ulkus kornea

25
ULKUS KORNEA Irma nur sukmawati, S.ked 201020401011054

Upload: ierenaus

Post on 03-Jul-2015

798 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

tugas referat stasse mata ulkus kornea, enjoy it!

TRANSCRIPT

Page 1: ULKUS KORNEA

ULKUS KORNEA

Irma nur sukmawati, S.ked201020401011054

Page 2: ULKUS KORNEA

PENDAHULUAN

Dalam keadaan normal kornea adalah transparan.

Penyakit kornea adalah penyakit yang serius karena penanganan yang tidak sempurna atau terlambat akan mengakibatkan gangguan penglihatan permanen berupa peglihatan yang kabur ringan hingga kebutaan.

Ulkus kornea termasuk kasus kegawat daruratan pada penyakit mata. Dimana mata terancam akan kehilangan fungsi penglihatan atau terjadi kebutaan bila tidak dilakukan tindakan ataupun pengobatan secepatnya.

Ulkus kornea yang sembuh akan menimbulkan kekeruhan kornea dan merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia.2

Page 3: ULKUS KORNEA

ANATOMI DAN FISIOLOGI KORNEA

• Kornea adalah jaringan transparan, yang ukurannya sebanding dengan kristal sebuah jam tangan kecil.

• Kornea dewasa rata-rata mempunyai – Tebal sentral 0,54 mm– Tebal tepi 0,65 mm– Diameter 11,5 mm dari

anterior ke posterior

• Kekuatan refraksi sebesar + 43 dioptri.

Page 4: ULKUS KORNEA

Definisi

• Ulkus Kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma.

Page 5: ULKUS KORNEA

ETIOLOGI• Infeksi • Infeksi Bakteri : P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia

dan spesies Moraxella merupakan penyebab paling sering. Hampir semua ulkus berbentuk sentral.

• Infeksi Jamur : disebabkan oleh Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.

• Infeksi virus Ulkus kornea oleh virus herpes simplex cukup sering dijumpai.

• AcanthamoebaAcanthamoeba adalah protozoa hidup bebas yang terdapat didalam air yang tercemar yang mengandung bakteri dan materi organik.

Page 6: ULKUS KORNEA

ETIOLOGI• Noninfeksi• Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung PH.• Radiasi atau suhu• Sindrom Sjorgen• Defisiensi vitamin A• Obat-obatan : Obat-obatan yang menurunkan mekanisme imun• Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma.• Pajanan (exposure)• Neuroparalitik• Sistem Imun (Reaksi Hipersensitivitas)

Page 7: ULKUS KORNEA

Reaksi homograft, Herpes stroma, dan auto-immune keratitis

Trauma kimia dan kalor,

infeksi bakteri, dan defisiensi nutrisi

Ag: Ab kompleks Aktivasi Komplemen Denaturasi Jaringan

DESTRUKSI KOLAGEN DAN PROTEOGLIKAN

Pelepasan Enzim Lisosom

(kolagenase dan hidrolase lainnya

Kemotaksis Leukosit

EPITELIUM & KERATOCIT

aktivasi

hidrolase

Page 8: ULKUS KORNEA

KLASIFIKASI

• Berdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus kornea , yaitu:

1. Ulkus kornea sentral• Ulkus kornea bakterialis• Ulkus kornea fungi• Ulkus kornea virus• Ulkus kornea acanthamoeba

2. Ulkus kornea perifer• Ulkus marginal• Ulkus mooren (ulkus serpinginosa kronik/ulkus roden)• Ulkus cincin (ring ulcer)

Page 9: ULKUS KORNEA

Ulkus kornea sentral

• Ulkus Streptokokus : – Ulcus menjalar dari tepi kornea. – Bewarna kuning keabu-abuan.– Ulkus cepat menjalar perforasi kornea, karena

eksotoksin.• Ulkus Stafilokokus : – Ulkus bewarna putik kekuningan disertai infiltrat

berbatas tegas.– Apabila tidak diobati abses kornea yang disertai

edema stroma dan infiltrasi sel leukosit.

Page 10: ULKUS KORNEA

• Ulkus Pseudomonas: – Penyerbukan ke dalam dapat

mengakibatkan perforasi kornea dalam waktu 48 jam

– Berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan, hipopion.

Ulkus kornea sentral

Page 11: ULKUS KORNEA

• Ulkus Kornea Fungi– Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa

hari sampai beberapa minggu sesudah.– Permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna

keabu-abuan. Tepi lesi berbatas tegas irregular.– Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian

sentral sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya. – Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan

radang. Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.

Ulkus kornea sentral

Page 12: ULKUS KORNEA

• Ulkus Kornea Virus • Ulkus Kornea Herpes Zoster :

– Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum timbulnya gejala kulit. – Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra,

konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat subepitel dan stroma.

– Infiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda dengan dendrit herpes simplex.

– Dendrit herpes zoster berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin yang lemah.

Ulkus kornea sentral

Page 13: ULKUS KORNEA

• Ulkus Kornea Herpes simplex : – Infeksi primer dapat terjadi tanpa gejala klinik.– Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi

siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrasi.

– Hipestesi pada kornea secara lokal menyeluruh.

