walter elias

32
Walter Elias Disney Posted on 24 Oktober 2009 by Bagus Prabowo Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali. Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.

Upload: yogi-irvanda

Post on 05-Jan-2016

249 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Walter Elias

Walter Elias   Disney

Posted on 24 Oktober 2009 by Bagus Prabowo

Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada. Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah

mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu.

Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama.

Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.

Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.

KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”

Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-

Page 2: Walter Elias

bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.

Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.

Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.

Page 3: Walter Elias

Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua.

Pengalaman mengajarkan dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.

Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdas, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh

Page 4: Walter Elias

kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.

Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.

Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya.

Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya hanya mendengarkan kata saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya

Page 5: Walter Elias

yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

Page 6: Walter Elias

Raymond   Kroc

Posted on 24 Oktober 2009 by Bagus Prabowo

Dalam apa yang seharusnya menjadi tahun emasnya, Raymond Kroc, pendiri dan pembangun McDonald’s Corporation, membuktikan dirinya sebagai seorang pelopor industri yang tidak kalah kemampuannya dengan Henry Ford. Dia merevolusikan industri restoran dengan memberlakukan disiplin atas produksi hamburger, kentang goreng, dan susu kocok. Dengan mengembangkan sistem operasi dan antaran yang maju, dia memastikan bahwa kentang goreng yang dibeli oleh pelanggan di Topeka akan sama

dengan yang dibeli di New York City. Konsistensi seperti ini menjadikan McDonald’s nama mereka yang mendefinisikan fast food Amerika.

Pada tahun 1960, terdapat lebih dari 200 saluran McDonald’s di seluruh Amerika, perluasan cepat yang dikobarkan oleh biaya franchise yang rendah. Ray Kroc telah menciptakan salah satu merek yang paling kuat sepanjang masa. Tetapi dia nyaris tidak mendapat keuntungan. Akhirnya, dia memutuskan untuk menggunakan real estate sebagai pendukung keuangan yang menyebabkan McDonald’s menjadi operasi yang menguntungkan. Pada tahun 1956, Kroc mendirikan Franchise Realty Corporation, membeli tanah dan bertindak selaku pemilik restoran bagi pembeli franchise yang penuh minat. Dengan langkah ini, McDonald’s mulai memperoleh penghasilan yang sesungguhnya, dan perusahaan pun lepas landas. Kroc kemudian memperkenalkan program periklanan nasional untuk mendukung franchise yang tersebar dengan cepat; dan setelah tampak bahwa pertumbuhan di wilayah asal perusahaan ini melambat pada awal tahun 1970-an, dia memulai dorongan yang penuh semangat dan sukses untuk membuat kehadiran global bagi McDonald’s.

Sepanjang pertumbuhan perusahaan yang spektakuler, Kroc melakukan akrobat keseimbangan berjalan di atas rentangan tali yang sulit, memberlakukan standar yang keras di seluruh sistem sementara mendorong semangat wirausaha yang menyambut baik gagasan dari semua tingkat. Banyak gagasan ini yang memberikan sumbangan kepada keberhasilan perusahaan yang menakjubkan. Dalam mengumpulkan kekayaan sebesar $500 juta, raja hamburger ini mengubah lansekap budaya bangsa dan menempa sebuah industri yang termasuk di kalangan ekspor Amerika yang terbesar. Keberhasilan McDonald’s yang ditiru secara meluas menawarkan contoh yang baik sekali bagi manajer dan eksekutif zaman sekarang yang berusaha mencari efisiensi produksi yang lebih besar.

Dengan menempatkan hamburger yang bersahaja di atas jalur perakitan, Kroc menunjukkan kepada seluruh dunia bagaimana cara menerapkan pross manajemen yang maju pada usaha yang paling membosankan. Supaya bisa maju dengan cara McDonald’s,

Page 7: Walter Elias

perusahaan-perusahaan harus menetapkan prinsip dasar pelayanan yang mereka tawarkan, memecah-mecah pekerjaan menjadi bagian-bagian, dan kemudian terus-menerus merakitnya kembali dan menyempurnakan banyak langkah sampai sistem berjalan tanpa kekangan. Hari ini, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam antara pizza, pemrosesan klaim asuransi, atau menjual mainan mendapat keuntungan dari jenis sistem yang dipelopori oleh Ray Kroc. Sampai tingkat ketika operasi seperti ini menjaga pengendalian mutu, dan memelihara kepuasan pelanggan, keuntungan akan mengalir.

Sebagai salesman mesin susu kocok, Raymond Kroc secara rutin mengunjungi kliennya. Tetapi ketika salesman berumur lima puluh dua tahun ini pergi dari rumahnya dekat Chicago ke California selatan untuk menemui dua kliennya yang terbesar, hasilnya sama sekali bukan hal rutin. Maurice dan Richard McDonald meninggalkan New Hampshire pada tahun 1930, berusaha mencari peruntungan di Hollywood. Karena tidak bisa mendapatkan hasil besar di Tinseltown, kakak beradik ini akhirnya menjadi pemilik restoran drive-in di San Bernardino, kota kecil berdebu sejauh lima puluh lima mil di sebelah timur Los Angeles. Sementara kebanyakan restoran membeli satu atau dua Prince Castle Multimixer, yang bisa mencampur lima gelas susu kocok sekaligus, McDonald bersaudara membeli delapan buah. Dan Kroc ingin tahu jenis operasi apa yang membutuhkan kemampuan membuat empat puluh gelas susu kocok pada saat saat yang bersamaan.

