upaya meningkatkan hasil belajar gerak dasar …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya...

77
i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNGKARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH: KHADIYONO NIM X4711028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: trinhnguyet

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

i

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN

ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNGKARANG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

OLEH:

KHADIYONO NIM X4711028

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA JULI 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

ii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN

ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNGKARANG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

KHADIYONO

NIM X4711028

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA JULI 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Khadiyono

NIM : X4711028

Jurusan/Program Studi : JPOK/Penjaskesrek

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING

MENGGUNAKAN ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI 1 GUNUNGKARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan, Khadiyono.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II Drs. Waluyo, M.Or Slamet Widodo, S..Pd.M.Or NIP 19660307 199403 1 002 NIP 19711228 200312 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal : Juli 2012

Tim Penguji Skripsi: ( Tanda Tangan)

Ketua : Sri Santoso Sabarini, S.Pd.M.Or ____________________

Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd. ____________________

Anggota I : Drs. Waluyo, M.Or ____________________

Anggota II : Slamet Widodo, S.Pd.M.Or. ____________________

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP 19600727 198702 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

vi

ABSTRAK

Khadiyono.UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN ALAT YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNGKARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dengan menggunakan alat yang dimodifikasi pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang tahun pelajaran 2011/2012.

Metode penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas, subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data melalui tes dan pengukuran keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan,observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012. Hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II, pada kondisi awal yang termasuk kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 2 siswa (8%), kategori baik (tuntas) sebanyak 4 siswa (17%) dan kategori cukup (tuntas) sebanyak 7 siswa (29%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 11 siswa (46%). Pada siklus I yang termasuk dalam kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 4 siswa (17%), kategori baik (tuntas) 1 siswa (4%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 11 siswa (46%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 8 siswa (33%). Pada siklus II yang masuk dalam kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 2 siswa (8%), kategori baik (tuntas) sebanyak 4 siswa (17%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 15 siswa (63%), dan kategori kurang atau tidak tuntas sebanyak 3 siswa (13%).

Simpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah bahwa pada kondisi awal dari 24 siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 13 siswa (54%), pada siklus I siswa yangb tuntas sebanyak 16 siswa (67%), dan pada siklus II meningkat menjadi 21 siswa yang tuntas dalam belajar (87%).

Kata kunci: hasil belajar gerak dasar, tolak peluru gaya menyamping, alat yang dimodifikasi, siswa SD Negeri 1 Gunungkarang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

vii

MOTTO

Ø Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci.

Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman. Itulah

tantangan hidup.

Ø Tidak ada kekayaan yang melebihi akal, dan tidak ada kemelaratan yang

melebihi kebodohan.

Ø Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan /

diperbuatnya. ( Ali Bin Abi Thalib )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

viii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan segalanya .

2. Isteriku tercinta yang selalu memberikan dukungan, semangat dan dorongan

3. Anak-anakku tersayang

4. Semua teman-temanku senasib dan seperjuangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

hidayah serta karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kendala, tetapi dengan bantuan

berbagai pihak yang telah membantu baik secara fisik, psikis, maupun finansial maka

kendala tersebut dapat diatasi bahkan menjadi kekuatan.

Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Mulyono, MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. H. Sunardi, M.Kes, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Bapak Drs. Waluyo, M.Or, selaku Pembimbing I dan Bapak Slamet Widodo, S.Pd.

M.Or, selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini..

5. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada peneliti.

6. Ibu Sri Welas Asih, S.Pd. Kepala SD Negeri 1 Gunungkarang, yang telah

memberikan izin untuk mengadakan penelitian.

7. Ibu Sundari, selaku kolaborator yang telah banyak memberikan masukan.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini,

Peneliti menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini

karena memang keterbatasan pengetahuan peneliti. Oleh karena itu tegur sapa dari

pembaca sangat peneliti harapkan sebagai bahan perbaikan pada kesempatan

mendatang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

x

Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah

wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xi

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………………….. i

PENGAJUAN …………………………………………………………….. . ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………. iii

PERSETUJUAN …………………………………………………………… iv

PENGESAHAN …………………………………………………………… v

ABSTRAK ………………………………………………………………… vi

MOTTO …………………………………………………………………… vii

PERSEMBAHAN …………………………………………………………. viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ix

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… . xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………. 2

C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 2

D. Manfaat Penelitian …………………………………………. 3

BAB II LANDASAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka……….. .......................................................... 4

1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan…………….. 4

2. Pembelajaran………………………………………………. 6

3. Gerak Dasar ………………………………………………. 13

4. Pengertian Tolak Peluru …………………………………. 14

5. Tolak Peluru Gaya Menyamping (Ortodoks) …………. .. 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xii

6. Media Pembelajaran ……………………………………. 17

B. Kerangka Berpikir .................................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………… 21

1. Tempat Penelitian ……………………………………….. 21

2. Waktu Penelitian ………………………………………… 21

B. Subyek Penelitian …………………………………………. 22

C. Data dan Sumber Data …………………………………….. 22

D. Pengumpulan Data ………………………………………… 22

E. Uji Validitas Data………………………………………….. 23

F. Analisis Data ……………………………………………… 23

G. Indikator Kinerja Penelitian……………………………….. 23

H. Prosedur Penelitian ……………………………………….. 24

1. Rancangan Siklus I ……………………………………… 26

2. Rancangan Siklus II …………………………………….. 27

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan………………………………………. 29

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus……………………….. 29

1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Tolak Peluru

Gaya Menyamping dan Ketuntasan Hasil Belajar………… 30

2. Pelaksanaan Tindakan I ………………………………….. 31

3. Deskripsi Tindakan II …………………………………… 39

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus…………………… 46

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Dari Kondisi

Awal ke Siklus I ………………………………………. 46

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I

Ke Siklus II …………………………………………….. 48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xiii

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus II ………………………………………. 49

4. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar Pada Kondisi

Awal ……………………………………………………. 50

5. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada

Siklus I …………………………………………………. 52

6. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada

Siklus II ………………………………………………… 53

D. Pembahasan ………………………………………………… 55

1. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari

Kondisi Awal, SikluS I, dan Siklus II …………………. 55

2. Prosentase Pencapaian Target ………………………… 56

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ………………………………………………….. 59

B. Implikasi …………………………………………………… 59

C. Saran ………………………………………………………. 60

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 61

LAMPIRAN ………………………………………………………………. 62

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan……………….. 21

2 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ………………………… 22

3 Rencana Presentase Target Pencapaian Siklus ……………… 28

4 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya

Menyamping Pada Kondisi Awal………………….………… 30

5 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya

Menyamping Siklus I…………………………………………. 36

6 Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru

Gaya Menyamping Dari Kondisi Awal Ke Siklus I………….. 37

7 Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyam-

ping Siklus II …………………………………………………. 44

8 Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping

dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II… 44

9 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyam-

ping Dari Kondisi Awal ke Siklus II ………………………… 45

10 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN 1 Gunungkarang Dari Kondisi Awal Ke Siklus I………. 47

11 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN 1 Gunungkarang Dari Siklus I ke Siklus II ……………. 48

12 Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN 1 Gunungkarang Dari Kondisi Awal Ke Siklus II……… 49

13 Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN 1 Gunungkarang …………………………………….. 51

14 Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V

SDN 1 Gunungkarang Pada Siklus I ……………………… 52

15 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Gunung-

karang Pada SIklus II………………………………………. 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1 Cara Memegang Peluru………………………………. 15

2 Rangkaian Gerak Tolak Peluru………………………. 16

3 Lapangan Tolak Peluru ……………………………… 17

4 Alur Kerangka Berpikir ………………………………. 20

5 Desain PTK dalam Penjas dan Kepelatihan Olahraga.. 24

6 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi

Awal ke Siklus I …………………………………….. 47

7 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I

Ke Siklus II …………………………………………. 48

8 Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal Ke Siklus II 50

9 Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal ……………….. 51

10 Prosentase Hasil Belajar Siklus I ……………………… 53

11 Prosentase Hasil Belajar Siklus II …………………….. 54

12 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

Ke Siklus I dank e Siklus II ……………………………. 55

13 Prosentase Peningkatan Ketuntasan Dari Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II ………………………………….. 57

14 Perbandingan Rencana Dengan Pencapaian Target …… 57

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1 Silabus Pembelajaran …………………………………… 62

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……………. 63

3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………….. 71

4 Hasil Belajar Kognitif Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Kondisi Awal ….. 79

5 Hasil Belajar Afektif Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Kondisi Awal ….. 80

6 Hasil Belajar Psikomotor Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Kondisi Awal ….. 81

7 Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping Siswa

Kelas V SDN 1 Gunungkarang Kondisi Awal………… 82

8 Hasil Belajar Kognitif Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus I ………….. 83

9 Hasil Belajar Afektif Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus I…….. …… 84

10 Hasil Belajar Psikomotor Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus I …………... 85

11 Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping Siswa

Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus I…………………… 86

12 Hasil Belajar Kognitif Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus II ……………. 87

13 Hasil Belajar Afektif Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus II …………….. 88

14 Hasil Belajar Psikomotor Tolak Peluru Gaya Menyamping

Siswa Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus II …………….. 89

15 Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping Siswa

Kelas V SDN 1 Gunungkarang Siklus II…………………….. 90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

xvii

16 Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Kondisi Awal….. 91

17 Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus I………… 92

18 Peningkatan Hasil Belajar Tolak Peluru Siklus II………… 93

19 Foto-foto Kegiatan ……………………………………….. 94

20 Surat Permohonan PKM dari UNS ………………………. 100

21 Surat Izin Penelitian………………………………………. 101

22 Surat Keterangan ………………………………………… 102

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga adalah kegiatan fisik yang bersifat kompetitif dalam suatu

permainan, berupa perjuangan yang bersifat individu maupun tim. Atletik adalah

salah satu dari cabang olahraga yang bersifat kompetitif, karena sejak jaman

dahulu atau sejak jaman purba telah dikenal walaupun masih belum terorganisir

seperti sekarang ini. Atletik juga dikatakan sebagai olahraga tertua, karena sejak

manusia ada di dunia ini sudah dikenal yaitu gerakan jalan, lari, lempar, dan

lompat. Jaman dahulu memang gerakan dalam atletik sudah dikenal bukan

langsung berkompetisi tetapi mereka melakukan gerakan-gerakan itu untuk

mempertahankan diri baik dari serangan hewan buas, kondisi alam, serangan

musuh dan untuk melanjutkan kehidupan seperti berburu untuk mencari makan.

