tugas biofarmasetika dika
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Tugas Biofarmasetika Dika
1/3
Radika Afko Pradesti – 1308010098 (VI B )
Pengaruh Faktor Tempat Pemberian & Sifat Senyawa Obat Terhadap
Bioavailability / Fase Biofarmasetika
Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari hubungan sifat fisikokimia formulasi
obat terhadap bioavaibilitas obat Bioavaibilitas menyatakan ke!epatan dan jumlahobat aktif yang men!apai sirkulasi sistemik Fase biofarmasetik melibatkan seluruh
unsur"unsur yang terkait mulai saat permberian obat hingga terjadinya penyerapan
#at aktif Peristiwa tersebut tergantung pada !ara pemberian dan bentuk sediaan
Faktor$faktor yang mempengaruhi proses absorpsi obat di saluran !erna antara lain
meliputi bentuk sediaan obat % ukuran partikel bentuk sediaan adanya bahan"bahan
tambahan dalam sediaan' Sifat kimia fisika obat %Bentuk garam basa amorf
kristal' Faktor biologis % (erakan saluran !erna luas permukaan saluran !erna
waktu pengosongan lambung banyaknya pembuluh darah dalam usus aliran
%perfusi' darah dari saluran !erna ' dan Faktor"faktor lain seperti )sia *nteraksi obat
dengan makanan *nteraksi obat dengan obat lain atau bisa juga dipengaruhi oleh
penyakit tertentu Faktor dari tempat pemberian obat dapat diberikan dengan beberapa jalur pemberian +al ini yang akan mempengaruhi fase bioavailabilitasnya
Pemberian dapat dilakukan melalui jalur sel membran epitel barrier yang
dipengaruhi oleh sifat plasma membran sifat epitel absorbsi intraseluler dan
mu!us Pemberian obat se!ara parenteral dapat melalui intravena intramuskular
subkutan )ntuk obat yang diberikan se!ara oral bioavailabilitasnya mungkin kurang
dari ,--. karena obat diabsorpsi tidak sempurna pada eliminasi lintas pertama
%First"Pass limination' obat diabsorpsi menembus dinding usus darah vena porta
mengirimkan obat ke hati sebelum masuk ke dalam sirkulasi sistemik Obat dapat
dimetabolisme di dalam dinding usus atau bahkan di dalam darah vena porta +ati
dapat mengekskresikan obat ke dalam empedu Pemberian jalur obat juga dapat
melalui sophageal Pada jalur pemberian di perut hal yang perlu diperhatikan yaitugastri! P+ motility dispersi dari pengaturan dosis !learen!e dan P+ gastri! &
enteri! !oatin Selain itu pemberian dapat diberikan melalui transdermal 0asal
Pulmonary o!ular dan 1aginal
Faktor yang mempengaruhi bioavailabilitas obat antara lain sifat fisikokimia obat &
faktor formulasi Semakin ke!il Ukuran Partikel semakin luas permukaan obat
semakin mudah obat tersebut larut 2engan memperke!il ukuran partikel dosis obat
yang diberikan dapat diperke!il pula sehingga signifikan dari segi ekonomis
Terdapat hubungan linier antara ke!epatan absorpsi obat dengan logaritma luas
permukaan Sebagai !ontoh pemberian 3-- mg griseofulvin bentuk mikro
memberikan kadar plasma yang sama dengan , g griseofulvin bentuk serbuk Bahan"
bahan obat yang memberikan perbedaan absorpsi antara bentuk halus dan tidak halus
antara lain a!etosal barbiturate !al!iferol !hlorampheni!ol digo4in griseofulvin
hydro4yprogesterone a!etate nitrofurantoine spironola!tone sulfadia#ine
sulfametho4ine sulfathia#ole sulfaso4a#ole tetra!y!line tolbutamide Bentuk
Garam Obat yang terionisasi lebih mudah dalam air daripada bentuk tidak
terionisasi Pembentukan garam ini terutama penting dalam hal #at aktif berada
dalam saluran !erna kelarutan modifikasi sewaktu transit di dalam saluran !erna
karena perbedaan p+ lambung dan usus Peningkatan ke!epatan pelarutan obatdalam bentuk garam berlaku untuk obat"obat seperti peni!illine barbiturate
-
8/18/2019 Tugas Biofarmasetika Dika
2/3
Radika Afko Pradesti – 1308010098 (VI B )
tolbutamide tetra!y!line a!etosal de4tromethorphane asam salisilat phenytoine
5uinidine vitamin"vitamin larut aie sulfa 5uinine Pembentukan Ester daya larut
dan ke!epatan melarut obat dapat dimodifikasi dengan membentuk ester Se!ara
umum pembentukan ester memperlambat kelarutan obat Bentuk Kristal atau