Maka dia pergi ke San Bernardino, dan apa yang dilihatnya di sana mengubah kehidupannya. Kroc berdiri di keteduhan dua gerbang lengkung keemasan restoran yang gemerlapan, yang menerangi langit di senja kala, dan melihat antrian orang-orang yang berkelok-kelok seperti ular di luar restoran yang berbentuk segi delapan. Melalui dinding bangunan yang selurunya terbuat dari kaca, dia memandangi para karyawan pria, yang memakai topi kertas dan seragam putih, sibuk di restoran yang sangat bersih, menyajikan burger dalam piring, kentang goreng dan susu kocok kepada keluarga-keluarga kelas pekerja yang berdatangan naik mobil. “Sesuatu pasti sedang terjadi di sini, saya mengatakan kepada diri sendiri,” Kroc kemudian menulis dalam otobiografinya, Grinding It Out. “Ini pasti operasi perdagangan paling menakjubkan yang pernah saya lihat.” Tidak seperti begitu banyak operasi pelayanan makanan yang pernah ditemui oleh Krock, tempat ini mendengung seperti mesin yang ditun-up dengan sempurna.

Sebagaimana Forbes menyatakannya, “singkatnya, kakak-beradik ini mendatangkan efisiensi kepada bisnis yang cepat.” Mereka menawarkan menu sembilan jenis makanan – burger, kentang goreng, susu kocok, dan pai – menyingkirkan tempat duduk, serta menggunakan alat makan kertas dan bukannya kaca atau porselen. Mereka juga merancang jalur perakitan kasaran sehingga mereka bisa melayani pesanan dalam waktu kurang dari enam puluh detik. Kroc seketika tahu bahwa dia telah melihat masa depan. “Malam itu dalam kamar motel saya, saya berpikir keras tentang apa yang saya lihat siang harinyal. Bayangan restoran McDoland’s yang tersebar di sekitar perempatan jalan di seluruh negara berpawai melalui otak saya.”

Dengan persetujuan di tangan, Kroc mulai memenuhi bayangannya tentang restoran McDonald’s yang meledak dari pantai ke pantai. Dia memulai dengan membangun mata

Page 8: Walter Elias

rantai pertama kongsi restoran ini – sebuah model eksperimewntal di Des Plaines, illinois, di luar kota Chicago, yang bersifatkan harga rendah yang sama, demikian pula menu yang terbatas, dan pelayanan cepat seperti di restoran San Bernardino. Restoran yang dibuka pada tanggal 15 April 1955 ini mencapai penjualan yang terhormat sebesar $366,12 dengan cepat memasukkan keuntungan. Kroc mengawasi restoran ini dengan waspada seperti seorang ibu baru, secara pribadi memimpin kegiatan dapur dan mengorek sisa permen karet dari pelataran parkir dengan pisau raut. Bagi Kroc, meniru satu kedai tunggal kakak-beradik McDonald baru permulaannya.

Supaya bisa membangun kongsi restoran, Kroc tahu bahwa dia harus memberlakukan disiplin atas industri restoran yang dikelola secara longgar. Dan itu berarti menyempurnakan prosedur operasi yang distandarkan dalam proses yang bisa ditiru. Empat puluh tahun sebelumnya, Henry Ford sudah menyadari bahwa produksi masal mobil memerlukan perkawinan antara presisi bagian-bagian mobil dan proses perakitan yang efisien. Wawan Kroc adalah menerapkan disiplin yang sama pada pembuatan sandwich. Dengan menggunakan gagasan bahwa “ada ilmu untuk membuat dan menyajikan hamburger,” Kroc memberikan kepada kepingan daging sapi gilingnya spesifikasi yang tepat – kandungan lemak: di bawah 19 persen; berat: 1,6 ons: garis tengah: 3,875 inci; bawang: ¼ ons . Kroc bahkan membangun sebuah laboratorium di pinggiran kota Chicago untuk merancang metode pembuatan kentang goreng yang sempurna pada akhir tahun 1950-an. Bukannya sekedar memasok pembeli franchise dengan rumus susu kocok dan eskrim, Kroc ingin menjual kepada mitra barunya satu sistem operasi.

Dengan lain perkataan, dia membuat cap satu pelayanan. Dan ini sarana revolusioner yang akan digunakan oleh McDonald’s untuk menciptakan kongsi restoran yang di dalamnya satu restoran di Delaware dan satu restoran di Nevada akan menyajikan burger yang tepat sama ukuran dan mutunya, masing-masing berisi potongan acar yang sama, setiap burger disajikan dalam talam yang serupa bersama kentang goreng yang dimasak dengan lamanya waktu yang sama. Sebagaimana yang diingat oleh Kroc, “Kesempurnaan sulit sekali dicapai, dan kesempurnaanlah yang saya inginkan dalam McDonald’s. Segala hal lainnya sekunder bagi saya.” Tetapi tuntutan yang serba tepat melayani satu tujuan strategis. “Tujuan kami, tentu saja, adalah memastikan bisnis yang berulang berdasarkan reputasi sistem dan bukannya mutu satu restoran atau operator tunggal,” kata Kroc. Walaupun franchise McDonald’s bertumbuhan dimana-mana di seluruh daerah di Barat Tengah dan Barat seperti bunga liar setelah hujan musim semi, keberhasilan perusahaan rupanya berumur pendek. Sementara persetujuan asli yang dijalin dengan kakak-beradik McDonalds menyebabkan Kroc menyayangi pembeli franchise yang paling awal, ini juga menyebabkan perusahaan yang baru lahir ini langsung menuju kemungkinan bangkrut. Selama tahun 1960, ketika kongsi restoran ini mengeruk uang $75 juta dalam penjualan, penghasilan McDonald’s hanya $159.000.

