uji fermentasi karbohidrat.docx

24
MIKROBIOLOGI AIR IL-2203 MODUL AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME Percobaan 18 : Percobaan 19 : Aktivitas Enzim Intraseluler: Uji Fermentasi dan Oksidasi Percobaan 20 : Percobaan 21 : Nama/NIM : Panji Arya Yudha/15714014 Lastri Natasia S. /15714015 Kania Salmaa/15715016 Kelompok : 5 Tanggal Praktikum : 26 Oktober 2015 Tanggal Pengumpulan Laporan : 3 November 2015 PJ Modul : Ahmad Mulyasir Asisten : Fitrianawati Laurentia Mutiara Siti Nur’anisah R. Analis : Didit Trihartomo Teknisi : Bapak Oleh

Upload: kania-salmaa

Post on 12-Apr-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

MIKROBIOLOGI AIR

IL-2203

MODUL AKTIVITAS BIOKIMIA MIKROORGANISME

Percobaan 18 :

Percobaan 19 : Aktivitas Enzim Intraseluler: Uji Fermentasi dan Oksidasi

Percobaan 20 :

Percobaan 21 :

Nama/NIM : Panji Arya Yudha/15714014

Lastri Natasia S. /15714015

Kania Salmaa/15715016

Kelompok : 5

Tanggal Praktikum : 26 Oktober 2015

Tanggal Pengumpulan Laporan : 3 November 2015

PJ Modul : Ahmad Mulyasir

Asisten : Fitrianawati

Laurentia Mutiara

Siti Nur’anisah R.

Analis : Didit Trihartomo

Teknisi : Bapak Oleh

REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIS SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015

Page 2: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

AKTIVITAS ENZIM INTRASELULER : UJI FERMENTASI DAN OKSIDASI

A. UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT

I. TUJUAN1. Memahami indikasi terjadinya proses fermentasi karbohidrat.2. Mengetahui bakteri yang mampu melakukan fermentasi karbohidrat.3. Menentukan bakteri yang mampu menghasilkan enzim dalam

melakukan reaksi biooksidasi

II. PRINSIPTujuan utama katabolisme adalah menghasilkan energi, yang diperlukan untuk biosintesis dan pertumbuhan. Bakteri mendapatkan energi melalui dua jalur metabolik yaitu respirasi dan fermentasi. Pada respirasi aerob, molekul organik didegradasi secara sempurna menjadi karbondioksida dan air dengan oksigen sebagai akseptor elektron. Sementara pada organisme fermentatif, juga digunakan senyawa organik tanpa sistem sitokrom. Organisme ini menghasilkan karbondioksida dan air selain produk sampingan seperti alkohol, asam, dan aldehida. Pada organisme ini oksigen bukan sebagai akseptor elektron dan reaksi terjadi tanpa kehadiran oksigen. Senyawa organik bertindak baik sebagai akseptor maupun donor elektron.

III. TEORI DASARFermentasi merupakan salah satu aktivitas biokimia yang dilakukan oleh mikroba. Fermentasi adalah proses pengunahan senyawa makromolekul organik menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob. Fermentasi dapat menghasilkan berbagai senyawa akhir, contohnya fermentasi karbohidrat yang dapat menghasilkan berbagai senyawa asam seperti asam laktat dan propionet, ester-ester, keton dan gas (Pelczar, 2008).

Sebagian besar mikroorganisme memperoleh energi dari substrat berupa karbohidrat yang selanjutnya di fermentasi menghasilkan asam-asam organik (seperti asam laktat, format, asetat), dengan disertai atau tidak disertai pembentukan gas. Organisme-organisme yang berbeda akan menggunakan karbohidrat/gula-gula yang berbeda tergantung dari komponen enzim yang dimilikinya. Perbenihan gula-gula digunakan untuk melihat adanya pembentukan asam yaitu dengan adanya perubahan warna indikator (merah fenol atau biru bromtimol) yang terdapat dalam

