upaya peningkatan kualitas pembelajaran … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 2 MA NEGERI NGRAMBE NGAWI TAHUN AJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: TITIS DWIPANTARA K7406152 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lemien

Post on 05-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 2 MA NEGERI NGRAMBE

NGAWI TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

TITIS DWIPANTARA

K7406152

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 2 MA NEGERI NGRAMBE

NGAWI TAHUN AJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

TITIS DWIPANTARA

NIM K7406152

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ngadiman, M. Si Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M

NIP. 195001211 98603 1 001 NIP. 19780803 200312 2 002

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd .......................

Sekretaris : Drs. Sudiyanto, M.Pd .......................

Anggota I : Drs. Ngadiman, M. Si .......................

Anggota II : Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M .......................

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd .......................

Sekretaris : Drs. Sudiyanto, M.Pd .......................

Anggota I : Drs. Ngadiman, M. Si .......................

Anggota II : Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

TITIS DWIPANTARA. K7406152. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL

PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 2 MA

NEGERI NGRAMBE NGAWI TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi.

Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret

Surakarta, April 2011.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model Problem Based

Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi kelas XII IPS 2 MA

Negeri Ngrambe Ngawi Tahun Ajaran 2010/ 2011.

Penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas (classroom action research)

dengan strategi siklus. Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai

kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan

partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observas, tes dan

dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (1) pengenalan masalah, (2) persiapan

tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan, (4) implementasi tindakan, (5) observasi, (6)

Refleksi ,dan (7) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua

siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap

siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x

45 menit

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi.

Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terefleksi dari proses dan hasil pembelajaran.

Dari sisi proses pembelajaran, indikator adalah: (1) keaktifan siswa dalam apersepsi

menunjukkan peningkatan dari 55,55% atau 15 siswa menjadi 70,37% atau 19 siswa, (2)

Keaktifan siswa bekerjasama dalam kelompok selama kegiatan diskusi sebanyak 19

siswa pada siklus I sedangkan pada siklus II meningkat 22 siswa, (3) Keaktifan siswa

pada saat pembahasan hasil dikusi, mengajukan pertanyaan dan pendapat pada siklus I

terdapat 17 siswa, pada siklus II terdapat 20 siswa. Dari segi hasil pembelajaran,

indikatornya adalah: adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari 77,77% atau

21 siswa menjadi 92,59% atau 25 siswa. Peningkatan tersebut terjadi setelah guru

melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Penerapan model Problem Based Learning,

(2) Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga

kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung terarah dan terprogram, (4) Guru melakukan

evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar

berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model

Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas belajar akuntansi baik dari

segi keaktifan maupun hasil belajar.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

TITIS DWIPANTARA. K7406152. THE ATTEMPT OF IMPROVING THE

ACCOUNTING LEARNING QUALITY BY APPLYING THE PROBLEM

BASED LEARNING MODEL TO THE XII IPS 2 GRADERS OF MA

NEGERI NGRAMBE NGAWI IN THE SCHOOL YEAR OF 2010/2011.

Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas

Maret University, April 2011.

The objective of research is to find out whether or not the problem based

learning model can improve the accounting learning quality of the XII IPS 2

Graders of MA Negeri Ngrambe Ngawi in the school year of 2010/2011.

This study employed a classroom action research approach with cycle

strategy. The object of this action research is a variety of activities occurring in

the classroom during the learning process. This research was taken place in

collaboration between the researcher, classroom teacher, and involved the student

participation. Techniques of collecting data used were observation, test, and

documentation. The research procedure included: (1) problem identification, (2)

action preparation, (3) action planning, (4) implementation, (5) observation, (6)

reflection, (7) report writing. The research process was carried out in two cycles,

each of which consists of four stages: (1) planning, (2) acting, (3) observing and

interpreting, and (4) analyzing and reflecting. Each cycle was carried out in 2

meetings, with time allotment of 2 x 45 minutes, respectively.

Considering the data analysis and discussion, it can be concluded that the

Problem Based Learning model application can improve the accounting learning

quality. Such learning quality improvement is reflected from the learning process

and result. From the learning process side, the indicators include: (1) student

activeness in apperception showing increase from 55.55% or 15 students to

70.37% or 19 students, (2) student activeness in cooperation within group during

discussion activity is 19 students in cycle I and 22 students in cycle II, (3) the

student activeness in discussing the result of discussion, asking question and

expressing opinion is 17 students in cycle I, and 20 students in cycle II. From the

learning achievement aspect, the indicators include: there is an increase in student

learning achievement passing from 77.7% or 21 students to 92.59% or 25

students. Such the improvements occur after the teacher takes some measures,

including: (1) the application of problem based learning, (2) the teacher develops

Learning Plan first before teaching so that the teaching-learning activity proceed

in directed and programmed manner, (3) Teacher undertakes evaluation after the

learning implementation to improve the next learning achievement. Thus, it can be

concluded that the application of Problem Based Learning can improve the

accounting learning quality from both activeness and learning achievement

aspects.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)

dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang

sabar.”

(Q.S. Al Baqarah: 153)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”.

(Aristoteles)

“Hanya kebodohan meremehkan pendidikan”.

( P.Syrus )

“Problem-Based(PBL) is a learning method based on the principle of using

problems as a starting point for the acquisition and integration of

knowledge”

(Problem Based Learning adalah metode pembelajaran yang menggunakan

Masalah sebagai titik awal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang

lengkap)

(Prof. Howard Barrows)

Page 9: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

- Ibu dan Bapak terimakasih atas segala cinta, kasih

sayang dan doa yang telah tercurah untukku.

- Adikku Mada tersayang yang selama ini selalu

memberiku semangat.

- Pak Ngadiman dan Bu Laili terima kasih atas

bimbingan, kesabaran, dan semangatnya.

- Sahabat-sahabatku Rachmi, Ratih, dan Rini terimakasih

buat dukungan doa dan semangatnya.

- Saudari- saudariku di Wisma Wijaya Monick, Ardhian,

Ari, Astika, Nurita, Leny, Rela, Wahyu, Ary, Endah

terimakasih buat perhatian, kasih sayang, doa dan

semangat yang kalian berikan selama ini.

- Teman-teman Akuntansi 2006 yang tidak bisa tertulis

semua terima kasih.

- Almamater UNS.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,

taufik dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan bijaksana.

4. Drs. Ngadiman, M.Si selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Laily Faiza Ulfa, S.E, M.M selaku pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji

penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna

menyelesaikan studi di bangku kuliah

7. Drs. Muljono, M.Ag, selaku Kepala MA Negeri 1 Ngrambe, yang telah

banyak memberikan ijin kepada penulis untuk menyusunan skripsi ini.

8. Sri Sudarsi, S Pd, selaku guru pamong yang telah memberikan dorongan,

semangat dan bimbingan dengan baik.

9. Guru, karyawan, dan siswa-siswa XII IPS 2 yang telah banyak memberikan

bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Bapak, Ibu, dan adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun spiritual, dan kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya

mengiringi penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

11. Teman-teman satu perjuangan Ratih, Tri, Mb Titin, Leny, Burhan, Wawan,

Tonang, Arum, Novi dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 12: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................ x

DAFTAR ISI ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

1. Kualitas Pembelajaran Akuntansi ......................................... 8

a. Hakikat Belajar ................................................................. 8

b. Hakikat Pembelajaran ....................................................... 9

c. Hakikat Kualitas Pembelajaran ......................................... 10

d. Hakikat Akuntansi ............................................................. 12

e. Hakikat Kualiatas Pembelajaran Untuk Mata Pelajaran

Akuntansi ........................................................................ 13

2. Model Problem Based Learning ........................................... 14

a. Hakikat Model Problem Based Learning ........................ 14

Page 13: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b. Kelebihan dan Kelemahan Model

Problem Based Learning ................................................ 18

B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ 19

C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 20

D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 24

B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 25

C. Pendekatan Penelitian .................................................................. 25

D. Sumber Data ................................................................................ 30

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31

F. Prosedur Penelitian ...................................................................... 32

G. Proses Penelitian ....................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 39

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 39

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe ......................................... 40

C. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................... 42

1. Siklus I ................................................................................... 42

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ........................................ 42

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ......................................... 44

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 47

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .......................... 49

2. Siklus II .................................................................................. 50

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ....................................... 52

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ....................................... 52

c. Observasi dan Interpretasi ................................................. 55

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ......................... 57

D. Pembahasan .................................................................................. 58

Page 14: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................... 63

A. Simpulan ...................................................................................... 63

B. Implikasi ...................................................................................... 66

C. Saran ............................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 67

LAMPIRAN ....................................................................................... 69

PERIJINAN ....................................................................................... 148

Page 15: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Berfikir 22

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan kelas 28

Gambar 3. Grafik Perbandingan hasil penelitian siklus I dan siklus II 61

Page 16: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian 24

Tabel 3. Perbedaan Penelitian formal dan penelitian informal 27

Tabel 4. Indikator Ketercapaian 35

Tabel 5. Persentase capaian hasil pembelajaran pada Siklus I 48

Tabel 6. Persentase capaian hasil pembelajaran pada Siklus II 56

Tabel 7. Hasil Penelitian 60

Page 17: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan

Indonesia seutuhnya yang menyeluruh baik lahir maupun batin. Dipandang dari

segi kebutuhan, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

perlu dipersiapkan untuk berpartisipasi serta memberikan sumbangan terhadap

terlaksananya program-program pembangunan yang telah direncanakan. Salah

satu usaha untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

adalah melalui program pendidikan nasional.

Pendidikan nasional merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya untuk

mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional (2003: 2), menyatakan bahwa:

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia

dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan

yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional.

Berdasarkan fungsi pendidikan nasional diatas, maka peran guru menjadi

fungsi keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain

bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana

kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan diatas.

Page 18: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan pembaharuan

dalam segala komponen pendidikan. Adapun komponen yang mempengaruhi

pelaksanaan pendidikan meliputi kurikulum, sarana prasarana, guru, siswa dan

model pengajaran yang tepat. Semua komponen tersebut saling terkait dalam

mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan (Djamarah,

2002:123). Hasil belajar yang meningkat merupakan salah satu indikator

pencapaian tujuan pendidikan yang mana hal itu tidak terlepas dari motivasi siswa

maupun kreativitas guru dalam menyajikan suatu materi pelajaran melalui

berbagai model untuk dapat mencapai tujuan pengajaran secara maksimal.

Dewasa ini pendidikan hanya menitikberatkan pada tercapainya tujuan

pendidikan, tetapi kurang memperhatikan proses pencapaian tujuan tersebut.

