uas gis

48
LAPORAN PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN ARCVIEW 3.3 Disusun Oleh: SISKA ANGGRAENI (NIM. 1207449) YENI SELFIA (NIM. 55006) AFRIKA (NIM. 55012) JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL

Upload: siska-anggraeni

Post on 06-Aug-2015

98 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: UAS GIS

LAPORAN

PEMBUATAN PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN

MENGGUNAKAN ARCVIEW 3.3

Disusun Oleh:

SISKA ANGGRAENI (NIM. 1207449)

YENI SELFIA (NIM. 55006)

AFRIKA (NIM. 55012)

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012/2013

Page 2: UAS GIS

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan YME yang telah memberikan restunya kepada

kelompok kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Andi M,Si selaku dosen

pengajar mata kuliah Sistem Informasi Geografis dan kepada seluruh pihak yang

telah membantu dalam proses pengerjaan laporan ini.

SIG merupakan sistim komputer yang dirancang untuk menyimpan data

yang baru hubungan dangan lokasi geografi didalam bank data, dan untuk

memproses dan menganalisis data tersebut untuk mendapatkan informasi untuk

kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan. (Bern) Sejalan dengan

perkembangan IPTEK, SIG ini dapat dapat dilakukan dengan menggunakan

komputer. Salah satu aplikasi penggunaan SIG ini adalah dalam pembuatan peta

arahan fungsi peruntukkan lahan yang akan dibahas dalam laporan ini.

Kami juga menyadari, masih banyak kekurangan dalam penyusunan

laporan ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan laporan ini, kami sangat

membutuhkan saran dan kritikan yang membangun dari seluruh pihak. Semoga

karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pengamat beserta pihak lain yang

membutuhkan.

 

Padang, Desember 2012

Penulis,

i

Page 3: UAS GIS

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1

1.3. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB 2 LANDASAN TEORI.............................................................................. 3

2.1 Keadaan Umum Kabupaten Tanah datar........................................................3

2.2 Penentuan Fungsi Kawasan........................................................................... 4

BAB 3 DATA DAN METODE......................................................................... 8

3.1 Data............................................................................................................... 8

3.2 Metode.......................................................................................................... 8

BAB 4 HASIL DAN ANALISA.........................................................................22

4.1 Peta Hasil Digitasi.........................................................................................22

4.2 Analisa Overlay di ArcView........................................................................23

4.3 Hasil Akhir Peta............................................................................................29

PETA KELAS LERENG KAB. TANAH DATAR

PETA JENIS TANAH KAB.TANAH DATAR

PETA KELAS HUJAN HUJAN KAB. TANAH DATAR

PETA ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAB. AGAM

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 31

ii

Page 4: UAS GIS

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arahan fungsi peruntukan lahan merupakan kajian potensi lahan yang

digunakan untuk suatu kegiatan dalam suatu kawasan tertentu berdasarkan fungsi

utamanya.

Arahan fungsi peruntukan lahan zonasinya ditetapkan berdasarkan hasil

skoring dari variabel kemiringan lereng, jenis tanah dan curah hujan dengan

menggunakan strategi tumpang susun atau overlay. Ketiga variabel di atas

masing-masing memiliki nilai skor, jumlah skor tersebut akan mencerminkan

kemampuan lahan untuk masing-masing satuan lahan. Setelah skor dari ketiga

variabel tersebut dijumlahkan, maka dapat ditentukan peruntukan lahannya, yakni

meliputi kawasan lindung, kawasan fungsi penyangga, kawasan budidaya

tanaman tahunan, kawasan tanaman semusim dan permukiman.

Daerah yang memiliki lereng datar dengan tingkat erosi sangat rendah-

rendah dan curah hujan rendah merupakan peruntukan kawasan tanaman semusim

dan permukiman. Daerah dengan kemiringan landai-sangat tinggi dengan tingkat

erosi sedang dan curah hujannya cukup dimanfaatkan untuk kawasan budidaya

tanaman tahunan. Daerah dengan lereng agak curam-curam dengan tingkat erosi

tinggi dan curah hujan tinggi merupakan kawasan fungsi penyangga, sedangkan

daerah yang berlereng curam-sangat curam dengan tingkat erosi sangat tinggi

merupakan hutan lindung.

