untuk pembahsan refrensi

12
Pembahasan4.1 Pemeriksaan Denyut Nadi dan Pengukuran Tekanan Darah Denyut nadi ( pulse rate ) menggambarkan frekuensi kontraksi jantungseseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, ataumerasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakanauskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suaraalami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).Pada umumnya, pengukuran denyut nadidapat dilakukan padasembilan titik yaitu arteriradialis, arteri brakhialis,arteri carotis communis,arteri femoralis, arteridorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis,arteri apical, arteri tibialis posterior (Michael, 2006).Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya darah melaluiarteri. Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan den gan kontraksi danrelaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan vena.Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit atauyang dikenal dengan heart rate (Quan, 2006). PMI, atau Point of Maximal Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dariujung sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan pada titik ini pula

Upload: aly-firdaus

Post on 24-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pembahasn

TRANSCRIPT

Page 1: untuk pembahsan refrensi

Pembahasan4.1 Pemeriksaan Denyut Nadi dan Pengukuran Tekanan DarahDenyut nadi ( pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantungseseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, ataumerasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakanauskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suaraalami yang diproduksi dalam tubuh (Saladin, 2003).Pada umumnya, pengukuran denyut nadidapat dilakukan padasembilan titik yaitu arteriradialis, arteri brakhialis,arteri carotis communis,arteri femoralis, arteridorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis,arteri apical, arteri tibialis posterior (Michael, 2006).Pulsa denyut nadi terbentuk seiring dengan didorongnya darah melaluiarteri. Untuk membantu sirkulasi, arteri berkontraksi dan berelaksasi secara periodik; kontraksi dan relaksasi arteri bertepatan dengan kontraksi danrelaksasi jantung seiring dengan dipompanya darah menuju arteri dan vena.Dengan demikian, pulse rate juga dapat mewakili detak jantung per menit atauyang dikenal denganheart rate (Quan, 2006). PMI, atau Point of Maximal Impulse, dapat ditemukan pada sisi kiri dada, kurang lebih 2 inci ke kiri dariujung sternum. Titik ini dapat dipalpasi dengan mudah; dan pada titik ini pula

 13 biasanya

Page 2: untuk pembahsan refrensi

apical pulse diperiksa secara auskultasi dengan menggunakanstetoskop.Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuanluas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukuptinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalutinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung. Umumnya, duaharga tekanan darah diperoleh dalam pengukuran, yakni tekanan sistole dandiastole.Sistole dan diastole merupakan dua periode yang menyusun satu siklus jantung. Diastole adalah kondisi relaksasi, yakni saat jantung terisi oleh darahyang kemudian diikuti oleh periode kontraksi atau sistole. Satu siklus jantungtersusun atas empat fase (Saladin, 2003),1. Pengisian ventrikel (ventricular filling )Adalah fase diastolik, saat ventrikel mengembang dan tekanannya turundibandingkan dengan atrium. Pada fase ini, ventrikel terisi oleh darah dalamtiga tahapan, yakni pengisian ventrikel secara cepat, diikuti dengan pengisianyang lebih lambat (diastasis), hingga kemudian proses diakhiri dengan sistoleatrial. Hasil akhir diperoleh EDV ( End Diastolic Volume), yang merupakanvolume darah total yang mengisi tiap ventrikel, besarnya kurang lebih 130 mL.2. Kontraksi isovolumetrik (isovolumetric contraction)Mulai fase ini, atria repolarisasi, dan berada dalam kondisi diastole selama sisasiklus. Sebaliknya, ventrikel mengalami depolarisasi dan mulai berkontraksi.Tekanan dalam ventrikel meningkat tajam, namun darah masih belum dapatkeluar dari jantung dikarenakan tekanan pada aorta (80 mmHg) dan pulmonarytrunk(10 mmHg) masih lebih tinggi dibandingkan tekanan ventrikel, sertamasih menutupnya keempat katup jantung. Dalam fase ini, volume darahdalam ventrikel adalah tetap, sehingga dinamakan isovolumetrik.