Amorf tidak mempunyai struktur tertentu terdapat ketidakteraturan dalam tigadimensinya Se!ara umum amorf lebih mudah larut daripada bentuk kristalnya
6isalnya 0ovobio!in kelarutan bentuk amorf ,- 4 dari bentuk 7ristal Pengaruh
Polimorfisme atau Fenomena polimorfisme terjadi jika suatu #at menghablur dalam
berbagai bentuk 7ristal yang berbeda akibat suhu tekanan dan kondisi
penyimpanan Polimorfisme terjadi antara lain pada steroid sulanilamida barbiturat
kloramfenikol 7loramfenikol palmitat terdapat dalam bentuk polimorf 8 B 9 dan
amorf Tetapi hanya bentuk polimorf B dan bentuk amorf yang dapat dihidrolisis
oleh usus Bentuk Solven dan Hidrat terjadi saat pembentukan kristal dimana
!airan"pelarut dapat membentuk ikatan stabil dengan obat yang disebut solvat :ika
pelarutnya dalah air ikatan ini disebut hidrat Bentuk hidrat memiliki sifat"sifat yang
berbeda dengan bentuk anhidrat terutama ke!epatan disolusi 8mpisilina anhidrat
lebih mudah larut daripada 8mpisilian trihidrat pKa dan Derajat onisasi
Obat berupa larutan dalam air dapat diklasifikasi menjadi ; kategori yaitu <
lektrolit kuat < Seluruhnya berupa ion %!ontoh < 0a 7 9l' 0on elektrolit < Tidak
terdisosiasi %!ontoh < gula steroid' lektrolit lemah < 9ampuran bentuk ion &
molekul konsentrasi relatif bentuk ion/molekul bergantung pada p7a obat dan p+
lingkungan 7ebanyakan obat dalam bentuk asam lemah atau basa lemah yang
terabsorpsi se!ara difusi aktif sehingga hanya bentuk molekul %tidak terionisasi'
yang terabsorpsi 8kibatnya perbandingan ion/molekul sangat menentukan absorpsi7onsentrasi ion dari obat berupa asam lemah %misal asetosal' meningkat dengan
peningkatan p+ media air Sebaliknya 7onsentrasi molekul dari obat berupa asam
lemah %misal alkaloid' meningkat dengan peningkatan p+ media air Sehingga asam
lemah lebih banyak diabsorpsi pada suasana asam %di lambung p+ ,";' sedangkan
basa lemah lebih banyak diabsorpsi di usus %p+ =">' Koefisien Partisi !emak"Air
menunjukkan rasio konsentrasi obat dalam ? !airan yang tidak ber!ampur 7oefisien
partisi merupakan indeks dari solubilitas komparatif suatu #at dalam ? solven
7oefisien partisi lemak"air digunakan sebagai indikator penumpukan obat di dalam
lemak tubuh 0ormal lemak dalam tubuh adalah ,-"?3. pada keadaan obesitas
dapat menjadi 3-. atau lebih Pada penderita obesitas obat dengan daya larut lemak
tinggi akan menumpuk pada lemak"tubuh dalam jumlah besardan menjadi depo di
mana obat dilepaskan se!ara perlahan Pada pemberian barbiturate pelepasan obat
diperlama dari depo menyebabkan kondisi hang"over Faktor terakhir yaitu faktor
formulasi @at"#at aktif permukaan %seperti tween dan span' atau #at hidrofil yang
mudah larut dalam air %polivinil pirolidon !arbowa4' dapat meningkatkan ke!epatan
disolusi tablet Sebaliknya #at"#at hidrofob yang digunakan sebagai lubri!ant %misal
magnesium stearat' dapat menghambat disolusi 7ini lebih umum digunakan aerosol
sebagai lubri!ant karena tidak menghambat disolusi #at pengikat %pada tablet' dan #at
pengental %pada suspensi' seperti gom dan gelatin umumnya juga memperlambatdisolusi Sebaliknya #at penghan!ur seperti amilum justru memper!epat disolusi
-
8/18/2019 Tugas Biofarmasetika Dika
3/3
Radika Afko Pradesti – 1308010098 (VI B )
Pemilihan basis suppositoria juga mempengaruhi ke!epatan absorpsi obat 7ini lebih
umum basis sintetis dibandingkan oleum !a!ao Tetapi bberapa obat sukar dilepaskan
dari basis ini Sehingga indometasin dan kloralhidrat lebih baik dibuat dalam basis
!arbowa4 sedangkan aminofilin dalam basis oleum !a!ao
Daftar Pustaka
8nsel ! +oward & 8llen1Aoyd ?-,3 Pharma!euti!al 2osage Form and 2rug
2elivery Systems ,-th edition olters 7luwer < Philadelphia
ShargelA and uS ?--3 Biofarmasetika & Farmakokinetik Terapan $ disi ?
8irlangga )niversity Press < Surabaya
ashington0ashington 9 dan ilson 9( %?--;' Phsysiologi!al
Pharma!euti!s < Barriers to 2rug 8bsorbtion disi ke"? 0ew Cork < Taylor and
Fran!is