ujian kasus jiwa

25
UJIAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID Penguji : dr. Dharmawan Ardi Purnama Sp. KJ dr. Arundhati Sp. KJ Penyusun : Awang Wibisono 1102008276 KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI PERIODE 21 APRIL – 23 MEI 2014

Upload: tifano-prasali-arian

Post on 21-Dec-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

yeaayyyyy

TRANSCRIPT

Page 1: ujian kasus jiwa

UJIAN KASUS

SKIZOFRENIA PARANOID

Penguji :

dr. Dharmawan Ardi Purnama Sp. KJ

dr. Arundhati Sp. KJ

Penyusun :

Awang Wibisono

1102008276

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

PERIODE 21 APRIL – 23 MEI 2014

JAKARTA

Page 2: ujian kasus jiwa

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. MH

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 46 tahun

Alamat : Bendungan Jago RT 01/02 Kel. Serdang, Kec. Kemyoran,

Jakarta Pusat

Status : Belum Menikah

Pendidikan : D3

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Suku : Tapanuli

Agama : Islam

Datang ke RSJSH : 10 Mei 2014

NRM : xxxxxxx

Riwayat Perawatan

1. Tanggal 10 Mei 2014 dirawat di RSJSH di ruang PICU (saat ini).

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Alloanamnesis

Tanggal 16 Mei 2014 pukul 10.30 WIB, melalui telepon dengan Tn. Al

(Adik pasien, 44 tahun, tapanuli, Pekerjaan wiraswasta).

Autoanamnesis

Tanggal 14 Mei 2014, pukul 11.00 WIB, di ruang PICU RSJSH.

Tanggal 16 Mei 2014 pukul 17.00 WIB di ruang PICU RSJSH

Tanggal 17 Mei 2014 pukul 09.00 WIB di ruang PICU RSJSH

Tanggal 19 mei 2014 pukul 11.30 WIB di ruang PICU RSJSH

A. Keluhan Utama

Pasien datang dengan Keluhan mengamuk Sejak 3 Hari SMRS

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien dibawa oleh keluarganya ke IGD RS Jiwa dr. Soeharto Heerdjan pada

tanggal 10 Mei 2014 dikarenakan mengamuk, berbicara kacau dan sulit tidur sejak

1

Page 3: ujian kasus jiwa

3 hari SMRS. Menurut pasien, pasien merasa mendapatkan pesan melalui telepati

dari nabi Muhammad S.A.W untuk tidak sombong dan lebih sabar. Pasien

mengatakan bahwa pasien merupakan anak dari nabi Muhammad S.A.W dan

memiliki kekuatan telepati dan kekuatan bisa menciptakan benda dengan

tangannya.

Pasien Mengatakan bahwa dunia ini hampir kiamat dan orang yang mati bisa

hidup kembali, pasien mengatakan bahwa pernah melihat nabi Muhammad datang

kerumahnya dan mengobrol dengan pasien. Selain itu pasien juga merasa didatangi

oleh orang tua pasien yang sudah meninggal. Pasien juga bisa mendengar suara dari

saudaranya yang dianggap telepati. Tapi tidak ada keluarga pasien yang percaya.

Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menikah dengan laki-laki bernama ferry

dan memiliki anak. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sebenarnya adalah orang

kaya dan memiliki perusahaan besar yaitu “petromax” dan memiliki saham

diseluruh perusahaan didunia. Pasien mengatakan bahwa pasien masuk ke RSJSH

karena di ”kerjain” oleh tetangga pasien yang bernama MIA. Pasien menganggap

banyak tetangga pasien yang “mengerjai” pasien sehingga pasien menjadi amnesia

dan lupa akan kekayaannya. Selain itu pasien juga mengatakan bahwa pasien

merasa menderita Leukimia sejak kecil, Memiliki maag akut, dan memiliki

gangguan ginjal, dan pasien mengatakan harus minum obat leukimianya.

