translate jurnal fix [122313]
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
1/37
TRAUMA AKUT PADA BAHU :
APA YANG DOKTER BEDAH BENAR-BENAR INGIN
KETAHUI1
Claire K. Sandstrom, MD. Stephen A. Kennedy, MD. Foel A. Gross, MD.
Abstrak
Berbagai studi menarik mengenai pencitraan bahu melalui perspekti radiologi
telah banyak dipublikasikan dari tahun ke tahun, baik penemuan anatomis
maupun radiologis mengenai trauma bahu. !amun demikian, tidak selalu "elas
apakah hal yang ingin diketahui oleh dokter bedah #yang notabene
bertanggung"a$ab terhadap pera$atan pasien% mengenai cedera yang ter"adi
untuk memprediksikan luaran dan rencana penanganan. &enulis melakukan
review mengenai tulang'tulang, "aringan lunak, dan anatomi (askular yang terkait
serta mendeskripsikan konsep klinis yang rele(an dan berperan dalam penanganan
pasien. Keakraban terhadap istilah sistem klasiikasi !eer mengenai raktur
humerus proksimal dapat memberikan eek yang signiikan dalam pengelolaan
pasien. &an"ang dan pergeseran ragmen metaisial humerus medial membantu
untuk memprediksi resiko iskemia pada raktur humerus proksimal. &endekatan
!osinger untuk mengukur area tulang ossa glenoid yang hilang dapat membantu
ahli bedah untuk menentukan perlu atau tidaknya perbaikan melalui pembedahan
pada kasus lesi tulang Bankart. )kuran *ill'Sachs dan lesi *ill'Sachs yang
berbalik "uga merupakan prediktor stabilitas yang penting. Sistem klasiikasi
+deberg mengenai raktur intraartikular ossa glenoid, digabung dengan temuan
mengenai instabilitas dan adanya keanehan sendi, dapat membantu menentukan
perlu atau tidaknya iksasi pembedahan pada kasus raktur ossa glenoid.
&engetahuan mengenai hal'hal penting yang dibutuhkan ahli bedah dapat
membantu radiologis dalam memberikan okus perhatian dan usaha yang lebih
baik ketika mengidentiikasi trauma akut pada bahu.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
2/37
PENDAHULUAN
(aluasi bahu melalui pencitraan radiograi sering dilakukan oleh radiologis
unit ga$at darurat dan memiliki peran kunci dalam triase dan penanganan pasien
dengan cedera bahu. &ada kasus yang memerlukan konsultasi ortopedik, dokter
bedah akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk membantu menentukan
pilihan penanganan optimal yang dapat diberikan kepada pasien baik dalam hal
kepentingan dilakukannya disposisi segera maupun pera$atan deiniti.
Memahami apa sa"a inormasi yang ahli bedah benar'benar perlukan akan
mempengaruhi penanganan dan membantu meyakinkan seluruh temuan yang
rele(an dalam pengambilan keputusaan mengenai pera$atan pasien.
Dalam artikel ini, kami menggambarkan cedera pada bagian lateral bahu, lebih
spesiiknya yaitu mengenai raktur humerus proksimal, dislokasi, raktur disertai
dislokasi sendi glenohumeral dan raktur yang melibatkan ossa glenoid dan leher
skapula. Kami "uga membahas kriteria perbaikan melalui pembedahan # surgical
repair % serta sistem klasiikasi yang rele(an dalam pertimbangan pembedahan,
mengingat adanya keberagaman preerensi antar'institusi maupun antar'ahli
bedah. Sebagai tambahan kami "uga berkonsultasi dengan dokter bedah tulang
terutama mengenai penanganan pasien cedera bahu untuk membantu kami
melakukan identiikasi mengenai hal'hal yang seorang dokter bedah perlu ketahui
mengenai cedera tersebut guna memprediksi luaran dan rencana penanganan.
POIN PEMBELAJARAN
• -engan ditun"ang oleh cincin osseoligamen yang terdiri atas prosesus
akromion, kapsula sendi acromiocla(icular, kla(ikula distal, ligamen
coracocla(icular, prosesus coracoideus, dan prosesus glenoid. Struktur ini
kemudian dikenal sebagai Superior Shoulder Suspensory Complex #SSSC% dan
merupakan cincin yang stabil sehingga dapat menun"ang struktur'struktur
tersebut dan mencegah atau mengurangi pergeseran elemen lain di dalam
kompleks. Selain itu, lengan "uga ditun"ang oleh otot deltoid, trapeius,
pectoralis dan rotator cu. Cedera multipel didalam SSSC berpotensi
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
3/37
menyebabkan destabilisasi lengan terutama pada sabuk bahu dan hal ini
penting dikenali.
• Fraktur humerus proksimal biasanya diklasiikasikan berdasarkan sistem
klasiikasi yang dikembangkan oleh Charles !eer tahun /012. Sistem
klasiikasi !eer didasarkan pada struktur anatomis yang terlibat, dan raktur
pada satu atau dua lokasi dapat dikategorikan dalam pembagian humerus
proksimal men"adi 3 bagian yaitu anatomic head , ragmen metaisial berisi
tuberculum minus, ragmen metaisial berisi tuberculum ma"us dan shat
humerus. Suatu bagian dianggap terpisah bila mengalami pergeseran paling
sedikit / cm atau bersudut minimal 342.
• Fraktur collum anatomicum berhubungan dengan peningkatan resiko ter"adinya
nekrosis a(askular. !amun demikian, resiko ini akan lebih meningkat lagi bila
tulang yang tumbuh menon"ol keluar # spur of bone% dari korteks metaisial
medial dan tetap melekat pada caput #segmen metaisial medial% berukuran
kurang dari 5 mm atau bergeser lebih dari 6 mm, karena hal ini
mengindikasikan adanya gangguan periosteum medial. Kombinasi raktur
collum anatomicum dengan pergeseran dan pemendekan segmen metaisial
medial akan meningkatkan nilai predikti positi iskemia sebesar 017.
• Stabilitas akan menurun pada kasus lesi Bony Bankart ukuran apapun namun
resiko deek akan semakin meningkat. 8ekonstruksi tulang glenoid mungkin
penting untuk mencegah ter"adinya instabilitas berulang seiring dengan
peningkatan deek tulang yang ter"adi. +ndikasi ber(ariasi tergantung pada
pasien dan aktor preerensi ahli bedah, tetapi deek yang mengenai lebih dari
62'647 area permukaan glenoid cenderung berhubungan dengan la"u
peningkatan redislokasi dan perbaikan "aringan lunak. Seiring ter"adinya lesi
Bony Bankart dan Hill-Sachs, maka stabilitas "uga akan semakin menurun.• Sebagian besar kasus raktur skapular merupakan raktur ekstraartikular badan
skapula, acromion, atau prosesus coracoideus dengan pergeseran minimal dan
ditangani secara non'pembedahan. !amun demikian, raktur leher glenoid
# glenoid neck % maupun permukaan artikular biasanya cenderung memerlukan
perbaikan melalui pembedahan atau surgical repair .
