiatan lanjutan, perluasan dan peningkatan berbagai usaha selama Repelita I. Keseluruhan usaha tersebut dilaksanakan sebagai suatu kebulatan tindakan dalam rangka pemecahan secara lebih mendasar daripada masalah-masalah yang saling berkaitan d bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda, antara lain menyangkut perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, penyesuaian (relevansi) pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, peningkatan pembinaan generasi muda dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan dan pembinaan generasi muda.

Langkah-langkah kebijaksanaan yang digariskan dalam Repelita II tersebut memberikan pengarahan kebijaksanaan dalam penyusunan pragram dan proyek yang tertuang dalam rencana tahunan. Pokokpokok daripada garis kebijaksanaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Perluasan dan pemerataan kesempatan

Page 4:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

belajarUsaha perluasan dan pemerataan kesempatan

belajar merupakan penterapan dari azas keadilan sosial di bidang pendidikan. Khususnya pada tingkat pendidikan dasar, usaha tersebut dilakukan dengan pembangunan gedung-gedung baru SD dan rehabilitasi gedung-gedung

617

Page 5:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

sekolah yang lama melalui serangkaian Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Inpres Pendidikan) sehingga pada akhir Repelita II dapat ditampung 85 % dari jumlah anak umur 7 12 tahun di Sekolah Dasar. Dalam hubungan ini perhatian khusus diberikan pula pada, penyediaan guru-guru SD dalam jumlah yang memadai sesuai dengan perluasan kesempatan belajar pada SD.

Agar perluasan dan pemerataan kesempatan belajar menjadi lebih mantap diusahakan pula penekanan jumlah pelajar putus sekolah (drop out) melalui peningkatan efisiensi pendidikan pada Sekolah Dasar. Demikian pula terus diperbaiki pelaksanaan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) agar anak-anak dari kalangan keluarga yang ekonominya lemah tetap dapat melanjutkan pendidikan sekolahnya. Sementara itu dilanjutkan pula pengadaan berbagai jenis bea siswa di semua jenis dan tingkat pendidikan terutama untuk para pelajar dan mahasiswa yang berbakat atau rnampu berprestasi namun keada- an ekonominya relatif lemah.

Selanjutnya daya tampung baik pada SMP maupun pada berbagai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA, STM, SPG dan Sekolah Kejuruan lainnya) diperluas pula sesuai dengan pertambahan murid pada tingkat dan jenis pendidikan tersebut selama Repelita II.

Page 6:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

b. Peningkatan mutu pendidikanUsaha peningkatan dan pemerataan mutu bagi

semua jenis dan tingkat pendidikan dilanjutkan antara lain melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:(1) pengembangan kurikulum termasuk perintisan

cara-cara penya- jian pelajaran yang lebih efisicm dan pembaharuan sistim studi pada umumnya;

(2) penyediaan buku-buku pelajaaan pokok yang bermutu dan telah dibakukan (distaridarisir) untuk berbagai bidang pelajaran terutama pada Sekolah Dasar dan SMP serta berbagai jenis sekolah lanjutan atas, di samping buku-buku perpustakaan yang terpllih dalam berbagai bidang-studi pada-perguruan tinggi;

618

Page 7:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

(3) pengadaan fasilitas dan peralatan pendidikan untuk semua ting- kat dan jenis pendidikan : alat-alat peraga dan. peralatan pendidikan lainnya pada SD, Taman Kanak-kanak dan Sekolah Luar Biasa, Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam pada SMP dan SMA, fasilitas dan perlengkapan latihan praktek pada sekolahsekolah kejuruan dan teknik dan laboratorium-laboratorium untuk berbagai bidang ilmu pada pendidikan tinggi;

(4) penataran guru secara terarah sesuai dengan keperluan dan prioritas pada masing-masing jenis dan tingkat pendidikan, termasuk penempatan guru-guru yang selesai ditatar terutama untuk Ilmu Pengetahuan Alam pada SMP dan SMA ke daerah-daerah yang memerlukannya. Kecuali itu diadakan pula penataran serta kesempatan studi lanjutan untuk para dosen baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan keahlian masing-masing dalam rangka pengembangan tenaga akademis dalam bidang studi tertentu;

(5) penyediaan buku-buku bacaan yang sehat dan bermutu melalui perpustakaan sekolah untuk Sekolah Dasar dan sekolah-sekolah lanjutan dalam rangka memenuhi minat baca di kalangan anakanak, remaja dan pemuda.

c. Peningkatan relevansi pendidikan

Hasil sistim pendidikan diusahakan agar lebih memenuhi persyaratan lapangan kerja yang tersedia dalam pembangunan. Agar pendidikan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja pembangunan (baik nasional maupun regional/daerah), mutlak harus diserasikan dengan perkembangan arigkatan kerja, pasaran kerja, dan kebijaksanaan per-kembangan kesempatan kerja.

Sistim pendidikan yang lebih dikaitkan dengan

Page 8:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

kebijaksanaan pengembangan kesempatan kerja, meliputi pula peningkatan prakarsa membuka lapangan kerja sendiri oleh para lulusan sekolah sesuai dengan arah perkembangan generasi muda sebagai tunas bangsa yang sanggup berdiri sendiri. Untuk itu antara lain pola sekolah-sekolah ke- juruan dan teknik akan lebih dikembangkan sehingga menghasilkan

619

Page 9:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

tenaga-tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pembangunan. Dalam hubungan ini akan lebih dikembangkan bentuk-bentuk latihan yang di-usahakan bersama oleh Pemerintah dan dunia usaha sehingga generasi muda Indonesia mendapat kesempatan yang lebih nyata untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Selanjutnya pendidikan di daerah akan lebih dikaitkan secara langsung dengan kegiatan-kegiatan pembangunan sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan keperluan daerah itu sendiri.

Akhirnya ditingkatkan pula keikut sertaan dunia usaha dalam kegiatan pendidikan antara lain dengan memberikan kesempatan berpraktek bagi pelajar dan mahasiswa.

d. Peningkatan pengelolaan sistim pendidikan

Page 10:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien terus dimantapkan sesuai dengan penggarisan tanggung jawab fungsionil atas pembinaan pendidikan dan latihan berdasarkan Keputusan Presiden No. 37 tahun 1972 dan Instruksi Presiden No. 15 tahun 1974. Dengan demi- kian maka penyelenggaraan dan perkembangan pendidikan dan latihan dapat diusahakan dengan lebih tertib, terarah dan berencana, sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan individu dan masyarakat serta sesuai pula dengan keperluan pembangunan.

e. Pendidikan di luar,sekolah

Page 11:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Pendidikan di luar sekolah ditujukan kepada (1) anak-anak usia sekolah yang tidak tertampung dalam sistim persekolahan agar mem- peroleh pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat menjadi warga negara yang produktif; (2) anak-anak putus sekolah agar dapat ditam-pung dalam suatu sistim pendidikan yang memberikan kemungkinan untuk tetap mengembangkan dirinya; (3) memelihara kemampuan ak-sarawan yang ada dan menghasilkan aksarawan-aksarawan baru atas dasar "bekerja dan belajar untuk menambah penghasilan". Pada gilirannya mereka dapat menjadi pelatih dan penyebar-pengetahuan praktis dan ketrampilan dasar yang telah mereka peroleh; (4) memberikan

