uji klinik-litbangkes-jun 05
TRANSCRIPT
![Page 1: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/1.jpg)
UJI KLINIKUJI KLINIK
Rianto SetiabudyPelatihan Metode Penelitian Pelatihan Metode Penelitian
AdvanceAdvanceBalitbangkesBalitbangkes
Jakarta, 26 Mei 2005Jakarta, 26 Mei 2005
![Page 2: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/2.jpg)
Pendahuluan Apa yang dimaksud dengan Uji
Klinik obat?Setiap penelitian pada subyek manusia yang bersifat eksperimental dan terencana untuk menentukan pengobatan yang paling tepat untuk penyakit tertentu
(Pocock, 1983)
![Page 3: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/3.jpg)
Pendahuluan
Mengapa Uji Klinik harus dirancang dengan baik?
UK yang dirancang kurang baik → Hasilnya sulit/tidak dapat diinterpretasi Kemacetan di tengah pelaksanaan Kesimpulan yang menyesatkan Waktu dan dana terbuang Pengorbanan subyek menjadi sia2
(masalah etik)
![Page 4: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/4.jpg)
Pendahuan Keputusan Kepala BPOM No
02002/SK/KBPOM tahun 2001 Deklarasi Helsinki (Basic Principles
butir 1) Publikasi di jurnal internasional
![Page 5: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/5.jpg)
Pendahuluan
Fase-fase Uji Klinik: Fase I Fase II Fase III Fase IV
![Page 6: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/6.jpg)
Bahan diskusi (1)
Menyusun kerangka protokol UK Menetapkan judul Menyusun latar belakang
permasalahan Menetapkan tujuan penelitian Menyusun hipotesis Menentukan desain UK Menyeleksi subyek
![Page 7: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/7.jpg)
Bahan diskusi (2) Melakukan randomisasi dan
penyamaran Melakukan intervensi dan
mengukur hasil (outcome) Menerapkan aspek etik Merancang analisis data Check list: memeriksa
kelengkapan protokol UK
![Page 8: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/8.jpg)
Menyusun kerangka protokol Uji Klinik (1)
1. Judul2. Pendahuluan:
Latar belakang Rumusan masalah Hipotesis (bila analitik) Tujuan penelitian Manfaat
![Page 9: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/9.jpg)
Menyusun kerangka protokol Uji Klinik (2)
3. Tinjauan pustaka4. Metodologi:
Desain Tempat, waktu Populasi dan sampel Kriteria inklusi dan eksklusi Cara kerja
![Page 10: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/10.jpg)
Menyusun kerangka protokol Uji Klinik (3)
Pengukuran variabel Analisis statistik Definisi operasional (bila perlu)
5. Daftar pustaka
![Page 11: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/11.jpg)
Menetapkan judul (1) Harus menggambarkan isi UK Disusun dalam kalimat sederhana,
jangan terlalu panjang Jangan menggunakan singkatan, kecuali
yang sangat umum, mis: DNA Contoh: “ Perbandingan efektivitas
klinis setirizin versus loratadin untuk urtikaria kronis”
![Page 12: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/12.jpg)
Menetapkan judul (2) Contoh judul yang kurang baik:
“Depomedroxyprogesterone acetate versus leuprolide acetate subcutaneous injection for reduction of endometriosis related pain in European and Asian women: A phase III randomised parallel group, multinational, multicenter study including substudy assessment of bone mineral density and coagulation and lipid profile”
![Page 13: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/13.jpg)
Menjelaskan latar belakang permasalahan Harus menggambarkan adanya suatu
masalah (perbedaan antara apa yang ada dan apa yang seharusnya ada)
Contoh: DHF adalah infeksi virus yang sering mengakibatkan kematian di Indonesia. Hingga kini belum ada antimikroba yang efektif dan aman untuk infeksi tersebut
![Page 14: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/14.jpg)
Menetapkan tujuan UK (1)
Uraian tentang
latar belakang
GunakanKriteria “FINER”
ResearcResearch h
questionquestion
Rumuskan dengan tajam
![Page 15: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/15.jpg)
Menetapkan tujuan UK (2)
Apa yang dimaksud dengan research question ?
