tugas inhal histologi

Upload: rahman-azzam

Post on 10-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Random

TRANSCRIPT

TUGAS INHAL HISTOLOGIBLOK NEOPLASMA

NAMA: ABDURRAHMAN AZZAMNIM: G0014002

ACCMBAK DENA

JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polyhedral yang berhimpit padat dengan sangat sedikit substansi antar sel. Adhesi antar sel-sel ini sangat kuat, membentuk lembaran sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi atau melapisi rongga-rongga. Jaringan epithel mempunyai fungsi utama mnutupi dan melapisi permukaan (mis, kulit), absorpsi (mis, usus), sekresi (mis, sel epithel kelenjar), sensasi ( mis, neuroepithel) dan dapat berkontraksi (mis, mioepithel)

BENTUK DAN CIRI KHAS SEL EPITHEL Bentuk dan dimensi sel-sel epithel bervariasi, mulai dari sel silindris tinggi sampai kuboid hingga gepeng . Bentuk polihedralnya disebabkan oleh posisinya dalam lapisan atau massa sel. Inti sel epithel tampak jelas, dengan bentuk bervariasi dari bulat hingga gepeng. Sel kuboid mempunyai inti bulat sedangkan sel gepeng memiliki inti pipih. Sumbu panjang inti selalu paralel dengan sumbu utama sel . 1. Lamina Basal dan Membran BasalSemua sel epithel yang berhubungan dengan jaringan penyambung sebelahnya, di permukaan basalnya terdapat struktur ekstrasel seperti lembaran yang disebut lamina basalis. Struktur ini hanya tampak dengan mikroskop elektron, berupa lapis padat setebal 20 100 nm. Terdiri atas jalinan fibril-fibril halus (lamina densa). Selain lamina densa, lamina basal dapat mempunyai lapisan elektron-lusenpada satu atau kedua sisi lapisan padat itu yang disebut lamina rara atau lamina lucida. Lamina basal terdiri atas kalogen type IV, suatu glikoprotein yang disebut lamin, dan protoglikan. Lamina basal melekat pada jaringan ikat di bawahnya oleh struktur-struktur fibril penambat yang tersusun oleh sejenis kalogen khusus dan oleh berkas-berkas mikrofibril yang merupakan bagian dari sistem elastis dari dermis superfisial.Komponen lamina basal disekresi oleh sel epithel, sel otot, sel lemak, dan sel Schwan. Dalam hal tertentu, terdapat serat-serat retikulin yang dekat dengan lamina basal, membentuk lamina retikuler. Sel-sel retikuler dibentuk oleh sel-sel jaringan ikat. Fungsi lain dari lamina basalis adalah mengorientasi lokasi dan pergerakkan sel epithel.

