tremor pada ekstremitas atas (plenoo)
DESCRIPTION
makalah plenoTRANSCRIPT
Tremor Pada Ekstremitas Atas
Kelompok A9
Septian Dwi Chandra 10.2011.096
Joana De Chantal Laiyan 10.2011.151
Cecillia Wirawanty 10.2011.187
Yogie Rinaldi 10.2011.213
Leonita Alfyani Kurnity Tepat 10.2011.254
Melisa 10.2011.340
Haekal Mahargias 10.2011.342
Meldina Sari Simatupang 10.2011.362
Agnes Christie 10.2011.396
Muhammad Haziq bin Hashim 10.2011.434
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
A. Pendahuluan
1 | P a g e
Tremor pada ekstremitas atas
Organ yang terkait
Makro
Mikro
Mekanisme Kerja
Sumber Energi
ATP
Glikogen
Enzim Glikolisis
Ekstremitas superior ditandai secara khas oleh kebebasan gerak yang amat luas dan
disesuaikan untuk memegang dan melakukan berbagai pekerjaan dengan tangan. Ektremitas
superior terdiri dari lima bagian yaitu bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelagan tangan
dan tangan.
Pada kasus tremor ditandai dengan gerakan secara terus menerus atau berlebihan pada
salah satu anggota gerak tubuh. Gangguan tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor yang
saling berhubungan baik itu dilihat dari sisi anatomi (organ), histologi (jaringan), fisiologi
(fungsi) ataupun dari sisi biokimia (energi) yang terjadi dalam tubuh kita.
B. Identifikasi Masalah
Seorang laki-laki umur 62 tahun datang ke klinik , diantar keluarga, mengeluh tangan
gemetar disertai rasa kaku sejak sekitar 1 bulan lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tremor pada ekstremitas atas dan tidak didapatkan kelainan pada jantung dan paru
Istilah yang tidak diketahui
1. Tremor
Suatu gerakan gemetar diluar kesadaran yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi
karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang.
2. Ekstremitas Atas
Anggota badan bagian atas seperti lengan dan tungkai
Rumusan masalah
Laki-laki 62 tahun mengeluh tangan gemetar dan rasa kaku sekitar 1 bulan.
Analisisa masalah
2 | P a g e
C. Pembahasan
Tremor adalah Suatu gerakan gemetar diluar kesadaran yang berirama dan tidak
terkendali, yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang.
Tremor dikelompokkan berdasarkan kecepatan dan irama gerakannya, dimana dan seberapa
sering terjadi serta beratnya:1-3
1. Tremor aksi, terjadi ketika otot dalam keadaan aktif.
2. Tremor istirahat, terjadi ketika otot sedang beristirahat. Meskipun penderita sedang
beristirahat total, lengan atau tungkainya bisa terus gemetaran. Tremor ini bisa
merupakan pertanda dari penyakit Parkinson.
3. Tremor yang disengaja, terjadi jika seseorang membuat gerakan yang disengaja.
Tremor ini bisa terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan pada serebelum (otak
kecil) atau penghubungnya. Tremor yang disengaja juga bisa terjadi pada penyakit
neurologis lainnya, stroke atau alkoholik menahun.
4. Tremor esensial merupakan tremor yang biasanya mulai timbul pada masa dewasa, yang
secara perlahan menjadi semakin nyata dan tidak memiliki penyebab yang pasti.
Tremor esensial biasanya bersifat ringan dan tidak menunjukkan adanya penyakit yang
serius, tetapi bisa mengganggu. Keadaan ini bisa diperberat oleh stres emosional,
kecemasan, kelelahan, kafein atau obat-obat tertentu
5. Tremor senilis adalah tremor esensial yang timbul pada usia lanjut
3 | P a g e
6. Tremor familial merupakan tremor esensial yang terjadi di dalam satu keluarga
Organ pada ekstremitas atas:9
i. Regio Scapularis
Os. Clavicula
Os. Scapulae
ii. Regio Brachium
Os. Humerus
iii. Regio Antebrachium
Os. Radius
Os. Ulna Sumber :http://image.tutorvista.com
iv. Regio Manus
Ossa carpalia :
Baris Proximal, dari lateral ke medial:
• Os scaphoideum
• Os lunatum
• Os triquetrum
• Os pisiforme
Baris Distal, dari lateral ke medial
• Os trapezium
• Os trapezoideum
• Os capitatum
• Os hamatum
Ossa metacarpalia
Ossa phalanges Sumber :http://image.tutorvista.com
Otot pada ekstremitas atas5
4 | P a g e
1. Otot Anterior Thorax Lapisan Superficial
Gerakan scapula :
M. Pectoralis major
M. Pectoralis minor
M. Serratus anterior
M. Subclavius
M. Trapezius
M. Levator scapulae
M. Rhomboideus major
M. Rhomboideus minor
2. Otot yang Melewati Articulatio Humeri
Gerakan Lengan Atas
M. deltoideus
M. Pectoralis major
M. Latissimus dorsi
M. Supraspinatus
M. Infraspinatus
M. Teres minor
M. Teres major
M. Coracobrachialis
M. Subscapularis
3. Otot yang Melewati Articulatio Cubiti
Daerah posterior à extensor lengan lengan bawah,
yaitu M. Triceps brachii dan M. Anconeus.