Research question is the uncertainty about something in the population that the investigator wants to resolve by making measurements on his study subjects
(Cummings, 2001)
![Page 16: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/16.jpg)
Menetapkan tujuan UK (3)
Kriteria “FINER” untuk research question yang baik:
F = FeasibleI = InterestingN = NovelE = EthicalR = Relevant
(Cumming et. al.,1988)
![Page 17: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/17.jpg)
Menetapkan tujuan UK (4)
Tujuan penelitian adalah untuk menjawab research question
Contoh:Research question: apakah NSAID dapat
meningkatkan sensitivitas sel tumor terhadap radioterapi?
Tujuan penelitian: untuk mengetahui apakah NSAID dapat meningkatkan sensitivitas sel tumor terhadap radioterapi
![Page 18: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/18.jpg)
Menetapkan tujuan UK (5)
Research question yang sudah terjawab akan menimbulkan berbagai r.q. yang baru lagi.
Contoh:1. Apakah terfenadin menimbulkan aritmia
jantung?2. Faktor2 apa yang memudahkan timbulnya
aritmia jantung pada pemberian terfenadin?
3.Berapa rerata pemanjangan QTc interval yang ditimbulkan oleh terfenadin? …dst.
![Page 19: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/19.jpg)
Menetapkan tujuan UK (6)
Ciri r.q. yang kurang baik: Tidak feasible:
Terlalu banyak variabel yang mau diukur
Jumlah subyek yang diperlukan sulit terpenuhi
Metode pengukuran di luar kemampuan peneliti
Terlalu mahal atau makan waktu
![Page 20: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/20.jpg)
Menetapkan tujuan UK (7) Tidak menarik, novel, atau relevan:
Mengulang apa yang sudah diketahui orang Menarik bagi peneliti tapi tidak bagi orang
lain Tidak menyumbang sesuatu yang berarti
untuk kemajuan ilmu, manajemen klinis, atau pengembangan riset yad.
Tip: jangan mulai menulis protokol, sebelum menguji ide penelitian anda dengan kriteria FINER !
![Page 21: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/21.jpg)
Menetapkan tujuan UK (8) Tujuan:
Umum: menjelaskan tujuan jangka panjang. Mis: untuk meningkatkan keamanan pengobatan asma
Khusus: menjelaskan tujuan langsung UK. Mis: untuk mengetahui apakah prednison dosis tinggi jangka pendek dapat menimbulkan tukak lambung/duonenal pada penderita asma akut?
![Page 22: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/22.jpg)
Menyusun hipotesis Hipotesis ialah jawaban sementara
untuk research question, yang akan diuji kebenarannya dalam pelaksanaan UK
Hipotesis riset ≠ hipotesis statistikCatatan: Penelitian deskriptif tidak
mempunyai hipotesis. Bila dipaksakan “kocak”, mis: dengan siprofloksasin suhu tubuh pada penderita demam tifoid akan menjadi normal dalam 4 hari
![Page 23: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/23.jpg)
Desain penelitian klinik (1)
I. Studi observasional: Case series (laporan kasus) Case-control (retrospektif) Cross-sectional (observasi hanya 1
kali) Cohort (prospektif) Retrospective cohort studies
Catatan: studi observasional tidak dibahas karena tidak termasuk UK
![Page 24: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/24.jpg)
Desain penelitian klinik (2)II. Studi eksperimental (UK):
A. Dengan kontrol Paralel Cross-over Latin- square Faktorial Pengacakan pasangan serasi Randomisasi grup
![Page 25: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/25.jpg)
Desain penelitian klinik (3)
B. Tanpa kontrol: Time-series Kontrol diri sendiri (before and
after)
III. Meta analisis
![Page 26: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/26.jpg)
Penelitian observasional
![Page 27: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/27.jpg)
Seri kasus Deskripsi tentang ciri yang menarik dari
sekelompok kasus Tanpa hipotesis, kontrol, rencana Tidak memberi konklusi Guna: prekursor untuk studi berikutnya Contoh: pemberian vasodilator memberi
kesan dapat menyelamatkan pasien yang biasanya meninggal pada luka bakar berat
![Page 28: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/28.jpg)
Case-control Titik tolak: ada atau tidaknya suatu
penyakit Lalu lihat retrospektif: cari faktor resiko Cases = individu dengan penyakit Controls = individu tanpa penyakit Guna: mengetahui ada tidaknya
hubungan antara suatu faktor resiko dengan timbulnya suatu penyakit
Analisis data: hitung odds ratio
![Page 29: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/29.jpg)
Case-control
Kasus
Kontrol
Masa lalu
= faktor risiko +
Sekarang
= faktor risiko -
![Page 30: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/30.jpg)
Case-control
Contoh: Penyakit : Faktor resiko:
Urtikaria kronis makan udang? Ca paru kebiasaan merokok? Tukak lambung makan NSAID? Stroke hipertensi?