Telah ditemukan beberapa studi di lapangan, bahwa sebagaian besar proses

pembelajaran kurang melibatkan keaktifan siswa. Kegiatan pembelajaran berpusat

pada guru yang berakibat terjadinya bentuk komunikasi satu arah yaitu dari guru

kepada siswa, sehingga siswa sebagai pendengar hanya memperhatikan dan

membuat catatan seperlunya. Padahal ada kecenderungan bahwa anak akan

belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih

bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan

mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti

berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam

membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang

dikatakan gampang-gampang susah. Belajar akuntansi pada dasarnya merupakan

hasil belajar konsep, sedangkan konsep-konsep dasar akuntansi merupakan

kesatuan yang utuh, untuk itu dalam proses belajar mengajar akuntansi yang

terpenting adalah bagaimana guru dapat mengajarkan konsep itu pula. Pengajaran

akuntansi harus dimulai dari hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks

dan harus memperhatikan urutan dari beberapa konsep, walaupun demikian

sampai saat ini akuntansi masih menjadi masalah bagi sebagian siswa dan

mengatakan bahwa akuntansi sulit. Akibat dari itu, sering terdapat kurangnya

minat belajar dan hasil belajar akuntansi kurang optimal, karena siswa banyak

Page 19: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

melakukan kesalahan. Hal ini bisa terjadi akibat beberapa faktor, mungkin karena

kualitas sumber daya manusia siswa atau mungkin juga pendekatan atau metode

pembelajaran yang kurang sesuai dengan karakteristik pelajaran akuntansi dan

bisa diterima oleh siswa.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pembenahan dalam

pembelajaran akuntansi, sehingga konsep-konsep dalam pembelajaran akuntansi

lebih mudah dipahami oleh siswa. Pembenahan tersebut antara lain dengan

diterapkannya pendekatan kontekstual disekolah. Di dalam pembelajaran

akuntansi sebaiknya proses pembelajaran lebih dipusatkan kepada siswa, guru

hanya bertindak sebagai fasilitator pembelajaran yang memberikan arahan,

petunjuk, dan motivasi kepada siswa.

Kenyataan yang terjadi pada kelas XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe Ngawi

menurut pengamatan penulis dan beberapa masukan dari guru bahwa sebagian

siswa di kelas kurang aktif dalam pembelajaran. Siswa kurang antusias terhadap

pelajaran akuntansi, para siswa menganggap bahwa akuntasi adalah pelajaran

yang sulit sehingga siswa lebih sering mengobrol sendiri dengan temannya saat

pelajaran sedang berlangsung. Selain itu siswa kurang aktif dalam pembelajaran

akuntansi ditandai dengan terjadinya kemacetan komunikasi ketika siswa diberi

kesempatan untuk bertanya, berkomentar, berdiskusi, mengajukan usul, berdialog,

mengkomunikasikan gagasan, dan hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa

belum mencapai batas ketuntasan yaitu 70, dengan ditandai nilai rata-rata kelas

untuk mata pelajaran akuntansi yaitu 68. Oleh sebab itu, hasil belajar masih harus

diperbaiki dan guru harus mempunyai kreativitas tinggi dalam memilih model

pembelajaran yang menarik minat/ antusisas siswa.

Model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam memberikan

informasi kepada siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mengajar.

Setiap guru harus menguasai berbagai macam model mengajar yang sesuai

dengan materi yang diajarkan sehingga dapat tercapai sasaran yang diharapkan.

Dalam kegiatan belajar mengajar banyak model mengajar yang bisa digunakan

guru untuk menyampaikan materi pelajaran, seperti model pembelajaran

kooperatif seperti Jigsaw II, Student Teams-Achievement Division (STAD), Team-

Page 20: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Game-Turnament (TGT), Team Assisted Indivudualization (TAI), Cooperatif

Integrated Reading and Composition (CIRC) dan Group Investigation (GI).

Adapula model pembelajaran seperti Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).

Setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan,

sehingga guru harus dapat memilih suatu model yang tepat dalam penyampaian

materi sebab model mengajar yang digunakan untuk menyampaikan materi untuk

suatu pokok bahasan belum tentu dapat digunakan untuk menyampaikan materi

pada pokok bahasan yang lain. Model mengajar yang dipilih sebaiknya model

yang dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Pemilihan model pengajaran yang tepat dapat menunjang kelancaran proses

belajar mengajar, Dalam mata diklat akuntansi sering dijumpai soal-soal yang

bervariasi sehingga membutuhkan banyak latihan agar siswa terampil dalam

mengerjakan soal baik secara individu maupun secara kelompok atau kerjasama

tim. Pembelajaran akuntansi akan lebih efektif jika dalam kegiatan belajar

mengajar diterapkan model pembelajaran yang sesuai. Alternatif pembelajaran

yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Based Learning.

Model Problem Based Learning merupakan salah satu model

pembelajaran dimana authentic assesment (penalaran yang nyata atau konkret)

dapat diterapkan secara komprehensif, sebab didalamnya terdapat unsur

menemukan masalah dan sekaligus memecahkannya (unsur terdapat didalamnya

yaitu problem possing atau menemukan permasalahan dan problem solving atau

memecahkan masalah). Tujuan dari PBL untuk menantang siswa mengajukan

permasalahan dan juga menyelesaikan masalah yang lebih rumit dari sebelumnya,

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapatnya,

menggalang kerjasama dan kekompakan siswa dalam kelompok, mengembangkan

kepemimpinan siswa serta mengembangkan kemampuan pola analisis dan dapat

membantu siswa mengembangkan proses nalarnya.

Pengajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir

tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk belajar bagaimana

belajar. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan jika guru tidak

Page 21: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide

secara terbuka. Intinya, siswa dihadapkan pada situasi masalah yang otentik dan

bermakna yang dapat menantang siswa untuk memecahkannya (Nurhadi,

2004:109). Model ini cocok diterapkan pada mata pelajaran akuntansi karena

mata pelajaran ini menuntut siswa untuk dapat memiliki keterampilan dalam

melakukan pencatatan seperti pencatatan kedalam jurnal, membuat kertas kerja

dan sebagainya. Yang mana keterampilan tersebut dapat dilatih setahap demi

setahap.

Pembelajaran akuntansi akan lebih menarik jika disajikan dalam suatu

bentuk pembelajaran interaktif yang menyenangkan dalam rangka meningkatkan

kualitas belajar siswa. Untuk itu, peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul: “Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Melalui

Penerapan Model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XII IPS 2 MA

Negeri Ngrambe Ngawi Tahun Ajaran 2010/2011”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Siswa kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi karena mereka

merasa bahwa akuntansi selama ini adalah mata pelajaran yang sulit, sehingga

mereka mudah bosan dan sering berbicara sendiri ketika guru sedang

mengajar

2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi ditandai dengan terjadinya

kemacetan komunikasi ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya

tentang kesulitan yang mereka hadapi, berkomentar, berdiskusi, mengajukan

usul, berdialog, dan mengkomunikasikan gagasan.

3. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum mencapai batas

ketuntasan yaitu 70, dengan ditandai nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran

akuntansi yaitu 68.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang teridentifikasi dapat terarah dan dikaji secara

mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pada penelitian ini masalah

yang akan dikaji lebih mendalam berdasarkan identifikasi masalah diatas adalah

tentang penggunaan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran, yaitu dengan:

1. Menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada saat

kegiatan pembelajaran.

2. Kualitas pembelajaran yang akan digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan

dalam penggunaan metode pembelajaran ini adalah mencakup (1) keaktifan

siswa selama apresiasi, (2) keaktifan siswa dalam bekerjasama dengan

kelompok selama kegiatan diskusi, (3) keaktifan siswa pada saat

pembahasan hasil diskusi, mengajukan pertanyaan dan pendapat, (4)

ketuntasan hasil belajar dengan standar nilai KKM 70

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah model Problem Based

Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi pada siswa kelas

XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe Tahun Ajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya peningkatan kualitas

pembelajaran akuntansi kelas XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe Ngawi Tahun

Ajaran 2010/2011.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian

selanjutnya yang relevan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan

metode pembelajaran yang tepat.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Guru

- Hasil penelitian diharapkan dapat memberdayakan guru akuntansi

untuk merancang pembelajaran dengan model Problem Based Learning

guna meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mata pelajaran

akuntansi.

b. Bagi Siswa

- Memotivasi siswa belajar akuntansi dengan cara yang menyenangkan

dan bervariasi serta dapat memperoleh pengalaman belajar.

- Diharapkan dapat membuat siswa memiliki minat belajar yang besar

khususnya pada mata pelajaran akuntansi.

Page 24: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kualitas Pembelajaran Akuntansi

a. Hakikat Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan menyangkut

banyak hal. Di kehidupan sehari-hari banyak di jumpai kegiatan yang

sebenarnya merupakan kegiatan belajar, namun hal ini kadang tidak di sadari

sepenuhnya. Perubahan akibat belajar ini akan bertahan lama dan sampai taraf

tertentu mungkin tidak akan hilang. Kemampuan yang telah diperoleh tidak

mudah terhapus begitu saja karena belajar merupakan suatu proses sehingga

perubahan yang terjadi berjalan secara bertahap dan dengan waktu yang relatif

lama. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di

sekolah, di rumah maupun di masyarakat.

Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan

tingkah laku baik potensial maupun aktual (Gino et. al., 1999: 6). Pendapat

lain yang mendukung pendapat ini mengemukakan belajar sebagai upaya

perubahan tingkah laku dengan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk menuju

perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur

cipta, rasa, karsa dan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Sardiman,

2004: 21). Serangkaian kegiatan jiwa tersebut merupakan tahapan perubahan

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin,

2005: 91). Oleh karena itu belajar diartikan sebagai suatu aktivitas mental

atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman

Page 25: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (.Winkel,

1996: 53).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan seseorang yang

menimbulkan serangkaian perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu

pengertian untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang

menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik

sebagai hasil dari pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya, di

mana perubahan yang terjadi tersebut tidak bersifat sementara, melainkan

relatif tetap pada individu yang belajar tersebut.

b. Hakikat Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses baik disengaja

maupun tidak disengaja, disadari ataupun tidak disadari yang terjadi setiapsaat

dalam kehidupan. Dari proses belajar mengajar akan diperoleh suatu hasil

yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau tujuan pembelajaran.

Perpaduan guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar akan

menghasilkan suatu interaksi edukatif dengan memanfaatkan sarana dan

sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan sebelumnya. Pembelajaran merupakan aktivitas pokok dam

kegiatan belajar mengajar.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional bab XI pasal 39 ayat 2 : Pendidik

merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Menurut

Peraturan Pemerintah no 19 Tentang Badan Standar Nasional Pendidikan

Bab IV pasal 19 ayat (1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

Page 26: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (2)

Perubahan paradigma pembelajaran dari paradigma mengajar ke

paradigma belajar, merupakan salah satu agenda penting dalam keterlaksanaan

KTSP yang berbasis kompetensi. Paradigma belajar mengandung makna

bahwa siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuan barunya

berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki. Dalam hal ini fungsi guru

sebagai fasilitator dan motivator, guru mengembangkan kegiatan

pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep baru

yang dipelajari dengan motivasi guru.

Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa, dituntut adanya profil

kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai

serta sifat-sifat pribadi (kepribadian), agar proses itu dapat berlangsung

dengan efektif dan efisien. Prinsip-prinsip pembelajaran efektif sebagai

berikut :

1) Berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar

2) Menguatkan praktek dalam tindakan

3) Mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti

4) Bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahan

5) Merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran

6) Membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran

7) Dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk

mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek

mengajar yang profesional

c. Hakikat Kualitas Pembelajaran

Secara konseptual maka kualitas pembelajaran tidak berbeda dengan

arti keefektifan proses belajar mengajar jika dilihat dari indikator evaluasinya.

Sudjana (1990) menggunakan sejumlah indikator untuk menilai PBM seperti

Page 27: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

kualitas hasil belajar, keterampilan, kemampuan mengajar, aktivitas siswa,

motivasi, dan lain sebagainya. Menurut Mulyasa (2004), kualitas

pembelajaran atau pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan

segi hasil.

