uji seliwanoff

8
III. UJI SELIWANOFF A. Landasan teori Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa . Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi keton /aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa. Untuk menentukan adanya gula yang mengandung gugus laktosa ( terdiri dari galaktosa dan glukosa ) digunakan uji seliwanoff ini. Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4- hidroki metal furfural yang akan membentuk suatu senyawa bewarna ungu dengan adanya resorsinol ( 1,3-dihidroksi benzene ) di dalam asam HCL. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang bewarna merah.. Adanya warna merah merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksi metil furfural. Proses pembentukan hidroksi metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik

Upload: ariena-dswtest

Post on 10-Aug-2015

1.389 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Seliwanoff

III. UJI SELIWANOFF

A. Landasan teori

Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula

aldosa dan ketosa. Ketosa dibedakan dari aldosa via gugus fungsi

keton/aldehida gula tersebut. Jika gula tersebut mempunyai gugus

keton, ia adalah ketosa. Sebaliknya jika ia mengandung gugus

aldehida, ia adalah aldosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika

dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada aldosa.

Untuk menentukan adanya gula yang mengandung gugus laktosa

( terdiri dari galaktosa dan glukosa ) digunakan uji seliwanoff ini.

Prinsip reaksi berdasarkan atas pembentukan 4-hidroki metal furfural

yang akan membentuk suatu senyawa bewarna ungu dengan adanya

resorsinol ( 1,3-dihidroksi benzene ) di dalam asam HCL. Dengan

pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural

yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa

yang bewarna merah.. Adanya warna merah merupakan hasil

kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan

pembentukan hidroksi metil furfural. Proses pembentukan hidroksi

metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik

panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metil

furfural. Pereaksi seliwanoff ini khas untuk menunjukan adanya

ketosa

Reagen uji Seliwanoff ini terdiri dari resorsinol dan asam klorida

pekat:

Asam reagen ini menghidrolisis polisakarida dan oligosakarida

menjadi gula sederhana.

Ketosa yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol,

menghasilkan zat berwarna merah tua. Aldosa dapat sedikit

bereaksi dan menghasilkan zat berwarna merah muda.

Page 2: Uji Seliwanoff

B. Tujuan

Menunjukan adanya gugus laktosa ( fruktosa )

C. Alat dan bahan

1. Alat

a. Tabung reaksi

b. Pipet tetes

c. Penjepit tabung reaksi

d. Rak tabung reaksi

e. Gelas ukur

f. Waterbath

g. Pencatat waktu

2. Bahan

a. Pereaksi selliwanof yang baru dibuat (0,05% resorsinoldalam

HCl 3N )

b. Larutan karbohidrat 1% ( glukosa, fruktosa, laktosa, maltosa,

sukrosa dan amilum )

D. Prosedur kerja

1. Menyiapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan dengan

konsentrasi 1%

2. Memasukkan 1 ml pereaksi selliwanof ke dalam tabung reaksi

3. Menambahkan 2 tetes larutan albumin 1%. Pada waktu

bersamaan, tabung reaksi dari larutan tersebut ditempatkan ke

dalam waterbath sampai terbentuk warna ( mencatat kecepatan

terbentuknya warna dari masing-masing tabung reaksi.

4. Melakukan pengujian dengan cara yang sama terhadap larutan

karbohidrat 1% yang lainnya.