ANATOMI NORMAL
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
4/37
Bahu terdiri dari 9 tulang dan 3 artikulasi. :ulang tersebut meliputi kla(ikula,
skapula dan humerus proksimal. Artikulasinya meliputi glenohumeral, articulatio
acromiocla(icular, dan articulatio sternocla(icular serta articulatio
scapulothoracica #atau pergerakan scapulothoracic%.
*umerus proksimal dibagi men"adi 3 bagian yaitu anatomic head , tuberculum
ma"us, tuberculum minus, dan collum chirurgicum yang bersama bagian lain akan
bergabung dengan shat #Gambar /%#/%.
Gambar /. Anatomi normal humerus proksimal dan skapula lateral melalui
pencitraan radiograis. 8adiogra anteroposterior #a%, Grashey #b%
dan aksila #c% bahu menun"ukkan alignment glenohumeral normal.
*umerus proksimal terdiri dari caput #garis hitam%, tuberculum
ma"us #garis putih pada a dan b%, tuberculum minus #garis cokelat%,
dan collum chirurgicum #bayangan cokelat pada Gambar a dan b%.
Kapsula sendi melekat pada collum anatomicum caput #panah pada
Gambar b%. &rosesus glenoid pada skapula lateral dibentuk oleh
ossa glenoid #bayangan kuning% dan leher glenoid #garis biru%.
-ebih diatasnya lagi, dasar prosesus coracoideus #garis kontur emas%
membatasi leher glenoid anatomis #anatomic glenoid neck % #panah
tebal $arna hitam pada a dan b% serta surgical glenoid neck #panah
tebal $arna putih pada a dan b%. Anatomic head merupakan bagian artikulasi caput humerus, dan normalnya
bersudut /922'/322 superomedial terhadap sumbu pan"ang shat humerus #6%.
Collum anatomicum merupakan pinggang dangkal yang terbentang melingkari
dasar anatomic head , tempat kapsula sendi glenohumeral menyisip.
:uberculum ma"us merupakan protuberansi pada sisi lateral caput humerus
dimana tendon supraspinatus, inraspinatus dan teres minor melekat. &ada
pencitraan, tuberculum ma"us paling baik terlihat ketika bahu di'rotasi eksternal'
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
5/37
kan #9%; karena bila dilakukan rotasi internal, akan ter"adi tumpang tindih dengan
caput humerus sehingga caput akan terlihat bundar.
:uberculum minus merupakan tuberkel kecil dimana tendon subskapularis
meyisip pada caput humerus anterior dan terletak inerior terhadap tuberculum
ma"us. Karena posisinya di anterior, tuberculum minus akan paling baik
ter(isualisasi ketika dilakukan rotasi internal pada bahu; karena bila dilakukan
rotasi eksternal maka akan ter"adi tumpang tindih dengan shat humerus #9%. Alur
bicipital #atau sulkus intertuberkular% membentang sepan"ang leher humerus
anterior #anterior humeral neck % dan memisahkan tuberculum ma"us dan minus,
Collum chirurgicum sangat sulit dideinisikan tetapi umumnya dianggap
sebagai bagian yang membentang lebar, menyatu dengan shat proksimal tepatnya
diba$ah tuberculum. +ni merupakan lokasi isis primer humerus proksimal pada
pasien pediatri. Selama masa perkembangan, pusat osiikasi tuberculum ma"us
dan minus akan bergabung dengan anatomic head untuk membentuk epiisis
humerus proksimal, yang dipisahkan dari metaisis dan shat humeral oleh isis
primer #3%. Dari perspekti pembedahan, pada pasien de$asa tubeculum ma"us
dan minus lebih sering dianggap sebagai bagian dari metaisis, yang merupakan
komponen kortikal tulang medula metaisial yang menghubungkan collum
chirurgicum dan collum anatomicum.
Arteri circumle
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
6/37
Gambar 6. =askularisasi humerus proksimal. >arna merah ? arteri diluar tulang,
emas ? arteri intraossesus. Arteri circumle
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
7/37
coracocla(icular, prosesus coracoideus, dan prosesus glenoid. Struktur ini
kemudian dikenal sebagai Superior Shoulder Suspensory Complex #SSSC%
#Gambar 9% yang berungsi untuk memberikan stabilitas, menun"ang struktur'
struktur didalamnya dan mencegah atau mengurangi pergeseran elemen lain di
dalam kompleks. Selain itu, lengan "uga ditun"ang oleh otot deltoid, trapeius,
pectoralis dan rotator cu. Cedera multipel didalam SSSC berpotensi
menyebabkan destabilisasi lengan terutama pada sabuk bahu dan hal ini penting
dikenali.
Gambar 9. SSSC. -engan ditun"ang oleh cincin osseoligament yang dibentuk oleh
prosesus glenoid #G%, processus acromion #A%, kapsul sendiacromiocla(icular #AC%, cla(icula distal #C+%, ligamen
coracocla(icular #CC-% dan prosessus coracoideus #Co%.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
8/37
FRAKTUR HUMERUS PROKSIMAL
Fraktur humerus proksimal merupakan "enis raktur rangka apendikular yang
paling sering di"umpai, yaitu sekitar 4,17 dari seluruh kasus raktur ekstremitas
#5%. Fraktur humerus sering di"umpai baik pada kasus'kasus trauma ringan
maupun berat dan merupakan salah satu karakteristik yang sering di"umpai pada
kasus "atuh pada perempuan lansia dengan osteoporosis #5%.
Fraktur humerus proksimal diklasiikasikan berdasarkan sistem klasiikasi
yang dikembangkan oleh Charles !eer pada tahun /012 #Gambar 3% #0%. Sistem
klasiikasi !eer dibuat berdasarkan struktur anatomi yang terlibat dimana raktur
pada satu atau lebih lokasi membuat humerus proksimal dibagi men"adi 3 bagian
yaitu anatomical head , ragmen metaisial berisi tuberculum minus, ragmen
metaisial berisi tuberculum ma"us, dan shat humerus. Suatu bagian dikatakan
terpisah atau mengalami raktur hanya "ika bagian tersebut bergeser paling sedikit
/ cm atau bersudut minimal 342. Seluruh raktur yang tidak memenuhi kriteria
numerik untuk dikatakan mengalami pergeseran atau angulasi diklasiikasikan
sebagai raktur satu bagian, terlepas dari "umlah aktual ragmen yang mengalami
patah maupun dera"at remukan atau reduksi ukurannya. Fraktur empat bagian
humerus proksimal ter"adi bila terdapat pergeseran paling sedikit / cm atau
angulasi sebesar 342 pada masing'masing dari empat bagian tersebut.