![Page 31: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/31.jpg)
Case-control
Keuntungan: Sangat berguna untuk mengetahui
faktor risiko penyakit yang jarang dijumpai atau yang onset-nya lambat
Cepat dan murah Dapat mengetahui beberapa faktor
risiko sekaligus
![Page 32: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/32.jpg)
Case-control
Kerugian: Dapat terjadi bias waktu subyek ditanya
mengenai pajanan terhadap faktor risiko Hanya dapat digunakan untuk 1
efek/penyakit (pada studi cohort 1 faktor risiko dapat digunakan untuk mengamati berbagai efek)
Tidak dapat menentukan insidens maupun prevalens
![Page 33: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/33.jpg)
Case-control
Leukemia+ - Total
+ 69 63 132Vit K, IM
- 38 44 102Total 107 107 134
Rasio prevalensi = 69/38 : 63/44 = 1.27 (tanda faktor resiko bila CI 95% tidak mencakup angka 1)
![Page 34: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/34.jpg)
Cross-sectional Titik tolak: Faktor risiko = prevalence study Hanya 1 kali pengukuran Pertanyaan: “ Apa yang sedang terjadi
sekarang?” Cocok untuk penyakit yang kronis dan
onsetnya lama, mis HIV, tuberkulosis Analisis data: hitung rasio prevalens
![Page 35: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/35.jpg)
Cross-sectional
= penyakit +
Faktor resiko +Faktor resiko -
= penyakit -
![Page 36: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/36.jpg)
Cross-sectional Guna:
Mengetahui prevalens atau rasio prevalens Mengetahui hubungan antara risiko dan
penyakit Contoh:
Untuk mengetahui prevalens infeksi klamidia pada wanita di Poliklinik STD di RSCM
Untuk mengetahui adanya hubungan antara penggunaan pil KB (faktor risiko) dengan infeksi klamidia (faktor efek)
![Page 37: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/37.jpg)
Cross-sectional Infeksi klamidia+ - Total
+ 4 16 20Pil KB
- 8 72 80Total 12 88 100
Rasio prevalensi = 4/12 : 8/80 = 2 (tanda faktor risiko bila CI 95% tidak mencakup angka 1)
![Page 38: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/38.jpg)
Cross-sectional
Keuntungan: Cepat, mudah, murah Tidak ada drop out Bisa dijadikan langkah awal studi cohort
![Page 39: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/39.jpg)
Cross-sectional
Kerugian: Hanya mengukur prevalens, tidak
insidens Tidak dapat mengetahui relative risk
(hanya bisa pada studi cohort) Sulit digunakan untuk meneliti faktor
resiko yang jarang dijumpai atau penyakit yang jarang dijumpai
![Page 40: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/40.jpg)
Cohort
Titik tolak: ada tidaknya faktor resiko Lalu: amati prospektif terjadinya efek
pada grup dengan dan grup tanpa faktor resiko sampai batas waktu tertentu
Subyek orang yang tidak sakit dan belum terpajan pada faktor resiko
Parameter: resiko relatif (relative risk)
![Page 41: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/41.jpg)
Cohort Studi longitudinal Guna:
Mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan timbulnya efek
Mengetahui insidens
![Page 42: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/42.jpg)
Cohort
Faktor risiko +
Sekarang
penyakit +
Masa yad
Faktor risiko -
Subyek tanpa penyakit dan belum terpapar
faktor risiko
penyakit -
![Page 43: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/43.jpg)
Cohort
Keuntungan: Menentukan insidens dan mengikuti
perjalanan penyakit Desain terbaik untuk menjelaskan
hubungan temporal antara resiko dan timbulnya efek
Pilihan terbaik untuk studi kasus yang fatal dan progresif
Dapat menentukan beberapa efek dari 1 faktor resiko
![Page 44: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/44.jpg)
