variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus dan angin serta hubungannya dengan hasil tangkap

82
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/ Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus %20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil %20Tangkap.doc?sequence=1 VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL KECEPATAN ARUS DAN ANGIN SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN LAUT FLORES MENGGUNAKAN DATA TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh: ANDI ELYERVIANA L231 06 002 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

Upload: mizzakee

Post on 30-Nov-2015

118 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL KECEPATAN ARUS DAN ANGIN SERTA KAITANNYA DENGAN HASIL

TANGKAPAN DI PERAIRAN LAUT FLORES MENGGUNAKANDATA TAHUN 2009

SKRIPSI

Oleh:

ANDI ELYERVIANAL231 06 002

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

VARIABILITAS SPASIAL DAN TEMPORAL KECEPATAN ARUS DAN ANGIN SERTA KAITANYA DENGAN HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN

LAUT FLORES MENGGUNAKAN DATA TAHUN 2009

Oleh :

ANDI ELYERVIANAL 231 06 002

Skripsi Ini Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANANJURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

Page 3: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

2011

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Variabilitas Spasial dan Temporal Kecepatan Arus dan Angin Serta Kaitannya dengan Hasil Tangkapan di Perairan Laut Flores Menggunakan Data Tahun 2009

Nama : Andi Elyerviana

Stambuk : L 231 06 002

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Skripsi ini telah diperiksaDan disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Dr. Mukti Zainuddin, S.Pi, M.Sc Dr.Ir. Alfa F.P. Nelwan, M.SiNip. 197107031997021002 Nip. 196601151995031002

Mengetahui,

Dekan Ketua Program StudiFakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Prof. Dr. Ir. Andi Niartiningsih, MP Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.SiNIP. 196112011987032002 NIP. 196906051993032002

Tanggal Lulus : Agustus 2011

Page 4: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

RIWAYAT HIDUP

ANDI ELYERVIANA, Lahir pada tanggal 11 November 1987

di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Orang Tua bernama

Andi Muchtar Amin dan Fatmawati. Tahun 2000 lulus di SD

Negeri 148 Sanuale. Pada tahun 2003 lulus di SLTP Negeri 2

Marioriwawo dan pada Tahun 2006 lulus di SMA Negeri 1

Marioriwawo. Pada tahun 2006 penulis berhasil diterima sebagai mahasiswa di

Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Jurusan perikanan, Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar melalui jalur JPPB.

Penulis aktif sebagai pengurus Rohis Perikanan, pengurus Himpunan Mahasiswa

Profesi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (HMP-PSP) periode 2008-2009

sebagai koordinator Divisi Penelitian dan Keilmuan. Selain itu, selama kuliah penulis

juga aktif sebagai asisten pada Mata kuliah Dasar-Dasar Teknologi Hasil Perikana.

Penulis juga aktif di organisasi eksternal yakni Lembaga Dakwah Kampus Forum

Komunikasi Mushallah dan Kerohanian Islam (LDK FKMKI) UNHAS periode (2009-

2010), Pengurus Harian LDM Ramsis Unhas periode (2008-2010)

Page 5: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

ABSTRAK

ANDI ELYERVIANA. L 231 06 002. Variabilitas Spasial dan Temporal Kecepatan Arus dan Angin serta Kaitannya dengan Hasil Tangkapan di Laut Flores Menggunakan Data Tahun 2009. Dibawah Bimbingan Dr. Mukti Zainuddin, S.Pi, M.Sc Sebagai Pembimbing Utama dan Dr. Ir. Alfa F.P. Nelwan, M.Si Sebagai Pembimbing Anggota.

Tujuan dari Penelitian ini adalah Mendeskripsikan variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus bulanan di Laut Flores. Mendeskripsikan variabilitas spasial dan temporal kecepatan angin bulanan di Laut Flores. Serta mengetahui hubungan kondisi lingkungan dengan hasil tangkapan ikan.

Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi mengenai variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus dan angin untuk kegiatan penangkapan ikan di Laut Flores. Selain itu, dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai dari bulan Januari sampai Juli 2011 di Laboratorium Sistem Informasi Perikanan Tangkap (SIPT) dengan daerah pengamatan di perairan Laut dengan menggunakan data citra satelit parameter oseanografi.

Hasil dari penelitian ini yaitu Variabilitas bulanan kecepatan arus pada tahun 2009 (Januari sampai Desember) menunjukkan bahwa kecepatan arus tinggi umumnya terjadi pada bulan Januari dan Februari yakni 49,39 – 53,84 cm/detik. Sedangkan kecepatan arus rendah terjadi pada bulan Mei, Juni, September dan Oktober yakni 0,32 – 4,78 cm/s.Variabilitas bulanan kecepatan angin pada tahun 2009 (Januari sampai November) menunjukkan bahwa kecepatan angin tinggi umumnya terjadi pada bulan Januari, Februari, Juni dan Agustus yakni 8,65 – 9,17 m/detik. Sedangkan kecepatan angin rendah terjadi pada bulan Maret, April, dan Mei yakni 2,25 – 2,67 m/detik. Hasil tangkapan optimium yakni pada bulan Juli 2009 dengan hasil tangkapan sebesar 14545,5 kg dengan kecepatan arus 5,68 cm/detik serta kecepatan angin 6,19 m/detik. Secara deskriptif berdasarkan hasil penelitian di salah satu wilayah perairan Laut Flores pada tahun 2009 , variasi hasil tangkapan diduga kuat dipengaruhi oleh variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus dan angin.

Page 6: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Dalam penulisan Skripsi ini penulis

mendapat banyak arahan dan dukungan dari bergabagai pihak. Olehnya itu melalui

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada :

Ayahanda Andi Muchtar Amin dan ibunda Fatmawati yang tak henti hentinya

memberikan dukungan dan doa kepada penulis. K’Murni , K’Iqbal dan adikku

Ilham .

Bapak Dr. Mukti Zainuddin, S.Pi, M.Sc Sebagai Pembimbing Utama dan bapak

Dr. Ir. Alfa F.P. Nelwan Sebagai Pembimbing Anggota waktu dan dengan sabar

telah mengarahkan dam membimbing dari awal sampai selesainya penulisan

skripsi ini.

Ibu Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si sebagai Ketua Program Studi PSP beserta

seluruh dosen perikanan dan staf yang telah memberikan banyak bekal berupa

pengetahuan selama penulis berada di bangku kuliah.

Teman seperjuangan dalam penelitian Fitriani Sudirman Rajo’

Teman-teman PSP #6

Teman-teman KKN Reguler angkatan 77 Kec. Camba “Keluarga Cenrana”

Teman – teman ikhwah : Rohis Perikanan , Mushallah Bahrul Ulum Kelautan,

LDK FKMKI UNHAS dan LDM Ramsis Unhas. Tetaplah berkarya menuju Unhas

Madani

Teman – teman Nuansa 06

Page 7: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Assalam Crue : dongsaeng Emi, Evi, Bu Siti, Anna Dahriana, , Irma, Wulan

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat penulis tuliskan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat membeerikan

manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya.

Amin.

