ul iy a d a ri i a s sti - poltekkesdepkes-sby.ac.id
TRANSCRIPT
rssN 1693-376L
EVALUASIPENGGUNAANKoMPoSTER(TAKAKURADANDRUM)BANTUANPEMERINTAHDIINSTITUST PENDIDIK.AN SURABAYA TAHUN 2013
Robithoh Wahy ul iy a nti' D a ri ati, I rw a n S uli sti o
ABSTRACT
Garbage is a wasted material that comes from human and nature activities. Processing of organic
waste in educational lnstitutions at surabaya use composter. The purpose of research was evaluate the
using of goverment aid composter (lakakura and drum) in educational lnstitutions at Surabaya' This
research was eksploraiory research. Data were collected by direct observation and interview' Samples
were 40 educational lnstitirtions at surabaya. Data were analyzed descriptive statistics its were presented
in tabular form.The resultwere g0 used takakura and 15 used drum.80% officers had good level.of knowledge,
75% officers had good 'ttitro"
and 55% officers had good action. lt is recommended to optimaze using of
composter.
Keytords: composter takakura and drum, govemment aid'
PENDAHULUANSampah telah menjadi masalah bagi semua
lapisan masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh
aktivitas manusia, pertambahan jumlahpenduduk, arus urbanisasi yang pesat. d.an
ketersediaan ruang hidup manusia yang relative
tetap (Suryati, 2009). Jumlah sampah yang
dibuang di TPA Benowo Surabaya pada tahun
2012 sebanYak 1.524.243 m" dengan
l"rOu"ngrn jampan rata-rata perhari 4.176 m3
(Anonym, 2012). Pada Pelaksanaanpenanganan sampah, kegiatan yang harus
dilakukln meliputi pemilahan, pengumpulan,pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan
akhir sampah. Sampah yang tidak dapat diolah
melalui kegiatan tersebut maka dapat ditimbun
di TPA (PP No.81 tahun 20'12). Salah satu
bentuk penanganan sampah yang dapatdilakukan adalah pengomposan. Pada proses
pengomposan dibutuhkan alat berupa
komposter. Komposter adalah alat yang
digunakan untuk membuat kompos dari bahan
dasar sampah basah atau sampah organik yang
mudah membusuk dan material lain yang
mudah terurai dengan sistem aerob yang
mernbutuhkan u'Jara sebagai asupan penting
dalam proses pertumbuhan mikroorganismeyang menguraikan sampah organik menjadi
kompos untuk mempercePat Prosespengomposan (Murbandono, 2008). Komposter
iakaXura dan drum telah disosialisasikan oleh
Dinas Kebersihan dan Pertamanan ke beberapa
lnstitusi Pendidikan di Surabaya. Hasil penelitian
Sundari, (2010) bahwa penggunaan komposter
drum pada skala rumah tangga sebesar 73%
dan tidak digunakan sebesar 27o/o. Banluankomposter yang diberikan bertujuan sebagai alat
dalam proses komposting guna mengurangi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANJumlah seluruh lnstitusi Pendidikan di
Surabaya adalah sebanyak 1802 lnstitusi.
Sekitar 2,2% lnstitusi Pendidikan di Surabaya
mendapat komPoster sebanYak 133
komposter (takakura dan drum). Distribusi
Latar Belakang
volume sampah yang dihasilkan pada tingkatlnstitusi di SurabaYa.
Tujuan PenelitianMengevaluasi penggunaan komposter (takakura
dan drum) bantuan Pemerintah di lnstitusi
Pendidikan SurabaYa tahun 2013.
METODE PENELITIA$TJenis PenelitianJenis penelitian adalah non eksperimen'Pengukuran variabel penelitian dilakukan sesaatdan dianalisis statistik deskriptif untuk
menggambarkan penggunaan kompostertakaliura dan komposter drum di lnstitusi
Pendidikan SurabaYa.Lokasi dan WaktuLokasi penelitian di lnstitusi Pendidikan
Surabaya dan waktu penelitian dilakukan pada
bulan April sampai Juni tahun 2013.Populasi dan SamPel PenelitianPopulasi dan sampel dalam penelitian ini adalahpetugas yang bertanggung jawab terhadappenggunaan komposter (takakura dan drum)
bantuan Pemerintah pada 40 lnstitusi
Pendidikan SurabaYa.Variabel PenelitianPenggunaan komposter, volume sampah, warga
lnstiiusi dan perilaku petugas (pengetahuan,
sikap, tindakan).Cara PengumPulan DataData dikumpulkan dengan cara observasi
langsung dan wawancara pada petugas yang
bertanggung jawab terhadap penggunaan
komposter (takakura dan drum).Metode Anlisis DataData dianalisis secara statistik deskriptif yang
disajikan dalam bentuk tabel ataupun diagram.
