vasodilator dan efeknya
TRANSCRIPT
-
7/30/2019 Vasodilator Dan Efeknya
1/6
Obat Vasodilator
Tujuan:
1. Menjelaskan perbedaan mula kerja dan lama kerja berbagai obat vasodilator.2. Menjelaskan dan mengamati efek vasodilator kerja sedang (isosorbit dinitrat
sublingual) dan kerja lambat (isosorbit dinitrat oral) yang diberikan pada orang
percobaan.
3. Mengamati farmakodinamik obat-obat vasodilator.4. Membangun kerjasama yang dinamis dalam kelompok selama pengamatan.
Persiapan alat dan bahan:
1. Obat isosorbit dinitrat oral : 1 buah2. Obat isosorbit dinitrat sublingual : 1 buah3. Air minum : 1 gelas4. Tensimeter : 1 buah5.
Stetoskop : 1 buah
6. Termometer kulit : 1 buah7. Arloji : 1 buah
Tiap kelompok menyiapkan 2 orang percobaan yang siap puasa 4 jam sebelum
praktikum dimulai
Sebaiknya orang percobaan berkulit warna putih/kuning, agar efek vasodilatasi kulit
jelas terlihat
Alat-alat yang diperlukan : tensimeter, stetoskop, termometer kulit, arloji
Obat-obat vasodilator : Isosorbid dinitrat : sub-lingual
: Isosorbid dinitrat : oral
-
7/30/2019 Vasodilator Dan Efeknya
2/6
Tatalaksana
Dua orang percobaan dari masing-masing kelompok yang telah mempersiapkan diri
tidak makan 4 jam sebelum percobaan, berbaring di atas meja laboratorium dengan
tenang.
Dilakukan pengukuran parameter basal, tekanan darah, denyut jantung/nadi, frekuensi
nafas dan suhu kulit sebanyak 2 kali dengan interval 5 menit dan rata-ratanya
dihitung.
Setelah pengamatan parameter telah selesai, obat vasodilator diminta pada insturktur.
Cara penggunaannya harus diperhatikan baik-baik, apakah harus ditaruh di bawah
lidah (sublingual), atau ditelan dengan segelas air. Jangan tertukar
Dilakukan pengukuran parameter di atas untuk orang percobaan:
Yang mendapat obat sublingual, dilakukan tiap 3 menit selama jam
Yang mendapat obat oral, dilakukan tiap 15 menit selama 1 jam atau bila
parameter telah kembali ke nilai basal.
Ditanyakan gejala-gejal yang dirasakan oleh orang percobaan selama percobaan dan 24
jam setelahnya.
Setelah data diperoleh, bandingkan dengan data kelompok lain, lihat apakah ada
perbedaan mulai kerja dan lama kerja dari masing-masing obat vasodilator.
-
7/30/2019 Vasodilator Dan Efeknya
3/6
Table 5.1
1. Pada pengamatan pemberian isosorbid dinitrat pada OP, mula-mula dilakukan pengukuranbasal yaitu tekanan darah, frekuensi nadi, suhu dan frekuensi napas. Kemudian OP diberi
isosorbid dinitrat secara sublingual yaitu dengan cara ditaruh di bawah lidah. Pengaamatan
tanda vital dilakukan setiap interval 3 menit selama 30 menit sehingga di dapatkan 10 kali
pengukuran sebagai parameter perbandingan mula kerja dan lama kerja isosorbid dinitrat.
Berdasarkan golongannnya, isosorbid dinitrat merupakan vasodilator kerja sedang yangefeknya dapat dijelaskan pada tabel. Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada 3 menit pertama
terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan frekuensi denyut nadi, penurunan suhu, dan
peningkatan frekuensi napas. Penurunan tekanan darah secara signifikaan dapat dilihat pada 3
menit keempat atau 12 menit setelah pemberian obat yaitu pada 90/65 mmHg. Tekanan darah
mulai kembali normal setelahnya, begitu pula diikuti parameter vital lainnya yang berangsur-
angsur kembali ke keadaan normal. Hal ini membuktikan bahwa isosorbid dinitrat merupakan
suatu vasodilator dengan mula kerja sedang daan lama kerja yang sedang pula. Efek
vasodilatasi sekitar 30 menit walaupun tanda vital OP tidak sepenuhnya kembali ke keadaan
basal. Pada pengakuan OP, efek obat ini memberikan rasa sakit kepala dan hal ini diduga
karena terjadinya hipotensi ortostatik, yang akan membaik bila diberikan paracetamol. Pada
OP juga ditemukan flushing pada wajah karena efek dilatasi arteri serebral
basal 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
TD 125/90 120/80 110/80 110/80 110/80 105/80 110/75 110/80 110/80 115/80 100/80
RR 15x 12x 11x 11x 12x 10x 16x 12x 11x 14x 14x
N 72x 69x 74x 77x 71x 67x 69x 68x 67x 75x 73x
T
(0C)
35,8 35,7 35,6 35,9 35,9 35,6 35,8 36,1 35,6 36,9 35,8
-
7/30/2019 Vasodilator Dan Efeknya
4/6
Parameter Rata-
rata
Menit
ke-15
Menit
ke-30
Menit ke-
45
Menit
ke-60
Menit ke-
75
Menit
ke-90
TD 120/
80
110/
70
100/
70
110/70 110/
70
105/
80
110/
70
Nadi 84 76 70 67 67 60 76
Suhu 36,1 35,7 35,9 35,8 35,8 35,6 35,5
Napas 18 x 15 x 13 x 18 x 16x 16x 16x
Table 5.2
2. Pada pengamatan pemberian nitrogliserin oral pada OP, mula-mula dilakukan pengukuranbasal yaitu tekanan darah, frekuensi nadi, suhu dan frekuensi napas. OP diminta untuk
menelan nitrogliserin oral dengan segelas air kemudian berbaring selama 15 menit daan
kembali dilakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan setiap 15 menit mengingat nitrogliserin
oral adalah obat vasodilator mula kerja lambat. Penurunan darah secara signifikan ditemukan
pada 15 menit kedua yaitu pada 30 menit setelah pemberian obat yaitu 80/60 mmHg, namun
tidak ada perubahan mencolok dari tanda vital lainnya kecuali peningkaatan frekuensi napas
yang meningkat pada pengukuran di menit ke 90. Tekanan darah OP tidak sepenuhnya
kembali normal menurut pengakuannya bahwa ia merasakan sakit kepala dan terasa berat serta
pandangannya kabur. Dari tabel 5.2 dapat dilihat parameter pengukuran yang menandakan
bahwa nitrogliserin adalah vasodilator dengan mula kerja lambat dan lama kerja yang lambat
pula.
