tugas simulasi departemen assurance.docx
TRANSCRIPT
TUGAS
Manajemen Mutu dan Regulasi Pangan
“SIMULASI DEPARTEMEN ASSURANCE”
( PT. PICKLE INDONESIA )
Disusun oleh :
Kelas J
Dyah Ayu Anggraeni (0911010018)
Ginanjar Putra Jatmiko (0911010031)
Izaty Atiya A.C (0911010040)
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG
2012
SIMULASI DEPARTEMEN ASSURANCE
( PT. PICKLE INDONESIA )
I. Background Perusahaan
PT. PICKLE INDONESIA ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang produk pickle atau acar. Dalam perusahaan kami, produk pickle yang dihasilkan tidak
hanya satu jenis saja, akan tetapi ada beberapa jenis, ada pula produk pickle yang
menyesuaikan dengan produk pickle khas Jepang dan Korea, karena kami memasarkan
produk kami ke Negara tersebut.
Ruang lingkup dari PT. PICKLE INDONESIA saat ini adalah perusahaan nasional,
karena perusahaan ini merupakan perusahaan nasionala maka pemasarannya sebagian besar
dilakukan di dalam negeri, hanya ada beberapa persen saja yang produknya di kirim keluar
negeri yang merupakan konsumen pickle seperti Jepang dan Korea.
II. Kebijakan Mutu
PT. PICKLE INDONESIA berkomitmen untuk mengembangkan dan memproduksi
produk acar yang berkulitas tinggi serta inovatif demi kepuasan pelanggan, sehingga dapat
dihasilkan produk acar yang berkualitas tinggi dan memenuhi standart. Disamping itu PT.
PICKLE INDONESIA juga berkomitmen dalam hal system manajemen mutu yang
konsisten, sehingga dapat dihasilkan produk yang terus meningkat disetiap
perkembangannya.
III. Sasaran Mutu
Dalam menjalankan perusahaan PT.PICKLE INDONESIA mempunyai beberapa sasaran
mutu yang harus terpenuhi dalam upaya mewujudkan kebijakan mutu di perusahaan, sasaran
mutu tersebut antara lain:
- Melakukan koreksi produk dan koreksi penjualan produk setiap 2 bulan 1 kali, yang
bertujuan untuk melihat kekurangan dan kelebihan pada produk, dan melihat minat
masyarakat terhadap produk yang kami pasarkan
- Melakukan inovasi pembuatan produk baru setiap 1 bulan 1 kali, yang bertujuan agar
masyarakat tidak bosan terhadap produk yang kami pasarkan dan berusaha untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu.
- Melakukan suvei terhadap konsumen yang bertujuan untuk menilai kepuasan konsumen
setiap 3 bulan 1 kali
- Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap system manajemen mutu setiap 3 bulan 1
kali.
IV. Produksi
II.1 Pengertian Pickle
Pickle atau yang dikenal dengan acara adalah sayur atau buah yang diberi garam dan
diawetkan dalam cuka baik diberi bumbu atau tidak. Proses penggaraman dilakukan pada
tahap awal pembuatan acar dengan cara fermentasi. Terkadang dilakuakan penambahan gula
sebanyak 1% apabila sayur atau buah yang digunakan berkadar gula rendah. Biasanya acara
disajikan sebagai hidangan sampingan dan dimakan bersama denga hidangan utama.
II.2 Proses Produksi
Penerimaan Bahan Baku Acar Mentimun
Bahan baku utama dalam pembuatan acar mentimun yaitu berupa timun. Mentimun bisa
diperoleh dari pedagang sayur ataupun hasil bercocok tanam sendiri.mTerdapat puluhan
varietas mentimun. Pada umumnya, mentimun dapat dikelompokkan menjadi dua
subkategori utama yaitu mentimun acar dan mentimun iris. Sesuai namanya, mentimun acar
lebih cocok dibuat acar, sedang mentimun iris ideal untuk dimakan langsung sebagai
campuran salad atau rujak.
Tahapan proses penanganan mentimun untuk dijadikan acar :
1. Sortasi
Mentimun yang telah diterima dari pemasok ataupun hasil dari kebun terlebih
dahulu dilakukan proses sortasi. Pada tahap ini akan diplih jenis timun yang masih baik,
jenis timun yang digunakan yaitu timun acar. Mentimun yang akan di buat acar (pikel)
sebaiknya memiliki bentuk teratur, tekstur keras, dan memiliki sifat pikling yang baik.