Gambar 3.Gambar ilustrasi sistem klasiikasi !eer mengenai raktur humerus
proksimal. Berdasarkan pergeseran dan angulasi, raktur yang ter"adi
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
9/37
dapat melibatkan empat bagian terpisah meliputi collum chirurgicum,
collum anatomicum, tulang metaisial yang berisi tuberculum ma"us,
dan tulang metaisial berisi tuberculum minus. Berbagai "enis raktur
ini dapat disertai dislokasi sendi glenohumeral anterior maupun
posterior.
Menimbang berbagai aktor lain baik pasien maupun ekspertisi dokter bedah,
sistem klasiikasi !eer ditu"ukan untuk mengarahkan pilihan terapi pada kasus'
kasus raktur tertentu #/2%. Sebagian besar raktur #547% merupakan kasus raktur
satu'bagian yang secara umum ditangani dengan prosedur non'bedah #0%. Fraktur
dua'bagian mungkin memerlukan perbaikan melalui prosedur pembedahan, dan
raktur tiga'bagian dan empat'bagian memerlukan perbaikan melalui prosedur
pembedahan maupun artroplasti bahu #/2%.
!amun klasiikasi ini memiliki keterbatasan dimana deinisi pergeseran atau
displacement pada bagian tertentu tidak didasarkan pada data radiologi maupun
klinis. Fraktur a(ulsi tuberculum ma"us dengan pergeseran /2 mm dianggap
sebagai raktur dua'bagian padahal raktur tuberositas ma"us dan collum
chirurgicum, dengan pergeseran sebesar 0 mm pada masing'masingnya, dianggap
sebagai raktur satu'bagian. -ebih "auh lagi, pergeseran sulit diukur secara akurat
melalui radiograi yang berakibat pada reproduksibilitas intra dan interobser(er
yang kurang #//,/6%.
Dalam kehidupan sehari'hari, penggunaan sistem !eer terkesan lebih longgar
dan indikasi pembedahan bergantung pada banyak aktor lain. Misalnya beberapa
dokter bedah lebih memilih prosedur pembedahan bila angulasi (arus dan (algus
melebihi 922 dibandingkan 342 #/2%. Dokter bedah tulang mungkin lebih
menyukai bila radiologis mendeskripsikan luka yang ada dengan ukuran yang
sesungguhnya, tidak berpatokan pada grade yang ada pada sistem !eer yang
mungkin berbeda dengan estimasi masing'masing dokter bedah. Splitting sendi
dan impaksi osteokondral "uga penting untik diidentiikasi namun hal ini tidak
dibedakan dalam klasiikasi sistem !eer.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
10/37
Fraktur Humeru Pr!k"ma# I$traka%u#ar
Kapsula sendi memasuki collum anatomicum #anatomical neck % dari kaput
humerus "adi raktur intrakapsular meliputi raktur collum anatomicum dan
splitting artikular. Fraktur humerus proksimal yang bergeser maupun kominuted
telah lama diketahui beresiko menyebabkan inark kaput #/9%. =askularisasi
retrograde yang lemah menu"u kaput humerus intrakapsular dapat terganggu oleh
beberapa hal seperti #a% raktur collum anatomicum, #b% raktur empat bagianmeliputi kedua tuberculum ma"us dan minus #yang "uga melibatkan kaput% atau
#c% comminuted articular split fracture #dimana ragmen'ragmen terpisah dari
tuberculum%.
Articular split fracture pada kaput humerus #yang "uga disebut raktur
splittingterpisahnya kaput% dapat dibagi men"adi simpel #hanya melibatkan satu
garis raktur artikular. Gambar 4% dan kominuted #melibatkan lebih dari dua
ragmen kaput anatomis. Gambar %. Fraktur yang terbentang hingga kartilago
artikular sulit untuk ditangani dan diperbaiki serta prognosis memburuk se"alan
dengan usia pasien #/,/9%.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
11/37
Gambar 4. Simple articular split fracture pada $anita usia 35 tahun yang
mengalami kecelakaan sepeda motor dengan kecepatan tinggi.
8adiograi aksilar #a% dan gambaran C: 9 dimensi #b% pada bahu
#gambaran inerosuperior% menun"ukkan sebuah raktur diaisis
humerus dengan longitudinal split yang terbentang hingga permukaan
artikular kaput #panah%
Gambar .Comminuted articular split fracture pada $anita usia 2 tahun yang
mengalami kecelakaan sepeda. #a% 8adiograi aksila bahu
menun"ukkan sebuah raktur pada collum chirurgicum atau surgical
neck #S!% dan kerusakan kontur permukaan sendi yang halus #panah%.
#b,c% Gambaran C: oblik sagital bahu menun"ukkan permukaan
artikular di bagian medial #b% dan humerus proksimal pada bagian
lateral #c% membantu konirmasi adanya raktur kominuted pada kaput
dengan 9 ragmen artikular. :uberculum minus #-C% bersama dengan
ragmen /, dan ragmen 6 yaitu tuberculum ma"us #G:%. Fragmen 9
terpisah #minimal% dari kedua tuberculum.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
12/37
Fraktur collum anatomicum dapat menggeser posisi kaput dari perlekatan
kapsular. Fraktur yang memisahkan kedua tuberculum ma"us dan minus "uga
dapat menggeser posisi kaput dari shat #Gambar 1%. &ada kasus tersebut, akan
ter"adi subluksasi lateral kaput terhadap shat glenoid dan humeral sehingga kaput
terpisah dari rotator cuff dan (askularisasinya. :er"adinya raktur collum
anatomicum "uga meningkatkan risiko ter"adinya nekrosis a(askular. !amun,
resiko ini akan lebih meningkat lagi bila terdapat pertumbuhan tulang dengan arah
menon"ol keluar # spur of bone% dari korteks metaisial medial dan tetap melekat
pada caput #segmen metaisial medial% berukuran kurang dari 5 mm atau bergeser
lebih dari 6 mm, karena hal ini mengindikasikan adanya gangguan periosteum
medial. Kombinasi raktur collum anatomicum dengan pergeseran dan
pemendekan segmen metaisial medial akan meningkatkan nilai predikti positi
iskemia sebesar 017 #/3%.
