universitas negeri semarang, sekaran-gunungpati, semarang

23
PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS INK (INOVATIF-KREATIF) PADA KOMUNITAS KARDUS Nadya Efriyani 1 Riza Istiqomah 2 Dwi Mariana Ulfa 3 Choirun Nisa 4 Ismiyati 5 Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang 50299 Indonesia ABSTRAK Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat, adanya peningkatan kuantitas sampah terutama plastik di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan ini akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Dari munculnya permasalahan tersebut, sangat diperlukan adanya pengolahan dari sampah yang ada agar menjadi barang berdaya guna dan dapat mengurangi peningkatan limbah plastik.Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai jual dengan sasaran utama anggota PKK Desa Loram Wetan.Metode yang digunakan adalah pelatihan interaktif dengan tahapan pemberdayaan masyarakat, analisis potensi lokal desa dan sosialisasi program, pemilihan mitra, pembentukan tim kerja, dan pelatihan masyarakat.Hasil dari pelaksanaan ini adalah meningkatnya keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan bernilai jual seperti pengolahan kantong plastik menjadi bunga hiasan, gelas plastik menjadi tas cantik, plastik bungkus makanan atau produk tertentu menjadi tas, dan botol plastik bekas minuman menjadi kalung. Kata Kunci Peningkatan limbah plastik, Optimalisasi sampah plastik, Pelatihan Abstrack The use of plastic is increasing over time, this quantity of waste in Kudus City especially in Loram Wetan Village will be seriously problem if a solution not sought. From the emergence of these problems, very necessary to process the existing waste into useful items and can reduce plastic waste. The purpose of this activity to provide skills and abilities for optimizing plastic waste into useful and valuable items with targets from members of the PKK. The method used interactive training with community empowerment stages, analysis local potential and program socialization, partner selection, formation of work teams, and community training. The result of this implementation can give skills and abilities in optimizing plastic waste such as plastic bags become decorative flowers, plastic cups become beautiful bags, plastic food wrappers become bags, and plastic bottles become necklaces and etc. Keywords - Increasing plastic waste, Optimizing plastic waste, Training

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK BERBASIS INK (INOVATIF-KREATIF)

PADA KOMUNITAS KARDUS

Nadya Efriyani1

Riza Istiqomah2Dwi Mariana Ulfa

3 Choirun Nisa

4 Ismiyati

5

Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang 50299 Indonesia

ABSTRAK

Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat, adanya

peningkatan kuantitas sampah terutama plastik di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan

ini akan menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Dari munculnya permasalahan

tersebut, sangat diperlukan adanya pengolahan dari sampah yang ada agar menjadi barang

berdaya guna dan dapat mengurangi peningkatan limbah plastik.Tujuan dari kegiatan ini adalah

memberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi

barang yang berguna dan bernilai jual dengan sasaran utama anggota PKK Desa Loram

Wetan.Metode yang digunakan adalah pelatihan interaktif dengan tahapan pemberdayaan

masyarakat, analisis potensi lokal desa dan sosialisasi program, pemilihan mitra, pembentukan

tim kerja, dan pelatihan masyarakat.Hasil dari pelaksanaan ini adalah meningkatnya keterampilan

dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi barang yang berguna dan

bernilai jual seperti pengolahan kantong plastik menjadi bunga hiasan, gelas plastik menjadi tas

cantik, plastik bungkus makanan atau produk tertentu menjadi tas, dan botol plastik bekas

minuman menjadi kalung.

Kata Kunci – Peningkatan limbah plastik, Optimalisasi sampah plastik, Pelatihan

Abstrack

The use of plastic is increasing over time, this quantity of waste in Kudus City especially in

Loram Wetan Village will be seriously problem if a solution not sought. From the emergence of

these problems, very necessary to process the existing waste into useful items and can reduce

plastic waste. The purpose of this activity to provide skills and abilities for optimizing plastic

waste into useful and valuable items with targets from members of the PKK. The method used

interactive training with community empowerment stages, analysis local potential and program

socialization, partner selection, formation of work teams, and community training. The result of

this implementation can give skills and abilities in optimizing plastic waste such as plastic bags

become decorative flowers, plastic cups become beautiful bags, plastic food wrappers become

bags, and plastic bottles become necklaces and etc.

Keywords - Increasing plastic waste, Optimizing plastic waste, Training

Page 2: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

PENDAHULUAN

Limbah merupakan barang hasil rumah tangga yang tidak lagi digunakan atau buangan

yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industri maupun domestic (rumah

tangga).Limbah ini terdapat berbagai macam jenis bentuknya, ada limbah padat dan ada

limbah cair, limbah padat biasanya sukar untuk teruarai namun limbah cair sebaliknya sangat

mudah terurai. Sampah plastik berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat

terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah.Sampah plastik yang dibuang

sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase, selokan dan sungai sehingga

menyebabkan banjir(Surono,2013)

Selain itu sampah plastik yang dibakar biasanya mengeluarkan zat-zat yang berbahaya

bagi kesehatan manusia.Permasalahan lingkungan telah menjadi isu global, setelah hampir

semua elemen masyarakat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari kerusakan

lingkungan.Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah pencemaran lingkungan yang

disebabkan oleh menumpuknya limbah yang dihasilkan oleh manusia Limbah padat sangat

banyak dihasilkan baik dari industri maupun rumah tangga, contoh limbah yang sulit untuk

terurai seperti: kantong plastik, kemasan detergen, dan berbagai macam jenis lainnya,

sehingga membuat semua jenis limbah terdapat dimana-mana, baik itu jalan umum, tempat

umum, tempat wisata dan lainnya yang membuat lingkungan tercemar dan kotor dengan

adanya banyak sampah-sampah plastik, hal ini membuat keindahan alam jauh dari kesegaran,

dan kesuburan tanah yang semakin rendah, semua ini akan membuat kerusakan lingkungan

secara perlahan-lahan.

Semakin meningkatnya sampah di Kota Kudus khususnya di Desa Loram Wetan ini akan

menjadi masalah serius bila tidak dicari penyelesaiannya.Penanganan sampah plastik yang

populer selama ini adalah dengan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).Reuse adalah memakai

berulang kali barang-barang yang terbuat dari plastik. Reduce adalah mengurangi pembelian

atau penggunaan barang-barang dari plastik, terutama barang-barang yang sekali pakai.

Recycle adalah mendaur ulang barang-barang yang terbuat dari plastik. Di satu sisi penemuan

plastik ini mempunyai dampak positif yang luar biasa, karena plastik memiliki keunggulan-

keunggulan dibanding material lain. Menurut (Putra&Yuriandala, 2010) keunggulan plastik

dibanding material lain diantaranya kuat, ringan, fleksibel, tahan karat, tidak mudah pecah,

mudah diberi warna, mudah dibentuk, serta isolator panas dan listrik yang baik.Oleh sebab

itu, limbah plastik memiliki banyak keunggulan jika dapat dimanfaatkan menjadi produk daur

ulang.