Cohort
Kerugian: Lama, mahal, rumit, mudah drop out Tidak efisien untuk efek/penyakit yang
jarang terjadi Dapat menimbulkan masalah etik
karena membiarkan subyek terpajan risiko
![Page 45: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/45.jpg)
Penelitian eksperimental
(Uji Klinik)
![Page 46: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/46.jpg)
Desain paralel (1) Paling banyak digunakan Bisa untuk penyakit akut atau
kronis Bisa 2 kelompok atau lebih Perlu kelompok yang seimbang
harus dilakukan randomisasi atau dibuat pasangan serasi
Perlu penyamaran (kecuali untuk tindakan bedah)
![Page 47: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/47.jpg)
Desain paralel (2)
Sampel
Run-in
Perlakuan uji
Perlakuan kontrol
Randomisasi
= pengukuran= pengukuran
(Bila perlu)
![Page 48: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/48.jpg)
Desain paralel (3)
Kelebihan UK acak, tersamar, berpembanding: Bias diperkecil karena ada randomisasi dan
penyamaran Hasil yang > konklusif karena faktor
perancu dikontrol. Contoh: Berbagai studi observasional secara konsisten membuktikan bahwa beta-karoten menurunkan resiko mendapat kanker, tapi 4 UK membuktikan sebaliknya (Marshal, 1999)
![Page 49: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/49.jpg)
Desain paralel (4) Terkadang lebih cepat dan murah:
untuk penyakit yang berespons cepat terhadap pengobatan. Mis. untuk mengetahui efektivitas obat penurun kolesterol: tidak mungkin memakai desain observasional.
![Page 50: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/50.jpg)
Desain paralel (5)
Kekurangan: Kompleks, mahal Terkadang sangat makan waktu Sering terbentur masalah etis karena
memaparkan subyek terhadap risiko dan ketidaknyamananMis: biopsi hati, endoskopi, pungsi sumsum tulang
![Page 51: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/51.jpg)
Desain menyilang (cross-over) (1)
Tiap subyek menjadi kontrol bagi dirinya sendiri
Keuntungan: Mengurangi variasi antar individu dan
memperkecil sample size sampai 50% dari desain paralel
Cocok untuk peyakit kronik dan stabil
![Page 52: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/52.jpg)
Desain menyilang (cross-over) (2)
Kerugian: Tidak cocok untuk penyakit yang cepat
sembuh atau yang sembuh dalam 1 x terapi
Ada carry over effect dan order effect Kemungkinan drop out lebih besar Perlu wash out period yang cukup Tidak dapat dikerjakan pada subyek
dengan kepatuhan rendah Sering sulit mendapat data SDdiff
![Page 53: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/53.jpg)
Desain menyilang (cross-over) (3)
Contoh: Uji perbandingan efektivitas obat untuk:
asma kronik reumatoid artritis hiperkolesterolemia hipertensi
Uji bioekivalensi obat “copy drugs” dengan obat inovator
![Page 54: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/54.jpg)
Desain menyilang (cross-over) (4)
Sampel Run-in
Washout
Perlaku--an kontrol
Perlaku-an uji
= = pengukuran variabelpengukuran variabel
Perlaku-an uji
Perlaku--an kontrol
Washout
randomisasi
![Page 55: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/55.jpg)
Desain Latin square (1)
Merupakan desain menyilang dengan kelompok perlakuan > 2
Keuntungan: Mengurangi jumlah sampelKerugian: Tidak dapat diterapkan pada penyakit
yang sembuh cepat atau langsung mati Membutuhkan subyek yang sangat
kooperatif Butuh waktu lama
![Page 56: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/56.jpg)
Desain Latin Square (2)
PeriodePasien I II III IVGrup 1 A B C DGrup 2 B D A CGrup 3 C A D BGrup 4 D C B A
NB: A,B,C,D = jenis obat/perlakuan