620

Page 12:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

berbagai ketrampilan khusus kepada wanita Indonesia sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga.

f. Pembinaan generasi muda

Pembinaan generasi muda adalah suatu kegiatan yang erat perta- liannya dengan usaha-usaha pendidikan sekolah maupun kegiatan pendidikan di luar sekolah. Pengembangan kehidupan berorganisasi di kalangan generasi muda dilakukan dalam lingkungan sekolah dan kampus begitu pula di kalangan masyarakat luas (dalam kepramukaan ataupun organisasi kepemudaan lainnya). Dalam pada itu, khususnya pemanfaatan waktu oleh generasi muda diarahkan terutama pada kegiatan-kegiatan yang produktif sehingga benar-benar menguntungkan perkembangan jiwa raga generasi muda. Oleh karena itu pembinaan generasi muda,memerlukan kerjasama yang erat antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah, termasuk lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi-organisasi pemuda sendiri. Akhirnya, generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa dan sebagai peserta pelaksana program- program pembangunan diberi kesempatan luas untuk mempersiapkan diri ke arah penerimaan tanggung-jawab di masa mendatang demi kelangsungan hidup bangsa serta sekaligus meningkatkan partisipasinya dalam proses pembangunan.

Usaha pembinaan generasi muda tersebut dilakukan antara lain melalui peningkatan kesempatan latihan-latihan ketrampilan, kemampuan kepemimpinan pemuda dan remaja, fasilitas rekreasi, kesempatan pengabdian terhadap masyarakat dan lain sebagainya.

Page 13:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 14:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Usaha di bidang pembinaan olah raga bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan prestasi olah raga. Untuk mencapai tujuan tersebut antara lain diusahakan penyebar luasan "Senam Pagi" di sekolah-sekolah, kantor-kantor dan di kalangan masyarakat perkotaan dan pedesaan, berbagai kegiatan perlombaan olah raga di kalangan pelajar dan pemuda/remaja secara meluas dan kegiatan-

Page 15:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

621

Page 16:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

kegiatan terarah untuk meningkatkan prestasi dalam berbagai cabang olah raga.

Penyediaan alat-alat olah raga di sekolah-sekolah dan pada berbagai fasilitas pembinaan generasi muda lainnya, demikian pula pe- nyediaan buku-buku pedoman/petunjuk untuk keperluan guru dan pelatih olah raga merupakan kegiatan penunjang untuk mencapai tujuan pembinaan olah raga.

Page 17:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

2. Pelaksanaan Kegiatan PembangunanDalam tahun kedua Repelita 11 (1975/76) telah

ditingkatkan berbagai kegiatan penmbangunan di bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda sebagai kelanjutan dari tahun pertama Repelita II (1974/75). Bagian-bagian tertentu dari beberapa program Repelita II telah mendekati penyelesaian sepenuhnya, misalnya penyempurnaan pendidikan lanjutan umum melalui pengadaan ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lengkap dengan peralatannya (science equipment) pada semua SMP dan SMA Negeri serta rehabilitasi dari gedung-gedung sekolahnya itu sendiri. Beberapa kegiatan lainnya sudah nampak pengaruhnya yang berarti, terutama perluasan dan pe-ningkatan mutu pendidikan dasar yang dilakukan melalui pemba-ngunan gedung-gedung Sekolah Dasar baru dan rehabilitasi gedunggedung SD yang ada serta pengadaan buku peiajaran pokok maupun buku bacaan anak-anak (perpustakaan sekolah) untuk semua SD di samping penataran guru. Sejumlah kegiatan tertentu lainnya telah di- mantapkan pola pengembangannya bahkan hasil-hasil pertamanya te-lah nampak pula. Hal ini antara lain dilaksanakan melalui peningkatan mutu pendidikan tehnik dan kejuruan pada lima pusat latihan pen- didikan tehnik (Technical Training Centers) yang telah diselesaikan, dan pengadaan peralatan praktek yang memadai pada sejumlah Se-kolah Tehnik. Menengah dan sekolah-sekolah Kejuruan. Begitu pula dilakukan perluasan fasilitas fisik (ruang-ruang kelas dan asrama) pada sejumlah Sekolah Pendidikan Guru, pemberian bea-siswa untuk pelajar dan mahasiswa pada semua tingkat dan jenis pendidikan; pembinaan tenaga akademis dan pengabdian masyarakat oleh perguruan622

Page 18:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 19:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

tinggi dan berbagai kegiatan pendidikan di luar sekolah (non-formil) serta pembinaan generasi muda.

a. Pembinaan Pendidikan DasarDalam tahun 1975/76 telah, dilanjutkan usaha

perluasan kesempatan belajar pada Sekolah Dasar (SD) melalui Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar di samping peningkatan mutu pendi-dikannya. Demikian pula dilanjutkan pembinaan Taman KanakKanak (TKK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Perluasan dan sekaligus pemerataan kesempatan belajar pada SD telah ditingkatkan melalui Inpres No. 6/ 1975, yaitu dengan pembangunan 10.000 gedung SD baru yang masing-masing terdiri dari tiga ruang kelas dan satu ruang guru sebagai tahap (unit) pertama, di samping perbaikan kembali (rehabilitasi) 10.000 gedung SD yang lama. Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari pembangunan 6.000 gedung SD yang baru yang masing-masing sudah lengkap terdiri dari enam kelas dan satu ruang guru (Inpres No. 10/1973 dan Inpres No. 6/ 1974).

Pembangunan gedung-gedung SD baru melalui Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar selama dua tahun pertama Repelita II te-lah mulai nampak pengaruhnya yang berarti terhadap pertambahan jumlah murid. Kenaikan jumlah murid SD untuk tahun pelajaran 1975 adalah 966 ribu, yaitu dari 13,3 juta dalam tahun 1974 menjadi hampir 14,3 juta dalam tahun 1975 atau 7,3 % dibandingkan dengan pertambahan 245 ribu atau 1,9% dalam tahun 1974. Dalam pada itu, pertambahan sementara untuk tahun 1976 diperkirakan sudah lebih dari 1,0 juta atau 7,3%

Page 20:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

terhadap tahun 1975, yaitu dengan diperkirakannya jumlah murid dalam tahun 1976 sementara ini men-jadi 15,3 juta (Lihat Tabel XIV-1).

Guna memenuhi keperluan tenaga guru pada SD baru dalam tahun 1975/76 telah diangkat 40 ribu guru (termasuk 10 ribu, kepala sekolah), yang merupakan penambahan pada 36 ribu guru baru yang telah diangkat dalam tahun-tahun 1973/74 dan 1974/75 (Tabel XIV-2).

