tugas keluarga dalam tahapan perkembangan
DESCRIPTION
KomunitasTRANSCRIPT
Pendekatan perkembangan keluarga didasarkan pada observasi bahwa keluarga adalah kelompok berusia panjang dengan suatu sejarah alamiah, siklus kehidupan yang perlu dikaji jika dinamika kelompok diinterpretasikan secara penuh da akurat
1. Keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu dengan cara-cara yang sama dan dapat diprediksi
2. Manusia menjadi matang dan berinteraksi dengan orang lain
3. Keluarga melakukan tugas tertentu yang ditetapkan oleh mereka sendiri atau oleh budaya dan keluarga
4. Terdapat kecenderungan pada keluarga untuk memulai dengan sebuah awal diakhir yang kelihatan jelas
Carter & McGoldrick (family therapi perspective, 1989)
1.Keluarga antara : masa bebas (pacaran) dewasa muda
2.Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan
3.Keluarga yang memiliki anak muda (anak usia bayi sampai usia sekolah)
4.Keluarga yang memiliki anak dewasa
5.Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah
6.Keluarga lansia
Duvall (sociological perspective, 1985)
Tidak diidentifikasi karena periode waktu antara dewasa dan menikah tak dapat di tentukan
1. Keluarga baru menikah2. Keluarga dengan anak baru
lahir3. Keluarga dengan anak pra
sekolah 4. Keluarga dengan anak usia
sekolah 5. Keluarga dengan anak
remaja 6. Keluarga mulai melepas
anak sebagai dewasa 7. Keluarga yang hanya terdiri
dari orang tua saja / keluarga usia pertengahan
8. Keluarga lansia
Tugas perkembangan (utama)Tugas perkembangan (utama)
Membina hub intim yang memuaskan
Membina hub dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial
Mendiskusikan rencana memiliki anak
Mempersiapkan menjadi orang tua
Memberikan kasih sayang, kebutuhan ASI
Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hub seksual dan kegiatan
Mempertahankan hub dalam rangka memuaskan pasangan
Tahap perkembanganTahap perkembangan 1. Keluarga baru menikah
(tahap I)
2. Keluarga dengan anak baru lahir ( Tahap II)
Tahap perkembanganTahap perkembangan
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah (tahap III)
Tugas perkembangan Tugas perkembangan
Memenuhi keb anggota keluarga mis : tempat tinggal, privacy dan rasa aman
Membantu anak untuk bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi
Mempertahankan hub yang sehat baik di dalam ataupun luar keluarga
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbang anak
Tahap perkembanganTahap perkembangan
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (Tahap IV)
5. Keluarga dengan anak remaja (Tahap V)
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan, dan kesehatan anggota keluarga
Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi
Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan org tua
Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota)keluarga untuk memenuhi keb tumbang keluarga
Tahap perkembangan Tahap perkembangan
6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (tahap VI)
7. Keluarga usia pertengahan/ berdua kembali (tahap VII)
Tugas perkembangan Tugas perkembangan
Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
Mempertahankan keintiman pasangan
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
Penataan kembali peran ortu dan kegiatan rumah
Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan
Mempertahankan hub yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
Meningkatkan keakraban pasangan
Tahap perkembangan Tahap perkembangan
8. Keluarga usia tua (tahap VIII)
Tugas perkembangan Tugas perkembangan
Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya
Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
Mempertahankan keakraban pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
Melakukan life review masa lalu
1. Aspek sosial mempengaruhi keluarga Industrialisasi dan urbanisasi Emansipasi wanita Perceraian (divorce) Tingkat ekonomi Kemiskinan
2. Struktur keluarga (resiko)a.single-parent families
Faktor-faktor yang berkenaan dengan meningkatnya jumlah keluarga dengan orang tua tunggal adalah :
1.Perceraian yang meningkat secara mendadak2.Besarnya bantuan finansial yang diberikan
kepada keluarga orang tua tunggal dengan anak-anak yang belum mandiri
3.Perkembangan yang luar biasa dalam jumlah dan proporsi kelahiran yang dialami ibu-ibu yang tidak menikah
b. Dual career families (pasangan suami istri bekerja)Semakin meningkatnya emansipasi wanita, meningkat pula wanita yang bekerja secara tajam. Gaya hidup seperti ini sering menimbulkan ketegangan dan stress. Dan hal ini lebih banyak datang dari istri bukan suami
c. Strepfamilies (keluarga dengan orang tua tiri)Permasalahan yang sering muncul : penyesuaian diri dengan kepribadian anak, peran anak tiri dan ayah tiri kurang jelas, konflik tentang masalah finansial dan pengasuhan anak
d. Cohabitating families (kelg dengan pasangan tanpa menikah)Penyebab dari meningkatnya jumlah keluarga ini adalah meningkatnya aktivitas seksual yang terlalu dini, tidak menggunakan alat kontrasepsi, kemiskinan, gagal menikah sebelum anak lahir
e. Gay dan lesbian families
3. Strategia.Anticipatory guidence
Meningkatkan pengetahuan tentang pemecahan masalah sebelum kejadian terjadi dan keadaan ini digunakan perawat keluarga untuk antisipasi masalah keluarga melalui pencegahan atau meminimalkan masalah
b. Health educationPendidikan kesehatan diberikan pada tingkat keluarga baik secara formal maupun informal
c. Krisis interventionPerawat mengidentifikasidan membantu keluarga menetapkan masalah yang berpotensial krisis. Kemudian bersama-sama keluarga menyelesaikan masalah tersebut melalui proses askep keluarga
d. Counseling Konseling diberikan perawat secara langsung kepada keluarga maupun keluarga beresiko
1. Pendidikan2. Koordinator3. Pelaksana4. Pengawas kesehatan5. Konsultan6. Kolaborasi7. Fasilitator8. Penemuan kasus9. Modifikasi lingkungan10. Pengelola
Memberikan pendkesh agar :a.Keluarga dapat melakukan program askep
keluarga secara mandirib.Bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan keluargaEx : pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi pada balita
Koordinasi diperlukan perawat agar pelayanan yang diberikan berbagi disiplin ilmu tidak tumpang tindih dan pengulangan
Ex :Perawat bersama keluarga menentukan siapa individu yang akan dijadikan sebagai orang yang selalu mengingatkan anggota keluarga dengan TB untuk minum obat
Perawat mendemonstrasikan kepada keluarga askep yang diberikan dengan harapan keluara dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota yang sakit
Ex : Mengajarkan pada keluarga pembuatan obat pereda batuk pilek dengan perasan jeruk nipis yang dicampur madu
Perawat melakukan home visit yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
Perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercayaEx :Perawat keluarga memberikan beberapa alterntif alat kontrasepsi yang akan dipilih pasangan muda, dengan keputusan tetap ada pasangan muda tersebut
Perawat bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal
Membantu keluarga didalam mengatsi kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya (kendala dalam menggunakan pelayanan kesehtan)
Ex:Perawat membantu keluarga dalam mengurus
surat keteranagan tidak mampu untuk mendapatkan dana kesehaan program pmerintah
Memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat
Ex :Perawat memberikan gambaran yang jelas bagaimana lingkungan yang aman bagi keluarga dengan lansia yang sudah menurun penglihatannya