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya laporan ini adalah:

1. Memenuhi tugas akhir mata Kuliah Sistem Informasi Geografis.

2. Dapat menggunakan Perangkat Sistem Informasi Geografis khususnya Arc

view dalam pembuatan peta secara digital dan analisisnya.

1

Page 5: UAS GIS

1.3 Manfaat

Mahasiswa mampu mengoperasikan perangkat lunak Arc View dalam

pembuatan peta arahan fungsi peruntukan lahan serta melakukan analisis

keruangan.

2

Page 6: UAS GIS

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 KEADAAN UMUM KABUPATEN TANAH DATAR

Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera

Barat yang dikenal sebagai “Luhak Nan Tuo” terletak pada 00°17”s.d. 00°39” LS

dan 100°19” s/d 100°51 BT mempunyai luas 1336,00 Km². Wilayah administasi

Kabupaten Tanah Datar terdiri dari 14 Kecamatan dan 75 Nagari (setingkat

Kelurahan).

Secara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar berada di sekitar kaki

gunung Merapi, gunung Singgalang, dan gunung Sago, dan diperkaya pula

dengan 25 sungai. Danau Singkarak yang cukup luas sebagian diantaranya

merupakan wilayah Kabupaten Tanah Datar yakni terletak di Kecamatan Batipuh

Selatan dan Rambatan.

Gambar 1 Peta Administratif Kabupaten Tanah Datar

3

Page 7: UAS GIS

Diantara seluruh kecamatan yang ada, 3 Kecamatan terletak pada

ketinggian antara 750 s.d. 1000 meter di atas permukaan laut, yaitu Kecamatan X

Koto, Salimpaung, dan Tanjung Baru. Sementara itu empat Kecamatan lainnya,

yaitu Kecamatan Lima Kaum, Tanjung Emas, Padang Ganting, dan Sungai Tarab

terletak pada ketinggian 450 s.d. 550 meter dari permukaan laut. Sedangkan 7

Kecamatan lagi terletak pada ketinggian yang bervariasi, misalnya Kecamatan

Lintau Buo yang terletak pada ketinggian antara 200 s.d. 750 meter dari

permukaan laut.

Bila dilihat dari luas wilayah Kecamatan, maka Kecamatan yang paling

kecil luasnya adalah Kecamatan Lima Kaum dengan luas 50,00 Km², sedangkan

Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Lintau Buo Utara, yakni 204,31

Km², kemudian diikuti Kecamatan X Koto yang luasnya 152,02 Km².

Ibukota Kabupaten Tanah Datar berada di Batusangkar, uniknya Kota

Batusangkar ini berada pada tiga (3) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Lima

Kaum, Kecamatan Tanjung Emas, dan Kecamatan Sungai Tarab. Sedangkan pusat

pemerintahan berada di Kecamatan Tanjung Emas atau tepatnya di Nagari

Pagaruyung. Kota Batusangkar ini lebih dikenal sebagai Kota Budaya, karena di

Kabupaten Tanah Datar terdapat banyak peninggalan dan prasasti terutama

peninggalan Istana Basa Pagaruyung yang merupakan pusat Kerajaan

Minangkabau.

2.2 PETA ARAHAN FUNGSI PERUNTUKKAN LAHAN

Peta merupakan catatan hasil observasi dan pengukuran informasi

keruangan keadaan muka bumi yang digambarkan dalam peta dapat digunakan

untuk berbagai keperluan, dan data dalam peta hanyadapat diungkap kembali

secara visual. Data yang dimasukkan dalam peta dapat berupa titik, garis atau

bidang/polygon dan pada umumnya diikat dan ditentukan oleh letak secara sistem

koordinat, dalam beberapa jenis peta ditambah dengan ikatan ketinggian.

(Dulbahri, 1993).

Analisis keruangan dapat dilakukan dengan cara tumpang susun/overlay

beberapa peta, untuk keperluan tersebut harus dibuat beberapa peta transparan

dengan skala yang sama, dengan caraini dapat diperoleh peta gabungan yang

4

Page 8: UAS GIS

bersifat padu (integrated). Setiap data dan informasi pada sistem overlay terikat

oleh lokasi masing-masing, sehingga keterpaduan analisis juga terikat oleh lokasi

tersebut. Pelaksanaan overlay dengan cara manual memerlukan waktu yang lama

dan sulit, sehingga ada kesalahan sukar untuk dikontrol. Keterbatasan peta baik

dalam pembuatan, penyimpanan maupun pemanfaatan serta pembaharuan peta,

menyebabkan manusia mencari upaya agar data yang diperlukan dapat dengan

mudah didapat dan gambaran keruangannya dapat diperoleh dengan jelas.