![Page 57: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/57.jpg)
Desain faktorial (1)
sampel randomisasi
Obt A + obt B
Obt A + Plasebo obt B
Obt B + Plasebo obt A
Plasebo obt A + Plasebo obt
B
![Page 58: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/58.jpg)
Desain faktorial (2)
Keuntungan: Sangat efisien karena dapat menjawab
2 research questions dalam 1 studi Contoh: efek aspirin terhadap infark
jantung + efek betakaroten terhadap kanker
Kerugian: Bila ada interaksi antara 2 obat
penafsiran hasil menjadi sulit
![Page 59: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/59.jpg)
Pengacakan pasangan serasi (randomization of matched pairs)
Dicari pasangan subyek (atau anggota tubuh) yang serasi dalam berbagai variabel prognostik
Lalu secara acak salah satu dari pasangan subyek dialokasikan untuk mendapat salah satu perlakuan, subyek pasangannya mendapat perlakuan alternatif
Contoh: studi fotokoagulasi vs kontrol pada retinopati diabetik
![Page 60: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/60.jpg)
Desain pengacakan kelompok (group randomization) Grup2 yang ada diacak untuk menerima
salah satu dari 2 perlakuan Keuntungan: Cocok untuk mengetahui efek program
kesehatan masyarakat pada populasi. Mis: efek kampanye cuci tangan thd. insidens inf. nosokomial pada bagian2 bedah beberapa RS
Kerugian: Analisis hasil > kompleks
![Page 61: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/61.jpg)
UK tanpa kontrol Yaitu UK tanpa grup kontrol Potensial menghasilkan kesimpulan yang
sangat menyesatkan Sering digunakan untuk tujuan promosi saja
(bukan tujuan ilmiah) Contoh: Publikasi UK obat2 psikofarmaka
(Foulds, 1958): Yang tanpa kontrol: keberhasilan 85% (n=52) Yang dengan kontrol: keberhasilan 25%
(n=20)
![Page 62: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/62.jpg)
Desain kontrol diri sendiri (before and after)
Membandingkan suatu parameter sebelum dan sesudah perlakuan pada tiap subyek dalam 1 kelompok
Tidak ada kelompok kontrol Mudah terjadi bias (efek Hawthorn): subyek
mengubah perilakunya karena ikut dalam UK, bukan karena intervensi
Contoh: membandingkan kadar trigliserid sebelum dan sesudah perlakuan uji pada 1 kelompok subyek
![Page 63: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/63.jpg)
UK dengan historical control
Umumnya gagal memberikan hasil yang sahih Mengandung banyak peluang bias pada
pelaksanaan penelitian (mis. kriteria seleksi, kriteria sembuh, beratnya penyakit, kecenderungan mengeluarkan subyek yang tidak responsif, dll)
Secara umum terdapat kecenderungan yang membesar-besarkan kelebihan obat baru
![Page 64: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/64.jpg)
Contoh pernyataan tentang desain Uji Klinik
“Ini adalah suatu UK paralel, buta-ganda, acak, dengan kontrol plasebo.”
“UK ini menggunakan desain menyilang (cross-over), acak, terbuka”
“Ini adalah suatu penelitian deskriptif untuk mengetahui insidens penyakit ….”
![Page 65: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/65.jpg)
Desain yang sering dipakai pada berbagai fase uji klinik
Fase I: terbuka, tanpa kontrol Fase II: paralel, acak, tersamar Fase III: paralel, acak, tersamar Fase IV: studi observasional atau
paralel
![Page 66: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/66.jpg)
Menyeleksi subyek Tetapkan target population:
yaitu populasi yang bersifat umum.Mis: penderita psoriasis
Tetapkan accessible population: yaitu bagian dari target population yang terjangkau dalam batasan waktu dan tempat.Mis: penderita psoriasis yang berobat ke poli-klinik Peny. Kulit RSCM mulai bln. Maret 2005.
