tugas faktor eksternal pt dwf
TRANSCRIPT
![Page 1: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/1.jpg)
MK. : Manajemen Strategi Agribisnis Waktu Penyerahan
: 14 Juli 2008
Dosen
: Dr. Ir. Kirbrandoko, M.SM. Batas Penyerahan : 14 Juli 2008
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
PT. DAISEN WOOD FRAME INDONESIA
OLEH :
KELOMPOK PAPRIKA
ACHMAD FARIZ SAHLY P056070831.38ANTONYA R. SINAGA P056070871.38FAUZAN LATIEF P056070602.29
EJUDI R. SULAELI P056070941.38KARIN ULFA YUSUF P056070951.38YAUMIL HUSNA KHAIR P056071061.38ZAKIAH ARIFIN P056071071.38
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
![Page 2: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/2.jpg)
Sekilas Mengenai Perusahaan Yang Dipilih (PT. Daisen Wood Frame)
PT. Daisen Wood Frame didirikan berdasarkan Akte Notaris Benny
Kristianto No. 57 tanggal 7 Desember 1995, dan dibangun di atas tanah seluas
12.640 m2 yang berlokasi di Komplek Cibinong Center Industrial Estate Blok B1-
B2 Citeureup Bogor.
PT. Daisen Wood Frame merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
industri kayu, aluminium, dan polisterin berupa frame dan profiles dengan seluruh
hasil produksi untuk konsumsi ekspor. Status kepemilikan PT. Daisen Wood
Frame adalah PMA murni yang 100 % sahamnya dikuasai oleh Daisen & Co. Ltd
Japan. Selain berperan sebagai pemilik saham, Daisen & Co. Ltd Japan juga
berperan sebagai single buyer bagi setiap produk PT. Daisen Wood Frame.
1. Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perusahaan.
Menurut Umar (2001), semua faktor ekternal dapat berpengaruh baik langsung
atau tidak langsung terhadap perusahaan. Begitu pula terhadap PT. Daisen
Wood Frame (PT. DWF) ini. Faktor-faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a. Ekonomi
Indikator perekonomian yang berpengaruh terhadap perusahaan antara lain
tingkat inflasi, tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi, kurs mata uang,
defisit atau surplus perdagangan, tabungan konsumen dan daya beli. Kondisi
perekonomian Indonesia yang belum stabil ini mempengaruhi operasional
PT. DWF dalam beberapa hal. Peningkatan harga-harga barang sebagai
dampak dari kenaikan harga BBM selain berdampak kepada meningkatnya
inflasi, bagi PT DWF menyebabkan biaya pengadaan bahan baku menjadi
lebih besar.
b. Sosial dan Budaya
Produk yang dihasilkan PT. DWF ini merupakan pesanan dari Daisen & Co.
Ltd Japan. Jadi dalam hal ini kondisi sosial-budaya yang mempengaruhi
adalah pola konsumsi masyarakat Jepang. Kondisi sosial budaya masyarakat
Jepang dan negara maju lainnya, memberikan kontribusi bagi kelangsungan
usaha PT. DWF di Indonesia. Pola hidup yang cenderung lebih menyukai
![Page 3: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/3.jpg)
seni dan tingginya kesadaran akan mutu, menyebabkan konsumsi produk
frame tetap bertahan bahkan mungkin terus meningkat.
c. Teknologi
PT. Daisen Wood Frame Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
selalu memberikan inovasi pada teknologi yang diterapkan. Hal ini terlihat
dari perubahan penggunaan beberapa mesin dan peralatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan kegiatan produksi dan operasi frame. Penggunaan
teknologi yang modern dan berstandar internasional mampu menghasilkan
produk berkualitas tinggi dan efisiensi resources sehingga dapat menekan
biaya operasional yang berdampak pada meningkatnya keuntungan
perusahaan. Selain itu kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, dapat
memudahkan manajemen dalam merumuskan strategi dan kebijakan untuk
mencapai tujuan. Penggunaan komputer, telepon, dan faksimili oleh
perusahaan memudahkan pengolahan dan pertukaran data, serta komunikasi.