Penulis

Andi Elyerviana

Page 8: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................iii

ABSTRAK ...........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ...........................................................................................v

DAFTAR ISI ........................................................................................................vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xi

I. PENDAHUA. Latar Belakang … ……………………………………………………… 1B. Tujuan dan Kegunaan ………………………………………………........ 4

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Parameter Oseanografi …………………………………………………… 5

1. Arus ……………………………………………………………………… 52. Angin …………………………………………………………………….. 6

B. Perubahan Iklim dan Pengaruhnya Terhadap Arus dan Angin Serta Sumberdaya Ikan …………………………………………………………… 7

C. Penginderaan Jauh ………………………………………………………… 8D. Sistem Informasi Geografis ………………………………………………. 9E. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Hubungannya dengan Zona

Potensi Penangkapan Ikan ……………………………………………….. 11

III. METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat ………………………………………………………… 13B. Alat dan Bahan …………………………………………………………….. 13C. Metode Penelitian …………………………………………………………. 14

IV.HASIL DAN PEMBAHASANA. Keadaan Umum Lokasi Penelitian ……………………………………… 15B. Deskripsi Alat Tangkap ………………………………………………….. 15

Page 9: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

1. Kapal Gill Net ………………………………………………………….. 162. Gill Net dan Metode Pengoperasian ……………………………….. 16

C. Variabilitas Spasial dan Temporal Kecepatan Arus Bulanan ………. 16D. Variabilitas Spasial dan Temporal Kecepatan Angin Bulanan ……... 28E. Hubungan Deskriptif Kondisi Lingkungan dengan Hasil

Tangkapan ………………………………………………………………….. 39

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan …………………………………………………………………. 42B. Saran ………………………………………………………………………… 43

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 47

LAMPIRAN ………………………………………………………………………….. 49

Page 10: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1. Alat yang digunakan selama penelitian ………………………… 15

Page 11: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1. Komponen Sistem Informasi Geografis................................................12

2. Lokasi Pengamatan ...............................................................................15

3. Diagram Alir Kerangka Pikir Penelitian ................................................16

4. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Januari 2009.....................20

5. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Februari 2009...................21

6. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Maret 2009........................22

7. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan April 2009..........................23

8. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Mei2009 ............................24

9. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Juni 2009..........................25

10. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Juli 2009..........................26

11. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Agustus 2009.................27

12. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan September 2009.............28

13. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Oktober 2009..................29

14. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan November 2009..............30

15. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Desember 2009..............31

16. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Januari 2009.................32

17. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Februari 2009 ..............33

18. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Maret 2009....................34

19. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan April 2009 .....................35

20. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Mei 2009........................36

21. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Juni 2009 ....................37

22. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Juli 2009 .......................38

Page 12: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

23. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Agustus 2009 ..............39

24. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan September 2009...........40

25. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Oktober 2009 ..............41

26. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan November 2009 ...........42

27. Grafik kecepatan arus bulanan di Laut Flores....................................43

28. Grafik kecepatan angin bulanan di Laut Flores..................................43

29. Hubungan kecepatan arus dan angin dengan hasil tangkapan

Ikan terbang pada bulan April – Juli 2009 .......................................... 44

Page 13: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Data kecepatan arus dan angin pada tahun 2009 ................................ 49

2. Data kecepatan arus dan angin serta hasil tangkapan pada bulan

April – Juli 2009 …………………………………………………………….... 50

Page 14: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Wilayah perairan laut Indonesia memiliki kandungan sumberdaya alam

khususnya sumberdaya ikan yang berlimpah dan beraneka ragam.Berdasarkan data

dari BPS (Badan Pusat Statistik) produksi perikanan tahun 2007 sebesar 4.734.280

ton.

Laut Flores merupakan salah satu perairan di Indonesia yang memiliki

potensi perikanan yang tinggi. Laut Flores disebelah utara berbatasan dengan

Sulawesi, disebelah selatan dengan Nusa Tenggara. Luas Laut ini sekiitar 240.000

km2.  Dengan bagian terdalam mencapai 5140 meter.

Keberadaan ikan pelagis dipengaruhi oleh sifat bio-fisik perairan Indonesia

yang sangat dinamis terkait erat dengan proses oseanografi yang beragam.

Upwelling (proses naiknya masa air) dan through-flow (pergerakan masa air)

membantu dalam penyebaran ikan pelagis melalui ketersediaan makanan yang

cukup serta lingkungan perairan yang cocok untuk hidup larva, ikan kecil dan besar.

Salah satu masalah utama yang dihadapi dalam upaya optimasi hasil

tangkapan ikan adalah sangat terbatasnya data dan informasi mengenai kondisi

oseanografi yang berkaitan erat dengan daerah potensi penangkapan ikan. Armada

penangkap ikan terutama kapal nelayan tradisional berangkat melaut bukan untuk

menangkap tetapi untuk mencari lokasi penangkapan sehingga selalu berada dalam

ketidakpastian tentang lokasi yang potensial untuk penangkapan ikan,menyebabkan

hasil tangkapannya juga menjadi tidak pasti. Di samping itu, sebagai akibat dari

ketidakpastian lokasi penangkapan mengakibatkan kapal penangkap banyak

Page 15: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

menghabiskan waktu dan bahan bakar untuk mencari lokasi penangkapan ikan, dan

ini berarti terjadi pemborosan bahan bakar.

Akibat dari ketidakpastian ini adalah nelayan seringkalli menggunakan cara-

cara illegal dalam kegiatan penangkapan ikan. Misalnya dengan bom, racun maupun

pukat harimau. Aktivitas inI merupakan kegiatan melaut yang sangat

membahayakan ekosistem laut.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global dan memberikan

dampak kepada kehidupan laut sangat perlu diperhatikan khususnya dalam hal

penanggulangan dampak yang diberikan oleh keadaan tersebut. Hal ini dikarenakan

dampak yang ditimbulkan sangat merugikan bagi kegiatan pemanfaatan

sumberdaya perikanan khususnya penangkapan ikan di laut. Selain itu perubahan

iklim tersebut juga menyebabkan terjadinya perubahan musim sehingga diperlukan

informasi mengenai kondisi oseanografi perairan.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi Ratna Yuliastuti

(2010) tentang distribusi spasial dan temporal suhu permukaan laut dan konsentrasi

klorofil-a di perairan Laut Flores, diperoleh suhu yang cukup tinggi pada bulan Maret

sampai dengan Mei sekitar 30.5oC. Untuk bulan Juni sampai dengan September

suhunya hampir sama. Pada posisi 118o – 120o BT suhunya sekitar 27oC dan posisi

120o – 121o BT suhu rendah hanya terjadi di daerah pantai.Suhu meningkat di bulan

Oktober dan November sekitar 29oC.Suhu kembali meningkat di bulan Desember

sekitar 30,5oC.

Sedangkan konsentrasi klorofil-a diperoleh hasil di bulan Februari merupakan

sebaran klorofil-a minimum 119o BT – 121oBT dan 5oLS – 7oLS yaitu 0,01mg/m3.

Hal ini hampir terjadi pada seluruh wilayah tersebut.Sebaran klorofil-a maksimum

terjadi di bulan Agustus 119o BT – 120oBT dan 5oLS – 6oLS konsentrasi klorofil-a

Page 16: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

sangat tinggi mencapai 1 mg/m3 pada hampir seluruh wilayah tersebut. Pada 120o

BT – 121oBT dan 5oLS – 6oLS dan pada 119o BT – 120oBT dan 6oLS – 7oLS

konsentrasi klorofil-a lebih bervariasi mulai dari 0,34 mg/m3 – 1 mg/m3. Pada 120o

BT – 121oBT dan 5oLS – 7oLS klorofil-a pada perairan tersebut lebih sedikit rendah

yaitu 0,6 mg/m3.