Gambar 1.Comminuted proximal humerus fracture dengan ragmen kaput yang
terperangkap pada laki'laki usia 45 tahun yang terluka saat bermain
ski. Gambaran C: 9 dimensi #a% dan radiograi Grashey #b%
menun"ukkan sebuah raktur impaksi pada collum chirurgicum #satu
panah% dan ragmen raktur yang bergeser, satu merupakan
tuberculum minus #-:% dan yang lainnya merupakan tuberculum
ma"us #G:%. *ilangnya perlekatan kapsular dan rotator cuff
menyebabkan ter"adinya subluksasi lateral dan rotasi kaput #A* dalam
b% men"auhi glenoid. Subluksasi lateral dan rotasi ini paling baik
terlihat melalui radiogra #panah ganda pada b%.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
13/37
*emiartroplasti merupakan penanganan deiniti untuk raktur collum
anatomicum dan articular split #/9% serta sangat dipertimbangkan bila pasien
tergolong lansia, dimana resiko ter"adinya nekrosis a(askular tinggi danatau
kecenderungan perbaikan melalui pembedahan men"adi rendah #/9%. !amun
demikian, resiko nekrosis a(askular dan kegagalan komponen keras
dipertimbangkan berdasarkan berbagai hal terutama dalam memutuskan
kebutuhan terhadap perbaikan melalui pembedahan dan artroplasti bahu. umlah
ragmen dan dera"at pergeseran dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
#/9%. Bila ragmen tuberkulum mengalami kominuted berat, dokter bedah akan
mempertimbangkan kegagalan penggunaan prostesis karena ungsi rotator cuff
yang tidak memadai #/9%. &ilihan lain yang dapat digunakan pada raktur humerus
proksimal kominuted adalah penggantian balik total bahu dimana glenoid yang
diganti dengan implan hemiserik dan stem humerus proksimal meliputi garis
dangkal. :idak seperti artroplasti bahu total atau hemiartroplasti, prostesis ini
tidak mengutamakan penyembuhan tuberculum tetapi penegangan otot deltoid dan
perubahan mekanis ungsi sendi #/9%. *emiartroplasti dan artroplasti balik bahu
sering diker"akan oleh ortopedik subspesialis bahu dan oleh karena itu kasus ini
membutuhkan ru"ukan.
Fraktur Humeru Pr!k"ma# &e$'a$ D"#!ka" G#e$!(umera#
Ketika dislokasi glenohumeral menyertai raktur humerus proksimal, ragmen
kaput artikular cenderung bergeser ke aksila #Gambar 5a%. &embedahan biasanya
diperlukan untuk mengurangi ragmen yang bergeser yang saat ini tanpa
perlekatan kapsular dan tendon. Karena kerusakan "aringan lunak cenderung
ekstensi dengan dislokasi raktur, resikonya akan lebih tinggi pada #a% instabilitasatau nyeri meskipun dalam proses penyembuhan tulang dan #b% perkembangan
osiikasi heterotopik. &ada kondisi tertentu, kerusakan neuro(askular dapat ter"adi
pula #Gambar 0% #/2%.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
14/37
Gambar 5. Fraktur collum anatomicum yang bergeser disertai dislokasi pada laki'
laki usia 69 tahun yang mengalami kecelakaan sepeda motor.
#a% radiograi anteroposterior bahu menun"ukkan sebuah raktur
kominuted yang meliputi collum chirurgicum #S!%, tuberculum ma"us
#G:%, dan tuberculum minus #-:% disertai dislokasi anteroinerior
kaput #A*%. &an"ang korteks metaisial medial yang tetap melakat ke
tepi medial kaput tidak dapat diidentiikasi #panah%. !amun segmen
metaisial medial lebih pendek dari 5 mm dan bergeser lebih dari 6
mm, kedua aktor tersebut meningkatkan resiko ter"adinya nekrosis
a(askular. #b% Follo$'up melalui radigra Grashey dilakukan / tahun
kemudian setelah pengangkatan komponen keras dan terlihat bah$a
meskipun iksasi internal yang dilakukan sudah tepat, kaput tetap
mengalami neksrosis a(askular dengan sklerosis dan kolaps
permukaan artikular.
Gambar 0.Kerusakan (askular oleh karena raktur dan dislokasi humerus pada
laki'laki usia 0 tahun dengan penurunan pulsasi pada ekstremitas atas
setelah "atuh bebas ke tanah. #a% radiogra aksila menun"ukkan adanya
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
15/37
raktur kominuted pada collum chirurgicum humerus dengan dislokasi
posterior kaput #A*%. #b% Angiogram subtraksi digital ekstremitas atas
menun"ukkan adanya penyempitan arteri aksila dera"at tinggi #panah%.
&asien berhasil ditangani dengan pemasangan stent.
Ke)utu(a$ Pe$*"traa$ Tam)a(a$
C: dapat dilakukan dalam perencanaan pembedahan #/2%. Fraktur split
articular mungkin sulit di(isualisasi pada radiogra, dan identiikasi melalui C:
memungkinkan adanya pemilihan implan yang sesuai dan pertimbangan terhadap
pilihan artroplasti.
agnetic resonance !maging #M8+% tidak rutin dilakukan men"elang
pembedahan yang melibatkan humerus proksimal. !amun, bila terdapat robekan
rotator cu yang menyertai kondisi utama maka luaran yang buruk setelah
penyembuhan tulang dapat ter"adi #/4%. 8obekan rotator cuff biasanya ditemukan
bila raktur humerus yang ter"adi melibatkan 6 hingga 9 bagian tuberculum ma"us
dan menglami pergeseran lebih dari 4 mm #0,/4,/%. &ada kasus tersebut, rotator
cuff dapat secara langsung di(isualisasikan pada pembedahan maupun die(aluasi
dengan pencitraan M8+ #bila penanganan non'bedah dipertimbangkan% #/4,/%.
>aktu pencitraan M8+ belum sepenuhnya diteliti dan masih kontro(ersial,
meskipun berdasarkan pengalaman kami pencitraan melalui M8+ tidak dilakukan
di )nit Ga$at darurat. )ltarsonograi "uga dapat dipertimbangkan.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
16/37
INSTABILITAS SENDI GLENOHUMERAL
Dislokasi glenohumeral adalah salah satu dislokasi sendi besar yang sering
ter"adi #/1%. Dislokasi umumnya ter"adi ke anterior pada 54'057 kasus. Dislokasiyang "arang ter"adi misalnya dislokasi posterior pada 6'47 kasus, luxatio erecta
humeri pada 2.47 serta dislokasi intrathora< #4%. &ada sebagian besar kasus
penanganannya adalah nonsurgical. :abel berikut menun"ukkan checklist untuk
laporan lengkap dan akurat pada kasus dislokasi glenohumeral, termasuk elemen
elemen yang kemungkinan besar mempengaruhi keputusan dalam
penangannannya.
Ta)e# +, (e*k#"t U$tuk T Da$ Ra&"!'ra." Pa&a Pe#a%!ra$ D"#!ka"
G#e$!(umera#
lemen Criteria deskripsi signiikansi
Arah dislokasi Anterior, posterior, inerior, intrathorakal
Ada tidaknya raktur humeral
head
*ill Sachs -esionE persentase lingkaran
a
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
17/37
lesi Bony Bankart , lesi *ill Sachs, robeknya rotator cu dan atau robeknya
ligamen glenohumeral #/5,/0%.