d. Politik
Faktor politik menjadi pertimbangan yang semakin penting bagi perusahaan
akhir-akhir ini. Di dalam negeri sendiri, situasi keamanan dan politik sampai
saat ini belum stabil. Gejolak politik dan situasi keamanan yang memburuk
dapat memberikan ancaman terhadap ditariknya investasi yang telah
ditanamkan oleh Daisen & Co. Ltd Japan. Kebijaksanaan dan peraturan
pemerintah biasanya bersifat membatasi dan sebagai akibatnya cenderung
mencerminkan peluang dan ancaman bagi perusahaan. Faktor politik yang
menyangkut kebijakan pemerintah mengenai perpajakan menjadi
pertimbangan yang semakin penting bagi perusahaan.
e. Ekologis
Sebagai perusahaan yang menggunakan bahan baku dari produk alam,
faktor ekologis sangat berpengaruh langsung terhadap perkembangan usaha
PT DWF. Tidak berjalannya kebijakan pengelolaan hutan yang berdasarkan
azas manfaat dan lestari, telah berdampak rusaknya kondisi hutan di
Indonesia, padahal hutan merupakan sumber bahan baku bagi PT DWF.
Tuntutan pencegahan Global Warming oleh masyarakat dunia yang
sebagian besar ditujukan kepada upaya penyelamatan lingkungan (termasuk
![Page 4: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/4.jpg)
kehutanan didalamnya) telah menyebabkan-kebijakan pengelolaan hutan
yang berdampak terhadap berkurangnya pasokan bahan baku untuk setiap
industri pengolahan hasil hutan. Kebijakan Departemen Kehutanan seperti
moratorium tebangan, soft landing, dan penetapan jatah produksi tahunan
yang ketat, telah mempengaruhi PT. DWF dalam perolehan bahan baku.
2. Analisis Industri Menurut Michael Porter
Analisis industri menurut Porter (1980) mengacu kepada lima kekuatan (Five-
Forces Model of Competition) yaitu :
a. Persaingan antara sesama penjual dalam industri.
Semakin banyak perusahaan bergerak dalam industri sejenis, maka semakin
besar persaingan untuk memperebutkan pasar.
b. Pendatang baru potensial
Semakin mudah suatu perusahaan masuk ke suatu industri akan
meningkatkan jumlah pesaing..
c. Perusahaan lain yang menawarkan produk substitusi
Kecenderungan terbatasnya sumber bahan baku, memungkinkan
digunakannya sumber bahan baku lain oleh perusahaan lain. Hal ini akan
berdampak beralihnya tren terhadap produk awal.
d. Bargaining power Pembeli
Bagaimana posisi pembeli dalam menentukan suatu produk, semakin besar
posisi tawar pembeli, maka perusahaan semakin beresiko.
e. Bargaining power pemasok
Posisi tawar pemasok yang jauh lebih besar, menyebabkan perusahaan
berada dalam kondisi yang pasif dalam mendapatkan bahan baku.
3. Dampak analisis industri bagi perusahaan
a. Persaingan antara sesama penjual dalam industri
Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan yang memproduksi frame dari
bahan baku kayu. Namun jumlah tersebut tidak mempengaruhi PT.Daisen
Wood Frame dalam memperoleh pasar karena produksi frame pada
perusahaan berdasarkan pesanan dari Daisen & Co. Ltd Japan.
![Page 5: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/5.jpg)
sebagaisingle buyer setiap jenis frame yang diproduksi oleh PT. DWF
Indonesia.
b. Pendatang baru potensial
Tidak banyak perusahaan yang masuk ke dalam industri ini karena
hambatan dalam hal bahan baku kayu sangat tinggi. Hal ini menguntungkan
perusahaan yang telah lebih dahulu bergerak dalam industri ini termasuk
bagi PT. DWF. Bagi PT. DWF, berapapun banyaknya industri yang muncul
tidak begitu berpengaruh terhadap pasar tujuan.
c. Perusahaan lain yang menawarkan produk substitusi
Saat ini telah banyak berkembang produk frame yang menggunakan bahan
baku selain kayu, seperti dari bahan plastik, fiber bahkan aluminium.
