ulkus kornea od lapkas

21
Laporan Kasus PENANGANAN ULKUS KORNEA Oleh : MEILISA M. WATANIA Pembimbing : Dr.W. MATOKA. SpM

Upload: febriyana-saleh

Post on 27-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan kasus kepaniteraan klinik madya bagian ilmu kesehatan mata

TRANSCRIPT

Page 1: Ulkus Kornea OD LApkas

Laporan Kasus

PENANGANAN ULKUS KORNEA

Oleh :

MEILISA M. WATANIA

Pembimbing :

Dr.W. MATOKA. SpM

PPDS I ILMU PENYAKIT MATA

FK UNSRAT/RSU Prof. Dr. R. D. KANDOU

Page 2: Ulkus Kornea OD LApkas

PENDAHULUAN

Kornea adalah selaput bening mata, tembus cahaya, dan merupakan

lapisan yang menutupi bola mata bagian depan. Kornea terdiri dari epitel,

membran bowman, stroma, membran descement dan endotel. Kornea dipersarafi

oleh banyak saraf sensoris, tetapi tidak memiliki pembuluh darah. Kornea

berfungsi untuk pembiasan sinar yang normalnya 30-40 Dioptri.1-3

Ulkus kornea merupakan hilangnya sebagian permukaan kornea akibat

kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus kornea berhubungan erat dengan

ditemukannya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang.

Keadaan tersebut terjadi akibat erosi pada kornea dan terbatas pada lapisan

terluar kornea yang merupakan area tembus cahaya pada bagian anterior bola

mata. Ulkus kornea akan memberikan gejala mata merah, sakit mata ringan sampai

berat, fotofobia, penglihatan menurun kotor. Ulkus kornea akan memberikan

kekeruhan pada kornea dengan defek epitel yang bila diberi pewarna akan

terwarnai hijau.2,3,4

Penyebab terjadinya ulkus kornea adalah infeksi HSV, luka abrasif,

penggunaan lensa kontak, penggunaan kronik steroid topikal, infeksi virus varicella

zoster, infeksi bakterial (stafilokokusus sp, pseudomonas aeruginosa, streptokous

pneumonia, dan Moraxella), dan infeksi fungi (candida, fussarium, penicillium, dan

cephalosporium sp).

Pengobatan umumnya dengan medikamentosa untuk ulkus kornea adalah

dengan obat topikal, sistemik maupun subkonjungtiva sesuai agen penyebab

ditambahkan dengan sikloplegik, analgetik, dan roburantia . Dapat pula

pengobatan ulkus kornea dengan tindakan pembedahan. 5,8

Saat ini akan didiskusikan kasus Ulkus Kornea OD dari seorang penderita

rawat inap Poliklinik Mata RSU. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

1

1

Page 3: Ulkus Kornea OD LApkas

LAPORAN KASUS

Seorang penderita laki-laki, umur 43 tahun, bangsa Indonesia, suku bolaang,

agama Islam, pekerjaan, alamat Kotamobagu, datang berobat kepoliklinik mata

RSU Prof. Dr. R.D. Kandou, tanggal 29 Februari 2008 dengan keluhan utama mata

kanan merah dan penglihatan kabur.

Anamnesa

Riwayat penyakit sekarang

Mata kanan merah dialami penderita sejak 1 bulan yang lalu. Sebelumnya

mata kanan penderita tertusuk batang padi saat penderita sedang memanen padi

di sawah. Sejak itu mata penderita terasa gatal dan penderita mengucak-ucak

matanya. Akibatnya mata kanannya menjadi merah. Penderita juga mengeluh

mata kanannya terasa nyeri, sering berair dan pandangannya perlahan-lahan

menjadi lebih kabur, serta terasa silau bila terkena cahaya. Riwayat darah tinggi,

gula, ginjal dan alergi disangkal penderita.

Riwayat penyakit dahulu seperti diabetes, hipertensi tidak ada. Riwayat alergi obat

tidak ada. Penderita baru kali ini mendapat sakit seperti ini dan dalam keluarga

hanya penderita yang sakit seperti ini.