Page 3: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

perbenihan menjadi kuning yang sebelum ditanami berwarna merah (indikator merah fenol) atau berwarna biru (indikator biru bromtimol) serta untuk pembentukan gas, yaitu dengan terlihatnya udara di dalam tabung peragian/fermentasi (tabung durham). Jenis karbohidrat yang digunakan pada uji fermentasi karbohidrat antara lain: Sukrosa, Laktosa, Maltosa, Manitol. Glukosa dapat langsung masuk dalam jalur fermentasi tahap pertama. Sedangkan, sukrosa, laktosa mantol, dan maltosa akan di hidrolisis terlebih dahulu menjadi monosakarida penyusunnya. Laktosa dihidrolisis menjadi galaktosa dan glukosa. Monosakarida jenis manosa dan galaktosa terlebih dahulu akan diubah menjadi glukosa melalui reaksi epimerisasi. Sedangkan fruktosa akan diubah terlebih dahulu menjadi fruktosa 6-fosfat dan kemudian fruktosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fosfat dan glukosa hasil epimerisasi galaktosa dan manosa akan masuk dalam tahap awal proses fermentasi untuk menghasilkan asam piruvat, asam asetat dan CO2 dan kemudian pada tahap kedua fermentasi asam piruvat dan asam asetat di reduksi kembali oleh atom hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama, membentuk asam laktat dan etanol (Volk dan Wheeler, 1993).

Fermentasi alkohol terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (ragi), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Setelah terbentuk asam piruvat(hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami dekarboksilasi (sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alcohol dehidro genase menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADH menjadi NAD+ serta membebaskan energi/kalor. Proses ini dikatakan sebagai"pemborosan" karena sebagian besar energi yang terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah sebabnya, alkohol/etanol dapatdigunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alcohol pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alcohol ditulis :2CH3COCOOH ----------> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal asam piruvat etanol/alkohol

Fermentasi asam laktat terjadi pada sel hewan (juga manusia) terutamapadasel-selotot yang bekerjakeras , energi yang tersedia tidaklah seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energy karena kadar O2 yang tersedia tidak mencukupi untuk kegiatan respirasi aerob (reaksi yang membutuhkan oksigen). Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami degradasi molekul (secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat

Page 4: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan energy dan asam laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat ditulis sebagai berikut :

2CH3COCOOH ----------> 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal asampiruvat asamlaktat(Fardiaz, 1992)

Bacillus subtillis jika diinokulasi dalam medium glukosa yaitu jika diinokulasi dalam medium glukosa dan sukrosa dapat membentuk gas, pada medium laktosa tidak dapat menghasilkan asam maupun gas. Bacillus subtillis tidak dapat membentuk indol pada medium triptofan, mereduksi nitrat, dan pada medium susu dapat melakukan fermentasi dan peptonasi (Breeds, 1957).

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan16 tabung reaksi berisi :

- Kaldu laktosa- Kaldu glukosa- Kaldu mannitol- Kaldu sukrosa

Dilengkapi tabung durham.

Kultur bakteri berumur 24-48 jam :- E. coli- Bacillus- A- B

Pipet tetesPembakar bunsen

V. HASIL PENGAMATANTabel 1 : Hasil Pengamatan Uji Fermentasi

No.

Hasil Pengamatan Keterangan

1

Gambar 1. Bacillus + kaldu laktosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu laktosaBakteri: BacillusDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning, namun masih tersisa sedikit warna ungu pada permukaan. Terdapat udara dalam tabung durham.

Page 5: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

Sumber foto : kelompok 52

Gambar 2. Bacillus + kaldu mannitol

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu mannitolBakteri: BacillusDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 5

3

Gambar3. Bacillus + kaldu sukrosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu sukrosaBakteri: BacillusDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: tidak terjadi perubahan warna pada kaldu dan terdapat sedikit udara pada tabung durham.Sumber foto : kelompok 5

4

Gambar 4. Bacillus + kaldu glukosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu glukosaBakteri: BacillusDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat sedikit udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 5

5 Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu sukrosaBakteri: ADurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik : terjadi perubahan warna pada kaldu menjadi kuning sepenuhnya,

Page 6: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

Gambar 5. A + kaldu laktosa

namun warnanya lebih gelap dibanding dengan perubahan warna lain. Terdapat sedikit udara dalam tabung durham Sumber foto : kelompok 5