Timun yang akan dipikel umumnya dipanen pada saat belum matang karena timun yang
telah matang ukurannya terlalu besar, warna dan bentuknya mudah berubah, biji telah
rnatang penuh, serta terlalu lunak untuk sebagian besar penggunaan komersial.
2. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk membersihkan kotoran – kotoran yang terdapat pada
bahan baku. Bahan baku yang telah disortasi dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan
kotoran, tetapi untuk meminimalisir adanya pestisida pada bahan baku , setelah pencucian
dengan air bersih dilanjutkan dengan merendam mentimun dalam larutan sanitizer selama ±
4 menit. Setelah itu dibilas kembali menggunakan air bersih dan kemudian di keringkan.
3. Penyimpanan
Apabila bahan baku mentimun tidak langsung diolah menjadi acar, setelah melalui
pencucian maka mentimun harus di simpan dalam suhu tertentu. Sebelum disimpan pada
suhu rendah, mentimun sebaiknya di bungkus kedalam plastic / paper towel. Hal ini
berfungsi untuk meminimalkan kelembaban sehingga memperlambat proses pembusukan.
Setelah itu disimpan dalam ruangan bersuhu rendah ± 5° C, penyimpanan pada suhu rendah
bertujuan untuk mempertahankan laju penguapan (transpirasi) dan laju pernafasan
(respirasi) yang terjadi pada buah mentimun sehingga kesegaran buah mentimun dapat
dipertahankan setidaknya 1 minggu.
Proses Pembuatan Acar :
Bahan dan alat :
Mentimun atau terong,
kantonq plastik,
air,
garam,
gelas jar atau stoples,
pisau,
pengaduk kayu/plastik,
alas potong,
gelas ukur,
timbangan
Garam 5%
Mentimun
Dikupas
Diiris
Dimasukkan gelas jar
Dicuci
Didiamkan selama 1 minggu
Dituang larutan gula 20%
Disterilisasi di air mendidih
Acar dalam gelas
Dikukus
Direndam air
Dikemas
Produk acar
Cara Kerja :
1. Sortasi bahan baku ketimun, pilih bahan yang muda, tekstur keras, dan bebas dari
segala bentuk cacat.
2. Kupas kulit mentimun, lalu cuci bersih.
3. Siapkan larutan garam atau brine 5%.
4. Masukkan timun ke dalam gelas jar/stoples. Wadah berupa gelas jar atau stoples yang
akan digunakan harus telah disterilisasi dengan cara direbus dalam air mendidih
selama minimal 30 menit.
5. Tuangkan larutan brine ke dalam gelas jar yang telah diisi timun.
6. Sisanya hanya sedikit headspace (ruangan kosong) dibagian atas jar, isi ruang kosong
ini dengan plastik yang diisi brine. Pastikan semua bahan terendam sempuma dalam
larutan brine, tutup rapat gelas jar.
7. Fermentasikan gelas jar pada suhu kamar selama 1 minggu.
8. Bila pada brine terdapat endapan/lendir pisahkan endapan/lendir dengan menyaring
brine, bila brine berwama hitam ganti larutan brine dengan brine yang baru
(sesuaikan konsentrasinya) yang ditambah vinegar 2%.
9. Masukkan kembali brine ke dalam botor jar, tutup rapat.
10. Pasteurisasi pada suhu 70 - 80°C selama 15 menit, segera dinginkan dengan cepat
setelah pasteurisasi selesai (lakukan hal ini sebelum pikel disimpan atau dikonsumsi).
II.3 Production Line
Production line merupakan salah satu sub bab yang menjelaskan tentang jumlah
dan tugas karyawan di tiap proses produksi mulai dari bahan baku hingga produk jadi.
Untuk production line ini, jumlah karyawan akan di simulasikan mulai jumlah 10 – 100
orang karyawan tiap unitnya.
a. Sortasi
Jumlah karyawan : 25 orang
Tugas: - Memisahkan bahan baku sesuai dengan standart yang telah ditentukan
(varietas, tingkat kematangan, ukuran, tekstur).
