Kata Pengantar

Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena penulis menyadari bahwa berkat rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul proses pembuatan modul surya.Karya tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran bahasa INDONESIA. Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan membimbing penulisan ini. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada :1. Yth, Ibu Drs. Nunung , Selaku guru mata pelajaran bahasa INDONESIA2. Yth, Bapak Ir. Ruhayat, Selaku Kepala Bagian PSDM3. Yth, Bapak Asep Sopandi, Selaku kepala Divisi Modul Surya 4. Yth, Bapak Rahmat, Selaku kepala Bagian Modul Surya 5. Yth, Bapak Unang dan Bapak Endang, Selaku Supervisior5. Rekan-rekan pegawai PT LEN Industri.6. Rekan-rekan seperjuangan di SMKN 4 BandungMudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin dan semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.

Bandung, Maret 2010

Penulis

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI ii 2BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Latar Belakang Masalah 3 1.2 Pembatasan masalah dan perumusan masalah 3

BAB II MODEL PENGELOMPOKKAN TERPADU DAPAT MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS 42.1 Pengenalan Modul Surya 42.2 Proses Produksi Modul surya 62.2.1 Tabbing 72.2.2 Matrixing 82.2.3 Lay-up Process 92.2.4 Lamination Process 102.2.5 Lamination Inspection 122.2.6 Trimming and Termination 132.2.7 Sun Simulator Testing 15 2.2.8 Framming 172.2.9 Cleaning and Packing 192.2.10 Material Preparation 20

BAB III PENUTUP 223.1 Kesimpulan 22

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Energi listrik adalah kebutuhan bagi setiap umat manusia di dunia. Begitu berartinya listrik bagi kelangsungan hidup manusia. Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi seluruh umat manusia.

Krisis energi yang terjadi belakangan ini menjadi suatu masalah yang sangat mengancam kelangsungan hidup manusia oleh karena itu banyak diantara para ilmuwan yang berusaha merevolusi industri dunia dari bahan bakar fosil menjadi energi terbaharui.

Untuk menjawab masalah energi maka dibuatlah suatu alat yang dapat merubah energi dari suatu bentuk energi ke bentuk yang lain, yang mana energi yang akan dirubah adalah energi yang tidak terbatas atau akan terus ada sepanjang masa.

Solar Modul adalah salah satu alat yang dapat merubah energi dari matahari menjadi listrik, dengan ditemukannya solar modul diharapkan dapat mengatasi krisis energi yang terjadi belakangan ini.

1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Dari sekian permasalahan yang ada tidak mungkin penulis dapat membahasnya secara keseluruhan, karena mengingat kemampuan yang ada baik intelektual dan waktu yang dimiliki penulis sangat terbatas. Maka penulis perlu memberikan batasan-batasan masalah. Pembatasan masalah diperlukan untuk memperjelas permasalahan yang ingin dipecahkan.Oleh karena itu, penulis memberikan batasan yaitu hanya pada pembahasan solar modul.

3

BAB II

SOLAR MODUL

2.I Pengenalan Modul Surya

Modul Surya adalah suatu alat pembangkit listrik tenaga surya. Dalam kata lai , Modul Surya merupakan sebuah tranduser, yang merubah sinar matahari (intensitas cahaya) menjadi energi listrik. Modul Surya merupakan rangkaian daripada Solar Cell (Sel matahari).

Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.

Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.

4

Gambar 1 : Solar Cell

5

2.2 Proses Produksi Modul surya

Gambar 2 : Alur Produksi

6

Alur Proses Produksi Modul

SuryaTabbi

ngMatrixing

Lay-up Process

Lamination

ProcessLamination

Inspection

Trimming and Termination

Sun Simulat

or Testing

Framing

Cleaning and

PackingMateri

al Preparation

2.2.1 Tabbing

Tabbing adalah proses penyolderan logam penghantar yang dilapisi oleh timah kepada Passbar (celah penghantar). Logam yang digunakan pada saat proses tabbing disebut busbar, material pembentuk busbar adalah tembaga tipis berbentuk lapisan seperti kertas yang di lapisi timah. Pada proses ini setiap pegawai yang berada pada posisi ini dianjurkan untuk menggunaka sarung tangan karet agar keringat yang ada di tangan tidak menempel pada sel surya yang dapat mengakibatkan umur dari selsurya tersebut berkuran. Selai itu setiap pegawai juga harus berkonsentrasi dan melakukan pekerjaan dengan sangat hati hati karena solar cell sangat rentan pecah.

Gambar 3 : proses Tabbing

7

2.2.2 Matrixing

Matrixing adalah proses merangkai sel menjadi rangkaian modul. Satu modul terdiri dari 36 sel, setiap sel disusun seri sehingga arus serta voltase dapat dicapai maksimum.

