tren dan issue legal dalam keperawatan
DESCRIPTION
terTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang
Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena
berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul“TREN DALAM ISSUE LEGAL KEPERAWATAN
PROFESIONAL” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang daripada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah
satu dari sekian kewajiban mata kuliah Kesehatan serta merupakan bentuk langsung tanggung
jawab penulis pada tugas yang diberikan.
Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar
bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa hingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan
dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau
bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa-mahasiswi Universitas
Stikes Muhammadiyah Manado.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………….......................
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………….
1.2 TUJUAN…………………………………………………………….
1.3 MANFAAT…………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………….......................
2.1 Issue aspek legal dalam keperawatan provisional………………………..
2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia………
A. Definisi……………………………………………………………………………
1). Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)………………..
B. Definisi……………………………………………………………………………
2.3.Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing……………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
KESIMPULAN……………………………………………………………………
SARAN…………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai
wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan
preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari
adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit
dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan
keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu
Keperawatan Medikal Bedah serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.
1.2 Tujuan
Mengidentifikasi trend dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia
Mengidentifikasi isu dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia Mengetahui implikasi
trend dan isu keperawatan medikal bedah terhadap perawat di Indonesia
1.3 Manfaat
Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu
keperawatan medikal bedah di Indonesia Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu
keperawatan medikal bedah Mengetahui keterkaitan keperawatan medikal bedah dengan
trend dan isu yang berkembang dalam bidang kesehatan Sebagai landasan dalam melakukan
penelitian baik klinik dan preklinik
iii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Issue aspek legel dalam keperawatan profesional
Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan
pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara
bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online
sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang
menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara
bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing
masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan
umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik
dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek
keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan
pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi
dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini,
yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan
dalam merawat pasien adalah :
1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan
harus tetap terjaga
2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial
resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau
telepon) dan keuntungannya
3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol
dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email
iv
4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah
gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia
Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai
bidang yang meliputi:
A. Definisi
1) Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)
Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam
bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya
kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa
hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan
keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999).
Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien
dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit
tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di
Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik
informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.
B. Definisi :
Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi
komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.
Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik,
antar manusia dan atau komputer
Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan
tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian
pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan
v
pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa
bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis,
telekonsultasi dan telemonitoring.
Telenursing is defined as the practice of nursing over distance
usingtelecommunications technology (National Council of State Boards of
Nursing).
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan
teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di
dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari
telemedicine atau telehealth)
2.3.Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing
Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing centre dan
melalui unit mobile. Telepon triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh
yang paling cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk
melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah,
pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet.
Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun
suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai
contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau
mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang
dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang
melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary diseases.
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan
memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan
dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan
pasien dan keluarga-keluarga merek
vi
Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan
beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik
dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah
yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat
menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak
tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari
rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. 5)
Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah
diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia,
Jordania dan India bahkan Malaysia. 7). Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika
Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses
Association) dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah
menganjurkan pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine
termasuk didalamnya telenursing.
Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7 tahun
mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien
yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan
sejumlah studi di Eropa memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan
telekomunikasi di rumah dengan telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit
kronik seperti COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit
degeneratif persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang
dirawat di rumah dapat berkunjung dan
Dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet, videophone, dsb.
Atau pasien post op yang memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan
mental. Yang dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung
maksimal 5 – 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan
menjadi 12 – 16 pasien seharinya 5).
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS,
peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan
merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care). Aplikasi
telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di poliklinik (OPD – outpatient) yang
vii
mempertahankan kontak dengan pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan
hari rawat berkurang setengahnya. Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan
asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat
bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu
bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik
telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik ulcer. 4)
Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang
dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan memberikan
informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien
di ruang gawat darurat. Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan
kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan
membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.8.)
Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang
berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat
memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow
pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat
berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga,
terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat,
cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan
pasien yang tidak terbatas.
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing
adalah yaitu :
Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi
kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan
nursing home)
Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis
Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS
viii
Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan
meningkatkan pemanfaatan tehnologi
Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)
dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing
dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran
online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat
dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif
KEUNTUNGAN
Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS,
peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan
merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).
ix
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Trend Keperawatan Medikal Bedal Bedah dan Dampaknya di Indonesia. Beberapa
trend yang terjadi dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, diantaranya adalah:
telenursing, Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka, Pencegahan HIV-AIDS pada
Remaja dengan Peer Group, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice Home
Care, One Day Care, Klinik HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi profesi
keperawatan kekhususan, Pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan
Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah. Disadari bahwa semua trend
tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.
Isu dalam Keperawatan Medikal Bedah dan Dampaknya di Indonesia Beberapa isue
yang berkembang dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, antara lain: Pemakaian
tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, Belum ada dokumentasi
keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi atau
modelnya sendiri-sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, Euthanasia: suatu
issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, Lulusan D3
Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah sakit pemerintah dibandingkan S1, dan Peran
dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga
implikasi di rs antara DIII, S1 dan Spesialis belum jelas terlihat.
Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu
keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan
layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut
x
melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based Nursing Practice
di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah.
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen PPM dan PPL Depkes RI (2008). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia
http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf, diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00 WIB
Dian Roslan Hidayat S.Kep M.KesDirektur Utama Intan Nursing Center Garut.TREN DAN
ISU MUTAKHIR PRAKTEK PERAWAT,diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00
WIB
Dr. Erik Tapan MHA,Telenursing ,diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00 WIB
Britton, Keehner, Still & Walden 1999
The Telecommunications Reform Act of 1996 charged
(http://www.anmc.org.au/docs/May_06_Guideline_on_Telenursing.pdf).
http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm; http://www.akpermadiun.ac.id/index.php?
link=berita_dtl.php&id=42)
xi
PRIMA AYU MOKOLINTAD
NUR HIKMAH TAHUMIL
NOVITA MAMU
FITRIANI BITO
FIRMAN IBRAHIM
MIKAIL YAHYA
AGUNG ALHEID
PRODI ILMU KEPERAWATANSTIKES MUHAMMADIYAH
MANADO2011
xii
xiii