uts tik roodey
DESCRIPTION
DemokrasiTRANSCRIPT
PENGERTIAN DEMOKRASI
JENIS PELAKSANAAN DEMOKRASI
BEBERAPA KRITERIA YG DIANGGAP SEBAGAISOKO GURU DEMOKRASI MENURUTALAMUDI (1991)
SYARAT DASAR TERSELENGGARANYAPEMERINTAHAN YG DEMOKRASI MENURUTBUDIARJO (1988)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENEGAKAN DEMOKRASI MENURUT
BAHMUELLER
BEBERAPA DASAR NILAI DEMOKRASI
MENURUT HENRY B. MAYO
SISTEM DAN PRAKTIK DEMOKRASI DI
INDONESIA
Secara Etimologis demokrasi berasal dari kataYunani”Demos” berarti rakyat Dan “Kratos/Kratein” yangberarti kekuasaan atau berkuasa.
Menurut Abraham Lincoln Demokrasi adalah suatupemerintahan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat)
Demokrasi berarti pemerintahan yang dilaksanakan
oleh rakyat baik langsung maupun tidak
langsung(melalui perwakilan setelah melalui proses
pemilu yang langsung,umum,bebas,rahasia,jujur dan
adil)
Demokrasi Langsung yaitu suatu demokrasi
dimana rakyat secara langsung menggunakan
haknya dalam menetapkan kebijakan publik.
Demmokrasi tidak langsung yaitu rakyat
menggunakan hak-haknya melalui orang-
orang yang dipercaya.
Kedaulatan rakyat
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari
yang diperintah
Kekuasaan Mayoritas
Pengakuan hak-hak minoritas
Jaminan hak asasi manusia
Pemilihan yang bebas dan jujur
Persamaan didepan hukum
Proses hukum yang wajar
Pembatasan pemerintah secara konstitusional
Pluralisme social,ekonomi dan politik
Nilai-nilai toleransi,kerjasama dan mufakat
1. perlindungan konstitusional
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak
memihak
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berserikat atau berorganisasi
dan beroposisi
6. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Faktor ekonomi
Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan faktoryang sangat penting dalam pelaksanaan demokrasidi suatu negara tertentu. Namun bukan berartinegara-negara miskin tidak dapat menerapkandemokrasi dan negara yang kaya selalu demokratis.Kesejahteraan masyarakatlah yang umumnyamenjadi faktor utama untuk menentukan suatunegara demokratis atau tidak.
2. Faktor Sosial Politik
Faktor penting berkaitan dengan
pembangunan demokrasi suatu negara
adalah masalah perasaan kesatuan
nasional atau identitas sebagai bangsa.
3. Faktor budaya kewarganegaraan dan
sejarah
Bahmueller (1996) mengukapkan hasiltemuan Robert Putnam menyimpulkanbahwa daerah-daerah yang memilikitradisi kuat dalam nilai-nialikewarganegaran menunjukan tingkatefektifitas paling tinggi dalam upayapembangunan demokrasi.
1. Menyelesaikan perselisihan secara damai dansecara melembaga.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secaradamai didalam suatu masyarakat yang sedangberubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secarateratu.
4. Membatasi penggunaan kekerasan sampaibatas minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanyakeanekaragaman pendapat dalammasyarakat;
6. Menjamin tegaknya keadilan
Pendiri negara indonesia memilih demokrasimenjadi pilihan politik yang diyakini sebagaisalah satu bentuk sistem politik terbaik untukmencapai efektivitas penyelenggaraanpemerintah negara. Namun praktik kehidupandemokrasi masih mengalami pasang surutseiring dengan arah dinamika pembangunanpolitik yang masih dalam proses menentkanformat sistem politik ideal yang sesuai dengancita-cita demokrasi.
Praktik kehidupan demokrasi di indonesia seringterkecoh pada politik yang kelihatannyademokratis, tetapi dalam praktiknya berwujudotoriter. Hal ini terlihat ketika UUD 1945ditetapkan kembali melalui dekrit presiden 5 juli1959,dan bertekad untuk melaksanakanpancasila dan UUD 1945 secara murni dankonsekuen. Akan tetapi,pelaksanannya belumdapat terwujud demokrasi terpimpin (1959-1966) karena pemerintahan (orde lama) waktuitu cenderung memusatkan kekuasaanyapada presiden saja, yang akhirnya indonesiadiakhiri tahun 1965 berada diambangkehancuran, baik secara politik, ekonomi,sosial-budaya serta pertahanan keamanan.
Selain itu juga pada rezim soeharto (ordebaru), yang ditandai dengan pemusatankekuasaan pada diri presiden,telahmembawa bangsa indonesia di ambangkrisis multi dimensi dan akhirnya orde barujatuh tahun 1998. Dan akhirnya dikeluarkanUU.NO.22 tahun 1999 yang lebihmenekankan pada otonomi luas. hinggalahirnya reformasi yang pada dasarnyamerupakan gerakan kesinambungan yangmerefleksikan komitmen bangsa indonesiayang secara rasional dan sistematis untukbertekad mengaktualisasikan nilai-nilaidasar demokrasi