2. Sambungan InterselulerBeberapa struktur yang berkaitan dengan membran menimbulkan pengumpulan sel dan membantu kohesi dan hubungan antara sel. Sel epithel sangat kohesif. Kualitas adhesi intersel ini terutama menonjol pada jaringan epithel yang biasanya mengalami traksi dan tekanan (misalnya, kulit). Hal ini sebagian disebabkan oleh daya ikat glokoprotein. Beberapa glikoprotein kehilangan sifat adhesinya bila tidak ada kalsium.Selain efek kohesi dari makromolekul dan ion intersel, membran lateral dari sel-sel epithel memiliki sejumlah kekhususan yang membentuk taut interseluler (intercelluler junction). Taut ini tidak hanya berupa tempat terjadinya adhesi, namun juga sebagai penyegel (penutup) untuk mencegah aliran materi melalui celah intersel (jalur paraseluler) dan merupakan mekanisme untuk komunikasi antar sel yang berdekatan. Berbagai tautan biasanya terdapat menurut urutan tertentu dari apeks hingga basis sel.Taut kedap (tight junction), atau zonula occludentes (bentuk tunggal, zonula occludens atau sabuk kedap, adalah taut yang paling apikal. Fungsi utama taut kedap adalah membentuk segel yang dapat dikatakan segel kedap yang mencegah aliran materi di antara sel epithel (jalur paraseluler) dalam dua arah (dari apeks ke basis atau dari basis ke apeks).Taut rekah (gap junction), atau neksus, dapat dijumpai pada sembarang tempat di sepanjang membran lateral sebagian besar sel epithel. Taut rekah berhasil diisolasi dari hati, lensa, dan otot jantung. Protein taut rekah membentuk heksamer dengan inti hidrifilik, lebih kurang bergaris tengah 1,5 nm di tengah. Unit ini disebut konekson. Jenis tautan yang terakhir adalah desmosom, atau makula adherens (noktah lekat). Desmosom adalah struktur rumit berbentuk cakram pada permukaan sebuah sel yang bersebelahan dengan struktur serupa pada permukaan sel sebelahnya. Desmosom tersebar sepanjang membran lateral sebagian besar sel epithel dan merupakan satu-satunya jenis sambungan yang berfungsi untuk melekatkan dengan erat satu sel pada sel lainnya. Pada daerah kontak antara sel epithel tertentu dengan lamina basal, sering tampak adanya hemidesmosom (Yn. hemi, separuh, + desmos, pita, + soma, badan). Yang berfungsi menahan dan mengikat sel epithel pada lamina basal dibawahnya.Dari sudut fungsional, tautan diantara sel-sel dapat digolongkan sebagai taut lekat (zonula adherentes, hemidesmosom dan desmosom), taut kedap (zonula occludens), dan taut komunikasi (taut rekah = gap junction).

KEKHUSUSAN PERMUKAAN SELKekhususan struktur mencerminkan aktivitas specifik pada berbagai permukaan sel dan merupakan sebagian yang penting dari polaritas sel.1. MikroviliBila dilihat dengan mikroskop elektron, semua sel tampak memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaannya. Tonjolan ini mungkin pendek atau panjang, mirip jari-jari atau lipatan, dengan jumlah sedikit sampai banyak. Mikrovili ( Yn. mikros, kecil, + L. villus, berkas rambut). Setiap mikrovilus tingginya lebih kurang 1 m dan lebarnya 0.08 m. Yang menutupi mikrovilus adalah selubang berfilamen dengan ketebalan bervariasi, yaitu glikokaliks, yang mengandung glikoprotein dan dengan demikian bersifat PAS-positif. Komplek mikrovili dan glikokaliks dengan mudah terlihat dalam mikroskop cahaya, dan disebut brush border atau striated border. Setiap mikrovilus merupakan perluasan sitoplasma sel dan ditutupi oleh membran plasma. Bagian dalam mikrivili terdiri atas gabungan mikrifilamen yang mengandung aktin yang saling bertaut silang satu sama yang lain. 2. StereosiliaStereosilia adalah tonjolan sel yang panjang dan non-motil pada sel epididimis yang sebenarnya adalah percabangan mikrovili yang lebih panjang dan jangan dikacaukan dengan silia sebenarnya. 3. Silia dan FlagelaSilia adalah struktur motil yang panjang pada permukaan sel epithel, dengan panjang 5-10 m dan garis tengah 0,2 m jauh lebih panjang dan dan berbeda struktur dengan mikrovili.Silia tertanam dalam badan sel, merupakan struktur padat pada kutub apikal tepat dibawah membran sel. Flagela berdasarkan susunannyaserupa dengan silia, tetapi lebih panjang, jenis gerakannya berupa gelombang berombak, dan jumlah pada setiap selnya lebih sedikit. Ekor motil spermatozoa adalah flagellum dan panjangnya dapat mencapai 70 m.JENIS EPITHELEpithel digolongkan berdasarkan struktur dan fungsinya, menjadi dua kelompok utama ; epithel penutup dan epithel kelenjar. 1. Epithel Penutup Epithel penutup merupakan suatu jaringan yang sel-selnya tersusun dalam lapisan yang menutupi lapisan luar atau lapisan rongga di dalam dada. Macam-macam sel penutupa. Epithel selapisYaitu epithel yang hanya terdiri dari satu lapis sel. Dapat berbentuk gepeng, kuboid, atau silindris. b. Epithel berlapisYaitu epithel yang terdiri lebih dari satu lapis. Epithel berlapis digolongkan berdasarkan bentuk sel lapisan superfisialnya : gepeng, kuboid, silindris dan transisional.c. Epithel berlapis gepeng dengan lapis tanduk.Terutama dijumpai pada kulit. Sel-selnya terususun dalam banyak lapisan, sel-sel yang berdekatan dengan jaringan di bawahnya biasanya berbentuk kuboid atau silindris.d. Epithel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk.Epithel ini melapisi rongga-rongga basah, misalnya pada mulut, esophagus dan vagina. Epithel ini ditandai dengan adanya lapisan sel gepeng yang hidup di permukaan dan tetap mempunyai inti. e. Epithel selapis silindrisEpithel ini pada tubuh manusia hanya dijumpai sedikit, seperti pada konjungtiva okuli dan beberapa duktus kelenjar yang besar.f. Epithel tansisionalEpithel ini melapisi kandung kemih, ureter dan bagian atas dari uretra. Epithel ini ditandai dengan adanya sel-sel berbentuk kubah pada permukaannya bukan gepeng maupun silindris.2. Epithel KelenjarJaringan epithel kelenjar meliputi sel dengan fungsi menghasikan cairan sekresi yang komposisinya berbeda dari darah atau cairan intersel. Proses ini biasanya disertai dengan sintesis makromolekul intrasel. Persenyawaan ini ditampung di dalam sel vesikel-vesikel kecil bermembran yang disebut granul sekresi. Sel epithel kelenjar dapat membuat, menimbun, dan mengeluarkan protein (misalnya pankreas), lipid (misalnya adrenal dan sebasea), atau komplek karbohodrat dan protein (misalnya kelenjar liur). Kelenjar mamma mensekresi ketiga substansi ini yaitu protein, lipid dan karbohidrat.