- Memisahkan bahan baku dengan kotoran yang menempel.
b. Pengupasan
Jumlah karyawan : 100 orang
Tugas: - Memisahkan kulit dengan buahnya, sehingga tidak ada kulit yang
menempel
- Memotong bagian yang tidak diperlukan dari bahan baku
c. Pencucian
Jumlah karyawan : 20 orang
Tugas: - Memasukkan bahan baku kedalam drum-drum yang telah disediakan
- Mencuci bahan baku hingga tidak ada kotoran yang menempel
d. Pengirisan
Jumlah karyawan : 20 orang
Tugas: - Menyiapkan bahan baku yang akan diiris
- Memasukkan bahan baku tersebut kedalam alat pemotong
- Memastikan bahan baku yang terpotong sesuai dengan standart yang telah
ditentukan.
- Memisahkan potongan-potongan yang tidak sesuai dengan standart
- Mengoprasikan alat pemotong agar bekerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
e. Pemasukan dalam gelas jar
Jumlah karyawan : 35 orang
Tugas: - Memasukkan potongan bahan baku yang sudah sesuai dengan standart
kedalam gelas jar
- Mamastikan bahwa jumlah/berat potongan bahan baku yang dimasukkan
dalam gelas jar dalam jumlah yang sama, dan sudah sesuai dengan standart
f. Perendaman air
Jumlah karyawan : 10 orang
Tugas: - Memasukkan air kedalam gelas jar, dengan menggunakan mesin.
- Memastikan jumlah volume air yang dimasukkan dalam tiap gelas jar sama
sesuai dengan standart yang telah ada.
- Memastikan air yang digunakan untuk proses perendaman merupakan air
yang bersih.
g. Penuangan larutan gula
Jumlah karyawan : 5 orang
Tugas: - Memasukkan larutan gula kedalam gelas jar dengan menggunakan mesin
- Memastikan larutan gula yang digunakan memiliki kadar dan jumlah yang
sama.
h. Pengukusan
Jumlah karyawan : 3 orang
Tugas: - Memastikan bahwa pickle yang ada di dalam gelas jar siap untuk dikukus
- Menata gelas jar kedalam tempat pengukusan
- Menjaga waktu dan suhu pengukusan sesuia dengan standart yang telah
ditentukan
- Ketika proses pengukusan selesai memastikan produk pickle dikelurakan
dari alat pengukus.
i. Sterilisasi
Jumlah karyawan : 5 orang
Tugas: - Memastikan bahwa pickle yang ada di dalam gelas jar siap untuk disterilisasi
- Menata gelas jar kedalam tempat sterilisasi
- Menjaga waktu, tekanan dan suhu sterilisasi sesuas dengan standart yang
telah ditentukan
- Ketika proses sterilisasi selesai memastikan produk pickle dikelurakan dari
alat sterilisasi
j. Pengemasan
Jumlah karyawan: 100 orang
Tugas: - Mengemas produk pickle yang ada di dalam gelas jar ke dalam kardus-
kardus yang telah ditentukan jenis dan tebalnya.
- Mengemas produk dengan ketentuan yang telah ditentukan (jumlah
tumpukan dan posisi produk.
- Memastikan tata cara pengemasan sesuai dengan standart yang telah
ditentukan.
k. Penyimpanan
Jumlah karyawan: 5 orang
Tugas: -Meletakkan kardus-kardus pickle ke ruang penyimpanan dengan alat
pengangkut
- Mengatur dan menjaga suhu di dalam ruang penyimpanan sesuai dengan
standart yang telah ditentukan untuk menjaga kualitas produk
II.4 Penentuan QC
Mentimun
Dikukus
Sortasi
Disterilisasi
Dikupas
Dituang larutan gula 20%
Dicuci
Dimasukkan kedalam air
Didiamkan Selama 1 minggu
Diiris
Direndam air
Titik kontrol
Produk acar
Dikemas
Titik kontrol
Titik kontrol
Titik kontrol
garam
Pada sub bab ini akan dijelaskan point-point mana saja pada diagram alir
pembuatan pickle yang merupakan tahapan yang perlu di control agar menjaga
kualitas dari produk pickle tersebut.