Page 3: Uji Seliwanoff

Data dan analisis

1. Data

Bahan yang diuji

KegiatanHasil Pengamatan

Sebelum Sesudah

Amilum Amilum 1% + pereaksi

selliwanoff dipanaskan

Larutan berwarna bening

Selama 3.30 menit, warnanya

keoranyean

Glukosa Glukosa 1% + pereaksi

selliwanoff dipanaskan

Larutan berwarna bening

Selama 3 menit, warnanya bening

kekuningan

Fruktosa Fruktosa 1% + pereaksi

selliwanoff dipanaskan

Larutan berwarna bening

Selama 3 menit warnanya berubah bening keoranyean

Maltosa Maltosa 1% + pereaksi

selliwanoff dipanaskan

Larutan berwarna bening

Setelah dipanaskan selama 2 menit

warnanya berubah menjadi bening

kekuningan

Sukrosa Sukrosa 1% + pereaksi

selliwanoff dipanaskan

Larutan berwarna bening

Setelah dipanaskan selama 2 menit

warnanya berubah menjadi keoranyean

Laktosa Laktosa 1% + pereaksi

selliwanoff dipanaskan

Larutan berwarna bening

Setelah dipanaskan selama 3 menit

warnanya berubah menjadi kekuning-

kuningan

2. Analisis

Page 4: Uji Seliwanoff

Amilum 1% ditambah dengan pereaksi selliwanoff berwarna

bening setelah dipanaskan selama 3.30 menit warnanya menjadi

putih keoranyean.

Glukosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening

setelah dipanaskan selama 3 menit warnanya menjadi bening

kekuningan.

Fruktosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening

setelah dipanaskan selama 3 menit warnanya berubah menjadi

bening keoranyean.

Maltosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening

setelah dipanaskan selama 2 menit warnanya berubah menjadi

bening kekuningan.

Sukrosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening

setelah dipanaskan selama 2 menit warnanya berubah menjadi

keorangean.

Laktosa 1% ditambah pereaksi selliwanoff berwarna bening

setelah dipanaskan selama 3 menit warnanya berubah menjadi

kekuningan.

E. Pembahasan

Uji seliwanoff bertujuan untuk menunjukkan adanya gugus

laktosa atau yang dikenal dengan fruktosa. Ada larutan karbohidrat

1% yang berupa maltose dan manitol sebanyak 2 tetes dan masing-

masing dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 1 mL pereaksi

seliwanoff, sebelum larutan tersebut dipanaskan ke dalam waterbath

selama 20 menit tidak terjadi perubahan warna yaitu tetap jernih. Hal

ini terjadi karena jenis karbohidrat dengan menggunakan seliwanoff

tidak terjadi pembentukan 4-Hidroksimetil furfural maka tidak

membentuk senyawa berwarna merah

Seharusnya menurut teori, pada amilum, glukosa, maltose, dan

laktosa setelah ditambahkan pereaksi seliwanoff dan dipanaskan maka

Page 5: Uji Seliwanoff

akan berwarna kekuningan. Hal ini terjadi karena pada gula tersebut

tidak memiliki gugus laktosa. Lain halnya pada sukrosa dan fruktosa

setelah diberi perlakuan yang sama berubah menjadi warna oranye

atau kuning keorangean, karena sukrosa tersusun atas glukosa dan

fruktosa. Fruktosa inilah yang menyebabkan larutan berwarna merah.

Pertama fruktosa menyusun sukrosa diubah menjadi

Hidrolsimetilfurfural yang selanjutnya sereaksi dengan resolsimol

(pereaksi seliwanoof) membentuk senyawa warna merah. Tetapi pada

percobaan yang kami lakukan, amilum tidak berwarna kekuningan,

melainkan keoranyean. Hal ini dikarenakan, terlalu banyak amilum

yang diambil untuk percobaan.

Uji ini merupakan reaksi positif untuk sukrosa ,karena

sukrosa mudah duhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa. Pada

pendidihan yang lebih aldosa-aldosa memberikan warnamerah dengan

reagen-reagen seliwanoff, karena diubah menjadi ketosa.

Uji ini juga dipakai untuk membedakan sukrosa dari

fruktosa, karena uji ini akan bereaksi positif terhadapa karbohidrat

yang mempunyai gugus keton(ketosa) karena peristiwa monosakarida

ketosa menjadi forforal lebih cepat dibandingkan dehidrasi

monosakarida aldosa. Terjadi karana aldosa sebelum mengalami

transformasi menjadi ketosa.

F. Kesimpulan

Uji seliwanoff bertujuan untuk menunjukkan adanya gugus

laktosa atau yang dikenal dengan fruktosa. Gula yang diuji akan

berwarna kuning jernih atau kekuningan. Pada sukrosa dan fruktosa

setelah dipanaskan berwarna menjadi orange ( merah bata ) atau

kuning keorangean. Ini terjadi karena sukrosa memiliki gugus laktosa.

Uji ini juga dapat digunakan untuk membedakan sukrosa dan

fruktosa.