Pasien dibawa ke RSJSH dengan alasan pasien sering marah

marah,mengamuk, berbicara kacau, mencuri bunga tetangga, dan mengakui suami

orang lain adalah suaminya sehingga lingkungan sudah mulai terganggu sehingga

pasien dibawa oleh Keluarga ke RSJSH.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Gangguan Psikiatrik

Pasien sebelumnya pernah berobat dengan keluhan yang sama ± 1 tahun yang

lalu pada tahun 2013 dan berobat ke RSCM dan berobat jalan. Pasien dibawa ke

RSCM karena pasien berbicara kacau pasien lupa mendaparkan obat apa dari

RSCM. Namun setelah berobat pasien tidak rutin meminum obat karena pasien

tidak merasa sakit. Namun 3 hari SMRS RSJSH pasien mengamuk, berbicara

kacau dan mencuri tanaman tetangga, dan mengakui suami orang lain adalah

suaminya sehingga pasien dibawa ke RSJSH.

2

Page 4: ujian kasus jiwa

2. Riwayat Gangguan Medik

Tidak ada riwayat trauma kepala, penyakit otak, maupun kecelakaan pada

pasien. Pasien tidak pernah mengalami kejang demam saat balita. Pasien juga

tidak pernah mengalami sakit yang menyebabkan pasien harus dirawat di rumah

sakit.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif

Tidak ada riwayat penggunaan obat zat psikoaktif

4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

2013 mei 2014

- Pasien pertama kali Dibawa Ke RSCM

- Pasien berbicara kacau. Curiga terhadap orang lain

- Pasien rawat jalan namun tidak teratur minum obat.

- Pasien mendapatkan obat namun lupa mendapatkan obat apa.

- Pasien pertama kali Dibawa Ke RSJSH

- Pasien berbicara kacau dan mengaku sebagai istri dari suami orang lain.

- Pasien mengaku sebagai anak dari nabi dan memiliki kekuatan

- Merasa curiga terhadap orang lain telah “mengerjai” pasien

- Pasien dirawat diruang PICU RSJSH

3

Page 5: ujian kasus jiwa

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Selama hamil pasien,

kondisi fisik ibu pasien saat hamil dan melahirkan dapat dikatakan sehat secara

fisik. Pasien lahir secara spontan ditolong oleh bidan, cukup bulan, dan berat

lahir cukup. Tidak ada riwayat badan membiru ataupun kuning pada pasien.

Riwayat trauma, infeksi, dan kejang selama hamil disangkal. Pasien merupakan

anak yang diinginkan.

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian

a. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)

Pasien diasuh oleh orang tua kandung pasien. Pertumbuhan dan perkembangan

pasien sesuai dengan teman-teman sebayanya. Pasien tidak pernah mengalami

demam tinggi ataupun kejang atau penyakit lain yang menyebabkan pasien

dirawat di RS.

b. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tinggal bersama orang tua pasien. Hubungan pasien dengan keluarganya

dikatakan baik. Dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang rendah, pasien dan

saudara-saudaranya sering berebutan makanan.

c. Riwayat Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)

Pasien mulai terjeremus dengan pergaulan bebas, seks bebas dan penggunaan

narkoba. Pasien mulai mengenal diskotik dan sering pergi ketempat tersebut ats

ajakan temannya. Pasien tidak meneruskan ke jenjang perkuliahan dan lebih

senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya.

d. Riwayat Masa Dewasa

Pergaulan pasien cukup luas, dikarenakan pasien merupakan tenaga pengajar di

playgroup didekat rumah pasien. Sehingga, hubungan dengan tetangga tetap

terjaga. Namun Pasien belum juga menikah sementara banyak teman dan

tetangga pasien yang sudah menikah, dan pasien mulai lebih tertutup terhadap

teman dan tetangganya. Sampai pada akhirnya pasien mengakui suami orang

lain yang sebenarnya adalah tetangganya, dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.

4

Page 6: ujian kasus jiwa

3. Riwayat Pendidikan

Pasien bersekolah hingga selesai pendidikan D3.

4. Riwayat Pekerjaan

Pasien mengaku pernah menjadi tenaga pengajar (guru) di Playgroup didekat

daerah tempat tinggalnya, dan berhenti bekerja karena playgroup ditutup.

5. Riwayat Pernikahan

Pasien belum menikah, namun pasien mengaku sudah menikah dan memiliki

anak.

6. Riwayat Kehidupan Beragama

Pasien beragama Islam

7. Riwayat Pelanggaran Hukum

Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.