Gambar 1.Penumpukan Sampah

Page 3: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Sejumlah kota-kota besar di Indonesia tengah berupaya mengurangi penggunaan

plastik seperti mengganti plastik kresek dengan kantong belanja dari kain, bahkan di sejumlah

tempat makan ada yang sudah tidak menggunakan sedotan lagi, selain itu ada juga yang

memanfaatkan sampah plastik tersebut menjadi sesuatu yang bernilai.Seperti mengubahnya

menjadi kerajinan tangan.

Selain itu tak kalah juga kota kecil di Jawa Tengah yaitu kota Kudus, tepatnya Desa

Loram Wetan pun ikut menyuarakan dalam pengurangan sampah plastik Gerakan tersebut

adalah tekad bulat agar Kabupaten Kudus terbebas dari sampah.Upaya ini dilakukan agar

lingkungan menjadi bersih, sehat, dan mengurangi dampak penyakit.Sebab apabila sampah

tidak segera diatas maka akan menimbulkan berbagai permasalahan.Salah satu desa yang

terletak di Kabupaten Kudus yaitu desa loram wetan merupakan salah satu desa yang dinilai

masyarakatnya cukup aktif untuk turut serta dalam kegiatan sosial.Seperti adanya pertemuan

PKK, kegiatan posyandu, atau gerakan karang taruna dan kegiatan sosial lainnya.

Seperti halnya pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan oleh (Diana et al., 2018)

menjelaskan bahwa sampah plastik bekas dari kemasan deterjen, sabun, pewangi pakaian,

maupun plastik dapat dibuat aneka kerajinan tangan seperti dompet dan tas. Pengabdian

masyarakat lainnya juga pernah dilakukan oleh (Nasution et al., 2019) dengan topik yang

sama yaitu mendaur ulang limbah plastik dari bungkus kopi bekas yang kemudian dianyam

menjadi tas. Serta pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan oleh (Maya et al., 2018)

juga menghasilkan luaran yang serupa yakni pemanfataan sampah plastik bekas menjadi vas

bunga dan bunga.Merujuk pada beberapa pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan

sebelumnya, maka kami tertarik untuk mengadakan pengabdian masyarakat dengan

memberikan pelatihan berupa pengolahan limbah plastik kresek bekas dan limbah plastic

lainya dengan sasaran ibu-ibu PKK Desa Loram.

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk

emberikan keterampilan dan kemampuan dalam mengoptimalkan sampah plastik menjadi

barang yang berguna dan bernilai jual dan mewujudkan program pokok PKK yaitu

melestarikan lingkungan hidup khususnya limbah plastik dengan memanfaatkan teknologi

internet secara online.

Adapun manfaat dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini yaitu melatih atau

memberikan ketrampilan dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi kerajinan yang

bernilai guna dan memiliki daya jual

Page 4: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

METODE

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (KKN-PPM) adalah

sebagai berikut:

a. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat difokuskan pada kegiatan-kegiatan masyarakat yang

sifatnya dapat dijadikan sebagai mata pencaharian tambahan dan berkelanjutan, serta

menambah daya kreatifitas serta keterampilan masyarakat sehingga dimungkinkan dapat

mengatasi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta sebagai upaya mencegah dan

mengatasi pencemaran lingkungan di Desa Loram Wetan

b. Analisis Potensi Lokal Desa dan Sosialisasi Program

Analisa Potensi Desa dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung ke

Komunitas Kardus Desa Loram wetan dengan beberapa tahapan diantaranya

mengunjungi kantor desa, sosialisasi program kepada masyarakat dan perangkat desa,

penentuan jadwal pelaksanaan program.

c. Pemilihan mitra

Pemilihan mitra dilakukan dengan mempertimbangkan keahlian mitra di bidang

pengolahan limbah daur ulang sampah plastik serta sampah organik dan non organik,

khususnya dalam hal pemasaran serta pengemasan sehingga memiliki daya jual yang

tinggi

d. Pembentukan Tim Kerja

Pembentukan tim kerja dilakukan setelah usulan program kerja disetujui oleh

Kepala Desa Loram Wetan dan Kepala komunitas kardus, kemudian dalam kelompok

Komunitas kardus dibagi dalam beberapa bagian yang mana terdapat tugas bagian

masing masing, berupa pengolahan limbah plastik, pembersihan, penyetrikaan, dll

e. Pelatihan Masyarakat

Pelatihan dilaksanakan dengan tujuan memberikan pembekalan dan pengatahuan

melatih daya kreatifitas serta ketrampilan masyarakat, masing anggota masyarakat PKK

Desa Loram Wetan dengan memberikan bekal pengetahuan pengolahan limbah organik

serta non organik,dan pelatihan kerajinan dari botol plastik guna meningkatkan nilai jual

yang tinggi

Pelatihan dan penyuluhan ini dilakukan untuk membantu masyarakat untuk dapat

mengelola sampah yang berpotensi sulit diurai serta menimbulkan permasalahan serius

menjadi sebuah produk yang diharapkan dapat menambah pendapatan keluarga.Kondisi

yang terjadi saat ini masih terdapat banyak rumah tangga yang belum paham bagaimana

pemisahan sampah serta pengelolaan sampah yang tidak dapat diurai

Page 5: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

f. Pendampingan Kegiatan

Pendampingan dilakukan dengan tujuan agar dapat melakukan monitoring dan

evaluasi kegiatan

g. Pembentukan Usaha Kecil Masyarakat (Home Industry)

Pembentukan Usaha Kecil Masyarakat (home industry) dimulai dengan

menentukan pananggung jawab yang dipilih dari Ketua komunitas kardus yang memiliki

tanggung jawab mengelola serta memimpin jalanya pengelolaan limbah rumah tangga

serta kerajinan botol bekas di Desa Loram Wetan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-

hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.Pertambahan jumlah penduduk,

perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan

sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.Penanganan sisa sampah di TPS hingga

saat ini masih dengan cara pembakaran di tempat terbuka dan pembusukan secara alami (Novi

Marliani, 2014). Dan sejauh ini, keterlibatan masyarakat dalam mengurangi pemakaian dan

mendaur ulang plastik masih sangat minim (Hijrah Purnama P. dan Yebi Yuriandala, 2010)

Dari sekian banyak jenis, sampah yang paling berbahaya terutama bagi lingkungan yaitu

sampah plastik yang sangat sulit didegradasi oleh alam.Hal ini akan akan menimbulkan

penumpukan sampah plastik jika tidak dilakukan berbarengan dengan pengelolahan sampah yang

baik, sehingga tanpa sadar akan menyebabkan penurunan kualitas, keindahan, serta kenyamanan

di lingkungan sekitar.