Pemeriksaan Fisik Umum

Status Generalis didapatkan, keadaan umum cukup, kesadaran compos mentis,

tekanan darah 120/80 mm/Hg, nadi 88x/mnt, suhu badan 36,60 C. kepala dan leher

tidak ada kelainan, jantung dan paru dalam batas normal, abdomen datar lemas,

hepar/lien tdk teraba, ekstremitas dalam batas normal.

Status Psikiatrik didapatkan penderita kooperatif, sikap dan ekspresi penderita baik

(wajar). Status Neurologik didapatkan motorik dan sensibilitas baik, refleks

fisiologis (+), refleks patologis (-).

Status Oftalmologi

A. Pemeriksaan Subyektif

Visus okulus dextra 1/60

2

2

Page 4: Ulkus Kornea OD LApkas

Visus oculus sinistra 6/6

B. Pemeriksaan Obyektif

Inspeksi OD : Lakrimasi (+), Fotofobia (+), Blefarospasme (+), Hiperemi

palpebra (-), Edema palpebra (-), Benjolan (-), Injeksi konjungtiva (+), Injeksi

silier (+),Injeksi sclera (-), Hiperemi forniks(+), Ulkus kornea ukuran 4

mm, hipopion ½ COA, Pupil sde, Lensa sde

Inspeksi OS : Dalam batas normal.

Palpasi OD : Nyeri tekan (+), benjolan (-), tekanan intra

okuler digital normal.

OS : Nyeri tekan (-), benjolan (-), tekanan intra okuler

digital normal.

Obligus Illumination OD : Kornea keruh (+) ulkus kornea ukuran 4

mm sentral COA hipopion ½ COA, iris,lensa

sde.

Obligus Illumination OS : Kornea keruh (-), COA dalam, iris normal,

Lensa jernih..

Direct Ophtalmoscope OD : Kornea keruh (+),hipopion (+) ½ COA, lensa,

badan kaca, retina sde.

Direct Ophtalmoscope OS : Kornea keruh (-), lensa jernih, , badan kaca

normal, refleks fundus (+), pembuluh darah

normal, macula lutea normal.

3

3

Page 5: Ulkus Kornea OD LApkas

RESUME MASUK

Seorang penderita laki laki, umur 43 tahun, datang berobat kepoliklinik

mata RSU. PROF. R. D. Kandou pada tanggal 29 Februari 2008 dengan keluhan

utama mata kanan merah sejak 1 bulan yang lalu. Gatal (+), Perih (+), Lakrimasi (+),

Pandangan kabur (+), Nyeri bila kena cahaya (+). RPD (-), Riwayat trauma (+).

Pemeriksaan Fisik :

Status Generalis dalam batas normal.

Status Ophtalmicus : Pada pemeriksaan subyektif didapatkan VOD 1/60, VOS 6/6,

TIOD dan TIOS digital normal Pada pemeriksaan obyektif’ Inspeksi OD : Lakrimasi

(+), Fotofobia (+), Blefarospasme (+), Konjungtiva Hiperemis (+), Injeksi konjungtiva

(+),Injeksi silier (+), Injeksi Sclera (+), Ulkus kornea (+), hipopion (+). Inspeksi OS :

dalam batas normal.

Diagnosis

Ulkus kornea OD

Terapi

- Ciprofloxacin 2x500 mg

- Levofloxacin ed 1 tts/jam OD

- Gentamicin EO 2dd app OD

- Vit C 1x 1

- Atropine Sulfate 1% 3 x 1 tts OD

- Asam mefenamat 3 x 1

- Natamycin e.d. 1 tts/jam OD

Anjuran

- Pakai obat secara teratur

- Eye toilet

- Memakai kaca mata pelindung

- Periksa Lab (KOH, kultur sekret dan kerokan ulkus)

FOLLOW UP

4

4

Page 6: Ulkus Kornea OD LApkas

1,2 Maret 2006

S: nyeri mata kanan terus menerus, mata berair

O: status oftalmologi:

VOD = 0,5/60 TIOD = per palpasi normal

OD: palpebra : blefarospasme (+) ↓↓

Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+)