Ba$kart &a$ Le" B!$/ Ba$kart
Secara deinisi, lesi Bankart adalah terlepasnya glenoid labrum dan "oint
capsule dari anterior glenoid rim pada dislokasi anterior glenohumeral dan
terkadang diikuti oleh bone defect # Bony Bankart %. -esi Bony Bankart biasanya
adalah hasil dari raktur tepi glenoid dan atau impaksi osteochondral oleh caput
humeral dan erosi glenoid secara kronis #62,6/%.
Berdasarkan suatu laporan, bone loss pada glenoid termaniestasi sebagai
berkurangnya ketebalan dari glenoid dan mendatarnya bahkan cekungnya dari
yang semula anterior glenoid berbentuk bulat, dimana terdeteksi pada C: scan
dari 3/7 dislokasi bahu single dan 57 dislokasi rekuren #62%. Stabilitas
berkurang dengan adanya lesi Bony Bankart sesuai dengan besarnya deek #/0%.
8ekonstruksi tulang dari glenoid diperlukan untuk menghindari instabilitas
berulang. +ndikasi operasi ber(ariasi dari aktor pasken dan dokter, akan tetapi
deek yang mempengaruhi 62'647 glenoid surace berhubungan dengan angka
ke"adian redislokasi yang tinggi setelah dilakukan repair #/0%. Keadaan Bony
Bankart dan *ill Sachs lesion bersamaan akan mengurangi stabilitas sendi lebih
dari "ika keduanya ditemukan sendiriindependen #66%.
)kuran dari lesi Bony Bankart mungkin sulit diukur pada radiograi atau C:
dikarenakan orientasinya yang obliue, dan pear shaped dari glenoid. Beberapa
metode untuk mengakses glenoid bone loss misalnya dengan dua dimensi dan tiga
dimensi C: #69%. C: dengan 9D rekonstruksi dari skapula dengan humeral head
yang dipisahkan dan skapula yang dirotasikan sedemikian rupa sehingga
permukaan glenoid nampak semakin banyak digunakan dan sekarang
direkomendasikan untuk estimasi ukuran lesi Bony Bankart sebagai persentase
surace area. Bois et al #69% membandingkan beberapa teknik untuk
memperkirakan glenoid bone loss, beberapa diantaranya membutuhkan shoulder
imaging bilateral. :eknik unilateral yang dideskripsikan oleh !osinger et al #63%
membandingkan radius dari lingkaran memperkirakan inerior bulat kontur
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
18/37
glenoid yang intak dengan radius pada daerah dengan bone loss. Cara ini secara
eekti memperkirakan (olume loss ataupun Bony Bankart lesion yang melibatkan
anterior glenoid rim dan "uga anteroinerior glenoid. Dengan temnik ini,
persentase loss area mempercepat dera"at radius loss dan reliabilitas obser(er
men"adi semakin baik pada deek yang besar maupun kecil. ek pada glenoid
area berdasarkan persentase glenoid radius loss ditun"ukkan pada tabel 9 #63%.
Bergesernya ragmen besar glenoid akan semakin sulit ditangani apabila
treatmentnya ditunda. :reatment dapat berupa perbaikan sot tissue, bone grat
atau keduanya terganting tipe dan ukuran dari deek yang ter"adi.
Ta)e# 0, Pere$tae L! &ar" Area G#e$!"& kare$a Le" Ba$kart me$urut
Tek$"k N!."$'er
Glenoid 8adius -oss #7% -oss in Glenoid Area #7%
62
92
32
42
2
1252
02
/22
4
/2
/3
62
64
9/95
33
42
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
19/37
Gambar /2. -esi Bony Bankart dan lesi *ill Sachs pada laki'laki 43 tahundengan
instabilitas kronis anterior shoulder. #a% anteroposterior radiogra dari
shoulder menun"ukkan dislokasi anterior dari sendi glenohumeral.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
20/37
#b% C: image yang direormat secara sagital melalui ossa
glenoidmenun"ukkan lesi Bony Bankart pada aspek anteroinerior
dari glenoid #panah%, "uga dengan dislokasi ragmen tulang ke
inerior. #c% rekonstruksi 9D dari glenoid ossa dengan kepala
humeral yang dihilangkan untuk menghitung kehilangan tulang
glenoid. -ingkaran dengan garis putus dengan radius 8 #panah putih%
di gambar untuk memperkirakan kontur normal membulat inerior
dari glenoid. 8adius r #panah hitam% meman"ang dari pusat lingkaran
perpendikuler ke u"ung lesi Bony Bankart . &ersentase radius loss
dikalkulasi dengan #8'r%8. pada kasus ini, radius loss kurang lebih
937 berkorelasi dengan loss pada glenoid area kurang lebih /27
berdasarkan teknik !osinger. #d% &ostreduksi anteroposterior dari
shoulder "uga menun"ukkan lesi *ill Sachs yang besardari humeral
head posterolateral, termasuk garis tebal #panah% terorientasi paraleldengan aksis pan"ang dari shat. #e% A
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
21/37
LESI HILL-SAHS
Ketika ter"adi dislokasi glenohumeral anterior, kontraksi kuat otot akan
menekan "aringan dan tulang yang relati lunak di bagian posterolateral kaputmela$an tulang kortikal glenoid anteroinerior yang tebal. *al ini dapat memicu
terbentuknya sebuah deek berbentuk ba"i #wedge-shaped defect % pada bagian
superior dari posterolateral caput, posterior dan medial terhadap tuberculum ma"us
yang kemudian dikenal sebagai lesi Hill-Sachs #"uga disebut deormitas Hill-
Sachs atau deek Hill-Sachs% #Gambar /2d, /2e% #9%. -esi cenderung berpusat
6202 dari tepi anterior permukaan artikular #Gambar //% #64%. =isualisasi caput
humerus pada radiograi diperoleh melalui proyeksi anteroposterior dengan
melakukan rotasi internal pada lengan pasien, atau suatu dedicated Stryker notch
view dapat diker"akan #Gambar /6% #6,61%. Stryker notch view diperoleh dengan
memposisikan pasien pada posisi supinasi dan memposisikan telapak tangan
mele$ati telinga atau diatas kepala, siku menun"uk ke depan, dan dibentuk sudut
342 cephal terhadap a
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
22/37
Gambar /9. Alur longitudinal dan caput normal pada $anita usia 6 tahun. #a%
Gambaran C: melalui caput humerus superior menun"ukkan kontur
membulat yang normal pada permukaan artikular. #b,c% Gambaran
C: melalui tengah caput #b% dan gambaran C: 9D #c% menun"ukkan
alur longitudinal normal pada posterolateral humerus #panah%.
:emuan ini tidak boleh disalahartikan sebagai lesi Hill-Sachs.