Distribusi KomPosterkomposter paling banyak berada di wilayah
Surabaya Timur. Komposter takakura yang
terealisasi sebanyak 110 buah dan komposterdrum 23 buah. Cara memperoleh kompostertersebut adalah mengajukan proposal yang
ffian Vo!. XII No, 1 April 2O14 29
rssN 1693-376L
dikirim ke Dinas Kebersihan dan PertamananSurabaya. Realisasi komposter (takakura dandrum) merupakan suatu bentuk programkegiatan Pemerintah untuk mendoronglnstitusi Pendidikan di Surabaya dapatmewujudkan sekolah Adiwiyata yangbenrrawasan dan peduli lingkungan (SekolahBerbudaya Lingkungan). Program Adiwiyatabertujuan untuk menciptakan kondisiyang baikdi lingkungan sekolah, menjadi tempatpembelajaran dan penyadaran bagi wargasekolah sehingga dapat berlanggung jawabdalam upaya-upaya penyelamatan lingkunganhidup demi pembangunan berkelanjutan.
Penggunaan Korpposter (Takakura danDrum) Bantuan PemerintahPenggunaan komposter Takakura yangdigunakan sebanyak 80 buah atau 73% dankomposter drum digunakan 15 buah atau 65%.Partisipasi penggunaan komposter disbabkanoleh pengadaan lomba dibidang kebersihansekolah seperti Green and Clean; kantinsehat; tanaman toga; bank sampah dan lain-lain yang diadakan oleh Penrerintah TingkatKota setiap tahun, rnerupakan bentukkesadaran untuk menciptakan kondisi suatulingkungan lnstitusi yang bersih, kesadaranuntuk menggunakan komposter sebagai fungsimembuat kompos sebab merupakan suatupemberian, mengajarkan kepada siswa-siswidi sekolah bahwa sampah mempunyai nilaidan manfaat sehingga dapat diolah dandipergunakan kembali, terdapat petugaskhusus yang menangani komposter, sertaproses pengolahan sampah menggunakankomposter mudah dilaksanakan karenamengetahui cara penggunaan, perawatan danpemanfaatan. Namun beberapa lnstitusiPendidikan yang menggunakan komposter(takakura dan drum) tidak dimanfaatkan untukmembuat kompos, melainkan dimanfaatkansebagai tempat menyimpan barang dantempat sampah serta hanya disimpan saja.Hal tersebut disebabkan oleh tidak adapetugas khusus yang menangani komposter,terdapat renovasi bangunan di lingkunganlnstitusi, kurang sosialisasi (penyuluhan) danpelatihan tentang cara penggunaan kompostertakakura maupun drum, dan sebagai langkahpercobaan untuk membuat kompos sehinggakomposter yang digunakan hanya sebagian.Sedangkan komposter Takakura yang tidakdigunakan sebanyak 30 buah atau 27o/o dankomposter drum tidak digunakan 8 buah atau35%. Alasan tidak menggunakan komposter(takakura dan drum) disebabkan karenapetugas yang menangani komposter tidakmengetahui cara penggunaan kompostersebab kurang sosialisasi (penyuluhan) danpelatihan tentang cara penggunaan kompostertakakura maupun drum, komposter yangtersedia telah rusak, tidak terdapat petugaskhusus yang mampu menangani kompostertakakura maupun drum, terdapat renovasibangunan di lingkungan lnstitusi sehingga
komposter tidak dimanfaatkan dan hanyadibiarkan, kurang kesadaran dan respon darilnstitusi untuk mengolah sampahmenggunakan komposter, petugas yangbertanggung jawab sudah lanjut usia sehinggakurang tanggap dalam melakukanpengolahan, serta jumlah komposter yang adatelah mencukupi kebutuhan sehingga terdapatsisa komposter kemudian disimpan.