Angin dan arus yang berganti arah sesuai dengan peralihan musim

mempengaruhi sebaran mendatar beberapa parameter oseanografi di perairan

Indonesia. Pada musim barat angin dan arus mendorong massa air hangat

Indonesia lebih ke selatan, yaitu kawasan Laut Arafura dan barat – laut Australia,

sedangkan kekosongan yang timbul diganti dengan masuknya air yang relatif dingin

dari kawasan Laut Cina Selatan. Akibatnya terdapat peningkatan suhu paras laut

dari Laut Cina Selatan ke arah Laut Arafura. Pada musim timur, hal yang sebaliknya

terjadi.

Untuk melengkapi informasi oseanografi di Laut Flores maka diperlukan

kajian mengenai pola arus dan angin. Oleh karenanya dalam penelitian ini akan

dibahas tentang variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus dan angin pada

daerah optimal penangkapan ikan sehingga dapat melihat pengaruh perubahan iklim

terhadap daerah penangkapan tersebut.

Kecepatan arus dan angin dapat dideteksi melalui satelit, seperti Satelit

Aqua-MODIS dan SeaWiFS. Salah satu keunggulan penggunaan teknologi satelit

adalah dapat melakukan pemantauan untuk wilayah yang luas dalam waktu yang

hampir bersamaan. Data Satelit SeaWiFS sudah tersedia sejak tahun 1997

sedangkan data Satelit Aqua-MODIS sejak tahun 2002, sehingga dapat dilakukan

pemantauan guna mengetahui pola sebaran kesuburan perairan permukaan laut di

Indonesia.

Page 17: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Adapun Metode yang dapat digunakan untuk memberikan informasi tersebut

adalah dengan melakukan pengolahan data dan analisis daerah penangkapan ikan

melalui analisis modis dan data citra satelit dari data yang telah ada. Hasil

pengamatan satelit kemudian dipetakan dengan teknik Sistem Informasi Geografis

(SIG) sehingga menciptakan peta variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus

dan angin.

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus bulanan di

Laut Flores

2. Mendeskripsikan variabilitas spasial dan temporal kecepatan angin bulanan

di Laut Flores

3. Mengetahui hubungan kondisi lingkungan dengan hasil tangkapan ikan.

Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus dan angin

untuk kegiatan penangkapan ikan di Laut Flores. Selain itu, dapat digunakan

sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

Page 18: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Parameter Oseanografi

1. Arus

Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan

oleh tiupan angin, atau karena perbedaan dalam densitas air laut, atau dapat pula

disebabkan oleh gerakan bergelombang panjang (Nontji, 2007).

Arus dipermukaan laut terutama disebabkan oleh adanya angin yang bertiup

di atasnya. Namun kenyataan tidaklah demikian sederhana. Karena di samping

faktor angin, arus juga dipengaruhi oleh sedikitnya tiga faktor lain, yaitu bentuk dasar

perairan, letak geografi dan tekanan udara. Akibatnya arus yang mengalir

dipermukaan lautan merupakan hasil kerja gabungan faktor-faktor tersebut

(Hutabarat, 2001)

Dari ketiga faktor tersebut, angin merupakan faktor yang paling bervariasi

dalam membangkitkan arus. Sejak sistem angin dunia jumlahnya selalu tetap

sepanjang tahun maka arah arus dunia hanya mengalami variasi tahunan yang kecil.

Tetapi di bagian Utara Lautan Hindia dan lautan di sekitar perairan Asia Tenggara,

angin musim (monsoon) berubah secara musiman dan mempunyai pengaruh yang

dramatis terhadap arah dari arus permukaan. Arus di perairan Asia Tenggara baik

yang terjadi di musim Barat (bulan Desernber - Februari) ataupun di musim Timur

(bulan Juni -Agustus). Musim Barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah Utara

melalui Laut Cina bagian atas, Laut Jawa dan Laut Flores, sedangkan pada waktu

musimTimur hal ini terjadi kebalikannya yaitu arus mengalir dari arah Selatan

(Hutabarat, 2001)

Page 19: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Angin Barat sangat berpengaruh di Laut Flores pada bulan Desember

sampai dengan Maret. Pengaruh angin tenggara terjadi pada bulan April sampai

dengan November. Sesuai dengan kondisi angin, pada bulan Desember sampai

Maret, arus mengalir secara tetap ke arah timur dengan  arus yang lebih kuat

bergerak di sepanjang pantai bagian utara. Pada bulan April angin barat mulai

menghilang, arus laut lemah di selatan pantai Sulawesi mengalir ke arah barat, dan

arus laut kuat masih bergerak ke arah timur di sebelah utara Pulau Flores. Arus kuat

tersebut bahkan masih ada pada puncak musim tenggara di bulan Juli dan Agustus

meskipun dengan kecepatan yang lebih rendah. Selama periode tersebut, arus ke

barat yang ada di bagian utara Laut Flores lebih melebar dan pada bulan Agustus

kecepatan arus sekitar 1,5 knot. Dengan berkurangnya musim tenggara arus di

pantai utara Pulau Flores menguat kembali dan pada bulan Oktober arus lemah

terjadi di selatan dari Pulau Sulawesi (Anonim, 2009).

2. Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga

karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat

bertekanan udara tinggi ke rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang

telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan

udara turun kerena udaranya tempat yang bertekanan berkurang. Udara dingin di

sekitarnya mengalir ke rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun

ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya

udara panas dan turunnya udara dingin ini disebut konveksi (Anonim, 2010)

Pola angin yang sangat berperan di Indonesia adalah angin musim (munson).

Angin musim bertiup secara mantap ke arah tertentu pada satu periode sedangkan

Page 20: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

pada periode lainnya angin bertiup secara mantap pula ke arah yang berlainan.

Posisi Indonesia antara dua benua Asia dan Australia membuat kawasan ini paling

ideal untuk berkembangnya angin musim (Nontji, 2007)

Desember hingga Februari , Australia dan Laut Koral secara rata-rata

menerima sinar matahari yang lebih besar dibandingkan dengan yang diterima di

Asia Tenggara dan Laut Cina Selatan. Oleh sebab itu, tekanan udara dekat paras

bumi di kawasan Australia menjadi lebih rendah dibandingkan dengan yang ada di

Asia Tenggara. Hasilnya ialah bertiupnya angin dari Asia Tenggara dan Laut Cina

Selatan termasuk kepulauan Filipina dan Laut Filipina ke Australia dan Laut Koral

melewati Benua Maritim Indonesia. Perputaran bumi pada sumbunya mempengaruhi

angin tersebut sedemikian rupa hingga di belahan utara khatulistiwa, arah angin

rata-rata adalah timur laut sampai utara dan di selatannya arahnya barat sampai

barat laut. Musim atau munsonnya disebut munson barat (MB) atau barat laut. Juni

hingga Agustus hal sebaliknya terjadi dan munsonnya disebut sebagai munson timur

(MT) atau tenggara (Ilahude, 1999)

B. Perubahan Iklim Dan Pengaruhnya Terhadap Arus dan Angin Serta

Sumberdaya Ikan

Pemanasan global merupakan isu lingkungan hidup yang dapat

menyebabkan perubahan iklim global. Perubahan iklim global terjadi secara

perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50 – 100 tahun.