Sejalan dengan perkembangan jaman, atletik berkembang menjadi cabang

olahraga lainnya sehingga atletik disebut mother of sport, yaitu ibu dari segala

cabang olahraga lainnya. Atletik menjadi cabang olahraga yang wajib ada dalam

setiap multi event baik di tingkat yang rendah hingga ke tingkat dunia. Cabang

olahraga atletik memiliki nomor-nomor spesifik dari unsur jalan, lari, lompat, dan

lempar. Disamping nemiliki kesederhanaan dalam pelaksanaannya, atletik

tidaklah serumit mempelajari dan melatih cabang olahraga lainnya.

Atletik meliputi jalan, lari, lempar, dan lompat. Dari beberapa cabang

olahtaga jalan, lari, lompat, dan lempar ini masih dipecahkan lagi dalam beberapa

kategori nomor. Misalnya, dalam cabang olahraga lempar dibagi menjadi 4

nomor, yaitu nomor lempar lembing, lempar cakram, lontar martil, dan tolak

peluru.

Salah satu nomor atletik dari unsur lempar adalah Tolak Peluru. Dalam

pelaksanaannya, nomor atletik tolak peluru ini terlihat sangat sederhana, namun

jika tidak dipelajari atau dilatih dengan benar, maka kemampuan gerak dasarnya

tidak akan berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

2

Gerakan Tolak Peluru merupakan suatu koordinasi gerak menolak yang

eksplosif. Dibutuhkan pengerahan kekuatan yang optimal disertai kecepatan dan

gerak ikutan sesuai dengan teknik dasar dan gaya yang dikuasainya. Sehingga

dapat dikatakan bahwa Tolak Peluru merupakan perpaduan gerak yang serasi

antara kekuatan dan kecepatan.

Perpaduan gerak dalam tolak peluru seperti tersebut di atas, akan

melahirkan power. Power diperoleh dari latihan kekuatan dan kecepatan, karena

yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak atau dengan kata lain

mendorong. Namun karakteristik tersebut akan dapat tereksploitasi secara

optimal, apabila menguasai teknik dasar dan gaya yang digunakan.

Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) kali ini, peneliti akan memfokuskan

pada gerak dasar tolak peluru gaya menyamping yang lazim diberikan kepada

para pemula. Hal ini dikandung maksud agar gerak dasar paling sederhana ini

dapat dikuasai lebih dahulu, sebelum meningkat ke teknik dasar dan gaya yang

lebih kompleks.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian tindakan kelas ini adalah:

Bagaimanakah penggunaan alat yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil

belajar tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang tahun pelajaran 2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berkait dengan rumusan masalah, tujuan penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut :

Untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping

menggunakan alat yang dimodifikasi pada siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang tahun pelajaran 2011/2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

3

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan membawa manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi Guru Penjasorkes SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari

antara lain :

a. Meningkatkan wawasan dan pengalaman, guru di sekolah dalam memilih

dan mengembangkan media serta memodifikasi alat bantu pembelajaran.

b. Meningkatkan kemampuan dalam memilih alternatif pembelajaran,

sehingga makin kreativ dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

c. Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya

sehingga mampu mengembangkan hasil-hasil penelitiannya.

2. Bagi Siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

a. Merangsang minat siswa dalam mempelajari gerak dasar tolak peluru

gaya menyamping, karena alat bantu pembelajaran relatif ringan,

sehingga menyenangkan, yang pada akhirnya aktifitas siswa dalam proses

pembelajaran menjadi lebih fokus dan lancar.

b. Setelah minat terangsang, siswa akan lebih antusias dan berani untuk

belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, karena media

pembelajaran yang digunakan jauh lebih ringan dan tidak

membahayakan, dibanding alat yang sebenarnya.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan/saran untuk mengembangkan strategi belajar

mengajar yang tepat dalam rangka untuk meningkatkan kualitas proses

dan kualitas hasil belajar siswa ataupun mutu lulusan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

a. Pengertian

Ruang lingkup Penjasorkes pada umumnya terletak pada pendidikan

yang bertujuan untuk menggerakan dan mengembangkan aspek psikomotor

pada siswa, dan hal ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap guru

penjasorkes. Pada dasarnya pengertian penjasorkes sendiri merupakan

terjemahan dari physical education yang digunakan di Amerika. Sedangkan

makna dari penjasorkes sendiri adalah pendidikan mengenai fisik dan mental

seseorang. Jadi arti pendidikan disini adalah proses pengubahan sikap dan

tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak

melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian penjasorkes adalah suatu

proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusn secara sistematis, untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan

keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai dan sikap

yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan.

Selanjutnya beberapa pengertian tentang penjasorkes sendiri yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli ternyata belum ada kesepakatan rumusan

yang sama. Meskipun demikian, dari rumusan-rumusan mengenai penjasorkes

terdapat beberapa kesamaan komponen yang terlibat, dan menjadi dasar serta

tujuan pelaksanaan penjasorkes. Berikut pengertian penjas menurut Adang

Suherman (2000 : 22) dalam Murdo Wahono. Bahwa:

”Pengertian pendidikan jasmani dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu pandangan tradisional dan pandangan modern, pandangan tradisional manusia terdiri dari dua komponen utama yang dapat di pilah–pilah yaitu jasmani dan rohani (dikotomi). Oleh karena itu, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa. Pandangan modern menganggap manusia sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik). Oleh karena itu, pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

5

aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani”.

Selanjutnya pengertian penjasorkes menurut Syarifuddin dan

muhadi (1992 : 04).Bahwa :

”Tujuan umum penjasorkes di sekolah adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai sikap dan membiasakan hidup sehat, memacu aktivitas sistem peredaran darah, pencernanaan, pernapasan, dan persyarafan. Penjasorkes dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, sportivitas, tenggang rasa, dapat meningkatkan pengetahuan penjasorkes, menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani”.

Oleh karena itu apabila pembelajaran penjasorkes yang dilaksanakan di

sekolah dapat terorganisir dengan baik, akan dapat memberikan sumbangan

yang sangat berarti dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

yang harmonis maupun dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis yang

mengarah kepada usaha-usaha keras berguna untuk meningkatkan kemantapan

jasmani dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan

kepribadian yang sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam

lingkungannya dan dijelaskan bahwa materi yang disajikan dalam

pembelajaran penjasorkes harus menunjang tujuan dalam pengajaran

penjasorkes itu sendiri.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjasorkes adalah

suatu proses perubahan tingkah laku individu atau kelompok dalam usaha

pendewasaan sikap seseorang, melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang

dalam hal ini proses atau aktivitas gerak jasmani itu sendiri.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Tujuan penjasorkesharus berorientasi pada setiap siswa .pendekatn

pemecahan masalah merupakan cara yang baik apabila digunakan dalam

pengajaran atau plajaran pendidikan jasmani.Karena pendekatan ini dapat

meningkatkan partisipasi maksimum,memberikan keleluasasn gerak yang

memadai dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

6

Secara umum tujuan pendidikan jasmani menurut Adang Suherman

(2000 : 23) dapat di klasifikasikan ke dalam empat kategori,yaitu :

a. perkembangan fisik.Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).

b. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillfull).

c. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dengan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.

Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa

dalam menyesuaikan diri pad suatu kelompok atau masyarakat.

2. Pembelajaran

a. Definisi Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari kata instruktion, menunjuk pada

kegiatan, yaitu bagaimana peserta didik belajar dan peserta didik mengajar

atau dapat dikatakan proses belajar mengajar. Menurut kamus besar bahasa

indonesia (2003: 17) pembelajaran adalah ”proses, cara, perbuatan menjadikan

orang atau makhluk hidup belajar”. Sedangkan pembelajaran menurut Dimyati

dan Mudjiono (2006: 297) adalah sebagai berikut: ”pembelajaran adalah

kegiatan secara terprogam dalam disain intruk-sional, untuk membuat siswa

belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

Selanjutnya pengertian pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga

(2007: 136) yaitu ”suatu sistem yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian

isi/materi ajar, strategi pemelajaran (metode, media, waktu, sistem

penyampaian), serta asesmen belajar”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga berguna untuk

mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan pembelajaran, pendekatan

pembelajaran merupakan apek yang sangat penting dan mempunyai hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

7

fungsional untuk mencapai tujuan intruksional. Untuk itu seorang guru atau

pelatih harus memilih atau menentukan pendekatan pembelajaran mana yang

sesuai untuk pembelajaran yang tepat dan dapat memberikan peluang untuk

terjadinya proses pembelajaran secara efektif dalam kegiatan iteraksional.

Pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan analisis terhadap hal-hal

tertentu. Dengan demikian kegiatan pembelajaran dengan sendirinyaharus

memperhatikan fektor-faktor internal dan eksternal yang merupakan faktor

yang penting dalam menentukan pembelajaran.

b. Ciri-Ciri Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan menyampaikan

informasi atau pengetahuan dari seorang guru kepada siswa agar terjadi

perubahan pengetahuan atau keterampilan pada diri siswa. Berdasarkan hal

tersebut, maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu.

Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya merupakan tanda-tanda upaya

guru mengatur unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, sehingga dapat

mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses

belajar dan tujuan belajar dapat tercapai. Menurut H. J. Gino dkk, (1998: 36)

menyatakan, “Ciri-ciri pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis

dalam proses belajar siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat

bantu belajar, (4) suasana belajar dan (5) kondisi subyek belajar”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri

pembelajaran terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar,

suasana belajar dan kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut harus

diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri

pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:

1) Motivasi Belajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, bila seorang siswa tidak dapat

melakukan tugas pembelajaran, maka perlu dilakukan upaya untuk

menemukan sebab-sebabnya dan kemudian mendorong siswa tersebut mau

melakukan tugas ajar dari guru. Dengan kata lain siswa tersebut perlu diberi

rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

8

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu

dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk mengelakkan perasaan tidak

suka tersebut. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi

motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka

motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri

seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan

dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh siswa dapat tercapai.