Timbulan Sampah dan Warga Yang Ada diSetiap lnstitusi PendidikanVolume sampah tertinggi sekitar 0,031 m3 danberat sekitar 67 kg/hari. Hal tersebutdipengaruhi oleh keadaan lingkungan lnsitusiyang luas, banyak pohon yang ditanam di arealingkungan lnstitusi, jumlah warga sekolahyang banyak, serta tingkat pendidikan yangberbeda. Sedangkan untuk lnstitusiPendidikan yang memiliki volume sampahterendah sekitar 0,003 m' dan berat sampahsekitar 2,7 kglhari. Hal tersebut dipengaruhioleh kondisi lingkungan lnstitusi yang tidakterlalu luas, memiliki jumlah tanaman yangsedikit misalnya lebih banyak tanaman hiasdaripada pepohonan, jumlah warga yangsedikit, serta setiap anak diwajibkanmembawa bekal dari rumah.Jumlah warga tertinggi di lnstitusi Pendidikanadalah sebanyak 1236 orang dan terendahsebanyak 180 orang. Hal tersebut disebabkankarena kondisi luas lnstitusi yang berbeda dantingkat Pendidikan lnstitusi yang berbedamisalnya antara tingkat SD, SMP, dan SMA.
Tingkat Pengetahuan, Sikap dan TindakanDari Petugas Pengelola Komposter dilnstitusi Pendidikan SurabayaTingkat pengetahuan petugas pengelolasampah menggunakan komposter (takakuradan drum) dengan kategori tingkatpengetahuan baik sebanyak 32 petugas (80%)dan pengetahuan cukup sebanyak 8 petugas(ZOYo). Terdapat hubungan yang signifikanantara tingkat pengetahuan dengan tingkatpendidikan (p=0,005; o=0,05). Hal tersebutdisebabkan karena faktor pendidikan yangtinggi, semakin maju dan meningkatnyaberbagai informasi melalui media massa danmedia elektronik, adanya motivasi untukmengikuti lomba yang diadakan PemerintahTingkat Kota setiap tahun, serta kesadarandan keinginan menciptakan kondisi lingkunganlnstitusi yang hijau dan bebas dari sampahmeskipun memiliki lahan yang sempit.Sikap petugas pengelola samPahmenggunakan komposter (takakura dan drum)dengan kategori sikap baik sebanyak 30petugas (75%) dan sikap cukup sebanyak 10
petugas (25%). Sebagian besar petugas yangmemiliki latar belakang tingkat pendidikanyang berbeda berhubungan dengan tingkatsikap petugas dalam melakukan pengolahansampah menggunakan komposter. Peran dandukungan dari lingkungan lnstitusi melaluipenggunaan komposter sangat diperlukan
GEMA Kesehatan Lingkungan Vol. XII No. l April 2014 30
rssN 1693-3761
agar dapat mengantisipasi sikap dariresponden yang kurang mendukung terhadappenggunaan komposter. Apabila dikaitkandengan pengetahuan petugas yangberkategori baik, maka akan mempengaruhisikap petugas dalam ketegori baik sebabdalam penentuan sikap, pengetahuan, polaberfikir, keyakinan, dan emosi memegangsuatu peranan penting.Tindakan petugas pengelola sampahmenggunakan komposter (takakura dan drum)dengan kategori tindakan baik sebanyak 22petugas (55%), tindakan cukup sebanyak 13KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanKomposter Takakura sebanyak 110 buah.Takakura yang digunakan sebanyak 80 buah(73o/o) dan yang tidak digunakan sebanyak 30buah (27%). Komposter Drum sebanyak 23buah (65%). Drum yang digunakan sebanyak15 buah dan yang tidak digunakan sebanyak 8buah (35Yo). Jumlah timbulan sampah dilnstitusi Pendidikan Sura^baya rata-rata volu metertinggi sekitar 0,031 m' dan berat sekitar 67kg/hari. Sedangkan rata-rata volume terendahsekitar 0,003 m' dan berat sekitar 2,7 kgthari.Jumlah warga yang ada di lnstitusi PendidikanSurabaya tertinggi adalah 1236 orang danterendah 180 orang. Tingkat pengetahuanpetugas pengelola terhadap penggunaankomposter (takakura dan drum) sebagianbesar berkategori baik sebanyak 32 petugas(80%). Sikap petugas pengelola terhadappenggunaan komposter (takakura dan drum)sebagian besar berkategori baik sebanyak 30petugas (75o/o). Tindakan petugas pengelolaterhadap penggunaan komposter (takakura
DAFTAR PUSTAKA
Basriyanta, 2007. Memanen Sampah.Yogyakarta, Kanisius.