Menurut Cox (2006 : 8) dalam jurnal Dr. S. Eko Putro Widoyoko

mengemukakan bahwa kualitas program pembelajaran tergantung pada sarana

dan prasarana pembelajaran, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran dan personal yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran baik itu

guru dan siswa. Kualitas pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan

seberapa tinggi kualitas interaksi antar guru dengan siswa yang terjadi dalam

tempat pembelajaran ( ruang kelas ) untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Interaksi tersebut melibatkan guru dan siswa yang dilakukan dalam

lingkungan tertentu dengan dukungan sarana dan prasarana tertentu. Kualitas

pembelajaran akan tergantung dan dipengaruhi oleh : guru, siswa, kurikulum,

sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran, lingkungan kelas dan iklim kelas,

konteks dan lain-lain.

Kualitas dapat dimaknai juga dengan istilah mutu atau keefektifan.

Menurut Etzioni yang dikutip oleh Cepi Ryana, secara definitif efektivitas

dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau

sasarannya. Efektivitas ini sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih

luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang.

Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas,

akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya.

Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu

memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai

sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan - tujuan dicapai Dengan

demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian

tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan

tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta

pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Mengutip dari Cepi Riyana UNESCO (1996) menetapkan 4 (empat)

pilar pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh

pengelola dunia pendidikan, yaitu:

1) Belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know)

2) Belajar untuk menguasai keterampilan (learning to do)

3) Belajar untuk hidup bermasyarakat (learning to live together)

4) Belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal (learning tobe).

Keempat pilar akan berjalan dengan baik jika diwarnai dengan

pengembangan keberagamaan. Nilai-nilai keberagamaan sangat dibutuhkan

bagi setiap warga negara Indonesia dalam menapaki kehidupan di dunia ini.

Pengintegrasian nilai-nilai agama ke dalam mata pelajaran yang

diajarkan/dipelajari siswa akan lebih efektif dalam pembentukan pribadi anak

yang ber-Ketuhahan Yang Maha Esa daripada diajarkan secara monolitik yang

penuh dengan konsep.

Dengan adanya pendapat para pakar diatas khususnya mengacu pada

pendapat Mulyasa (2004), kualitas pembelajaran atau pembentukan

kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Untuk itu penulis

menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan suatu hal mempunyai

indikator keberhasilan yang komplek. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti

membatasi indikator yang digunakan dalam melihat keberhasilan kualitas

pembelajarannya berupa keaktifan dan tingkat pemahaman siswa yang dilihat

dari pencapaian hasil belajar siswa pada saat akhir proses pengajaran.

d. Hakikat Akuntansi

Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang sering

digunakan dalam dunia usaha. Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yaitu

“accounting” yang berarti pencatatan. American Accounting Association

dalam Soemarso (2004:3) mendefinisikan akuntansi sebagai : “…proses

mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi

mereka yang menggunakan informasi tersebut”. Beliau juga berpendapat

Page 29: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bahwa “Proses akuntansi terdiri dari pengumpulan bukti transaksi, pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan, analisis, dan interpretasi”. Soemarso

(2004:4) mengemukakan bahwa “Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan

informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang

berkepentingan. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna

bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar

perusahaan”.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat diartikan bahwa

akuntansi merupakan proses yang terdiri dari pengumpulan bukti transaksi,

pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, sampai pelaporan kepada pihak-

pihak yang membutuhkan informasi akuntansi sebagai bahan pengambilan

keputusan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan sebagai alat

evaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sedangkan bagi Instansi

Pendidikan, seperti Madrasah Aliyah (MA), Akuntansi merupakan mata

pelajaran yang masih menjadi bagian dari mata pelajaran ekonomi sehingga

belum merupakan suatu mata pelajaran yang berdiri sendiri. Akuntansi

diajarkan di MA sebagai pengantar agar siswa mengerti sejak sekarang

mengenai cara membuat dan mengelola sistem pembukuan, mencatat

transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan jasa serta menyusun

laporan keuangan perusahaan jasa sehingga siswa dapat mempraktekkannya.

Mata pelajaran akuntansi di MA diajarkan setiap minggu selama 2 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2x45 menit.

e. Hakikat Kualitas Pembelajaran Untuk Mata Pelajaran Akuntansi

Penilaian terhadap proses belajar dan mengajar sering diabaikan,

setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan penilaian

hasil belajar. Sudjana (2009: 56) menyatakan bahwa “Penilaian kualitas

pembelajaran tidak hanya berorientasi pada hasil semata-mata, tetapi juga

kepada proses”. Oleh sebab itu, penilaian terhadap hasil dan proses belajar

harus dilaksanakan secara seimbang. Penilaian terhadap hasil belajar semata-

mata, tanpa menilai proses, cenderung melihat faktor siswa sebagai kambing

hitam kegagalan pembelajaran pada khususnya dan pendidikan pada

Page 30: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

umumnya. Padahal tidak mustahil kegagalan siswa itu disebabkan oleh

lemahnya proses belajar-mengajar dimana guru berperan sebagai

penanggungjawabnya. Di lain pihak, pembelajaran dikatakan berhasil apabila

perubahan-perubahan pada siswa sebagai akibat dari proses yang ditempuhnya

melalui program dan kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru

dalam proses mengajarnya.

Dalam kurikulum MA Negeri Ngrambe, terdapat mata pelajaran

akuntansi. Pokok bahasan khusus yang diberikan kepada kelas XII semester

ganjil membahas tentang Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.

Dalam pembelajaran tahun-tahun sebelumnya, untuk mata pelajaran ini masih

menghasilkan capaian yang timpang diantara siswa. Kurangnya interaksi antar

siswa, pemahaman terhadap materi yang kurang, pengelolaan waktu yang

kurang menguntungkan baik bagi guru maupun siswa menjadikan proses

belajar menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu, dalam penerapan model

Problem Based Learning yang akan dilakukan oleh guru bersama peneliti

diharapkan pembelajaran akan memberikan kontribusi yang lebih baik

daripada tahun-tahun sebelumnya. Dampak dari penerapan tersebut dapat kita

lihat tidak hanya dari hasil akhir pembelajaran saja tetapi juga terhadap proses

pelaksanaannnya. Penilaian/evaluasi pembelajaran akuntansi dengan model

yang baru akan dilakukan dengan menilai kualitas pembelajaran dilihat dari

proses belajar mengajar dan hasil dari pembelajaran yang dilaksanakan.

Melalui penerapan model Problem Based Learning diharapkan kualitas

pembelajaran untuk mata pelajaran akuntansi menjadi lebih baik.

2. Model Problem Based Learning

a. Hakikat Model Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah dikenal dengan istilah problem based

learning (PBL), pada awalnya dirancang untuk program graduate bidang

kesehatan oleh Barrows (1988) yang kemudian diadaptasi untuk program

akademik kependidikan oleh Stepein Gallager (1993). Menurut Arends dalam

Trianto (2007: 68) Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu

Page 31: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang

otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,

mengembangkan inkuiri dan kemampuan berfikir tingkat lebih tinggi,

mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri.

Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang ciri

utamanya pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan

antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya atau

hasil peraga (Ibrahim,2000:5). Lebih lanjut menurut Claire Major (2001)

dalam Halizah Awang, dan Ishak Ramly (2001:12), mengemukan bahwa:

“PBL is a total pedagogical approach to education that focuses on helping

students develop self-directed learning skills. It derives from the theory

that learning is a process in which the learner actively constructs new

knowledge on the basis of current knowledge. PBL provides students with

the opportunity to gain theory and content knowledge and comprehension.

PBL helps students develop advanced cognitive abilities such as creative

thinking, problem solving and communication skills”.

PBL adalah pendekatan pedagogis yang berfokus untuk membantu

siswa mengembangkan diri yang diarahkan pada belajar keterampilan. Ini

berasal dari teori belajar bahwa sebuah proses di mana pelajar secara aktif

membangun pengetahuan baru atas dasar pengetahuan saat ini. PBL

memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan teori dan pengetahuan

serta pemahaman. PBL membantu siswa mengembangkan kemampuan

kognitif seperti berpikir kreatif, pemecahan masalah dan kemampuan

komunikasi.

Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai

sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan

kemampuan berfikir kritis dan menyelesaikan masalah, serta mendapat

pengetahuan konsep-konsep penting. Pendekatan pembelajaran ini

mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri

untuk membantu siswa mencapai ketrampilan mengarahkan diri. Guru dalam

pembelajaran berdasarkan masalah berperan sebagai penyaji masalah,

penanya, mengadakan dialog membantu menyelesaikan masalah, dan memberi

fasilitas penelitian. Selain itu guru menyiapkan dukungan dan dorongan yang

Page 32: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dapat meningkatkan pertumbuhan intelektual siswa. Pembelajaran berdasarkan

masalah hanya dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas

yang terbuka dan membimbing pertukaran gagasan.

Menurut Arends dalam Trianto (2007:69). Para pengembang Problem

Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah telah mengemukakan

karakteristik model pembelajaran berbasis masalah yaitu :

1) Pengajuan pertanyaan atau masalah. Bukannya mengkoordinasikan

sekitar prinsip- prinsip atau keterampilan akademik tertentu,

pembelajaran berdasarkan masalah mengkoordinasikan pengajaran

disekitar pertanyaan dan masalah yang dua- duanya secara sosial

penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka

mengajukan situasi kehidupan nyata autentik, menghindari jawaban

sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi untuk

situasi itu.

2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Meskipun PBL mungkin

berpusat pada mata pelajaran tertentu. Masalah yang dipilih benar-

benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu

dari banyak mata pelajaran.

3) Penyelidikan autentik. Model pembelajaran berbasis masalah

menghendaki siswa untuk melakukan penyelidikan autentik untuk

mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus

menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan

hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis

informasi, melakukan eksperimen ( jika diperlukan ), membuat

referensi, dan merumuskan kesimpulan.

4) Menghasilkan produk memamerkannya. PBL menuntut siswa untuk

menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan

peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian

masalah yang mereka temukan. Bentuk tersebut dapat berupa

laporan, model fisik, video maupun program komputer. Karya nyata

itu kemudian didemonstrasikan atau dipresentasikan kepada teman-

Page 33: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

temannya yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari dan

menyediakan suatu alternatif terhadap laporan atau makalah.

5) Model pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang

bekerjasama satu sama lain, paling sering secara berpasangan atau

dalam kelompok kecil. Bekerjasama memberikan motivasi untuk

secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan

memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog untuk

mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.

Pembelajaran Berbasis Masalah biasanya terdiri dari lima tahapan

utama yang dimulai dari guru memperkenalkan siswa dengan suatu situasi

masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa. Secara

singkat kelima tahapan pembelajaran PBL adalah seperti berikut :

Tabel 1. Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap 1

Orientasi siswa pada

masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang dibutuhkan,

mengajukan fenomena atau demonstrasi atau

cerita untuk memunculkan masalah,

memotivasi siswa untuk terlibat dalam

pemecahan masalah yang dipilih

Tahap 2

Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap 3

Membimbing penyelidikan

individu maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah.

Tahap 4

Mengembangkan dan

Guru membantu siswa dalam merencanakan

dan menyiapkan karya yang sesuai seperti

Page 34: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menyajikan hasil karya laporan, video, dan model dan membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan

refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

mereka dan proses-proses yang mereka

gunakan.

