tugas kelompok transformaus
TRANSCRIPT
TRANSFORMASI
. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang
perubahan (dalam hal ini perubahan yang mungkin terjadi adalah letak maupun
bentuk) yang didasarkan dengan gambar dan matriks. Ada beberapa macam jenis
transformasi seperti proyeksi, translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi. Babarapa contoh
tersebut merupakan tipe transformasi isometri, yaitu trnasformasi yang menghasilkan
bayangan bangun yang kongruen dengan bangun semula. Sedangkan ada yang
disebut dilatasi dan shear yang merupakan bagian dari transformasi tak isometri, yaitu
transformasi yang menghasilkan bayangan yang berbeda dengan bangun semula.
(Jozua sabandar,2009:145)
Transformasi digunakan untuk untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada
suatu bidang. Transformasi T pada suatu bidang memetakan tiap titik P pada bidang
menjadi P’ pada bidang itu pula, titik P’ disebut bayangan atau peta titik P.
A. Proyeksi.
Proyeksi merupakan proses yang dilakukan pada suatu titik atau sistem terhadap
suatu garis acuan, dimana setiap titik atau sistem tersebut ditarik garis tegak lurus
dengan garis acauan. Proyeksi merupakan jarak terpendek.
y
A
x
Misalnya : Jika titik A diproyeksikan terhadap sumbu-x , maka menghasilkan
titik pada sumbu-x, karena A merupakan jarak terpendek dari A terhadap
sumbu-x maka panjang proyeksinya sama dengan panjang A . Dan begitu pula
jika A diproyeksikan terhadap sumbu-y, maka akan menghasilkan pada
sumbu-y, dengan panjang proyeksi sama dengan panjang A .
Berikut ini beberapa jenis proyeksi yang dapat dilakukan:
a. Proyeksi titik pada garis.
Hal ini seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Umumnya akan
mengkasilkan titik.
Contoh : tentukan proyeksi titik A pada garis BC dan BD dalam sebuah
kubus yang mempunyai sisi sepanjang 6 cm.
Penyelesaian:
A B
H G
E F
D C
b. Proyeksi titik pada bidang.
P
k
Dari titik P diluar bidang , kita tarik garis tegak lurus dari titik P ke bidang
sehingga garisk K tegak lurus terhadap bidang, jarak dari P ke P’ merupakan
proyeksinya , atau garis k.
Contoh : tentukan proyeksi titik E pada bidang ABCD dalam sebuah kubus
yang mempunyai sisi sepanjang 6 cm.
Penyelesaian:
H G
E F
D C
A B
c. Proyeksi garis pada bidang.
k
untuk mencari sebuah proyeksi dari sebuah garis terhadap bidang, dapat
dilakukan dengan cara memproyeksikan semua titi pada garis terhadap
bidang, seperti pada gambar, garis k memiliki proyeksi sepanjang k’.
Contoh : tentukan proyeksi garis EF pada bidang ABCD dalam sebuah kubus
yang mempunyai sisi sepanjang 6 cm.
P’
K’
a. Proyeksi titik A terhadap BC adalah
garis AB, dimana AB tegaklurus BC,
sehinnga panjang proyeksinya adalah
6cm.
b. Proyeksi titik A terhadap BD adalah
garis ½ AC, dimana ½ Ac tegaklurus
BD, sehinnga panjang proyeksinya
adalah 3 cm.
Proyeksi titik E terhadap bidang ABCD adalah
garis AE dimana AE tegaklurus terhadap
bidang ABCD, sehinga panjang proyeksinya
adalah 6cm.
Penyelesaian:
H G
E F
D C
A B
B. Translasi (Pergseran tanpa merubah bentuk).
Translasi (pergeseran) adalah pergeseran suatu objek sepanjang garis lurus
dengan arah dan jarak tertentu. Suatu titik atau sistem mengalami pergeseran
namun tidak merubah bentuk, karena setiap titik penyusun sistem mengalami
pergesran yang sama. Seperti: sebuah titik P(x,y) ditranslasikan sejauh a satuan
panjang terhadap sumbu x dan b satuan panjang terhadap sumbu y, maka
diperoleh peta titik P’(x’,y’).