Jenis epithel kelenjar Epithel yang membentuk kelenjar dapat digolongkan berdasarkan berbagai kriteria, yaitu kelenjar unisel terdiri atas sel kelenjar terisolasi dan kelenjar multisel terdiri atas kelompok sel. Contoh kelenjar unisel adalah sel goblet pada pelapis usus kecil atau saluran napas. 1. Kelenjar EksokrinKelenjar eksokrin adalah kelenjar yang tetap mempertahankan hubungannya dengan epithel permukaan yang merupakan asalnya. 2. Kelenjar EndokrinKelenjar endokrin adalah kelenjar yang berhubungan dengan tempat asalnya hilang selama perkembangan. Kelenjar endokrin berdasarkan cara pengelompokkan selnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ; (a) sel-sel membentuk deretan yang saling berhubungan dengan kapiler darah, misalnya pada kelenjar adrenal, paratiroid, dan lobus anterior hipophisis. (b) Sel-sel tersusun mengelilingi sebuah vesikel atau folikel yang berisi materi non seluler pada kelenjar tiroid. Kelenjar eksokrin mempunyai bagian sekresi yang mengandung sel untuk melakukan sekresi, dan saluran yang mengangkut sekretnya keluar kelenjar. Kelenjar simplek hanya mempunyai simplek hanya mempunyai saluran yang tak bercabang sedangkan kelenjar komplek memiliki saluran yang kerap bercabang. Berdasarkan cara produk sekresi keluar dari sel maka kelenjar digolongkan sebagai merokrin (misalnya dalam pangkreas) atau holokrin (misalnta kelenjar sebasea).

Referensi Eroschenko, Victor P. 2010. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional edisi 1. Jakarta : EGC.Junquiera LC, Caneiro J. 2017. Histologi Dasar Teks dan Atlas edisi 10. Jakarta : EGC