(Sumber : Ibrahim & Nur,2000:13)

b. Kelebihan dan Kelemahan Model Problem Based Learning

Menurut Amir (2009:27), penerapan model Problem Based Learning

memiliki beberapa manfaat, antara lain :

1) Menjadi lebih ingat dan meningkatkan pemahamannya atas materi ajar

2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan

3) Mendorong untuk berfikir

4) Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial

5) Membangun kecakapn belajar (life- long learning skill)

6) Memotivasi pemelajar

Di samping memiliki manfaat, menurut Nurhadi (2004:110) model

Problem Based Learning juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :

1) Pencapaian akademik dari individu siswa

2) Waktu yang diperlukan untuk implementasi

3) Perubahan peran siswa dalam proses

4) Perubahan peran guru dalam proses

5) Perumusan masalah yang baik

Keuntungan pembelajaran berbasis masalah menurut Nurhadi dalam

Sugiyanto (2008:118) adalah pembelajaran berdasarkan masalah mendorong

kerjasama dalam menyelesaikan tugas, pembelajaran berdasarkan masalah

memiliki unsur-unsur belajar magang yang bisa mendorong pengamatan dan

dialog dengan orang lain, sehingga secara bertahap siswa dapat memahami peran

penting aktivitas mental dan belajar yang terjadi di luar sekolah, pengajaran

berbasis masalah melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang

Page 35: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

memungkinkan siswa menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia

nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena tersebut, pengajaran

berdasarkan masalah berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri

dan otonom. Tujuan dan hasil belajar PBL adalah untuk mengembangkan

kemampuan keterampilan berfikir, mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan memecahkan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai

peran orang dewasa melalui pelibatan mereka pada pengalaman nyata,

mengembangkan keterampilan belajar pengarahan sendiri yang efektif.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian orang lain yang relevan

dijadikan titik tolak penelitian kita dalam mencoba melakukan pengulangan,

revisi, modifikasi, dan sebagainya. Penelitian yang relevan dan selaras dengan

judul penelitian yang diambil, yaitu “Upaya Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Akuntansi Melalui Penerapan Metode Problem Based

Learning (PBL) Pada Siswa Kelas XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe Tahun

Diklat 2010/2011”adalah sebagai berikut :

1. Fitri Yuni Astiti (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “ Model

Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning) Untuk

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 5 Semarang

Pokok Bahasan Bangun ruang Sisi Datar Tahun Pelajaran 2006/2007”,

menyimpulkan bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 5 Semarang sub pokok

bahasan bangun ruang kubus dan balok tahun pelajaran 2006/2007,

(2)Dengan model pembelajaran berbasis masalah aktivitas siswa dalam

pembelajaran mengalami peningkatan.

2. Halizah Awang, and Ishak Ramly (2008) dalam penelitiannya yang berjudul

“Creative Thinking Skill Approach Through Problem- Based Learning:

Pedagogy and Practice in the Enginerring Classroom”. Menyimpulkan

bahwa keaktifaan dan keterampilan siswa dapat meningkat dengan

menggunakan model Problem Based Learning.

Page 36: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Nanik Siswidyawati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Implikasi

Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Pelajaran Biologi Kelas VII-A SMP Negeri 1 Gesi Tahun Ajaran

2007/2008”, menyimpulkan bahwa: Penggunaan Model PBL dapat

meningkatkan hasil belajar sisswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Gesi Tahun

Ajaran 2007/2008, dapat dilihat dari tercapainya target nilai pada semua

ranah. Pada ranah kognitif siklus I persentase rata-rata kelas 73,54%,

sedangkan pada siklus II persentase menjadi 76,93%. Pada ranah afektif

persentase rata-rata kelas siklus I 76,93%, sedangkan pada siklus II menjadi

81,75%. Pada ranah psikomotorik persentase rata-rata kelas siklus I 48,74%,

sedangkan siklus II menjadi 75%.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan

masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir ini

digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Berdasarkan kajian

teori yang telah dikemukakan penulis dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai

berikut :

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Selain itu

pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan siswa dalam memahami

materi kajian yang tersirat dalam pembelajaran dan kegiatan mengajar guru yang

berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, pembelajaran

adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi siswa agar mempunyai semangat dan

kemauan tinggi dalam pembelajaran sehingga proses belajar yang telah

direncanakan dan disajikan dapat berlangsung dengan mudah dan mampu

mencapai hasil yang optimal.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi

di MA Negeri Ngrambe Ngawi adalah kurangnya antusias/ minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Banyak siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

dan nilai rata- rata kelas yang masih kurang dari KKM. Selain itu penggunaan

Page 37: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

metode mengajar yang kurang bervariasi menyebabkan proses belajar mengajar

menjadi kurang kondusif. Hal ini menyebabkan guru menghadapi masalah dalam

membangkitkan minat dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran akuntansi.

Dalam pelajaran akuntansi siswa dituntut untuk dapat memahami sebuah

konsep sehingga diperoleh pemahaman yang bersifat tahan lama dan menguasai

konsep-konsep akuntansi, bukan hanya menghafal teori. Oleh karena itu,

diperlukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran antara lain

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model yang

tepat akan membuat siswa lebih mudah memahami konsep atau materi. Untuk

mengatasi masalah tersebut peneliti menawarkan salah satu model pembelajaran

yang dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran akuntansi adalah model

Problem Based Learning.

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based

Learning) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan diri siswa dengan berfikir

kreatif dan berani mengungkapkan pendapatnya, menumbuhkan ketrampilan

sosial dari siswa untuk saling membantu, menimbulkan prilaku rasional dalam diri

siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pada kajian teori dan

tema yang diambil dalam penelitian diatas dan sesuai dengan judul masalah

penelitian, yaitu “Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Akuntansi

Melalui Penerapan Model Problem Based Learning Pada Siswa Kelas XII

IPS 2 MA Negeri Ngrambe Ngawi Tahun Ajaran 2010/2011”, maka dapat

digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Page 38: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir

KONDISI

AWAL

T

I

N

D

A

K

A

N

KONDISI

AKHIR

- Siswa kurang aktif dalam pembelajaran

- Hasil belajar yang belum memenuhi

KKM

- Guru kesulitan dalam menerapkan metode

pembelajaran.

Guru:

Menerapkan model Problem Based Learning

(PBL)

Siswa:

- Keaktifan siswa selama apersepsi

- Keaktifan siswa dalam bekerjasama

dengan kelompok selama kegiatan

diskusi.

- Kemampuan siswa dalam

mengemukakan pertanyaan dan pendapat

- Siswa menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran

- Meningkatkan kemampuan diri siswa

dengan berfikir kreatif

- Berani mengungkapkan pendapatnya

- Menumbuhkan keterampilan sosial

- Hasil belajar meningkat

Page 39: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori yang mencakup tinjauan pustaka, hasil

penelitian yang relevan serta kerangka pemikiran, maka dapat penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut ” Penerapan Model Problem Based

Learning dapat Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Akuntansi Di Kelas XII IPS

2 MA Negeri Ngrambe Ngawi Tahun Ajaran 2010/2011”.

Page 40: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MA Negeri Ngrambe, yang

beralamat di Jl. Raya Pucangan, Ngrambe, Ngawi. Alasan pemilihan sekolah ini

sebagai tempat penelitian adalah:

a. Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XII IPS 2) bahwa

mata pelajaran akuntansi adalah pembelajaran yang sulit sehingga

banyak siswa kurang memahami materi sehingga hasil yang diperoleh

menjadi kurang maksimal.

b. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata

pelajaran akuntansi yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama

penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol

sekaligus menjaga validitas hasil penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penulis merencanakan pelaksanaan penelitian dari bulan Juli 2010

sampai Desember 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai

penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian

No Keterangan Tahun 2010/2011

Juli Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Ma

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan Proposal

3 Ijin Penelitian

4 Perencanaan tindakan

5 Implementasi Tindakan

siklus I dan Siklus II

6 Penyusunan Laporan

Penelitian

Page 41: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dikhususkan pada kelas XI IPS yang terdiri dari dua kelas,

di mana jumlah siswa tiap kelas rata-rata 27 siswa. Subjek dalam penelitian ini

adalah siswa kelas XII IPS 1 MA Negeri Ngrambe Ngawi tahun diklat 2010/2011

dengan jumlah siswa 27 anak.

2. Objek Penelitian

Objek pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah berbagai kegiatan

yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya Proses Belajar Mengajar yang

terdiri dari :

a. Pemilihan model pembelajaran

b. Pelaksanaan model pembelajaran yang dipilih

c. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

d. Hasil proses pembelajaran

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilakukan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti apa

adanya. Menurut pendapat Kemmis dan Carr sebagaimana dikutip Kasihani

Kasbolah (2001: 9), “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian

yang yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial

dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjan ini serta di

mana pekerjaan ini dilakukan”. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan

riil yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan

alternatif pemecahan masalahnya dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan

nyata yang terencana dan terukur.

Untuk lebih memahami mengenai apa yang disebut dengan penelitian

tindakan kelas, perlu dikatahui terlebih dahulu pengertian dan karakteristik

penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto (2007:2-3), ada tiga kata yang

membentuk pengertian tersebut, yaitu :

Page 42: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Penelitian

Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan suatu cara dan aturan metodoligi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal

yang menarik minat dan penting bagi si peneliti

2. Tindakan

Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu. Dalam bentuk penelitian rangkaian siklus kegiatan untuk

siswa.

3. Kelas

Dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran

yang sama dari guru yang sama pula.

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu(1)

penelitian,(2) tindakan,(3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan sebuah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru

yang dilakukan oleh siswa.

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud PTK, perlu diketahui

karakteristik dari PTK itu sendiri. Menurut Zainal Aqib (2007 : 128) karakteristik

PTK meliputi :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

3. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional.

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

6. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang

melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan

adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Berdasarkan definisi tersebut penelitian tindakan kelas dapat diartikan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang

memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan

dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki

dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas (classroom action research) berbeda dengan

penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori

yang bersifat umum (general). Classroom action research lebih bertujuan untuk

memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi.

Namun demikian hasil classroom action research dapat saja diterapkan oleh

orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti.

Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research

disajikan dalam tabel berikut :

Table 3. Perbedaan penelitian formal dan penelitian tindakan kelas

Penelitian Formal Penelitian Tindakan Kelas

Dilakukan oleh orang lain Dilakukan oleh guru

Sampel harus representative Kerepresentatifan sampel tidak

diperhatikan

Instrumen harus valid dan reliable Instrumen yang valid dan reliabel

tidak diperhatikan

Menuntut penggunaan analisis

statistic

Tidak diperlukan analisis statistik

yang rumit

Mempersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis

Mengembangkan teori Memperbaiki praktik pembelajaran

secara langsung

Menurut Hopkins (1993) yang dikutip oleh Prof. Suhardjono (2007:74),

ada beberapa ahli yang menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan

bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat kegiatan utama

Page 44: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan,(c)

pengamatan,dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan

(Suhardjono dalam Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 74)

Keterangan :

Rincian kegiatan pada tahapan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan.

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikan

Perencanaan

tindakan I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Dilanjutkan

ke siklus

berikutnya

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan/

Pengumpulan

data II

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data I

Page 45: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai

berikut :

a. mengidentifikasi cara menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat

dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus benar-

benar factual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di kelasnya, masalah

cukup penting dan bermanfaat bagi peningkatan mutu hasil pembelajaran, dan

masalah pun harus dalam jangkauan kemampuan peneliti.

b. menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangi PTK.

c. merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat Tanya maupun

kalimat pernyataan.

d. menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa

rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai

alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian dipilih tindakan yang

paling menjanjikan hasil terbaik dan yang dapat dilakukan oleh guru.

e. menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan

indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data

yang dapat dipakai untuk menganalisis indicator keberhasilan itu.

f. membuat secara rinci rancangan tindakan.

2. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan scenario penerapan

pembelajaran akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan

dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian

tindakan itu menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan

dilakukan,(b) kegiatan yang seharusnya dialakukan oleh guru,(c) kegiatan

yang diharapkan dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media

pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya, (e) jenis

intrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/ pengamatan disertai

dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3. Observasi dan interpretasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya

berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan

menggunakan format observasi/ penilaian yang telah disusun, termasuk juga

pengamatan secara cermat pelaksanaan scenario tindakan dari waktu ke waktu

serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang

dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai

tugas, dan lain-lain) atau data kualitatif yang menggambarkan kretifitas siswa,

antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain sebagainya.

Data yang dikumpulkan hendaknya dicek untuk mengetahui

keabsahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk

mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal

ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,

kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi dalam PTK menyangkut analisis, sintesis, dan penilaian terhadap

hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari

proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus

berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang, dan

pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

D. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam PTK berupa segala gejala atau peristiwa

yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Data tersebut meliputi data sekolah, data siswa, nilai hasil belajar

Page 47: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dan keaktifan siswa. Data penelitan dikumpulkan dari berbagai sumber yang

meliputi :

1. Dokumen/ arsip sekolah mengenai data siswa dan prestasi belajar siswa dilihat

dari nilai siswa

2. Guru mata diklat akuntansi kelas XII IPS 2

3. Siswa kelas XII IPS 2 sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh berupa

keaktifan siswa, nilai tes/ hasil belajar akuntansi siswa saat metode Problem

Based Learning diaplikasikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data diketahui dengan nama

teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas biasanya berupa metode observasi, dokumentasi dan tes.

1. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran

di kelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi hanya

dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan

dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Catatan lapangan sebagai salah satu

wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus

istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.

2. Dokumentasi

Merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah penelitian

tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengumpulkan

data dan mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan

pembelajaran saat penelitian dilaksanakan. Pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengklasifikasikan bahan-bahan yang berhubungan dengan hasil

yang sedang diteliti, baik dari sumber dokumen maupun dari buku-buku.

Teknik ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang

berupa dokumen sekolah, catatan-catatan, daftar hadir siswa, hasil karya

siswa, dsb.

Page 48: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Tes.

Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang telah dilakukan. Tes dilakukan dengan dua cara, yaitu tes

tertulis dan praktek atau lisan dengan mendemonstrasikan pekerjaan mereka di

depan kelas.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan bentuk tindakan yang sesuai dalam bentuk RPP

c. Penyusunan soal evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus

II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan

model Problem Based Learning, yakni untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran akuntansi dasar siswa. Hal ini diukur dari tingkat keaktifan

siswa dan pemahaman siswa terhadap materi dengan diadakannya pre-test dan

post-test.

Page 49: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

5. Tahap observasi dan interpretasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang

sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

Pengamatan dapat dilakukan secara beiringan bahkan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan (interpretasi metode). Semua hal yang berkaitan dengan

hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

6. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan, kemudian bersama dengan guru mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan. Dalam hal ini, guru merefleksikan pengalamannya

kepada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang

telah dilakukan selama penelitian. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu

ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan

deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.

G. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan

kualitas pembelajaran akuntansi pada kelas XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe tahun

ajaran 2010/2011 dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit

sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : (1) Perencanaan

Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi , (4) Analisis

dan Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Dalam penelitian ini,

direncanakan dalam dua siklus.

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas meliputi:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan model Problem Based Learning.

Page 50: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan model Problem Based Learning, dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Salam pembuka, guru mengabsen siswa.

b) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.

c) Mengulangi sedikit materi terdahulu yang masih ada kaitannya

dengan materi yang akan diajarkan melalui apersepsi dengan cara

memberikan pertanyaan kepada siswa (tanya jawab) agar guru dan

peneliti tahu seberapa jauh pemahaman siswa.

d) Guru menjelaskan materi tahap pencatatan siklus akuntansi

perusahaan dagang, sub bab melakukan posting jurnal khusus ke

buku besar dan mekanisme metode Problem Based Learning.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami

materi yang telah disampaikan dan membuka kesempatan untuk

tanya jawab.

f) Siswa diminta bergabung dengan kelompok belajarnya yang sudah

dibentuk oleh guru untuk mengerjakan tugas mengidentifikasi

permasalahan materi tahap pencatatan siklus akuntansi perusahaan

dagang yang harus dipecahkan bersama dengan waktu yang

ditentukan. Masing-masing kelompok beranggotakan 5-6 siswa.

g) Guru memberitahukan bahwa soal latihan tersebut diharapkan

dapat dipresentasikan siswa sesuai dengan tugas masing-masing.

h) Guru menunjuk dua kelompok secara acak untuk

mempresentasikan tugasnya.

i) Selama presentasi berlangsung, siswa kelompok lain diberi

kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang sedang

mempresentasikan hasilnya di depan kelas dan berdiskusi.

j) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar suasana

pembelajaran tetap tertib dan tenang.

Page 51: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

k) Guru meminta siswa untuk mempersiapkan diri untuk selanjutnya

mengerjakan evaluasi akhir atas materi yang telah dibahas.

l) Guru dan peneliti membagikan soal untuk evaluasi akhir berupa

soal uraian dan meminta agar siswa dalam mengerjakan tidak

saling bekerja sama.

m) Guru dan peneliti mengawasi dengan seksama agar hasil dari

evaluasi dapat mencerminkan kemampuan mereka dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal

dengan tertib dan tenang.

n) Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal.

b. Menyusun instrumen penelitian, yang berupa test, instrumen test dinilai

dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus)

c. Mempersiapkan lembar kerja siswa.

d. Menetapkan indikator ketercapaian. Indikator ketercapaian ini dinilai dari

beberapa komponen, seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. Indikator Ketercapaian

Aspek yang diukur

Persentas

e Target

Capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa selama

Apersepsi.

70% Diamati saat guru mem- berikan

apersepsi kepada siswa pada awal

pembelajaran

Keaktifan siswa dalam

bekerjasama dengan

kelompoknya selama

kegiatan diskusi

berlangsung

70 % Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

oleh peneliti dan dihitung dari

jumlah siswa yang aktif dalam

diskusi dengan kelompoknya

Keaktifan siswa pada saat

pembahasan hasil

diskusi, mengajukan

pertanyaan dan pendapat.

70 % Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi

dan dihitung dari jumlah siswa

yang menunjukkan keaktifan pada

saat pembahasan hasil diskusi,

mengajukan pertanyaan dan

pendapat.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Ketuntasan hasil

belajar

(standar nilai 70)

80 % Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 70 ke atas,

untuk siswa yang mendapat nilai

70 dianggap telah mencapai

ketuntasan belajar.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan ini dilaksanakan ke dalam dua siklus:

a. Rancangan Siklus I

1) Pendahuluan

a) Apersepsi

b) Motivasi

c) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai

2) Kegiatan inti

a) Memberikan penjelasan apakah model PBL itu.

b) Mempresentasikan informasi tentang materi yang akan dibahas.

c) Membentuk kelompok secara heterogen

d) Membagikan soal yang akan didiskusikan secara kelompok.

e) Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok, untuk

mengidentifikasi permasalahan dan menyelesaikan soal diskusi. Guru

membimbing selama kegiatan berlangsung.

f) Meminta kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

mereka dan siswa lainnya menanggapi. Dalam hal ini, guru berperan

sebagai fasilitator.

g) Guru melakukan evaluasi hasil kerja dan memastikan bahwa seluruh

kelompok telah memahami materi yang dibahas.

3) Penutup

a) Guru memberikan rangkuman atas apa yang telah didiskusikan dalam

pertemuan tersebut.

b) Guru memberikan kuis individu sebagai evaluasi akhir atas materi

yang telah dibahas.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Rancangan Siklus II

1) Pendahuluan

a) Apersepsi

b) Motivasi

c) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai

2) Kegiatan inti

a) Mempresentasikan informasi tentang materi yang akan dibahas.

b) Membentuk kelompok secara heterogen

c) Membagikan soal yang akan didiskusikan secara kelompok.

d) Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok, untuk

mengidentifikasi permasalahan dan menyelesaikan soal diskusi. Guru

membimbing selama kegiatan berlangsung..

e) Meminta kepada kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi

mereka dan siswa lainnya menanggapi. Dalam hal ini, guru berperan

sebagai fasilitator.

f) Guru melakukan evaluasi hasil kerja dan memastikan bahwa seluruh

kelompok telah memahami materi yang dibahas.

3) Penutup

a) Guru memberikan rangkuman atas apa yang telah didiskusikan dalam

pertemuan tersebut.

b) Guru memberikan kuis individu sebagai evaluasi akhir atas materi

yang telah dibahas.

3. Tahap Observasi dan Interprestasi

Proses ini dilakukan dengan mengamati aktivitas pembelajaran model

Problem Based Learning pada pembelajaran akuntansi yang telah

direncanakan. Peneliti mencari kelebihan dan kekurangan dalam penerapan

model Problem Based Learning ini dalam memperoleh data yang dibutuhkan.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis data yang telah dikumpulkan pada proses

sebelumnya sehingga diperoleh kesimpulan tentang keberhasilan maupun

kekurangan dari penerapan model Problem Based Learning. Hasil kesimpulan

tersebut akan digunakan untuk perbaikan pada tindakan berikutnya yang

kemudian ditindaklanjuti dengan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Keadaan Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar MA Negeri 1 Ngrambe sangat kondusif, sehingga

mendukung pelaksanaan kegiatan Belajar mengajar. Letak MA Negeri 1

Ngrambe yang strategis membuat sekolah ini mudah dijangkau kendaraan

dari berbagai arah.Untuk lingkungan secara umum, MA Negeri 1 Ngrambe

adalah sekolah yang asri dan bersih. Di setiap sudut bangunan terdapat taman,

terdapat beberapa pohon dan juga tempat hijau dan terawat.

Sedangkan keadaan kelas pada umumnya juga dilengkapi dengan

berbagai fasilitas penunjang berupa inventaris kelas seperti white board, meja,

kursi, dan sebagainya. Selain itu, untuk menunjang kegiatan belajar

disediakan laboratorium dan perpustakaan.

2. Pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan MA Negeri Ngrambe Ngawi tahun ajaran

2010/2011 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan sebuah kurikulum yang benar-

benar dibuat oleh sekolah yang melibatkan unsur kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, guru, konselor, komite sekolah dan nara sumber sehingga dengan

sinerginya unsur-unsur tersebut akan menemukan kemudahan dalam proses

pembuatan kurikulum.

Page 56: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XII IPS 2 di MA Negeri Ngrambe

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

tanggal 24 September di MA Negeri Ngrambe. Hasil dari identifikasi masalah

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Sarana dan prasarana pembelajaran kurang memadai (terbatasnya buku

paket untuk siswa).

Dalam pembelajaran akuntansi di MA Negeri 1 Ngrambe ini

didukung dengan buku pegangan yang mana masing-masing siswa dapat

mengopy dari guru. Namun, kenyataan yang terjadi adalah tidak semua

siswa mau mengopy buku tersebut dengan alasan ekonomi. Sehingga

siswa terpaksa mengcopy satu buku untuk dua orang. Keterbatasan

tersebut berdampak pada terhambatnya proses belajar siswa (baik belajar

di rumah maupun di sekolah).

b. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.

Kurang antusiasnya siswa dalam pembelajaran akuntansi

disebabkan karena materi yang kompleks dan metode pembelajaran yang

diterapkan oleh guru yang kurang tepat. Siswa dapat berkonsentrasi pada

awal pelajaran dimulai tapi setelah setengah jam kemudian siswa sudah

mulai bosan dan kehilangan konsentrasi belajar. Siswa cenderung tidak

mempergunakan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang

mereka hadapi

Page 57: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi.

Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi ditandai dengan

terjadinya kemacetan komunikasi, siswa merasa malu untuk

mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Mereka memilih

diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang

materi yang sedang dibahas. Sebagian siswa juga masih malu untuk ke

depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka

terima setelah mendengarkan penjelasan guru. Siswa cenderung

bermasalah dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas.

2. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan minat/ antusias terhadap mata pelajaran akuntansi

Pada saat pembelajaran akuntansi guru sudah mencoba

membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara

langsung dan dengan memotivasi serta menegur langsung siswa yang tidak

mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu

membangkitkan semangat dan minat belajar siswa. Guru belum dapat

menemukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

antusiasme siswa terhadap pelajaran akuntansi.

b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukkan

bahwa kualitas pembelajaran akuntansi di MA Negeri Ngrambe dapat

dikatakan masih di bawah standar kelulusan minimal, karena dalam

pengamatan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas XII IPS 2 MA

Negeri Ngrambe, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan rata-rata nilai

yang mereka peroleh adalah 68.88. Rata-rata tersebut masih dibawah

standar normal yaitu 70, serta siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas

hanya 19 siswa dan hal itu mengindikasikan bahwa pembelajaran

Page 58: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

akuntansi yang selama ini dilakukan belum berhasil. Hasil belajar yang

tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui model

Problem Based Learning adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan Tindakan I dilaksanakan pada hari Jumat, 24

September 2010 di ruang guru MA Negeri Ngrambe. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui

permasalahan dalam memahami materi dan masih rendahnya tingkat

keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi. Kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Senin 4 Oktober dan hari Selasa

tanggal 5 Oktober 2010 dengan pokok bahasan memindahbukukan

(posting) jurnal khusus ke buku besar.

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan model Problem based Learning, dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama (2x45 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

dan motivasi siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Guru memberi pengarahan tentang model pembelajaran

Page 59: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Problem Based Learning (PBL) yang akan diterapkan.

(4) Guru menjelaskan materi posting jurnal khusus ke buku besar

dan menyampaikan masalah yang akan dibahas

(5) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya

tentang materi yang belum dipahami.

(6) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang masing-

masing kelompok beranggotakan 6 siswa yang berbeda

kemampuan akademiknya (heterogen).

(7) Guru memberikan lembar soal latihan (masalah) dan lembar

jawaban untuk setiap kelompok.

(8) Guru meminta kelompok-kelompok untuk mengerjakan tugas

mengidentifikasi permasalahan dengan memasukkan

transaksi ke jurnal khusus dan merekapitulasi jurnal tersebut

untuk selanjutnya di posting ke buku besar yang harus

dipecahkan bersama dengan waktu yang telah ditentukan,

masalah berupa latihan soal yang telah diberikan.

(9) Guru memberitahukan bahwa soal latihan tersebut

dipresentasikan siswa sesuai dengan tugas masing-masing,

dan lembar jawaban dikumpulkan.

(10) Guru menunjuk satu kelompok secara acak untuk

mempresentasikan tugasnya di depan kelas, siswa kelompok

lain diberi kesempatan untuk bertanya pada kelompok yang

sedang presentasi di depan kelas.

(11) Guru dan siswa melakukan refleksi yaitu bersama-sama

dengan guru, siswa dibimbing untuk menyimpulkan masalah

yang sedang didiskusikan membuat kesimpulan dari materi

yang sudah diajarkan.

(12) Guru memberitahukan bahwa pertemuan berikutnya akan

diadakan kuis atau ulangan harian, siswa harus mengerjakan

soal secara individual dan tidak boleh bekerja sama dengan

teman-temannya.

Page 60: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

(13) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam

b) Pertemuan Kedua

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

dan motivasi siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Guru memberikan kuis atau ulangan harian tentang posting

jurnal khusus buku besar.

(4) Guru dan peneliti mengawasi siswa dalam mengerjakan kuis

dengan tujuan agar siswa mengerjakan kuis secara individual

dan tidak bekerja sama dengan temannya.

(5) Guru dan peneliti meminta lembar jawab kuis yang telah

dikerjakan setelah waktu untuk mengerjakan kuis selesai.

(6) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah berikan agar

siswa mengetahui letak kesalahannya secara garis besar.

(7) Salam penutup

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi posting jurnal khusus kedalam buku besar dengan model

Problem Based Learning

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan, yaitu tanggal 4 dan 5 Oktober 2010 di

ruang kelas XII IPS 2. Pertemuan dilaksanakan selama 4 x 45 menit sesuai

dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Page 61: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Materi pada pelaksanaan tindakan I ini adalah posting jurnal

khusus ke dalam buku besar. Pada pertemuan pertama, guru menjelaskan

konsep materi dan memberikan latihan terbimbing untuk siswa, kemudian

meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.

Pertemuan kedua diisi dengan melaksanakan evaluasi belajar siswa dari

siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama (Senin, 4 Oktober 2010)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan salam, kemudian

melakukan presensi siswa yang mengikuti pelajaran, tidak ada

siswa yang absen pada hari itu. Guru mengkondisikan kelas untuk

mengecek apakah siswa sudah siap untuk mengikuti proses

pembelajaran.

b) Siswa diberi motivasi oleh guru sebelum memulai pelajaran. Siswa

memperlihatkan perhatian mereka kepada setiap kalimat yang guru

ucapkan.

c) Siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang materi pelajaran pada

pertemuan sebelumnya yaitu mengenai Jurnal khusus. Hanya

beberapa siswa yang terlihat aktif menjawab pertanyaan dari guru.

Masih terlihat siswa yang aktif adalah siswa yang sudah terbiasa

mendominasi jalannya pembelajaran.

d) Guru melanjutkan materi posting jurnal khusus ke buku besar.

Guru menjelaskan cara memposting jurnal khusus ke buku besar,

dimulai dengan membuat jurnal khusus lalu merekapitulasi jurnal

khusus tersebut dan untuk selanjutnya di posting ke buku besar.

e) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka

rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya,

namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara

bergilir dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan

dilemparkan ke siswa yang lain.

Page 62: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

f) Siswa diberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran hari ini

dimana siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan

mengerjakan latihan soal. Guru berkeliling untuk mengecek

pekerjaan siswa. Sebagian besar siswa mampu berdiskusi dengan

baik, meskipun ada beberapa kelompok yang belum mampu

berdiskusi dengan baik.

g) Guru meminta kelompok secara sukarela untuk ke depan kelas

mempresentasikan hasil pekerjaannya. Akan tetapi para siswa tidak

ada yang berani mengajukan dirinya dan akhirnya secara acak guru

menunjuk satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya

yaitu kelompok 2 kelompok 5 yang masing- masing diwakili oleh

Fitriana dan Siti Fathonah.

h) Pada saat persentasi berlangsung, banyak dari siswa bertanya

kepada meskipun pada awalnya siswa masih kaku dalam

mengungkapkan pertanyaan/pendapat.

i) Guru menutup pembelajaran hari ini dengan memberikan

kesimpulan dari hasil diskusi dan pada pertemuan berikutnya akan

diadakan evaluasi.

2) Pertemuan Kedua ( Selasa, 5 Oktober 2010)

a) Salam pembuka, mengecek kehadiran siswa

b) Guru menyampaikan mengenai rencana kegiatan yang telah

dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.

c) Guru bersama peneliti membagikan soal dan lembar jawab untuk

evaluasi dan meminta siswa agar dalam mengerjakan tidak saling

bekerja sama.

d) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari

evaluasi dapat mencerminkan kemampuan mereka dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal

dengan tertib dan tenang. Masih ada beberapa siswa yang mencoba

bekerjasama. Guru menegur satu-persatu siswa yang kedapatan

bekerjasama.

Page 63: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

e) Guru meminta lembar jawab soal

f) Guru bertanya soal yang masih sulit bagi siswa dan membahasnya.

g) Salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model Problem Based Learning di kelas XII IPS 2. Peneliti

mengambil posisi di dalam kelas, dengan tujuan agar peneliti dapat secara

jelas melihat (mengamati) proses belajar mengajar akuntansi pada hari itu.

Pada pertemuan pertama yaitu hari Senin 4 Oktober 2010, guru

menyampaikan materi memposting jurnal khusus ke buku besar dengan

model Problem based Learning secara jelas dan mengadakan presentasi

hasil latihan soal yang diberikan kepada siswa. Pada pertemuan kedua,

guru dan peneliti melakukan evaluasi akhir dari siklus I agar hasil belajar

dari siklus I dapat segera diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi

tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi dengan menggunakan

model Problem Based Learning sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 55.55%,

sedangkan 44,45% lainnya masih belum dapat memusatkan perhatian

pada awal pembelajaran.

2) Siswa yang aktif bekerjasama dengan kelompoknya selama kegiatan

diskusi berlangsung sebesar 70.37%, sedangkan 29,73% lainnya belum

bisa bekerjasama dengan anggota kelompok yang lain.

3) Siswa yang aktif pada saat pembahasan hasil diskusi, mengajukan

pertanyaan dan pendapat sebesar 62,96%, sedangkan 28,04% yang

lainnya masih ada yang pasif dan belum bisa aktif dalam

mengemukakan pendapat dan pertanyaan.

Page 64: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu mengerjakan soal memposting jurnal khusus

ke buku besar dan mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 77,77%,

sedangkan 22,23% siswa lainnya belum sempurna dalam

menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka masih

kesulitan dalam memahami materi dan kurang teliti dalam pengerjaan

soal.

Tabel 5. Persentase capaian hasil pembelajaran siklus I

Indikator Jumlah Siswa Persentase

1. Keaktifan siswa dalam

apersepsi

Aktif 15 55,55%

Tidak aktif 12 44,75%

Jumlah 27 100%

2. Keaktifan siswa dalam

bekerjasama dengan

kelompok selama

kegiatan diskusi

Aktif 19 70,37%

Tidak aktif 18 29,73%

Jumlah 27 100%

3. Keaktifan siswa pada

saat pembahasan hasil

diskusi, mengajukan

pertanyaan dan

pendapat

Aktif 17 62,96%

Tidak Aktif 10 28,04%

Jumlah 27 100%

4. Ketuntasan hasil

belajar

Tuntas 21 77,77%

Tidak tuntas 6 22,23%

Jumlah 27 100%

Page 65: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah:

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

a) Guru kurang memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif dan

lebih memberi perhatian pada siswa yang bertanya.

b) Masih banyak siswa merasa segan bertanya langsung pada guru

pada saat pembelajaran, mereka baru mau bertanya atau

mengemukakan pendapat setelah ditunjuk langsung oleh guru.

Mereka merasa lebih nyaman bertanya kepada guru apabila guru

mendekati mereka.

2) Dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

a) Kurangnya keterampilan siswa dalam berkomunikasi/

bersosialisasi pada saat diskusi kelompok. Hal ini dapat dilihat dari

masih adanya beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain selain

diskusi tentang materi pelajaran.

b) Walaupun banyak siswa yang cukup aktif dalam pembelajaran,

tetapi masih banyak juga siswa yang kurang aktif bahkan

cenderung diam dan mengabaikan kegiatan diskusi kelas.

c) Masih banyak siswa yang malu untuk bertanya pada saat presentasi

hasil diskusi.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah :

1) Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan monitoring

(pengawasan) secara menyeluruh kepada semua siswa dalam

kelompok pada saat diskusi berlangsung supaya setiap siswa berani

Page 66: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bertanya pada guru secara lebih leluasa dan tidak ada siswa yang

merasa kurang diperhatikan.