. Pompa ventrikuler (ventricular ejection)Pompa darah keluar jantung dimulai ketika tekanan dalam ventrikelmelampaui tekanan arterial, sehingga katup semilunaris terbuka. Harga tekanan puncak adalah 120 mmHg pada ventrikel kiri dan 25 mmHg pada ventrikelkanan. Darah yang keluar jantung saat pompa ventrikuler dinamakanStrokeVolume (SV), yang besarnya sekitar 54% dari EDV. Sisa darah yang tertinggaldisebut End Systolic Volume (ESV); dengan demikian SV = EDV –  ESV.4. 

Page 3: untuk pembahsan refrensi

Relaksasi isovolumetrik (isovolumetric relaxation)tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.Aliran darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat danmempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensidan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanandalam manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dantekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu.Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga samameningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras.Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombangnadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjaditeredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah olehgelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suarahilang sama sekali sebagai aliran laminar dan aliran darah menjadi normalkembali (Rushmer, 1970). Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyikorotkoff , yakni bunyi yangditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial dari arteri brachialis.Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, sepertihalnya aktivitas hormon, rangsang saraf simpatis, jenis kelamin, umur, suhutubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan aktivitas fisik.4.2 Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan DarahDenyut nadi merupakan cermin respon jantung terhadap kebutuhanoksigen tubuh. Kecepatan denyut nadi dapat digunakan sebagai patokan respontubuh terhadap kebutuhan oksigen pada keadaan basal. (Mohrman D and JaneH,2006) Pada praktikum ini hasil yang di dapat menunjukkan peningkatandenyut nadi pada perubahan posisi dari berbaring telentang, duduk, dan berdiri.Ketika mahasiswa coba berbaring telentang di dapatkan rata-rata sebesar 80,25,ketika duudk di dapatkan rata-rata denyut nadi sebesar 80, dan ketika berdirididapatkan rata-rata denyut nadi sebesar 89.Tekanan darah memiliki sifat yang dinamis. Pada perubahan posisi tubuhdari berbaring telentan, duduk, dan berdiri, tekanan darah mengadakanpenyusaian untuk dapat tetap menunjang kegiatan tubuh. (Mohrman D andJane H,2006) Pada keadaan berbaring telentang didapatkan rata-rata tekanansistolik sebesar 118,25 dan diastolic sebesar 79, sedangkan pada keadaanduduk tekanan sistolik didapatkan rata-rata sebesar 118,75 dan diastolicsebesar 80,75, pada keadaan berdiri tekanan sistolik didapatkan rata-ratasebesar 116,25 dan diastolic sebesar 83. Pengukuran tekanan sistolik dandiastolic mengalami fluktasi, seharusnya tekanan sistolik dan diastolicmenunjukkan peningkatan dari posisi berbaring telentang, duduk dan berdiri. Naiknya tekanan sistolik dan diastolik dipengaruhi oleh : (Mohrman D andJane H,2006)1. Tonus OtotTonus otot ketika berbaring telentang lebih kecil dibandingkan dengantonus pada saat duduk atau berdiri. Ketika duduk atau berdiri tonus ototmeningkat sehingga oksigen yang dibutuhkan menjadi lebih besar dan curah jantung (cardiac output) menjadi lebih besar. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan sistolik dan tekanan diastolic serta denyut jantung.(Mohrman D and Jane H,2006)2. Efek Gravitasi dan baroreseptorPada perubahan posisi tubuh, tekanan darah bagian atas tubuh akanmenurun karena pengaruh gravitasi. Darah akan mengumpul pada pembuluhkapasitans vena ekstermitas inferior sehingga pengisian atrium kanan