-esi Hill-Sachs yang besar dapat melekat pada lipatan glenoid anterior dengan
range of motion #8IM% yang normal, sehingga menyebabkan instabilitas
berkelan"utan #60%. Meskipun belum terdapat pendekatan yang diterima secara
global, ukuran deek dapat diukur sebagai persentase seluruh lingkar caput
humerus #Gambar /2e% #64% dengan mempertimbangkan bah$a ukuran kaput
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
23/37
sering lebih kecil pada gambaran aksial #92%. Deek yang mengenai kurang dari
627 lingkar caput dianggap tidak signiikan secara klinis, dan deek yang
mencapai 327 lingkar caput hampir selalu signiikan #64,9/%. Irientasi dan lokasi
spesiik deek "uga mempengaruhi instabilitas #/5%. Bila kapsula sendi diperbaiki
seluruhnya, maka @647 lesi Hill-Sachs yang teselubung tidak memicu
instabilitas rekuren #96%.
-esi Hill-Sachs kecil sulit dibedakan dari konka(itas normal diantara artikulasi
caput dan tuberculum ma"us pada pencitraan radiograi. Karena deek'deek kecil
ini "arang menyebabkan instabilitas, perbedaan atau dierensiasi hanya penting
bila dikorelasikan dengan ri$ayat dislokasi secara klinis. oleh karena itu, adanya
lesi Hill-Sachs berbagai ukuran seharusnya diperiksa secara lebih mendalam
untuk mencari apakah terdapat cedera glenoid yang menyertai, karena hal ini
sering ditemukan bersamaan pada sebagian besar pasien #99%.
Pera$ Pe$*"traa$ me#a#u" MRI,
&eran pencitraan melalui M8+ pada e(aluasi cedera akut bahu masih
kontro(ersial. Meskipun M8+ dapat membantu mendeteksi adanya lesi Hill-Sachs
dan Bankart pasca dislokasi anterior traumatik pertama kali, kemampuannya
untuk membantu mendeteksi lesi patologis lain ternyata masih terbatas #93%.
-ebih "auh lagi, meskipun sering di"umpai robekan rotator cuff yang menyertai
kondisi cedera akut bahu pada lansia, abnormalitas yang terdeteksi (ia M8+
ternyata tidak memiliki signiikansi klinis karena sebagian besar pasien termasuk
lansia dan anak muda, atlit olahraga biasanya memiliki robekan rotator cu yang
telah ada sebelumnya serta labral disease yang bersiat asimptomatik #94%.
(aluasi M8+ sebaiknya ditunda hingga bahu telah diperiksa kembali paska ase
akut post'cedera. Meskipun robekan rotator cuff "arang ter"adi pada pasien muda,
mereka yang mengalami dislokasi rekuren atau beresiko tinggi mengalami
robekan rotator cuff #seperti para militer% harus dipertimbangkan unruk mendapat
stabilisasi (ia pembedahan atau surgical stabili#ation setalah dislokasi pertama
kali. &ada kasus demikian, pasien artrograi M8+ ra$at "alan memiliki beberapa
peran dalam perencanaan pre'operati pada ase subakut.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
24/37
DISLOKASI GLENOHUMERAL POSTERIOR
Dislokasi glenohumeral posterior merupakan tipe dislokasi bahu yang "arang
di"umpai $alaupun biasanya berhubungan dengan kontraksi kuat otot in(olunter,
seperti cedera elektrik maupun ke"ang. Itot rotator internal yang kuat #seperti otot
latissimus dorsi, pectoralis ma"or, teres mayor, dan subskapularis% dapat menekan
otot rotator yang lebih lemah #seperti otot inrasupinatus dan teres minor%
sehingga menimbulkan adanya dislokasi posterior #9%.
Signiikansi primer dislokasi posterior adalah bah$a hal ini sering terle$atkan
pada pemeriksaan klinis maupun radiologis, sehingga diagnosis "uga terle$atkan
#91%. Dislokasi posterior kronis ditegakkan pada kasus dislokasi apapun yang
terdiagnosis 9 minggu paska trauma.
Diagnosis mungkin terlambat karena temuan radiograis sering menyerupai
normal pada proyeksi anteroposterior sehingga benar'benar diperlukan ke"elian
dalam mengidentiikasi temuan ini #9%. $ixed internal rotation menghasilkan
penampakan @rounded lightbulb pada caput #4%. Gambaran anteroposterior "ugamenun"ukkan adanya pelebaran ruang sendi abnormal, dengan "arak mm
diantara lipatan glenoid anterior dan tepi caput medial #@rim sign% #95%. I(erlap
abnormal caput dan glenoid sering terlihat pada gambaran Grashey. Diagnosis
dapat dengan mudah dikonirmasi dengan gambaran aallace dapat men"adi alternati
#90%. Scapular % view dapat disalah artikan "ika caput yang mengalami dislokasi
posterior di'rotasi internal'kan seolah'olah masih terproyeksi mele$ati glenoid,
sebagai akibatnya, view ini sebaiknya tidak menggantikan axillary view #91%.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
25/37
-esi Hill-Sachs terbalik pada caput humerus atau lesi Bankart terbalik pada
glenoid posterior mungkin menyertai dislokasi glenohumeral posterior. Suatu lesi
Hill-Sachs terbalik dapat dicurigai ketika sebuah garis (ertikal teridentiikasi
paralel terhadap glenoid pada gambaran radiograi #@trough sign% #Gambar /32
#32%. Adanya lesi ini biasanya dikonirmasi pada axillary view tetapi pencitraan Ct
mungkin berguna untuk mengidentiikasi karakteristik cedera tulang.
Gambar /3. Dislokasi glenohumeral posterior pada laki'laki usia 32 tahun dengan
ke"ang terkait alkohol. #a% radiograi Grashey menun"ukkan
o(erlapping abnormal caput dan glenoid serta garis (ertikal #panah%
yang paralel terhadap glenoid #@trough sign% yang menun"ukkan
adanya lesi Hill-Sachs terbalik. #b% 8adiograi aksilar membantu
mengkonirmasi adanya lesi Hill-Sachs yang besar dan terbalik #J%
dimana tepi medial #panah% memunculkan adanya @trough sign
pada pencitraan lain.