“Singkatnya, konsep Kroc untuk membangun McDonald’s, John Love. Dan rumah kartu impian Kroc mulai runtuh di bawah bobotnya sendiri. Sementara terbenam dalam utang dan tanpa pertumbuhan keuntungan yang bisa dibayangkan, Kroc menghadapi satu dilema yang klasik. Dia tidak mampu memperluas usaha. Dan dia tidak bisa tetap

Page 9: Walter Elias

terapung. Untunglah, Harry Sonnenborn menemukan pemecahan. Dia berpikir McDonald’s harus mendapatkan uang dengan menyewa atau membeli lokasi yang akan dijadikan kedai dan kemudian menyewakannya kembali kepada pembeli franchise mula-mula dengan peningkatan harga 20 persen, dan kemudian 40 persen. Di bawah rencana ini, McDonald’s akan mencari lokasi yang sesuai dan menandatangani perjanjian sewa dengan bunga yang ditentukan. Strategi real estate pas sekali dengan tujuan penguasaan Kroc yang lebih besar. Bukannya menjual franchise geografis sebagai selubung, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak untuk membangun sebanyak-banyaknya atau sesedikit-sedikitnya kedai sekehendak hatinya disuatu kawasan tertentu, Kroc hanya menjual franchise individual, dengan biaya rendah $950.

Ini mematikan bahwa operator yang tidak bersedia bermain mengikuti aturannya hanya bisa membuka tidak lebih dari satu saluran. Setelah menyerahkan urusan keuangan yang stabil ke tangan Harry Sonnenborn yang ahli, Kroc mulai memperluas dan memprofesionalkan kerajaan industri yang sedang tumbuh ini. Di bawah konsepsinya yang baru, setiap pembeli franchise dan operator seperti seorang manajer pabrik. Karena mengetahui bahwa ukuran bagi kompleks industri yang maju adalah manajemen profesional, pada tahun 1961 Kroc meluncurkan satu program latihan-di restoran baru di Elk Grove Village, Illinoiss. Di sana, kelompok pelaksana melatih pembeli franchise dan operator dalam metode ilmiah mengelola McDonald’s yang sukses dan melatih mereka dalam ajaran kroc tentang Mutu, Pelayanan, Kebersihan dan Nilai. “Saya menaruh hamburger pada jalur perakitan,” Kroc suka mengatakan. Hamburger juga berisi laboratorium penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan mekanisme memasak, membekukan, menyimpan, dan menyajikan. Di mana pun juga tidak ada dikotomi antara pengendalian pusat dan otonomi operasi yang lebih kentara daripada dalam iklan. Pada hari Natal akhir tahun 1950-an, Turner dan para manajer lainnya bisa berkeliling Chicago Loop dengan “Kereta Sinterklas,” sebuah truk eskrim yang diubah menjadi restoran drive-in McDonal’s yang beroda.

Namun kendati sangat menyukai cara menjajakan barang dagangan model kini ini, McDonald’s tidak mempunyai strategi periklanan untuk seluruh perusahaan. Sebaliknya, ketika operator Minneapolis Jim Zein melihat penjualannya meledak pada tahun 1959 setelah memasang iklan radio, Kroc mendorong para operator untuk memanfaatkan gelombang udara dengan kampanye mereka sendiri. Iklan yang sukses membantu penggalakan pertumbuhan yang lebih besar. Dan pada tahun 1965, dengan 710 restoran McDonald’s tersebar dalam empat puluh empat negara bagian, $171 juta dalam penjualan, dan neraca yang relatif mantap, akhirnya McDonald’s mekar sepenuhnya. Perusahaan ini go public pada tanggal 15 April, tepat sepuluh tahun sampai ke harinya setelah Kroc membuka kedai Des Plaines, menjual 300.000 saham dengan harga per lembar $22,50. Banyak saham ini yang ditawarkan oleh Kroc, yang mengeruk uang $3 juta dalam penjualan. Kroc mengerahkan uang tunai ini untuk memperluas perusahaan dan melawan pesaing yang dengan cepat menyebar di mana-mana, sebab keberhasilan perusahaan telah melahirkan banyak imitasi yang berusaha memanfaatkan industrialisasi fast food yang semakin meningkat. Melalui pertumbuhan yang pesat dan iklan yang meluas, McDonald’s pada awal tahun 1970-an menjadi kongsi restoran fast food yang terbesar di seluruh negara dan sifat yang mudah dikenali dari lansekap budaya Amerika.

Page 10: Walter Elias

Dan penguasa tertinggi McDonaldland, Ray Kroc, menjadi seorang tokoh yang bertingkat nasional.

Pada tahun 1972, ketika lebih dari 2.200 saluran McDonald’s mengeruk penjualan $1 milyar, kroc menerima hadiah Horatio Alger dari Norman Vincent Peale. Sementara nilai saham pemilikannya meningkat menjadi kira-kira $500 juta. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan keinginan menyelidiki wartawan dan politikus pembaharuan yang suka mencari-cari kejelekan, raksasa industri profil tinggi Ray Kroc juga menarik perhatian dari banyak pihak. Sementara produk McDonald’s menjadi makanan pokok Amerika, hal ini membangkitkan sikap tinggi hati kaum elit industri makanan. Mimi Sheraton dari New york magazine menyatakan: “Makanan McDonald’s mengerikan secara tidak ketulungan, tanpa keindahan apa pun.” Para politikus juga memperhatikan. Pada tahun 1974, ketika nilai pasar perusahaan ini melampaui nilai U.S. Steel yang maju dengan lambat, Senator Lloyd Bentsen mengeluh: “Ada sesuatu yang tidak beres dengan ekonomi kita kalau pasar saham lebih banyak dalam hamburger dan lebih sedikit dalam baja.” Banyak analis yang memandang pertumbuhan McDonald’s yang pesat sebagai hal yang tidak akan bisa dipertahankan. Tetapi Kroc merasa yakin bahwa perusahaan perlu terus berkembang supaya bisa bertahan hidup. “Saya tidak percaya dengan kejenuhan,” dia berkata. “Kami berpikir dan bicara dalam tingkat seluruh dunia.” Kroc membayangkan sebuah dunia yang di dalamnya 12.000 pasang Gerbang Lengkung Keemasan akan berdiri sebagai pos luar sebuah kerajaan perdagangan yang perkasa. Mendirikan pangkalan di ibu kota negara-negara Eropa baru permulaannya. Dengan berlalunya waktu sepuluh tahun, seribu restoran yang dibuka oleh perusahaan di luar negeri menggalakkan 27 persen tingkat pertumbuhan tahunan. Kongsi restoran ini begitu universal dikenal sebagai lambang usaha Amerika dan berpengaruh, sehingga ketika gerilyawan Marxis meledakkan sebuah restoran McDonald’s di San Salvador pada tahun 1979, mereka menyatakan bahwa tindakan teroris ini sebuah pukulan mematikan terhadap “imperialis Amerika.”