![Page 67: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/67.jpg)
Menyeleksi subyek
Jenis sampling: Probability sampling:
Simple random sampling Systematic sampling Stratified random sampling Cluster sampling
![Page 68: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/68.jpg)
Menyeleksi subyek
Non-probability sampling: Consecutive sampling Convenience sampling Judgmental sampling
![Page 69: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/69.jpg)
Menyeleksi subyek
Tetapkan kriteria inklusi dan eksklusi: kriteria inklusi :
Jangan terlalu longgar maupun ketat kriteria eksklusi:
Pasien yang memenuhi kriteria inklusi tapi harus dikeluarkan lagi misalnya karena ada kehamilan atau penyulit lain
![Page 70: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/70.jpg)
Menyeleksi subyek
Lakukan pengukuran variabel data dasar yang mencakup: Data demografis: umur, berat badan,
jenis kelamin, dll. Data klinis Data laboratorium
![Page 71: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/71.jpg)
Menentukan besar sampel Penentuan besar sampel yang tepat sangat
penting untuk mendapatkan hasil UK yang sahih
Ditentukan oleh nilai , , SD gabungan, , proporsi
Sampel terlalu kecil hasil negatif semu atau positif semu
Sampel terlalu besar terlalu sensitif, memboroskan waktu, dana, pengorbanan subyek
![Page 72: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/72.jpg)
Menentukan besar sampel
Untuk menentukan rerata dalam suatu populasi:
n = (Z.SD/d)2
Z = tingkat kemaknaan SD = deviasi standar d = tingkat ketepatan
absolut yang diinginkan
![Page 73: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/73.jpg)
Menentukan besar sampel Contoh:Berapa besar sampel untuk mengetahui rerata
umur pasien yang menderita melano karsinoma?
Komentar: Tentukan: nilai , mis 0.05 SD, mis 3.8 tahun (dari kepustakaan) Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan
peneliti, mis. 1 tahun Hasil perhitungan n=(1.96 x 3.8)/12=55.47
![Page 74: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/74.jpg)
Menentukan besar sampel
Untuk mengetahui adakah perbedaan antara rerata dari 2 populasi:
n1 = n2 = 2 {(Z + Z).SD/}2
Z = tingkat kemaknaan, Z = power SD = deviasi standar gabungan kedua kelompok = selisih minimal rerata yang masih
bermakna secara klinik (ditentukan oleh peneliti!)
![Page 75: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/75.jpg)
Menentukan besar sampel
Contoh:Berapa besar sampel untuk mengetahui
adanya perbedaan kecepatan obat A dan B dalam menyembuhkan uretritis oleh C. trachomatis
Komentar: Tentukan:Z = mis 1.96, Z = mis 0.84SD = deviasi standar gabungan (dari
kepustakaan), mis: 2 hari = mis. 1 hari
![Page 76: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/76.jpg)
Melakukan pengacakan (randomization)
Arti alokasi acak Jenis randomisasi:
Randomisasi sederhana Randomisasi blok Randomisasi dalam strata
![Page 77: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/77.jpg)
Melakukan pengacakan (randomization)
Cara melakukan randomisasi sederhana:
Sediakan pasangan amplop (besar dan kecil) sebanyak 2 x N (sample size untuk 2 kelompok) dan beri nomor urut
dengan mata tertutup tentukan angka acak pada tabel random dengan pensil
urut ke kanan angka2 random yang muncul
![Page 78: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/78.jpg)
Melakukan penyamaran Ketersamaran Jenis ketersamaran dalam UK:
terbuka (open trial), ketersamaran tunggal, ketersamaran ganda
Tehnik double dummy: diperlukan bila obat uji dan obat
kelola berbeda cara pemberiannya. Mis: obat uji diberi per oral dan obat kontrol dengan infus.
![Page 79: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/79.jpg)
Melakukan penyamaran
Setiap subyek setiap saat akan mendapat:
obat uji + dummy obat kontrol atau
dummy obat uji + obat kontrol Penggunaan kontrol plasebo:
bilamana dapat digunakan? mengapa perlu kontrol plasebo? bilamana tidak boleh digunakan?