E. Riwayat Keluarga

Pasien adalah anak kedua dari lima bersaudara. Saudara kandung pasien tumbuh

dengan normal dan tidak ada yang memiliki gejala yang sama dengan pasien.

Kedua orang tua pasien sudah meninggal. Pasien tinggal bersama dengan adiknya

yang ketiga beserta istri dan anak kandungnya.

G enogram

Keterangan :

: anggota keluarga laki-laki : anggota keluarga perempuan

: sakit jiwa : tinggal satu rumah

5

Page 7: ujian kasus jiwa

: orang tua laki-laki meninggal : Orang tua perempuan meningga

F.Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang

Pasien tinggal di rumah adik pasien, yang dihuni oleh 4 orang termasuk dirinya,

adik pasien, istri adik pasien dan anak dari adik pasien. Kesan kondisi sosial

ekonomi keluarga adalah menengah kebawah, dan pengobatan pasien dibantu

dengan Jaminan kesehatan.

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

(Dilakukan pada tanggal 10 Mei 2014)

A. Deskripsi Umum

Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 80x /menit

Suhu : 36,2 oC

Pernafasan : 20x /menit

1. Penampilan

Pasien seorang perempuan berusia 37 tahun. Penampilan fisik terlihat

sesuai usianya. Rambut ikal hitam panjang tidak teratur dan terikat oleh

pita. Perawakan kurus dan tinggi semampai sekitar 165 cm, kulit sawo

matang berpakaian seragam pasien RSJSH berwarna merah muda yang.

Selama wawancara, pasien duduk dengan tenang dan kebersihan diri

pasien kurang baik.

2. Kesadaran

Kesadaran Neurologis : Compos Mentis

Kesadaran Psikiatri : Tidak tampak terganggu (perilaku,sikap dan

gerak gerik tenang, tidak gelisah)

6

Page 8: ujian kasus jiwa

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor

Sebelum wawancara: pasien sedang duduk dikursi luar ruangan PICU.

Selama wawancara: pasien duduk dengan tenang di depan pemeriksa.

Kontak mata dan konsentrasi baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan

dengan baik.

Sesudah wawancara: Pasien masuk ke dalam kamar untuk tidur.

4. Sikap Terhadap Pemeriksa

Pasien memberikan keterangan secara jelas, terbuka, dan tidak berbelit-

belit. Sikap pasien terhadap pemeriksa kooperatif.

5. Pembicaraan

Pada awal wawancara, pembicaraan lancar, pasien menjawab semua

pertanyaan yang diajukan, kuantitas cukup. Bicara pasien spontan,

intonasi cukup jelas dan nada suara sedikit kecil. Jawaban pasien

konsisten pada tiap wawancara.

B. Mood dan Afek

1. Mood : hypothym

2. Afek : tumpul

3. Keserasian : serasi

C. Gangguan Persepsi

Halusinasi

Visual : ada, pasien merasa melihat nabi muhammad turun dari

langit datang kerumah dan berbicara dengan pasien.

Dan pasien pernah melihat Alm. Orang tua pasien

didepan rumahnya

Auditorik : merasa mendapat telepati dari Nabi Muhammad, untuk

bersikap lebih sabar dan mendapat pesan dari

keluarganya akan berkunjung ke RSJSH

Ilusi : Tidak ada

7

Page 9: ujian kasus jiwa

Depersonalisasi : Tidak ada

Derealisasi : ada, pasien merasa tetangganya “mengerjai” pasien

dan iri karena pasien menikah dengan suami yang kaya dan sudah memiliki

anak.

D. Pikiran

1. Proses Pikir/Bentuk Pikir

a. Produktifitas : cukup

b. Kontinuitas : asosiasi longgar

c. Hendaya berbahasa : tidak ada

2. Isi Pikir

a. Preokupasi : tidak ada

b. Waham : ada

Waham Kebesaran : Pasien merasa anak dari Nabi Muhammad

S.A.W dan memiliki kekuatan telepati dan bisa menciptakan suatu

benda dari tangan kanannya.