“Walaupun McDonald’s mencapai sukes, dan kekayaan pribadinya mencapai $340 juta, dia selalu khawatir,” Forbes menulis pada tahun 1975, “Kalau Kroc bepergian, dia bersikeras menyuruh sopirnya membawanya paling sedikit ke enam restoran McDonald’s untuk melakukan inspeksi kejutan.”. Walaupun dia membunuh persaingan, persaingan tidak membunuh Ray Kroc. Dia meninggal dunia dalam usia lanjut pada bulan Januari 1984, pada umur delapan puluh satu tahun, tepat sepuluh bulan sebelum McDonald’s menjual hamburger yang ke-50 milyar.

Page 11: Walter Elias

Penjelajah Laut Bartolomeu Dias

Bartolomeu Dias (bahasa Inggris: Bartholomew Diaz) (Algarve, 1450 – Tanjung Harapan, 29 Mei 1500) adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481, ia menyertai Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai Emas. Bartolomeu Dias adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.

Dias adalah seorang Knight dari pengadilan kerajaan, pengawas gudang kerajaan, dan berlayar-master dari perang-orang-, São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia, pada 10 Oktober 1486, untuk kepala ekspedisi untuk berlayar di sekitar ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan ke India. Tujuan lain dari ekspedisi ini adalah untuk mencoba untuk meninjau negara-negara yang dilaporkan oleh João Afonso de Aveiro (mungkin Ethiopia dan Aden) dengan yang diinginkan Portugis hubungan persahabatan. Dias juga dikenakan mencari tanah

Page 12: Walter Elias

diperintah oleh Prester John, yang adalah seorang pendeta Kristen dongeng dan pangeran Afrika.

Dias meninggalkan Lisbon di bulan Agustus, 1487 memimpin ekspedisi tiga kapal. utama-Nya, São Caravel Cristóvão, dikemudikan oleh Pero de Alenquer. Yang Caravel kedua, Pantaleão São, diperintahkan oleh João Infante dan dikemudikan oleh Alvaro Martins. saudara Dias ‘Pero Dias adalah kapten kapal memasang persegi dukungan dengan João de Santiago sebagai pilot.

Ekspedisi berlayar selatan sepanjang pantai Barat Afrika. Extra ketentuan dijemput di tengah jalan di benteng Portugis Sao Jorge de Mina di Gold Coast. Setelah berlayar terakhir Angola Dias mencapai mencapai Golfo da Conceição (Walvis Bay) pada bulan Desember. Setelah mengitari Tanjung Harapan pada jarak yang cukup, Dias lanjutan timur dan dimasukkan apa yang ia bernama Aguada de Sao bra (Teluk Saint Blaise) – kemudian berganti nama menjadi Mossel Bay – pada 3 Februari 1488. ekspedisi Dias mencapai titik terjauh pada 12 Maret 1488 ketika mereka berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Bushman’s River, di mana padrão-the Padrão de São Gregorio – didirikan sebelum kembali [2] Dias ingin terus berlayar ke. India, tetapi ia terpaksa kembali saat krunya menolak untuk melangkah lebih jauh [3] Ia hanya pada perjalanan pulang bahwa ia benar-benar menemukan Tanjung Harapan, Mei 1488.. Dias kembali ke Lisbon pada bulan Desember tahun itu, setelah tidak adanya enam belas bulan.

Penemuan bagian sekitar Afrika signifikan karena, untuk pertama kalinya, Eropa bisa perdagangan langsung dengan India dan bagian-bagian lain di Asia, melewati rute darat melalui Timur Tengah, dengan tengkulak mahal. Laporan resmi ekspedisi telah hilang.

Dias awalnya bernama Tanjung Harapan di “Tanjung Badai” (Cabo das Tormentas). Ia kemudian diganti oleh Raja John II dari Portugal ke Tanjung Harapan (Cabo da Boa Esperança) karena mewakili pembukaan rute ke timur.