2) Guru sebaiknya lebih banyak lagi memberikan masukan-masukan

yang bersifat memotivasi siswa dalam belajar supaya siswa terpacu

untuk lebih aktif dalam pembelajaran. misalnya guru memberikan

penghargaan kepada siswa yang aktif dalam pembelajaran, terampil

bekerjasama dalam kelompok dan tuntas hasil belajarnya yang berupa

pujian, agar siswa terpacu untuk lebih giat dan rajin belajar.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus II melalui model

Problem Based Learning adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan Tindakan II dilaksanakan pada hari Selasa

tanggal 5 Oktober 2010 di ruang guru MA Negeri Ngrambe. Guru bersama

peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam

penelitian ini. Peneliti mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil analisis

dan refleksi dari siklus I terdapat beberapa kekurangan, kemudian

disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan

selama 2 kali pertemuan, yakni pada hari Senin tanggal 11 Oktober 2010

dan Selasa tanggal 12 Oktober 2010 dengan rancangan sebagi berikut :

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model Problem Based Learning, skenario

pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (2x45 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

dan motivasi siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Mengulang materi pada pertemuan sebelumnya yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan pada

Page 67: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pertemuan kali ini mengenai neraca saldo dan jurnal

penyesuaian dengan mengadakan tanya jawab.

(4) Guru menjelaskan materi neraca saldo dan jurnal

penyesuaian.

(5) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang masing-

masing kelompok beranggotakan 6 siswa yang berbeda

kemampuan akademiknya (heterogen).

(6) Guru memberikan lembar soal latihan dan lembar jawaban

untuk setiap kelompok.

(7) Guru meminta kelompok-kelompok untuk mengerjakan

tugas mengidentifikasi permasalahan dengan yang harus

dipecahkan bersama dengan waktu yang telah ditentukan,

masalah berupa latihan soal yang telah diberikan.

(8) Guru memberitahukan bahwa soal latihan tersebut

dipresentasikan siswa sesuai dengan tugas masing-masing,

dan lembar jawaban dikumpulkan.

(9) Guru mempersilakan dua kelompok untuk

mempresentasikan tugasnya. Kelompok pertama

mempresentasikan soal no 1- 3 dan kelompok kedua

mempresentasikan soal no 4- 7.

(10) Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk

bertanya.

(11) Guru bersama murid memberikan kesimpulan tentang

materi dan hasil diskusi.

(12) Guru memberitahukan bahwa pertemuan berikutnya akan

dilanjutkan dengan diskusi kedua pada jam pertama dan

akan diadakan kuis atau ulangan harian pada jam kedua.

(13) Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam.

b) Pertemuan Kedua (2x45 menit)

(1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.

(2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

Page 68: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dan motivasi siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Melanjutkan diskusi ( 20 menit)

(4) Guru memberikan waktu 10 menit kepada siswa untuk

mempersiapkan diri

(5) Guru memberikan kuis atau ulangan harian tentang jurnal

penyesuaian (30 menit).

(6) Guru dan peneliti mengawasi siswa dalam mengerjakan

kuis dengan tujuan agar siswa mengerjakan kuis secara

individual dan tidak bekerja sama dengan temannya.

(7) Guru dan peneliti meminta lembar jawab kuis yang telah

dikerjakan setelah waktu untuk mengerjakan kuis selesai.

(8) Guru memberikan kesimpulan dari materi dan soal ulangan

yang telah dikerjakan.

(9) Menutup pembelajaran dengan salam.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

materi menyusun neraca dan jurnal penyesuaian dengan model

Problem Based Learning.

3) Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan

nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus).

sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi

yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Kegiatan pelaksanaan Tindakan II dilaksanakan selama 2 kali

pertemuan seperti yang telah direncanakan, yakni pada hari Senin tanggal

11 Oktober 2010, dan kamis tanggal 12 Oktober 2010 di ruang XII IPS 2.

Pertemuan dilaksanakan selama 2x45 menit sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP. Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan

pelaksanaan tindakan I, hanya pada pelaksanaan tindakan II ini terdapat

Page 69: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

perbaikan/penguatan yang masih diperlukan dari tindakan I. Materi yang

disampaikan pada pelaksanaan tindakan II adalah materi mengenai jurnal

penyesuaian. Pada pertemuan pertama Siklus II guru membagi siswa

dalam 5 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5- 6 orang. Setiap

kelompok mendapat soal yang harus dikerjakan secara kelompok. Pada

pertemuan kedua, dua kelompok diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, dan setelah kegiatan

persentasi selesai dilakukan evaluasi akhir untuk siklus II

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Senin, 11 Oktober 2010)

a) Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa.

b) Membahas soal evaluasi yang telah diujikan pada pertemuan

sebelumnya dan membuka sesi tanya jawab. Terdapat beberapa

siswa yang antusias dengan tanya jawab ini dan sebagian besar

pertanyaan dijawab secara serempak.

c) Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang rencana pembelajaran

hari ini dan siswa dibagi dalam 5 kelompok dimana setiap

kelompok terdiri 5-6 orang siswa. sebagian besar siswa terlihat

tertarik dengan pembagian kelompok ini.

d) Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok masing-

masing. Setiap kelompok siswa mendapatkan soal yang harus

dikerjakan oleh siswa. Anggota dalam kelompok siswa mendapat

tugas sendiri-sendiri: siswa no 1 bertugas mencatat hasil pekerjaan

kelompok untuk dikumpulkan, siswa no 2 bertugas mencatat hasil

pekerjaan kelompok di depan kelas pada saat presentasi, siswa no

3,4,dan 5 bertugas untuk menjelaskan hasil pekerjaan kelompok.

Pembagian tugas diserahkan kepada kelompok masing-masing.

e) Guru memonitoring setiap kelompok dan memberikan bantuan

secara langsung kepada kelompok yang mengalami kesulitan. Guru

juga memberi motivasi pada kelompok yang belum bisa

bekerjasama karena ketidakcocokan antar anggota.

Page 70: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

f) Guru meminta lembar laporan hasil tugas kelompok.

g) Guru mempersilakan dua kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya. Ada satu kelompok yang secara sukarela menawarkan

diri untuk presentasi yaitu kelompok 5 yang diwakili oleh Ribut,

tapi untuk kelompok yang satunya lagi dipilih oleh guru karena

tidak ada lagi yang berani untuk presentasi dan kelompok yang

dipilih adalah kelompok 2 yang diwakili oleh Isnaini.

h) Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk bertanya.

i) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran hari ini memberikan

kesimpulan tentang hasil diskusi kelompok pertama dan

memberitahukan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya akan

dilanjutkan untuk diskusi kedua oleh kelompok 2 dan untuk jam

kedua akan diadakan evaluasi akhir siklus II

2) Pertemuan Kedua (Selasa, 12 Oktober 2010)

a) Guru membuka dengan mengucap salam kemudian mengabsen

siswa. Pada pertemuan kali ini siswa hadir semua

b) Siswa diberi motivasi oleh guru agar memiliki kemauan untuk

memanfaatkan waktu presentasi dan tanya jawab dengan baik. Hal

ini dilakukan agar siswa memiliki keberanian berbicara,

mengungkapkan pendapat.

c) Persentasi dilakukan pada jam pertama. Kelompok 2 yang telah

ditunjuk di hari sebelumnya mempresentasikan hasil diskusinya.

Dari persentasi kali ini sebagian besar siswa mulai tertarik, ini

dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mulai berani untuk

mengemukakan pendapatnya.

d) Guru menimpulkan hasil diskusi.

e) Guru mempersilahkan siswa untuk kembali ke tempat duduk

masing- masing dan memberikan waktu 10 menit kepada siswa

untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi evaluasi di jam

kedua.

Page 71: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

a) Guru membagikan soal dan meminta siswa bekerja dengan

kemampuan sendiri.

b) Siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal evaluasi, meskipun

pada 15 menit pertama masih terdapat sebagian kecil siswa yang

bekerjasama tetapi guru dengan siap memberi teguran dan

peringatan.

c) Guru meminta lembar jawaban.

d) Guru memberikan kesimpulan mengenai soal yang telah dikerjakan

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model Problem Based Learning di kelas XII IPS 2. Peneliti

mengambil posisi di dalam kelas, sebab guru kelas menginginkan agar

peneliti dapat mengamati langsung proses belajar mengajar akuntansi.

Pada pertemuan pertama yaitu hari Senin tanggal 11 Oktober 2010, guru

membagi siswa dalam 5 kelompok dan memberikan tugas berupa soal

jurnal penyesuaian yang harus diselesaikan secara kelompok. Sedangkan

pada pertemuan kedua, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok mereka dan evaluasi akhir dari siklus II. Dari kegiatan tersebut,

diperoleh deskripsi tentang jalannya proses pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model Problem Based Learning seperti yang telah

diungkapkan dalam pelaksanaan tindakan II.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi, diperoleh informasi tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif selama pemberian apersepsi sebesar 70,37%,

sedangkan 29,73% lainnya masih belum dapat memusatkan perhatian

pada awal pembelajaran.

2) Siswa yang aktif bekerjasama dengan kelompoknya selama kegiatan

diskusi berlangsung sebesar 81.14%, sedangkan 18,14% lainnya

belum bisa bekerjasama dengan anggota kelompok yang lain.

Page 72: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3) Siswa yang aktif pada saat pembahasan hasil diskusi, mengajukan

pertanyaan dan pendapat sebesar 74,07%, sedangkan 25,93% yang

lainnya masih ada yang pasif dan belum bisa aktif dalam

mengemukakan pendapat dan pertanyaan.

4) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu mengerjakan soal jurnal penyesuaian dan

mendapatkan nilai 70 ke atas sebesar 92,59%, sedangkan 7,41% siswa

lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan.

Hal ini disebabkan mereka kurang teliti dalam pengerjaan soal.

Tabel 6. Persentase capaian hasil pembelajaran siklus II

Indikator Jumlah

Siswa Persentase

1. Keaktifan siswa dalam

apersepsi

Aktif 19 70,37%

Tidak aktif 8 29,63%

Jumlah 27 100%

2. Keaktifan siswa dalam

bekerjasama dengan

kelompok selama kegiatan

diskusi

Aktif 22 81,14%

Tidak aktif 5 18,86%

Jumlah 27 100%

3. Keaktifan siswa pada saat

pembahasan hasil diskusi,

mengajukan Pertanyaan

dan pendapat

Aktif 20 74,07%

Tidak Aktif 7 25,93%

Jumlah 27 100%

4. Ketuntasan hasil belajar

Tuntas 25 92,59%

Tidak tuntas 2 7,41%

Jumlah 27 100%

Page 73: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Kelemahan guru dalam siklus II ini adalah:

Guru sudah dapat memahami kondisi konsentrasi siswa meskipun

masih dirasa kurang bagi siswa, guru terkesan mengabaikan beberapa

siswa yang belum berkonsentrasi pada saat diadakan apersepsi.

Sebaiknya guru memberikan perhatian mnyeluruh pada siswa dari

awal sampai jam pelajaran akuntansi berakhir.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu

sebagai berikut:

a) Masih terdapat siswa yang belum bisa bekerjasama dengan anggota

dalam kelompok karena ketidakcocokan antar satu dengan yang

lain. Ada 1 kelompok yang mengalami kesulitan dalam komunikasi

dan bekerjasama dengan anggota kelompok yang lain.

b) Dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas,

sudah mencapai 25 siswa dan nilai rata-rata kelas juga sudah

mengalami kenaikan. Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas

mencapai 84,44. Nilai ini sudah di atas nilai standar. Sehingga

dianggap pembelajaran sudah mencapai titik ketuntasan, meskipun

belum 100% siswa dinyatakan tuntas belajar.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

2) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan

langsung terhadap anak yang mengalami kesulitan bekerjasama

dengan anggota kelompoknya, sehingga setiap siswa memiliki

motivasi dan kesadaran bekerjasama dengan orang lain.