Gambar 4 : Struktur lapisan matrix

Pada proses ini sel surya hasil tabbing disatukan menjadi satu bagian dengan perhitungan 1 cell sama dengan setengah volt. Pada proses ini juga di tentukan kualitas dari sebuah modul surya, karena apabila pada proses perangkaian ini terdapat kesalahan maka modul ini tidak dapat digunakan (low power).

8

Gambar 5 : Proses matrixing

2.2.3 Lay-up Process

Lay –up adalah Proses pelapisan rangkaian modul surya seperti sandwich. Maksudnya, rangkaian modul surya yang telah di matrixing itu dilapisi oleh kaca , eva foil dan ppt.

Gambar 6 : Sandwich sistem

Eva adalah lapisan karet bentuknya seperti karton sedangkan ppt adalah kertas yang dibuat dari bahan pelastik yang tahan panas dan

9

kaca yang digunakan adalah kaca mobil atau yang lebih dikenal kaca pecah seribu. Fungsi dari proses layup ini adalah melapisi sel surya agar tidak mudah pecah.

Gambar 7 : Proses Lay-up

2.2.4 Lamination Process

Proses laminasi adalah proses penyatuan modul yang sudah di lau-up. Proses ini menggunakan mesin laminasi bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Proses ini bertujuan agar eva mencair sehingga menimbulkan efek bersatunya sel surya dengan eve dan juga membuat ppt dan kaca menempel pada sel surya. Proses ini memakan waktu yang paling lam yaitu 15 menit untuk dua buah modul.

10

Gambar 8 : Proses Laminating

11

Gambar 9 : Mesin Laminating

2.2.5 Lamination Inspection

Lamination Inspection adalah proses pemeriksaan hasil laminasi, yang pertama dilakukan adalah membuang sisa eva dan ppt pada modul surya. Batas dari eva dan ppt adalah kaca. jadi kaca adalah pedoman seberapa besar sebuah modul.

Gambar 10 : Proses Pembersihan sisa Laminating

Setelah dibersihkan lalu modul di cek apakah ada keretakan atau tidak karena retak sekecil apapun dapat menyebabkan low power dan kualitas modul berkurang.

12

Gambar 11 : Proses Inspeksi

2.2.6 Trimming and Termination

Trimming and Termination adalah proses pemasangan Junction box. J-box berfungsi sebagai terminal catu.pada proses ini yang pertama dilakukan adalah memberi busbar pada modul. Setelah busbar terpasang barulah J-box dipasang, setelah J-box di pasang lalu dilakukan penyolderan antara busbar dengan J-box.

13

Gambar 12 : J-box yang siap di pasang.

14

Gambar 13 : Modul yang telah dipasang J-box

2.2.7 Sun Simulator Testing

Sun Simulator Testing adalah proses pengetesan modul dengan cahaya matahari. Pada proses ini dapat di ketahui apakah modul ini sesuai atau tidak mutunya. Pada proses ini voltase arus dan daya di ukur, apabila hasilnya tidak sesuai dengan batas minimum mutu maka akan di produksi ulang.

15

Gambar 14 : Proses Pengetesan

16

Gambar 15 : Hasil pengukuran dapat dilihat melalui komputer.

2.2.8 Framming

Framming adalah Proses pemasangan bingkai pada modul. Perlu diketahui apabila modul tidak dibingkai maka apabila ujung-ujung modul terbentur akan membuat pecahnya modul tersebut. Mak dari itu maka setiap modul harus diberi bingkai.

17

Gambar 16 : proses pemasangan bingkai.

Gambar 17 : proses pembautan.

18

2.2.9 Cleaning and Packing

Cleaning and Packing adalah proses terakhir dalam produksi modul surya, pada proses ini modul yang telah di beri bingkai kemudian dibersihkan dan juga di beri stiker perusahaan , quality control dan juga btpp. Setelah itu dimasukan kedalam dus sesuai nomor serinya.

Gambar 18 : modul yang sudah siap dipasarkan

2.2.10 Material Preparation

19

Material Preparation adalah proses yang terpisah dari proses yang lain. Material Preparation adalah proses penyediaan material untuk proses produksi. Material yang disediakan adalah bingkai dan busbar.

Gambar 19 : Pengeleman Bingkai

20

Gambar 20 : Busbar

21

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah penulis mengamati proses pembuatan modul surya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :modul surya adalah salah satu alternatif untuk mengatasi krisis energi

Proses pembuatanya yang tidak sulit dan dapat dikembangkan untuk home industri.

22