Daerah anterior à flexor lengan bawah, yaitu M.
Biceps brachii, M. Brachoradialis, dan M. Brachialis
4. Otot Lengan Bawah daerah Anterio, Lapisan
Superficial
5 | P a g e
M. Pronator teres
M. Flexor carpi radialis
M. Palmaris longus
M. Flexor carpi ulnaris
M. Flexor digitorum superficialis
5. Otot Lengan Bawah daerah anterior, Lapisan Profundus
M. Brachioradialis
M. Extensor carpi radialis longus
M. Extensor carpi radialis brevis
M. Extensor digitorum
M. Extensor carpi ulnaris
6. Otot Lengan Bawah Daerah Posterior, Lapisan Superficial
M. Brachioradialis
M. Extensor carpi radialis longus
M. Extensor carpi radialis brevis
M. Extensor digitorum
M. Extensor carpi ulnaris
7. Otot Lengan Bawah Daerah Posterior, Lapisan Profunda
M. Supinator
M. Abductor pollicis longus
M. Extensor pollicis brevis and longus
M. Extensor indicus
6 | P a g e
8. Musculi Intrinsik Manus
Musculi thenar
M. Abductor pollicis brevis
M. Flexor pollicis brevis
M. Opponens pollicis
M. Adductor pollicis
Musculi hypothenar
M. Abductor digiti minimi
M. Flexor digiti minimi
M. Opponens pollicis
9. Musculus Intrinsik Manus
Mm. lumbricales
Mm. palmar interossei
Mm. dorsal interossei
Sendi11-12
Sendi peluru (Articulatio Globoidea)
Persendian yang memungkinkan pergerakan kesegala arah. Contohnya pada
hubungan tulang lengan atas (humerus) dengan scapula.
Sendi Engsel (Articulatio Ginglymus)
Persendian yang memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah.
Contohnya pada siku dan lutut.
Sendi Pelana (Articulatio Sellaris)
Kedua ujung tulang membentuk seperti pelana yang memungkinkan gerakan
keatas, kebawah, kekiri dan kekanan. Contohnya pada ibu jari
Sendi Telur (Articulatio Ellipsoidea)
Kedua ujung tulang membentuk oval. Contohnya pada pergelangan tangan
(fleksi dan ekstensi, abduksi dan adduksi)
Gerakan-gerakan pada sendi yang ada di ekstremitas atas :5,6
7 | P a g e
1. Flexi : gerakan yang memperkecil sudut diantara 2 tulang.
2. Extensi : gerakan yang memperbesar sudut di antara 2 tulang.
3. Abduksi : gerakan yang menjauhi sumbu tubuh.
4. Adduksi : gerakan yang mendekati sumbu tubuh.
5. Circumdictio : gerakan memutar pada sumbu.
6. Pronasi : gerakan rotasi lateral dari antebrachii.
7. Suprinasi : gerakan rotasi medial dari antebrachii.
Letak Gangalia Basalis10-12
Ganglia basalis adalah pulau substansia grisea yang terletak dalam di diensefalon
pada kedua sisi talamus dan otak tengah bagian atas yang memproses dan mempengaruhi
informasi disaraf. Ganglia basalis penting untuk mengontrol gerakan yang sangat terampil
dan memerlukan pola kecepatan respon tanpa pemikiran yang disengaja. Gangguan pada
basal gangalia mengakibatkan gangguan dalam pemulaian dan penghentian pergerakan.5,6
Jaringan pada organ ekstremitas atas1,8,11,12
8 | P a g e
Struktur Tulang
Sumber:http://htmlimg1.scribdassets.com
a. Periosteum
Periosteum merupakan lapisan pertama dan selaput terluar tulang yangtipis.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan
pembuluh darah. Periosteum merupakan tempatmelekatnya otot-otot rangka (skelet)
ke tulang dan berperan dalammemberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang
rusak
b. Tulang kompak (korteks)
Tulang kompak merupakan lapisan kedua pada tulang yang memilikitekstur
halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga danlebih banyak
mengandung kapur (Calsium Phosfat dan CalsiumCarbonat) sehingga tulang menjadi
padat.
Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
80% tulang di tubuh dibentuk oleh tulangkompak. Sel tulang kompak berada di
lakuna dan menerima nutrisi dari kanalikuli yang bercabang di seluruh tulang kompak
dan disalurkanmelalui kanal havers yang mengandung pembuluh darah. Di sekeliling
tiap kanal havers, kolagen tersusun dalam lapisan konsentris dan membentuk silinder
yang disebut osteon (sistem Havers) atau disebut juga tulang keras.
Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers, yaitu suatu saluranyang sejajar
dengan sumbu tulang. Di sekeliling sistem havers terdapat lamella-lamella yang
9 | P a g e
konsentris dan berlapis-lapis. Pada lamella terdapat rongga-rongga yang disebut
lakuna. Di dalam lakuna terdapat osteosit. Dari lakuna keluar saluran-saluran kecil
yang menuju ke segala arahdisebut kanalikuli yang berhubungan dengan lakuna lain.
Di antara sistemhavers terdapat lamella interestial yang lamella-lamellanya tidak
berkaitandengan sistem havers. Pembuluh darah dari periosteum menembus
tulangkompak melalui saluran volkman yang berhubungan dengan pembuluhdarah
saluran havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus.
c. Tulang spongiosa
Pada lapisan ketiga disebut dengan tulang spongiosa, berada di dalamkorteks
dan membentuk sisa 20% tulang di tubuh. Sesuai dengannamanya tulang spongiosa
memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisioleh sumsum merah yang dapat
memproduksi sel-sel darah. Tulangspongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang
disebut trabekula.Trabekula terdiri dari spikulum / lempeng, dan sel-sel terletak
di permukaan lempeng. Nutrien berdifusi dari cairan ekstrasel tulang kedalam
trabekula. Lebih dari 90 % protein dalam matriks tulang tersusunatas kolagen tipe I.
d. Sumsum Tulang (Bone Marrow)
Lapisan terakhir tulang yang paling dalam adalah sumsum tulang.Sumsum
tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang
spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagiantulang spongiosa. Sumsum tulang
berperan penting dalam tubuh kitakarena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang
ada dalam tubuh
Berdasarkan Jaringan Penyusun dan Sifat-sifat Fisiknya
a. Tulang Rawan ( Kartilago )
Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darahdan saraf kecuali
lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memilikisifat lentur karena tulang rawan
tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang di
dalamnya terdapatserabut kolagen elastin. Maka dari itu, tulang rawan bersifat lentur
danlebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.Pada saat interseluler tersebut juga
10 | P a g e
terdapat rongga-rongga yangdisebut lakuna yang berisi sel tulang rawan yaitu
kondrosit.Tulang rawan terdiri dari tiga tipe, yaitu :
1. Tulang rawan hialin
Yaitu tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan,mengandung serat-serat
kolagen dan kondrosit. Tulang rawan hialindapat kita temukan pada laring, trakea,
bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung, dan
rangka janin.
2. Tulang rawan elastis
Yaitu tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulangrawan elastis dapat kita
temukan pada daun telinga, tuba eustachi (pada telinga ) dan laring.
3. Tulang rawan fibrosa
Yaitu tulang yang mengandung banyak sekali bundle-bundel seratkolagen sehingga
tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulanginio dapat kita temukan pada
discus diantara tulang vertebrae dan padasimfisis pubis diantara dua tulang pubis.
Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-
anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanyaditemukan di beberapa tempat, yaitu
cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (cortal cartilage) dan tulang dada,
sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.
b. Tulang Keras (osteon)
Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang yangsebenarnya berfungsi
untuk menyusun berbagai sistem rangka. Tulangtersusun atas sel, matriks protein, dan
deposit mineral. Sel-selnya terdiriatas tiga jenis dasar, yaitu osteoblas, osteosit, dan
osteoklas.
1. Osteoblas
Merupakan sel pembentuk tulang yang memproduksi kolagen tipe I. Tulang baru
dibentuk olehosteoblast yang membentuk osteoid dan mineral pada matriks tulang.
Bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteosit dan terperangkap dalam matriks
tulang yang mengandung mineral.
2. Osteosit
Berfungsi memelihara kontent mineral dan elemen organik tulang.Osteosit ini
merupakan sel-sel tulang dewasa.