Salah satu pengelolahan sampah plastik yang dilakukan oleh ‘Komunitas Kardus’ di Desa

Loram Wetan yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi sebuah produk yang inovatif

dan kreatif, serta memiliki nilai jual yang ekonomis.Memanfaatkan sampah plastik merupakan

suatu kegiatan pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan untuk membantu masyarakat di

Desa Loram Wetan dalam membiasakan perilaku hidup yang baik dan ikut serta menjaga

lingkungan desa.

Beberapa jenis sampah plastik yang didaur ulang dan digunakan sebagai bahan baku

membuat produk baru, diantaranya kantong plastik berbagai warna yang dibuat menjadi bunga

hiasan, gelas plastik minuman yang bibir gelasnya dirangkai menjadi tas cantik, plastik bungkus

makanan atau produk tertentu yang dibentuk menjadi tas, dan botol plastik bekas minuman

dibuat menjadi kalung.

Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:

1) Kantong plastik bekas dirapikan terlebih dahulu, lalu dipotong bagian atas dan bawahnya

sehingga membentuk persegi

2) Plastik dipotong salah satu sisinya sehingga membentuk persegi panjang yang lebar

Page 6: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

3) Siapkan setrika yang dipanaskan terlebih dahulu, kain sebagai alas, dan kertas minyak

untuk melapisi plastik

4) Plastik yang sudah berbentuk persegi panjang kemudian ditumpuk dengan jumlah

minimal dua lembar, hal ini agar hasilnya nanti dapat dibentuk dengan bagus dan tidak

terlalu tipis saat disetrika

5) Setrika plastik dengan dilapisi kertas minyak hingga menciptakan kerutan-kerutan di

permukaan plastik secara merata dan plastik dapat saling menempel sempurna.Jika sudah

terbentuk kerutan, plastik siap dibentuk menjadi bunga hiasan dengan cara manual

menggunakan gunting

6) Plastik dipotong menjadi segi empat sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian dilipat

menjadi segitiga sebanyak tiga kali dan dipotong kecil bagian ujung atasnya. Sedangkan

bagian bawahnya, dipotong menyerupai bentuk kelopak bunga

7) Untuk membentuk tulang bunga dan menambah kesan bunga asli, bagian bekas lipatan

dipanaskan menggunakan bantuan api lilin

Bunga hiasan dari kantong plastik dapat langsung dirangkai dalam tangkai tiruan yang

banyak tersedia di toko-toko.Setiap satu tangkai bunga hiasan dengan jumlah enam sampai tujuh

kelopak bunga dapat dijual dengan harga Rp5.000,00 atau Rp15.000,00 untuk setiap satu vas

bunga yang berisi 4 tangkai.

Gambar 2.Bunga hiasan dari kantong plastik

Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:

1) Bibir gelas plastik dipotong secara rapi dan dibersihkan.

2) Kemudian lapisi bibir gelas plastik menggunakan pita yang dililitkan secara penuh ke

seluruh bagian bibir gelas plastik.

3) Susun bibir gelas plastik yang sudah dilapisi dengan pita dan kaitkan dengan

menggunakan benang.

4) Tempelkan susunan bibir gelas plastik pada kain yang digunakan sebagai lapisan tas

menggunakan lem perekat.

Page 7: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

5) Bentuk menjadi tas sesuai bentuk yang diinginkan, tambahkan kaitan di atasnya untuk

menggenggam tas, dan beri hiasan pada bagian depan untuk mempercantik penampilan

tas.

Untuk bagian menjahit tas, biasanya Komunitas Kardus akan meminta bantuan kepada ibu-ibu

yang berprofesi sebagai penjahit di Desa Loram Wetan.

Gambar 3.Produk tas dari gelas plastik

Berikut langkah-langkah pembuatan bunga hiasan dari kantong plastik:

1) Botol plastik bekas dicuci bersih dan dikeringkan.

2) Potong botol plastik bekas sesuai bentuk yang diinginkan, misalnya seperti bentuk daun,

biji asam, dan sebagainya.

3) Agar bagian pinggir tidak tajam, panaskan menggunakan api lilin.

4) Beri lubang bagian atasnya untuk dikaitkan dengan kalung.

5) Susun pada bagian tengah kalung dan rapikan.

Produk-produk ini semua dipasarkan dengan cara sederhana, yaitu melalui mulut ke

mulut.Selain itu, juga seringkali mengikuti berbagai event, salah satunya yaitu pameran yang

selain dengan tujuan untuk menjual produk, juga dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk

memperkenalkan produk hasil Komunitas Kardus kepada masyarakat luas.

Gambar 4.Antusiasme peserta pelatihan

Page 8: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

PENUTUP

a. Kesimpulan

Sampah plastik yang kuantitasnya semakin meningkat namun proses

pengolahannya masih belum ditangani dengan serius menjadi ancaman besar bagi

keberlangsungan hidup manusia saat ini.Maka cara yang sedikitnya dapat mengurangi

bahaya dari penumpukan sampah tersebut dengan menggalakkan penggunaan limbah dan

mengelola sampah yang sudah ada.

Kegiatan kreasi dari sampah plastik ini dapat menjadi salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk mengurangi limbah plastik dan juga dapat dijadikan sebagai gerakan

untuk pemberdayaan masyarakat serta dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dari

pengelolaan sampah plastik mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

b. Saran

Pada khususnya peran pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat seharusnya

menumbuhkan kesadaran bahaya dari penggunaan plastik, dari itu dengan membuat

peraturan ketat dan pemberi efek jera bahkan hukuman pidana harus diberikan kepada pelaku

yang tidak mentaati

Banyak memberikan perhatian khusus kepada lembaga atau komunitas pengelola sampah

daur ulang agar selalu menggencarkan kegiatannya sehingga banyak masyarakat yang

mengetahui sisi lain penggunaan sampah plastik.

Page 9: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

DAFTAR PUSTAKA

Diana, S., Marlina, M., Amalia, Z., & Amalia, A. (2018). Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi

Produk Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomis Bagi Remaja Putus Sekolah. Jurnal Vokasi -

Politeknik Negeri Lhokseumawe, 1(1), 68–73. https://doi.org/10.30811/vokasi.v1i1.570

Maya, S., Haryono, S., & Kholisya, U. (2018). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan

Sampah Menjadi Nilai Ekonomis dan Pembentukan Bank Sampah di Kelurahan Tanjung

Barat. Proceeding of Community Development, 1(2), 157.

https://doi.org/10.30874/comdev.2017.21

Nasution, S. R., Rahmalina, D., Sulaksono, B., & Doaly, C. O. (2019). IbM: PEMANFAATAN

LIMBAH PLASTIK SEBAGAI KERAJINAN TANGAN DI KELURAHAN

SRENGSENG SAWAH JAGAKARSA JAKARTA SELATAN. Jurnal Ilmiah Teknik

Industri, 6(2), 117–123. https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v6i2.4119

Putra, H. P., & Yuriandala, Y. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan

Jasa Kreatif. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 2(1), 21–31.

https://doi.org/10.20885/jstl.vol2.iss1.art3

Surono, U. B. (2013). Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik. Jurnal Teknik, 3(1), 32–40.