Setelah upaya awal, Portugis mengambil cuti selama satu dekade dari eksplorasi Samudera Hindia. Selama hiatus itu, kemungkinan bahwa mereka menerima informasi berharga dari seorang agen rahasia, pero da Covilha, yang telah dikirim darat ke India dan kembali dengan laporan yang berguna untuk navigator mereka. [4]

Menggunakan pengalamannya dengan perjalanan eksploratif, Dias membantu dalam pembangunan Gabriel São dan kapal adik nya, Rafael São yang digunakan oleh Vasco da Gama mengelilingi Cape dan melanjutkan rute ke India. Dias hanya berpartisipasi di leg pertama perjalanan da Gama, sampai Cape Verde Islands. Dia kemudian salah satu panglima ekspedisi India kedua, dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral. armada pertama ini mencapai pantai Brasil, mengambil kepemilikan itu pada tahun 1500, dan kemudian dilanjutkan ke arah timur ke India. Dias tewas di dekat Tanjung Harapan bahwa ia presciently telah bernama Tanjung Badai. Empat kapal mengalami badai besar dari jubah dan hilang, termasuk Dias ‘, pada tanggal 29 Mei 1500. Sebuah kapal karam ditemukan tahun 2008 oleh Namdeb Diamond Corporation off Namibia pada awalnya dianggap mungkin kapal Dias ‘, [5] Namun, pulih koin berasal dari waktu kemudian.

Page 13: Walter Elias

Dias menikah dan memiliki dua anak:

* Simão Dias de Novais, yang meninggal belum menikah dan tanpa masalah* António Dias de Novais, seorang Ksatria Ordo Kristus, menikah dengan (rupanya itu relatif, karena nama de Novais ini ditularkan melalui keturunan kakaknya) Joana Fernandes, putri Fernao Pires dan istri Guiomar Montes (dan adik Brites Fernandes dan Fernao Pires, menikah dengan Ines Nogueira, putri Jorge Nogueira dan istri, dan punya masalah). cucu Dias ‘Paulo Dias de Novais adalah penjajah Portugis di Afrika pada abad 16. cucu Dias ‘, Guiomar de Novais menikah dua kali, sebagai istri kedua ke Dom Rodrigo de Castro, anak Dom Nuno de Castro dan istrinya Joana da Silveira, oleh siapa dia Dona Paula de Novais dan Dona Violante de Castro, baik meninggal belum menikah dan tanpa masalah, dan untuk Pedro Correia da Silva, anak alami Cristóvão Correia da Silva, tanpa masalah.

Page 14: Walter Elias

Penjelajah Laut Bartolomeu Dias

Bartolomeu Dias (bahasa Inggris: Bartholomew Diaz) (Algarve, 1450 – Tanjung Harapan, 29 Mei 1500) adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481, ia menyertai Diogo de Azambuja melakukan ekspedisi di Pantai Emas. Bartolomeu Dias adalah seorang ksatria istana kerajaan, kepala penjaga gudang kerajaan dan ahli berlayar dari pasukan perang São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia pada tanggal 10 Oktober 1486 sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan baru menuju ke Asia.

Dias adalah seorang Knight dari pengadilan kerajaan, pengawas gudang kerajaan, dan berlayar-master dari perang-orang-, São Cristóvão (Saint Christopher). Raja John II dari Portugal menunjuk dia, pada 10 Oktober 1486, untuk kepala ekspedisi untuk berlayar di sekitar ujung selatan Afrika dengan harapan mencari rute perdagangan ke India. Tujuan lain dari ekspedisi ini adalah untuk mencoba untuk meninjau negara-negara yang dilaporkan oleh João Afonso de Aveiro (mungkin Ethiopia dan Aden) dengan yang diinginkan Portugis hubungan persahabatan. Dias juga dikenakan mencari tanah

Page 15: Walter Elias

diperintah oleh Prester John, yang adalah seorang pendeta Kristen dongeng dan pangeran Afrika.

Dias meninggalkan Lisbon di bulan Agustus, 1487 memimpin ekspedisi tiga kapal. utama-Nya, São Caravel Cristóvão, dikemudikan oleh Pero de Alenquer. Yang Caravel kedua, Pantaleão São, diperintahkan oleh João Infante dan dikemudikan oleh Alvaro Martins. saudara Dias ‘Pero Dias adalah kapten kapal memasang persegi dukungan dengan João de Santiago sebagai pilot.

Ekspedisi berlayar selatan sepanjang pantai Barat Afrika. Extra ketentuan dijemput di tengah jalan di benteng Portugis Sao Jorge de Mina di Gold Coast. Setelah berlayar terakhir Angola Dias mencapai mencapai Golfo da Conceição (Walvis Bay) pada bulan Desember. Setelah mengitari Tanjung Harapan pada jarak yang cukup, Dias lanjutan timur dan dimasukkan apa yang ia bernama Aguada de Sao bra (Teluk Saint Blaise) – kemudian berganti nama menjadi Mossel Bay – pada 3 Februari 1488. ekspedisi Dias mencapai titik terjauh pada 12 Maret 1488 ketika mereka berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Bushman’s River, di mana padrão-the Padrão de São Gregorio – didirikan sebelum kembali [2] Dias ingin terus berlayar ke. India, tetapi ia terpaksa kembali saat krunya menolak untuk melangkah lebih jauh [3] Ia hanya pada perjalanan pulang bahwa ia benar-benar menemukan Tanjung Harapan, Mei 1488.. Dias kembali ke Lisbon pada bulan Desember tahun itu, setelah tidak adanya enam belas bulan.

Penemuan bagian sekitar Afrika signifikan karena, untuk pertama kalinya, Eropa bisa perdagangan langsung dengan India dan bagian-bagian lain di Asia, melewati rute darat melalui Timur Tengah, dengan tengkulak mahal. Laporan resmi ekspedisi telah hilang.

Dias awalnya bernama Tanjung Harapan di “Tanjung Badai” (Cabo das Tormentas). Ia kemudian diganti oleh Raja John II dari Portugal ke Tanjung Harapan (Cabo da Boa Esperança) karena mewakili pembukaan rute ke timur.