Walaupun terjadi secara perlahan, perubahan iklim memberikan dampak yang

sangat besar pada kehidupan mahluk hidup (Surakusumah, 2008). Dampak ekstrem

dari perubahan iklim terutama adalah terjadinya kenaikan temperatur serta

pergeseran musim. Kenaikan temperatur menyebabkan es dan gletser di Kutub

Utara dan Selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya pemuaian massa

Page 21: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

air laut dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini akan menurunkan produksi tambak

ikan dan udang serta mengancam kehidupan masyarakat pesisir pantai (Anonim,

2010)

C. Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh didefinisikan sebagai ilmu atau seni untuk memperoleh

tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menggunakan data yang diperoleh

dengan menggunakan suatu alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah

atau gejala yang dikaji (Lillesan dan Kiefer, 1990 dalam Atmanegara 2009). Menurut

Jars, 1993 dalam Atmanegara, 2009 penginderaan jauh didefinisikan sebagai suatu

ilmu dan teknologi yang berhubungan dengan objek yang diukur, diidentifikasi atau

dianalisis karakteristiknya tanpa kontak langsung dengan objek yang dikaji.

Terdapat empat komponen yang sangat penting dalam sistem penginderaan

jauh (Butler et.al, 1988 dalam Atmanegara, 2009):

1. Matahari sebagai sumber energi, yang berupa radiasi elektromagnetik

(REM). Radiasi elektromagnetik merupakan suatu bentuk energi yang hanya

dapat diobservasi melalui interaksinya dengan suatu objek.

2. Atmosfer merupakan media lintasan dari radiasi elektromagnetik, karena

semua energi yang dideteksi dengan sistem penginderaan jauh tentu melalui

atmosfer dengan jarak atau panjang alur tertentu.

3. Sensor, yaitu alat yang mendeteksi radiasi elektromagnetik yang dipantulkan

atau dipancarkan dari suatu objek dan kemudian mengubah dalam bentuk

sinyal yang dapat direkam atau ditampilkan sebagai citra atau data numerik.

4. Target atau objek yaitu fenomena yang dideteksi oleh sensor.

Perolehan data dengan menggunakan penginderaan jauh melalui satelit

memiliki keunggulan dari segi biaya, waktu serta kombinasi saluran spektral (band)

Page 22: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

yang lebih sesuai diaplikasikan. Sedangkan kekurangannya, sensor satelit hanya

mampu merekam perairan yang sangat dangkal yaitu kedalaman kurang dari 30

meter dan kondisinya jernih (Donoedoro, 1996 dalam Atmanegara, 2009).

Penggunaan teknologi penginderaan jauh dapat memberi informasi potensi

sumberdaya alam baru yang terlengkap, akurat dalam bentuk spasial digital dinamis.

Sedangkan sistem informasi geografi memberikan kemudahan untuk mengolah data

spasial dan analisa data secara komperehensif untuk mendukung pengambilan

keputusan tentang pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Keterpaduan

antara teknik penginderaan jauh dengan sistem informasi geografi diharapkan

mampu mengatasi permasalahan kesenjangan informasi untuk pengembangan

wilayah sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi wilayah, sumberdaya

alam dan lingkungan di kawasan Timur Indonesia (Hasyim, 2002)

D. Sistem Informasi Geografis

GIS (Geographical Information System) atau dikenal dengan SIG (Sistem

Informasi Geografis) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi

yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan

geografi bumi (Husein, 2006).

Teknologi SIG ini dapat mengintegrasikan sistem operasi database seperti

query dan analisis statistik dengan berbagai keuntungan analisis geografis yang

ditawarkan dalam bentuk peta. Dengan kemampuan pada sistem informasi

pemetaan (informasi spasial) yang membedakannya dengan sistem informasi lain

seperti database, maka SIG banyak digunakan oleh masyarakat, pengusaha dan

instansi untuk menjelaskan berbagai peristiwa, memprediksi hasil dan perencanaan

Page 23: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

strategis (Environmental Systems Research Institute, ESRI). SIG memiliki

kapabilitas menghubungkan berbagai lapisan data di suatu titik yang sama pada

tempat tertentu, mengkombinasikan, menganalisis data tersebut dan memetakan

hasilnya. Teknologi ini juga dapat mendeskripsikan karakteristik objek pada peta dan

menentukan posisi koordinatnya, melakukan query dan analisis spasial serta mampu

menyimpan, mengelola, mengupdate data secara terorganisir dan efisien (Anonim,

2008)

Komponen utama SIG yakni orang, aplikasi, perangkat keras, perangkat

lunak dan data. Orang yang menjalankan sistem meliputi mengoperasikan,

mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang

menjadi bagian dari SIG ini ada beragam, misalnya operator, analis, programmer,

database administrator bahkan stakeholder. Aplikasi merupakan kumpulan dari

prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.

Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer,

join table dan sebagainya. Perangkat keras yakni seperangkat komputer yang

digunakan dalam mengolah data. Dalam pembuatan GIS di perlukan perangkat

lunak yang menyediakan fungsi tool yang mampu melakukan penyimpanan data,

analisis dan menampilkan informasi geografis (Gambar 1)

Page 24: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi Geografis

E. Aplikasi SIG dan Hubungannya dengan Zona Potensi Penangkapan Ikan

Dunia Kelautan dan Perikanan merupakan dunia yang dinamis, disini hampir

semuanya bergerak kecuali dasar lautan. Di Wilayah yang merupakan bagian di

permukaan bumi yang paling luas, terdapat banyak sumber daya alam yang bisa

menghasilkan pendapatan yang tinggi untuk suatu daerah atau pemerintahan.

Contohnya adalah sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang sangat besar pula.

Indonesia dengan luas lautan sekitar 5,8 juta km² dan panjang pantai kurang lebih

81.000 km, maka potensi pendapatan ekonomi dari bidang perikanan cukup besar

sekali. Kurangnya pemanfaatan teknologi dalam eksploitasi sumberdaya ikan-ikan

tersebut menyebabkan tidak optimumnya pemanfaatan sumberdaya ikan yang ada

(Anonim, 2008)

Aplikasi dan pengembangan SIG diawali di negara maju, terutama Amerika

Utara. Komponen utama SIG meliputi perangkat keras, perangkat lunak, data dan

sumberdaya manusia. Perangkat keras meliputi komputer, digitizer, scanner, plotter,

printer, sedangkan perangkat lunak bisa dipilih baik yang komersial maupun yang

tersedia dengan bebas. Contoh perangkat lunak yang banyak dipakai adalah

ARC/INFO, ArcView, IDRISI, ER Mapper, GRASS, MapInfo. Beberapa cara

memasukkan data ke dalam SIG adalah melalui keyboard, digitizer, scanner, sistem

penginderaan jauh, survei lapangan, GPS. Sumber daya manusia sebagai

komponen SIG bukan hanya meliputi staf teknikal, yaitu yang bertugas dalam hal

pemasukan data maupun pemprosesan dan penganalisaan data, tetapi juga

koordinator yang bertugas untuk mengontrol kualitas dari SIG. Adapun elemen

Page 25: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

fungsional SIG meliputi pengambilan data, pemrosesan awal, pengelolaan data,

manipulasi dan analisa data, dan pembuatan output akhir (Puntodewo, 2003)

Pemanfaatan suatu teknologi seperti Sistem Informasi Geografis untuk

Kelautan dan Perikanan diharapkan dapat mampu memberikan suatu gambaran dan

suatu tampilan spasial tentang sumber-sumber atau spot-spot perikanan di wilayah

Indonesia pada umumnya yaitu dengan menggabungkan faktor-faktor lingkungan

yang mendukung tempat hidup dan berkumpulnya berbagai jenis ikan tersebut

sehingga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil penangkapan ikan (Anonim,

2008)

Sistem pemetaan yang biasanya dilakukan dapat juga memanfaatkan

bantuan penginderaan jauh yang nantinya data dari hasil analisa citra digital

dipetakan ke dalam format SIG. Cara yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan

penginderaan jarak jauh dengan sistem SIG yaitu data digital penginderaan jarak

jauh yang dianalisis dan diklasifikasi secara digital. Hasil keluaran dari proses

tersebut berupa peta konvensional kemudian digitasi dalam bentuk SIG (Campbell,

1987 dalam Herlan, 2010).