2) Bahan Belajar

Bahan belajar merupakan isi dalam pembelajaran. Bahan atau materi

belajar perlu berorientasi pada tujuan yang akan dicapai siswa dan

memperhatikan karakteristik siswa agar dapat diminati siswa.

Bahan pengajaran merupakan segala informasi yang berupa fakta, prinsip

dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain

bahan yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat

merangsang daya cipta atau yang bersifat menantang agar menumbuhkan

dorongan pada diri siswa untuk menemukan atau memecahkannya masalah

yang dihadapi dalam pembelajaran.

3) Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar atau media belajar merupakan alat alat yang dapat

membantu siswa belajar untuk mencapai tujuan belajar. Alat bantu

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Guru

harus berusaha agar materi yang disampaikan atau disajikan mampu diserap

dengan mudah oleh siswa. Apabila pengajaran disampikan dengan bantuan

alat-alat yang menarik, maka siswa akan merasa senang dan pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik.

4) Suasana Belajar

Suasana belajar sangat penting dan akan berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pembelajaran. Suasana belajar akan berjalan dengan baik,

apabila terjadi komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan siswa. Di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

9

samping itu juga, adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Suasana belajar

mengajar akan berglangsung dengan baik, dan isi pelajaran disesuaikan dengan

karakteristik siswa, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

5) Kondisi Siswa yang Belajar

Siswa atau anak memiliki sifat yang unik atau sifat yang berbeda, tetapi

juga memiliki kesamaan yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan dan

memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran. Dengan

kondisi siswa yang demikian akan dapat berpengaruh pada partisipasi siswa

dalam proses belajar. Untuk itu, kegiatan pengajaran lebih menekankan pada

peranan dan partisipasi siswa bukan peran guru yang dominan, tetapi lebih

berperan sebagai fasilitator, motivator dan sebagai pembimbing.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu keterampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip

H.J. Gino dkk (1998: 51) bahwa, “Perubahan akibat belajar tidak hanya

mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam bentuk kecakapan,

kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya

mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) bahwa, “Prinsip-prinsip

pembelajaran meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan siswa, keterlibatan

langsung, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta perbedaan

individual”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran

meliputi tujuh aspek yaitu perhatian dan motivasi, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan serta

perbedaan individual. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka

prinsip-prinsip pembelajaran tersebut harus diterapkan dalam pembelajaran

dengan baik dan benar. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran

tersebut diuraikan secara singkat sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

10

1) Perhatian dan Motivasi Belajar

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran

sesuai dengan kebutuhan siswa. H.J. Gino dkk. (1998: 52) menyatakan,

“Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar.

Belajar dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang dipelajari akan

lebih terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada ingatan”.

Perhatian mempunyai peran penting untuk mencapai hasil belajar yang

optimal. Apabila pelajaran yang diterima siswa dirasakan sebagai kebutuhan,

maka akan membangkitkan motivasi siswa untuk mempelajarinya. Sedangkan

yang dimaksud motivasi menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) adalah,

“Tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang”. Dengan

motivasi belajar yang tinggi, maka siswa akan lebih bersemangat dalam

belajar. Belajar yang dilakukan dengan penuh semangat akan dapat mencapai

hasil belajar yang optimal.

2) Keaktifan Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk selalu aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Untuk dapat memproses dan mengolah

perolehan belajarnya secara efektif siswa dituntut untuk atif secara fisik,

intelektual dan emosional. Tanpa ada keaktifan dari siswa, maka tidak akan

terjadi proses belajar. Hal ini sesuai pendapat H.J. Gino dkk. (1998: 52)

bahwa, “Dari semua unsur belajar, boleh dikatakan keaktifan siswalah prinsip

yang terpenting, karena belajar sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa

adanya kegiatan tidak mungkin seorang belajar”.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam

bentuknya. Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari siswa.

Menurut S. Nasution (1988:93) yang dikutip H.J. Gino dkk. (1998: 52)

macam-macam keaktifan belajar siswa antara lain: “Visual activities, oral

activities, listening activities, drawing activities, motor activities, mental

activities, emotional activities”.

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut tidak

terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris terkandung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

11

keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam setiap pelajaran

dapat dilakukan bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri siswa. Dalam proses

belajar sangat kompleks. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan

organ-organ siswa mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang

diperolehnya. Dapat dikatakan bahwa, belajar merupakan hasil pengalaman,

sebab pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan

kualitas perubahan tingkah laku siswa. Jadi peristiwa belajar terjadi apabila

terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa.

Belajar adalah tanggungjawab masing-masing siswa, sebab hasil belajar

adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang

didapat oleh orang lain. Oleh karena itu, kualitas hasil belajar berbeda-beda

antara siswa satu dengan lainnya tergantung pada pengalaman yang diperoleh

dan kondisi serta kemampuan setiap siswa.

4) Pengulangan Belajar

Salah satu prinsip belajar adalah melakukan pengulangan. Dengan

melakukan pengulangan yang banyak, maka suatu keterampilan atau

pengetahuan akan dikuasai dengan baik. Menurut Davies (1987: 32) yang

dikutip Dimyati dan Mudjiono (2006: 52) bahwa, “Penguasaan secara penuh

dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti.

Dari pernyataan inilah pengulangan masih diperlukan dalam kegiatan

pembelajaran”. Sedangkan Suharno HP. (1993: 22) berpendapat, “Untuk

mengotomatisasikan penguasaan unsur gerak fisik, teknik, taktik dan

keterampilan yang benar atlet harus melakukan latihan berulang-ulang dengan

frekuensi sebanyak-banyaknya secara kontinyu”.

Mengulang materi pelajaran atau suatu keterampilan adalah sangat

penting. Dengan melakukan pengulangan gerakan secara terus menerus, maka

gerakan keterampilan dapat dikuasai dengan secara otomatis. Suatu

keterampilan yang dikuasai dengan baik, maka gerakan yang dilakukan lebih

efektif dan efisien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

12

5) Tantangan

Tantangan merupakan salah satu bagian yang penting dalam

pembelajaran. Dengan adanya tantangan maka akan memotivasi siswa untuk

memecahkan permasalahan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini sesuai

pendapat H.J. Gino dkk (1998: 54) bahwa, “Materi yang dipelajari oleh siswa

harus mempunyai sifat merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut

mengandung banyak masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan.

Apabila siswa dapat mengatasi masalah yang dihadapinya, maka ia akan

mendapatkan kepuasan”.

Memberikan tantangan dalam proses belajar mengajar adalah sangat

penting. Dengan adanya tantangan yang harus dihadapi atau dipecahkan siswa

dalam belajar, maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk

memecahkan masalah tersebut. Jika siswa mampu memecahkan masalah yang

dipelajarinya, maka siswa akan memperoleh kepuasan dan mencapai hasil

belajar yang optimal.

6) Balikan dan Penguatan

Pemberian balikan pada umumnya memberi nilai positif dalam diri

siswa, yaitu mendorong siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan

meningkatkan usaha belajarnya. Tingkah laku dan usaha belajar serta

penampilan siswa yang baik, diberi balikan dalam bentuk senyuman ataupun

kata-kata pujian yang merupakan penguatan terhadap tingkah laku dan

penampilan siswa.

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku yang

dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Memberi penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya sederhana sekali,

yaitu tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku siswa. Namun demikian,

penguatan ini sangat besar manfaatnya terhadap peningkatan hasil belajar

siswa.

7) Perbedaan Individu

Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu

dengan lainnya. Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut tempo atau

kecepatannya masing-masing. Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

13

lain akan membantu siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi

dirinya sendiri. Manfaat pembelajaran akan lebih berarti jika proses

pembelajaran yang diterapkan, direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan

karakteristik dan kondisi masing-masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar

yang optimal, maka guru harus memperhatikan perbedaan setiap individu dan

dalam membelajarkannya harus disesuaikan dengan kemampuan masing-

masing individu.

3. Gerak Dasar

a. Hakikat Gerak Dasar

Pada usia sekolah dasar inilah saatnya harus ditanamkan bagaimana cara

melakukan gerak dasar yang benar sangat penting. Karena pada usia sekolah

dasar masa perkembangan dan pertumbuhan, sehingga kemampuan gerak

dasar yang dimiliki dapat dilakukan dengan benar. Kesalahan dalam

melakukan gerak dasar akan berdampak pada pola gerakan yang salah,

sehingga akan berdampak pada aktivitas-aktivitas geraknya. Upaya untuk

meningkatkan kualitas gerak dasar harus dilakukan latihan dengan baik dan

benar.

Gerak dasar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil

dari masa kanak-kanak yang berkembang seiring dengan perkembangan dan

pertumbuhan. Pendapat Aip Syarifuddin dan Muhadi (1992:24) bahwa, “Gerak

dasar manusia adalah jalan, lari, lompat, dan lempar. Bentuk-bentuk gerakan

dasar tersebut telah dimiliki oleh murid-murid sekolah dasar. Namun yang

menjadi permasalahan sekarang bagaimanakah cara menanamkannya kepada

murid-murid sekolah dasar agar bentuk-bentuk gerakan dasar yang telah

dimilikinya dapat dilakukan dengan benar”.

Harrow dalam Furqon (1972:52-54) mengemukakan bahwa gerak dasar

adalah pola-pola gerak inheren yang didasarkan pada gerak-gerak refleks anak,

yang timbul bukan hanya karena latihan, tetapi dapat diperhalus dan diperbaiki

melalui latihan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

14

b. Jenis/Pola Gerak Dasar.