Waham Somatik : Pasien merasa memiliki penyakit leukimia dari

kecil, memiliki gangguan maag akut dan memiliki gangguan ginjal.

c. Obsesi : tidak ada

d. Fobia : tidak ada

e. Gagasan rujukan : tidak ada

f. Gagasan pengaruh : tidak ada

E. Kesadaran dan Kognisi

1. Taraf Pendidikan : sesuai dengan taraf pendidikan

2. Pengetahuan Umum : baik (pasien mengetahui nama Presiden RI

sekarang)

3. Kecerdasan : Cukup (dapat berhitung)

4. Konsentrasi : Baik (pasien dapat mengulang angka yang

disebutkan oleh dokter muda)

8

Page 10: ujian kasus jiwa

5. Orientasi

Waktu : baik (pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, bulan)

Tempat : baik (pasien mengetahui tempat pasien berada saat

wawancara dan letak rumah pasien)

Orang : baik (pasien dapat menyebutkan nama

pemeriksa dan orang yang mengantarnya ke rumah sakit)

6. Daya Ingat

Jangka panjang : baik (pasien masih ingat masa kecilnya ketika

SD, pasien juga ingat pengalaman-pengalaman semasa kanak-kanak)

Jangka sedang : baik (pasien masih ingat hal-hal yang

membawa pasien datang ke rumah sakit dan orang-orang yang

mengantar pasien ke rumah sakit)

Jangka pendek : baik (pasien ingat akan menu makan paginya

dan nama pewawancara)

Segera : baik (pasien dapat menyebutkan dua macam

benda yang disebutkan oleh pemeriksa)

7. Pikiran Abstraktif : baik (pasien dapat membedakan apel

dan jeruk)

8. Kemampuan Visuospatial : baik (pasien mampu menggambar jam

13.00)

9. Bakat Kreatif : pasien suka bernyanyi dan joget

10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien dapat makan, minum,

mandi sendiri)

F. Pengendalian Impuls

Baik. Pasien tidak menujukkan agresivitas selama diwawancara.

G. Daya Nilai

1. Daya Nilai Sosial: baik (pasien mengatakan tidak pernah ingin

menyusahkan orang lain).

2. Uji Daya Nilai: baik (pasien membuang sampah pada tempatnya)

3. Daya Nilai Realita: terganggu (karena pasien memiliki halusinasi visual

dan auditorik serta waham somatik dan waham kebesaran.

9

Page 11: ujian kasus jiwa

H. Tilikan

Derajat 1 (Pasien tidak merasa bahwa dirinya sakit dan menyatakan bahwa ia

makan obat karena disuruh perawat).

I. Taraf Dapat Dipercaya

Secara umum dapat dipercaya. (karena memiliki waham)

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

Keadaan umum : Sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Frekuensi nadi : 80x / menit

Frekuensi napas : 20x / menit

Suhu : afebris

Kepala : deformitas (-), rambut hitam, tidak mudah dicabut

Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil

baik

THT : deformitas (-), serumen (-/-)

Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)

Mulut : oral higiene cukup

Jantung : BJ I/II normal, murmur (-), gallop (-)

Paru : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen : datar lemas, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal

Ekstremitas : simetris, akral hangat, edema -/-, perfusi perifer

cukup, needle tract (-)

B. Status Neurologikus

a. Gejala rangsang selaput otak (-)

b. Pupil bulat, isokor, 3mm/3mm, RCL +/+ dan RCTL +/+

c. Refleks fisiologis normal

d. Nervus kranialis: kesan paresis (-), nistagmus (-)

e. Refleks patologis (-)

Pemeriksaan Motorik : 5 5

5 5

10

Page 12: ujian kasus jiwa

f. Gejala ekstrapiramidal :

- gaya berjalan normal

- stabilitas postur tubuh normal

- rigiditas ekstremitas tidak ada

- gangguan keseimbangan dan tremor (-)

g. Pemeriksaan Sensorik

Sensibilitas : parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)

h. Pemeriksaan Saraf Otonom

Inkontinensia alvi dan urin(-), anhidrosis(-)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM

PEMERIKSAAN DARAH HASIL

Hemoglobin 11,5 g/dl

Eritrosit 3,7 juta/mm3

Leukosit 5.600 mm3

Trombosit 339.000 u/l

Hematokrit 34 g%

LED 21 mm/1 jam

Hitung jenis :

Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit

0 %

7 %

2 %

62 %

26 %

3 %

Gula Darah Sewaktu 146 mg/dl

11

Page 13: ujian kasus jiwa

SGOT

SGPT

Ureum

Kreatinin

31 U/L

22 U/L

17 mg/dl

0.6 mg/dl

PEMERIKSAAN SEROLOGI HASIL

Anti HIV Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN URIN HASIL

Amphetamin Tidak dilakukan

Cannabinoid Tidak dilakukan

Cocaine Tidak dilakukan

Benzodiazepine Tidak dilakukan

Opiate Tidak dilakukan

VII. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Telah diperiksa seorang perempuan, Nn. MH 46 tahun, bertempat tinggal di

Bendungan Jago RT 01/02 Serdang, Kecamatan Kemayoran, suku Tapanuli, agama

Islam, status belum menikah dan tidak bekerja, pendidikan terakhir D3. Pada saat

wawancara mengenakan seragam pasien RSJSH berwarna merah mudah sedikit

basah. Pasien duduk tenang di hadapan pewawancara dengan kontak dan konsentrasi

baik.

Pasien memiliki riwayat pernah berobat dengan keluhan yang sama di RSCM

namun telah berobat dan rawat jalan pada tahun 2013, namun pasien tidak rutin

meminum obat. 3 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengamuk, bicara kacau

dan sulit tidur dan selalu terbangun tengah malam, pasien merasa curiga terhadap

tetangganya, mencuri tanaman tetangga, mengakui suami orang lain adalah suaminya.

Pasien merasa merupakan anak dari nabi Muhammad S.A.W dan memiliki kekuatan

telepati dan kekuatan bisa menciptakan benda dari tangannya. Namun karena

lingkungan sudah merasa resah sehingga pasien dibawa ke RSJSH.

Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan : Kesadaran neurologisnya compos

mentis. Mood hiportim dengan afek terbatas. Halusinasi Visual (+) Halusinasi

Auditorik (+), Waham Somatik (+) Waham Kebesaran (+) flight of idea (-). Daya

nilai realitanya terganggu (adanya waham). Tilikannya derajat 1. Pemeriksaan status

internus, neurologis dalam batas normal.

12

Page 14: ujian kasus jiwa

VIII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang

bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya

(disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan

definisi yang tercantum dalam PPDGJ III.

Diagnosis Aksis I : Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus

Perhatian Khusus

Berdasarkan anamnesis tidak ditemukan adanya riwayat trauma kepala yang dapat

menyebabkan gangguan intrakranial. Pada pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan

adanya tanda-tanda yang mengarah pada gangguan intrakranial sehingga adanya

gangguan organik (F0) pada pasien dapat disingkirkan.

Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna kasus ini dapat dinyatakan mengalami

gangguan jiwa karena adanya :

Gejala kejiwaan berupa : Halusinasi Visual dan Auditorik, Waham

Somatik, Waham Kebesaran

Gejala fungsi/hendaya : fungsi sosial terganggu

Distress/Penderitaan/Keluhan : Bicara kacau, mencuri tanaman orang,

mengaku suami tetangga adalah suami pasien.

Gangguan jiwa ini sebagai gangguan mental non organik (GMNO) karena :

Tidak ada gangguan kesadaran patologis

Tidak ada gangguan fungsi kognitif

Tidak ada penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan

kejiwaannya

Tidak ada gangguan sensorium atau gangguan neurologis

Menurut PPDGJ III, GMNO ini termasuk skizofrenia karena memenuhi kriteria

diagnostik, yaitu :

Halusinasi Auditorik dan Visual

13

Page 15: ujian kasus jiwa

Waham Somatik dan Waham Kebesaran

Gejala khas tersebut telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau

lebih

Skizofrenia ini digolongkan kedalam skizofrenia paranoid (F 20.0) karena:

Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia

Halusinasi berupa halusinasi Visual dan Auditorik

Terdapat Waham Somatik dan Waham Kebesaran

Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia, hebefrenik atau katatonik

Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia residual atau depresi-pasca

skizofrenia

Diagnosis banding : Gangguan Waham (Paranoia) f.22.0

Diagnosis Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

Tidak terdapat gangguan keperibadian dan retardasi mental.

Diagnosis Aksis III : Kondisi Medis Umum

Tidak ditemukan adanya gangguan medis umum pada pasien.

