tugas praktikum 1
DESCRIPTION
BVCGFDYFUYTRANSCRIPT
![Page 1: Tugas Praktikum 1](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081811/5695d2021a28ab9b0298c4bf/html5/thumbnails/1.jpg)
Sejarah Diskusi/Komunikasi KelompokAsisten : Gian Hendra
Oleh :
Kelompok 3
Irsyad
Rizky Nurhayati (G84120036)
Tinjauan Pustaka
Definisi komunikasi. Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan
terutama ilmu komunikasi menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa
“communication is the process by which a system is established, maintained and
altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi
adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan
tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan
aturan.
Pengertian diskusi berasal dari bahasa latin yaitu “discussus” yang berarti
“to examine”, “investigate” yaitu memeriksa atau menyelidiki. Kemudian
pengertian diskusi secara umum adalah suatu proses yang melibatkan dua individu
atau lebih yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar
informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self
maintenance) dalam memecahkan suatu masalah tertentu (problem solving)
(Griffin et al 1989). Diskusi dalam arti luas adalah memberikan jawaban atas
pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah yang objektif. Orang
mengemukakan titik tolak pendapatnya, kemudian menjelaskan alasan dan
hubungan antarmasalah. Kemudian dalam arti sempit, diskusi berarti tukar
menukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok besar. Diskusi tidak harus
menghasilkan keputusan, namun audiens setidaknya memiliki pandangan dan
pengetahuan yang lebih jelas mengenai masalah yang didiskusikan (Rajiyem
2005).
![Page 2: Tugas Praktikum 1](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081811/5695d2021a28ab9b0298c4bf/html5/thumbnails/2.jpg)
Definisi kelompok. Kelompok adalah sekelompok orang yang para
anggotanya merasa terikat dengan kelompok serta mereka merasa saling
bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu (Sekali 2012).
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung di antara
anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner
memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau
lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki seperti
berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua
anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat
(Sekali 2012).
Dengan demikian dapat dipahami bahwa diskusi kelompok adalah suatu
proses dalam mencapai tujuan dengan cara bertukar ide, argumentasi, referensi
dalam upaya mencari solusi atau jawaban dari suatu permasalahan.
Filsuf Belanda, Baruch Spinoza 300 tahun yang lalu menyatakan bahwa
manusia adalah binatang sosial. Pernyataan ini diperkuat oleh psikologi modern
yang menyebutkan bahwa orang lain mempunyai pengaruh yang sangat besar
pada sikap kita, perilaku kita, dan bahkan persepsi kita (Severin, 2005:219).
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi
dan sebagainya. Michael Burgoon mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah
diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang
mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota
yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai
kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan rencana
kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Berdasarkan penelitian dari Mulyono (2009) dalam skripsinya, berikut ini
beberapa pendapat mengenai langkah-langkah diskusi kelompok kecil (buzz
group discussion). Sudjana (2005: 123) menyatakan bahwa langkah-langkah
diskusi kelompok adalah sebagai berikut :
![Page 3: Tugas Praktikum 1](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081811/5695d2021a28ab9b0298c4bf/html5/thumbnails/3.jpg)
a. Pendidik, mungkin bersama peserta didik, memilih dan menentukan masalah dan
bagian-bagian masalah yang akan dibahas dan perlu dipecahkan dalam kegiatan
belajar.
b. Pendidik menunjuk beberapa peserta didik untuk membentuk kelompok kecil.
Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya peserta dalam setiap
kelompok kecil disesuaikan dengan jumlah bagian masalah yang akan dibahas.
c. Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masing-masing kelompok
kecil. Satu kelompok membahas satu bagian masalah. Selanjutnya, pendidik
menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan
(biasanya 5-15 menit), pemilihan pelapor, dan lain sebagainya.
d. Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah
ditentukan. Para peserta didik dalam kelompok kecil itu memperjelas bagian
masalah, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya.
e. Apabila waktu yang ditentukan telah selesai, pendidik mengundang kelompok-
kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian
mempersilahkan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara
bergiliran untuk menyampaikan laporannya kepada kelompok besar.
f. Pendidik, atau seorang peserta didik yang ditunjuk, mencatat pokokpokok laporan
yang telah disampaikan. Selanjutnya para peserta didik diminta untuk menambah,
mengurangi, atau mengomentari laporan itu.
g. Pendidik dapat menugaskan salah seorang atau beberapa orang peserta didik
untuk merangkum hasil pembahasan akhir laporan itu.
h. Pendidik bersama peserta didik dapat mengajukan kemungkinan kegiatan lanjutan
yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi itu.
Menurut Callahan & Clark (1982: 188) petunjuk atau langkah-langkah
untuk melaksanakan diskusi kelompok kecil (buzz group discussion) adalah
sebagai berikut:
a. Bentuk kelompok dengan cara berhitung, kartu bergambar, atau dengan hanya
menunjuk para individu.
b. Pilih seorang pemimpin dan juru tulis untuk setiap kelompok.
c. Jelaskan apa yang akan mereka lakukan, pastikan mereka mengerti.