623

Page 21:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

TABEL XIV – 1JUMLAH MURID DAN MAHASISWA, 1973 – 1976

(dalam ribuan)

Page 22:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

624

Page 23:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

GRAFIK XIV – 1JUMLAH MURID SEKOLAH, 1973 – 1976

625

Page 24:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

pelajaran pokok meliputi 4,6 juta buku khusus untuk "SD Inpres" (Tabel XIV – 2) dan 25,8 juta buku dalam tahun 1973/74 (termasuk 2,8 juta khusus untuk "SD Inpres") (Tabel XIV – 3).

Untuk memanfaatkan penggunaan buku pelajaran pokok dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada SD, dalam tahun 1975/76 telah diselenggarakan penataran untuk 231 ribu guru termasuk sejumlah tenaga pembina pendidikan, yaitu sebagai kelanjutan dari penataran untuk 106 ribu guru dan tenaga pembina dalam tahun 1974/75. Dengan demikian dalam dua tahun pertama Repelita II jumlah tenaga yang telah mengalami penataran telah mencapai 337,2 ribu guru termasuk 6,658 tenaga pembina. (Tabel XIV – 4).

Masih dalam rangka peningkatan mutu, telah dicetak 7,3 juta buku bacaan untuk perpustakaan SD dalam tahun 1975/76, yaitu sebagai kelanjutan dari pengadaan 13,5 juta buku bacaan dalam tahun-tahun 1973/74 dan 1974/75. Dengan demikian maka untuk semua SD (Negeri dan Swasta) masing-masing telah disediakan 300 judul buku bacaan kanak-kanak (Tabei XIV – 5).

Di samping itu sebagai penunjang terhadap kegiatan peningkatan efisiensi pembinaan (supervisi) dalam-tahun 1975/76 telah disediakan sejumlah 2.650 buah sepeda motor, yang merupakan penyediaan pelengkap terbadap 3.130 sepeda motor, 142 kendaraan air bermotor dan 26 kendaraan roda empat dalarn tahun 1974/75.

Ringkasan kegiatan-kegiatan utama dalam rangka pembinaan pendidikan SD sebagaimana diutarakan di atas, dapat dilihat pada Tabel di bawah ini (Tabel XIV – 2).

Selanjutnya telah dilakukan pula berbagai

Page 25:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

kegiatan lanjutan pembinaan pendidikan dasar berupa pemantapan pembakuan kurikulum SD, penyempurnaan sejumlah naskah buku pelajaran untuk kelaskelas tertentu, dan pengembangan alat-alat bantuan mengajar (alatperaga) untuk dicobakan.

Khusus untuk Taman Kanak-kanak telah dilanjutkan usaha pe- nyempurnaan kurikulum serta pengadaan buku pedoman guru sejumlah 30 ribu dan pengadaan 500 set alat peraga. Untuk Sekolah Luar Biasa telah dicetak 2,9 ribu buku pelajaran termasuk pedoman guru dan telah dimulai pula dengan pengadaan berbagai alat peraga.

626

Page 26:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

TABEL XIV – 2PEMBINAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR,

1973/74 – 1973/76

627

Page 27:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 28:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial) yang jumlah- nya untuk SMP dalam tahun 1975/76 adalah sekitar 1,5 juta, yaitu sebagai kelanjutan dari pengadaan 1,0 juta buku pelajaran pokok dalam tahun 1974/75 (Tabel XIV - 3).

Dalam tahun 1975/76 telah dilanjutkan pengadaan buku bacaan/ perpustakaan, yaitu rata-rata 75 judul masing-masing enam eksemplar untuk setiap SMP Negeri atau sekitar 704 ribu buah, sedangkan dalam tahun 1974/75 kegiatan ini telah meliputi 305 ribu buah buku bacaan (Tabel XIV – 5).

TABEL X1V – 3BUKU PELAJARAN POKOK, 1973/74 – 1973/76

(dalam ribuan)

Page 29:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

628

Page 30:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

TABEL X1V – 4PENATARAN PERSONIL 1973/74 – 1975/76

(orang)

629

Page 31:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

GRAFIK X1V – 2PENATARAN PERSONIL 1973/74 – 1975/75

630

Page 32:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

TABEL XIV – 5PENGADAAN BUKU –BUKU PERPUSTAKAAN DAN MAJALAH,

1973/74, 1974/75 dan 1975/76(Eksemplar)

631

Page 33:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Selanjutnya dalam tahun 1975/76 telah dilanjutkan penyediaan alat kesenian, olah raga dan ketrampilan pada semua SMP Negeri.

Masih dalam rangka peningkatan mutu pendidikan pada SMP dalam tahun 1975/76 telah dilakukan penataran terhadap 2,3 ribu guru dari berbagai bidang mata pelajaran sebagai peningkatan kegiat- an penataran dalam tahun 1974/75 yang meliputi 317 guru/penatar khusus untuk IPA (Tabel XIV – 4).

Dalam rangka peningkatan fasilitas penataran guru telah selesai dibangun tujuh Balai Penataran Guru (BPG) untuk IPA, Matematika, Fisika dan Bahasa.

Dalam tahun 1975/76 daya tampung SMP telah diperluas melalui penambahan ruang kelas pada gedung SMP yang sudah ada sebanyak 1.000 ruang kelas (ekwivalen dengan 40 – 80 ribu tempat belajar). Perluasan daya tampung SMP ini adalah penting karena diperkirakan bahwa jumlah lulusan SD yang ingin meneruskan pendidikannya ke SMP akan bertambah. Hal ini disebabkan karena per-tambahan jumlah SD baru, melalui Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar maupun karena peningkatan efisiensi sistim pendidikan SD itu sendiri.

Jumlah seluruh murid Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP) dalam tahuri pelajaran 1976 telah bertambah dengan 86 ribu atau 4,7%, yaitu dari 1.815.000 murid dalam tahun 1975 menjadi 1.9011.000 murid dalam tahun 1976. Pertambahan tersebut di atas adalah 67 ribu untuk SMP dan 19 ribu untuk Sekolah Tehnik dan Kejuruan Tingkat Pertama. Jumlah murid SMP yang dalam tahun 1975 adalah 1.415.000 menjadi 1.482.000 dalam tahun 1976, sedangkan jumlah murid Sekolah

Page 34:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Tehnik/Kejuruan yang dalam tahun 1975 adalah 400 ribu menjadi 419 ribu dalam tahun 1976, yang berarti kenaikan 4,7% untuk SMP dan 4,8% untuk Sekolah Tehnik/Kejuruan (Tabel XIV – 1).

Mengenai Sekolah Tehnik/Kejuruan Tingkat Pertama, kebijakaanaan yang ditempuh ialah pengintegrasian berangsur-angsur sebagian besar dari padanya menjadi SMP yang disempurnakan. Langkahlangkah kearah itu telah dimulai untuk 50 buah Sekolah Tehnik/Kejuruan dalam tahun 1975/76.