Juju Bandung,2A12. Teknologi Tepat GunaDalam Pengelolaan Sampah Eerbasis3R.
Kreasiasik, Sunflower, 2011. MengolahSampah ltu Perlu dan Penting.
Murbandono, L, 2008. Membuat Kompos EdisiRevisi. Jakarta, Penebar Swadaya.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. MetodologiPenelitian Kesehatan. Jakarta, RinekaCipta.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2O1O. PromosiKesehatan dan llmu Peilaku. Jakarta,Rineka Cipta.
Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010Tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan. Jakarta.
Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012Tentang Pengelolaan Sampah RumahTangga dan Sampah Se7'enrs RumahTangga. Jakarta.
Punrvendro, Setyo dan Nurhidayat, 2011.Mengolah Sampah Untuk pupuk dan
petugas (32,5%), dan tindakan kurangsebanyak 5 petugas (12,5%). Sebagian besarpetugas yang memiliki latar belakang tingkatpendidikan yang berbeda tidak ada hubungandengan tindakan yang dilakukan petugasdalam pengolahan sampah menggunakankomposter. Hal tersebut disebabkan olehkurang dukungan dan partisipasi dari pihaklnstitusi, tidak ada petugas khusus yangmenangani komposter, serta petugas yangmenangani komposter memiliki banyakpekerjaan.
dan drum) sebagian besar berkategori baiksebanyak 23 petugas (55%).
SaranMeningkatkan penggunaan komposter(takakura dan drum) di masing-maslng lnstitusiPendidikan. Mengurangi volume timbulansampah yang ada di masing-masing lnstitusidengan cara sampah organik dibuat menjadikompos dan sampah anorganik dilakukan daurulang. Meskipun memiliki jumlah wargalnstitusi terendah maupun tertinggi,diharapkan dapat mengurangi volumetimbulan sampah. Meningkatkan pembinaannrelalui pemberian penyuluhan mengenaikomposter (takakura dan drum) agarpengetahuan petugas semakin bertambah.Memberikan respon yang positif dari pihaklnstitusi untuk menggunakan komposter yangtelah diberikan. Pihak lnstitusi memberikandukungan dan menyiapkan petugas khususagar komposter dapat dimanfaatkan sebagaifungsi untuk membuat kompos.
Pesfisrda Organik. Jakarta, penebarSwadaya.
Rekapitulasi Pembuangan Sampah di LpABenowo Tahun 2012. Surabaya, DinasKebersihan dan Pertamanan KotaSurabaya.
Sarudji, Dldik, 2010. Kesehatan Lingkungan.Bandung, Karya Putra Danarati.
Sejati, Kuncoro, 2009. Pengolahan SampahTe rpadu. Yogyakarta, Kanisius.
Sundari, Nining, 2010. Evaluasi PenggunaanKomposter Drum Sebagai AtatPengolah Sampah Organik MenjadiKompos Di Wilayah KelurahanJambangan Kecamatan GayunganSurabaya Tahun 2010. Karya Tulisllmiah. Surabaya.
Suryati, Teti, 2009. Bijak dan CerdasMengolah Sampah. Jakarta, AgromediaPustaka.
Takakura, 2010. Pembuatan KomposTakakura.
Undang-Undang Rl No.18 Tahun 2008Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta.
Wasito, Didik, 2010. Pemanfaatan SampahOrganik menjadi Kompos. Jakarta,Mediyatama Sarana Perkasa.
GEMA Kesehatan Lingkungan Vol. XII No. l Aprit 2014 31