Page 10: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Penerapan Sistem Akuaponik ( Budidaya Tanaman

Kangkung dan Ikan Lele) Untuk Memenuhi Kebutuhan

Pangan Keluarga di Tengah Pandemi COVID-19

1Dian Yuliati Utami 2Yusuf Bachtiar 3Annisa Monik Koesdelania 4Umi Latifah

Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang 50299 Indonesia

Email : [email protected]

ABSTRAK

Saat ini, dunia sedang menghadapi pandemi COVID 19. Covid 19 merupakan virus baru

yang menyerang saluran pernapasan. Di Indonesia peningkatan jumlah penderita positif

Covid 19 bergerak cepat. Jadi, pemerintah memberlakukan aturan PSBB sebagai langkah

preventif. Dengan berlakunya regulasi tersebut maka kegiatan menjadi terhambat dan

memperburuk kondisi perekonomian di Indonesia. Sebagai langkah yang diambil

pemerintah untuk menjaga kondisi perekonomian dengan memperkuat peran umkm.

Budikdamber dengan system aquaponik adalah teknik menanam tanaman dan sayuran

dalam ember dengan cara yang sederhana dan dengan modal yang kecil. Dengan

ditemukannya teknik pertanian dan perikanan yang sederhana yaitu budikdamber dengan

sistem aquaponik diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada.

Pemerintah memberikan pelatihan dan pendanaan kepada masyarakat untuk

mengembangkan budikdamber. Orang-orang yang sukses dengan teknik budikdamber

mampu menciptakan peluang bisnis dan meningkatkan pendapatan di tengah pandemi co-

19 saat ini. Dengan penguatan umkm, beban pemerintah akan sedikit berkurang.

Kata Kunci : covid-19, budikdamber, peluang bisnis

ABSTRACT

At this time, the world is facing a pandemic covid-19. Covid-19 is a new virus that attacks

therespiratory tract. In Indonesia the increase in the number of positive patients covid-19 moves

quickly. So, the government imposed PSBB regulations as a preventative measure. With the

enactment of these regulations, activities are hampered and worsened economic conditions in

Indonesia. As a step taken by the government to maintain economic conditions by strengthening the

role of the UMKM. Budikdamber plus aquaponics a technique for growing plants and vegetables in

a bucket in a simple way an with little capital. With the simple discovery of agricultural and fisheries

techniques, namely budikdamber plus aquaponics, it is hoped that they can help with the current

problems. The government provides training and funding to the community to develop budikdamber.

The people who succed with the budikdamber technique are able to create business opportunities and

increase income amid the current covid-19 pandemic. By strengthening the UMKM, the government

burden will be slightly reduced.

Keyword : covid-19, budikdamber, enterpreneurship

Page 11: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

PENDAHULUAN

Pada pertengahan bulan Maret, di Indonesia tengah dihebohkan oleh berita COVID-

19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona baru. Virus dan

penyakit baru ini tidak diketahui oleh manusia sebelum wabah di mulai di Wuhan,

Tiongkok bulan Desember 2019. Virus ini mengakibatkan segala aktivitas yang dilakukan

oleh semua orang menjadi terhambat. Orang-orang yang bekerja dianjurkan WFH (Work

From Home), siswa sekolah maupun mahasiswa juga dianjurkan belajar dirumah. Ekonomi

di Indonesia mengalami penurunan akibat COVID tersebut. Menurut data BPS, dampak

dari Covid-19, penduduk miskin naik Jadi 26,42 juta orang.

Sebagai bentuk upaya memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab

COVID-19, pemerintah Indonesia memberlakukan aturan bagi masyarakat agar

menerapkan Work From Home (WFH) yang merupakan bagian dari Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB). Dalam penerapannya, sistem kerja WFH memiliki fleksibilitas yang

tinggi. Hal ini juga dimaksudkan guna mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan

kehidupan di rumah, sehingga masyarakat juga memiliki banyak waktu luang yang dapat

dimanfaatkan untuk kegiatan lain. Selagi menjalankan WFH, ada beberapa hal lain yang

mungkin juga dapat dilakukan sembari mengisi waktu luang pada masa pandemi di rumah

dengan seperti Urban Farming. Urban Farming adalah suatu metode pertanian kota dengan

konsep berkebun di lahan yang terbatas. Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan pangan rumah tangga, juga menunjang kondisi ekonomi masyarakat itu sendiri

melalui pemasaran hasil panen urban farming.

Indonesia Against Covid -19 (IAC-19) sebagai penggiat Urban Farming mencontohkan

kegiatan yang sudah dilakukan dan terbukti membuahkan hasil, yakni budidaya

kangkung dan pembesaran ikan lele dalam ember (budikdamber). Konsepnya sederhana

dan yang jelas tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan ruangan atau

kolam yang luas. Cukup satu ember besar dengan kapasitas 60 liter atau lebih untuk 60

ekor. Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral,

media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang

mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga

dapat dibeli melalui situs belanja daring.

Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) Plus Akuaponik ini adalah

membudidaya ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik

(polikultur ikan dan sayuran). Biasanya sistem akuaponik yang berkembang selama ini

membutuhkan pompa dan filter yang akhirnya membutuhkan listrik, lahan yang luas,

biaya yang mahal dan rumit. Budikdamber ini kebalikan dari cara yang rumit tersebut.

Konsep yang sederhana dan yang jelas tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak

memerlukan ruangan atau kolam yang luas menjadi kan nilai tambah. Teknik bisa menjadi

salah satu solusi yang dapat dilakukan.

Page 12: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

METODE

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur dan data sekunder

yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pusat Staistik

(BPS).Pendidikan Masyarakat: digunakan untuk kegiatan-kegiatan, seperti a) pelatihan

semacam in-house training; b) penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman

serta kesadaran, dan sebagainya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peluang Usaha Budidaya Ikan Lele di Kudus

Budidaya ikan lele merupakan salah satu jenis bisnis yang sejak dulu diminati oleh

banyak orang. Seperti yang kita tahu bahwa ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah

untuk dipelihara dan mudah untuk dipasarkan. Permintaan ikan lele di masyarakat

sangatlah besar, itu bisa kita lihat dengan banyaknya usaha kuliner yang menyajikan menu

lele selalu ramai.