COA : hipopion ± 1mm

Kornea : ulkus diameter 4 mm, edema (+)

Segmen COP : sde

OS: dbn

A: Ulkus kornea OD

P: - Ciprofloxacin 2x500 mg

- levofloxacin ed 1 tts/jam OD

- Gentamicin EO 2dd app OD

- Vit C 1x 1

- Atropine Sulfate 1% 3 x 1 tts OD

- Asam mefenamat 3 x 1

- Natamycin e.d. 1 tts/jam OD

3 Maret 2006

S: nyeri mata kanan hilang timbul (tanpa obat nyeri), mata berair

O: status oftalmologi:

VOD = 0,5/60 TIOD = per palpasi normal

OD: palpebra : blefarospasme (+) ↓↓

Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+)

COA : hipopion ± 1mm

Kornea : ulkus diameter 4 mm, edema (+)

Segmen COP : sde

OS: dbn

A: Ulkus kornea OD

P: - Ciprofloxacin 2x500 mg

- levofloxacin ed 1 tts/jam OD

5

5

Page 7: Ulkus Kornea OD LApkas

- Gentamicin EO 2dd app OD

- Vit C 1x 1

- Atropine Sulfate 1% 3 x 1 tts OD

- Asam mefenamat 3 x 1

- Natamycin e.d. 1 tts/jam OD

4 Maret 2006

S: nyeri mata kanan makin berkurang, gatal (+), mata berair

O: status oftalmologi:

VOD = 0,5/60 TIOD = per palpasi normal

OD: palpebra : blefarospasme (+) ↓↓

Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+)

COA : hipopion ± 1mm

Kornea : ulkus diameter 4 mm, edema (+) berkurang

Segmen COP : sde

OS: dbn

A: Ulkus kornea OD

P: - Ciprofloxacin 2x500 mg

- levofloxacin ed 1 tts/jam OD

- Gentamicin EO 2dd app OD

- Vit C 1x 1

- Atropine Sulfate 1% 3 x 1 tts OD

- Asam mefenamat 3 x 1

- Natamycin e.d. 1 tts/jam OD

5 Maret 2006

S: nyeri (-), gatal (+), mata berair.

O: status oftalmologi:

VOD = 0,5/60 TIOD = per palpasi normal

OD: palpebra : blefarospasme (+) ↓↓

Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+)

COA : hipopion ± 0,8 mm

Kornea : ulkus diameter 4 mm, edema (+) berkurang

6

6

Page 8: Ulkus Kornea OD LApkas

Segmen COP : sde

OS: dbn

A: Ulkus kornea OD

P: - Ciprofloxacin 2x500 mg

- levofloxacin ed 1 tts/jam OD

- Gentamicin EO 2dd app OD

- Vit C 1x 1

- Atropine Sulfate 1% 3 x 1 tts OD

- Asam mefenamat 3 x 1

- Natamycin e.d. 1 tts/jam OD

6 Maret 2006

S: nyeri mata kanan (+), gatal (-), mata berair (+)

O: status oftalmologi:

VOD = 0,5/60 TIOD = per palpasi normal

OD: palpebra : blefarospasme (+) ↓↓

Konjungtiva : injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar (+)

COA : hipopion ± 0,8 mm

Kornea : ulkus diameter 2 mm, edema (+) berkurang

Segmen COP : sde

OS: dbn

A: Ulkus kornea OD

P: - Ciprofloxacin 2x500 mg

- levofloxacin ed 1 tts/jam OD

- Gentamicin EO 2dd app OD

- Vit C 1x 1

- Atropine Sulfate 1% 3 x 1 tts OD

- Asam mefenamat 3 x 1

- Natamycin e.d. 1 tts/jam OD

- Tunggu hasil lab

7

7

Page 9: Ulkus Kornea OD LApkas

DISKUSI

Diagnosis penderita ini ditegakkan berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan ophthalmologi.