Namun hal ini tidak berpengaruh terhadap pangsa pasar PT. DWF. Untuk
menghadapi persaingan PT. DWF harus lebih kreatif dan inovatif dalam
menghasilkan produk karena tetap saja munculnya produk substitusi dapat
mempengaruhi selera masyarakat dunia yang mungkin saat ini menjadi
tujuan pasar dari Daisen & Co. Ltd Japan.
d. Posisi tawar pemasok
Berkurangnya sumber bahan baku kayu, posisi tawar pemasok menjadi
sangat besar, terutama dalam penentuan harga. Untuk kesinambungan
pasokan, PT. DWF harus mampu melakukan penawaran harga yang sesuai
dengan kondisi keuangan perusahaan. Disisi lain, posisi tawar pemasok
yang tinggi menyebabkan perusahaan harus mencari pemasok lain bahkan
sumber lain melalui pembangunan hutan industri. Untuk jangka pendek, hal
ini membebani biaya operasional tetapi dalam jangka panjang akan
memberikan keuntungan.
e. Posisi Tawar Pembeli
Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Daisen & Co Ltd yang juga
sekaligus sebagai single buyer, PT. Daisen Wood Frame Indonesia sangat
diuntungkan. Posisi ini tidak akan menyebabkan adanya posisi tawar
pembeli yang tinggi, apalagi setiap produk yang dihasilkan oleh PT DWF
merupakan product by order Daisen & Co. Ltd Japan.
![Page 6: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/6.jpg)
4. Peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan
Kondisi Peluang (Opportunities) Ancaman (Threaths)Faktor
eksternal
1. Kemajuan di bidang teknologi.
2. Era Perdagangan Global
3. Meningkatnya standar hidup dan
kesehatan masyarakat di negara tujuan
4. Meningkatnya kemampuan dan sumber
daya manusia.
5. Harmonisasi hubungan antar negara
6. Potensi alam dan iklim yang
mendukung dalam kegiatan produksi.
1. Fluktuasi nilai tukar rupiah
terhadap dolar
2. Meningkatnya harga BBM
3. Tingginya suku bunga
perbankan
4. Tingkat Inflasi
5. Boikot produk berbahan baku
dari alam
6. Persyaratan mutu yang tinggi
dari negara tujuanAnalisis
Industri
1. Kepastian penjualan produk karena
mempunyai pembeli tunggal.
2. Sedikitnya perusahaan yang
memproduksi frame dalam skala besar.
3. Terbatasnya peluang bagi pendatang
1.Pesaing usaha sejenis
2.Posisi tawar menawar pembeli
yang lebih kuat.
5. Analisis Lain Yang Dapat Digunakan Untuk Menganalisis Lingkungan
Eksternal
Pendekatan lain yang dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan
eksternal yaitu pelanggan, pasar dan persaingan.
Pelanggan, Pelanggan dari PT. DWF adalah masyarakat Jepang yang secara
umum merupakan golongan masyarakat menengah ke atas dan memiliki
preferensi yang tinggi terhadap kualitas produk.
Pasar, Produk PT. DWF tergolong dalam pasar oligopoli. Hambatan masuk
relatif tinggi karena diperlukan penguasaan teknologi dan kebutuhan modal
yang besar. Selain itu pasar produk tergolong pasar proteksi karena kompetisi
harga terbatas. Oleh karena itu harga yang ditetapkan premium dengan kualitas
yang tinggi dan memiliki segmen pasar sendiri.
Persaingan, kondisi persaingan dimana perusahaan ini berada tidak terlalu
ketat. Hal tersebut dikarenakan struktur pasar bersifat oligopoli, sehingga jika
perusahaan lain melakukan perubahan harga maka belum tentu diberikan reaksi
yang sama. Persaingan yang umum terjadi berupa inovasi produk.
DAFTAR PUSTAKA
![Page 7: Tugas faktor eksternal PT DWF](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022071709/55a493bb1a28ab0e1b8b457e/html5/thumbnails/7.jpg)
David, F.R., 2005. Strategic Management, 10th Edition. Prentice Hall, Pearson Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
Porter, M.E., 1980. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors. The Free Press, New York.
Umar, H. 2001. Strategic Management In Action. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Wheelen, T.L. & J.D. Hunger, 2006. Strategic Management and Business Policy, 10th Edition. Prentice Hall, Pearson Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey.