tugas jurnal bahasa indonesia dwi

26
ISSN 0001 9035 JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA Volume 5 Nomor 9 September 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta J.Pen.TE Vol.5 No.9 Hal 1-17 Jakarta Septembe r 2010 ISSN 0001- 9035

Upload: anirsu

Post on 28-May-2015

4.996 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

ISSN 0001 9035

JURNAL

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Volume 5 Nomor 9 September 2010

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

J.Pen.TE Vol.5 No.9 Hal 1-17 Jakarta September 2010

ISSN0001-9035

Page 2: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

ISSN 0001-9035 Terbit : 01 September 2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ANEKA SUMBER BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS XI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KOTA

BEKASI

Bambang DharmaputraDosen Universitas Indonesia Program Studi Bahasa Indonesia

KarsenoAlumni Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Dwi LestariMahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Noreg 5235109035

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah memperbaiki hasil belajar siswa (1) Peningkatan aktivitas belajar, (2) Peningkatan minat belajar dan (3) Peningkatan kemampuan merakit komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. Dari hasil KKM = 60 dengan ini dapat diperbaiki menjadi 75. Aneka sumber belajar yaitu siswa belajar dari job sheet, internet dan tugas siswa. Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok : siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip, kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan kemudian dipresentasikan.

Rendahnya pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar, dan pencapaian kemampuan merakit komputer. Berdasarkan hasil penelitian ini menerapkan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang diharapkan dapat meningkatkan meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan kemampuan merakit komputer.

Penulis(Dwi Lestari)

Kata kunci : Raport, dan KKM

Page 3: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

ISSN 0001-9035 Terbit : 01 September 2010

COMPUTER SKILLS ENHANCEMENT ASSEMBLE APPROACH THROUGH VARIOUS MODEL OF LEARNING RESOURCES GROUP CLASS XI

INVESTIGATION ELECTRONIC ENGINEERING INDUSTRY IN THE CITY BEKASI SMK NEGERI 2

Bambang DharmaputraUniversity Lecturer State Jakarta Indonesian Studies Program

KarsenoAlumni Force 2010 Study Program Education Electronic Engineering

Dwi LestariStudent Study Program of Information and Computer Education

Noreg 5235109035

ABSTRACTThe purpose of this classroom action research is to improve student learning outcomes (1) Improved learning activities, (2) Increasing interest in learning and (3) Increasing the ability to assemble a computer with a different approach to learning resources through group learning model investigation. From the results of KKM = 60 with this can be corrected to 75. Various sources of learning that students learn from the job sheet, the Internet and student assignment. Group investigation is the discovery made in groups: students in groups to experience and experiment with the active principle which allows it to find, the group discussed the existing material in a cooperative contains the findings being presented.The low achievement of students' learning competence due to lack of learning activities and learning interests of students in learning. Selection of appropriate learning strategies are expected to increase the activity of learning, learning interest, and achieving the ability to assemble a computer. Based on the results of this study applied the approach of various sources of learning through group learning model of investigation that is expected to increase to increase the activity of learning, learning interest and ability to assemble a computer.

Author(Dwi Lestari)

Key words: report cards, and KKM

Page 4: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pencapaian kemampuan merakit komputer siswa kelas 11 Teknik Elektronika Industri 3

(XI TEI 3) di SMK Negeri 2 Kota Bekasi dari hasil raport rata-rata tergolong rendah yaitu

hanya 60. Nilai ini dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 75. Rendahnya

pencapaian kompetensi belajar siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat

belajar siswa dalam pembelajaran.

Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa.

Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah

strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan di benak mereka sendiri. Pemilihan

strategi pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat

belajar dan pencapaian peningkatan kemampuan merakit komputer. Dalam proses belajar,

anak belajar dari aneka sumber belajar, pengalaman sendiri, mengkonstruksi pengetahuan,

keterampilan kemudian member makna pada pengetahuan itu.