632

Page 35:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

c. Pembinaan Pendidikan Lanjutan AtasKegiatan utama pembinaan pendidikan lanjutan

atas (SMA, STM, SPG, SMOA dan Sekolah Kejuruan lainnya) dalam tahun 1975/76 merupakan kelanjutan dari usaha yang sudah dimantapkan dalam tahun 1974/75, yakni peningkatan mutu dan relevansi dengan kebutuhan pembangunan.

Dalam pada itu pertambahan jumlah murid telah meningkat pula dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebagai keseluruhan telah bertambah dengan 50,7 ribu dalam tahun 1976, yaitu dari 766,3 ribu dalam tahun 1975 menjadi 817 ribu dalam tahun 1976, yang berarti suatu kenaikan 6,6%, dibandingkan dengan kenaikan 5,6% dalam tahun 1975 terhadap tahun 1974. Pertambahan murid sejumlah 50,7 ribu tersebut terdiri dari 23,2 ribu pada SMA, yaitu dari 340,8 ribu dalam tahun 1975 menjadi 364 ribu dalam tahun 1976, yang berarti suatu kenaikan dengan 6,8%, yang merupakan kenaikan yang sama (6,8 % ) untuk tahun 1975. Selanjutnya, terdapat pertambahan dengan 26 ribu pada STM serta Sekolah Kejurusan lainnya, yaitu dari 342,9 ribu dalam tahun 1975 menjadi 369 ribu dalam tahun 1976, yang berarti suatu kenaikan 7,6 % dibandingkan dengan penurunan 5,5 % dalam tahun 1975. Akhirnya, terdapat pertambahan sebanyak 1,4 ribu untuk SPG dan SMOA, yaitu dari 82,6 ribu dalam tahun 1975 menjadi 84 ribu dalam tahun 1976, yang berarti kenaikan 1,7% untuk tahun 1976 dibandingkan dengan kenaikan hanya 0,7% dalam tahun 1975. Dalam angka-angka jumlah murid tersebut di atas, khususnya di samping SPG dan SMOA belum termasuk jumlah murid berbagai pendidikan guru untuk bidang-bidang kesenian, yang tercatat sebanyak 11,3 ribu pada tahun 1976 (Tabel XIV – 1).

Page 36:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

(1) Sekolah Menengah Atas (SMA)Sebagaimana halnya dengan pembinaan SMP,

kegiatan utama pembinaan SMA terutama dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikannya di samping menampung pertambahan muridnya. Dalam tahun 1975/76 telah dilanjutkan kegiatan pengadaan ruang-ruang laboratorium IPA (rata-rata setiap SMA mendapat dua ruang labora-

633

Page 37:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

torium) lengkap dengan peralatannya (science equipment) untuk 226 SMA, dengan sekaligus perbaikan kembali (rehabilitasi) gedung sekolah itu sendiri. Dengan demikian dalam dua tahun pertama Repelita II telah dilengkapi keseluruhan 426 SMA Negeri dengan laboratorium IPA serta sekaligus perbaikan gedungnya. Sebagian terbesar dari la-boratorium-laboratorium tersebut sudah dimanfaatkan dalam tahun 1976.

Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan bukubuku pelajaran pokok yang dalam tahun 1975/76 mencapai sekitar 657 ribu sebagai kelanjutan dari pengadaan 460 ribu dalam tahun 1974/75 (Tabel XIV – 3).

Demikian pula dalam tahun 1975/76 telah dilanjutkan pengada-an buku bacaan pemuda dan remaja (buku perpustakaan), yaitu keseluruhannya 232 ribu buku (sekitar 125 judul masing-masing empat eksemplar untuk 426 SMA) sebagai kelanjutan dari kegiatan yang sama dalam tahun 1974/75 yang meliputi 105 ribu buku bacaan (Tabel XIV – 5).

Selanjutnya telah diteruskan pula pemberian alat-alat kesenian dan olah raga pada semua SMA Negeri.

Masih dalam rangka peningkatan mutu, dalam tahun 1975/76 telah dilakukan penataran terhadap 1.390 tenaga guru dari berbagai bidang pelajaran sebagal peningkatan penataran dalam tahun 1974/75 terhadap sekitar 450 guru SMA (Tabel XIV – 4).

Sementara itu dalam tahun 1975/76 telah dibangun 200 ruang kelas baru pada sejumlah 221 SMA di 26 Dati I,

Akhirnya telah dilanjutkan penyelenggaraan 66 Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) yaitu SMA sebagai perintisan penyebaran terbatas dari hasil-hasil percobaan pembaharuan sistim

Page 38:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

pendidikan melalui delapan Sekolah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP.(2) Pembinaan Sekolah Tehnik. Menengah

Untuk meningkatkan tenaga-tenaga thnik yang bermutu dan se- suai dengan kebutuhan generasi muda akan lapangan, kerja maka pada tahun 1975/76 telah dilakukan antara lain kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

634

Page 39:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Pada tahun 1975/76 telah mulai dilengkapi secara bertahap sebanyak 25 buah STM, di antaranya 6 buah STM telah selesai 100%, 12 buah STM selesai 80% dan 7 buah STM selesai 30%.

Sementara itu untuk meningkatkan mutu 5 Pusat Latihan Pendidikan Tehnik (TTC) yang dalam tahun 1974/75 baru selesai 50%, dalam tahun 1975/76 dapat diselesaikan 100%. STM-STM lainnya dilanjutkan terus pembangunannya, sedangkan 8 STM Pembangunan sebagai sekolah Perintis juga dalam tahun 1974/75 baru selesai 50% dan dalam tahun 1975/76 dapat diselesaikan 100%, di samping itu juga membina 5 Sekolah Menengah Teknologi Pertanian (SMTP).

Telah diadakan pula buku-buku pelajaran tehnik sebanyak 55 ribu buah, dan penataran 466 orang tenaga pengajar STM, pembina dan tenaga teknis, lainnya.

(3) Sekolah Kejuruan (SMEA, SKKA dan Sekolah Kejuruan lainnya)

Dalam tahun 1975/76 telah direhabilitir serta dilengkapi antara lain 30 buah SMEA (yang baru selesai 50%) dan 1 buah SKKA (telah selesai 100%).

Selanjutnya disediakan pula buku pelajaran sebanyak 12.000 buah dan penataran 401 guru/pembina dan tenaga teknis lainnya da- lam rangka kurikulum yang disempurnakan.

(4) Sekolah Pendidikan Guru (SPG)Dalam rangka pembinaan pendidikan guru,

khususnya untuk meningkatkan mutu lulusan SPG serta sekaligus meningkatkan pula jumlah lulusan SPG dalam tahun 1975/76 telah dilakukan pengem-bangan terhadap 24 SPG dan 1 buah SGPLB dengan cara pengelom- pokan menurut kebutuhan daerah. Kecuali itu dilakukan pula pengadaan dan/atau

Page 40:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

perluasan asrama pada 13 buah SPG guna menye-diakan akomodasi bagi anak didik yang berasal dari daerah-daerah jauh di luar lokasi sekolah. Selanjutnya diadakan pula buku-buku teks mata pelajaran pokok dan buku pegangan guru sebanyak 230 ribu buah, dan penataran terhadap 833 tenaga guru/pembina dan tenaga lainnya.