Pada anamnesa didapatkan mata kanan merah, yang dialami penderita sejak 1

bulan yang lalu. Sebelumnya mata kanan penderita terkena batang padi saat

sedang memanen padi. Sejak itu penderita sering mengucak-ucak mata kanannya

karena matanya terasa gatal dan perih. Selain itu penderita juga merasa kalau

mata kanannya sering keluar air mata, sakit bila terkena cahaya dan lama

kelamaan mata kanannya terasa seperti berpasir, sampai pandangannya menjadi

kabur. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan adanya lakrimasi, blefarospasme,

fotofobia, konjungtiva hiperemis, injeksi konjungtiva, injeksi sclera, ulkus kornea

dan hipopion pada mata kanan penderita.

Hal diatas sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa pada

ulkus kornea akan memberikan gejala mata merah, sakit mata ringan sampai berat,

fotofobia, penglihatan menurun dan kadang kotor. Tukak kornea juga akan

memberikan kekeruhan berwarna putih pada kornea dengan defek epitel yang bila

diberi pewarnaan fluoresein akan berwarna hijau ditengahnya.

Ulkus pada kornea dikenal dalam dua bentuk yaitu ulkus kornea sentral dan

marginal atau perifer. Ulkus kornea perifer dapat disebabkan oleh reaksi toksik,

alergi, autoimun dan infeksi. Infeksi pada kornea perifer biasanya oleh stafilokok

aureous, h.influenza dan m.lacunata. Sedangkan ulkus kornea sentral biasanya

disebabkan oleh bakteri (pseudomonas, pneumokok, moraksela liquefaciens,

streptokok beta hemolitik, klebsiela pneumoni, e. coli, proteous), virus (herves

simpleks, herpes zoster), jamur ( kandida albikan, fusarium solani, sepsis narkodia,

sepalosporium dan aspergilus).

Mata kanan penderita terkena batang padi pada saat penderita sedang

memanen padi di sawah. Ulkus kornea pada penderita dicurigai disebabkan oleh

jamur karena agen penyebab ulkus berupa trauma dengan kontaminasi bahan

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tanah yang dalam kepustakaan

merupakan etiologi tersering pada ulkus kornea akibat jamur. Pada ulkus yang

8

8

Page 10: Ulkus Kornea OD LApkas

disebabkan oleh jamur akan terbentuk infiltrat berwarna abu-abu yang dikelilingi

infiltrate halus disekitrnya (fenomena satelit).

Menurut kepustakaan, pengobatan ulkus kornea bervariasi menurut

penyebabnya. Pada ulkus kornea bakterial diberikan antibiotika untuk mengurangi

infeksi bakteri. Pada ulkus kornea virus akibat herpes virus dapat diberikan

antivirus seperti topical acyclovir (salep) sekurang-kurangnya 5x sehari. Pada ulkus

kornea jamur (fungal), obat anti jamur spektrum luas biasanya yang dipilih.

Beberapa alternatif termasuk natamycin, fluconazole, amphotericin B, miconazole,

dan ketoconazole. Natamycin merupakan pengobatan lini pertama infeksi jamur

pada kornea. 5,6

Adapun pilihan pengobatan untuk ulkus kornea akibat jamur sendiri

meliputi medikamentosa dan pembedahan, yaitu :

A.Medikamentosa 1,2,3,4,5

Obat anti jamur diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu :

1.Polyenes ( natamycin, nystatin, dan amphotericin B)

- Polyenes menghambat dinding sel jamur dengan merubah permeabilitas

membran akibat kompleks polyenesterol efektif melawan

filamentous dan candida.

2.Azoles(ketoconazole,miconazole,fluconazole,itraconazole,

econazole,clotrimazole)

- Azoles menghambat sintesa ergosterol pada konsentrasi lemah dan pada

konsentrasi tinggi langsung merusak dinding sel.

3. Fluorinated pyrimidines (Flucytosine)

- Flucytosin dikonfersi ke thimidine analog yang memblok sintesis thimidine.

B. Pembedahan1,2,3,4,5

1. Keraktektomi superfisial hingga membran bowman atau stroma untuk

menghilangkan materi infeksi, memudahkan penetrasi obat anti jamur.