6

Gambar 6. A + kaldu mannitol

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu mannitolBakteri: ADurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning, namun masih tersisa warna ungu yang pudar pada permukaannya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 5

7

Gambar 7. A + kaldu sukrosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu sukrosaBakteri: ADurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: sebagian kaldu berubah warna menjadi kuning, dan masih tersisa warna ungu pada permukaannya. Tidak terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 5

8 Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu glukosaBakteri: ADurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning, namun masih tersisa warna ungu pada permukaannya. Tidak terdapat

Page 7: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

Gambar 8. A + kaldu glukosa udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 5

9

Gambar 9. E. Coli + kaldu laktosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu laktosaBakteri: E. coliDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning pudar sepenuhnya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

10

Gambar 10. E.coli + kaldu mannitol

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu mannitolBakteri: E.coliDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

11

Gambar 11. E.coli + kaldu sukrosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu sukrosaBakteri: E.coliDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya, namun sedikit lebih gelap. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

12 Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu glukosaBakteri: E.coliDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat udara

Page 8: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

Gambar 12. E.coli + kaldu glukosa

dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

13

Gambar 13. B + kaldu laktosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu laktosaBakteri: BDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

14

Gambar 14. B + kaldu mannitol

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu mannitolBakteri: BDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

15

Gambar 15. B + kaldu sukrosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu sukrosaBakteri: BDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu tidak berubah warna. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

16

Gambar 16. B + kaldu glukosa

Tanggal pengamatan : 28 Oktober 2015Media : Kaldu glukosaBakteri: BDurasi Inkubasi: 48 jamKarakteristik: kaldu berubah warna menjadi kuning sepenuhnya. Terdapat udara dalam tabung durham.Sumber foto : kelompok 2

Page 9: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

VI. ANALISISLangkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah menginokulasi kultur bakteri pada media yang telah disediakan. Inokulasi dilakukan secara aseptik dengan menggunakan pipet steril. Setiap media diinokulasikan sebanyak 1ml kultur cair. Inokulasi dilakukan secara aseptik agar pengamatan tidak terpengaruh oleh faktor bakteri lain. Media yang digunakan pada percobaan ini ada 4 jenis yaitu kaldu laktosa, kaldu mannitol, kaldu sukrosa, dan kaldu glukosa. kaldu- kaldu tersebut telah diberi indikator warna pH sehingga dapat berubah warna apabila kondisi pH berubah. Setelah diinokulasikan, media diinkubasi dalam inkubator bersuhu 37o selama 48 jam, tujuan diinkubasi adalah menempatkan bakteri dalam suhu optimum pertumbuhan agar bakteri dapat tumbuh dengan baik.

Setelah diinkubasi selama 48 jam, media yang telah diinokulasi kultur diamati. Secara umum, perubahan yang terjadi pada kaldu setelah diinkubasi adalah perubahan warna kaldu menjadi kuning, serta tertangkapnya gas pada tabung durham. Menurut Volk dan Wheeler, perubahan warna ini terjadi akibat terbentuknya asam dari proses fermentasi, sedangkan gas yang tertangkap pada tabung durham merupakan hasil respirasi dari mikroorganisme.

Tabel 2. Reaksi fermentasi Bacillus dari literatur

Bakteri Medium Warna awal

Warna akhir

Asam Gas Reaksi

Bacillus subtilus

Laktosa cair Merah - - - -Sukrosa padat

Hijau tua

Kuning + + +

Glukosa cair Merah Kuning + + +(Sumber : Bergey`s Manual Determination of Bacteriology, seventh edition )

Dari Gambar 1, terlihat bahwa terjadi perubahan warna pada kaldu laktosa, serta terbentuknya gas yang tertangkap dalam tabung durham, dua hal ini menjadi indikasi reaksi positif proses fermentasi. Namun dalam Tabel 2 yang berasal dari literatur, disebutkan bahwa reaksi yang terjadi dalam laktosa cair untuk bakteri Bacillus subtilis semestinya adalah reaksi negatif. Hal ini mungkin bisa menjelaskan kenapa di permukaan kaldu tidak mengalami perubahan warna. Selain

Page 10: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

itu bisa juga bakteri yang diinokulasi merupakan bakteri Bacillus dengan spesies lain sehingga menunjukan reaksi yang lain atau terjadi kontaminasi dari bakteri lain yang mampu melakukan fermentasi karbohidrat pada kaldu laktosa.