635

Page 41:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

d. Pembinaan Pendidikan TinggiKegiatan pembinaan pendidikan tinggi yang meliputi 39 Univer-sitas/Institut telah menghasilkan antara lain

(1) Pembangunan gedung baru/ruang kuliah pada 39 univeraitas/ institut;

(2) Pengadaan ruang perpustakaan;(3) Rehabilitasi ruang laboratorium;(4) Pengadaan perlengkapan dan alat-alat

laboratorium, perpustakaan dan pexkantoran;(5) Pembangunan perumahan dosen;(6) Penterjemahan dan penulisan buku pelajaran

(sebanyak 150 buah);(7) Penataran tenaga akademis sebanyak 1.095

orang di dalam negeri;(8) Lanjutan Penelitian dalam berbagai ilmu (235

proyek);(9) Pengadaan buku perpustakaan (88.250 buah);(10) Lanjutan penyelenggaraan 12 Balai Bahasa

dan 26 laborato-rium bahasa dalam rangka meningkatkan kemampuan pengua-saan Bahasa Inggeris oleh para dosen dan mahasiswa.Selanjutnya, dalam rangka perluasan kampus dan

pembangunan kampus baru pada sejumlah universitas/lnstitut telah dilakukan juga penyediaan tanah. Sementara itu dalam program peningkatan pendidikan tinggi telah dilanjutkan pula proyek "Tropical Biology" dan "Tropical Medicine". Akhirnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah dicobakan pada 15 universitas/institut dengan mengikut sertakan 564 mahasiswa.

Dalam pada itu, jumlah mahasiswa universitas/institut Negeri pada tahun 1975 menjadi 134,5 ribu (dari 123 ribu dalam tahun 1974) yang berarti kenaikan 9,3 %. terhadap tahun 1975, dibandingkan dengan kenaikan 4,2% untuk tahun 1974. Kenaikan dalam tahun 1975 tersebut adalah 4,3 % untuk bidang-bidang eksakta (dari 46 ribu da-lam tahun 1974 menjadi 48 ribu dalam tahun 1975)

Page 42:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

dibandingkan

636

Page 43:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

dengan kenaikan 2,2 % untuk tahun 1974; sedangkan bidang-bidang non eksakta mengalami penurunan dengan 1,02% (dari 49 ribu dalam tahun 1974 menjadi 48,5 ribu dalam tahun 1975) dibandingkan dengan kenaikan 25,6% untuk tahun 1974 (Tabel XIV – 1).

Khusus untuk mahasiswa ilmu keguruan dan pendidikan terdapat kenaikan 35,7 % untuk tahun 1975, yaitu dari 28 ribu pada tahun 1974 menjadi 38 ribu pada tahun 1974, dibandingkan dengan turun 17,6 % untuk tahun 1974.

e. Pembinaan Pendidikan di Luar Sekolah (Pendidikan non-formil)

Dalam usaha memulihkan dan menghasilkan aksarawan baru serta pemeliharaan kemampuan yang sudah dimiliki, telah diselenggarakan berbagai kursus Pemberantasan Buta Huruf (PBH) secara fungsionil maupun tradisionil pada tahun 1975/76 terhadap 16.984 orang. Untuk mendukung pelaksanaan tersebut telah dibina guru-guru PBH serta pengadaan alat-alat pendidikan berupa buku-buku bacaan, termasuk penerbitan berkala sebanyak 562.350 eksemplar. Terhadap para pembina (petugas) karyawan pendidikan masyarakat sebanyak 723 orang telah ditingkatkan mutu dan daya kerjanya melalui lokakarya/seminar dan atau mengikuti kursus-kursus penataran: Kursus Penelitian Pendidikan Masyarakat (KPPM), Kursus Penjenang Pendidikan Masyarakat (KPjPM) dan Pusat Kegiatan Belajar.

Bagi anak-anak muda yang terhambat pendidikannya, tidak ada kesempatan bersekolah, terpaksa meninggalkan sekolah, tidak dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,

Page 44:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

dipersiapkan dan diberi kesempatan untuk menjadi warga masyarakat yang produktif dengan cara diberikan ketrampilan kejuruan, perpustakaan dan sebagainya.

Untuk mengintensifkan program pendidikan kesejahteraan keiuarga (PKK) di luar sekolah, diadakan kader-kader PKK, kejuruan dan perpustakaan dan telah diikuti oleh 28.810 orang.

Pendidikan non-formil yang sederhana selain dalam bentukbentuk tersebut di atas, diintensifkan juga melalui pengadaan pusat-

637

Page 45:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

pusat kegiatan belajar dan tempat-tempat Pusat Latihan Pendidikan Masyarakat (PLPM). Guna mendukung pelaksanaan tersebut telah dibangun/direhabilitir 188 buah PLPM.

f. Pembinaan Bakat dan PrestasiDalam tahun 1974/75 telah diadakan langkah-

langkah persiapan untuk pemberian bea siswa kepada siswa-siswa SD kelas V dan VI, SLTP kelas II dan III, SLTA kelas II dan III dan Mahasiswa tingkat II, III dan V, yang berbakat dan berprestasi tinggi. Untuk itu seleksi diadakan dengan memperhitungkan bakat istimewa dan kesanggupan prestasi yang dimiliki serta status ekonomi dengan mengutamakan mereka yang karena alasan ekonomi dikhawatirkan tidak dapat menyelesaikan atau melanjutkan pendidikannya. Melalui prosedur tersebut dalam tahun 1974/75 bea siswa diberikan kepada 2.936 siswa dan mahasiswa dengan perincian: 1.269 siswa SD, 782 siswa SLTP, 581 SLTA dan 304 mahasiswa.

Sebagai lanjutan dari program tersebut, maka dalam tahun 1975/ 76 siswa dan mahasiswa yang diberikan bea siswa berjumlah 3.220 orang dengan perinciati: 1.269 siswa SD, 778 siswa SLTP, 769 siswa SLTA, 307 mahasiswa tingkat Sarjana Muda dan 97 mahasiswa tingkat Sarjana.

g. Pembinaaa Generasi, MudaDalam Garis-garis Besar Haluan Negara

ditetapkan bahwa usaha pembinaan generasi muda sebagai tunas-tunas bangsa ditujukan agar mereka dapat menjadi generasi yang lebih baik, lebih bertanggung jawab dan lebih mampu mengisi dan membina kemerdekaan bangsa. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, dalam tahun 1975/76 usahausaha pembinaan dan pengembangan generasi muda antara lain telah dilakukan melalui pemberian bantuan kepada Pramuka tanpa mengurangi keleluasaan kepramukaan sebagai organisasi

Page 46:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

sukarela yang tersedia bagi kaum remaja (berupa penyelenggaraan Pusat-pusat Latihan Tenaga Pembina Pramuka dan Pembina Taruna Bumi) terhadap 8.000 tenaga serta menggairahkan kegiatan-kegiatan gugus-gugus depan Pramuka.