Kemajuan teknologi dalam memadukan penimbunan (storage) dan pengayaan

data keruangan tidak dapat memenuhi keinginan para ahli/pakar dalam berbagai

bidang. Perkembangan komputer dalam bidang digital dapat memadukan bukan

saja penimbunan, dan pengayaan data, tapi juga manipulasinya. Pemanfaatan

digital memungkinkan dilakukannya penanganan data dalam jumlah besar,

penayangan dan manipulasinya sehingga digunakan untuk perencanaan dan

pengambilan keputusan (Dulbahri, 1993).

SIG merupakan sistim komputer yang dirancang untuk menyimpan data

yang baru hubungan dangan lokasi geografi didalam bank data, dan untuk

memproses dan menganalisis data tersebut untuk mendapatkan informasi untuk

kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan. (Bern) Sejalan dengan

perkembangan IPTEK, SIG ini dapat dapat dilakukan dengan menggunakan

komputer. Adapun proses yang dapat dilakukan yaitu :

1. Data input

2. Data manajemen

3. Data manipulator dan analisis

4. Data out put

2.3 PENENTUAN FUNGSI KAWASAN

Penentuan fungsi kawasan ini berdasarkan peraturan pemeerintah yang

dituangkan dalam SK Menteri Pertanian No. 837/Ktps/Um/11/1980 dan No:

683/Kpts/Um/8/1981 tentang kriteria dan tata cara penetapan hutan lindung dan

hutan produksi . Kriteria penetapan fungsi kawasan melalui penilaiaan tiga

variabel karakteristik lahan, yaitu: Kelerengan lapangan, Jenis tanah menurut

kepekaan terhadap erosi dan Intensitas hujan harian rata – rata. Informasi tersebut

5

Page 9: UAS GIS

didapatkan dari hasil pengolahanpeta topografi, peta tanah, dan data hujan.

Klasifikasi dan nilai skor dari ketiga faktor di atas berturut-turut adalah seperti

yang ditunjukan pada tabel berikut ini:

a. Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Kelerengan Lapangan

b. Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Jenis Tanah Menurut Kepekaannya Terhadap

Erosi

c. Klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Intensitas Hujan Harian Rata – Rata Jenis

Tanah Menurut Kepekaannya Terhadap Erosi

6

Page 10: UAS GIS

d. Skor data Pengklasifikasian Penggunaan Lahan Menurut SK. Mentan No.

837/Kpts/II/1980

7

Page 11: UAS GIS

SCANNING PETA ASLI REGISTRASI PETA HASIL SCANDIGITASI PETA YANG TELAH DIREGISTRASI

INPUT DATALAYOUT

BAB 3

DATA DAN METODE

3.1 DATA

Data yang diperlukan dalam pembuatan peta arahan penggunaan lahan

ini adalah peta dasar/manual, meliputi:

a. Peta adminstratif Kab. Tanah Datar

b. Peta jenis tanah/kepekaan terhadap erosi

c. Peta kelas curah hujan

d. Peta kelas lereng.

e. Peta arahan penggunaan lahan (hasil overlay)

Selain itu diperlukan juga alat pendukung :

a. Hardware, dengan komponen komputer yang mendukung seperti memory

minimal 128 MB, dengan speed processor minimal 800 Mhz (setara pentium 3)

b. Software, menggunakan program arcview GIS versi 3.3

c. Scanner

d. Printer

3.2 METODE

Berikut adalah langkah pembuatan peta arahan fungsi peruntukkan lahan :

Gambar 2 : bagan pembuatan peta digital berbasis arcview

1. PERSIAPAN MEMULAI SEBUAH PROJECT :

Buka Program ArcView 3.3

Pastikan semua ekstensi yang dibutuhkan sudah terinstall.

8

Page 12: UAS GIS

Pilih as a blank project

Atur project peroperties , gunakan work directory sesuai folder khusus yang

telah kita persiapkan sebelumnya untuk menempatkan project dan data-data.