Hingga saat ini produksi lele konsumsi di Kabupaten Kudus masih sangat jauh dari

kebutuhan pasar sehingga kekurangan pasokan diisi oleh para tengkulak yang membeli

dari luar Kudus. Seperti Kabupaten Pati dan Demak. Bahkan kadang-kadang

mendatangkan ikan lele dari wilayah Jawa Timur yakni Tulungagung, Blitar dan Kediri.

Saat ini jumlah ikan lele dari Kudus 3,4 ton perhari. Ditambah lima orang tengkulak

yang mendatangkan ikan lele dari Demak, Pati dan Boyolali sekitar paling banyak 10

sampai12 ton. Sebenarnya masih ada 10 tengkulak ikan lainnya yang sering mendatangkan

dari luar kota, tapi mereka tidak dibidang lele.

Seperti mendatangkan bandeng, ikan laut, gurami, nila dan lainnya. Jadi masih ada

kekurangan sekitar 10 ton perhari. Angka ini bisa semakin bertambah karena jumlah

penduduk di Kudus juga bertambah dan pelaku usaha warung pinggir jalan juga

bertambah. Jadi Kudus sangat kekurangan pasokan. Ini peluang untuk budidaya

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah

virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID- 19. Virus

Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti

Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah

(SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan

manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-

19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health

Committee mengeluarkan pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown

cause”. Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai

saat ini terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus

Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada

perekonomian Indonsia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.

Page 13: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Sektor-sektor penunjang pariwisata seperti hotel, restoran maupun pengusaha retail

pun juga akan terpengaruh dengan adanya virus Corona. Okupansi hotel mengalami

penurunan sampai 40 persen yang berdampak pada kelangsungan bisnis hotel. Sepinya

wisatawan juga berdampak pada restoran atau rumah makan yang sebagian besar

konsumennya adalah para wisatawan. Melemahnya pariwisata juga berdampak pada

industri retail. Adapun daerah yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado,

Bali, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Medan dan Jakarta. Penyebaran virus Corona juga

berdampak pada sektor investasi,perdagangan,,usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) dan juga karena para wisatawan yang datang ke suatu destinasi biasanya akan

membeli oleh-oleh. Jika wisatawan yang berkunjung berkurang, maka omset UMKM juga

akan menurun. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada tahun 2016 sektor UMKM

mendominasi unit bisnis di Indonesia dan jenis usaha mikro banyak menyerap tenaga

kerja. Di lain sisi, virus Corona tidak hanya berdampak negatif, namun juga dapat

memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya~ 148 ~ adalah

terbukanya peluang pasar ekspor baru selain China.

Selain itu, peluang memperkuat ekonomi dalam negeri juga dapat terlaksana karena

pemerintah akan lebih memprioritaskan dan memperkuat daya beli dalam negeri daripada

menarik keuntungan dari luar negeri. Kondisi ini juga dapat dimanfaatkan sebagai koreksi

agar investasi bisa stabil meskipun perekonomian global sedang terguncang. Ekonomi

adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dapat dipastikan dalam

keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan dengan kebutuhan ekonomi.

Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, berpakaian, tempat tinggal, dan lain

sebagainya. Pentingnya ekonomi dalam kehidupan manusia tersebut menuntut negara

untuk mengatur kebijakan tentang perekonomian dan menjamin perekonomian warga

negara khususnya di Indonesia yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan

(welfare staat). Dalam konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut

campur dalam segala aspek kehidupan warga negaranya termasuk dalam bidang

ekonomi. Selain daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang

mendukung pembangunan nasional dalam sebuah negara. Pertumbuhan ekonomi yang

baik akan dapat meningkatkan pembangunan nasional.

Adanya guncangan pandemi Covid-19 akan berdampak pada distribusi pendapatan

serta pengeluaran rumah tangga, hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang telah

melanda dunia telah berhasil merumahkan tenaga kerja baik di sektor formal maupun di

sektor non formal. Di sektor formal yang di-PHK ada 229.789 orang. Sementara itu yang

dirumahkan ada 1.270.367 orang. Sehingga total pekerja terdampak di sektor formal ada

1.500.156 orang di 83.546 perusahaan. Sedangkan di sektor informal juga terdampak.

Sebanyak 443.760 orang dari 30.794 perusahaan di-PHK. "Total yang terdampak 1,9 juta

orang, baik yang di-PHK dan dirumahkan (Shalilah, 2020).

Oleh sebab itu diperlukan peran pemerintah dalam rangka memperkuat ketahanan

ekonomi di tengah pandemi yang melanda seluruh dunia pada hari ini. Dampak ekonomi

tersebut dapat mengancam ketahanan pangan keluarga, terutama dalam memenuhi

kebutuhan konsumsi rumah tangga. Sebab di tengah ancaman pertumbuhan manusian

Page 14: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

yang terpapar oleh virus ini masih sangat tinggi, masyarakat disamping harus dapat

memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang memadai juga harus dapat memiliki

ketahanan tubuh yang baik agar dapat selalu sehat dan bugar secara fisik maupun mental.

Ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting di tengah pandemi global Corona.

Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) bahkan sudah mengeluarkan peringatan

akan terjadinya krisis pangan dan bencana kelaparan yang mengancam dunia di masa

mendatang akibat pandemi Covid-19 ini. Mengantisipasi polemik krisis pangan ini, ada

baiknya masyarakat juga mulai memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan

jangan hanya bergantung pada pemerintah. Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat

di rumahnya masing-masing berkaitan dengan ketahanan pangan di masa pandemi ini.

Salah satunya adalah budidaya lele dan sayuran, misalnya kangkung, di ember

(Budikdamper) dengan sistem aquaponik.

Sistem Akuaponik (Budidaya Tanaman Kangkung dan Ikan Lele)

Inovasi teknologi yang murah dan efisien diperlukan untuk memperbaiki kualitas air

dengan menghilangkan zat pencemar berupa amonia serta efisiensi dalam menggunakan

air dan ramah terhadap lingkungan. Inovasi teknologi tersebut diperkenalkan oleh Badan

Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

dengan konsep Blue Ekonomi yaitu budidaya ikan yang terintegrasi dengan tanaman

melalui sistem akuaponik dengan sebutan BLANKON (Blue Ekonomi Dengan Akuaponik).

Teknologi akuaponik terbukti mampu berhasil memproduksi ikan secara optimal pada

lahan sempit dan sumber air terbatas, termasuk di daerah perkotaan (Ahmad et al. 2007).

Teknologi ini pada prinsipnya disamping menghemat penggunaan lahan dan air juga

meningkatkan efisiensi usaha melalui pemanfaatan hara dari sisa pakan dan metabolisme

ikan, serta merupakan salah satu sistem budidaya ikan yang ramah lingkungan dengan

metode sistem akuaponik. Pada teknologi akuaponik tidak menggunakan media tanah

sebagai media tumbuhnya sehingga perannya digantikan oleh beberapa jenis media tanam

antara lain arang sekam, rockwool,spons, serbuk kayu, pasir, kerikil, pecahan genting, coir,

perlite,grow beds, dan sebagainya.