2. Keratoplasti.

Biasanya dilakukan pada infeksi yang tidak responsif terhadap terapi

medikamentosa dan adanya ancaman perforasi.

3. Transplantasi kornea.

9

9

Page 11: Ulkus Kornea OD LApkas

C.Langkah- langkah terapi 5

1. Penderita dirawat inap rumah sakit jika ulkus mengancam penglihatan atau

ancaman perforasi, penderita kurang patuh.

2. Berikan obat anti jamur 1,2,3,4,5

- Natamycin tetes 5 % satu tetes tiap jam pagi hari dan tiap 2 jam pada malam

hari. dan salep Natamycin 5% tiga kali sehari merupakan pilihan pada

infeksi Fusarium sp 1,2,3,4,5

- Amphotericin B 0,15 % satu tiap jam sangat efektif pada infeksi kandida 1,2,3,4,5

- Clotrimazole 1% satu tetes tiap jam efektif untuk infeksi akibat Aspergillus

spp.5

- Ketoconazole oral 200-600 mg/ hari pada infeksi filamentosa berat karena

penetrasinya baik pada COA dan kornea 1,3

- Flucytosine 1 % 1 tetes pada infeksi kandida. 1,3,4

- Fluconazol oral 200-400 mg/ hari untuk infeksi kandida berat.1,2,3

- Itraconazol oral 200 mg/ hari merupakan anti jamur yang spektrum luas

untuk aspergillus dan candida dengan daya penetrasi terbaik ke kornea

dari obat anti jamur oral lain yang ada tetapi tidak maksimal untuk

fusarium.2,3,5

3. Jangan memberikan steroid atau bila sedang digunakan sebaiknya ditapering

off.5,6,7,8

4. Jangan menutup mata ( patch)3,4

Beberapa terapi tambahan lainnya diperlukan pada keadaan sekunder

akibat ulkus. Atropine 1% atau scopolamine 0.25% drops dapat digunakan untuk

mencegah perlekatan antara iris dan lensa atau kornea. Selain itu juga,

pemberian sikloplegik merelaksasi spasme muskulus siliar sehingga mengurangi

nyeri dan fotofobia. 7,8

Penggunaan kortikosteroid topikal masih kontroversi. Kortikosteroid

menghalangi penyembuhan, dapat menyebabkan superinfeksi dengan jamur dan

bakteri lain dan bahkan dapat memperburuk keadaan. Disisi lain pemakaian

10

10

Page 12: Ulkus Kornea OD LApkas

kortikosteroid mencegah terjadinya corneal scarring dan perforasi. Pemakaian

kortikosteroids sebaiknya tapering-off untuk mencegah terjadinya rebound

inflammation. 7,8

Hyperosmotics, carbonic anhydrase inhibitors, atau beta-blockers dapat

digunakan pada keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan intraokuler.

Untuk perbaikan nutrisi , meliputi pemberian protein dan vitamin C. Pada keadaan

dengan Keratomalacia, ulkus kornea dapat menyebabkan terjadinya defisiensi

Vitamin A, dapat diberikan suplementasi Vitamin A oral atau pun intramuskular. 7

Pemberian analgetik bertujuan untuk mengontrol nyeri – menjamin kualitas hidup

penderita, memberi rasa nyaman pada penderita, selain itu efek sedatifnya

menguntungkan penderita dengan nyeri ringan sampai berat.7

Pengobatan pada penderita ini, dengan memberikan Anti jamur topikal,

Antibiotika oral dan topikal, sikloplegik, analgetik serta roborantia.

Terapi antibiotika pada ulkus kornea diberikan sesuai kausanya. Untuk itu

perlu dilakukan pemeriksaan kultur sekret dan kerokan ulkus agar dapat diketahui

secara spesifik kausa dari ulkus kornea ini sehingga dapat diberikan pengobatan

yang tepat. Pada penderita ini terapi antibiotika dilakukan sebelum pemeriksaan

kultur, karena pemeriksaan kultur memerlukan waktu yang lama. Penderita

langsung diberikan terapi antibiotika berspektrum luas untuk menghalangi

hidupnya bakteri.