Simpan project terlebih dahulu.

Dari dialog ekstensi beri tanda check pada ekstensi yang akan digunakan.

Mulai bekerja dengan view, tabel, layout dll.

2. PROSES GEOREFERENCE

Klik View Add theme

Akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini. Pilih data Source Type

Image Analyses Data Source, pilih peta hasil scan (dalam format *jpeg*),

klik OK.

Checklist kotak peta supaya peta muncul

9

Page 13: UAS GIS

Menentukan satuan pemetaan yang anda buat. Satuan pemetaan pada ArcView

berupa koordinat UTM atau koordinat derajat (degree).Satuan pemetaan ini

berguna untuk menentukan besaran skala pada waktu kita melakukan LayOut.

Cara yang dilakukan adalah klik view, properties, ganti menjadi seperti

gambar. Hal ini dikarenakan dari awal kita telah memasukkankoordinat dengan

koordinat derajat (degree), maka pada setting di atas map unitdiganti dengan

decimal degree. Tetapi kalau dari awal pemberian koordinat adalah dengan

koordinat UTM, maka map unit diganti dengan meters. Begitu juga dengan

distance unitdiganti dengan meters, baik untuk koordinat UTM maupun

degree.

Perbesar tampilan peta sehingga titik ikat yang kita butuhkan tampak jelas.

10

Page 14: UAS GIS

Align Tool

Gunakan Align tool. Klik kiri menggunakan align tool pada titik ikat pertama.

Klik kanan, tahan, pilih enter to coordinate, masukkan nilai koordinat dari

titik ikat tersebut.

Gunakan cara yang sama untuk titik ikat yang lain.

Simpan peta yang telah terregistrasi, (Theme\ Save Image as ….) pada folder

yang telah kita siapkan.

Tambahkan file image tersebut ke view kita.

Delete Theme JPEG untuk menghemat tampilan view.

Digitasi siap dilakukan.

3. PROSES DIGITASI

Digitasi adalah kegiatan utama dalam pembuatan petadigital, yaitu proses

mengkorversi data raster ke data vector. Data raster adalah gambar objek yang

kualitasnya tergantung pada ukuran pixel (picture element), sedangkan data

vector adalah data yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya. Tipe

objek dalam GIS ada tiga yaitu;a) point (titik) seperti kota, bangunan,

kecamatan, kelurahan dan lainnya. b) line (garis) seperti jalan, sungai, rel

kereta api, garis kontur. Dan c)polygon (luasan) seperti penggunaan lahan,

kelas lereng, geologi, tanah dan geomorfologi. Meskipun ada tiga objek dalam

GIS, pada dasarnya cara mengerjakannya hampir sama, hanya perbedaan pada

penentuan tema yang akan dipakai, dan kursor yang digunakan. Pada

11

Page 15: UAS GIS

pembuatan peta arahan penggunaan lahan kali ini, akan dibahas lebih rinci

mengenai digitasi polygon (luasan). Untuk menggunakan simbol yang lain,

caranya tidak jauh berbeda dengan poligon, hanya menukar tema awal

pendigitan peta. Hasil peta yang baik, tergantung dari cara dan teknik anda

dalam mendigitpeta. Diharuskan ketelitian dan kehati-hatian dalam pendigitan,

agarhasil peta maksimal dan tingkat kesalahan yang kecil. Untuk

mempermudahpendigitan gunakan right-click (klik kanan) untuk zoom-out

danzoom-in peta (memperbesar dan memperkecil tampilan peta).

a. klik view new theme polygon OK

Simpan data polygon di partisi dan folder yang sama dengan peta yang telah

diberi titik ikat (koordinat) pada langkah 2.

Ganti nama file dari theme2.shpmenjadi nama peta editing, misalkan pada

gambar lereng agam.tiff. maka hanti menjadi lereng agam.shp. harus diingat

pada penggantian nama harus disertai shpdibelakang file.