![Page 4: Tugas Praktikum 1](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081811/5695d2021a28ab9b0298c4bf/html5/thumbnails/4.jpg)
d. Biarkanlah mereka berdiskusi selama 5-10 menit, lebih baik jika diskusi
berlangsung dalam jangka waktu yang lebih singkat.
e. Lanjutkan dengan pelaporan perwakilan dari tiap kelompok dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
yang harus dilaksanakan dalam diskusi kelompok kecil (buzz group discussion),
yaitu pembentukan kelompok, pelaksanaan diskusi, pelaporan hasil diskusi
kepada kelompok besar dan terakhir adalah pencatatan hasil diskusi yang telah
dilaksanakan.
Kelebihan dari diskusi kelompok adalah sebagai berikut :
a. Suasana kelas lebih hidup, sebab peserta atau anggota diskusi mengerahkan
perhatian/pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan. Partisipasi setiap
individu dalam hal ini lebih baik.
b. Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, seperti : toleransi, demokratis,
berfikir kritis, sistematis, sabar, dan sebagainya.
c. Kesimpulan hasil setiap diskusi mudah dipahami setiap individu, karena setiap
individu mengikuti proses berfikir sebelum sampai pada kesimpulan
d. Setiap individu belajar mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam suatu
musyawarah sebagai latihan pada musyawarah yang sebenarnya.
Kekurangan dari diskusi kelompok adalah sebagai berikut :
a. Kemungkinan ada individu dalam kelompok tersebut yang tidak aktif, sehingga
bagi individu tersebut merupakan kesempatan untuk melepaskan diri dari
tanggung jawab dan dapat menimbulkan sikap acuh tak acuh.
b. Sulit menduga hasil yang dicapai, karena waktu yang digunakan untuk diskusi
cukup panjang.
c. Beberapa individu mengalami kesulitan untuk mengeluarkan/menuangkan ide-ide
atau pendapat secara ilmiah atau sistematis.
Marhaeni Fajar menyebutkan ada enam karakteristik dari komunikasi
kelompok, antara lain:
a. Komunikasi dalam kelompok bersifat homogen.
b. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan pada
saat itu juga.
![Page 5: Tugas Praktikum 1](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081811/5695d2021a28ab9b0298c4bf/html5/thumbnails/5.jpg)
c. Arus balik di dalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung karena
komunikator dapat mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang
berlangsung.
d. Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional (terjadi pada komunikasi
kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi pada komunikasi kelompok besar)
e. Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun
hubungan yang terjadi tidak erat seperti pada komunikasi interpersonal.
f. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Hubungan antara komunikasi kelompok dengan dengan motivasi dapat
terlihat cukup jelas. Berdasarkan pada Teori Hierarki dari Maslow (1943;
1954) dalam artikel Praswck (2011) yang mengungkapkan bahwa kebutuhan kita
terdiri dari lima kategori yaitu fisiologis; keselamatan/keamanan; rasa memiliki
(belongingness) atau social; penghargaan; dan aktualisasi diri. Di dalam suatu
kelompok, peran anggota dan kelompok sangat erat kaitannya dengan salah satu
kategori kebutuhan yang dikemukakan Maslow yaitu rasa memiliki
(belongingness) atau social, karena ketika para anggota kelompok bersatu untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan maka masing-masing anggotanya akan merasakan
kedekatan secara social dan rasa memiliki. Pekerjaan yang dilakukan secara
kelompok juga erat kaitannya dengan penghargaan, seperti anggota kelompok
belajar ini yang berhasil membuat suatu proyek berupa tugas praktikum mingguan
yang diselesaikan dalam waktu satu minggu dan dinilai oleh asisten praktikum,
maka kelompok belajar ini akan mendapatkan penghargaan berupa nilai. Apabila
anggota kelompok tersebut sangat aktif dalam berkontribusi untuk tugas
kelompok dengan ide-ide cemerlang dan kapabilitas yang dinilai baik oleh asisten
praktikum, maka anggota tersebut dapat meraih penghargaan berupa nilai dan
penghargaan tersebut dapat meningkatkan motivasi para anggota kelompok untuk
mengeksplor kemampuannya dalam bekerja di suatu tim atau kelompok. Bentuk
penghargaan semacam itu akan mampu meningkatkan motivasi dari para anggota
kelompok belajar untuk mampu bekerja secara tim dan kelompok.
![Page 6: Tugas Praktikum 1](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022081811/5695d2021a28ab9b0298c4bf/html5/thumbnails/6.jpg)
Daftar Pustaka
Rajiyem. 2005. Sejarah dan perkembangan retorika. Jurnal Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Yogyakarta 17 (2) : 142-153.
Suryono. 2009. Diskusi kelompok dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar
siswa dalam pendidikan agama islam di SMA Darussalam Ciputat-
Tanggerang Selatan [skripsi]. Jakarta (ID) : UIN Syarif Hidayatullah.
Sekali DK. 2012. Peran komunikasi kelompok dan minat (Studi Korelasional
Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada
Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli
Medan). Jurnal Pengda Sumatera Utara.
Teori kebutuhan Maslow. 2011. Praswck [Internet]. Terhubung berkala [2015
Februari 19]. http://www.praswck.com.
[UNY] Universitas Negeri Yogyakarta. 2014. Kajian Diskusi Kelompok.
Yogyakarta (ID) : UNY.
[Gunadarma]. 2014. Teori Diskusi Kelompok. Jakarta (ID) : Gunadarma.