Diagnosis Aksis IV : Problem Psikososial dan Lingkungan

Pasien mengalami masalah status pernikahan dimana pasien dengan usia yang sudah

menginjak 46 tahun dan belum menikah sehingga sering ditertawakan oleh tetangga

pasien. Dan masalah pekerjaan yaitu setelah pasien berhenti bekerja sebagai guru

playgroup dan tidak bekerja lagi hingga masuk RSJSH.

Diagnosis Aksis V : Penilaian Fungsi Secara Global

Pada aksis V, dinilai kemampuan penyesuaian diri pasien dengan menggunakan GAF

(Global Assessment of Functioning).

HLPY : 70-61

GAF Current : 60-51

IX. DAFTAR MASALAH

1. Organobiologis: Tidak diketemukan kelainan organik maupun faktor

herediter

14

Page 16: ujian kasus jiwa

2. Psikologis: Halusinasi auditorik dan Visual, Waham Kebesaran dan Waham

Somatik

3. Lingkungan dan sosial ekonomi:

Masalah pernikahan : Pasien yang sudah berumur sementara tetangga

pasien sudah menikah dan sering menjadi bahan cemoohan tetangga

pasien.

Masalah Pekerjaan : Pasien sudah lama tidak bekerja karena

sebelumnya tempat kerja pasien ditutup karena bangkrut.

X. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : Skizofrenia Paranoid (F 20.0)

Aksis II : Tidak terdapat gangguan keperibadian dan retardasi mental

Aksis III : Belum ada diagnosis.

Aksis IV : Masalah pernikahan, pekerjaan

Aksis V : HLPY : 70 – 61

GAF Current : 60-51

XI. PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap perjalanan penyakit pasien:

Faktor pencetus jelas

Terdapat bantuan jaminan kesehatan untuk berobat dari pemerintah.

Keluarga yang perduli terhadap kesehatan pasien

Faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap perjalanan penyakit pasien:

Tilikan derajat I

Minum obat tidak teratur

XII.PENATALAKSANAAN

1. Rawat Inap

Dengan indikasi:

- Untuk tujuan diagnostik.

15

Page 17: ujian kasus jiwa

- Untuk menstabilkan medikasi.

- Perilaku yang kacau dan emosi yang tidak stabil.

- Keluarga tidak sanggup menangani pasien dirumah.

2. Psikofarmaka

Risperidon 2x2 mg tab per oral.

Risperidon dapat diberikan selama masih ada gejala positif pada

pasien. Pada pasien ini masih terdapat gejala positif (waham) dan

dipakai dosis sebanyak 4mg/hari. Ini sesuai dengan dosis optimal

sebagai dosis terapi untuk risperidon yaitu 2-4mg/hari. Risperidon

efektif untuk kasus yang baru.. Pemberian risperidon juga bisa diganti

jika tidak efektif menurunkan gejala.

Merlopam 2 x 1 mg

Lorazepam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja pada

sistem saraf pusat dan berfungsi untuk memberikan efek penenang.

Benzodiazepin menghasilkan efek terapi dengan cara pengikat spesifik

terhadap reseptor GABA.

3. Psikoterapi

Memotivasi pasien agar selalu minum obat dan kontrol

Mengajari pasien untuk mengenali gejala apabila kambuh

Mengajari agar pasien berguna di lingkungan sosial

Mengajari pasien mengalihkan apabila muncul bayangan orang yang

sudah meninggal

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 18: ujian kasus jiwa

1. Saddock B.J., Saddock V.A. Schizophrenia. In: Kaplan & Saddock’s Synopsis of

Psychiatry Behavioral Sciences/ Clinical Psychiatry. 10th ed. Lippincott Williams

& Wilkins Publishers, 2007.

2. Stefan M., Travis M., Murray R.M. Epidemiology and Risk Factors. In: An Atlas

of Schizophrenia.USA: The Parthenon Publishing Group, 2002.

3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. 2001.

4. Wardana P.A.K.Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga tentang Skizofrenia

dengan Kekambuhan pasien Skizofrenia di Unit Rawat Jalan RS.Jiwa Pusat

Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta tahun 2009. Available from:

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/205312031/bab2.pdf

5. Kusumawardhani. Buku Ajar Psikiatri Fakultas KedokteranUniversitas

Indonesia. Badan Penerbit FK UI. Jakarta : 2010

17