Pembahasan
Senyawa nitrat bekerja melalui dua mekanisme. Secara in vivo senyawa nitrat merupakan pro
drug yaitu menjadi aktif setelah dimetabolisme dan menghasilkan nitrogen monoksida (NO).
Biotransformasi senyawa nitrat yang berlangsung intraseluler ini dipengaruhi oleh adanya
reduktase ekstrasel dan reduced tiol (glutation) intrasel. Nitrogen monoksida akan
membentuk kompleks nitrosoheme dengan guanilat siklase dan menstimulasi enzim ini
sehingga kadar cGMP meningkat. Selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi
-
7/30/2019 Vasodilator Dan Efeknya
5/6
miosin, sehingga terjadi relaksasi otot polos. Mekanisme kerja yang kedua yaitu akibat
pemberian senyawa nitrat, endotelium akan melepaskan prostasiklin (PGI2) yang bersifat
vasodilator. Berdasarkan kedua mekanisme ini, senyawa nitrat dapat menimbulkan
vasodilatasi, dan pada akhirnya menyebabkan penurunan kebutuhan dan peningkatan suplai
oksigen.
Sasaran Terapi: Vasodilatasi pembuluh arteri koronaria epikardial.
Tujuan Terapi: Mengatasi nyeri angina dengan menyeimbangkan suplai dan kebutuhan
oksigen miokard.
Strategi Terapi
Pada serangan akut angina diberikan kombinasi dua macam antiangina (dengan tujuan
meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping) dan asetosal. Jika serangan angina
tidak membaik pada pemberian kombinasi dua macam antiangina, maka dapat diberikan
kombinasi tiga macam antiangina. Antiangina digunakan karena dapat menurunkan
kebutuhan oksigen miokard dan meningkatkan suplai oksigen miokard sehingga
keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen tercapai. Asetosal digunakan karena
dapat mencegah atau mengurangi agregasi trombosit, dengan demikian aliran darah tidak
semakin terhambat (Isselbacher, 2000).
1. Nama generik : Isosorbid Dinitrat, tablet sublingual 5 mg, 10 mg
2. Nama dagang
Cedocard, tablet 5 mg, 10 mg, 20 mg Cedocard Retard, tablet lmb 20 mg Farsorbid, tablet sub 5 mg, 10 mg Isoket, tablet 5 mg, 10 mg Isoket Retard, tablet lmb 20 mg, 40 mg; cairan injeksi 1 mg/ml; aerosol 25 mg/ml;
krim 100 mg/g
Isomack Retard, kapsul 20 mg Isomack Spray, buccal spray 13,9 mg/ml Td Spray Iso Mack, spray transdermal 96,7 mg/ml Vascardin, tablet 5 mg, 10 mg
-
7/30/2019 Vasodilator Dan Efeknya
6/6
3. Indikasi : Profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri
4. Kontra-indikasi
Hipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif hipertrofik,
stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia berat,
trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit.
5. Bentuk sediaan
Tablet, tablet sublingual, tablet lepas lambat, kapsul, cairan injeksi, aerosol, krim, buccal
spray, dan spray transdermal.
6. Dosis dan Aturan pakai
Sublingual : 5-10 mg Oral : sehari dalam dosis terbagi, angina 30-120 mg Infus Intravena : 2-10 mg/jam; dosis lebih tinggi sampai 20 mg/jam mungkin
diperlukan
7. Efek samping
Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi
bradikardi paradoksikal). Efek samping yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat,
mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut, sinkop,
pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.
8. Peringatan
Gangguan hepar atau ginjal berat; hipotiroidisme, malnutrisi, atau hipotermia; infarkmiokard yang masih baru; sistem transdermal yang mengandung logam harus diambil
sebelum kardioversi atau diatermi.
Senyawa nitrat kerja panjang atau transdermal dapat mengakibatkan toleransi (efekterapi berkurang). Jika toleransi diperkirakan setelah penggunaan sediaan transdermal,
sediaan tersebut harus dilepas selama beberapa jam berurutan dalam setiap kurun
waktu 24 jam.