Penentuan titik control :
1. SortasiPada proses sortasi bahan baku (mentimun) harus diperhatikan baik dari jenis mentimun, kematangan mentimun dan tekstur mentimun. Mentimun yang baik digunakan untuk pembuatan pickle yaitu yang memiliki tekstur keras dan tingkat kematangan mentimun masih muda (belum matang). Maka dari itu pada saat sortasi perlu diperhatikan agar diperoleh hasil akhir yang memuaskan
2. Proses PengirisanPada tahap ini, hasil irisan mentimun harus seragam. Apabila bentuk tidak seragam maka dapat mempengaruhi kenampakan fisik dari pickle dan akan terlihat tidak menarik. Bahan baku yang memiliki potongan tidak sama akan direject.
3. PengukusanTahap pengukusan memiliki peranan yang penting, maka dari itu tahap ini harus dikontrol baik dari segi waktu yang digunakan untuk mengukus dan suhu yang digunakan. Apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan standart yang ditentukan maka produk akan menjadi lembek dan berubah warna.
4. PengemasanTitik control akhir yaitu pada saat proses pengemasan, tahap ini merupakan tahap finishing dimana produk akan diseleksi dari segi warna, rasa, aroma, tekstur dan ph nya. Pickle yang baik memiliki warna putih dengan tekstur yang lunak tetapi tidak berlendir, memiliki aroma segar khas acar, rasanya asam manis tidak pahit serta memiliki ph ±4. Apabila tidak memenuhi persyaratan tersebut maka produk akan di reject dan tidak akan dipasarkan.
Kontrol dan tindakan pencegahan kerusakan produk
Pengetahuan baru
Customer need
Efisiensi dan proses produksi
Acar
Anara lain :
Plan Manager
Persyaratan dan keinginan
konsumen : “inovasi produk
dan produk aneka
Customer Data informasi : Tekstur Rasa Kenampakan
Manajemen Review
Tindakan Koreksi
Bahan baku : Mentimun
Sortasi
Dikupas
Dicuci
Diiris Dimasukkan kedalam air Didiamkan 1 minggu
Pengemasan
Disterilisasi
Dituang larutan gula Direndam air
Consumer
Dikukus
Manajemen ReviewQC
QA
Departement Produksi
Departement Marketing
V. Tugas Plant Manager, QA Manager, dan QC Manager
Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang peran dan fungsi masing-masing manager dalam
PT. PICKLE INDONESIA
III.1 Plant Manager
Pada perusahaan kami yang bertugas menjadi plant manager adalah saudara Ginanjar
Putra Jatmiko. Plant manager mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinasikan
kegiatan operasional perusahaan, membuat dan memenuhi jadwal dan target produksi yang
telah ditetapkan sesuai dengan order penjualan.
III.2 QA Manager
Sedangkan pada perusahaan kami yang menjadi QA Manager adalah saudari Izzaty Atiya
A.C. latar belakang adanya QA Manager adalah untuk penjaminan mutu, agar semua
tindakan menjadi terencana, sistematis, dan didemonstrasikan untuk meyakinkan pelanggan
bahwa persyaratan yang ditetapkan akan tercapai. Fungsi dan tanggung jawab departemen/
bagian QA adalah sebagai berikut,
- Melakukan verifikasi apakah setiap bagian sudah menjalankan tugasnya sesuai dengan
prosedur dan instruksi kerja yang telah ditetapkan, meliputi bahan baku, proses produksi,
produk jadi, hingga penyimpanan, dan pemasaran produk pickle.
- Melakukan verfikasi terhadap aktivitas pengendalian serta prosedurnya sehingga apabila
terjadi penyimpangan akan didapatkan suatu bukti obyektif.
- Menjamin bahwa semua penyimpangan terhadap prosedur telah dapat diatasi.
- Menjamin bahwa semua metoda kerja telah disusun dan disepakati serta diketahui oleh
semua pihak yang akan menggunakannya.
- Menjamin verifikasi apakah semua prosedur diulang serta diupdate
- Menentukan dan melaporkan penyebab dari titik tercapainya standart kualitas yang
ditentukan.
Bahan Baku
Standar/ Spesifikasi produk akhir Reject
III.3 QC Manager
Pada PT. PICKLE INDONESIA yang bertindak sebagai QC Manager adalah saudari
Dyah Ayu Anggraeni. Fungsi pokok dari QC Manager yang membawahi unit kerja QC
coordinator, QC lab, dan QC inspector yaitu mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan
personel quality control dan menetapkan standar spesifikasi bahan baku, bahan penolong,
dan produk jadi. Bagian yang dibawahi oleh QC Manager yaitu:
- QC Ccoordinator
Bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dalam memeriksa kulitas produk sesuai
dengan standar yang ditetapkan dalam satu shift.