Page 74: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3) Guru harus memberikan motivasi, stimulus /umpan yang lebih

intens daripada sebelumnya untuk meningkatkan kemampuan

setiap siswa dalam hal mengungkapkan pendapat.

D. Pembahasan

Penggunaan model Problem Based Learning merupakan penelitian

tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

akuntansi siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan,

(2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan

refleksi tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi/ keadaan yang ada di kelas XII IPS 2 MA Negeri 1 Ngrambe

dengan cara observasi dan wawancara baik dengan guru kelas maupun dengan

siswa. Dari hasil survei ini, peneliti menemukan permasalahan kualitas

pembelajaran akuntansi pada siswa kelas . Oleh karena itu, peneliti mengadakan

diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut,

yaitu dengan menerapkan model Problem Based Learning. Setelah mengadakan

diskusi dengan guru, selanjutnya peneliti dibantu guru menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dalam siklus I tindakan

kelas. Sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dan guru mata pelajaran

akuntansi, maka materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah posting

jurnal khusus ke buku besar. Setelah guru menjelaskan materi dan

mendemonstrasikan materi, siswa diberi masalah untuk didiskusikan dengan

kelompok dan diminta untuk dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya,

sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya dari melihat guru,

melainkan juga dari memecahkan masalah tersebut. Dalam pengerjaan soal, guru

membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5- 6 siswa

untuk setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar siswa dapat belajar bekerjasama

dengan siswa yang lain.

Page 75: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus

I masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Hal ini dapat dilihat Guru kurang

memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif dan lebih memberi perhatian pada

siswa yang bertanya, Masih banyak siswa merasa segan bertanya langsung pada

guru pada saat pembelajaran, Pada saat evaluasi, guru kurang memperhatikan

kondisi siswa yang duduk dibarisan belakang, sehingga banyak siswa yang tidak

sprotif dalam mengerjakan soal. Pada siswa, belum maksimalnya mereka dalam

menggunakan waktu yang diberikan saat diskusi, masih banyak juga siswa yang

kurang aktif bahkan cenderung diam dan mengabaikan kegiatan diskusi kelas, dan

pada saat kuis berlangsung, beberapa siswa yang duduk dibarisan belakang kurang

sportif dalam mengerjakan soal. Hal ini terbukti dengan adanya siswa yang

bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya. Karena itu, peneliti mencari

solusi dan menyusun rencana pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan

dan kelemahan dalam pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah neraca saldo dan jurnal

penyesuaian. Selain itu siklus II dilaksanakan didasarkan atas perbaikan dari

kelemahan siklus I. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa

merasa cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan model Problem Based

Learning , selain siswa menjadi aktif, siswa juga merasa lebih bisa memahami

materi karena siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah. Selain itu, siswa juga

diajarkan untuk bekerja secara kelompok dalam menyelesaikan latihan soal.

Dengan cara ini, siswa menjadi lebih aktif karena selain dapat bertanya langsung

kepada guru, siswa juga dapat bertanya dengan teman mereka dalam kelompok.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar

akuntansi pada siklus II, kualitas pembelajaran baik hasil maupun proses sudah

menunjukkan peningkatan. Dari segi keaktifan apersepsi siswa yang aktif

mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang aktif dalam kelompok diskusi, dan

keaktifan siswa selama pembahasan hasil diskusi dan mengemukakan

pendapatnya juga meningkat. Begitupula pada ketuntasan hasil belajar siswa

peningkatan ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang sudah mencapai batas

Page 76: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

ketuntasan minimal yaitu sebesar 77,77 % atau sebanyak 21 siswa pada siklus I

dan 92,59 % atau sebanyak 25 siswa pada siklus II.

Siswa yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang

menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran, siswa yang sebelumnya tidak

bisa bekerjasama dalam kelompok, pada siklus II ini sudah dapat bekerjasama

dengan siswa lain dengan baik. Selain itu siswa lebih berani dan percaya diri

dalam mengemukaan pendapat dan pertanyaan. Meskipun begitu, masih

diperlukan juga motivasi dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya

proses belajar mengajar akuntansi. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada

pembelajaran akuntansi sudah dapat teratasi dengan cara penerapan model

Problem Based Learning yang secara langsung dapat mengaktifkan siswa dalam

proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi

menggunakan model Problem Based Learning dari siklus satu ke siklus

berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 7. Hasil Penelitian

Keaktifan siswa dalam

apersepsi Siklus

I 15 siswa 55.55%

II 19 siswa 70.37%

Keaktifan siswa dalam

bekerjasama dengan

kelompok (keterampilan

siswa selama diskusi)

Siklus

I 19 siswa 70.37%

II 22 siswa 81.14%

Keaktifan siswa pada saat

pembahasan hasil diskusi,

mengajukan Pertanyaan

dan pendapat

Siklus

I 17 siswa 62.96%

II

20 siswa

74.07%

Ketuntasan hasil belajar Siklus I 21 siswa 77.77%

II 25 siswa 92.59%

Page 77: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi tersebut juga dapat

dilihat pada grafik berikut ini :

Gambar 3. Grafik perbandingan hasil penelitian siklus I dan siklus II0

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga prestasi/ hasil

pembelajaran akuntansi dapat meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat

meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat dilihat

dari indikator-indikator sebagai berikut:

1. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran

akuntansi. Karena dalam hal ini kegiatan belajar mengajar di kelas berpusat

pada siswa (student center) sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran.

2. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi

karena siswa yang mulanya belum memahami benar materi yang disampaikan

oleh guru dapat menanyakannya lebih lanjut dan leluasa baik kepada guru

secara langsung maupun kepada teman satu kelompoknya.

3. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif dalam mengikuti

diskusi kelompok maupun diskusi kelas pada saat presentasi.

Page 78: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

4. Siswa lebih percaya diri dan berani untuk ke depan kelas mempresentasikan

tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham tentang

materi yang akan dipresentasikan.

Page 79: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan

proses pembelajaran untuk mata pelajaran akuntansi siswa kelas XII IPS 2

MA Negeri Ngrambe Ngawi. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut

dapat dilihat dari segi proses dan hasil pembelajaran.

a. Dari segi proses pembelajaran, indikatornya meliputi:

1. Keaktifan selama apersepsi

Jumlah siswa yang aktif pada siklus I sebanyak 15 siswa (55,55%)

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 19 siswa (70,37%).

2. Keaktifan siswa dalam bekerjasama dengan kelompok selama

kegiatan diskusi.

Siswa yang aktif pada siklus I sebanyak 19 siswa (70,37%)

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 22 siswa (81,14%).

3. Keaktifan siswa pada saat pembahasan hasil diskusi, mengajukan

pertanyaan dan pendapat.

Siswa yang aktif pada siklus I ssebanyak 17 siswa (62,96%)

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 20 siswa (74,07 %).

b. Dari segi hasil

Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe Ngawi. Hal ini bisa

dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pencapaian

ketuntasan belajar siswa dari 77,77 % (21 siswaa) pada siklus I menjadi

92,59%(25 siswa) pada siklus II.

Page 80: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi pada siswa kelas

XII IPS 2 MA Negeri Ngrambe menemui beberapa hambatan antara lain

sebagai berikut:

a. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang mendukung proses

pembelajaran. Fasilitas pembelajaran yang minim menyebabkan

kelancaran proses pembelajaran menjadi terganggu.

b. Kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan siswa

lain yang masih belum maksimal. Hal ini menyebabkan kemampuan siswa

untuk bekerjasama dengan kelompok menjadi agak sulit, khususnya

dengan anggota kelompok yang bukan dari siswa yang sudah dikenal

akrab sebelumnya.

c. Kemampuan guru dalam mengelola kelas, khususnya dalam merangsang

siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran masih belum maksimal.

Selama proses pembelajaran dapat dilihat siswa yang aktif biasanya

didominasi oleh siswa tertentu.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik

implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Penggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran akuntansi bagi siswa kelas XII IPS 2 MA Negeri 1

Ngrambe. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses

maupun hasil. Dari segi proses dilihat dari keaktifan selama apersepsi, keaktifan

siswa dalam bekerjasama dengan kelompok selama kegiatan diskusi serta

keaktifan siswa selama pembahasan hasil diskusi dalam mengajukan pertanyaan

dan pendapat sehingga mereka memiliki kemandirian dan kepercayaan diri dalam

mengerjakan soal- soal akuntansi. Sedangkan dari hasil dapat diketahui dari

ketuntasan hasil belajar. Kesimpulan hasil penelitian ini mendukung pendapat

Arends dalam Trianto (2007:08) yang mengemukakan bahwa pembelajaran

Page 81: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa

mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun

pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan kemampuan berfikir

tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model

Problem Based Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa yang

dapat dilihat dari proses (keaktifan) selama mengikuti pembelajaran dan hasil

belajar siswa yang meningkat. Siswa menjadi aktif dan percaya diri dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran dan diskusi karena lebih memahami materi

yang diberikan oleh guru serta 92, 59% siswa telah mencapai kriteria ketuntasan

minimal .

Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai siklus II dapat dideskripsikan

bahwa terdapatnya kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama proses

pembelajaran akuntansi berlangsung. Kelemahan tersebut antara lain sarana dan

prasarana yang kurang mendukung proses pembelajaran, fasilitas yang minim

menyebabkan proses pembelajaran menjadi terganggu. Kemampuan siswa untuk

bekerjasama dalam diskusi dan berkomunikasi baik dalam kelompok maupun

dengan siswa lainnya masih belum maksimal, kemampuan guru dalam mengelola

kelas, khususnya dalam merangsang siswa untuk ikut aktif dalam proses

pembelajaran masih belum maksimal. Dari pelaksanaan tindakan yang kemudian

dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dari tindakan refleksi tersebut

dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan proses dan hasil belajar akuntansi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka

dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah:

a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar.

Page 82: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN … · upaya peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi melalui penerapan model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas xii ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

b. Hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu berusaha

mengembangkan model dan metode pembelajaran yeng merangsang siswa

untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran.

2. Bagi Guru:

a. Hendaknya guru selalu meningkatkan kemampuannya dalam

mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas,

sehingga kualitas pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya.

b. Kepada guru yang belum menerapkan model Problem Based Learning

dapat menerapkan model tersebut dalam kegiatan belajar mengajar yang

tentunya disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa.

c. Siswa dibiasakan untuk belajar kelompok dalam menyelesaikan masalah

atau tugas tertentu bagi keberhasilan belajarnya. Karena belajar kelompok

merupakan cara yang efektif untuk melatih sifat kesosialan siswa, antara

lain : menghargai pendapat teman, memberikan kesempatan berbicara

kepada teman, tidak menang sendiri dan saling membantu.

d. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

3. Bagi Siswa:

a. Hendaknya dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru

maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar.

b. Siswa hendaknya mampu memiliki ketrampilan berkomunikasi yang baik

dimana hal ini pada akhirnya akan sangat bermanfaat bagi siswa.

c. Siswa hendaknya selalu mencoba membuka diri dan tidak menganggap

pusat informasi adalah guru, namun bisa berasal dari teman. Sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.