upaya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ips melalui metode diskusi pada siswa...

27

Click here to load reader

Upload: neny-treeya

Post on 02-Aug-2015

137 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI MATA PELAJARAN IPS

MATERI NEGARA ASEAN DAN NEGARA TETANGGA MELALUI METODE THINK-

PAIR-SHARE MI MA’ARIF NU KARANGASEM KECAMATAN KERTANEGARA

KABUPATEN PURBALINNGA TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh :

INDAH SUSANTI

NIM.102336086

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PURWOKERTO

Page 2: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

BAB IIKAJIAN TEORI

A. KAJIAN TEORI

1. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu ”Prestasi” dan

”belajar”. Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara satu

dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat bahwa ‘prestasi’ adalah hasil dari suatu

kegiatan. Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki ukuran atau

nilai. Dibawah ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata ‘prestasi’

yaitu: (Syaiful Bahri Djamarah, 1994:20-21)

1) W.J.S Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).

2) Mas’ud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil

pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan

kerja.

3) Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah

penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang berkenaan

dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum

Page 3: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan

berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam pendidikan,

prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta penguasaan nilai-

nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi dapat diukur dengan nilai

yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar.

Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli antara lain adalah :

(Muhibbin Syah, 2004: 89-70)

1) Hitzman berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi

dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman

yang dapat dipengaruhi oleh tingkah laku organisme tersebut.

2) Chaplin berpendapat bahwa belajar merupakan perolehan perubahan tingkah

laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

3) Barlow, mengemukakan bahwa perubahan itu terjadi pada bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Sedangkan sifat perubahan yang terjadi pada

bidang-bidang tersebut tergantung pada tingkat kedalaman belajar yang

dialami

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan

baik kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari pengalaman seseorang

berinteraksi dengan lingkungannya.

Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan

perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan pengalaman masa

Page 4: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka yang

bersangkutan dan hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata prestasi pada

dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah hasil

yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri

individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang

diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu

sebagai hasil dari aktivitas belajar.

b. Macam-Macam Prestasi Belajar

Macam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai tingkatan

keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf pencapaian

prestasi. Menurut Muhibbin Syah (2004:89-70): “pada prinsipnya, pengembangan

hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat

pengalaman dan proses belajar siswa”. Dengan demikian prestasi belajar di bagi

ke dalam tiga macam prestasi diantaranya:

1) Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)

Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan, pemahaman,

aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan penilaian secara teliti),

sisntesis (membuat paduan baru dan utuh).

2) Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)

Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi: penerimaan,

sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman),

Page 5: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa dapat menunjukkan

sikap menerima atau menolak terhadap suatu pernyataan dari permasalahan

atau mungkin siswa menunjukkan sikap berpartisipasi dalam hal yang

dianggap baik dan lain-lain.

3) Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa)

Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu: ketrampilan bergerak

dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non verbal. Misalnya siswa

menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada orang tua, maka si

anak mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

c. Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal

dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar

yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai

faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka

membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan

kemampuan masing-masing. Makmun dalam Mulyasa (2005:90) mengemukakan

komponen-komponen yang terlibat dalam pembelajaran, dan berpengaruh

terhadap prestasi belajar adalah:

1) Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin

dapat memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran.

2) Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan sarana

yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan program.

Page 6: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

3) Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan suasana

sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman.

Muhibbin Syah (2004:152-154) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar antara lain adalah:

1) faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, factor ini

terdiri dari:

a) Faktor fisiologis

b) Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik mempengaruhi

kehidupan seseorang.

c) Panca indra

2) Faktor psikologis

Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor ini adalah:

a) Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada

kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai

dengan tujuan.

b) Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat

mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu.

c) Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam perasaan dan

keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah satu metode berfikir.

Page 7: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

d) Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sebagai sesuatu perubahan

tenagadalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan

efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.

e) Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang relatif

tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif

maupun negatif.

3) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:

a) Faktor lingkungan social

Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam

berbagai situasi social. Lingkungan social sekolah seperti para guru, para

staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa.

b) Faktor lingkungan non social

Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non social

seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga

siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang

digunakan siswa.

c) Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat

Page 8: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

operasional yang direkayasa sedemikina rupa untuk memecahkan

masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan prestasi belajar

antara lain:

a. Keadaan Jasmani

Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang sehat, karena

belajar memerlukan tenaga, apabila jasmani dalam keadaan sakit, kurang Gizi,

kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan efektif.

b. Keadaan Sosial Emosional.

Peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau mendapat

tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai temannya tidak dapat belajar

dengan efektif, karena kondisi ini sangat mempengaruhi konsentrasi pikiran,

kemauan dan perasaan.

c. Keadaan lingkungan

Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsangperangsang

dari luar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran. Sebelum belajar

harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta segala sesuatu yang diperlukan.

d. Memulai pelajaran

Memulai pelajaran hendaknya harus tepat pada waktunya, bila merasakan

keengganan, atasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri untuk memulai

pelajaran tepat pada waktunya.

e. Membagi pekerjaan

Page 9: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada suatu tugas yang

khas, jangan mengambil tugas yang terlampau berat untuk diselesaikan, sebaiknya

untuk memulai pelajaran lebih dulu menentukan apa yang dapat diselesaikan

dalam waktu tertentu.

f. Adakan kontrol

Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah dikuasai. Hasil baik

menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan menyiksa diri dan memerlukan

latihan khusus.

g. Pupuk sikap optimis

Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi meningkat dan karena itu

memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu dengan sesempurna, karena

pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja yang menggembirakan.

h. Menggunakan waktu

Menghasilkan sesuatu hanya mungkin, jika kita gunakan waktu dengan efisien.

Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis tenaga, melainkan

bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan perhatian untuk

menyelesaikan suatu tugas yang khas.

i. Cara mempelajari buku

Sebelum kita membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh gambaran

tentang buku dalam garis besarnya.

j. Mempertinggi kecepatan membaca

Page 10: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyakbanyaknya dari

bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena itu harus diadakan usaha

untuk mempertinggi efisiensi membaca

sampai perguruan tinggi.

Selain faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi prestasi belajar adalah, waktu

dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh setiap individu berbeda

sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik. Dengan

demikian peserta didik yang memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk belajar

cenderung memiliki prestasi yang tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit

waktu dan kesempatan untuk belajar.

2. Pembelajaran IPS di SD

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Menurut Diah Harianti (2006:7) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan

integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu

pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial

(sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). Dengan

demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang

masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari

berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial

yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sofa. 2010: 1.

Page 11: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Pengertian, Ruang Lingkup dan Tujuan IPS . Diakses dari

massofa.wordpress.com/.../pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips/)

b. Tujuan IPS di SD

Menurut Diah Harianti (2006:9) tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang

terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-

hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan

tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah

diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai

berikut:

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,

melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang

tepat.

Page 12: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri

sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

Sejalan dengan pendapat di atas, Simangunsong dan Zainal Abidin (1987: 27)

mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan untuk memperkenalkan

anak dengan lingkungan, masyarakat, dan dengan hubungan antar manusia dengan

lingkungan agar ia menjadi warga negara yang baik. Penekanan tujuan di atas adalah

pada terbentuknya warga negara yang baik.

Berdasarkan pasal 37 UU Sisdiknas dalam Sapriya (2009: 45), mata pelajaran

IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan

menengah. Lebih lanjut dikemukakan pada bagian Penjelasan UU Sisdiknas Pasal 37

bahwa bahan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaksudkan untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis peserta didik

terhadap kondisi realita sosial masyarakat.

Pada kesempatan lain, Nursid Sumaatmadja (1980: 21) mengemukakan bahwa

IPS bertujuan untuk membina mental yang sadar akan tanggungjawab terhadap hak

dirinya sendiri dan kewajiban kepada masyarakat, bangsa, dan negara. IPS bukan

bertujuan untuk memenuhi ingatan para siswa dengan berbagai fakta dan materi yang

harus dihafalnya.

Trianto (2010: 176) menyampaikan bahwa tujuan utama Ilmu Pengetahuan

Sosial ialah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat. Selain itu agar siswa memiliki sikap mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap

Page 13: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

masalah yang terjadi sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-

program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik.

Berdasarkan beberapa pandangan mengenai tujuan IPS di atas, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa tujuan IPS adalah untuk membentuk siswa menjadi warga

negara yang baik, dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan

kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat.

3. Think-Pair-Share Sebagai Aplikasi Pembelajaran Kooperatif

a. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua

jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru (Agus Suprijono, 2011: 54). Dalam pembelajaran kooperatif,

guru sebagai pengarah pembelajaran, di mana guru menetapkan tugas dan

pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang

dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.

Keunggulan dari metode pembelajaran kooperatif yaitu akan dapat

menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1)

memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan,

nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; (2) pengetahuan, nilai,

dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai (Agus Suprijono,

2011: 58).