Dari hasil studi kasus tersebut dapat disimpulkan untuk mencapai kemampuan siswa

melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, secara berkelompok

seperti bermain, maka anak menjadi senang, sehingga tumbuhlah aktivitas belajar, minat

belajar dan peningkatan kemampuan, khususnya belajar Kompetensi Merakit Komputer.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang perlu dijawab dapat

diuraikan sebagai berikut :

1.2.1 Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi minimal hardware

komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran

group investigation ?

1.2.2 Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer

dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group

investigation ?

Page 5: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

1.3 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas adalah :

1.3.1 Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan mengidentifikasi

spesifikasi minimal hardware computer dengan pendekatan aneka sumber belajar

melalui model pembelajaran group investigation.

1.3.2 Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan merakit perangkat keras

komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran

group investigation.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Siswa : mampu merakit dan mengoperasikan computer serta dapat meningkatkan

aktivitas, minat serta kemampuan merakit computer.

1.4.2 Guru : dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran, untuk memperbaiki

pembelajaran, guru lebih percaya diri, berkembang secara professional.

1.4.3 Sekolah : Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

1.4.4 Pengembangan Kurikulum : Merupakan upaya penyempurnaan kurikulum.

Page 6: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Aktivitas Siswa

Menurut Sriyono (2009) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik

secara jasmani atau rohani. Aktifitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan

salah satu indicator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan

keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau

siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab

pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut

pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil.

Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah

keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi

yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan

mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa

dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa

akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan

mengarah pada peningkatan prestasi.

2.1.2 Pengertian Minat

Menurut Darmawan (2007) yang menyatakan bahwa minat adalah rasa suka dan

rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh, minat pada

hakekatnya adalah penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

dirinya, semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka semakin besar

minatnya. (Darmawan 2007)

Utami dan Fauzan (2007) memandang minat sebagai kecenderungan yang relative

menetap sebagai bagian diri seseorang, untuk tertarik dan menekuni bidang-bidang

tertentu menyatakan “bahwa minat merupakan suatu kecenderungan subjek yang menetap

untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu dan merasa senang untuk mempelajari

materi itu.”

Kesimpulan dari beberapa definisi diatas tentang minat, bahwa minat merupakan

suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh kemauan

dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan

Page 7: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian

tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya.

2.1.3 Pendekatan Aneka Sumber Belajar

Pendekatan aneka sumber belajar adalah menggunakan beragam pendekatan

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain melibatkan peserta didik

mencari informasi yang luas dan tentang topik / tema materi yang akan dipelajari

menggunakan prinsip menjadi alam dalam lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

(Jobsheet, tugas siswa, internet).

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang mengandung pesan, baik yang sengaja

dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau

praktik yang memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar dapat berupa nara sumber,

internet, buku, media non-buku, teknik dan lingkungan. Karena belajar merupakan suatu

perubahan tingkah laku, kemampuan maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang

langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Suasana kondisi pembelajaran yang

menyenangkan dan mencerdaskan siswa itu salah satunya dapat tercipta melalui model

pembelajaran Group Investigation.

2.1.4 Model Pemebelajaran Group Investigation

Group investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok : siswa

secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang

memungkinkannya menemukan prinsip.

Gambar 2.1 Model pembelajaran group investigation

Page 8: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

Langkah-langkah pembelajaran Group Investigation adalah :

1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.

2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

3. Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas.

4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi

penemuan.

5. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan hasil pembahasan

kelompok.

6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member kesimpulan.

7. Evaluasi

8. Penutup

Model pembelajaran group investigation ini membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, siswa membuat hubungan antara

kemampuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam praktikum pembelajaran mereka.

Dengan model pembelajaran ini kemampuan belajar siswa mengingat dan hasil

pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

2.1.5 Model Penelitian Tindakan

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan

yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu

(1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Adapun model dan

penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 Model penelitian tindakan kelas

Page 9: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

a. Menyusun rancangan tindakan (Planing)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana oleh siapa

dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya

dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang

mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kalaborasi.

