tren dan issue legal dalam keperawatan

18
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul“TREN DALAM ISSUE LEGAL KEPERAWATAN PROFESIONAL” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang daripada waktunya. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu dari sekian kewajiban mata kuliah Kesehatan serta merupakan bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, sedangkan i

Upload: satriabaja

Post on 26-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ter

TRANSCRIPT

Page 1: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sang

Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena

berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan judul“TREN DALAM ISSUE LEGAL KEPERAWATAN

PROFESIONAL” yang sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang daripada waktunya.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah

satu dari sekian kewajiban mata kuliah Kesehatan serta merupakan bentuk langsung tanggung

jawab penulis pada tugas yang diberikan.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

Dosen mata kuliah serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar

bahwasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa hingga dalam

penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaan penulisan

dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau

bahkan hikmah bagi penulis, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa-mahasiswi Universitas

Stikes Muhammadiyah Manado.

i

Page 2: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………….......................

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………….

1.2 TUJUAN…………………………………………………………….

1.3 MANFAAT…………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………….......................

2.1 Issue aspek legal dalam keperawatan provisional………………………..

2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia………

A. Definisi……………………………………………………………………………

1). Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)………………..

B. Definisi……………………………………………………………………………

2.3.Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing……………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….

KESIMPULAN……………………………………………………………………

SARAN…………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

ii

Page 3: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai

wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan

preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan

dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan medikal bedah sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari

adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit

dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan

menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan

keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan Isu

Keperawatan Medikal Bedah serta Implikasinya terhadap Perawat di Indonesia.

1.2 Tujuan

Mengidentifikasi trend dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia

Mengidentifikasi isu dalam keperawatan medikal bedah di Indonesia Mengetahui implikasi

trend dan isu keperawatan medikal bedah terhadap perawat di Indonesia

1.3 Manfaat

Meningkatkan pemahaman perawat terhadap perkembangan trend dan isu

keperawatan medikal bedah di Indonesia Sebagai dasar dalam mengembangkan ilmu

keperawatan medikal bedah Mengetahui keterkaitan keperawatan medikal bedah dengan

trend dan isu yang berkembang dalam bidang kesehatan Sebagai landasan dalam melakukan

penelitian baik klinik dan preklinik

iii

Page 4: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Issue aspek legel dalam keperawatan profesional

Telenursing akan berkaitan dengan isu aspek legal, peraturan etik dan kerahasiaan

pasien sama seperti telehealth secara keseluruhan. Di banyak negara, dan di beberapa negara

bagian di Amerika Serikat khususnya praktek telenursing dilarang (perawat yang online

sebagai koordinator harus memiliki lisensi di setiap resindesi negara bagian dan pasien yang

menerima telecare harus bersifat lokal) guna menghindari malpraktek perawat antar negara

bagian. Isu legal aspek seperti akontabilitas dan malprakatek, dsb dalam kaitan telenursing

masih dalam perdebatan dan sulit pemecahannya.

Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan

umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik

dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.

Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek

keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan dan

pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.

Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi

dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini,

yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan

dalam merawat pasien adalah :

1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan

harus tetap terjaga

2. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus diinformasikan potensial

resiko (seperti keterbatasan jaminan kerahasiaan informasi, melalui internet atau

telepon) dan keuntungannya

3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol

dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email

iv

Page 5: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah

gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.

2.2 Trend Keperawatan Medikal Bedah dan Implikasinya di Indonesia

Perkembangan trend keperawatan medikal bedah di Indonesia terjadi dalam berbagai

bidang yang meliputi:

A. Definisi

1) Telenursing (Pelayanan Asuhan Keperawatan Jarak Jauh)

Menurut Martono, telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah

upaya penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam

bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan

pasien, atau antara beberapa perawat. Keuntungan dari teknologi ini yaitu mengurangi biaya

kesehatan, jangkauan tanpa batas akan layanan kesehatan, mengurangi kunjungan dan masa

hari rawat, meningkatkan pelayanan pasien sakit kronis, mengembangkan model pendidikan

keperawatan berbasis multimedia (Britton, Keehner, Still & Walden 1999).

Tetapi sistem ini justru akan mengurangi intensitas interaksi antara perawat dan klien

dalam menjalin hubungan terapieutik sehingga konsep perawatan secara holistik akan sedikit

tersentuh oleh ners. Sistem ini baru diterapkan dibeberapa rumah sakit di Indonesia, seperti di

Rumah Sakit Internasional. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penguasaan teknik

informasi oleh tenaga keperawatan serta sarana prasarana yang masih belum memadai.

B. Definisi :

Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah penggunaan tehnologi

komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien.

