uji seliwanoff
TRANSCRIPT
![Page 1: Uji Seliwanoff](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081719/55721343497959fc0b91f4b7/html5/thumbnails/1.jpg)
III. UJI SELIWANOFF
A. Landasan teori
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula
aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi
keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus
keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus
aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika
dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.
Untuk menentukan adanya gula yang mengandung gugus laktosa
( terdiri dari galaktosa dan glukosa ) digunakan uji seliwanoff ini.
Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-hidroki metal furfural
yang akan membentuk suatu senyawa bewarna ungu dengan adanya
resorsinol ( 1,3-dihidroksi benzene ) di dalam asam HCL. Dengan
pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural
yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa
yang bewarna merah.. Adanya warna merah merupakan hasil
kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan
pembentukan hidroksi metil furfural. Proses pembentukan hidroksi
metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik
panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metil
furfural. Pereaksi seliwanoff ini khas untuk menunjukan adanya
ketosa
Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida
pekat:
Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida
menjadi gula sederhana.
Ketosa yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol,
menghasilkan zat berwarna merah tua. Aldosa dapat sedikit
bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.
![Page 2: Uji Seliwanoff](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081719/55721343497959fc0b91f4b7/html5/thumbnails/2.jpg)
B. Tujuan
Menunjukan adanya gugus laktosa ( fruktosa )
C. Alat dan bahan
1. Alat
a. Tabung reaksi
b. Pipet tetes
c. Penjepit tabung reaksi
d. Rak tabung reaksi
e. Gelas ukur
f. Waterbath
g. Pencatat waktu
2. Bahan
a. Pereaksi selliwanof yang baru dibuat (0,05% resorsinoldalam
HCl 3N )
b. Larutan karbohidrat 1% ( glukosa, fruktosa, laktosa, maltosa,
sukrosa dan amilum )
D. Prosedur kerja
1. Menyiapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan dengan
konsentrasi 1%
2. Memasukkan 1 ml pereaksi selliwanof ke dalam tabung reaksi
3. Menambahkan 2 tetes larutan albumin 1%. Pada waktu
bersamaan, tabung reaksi dari larutan tersebut ditempatkan ke
dalam waterbath sampai terbentuk warna ( mencatat kecepatan
terbentuknya warna dari masing-masing tabung reaksi.
4. Melakukan pengujian dengan cara yang sama terhadap larutan
karbohidrat 1% yang lainnya.
![Page 3: Uji Seliwanoff](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081719/55721343497959fc0b91f4b7/html5/thumbnails/3.jpg)
Data dan analisis
1. Data
Bahan yang diuji
KegiatanHasil Pengamatan
Sebelum Sesudah
Amilum Amilum 1% + pereaksi
selliwanoff dipanaskan
Larutan berwarna bening
Selama 3.30 menit, warnanya
keoranyean
Glukosa Glukosa 1% + pereaksi
selliwanoff dipanaskan
Larutan berwarna bening
Selama 3 menit, warnanya bening
kekuningan
Fruktosa Fruktosa 1% + pereaksi
selliwanoff dipanaskan
Larutan berwarna bening
Selama 3 menit warnanya berubah bening keoranyean
Maltosa Maltosa 1% + pereaksi
selliwanoff dipanaskan
Larutan berwarna bening
Setelah dipanaskan selama 2 menit
warnanya berubah menjadi bening
kekuningan
Sukrosa Sukrosa 1% + pereaksi
selliwanoff dipanaskan
Larutan berwarna bening
Setelah dipanaskan selama 2 menit
warnanya berubah menjadi keoranyean
Laktosa Laktosa 1% + pereaksi
selliwanoff dipanaskan
Larutan berwarna bening
Setelah dipanaskan selama 3 menit
warnanya berubah menjadi kekuning-
kuningan
2. Analisis
![Page 4: Uji Seliwanoff](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081719/55721343497959fc0b91f4b7/html5/thumbnails/4.jpg)
Amilum 1% ditambah dengan pereaksi selliwanoff berwarna
bening setelah dipanaskan selama 3.30 menit warnanya menjadi
putih keoranyean.
Glukosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening
setelah dipanaskan selama 3 menit warnanya menjadi bening
kekuningan.
Fruktosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening
setelah dipanaskan selama 3 menit warnanya berubah menjadi
bening keoranyean.
Maltosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening
setelah dipanaskan selama 2 menit warnanya berubah menjadi
bening kekuningan.
Sukrosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening
setelah dipanaskan selama 2 menit warnanya berubah menjadi
keorangean.
Laktosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening
setelah dipanaskan selama 3 menit warnanya berubah menjadi
kekuningan.
E. Pembahasan
Uji seliwanoff bertujuan untuk menunjukkan adanya gugus
laktosa atau yang dikenal dengan fruktosa. Ada larutan karbohidrat
1% yang berupa maltose dan manitol sebanyak 2 tetes dan masing-
masing dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 1 mL pereaksi
seliwanoff, sebelum larutan tersebut dipanaskan ke dalam waterbath
selama 20 menit tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap jernih. Hal
ini terjadi karena jenis karbohidrat dengan menggunakan seliwanoff
tidak terjadi pembentukan 4-Hidroksimetil furfural maka tidak
membentuk senyawa berwarna merah
Seharusnya menurut teori, pada amilum, glukosa, maltose, dan
laktosa setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan dipanaskan maka
![Page 5: Uji Seliwanoff](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081719/55721343497959fc0b91f4b7/html5/thumbnails/5.jpg)
akan berwarna kekuningan. Hal ini terjadi karena pada gula tersebut
tidak memiliki gugus laktosa. Lain halnya pada sukrosa dan fruktosa
setelah diberi perlakuan yang sama berubah menjadi warna oranye
atau kuning keorangean, karena sukrosa tersusun atas glukosa dan
fruktosa. Fruktosa inilah yang menyebabkan larutan berwarna merah.
Pertama fruktosa menyusun sukrosa diubah menjadi
Hidrolsimetilfurfural yang selanjutnya sereaksi dengan resolsimol
(pereaksi seliwanoof) membentuk senyawa warna merah. Tetapi pada
percobaan yang kami lakukan, amilum tidak berwarna kekuningan,
melainkan keoranyean. Hal ini dikarenakan, terlalu banyak amilum
yang diambil untuk percobaan.
Uji ini merupakan reaksi positif untuk sukrosa ,karena
sukrosa mudah duhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Pada
pendidihan yang lebih aldosa-aldosa memberikan warnamerah dengan
reagen-reagen seliwanoff, karena diubah menjadi ketosa.
Uji ini juga dipakai untuk membedakan sukrosa dari
fruktosa, karena uji ini akan bereaksi positif terhadapa karbohidrat
yang mempunyai gugus keton(ketosa) karena peristiwa monosakarida
ketosa menjadi forforal lebih cepat dibandingkan dehidrasi
monosakarida aldosa. Terjadi karana aldosa sebelum mengalami
transformasi menjadi ketosa.
F. Kesimpulan
Uji seliwanoff bertujuan untuk menunjukkan adanya gugus
laktosa atau yang dikenal dengan fruktosa. Gula yang diuji akan
berwarna kuning jernih atau kekuningan. Pada sukrosa dan fruktosa
setelah dipanaskan berwarna menjadi orange ( merah bata ) atau
kuning keorangean. Ini terjadi karena sukrosa memiliki gugus laktosa.
Uji ini juga dapat digunakan untuk membedakan sukrosa dan
fruktosa.