Dalam penelitian kalaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri,

sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses

tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Kalaborasi juga

bias dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika

sedang mengajar, dia adalah seorang guru, ketika sedang mengamati, dia adalah seorang

peneliti.

b. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Perlu

diingat bahwa dalam tahap ke 2 ini pelaksana ingat dan berusaha menaati apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan pengamat. Ketika guru

tersebut sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan. Oleh

karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan

“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil

melakukan pengamatan balik ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang

terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia pemantulan. Istilah refleksi disini sama dengan “memantul”

seperti halnya memancar dan menatap kena kaca, dalam hal ini guru pelaksana sedang

memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam

tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap

mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik

dan bagaimana yang belum. Dengan kata lain guru pelaksana sedang melakukan evaluasi

diri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali melakukan “dialog” untuk

Page 10: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan

rancangan dan secara cermat mengenali hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

2.1.6 Mean (Rata-rata)

Menurut Sugiyono (2007) Mean merupakan teknik penjumlahan kelompok yang

didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata (Mean) ini didapat

dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi

dengan jumlah individu yang ada dengan jumlah individu yang ada dengan kelompok

tersebut. Hal ini dapat dirumuskan seperti rumus berikut :

Me=∑ Xin

Dimana : Me : Mean (Rata-rata)

∑❑ : Epsilon (Baca jumlah)

Xi : Nilai X ke i sampai ke n

n : Jumlah individu

2.1.7 Spesifikasi Minimal Hardware

Spesifikasi minimal hardware adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi

untuk di instalasi sistem operasi, windows xp 2.

Super VGA 800 X 600

CD ROM 32 X speed

Prosesor Pentium II 233 Mhz

Hardisk 2 GB

Memori 128 MB

2.1.8 Kemampuan Merakit Komputer

Menurut Yamta (2009) merakit komputer merupakan suatu yang menyenangkan

bagi yang suka dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit kompute, maka

persiapan dulu komponen-komponennya seperti casing (termasuk catu daya),

madherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP),

harddisk, CD ROM / DVD ROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan

mouse.

Page 11: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

2.2 Kerangka Berpikir

Penelitian tindakan kelas ini memperbaiki hasil belajar, tuntutan silabus dan RPP dengan

KKM 75. Pada siklus 1. Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer, 2. Merakit

perangkat keras komputer. Untuk itu diperlukan pendekatan dan model pembelajaran yang

lebih memberdayakan siswa meningkatkan aktivitas, minat belajar dan kemampuan merakit

komputer serta dibutuhkan lembar evaluasi, angket, observasi untuk mengetahui kondisi

peningkatan.

Berdasarkan rendahnya pencapaian kemampuan merakit komputer kemudian

dilaksanakan penelitian tindakan kelas di 11 Teknik Elektronika Industri 3 (XI TEI 3) SMK

Negeri 2 Kota Bekasi dengan prosedur atau siklus : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi. Setelah lembar evaluasi, angket, observasi terkumpul kembali, dilakukan

analisis hasil penelitian dan pembahasan antara kerangka teoritis dengan data siswa yang

diperoleh melalui prosedur / siklus, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan saran dari

penelitian ini (Gambar 2.89).

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Page 12: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang dimaksud adalah hipotesis tindakan. Berdasarkan silabus penelitian

tindakan kelas yang telah disesuaikan dengan Permendiknas RI No. 41 Standar Proses dan

disahkan oleh kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, kerangka berpikir yang diuraikan dengan

masalah penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :

1. Siswa dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware

komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group

investigation.

2. Siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan

pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation.

Page 13: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, siswa

kelas XI Teknik Elektronika Industri (XI TEI 3) yang berlokasi di Jalan Lap. Bola Rawa

Butun Ciketing Udik, Bantargebang Kota Bekasi 17153. Sejak Juli hingga November 2009.