Page 4: untuk pembahsan refrensi

jantung berkurang dengan sendirinya curah jantung juga berkurang. Penurunan curah jnatung akibat pengumpulan darah pada anggota tubuh bagian bawahcenderung mengurangi darah ke otak.Secara reflektoris, hal ini akan merangsang baroreseptor. Baroreseptor banyak terdapat pada arcus aorta dan sinus caroticus. Respon yang ditimbulkan baroreseptor berupa peningkatan tekanan pembuluh darah perifer, peningkatantekanan jaringan pada otot kaki dan abdomen, peningkatan frekuensi respirasi,kenaikan frekuensi denyut jantung serta sekresi zat-zat vasoaktif. Kedua efekini (gravitasi dan baroreseptor) dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dandiastolic serta denyut nadi. (Mohrman D and Jane H,2006)4.3 Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Denyut Nadi dan Tekanan DarahPada percobaan pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanandarah di kelompok kami, didapatkan hasil melalui pengukuran langsung padamahasiswa coba, Rizka Febriyanti yang berumur 19 tahun yang melakukanaktivitas naik turun bangku/kursi selama dua menit. Sebelum melakukanaktivitas, Rizka sebagai mahasiswa coba diukur terlebih dahulu denyut nadidan tekanan darahnya, hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yangdigunakan sebagai control sebelum melakukan latihan fisik. Data pra-latihanyang didapat adalah sebesar 72 kali/ menit untuk variable denyut nadi dengantekanan darah sebesar 119/79,5 .Setelah melakukan latihan fisik berupa naik-turun bangku selama 1 menit,denyut nadi dan tekanan darah mahasiswa coba diukur kembali. Pada menit ke-1 didapatkan peningkatan aktivitas pada denyut nadi yaitu sebesar 110 kali/menit. Peningkatan denyut nadi yang signifikan ini merupakan hasil darirespon kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot. Kerja ini juga berfungsiuntuk mengangkut O2 yang dibutuhkan oleh otot untuk melakukan kontraksiselama latihan (Ganong, 2003)Pada latihan fisik akan terjadi perubahan pada sistem cardiovaskular yaitu peningkatan curah jantung dan redistribusi darah dari organ yang kurang aktifke organ yang aktif. Peningkatan curah jantung ini dilakukan denganmeningkatkan isi sekuncup dan denyut jantung10. Disaat melakukan latihanfisik maka otot jantung akan mengkonsumsi O2 yang ditentukan oleh faktortekanan dalam jantung selama kontraksi sistole. Ketika tekanan meningkatmaka konsumsi O2 ikut naik pula. Konsumsi O2 oleh otot jantung ini dapatdihitung dengan mengalikan denyut nadi dan tekanan darah sistolik.(Nadi H,1992)Selain denyut nadi, perubahan juga dapat dilihat pada tekanan darahsistolik dan diastolik. Berbeda dengan denyut nadi, pada menit ke-1 setelahmelakukan latihan, kami menemukan adanya penurunan pada tekanan darah baik pada tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. Setelahmelakukan latihan fisik tekanan darah turun hingga mencapai angka 115/78.Menurut teori yang ada penurunan tekanan darah setelah melakukanlatihan fisik dapat terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran danrelaksasi. Aktivitas fisik tersebut dapat melemaskan pembuluh-pembuluhdarah, sehingga tekanan darah menurun, sama halnya dengan melebarnya pipaair akan menurunkan tekanan air. Dalam hal ini, latihan fisik/olahraga dapatmengurangi tahanan perifer.Penurunan tekanan darah juga dapat terjadi akibat berkurangnya aktivitasmemompa jantung(Medical Journal, 2006). Otot jantung pada orang yang rutinmelakukan latihan fisik sangat kuat, maka otot jantung pada individu tersebut berkontraksi lebih sedikit daripada otot jantung individu yang jarang berolahraga, untuk memompakan volume darah yang sama (Mirkin G andHoffman M, 1978). Karena

Page 5: untuk pembahsan refrensi

olahraga dapat menyebabkan penurunan denyut jantung (Fox EL,1988), maka olahraga akan menurunkan

