ujian jiwa
DESCRIPTION
psikiatriTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS UJIANSEORANG LAKI-LAKI USIA 23 TAHUN DENGAN F 20.0 SKIZOFRENIA PARANOID
Pembimbing :
dr. Maria Rini I, Sp. KJ
Disusun Oleh :Elita RahmiG99131004KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT JIWARUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama: Sdr. EJenis Kelamin: Laki-laki
Usia: 23 tahunPekerjaan: Buruh BangunanAgama: IslamAlamat: PonorogoPendidikan: SMPSuku : JawaTanggal Pemeriksaan: 2 Desember 2014
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat penyakit pasien didapatkan dari anamnesis terhadap pasien (autoanamnesis) di bangsal Arjuna RSJD Surakarta.A. Keluhan Utama
Pasien mengamuk dan memukul orang tanpa sebabB. Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis :
Pasien diperiksa tanggal 2 November 2014 dibangsal Arjuna RSJD Surakarta. Pasien berambut cepak, saat dilakukan wawancana pasien sedang duduk di bangsal menggunakan pakaian berwarna biru dan celana panjang berwarna biru, perawatan diri cukup, penampilan tampak sesuai usia. Pasien memperkenalkan diri sebagai Sdr. E, usia 23 tahun dan tinggal di Ponorogo. Pasien mampu menjawab pertanyaan dengan volume cukup, intonasi dan artikulasi jelas. Pasien mengatakan bahwa dirinya masuk RSJD Surakarta karena mengamuk. Saat ditanya perasaan hari ini, pasien mengatakan bahwa perasaannya bingung namun pasien tidak dapat mendiskripsikan kenapa pasien bingung. Pasien mengatakan sering didatangi nenek nenek yang disebutnya mak lampir dan kadang diajak berbicara.
Saat berbincang bincang pasien sempat mengatakan bahwa nenek tersebut pernah merasuki tubuhnya. Dan saat ditanya nenek itu datang dengan tujuan apa pasien mengatakan nenek tersebut datang untuk mengunjungi nya. Nenek tersebut sering meyuruhnya untuk memukuli orang.C. Riwayat Gangguan sebelumnya
1. Riwayat psikiatri sebelumnya : Pasien pernah masuk RSJD Surakarta kurang lebih 1 tahun yang lalu karena sering marah-marah dan membanting barang-barang yang ada di rumahnya.2. Riwayat Gangguan medik
Trauma Kepala: (+) 10 tahun yang lalu saat membetulkan genteng Kejang
: disangkal
Asma
: disangkal
Alergi
: disangkal
Infeksi
: disangkal
3. Riwayat Penyalahgunaan Obat
Riwayat merokok:(+) sejak umur 13 tahun, 2-3 batang sehari Riwayat alkohol: (+) waktu kecil pasien lupa umur berapa Riwayat konsumsi narkoba: disangkalD. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak dapat digali2. Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Tidak dapat digali3. Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-11 tahun)
Tidak dapat digali4. Riwayat Masa Anak Akhir (pubertas sampai remaja)
Tidak dapat digali5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai tukang kuli bangunanb. Riwayat Perkawinan
Belum menikahc. Riwayat Pendidikan
Pasien tamat SMPd. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam, tidak rajin beribadah e. Riwayat PsikoseksualPasien menyukai lawan jenis f. Riwayat Kemiliteran dan hukum
Pasien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kemiliteran dan masalah hukumg. Situasi Hidup Sekarang
Sebelum tinggal di rumah sakit jiwa, pasien tinggal di rumah bersama ayah pasien, serta 2 adik perempuan pasien.E. Riwayat KeluargaKet.:
: laki-laki
: perempuan
: laki-laki sudah meninggal
: perempuan sudah meninggal
: pasien dengan gangguan jiwa
: tinggal serumah
Tidak ditemukan riwayat keluarga yang memiliki keluhan yang sama atau gangguan jiwa. III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi umum
1. Penampilan
Pasien adalah laki-laki berusia 23 tahun, tampak sesuai umur, perawatan diri cukup.2. Kesadaran
Kuantitatif
: Compos Mentis, GCS: E4V5M6Kualitatif
: Berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotorNormoaktif4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan pemeriksa dengan spontan. Volume cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas.5. Sikap terhadap pemeriksa
kooperatif, kontak mata adekuat. B. Alam Perasaan
1. Mood : senang2. Afek : menyempit3. Keserasian : tidak serasi4. Empati : tidak dapat diraba rasakan
C. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf Pendidikan : SMP2. Daya Konsentrasi : Baik3. Orientasi
Waktu
: Baik
Tempat: Baik