Media tanam yang digunakan pada wadah akuaponik adalah batu kerikil yang

merupakan media organik. Secara prinsip media akuaponik dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu media organik dan media anorganik. Media organik umumnya berasal dari

bagian makhluk hidup yang telah mengalami proses untuk dijadikan media tanam. Media

organik dipandang lebih unggul dibandingkan dengan media anorganik karena pada

media organik telah mampu menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Selain itu, media organik memiliki struktur pori yang baik untuk resirkulasi udara. Jenis

tanaman yang digunakan untuk teknik sistem akuaponik adalah tanaman kangkung.

Nutrisi tanaman kangkung diperoleh dari penyerapan oleh akar-akar tanaman kangkung

terhadap nutrisi yang ada. Pada sistem akuaponik tanamanmenyerap nitrat yang ada pada

perairan. Nitrat yang dihasilkan dari proses nitrifikasi tersebut dimanfaatkan sebagai

sumber nutrisi oleh tanaman kangkung. Setelah proses tersebut maka air yang telah

diserap limbahnya oleh tanaman air pada sistem akuaponik dapat kembali dialirkan pada

kolam budidaya sehingga tidak memberikan pengaruh yang buruk berupa penurunan

kualitas air dan konsentrasi amonia menurun.

Page 15: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Dalam usaha budidaya ikan, kualitas air merupakan salah satu faktor penting yang

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Ikan lele termasuk

ikan yang tahan terhadap kualitas air yang minim atau kualitas air yang kurang baik

bahkan ikan lele dapat hidup pada kondisi oksigen yang sangat rendah, hal ini disebabkan

karena ikan lele mempunyai alat bantu pernafasan berupa arborescant yang dapat

mengambil oksigen langsung dari udara. Tahap yang dilakukan untuk budidaya ikan lele

dan sayuran dalam ember sebagai berikut:

Alat dan bahan yang diperlukan:

1. Ember ukuran 80 liter atau ukuran 15 liter.

2. Benih ikan lele atau ikan nila yang tahan terhadap kualitas air.

3. Benih kankung atau benih sayuran dataran rendah.

4. Gelas plastik ukuran 250 ml.

5. Arang batok kelapa atau arang kayu.

6. Kawat yang agak lentur untuk mengaitkan gelas pada ember.

7. Tang.

8. Solder

Cara pembuatan:

1. Sediakan gelas untuk tempat bibit kangkung sebanyak 10-15 buah, lubangi dengan

solder pada bagian samping dan bawah gelas.

2. Untuk benih kangkung (ukuran bijinya besar) bisa ditaruh pada arang yang telah

dihaluskan, lalu tutup dengan arang lagi. Jika ukuran benihnya kecil, bisa ditaruh

dalam kapas, lalu tutup dengan arang yang telah dihaluskan. Jika ingin

menanam106 Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa, 2(1), 2020 kangkung yang sudah

disemai terlebih dahulu, kangkung dimasukan bersama akar dengan ukuran bibit

kangkung sebesar kurang lebih 10 cm.

3. Isikan arang batok kelapa sebanyak 50 - 80 persen ukuran gelas.

4. Potong kawat sepanjang 12 cm dan buat kait untuk pegangan gelas dalam ember.

5. Isi ember dengan air sebanyak 60 liter diamkan selama dua hari.

6. Isi ember dengan bibit ikan lele ukuran 5 - 12 cm (semakin besar semakin baik)

sebanyak 60 - 100 ekor. Diamkan selama 1 - 2 hari.

7. Setelah itu, rangkai gelas kangkung dalam ember.

Gambar 1. Teknik budidaya ikan dalam ember dengan tanaman aquaponik

Sumber : https://znews.id/2020/05/03/budidaya-lele-dengan-sistem-aquaponik-di-

ember-2/

Page 16: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Dengan demikian sistem akuaponik dapat digunakan sebagai solusi masalah tersebut.

Penggunaan sistem akuaponik masih tergolong sedikit. Oleh karena itu, teknik ini budi

daya semacam ini layak untuk dikembangkan pada masa pandemi seperti sekarang. Hasil

yang didapatkan dari bukdidamber dapat digunakan sebagai tambahan pendapatan.

Dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan, bukdidamber dapat dilakukan oleh

seorang wirausahawan yang kreatif.

SIMPULAN

Strategi pemulihan ekonomi pasca Covid-19 tidak hanya tanggung jawab pemerintah,

namun juga diperlukan peran serta masyarakat bersama-sama dalam memperkuat

ketahanan ekonomi rumah tangga. Salah satu cara dalam rangka memperkuat ketahanan

ekonomi, yaitu dengan cara memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, rumah tangga

mengupayakan pangan dari rumah-rumah untuk konsumsi pangan sehari-hari, sehingga

dapat mengurangi pengeluaran konsumsi rumah tangga tanpa mengurangi kebutuhan gizi

keluarga. Salah satu strategi tersebut adalah melalui sistem akuaponik budidaya tanaman

kangkung dan ikan lele.

Page 17: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

REFERENSI

Ahmad T, Sofiarsih L, and Rusmana. 2007. The growth of patin (Pangasius hypopthalmus) in a

close system tank. Indonesian Aquaculture Journal

Amonia, K., Sistem, P., & Ikan, B. (2014). © e-JRTBP Volume 3 No 1 Oktober 2014. III(1), 2–5.

Annis, S., Saputri, D., & Rachmawatie, D. (2020). Budidaya ikan dalam ember: strategi keluarga

dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19 fish culture in a

bucket: family strategy in order to strengthen food security in the covid-19 pandemic period.

2(1), 102–109.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.

Kanisius.

Firdaus, M. R., Hasan, Z., Gumilar, I., & Subhan, U. (2018). Efektivitas Berbagai Media

Tanam Untuk Mengurangi Karbon Organik Total Pada Sistem Akuaponik Dengan

Tanaman Selada. Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol., IX(1), 35–48.

Hanoatubun, S., Kristen, U., Wacana, S., & Indonesia, P. (2020). Universitas muhammadiyah

enrekan. 2, 146–153.

Junianto. (2003). Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya.

Nugroho E & Sutrisno. (2008). Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik. Penebar

Swadaya.

Reza Perdana, T., Said Raza’i, T., & Zulfikar, A. (2015). Tingkat Penyerapan Tanaman

Kangkung (Ipomoea reptans) Dengan Luasan Wadah Tanam Sistem Akuaponik Yang

Berbeda Terhadap Kandungan Amonia (NH3) Pada Limbah Budidaya Lele. Tingkat

Penyerapan Tanaman Kangkung (Ipomoea Reptans) Dengan Luasan Wadah Tanam Sistem

Akuaponik Yang Berbeda Terhadap Kandungan Amonia (NH3) Pada Limbah Budidaya Lele,

9.