cardiac output , yang pada akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah.Peningkatan efisiensikerja jantung dicerminkan dengan penurunan tekanan sistolik, sedangkan penurunan tahanan perifer dicerminkan dengan penurunan tekanan diastolik.(Ganong, 1995)Pengukuran pada denyut nadi dan tekanan darah dilakukan kembali padamenit ke-3 setelah latihan fisik, ditemukan perubahan yang menunjukkansistem kerja jantung menuju kembali ke keadaan awal yaitu berupa turunnyakembali denyut nadi. Akan tetapi kondisi ini belum diikuti denganmeningkatnya kembali tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.Ketiga variable baru dapat kembali ke keadaan normal pada menit ke-5 yaitudengan denyut nadi sebesar 74 kali/ menit dan tekanan darah sebesar 110/82.5. Diskusi Jawaban Pertanyaan1) Sebutkan pengertian dari tekanan darah!Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap satuanluas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan darah harus adekuat, yaitucukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan kerja tambahan bagi jantung.2) Pada pembuluh darah apa sajakah saudara dapat memeriksa denyutnadi?Arteri Radialis (pada pergelangan tangan lateral), Arteri Brachialis (padalengan atas medial), Arteri Karotis (pada leher), Arteri Temporalis (padatulang pelipis), Arteri Femoralis (pada lipatan paha), Arteri Poplitea (padalipatan lutut), Arteri Dorsalis Pedis (pada punggung kaki), Ictus Cordis(pada dinding iga).3) Sebutkan perbedaan antara pengukuran tekanan darah cara palpasidengan cara auskultasi ?Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi.Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, ataumerasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaandikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan denganmendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Alat yangdigunakan pada saat pengukuran tekanan darah dengan mengunakan cara palpasi adalah sphygmomanometer (tensimeter) sedangkan pengukurantekanan darah dengan cara auskultasi menggunakan sphygmomanometer(tensimeter) ditambah dengan stethoscope. Palpasi hanya dapat mengukurtekanan sistolik sedangkan auskultasi dapat mengukur tekanan sistolik dandiastolik. Pada cara palpasi kita bisa mendapatkan tekanan sistolik padasaat tidak adanya lagi teraba denyutan dari arteri radialis. Sedangkan pada pengukuran secara auskultasi kita bisa mendapatkan tekanan sistolik saatterdengar suara denyut nadi pertama dan pada saat suara denyut nadi itumenghilang maka kita bisa mendapatkan tekanan diastolik.4) Mengapa pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada lengan ataskanan?

Page 6: untuk pembahsan refrensi

Pemeriksaan pada lengan atas hasilnya lebih akurat karena lokasinya lebih jauh dari jantung disbanding dari lengan kiri sehingga suaranya tidakterlalu bising. Dengan demikian dapat menentukan tekanan darah sistolikdan tekanan darah diastolic dengan tepat dan mendapat hasil yang akuratJelaskan mengenai mekanisme yang mendasari timbul dan hilangnyasuara bising yang dipakai untuk menentukan tekanan darah sistolikdan diastolik!- Bising sistolik terjadi antara suara 1 dan 2- Bising diastolic antara 2 dan 1 Bising terjadi di awal diastole.Awal diastole, sebelum katup atrioventrikularis membuka dan sebelumkatup semilunaris menutup. Saat membuka dan menutupnya tidak bersamaan,ada keadaan isovolumetrik terlebih dulu(katup semilunarmenutup). Saat ini tidak ada katup yang membuka akses masuk darah keventrikel setelah itu katup atrioventrikuler terbuka.Urutannya menutupnya katup semilunar –  isovolumetrik – membuka katupatrioventrikuler (diastole).Bising ini bernada rendah dan paling jelas didengar dengan bel stetoskopdan pasien berbaring dalam posisi dekubitus lateral kiri. Karena katupatrioventrikular mengalami stenosis, pengisian cepat tidak terjadi dan ada perbedaan tekanan di sepanjang diastol. Jika pasien mempunyai iramasinus yang normal, kontraksi atrium akan memperbesar perbedaan tekanan pada akhir diastole, atau presistole, dan akan terjadi peningkatan bising pada saat ini. Bising atrioventrikular diastolik merupakan tanda yangsensitif dan spesifik untuk stenosis katup atrioventrikular. Bising sistolikBising sistolik dianggap sebagai bising ejeksi, yaitu bising selama mid-diastolik sesudah fase awal kontraksi isovolumetrik, atau bisa jugadianggap sebagai bising insufisiensi yang terjadi pada seluruh sistolik.Bising yang terjadi pada seluruh sistolik disebut sebagai pansistolik atauholosistolikSuara 1 terjadi saat menutupnya katup atrioventrikuler. Apabila bisingnyasetelah suara 1, berarti penutupan katup atrioventrikularisnya tidak bermasalah. Setelah itu ada fase isovolumetrik,apabila tidak terdenar bising berarti katuo semilunarnya membuka(stenosis) (swartz,1995)6) Apakah pemasangan manset yang terlalu longgar atau terlalu ketatdapat mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah ? Pemasangan manset yang tidak tepat akan mempengaruhihasil pengukurandarah. Jika manset yang dipasang terlalu longgar, maka hasil yangdiperoleh akan menjadi lebih rendah dari yang seharusnya. Jika mansetyang dipasang terlalu ketat, maka hasil yang diperoleh akan lebih tinggidari yang seharusnya.a) Secara teoritis, bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadidan tekanan darah?Secara teori, posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dantekanan darah. Hal ini karena ada efek dari gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaraan darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horizontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dantidak perlu memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantungmemompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehinggakecepatan berdenyut meningkat. b.)