Pola gerak dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana yang bisa

dibagi menjadi tiga bentuk gerak sebagai berikut:

1) Gerak lokomotor (gerakan berpindah tempat) dimana bagian tubuh

tertentu bergerak atau berpindah tempat; misalnya jalan, lari, dan loncat.

2) Gerak non-lokomotor (gerakan tidak berpindah tempat) dimana sebagian

anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah

tempat.

3) Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan, misalnya melempar,

menangkap, menyepak, memukul, dan gerakan lain yang berkaitan dengan

lemparan dan tangkapan sesuatu

4. Pengertian Tolak Peluru

Tolak Peluru adalah salah satu nomor dalam cabang Atletik dari unsur

lempar, dimana atlet melakukan aktivitas menolak atau mendorong sejauh

mungkin benda bulat yang terbuat dari logam.

Meskipun tolak peluru termasuk nomor lempar, namun istilah yang

digunakan bukan lempar peluru, tetapi tolak peluru. Penggunaan istilah

tersebut disesuaikan dengan peraturan cara melepaskan peluru, yaitu dengan

cara didorong atau ditolakkan, istilah dalam bahasa Inggris adalah the short put

(Budi Sutrisno & Muhammad Bazin Khadafi, 2011:116).

5. Tolak Peluru Gaya Menyamping (ortodoks).

a. Cara Memegang Peluru ada 3 macam, yaitu :

1) Jari-jari telapak tangan direnggangkan, jari kelingking ditekuk dan berada

di samping peluru untuk membantu menahan peluru supaya tidak mudah

tergeser dari tempatnya. Cara ini diperuntukkan bagi atlet yang memiliki

jari-jari kuat dan panjang.

2) Jari-jari telapak tangan merapat di belakang peluru, ibu jari dibuka ke

samping sedangkan jari kelingking berada di samping peluru untuk

menahan peluru dan untuk menekan pada waktu peluru ditolakkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

15

3) Seperti cara yang kedua, tetapi jari-jari agak direnggangkan, kelingking

diletakkan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari

menahan geseran ke samping. Cara ini diperuntukkan atlet yang memiliki

jari-jari pendek.

b. Teknik Meletakkan Tangan/Peluru pada bahu.

Setelah dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan tangan/peluru

pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang

peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri

badan (bagi yang memegang peluru dengan tangan kanan).

Gambar 1. Cara memegang peluru

Sumber:http://rosy46nelli.wordpress.com (Galih Rosy, 25 April 2012)

c. Awalan/ancang-ancang dan cara menolak peluru.

1) Mengambil posisi berdiri tegak menyamping sektor lemparan/tolakan,

kaki kiri jangan terlalu dekat dengan balok batas lemparan. Dalam posisi

tegak ini titik berat peluru, bahu kanan, dan kaki kanan merupakan satu

garis lurus secara vertikal. Kedua kaki membuka selebar bahu,

kemudian berat badan bertumpu ke kaki kanan (bagi pemegang peluru

dengan tangan kanan), dengan cara miringkan badan ke kanan.

2) Sambil menyayun-ayunkan kaki kiri dan tangan kiri mengambil

keseimbangan sedemikian rupa, bersamaan dengan itu tolakkan/dorong

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

16

peluru ke arah sektor lemparan, dengan sudut elevasi 45 , dengan

kekuatan dan kecepatan penuh, memanfaatkan dorongan seluruh berat

badan.

d. Sikap akhir setelah menolak peluru.

Sesudah menolak peluru, diikuti gerakan sedikit melompat sambil

memindahkan kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki

kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan tangan kiri untuk

menjaga keseimbangan badan, agar kaki tidak menyentuh balok pembatan

sektor lemparan.

Gambar 2. Rangkaian gerak tolak peluru

Sumber:http://rosy46nelli.wordpress.com (Galih Rosy, 25 April 2012)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

17

Gambar 3. Lapangan Tolak Peluru

Sumber:http://rosy46nelli.wordpress.com (Galih Rosy, 25 April 2012)

6. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran.

Media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata

“medium”, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua

pihak/kutub) atau suatu alat menurut Gerlach & Ely dalam Kristiyanto

(2010:126). “Media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik

untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan ataupun

visual”.

b. Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran dapat memberikan kontribusi, karena dengan

media pembelajaran diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan lebih

efisien, mudah, menjaga relevansi dengan tujuan belajar serta dapat membantu

konsentrasi siswa.

Peluru yang sebenarnya digunakan dalam tolak peluru (short put),

terbuat dari logam yang beratnya paling sedikit 3 kilogram, dalam penelitian

ini diganti dengan alat yang dimodifikasi agar siswa tidak terlalu beresiko,

terutama jika ada kesalahan baik dalam cara membawa atau memegang dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

18

kesalahan teknik menolak tidak akan membahayakan siswa. Karena siswa SD

masih sangat aktif dan kadang ceroboh sehingga apabila salah dalam menolak

(misalnya seperti melempar), maka akan dapat mencederai siswa, terutama

daerah kepala.

Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar antara guru

sebagai pengirim informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sedang

menurut Hamdani (2005:9) mengemukakan keuntungan penggunaan media

dalam pembelajaran adalah :

1) Membangkitkan ide atau gagasan yang bersifat konseptual, sehingga

mengurangi kesalahfahaman siswa dalam belajar.

2) Meningkatkan minat siswa dalam aktifitas pembelajaran.

3) Memberikan pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri dalam

belajar.

4) Dapat mengembangkan jalan fikiran yang berkelanjutan.

5) Menyediakan pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi yang

lain, dan bersifat implementatif dalam proses pelaksanaan pembelajaran

dan proses berfikir siswa.

B. Kerangka Berpikir

Tercapainya tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi beberapa faktor. Salah

satu yang berperan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah peran guru

dalam mengorganisir peserta didik atau siswa. Kemampuan mengorganisir ini

dipengaruhi oleh rasa tanggungjawab profesi. Kecuali itu, kesadaran sebagai

pemegang kendali dalam proses pembelajaran, ia pun menjadi sumber

pembelajaran meski bukan satu-satunya. Namun tuntutan sebagai guru yang

kreatif, mampu mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan efektif

menjadi tuntutan mutlak agar siswa terangsang dalam mengikuti aktifitas serta

meningkatkan pola berfikir yang konseptual.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bola kasti sebagai media

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar tolak peluru gaya

menyamping atau gaya ortodoks.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

19

Penggunaan media bola kasti akan lebih merangsang minat siswa untuk

berlatih, karena media tersebut relatif lebih ringan dari Peluru yang sebenarnya

terbuat dari logam/besi. Kecuali itu, penggunaan bola kasti dapat menghindari

cidera apabila siswa melakukan kesalahan dalam menolak/mendorong. Kesalahan

yang banyak terjadi pada pemula, adalah ketika melakukan tolakan, seperti

melakukan lemparan (siku lebih dulu bergerak kedepan, kemudian disusul telapak

tangan). Hal inilah yang dapat menimbulkan cidera pada lengan maupun daerah

kepala, jika menggunakan peluru sebenarnya yang terbuat dari logam dan relatif

berat.

Kemudian dengan alokasi waktu yang tersedia, penggunaan bola kasti akan

lebih efektif dan efisien dalam melakukan praktek atau latihan teknik dasar tolak

peluru gaya menyamping.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti meyakini bahwa minat siswa yang telah

dirangsang dengan media pembelajaran seperti disebutkan tadi, merupakan modal

awal untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran dan proses berfikir

siswa. Kemudian kemampuan peneliti dalam mengorganisir proses pembelajaran,

metode yang implementatif, serta kreativitas dalam memodifikasi media

pembelajaran, akan memicu keberhasilan proses pembelajaran.

Kerangka berpikir ini dapat digambarkan dalam sebuah bagan seperti di

bawah ini :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

20

Gambar 4. Alur kerangka berpikir

a. Siswa kurang aktif dan cepat bosan dengan pelajaran penjas.

b. Perhatian dan motivasi siswa sangat rendah

c. Hasil belajar siswa pada materi teknik dasar tolak peluru rendah

Guru kurang kreatif dan inovatif dalam

PBM

Kondisi Awal

Menerapkan media pembelajaran dengan menggunakan bola

kasti dalam 1 satuan waktu

Siklus I: guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping melalui bola kasti sebagai pengganti peluru dari logam.

Tindakan

Melalui media bola kasti sebagai pengganti

peluru, dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya menyamping

Siklus II: upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan hasil belajar dan keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping

Kondisi Akhir

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga.

2. Waktu

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai

bulan Agustus 2012.

Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Apr Mei Jun Jul Ags

1. Persiapan Penelitian

a. Koordinasi peneliti dengan Kepala

Sekolah

b. Diskusi dengan sejawat dan kolaborator

c. Penyusunan Proposal

d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan

instrumen (lembar observasi)

e. Simulasi pelaksanaan rindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

b. Siklus II

3. Analisis Data dan Pelaporan

a. Analisis Data

b. Penyusunan Laporan Skripsi

c. Ujian dan revisi

d. Penggandaan dan Pengumpulan Laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

22

B. Subyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

C. Data dan Sumber Data

Data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:

1. Data Primer

Berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak peluru gaya menyamping

2. Data Sekunder

Berupa RPP, silabus dan dokumen kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran

tolak peluru gaya menyamping.

2. Siswa, untuk melihat tingkat keberhasilan penggunaan media bantu

pembelajaran dalam pembelajaran tolak peluru.

D. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, dilakukan dengan cara menentukan

sumber data terlebih dahulu, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan

instrumen yang digunakan. Teknik pengumpulan data secara lengkap adalah

sebagai berikut:

Tabel 2. Teknik dan alat pengumpulan data

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1. Siswa Hasil keterampilan

tolak peluru gaya

menyamping

Tes praktik Lembar tugas

2. Guru Kemampuan

melakukan rangkaian

gerakan keterampilan

tolak peluru gaya

Menyamping

Praktik dan

pengamatan

Melalui lembar

observasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

23

E. Uji Validitas Data

Validitas adalah ukuran yang menyatakan ketepatan tujuan tes (alat ukur) dan

memenuhi persyaratan pembuatan tes. Validitas tes. Validitas data merupakan jaminan

bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian, jadi validitas

memegang peranan penting dalam pembuatan simpulan dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini untuk menguji validitas data menggunakan teknik

trianggulasi data yang diperoleh melalui:

1. Analisis

Dilakukan terhadap hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan dalam

penelitian

2. Observasi

Untuk mendapatkan data kejadian-kejadian yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung.