-esi Hill-Sachs terbalik atau reverse Hill-Sachs &esion melibatkan kartilago
artikular anterior, dan ukurannya dinilai relati terhadap permukaan artikulardibandingkan lingkar seluruh caput humerus. )kuran reverse Hill-Sachs &esion
diestimasi pada gambaran C: aksial menggunakan metode yang digambarkan
oleh Cicak #9% #Gambar /4%. )ntuk mengukur persentase keterlibatan permukaan
artikular, sebuah garis digambar melalui cortical waist pada tepi anterior dan
posterior permukaan artikular, membatasi anatomic neck . Selan"utnya, permukaan
artikular dibagi men"adi beberapa kuartil dengan garis perpendikular yang
memotong permukaan artikular dan garis 34
2
yang memotong permukaan
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
26/37
artikular anterior. &enanganan tergantung pada ukuran deek dan durasi serta
mempertimbangkan kondisi pasien #9%. Deek yang melibatkan hingga 647
permukaan artikular dapat ditangani dengan closed reduction bila kondisi stabil
dan akut #H 9 minggu se"ak dislokasi ter"adi%, atau dengan open reduction bila
kondisi tidak stabil dan tidak memungkinkan #9%. Bila suatu deek kecil
memerlukan pembedahan, pemindahan subskapularis biasanya dipilih #9%. Deek
yang melibatkan 64'427 area permukaan sering ditangani dengan pemindahan
tuberculum minus ke area deek, sementara artroplasti bahu lebih sering dilakukan
pada deek yang luasnya lebih dari 427 area permukaan #9%.
Gambar /4. 'everse Hill-Sachs &esion pada laki'laki usia 96 tahun dengan
dislokasi bahu posterior bilateral setelah mengalami ke"ang. )ntuk
mengestimasi ukuran deek pada gambaran C: aksial menggunakan
metode yang dikembangkan oleh Cicak, garis hitam padat telah
digambar diantara tepi anterior dan posterior permukaan artikular
semicircularis. Garis putus'putus ber$arna putih membatasi 427
permukaan sendi dan garis hitam putus'putus 342 membatasi 647.
adi, pada kasus ini deek mengenai rata'rata 647 hingga 427
permukaan artikular caput humerus menurut teknik Cicak.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
27/37
Glenoid posterior sering mengalami cedera (erupa dislokasi bahu posterior
#lesi Bankart terbalik% tetapi cedera ini "arang menyebabkan instabilitas #9%.
-ebih "auh lagi, Mri sering tidak diperlukan, karena cedera "aringan lunak "arang
muncul bersamaan dengan dislokasi posterior #9%. Bila dicurigai terdapat cedera
kapsular atau labrum, maka artrograi M8 dapat dilakukan pada kondisi non'
emergensi.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
28/37
PROSESUS GLENOID DARI SKAPULA
Dibandingkan dengan tipe cedera yang didiskusikan sebelumnya, raktur
skapula "arang ter"adi, merepresentasikan kurang dari /7 dari semua rakturekstrimitas #5%. Fraktur skapula sering ter"adi pada keadaan trauma dada dengan
energi tinggi, sehingga pada kasus seperti ini harus di$aspadai oleh klinisi untuk
menge(aluasi cedera yang lain. Cedera multiple bersamaan "uga dapat ter"adi dan
dapat ditemukan pada cedera dada, pel(is dan organ internal #3/%. Cedera
neuro(askuler yang sebagian besar melibatkan ple
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
29/37
Mengukur dislokasi medial dari prosesus
glenoid dari badan skapula
Mengukur le(el angulasi pada le(el raktur
glenoid
Mengukur le(el angulasi pada le(el raktur
body skapular
Ada tidaknya tempat lain dimana terdapat
disrupsi SSSC
&osisi humeral headSubluksasi atau dislokasi pada sendi
glenohumeral
Komplikasi dari raktur glenoid mencakup malunion, delayed union dan
nonunion #39%. &erubahan degenerati a$al atau instabilitas dapat ter"adi
mengikuti raktur intraartikuler #33%, sedangkan keluhan dari berkurangnya
kekuatan atau mobilitas lebih sering ter"adi pada kasus dengan raktur leher
glenoid #34%.
Fraktur I$traart"ku#er Dar" F!a G#e$!"&
Fraktur intraartikuler dari ossa glenoid membutuhkan iksasi secara operasi.
Bedah ortopedi menggunakan sistem yang dideskripsikan oleh +deberg untuk
klasiikasi morologis dari cedera ini #Gambar /% #33%.
Fraktur tipe + adalah raktur secara (ertikal dari anterior atau posterior glenoid
rim dan lebih besar daripada lesi Bony Bankart #Gambar /1%. Fraktur ter"adi pada
benturan secara lateral kepala humeral pada glenoid rim.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
30/37
Gambar /. Gambar ilustrasi dari klasiikasi raktur intraartikuler ossa glenoid.
Fraktur tipe + melibatkan anterior #+a% atau posterior #+b% dari glenoid
rim. Fraktur tipe ++'+= trans(ersal melalui glenoid dan keluar secara
lateral #++%, superior #+++% atau medial #+=% skapula. Fraktur tipe =
adalah kombinasi dari tipe ++'+= termasuk lateromedial #=a%,
superomedial #=b% dan superolateromedial #=c% ekstensi skapular.
Fraktur tipe =+ sangat comminuted pada permukaan artikuler dan
biasanya tidak dapat diperbaiki.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
31/37
Gambar /1. Fraktur unstable u"ung anterior glenoid #+deberg tipe +a% pada $anita
berusia 1 tahun setelah mengalami "atuh. #a% 9D (olume C:
menu"ukkan ragmen #$arna kuning% , terdapat 647 permukaan
artikular glenoid terotasi dan dislokasi 4 mm. #b% radiogra
aksilermenun"ukkan anterior subluksasi kepala humeral relatiterhadap glenoid, temuan yang mengindikasikan instabilitas sendi
glenohumeral.
Fraktur tipe ++'+= adalah raktur intraartikuler trans(ersal yang keluar melalui
lateral, superior dan medial skapular border secara berurutan. Sedangkan raktur
tipe = adalah kombinasi dari tipe ++'+= #Gambar /5 dan /0%. :ipe +++ dan = paling
sering diikuti oleh in"ury kedua pada SSSC menghasilkan @loating shoulder
yang sangat tidak stabil #33%.
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
32/37
Gambar /5. Fraktur comminuted intraartikular glenoid #+deberg tipe =c% pada
laki'laki 61 tahun mengalami kecelakaan sepeda. 9D (olume C:
menun"ukkan raktur minimal dislokasi pada ossa glenoid #panah
kuning%, communition dari natas lateral skapular #panah putih% dan
ekstensi raktur yang melalui medial border skapula #panah hitam%.
Fragmen yang terdapat glenoid dan prosesus coracoid terdislokasi
anteromedial relati terhadap body skapula. :emuan ini konsisten
dengan +deberg tipe =a. &asien "uga mengalami raktur shat kla(ikula
#tidak terlihat%, temuan yang mengindikasikan @ floating shoulder .
