v proses proses reversibel

Upload: afnan-mukhtar-syauqi

Post on 03-Mar-2016

53 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proses reversible

TRANSCRIPT

  • V Reversible Processes

    Mahasiswa mampu1. menjelaskan tentang proses-proses isothermal, isobaric,

    isochoric, dan adiabatic.2. menghitung perubahan energi internal, perubahan entalpi, kerja,

    dan panas untuk proses reversible

    Tujuan Instruksional Khusus:

    Materi:

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 1

    5.1. Proses Isochoric5.2. Proses Isobaric5.3. Proses Isothermal5.4. Proses Adiabatic

    Materi:

  • REVERSIBLE NON-FLOW PROCESSES

    Proses Volume Konstan

    Non-flow equation: Q = (u2 u1) + WKarena tidak ada kerja: Q = (u2 u1)Untuk massa m: Q = U2 U1

    Fluida kerja di dalam tangki kuat, sehingga kondisi batas(boundary) sistem tetap dan tidak ada kerja yang dapatdilakukan pada atau oleh sistem

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 2

    Non-flow equation: Q = (u2 u1) + WKarena tidak ada kerja: Q = (u2 u1)Untuk massa m: Q = U2 U1Semua panas yang disediakan pada proses V tetap untukmenambah energi internal

    Untuk gas ideal, pada V tetap : Q = m cv (T2 T1)

  • 12

    vv1 = v2

    P1

    P2

    (a)

    1

    2

    vv1 = v2

    P1

    P2

    (b)

    Diagram P-v untuk proses volume tetap

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 3

    1

    2

    vv1 = v2

    P1

    P2

    (a)

    1

    2

    vv1 = v2

    P1

    P2

    (b)

    Kondisi awal: uap basahKondisi akhir: superheated vapor

    Proses pada V tetapuntuk gas ideal

    boundary sistem tidak fleksibel, sehingga tekanan naik ketikapanas ditambahkan

  • Proses Tekanan Konstan

    System(gas)

    Surrounding

    Well-insulated

    Piston

    boundary harus bergerak melawan tahanan luar pada saat panasditambahkan

    Piston bergerak pada tekanan tetap,sehingga fluida melakukan kerja terhadaplingkungannya:

    21

    v

    vPdvW

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 4

    System(gas)

    Surrounding

    Well-insulated

    Piston

    21

    v

    vPdvW untuk setiap proses reversibel

    1221

    vvPdvPWv

    v Karena P tetap:

  • Dari non-flow energy equation: Q = (u2 u1) + WQ = (u2 u1) + P(v2 v1) = (u2 + Pv2) (u1 + Pv1)

    Karena: h = u + Pv, maka: Q = h2 h1Untuk fluida dengan massa m: Q = H2 H1

    1 2

    vv1

    P1=P2

    (a)

    v1

    1 2

    vv1

    P1=P2

    (b)

    v1

    Diagram P-v untuk proses tekanan tetap

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 5

    1 2

    vv1

    P1=P2

    (a)

    v1

    1 2

    vv1

    P1=P2

    (b)

    v1

    Untuk gas ideal, pada P tetap : Q = m cp (T2 T1)

  • Contoh 5.1: 0,05 kg fluida tertentu dipanaskan pada tekanan2 bar sampai volumenya menjadi 0.0658 m3. Hitung panas yangdisediakan dan kerja yang dilakukan,a) Jika fluida adalah steam, awalnya uap jenuh keringb) Jika fluida adalah udara, awalnya pada 130 oCPenyelesaian:a) Awalnya, steam adalah uap jenuh kering pada 2 bar, sehingga

    dari steam table: pada 2 bar h1 = hg = 2707 kJ/kgAkhirnya, steam pada 2 bar mencapai volume:

    v2 = (0,0658 m3) / (0,05 kg) = 1,316 m3/kg

    Steam pada kondisi akhir adalah superheated,dari superheated table pada 2 bar dan 1,316 m3/kg

    T2 = 300 oC dan h2 = 3072 kJ/kgQ = H2 H1 = m(h2 h1) = 0,05 (3072 2707) = 18,25 kJ

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 6

    Penyelesaian:a) Awalnya, steam adalah uap jenuh kering pada 2 bar, sehingga

    dari steam table: pada 2 bar h1 = hg = 2707 kJ/kgAkhirnya, steam pada 2 bar mencapai volume:

    v2 = (0,0658 m3) / (0,05 kg) = 1,316 m3/kg

    Steam pada kondisi akhir adalah superheated,dari superheated table pada 2 bar dan 1,316 m3/kg

    T2 = 300 oC dan h2 = 3072 kJ/kgQ = H2 H1 = m(h2 h1) = 0,05 (3072 2707) = 18,25 kJ

  • vv1

    P1=P2

    v2

    1 2

    Diagram P-vuntuk Contoh 5.1.a

    dari steam table pada 2 bar v1 = vg = 0,8856 m3/kg

    Kerja yang dilakukan sistem:W = P(v2 v1) = 2x105(1,316 0,8856)