3. Guru Pamong

Untuk mendapatkan data kejadian-kejadian yang muncul pada saat

pembelajaran berlangsung.

F. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus

PTK dianalisis secara deskriptif statistik dengan menggunakan teknik prosentase untuk

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Adapun data

tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak

peluru gaya Menyamping menggunakan media bantu bola plastik, yang diperoleh

melalui pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi oleh kolaborator.

Hasil pengamatan dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

G. Indikator Kinerja

Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

terhadap materi ajar adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi. Dengan

kriteria siswa yang dinyatakan tuntas belajar jika menguasai materi 70% ke atas atau

mendapat nilai 70.

Untuk mengukur keberhasilan tindakan dalam penelitian maka ditentukan

kriteria keberhasilan. Penelitian dinyatakan berhasil jika 90% dari jumlah siswa

mencapai batas kriteria ketuntasan minimal (KKM)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

24

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

direncanakan dua siklus, apabila belum berhasil akan dilanjutkan pada siklus

berikutnya. Desain PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PTK

menurut Agus Kristiyanto yang menggunakan sistem spiral refleksi yang terdiri dari

beberapa siklus. Dalam model Agus Kristiyanto dijelaskan bahwa di dalam satu siklus

atau putaran terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Adapun desain penelitian

tindakan kelas yang dikemukakan oleh Agus Kristiyanto dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 5. Desain PTK dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan

Olahraga

Sumber : Penelitian Tindakan Kelas (Agus Kristiyanto, 2010:19)

Jika dicermati, model yang dikemukakan tersebut diatas pada hakikatnya berupa

perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari 4 komponen yaiti:

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa

untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus ini

adalah perputaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

25

Gambar di atas tampak bahwa di dalamnya terdapat dua perangkat komponen

yang dapat dikatakan dua siklus. Dalam pelaksanaanya sesungguhnya jumlah siklus

sangat bergantung pada permasalahan yang harus dipecahkan. Apabila permasalahan

terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk

setiap mata pelajaran tidak hanya terdiri dari dua siklus, tetapi jauh lebih banyak dari

itu, barangkali lima atau enam siklus.

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam bentuk siklus, apabila belum

berhasil akan dilanjutkan ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan,

setiap pertemuannya 2 x 35 menit.

Secara rinci prosedur penelitian sebagai berikut:

a. Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai

solusi. Perencanaan tindakan yaitu menyusun rencana tindakan dan

penelitian tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran tolak

peluru untuk mencapai tujuan penelitian. Perencanaan tersebut yaitu

dengan membuat rencana pembelajaran yang menggunakan media bola

plastik sebaik mungkin dan dapat dilaksanakan secara efektif dalam

berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini juga dipersiapkan beberapa

instrumen penelitian yaitu lembar observasi siswa dan guru, lembar

penilaian, catatan lapangan dan tes hasil belajar/kuis yang digunakan selama

melaksanakan tindakan.

b. Tahap tindakan merupakan tahap apa yang akan dilakukan oleh guru atau

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

diinginkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan rencana tindakan

yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru sendiri

sebagai peneliti, tetapi dalam proses observasi guru dibantu oleh teman

sejawat dengan menggunakan beberapa alat instrument penelitian yaitu tes

perbuatan, lembar observasi, dan catatan lapangan serta kuis/tes hasil belajar

siswa. Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap siklus

disajikan dalam dua pertemuan.

c. Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi atau

pemantauan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Adapun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

26

fungsi pokok observasi adalah untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

tindakan dengan rencana tindakan dan untuk mengetahui seberapa jauh

pelaksanaan tindakan sedang berlangsung dapat menghasilkan perubahan

yang diinginkan. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas perilaku

dan keadaan yang berhubungan dengan pembelajaran.

d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Refleksi adalah kegiatan

mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa,

suasana kelas, maupun peneliti. Refleksi merupakan bagian yang amat

penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil

(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan

oleh peneliti. Pada tahap ini merenungkan kembali apa yang telah

dilaksanakan di dalam tindakan. Apabila hasil dari tindakan tersebut baik,

maka tindakan selanjutnya dapat dilanjutkan, tetapi apabila dalam tindakan

itu perlu adanya perbaikan, maka tindakan tersebut perlu diulangi secara

keseluruhan. Dalam tahap refleksi peneliti mengadakan diskusi dengan

observer di setiap akhir tindakan. Diskusi dilakukan berdasarkan hasil

observasi, catatan lapangan. Untuk menyusun tindakan selanjutnya selain

itu juga peneliti merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah

kegiatan yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat dan kolaborator menyusun

skenario pembelajaran yang terdiri dari:

1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi

dasar yang akan disampaikan siswa dalam pembelajaran penjasorkes.

2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang

diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran tolak peluru.

3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, lembar

pengamatan pembelajaran tolak peluru.

4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.

5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

27

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

aktivitas pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain

sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan pembelajaran tolak peluru menggunakan media bantu

bola plastik.

2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok dalam pembelajaran

4) Melakukan latihan gerak dasar tolak peluru, cara melakssanakan tolak

peluru menggunakan bola plastik dan cara melakukan tolak peluru gaya

Menyamping.

5) Membuat kesimpulan.

6) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.

7) Melaksanakan pendinginan

c. Pengamatan

Pengamatan tindakan tahap (1) hasil belajar siswa dalam pembelajaran tolak

peluru menggunakan media bantu pembelajaran (2) kemampuan melakukan gerak

dasar tolak peluru (3) aktivitas siswa dalam pembelajaran.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian

dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang

dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada

tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi

pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran penjasorkes. Demikian juga

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interprestasi, dan analisis,

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada siklus seperti

tertera pada tabel berikut ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

28

Tabel 3. Rencana Persentase Target Pencapaian Siklus

Aspek yang

diukur

Persentase

Cara Mengukur Kondisi

awal Siklus I Siklus II

Hasil belajar

siswa dalam

pembelajaran

tolak peluru

gaya menyam-

ping

60% 70% 80% Dihitung dari

jumlah siswa

yang dapat

mencapai ketun-

tasan belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

29

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan

survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil dari survei awal sebagai

berikut: (1) siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang, Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11

siswa perempuan. Dilihat dari proses pembelajaran tolak peluru gaya menyamping,

dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil atau belum

sesuai harapan, (2) minat siswa dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi

pembelajaran tolak peluru gaya menyamping masih kurang, (3) model pembelajaran

tolak peluru gaya menyamping yang diterapkan masih membosankan siswa. Guru

kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru kurang kreatif

dalam menciptakan sarana pembelajaran. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar

siswa menurun, sehingga akan berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, (4)

terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Hal ini terbukti dengan

minimnya halaman sekolah, keadaan lapangan yang kurang layak dan letaknya cukup

jauh dari sekolah, serta peralatan olahraga yang dimiliki sekolah masih sangat tidak

sebanding dengan jumlah siswa yang ada.

A. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel yang

telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan tolak peluru gaya

menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi perlakuan pada

pembelajaran penjasorkes dengan memodifikasi sarana pembelajaran, setelah diberi

perlakuan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari

kondisi awal kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan nilai

ketuntasan hasil belajar, setelah diberi perlakuan pada siklus I dan siklus II dari

pembelajaran penjasorkes dengan modifikasi sarana pembelajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

30 1. Kondisi Awal Kemampuan Gerak Dasar Tolak Peluru Gaya Menyamping

dan Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi awal kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan

nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 diketahui melalui observasi dan

tes kemampuan gerakan tolak peluru gaya menyamping yang meliputi tes gerakan

memegang peluru, gerakan menolak peluru, arah tolakan, dan gerakan setelah

peluru lepas dari tangan. Tes awal kemampuan tolak peluru gaya menyamping

tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I ke siklus II yang

diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping? Kondisi awal kemampuan tolak peluru gaya menyamping dan

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping Pada Kondisi Awal

Kategori Jumlah Siswa

Prosentase

Tuntas 13 54%

Belum Tuntas 11 46%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 yaitu hasil

ketuntasan belajar rata-rata 71. Dihitung melalui deskripsi data awal yang telah

diperoleh tersebut, masing-masing aspek menuju kriteria keberhasilan

pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk mengoptimalkan

kualitas pembelajaran materi gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan nilai

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, dengan memodifikasi alat bantu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

31

pembelajaran berupa bola kasti sebagai pengganti peluru untuk kegiatan

pembelajaran pada materi gerak dasar tolak peluru gaya menyamping. Pelaksanaan

tindakan akan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari

4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4)

analisis dan refleksi.

2. Pelaksanaan Tindakan I

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012, maka prosentase

nilai perlu ditingkatkan dengan model pembelajaran yang lebih tepat, yaitu

membuat daya tarik siswa terhadap kegiatan pembelajaran tolak peluru gaya

menyamping sehingga siswa tidak bosan bahkan menjadi senang dalam

melaksanakan pembelajaran dengan cara memodifikasi alat dan sarana

pembelajaran. Pembelajaran dengan memodifikasi alat dan sarana pembelajaran

merupakan bentuk pembelajaran yang dapat mendatangkan daya tarik siswa,

memudahkan dan timbul keberanian sehingga rasa senang akan muncul pada diri

masing-masing siswa. Pada siklus I ini diberikan 2 (dua) bentuk modifikasi alat

bantu pembelajaran. Bentuk modifikasi alat bantu pembelajaran pada siklus I

sebagai berikut: (1) menggunakan bola kasti sebagai pengganti peluru, (2)

menggunakan media tali plastik yang dibentangkan sebagai target peluru.

Pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dengan modifikasi alat

bantu pembelajaran siklus I dilakukan selama satu kali pertemuan, yaitu 2 x 35

menit.

a. Rencana Tindakan SIklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I bersama kolaborator mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh

rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan siklus I diadakan selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

32

kolaborator melakukan penilaian kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012. Dari pelaksanaan

tes diperoleh hasil yang masih kurang optimal, karena masih banyak siswa yang

nilainya kurang dari KKM (70) atau belum tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut

maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I

sebagai berikut : (1) peneliti dengan kolaborator merancang model pembelajaran

dengan memodifikasi alat bantu dan sarana pembelajaran tolak peluru gaya

menyamping, untuk mengoptimalkan kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping pada siswa, (2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerakan tolak peluru gaya menyamping yang

terdiri dari cara memegang peluru, awalan menolak, menolak peluru, arah

tolakkan, dan gerak ikutan dengan memodifikasi alat berupa bola kasti dan alat

bantu tali raffia yang dibentangkan sebagai sasaran atau target. Bersama

kolaborator menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi yang akan

digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping seperti: bola kasti, rafia, peluit, kapur, bendera kecil, roll meter, dan

peluru, (3) bersama kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non

tes. Instrumen tes untuk menilai hasil belajar siswa.

Peningkatan kemampuan gerakan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping

yang dilakukan oleh siswa dan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran. Sedangkan instrument non tes

dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengamati aktifitas dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung

dan melalui formulir penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP,

(4) bersama kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan

siswa dalam melakukan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, (5) peneliti

dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni di lapangan desa

Gunungkarang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

33

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Sabtu tanggal 12 dan 26 Mei 2012, di lapangan desa Gunungkarang. Masing-

masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada

siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator, dan sekaligus

melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Sabtu, 12 Mei 2012)

adalah praktik gerak gerakan tolak peluru gaya menyamping, yaitu: cara

memegang peluru,cara menolak peluru gaya menyamping, arah peluru, gerak

ikutan. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah : (1) peneliti bersama

kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan

berdoa kemudian presensi, (2) peneliti bersama kolaborator memberi motivasi

kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan

peregangan, pemanasan yang lebih dinamis, gerakan dititikberatkan pada gerak

lengan, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni

dorong-mendorong satu tangan dengan pasangan. Cara pelaksanaan bergantian

setelah tangan kanan kemudian tangan kiri. Sebelum siswa melakukan, peneliti

memberikan contoh terlebih dahulu, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan

dorong-mendorong dengan dua tangan dari posisi berhadapan, kemudian

bergantian, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang

gerakan dasar yang baru dilakukan serta memberikan kesempatan untuk bertanya

bagi yang belum tahu, (7) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi

yang ke dua yakni tolak peluru gaya menyamping dengan target bentangan tali

(bola kasti harus melewati atas tali). Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan

contoh yang diberikan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan tolak

peluru gaya menyamping kearah tali yang diberi batas rumbai-rumbai

sebagaimana yang dicontohkan oleh peneliti, (9) bersama dengan kolaborator

memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan

serta memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang masih belum jelas atau

masih mengalami kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai

materi yang ketiga yaknitolak peluru gaya menyamping. Siswa diminta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

34

memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa diminta

melakukan gerakan tolak peluru gaya menyamping secara perseorangan sesuai

yang dicontohkan oleh peneliti, (12) peneliti bersama kolaborator memberikan

motivasi kepada siswa agar dapat melakukan gerakan dasar tolak peluru gaya

menyamping dengan sungguh-sungguh dan benar, (13) para siswa mengulang-

ulang gerakan tersebut sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh peneliti,

(14) diakhir pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai

materi yang akan disampaikan minggu depan, (15) pelajaran diakhiri dengan

pendinginan, kemudian berdoa dan siswa dihitung kembali, akhirnya siswa

dibubarkan untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan ke dua (Sabtu, 19 Mei 2012)

adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian proses

pembelajaran. Urutan pelaksanaannya adalah: (1) bersama kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdoa, kemudian

presensi, (2) peneliti bersama kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan

menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti dan kolaborator memberikan

peregangan dan pemanasan dengan push-ups, (4) siswa mengulangi pembelajaran

tolak peluru gaya menyamping dengan bola kasti dan media tali plastik, (5)

peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan

praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback)

kepada siswa yang melakukan praktik gerakan tolak peluru gaya menyamping,

serta menyiapkan materi selanjutnya, (6) dengan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan tolak peluru gaya menyamping dengan alat bantu pembelajaran yang

telah diajarkan, (7) peneliti bersama kolaborator melakukan tes untuk siklus I,

dengan mencatat dan menilai kualitas pada blangko penilaian yang telah disiapkan,

(8) diakhir pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap

hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai

pelaksanaan tes kemampuan yang terdiri dari: tes memegang dan awalan tolak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

35

peluru gaya menyamping, gerak menolak peluru, arah peluru, dan gerakan ikutan

dalam bentuk praktik.

Pada pertemuan (Sabtu 19 Mei 2012), peneliti melakukan tes kemampuan

gerak dasar tolak peluru gaya menyamping pada siklus I. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator menyiapkan

siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu

untuk melakukan tes kemampuan gerak dasar yang terdiri dari: tes memegang dan

awalan tolak peluru gaya menyamping, gerak menolak peluru, arah peluru, dan

gerakan ikutan dalam bentuk praktik dilakukan berulang-ulang. Peneliti bersama

kolaborator melakukan tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan

gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dengan menggunakan blangko

penilaian yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator

melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi dan Interprestasi Tindakan I

Observasi dan interprerstasi tindakan I dilakukan selama tindakan I

berlangsung. Peneliti bersama kolaborator melakukan observasi dan interprestasi

tindakan I, adapun pelaksanaan tindakan I yakni: (1) sebelum pembelajaran

berlangsung peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran, (2) sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan kolaborator

melaksanakan pretest sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal

dengan tes akhir pada siklus I, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran gerak

dasar tolak peluru gaya menyamping, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur

pembelajaran (sintaks) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,

unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi verbal oleh siswa, (4) peneliti

mengamati proses pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya menyamping

dengan alat bantu bola kasti pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari. Pada pertemuan pertama (Sabtu, 19 Mei 2012, selama 2 x

35 menit), peneliti mengajarkan materi gerak dasar tolak peluru gaya menyamping

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

36

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran, yakni peluru diganti bola kasti

dengan target melewati tali yang dibentangkan. Pada pertemuan ke dua (Sabtu, 26

Mei 2012, selama 2 x 35 menit) peneliti memberikan materi yang sama,

mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan tes akhir

siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar

observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

menerima pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya menyamping melalui

modifikasi bola kasti dan media tali plastik, (5) Tes ini digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan

gerak dasar tolak peluru gaya menyamping setelah diberi tindakan I.

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan I, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar

gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola kasti dan tali rafia pada

siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Kondisi Siklus I Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak peluru gaya

menyamping Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang.

Kategori Jumlah Siswa

Prosentase

Tuntas 16 67%

Belum Tuntas 8 33%

Jumlah 24 100%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

37

Tabel 6. Peningkatan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya

Menyamping Dari Kondisi Awal Ke Siklus I.

Kategori Kondisi Awal Prosentase Siklus I Prosentase

Tuntas 13 54% 16 67%

Belum Tuntas 11 46% 8 33%

Jumlah 24 100% 24 100%

Berdasarkan data peningkatan kemampuan tolak peluru gaya menyamping

dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I rata-rata meningkat sebesar 3

(12,5%). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi perlakuan pada siklus I

kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan ketuntasan belajar

mengalami peningkatan. Perhitungan peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar

dari kondisi awal ke siklus I terlampir.

Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilan tindakan I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan

tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan cara yang baru

disampaikan oleh peneliti yang dengan melalui penjelasan kolaborator dan

peneliti, penyampaian materi model inovatif dengan permainan yang kompetitif

pada pemanasan dan modifikasi alat bantu pembelajaran dalam melaksanakan

pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, yakni: cara memegang

peluru, awalan gaya menyamping, menolak peluru, dan gerak ikutasn siswa

merasa senang dengan kegiatan belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran

sehingga siswa mudah melakukan gerakan gerak dasar yang selama ini dianggap

sulit, membosankan, melelahkan, dan malas untuk melakukannya, disamping itu

model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses

pembelajaran pada materi yang sama, (2) Siswa mudah dalam menyerap

pelaksanaan kegiatan menggunakan modifikasi karena sangat membantu siswa

dalam melakukan tolak peluru gaya menyamping karena dengan Bola Kasti siswa

tidak takut sakit sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

38

dan siswa dapat secara cepat menyesuaikan materi karena sudah melihat gerakan

yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga

materi yang disampaikan lebih terarah.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini masih terdapat beberapa kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut adalah : (1) sebagian besar

siswa belum dapat mempraktikkan gerakan dasar tolak peluru gaya menyamping

dengan baik dan benar, (2) saat melakukan gerak menolak dengan satu tangan

kebanyakan siswa masih belum menolak tetaqpi melempar, hal ini berarti siswa

belum dapat melakukan gerakan yang diharapkan peneliti, (3) masih ada beberapa

siswa yang tidak serius dalam melaksanakan pembelajaran, hal ini dibuktikan

dengan adanya siswa yang melakukan passing dengan gerakan semaunya atau

berlebihan, (4) kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan tolak peluru gaya

menyamping melewati tali rafia sehingga siswa belum menunjukkan kualitas

gerakan tolak peluru gaya menyamping yang optimal.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan observasi tindakan I tersebut, bersama dengan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus atau tindakan I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2)

pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I atau tindakan I, (3) tes awal

untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum mendapatkan tindakan,

(4) model pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dengan kolaborator mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses pembelajaran serta transfer materi dapat

berlangsung lebih maksimal, (5) hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I

belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih ada nilai siswa yang dibawah

KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasan nilai siswa

sebesar 80%, sehingga dilanjutkan ke siklus II, (6) kelebihan dan keberhasilan

dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7)

dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

39

pelaksanaan tindakan I, maka disusun langkah antisipatif yakni: a) siswa diminta

mengingat gerakan tolak peluru gaya menyamping sesuai yang telah diajarkan, b)

peneliti bersama kolaborator memberikan reward (penghargaan) bagi siswa yang

dapat melakukan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping secara baik dan

benar, c) peneliti tidak hanya berada didepan saja saat memberikan penjelasan

kepada siswa. Peneliti juga selalu memonitor siswa yang berada di bagian

belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran, d) peneliti

dengan dibantu kolaborator mengatur jalannya proses pembelajaran.