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
33/37
Gambar /0. Fraktur intraartikuler comminuted dari glenoid #+deberg tipe =c% pada
laki'laki berumur /0 tahun stelah mengalami kecelakaan sepeda
motor. 9D (olume C: menun"ukkan garis raktur meman"ang
mele$ati ossa glenoid #panah putih%, lateral skapular border #panah
hitam%, skapula superior #kepala panah%, dan medial skapular border
#panah kuning%, temuan yang konsisten dengan +deberg tipe =c.
Fraktur tipe =+ sangat comminuted pada permukaan artikuler. :ipe raktur ini
sering tidak dapat direkonstruksi dan ditatalaksana secara nonbedah untuk
mempertahankan sot tissue support yang tersisa.
)ntuk tipe raktur +'=, iksasi pembedahan sangat disarankan pada raktur
intraartikuler dengan instabilitas #untuk mencegah rekurensi dislokasi% atau
inkongruenitas dari sendi #untuk mencegah degenerasi prematur% #3%. Secara
umum, raktur tipe + paling sering disertai raktur ossa glenoid yang disertai
instabilitas glenohumeral. Gap artikuler atau step o dapat terlihat pada tipe
raktur apapun, sedangkan kriteria displacement untuk pembedahan antara 9mm'
/2mm pada beberapa literatur #39,33%. C: dengan rekonstruksi 9D sangat
membantu untuk menggambarkan keparahan, namun umumnya diindikasi saat
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
34/37
artikuler step o terlepas saat diradiograi, karena raktur nondislokasi
intraartikuler umumnya ditatalaksana nonbedah.
+nstabilitas dapat diprediksi secara radiologis "ikaE
/. *umeral head tidak terletak secara konsentris di dalam glenoid ossa saat
radiograi atau C:
6. Fraktur dislokasi se"auh /2mm atau lebih
9. oint reduction tidak dapat di maintenance, atau
3. Fraktur melibatkan setidaknya L bagian dari anterior glenoid atau /9 dari
posterior glenoid #33%. Beberapa penulis menga"ukan 627'927
keterlibatan dari bagian glenoid ossa sebagai patokan indikasi instabilitas
sehingga hal tersebut hanya indikati #39%.
Fraktur Ektraart"ku#er Dar" Le(er G#e$!"&
Saat raktur meluas secara (ertikal melalui leher glenoid, baik itu melibatkan leher
anatomis #lateral ke prosesus coracoid% maupun leher surgical #medial ke prosesus
coracoid%, raktur pada leher surgical lebih sering ter"adi #Gambar 6/% #34%. C:
dan rekonstruksi 9D akan sangat membantu dalam mengkarakterisasi raktur pada
leher glenoid.
Gambar 62. Fraktur pada leher anatomis glenoid dan prosesus coracoid pada laki'
laki 36 tahun karena kecelakaan sepeda motor. 9D (olume rendering
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
35/37
C: menun"ukkan raktur tumbukan dari body skapula meman"ang
secara (ertikal melalui leher glenoid anatomis #panah% dan keluar
melalui prosesus coracoid. &rosesus coracoid "uga terpisah #kepala
panah%.
:idak ada kriteria yang umum diterima untuk operasi pada raktur
ekstraartikuler leher glenoid, dengan berbagai macam indikasi pada berbagai
small case series #39%. Fraktur leher glenoid anatomis umumnya bersiat
unstabletidak stabil, sehingga sebagian besar pasien dioperasi #34%. Fraktur leher
glenoid surgical ditatalaksana berbeda'beda tergantung dari dislokasi, dimana
sebagian besar raktur terdislokasi kurang dari / cm dan bersudut kurang dari 322
dan ditatalaksana secara nonoperasi. Fraktur dislokasi lebih dari / cm dan sudut
lebih dari 322 pada plana coronal dan trans(ersal hanya ter"adi pada /27 kasus
#34%, dimana dibutuhkan operasi terutama pada pasien yang masih muda dan akti
#34%.
Disrupsi double pada SSSC "uga sangat disarankan untuk operasi iksasi. *arus
diingat kembali bah$a lengan memiliki koneksi oseus dengan badan melalui
sendi glenohumeral yang berhubungan dengan kla(ikula dan sendi
sternokla(ikular (ia ibro osseus SSSC. Sehingga satu cedera pada SSSC dapat
mengakibatkan sendi glenohumeral yang sangat tak stabil #34,31%. Bentuk loating
shoulder paling sering adalahraktur leher glenoid bersamaan dengan raktur shat
kla(ikula #Gambar 66% #31%. Gra(itasi dan otot humeral menarik humerus dan
glenoid ke arah inerior dan medial #31%. Komplikasi mungkin ter"adi saat a% satu
komponen yang cedera #paling sering raktur skapula% o(erlooked, sehingga
mana"emennya konser(ati pada cedera yang lain atau b% clinical importance dari second in"ury tidak dikenali. Fiksasi secara operasi sangat dian"urkan untuk
mengembalikan tabilitas, $alaupun masih kontro(ersial apakah satu atau kedua
raktur yang harus diperbaiki #35%.
Gambar 6/. Fraktur dari leher surgical glenoid dengan kerusakan SSSC pada laki'
laki 6/ tahun pada kecelakaan kendaraan bermotor. 8adiograi A&
shoulder menun"ukkan raktur leher glenoid #panah hitam% dengan
dislokasi medial ragmen tulang yang terdapat ossa glenoid dan
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
36/37
prosesus coracoid. #C% raktur tambahan terlihat meman"ang dari dasar
prosesus acromion #panah putih%, dan garis acromiokla(ikular "oint
terlihat lebar. :emuan ini mengindikasikan tiga lokasi disrupsi SSSC
dan mengindikasikan loating shoulder.
Gambar 66. Floating shoulder pada laki'laki berusia 6 tahun yang mengalami
cedera kecelakaan sepeda motor. 8adiogra A& dari shoulder
menun"ukkan raktur dari leher surgical glenoid #panah% dengan
raktur shat midcla(ikular disaat bersamaan #kepala panah%, temuan
yang sering pada konigurasi loating shoulder
-
8/17/2019 Translate Jurnal Fix [122313]
37/37
&ada kenyataannya, raktur skapular secara skapular yang meman"ang dari
inerior korteks dari leher glenoid ke medial skapular body, membagi skapula
men"adi dua #superior dan inerior% bukan merupakan raktur glenoid. Fraktur ini
merespon baik terhadap mana"emen nonoperasi karena tidak melibatkan glenoid
dan SSSC #34%.
KESIMPULAN
Cedera pada bahu sering ter"adi pada seting ga$at darurat. Diagnosis yang
sering adalah #a% raktur pada proksimal humerus pasien dengan osteoporosis dan
#b% dislookasi glenohumeral. Fraktur scapular yang melibatkan ossa glenoid,
glenoid neck dan SSSC "arang namun penting untuk dikenali karena
membutuhkan penanganan operati. Guideline dalam pelaporan cedera bahu
memastikan inormasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan medis
telah tersampaikan.