- QC Lab
Mempunyai tugas untuk mengambil sampel dari bahan baku maupun produk yang telah
dihasilkan untuk di tes di laboratorium apakah produk yang dihasilkan telah sesuai
dengan standar atau parameter spesifikasi yang ditetapkan.
- QC Inspector
Memeriksa kualitas produk yang dihasilkan mulai dari bahan baku maupun produk yang
telah dihasilkan
Lampiran A(informatif)
Lembar penilaian mentimun dalam media air garamLembar penilaian sensori mentimun dalam dalam media air garam
Njar, yg ini disuruh bikin prosedur penilaiannya kyk gmana?aku g paham mksd penilaiannya tolong garapin ya.. mksd garape gini, mulai dari langkah awal contoh:
1. Timun dikelompokkan, d ambil beberapa timun sebagau sempel2. Dll sampai pengujiannya
Revisinya tinggal ini tog yg lain uda tek revisi
Nama panelis : ................................ Tanggal : ...…………………...............
• Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.• Berilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji
Spesifikasi Nilai Kode ContohA Media (larutan garam) 1 2 3 4 51 Kenampakan• Agak jernih,bersih ada endapan berwarna
putih9
• Agak jernih, bersih ada endapan berwarna putih, kecoklatan
8
• Kurang jernih, kekuningan, pudar, endapan kecoklatan, sedikit mengental
3
• Keruh sekali, endapan coklat dan mengental
1
2 Bau• Segar, harum tanpa bau tambahan. 9• Kurang segar, kurang harum. 7• Netral 63 Rasa• asin. 9• sedikit asin 8• Netral. 7
Spesifikasi NilaiKode Contoh
1 2 3 4 5B Mentimun1 Kenampakan• Rapi, bersih terdiri dari daging putih, segar. 9• Utuh ada sedikit serpihan, rapi, bersih terdiri
dari daging putih, segar.8
• Banyak luka, bersih terdiri dari daging putih, segar.
7
• Banyak luka, kurang bersih, terdiri dari daging putih dan kecoklatan.
6
• Luka semua, tercampur daging merah, cukup banyak warna kecoklatan, pudar.
5
• Agak hancur, tercampur daging coklat, cukup banyak warna coklat kusam.
3
• Hancur, daging merah, cukup banyak sekali warna coklat kusam.
1
2 Bau• Segar. 9• Kurang segar. 8• Kurang segar, netral 6
• Tidak segar, basi, sedikit asam. 5• Sudah busuk dan asam. 3• Busuk dan asam meningkat. 13 Rasa• Enak, segar 9• Kurang enak, asam 7• Tidak enak, asam 5• Tidak enak, pahit 34 Tekstur• Padat, sangat kompak 9• Padat, kompak. 8• Padat, sedikit kompak. 7• Padat, kurang kompak. 6• Kurang padat, kurang kompak. 5• Lembek, tidak kompak. 3• Lembek sekali. 1
Syarat mutu dan keamanan pangan
Persyaratan mutu dan keamanan pangan
Jenis Uji Satuan Persyaratana.organoleptik Angka (1-9) Minimal 7b. cemaran Mikroba-ALT anaerob koloni/g 0c. cemaran Kimia:-Kadmium-Histamin-Raksa (Hg)*-Timbal (Pb)*
mg/kgmg/kgmg/kgmg/kg
maksimal 0.5maksimal 100
maksimal 1maksimal 0.4
-Bobot Tunas-Kehampaan-Overlap-Headspace-Filth
%psi%--
minimal 7.05-8
maksimal 651/10 tinggi kaleng
0CATATAN*) bila perlu