Perorangan: Baik
4. Daya Ingat
Daya ingat jangka panjang: Baik. Daya ingat jangka pendek: Baik. Daya ingat segera: Baik 5. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengerti persamaan apel dan jeruk.6. Kemampuan menolong dirinya sendiriBaik, pasien dapat mandi, makan, minum, dan berpakaian tanpa bantuan orang lain.D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
Halusinasi visual :(+) Ada Halusinasi auditorik :(+) Ada
2. Ilusi :(-) Tidak ada
3. Depersonalisasi :(-) Tidak ada4. Derealisasi:(-) Tidak adaE. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : Non Realistik2. Arus Pikir
: a. Produktifitas: Koherenb. Kontinuitas: Jawaban pasien sesuai dengan pertanyaan.3. Isi Pikiran
: Waham (+) dipengaruhi oleh nenek
Though of insertionF. Pengendalian impuls
TergangguG. Daya nilai
1. Daya nilai sosial: Baik2. Penilaian realita: Terganggu
H. Tilikan
Derajat III. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercayaIV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LANJUTAN
A. Status Interna
Keadaan Umum : Baik
Tanda Vital
: TD 110/70 mm/Hg
Nadi 86 x/m
RR 18 x/m
T036,40 C
Mata
: dalam batas normalThorase
: Cor dan Pulmo dalam batas normalAbdomen
: dalam batas normalEkstremitas
: dalam batas normalGastrointestinal: dalam batas normalUrogenital
: dalam batas normalGangguan khusus: tidak ditemukan B. Status Neurologis
1. Nn. Craniales
: dalam batas normal2. Meningeal sign
: -
3. gejala peningkatan TIK: -
4. mata: pupil bulat sentral isokor,
Reflex cahaya +/+, reflex kornea +/+5. Motorik
1. Tonus
: normotonus
2. Turgor kulit
: < 2 detik / baik
3. Koordinasi
: DBN
4. Reflek fisiologis:
reflek patologis
I. Sensibilitas
: normoestesi
II. Susunan fungsi vegetative
: Tidak ada kelainanIII. Fungsi luhur
: Tidak ada kelainanIV. Gangguan khusus
: Tidak ada kelainan V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien adalah laki laki 23 tahun dibawa ke RSJD Surakarta karena sering marah marah dan memukul orangtanpa sebabDari pemeriksaan status mental didapatkan arus pikir flight of idea, isi pikir berupa waham yang dipengaruhi oleh nenek yang sering mendatanginya, tought of insertion. Gangguan persepsi visual (+) auditorik (+). Bentuk pikir non realistik, pengendalian impuls terganggu. Tilikan derajat II.
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RSJD Surakarta namun pasien tidak kontrol dan minum obat.V. EVALUASI MULTIAXIALAxis IPada pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan yang menjurus pada kelainan di otak. Sehingga diagnosis gangguan mental organik (F.0) dapat disingkirkan.Pada anamnesis tidak ditemukan riwayat konsumsi NAPZA ataupun alkohol sehingga pasien bukan menderita gangguan akibat zat psikoadiktif/alkohol (F.1)
Dalam auto anamnesis didapatkan adanya gangguan dalam menilai realita yang ditandai dengan adanya halusinasi visual dan auditorik yang mendengar orang yang bercakap cakap dan menjelek jelekkan pasien. Waham dipengaruhi oleh perempuan berwujud nenek dan thought of insertion dimana pasien merasa dirinya dirasuki oleh nenek tersebut. Dan gejala yang dialami pasien telah diderita kurang lebih 3 tahun yang lalu. Dari data tersebut dapat disimpulkan pasien menderita skizofrenia paranoid (F20.0)Axis II
Belum ada diagnosisAxis III
Berdasarkan status interna dan neurologis, tidak didapatkan adanya kelainan.Axis IV
Dari anamnesis didapatkan kemungkinan penyebab dari penyakit pasien adalah primary support group dan putus obatAxis V
GAF 60-51VI. DIAGNOSIS BANDING
1. F 20.3 Skizofrenia Tak Terinci 2. F 22.0 Gangguan Waham MenetapVII. DAFTAR MASALAH
Gangguan organik (-) Psikologi :
1. Gangguan kesadaran kualitatif
2. Gangguan persepsi
3. Gangguan isi dan bentuk pikir4. Gangguan impuls
5. Tilikan derajat II
VIII. TERAPI
a. Psikofarmaka
Haloperidol 3x5 mg b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat diberi pengobatan, cara pengobatan, dan efek samping
b. memotivasi pasien agar rajin minum obat dan rutin kontrol.
c. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar membantu kesembuhan pasien dengan cara mengantar kontrol rtin dan mengingatkan minum obat.IX. PROGNOSIS -qua ad vitam
: bonam
qua ad sanam
: dubia ad bonam qua ad fungsionam: dubia ad bonam- -
- -
+ +
+ +
7