Page 26: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

II. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Juli 2011 di Makassar dengan

daerah pengamatan Perairan Laut Flores. Posisi geografis Laut Flores yang diamati

yakni 4oLS – 8oLS dan 117oBT – 123oBT (gambar 2)

Gambar 2 Peta Lokasi Pengamatan

B. Alat dan Data

Alat yang digunakan selama penelitian yaitu :

Tabel 1. Alat yang digunakan selama penelitianNo. Alat Kegunaan

1Laptop dan Software pendukung(ArcGis 9.2)

Mengolah data Arus dan Angin

2 Alat tulisMencatat informasi yang dibutuhkan

LAUT FLORES

Page 27: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah data citra satelit

yang dapat memberikan informasi mengenai arus dan angin. Selain itu juga

menggunakan data hasil tangkapan nelayan gill net ikan terbang di kabupaten

Takalar serta hasil wawancara dengan nelayan.

C. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang dilaksanakan seperti pada gambar di bawah

ini :

Gambar 3. Diagram alir kerangka pikir penelitian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

DATA BASEDATA BASE

DATA CITRADOWNLOADDATA CITRADOWNLOAD

ARUS(AVISO)ARUS

(AVISO) ANGIN(QUIKSCA

T)

ANGIN(QUIKSCA

T)www.oceanobs.com

www.ssmi.com

PRE PROCESSINGUncompressedCropping

PRE PROCESSINGUncompressedCropping

PROCESSINGBinary data (4 byte)Ascii (bujur, lintang,kec arus/angin)Excel ke Dbf

PROCESSINGBinary data (4 byte)Ascii (bujur, lintang,kec arus/angin)Excel ke Dbf

PEMETAAN (ARCGIS)Interpolasi kecepatan arus/anginPlotting dataPenentuan arah arus/angin

PEMETAAN (ARCGIS)Interpolasi kecepatan arus/anginPlotting dataPenentuan arah arus/angin

Data Hasil TangkapanPosisi PenangkapanData Hasil TangkapanPosisi Penangkapan

IDLIDL

Page 28: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Laut Flores adalah laut yang terdapat di sebelah utara Pulau Flores. Laut ini

juga menjadi batas alami antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Provinsi

Sulawesi Selatan. Di sebelah utara Laut Flores terdapat gugusan pulau-pulau kecil,

diantaranya Kepulauan Bonerate dan Pulau Kalaotoa. Laut Flores mencakup 93.000

mil persegi (240.000 km²) air di Indonesia dan memiliki kedalaman hingga 5.123

meter. Daerah yang mencakup Laut Flores di wilayah Sulawesi Selatan yaitu

perairan kabupaten Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai dan Selayar.

B. Deskripsi Alat Tangkap

1. Kapal Gill net

Kapal gill net adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan terbang oleh

nelayan tradisional (pattorani) di kabupaten Takalar. Kapal didesain sedemikian rupa

dengan bahan dan konstruksi yang disesuaikan dengan jenis ikan yang menjadi

tujuan tangkapan.

Konstruksi kapal gill net yang digunakan di kabupaten Takalar yang terbuat

dari kayu damar dengan konstruksi yang sederhana. Ukuran kapal yang digunakan

yaitu panjang total 12 meter, lebar kapal 1,50 meter, serta tinggi kapal 0,75 meter.

Sebagai tenaga penggerak digunakan mesin Jiangdong 2 buah dengan kecepatan

12-24 knot, dan bahan bakar yang digunakan adalah solar. Besarnya daya mesin

diseimbangkan dengan ukuran kapal agar kapal dapat berjalan dengan sempurna.

2. Gill net dan metode pengoperasian

Page 29: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gill net yang dioperasikan di kabupaten Takalar terbuat dari bahan

monofilament. Jenis gill net yang digunakan adalah gill net hanyut yang berbentuk

persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang sama besar. Panjang total jaring

1000 meter, di mana terbagi atas 25-30 pices, kemudian panjang masing-masing 40

meter per pices dengan mesh size 1.25 inci.

Alat tangkap gill net yang di operasikan di kabupaten Takalar ini dioperasikan

pada siang hari, dengan menggunakan dua macam pelampung, yakni pelampung

utama dan pelampung tanda. Pelampung utama terbuat dari bahan sintetik, tidak

menyerap air yang dipasang pada tali ris atas dengan jarak masing-masing antar

pelampung 30 cm. sedangkan pelampung tanda satu buah terbuat dari styrofoam

berbentuk segi empat bujur sangkar yang dipasangi tiang bendera sebagai tanda,

kemudian diikatkan pada ujung jaring. Pemberat yang digunakan terbuat dari bahan

timah berbentuk silinder yang dipasang pada tali ris bawah dengan jarak masing-

masing 30 cm. Dalam pengoperasian hanya dibutuhkan 2-3 orang ABK. Kapal

meningggalkan fishing base pukul 02.30 dini hari dan menempuh perjalanan selama

6 jam. Penentuan daerah penangkapan dilakukan berdasarkan pengalaman nelayan

dan melihat adanya ikan yang beterbangan di permukaan. Setiba di daerah

penangkapan ABK langsung menurunkan jaring dan nahkoda tetap mengemudi

kapal dengan kecepatan yang agak lambat dan menyesuaikan dengan arah arus.

Setelah semua bagian jarring diturunkan kemuadian masuk dalam fase menunggu

yang berlangsung sekitar 3 jam, barulah dilakukan penarikan.

C. Variabilitas Kecepatan Arus Bulanan

Untuk mengetahui variabilitas arus dilakukan dengan menggunakan metode

analisis spasial terhadap peta pola arus bulanan. Dengan melakukan download data

Page 30: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

AVISO (2009) dan selanjutnya dilakukan pengolahan untuk memperoleh pola arus

bulanan.