Setelah upaya awal, Portugis mengambil cuti selama satu dekade dari eksplorasi Samudera Hindia. Selama hiatus itu, kemungkinan bahwa mereka menerima informasi berharga dari seorang agen rahasia, pero da Covilha, yang telah dikirim darat ke India dan kembali dengan laporan yang berguna untuk navigator mereka. [4]

Menggunakan pengalamannya dengan perjalanan eksploratif, Dias membantu dalam pembangunan Gabriel São dan kapal adik nya, Rafael São yang digunakan oleh Vasco da Gama mengelilingi Cape dan melanjutkan rute ke India. Dias hanya berpartisipasi di leg pertama perjalanan da Gama, sampai Cape Verde Islands. Dia kemudian salah satu panglima ekspedisi India kedua, dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral. armada pertama ini mencapai pantai Brasil, mengambil kepemilikan itu pada tahun 1500, dan kemudian dilanjutkan ke arah timur ke India. Dias tewas di dekat Tanjung Harapan bahwa ia presciently telah bernama Tanjung Badai. Empat kapal mengalami badai besar dari jubah dan hilang, termasuk Dias ‘, pada tanggal 29 Mei 1500. Sebuah kapal karam ditemukan tahun 2008 oleh Namdeb Diamond Corporation off Namibia pada awalnya dianggap mungkin kapal Dias ‘, [5] Namun, pulih koin berasal dari waktu kemudian.

Page 16: Walter Elias

Dias menikah dan memiliki dua anak:

* Simão Dias de Novais, yang meninggal belum menikah dan tanpa masalah* António Dias de Novais, seorang Ksatria Ordo Kristus, menikah dengan (rupanya itu relatif, karena nama de Novais ini ditularkan melalui keturunan kakaknya) Joana Fernandes, putri Fernao Pires dan istri Guiomar Montes (dan adik Brites Fernandes dan Fernao Pires, menikah dengan Ines Nogueira, putri Jorge Nogueira dan istri, dan punya masalah). cucu Dias ‘Paulo Dias de Novais adalah penjajah Portugis di Afrika pada abad 16. cucu Dias ‘, Guiomar de Novais menikah dua kali, sebagai istri kedua ke Dom Rodrigo de Castro, anak Dom Nuno de Castro dan istrinya Joana da Silveira, oleh siapa dia Dona Paula de Novais dan Dona Violante de Castro, baik meninggal belum menikah dan tanpa masalah, dan untuk Pedro Correia da Silva, anak alami Cristóvão Correia da Silva, tanpa masalah.

Page 17: Walter Elias

Profile dan Biografi DR Abdul Qadeer Khan – Ilmuwan Pakistan Yang Paling Ditakuti AS

AS dan negara barat menyebut ancaman yang disebabkan oleh Dr Abdul Qadeer (AQ) Khan ini, bisa setara dengan Adolf Hitler atau Joseph Stalin, karena kemampuannya di bidang nuklir. Intelejen barat pernah menganggap remeh kemampuan Abdul Qadeer Khan. Tapi setelah tiga puluh tahun membangun Pakistan hingga memiliki kemampuan nuklir, barat dan AS menjadi khawatir. Khan kemudian disebut sebagai broker teknologi yang bisa membahayakan dunia. Ilmuwan ini disebut telah menjual rahasia teknologi nuklir ke Iran, Korea Utara, Libya dan kemungkinan ke negara lain. Tekanan diplomatik akhirnya memaksa presiden Pakistan Pervez Musharraf menjadikan Khan tahanan rumah.

The Nuclear Jihadist menuliskan perjalanan Khan secara detail. Suami istri Frantz dan Collins yang menulis laporan itu menghabiskan empat tahun perjalanan ke seluruh dunia, mewawancari pejabat intelejen dan mantan teman dan kolega Khan.

Saat perang berdarah 1947, Khan muda meninggalkan keluarganya di Bhopal India ke negara muslim Pakistan. Kekerasan yang dilihatnya selama di perjalanan dan penderitaan yang dialami, menimbulkan kemarahan besar pada India.

Setelah mengecap pendidikan di Jerman dan menikahi wanita Belanda, Khan mendapat kerja di perusahaan Belanda yang berhubungan dengan pengayaan uranium. Sebuah proses untuk menghasilkan energi nuklir, yang dengan mudah juga dapat diubah menjadi senjata nuklir.

Frantz and Collins menggambarkan pasukan Pakistan yang gagal merdeka dari India pada 1965 membuat kebencian Khan makin memuncak. Khan bertekad mengubah politik Pakistan seperti ditulis dalam biografinya yakni ingin membuat Pakistan sangat kuat dan tidak akan mengalami trauma dikuasai India.

Page 18: Walter Elias

Beruntung sekali waktu kembalinya Khan dari Belanda ke Pakistan berbarengan dengan pengembangan nuklir India. Saat India memiliki kemampuan nuklir pada 1974, tidak ada alasan untuk melarang Pakistan memiliki kemampuan serupa, bom harus dengan bom.

Tapi saat Khan tida di Pakistan, masa depan nuklir negara itu sedang terancam. Kanada telah menghentikan pasokan spare part untuk reaktor nuklir di Karachi dan Prancis mendapat tekanan internasional untuk membatalkan rencana penjualan pabrik pemrosesan ke Pakistan. Hal itu membuka peluang Khan dan menjadikannya sebagai pahlawan.

Dengan sepengetahuan koleganya, dia membawa cetak biru, foto dan daftar pemasok. Kemudian bersama istri dan anak perempuannya kembali ke Pakistan untuk membangun kemampuan bom nuklir Pakistan.

Dia kemudian berhasil membuat bom nuklir pada akhir 1980 di luar perkiraan ahli barat. Para pakar menggambarkan Pakistan pada masa itu untuk membuat jarum jahit atau sepeda berkualitas bagus saja dianggap tidak mampu, apalagi membuat teknologi tinggi untuk pengayaan uranium.

Jihadist menyebut Khan membangun jaringan pasar gelap untuk menjual teknologi rahasia nuklir Pakistan ke negara semacam Iran, Libya, Korea utara juga negara yang tidak diketahui. Jihadist juga menyebut ilmuwan nuklir Pakistan ini bertemu dengan Osama bin Laden untuk membuat bom.

Page 19: Walter Elias

Profile dan Biografi Robert Baden-Powell – Bapak Pandu Sedunia

Baden-Powell dilahirkan di Paddington, London pada 1857. Dia adalah anak ke-6 dari 8 anak profesor Savilian yang mengajar geometri di Oxford. Ayahnya, pendeta Harry Baden-Powell, meninggal ketika dia berusia 3 tahun, dan ia dibesarkan oleh ibunya, Henrietta Grace Smith, seorang wanita yang berketetapan bahwa anak-anaknya harus berhasil. Baden-Powell berkata tentang ibunya pada 1933, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.” Selepas menghadiri Rose Hill School, Tunbridge Wells, Baden-Powell dianugerahi beasiswa untuk sekolah umum Charterhouse. Perkenalannya kepada kemahiran pramuka adalah memburu dan memasak hewan – dan menghindari guru – di hutan yang berdekatan, yang juga merupakan kawasan terlarang.

Dia juga bermain piano dan biola, mampu melukis dengan baik dengan menggunakan kedua belah tangan dengan tangkas, dan gemar bermain drama. Masa liburan dihabiskan dengan ekspedisi belayar atau berkanu dengan saudara-saudaranya.

Pada tahun 1876, Baden-Powell bergabung dengan 13th Hussars di India. Pada tahun 1895 dia bertugas dengan dinas khusus di Afrika dan pulang ke India pada tahun 1897 untuk memimpin 5th Dragoon Guards.

Baden-Powell saling berlatih dan mengasah kemahiran kepanduannya dengan suku Zulu pada awal 1880-an di jajahan Natal Afrika Selatan di mana resimennya ditempatkan dan ia diberi penghargaan karena keberaniannya. Ada 3 penghargaan yang diberi angkatan perang Zulu yaitu:

Page 20: Walter Elias

impressa : serigala yang tak pernah tidur, karena dia sering berjaga-jaga saat malam.kantankye : orang pemakai topi lebar, karena dia selalu memakai topi lebar.m’hlalapanzi: orang bertiarap yang siap menembak.

Kemahirannya mengagumkan dan dia kemudian dipindahkan ke dinas rahasia Inggris. Dia sering bertugas dengan menyamar sebagai pengumpul kupu-kupu, memasukkan rancangan instalasi militer ke dalam lukisan-lukisan sayap kupu-kupunya.

Baden-Powell kemudian ditempatkan di dinas rahasia selama 3 tahun di daerah Mediterania yang berbasis di Malta. Dia kemudian memimpin gerakan ketentaraannya yang berhasil di Ashanti, Afrika, dan pada usia 40 dipromosikan untuk memimpin 5th Dragoon Guards pada tahun 1897. Beberapa tahun kemudian, dia menulis buku panduan ringkas bertajuk “Aids to Scouting”, ringkasan ceramah yang dia berikan mengenai peninjau ketentaraan, untuk membantu melatih perekrutan tentara baru. Menggunakan buku ini dan kaidah lain, ia melatih mereka untuk berpikir sendiri, menggunakan daya usaha sendiri, dan untuk bertahan hidup dalam hutan.

Baden-Powell kembali ke Afrika Selatan sebelum Perang Boer dan terlibat dalam beberapa tindakan melawan Zulu. Dinaikkan pangkatnya pada masa Perang Boer menjadi kolonel termuda dalam dinas ketentaraan Britania, dia bertanggung jawab untuk organisasi pasukan perintis yang membantu tentara biasa. Ketika merencanakan hal ini, dia terperangkap dalam pengepungan Mafeking, dan dikelilingi oleh tentara Boer yang melebihi 8.000 orang. Walaupun berjumlah lebih kecil, garnisun itu berhasil bertahan dalam pengepungan selama 217 hari. Sebagian besar keberhasilan itu dikatakan sebagai hasil beberapa muslihat yang dilaksanakan atas perintah Baden-Powell sebagai komandan garnisun. Ranjau-ranjau palsu ditanam, dan tentaranya diperintah untuk menghindari pagar kawat olok-olok (tidak ada) saat bergerak antara parit kubu.

Baden-Powell melaksanakan kebanyakan kerja peninjauan secara pribadi dan membina pasukan kanak-kanak asli untuk berjaga dan membawa pesan-pesan, kadang menembus pertahanan lawan. Banyak dari anak-anak ini kehilangan nyawanya dalam melaksanakan tugas. Baden-Powell amat kagum dengan keberanian mereka dan kesungguhan mereka yang ditunjukkan ketika melaksanakan tugas. Pengepungan itu dibubarkan oleh Pembebasan Mafeking pada 16 Mei 1900. Naik pangkat sebagai Mayor Jendral, Baden-Powell menjadi pahlawan nasional.

Setelah mengurusi pasukan polisi Afrika Selatan Baden-Powell kembali ke Inggris untuk bertugas sebagai Inspektur Jendral pasukan berkuda pada tahun 1903.

Setelah kembali, Baden-Powell mendapati buku panduan ketentaraannya “Aids to Scouting” telah menjadi buku terlaris, dan telah digunakan oleh para guru dan organisasi pemuda.