Prognosis pada pasien ini adalah dubia karena telah mengganggu

penglihatan penderita, tapi dengan pengobatan yang tepat dan teratur diharapkan

dapat memberikan hasil yang maksimal.

11

11

Page 13: Ulkus Kornea OD LApkas

PENUTUP

Ulkus kornea adalah keadaan patologik pada kornea yang ditandai dengan

adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung dan diskontinuitas

jaringan yang terjadi dari epitel sampai stroma. Ulkus ini menunjukkan gambaran

hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan tersebut. 1,2

Demikian telah dilaporkan suatu laporan kasus dengan judul “Ulkus Kornea

OD”, dari seorang penderita laki-laki, berusia 43 tahun, yang datang berobat ke

Poliklinik Mata RS. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.

Diagnosis ulkus kornea pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis

dan pemeriksaan status oftalmikus.

Tujuan pengobatan ulkus kornea adalah mengeliminasi penyebab dasarnya

dan mengurangi nyeri. 4 Adapun pengobatan ulkus kornea bervariasi menurut

penyebab (bacterial, viral, Acanthamoeba, fungal), meliputi medikamentosa

seperti pemberian antibiotika spectrum luas topikal maupun sistemik, anti viral,

anti fungal topikal maupun sistemik, sikloplegik, anti nyeri, roburantia dan

pembedahan. 7,8,9,10

Prognosis penyembuhan ulkus pada penderita ini baik, tetapi perlu

dilakukan evaluasi secara berkala untuk melihat perkembangan proses

penyembuhan.

12

12

Page 14: Ulkus Kornea OD LApkas

DAFTAR PUSTAKA

1. Bahan Kuliah Ilmu Penyakit Mata . Fakultas Kedokteran Unsrat Manado

2. Wijana N, Ilmu Penyakit Mata, Cetakan Kelima, 1990

3. American Academy of Ophthalmology. Basic and Clinical Science Course.

External Disease and Cornea. San Francisco, 2005-6 : 174-5.

4. Unknown. Coneal ulcers. Available from :

http://wrongdiagnosis.com/c/corneal_ulcer/book-diseases-12a.htm

5. External Disease and Cornea. San Francisco, 2005-6 : 174-5

6. Ilyas S, Tukak (ulkus) kornea, dalam Ilmu penyakit mata, cetakan kelima ;

FKUI ; Jakarta ; 2001 ; 164-7.

7. Ilyas S, Tukak (ulkus) kornea, dalam ilmu penyakit mata edisi ke-3 ;

Jakarta ; FKUI ; 2004 ; 159-61.

8. William K Chiang, MD, Francisco Talavera, PharmD, PhD, Douglas

Lavenburg, MD, John Halamka, MD, Barry Brenner, MD, PhD, FACEP.

Corneal Ulceration and Ulcerative Keratitis. Available

from :http://en.wikipedia.org/wiki/Corneal_ulcer

9. Unknown. Corneal ulcers. Available

from :http://www.emedicine.com/emerg/topic115.htm

10. J. Ricker Polsdorfer, MD. Corneal Ulcers. Available from :

http://www.healthatoz.com/healthatoz/Atoz/common/standard/transform.jsp

?re

11. Unknown. Corneal Ulcers. Available from :

http://www.brooksidepress.org/Products/OperationalMedicine/DATA/oper

ationalmed/SickCall/Eye/CornealUlcer.htm

13

13

Page 15: Ulkus Kornea OD LApkas

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001032.htm

http://www.marvistavet.com/html/body_corneal_ulcer.html

questURI=/healthatoz/Atoz/ency/corneal_ulcers.jsp

http://www.eyemdlink.com/EyeProcedure.asp?EyeProcedureID=65

5. http://www.healthscout.com/ency/68/616/main.html

6. 7. 8. 9. http://www.spaceref.com/iss/medical/7974.eye.corneal.ulcer.pdf

10. http://eyelearn.med.utoronto.ca/Lectures04-05/RedEye/13Ulcer.htm

http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1831517

11. 12. http://content.nejm.org/cgi/content/full/338/17/1174

14

14