Januari

Pola arus pada bulan Januari di Laut Flores secara umum bergerak ke arah

timur. Kecepatan arus sangat bervariasi, dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat

pada 6040’ LS – 80 LS dan 1200 BT – 1210 BT yakni 49,39 – 53,84 cm/s. Sedangkan

kecepatan terendah dapat dilihat pada 60 LS – 50 LS dan 1170 BT – 1230 BT yakni

0,32 – 4,78 cm/s. Tingginya kecepatan arus pada bulan ini disebabkan bertemunya

arus dari Selat Makassar dan Laut Flores. Romimohtarto dan Thayyib (1982)

menyatakan bahwa sesuai dengan pola angin, dari bulan Desember sampai Maret di

Laut Flores mengalir arus ke timur dan terlihat arus yang kuat di sepanjang pantai

utara pulau – pulau Sunda Kecil. Pola arus di Laut Flores pada bulan januari dapat

dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4. Peta pola arus di Laut Flores pada bulan Januari 2009

Page 31: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Februari

Pola arus pada bulan Februari di Laut Flores secara umum masih bergerak

ke arah timur. Pada bulan ini kecepatan arus tertinggi pada 6040’ LS – 80 LS dan

1170 BT – 1230 BT yakni 49,39 – 53,84 cm/s. Sedangkan kecepatan arus terendah

pada 50 LS – 60 LS dan 1170 BT – 1230 BT yakni 0,32 – 27,08 m/s. Pola arus di Laut

Flores pada bulan Februari dapat dilihat pada (Gambar 5)

Gambar 5. Peta pola arus di Laut Flores pada bulan Februari 2009

Maret

Pola arus pada bulan Maret di Laut Flores menunjukkan pergerakan yang

tidak menentu . Pada bulan ini, kecepatan arus sangat rendah yakni sekitar 0,32 –

31,54 cm/detik . Kecepatan arus tertinggi pada 7020’ LS – 80 LS dan 1190 BT –

120040’ BT yakni 31,55 – 36.00 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada bulan Maret

dapat dilihat pada (Gambar.6)

Page 32: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 6. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan Maret 2009

April

Pola arus pada bulan April di laut Flores menunjukkan bahwa pergerakan

angin tidak menentu. Adapun kecepatan arus tertinggi pada 7020’ LS – 80 LS dan

1170 BT – 1180 BT yakni 31,55 – 35 cm/detik. Sedangkan kecepatan arus di perairan

sekitarnya bervariasi yakni 0,32 – 22,62 cm/detik. Romimohtarto dan Thayib (1982)

menyatakan bahwa menghilangnya angin barat pada bulan April, mulai terlihat arus

melemah ke arah barat di pantai Selatan Sulawesi dan sementara ini masih terlihat

arus kea rah timur di sepanjang pantai utara pulau Sunda Kecil. Berdasarkan data

hasil tangkapan ikan terbang dengan menggunakan alat tangkap gill net bulan April

pada 5020’ LS – 60 LS dan 1180 BT – 1190 BT diperoleh hasil tangkapan 1.331 kg,

dengan kecepatan arus 0,32 – 9,24 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada bulan

April dapat dilihat pada (Gambar.7)

Page 33: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 7. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan April 2009

Mei

Bulan Mei merupakan akhir dari Musim Peralihan I sehingga dapat dilihat

bahwa pola pergerakan arus pada bulan Januari di Laut Flores mulai bergerak ke

arah barat. Kecepatan arus relatif rendah dari 0,32 – 27,08 cm/detik. Berdasarkan

data hasil tangkapan ikan terbang dengan menggunakan alat tangkap gill net bulan

Mei pada 5040’ LS – 5050’ LS dan 1190 BT – 119020’ BT diperoleh hasil tangkapan

546 kg, dengan kecepatan arus 4,79 – 13,70 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada

bulan Mei dapat dilihat pada (Gambar.8)

Page 34: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 8. Peta Pola Arus di Laut Flores pada Bulan Mei 2009

Juni

Pola arus pada bulan Juni di laut Flores menunjukkan angin bergerak ke

arah barat, dimana kita ketahui bahwa bulan Juni merupakan awal dari musim timur.

Kecepatan arus relatif rendah, yakni sekitar 0,32 – 22,62 cm/detik. Berdasarkan data

hasil tangkapan ikan terbang dengan menggunakan alat tangkap gill net bulan Juni

pada 5030’ LS – 60 LS dan 1190 BT – 119030’ BT diperoleh hasil tangkapan 6271,75

kg, dengan kecepatan arus 4,79 – 13,7 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada

bulan Juni dapat dilihat pada (Gambar.9)

Page 35: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 9. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan Juni 2009

Juli

Pola arus pada bulan Juli di laut Flores menunjukkan angin bergerak ke arah

barat. Arus masuk dari timur dengan kecepatan 27,09 – 36 cm/detik, kemudian

kecepatan arus menurun pada 50 LS – 80 LS dan 1180 BT – 1230 BT yakni sekitar

0,32 – 22,62 cm/detik. Berdasarkan data hasil tangkapan ikan terbang dengan

menggunakan alat tangkap gill net bulan Juli pada 5030’ LS – 60 LS dan 118050’ BT

– 119050’ BT diperoleh hasil tangkapan 14. 545,5 kg, dengan kecepatan arus 4,79 –

13,7 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada bulan Juli dapat dilihat pada

(Gambar.10)

Page 36: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 10. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan Juli 2009

Agustus

Pola arus pada bulan Agustus di Laut Flores menunjukkan angin masih

bergerak ke arah barat. Arus masuk dari timur dengan kecepatan 40,47 – 44,92

cm/detik pada 70 LS – 7020’ LS dan 1210 BT – 1230 BT kemudian kecepatan arus

menurun sekitar 0,32 – 22,62 cm/detik dan kecepatan meningkat kembali pada 6020’

LS – 7010’ LS dan 1170 BT – 1190 BT yakni 27,09 – 36 cm/detik. Pola arus di Laut

Flores pada bulan Agustus dapat dilihat pada (Gambar.11)

Page 37: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 11. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan Agustus 2009

September

Bulan September merupakan awal dari musim peralihasn II sehingga pola

arus pada bulan Maret di Laut Flores menunjukkan pergerakan yang tidak menentu.

Pada bulan ini, kecepatan arus sangat rendah yakni sekitar 0,32 – 31,54 cm/detik.

Pola arus di Laut Flores pada bulan September dapat dilihat pada (Gambar.12)

Page 38: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 13. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan September 2009

Oktober

Pola arus pada bulan Oktober di Laut Flores menunjukkan bahwa angin

bergerak dengan arah tidak menentu seperti pada bulan September. Adapun

kecepatan arus di perairan ini sangat rendah dan bervariasi yakni 0,32 – 31,54

cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada bulan Oktober dapat dilihat pada

(Gambar.13)

Page 39: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 13. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan Oktober

November

Bulan November merupakan akhir dari Musim Peralihan II sehingga dapat

dilihat bahwa pola pergerakan arus pada bulan November di Laut Flores mulai

bergerak ke arah timur. Kecepatan arus di perairan ini yakni 0,32 – 22,62 m/s.

kecepatan arus tertinggi pada 6030’ LS – 80 LS dan 1180 BT – 120020’ BT yakni

22,63 – 36 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada bulan November dapat dilihat

pada (Gambar.14)

Page 40: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 14. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan November 2009

Desember

Pola arus pada bulan Desember di Laut Flores menunjukkan angin bergerak

ke arah timur, dimana kita ketahui bahwa bulan Desember merupakan awal dari

musim barat. Arus masuk dari barat dengan kecepatan sedang, yakni sekitar 22,09

– 36 cm/detik pada 50 LS – 70 LS dan 1170 BT – 119030’ BT. Kemudian kecepatan

arus melemah sampai 0,32 cm/detik. Pola arus di Laut Flores pada bulan Desember

dapat dilihat pada (Gambar.15)

Page 41: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 15. Peta Pola Arus di Laut Flores pada bulan Desember 2009

D.Variabilitas Kecepatan Angin Bulanan

Januari

Pola angin pada bulan Januari di Laut Flores bergerak ke arah timur.