Menurut Agus Suprijono (2011: 66) mengatakan bahwa lingkungan

belajar dan sistem pengelolaan pembelajaran kooperatif harus :

Page 14: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

1) Memberikan kesempatan terjadinya belajar berdemokrasi

2) Miningkatkan penghargaan peserta didik pada pembelajaran akademik dan

mengubah norma-norma yang terkait dengan prestasi

3) Mempersiapkan peserta didik belajar mengenai kolaborasi dan berbagai

keterampilan sosial melalui peran aktif peserta didik dalam kelompok-

kelompok kecil

4) Memberi peluang terjadinya proses partisipasi aktif peserta didik dalam

belajar dan terjadinya dialog inter-aktif

5) Menciptakan iklim sosio emosional yang positif

6) Memfasilitasi terjadinya learning to live together

7) Menumbuhkan produktifitas dalam kelompok

8) Mengubah peran guru dari center stage performance menjadi koreografer

kegiatan kelompok

9) Menumbuhkan kesadaran pada peserta didik arti penting aspek sosial dalam

individualnya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah proses belajar mengajar yang lebih menekankan pada keaktifan

siswa. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan sebagai pengarah

pembelajaran. Guru bertugas menyediakan bahan-bahan dan mencari informasi

pembelajaran.

b. Metode Pembelajaran Think-Pair-Share

1) Pengertian Metode Think-Pair-Share

Page 15: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Teknik belajar mengajar Berpikir-Berpasangan-Berempat

dikembangkan oleh Frank Lyman (Think-Pair-Share) dan Spencer Kagan

(Think-Pair-square) sebagai stuktur kegiatan pembelajaran Cooperative

Learning. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja

sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. (Anita Lie, 2004: 57).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Think-Pair-

Share adalah metode dimana siswa dalam proses belajar diberi kesempatan

untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain.

2) Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Metode Think-Pair- Share

Robert Salvin (2010: 257) menguraikan langkah-langkah metode Think-

Pair-Share yaitu ketika guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, para siswa

duduk berpasangan dengan timnya masing-masing. Guru memberikan

pertanyaan kepada kelas. Siswa diminta untuk memikirkan sebuah jawaban dari

mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasangannya untuk mencapai sebuah

kesepakatan terhadap jawaban. Akhirnya, guru meminta para siswa untuk

berbagi jawaban yang telah mereka sepakati dengan seluruh kelas.

Metode Think-Pair-Share, seperti namanya “Thinking”, pembelajaran ini

diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran

untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka

memikirkan jawabannya. Selanjutnya “Pairing”, pada tahap ini guru meminta

peserta didik berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan-pasangan

itu untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari

jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.

Page 16: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan

pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan “ Sharing”. Dalam kegiatan ini

diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengkonstruksian

pengerahuan secara integrative. Peserta didik dapat menemukan struktur dari

pengetahuan yang dipelajarinya (Agus Suprijono, 2011: 91).

Sedangkan Anita Lie (2004: 58) menguraikan langkah-langkah

penggunaan metode Think-Pair-Share sebagai berikut:

a) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas

kepada semua kelompok.

b) Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.

c) Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi

dengan pasangannya.

d) Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa

mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok

berempat.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka langkah-langkah

pembelajaran IPS yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut

a) Guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran, selanjutnya

siswa diminta untuk memikirkan jawaban dan mencari informasi melalui

proses berpikir (Thinking).

b) Guru meminta siswa untuk berpasangan (pairing) mendiskusikan hasil

pemikirannya pada tahap thinking.

Page 17: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

c) Guru meminta siswa secara berpasangan untuk berbagi pada seluruh kelas

tentang apa yang telah mereka diskusikan (Sharing).

3) Kelebihan Metode Think-Pair-Share

Anata Lie (2004: 57) mengatakan bahwa teknik Berpikir-Berpasangan-

Berempat ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada

setiap siswa untuk dikenal dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang

lain.

B. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran IPS pada materi Asean dan Negara-negara tetangga yang

dilakukan secara konvensional yaitu ceramah mengakibatkan prestasi belajar siswa

rendah sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Salah

satu upaya yang digunakan adalah dengan menggunakan metode yang tepat. Metode

pembelajaran merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah di atas adalah

metode Think Pair Share.

Menyikapi kenyataan ini, penulis menilai perlu digunakan metode Think Pair

Share. Dalam metode Think Pair Share siswa diharapkan lebih termotivasi dalam

kegiatan pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Dengan demikian, guru

perlu menerapkan metode Think Pair Share dalam pembelajaran IPS. Melalui penerapan

metode Think Pair Share diharapkan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPS.

Page 18: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas Vi Mi Ma

Gb.1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir maka dapat diajukan hipotesis

tindakan dalam penelitian ini yaitu dengan penerapan metode Think-Pair-Share dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi negara asean dan

negara tetangga di kelas VI Mi Ma’arif Nu Karangasem Kecamatan Kertanegara

Kabupaten Purbalinnga Tahun Ajaran 2012/2013.

Guru IPS

Proses Pembelajaran IPS Dengan Metode Think Pair Share

Prestasi Belajar Siswa Meningkat