Klik tahan tool draw pilih kursor sesuai kegunaan digitasi dimulai

12

Page 16: UAS GIS

Untuk mendigit peta kelas lereng, kita menggunakan theme polygon, adapun

kursor yang digunakan dalam polygon antara lain:

Digunakan untuk membuat polygon

Digunakan untuk memotong polygon

Digunakan untuk menghubungkan polygon satu dengan yang lain

Pilih kursor diatas, kemudian lakukan digitasi dengan menyusuri batas-batas

objek luasan pada peta. Lakukan pada seluruh bidang dalam peta, sampai

sesuai dengan yang asli. Untuk memperbaiki kesalahan dalam membuat

polygon, klik tool vertek edit, kemudian klik tahan pada objek yang akan

diedit, kemudian digeser dengan menggunakan mouse.

Setelah seluruh peta terdigit, isilah tabel ID untuk membedakan polygon satu

dengan yang lainnya. Maka antara polygon satu dengan yang lain akan tampil

dengan warna dan ID yang berbeda. Klik open theme table isi data base pada

atribut (ID)

3 Macam theme : Point, Line dan Polygon.

POINT

Digunakan untuk penunjuk titik ketinggian, kampung, masjid, sekolahan,

kuburan dan lain-lain.

View/new theme/ … pilih point.

Titik pada tempat tempat yang sesuai.

13

Page 17: UAS GIS

Tambahkan attribute bila diperlukan (misal: untuk nama kampung dan titik

tinggi) dengan melakukan editing pada theme table.

Stop editing, simpan pada folder yang telah disiapkan

POLYLINE

Digunakan untuk digitasi batas administrasi, sungai, jalan, garis kontur, rel KA

dan lain-lain.

DENGAN TOOL STANDAR ARCVIEW 3.3

View/new theme/ … pilih type polyline.

Ikuti garis yang akan kita digit menggunakan tool draw line.

Tambahkan attribute bila diperlukan (misal: untuk jenis jalan, garis kontur dll)

dengan melakukan editing pada theme table.

Stop editing, simpan pada folder yang telah disiapkan.

DENGAN EDIT TOOLS

Pastikan map units dan distance units dari view properties tidak unknown.

Aktifkan ekstensi edit tools.

Pilih edit theme/ new theme (polyline).

Lakukan digitasi dengan tools yang tersedia

a b c d e j k

Beberapa tools yang biasa digunakan dalam editing polyline :

a. Select : memilih garis

b. Extend Polyline : memperpanjang garis untuk dipotongkan dengan garis yang

ada di depannya

14

Page 18: UAS GIS

c. Extend polyline to their intersection memperpanjang dua garis sehingga

berpotongan

d. Split polyline : memotong garis

e. Move node : memindah node / vertex

f. copy attribute from a feature to the clipboard : sama dengan fungsi copy

g. paste attribute from clipboard to a feature

h. select a fields to copy attributes from

i. edit clipboard values

j. new polyline : membuat garis baru

k. add new polyline with attribute

Lakukan cleaning dengan Edit tools.

Bila terdapat kesalahan lakukan pembetulan dengan fasilitas editing yang

tersedia

BEBERAPA MACAM KESALAHAN :

a. Overshoot (Garis yang berlebih)

Cara editing

Klik dengan tool select garis yang berlebih tersebut

lalu delete

b. Undershoot (Garis yang telalu pendek)

Cara editing

Klik dengan tool extended polyline pada ujung garis, lalu tahan

drag / tarik melewati garis yang ada di depannya, lalu lepas

garis akan secara otomatis diperpanjang sampai garis di depannya tersebut

c. Garis yang belum tersambung

gunakan tool Extend polyline to their intersection, buat kotak (dengan klik &

drag) yang meliputi dua ujung garis yang akan dipotongkan.

lepas, kedua garis secara otomatis akan diperpanjang sampai berpotongan.

POLYGON

Digunakan untuk digitasi suatu wilayah (misal : desa, penggunaan lahan dll)

DENGAN TOOL STANDAR ARCVIEW 3.3

View/new theme/ … pilih type polygon.

15

Page 19: UAS GIS

Open Theme Table

Ikuti poligon yang akan kita digit menggunakan tool draw polygon.

Tambahkan attribute bila diperlukan (misal: untuk jenis jalan, garis kontur dll)

dengan melakukan editing pada theme table.

Stop editing, simpan pada folder yang telah disiapkan.

DENGAN EDIT TOOLS

Pastikan map units dan distance units dari view properties tidak unknown.