1. Standar Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Tambahan
Gula PasirBerdasarkan SNI 3140.2-2011 Gula Kristal Rafinasi:
No. KriteriaUji SatuanPersyaratan
I II1
1.11.2
Keadaaan :BauRasa
--
NormalManis
NormalManis
2 Polarisasi (°Z, 20°C) °Z* Min. 99,80 Min. 99,703 Gula reduksi % Maks. 0,04 Maks. 0,044 Susut pengeringan (b/b) % Maks. 0,05 Maks. 0,055 Warnalarutan IU** Maks. 45 Maks. 806 Abu konduktifitas (b/b) % Maks. 0,03 Maks. 0,057 Sedimen mg/kg Maks. 7,0 Maks. 10,08
8.18.28.3
Ukuran partikel***Kasar (coarse grain)Sedang (medium/fine grain)Halus (castorlextra fine grain)
mmmmmm
1,21-2,200,51-1,200,25-0,50
1,21-2,200,51-1,200,25-0,50
9 Belerang dioksida (SO2) mg/kg Maks. 2,0 Maks. 5,010
10.110.210.310.4
Cemaran logam :Cadmium (Cd)Timbal (Pb)Timah (Sn)Merkuri (Hg)
mg/kgmg/kgmg/kgmg/kg
Maks. 0,2Maks. 0,25Maks. 40,0Maks. 0,03
Maks. 0,2Maks. 0,25Maks. 40,0Maks. 0,03
11 Cemaran arsen (As) mg/kg Maks. 1,0 Maks. 1,012
12.112.2 12.312.4
Cemaran mikroba :Angka lempeng total (35°C, 48 jam)Bakteri coliformKapangkhamir
koloni/10 gAPM/g
koloni/10 gkoloni/10 g
Maks. 2 × 102
< 3Maks. 10Maks. 10
Maks. 2 × 102
< 3Maks. 10Maks. 10
Catatan :* °Z = °Zuiker = Sukrosa.** IU = ICUMSA UNIT.*** Nilai CV (Coefficient of Variation) untuk ukuran partikel dicantumkan dalam CoA (Certificate of Analysis) maksimum 45%.
Air ProsesBerdasarkan SNI 01-3553-2006 Air Minum dalam Kemasan:
No. Kriteria Uji SatuanPersyaratan
Air Mineral Air Demineral1
1.11.2
Keadaan :BauRasa
--
TidakberbauNormal
TidakberbauNormal
1.3 Warna Unit Pt-C0 Maks. 5 Maks. 52 pH - 6,0-8,5 5,0-7,53 Kekeruhan NTU Maks. 1,5 Maks. 1,54 Zat yang terlarut mg/l Maks. 500 Maks. 105 Zat organik (angka KMnO4) mg/l Maks. 1,0 -6 Total organik karbon mg/l - Maks. 0,57 Nitrat (sebagai NO3) mg/l Maks. 45 -8 Nitrit (sebagai NO2) mg/l Maks. 0,005 -9 Amonium (NH4) mg/l Maks. 0,15 -10 Sulfat (SO4) mg/l Maks. 200 -11 Klorida (Cl) mg/l Maks. 250 -12 Fluorida (F) mg/l Maks. 1 -13 Sianida (CN) mg/l Maks. 0,05 -14 Besi (Fe) mg/l Maks. 0,1 -15 Mangan (Mn) mg/l Maks. 0,05 -16 Klorbebas (Cl2) mg/l Maks. 0,1 -17 Kromium (Cr) mg/l Maks. 0,05 -18 Barium (Ba) mg/l Maks. 0,7 -19 Boron (B) mg/l Maks. 0,3 -20 Selenium (Se) mg/l Maks. 0,01 -21
21.121.221.321.421.521.6
Cemaran logam :Timbal (Pb)Tembaga (Cu)Kadmium (Cd)Raksa (Hg)Perak (Ag)Kobalt (Co)
mg/lmg/lmg/lmg/lmg/lmg/l
Maks. 0,005Maks. 0,5
Maks. 0,003Maks. 0,001
--
Maks. 0,005Maks. 0,5
Maks. 0,003Maks. 0,001Maks. 0,025Maks. 0,01
22 Cemaran arsen mg/l Maks. 0,01 Maks. 0,0123
23.123.223.323.423.5
Cemaran mikroba :Angka lempeng total awal *)Angka lempeng total akhir **)Bakteri bentuk koliSalmonellaPseudomonas aeruginosa
koloni/mlkoloni/ml
APM/100 ml-
koloni/ml
Maks. 1,0 × 102
Maks. 1,0 × 105
< 2Negatif/100 ml
Nol
Maks. 1,0 × 102
Maks. 1,0 × 105
< 2Negatif/100 ml
NolKeterangan *) Di Pabrik **) Di Pasaran