Bersama kolaborator sepakat menyusun tindakan perbaikan dan membatalkan

sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.

3. Deskripsi Tindakan II

Tindakan atau siklus II adalah tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam

pelaksanaan tindakan pada siklus I rata-rata siswa menunjukkan hasil yang kurang

maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan tindakan

atau siklus II mengacu pada pelaksanaan tindakan siklus I, karena merupakan

perbaikan dari tindakan siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II

ini diantaranya adalah:

a. Rencana Tindakan II

Bersama dengan kolaborator peneliti mendiskusikan rencana tindakan atau

siklus II yang akan dilaksanakan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

tindakan pada siklus II mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti bersama kolaborator

merancang rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama

kolaborator merancang skenario model pembelajaran dengan memodifikasi alat

bantu pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, untuk

meningkatkan motivasi siswa serta kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping. Dengan sistem pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti

menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

40

pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti mendemonstrasikan

keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap, c)

bersama dengan kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan pembelajaran

awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik ?,

member umpan balik, e) peneliti menyiapkan kesempatan melakukan pelatihan

lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks

dalam kehidupan sehari-hari, (2) dengan kolaborator menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) gerak dasar tolak peluru gaya menyamping yang

terdiri dari gerakan cara pegang peluru, menolak peluru, arah tolakan, gerak ikutan

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran berupa bola kasti dan penggunaan

media tali rafia sebagai target. Peneliti bersama kolaborator menyiapkan alat

seperti peluit, tali plastik, bola kasti, bendera kecil, kapur, dan roll meter, (3)

bersama dengan kolaborator peneliti menyusun alat evaluasi berupa tes dan non

tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan hasil belajar siswa dan

motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran yang dimodifikasi yaitu alat

bantu pembelajaran dengan menggunakan bola kasti ukuran peluru sebagai

pengganti peluru sebenarnya. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan

sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan melalui formulir

penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) bersama dengan

kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan siswa

dalam melakukan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, (5) bersama dengan

kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan siklus II, yakni di lapangan desa

Gunungkarang, karena halaman sekolah tidak cukup dan kurang aman.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan atau siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu

yakni pada hari Sabtu tanggal 26 Mei dan 2 Juni 2012, di lapangan desa

Gunungkarang. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit.

Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti

bersama kolaborator/guru pamong, dan sekaligus melaksanakan observasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

41

terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses pembelajaran dalam siklus II ini

adalah pengulangan, sebab materi secara dasar telah diberikan pada siklus

sebelumnya.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Sabtu, 2 Juni 2012)

adalah praktik gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, yaitu: tolak peluru gaya

menyamping dengan target tali rafia. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah:

(1) bersama kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran

dengan berdoa kemudian presensi, (2) bersama dengan kolaborator memberi

motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti

memberikan peregangan dan pemanasan dengan menitik beratkan kekuatan

lengan, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni

tolak peluru gaya menyamping ke tali rafia. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan contoh yang diberikan peneliti, (5) siswa diminta untuk melakukan

gerakan tolak peluru gaya menyamping melewati tali rafia, sesuai dengan contoh

yang diberikan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

kepada yang masih belum jelas atau menemui kesulitan, (7) peneliti bersama

kolaborator menyampaikan penjelasan mengenai materi yang kedua yaitu tolak

peluru gaya menyamping melewati tali rafia sebagaimana yang dicontohkan

peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan tolak peluru gaya menyamping

melewati tali rafia sesuai contoh dari peneliti, (9) peneliti bersama kolaborator

meberikan bimbingan dan evaluasi terhadap siswa setelah melakukan latihan

tentang tolak peluru gaya menyamping serta memberikan kesempatan pada siswa

untuk bertanya apabila mengalami kesulitan, (10) peneliti menyampaikan

penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni, tolak peluru gaya menyamping.

Siswa diminta untuk memperhatikan contoh pelaksanaan tolak peluru gaya

menyamping satu persatu, (11) siswa diminta melakukan gerakan tolak peluru

gaya menyamping sesuai dengan yang dicontohkan peneliti, (12) bersama dengan

kolaborator memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerak

dasar tolak peluru gaya menyamping dengan sungguh-sungguh, (13) siswa

mengulang-ulang gerakan tolak peluru gaya menyamping, (14) diakhir pertemuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

42

peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang

telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan

disampaikan minggu depan, (15) pelajaran diakhiri dengan berdoa dan siswa

dihitung kembali, kemudian siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan ke 2 (Sabtu, 2 Juni 2012) adalah

melakukan pengulangan materi pada pertemuan pertama dan melakukan penilaian

proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut adalah: (1) peneliti bersama

dengan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran

dengan berbaris, berdoa, kemudian presensi, (2) peneliti bersama kolaborator

memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)

peneliti memberikan peregangan dan pemanasanseperti pertemuan sebelumnya,

(4) siswa melakukan gerakan tolak peluru gaya menyamping dengan

menggunakan bola kasti, (5) peneliti bersama-sama dengan kolaborator

melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh

siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan

praktik gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, serta menyiapkan materi

selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes

akhir siklus II dengan memanggil satu per satu untuk melakukan gerakan tolak

peluru gaya menyamping yang telah diajarkan, (7) bersama dengan kolaborator

melakukan tes untuk siklus II, dengan mencatat dan menilai kualitas gerakan tolak

peluru gaya menyamping pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir

pertemuan peneliti bersama kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai

pelaksanaan tes kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping yang

meliputi memegang peluru, awalan, tolakkan, arah tolakkan, gerak ikutan.

c. Observasi dan Interprestasi Tindakan II

Observasi dan interprestasi siklus atau tindakan II dilakukan selama tindakan

II berlangsung. Dengan kolaborator melakukan observasi dan interprrestasi

tindakan II, adapun pelaksanaan tindakan II yakni: (1) peneliti mengamati proses

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

43

pembelajaran gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dengan memodifikasi

alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada siswa

kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012, (2) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator

bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II

sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti

melakukan proses pembelajaran gerakan tolak peluru gaya menyamping, dalam

hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model

pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demonstrasi/unjuk kerja contoh,

serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (4) bersama dengan

kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses

pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti bersama kolaborator memberikan

contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang

diperintahkan peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses

pembelajaran diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktifitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan

tidak cepat merasa lelah dan bosan. Dari hasil penilaian siswa yang kurang aktif

selama kegiatan pembelajaran berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara

mereka ada yang kurang menyukai materi, (5) peneliti bersama kolaborator dan

siswa selalu memberikan applause kepada setiap penampilan siswa. Peneliti dan

kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti kata “bagus sekali”,

“Ya bagus”, “Contoh yang ini!”, dan lain-lain. Suasana tampak lebih hidup dengan

semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) bersama kolaborator melakukan

penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan siswa saat melakukan

gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa optimalnya pengaruh modifikasi alat bantu pembelajaran terhadap hasil

belajar tolak peluru gaya menyamping siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

44

d. Deskripsi Data Hasil Setelah Tindakan II.

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar

gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan nilai ketuntasan hasil belajar

dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari

tahun pelajaran 2011/2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping Siklus II.

Kategori Jumlah Siswa

Prosentase Tuntas 21 87,5% Belum Tuntas 3 12,5% Jumlah 24 100%

Tabel 8. Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Tolak Peluru Gaya Menyamping

dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II. Kategori Siklus I Prosentase Siklus II Prosentasae

Tuntas 16 67% 21 87,5%

Belum Tuntas 8 33% 3 12.5%

24 100% 24 100%

Berdasarkan data peningkatan nilai hasil belajar dari siklus I ke siklus II

menunjukkan, siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari

tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata meningkat sebesar 1 (4,2%). Hal ini

menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus II hasil belajar gerak

dasar tolak peluru gaya menyamping dan ketuntasan belajar mengalami

peningkatan. Penghitungan peningkatan nilai ketuntasan hasil belajar siklus I ke

siklus II terlampir.

Disamping itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus II kemampuan gerakan

dasar dan hasil belajar tolak peluru gaya menyamping mengalami peningkatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

45

Peningkatan kemampuan hasil hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 9. Peningkatan Nilai Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Kategori Kondisi Awal Prosentase Siklus II Prosentasae

Tuntas 13 54% 21 87,5%

Belum Tuntas 11 46% 3 12.5%

24 100% 24 100%

Berdasarkan data peningkatan kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping dan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II menunjukkan

kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri

1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata

peningkatan nilai hasil belajar 4 (16,7%). Hal ini menunjukkan bahwa, setelah

diberi perlakuan pada siklus II kemampuan gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping dan ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan. Penghitungan

peningkatan nilai hasil belajar dari kondisi awal ke siklus II terlampir.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan tindakan II

berlangsung hasil belajar siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target

dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai

tolok ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada

pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian besar siswa telah mampu

melakukan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping, yakni dari mulai

memegang peluru dan awalan, menolakkan peluru, arah peluru, dan gerak ikutan

setelah menolak peluru dapat dilakukan dengan baik. Walau ada sebagian kecil (2

siswa) yang melakukannya kurang baik, (2) dengan bantuan kolaborator, proses

transfer materi kepada siswa berjalan lancar dan menyenangkan. Melalui

penguatan pembelajaran dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran siswa lebih

tertarik dan senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

46

e. Analisis dan Refleksi Siklus/Tindakan II

Berdasarkan observasi tindakan/siklus II tersebut, peneliti bersama

kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan

frekuensi pertemuan pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan hasil yang

sesuai yakni dua kali pertemuan dengan satu kali pertemuan untuk pengambilan

data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada

sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah penyempurnaan gerakan, (2)

pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II, (3) model pembelajaran

dengan memodifikasi yang diterapkan telah mampu mengatur kondisi kelas,

sehingga proses pembelajaran serta transfer materi dapat berlangsung lebih

maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana

dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada siklus II maka Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) telah memenuhi target dari rencana target yang telah

ditetapkan, dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dapat dipaparkan

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Perbandingan peningkatan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya

menyamping pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

47

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Dari Kondisi Awal ke Siklus I.