Aktifkan ekstensi edit tools.

Buat theme baru bertype polygon.

Setelah seluruh peta terdigit, isilah tabel IDuntuk membedakan polygon satu

dengan yang lainnya. Maka antara polygon satu dengan yang lain akan tampil

dengan warna dan ID yang berbeda. Klik open theme tableisi data base pada

atribut (ID)

Double click pada salah satu warna pada simbol peta, ganti legend type dari

single symbol ke unique value. Kemudian values field disetting dengan

keterangan. Ganti warna sesuai kebutuhan dengan mengklik dua kali (double

16

Page 20: UAS GIS

click) pada symbol dalam legend editor, dan terakhir klik apply. Maka peta

akan muncul dengan warna yang berbeda tergantung pada keterangan yang

telah diisikan dalam tabel atribute.

Sehingga diperoleh peta lereng seperti berikut ini :

Hal yang sama dilakukan pada peta jenis tanah.

17

Edit legend

Page 21: UAS GIS

4. MEMBUAT PETA ISOHYET

Menyiapkan data stasiun hujan, posisi lintang dan bujur serta hujan rata-rata hariannya.

Menyimpannya dalam format file Text (tab delimited)

Buka project di ArcView add table klik tabel curah hujan

18

Page 22: UAS GIS

Klik View add event theme

Akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini, kemudian isi kriteria seperti di bawah ini, sehingga akan muncul titik koordinat pos-pos hujan.

19

Page 23: UAS GIS

Isi kotak dialog seerti di bawah ini:

Klik Legend editor buat klasifikasi dan Nilai Skor Faktor Intensitas

Hujan Harian Rata – Rata Jenis Tanah Menurut Kepekaannya Terhadap

Erosi

20

Page 24: UAS GIS

Sehingga jadi sepert ini:

3.3

21

Page 25: UAS GIS

BAB 4

HASIL DAN ANALISA

4.1 PETA HASIL DIGITASI

Berikut adalah peta-peta yang hasil digitasi di Arc View :

Gambar : peta lereng kabupaten Tanah Datar

Gambar : jenis tanah kabupaten Tanah Datar

22

Page 26: UAS GIS

Gambar : peta kelas hujan kabupaten Tanah Datar

4.2 ANALISA OVERLAY di ARCVIEW 3.3

Kelebihan GIS dengan ArcView dibandingan software lainnya adalah dalam

analisis keruangan. Keunggulan ini menyebabkan software GIS ArcView banyak

digunakan untuk memperbaharui data dan dapat dilakukan dalam waktu yang

singkat dan akurat. Analisis keruangan yang terdapat pada software ini berupa

overlay, spatial analysis, three dimention analysis (3D), dan buffer analysis.

Overlay merupakan tumpang susun peta dengan skala yang sama dengan tujuan

untuk menghasilkan informasi baru, spatial analysis merupakan suatu teknis

analisa untuk menentukan jarak terdekat, three dimention untuk menampakkan

gambar tiga dimensi suatu daerah, yaitu dengan kenampangan panjang, lebar, dan

tinggi. Untuk pembuatan peta arahan penggunaan lahan, metode analisis yang

dipakai adalah overlay, adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Overlay peta jenis tanah dan lereng.

Klik view -> geo processing wizard -> intersect two theme -> next

23

Page 27: UAS GIS

2. Mengoverlaykan peta jenis tanah+lereng dengan peta isohyet : sehingga diperoleh peta seperti di bawah ini :

3. Editing peta dan atribut hasil overlay

Peta yang telah dioverlay, (saat ini semua peta; kepekaan tanah, intensitas

curah hujan, dan kemiringan lereng telahdi overlay) secara otomatis tabel

attributejuga akan tergabung (join).Maka untuk mendapatkan data baru bagi

peta arahan penggunaan lahan, langkah sejanjutnya adalah dengan membuat

tabel baru berisikan data base.

24

Page 28: UAS GIS

4. Namun peta di atas belum tampil cantik karena masihterdapat garis-garis bekas

polygon sebelumnya. Maka untuk dapat menghilangkannya dapat digunakan

geo processing wizardseperti langkah overlay. Tetapi sekarang yang di klik

adalah dissolve features bassed on an attribute.