638

Page 47:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 48:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Untuk rrmemantapkan pola pembinaan dan pengembangan yang lebih terkoordinir, terintegrasi dan serasi, maka dilakukan serangkaian lokakarya dan seminar. Hal ini diusahakan mengingat bahwa pembinaan generasi muda sebagai keseluruhan adalah merupakan usaha kerjasama dan saling mengisi dari berbagai departemen dan lembaga non-departemen serta organisasi masyarakat, termasuk orga- nisasi-organisasi pemuda dan remaja sendiri. Dikalangan generasi muda dikembangkan kehidupan berorganisasi, dengan mengadakan wadah-wadah atau forum-forum di mana para generasi muda dapat mengadakan dialog yang produktif di antara mereka sendiri dan di antara pemerintah dengan generasi muda. Dalam rangka usaha mencapai hal-hal tersebut telah dibentuk Komite Nasional - Pemuda Indonesia (KNPI) di tingkat Pusat dan di Daerah-daerah pada tahun 1974 dan dibina serta dikembangkan terus pada tahun 1975/76.

Dalam pada itu untuk memberi kesempatan pada pemuda dan remaja guna memperoleh berbagai ketrampilan yang produktif, telah diselenggarakan latihan-latihan ketrampilan di daerah pedesaan ter-utama untuk pemuda kelompok umur 15 – 24 tahun yang berhasrat menciptakan lapangan kerja sendiri dalam usaha-usaha perbengkelan, las, pertukangan kayu, peternakan ayam, bengkel sepeda motor, montir radio, fotografi, tukang batu dan lain sebagainya. Tidak kurang dari 6.200 peserta telah memanfaatkan latihan ketrampilan tersebut. Agar para pemuda dapat lebih mudah menggunakan ke-sempatan-kesempatan latihan kerja dan agar kemudian berhasil mendapatkan pekerjaan yang mantap, telah dibangun proyek-proyek latihan kerja. Dalam tahun 1975/76 telah dibangun tiga pusat latihan kerja yang baru sebagai tambahan terhadap

639

Page 49:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

pembangunan tiga pusat latihan kerja dalam tahun 1974/75.

Sebagai kelanjutan tahun 1974/75 telah diberikan paket kepada 115 Karang Taruna dan pada tahun 1975/76 bantuan paket diberikan kepada 172 Karang Taruna. Bantuan paket tersebut terdiri dari peralatan pertukangan, ketrampilan, alat-alat olah raga, rekreasi serta alat kesenian yang dapat menghimpun kegiatan-kegiatan kelompok remaja ke arah kehidupan berkarya dan berprestasi. Sedangkan dalam usaha penanggulangan dan -penyantunan anak-anak nakal, di Jakarta

Page 50:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

dilanjutkan penyelesaian Panti Pendidikan Anak Tuna Sosial (Nakal) dengan perluasan asrama dan penyediaan perlengkapannya.

Selanjutnya mengenai usaha rehabilitasi sosial terhadap remaja korban penyalah gunaan narkotika, diteruskan pembangunan gedung rehabilitasi sosial di Jakarta dan pengadaan gedung baru di Surabaya. Usaha rehabilitasi tersebut dilakukan melalui dua cara yaitu rehabilitasi dalam panti dan rehabilitasi di luar panti. Pada tahun ini telah dirawat 121 penderita pada Lembaga Rehabilitasi serta 140 penderita melalui perawatan kunjungan di rumah/keluarganya.

Usaha-usaha pembinaan generasi muda sebagaimana diuraikan di atas tidaklah terlepas dari perkaitannya dengan berbagai usaha di bidang-bidang lain yang ada hubungannya dengart pemenuhan keperluan-keperluan pokok dari generasi muda, yaitu di bidang pembangunan kesehatan, pangan dan gizi, pendidikan di sekolah dan di luar sekolah, kesejahteraan sosial, perluasan kesempatan kerja serta kehidupan keagamaan. Dasar pemikirannya ialah bahwa dalam tahun 1975/76 sebagai tahun kedua pelaksanaan Repelita 11 secara lebih mendasar dilanjutkan dan ditingkatkan serta diperluas kegiatan pembangunan generasi muda dengan memberikan kesempatan-kesempatan pendidikan dan latihan guna mempersiapkan mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Penyuluhan jabatan/pekerjaan, khususnya mengenai lapanganlapangan kerja yang tersedia terus dilaksanakan serta latihan kepe-mimpinan/organisasi pemuda diberikan terhadap 200 orang.

Page 51:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

h. Pembinaan Olah RagaDalam bidang olah raga, telah dilakukan

perluasan gedung-gedung dan fasilitas untuk Sekolah Tinggi Olah Raga (STO) dan Se- kolah Menengah Olah Raga (SMOA). STO-STO yang telah dibangun/ diperluas/direhabilitasi adalah di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan dan Ujung Pandang. Begitu pula sejumlah SMOA sudah diperluas/direhabilitasi yaitu di : Jakarta, , Bandung, Ka- rawang, Bogor, Tasikmalaya, Kuningan, Sumedang, Semarang, Yog-640

Page 52:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

yakarta, Purwokerto, Magelang, Klaten, Solo, Medan, Singaraja Ujung Pandang dan Denpasar.

Untuk menggalakkan dan memassalkan kegiatan olah raga telah pula diselenggarakan pertandingan-pertandingan/perlombaan olah raga pelajar Sekolah Lanjutan dan Umum, pengadaan paket-paket alat olah raga untuk tingkat propinsi dan kabupaten, serta pembinaan prestasi olah raga dengan pemberian bantuan kepada KONI. Bantuan tersebut telah dimanfaatkan untuk penataran 1.279 pelatih olah raga tingkat nasional dan penyelenggaraan pemusatan latihan persiapan All England 1976 dan Uber Cup.

Dalam rangka peningkatan mutu para Dekan/Dosen dan pengajar telah dilakukan penataran-penataran di Pusat terhadap 110 orang Dekan/pembantu Dekan STO dan 1.620 tenaga teknis SMOA.

1. Pengembangan Sistim Pendidikan

Program ini ditujukan untuk mengembangkan sistim pendidikan nasional dengan maksud untuk mendapatkan cara-cara yang memiliki daya ampuh dan daya guna yang memadai di dalam memecahkan masalah-masalah pendidikan. Kegiatan pembaharuan yang sedang dirintis mencakup bidang perencanaan, penelitian dan pengembangan sistim pendidikan, baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan di luar sekolah.