Rata-rata Kondisi

Awal Hasil Belajar

Rata-rata Peningkatan

Siklus I Peningkatannya

71 74 3 = 4,5%

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar Tolak Peluru Gaya Menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus I sebagai berikut

Gambar 6. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012 mengalami peningkatan meskipun masih sangat kecil. Hal ini dapat

dilihat bahwa, rata-rata ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari

kondisi awal ke siklus I sebesar 3.

Kondisi Awal, 71 Siklus I, 74

Peningkatan, 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

48 2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke

siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-rata Hasil

Belajar Siklus I

Rata-rata Peningkatan

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

74 75 1 = 0,6%

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari

tahun peljaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 7. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II

Siklus I, 74 Siklus II, 75

Peningkatan, 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

49

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

tolak peluru gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan

meskipun sedikit. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil belajar mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 1.

3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Rata-rata Hasil

Belajar Kondisi Awal

Rata-rata Peningkatan

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

71 75 4 = 5,5 %

Lebih jelasnya berikut disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

50

Gambar 8. Peningkatan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa

kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran

2011/2012 mengalami peningkatan yang cukup. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II

sebesar 4.

4. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar pada Kondisi Awal

Prosentase hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Kondisi Awal, 71 Siklus II, 75

Peningkatan, 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

51

Tabel 13. Prosentase Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang.

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 81 Baik Sekali Tuntas 2 8%

76 – 81 Baik Tuntas 4 17%

70 – 75 Cukup Tuntas 7 29%

< 70 Kurang Belum Tuntas 11 46%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas)

sebanyak 2 siswa (8%) kategori baik (tuntas) sebanyak 4 siswa (17%), kategori

cukup (tuntas) sebanyak 7 siswa (29%), dan yang masih berada di bawah KKM

atau belum tuntas sebanyak 11 siswa (46%).

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar tolak peluru gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal sebagai

berikut:

Gambar 9. Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal

11 Siswa Kurang

46% 7 Siswa Cukup

29%

4 Siswa Baik 17%

2 Siswa Baik Sekali

8%

Prosentase Hasil Belajar Kondisi Awal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

52 5. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I

Prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I hasil belajar siswa kelas V SD

Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 14. Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Pada Siklus I

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 81 Baik Sekali Tuntas 4 17%

76 – 81 Baik Tuntas 1 4%

70 – 75 Cukup Tuntas 11 46%

< 70 Kurang Belum Tuntas 8 33%

Jumlah 24 100%

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus I ketuntasan

hasil belajar kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 4 siswa

(17%), kategori baik (tuntas) sebanyak 1 siswa (4%), kategori cukup (tuntas)

sebanyak 11 siswa (46%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 8 siswa

(33,3%).

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan hasil

belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

53

Gambar 10. Prosentase Hasil Belajar Siklus I

6. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar pada Siklus II

Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 15. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Pada siklus II.

Rentang

Nilai Kategori Kriteria

Jumlah

Anak Prosentase

> 81 Baik Sekali Tuntas 2 8%

76 – 81 Baik Tuntas 4 17%

70 – 75 Cukup Tuntas 15 63%

< 70 Kurang Belum tuntas 3 13%

Jumlah 24 100%

8 Siswa Kurang 33%

11 Siswa Cukup 46%

1 Siswa Baik 4%

4 Siswa Baik Sekali 17%

Prosentase Hasil Belajar Siklus I

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

54

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, pada siklus II ketuntasan

hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari

tahun pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 2 siswa

(8%), kategori baik (tuntas) sebanyak 4 siswa (17%), kategori cukup (tuntas)

sebanyak 15 siswa (63%), dan kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 3 siswa

(12,5%).

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

hasil belajar tolak peluru gaya menyamping siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II

sebagai berikut:

Gambar 11. Prosentase Hasil Belajar Siklus II

3 siswa Kurang

13%

15 Siswa Cukup 62%

4 Siswa Baik 17%

2 Siswa Baik Sekali

8%

Prosentase Hasil Belajar Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

55

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan mulai dari kondisi awal ke siklus I dan

ke siklus II dapat dinyatakan bahwa telah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran

(baik proses maupun hasil) kemampuan rangkaian gerak tolak peluru gaya

menyamping dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah

ini

1. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II.

Prosentase peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1

Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi

awal ke siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 12. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I dank e Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan

Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki kategori baik sekali (tuntas)

sebanyak 2 siswa (8%), dan kategori baik sebanyak 4 siswa (17%), kategori

0

10

20

30

40

50

60

70

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

46

33

13

29

46

63

17

4

17

8

17

8

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

56

cukup (tuntas) sebanyak 7 siswa (29%), kategori kurang (belum tuntas) sebanyak

11 siswa (46%). Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu yang masuk dalam

kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 4 siswa (17%), kategori baik sebanyak 1

siswa (4%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 11 siswa (46%), kategori kurang

(belum tuntas) sebanyak 8 siswa (33%). Pada siklus II yang masuk dalam

kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 2 siswa (8%), kategori baik (tuntas)

sebanyak 4 siswa (17%), kategori cukup (tuntas) sebanyak 15 siswa (63%),

kategori kurang (belum tuntas) sebanyak 3 siswa (13%).

2. Prosentase Pencapaian Target

Pada rancangan tindakan siklus II ditargetkan peningkatan ketuntasan hasil

belajar dari kondisi awal ke siklus I sebesar 20%, yaitu dari 50% menjadi 70%,

dan dari siklus I ke siklus II target kenaikan ketuntasan hasil belajar yang ingin

dicapai adalah 10%, yaitu dari 70% menjadi 80%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa target yang direncanakan ternyata

dapat terlampaui, hal ini dapat dilihat dari kondisi awal siswa yang tuntas belajar

sebanyak 13 siswa dari 24 siswa atau hanya 54%. Pada siklus I mengalami

peningkatan yaitu 16 siswa dari 24 siswa atau 67%. Pada siklus II mengalami

peningkatan yang signifikan, yaitu dari 24 siswa yang tuntas belajar sebanyak 21

siswa atau sebesar 88%. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk

grafik sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

57

Gambar 13. Prosentase Peningkatan Hasil Belajar.

Gambar 14. Perbandingan Rencana Dengan Pencapaian Target.

13 Siswa Tuntas Kondisi Awal

26%

16 Siswa Tuntas Siklus I

32%

21 Siswa Tuntas Siklus II

42%

Prosentase Peningkatan Ketuntasan Dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

50

70

80

54

67

88

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Perbandingan Rencana Target Dengan Hasil Yang Dicapai

Rencana

Tercapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

58

Jika dilihat dalam grafik tersebut di atas, yang tampak kurang serasi adalah

pada siklus II, karena ternyata target belum tercapai, namun karena sebelum

pelaksanaan tindakan pada siklus II peneliti bersama observer telah memperbaiki

proses pembelajaran maka pada siklus II justru dapat melampaui target yang

direncanakan yaitu target 80% tetapi realitas menunjukkan dapat mencapai 88%

sehingga penelitian ini cukup hanya sampai siklus II.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

59

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang

Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus.

Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada Bab IV, diperoleh simpulan yaitu memodifikasi alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat mengoptimalkan

kemampuan hasil belajar gerak dasar tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas

V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun pelajaran 2011/2012.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal ke

siklus I dan ke siklus II, nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal hanya

menunjukkan 13 anak dari 24 siswa yang tuntas belajar (54%), siklus I sebanyak 16

siswa dari 24 siswa yang tuntas belajar (67%), dan pada siklus II sebanyak 21 siswa

dari 24 siswa yang tuntas dalam belajar (88%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses

pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak

guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi,

mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang

digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu

minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat/media

pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan penggunaan

alat bantu dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga

penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang ingin

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR …... · keterampilan gerak dasar tolak peluru gaya menyamping dan observasi dari proses pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan

60 menggunakan media yang berupa peralatan yang sederhana, mudah diperoleh, dan

murah yang ada di sekitar kita seperti tali, bola plastik, tembok, bilah-bilah bambu atau

yang dapat dibuat sendiri atau alat lain yang dapat digunakan sebagai media alternatif

dalam pembelajaran penjasorkes. Bagi guru mata pelajaran pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

peningkatan hasil belajar gerak dasar yang efektif dan menarik yang membuat siswa

lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang

pada awalnya membosankan dan melelahkan menjadi pembelajaran yang

menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi siswa kelas V SD Negeri 1 Gunungkarang Kecamatan Bobotsari tahun

pelajaran 2011/2012 hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan keterampilan

dalam mengembangkan materi, meningkatkan disiplin, kerja sama sehingga

kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan

peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu siswa hendaknya mau

membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritik agar

dapat memperbaiki kualitas belajarnya dan mau menggunakan fasilitas yang dapat

mendukung kelancaran proses pembelajaran.

2. Bagi guru Penjasorkes apabila mengalami kesulitan dalam pembelajaran gerak

dasar tolak peluru gaya menyamping sebaiknya menggunakan alat bantu

pembelajaran berupa bola kasti atau yang sejenisnya yang besarnya sama dengan

peluru, dan menggunakan media tali sebagai target atau yang sejenisnya sebagai

solusinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user