Sehingga diperoleh peta baru sebagai berikut :

25

Page 29: UAS GIS

5. Tampilan peta

a. Klik vie w layout pilih use paper (landscape atau portrait) OK

b. Untuk mensetting tampilan grid, klik layoutkemudian ambil properties.

Setting grid spacing dari 0.25 menjadi 0.00025 baik vertical maupun

horizontal, lalu klik OK.

c. Untuk mensetting kertas, lakukan perintah yang samadengan point (b)diatas,

ambil page setup, kemudian atur menurut kebutuhan. Termasuk didalamnya

ukuran kertas dan ukuran garis pinggir.

26

Page 30: UAS GIS

d. Untuk mensetting skala peta pada kertas, klik dua kali pada peta, maka akan

muncul kotak dialog seperti gambar. Ubah scaledari automatic menjadi user

specified scale. Isi skala 1 : berapa yang kita inginkan dan harus sesuai dengan

ukuran kertas, agar tampilan peta bagus dan sesuai dengan ukuran kertas. Lalu

klik OK.

e. Untuk settingan tampilan skala garis, klik dua kalipada skala garis, lalu atur

styledengan model yang diinginkan. Ganti unitnyadari mil menjadi

kilometer.Aturlah intervalnyamenurut skala dan sesuai keinginan.

27

Page 31: UAS GIS

f. Untuk mengubah symbol peta kita harus memecah symbol dari group menjadi

ungroup, caranya: klikpointer →klik symbol yang akan diedit. Setelah aktif

simbol yang akan diedit →klikgraphics → simpilify.Setelah symbol peta

terpecah barulah kita dapat melakukan pengeditan peta pada symbol peta.

Untuk mengubah symbol peta klik 2 kali pada symbol yang akan di ubah, maka

akan keluar kotak dialog color palette, barulah kita dapat merubah symbol.

Untuk merubah tulisan pada symbol, klik 2 kali tulisan yang akan kita ubah,

maka akan keluar text properties, ganti tulisan yang kita inginkan → Ok.

Selanjutnya klik windows →klik show symbol →ganti jenis huruf dan

ukurannya → Ok

g. Untuk membuat grid dan titik koordinat pada peta, klik grid and

graticulespada tool.Klik nextdan ganti display grid asdari tic marksmenjadi

line,kemudian klik nextdan preview.Setelah itu klik finish.

h. Buatlah unsur-unsur peta yang lain seperti judul, editing legenda, inset, nama

pembuat peta, sumber peta dan arah orientasi. Klik tool text pada tool cursor,

kemudian klik pada bagian yang akan dibuat tulisan (text). Gunakan tool

window, kemudian show symbol windowuntuk editing simbol dan tulisan.

Aturlah sedemikian rupa posisi dan ukuran huruf berdasarkan kaidah kartografi

dengan seni. Agar tampilan peta tampak indah dan tepat guna. Terakhir simpan

project dengan partisi dan folder yang sama dengan file-file yang lain.

Kemudian di print. SELESAI

28

Page 32: UAS GIS

4.3 HASIL AKHIR PETA

Berikut adalah hasil akhir tampilan peta-peta :

29

Page 33: UAS GIS

30

Gam

bar :

Pet

a Je

nis

Tana

h Ka

b.Ta

nah

Dat

ar

Page 34: UAS GIS

31

Gam

bar :

Pet

a Ke

las

Lere

ng K

abup

aten

Tan

ah D

atar

Page 35: UAS GIS

32

Gam

bar :

Pet

a Ke

las

Huj

an K

abup

aten

Tan

ah D

atar

Page 36: UAS GIS

DAFTAR PUSTAKA

33

Gam

bar :

Pet

a Ar

ahan

Pen

ggun

aan

Laha

n Ka

bupa

ten

Tana

h D

atar

Page 37: UAS GIS

Prahasta, Eddy, 2002. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. CV

Informatika, Bandung.

Puntodewo, Atie, Sonya Dewi, dan Jusupta Tarigan, 2003. Sistem Informasi

Geografis. Center for International Forestry Research, Bogor.

Majalah Ilmiah UKRIM Edisi 1/th XII/2007Riyadi, Rakhmat, 1995. Evaluasi

Kemampuan Lahan Kabupaten Dati II Sleman Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Jurusan Geografi Fisik UGM, Yogyakarta

34