Jenis kegiatan yang dimaksud antara lain meliputi : pengembangan sistim informasi bagi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan, penyempurnaan statistik pendidikan, penelitian dan penilaian pendidikan formil dan non-formil serta kebudayaan dan olah raga, pembaharuan pendidikan melalui pembinaan proyek-proyek perintis sekolah

Page 53:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

pembangunan, pengembangan kurikulum untuk semua jenis dan tingkat pendidikan, sistim dan methode penyajian (eksperimentasi dan pengembangan teknologi komunikasi dengan mempergunakan radio dan TV/satelit domestik), kegiatan-kegiatan inovasi lainnya yang meliputi fasilitas. dan alat-alat pendidikan dan media lainnya termasuk pengembangan pola dan pengelolaan sistim karir, pengem-

641

Page 54:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 55:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

bangan kebijaksanaan perguruan tinggi, perencanaan integral pendidikan, dan kegiatan penelitian lainnya dalam-bidang pendidikan, ke-budayaan dan olah raga serta rencana jangka panjang.

j. Pendidikan dan Latihan InstitusionilDalam rangka mempersiapkan secara langsung

serta meningkatkan kemampuan tenaga kerja yang cakap, trampil dan akhli dalam berbagai bidang pembangunan telah dilaksanakan usaha-usaha pe-ningkatan kemampuan pengelolaan dan ketrampilan teknik dan kecakapan administratif, di berbagai departemen/lembaga non-departe- men terutama bagi sektor-sektor pertanian, perhubungan, pekerjaan umum, industri, serta sektor perekonomian dan keuangan.

Untuk pengisian kembali tenaga-tenaga yang sudah pensiun, berhenti/meninggal dunia, telah dilaksanakan pendidikan kedinasan pada tahun 1975/76 dari berbagai departemen/non-departemen. Khusus untuk pendidikan kedinasan guna memenuhi tenaga pertanian, kehutanan dan beberapa bidang lainnya yang sangat mendesak telah ditingkatkan juga.

Kemampuan pegawai yang sudah ada telah, ditingkatkan pula melalui penataran dan latihan dalam waktu sesingkat mungkin untuk menghindari adanya kekosongan jabatan.

Pusat-pusat kegiatan latihan kerja ditingkatkan daya gunanya. Pusat-pusat kegiatan latihan ini melayani tidak saja lembaga-lembaga pemerintah, tetapi juga dari kalangan masyarakat. Tenaga-tenaga pengajar/pelatih diusahakan oleh pihak swasta.

B. KEBUDAYAAN NASIONAL

Page 56:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

1. PendahuluanDalam tahun 1975/76 usaha-usaha pemeliharaan,

penggalian dan pemupukan kebudayaan nasional dan daerah terus ditingkatkan. Begitu pula tradisi dan peninggalan sejarah nasional yang mempunyai nilai perjoangan dan kebanggaan serta kemanfaatan nasional diusahakan untuk dibina dan dipelihara.

642

Page 57:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Sehubungan dengan itu telah diambil langkah-langkah dibidang pengembangan bahasa Indonesia dan karya kesusasteraan. Dalam usaha menyebar-luaskan nilai-nilai Kebudayaan Nasional yang utama maka media massa diajak untuk berpartisipasi. Dengan demikian kegiatan utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah dalam pembinaan identitas dan kesatuan nasional dalam tahun 1975/76 mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan sejarah kebudayaan nasional dan daerah.

b. pengembangan dan pendidikan kesenian serta kebudayaan Indonesia.

c. pengembangan bahasa dan kesusastraan.

d. pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

a. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan sejarah kebudayaan nasional dan daerah

Inventarisasi peninggalan purbakalaSebagai sarana penggalian nilai-nilai sejarah

Indonesia yang berbentuk benda-benda purbakala maupun pemikiran yang telah melandasinya, maka inventarisasi melalui usaha penggalian dan pencatatan terus ditingkatkan dalam tahun 1975/76. Jumlah benda-benda yang ditemukan sebagai hasil penggalian baru meningkat dari 13 macam dalam tahun 1974/75 menjadi 34 macam dalam tahun 1975/76. Jumlah lokasi penggalian dan pencatatan telah bertambah pula. Pencatatan tersebut dilakukan

643

Page 58:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sula- wesi. Perlu disebutkan beberapa penemuan baru berupa peninggalanpeninggalan purbakala di Riau. Demikian pula di Sulawesi Selatan telah ditemukan suatu mesjid dan makam-makam purbakala dari rajaraja dan tokoh-tokoh Islam setempat. Mesjid Agung di Cirebon sudah mulai dipugar yang' diharapkan akan selesai dalam tahun 1977/78.

Page 59:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Penelitian dan penggalian peninggalan purbakala

Erat hubungannya dengan usaha inventarisasi adalah penggalian di daerah-daerah tertentu dimana. menurut petunjuk-petunjuk mungkin terdapat peninggalan purbakala. Dalam rangka kegiatan penggalian benda-benda purbakala diikut-sertakan universitas dan para mahasiswanya. Data yang berhasil dihimpun telah menghasilkan beberapa karya penulisan, namun penulisan tersebut belum semuanya dapat mencapai masyarakat luas, mengingat bahwa hasil-hasil tersebut masih memerlukan penelitian yang lebih cermat. Jumlah penggalian telah ditingkatkan dari 20 lokasi dalam tahun 1974/75 menjadi 25 lokasi dalam tahun 1975/76.

Pembinaan dan pemeliharaan peninggalan purbakalaPembinaan dan pemeliharaan peninggalan

purbakala terutama dilakukan melalui pendidikan di luar sekolah dalam usaha meningkatkan kesadaran generasi muda akan hasil-hasil kebudayaan bangsa-nya. Secara tidak langsung hal ini berarti, juga meningkatkan pariwisata di dalam negeri. Persiapan/rehabilitasi tanian-taman arkeologi dalam tahun 1975/76 bertambah jumlahnya dengan lokasi-lokasi baru yakni di Banten, Aceh dan Trowulan. Begitu pula telah dipugar 6 buah pura di Bali. Sementara itu sasana budaya yang dipugar adalah di Bangli, Tabanan, Karangasem, Buleleng dan Margarana (Bali), di samping kraton yang diamankan di Cirebon, Yogyakarta dan Solo. Juga telah diselesaikan pembinaan Pusat Kebudayaan dalam lingkungan benteng di Ujung Pandang/Sulawesi 644

Page 60:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Selatan, pemugaran/penggali-an lebih lanjut terhadap candi-candi Sambisari (dekat Prambanan), candi Jawi dan Goa Gajah, sedangkan candi Cangkuang telah disele- saikan rehabilitasinya. Di antara mesjid kuno yang telah dipugar dalam tahun 1975/76 adalah mesjid Leran (Jawa Timur) dan mesjid di Cirebon.

Makam-makam tokoh Islam diusahakan pula pemugarannya antara lain di Watang Lamuru. Pemugarannya candi Borobudur telah mengalami kemajuan, sehingga di sisi bagian Barat, batu-batu yang telah diolah secara kimiawi mulai diletakkan kembali di tempat se-

Page 61:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

mula. Pemugaran dilanjutkan dengan pemindahan dan pengolahan secara kimiawi dari batu-batu di sisi bagian lainnya. Selanjutnya telah dilakukan usaha-usaha peningkatan kesadaran akan adanya ketentu-an-ketentuan perundang-undangan tentang kepurbakalaan di kalangan masyarakat.