Suharsono, Riyanto ; Rahmasari, Gusti Putu Ayu, 2016. (2016). Jurnal 1. In Pengaruh

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Cost of Capital (COC)

Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai (Vol. 109, Issue 1, pp. 109–119).

Sukoco, F. A., Rahardja, B. S., & Manan, A. (2019). Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda

Dalam Sistem AKkuaponik Terhadap FCR (Feed Convervation Ratio) dan Biomassa

Ikan Lele (Clarias sp.). Journal of Aquaculture and Fish Health, 6(1), 24.

https://doi.org/10.20473/jafh.v6i1.11271

Zidni, I. (2019). Efektivitas Sistem Akuaponik Dengan Jenis Tanaman Yang Berbeda

Terhadap Kualitas Air Media Budidaya Ikan. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 9(1), 81–

94.

Page 18: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET TEMPE SAYUR UNTUK

MENINGKATKAN KONSUMSI SAYURAN PADA ANAK

Nikki Nor Sholikhah1, Angela Stefani2, Farashinta Ayunia Safira3, Iftitahul Rozaq4,

Ismiyati5

Universitas Negeri Semarang, Semarang 50229, Indonesia.

Korespondensi Penulis. E-mail: [email protected] , Telp:+6281548089008

Abstrak

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi sayuran pada anak melalui

pembuatan nugget tempe sayur. Hal ini dilakukan karena nugget tempe sayur merupakan

makanan cepat saji yang praktis dan mengandung protein tinggi untuk kebutuhan gizi pada

anak. Selain itu, tempe merupakan makanan yang relatif murah sehingga terjangkau oleh

setiap lapisan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode

eksperimen dengan data kuantitatif. Beberapa faktor perlu diperhatikan guna menghasilkan

produk yang layak untuk di konsumsi antara lain jenis nugget tempe, lama pemeraman, dan

suhu pemeraman. Pengabdian ini membutuhkan beberapa tahapan yakni menjelaskan

manfaat dan menyampaikan materi pembuatan nugget tempe sayur, setelah itu kemudian

dilakukan praktek pembuatan yang selanjutnya akan dievaluasi dari segi rasa, tekstur, dan

kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa

masyarakat memiliki keterampilan untuk dapat membuat nugget tempe sayur sesuai dengan

yang diharapkan sehingga dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi yang dibutuhkan

anak, dan meningkatkan konsumsi sayur-sayuran pada anak.

Kata Kunci: nugget tempe sayur, metode eksperimen, konsumsi sayuran anak.

Abstract

The purpose of this devotion is to increase consumption of vegetables in children with

nuggets of tempe vegetable. This was due because nuggets of tempe vegetable is a fast food

practical and containing high protein for nutritional requirements on child. In addition, tempe

constitute the food relatively cheap and accessible to every society. Methods used in this

devotion is the experimental methods with quantitative data. Several factors it should be

noted to produces product who deserves to consumed among others a kind of nuggets tempe,

how long, and temperature. This devotion needed several phases and explained benefits and

to making nuggets of tempe vegetable. After that we do practice of making and will be

evaluated in terms of taste, texture, nutrition contained in it. The results of devotion indicates

that people have the skills to make the nuggets of tempe vegetable in accordance with

expected so it can help provide nutrition for a child needs, and increase consumption of

vegetables in children.

Page 19: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Keyword: nuggets of tempe vegetable, experimental methods, vegetable consumption in

child.

Pendahuluan

Anak-anak pada usia sekolah

merupakan investasi suatu bangsa dan

sebagai penerus bangsa. Kebutuhan

nutrisi protein dan serat sangat

diperlukan untuk membantu

perkembangan anak. Desa Ploso

merupakan salah satu desa dengan

pabrik tempe terbanyak di Kudus,

Jawa Tengah.

Tempe merupakan makanan

yang kaya akan protein nabati yang

murah harganya, sehingga dapat

dijangkau oleh setiap lapisan

masyarakat. Kandungan gizi tempe

yang tinggi ini, sangat bermanfaat

untuk memenuhi kebutuhan protein

melalui sumber protein nabati. Potensi

tempe untuk meningkatkan kesehatan

dan harganya yang relatif murah

memberikan alternatif pilihan dalam

pengadaan makanan bergizi yang

terjangkau (Mukhoyaroh, 2015). Bahan

utama pada pembuatan tempe

merupakan kedelai yang memiliki

kandungan serat dan protein cukup

tinggi. Sebanyak 80% penduduk

Indonesia asupan seratnya <15 gr/hari,

hal ini terbukti dari asupan serat pada

anak umur 7-9 tahun 5,7 gr dan pada

anak umur 10-12 tahun 6,7 gr

(Puspamika, 2014).

Kebutuhan serat sangat penting

untuk manusia terutama untuk

pertumbuhan pada anak-anak. Serat

banyak ditemukan dalam sayuran.

Namun, kebanyakan anak anak tidak

mau mengkonsumsi sayuran. Tujuan

dari pengabdian ini adalah melatih

keterampilan masyarakat untuk

membuat nugget tempe sayuran yang

merupakan makanan cepat saji namun

tetap dapat memenuhi berbagai

kebutuhan gizi manusia terutama pada

anak-anak. Mengingat bahwa nugget

sendiri merupakan salah satu produk

pangan cepat saji yang saat ini dikenal

baik oleh masyarakat. Seperti sosis,

burger, pizza, hotdog dan corned,

nugget telah menjadi salah satu pilihan

masyarakat sebagai produk pangan

yang praktis (Wibowo et al., 2014) dan

sangat meningkat di kalangan

masyarakat terutama anak-anak.

Meningkatnya konsumsi makanan

cepat saji ini disebabkan oleh

meningkatnya kehidupan yang padat

terutama masyarakat di kota besar.

Nugget yang dijual di pasaran juga

sudah sangat banyak, dengan merek

yang berbeda-beda. Selain terbuat dari

daging maupun ikan, nugget juga

dapat dibuat dari bahan non daging

(vegetarian) seperti sayuran dan tempe

jauh lebih ekonomis dibanding nugget

daging (Mohammad Fikran Arbie, Arif

Murtaqi Akhmad Mustyahidan, 2019).

Nugget yang terbuat dari sayuran

(vegetarian) dan tempe ini juga

Page 20: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

menjadi salah satu upaya untuk

meningkatkan minat para konsumen

terutama anak-anak yang tidak

menyukai sayur-sayuran (Of et al.,

2013). Nugget tempe sayur ini

diharapkan mampu meningkatkan

nilai gizi terutama kandungan protein,

namun secara keseluruhan masih

belum disukai.

