via majalah dewasa

12
KASUS 2 Seorang pasien bernama Tn. Adi, Umur 48 tahun, Berat badan 78 kg, Tinggi Badan 177 cm. pasien tersebut dirawat di ruang Bedah Pria dengan diagnosis Combustio Grade II. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukan kadar GDP : 220 mg/dL, GD 2 jam PP: 320 mg/dL. Bilirubin total : 2,1 mg/dL , Leukosit :12,700 mg/dL. Pasien mempunyai riwayat penyakit Diabetes Mellitus Tipe II. Kondisi pasien saat ini adalah compos mentis. Suhu tubuh pasien saat ini : 39 o C, dan tekanan darahnya 100/70 mmHg. Pasien mempunyai kebiasaan merokok. Dari hasil anamnesis terhadap keluarga pasien , pasien tidak menjalani diet DM dengan sungguh-sungguh. Kebiasaan makan pasien tersebut adalah 3x sehari, terkadang pasien masih mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Sedangkan dari hasil recall 24 jam terhadap pasien diperoleh data sebagai berikut : Jam makan Menu URT Jumlah Makan pagi 07.00 Nasi biasa Ayam goring Tempe goring Tumis buncis Kopi manis 4 sendok nasi 1 potong 2 iris 2 sendok sayur 1 gelas 200 100 100 50 250 ml Makan siang 12.00 Nasi biasa Pepes ikan patin Tempe goring Sayur bening Teh hangat manis Mangga 4 sendok nasi 1 potong 2 iris 1 mangkuk 1 gelas 2 buah 200 100 100 125 250ml 200

Upload: nay-finanda

Post on 27-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Via Majalah Dewasa

KASUS 2

Seorang pasien bernama Tn. Adi, Umur 48 tahun, Berat badan 78 kg, Tinggi Badan 177

cm. pasien tersebut dirawat di ruang Bedah Pria dengan diagnosis Combustio Grade II. Hasil

pemeriksaan laboratorium terakhir menunjukan kadar GDP : 220 mg/dL, GD 2 jam PP: 320

mg/dL. Bilirubin total : 2,1 mg/dL , Leukosit :12,700 mg/dL. Pasien mempunyai riwayat

penyakit Diabetes Mellitus Tipe II. Kondisi pasien saat ini adalah compos mentis. Suhu tubuh

pasien saat ini : 39oC, dan tekanan darahnya 100/70 mmHg. Pasien mempunyai kebiasaan merokok.

Dari hasil anamnesis terhadap keluarga pasien , pasien tidak menjalani diet DM dengan sungguh-

sungguh. Kebiasaan makan pasien tersebut adalah 3x sehari, terkadang pasien masih mengkonsumsi

makanan yang manis-manis. Sedangkan dari hasil recall 24 jam terhadap pasien diperoleh data sebagai

berikut :

Jam makan Menu URT JumlahMakan pagi 07.00

Nasi biasaAyam goringTempe goringTumis buncisKopi manis

4 sendok nasi1 potong2 iris2 sendok sayur1 gelas

20010010050250 ml

Makan siang 12.00

Nasi biasaPepes ikan patinTempe goringSayur beningTeh hangat manisMangga

4 sendok nasi1 potong2 iris1 mangkuk1 gelas2 buah

200100100125250ml200

Makan malam 19.00

Nasi goringTelur dadarTahu goringThe hangat manisDurian

1 piring penuh1 buah1 buah1 gelas1 buah penuh

2005050250 ml100

Buat : NCP untuk kasus tersebut lengkap dengan rencana intervensinya

Page 2: Via Majalah Dewasa

NCP

Identitas Pasien/klien

Nama = Tn. Adi

Usia = 48 Tahun

BB = 78 kg

TB = 177 cm

Riwayat penyakit = Diabetes Mellitus Type II

Diagnosis = Combustio Grade II

1. Skrining Gizi

Petunjuk pengisian : berilah tanda pada kotak yang tersedia.

Resiko Ringan Resiko Sedang Resiko TinggiBerat badan turun 2,5-5 kg dalam 6 bulan terakhir

Berat badan turun 5-7,5 kg dalam 6 bulan terakhir

Berat badan turun >7,5 kg dalam 6 bulan terakhir

RBW = 80-120 % RBW = 70 - 80% atau 120 - 130%

RBW = < 70 % atau > 130 %

IMT = 20-25 kg/m2 √ IMT = 17 – 18 atau 30 -35 kg/m2

IMT = < 17 kg/m2 atau > 35 kg/m2

Mual/muntah ringan, diare

Mual/muntah berkepanjangan, diare

Malabsorbsi

Nafsu makan turun Tidak ada nafsu makan Mendapat makanan parenteral dan/ MLP

Gangguan mengunyah/menelan

Decubitus ringan dan atau luka terbuka lainnya

Decubitus berat atau luka terbuka yang tak kunjung sembuh

Hipertensi Gagal ginjal Menderita penyakit pangkreas berat

Atherosklerosis, peningkatan profil lemak darah

Stadium awal penyakit kanker dan / kemoterapi

Kanker stadium lanjut dengan kekeksia

Menjalani operasi ringan Menjalani operasi berat Menjalani operasi saluran cerna

Page 3: Via Majalah Dewasa

Anemia Diabetes tidak terkontrol MalnutrisiUlkus Gangguan saluran cerna,

perdarahan saluran cernaPasien di ICU, luka bakar

Istirahat di tempat tidur √ Menderita penyakit jantung kongetiv

Mengalami sepsis

Dehidrasi ringan Stroke Trauma multipleAlbumin 3,2 – 3,4 mg/dl Albumin 2,8 – 3,1 mg/dl Albumin < 2,8 mg/dlTotal limphosit 1200 – 1500 sel/m3

Total limphosit 900-1200 sel/m3

Total limposit <900 sel/m3

Depresi ringan Depresi sedang √ Depresi beratDemam ringan Lainnya Lainnya

Pasien dikatakan ber-Resiko Tinggi

Bila terdapat 1 atau lebih faktor Resiko Tinggi atau 3 atau lebih faktor resiko Sedang atau 6 atau lebih faktor Resiko Ringan.AHLI GIZI HARUS MELAKUKAN PENILAIAN STATUS GIZI SECARA LENGKAP PERLU DILAKUKAN EVALUASI KEMBALI DALAM 3-5 HARI

Pasien dikatakan ber-Resiko Sedang

Bila terdapat 2 atau lebih faktor Resiko Sedang atau 4 – 6 faktor Resiko Ringan.AHLI GIZI HARUS MENEMUI PASIEN PALING LAMBAT DALAM 3 HARI, LAKUKAN PENILAIAN STATUS GIZI YANG DIPERLUKAN EVALUASI KEMBALI 3 – 5 HARI

Pasien dikatakan ber-Resiko Ringan

Bila terdapat < 4 faktor Resiko Ringan, cek kembali dalam 7 – 10 hari

Keterangan :

Kesimpulan : Beresiko Tinggi

2. Nutrition Assesment

Antropometri TB = 177 cm ; BB = 78 kg ; IMT = 24,89 kg/m2 (resiko gemuk) ; BBI = 69,3 kg

Biokimia GDP : 220 mg/dL → Tinggi Kadar Normal 70-110 mg/dLGD 2 jam PP : 320 mg/dL → Tinggi Kadar Normal < 140 mg/dLBilirubin : 2,1 mg/dL → TinggiKadar Normal 0,1-1,2 mg/dL

Page 4: Via Majalah Dewasa

Leukosit : 12700 mg/dL → Tinggi Kadar Normal 5 – 10 ribu/mL

Clinis Tekanan Darah : 100/70 mmHg → Rendah Kadar Normal 120/80 mmHgSuhu : 39 oC → Tinggi Kadar Normal 36-37o C

Dietary history Pasien mempunyai kebiasaan merokok. Kebiasaan makan pasien tersebut adalah 3x sehari, terkadang pasien masih mengkonsumsi makanan yang manis-manisAudit Gizi :

E = x 100 % = 147,07 % (Lebih)

P = x 100 % = 89,39 % (Baik)

L = x 100 % = 250,8 % (Lebih)

KH = x 100 % = 129,76 % (Lebih)

Aktivitas fisik Sedang dirawat inap di ruang bedah priaRiwayat Kesehatan

DM tipe 2

Kesimpulan :

3. Nutrien Diagnosa

Domain Intake

Domain Clinis

Domain Perilaku

Page 5: Via Majalah Dewasa

Kesimpulan :

4. Intervensi Gizi

Tujuan :

1. Jangka panjang :

Mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya metabolik serta

mempertahankan status gizi secara optimal.

2. Jangka pendek :

- Mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak.

- Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen yang negatif.

- Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipertrigliseridemia.

- Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro.