Kembali dari pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith, Baden-Powell memutuskan untuk menulis kembali Aids to Scouting agar sesuai dengan pembaca remaja, dan pada tahun 1907 membuat satu perkemahan di Brownsea Island

Page 21: Walter Elias

bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda, untuk menguji sebagian dari idenya. Buku “Scouting for Boys” kemudian diterbitkan pada tahun 1908 dalam 6 jilid.

Kanak-kanak remaja membentuk “Scout Troops” secara spontan dan gerakan Pramuka berdiri tanpa sengaja, pada mulanya pada tingkat nasional, dan kemudian pada tingkat internasional. Gerakan pramuka berkembang seiring dengan Boys’ Brigade. Suatu pertemuan untuk semua pramuka diadakan di Crystal Palace di London pada 1908, di mana Baden-Powell menemukan gerakan Pandu Puteri yang pertama. Pandu Puteri kemudian didirikan pada tahun 1910 di bawah pengawasan saudara perempuan Baden-Powell, Agnes Baden-Powell.

Walaupun dia sebenarnya dapat menjadi Panglima Tertinggi, Baden Powell memuutuskan untuk berhenti dari tentara pada tahun 1910 dengan pangkat Letnan Jendral menuruti nasihat Raja Edward VII, yang mengusulkan bahawa ia lebih baik melayani negaranya dengan memajukan gerakan Pramuka.

Pada Januari 1912 Baden-Powell bertemu calon isterinya Olave Soames di atas kapal penumpang (Arcadia) dalam perjalanan ke New York untuk memulai Lawatan Pramuka Dunia. Olave berusia 23, Baden-Powell 55, dan mereka berkongsi tanggal lahir. Mereka bertunangan pada September tahun yang sama dan menjadi sensasi pers, mungkin karena ketenaran Baden-Powell, karena perbedaan usia seperti itu lazim pada saat itu. Untuk menghindari gangguan pihak pers, mereka melangsungkan pernikahan secara rahasia pada 30 Oktober 1912. Dikatakan bahwa Baden-Powell hanya memiliki satu petualangan lain dengan wanita (pertunganannya yang gagal dengan Juliette Magill Kinzie Gordon).

Pramuka Inggris menyumbang satu penny masing-masing dan mereka membelikan Baden-Powel hadiah pernikahan, yaitu sebuah mobil Rolls Royce.

Ketika pecah Perang Dunia I pada tahun 1914, Baden-Powell menawarkan dirinya kepada Jabatan Perang. Tiada tanggung jawab diberikan kepada beliau, sebab, seperti yang dikatakan oleh Lord Kitchener: “dia bisa mendapatkan beberapa divisi umum dengan mudah tetapi dia tidak dapat mencari orang yang mampu meneruskan usaha baik Boy Scouts.” Kabar angin menyatakan Baden-Powell terkait dalam kegiatan spionase dan dinas rahasia berusaha untuk menggalakkan mitos tersebut.

Baden-Powell dianugerahi gelar Baronet pada tahun 1922, dan bergelar Baron Baden-Powell, dari Gilwell dalam County Essex, pada tahun 1929. Taman Gilwell adalah tempat latihan Pemimpin Pramuka Internasional. Baden-Powell dianugerahi Order of Merit dalam sistem penghormatan Inggris pada tahun 1937, dan dianugerahi 28 gelar lain dari negara-negara asing.

Dalam sajak singkat yang ia tulis, ia menjelaskan bagaimana mengucapkan namanya:

Man, Nation, MaidenPlease call it Baden.

Page 22: Walter Elias

Further, for PowellRhyme it with Noël.

Dibawah usaha gigihnya pergerakan Pramuka dunia berkembang. Pada tahun 1922 terdapat lebih dari sejuta pramuka di 32 negara; pada tahun 1939 jumlah pramuka melebihi 3,3 juta orang.

Keluarga Baden-Powell memiliki tiga anak – satu anak laki-laki dan dua perempuan (yang mendapat gelar-gelar kehormatan pada 1929; anak laki-lakinya kemudian menggantikan ayahnya pada 1941:

* Peter, kemudian 2nd Baron Baden-Powell (1913-1962)* Hon. Heather Baden-Powell (1915-1986)* Hon. Betty Baden-Powell (1917-2004) yang pada 1936 menikah dengan Gervase Charles Robert Clay (lahir 1912 dan memiliki 3 anak laki-laki dan 1 perempuan)

Tidak lama selepas menikah, Baden-Powell berhadapan dengan masalah kesehatan, dan mengalami beberapa serangan penyakit. Ia menderita sakit kepala terus menerus, yang dianggap dokternya berasal dari gangguan psikosomatis dan dirawat dengan analisa mimpi. Sakit kepala ini berhenti setelah ia tidak lagi tidur dengan Olave dan pindah ke kamar tidur baru di balkon rumahnya. Pada tahun 1934 prostatenya dibuang, dan pada tahun 1939 dia pindah ke sebuah rumah yang dibangunnya di Kenya, negara yang pernah dilawatinya untuk berehat. Dia meninggal dan dimakamkan di Kenya, di Nyeri, dekat Gunung Kenya, pada 8 Januari 1941.

Pada 1938 Royal Academy of Sweden menganugerahkan Lord Baden-Powell dan semua gerakan Pramuka hadiah Nobel Perdamaian untuk tahun 1939. Tapi pada 1939 Royal Academy memutuskan untuk tidak menganugerahkan hadiah untuk tahun itu, karena pecahnya Perang Dunia II.

Pergerakan Pramuka dan Pandu Puteri merayakan 22 Februari sebagai hari B-P, tanggal lahir bersama Robert dan Olave Baden-Powell, untuk memperingati dan meraikan jasa Ketua Pramuka dan Ketua Pandu Puteri Dunia.