![Page 80: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/80.jpg)
Melakukan intervensi
Pilot study Analisis interim Kendali mutu:
Prosedur klinis Prosedur laboratorium Manajeman data
Penanganan dropout
![Page 81: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/81.jpg)
Mengukur efek (outcome) (1) Tentukan variabel-variabel yang akan
diukur Dari berbagai variabel itu, tentukan
satu yang paling utama dan gunakan ini untuk menentukan besar sampel
Sedapat mungkin pilihlah true outcome (akan diuraikan kemudian), bila terlalu sulit baru dipilih surrogate outcome
Tentukan skala pengukuran variabel: nominal, ordinal, atau numerik
![Page 82: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/82.jpg)
Mengukur efek (outcome) (2)
Surrogate versus clinical outcome: Apa itu surrogate outcome dan true
outcome? Mana yang lebih baik? Mengapa surrogate outcome
digunakan? Bagaimana ciri surrogate outcome
yang baik?
![Page 83: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/83.jpg)
Mengukur efek (outcome) (3)
Contoh surrogate outcome (marker) yang baik: Perbaikan gambaran foto thorax untuk
penyembuhan KP Penurunan viral load untuk survival pada HIV Peningkatan bone density untuk
menurunnya resiko fraktur Penurunan tekanan darah untuk penurunan
mortalitas akibat hipertensi
![Page 84: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/84.jpg)
Mengukur efek (outcome) (4)
Contoh surrogate outcome yang kurang baik: Peningkatan motilitas sperma untuk
peningkatan fertilitas Penurunan prevalensi aritmia untuk
mortalitas pasca infark jantung (CAST study)
Penurunan SGOT untuk survival hepatitis B Perbaikan aliran darah otak pada
dementia senilis
![Page 85: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/85.jpg)
Merancang analisis data (1)
Pilihan uji statistik tergantung dari: Skala pengukuran: nominal, ordinal,
numerik Distribusi sampel: normal atau tidak Besar sampel Jumlah kelompok Catatan: pemilihan uji statistik tidak
dibahas karena telah diuraikan sebelumnya
![Page 86: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/86.jpg)
Per protocol atau intention-to-treat analysis ? (1)
Analisis per protocol : Hanya mengikutsertakan subyek yang
dapat dievaluasi (mis makan obat > 80% dari yang direncanakan) dan memenuhi ketentuan protokol lainnya
Kelebihan: didapat hasil yang “bersih” dari penyimpangan protokol
Kelemahan: subyek yang drop out karena efek samping atau ketidakmanjuran obat tidak ikut dianalisis
![Page 87: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/87.jpg)
Per protocol atau intention-to-treat analysis ? (2)
Analisis intention-to-treat : Mengikutsertakan semua subyek yang
sudah dirandomisasi dalam analisis Kelebihan: Mencegah hasil bias karena drop
out akibat efek samping atau ketidakmanjuran obat
Kelemahan: subyek yang belum mendapat obat yang cukup ikut dianalisis
ITT dan PP sering dianalisis bersama, tapi ITT lebih penting
![Page 88: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/88.jpg)
Mengetahui aspek regulasi di Indonesia UK pra-pemasaran:
Standar CUKB Sifat aplikasi ke Badan POM
UK pasca-pemasaran: Standar CUKB Sifat notifikasi ke Badan POM
UK untuk tujuan pendidikan: Standar Deklarasi Helsinki
![Page 89: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/89.jpg)
Menerapkan aspek etik (1) Pedoman: Deklarasi Helsinki Informasi untuk calon subyek Minimalkan resiko, inconveniences,
dan gangguan pada privacy subyek Tidak boleh dilakukan apapun pada
subyek sebelum ethical approval diperoleh
UK tanpa ethical approval dapat dihentikan
![Page 90: Uji Klinik-Litbangkes-Jun 05](https://reader033.vdocuments.mx/reader033/viewer/2022061508/5571fa4e497959916991ce75/html5/thumbnails/90.jpg)
Menerapkan aspek etik (2)
Conflict of interest: sebagai dokter atau peneliti?
Hati-hati:Vulnerable subjects Marketing trial : etiskah? Memberi uang kepada pasien:
etiskah?