Kecepatan angin sangat bervariasi, dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 50

LS dan 1210 BT yakni 8,65 – 9,17 m/detik. Sedangkan kecepatan terendah dapat

dilihat pada 80 LS dan 1190 BT , 50 LS dan 1210 BT yakni 4,41 – 4,93 m/detik. Pola

angin di Laut Flores pada bulan Januari dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 42: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 16. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan Januari 2009

Februari

Pola angin pada bulan Februari di Laut Flores masih bergerak ke arah timur.

Kecepatan angin pada bulan ini cukup tinggi dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat

pada 50 LS – 60 LS dan 1190 BT - 1200 BT yakni 8,65 – 9,17 m/detik. Sedangkan

kecepatan terendah dapat dilihat pada 50 LS dan 1210 BT , yakni 4,41 – 4,93

m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan Februari dapat dilihat pada

(Gambar.17)

Page 43: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 17. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan Februari 2009

Maret

Pola angin pada bulan Maret di Laut Flores masih bergerak ke arah timur.

Kecepatan angin pada bulan ini sangat rendah disbanding bulan Januari dan

Februari dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 50 dan 1180 BT yakni 4,41 –

4,93 m/detik. Sedangkan kecepatan terendah dapat dilihat pada 80 LS dan 1210 BT ,

yakni 1,81 – 2,24 m/detik. Hal ini juga dijelaskan oleh Nontji (2007) bahwa dalam

bulan Maret, angin barat masih berhembus tetapi kecepatan dan kemantapannya

berkurang. Pola angin di Laut Flores pada bulan Maret dapat dilihat pada (Gambar.1

Page 44: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 18. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan Maret 2009

April

Pola angin pada bulan April di Laut Flores bergerak dari timur ke utara.

Kecepatan angin pada bulan ini mengalami peningkatan disbanding bulan Maret

dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 6030’ LS dan 1200 BT yakni 6,14 –

6,56 m/detik. Sedangkan kecepatan terendah dapat dilihat pada 80 LS dan 1190 40’

BT – 119050’ BT, yakni 2,25– 2,27 m/detik. Berdasarkan data hasil tangkapan ikan

terbang dengan menggunakan alat tangkap gill net bulan April pada 5020’’ LS – 60

LS dan 1180 BT – 1190 BT diperoleh hasil tangkapan 1.331 kg, dengan kecepatan

angin 3,98 – 4,83 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan April dapat dilihat

pada (Gambar.19)

Page 45: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 19. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan April 2009

Mei

Pola angin pada bulan Mei di Laut Flores bergerak tidak menentu dari timur

ke utara dan juga ke arah barat. Kecepatan angin pada bulan ini lebih tinggi

dibanding bulan April, dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 50 LS - 5020’ LS

dan 117030’- 118015’ BT yakni 6,14 – 6,56 m/detik. Sedangkan kecepatan terendah

dapat dilihat pada 6030’LS dan 1200 BT , yakni 2,68 – 3,10 m/detik. Berdasarkan

data hasil tangkapan ikan terbang dengan menggunakan alat tangkap gill net bulan

Mei pada 5040’ LS – 5050’ LS dan 1190 BT – 119020’ BT diperoleh hasil tangkapan

546 kg, dengan kecepatan angin 4,41 – 4,83 m/detik. Dalam Nontji (2007) dijelaskan

bahwa dalam bulan April dan Mei arah angin sudah tidak menentu dan periode ini

Page 46: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

dikenal sebagai musim peralihan atau pancaroba awal tahun. Pola angin di Laut

Flores pada bulan Mei dapat dilihat pada (Gambar.20)

Gambar 20. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan Mei 2009

Juni

Pola angin pada bulan Juni di Laut Flores ke arah barat. Kecepatan angin

pada bulan ini cukup tinggi, dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 50 LS -

7030’LS - 80 dan 1170 - 119020’ BT yakni 6,57 – 7,00 m/detik. Sedangkan

kecepatan terendah dapat dilihat pada 7030’ LS - 80 LS dan 118020’ BT - 1190 20’ BT

- yakni 3,55 – 3,97 m/detik. Berdasarkan data hasil tangkapan ikan terbang dengan

menggunakan alat tangkap gill net bulan Juni pada 5030’ LS – 60 LS dan 1190 BT –

119030’ BT diperoleh hasil tangkapan 6271,75 kg, dengan kecepatan arus 6,14 –

Page 47: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

7,00 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan Juni dapat dilihat pada

(Gambar.21)

Gambar 21. Peta Pola Angin di laut Flores pada bulan Juni 2009

Juli

Pola angin pada bulan Juli di Laut Flores bergerak ke arah barat. Kecepatan

angin pada bulan ini cukup tinggi, dimana kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 50

LS - 6040’ LS dan 1170 - 1190 BT yakni 6,57 – 7,00 m/detik. Sedangkan kecepatan

terendah dapat dilihat pada 70 LS - 80 LS dan 119010’ BT - 1190 40’ BT - yakni 3,11

– 3,54 m/detik. Berdasarkan data hasil tangkapan ikan terbang dengan

menggunakan alat tangkap gill net bulan Juli pada 5030’ LS – 60 LS dan 118050’ BT

– 119050’ BT diperoleh hasil tangkapan 14. 545,5 kg, dengan kecepatan arus 6,14 –

Page 48: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

7,00 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan Juli dapat dilihat pada

(Gambar.22)

Gambar 22. Peta Pola Angin di laut Flores pada bulan Juli 2009

Agustus

Pola angin pada bulan Agustus di Laut Flores bergerak ke arah barat.

Kecepatan angin pada bulan Agustus terjadi penurunan dibanding bulan Juli dimana

kecepatan tertinggi dapat dilihat pada 50 LS dan 117030’ BT - 1180 BT yakni 6,57 –

7,00 m/detik. Sedangkan kecepatan terendah dapat dilihat pada 7050’ LS dan

119030’ BT - yakni 1,81 – 2,24 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan

Agustus dapat dilihat pada (Gambar.23)

Page 49: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 23. Peta Pola Angin di laut Flores pada bulan Agustus 2009

September

Pola angin pada bulan September di Laut Flores pergerakannya mulai tidak

menentu. Kecepatan angin pada bulan Agustus bervariasi, dimana kecepatan

tertinggi dapat dilihat pada 50 LS - 5030’ LS dan 1170 – 1190 BT yakni 6,57 – 7,00

m/detik. Sedangkan kecepatan terendah dapat dilihat pada 6040’ - 70 LS dan 119040’

BT - 1200 BT yakni 2,25 – 2,67 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan

September dapat dilihat pada (Gambar.24)

Page 50: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 24. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan September 2009

Oktober

Pola angin pada bulan Oktober di Laut Flores pergerakannya tidak menentu.

Kecepatan angin pada bulan Oktober bervariasi, dimana kecepatan tertinggi dapat

dilihat pada 50 LS - 5030’ LS dan 117020 BT – 118030’ BT yakni 6,57 – 7,00 m/detik.

Sedangkan kecepatan terendah dapat dilihat pada 6040’ LS - 80 LS dan 119030’ BT -

122030’ BT yakni 2,68 – 3,10 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan Oktober

dapat dilihat pada (Gambar.25)

Page 51: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 25. Peta Pola Angin di Laut Flores pada Bulan Oktober 2009

November

Pola angin pada bulan November di Laut Flores pergerakannya tidak

menentu. Kecepatan angin pada bulan November bervariasi, dimana kecepatan

tertinggi dapat dilihat pada 50 LS - 6020’ LS dan 117040’ BT – 1190 BT yakni 6,57 –

7,00 m/detik. Sedangkan kecepatan terendah dapat dilihat pada 7040’ LS - 80 LS dan

120050’ BT - 123 BT yakni 3,55 – 3,97 m/detik. Pola angin di Laut Flores pada bulan

November dapat dilihat pada (Gambar.26)

Page 52: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 26. Peta Pola Angin di Laut Flores pada bulan November 2009

E. Hubungan Deskriptif Kondisi Lingkungan Dengan Hasil Tangkapan

Berdasarkan grafik kecepatan arus bulanan (Gambar.27) menunjukkan

bahwa kecepatan arus tertinggi terjadi pada bulan Desember yakni 28,77 cm/detik,

sedangkan kecepatan arus terendah terjadi pada bulan April yakni 3,31 cm/detik.