Jika translasi T = memetakan titik P(x,y) ke titik P’(x’,y’), maka x’= x+a dan
y’ = y+b, atau P’(x+a, y+b), dan secara matematis dapat ditulis:
byaxPyxPb
aT
,, '1
Sedangkan, jika dilihat secara linier, sebuah translasi titik P(x,y) ke titik
P’(x’,y’) adalah
P’(x’,y’) x’ = x+dx
y’ = y+dy
dy dengan model matriks sebagai berikut:
= +
P(x,y) dx
y
y’ P’(x’,y’)
T = b
y P(x,y) a
x x’ x
Proyeksi garis EF adalah garis AB, karena
penarikan garis tegaklurus terhadap bidang
ABCD yang dilkukan memproyeksikan EF
menjadi AB, sehingga panjang proyeksinya
adalah 6cm.
Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah diperoleh dengan =
Didapat, dbycaxPbyaxPd
cT
,, '''2
.
Perhatikan bahwa diperoleh P”(x”,y”) dengan x” = x+a+c dan y” = y+b+d, hal
ini diperoleh dengan mentranslasikan P(x,y) dengan T = . Translasi T ini
merupakan translasi dilanjutkan dengan , yang ditulis sebagai . Oleh
karena = dan = maka = Akibatnya, titik P(x,y)
ditranslasikan dengan dilanjutkan dengan translasi menghasilkan bayangan
P”(x”,y”) sebagai berikut;
dbycaxPyxPdb
caTT
,, ''21
Sifat : Dua buah translasi berturut-turut dan dapat digantikan dengan
translasi tunggal , dan pada setiap translasi setiap sistemnya tidak
berubah.
Contoh : Tentukan koordinat bayangan titik P (-3, 4) yang ditranslasikan
dengan T = .
Penyelesaian: diketahui x = -3, dan y = 4, a=3 dan b=6
: P(x,y) P’ (x’,y’), dengan x’ = x + a, dan y’ = y + b
:P(-3,4) P’ (0,10)
Jadi koordinat titik P setelah ditranslasikan adalah (0,10).
C. Refleksi ( Pencerminan).
Refleksi atau pencerminan akan mudah dipahami jika kita terrlebih dahulu
mengetahui konsep pencerminan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi
pada saat sebuah benda berada didepan sebuah cermin, dari kegiatan ini muncul
beberapa pertanyaan, Apakah benda dan bayangan di cermin memiliki bentuk
dan ukuran yang sama? Apakah bayangan memiliki jarak yang sama dengan
benda ke cermin? Dari kegiatan bercermin akan diketahui beberapa sifat
pencerminan atau refleksi:
Dari gambar tersebut diketahui bahwa:
1. Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya, yaitu lingkaran Q’.
2. Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke cermin sama dengan jarak setiap
titik bayangannya ke cermin, yaitu QA = Q’A dan PB = P’ B.
3. Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan
setiap titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat refleksi.
Berikut ini beberapa pencerminan yang dapat dilakukan:
a. Refleksi terhadap sumbu-x.
Gambar refleksi terhadap sumbu-x :
refleksi titik P(x,y) terhadap sumbu-x
menghasilkan bayangan berupa titik
P’(x’,y’), dengan x’ = x dan y’ = -y.
Sehingga persamaan matrikstransformasi
nya adalah = .
Secara matematis refleksi dapat dituliskan
sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(x,-y)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = =
Contoh : tentukan bayangan titik P(4,3) jika direfleksikan terhadap sumbu-x.
Penyelesaian : diketahui P(4,3) dengan x = 4 dan y = 3
: P’ = =
: P’ = =
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(x,-y)
P(4,3) P’(4,-3)
b. Refleksi terhadap sumbu-y.
Refleksi titik P(x,y) terhadap sumbu-x menghasilkan bayangan berupa titik
P’(x’,y’), dengan x’ = - x dan y’ = y. Sehingga persamaan matriks
transformasi nya adalah =
Secara matematis refleksi dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(-x,y)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = =
Berikut ini merupakan gambar refleksi titik terhadap sumbu-y :
Contoh :Tentukan bayangan titik P(3,5) yang direfleksikan terhadap sumbu-y.
Penyelesaian : diketahui P(3,5) dengan x = 3 dan y = 5
: P’ = =
: P’ = =
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(-x,y)
P(3,5) P’(-3,5)
c. Refleksi terhadap garis y = x.
Refleksi refleksi titik P(x,y) terhadap
sumbu-x menghasilkan bayangan berupa
titik P’(x’,y’), dengan x’ = y dan y’ = x.
Sehingga persamaan matrikstransformasi
nya adalah
= .
Secara matematis refleksi dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(y,x)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = =
Contoh :Tentukan bayangan titik P(5,2) yang direfleksikan terhadap sumbu
y = x .
Penyelesaian : diketahui P(5,2) dengan x = 5 dan y = 2
: P’ = =
: P’ = =
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(y,x)
P(5,2) P’(2,5)
d. Refleksi terhadap garis y = -x.
Refleksi titik P(x,y) terhadap sumbu-x
menghasilkan bayangan berupa titik
P’(x’,y’), dengan x’ = y dan y’ = -x.
Sehingga persamaan matriks
transformasi nya adalah
=
Secara matematis refleksi dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(-y,-x)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = =
Contoh : Tentukan bayangan dari titik P(10,3) yang direfleksikan terhadap
sumbu y = -x.
Penyelesaian : diketahui P(10,3) dengan x = 10 dan y = 3
: P’ = =
: P’ = =
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(-y,-x)
P(10,3) P’(-3,-10)
e. Refleksi terhadap titik asal O(0,0).
Refleksi titik P(x,y) terhadap titik asal
O(0,0) menghasilkan bayangan berupa
titik P’(x’,y’), dengan x’= - x dan y’ = -y.
Sehingga persamaan matriks transformasi
nya adalah =
Secara matematis refleksi dapat
dituliskan sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(-x,-y)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = =
Contoh : Tentukan banyangan titik P (7,-3) yang dihasilkan setelah
direfleksikan terhadap titik asal O (0,0).
Penyelesaian : diketahui P(7,-3) dengan x = 7 dan y = -3
: P’ = =
: P’ = =
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(-x,-y)
P(7,-3) P’(-7,3).
f. Refleksi terhadap garis x = h
.
Misalkan OA = x dan OB = h, sehingga
AB = h – x
BC = AB = h – x
OC = OB + BC
⇔ x’ = h + h – x
⇔ x’ = 2h – x
CP’ = AP
y’ = y
refleksi ini mempunyai matriks transformasi = +
Secara matematis refleksi dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(2h-x,y)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = = +
Contoh : tentukan bayangan dari titik P(2,4) yang direfleksikan terhadap
garis x = 5.
Penyelesaian : diketahui P(2,4) dengan x = 2 dan y = 4 dengan h = 5
: P’ = = +
: P’ = = +
: P’ = = +
: P’ = = +
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(2h-x,y)
P(2,4) P’((2(5)-2, 4).
P(2,4) P’(8, 4).
g. Refleksi terhadap garis y = k.
CP’ = AP
x’ = x
Misalnya OA = y dan OB = k, maka
AB = OB – OA = k - y
BC = AB = k – y
OC = OB + BC
⇔ y’ = k + (k – y)
⇔ y’ = 2k - y
refleksi ini mempunyai matriks transformasi = +
Secara matematis refleksi dapat dituliskan sebagai berikut:
P(x,y) P’(x’,y’)
P(x,y) P’(x, 2k - y)
Dengan notasi matriks sebagai berikut;
P’ = = +
Contoh : Tentukan bayangan dari titik P(4,6) yang direfleksikan terhadap
garis y = 2.
Penyelesaian : diketahui P(4,6) dengan x = 4 dan y = 6 dengan k = 2
: P’ = = +
: P’ = = +
: P’ = = +
: P’ = = +
: P’ = =
Atau P(x,y) P’(x, 2k-y)
P(4,6) P’(4, 2(2)-6).
P(4,6) P’(4, -2).
D. Rotasi (Pemutaran).
Rotasi atau perputaran ditentukan oleh pusat perputaran, besar sudut putar,
dan arah sudut putar. Suatu perputaran atau rotasi pada bidang datar mempunyai
arah positif bila arah perputaran itu berlawanan dengan arah putar jarum
jam.sedangkan arah negatif terjadi bila arah perputaran itu searah dengan arah
putar jarum jam. (Jozua Sabandar,2009: 147).
Pada titik P dilakukan perpindahan ketitik P’ sejauh a. dalam koordinat kutub
titik P(x,y) ditulis P( r cos θ,r sin θ), sedangkan P’(x’,y’) ditulis P’( r cos (θ+a), r
sin (θ+b)).
Sehingga diperoleh :
P’ = =
= karena x = r cos θ dan y = r sin θ, maka
=
=
P’(x’,y’)
P(x,y)
Oleh karena itu jika titik P diputar dengan pusat O sebesar a radian akan menjadi
titik P’(x’,y’) dengan
= .
Dengan cara yang sama jika titik p(x,y) diputar dengan pusat A(a,b) sebesar a
radian maka akan menjadi titik P’(x’,y’) dengan
= .
Contoh : Tentukan koordinat titik P’(x’,y’) setelah dilakukan rotasi atau
perpindahan pada titik P(-1,4) yang berlawanan arah jarum jam dengan besar α
= .
Penyelesauan : α bernilai positif karena berlawanan jarum jam.
P(-1,4) berarti x = -1 dan y = 4
: =
=
=
=
Jadi koordinat P’( , )
Transformasi tak isometri:
A. Dilatasi (Perkalian bangun/penskalaan).
Dilatasi merupakan Suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar
atau memperkecil) suatu bangun, tetapi tidak mengubah bentuk bangun. Suatu
dilatasi ditentukan oleh titik pusat dilatasi dan faktor dilatasi (faktor skala).
k > 1 : hasil dilatasi diperbesar
-1 < k <1 : hasil dilatasi diperkecil
k = 1 : hasil dilatasi sama dengan aslinya.
Dilatasi yang berpusat dititik koordinat O(0,0) dengan faktor dilatasi k
dapat ditulis dengan D , sedangkan dilatasi yang berpusat disembarang
titi P(x,y) dengan faktor dilatasi k dilambangkan dengan D atau
D . (Jozua Sabandar,2009:154)
a. Dilatasi dengan titik pusat O(0,0).
Pada dilatasi dengan pusat O(0,0) dan dengan faktor skala k, sebuah titik
P(x,y) akan menghasilka P’(x’,y’) dengan matriks transformasi:
=
Sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut:
D : P(x,y) P’(x’,y’) dengan x’= kx dan y’ = ky
.
b. Dilatasi dengan titik pusat (a,b).
Pada dilatasi dengan pusat (a,b) dan dengan faktor skala k, sebuah titik
P(x,y) akan menghasilka P’(x’,y’) dengan matriks transformasi:
= +
Sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut:
D : P(x,y) P’(x’,y’) dengan x’= a+k(x-a) dan y’=b+k(y-b)
B. Shear (Pergeseran merubah bentuk).
Shear merupakan Pergeseran pada suatu sistem dengan terjadinya perubahan
bentuk.Biasanya digunakan dalam memanipulasi grafik pada komputer. Untuk
memberi kesan lain pada obyek jika dilihat dari sudut pandang berbeda.
Ada dua macam transformasi shear yaitu shear terhadap sumbu-x dan shear
terhadap sumbu-y:
a. Shear terhadap sumbu-x.
Dengan matriks transformasinya
b. Shear terhadap sumbu-y.
Dengan matiks transformasi .
TRANSFORMASI
Disusun
oleh :
1. Ranny Novitasari
2. Ria Puspita Sari
3. Rusmaini
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDARALAYA
PETA KONSEP
TRANSFORMASI
ISOMETRI TAK ISOMETRI
PROYEKSI TRANSLASI REFLEKSI ROTASI
Titik pada Garis
Garis pada Bidang
Titik pada Bidang
Terhadap sb-x
Terhadap sb-y
Terhadap y=x
Terhadap y=-x
Terhadap titik asal
Terhadap garis x=h
Terhadap garis y=k
Pusat O(0,0) Pusat (a,b)
DILATASI SHEAR