Jenis Diet : TETP

Perhitungan Zat Gizi & Cairan :

Menghitung kebutuhan energy dan zat gizi sampel :

- IMT = BB / TB2

= 78 kg / (1,77)2

= 24,89 kg/m2 (resiko gemuk)

- BBI = 90% x (TB - 100)

= 90% x (177 - 100)

= 69,3 kg

Rumus Curreri = (25 kkal x BB) + (40 kkal x % luas luka bakar)

= (25 x 78 ) + ( 40 kkal x 90% )

= 1950 + 3600

Page 6: Via Majalah Dewasa

= 5550 kkal

- Protein = 1 g N per 100 kkal

=

= 55,5 N = 346,875 gr Protein

= = 25 %

- Lemak = 154,17 gr

- KH = 100 – 25 – 25= 50

= = 693,75 gr

- Cairan = 35 x 78 = 2730 cc

Karena Tn. Adi sedang dalam fase akut maka diberikan AGGS dan FRS dengan pengaturan :

- 0 – 8 jam pertama diberikan AGGS dan FRS dengan perbandingan 75 : 50

- 8 – 16 jam kemudian diberikan AGGS dan FRS dengan perbandingan 50 : 50

- 16 – 24 jam kemudian diberikan AGGS dan FRS dengan perbandingan 50 : 50

Karena AGGS dan FRS diberikan 3x dalam sehari maka

- Total E = = 1850 kkal untuk 1x pemberian

- Total P = = 115,625 gr untuk 1x pemberian

Page 7: Via Majalah Dewasa

- Total L = = 51,93 gr untuk 1x pemberian

- Total KH = = 231,25 gr untuk 1x pemberian

Jumlah E, P, L, KH untuk AGGS dan FRS dengan perbandingan 75 : 50

- AGGS 75%

E = 1850 x 75 % = 1387,5 kkal

P = 115,625 x 75% = 86,71 gr

L = 51,93 x 75% = 38,95 gr

KH = 231,25 x 75% = 173,43 gr

- FRS 25%

E = 1850 x 25 % = 462,5 kkal

P = 115,625 x 25% = 28,90 gr

L = 51,93 x 25% = 12,98 gr

KH = 231,25 x 25% = 57,8 gr

Jumlah E, P, L, KH untuk AGGS dan FRS dengan perbandingan 50 : 50

- AGGS 50% dan FRS 50%

E = 1850 x 50% = 925 kkal

P = 115,625 x 50% = 57,81 gr

L = 51,93 x 50% = 25,96 gr

KH = 231,25 x 50% = 115,62 gr

Prinsip Diet :

1. Energi tinggi

2. Protein tinggi

3. Lemak sedang

4. KH sedang

5. Vitamin tinggi

Page 8: Via Majalah Dewasa

6. Mineral tinggi

7. Cairan tinggi

Syarat Diet :

1. Energi tinggi diberikan sebesar kkal ditujukan untuk menyediakan energi yang

cukup untuk beraktivitas.

2. Protein tinggi diberikan sebesar 122,375 gram untuk memperbaiki sel-sel yang rusak

dan memenuhi kebutuhan protein akibat peningkatan kreatinin dalam darah.

3. Lemak sedang diberikan sebesar 54,38 gram. Pemberian lemak yang tinggi

menyebabkan penundaan respon kegagalan, sehingga pasien lebih mudah terkena

infeksi.

4. KH diberikan sedang sebesar 244,75 gram. Bila pasien mengalami troma jalan nafas

(troma inhalasi) karbohidtar diberikan 45-55 % dari kebutuhan energi total. Gunakan

karbohidrat kompleks sebagai sumber karbohidrat utama.

5. Vitamin dan mineral cukup untuk membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin

umumnya ditambahkan dalam bentuk suplemen.

6. Mineral tinggi terutama zat besi, seng, natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan

magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.

7. Cairan tinggi diatas kebutuhan 2730 cc. Akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan

dan elektrolit secra intensif. Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk

mengganti cairan yang hilang agar tidak terjadi shock.

Bentuk Makanan : Makanan Lunak

Frekuensi Makanan : Makanan diberikan dengan Pola 3x makanan lengkap dan 3x

selingan.

Rute : Oral

Edukasi Gizi : Melalui konsultasi gizi

Page 9: Via Majalah Dewasa

- Topik : Pemberian Diet pada Luka Bakar

- Sasaran : Tn. Adi dan Keluarga

- Alat Peraga : Food Model

- Media : Leaflet

- Waktu : ± 30 menit

- Materi :

5. Monitoring Evaluating

o Perubahan berat badan, apakah ada perubahan atau tidak

o Perubahan kadar GDP, GD 2 jam PP, Bilirubin, dan Leukosit, apakah ada peningkatan

atau tidak

o Perubahan tekanan darah suhu tubuh, apakah ada perubahan atau tidak

o Perubahan pola makan, apakah ada perubahan atau tidak