Yang menggunakan saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)

dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di

definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik,

antar manusia dan atau komputer

Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan

tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian

pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan

v

Page 6: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa

bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis,

telekonsultasi dan telemonitoring.

Telenursing is defined as the practice of nursing over distance

usingtelecommunications technology (National Council of State Boards of

Nursing).

Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan

informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan

teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di

dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari

telemedicine atau telehealth)

2.3.Bagaimana aplikasi dan keuntungan telenursing

Aplikasi telenursing tersedia di rumah, rumah sakit, melalui telenursing centre dan

melalui unit mobile. Telepon triage dan home care saat ini merupakan aplikasi yang tumbuh

yang paling cepat. Perawat home care menggunakan sistem yang memberikan ijin untuk

melakukan monitoring parameter fisiologi di rumah, seperti tekanan darah, glukosa darah,

pernapasan, dan menimbang berat badan, via internet.

Melalui sistem video interaktif, pasien menghubungi perawat bertugas dan menyusun

suatu konsultasi melalui video untuk menunjukkan permasalahan yang dihadapi; sebagai

contoh, bagaimana cara mengganti balutan luka, memberi suntikan hormon insulin atau

mendiskusikan peningkatan nafas pendek (sesak nafas). Hal ini sangat membantu orang

dewasa dan anak-anak dengan kondisi-kondisi kronis dan macam-macam penyakit yang

melemahkan, terutama sekali mereka yang mempunyai cardiopulmonary diseases.

Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam

perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu

memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu dan

memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan ditingkatkan

dengan memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia pelayanan kesehatan dan

pasien dan keluarga-keluarga merek

vi

Page 7: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

Telenursing saat ini semakin berkembang pesat di banyak negara, terkait dengan

beberapa faktor seperti mahalnya biaya pelayanan kesehatan, banyak kasus penyakit kronik

dan lansia, sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, rural, dan daerah

yang penyebaran pelayanan kesehatan belum merata. Dan keuntungannya, telenursing dapat

menjadi jalan keluar kurangnya jumlah perawat (terutama di negara maju), mengurangi jarak

tempuh, menghemat waktu tempuh menuju pelayanan kesehatan, mengurangi jumlah hari

rawat dan jumlah pasien di RS, serta menghambat infeksi nosokomial. 5)

Sama seperti telemedicine yang saat ini berkembang sangat luas yang telah

diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark , Belanda, Norwegia,

Jordania dan India bahkan Malaysia. 7). Telenursing telah lama diaplikasikan di Amerika

Serikat, Kanada, Australia dan Inggris. Di Amerika Serikat sendiri ANA (American Nurses

Association) dalam dialog nasional telemedicine/telehealth Agustus 1999, telah

menganjurkan pengembangan analisa komprehensif penggunaaan telehealth/telemedicine

termasuk didalamnya telenursing.

Di Amerika Serikat 36% peningkatan kebutuhan perawat home care dalam 7 tahun

mendatang, dapat ditanggulangi oleh telenursing. Sedangkan di Inggris sendiri 15% pasien

yang dirawat di rumah (home care) dilaporkan memerlukan tehnologi telekomunikasi, dan

sejumlah studi di Eropa memperlihatkan sejumlah besar pasien mendapatkan pelayanan

telekomunikasi di rumah dengan telenursing 4). Pasien tirah baring, pasien dengan penyakit

kronik seperti COPD/PPOM, DM, gagal jantung kongestif, cacat bawaan, penyakit

degeneratif persyarafan (Parkinson, Alzheimer, Amyothropic lateral sclerosis) dll, yang

dirawat di rumah dapat berkunjung dan

Dirawat secara rutin oleh perawat melalui videoconference, internet, videophone, dsb.

Atau pasien post op yang memerlukan perawatan luka, ostomi, dan pasien keterbelakangan

mental. Yang dalam keadaan normal seorang perawat home care hanya dapat berkunjung

maksimal 5 – 7 pasien perhari, maka dengan menggunakan telenursing dapat ditingkatkan

menjadi 12 – 16 pasien seharinya 5).

Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS,

peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan

merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care). Aplikasi

telenursing di Denmark pada perawat yang bekerja di poliklinik (OPD – outpatient) yang

vii

Page 8: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

mempertahankan kontak dengan pasien melalui telepon, maka jumlah kunjungan ke RS, dan

hari rawat berkurang setengahnya. Di Islandia, dengan penduduk yang terpencar, pelayanan

asuhan keperawatan berbasis telepon dapat mensuport ibu yang kelelahan dan stress merawat

bayinya. Dan beberapa program telenursing dapat membantu mengurangi hipertensi pada ibu

bersalin dengan eklamsia. Bahkan di Irlandia utara telenursing untuk perawatan luka diabetik

telah menjadi alternatif pelayanan keperawatan untuk pasien penderita diabetik ulcer. 4)

Aplikasi telenursing juga dapat diterapkan dalam model hotline/call centre yang

dikelola organisasi keperawatan, untuk melakukan triage pasien, dengan memberikan

informasi dan konseling dalam mengatur kunjungan RS dan mengurangi kedatangan pasien

di ruang gawat darurat. Telenursing juga dapat digunakan dalam aktifitas penyuluhan

kesehatan, telekonsultasi keperawatan, pemeriksaan hasil lab dan uji diagnostik, dan

membantu dokter dalam mengimplementasikan protokol penanganan medis.8.)

Telenursing melalui telepon triage dan home care merupakan bentuk aplikasi yang

berkembang pesat saat ini. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat

memonitor tanda-tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow

pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat

berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.

Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga,

terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat,

cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan

pasien yang tidak terbatas.

Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing

adalah yaitu :

Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi

kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan

nursing home)

Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan

keperawatan tanpa batas geografis

Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS

viii

Page 9: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa memerlukan biaya dan

meningkatkan pemanfaatan tehnologi

Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning)

dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing

dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran

online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat

dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif

KEUNTUNGAN

Telenursing dapat mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS,

peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan

merata, dan meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care).

ix

Page 10: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Trend Keperawatan Medikal Bedal Bedah dan Dampaknya di Indonesia. Beberapa

trend yang terjadi dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, diantaranya adalah:

telenursing, Prinsip Moisture Balance dalam Perawatan Luka, Pencegahan HIV-AIDS pada

Remaja dengan Peer Group, Program sertifikasi perawat keahlian khusus, Hospice Home

Care, One Day Care, Klinik HIV, Klinik Rawat Luka, Berdirinya organisasi profesi

keperawatan kekhususan, Pengembangan Evidence Based Nursing Practice di Lingkungan

Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah. Disadari bahwa semua trend

tersebut belum seutuhnya diterapkan dalam pelayanan keperawatan di seluruh Indonesia.

Isu dalam Keperawatan Medikal Bedah dan Dampaknya di Indonesia Beberapa isue

yang berkembang dalam Keperawatan Medikal Bedah di Indonesia, antara lain: Pemakaian

tap water (air keran) dan betadine yang diencerkan pada luka, Belum ada dokumentasi

keperawatan yang baku sehingga setiap institusi rumah sakit mengunakan versi atau

modelnya sendiri-sendiri, Prosedur rawat luka adalah kewenangan dokter, Euthanasia: suatu

issue kontemporer dalam keperawatan, Pengaturan sistem tenaga kesehatan, Lulusan D3

Keperawatan lebih banyak terserap di Rumah sakit pemerintah dibandingkan S1, dan Peran

dan tanggung jawab yang belum ditetapkan sesuai dengan jenjang pendidikan sehingga

implikasi di rs antara DIII, S1 dan Spesialis belum jelas terlihat.

Saran

Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai trend dan isu

keperawatan medikal bedah di Indonesia sehingga dapat dikembeangkan dalam tatanan

layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa menindaklanjuti trend dan isu tersebut

x

Page 11: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

melalui kegiatan riset sebagai dasar untuk pengembangan Evidence Based Nursing Practice

di Lingkungan Rumah Sakit dalam Lingkup Keperawatan Medikal Bedah.

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen PPM dan PPL Depkes RI (2008). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia

http://spiritia.or.id/Stats/StatCurr.pdf, diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00 WIB

Dian Roslan Hidayat S.Kep M.KesDirektur Utama Intan Nursing Center Garut.TREN DAN

ISU MUTAKHIR PRAKTEK PERAWAT,diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00

WIB

Dr. Erik Tapan MHA,Telenursing ,diakses Selasa, 23 september 2008, pukul 11.00 WIB

Britton, Keehner, Still & Walden 1999

The Telecommunications Reform Act of 1996 charged

(http://www.anmc.org.au/docs/May_06_Guideline_on_Telenursing.pdf).

http://www.icn.ch/matters_telenursing.htm; http://www.akpermadiun.ac.id/index.php?

link=berita_dtl.php&id=42)

xi

Page 12: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

PRIMA AYU MOKOLINTAD

NUR HIKMAH TAHUMIL

NOVITA MAMU

FITRIANI BITO

FIRMAN IBRAHIM

MIKAIL YAHYA

AGUNG ALHEID

PRODI ILMU KEPERAWATANSTIKES MUHAMMADIYAH

MANADO2011

xii

Page 13: Tren Dan Issue Legal Dalam Keperawatan

xiii