3.2 Mata Pelajaran / Kompetensi

Kompetensi : Merakit Komputer

Tabel 3.1 Kompetensi dasar merakit komputer

No Kompetensi dasar merakit komputer

1 Memahami sistem komputer

2 Menguasai perangkat keras

3 Memahami sistem operasi

4 Menguasai perakitan dan instalasi komputer

Fokus penelitian pada kompetensi dasar ke 4 : menguasai perakitan dan instalasi

komputer.

Tabel 3.2 Pelaksanaan siklus

No K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Keterangan

1 KD.4 ID.1 Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware Siklus 1

2 KD.4 ID.2 Merakit perangkat keras bagian maderboard, processor,

heatsink, memory, harddisk, CD/DVD ROM, power supply

Siklus2

Keteranngan : K : Kelompok

KD : Kompetensi Dasar

ID : Indikator

3.3 Karakteristik Siswa

Jumlah siswa 24 orang, tidak pernah terlibat dengan tawuran antar pelajar baik dalam

maupun luar sekolah, dengan latar belakang sosial ekonomi yang heterogen dan gambaran

tentang kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan.

Page 14: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

NO NAMA SISWA KETUA / KELOMPOK INDIKATOR

1 Achmad Julianto U Rizki Ardianto / 1 1. Mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware

2. Merakit Perangkat Keras Bagian maderboard, prosessor, heatsink, memori, harddisk, CD/DVD ROM, power supply.

3.4 Siklus Pertama

3.4.1 Perencanaan

a. Peneliti menerapkan suatu pokok atau indikator yang akan dipelajari, guru

membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.

b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

c. Guru memanggil ketua-ketua untuk materi tugas.

d. Mengatur agar sifat atau isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok

pembelajaran.

3.4.2 Pelaksanaan

a. Tahap awal :

Membuka pelajaran

b. Tahap inti :

Memberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan peneliti di SMK Negeri

2 Kota Bekasi.

Membantu siswa menyiapkan bahan atau media yang diperlukan dalam

penelitian ilmiah.

Peneliti memberikan rangsangan berfikir pada siswa bagaimana cara

berpartisipasi dalam peneliti ini.

Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara

kooperatif berisi penemuan dengan bantuan internet sebagai aneka sumber

belajar.

Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua mempresentasikan hasil

pembahasan kelompok.

Memberi kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan berdiskusi sesuai

dengan tema.

Page 15: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan.

Evaluasi.

c. Tahap akhir

Peneliti menyimpulkan presentasi hasil penelusuran data diinternet dan

praktikum serta memberikan pemantapan.

Peneliti memberikan himbauan, motivasi kepada siswa untuk membaca

buku-buku dan mencari sumber diinternet yang berkaitan dengan materi

yang akan dibahas.

Guru menutup pelajaran.

3.4.3 Pengamatan

Dari pengamatan diketahui secara langsung bahwa dengan penerapan suasana

kelas menjadi hidup. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang ikut aktif dalam

mengajukan prinsip-prinsip temuannya dan dapat menyelesaikan tugasnya. Dalam

menyelesaikan berbagai penugasan, siswa seringkalimenggunakan buku rujukan,

pendekatan aneka sumber belajar yang ada kaitannya dengan penugasan dan juga disertai

dengan alasan-alasan yang rasional.

3.4.4 Refleksi

Sesuai dengan apa yang telah kami amati, penerapan pembagian kelompok dan

tugas-tugas dalam pelajaran merakit komputer kelas XI melalui perencanaan tindakan

yang telah dibuat sebelumnya telah memberikan hasil yang maksimal. Ini terbukti dengan

aktivitas, minat dan peningkatan kemampuan merakit komputer siswa dalam proses

kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga suasana kelas menjadi hidup. Walaupun

demikian perlu adanya suatu pembenahan guna mencapai hasil yang maksimal dalam

penerapan pendekatan dan model ini.

BAB IV

PEMBAHASAN

Page 16: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

4.1 Pembahasan

Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan aktivitas, minat

dan kemampuan merakit komputer dalam pembagian kelompok dan tugas-tugas dengan

pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation

kompetensi merakit komputer di kelas 11 Teknik Elektronika Industri 3 SMK Negeri 2

Kota Bekasi agar tercipta siswa yang aktif, berminat dan berkemampuan serta berdampak

pada hasil belajar yang meningkat. Dari hasil analisis yang diperoleh aktivitas dan minat

siswa pada siklus I belum begitu nampak adapun hasilnya bahwa siswa yang aktif dalam

pembelajaran sebesar 67,5, berminat sebesar 65,54. Hal ini dimungkinkan karena guru

dan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan aneka sumber belajar dalam

pembelajaran sehingga banyak siswa yang masih melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak

relevan yang berdampak pada hasil yang kurang memuaskan.

Untuk evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran, dilaksanakan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan merakit komputer. Dari hasil aktivitas dan minat

siswa dan saran guru mitra serta hasil evaluasi belajar, ternyata masih jauh dari harapan.

Maka peneliti menyadari kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran dengan

pendekatan aneka sumber belajar, kekurangan tersebut harus diperbaiki agar pada siklus

berikutnya hasil lebih baik. Adapun kekurangan yang ada pada peneliti antara lain : (1)

peneliti hendaknya memberikan motivasi yang lebih kepada siswa. (2) peneliti hendaknya

membimbing dan memperhatikan siswa terutama saat mengerjakan penugasan. (3)

Efektivitas penggunaan waktu harus diperhatikan.

Dari kekurangan pada siklus I ini peneliti memperbaiki dalam hal : (1) memberikan

motivasi yang lebih, (2) membimbing dan memperhatikan saat mengerjakan penugasan,

(3) penggunaan waktu yang baik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 17: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan pendekatan aneka

sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan di

kelas XI Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2 Kota Bekasi, peneliti mendapatkan

beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat

meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi minimal hardware komputer

dengan ketuntasan uji kompetensi siklus I sebesar 62,5%. Nilai rata-rata pada siklus I

sebesar 72,92 kategori “Belum Tuntas”.

2. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat

meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras komputer dengan ketuntasan uji

kompetensi siklus II meningkat sebesar 70,8%. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat

sebesar 75 kategori “Tuntas”.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui

model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan di kelas XI Teknik

Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, maka penulis menyampaikan saran bagi

pembaca yang ingin menerapkan pendekatan dan model pembelajaran ini adalah :

1. Hendaknya sebelum melakukan penelitian guru peneliti memperkaya pemahaman tentang

pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation.

2. Sebaiknya guru menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen berdasarkan nilai

akademi siswa, sehingga siswa yang kurang aktif akan mencapai ketuntasan belajar

dibantu siswa yang kurang aktif akan mencapai ketuntasan belajar dibantu siswa yang

lebih aktif dalam kelompoknya.

3. Hendaknya guru memperhatikan setiap anggota kelompok yang tidak hadir saat

pembelajaran berlangsung, kemudian menginstruksikan anggota kelompok yang hadir

untuk menginformasikan materi pelajaran untuk dipelajari di rumah.

4. Hendaknya piranti pendukung yang digunakan dalam melaksanakan praktikum tersedia di

setiap kelompok dan dapat dijumpai dengan mudah di sekitar lingkungan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi

Fakultas Teknik 2009. Buku Pedoman Skripsi/Komprehensif/Karya Inovatif (S1). Jakarta :

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

http//atang.file.wordpress.com/spesifikasihardware.pdf./diakses 13 juni 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian-minat.html/diakses 13 juni 2011.

http://yamta.file.wordpress.com/merakitkomputer.pdf./diakses 11 juni 2011.

ipotes.2009.http://www.wordpress.com/prestasi-belajar/diakses 11 juni 2011.

Mardapi Djemari.2007.Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41

Standar Proses. Jakarta : BSNP.