Pada Gambar 3, yaitu bakteri Bacillus pada kaldu sukrosa dapat diamati bahwa tidak terjadi perubahan warna terhadap kaldu sukrosa, dan terdapat gas dalam tabung durham. Hasil ini berbeda dengan hasil percobaan dari literatur yang dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2, bakteri Bacillus subtilis pada medium sukrosa padat menunjukan indikasi produksi asam serta produksi gas. Perbedaan hasil percobaan bisa jadi disebabkan oleh perbedaan spesies, sehingga menghasilkan produk hasil fermentasi yang berbeda.

Pada Gambar 3, yaitu bakteri Bacillus pada medium glukosa, dapat diamati bahwa terjadi perubahan warna pada kaldu glukosa serta terbentuk gas yang terperangkap dalam tabung durham. Perubahan yang terjadi ini merupakan indikasi dari reaksi positif proses fermentasi karbohidrat. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan dari literatur dengan bakteri Bacillus subtilis pada Tabel 2, yaitu bakteri Bacillus subtilis dalam medium glukosa cair menunjukan indikasi terbentuknya asam serta terbentuknya gas.

Gambar 17. Kaldu Laktosa

Gambar di atas berturut-turut dari kiri ke kanan adalah bakteri Bacillus, E.coli, A, dan B dengan medium kaldu laktosa. Laktosa adalah karbohidrat disakarida yang terdiri dari galaktosa dan glukosa, sehingga sebelum masuk proses fermentasi, laktosa harus dihidrolisis dengan enzim laktase terlebih dahulu agar membentuk kedua monosakarida tersebut. Selain itu seperti yang dikutip dari Volk dan Wheeler, galaktosa harus mengalami reaksi epimerasi untuk diubah menjadi glukosa yang bisa masuk dalam proses fermentasi. Dari gambar tersebut kaldu yang tidak mengalami perubahan warna secara

Page 11: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

sempurna adalah kaldu dengan kultur Bacillus, dan bakteri A. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada proses fermentasi yang terjadi di bagian permukaan kaldu pada bakteri Bacillus. Sedangkan pada tabung lain perubahan warna dan terbentuknya gas mengindikasikan reaksi positif dari fermentasi di kaldu laktosa. Hal ini menunjukan bahwa bakteri E.coli, bakteri A dan bakteri B memiliki enzim laktase yang dapat memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

Gambar 18. Kaldu Mannitol

Gambar di atas adalah gambar kaldu mannitol yang telah diinokulasi oleh kultur bakteri dengan urutan bakteri dari kiri ke kanan Bacillus, E.coli, A, dan B, serta telah diinkubasi selama 48 jam. Menurut Volk dan Wheeler, mannitol adalah disakarida yang terdiri atas manosa dan galaktosa. Manosa dan galaktosa perlu mengalami reaksi epimerisasi untuk ditransformasi menjadi glukosa agar dapat masuk dalam proses fermentasi. Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa hampir semua kaldu mengalami perubahan sempurna kecuali pada kaldu mannitol yang diinokulasikan kultur bakteri A. Pada bakteri A, kaldu mannitol tidak mengalami perubahan warna secara sempurna, yaitu kuning keunguan pada sekitar permukaannya. Karena perubahan warna merupakan indikasi dari kondisi asam, perubahan warna yang tidak terjadi pada bagian permukaan adalah indikasi dari tidak terbentuknya asam yang cukup banyak pada bagian permukaan kaldu. Hal ini mengindikasikan proses fermentasi tidak banyak terjadi di sekitar permukaan kaldu.