Penelitian dan pencatatan kebudayaan daerah

Dalam rangka penelitian dan pencatatan kebudayaan daerah telah dilakukan penelitian dan penerbitan hasil-hasilnya tentang ke- budayaan di Irian Jaya dan kain ikat yang dibuat diberbagai daerah Indonesia. Di samping itu telah mulai diteliti bentuk-bentuk kebudayaan yang bersifat komunikatif dan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan sosial masyarakat daerah. Bentuk-bentuk kebudayaan daerah yang bersifat hiburan-pun sedang mengalami pencatatan. Sebanyak 14 jilid dari hasil-hasil penelitian tersebut sudah diterbitkan. Sementara itu telah dikembangkan pula suatu metode pendokumentasian seni-budaya. Penelitian dan pengumpulan data seni-pertunjukan dan seni-rupa telah dilakukan di Jawa Barat dan Yogyakarta, dan untuk seni-musik dan tari di Kalimantan Selatan dan Timur. Pengumpulan data potensi seni-budaya daerah telah dilaksanakan di Sumatera, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Pengumpulan benda purbakala dan benda kebudayaan daerah

Pengumpulan benda purbakala digiatkan, terutama dengan mak- sud untuk membendung arus mengalirnya ke luar negeri. Bendabenda yang ditemukan biasanya di simpan di museum terdekat, ka- rena dianggap merupakan bagian dari

645

Page 62:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

kebudayaan setempat. Dalam tahun 1975/76 museum di Kanoman Cirebon telah selesai direhabilitasi. Demikian pula museum-museum di 12 propinsi sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Selain itu museum wayang di Jakarta dan museum sekolah di Slawi mulai dikembangkan. Adapun pembangunan museum Pendidikan Islam di Yogyakarta dilaksanakan dengan kerjasama masyarakat setempat.

Page 63:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Penyebaran pea getahuan tentang kebudayaan warisan sejarah dan kebudayaan daerahDalam usaha menyebarkan pengetahuan tentang

kebudayaan warisan sejarah dan kebudayaan daerah telah diterbitkan berbagai buku monografi daerah, buku petunjuk tentang candi-candi dan seni rak- yat seperti tenun tradisionil di Nusa Tenggara dan seni rakyat Irian Jaya.

b. Pendidikan dan pengembangan kesenian serta kebudayaan Indonesia

Page 64:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

Untuk meningkatkan perhatian masyarakat khususnya generasi muda terhadap kasenian daerah telah diselenggarakan perlombaan- perlombaan kesenian. Pengembangan kesenian di 6 propinsi dilakukan dalam bidang kesenian tradisionil maupun dalam kesenian kontemporer, sedangkan pengembangan kesenian juga diadakan pada 8 Sekolah/Akademi kesenian. Begitu pula penataran guru-guru kesenian untuk pembinaan kebudayaan tetap dilanjutkan. Dalam pada itu telah dimulai langkah persiapan pembangunan Wisma Seni Nasional.

Page 65:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 66:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

c. Pengembangan bahasa dan kesusasteraanPembinaan dan pengembangan -bahasa dan

kesusasteraan indonesia dilakukan antara lain melalui pengadaan buku-buku perpusta-kaan untuk SD, SLP dan SLA yang bersifat'bacaan umum.

Kegiatan pengadaan buku bacaan meliputi 1.632 juta buah, ya- itu untuk sekolah-sekolah lanjutan (SMP dan SMA 935 ribu; ST dan STM 35 ribu eks), 22 ribu untuk pendidikan tinggi, 342 ribu untuk pendidikan masyarakat dan generasi muda, dan 230 ribu untuk perpustakaan bahasa dan sastra.

Di samping itu telah disediakan 384 ribu eksemplar majalah untuk perpustakaan SMP dan SMA (225,6 ribu), perpustakaan bahasa dan sastra (134 ribu), pendidikan masyarakat (4 ribu), dan pendidikan tinggi (24 ribu) Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Lembaga Pembina Bahasa Indonesia) telah mengadakan pena- taran guru-guru dan dosen-dosen bahasa Indonesia. Dalam tahun 1975/76 pembinaan menjurus kepada pengetahuan tentang dasar-

646

Page 67:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

dasar sosiolinguistik bahasa. Telah diterbitkan pula majalah “Bahasa dan Sastra” dan “Pengajaran Bahasa dan Sastra” begitu pula pedo- man-pedoman tentang Ejaan Baru dan Istilah-istilah bahasa Indonesia. Dalam tahun 1975/76 telah dilanjutkan perlombaan bahasa Indone- sia untuk anak sekolah SD, SLP dan SLA serta Perguruan Tinggi. Penelitian bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa Daerah telah dilakukan di 10 lokasi, dan pengembangan sastra Daerah di 2 lokasi. Penelitian di bidang bahasa meliputi penelitian latar belakang sosial budaya bahasa Bali, struktur bahasa Daerah Bali, Sunda, Minangkabau, Bugis dan Badui. Dalam bidang sastra telah diteliti hasil-hasil karya dalam bahasa Sunda.

Selanjutnya dalam bidang bahasa Indonesia telah diadakan seminar pengembangan sastra Indonesia dan sastra Daerah. Hasil seminar ini merupakan pengarahan untuk penelitian bahasa dan sastra Daerah yang akan dilakukan dalam tahun 1976/77 dengan pengi- kut sertaan universitas-universitas daerah. Dalam tahun 1975/76 selesai diterbitkan "Kamus Bahasa Indonesia" sebagai hasil penyusunan beberapa tahun. Juga telah diteliti Biografi dari 20 Pahlawan Nasional.

d. Pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan

Pengembangan buku ditingkatkan antara lain dengan pengadaan buku bacaan untuk anak-anak sekolah dan pemuda. Dengan demikian diharapkan bahwa minat dan kebiasaan membaca akan dimulai sejak kecil.

Dalam rangka menyebar-luaskan ilmu pengetahuan kepada masyarakat telah diterbitkan

647

Page 68:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

antara lain majalah-majalah "Masyarakat Indonesia", "Berita Berkala Permuseuman" dan "Berita Antropologi" Di samping itu telah dimulai penerbitan "Jurnal Penelitian Sosial" yang merangkum/menyingkatkan hasil-hasil penelitian dalam bidang sosial. Seterusnya telah diterbitkan buku tentang "Seni Rakyat di Irian Jaya" dan "Kain Tenun Tradisionil di Nusa Tenggara". Dengan demikian dalam bidang ilmu pengetahuan, ini diusahakan pengadaan bahan bacaan yang dapat mencapai berbagai tingkat pengetahuan pembaca.

Page 69:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

1973/74

Page 70:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Page 71:  · Web view627 Usaha peningkatan mutu dilakukan pula melalui pengadaan buku pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggeris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan

648