Pengolahan sayuran menjadi

nugget vegetarian menjadi salah satu

alternatif yang cukup baik dalam

pemenuhan kebutuhan gizi dalam

kehidupan sehari-hari. Diharapkan

dengan adanya pengolahan sayuran

menjadi nugget vegetarian dapat

menumbuhkan minat konsumen

terutama anak-anak dan para

konsumen vegetarian.

Metode

Metode pengabdian yang

digunakan adalah metode eksperimen.

Menurut Sugiyono (2012: 72) “metode

pengabdian eksperimen adalah metode

pengabdian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap orang lain dalam kondisi

yang terkendali. Kegiatan pengabdian

ini dimulai dari penjelasan tentang

latar belakang dan manfaat dari nugget

tempe sayur ini, sehingga peserta

mengetahui dan memahami manfaat

dari kegiatan ini. Kemudian dilakukan

pula praktek pembuatan nugget tempe

sayur supaya peserta mengetahui

bagaimana cara mengolah nugget

tempe sayur di rumah.

Setelah dilakukan tahap praktek

pembuatan kemudian dilakukan

koordinasi dengan peserta guna

mengevalusi dalam pembuatan

produk nugget tempe sayur ini. Dalam

hal tersebut dibahas pula tentang

pengaruh penambahan sayur pada

nugget tempe apakah akan

berpengaruh terhadap aroma, rasa dan

tekstur dari nugget tersebut sehingga

dapat mempengaruhi konsumsi

nugget tempe sayur pada anak.

Setelah dilakukan evaluasi,

produk nugget tempe sayur ini

diyakini dapat bermanfaat untuk

meningkatkan konsumsi sayur pada

anak sehingga angka kebutuhan gizi

terpenuhi.

Alat dan bahan:

Alat yang digunakan dalam

pembuatan nugget tempe sayur ini

adalah pisau, baskom, piring, whisker,

blender, sendok garpu, loyang, dan

kompor. Bahan yang digunakan adalah

tempe, tepung terigu, tepung roti, telur,

bawang putih, bawang merah, gula,

merica, daun jeruk, ketumbar, air

secukupnya. Sayur yang digunakan

adalah wortel dan bayam.

Page 21: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

Gambar 1. bahan yang digunakan

dalam membuat nugget tempe sayur

Prosedur

1. Haluskan tempe, wortel dan iris

daun bayam jadikan adonan.

2. Blender bumbu bawang putih,

bawang merah, gula,

merica,daun jeruk, dan

ketumbar.

3. Aduk rata adonan dan bumbu

serta masukkan air dan

terigunya

4. Tuang ke Loyang lalu kukus

5. Setelah matang iris menjadi

kotak-kotak

6. Balut dengan telur, tepung

terigu dan tepung roti

7. Masukan freezer agar nugget

tempe sayur lebih awet.

Hasil dan Pembahasan

Program pelatihan pembuatan

nugget sayur ini dilakukan dengan

tujuan untuk meningkatkan konsumsi

sayur pada anak. Target luaran yang

diharapkan dari program pelatihan ini

yaitu dihasilkannya produk nugget

tempe sayur yang diharapkan dapat

meningkatkan konsumsi sayur pada

anak.

Gambar 2. Hasil olahan nugget tempe

sayur

Materi yang disampaikan pada

saat pelatihan diharapkan dapat

menambah wawasan peserta dan

meningkatkan ilmu pengetahuan.

Nugget sayur telah menarik perhatian

beberapa tahun kebelakang ini karena

terbuat dari sumber protein nabati

yang memiliki banyak manfaat bagi

kesehatan diantaranya yakni sebagai

sumber serat dan komponen fitokimia.

Salah satu dari sumber protein nabati

sendiri adalah berasal dari tempe yang

memilki kandungan gizi yakni energy

201 kkal; lemak 8,8 g; serat 1,4 g;

protein 20,8 g; dan karbohidrat 13,5 g

per 100 gram tempe kedelai (Mahmud,

2008). Sedangkan penambahan sayur

dalam nugget tempe ini diharapkan

dapat meningkatkan kadar vitamin,

serat dan antioksidan sehingga dapat

menunjang angka kecukupan gizi

untuk anak.

Kesimpulan

Pada pengabdian yang berjudul

Pelatihan Pembuatan Nugget Tempe

Sayur yang dilakukan dengan metode

Page 22: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang

eksperimen, dapat disimpulkan bahwa

nugget sayur tempe dapat dijadikan

sebagai makanan yang bermanfaat

untuk membantu mencukupi

kebutuhan gizi anak dan

meningkatkan konsumsi sayur-

sayuran pada anak. Pengabdian yang

dilakukan juga meningkatkan

keterampilan masyarakat untuk

membuat nugget tempe sayur yang

tergolong dalam makanan cepat saji,

sehingga tidak membutuhkan banyak

waktu dalam pembuatan, namun tetap

bergizi.

Saran dalam pengabdian ini

semoga makanan-makanan lokal

seperti tempe dapat terus dilestarikan

dan membantu dalam pemenuhan gizi

kita, serta dapat bersaing dengan

makanan dari luar yang masuk ke

Indonesia. Semoga ada inovasi baru

dari produk olahan lokal yang dapat

dijadikan sebagai makanan pilihan

yang bermanfaat untuk kesehatan dan

pertumbuhan khususnya pada anak.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Bu

Ismiyati, S.Pd., M.Pd. dan Mbak

Mar’atus Sholikah yang telah

membimbing kami dalam penulisan

artikel ini, serta teman-teman semua

yang sudah memberikan kontribusi

sehingga kita dapat menyelesaikan

penulisan artikel ini dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Mahmud, dkk., (2009). Tabel

komposisi pangan Indonesia.

Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Mohammad Fikran Arbie, Arif

Murtaqi Akhmad Mustyahidan, S.

U. (2019). Nugget tempe dengan

variasi penambahan tepung

tapioka dan pati sagu. Journal of

Agritech Science, 3(1), 34–42.

Mukhoyaroh, H. (2015). No Title. 2(2),

47–51.

Of, A., Based, F., Quality, O. N.,

Vegetarian, O. F., & From, N.

(2013). Penggunaan bahan pengisi

terhadap mutu nugget vegetarian

berbahan application of filler based on

quality of vegetarian nugget from

tofu and. 1, 7–16.

Puspamika, D. (2014). Konsumsi serat

pada anak sekolah dasar Kota

Denpasar. Community Health, 2(1),

133–140.

Wibowo, A., Hamzah, F., & Setiaries,

V. J. (2014). Pemanfaatan wortel

(Daucus carota L) dalam

meningkatkan mutu nugget

tempe. Jurnal Sagu, 13(2), 27–34.

Page 23: Universitas Negeri Semarang, Sekaran-Gunungpati, Semarang