Page 12: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

Gambar 19. Kaldu Sukrosa

Gambar di atas adalah gambar kaldu sukrosa yang telah diinokulasi oleh kultur bakteri dengan urutan bakteri dari kiri ke kanan Bacillus, E.coli, A, dan B, serta telah diinkubasi selama 48 jam. Sukrosa adalah disakarida yang dapat dipecah menjadi 2 monosakarida yaitu fruktosa dan glukosa. menurut Volk dan Wheeler, sebelum masuk ke dalam proses fermentasi, fruktosa terlebih dahulu diubah menjadi fruktosa 6-fosfat dan kemudian fruktosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat. Glukosa 6-fostfat inikah yang dapat masuk dalam proses fermentasi. Dari Gambar 19 di atas dapat diamati bahwa tabung berisi bakteri B tidak mengalami perubahan warna dan terdapat gas pada tabung durham. Hal ini mengindikasikan tidak terjadinya proses fermentasi pada tabung bakteri B karena tidak adanya perubahan warna pada kaldu. Gas pada tabung durham bisa disebabkan oleh proses lain seperti respirasi aerobik. Pada tabung berisi Bacillus terdapat sedikit perubahan warna pada kaldu dan sedikit gas dalam tabung durham, hal ini mengindikasikan adanya sedikit proses fermentasi yang terjadi dan menghasilkan gas. Pada tabung berisi bakteri A, terjadi sedikit perubahan warna pada bagian dasar tabung sedangkan permukaannya tetap ungu, serta tidak terbentuk gas pada tabung durham. Hal ini mengindikasikan bakteri A telah melakukan proses fermentasi yang tidak menghasilkan gas. Perubahan warna yang tidak merata bisa jadi dikarenakan keberadaan bakteri yang tidak merata, serta proses fermentasi yang terjadi baru terjadi pada glukosa yang langsung berasal dari sukrosa. Perbedaan paling mencolok terjadi pada tabung E.coli, pada tabung ini terjadi perubahan warna secara sempurna serta terdapat gas dalam tabung durham. Hal ini mengindikasikan bahwa bakteri E.coli berhasil melakukan proses fermentasi dengan baik, sukrosa telah mengalami pemecahan serta ditransformasi menjadi glukosa dan glukosa 6-fosfat sehingga seluruh sukrosa telah termanfaatkan untuk proses fermentasi. Gas yang terdapat pada tabung durham merupakan produk dari proses fermentasi tersebut. Dibanding dengan tabung kaldu lainnya, tabung kaldu sukrosa merupakan kaldu

Page 13: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

yang paling sedikit mengalami perubahan warna, hal ini kemungkinan dikarenakan proses trasformasi fruktosa menjadi glukosa 6-fosfat memakan waktu yang lebih banyak karena harus diubah menjadi fruktosa 6-fosfat terlebih dahulu. Bakteri pada tabung kaldu yang tidak berubah warna kemungkinan dikarenakan belum selesai mengubah fruktosa menjadi glukosa 6-fosfat sehingga bakteri tidak dapat melakukan fermentasi.

Gambar 20. Kaldu Glukosa

Gambar di atas adalah gambar kaldu glukosa yang telah diinokulasi oleh kultur bakteri dengan urutan bakteri dari kiri ke kanan Bacillus, E.coli, A, dan B, serta telah diinkubasi selama 48 jam. Glukosa merupakan monosakarida yang bisa langsung masuk dalam proses fermentasi. Dari Gambar 20 dapat diamati bahwa proses fermentasi terjadi di semua tabung, diindikasikan oleh perubahan warna kaldu yang terjadi di semua tabung. Hampir semuma tabung mengalami perubahan warna secara sempurna kecuali tabung berisi bakteri A. Hal ini dimungkinkan karena keberadaan bakteri yang tidak merata, sehingga proses fermentasi tidak terjadi di semua bagian kaldu.

Dalam percobaan ini, keberadaan reaksi fermentasi diindikasikan dengan perubahan warna kaldu serta pembentukan gas. Secara kimiawi proses fermentasi ini dirumuskan sebagai berikut :

2CH3COCOOH ----------> 2CH3CH2OH + 2CO2

Namun dalam beberapa hasil pengamatan, terdapat beberapa kaldu yang mengalami perubahan warna, namun tidak menghasilkan gas seperti pada tabung sukrosa bakteri A, serta tabung glukosa bakteri A. Hal ini bisa disebabkan oleh proses fermentasi yang melewati jalur proses yang berbeda dari pada persamaan sebelumnya. Fermentasi karbohidrat dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk, salah satunya adalah yang tidak menghasilkan gas. Persamaan kimiawi proses fermentasi yang tidak menghasilkan gas antara lain sebagai berikut :

Page 14: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

2CH3COCOOH ----------> 2CH3CHOHCOOHDengan diketahui dua reaksi fermentasi tersebut, dapat diketahui bahwa indikasi terjadinya proses fermentasi adalah apabila terbentuk asam (berubah warna) dan terbentuk gas (dalam tabung durham) atau hanya terbentuk asam (berubah warna).