    = 2x105 x 0,4304 Nm/kg Kerja oleh total massa fluida:

    W = (0,05)kg x (2x105 x 0,4304) x 10-3= 4,304 kJ

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 7

    Diagram P-vuntuk Contoh 5.1.a

    dari steam table pada 2 bar v1 = vg = 0,8856 m3/kg

    Kerja yang dilakukan sistem:W = P(v2 v1) = 2x105(1,316 0,8856)

    = 2x105 x 0,4304 Nm/kg Kerja oleh total massa fluida:

    W = (0,05)kg x (2x105 x 0,4304) x 10-3= 4,304 kJ

  • b) dari pers. Gas ideal: Kxxxx

    mRvPT 91710287,005,0

    0658,01023

    522

    2

    Untuk gas ideal, dengan proses tekanan tetap : Q = mcp(T2 T1)Panas yang disediakan untuk sistem: Q = 0,05x1,005 (917 403) = 25,83 kJ

    Kerja yang dilakukan sistem:W = P(v2 v1)Dari pers. PV= mRT W = m R (T2 T1)W = 0,05 x 0,287 x (917 403)W = 7,38 kJ

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 8

    vv1

    P1=P2

    v2

    1 2

    Diagram P-vuntuk Contoh 5.1.b

    Kerja yang dilakukan sistem:W = P(v2 v1)Dari pers. PV= mRT W = m R (T2 T1)W = 0,05 x 0,287 x (917 403)W = 7,38 kJ

  • Bila fluida di dalam silinder (di belakang piston) berkespansidari Ptinggi ke Prendah, maka ada kecenderungan suhu turun.

    Pada proses ekspansi isothermal, panas harus ditambahkansecara kontinyu untuk menjaga suhu pada kondisi awal.

    Begitu juga untuk proses kompresi isothermal, panas harusdibuang dari fluida secara kontinyu selama proses berlangsung

    Proses Suhu Konstan (isothermal)

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 9

    Bila fluida di dalam silinder (di belakang piston) berkespansidari Ptinggi ke Prendah, maka ada kecenderungan suhu turun.

    Pada proses ekspansi isothermal, panas harus ditambahkansecara kontinyu untuk menjaga suhu pada kondisi awal.

    Begitu juga untuk proses kompresi isothermal, panas harusdibuang dari fluida secara kontinyu selama proses berlangsung

  • vv1

    P1

    v2

    1

    2P2 T1=T2

    A

    State1: uap basah2: superheatedUntuk uap basah, prosesIsothermal terjadi pada tekanantetap (1 A).

    Q1A= hA h1Untuk superheated (A 2),tekanan turun ke P2Heat flow (1 2) :

    Q = (u2 u1) + W

    Diagram P-v: Isothermal Process

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 10

    vv1

    P1

    v2

    1

    2P2 T1=T2

    A

    State1: uap basah2: superheatedUntuk uap basah, prosesIsothermal terjadi pada tekanantetap (1 A).

    Q1A= hA h1Untuk superheated (A 2),tekanan turun ke P2Heat flow (1 2) :

    Q = (u2 u1) + W

  • Contoh 5.2: Steam pada 7 bar dengan dryness fraction x=0,9berekspansi di dalam silinder (di belakang piston) secaraisothermal reversible sehingga tekanannya menjadi 1,5 bar.Hitung perubahan energi internal dan perubahan entalpi per kgsteam. Panas yang tersedia selama proses adalah 400 kJ/kg,hitung kerja yang dilakukan per kg steam

    Dari steam tableP = 7 bar uf= 696 kJ/kg

    ug= 2573 kJ/kgu1= (1 x) uf + xugu1 = (1 0,9)696 +0,9(2573)u1 = 69,6 + 2315,7u1 = 2385,3 kJ/kg

    Penyelesaian:

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 11

    v (m3/kg)v1

    P1=7x105

    v2

    1

    2T=165 oC

    A

    P2=1,5x105

    P (N/m2)

    vg

    Dari steam tableP = 7 bar uf= 696 kJ/kg

    ug= 2573 kJ/kgu1= (1 x) uf + xugu1 = (1 0,9)696 +0,9(2573)u1 = 69,6 + 2315,7u1 = 2385,3 kJ/kg

  • C150C200C1502 ooo uu150200 150165uu

    Superheated steamu2 dan h2 dicari dengan interpolasi (antara 150 oC dan 200 oC)

    P = 7 bar hf= 697 kJ/kg h1 = hf + xhfg = 697 + (0,9)(2067)hfg= 2067 kJ/kg h1 = 697 + 1860,3 = 2557,3 kJ/kg

    P = 1,5 barT = 165 oC

    interpolasi untuk mencari u2:

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 12

    C150C200C1502 ooo uu150200 150165uu

    kg

    kJ8,26028,2225802580265650152580u 2

    C150C200C1502 ooo hh150200 150165hh

    kg

    kJ28033027732773287350152773h2

    interpolasi untuk mencari h2:

  • Penambahan energi internal = u2 u1 = 2602,8 2385= 217,5 kJ/kg Perubahan entalpi = h2 h1 = 2803 2557,3= 245,7 kJ/kgDari non-flow energy equation:Q = (u2 u1) + W W = Q (u2 u1)W = 400 217,5 = 182,5 kJ/kg

    Kerja juga dapat dievaluasi berdasarkan area grafik seperti Gambar 5.6, denganmenggunakan persamaan

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 13

    Penambahan energi internal = u2 u1 = 2602,8 2385= 217,5 kJ/kg Perubahan entalpi = h2 h1 = 2803 2557,3= 245,7 kJ/kgDari non-flow energy equation:Q = (u2 u1) + W W = Q (u2 u1)W = 400 217,5 = 182,5 kJ/kg

    Kerja juga dapat dievaluasi berdasarkan area grafik seperti Gambar 5.6, denganmenggunakan persamaan

    21

    v

    vPdvW

  • Proses Isothermal untuk Gas Ideal

    v

    P1

    v2

    1

    2

    v1v1P2

    Pv = constant

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 14

    v

    P1

    v2

    1

    2

    v1v1P2

    Pv = constant

  • REVERSIBLE ADIABATIC NON-FLOW PROCESS

    ttanconsPv

    ttanconsTv 1

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 15

    ttanconsPT

    /1

  • CompressionPP2

    P1

    Adiabatic

    Isothermal

    AB

    1

    Kompresi dan Ekspansi Gas

    PP2

    P1

    Adiabatic

    Isothermal a

    1

    ed c

    b

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 16

    Ws Isothermal

  • Alur ekspansi adiabatis danisotermal (reversibel)

    PP1

    Isothermal

    1 Ekspansi isotermal lebihdisukai karena lebih banyakmenghasilkan kerja

    Kompresi dan Ekspansi Gas

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 17

    v

    P2

    Adiabatic

    Isothermal

    AB

    Area 1AP2P1 > Area 1BP2P1

  • Multi-stage expansion withinterstage heating

    Ekspansi adiabatis 3 stagedengan pemanas antar stageuntuk mendekati alurekspansi isotermal

    Kompresi dan Ekspansi Gas

    PP1

    Isothermal

    1

    b

    Tb = Td = T1P1 > P2

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 18

    Ekspansi adiabatis 3 stagedengan pemanas antar stageuntuk mendekati alurekspansi isotermal

    v

    P2

    Adiabatic

    Isothermal

    e

    a b

    c d

  • P(bar)

    3 bar

    Step-I (adiabatic compression)

    2Step-II (cooling P constant)

    3

    Isothermal line at T2 ?

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 19

    v

    2 bar

    Isothermal line at T1350 oC = 623 KStep-I (adiabatic compression)

    1

  • Case Study

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 20

  • N2 0.0158CH4 0.8479C2H6 0.0610C3H8 0.0364

    Name SuctTemperature [C] 35

    GAS CONDITION: Mol-fraction

    Goal: to compress gas by using a single-stage compressor.

    A Single-Stage Compressor

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 21

    C3H8 0.0364i-C4H10 0.0061n-C4H10 0.0074i-C5H12 0.0025n-C5H12 0.0018C6H14 0.0015C7H16 0.0011

    Pressure [psi] 60Flowrate [MMSCFD] 50

    PROB

    Notes: GAS will be compressed(up to 780 psi). For case stuidies,The number of stages will bevaried in order to find theminimum power of compressor.

  • Case: A Single-Stage Compressor

    9351 hp

    Fig. 1. A Single-Stage Compressor

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 22

  • CO2 0.0185N2 0.0158Name Suct

    Temperature [C] 35

    GAS CONDITION: Mol-fraction

    Goal: to compress gas by using multi-stage compressor in orderto minimize the power consumed of compressor.

    Multi-Stage Compressor

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 23

    CH4 0.8479C2H6 0.0610C3H8 0.0364i-C4H10 0.0061n-C4H10 0.0074i-C5H12 0.0025n-C5H12 0.0018C6H14 0.0015C7H16 0.0011

    Temperature [C] 35Pressure [psi] 60Flowrate [MMSCFD] 50

    PROB

  • 4639 hp 3564 hp

    Wtotal = 8203 hp

    Fig. 2. Two-Stages CompressorCase: Multi-Stage Compressor

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 24

  • Fig. 3. Three-Stage Compressor

    2893 hp 2893 hp

    Wtotal = 7825 hp

    2039 hp

    Case: Multi-Stage Compressor

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 25

    Wtotal = 7825 hp

  • COMPRESSOR POWER CONSUMED (hp)One-Stage Two-Stage Three-StageCOMP1 9351 4639 2893COMP2 - 3564 2893

    SUMMARY OF POWER CONSUMED OF COMPRESSOR

    Case: Multi-Stage Compressor

    Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi. Tek. Perminyakan FTM - UPNVY Thermo / V / 26

    COMP2 - 3564 2893COMP3 - - 2039

    TOTAL 9351 8203 7825

    By increasing the number of stages with inter-stage cooling, an isothermal compressionpath can be approximated. The power consumed can also be minimized.