3. Osteoklas
11 | P a g e
Osteoklas mengikis dan menyerap tulang yang sudah terbentuk disekitarnya
dengan mengeluarkan asam yang melarutkan kristal kalsium fosfat dan enzim yang
menguraikan matriks organik. Sel ini berinti banyak, dapat bergerak, serta melekat di
tulang melalui integrin ditonjolan membran yang disebut sealing zone.
Berdasarkan Bentuknya
1. Tulang panjang
Tulang yang ukuran panjangnya terbesar pada tubuh, contoh : humerus, femur, radius,
ulna.
2. Tulang pendek
Tulang yang ukurannya pendek, contoh : tulang pergelangan tangan dan pergelangan
kaki.
3. Tulang pipih
Tulang yang ukurannya lebar, contoh : tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan
sternum.
4. Tulang tidak beraturan
Tulang yang tidak beraturan karena bentuknya tidak teratur, contohnya pada vertebra,
tulang muka, pelvis.
Didalam tubuh manusia terdapat 3 macam otot, yaitu otot rangka atau otot lurik, otot
jantung dan yang terakhir adalah otot polos.
Otot rangka (lurik)
Merupakan otot yang melekat pada rangka, Serabut otot sangat panjang kira-kira 1-40
mm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 50 mikron sampai 100 mikron.
Mempunyai banyak nukleus dan mitokondria. Setiap serabut memiliki banyak inti yang
tersusun di bagian perifer, Kontraksinya berlangsung sangat cepat dan kuat.3
Dibawah mikroskop otot rangka atau otot lurik terlihat bergaris, karena I band terlihat
terang. I berarti isotrop yang berarti daya tembus cahaya untuk semua sumbu sama. A
band kelihatan gelap karena daya tembus tidak sama, ada yang maksimal ada yang
minimal. A berarti anisotrop.
Miofilamen aktin terdiri atas 2 untai molekul aktin, tropomiosin dan troponin.
Troponin terdiri atas 3 bagian, yaitu : Troponim T yang melekat pada tropomiosin,
12 | P a g e
Troponin C yang dapat mengikat ion Ca++ dan Troponin I yang pada keadaan istirahat
meleket kuat pada aktin, dan tropomiosin menutupi active site aktin.
Miofilamen miosin terdiri atas molekul-molekul miosin. Berbentuk speerti pipa,
mempunyai tangkai dan kepala. Kepala miosin mempunyai sifat : sifat pertama yaitu
tempat mengikat aktin, dimana tiapa miosin berhadapan dengan 6 aktin. Sifat kedua yaitu
mengandung ATPase dan sifat terakhir yaitu dapat mengikat ATP.1,4
Otot jantung
Otot jantung termasuk otot yang bergaris. Serat otot jantung bercabang dan
mengadakan interdigitasi. Membran dari 2 buah sel yang bersebelahan terlihat sejajar,
mempunyai lipatan-lipatan, terletak di garis Z, dan disebut intercalated disk. Sebagian gap
berdifusi membentuk gap junction.4
Fibril otot jantung juga terdiri atas miosin, aktin, tropomiosindan troponin. Otot
jantung mempunyai banyak mitokondria. Nukleus sel hanya satu, hanya terdapat pada
jantung dan Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung
jugamempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
Otot polos
Sel otot polos tidak bergaris, mempunyai satu nukleus, sarccoplasmic retikulum
kurang sempurna. Ada miosin, aktin dan tropomiosin. Tidak ada troponin pada otot polos,
susunan tidak teratur rapi. Pada kontraksi filamen tebal dan tipis saling menggeser. Sel
berisi sedikit mitokondria, banyak menggunakan glikolisis untuk metabolismenya.
Jenis otot ini dapatditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan
uterus, sertapada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi,urinarius, dan sistem sirkulasi darah. Otot polos dibedakan 2 jenis yaitu otot
polos viseral dan otot polos multiunit.1
Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ
berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit
tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi
saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan. Otot polos unit ganda (multiunit)
ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus
respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan
pada otot erektorpili rambut.
13 | P a g e
Otot rangka(lurik) otot polos otot jantung
Mekanisme kerja pada ekstremitas atas
Pada tremor atau pada kasus disebutkan dengan tangan bergetar, itu disebabkan
karena adanya gangguan atau perubahan pada sistem saraf pusat terutama pada bagian
motoris yaitu pada basal ganglia. Basal ganglia adalah bagian otak yang berfungsi sebagai
penjaga keseimbangan motorik. Gangguan Pada basal ganglia dapat menyebabkan salah
satunya adalah penyakit parkinson.