Dari semua hasil percobaan, terdapat 2 jenis perubahan warna, yaitu perubahan warna sempurna serta tidak sempurna. Pada perubahan warna sempurna, kaldu mengalami perubahan warna secara merata. Perubahan warna yang merata ini mengindikasikan proses fermentasi terjadi secara merata pada kaldu. Kaldu yang mengalami perubahan warna secara merata, dapat menunjukan bahwa bakteri yang tumbuh merupakan bakteri anaerob fakultatif yang dapat tumbuh di kondisi ada oksigen maupun tidak ada oksigen.

Perubahan warna yang tidak sempurna adalah kaldu yang tidak mengalami perubahan warna secara merata. Bagian yang tidak mengalami perubahan warna seringkali adalah di bagian sekitar permukaan. Perlu diingat bahwa inkubasi tidak dilakukan secara anaerobik sehingga masih terdapat oksigen di udara. Oleh karena itu, perubahan warna yang tidak terjadi di permukaan kaldu bisa jadi disebabkan oleh keberadaan bakteri yang tidak banyak di daerah permukaan karena semakin dekat permukaan maka keberadaan oksigen semakin banyak sehingga bagi bakteri-bakteri yang tidak menyukai oksigen seperti bakteri-bakteri anaerob obligat tidak berada di sekitar permukaan kaldu. Ketidak merataan perubahan warna bisa juga disebabkan proses katabolisme yang terjadi di permukaan bukanlah proses fermentasi melainkan respirasi aerobik dengan memanfaatkan O2 di udara.

VII. KESIMPULAN

1. Dengan diketahui dua persamaan kimia reaksi fermentasi yaitu :2CH3COCOOH ----------> 2CH3CH2OH + 2CO2

2CH3COCOOH ----------> 2CH3CHOHCOOHReaksi positif dapat ditunjukan dengan terbentuknya asam dan gas, atau hanya terbentuk asam. Dengan kaldu yang telah diberi indikator pH, terbentuknya asam akan menunjukan indikasi perubahan warna pada kaldu. Untuk mengamati terbentuknya gas, terdapat tabung durham dalam kaldu yang fungsinya menangkap gas yang diproduksi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu perubahan warna serta

Page 15: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx

terdapatnya gas dalam tabung durham menjadi indikasi reaksi positif terjadinya fermentasi karbohidrat.

2. Dengan memperhatikan 2 indikator terjadinya fermentasi karbohidrat yaitu perubahan warna serta terbentuknya gas, reaksi fermentasi karbohidrat setiap bakteri dalam masing-masing kaldu dapat dilampirkan dalam tabel sebagai berikut :

BakteriJenis Kaldu

Laktosa Mannitol Sukrosa GlukosaBacillus + + + +E.coli + + + +A + + + +B + + - +

3. Dengan melihat jenis reaksi yang terjadi pada kaldu laktosa dan sukrosa dapat disimpulkan bahwa bakteri Bacillus, E.coli, bakteri A dan B dapat menghasilkan enzim laktase untuk menghidrolisa laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Selain bakteri B, yaitu bakteri Bacillus, E.coli, dan bakteri A dapat menghasilkan enzim sukrase yang digunakan untuk memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Breed, R.S, E.G.D., Murray, U.R., Smith, 1957, Bergey`s Manual Determination of Bacteriology, seventh edition, The Wiliams and Wilkins Company, USA.I Railkin , Alexander. 20014. Colonization Processes and Defenses. New York: Taylor & Francis Group, LLC.

Fardiaz, Srikandi.Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT Raja GarfindoPersada, 1992.

Pelczar. M.J dan Chan, E.C.S. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.

Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jasad V. Jakarta : Erlangga.

Page 16: UJI FERMENTASI KARBOHIDRAT.docx