Page 7: untuk pembahsan refrensi

 Apakah hasil praktikum anda sesuai dengan teori?Ya, hasil praktikum sudah sesuai dengan teori.7) Jelaskan yang anda ketahui tentang baroreseptor ?Baroreseptor (atau baroceptors) adalah sensor yang terletak pada pembuluh darah dari beberapa mamalia. Baroreseptor adalah tipemechanoreceptor yang mendeteksi tekanan darah yang mengalirmelaluinya, dan dapat mengirim pesan ke sistem saraf pusat untukmenambah atau mengurangi jumlah resistensi perifer dancardiac output .Baroreseptor dapat segera bertindak sebagai bagian dari sistem feedbacknegatif yang disebutbaroreflex, sesegera mungkin karena ada perubahandari tekanan darah biasanya berarti tekanan darah arteri, mengembalikantekanan ke tingkat normal.Mereka adalah contoh dari mekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek. Baroreseptor mendeteksi jumlah peregangan yang terdapat pada dinding pembuluh darah, dan mengirimsinyal ke sistem saraf dalam menanggapi peregangan ini. Inti traktussolitarius di medula oblongata me-recognize perubahan laju pembakarandan potensial aksi dari baroreseptor, serta mempengaruhi curah jantungdan resistensi pembuluh darah sistemik melalui perubahan dalam sistemsaraf otonom.Baroreseptor dapat dibagi menjadi dua kategori: baroreseptorhigh-pressure arteria dan baroreseptorlow-pressure dah (juga dikenalsebagaicardiopulmonary atau reseptor volume ) a) Secara teoritis, bagaimanakah pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadidan tekanan darah? Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah.Pada posisi berdiri, pengumpulan darah di vena lebih banyak. Dengandemikian selisih volume total dan volume darah yang ditampung dalamvena kecil, berarti volume darah yang kembali ke jantung sedikit, isisekuncup berkurang, curah jantung berkurang, dan kemungkinan tekanandarah akan turun (Guyton, 2006). Adanya efek grafitasi bumi juga berpengaruh terhadap tekanan darah. Pada saat duduk maupun berdirikerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawangaya gravitasi sehingga kecepatan jantung meningkat. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peradaran darah lebih rendahkarena arah peredaran tersebut horizontal sehingga tidak terlalu melawangravitasi dan tidak terlalu memompa. Sikap atau posisi duduk membuattekanan darah cenderung stabil. Hal ini dikarenakan pada saat duduksystem vasokonstraktor simpatis terangsang dan sinyal-sinyalnya saraf pun dijalarkan secara serentak melalui saraf rangka menuju ke otot-

Page 8: untuk pembahsan refrensi

ototrangka tubuh, terutamaotot-otot abdomen. Keadaan ini akan meningkatkantonus dasar otot-otot tersebut yang menekan seluruh vena cadanganabdomen, membantu mengeluarkan darah dari cadangan vaskulerabdomen kejantung. (Guyton, 2002) b) Apakah hasil praktikum saudara sesuai dengan teori?Ya, sesuai dengan teori 25Daftar Pustaka Mohrman D, Jane H.Cardiovascular physiology. Sixth edition. USA:McGraw-Hill Companies, Inc; 2006. Guyton AC, MD, Hall JE, Ph.d. 2006.Textbook  of Medical Physiology.USA: Elsevier Michael, dkk. 2006. Kecepatan Denyut Nadi Siswa SMA Kelas X.Mahatma Gading School Rushmer, Robert F., M.D. 1970.Cardiovascular Dynamics. W.B SaundersCompany: USA Ganong WF. Review of medical physiology. Ed 21. United States : TheMcGraw-Hill Companies Inc; 2003  Nadi H, Iwan NB. Manula dan olahraga ditinjau dari sistemcardiovaskular. Cermin Dunia Kedokteran no. 78, 1992 Fox EL, Bowers RW, Foss ML.The physiological basis of education andatlhetics 4th ed. Philadelphia: Saunders College Publishing, 1988.