Ulkus kornea sentral

Page 14: ULKUS KORNEA

• Ulkus Kornea Acanthamoeba– Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan

temuan kliniknya, kemerahan dan fotofobia. – Tanda klinik khas adalah ulkus kornea indolen,

cincin stroma, dan infiltrat perineural.

Ulkus kornea sentral

Page 15: ULKUS KORNEA

• Ulkus Marginal– Bentuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin. – Bentuk simpel berbentuk ulkus superfisial yang

berwarna abu-abu dan terdapat pada infeksi stafilococcus.

– Yang berbentuk cincin atau multiple dan biasanya lateral.

Ulkus kornea perifer

Page 16: ULKUS KORNEA

• Ulkus Mooren– Merupakan ulkus yang berjalan progresif

dari perifer kornea kearah sentral. – Terutama terdapat pada usia lanjut. – Penyebabnya sampai sekarang belum

diketahui. – Kadang meninggalkan satu pulau yang

sehat pada bagian yang sentral.

Ulkus kornea perifer

Page 17: ULKUS KORNEA

MANIFESTASI KLINISa. Gejala Subjektif • Eritema pada kelopak mata dan konjungtiva• Sekret mukopurulen• Merasa ada benda asing di mata• Pandangan kabur• Mata berair• Bintik putih pada kornea, sesuai lokasi ulkus• Silau• Nyeri • Infiltat yang steril dapat menimbulkan sedikit nyeri, jika ulkus terdapat pada

perifer kornea dan tidak disertai dengan robekan lapisan epitel kornea.b. Gejala Objektif • Injeksi siliar• Hilangnya sebagian jaringan kornea, dan adanya infiltrat• Hipopion

Page 18: ULKUS KORNEA

DIAGNOSIS

• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis dengan :

• Ketajaman penglihatan : visus menurun• Tes air mata : epifora• Pemeriksaan slit-lamp : CVI+, infiltrat pada kornea, hipopion.• Keratometri (pengukuran kornea)• Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi: positif pada tepi

ulkus• Goresan ulkus untuk analisa atau kultur

Page 19: ULKUS KORNEA

PENATALAKSANAAN

• Pengobatan pada ulkus kornea tergantung penyebabnya, diberikan obat tetes mata yang mengandung antibiotik, anti virus, anti jamur, sikloplegik dan mengurangi reaksi peradangan dengan steroid.

• Sulfas atropine• Skopolamin sebagai midriatika. • Analgetik

Page 20: ULKUS KORNEA

Pemilihan antibiotik

Ukuran ulkus Lokasi pada kornea Penatalaksanaan

3 mm Tidak pada sumbu mata Rawat jalanAntibiotik topikal /jam

3mm Pada subu mata Rawat inapAntibiotik topikal/1/4 jam

3mm+hipopion Di segala tempat Rawat inapAntibiotik topikal / ¼ jamAntibiotik subkonjunctivvaAntibiotik parenteral

Page 21: ULKUS KORNEA

Morfologi hapusanANTIBIOTIK

Topikal Subkonjunctiva intravena

Kokus gram positf Cephaloridin 50 mg/ml

Cephaloridin 100 mg

Methicilin 200 mg/kg BB/hr

Batang gram positif Gentamycin 14 mg/ml Gentamycin 20 mg Gentamycin 3-7

mg/kg BB/hariFilamen gram negatif

Penicillin G 100.000U/ml

Penicillin G 500.000U/ml

Penicillin G 2-6 U/hr

Batang gram negatif Gentamycin 14 mg/ml Gentamycin 20 mg Gentamycin 3-7

mg/kg BB/hari

Basil tahan asam Amikacin 10 mg/ml Amikacin 25 mg Amikacin 5 mg/kg BB/hari

Page 22: ULKUS KORNEA

OrganismeANTIBIOTIK

Topikal Subkonjunctiva intravenaStaphylococcus resisten penisillin Cefazolin 50 mg/ml Cefazolin 50 mg/ml Methicilin

Streptococcus, pneumococcus

Penicillin G 100.000U/ml

Penicillin G 500.000U/ml

Penicillin G 2-6 U/hr

Speecies Pseudomonas

Gentamycin 14 mg/ml Gentamycin 20 mg Gentamycin 3-7

mg/kg BB/hari

Page 23: ULKUS KORNEA

Untuk menghindari penjalaran ulkus dapat dilakukan :

• Kauterisasi • Pengerokan epitel yang sakit• Keratoplasti• Keratoplasti adalah jalan terakhir jika urutan

penatalaksanaan diatas tidak berhasil. Indikasi keratoplasti terjadi jaringan parut yang mengganggu penglihatan, kekeruhan kornea yang menyebabkan kemunduran tajam penglihatan.

Page 24: ULKUS KORNEA

KOMPLIKASI

• Komplikasi yang paling sering timbul berupa:5

– Kebutaan parsial atau komplit dalam waktu sangat singkat

– Kornea perforasi dapat berlanjut menjadi endoptalmitis dan panopthalmitis

– Prolaps iris– Sikatrik kornea– Katarak– Glaukoma sekunder

Page 25: ULKUS KORNEA

PROGNOSIS

• Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya mendapat pertolongan, jenis mikroorganisme penyebabnya, dan ada tidaknya komplikasi yang timbul.

• Ulkus kornea yang luas memerlukan waktu penyembuhan yang lama, karena jaringan kornea bersifat avaskular.