Page 53: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 27. Grafik Kecepatan Arus di Laut Flores pada Tahun 2009

Berdasarkan grafik kecepatan angin bulanan (Gambar.28) menunjukkan

bahwa kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan April yakni 8,31 m/detik,

sedangkan kecepatan arus terendah terjadi pada bulan Maret yakni 3,94 m/detik.

Page 54: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Gambar 28. Grafik Kecepatan Angin di Laut Flores pada Tahun 2009

Berdasarkan grafik hubungan kecepatan arus dan angin dengan hasil

tangkapan ikan terbang pada bulan April – Juli 2009 (Gambar.29) hasil tangkapan

tertinggi diperoleh pada bulan Juli yakni 14.545,5 kg dengan kecepatan arus 5,68

cm/detik serta kecepatan angin 6,19 m/detik. Kita ketahui bahwa pada bulan Juli

merupakan awal musim timur, di mana angin bergerak dari timur ke barat. Pada

musim timur juga terjadi upwelling yang diduga menyebabkan terjadinya pemijahan

ikan terbang di perairan Indonesia, khususnya Laut Flores, Selat Makassar dan Laut

Banda (Syahailatua, 2009). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penangkapan

optimum ikan terbang di Perairan Laut Flores yakni pada bulan Juli.

Gambar.29 Hubungan kecepatan arus dan angin dengan hasil tangkapan ikan terbang di Laut Flores pada bulan April – Juli 2009

Page 55: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil analisa citra satelit kecepatan arus dan angin dengan menggunakan

data base memberikan bahwa :

Variabilitas bulanan kecepatan arus pada tahun 2009 (Januari sampai

Desember) menunjukkan bahwa kecepatan arus tinggi umumnya terjadi

pada bulan Januari dan Februari yakni 49,39 – 53,84 cm/detik. Sedangkan

kecepatan arus rendah terjadi pada bulan Mei, Juni, September dan Oktober

yakni 0,32 – 4,78 cm/s. Variabilitas bulanan kecepatan angin pada tahun 2009

(Januari sampai November) menunjukkan bahwa kecepatan angin tinggi

umumnya terjadi pada bulan Januari, Februari, Juni dan Agustus yakni 8,65 –

9,17 m/detik. Sedangkan kecepatan angin rendah terjadi pada bulan Maret,

April, dan Mei yakni 2,25 – 2,67 m/detik.

Hasil tangkapan optimium yakni pada bulan Juli 2009 dengan hasil tangkapan

sebesar 14545,5 kg dengan kecepatan arus 5,68 cm/detik serta kecepatan

angin 6,19 m/detik.

Secara deskriptif berdasarkan hasil penelitian di salah satu wilayah perairan

Laut Flores pada tahun 2009 , variasi hasil tangkapan diduga kuat dipengaruhi

oleh variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus dan angin.

Page 56: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

B. Saran

Sebaiknya Informasi yang tersedia mengenai kecepatan arus dan angin

dapat diaplikasikan pada daerah penangkapan sehingga dapat meningkatkan hasil

tangkapan nelayan.

Page 57: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Arus Permukaan Laut Bulan Februari dan Agustus di Indonesia. [online] : http://www.atlas nasional lndonesia/Arus Permukaan laut Bulan Februari dan Agustus di Indonesia. Diakses 25 Oktober 2010.

Atmanegara, A. 2009. Aplikasi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Penatagunaan Lahan Mangrove diKabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan

Hasyim, B. 2002. Penyediaan Informasi Spasial Potensi Sumber Daya Alam dan Linkungan Kawasan Timur Indonesia(dalam rangka mendukung Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia). Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Herlan, A, 2010. Deteksi Daerah Potensial Penangkapan Ikan Terbang (Exocoetidae) di Perairan Takalar. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.

Husein, R. 2006. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Geogrphic Information System). Ilmu Komputer.com.

Hutabarat, S. 2001. Pengaruh Kondisi Oseanografi Terhadap Perubahan Iklim, Produktivitas dan Distribusi Biota Laut. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Madya dalam Ilmu Oseanografi pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang

Ilahude. Nontji. 1999. Oseanografi Indonesia dan Perubahan Iklim Global (El Nino dan La Nina). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Indrayani. 2009. Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penentuan Pola Pergerakan Gerombolan Ikan Terbang (Exocoetidae) di Perairan Takalar. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.

Nontji, A. 2007. Laut Nusantara.DjambatanS. Jakarta.

Nugrahani, T. 2008. Sistem Informasi Geografi Perikanan.Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi D.I.Y. Yogyakarta.

Page 58: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

Puntodewo, A. Dewi, S. Tarigan, J. 2003. Sistem Informasi Geografi Untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Center For International Forestry Reaserch. Jakarta.

Ratna, D. 2010.Dinamika Spasial dan temporal Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Konsentrasi Klorofil-a di Perairan laut Flores dengan Menggunakan Data Time Series 2003 – 2009. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.

Romimohtarto, K. Thayib, S.S. 1982. Kondisi Lingkungan Pesisir dan Laut di Indonesia. Lembaga Oseanologi Nasional. Lembaga Ilmu Pengetahuan Ildonesia. Jakarta.

Surakusumah, W. 2008. Perubahan Iklim dan Dampaknya Terhadap Keanekaragaman Hayati. Jurusan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Syahailatua, A. 2009. Telur Ikan Terbang : Produksi Perikanan Yang Terancam. Oseana Volume XXXIV No. 2. (9 – 14)

Page 59: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

LAMPIRAN 1 Data Kecepatan Arus dan Angin di Laut Flores pada tahun 2009

No Bulan Kec. Arus Kec. Angin

1 Januari 10.463 3.977

2 Februari 8.72 1.335

3 Maret 11.998 1.745

4 April 3.316 1.702

5 Mei 14.089 2.018

6 Juni 7.025 2.743

7 Juli 5.679 2.699

8 Agustus 13.373 2.769

9 September 14.265 1.703

10 Oktober 9.158 3.547

11 November 17.284 2.975

12 Desember 28.77 1.477

Page 60: Variabilitas Spasial Dan Temporal Kecepatan Arus Dan Angin Serta Hubungannya Dengan Hasil Tangkap

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/141/Variabilitas%20Spasial%20dan%20Temporal%20Kecepatan%20Arus%20dan%20Angin%20serta%20Hubungannya%20dengan%20Hasil%20Tangkap.doc?sequence=1

LAMPIRAN 2. Data Kecepatan arus dan angin rata-rata serta hasil tangkapan di

Laut Flores pada bulan April – Juli 2009

Bulan Kecepatan Arus Kecepatan Angin Hasil Tangkapan

April 3.32 8.14 1331

Mei 14.09 7.47 546

Juni 7.03 6.75 6271.75

Juli 5.68 6.19 14545.5