Basal ganglia adalah kumpulan subcortical nuclei pada forebrain yang terletak di bagian
anterior dari ventrikel lateral Secara umum basal ganglia terlibat dalam proses pengendalian
gerakan. Contohnya pada penyakit Parkinson's yang disebabkan oleh proses degenerasi
neuron-neuron yang terletak pada midbrain yang mengirim axon ke bagian basal ganglia.
Penyakit tersebut memiliki symptom seperti munculnya kelemahan otot, tremor (gemetaran),
hambatan keseimbangan dan kesulitan dalam melakukan gerak (kaku).9
Basal Ganglia terdiri dari globus pallidus yang terletak di bagian lateral dari thalamus
di setiap sisi hemisphere, putamen yang terletak dibagian lateral globus pallidus, caudate
yang merupakan bagian yang panjang clanmelingkar clibagian ujung anterior putamen, serta
amygdala yang juga merupakan bagian dari sistem limbic. Caudate dan Putamen dikenal pula
sebagai Striatum.
Fungsi basal ganglia adalah menghambat gerakan yang tidak perlu pada tubuh manusia.
Pasa saat terjadi kontraksi maka tonus akan naik dengan sendirinya dan pada saat istirahat
atau pada saat tidak sedang berkontraksi makan tonus normal, disinilah kerja dari basal
ganglia dimana tonus akan dihambat oleh basal ganglia sehingga walau pada saat istirahat
tonus normal. Apabila basla ganglia mengalami gangguan atau kerusakan sehingga tidak
14 | P a g e
dapat berfungsi, maka akan menyebabkan tonus naik pada saat istirahat yang mengakibatkan
gerakan menjadi kaku atau bergetar.8,9
Mekanisme Penghantar Impuls10,11
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan
sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut
saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar
dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian
luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan
(stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik
sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf.
Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart
120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh
impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat).
Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
15 | P a g e
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh mitokondria
dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan
menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya di
atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat
dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada
impuls yang lemah.
2. Penghantaran impulse melalui sinapse
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam
sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan
sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang
membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka
vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya
asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik,
dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-
sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh
enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Sumber energi
Energi pada kontraksi otot didapat dari perubahan adeninosin trifosfat (ATP) menjadi
adenine trifosfat (ADP). Kemudian ADP segera diubah kembali oleh ATP dari tenaga yang
tersedia dari pemecahan glikogen. Dengan adanya kecukupan oksigen, pemecahan ini
dilakukan dengan aerob dan mengeluarkan karbondioksida dan uap air dan menghasilkan
16 | P a g e
sekitar 36ATP, sedangkan jika ketidakcukupan oksigen maka akan diubah menjadi asam
laktat dan menghasilkan 2ATP (proses anaerob). Asam laktat akan menimbun didalam darah
dan akan mengakibatkan pegal.12
D. Kesimpulan
Tremor ektremitas atas merupakan suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak
terkendali yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang – ulang pada
bagian atas tubuh. Tremot terjadi karena adanya kerusakan pada basal ganglia sehingga otot
tidak dapat melakukan relaksasi sebagaimana mestinya. Inilah yang menyebabkan otot
mengalami kontraksi secara berlebihan sehingga menghasilkan suatu getaran yang tak
terkendali.
17 | P a g e
Daftar Pustaka
1. Watson R.Anatomi dan fisiologi untuk perawat.Jakarta : Buku Kedokteran EGC;
2002.h.132-205.
2. Suryo J.Herbal penyembuh gangguan sistem pernapasan.Yogyakata: B First;2010.h.49-
66.
3. Farida N.Kid and global disease.Jakarta: Grasindo;2010.h.45-8.
4. Artner J. Atlas of human skeletal anatomy. Ebook. 2002
5. Salim D, Sumadikarya IK. Bahan kuliah blok 5 muskuloskeletal-1. FK UKRIDA.
Jakarta. 2011.
6. Corwin EJ. Patofisiologi. 3tded. Jakarta: EGC;2009.p.221.
7. Pasiak T. Unlimited potency of the brain. 1sted. Bandung: Mizan;2009.p.93-5.
8. Prasetyo AFX. Buku ajar anatomi dan fisiologi. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2006.
9. Laksman H. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.
10. Sherwood L. Fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC, h.203-245
11. Scanlon VC, Sanders T. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Edisi ke- 3. Jakarta : EGC,
2006.h. 109-135
12. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. 30thed. Jakarta: Gramedia;2009. p22.
18 | P a g e