transformasi ekonomi komunitas...

27
Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsari I Wayan Ruspendi Junaedi Satya Wacana University Press 2014

Upload: dinhkiet

Post on 28-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsari

I Wayan Ruspendi Junaedi

Satya Wacana University Press

2014

Page 2: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

ffiPERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

ll\i\/li:t:i 1'A5 lt!1l5ll;\ -\rr\ 1.1r .:1 1'1',\t f itlt i)il,'r:rir,rr rr all \: r:'rrt:l )i), i l

lrrr,r i, rq:l:. l;r,i,:r,":ir:

i r p ll.lr'li i') .j i I. i ir. ii'l':lI j l l.i.j 1

l,rr:rii, iiir,rr'..ii,rrir:r.ri;r ,'j,,: irli;r:.r./iii;i,,i,.'rj 'r' r,ii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Fakultas

Judul Disertasi

Pembimbing

I WAYAN RUSPENDI JUNAEDI

902008006 Email : [email protected]

PROCRAM PASCASARJANA Program Studi : DOKTOR STUDI PEMBANGUNAN

TRANSFORMASI EKONOMI KOMUNITAS BLIMBINCsARI

l. Marthen L. Ndoen, 5E., MA., Ph.D.

2. Prof .lr. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D.3. Neil Semuel Rupidara, 5E., M.5c., Ph.D.

Dengan ini menyatakan bahwa:

i. Hasil karya yang saya serahkan ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan Selar

doktor baik di Universitas Krisien Satya Wacana maupun di institusi pendidikan lainnya.

2. Hasil karya saya ini bukan saduran/terjemahan melainkan merupakan gagasan, rumusan, dan hasil

pelaksanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan

pembimbing akademik dan narasumber penelitian.

3. Hasil karya saya ini merupakan hasil revisi terakhir setelah diujikan, yang telah diketahui dan

disetujui oleh pembimbing.

4. Dalam karya saya ini tidak terdapat karya aiau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan

orang lain, kecuali yang digunakan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari terbukti ada penyimpangan

dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa

pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya saya ini, serta sanksi lain yang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Universitas Kristen 5atya Wacana.

Salatiga,

Itr

Lt ."',r,u -irii

Page 3: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

ffiSaya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

Fakultas

I WAYAN RUSPENDI JUNAEDI

Judul Disertasi : TRANSFORMASI EKONOMI

Dengan ini saya menyerahkan hak non-ekslusif" kepada Perpustakaan Universitas - Universitas Krisien

Satya Wacana untuk menyimpan, mengatur akses serta melakukan pengelolaan terhadap karya saya ini

dengan mengacu pada ketentuan akses tugas akhir elektronik sebagai berikut (beri tanda pada kotak

yang sesuai):

ffi a. Saya mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan| | Universitas, dan/atau portal CARUDA.

I I b 5aya tidak mengijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan

Universitas, dan/atau portal CARUDA. ''"k

;t, Hak yang tidak terbatas hanya bagi satu pihak saja. Pengajar, peneliti, dan mahasiswa yang menyerahkan hak non-eksklusifkepada Repositori:

i Perpustakaan Universitas saat mengumpulkan hasil karya mereka masih memiliki hak copyright atat karya tenebut.

'.r,,,, Hanya akan menampilkan halaman judul dan abstrak. Pilihan ini harus dilampiri dengan penielasan/alasan teftulis dari pembimbing Dkertasi

: dan diketahui oleh pimplnan fakultas (dekan/kaprogdi).

902008oo6

PRO6RAM PASCASARJANA

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

Ii \ I \'I RSi i"t ! ii lilS l'l:\ .-!,\ ]'1 .'\ \r'''\ (l 1 \.'\li. l);1,,,;:ti',rrr ;/ i{) :::r:rLii.r ri-)'; i l

l,;r.r r,'r'1 1 . irflinj|ir.l'lclP. l;.1()i'l ill.li:, f:r>;. i;ll'p5.i.li 1.ji

irrrrrii:lilrur.,.i,;irir::.Lri,,t.i,ir:irtir,:,/,/lllrr;iir.ll:rr.i'rli;

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

Email : [email protected]

Program 5tudi : DOKTOR STUDI PEMBANCUNAN

KOMUN ITAS BLIMBINGSARI

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

rt - trjl-'!l i''Salatiga, :i,:.1..i. :...... ...:.........

H-A'I Wayan Ruspendi Junaedi

Mahasiswa

Mengetahui,

Marthen L. Ndoen, 5E., MA., Ph.D.Promotor

:IL,.'t i,t ih: l:il:ii :,,\!; Iii'iliir,: ; :'i :::

Page 4: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

Nama

NIM

Progdi

Disertasi

LEMBAR PENGESAHAN

I WAYAN RUSPENDI JUNAEDI

9020098005

Doktor Studi Pembangunan

TRANSFORMASI EKONOMI KOMUNITAS BLIMBINCSARI

Menyetujui,

Marthen L. Ndoen. SE. Ph.D.Promotor

MA

L. Ndoen. SE.. MA.. Ph.D.Program Pascasarjana UKSW

Dinyatakan lulus tanggal: 15 Desember 2014

Page 5: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

Katalog Dalam Terbitan 306.3095986 Jun Junaedi, I Wayan Ruspendi t Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsari / I

Wayan Ruspendi Junaedi.-- Salatiga : Satya Wacana University Press, 2014.

xxiii, 219p. ; 24 cm.

ISBN 978-602-1047-002

1. Economics--Social aspects--Indonesia--West Bali 2. Rural development--West Bali 3. Community churches--West Bali 4. Community development--West Bali I. Title

ISBN 978-602-1047-002 © I Wayan Ruspendi Junaedi All rights reserved. Save exception stated by the law, no part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature, or transmitted in any form or by any means elctronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial transcription, without the prior written permission of the author, application for which should be addressed to author.

Diterbitkan oleh: Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya Wacana Jln. Diponegoro No 52-60 Salatiga 50711 Telp. (0298) 321212 ext. 229 Fax (0298) 311995

Page 6: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

Universitas Kristen Satya Wacana

Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsari

DISERTASI

Diajukan untuk memperoleh gelar Doktor

Di Universitas Kristen Satya Wacana. Disertasi ini telah dipertahankan dalam ujian terbuka

Program Pascasarjana Doktor Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,

yang dipimpin oleh Rektor Magnificus: Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D

pada hari Senin, 15 Desember 2014 pukul 10.00 WIB di Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro 52-60 Salatiga 50711

Oleh :

I Wayan Ruspendi Junaedi

Lahir di Badung, Bali-Indonesia

Page 7: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

Promotor: Marthen L. Ndoen, SE., MA., Ph.D. Ko Promotor: Neil Semuel Rupidara, SE., MA., Ph.D Prof. Ir. Danny Manongga, M.Sc., Ph.D Penguji: Dr. Gatot Sasongko SE., M.Si Marwata, SE., M.Si., Akt., Ph.D Titi Susilowati, S.Pd., MA., Ph.D

Page 8: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

v

Daftar Isi Daftar Isi........................................................................................................... v Daftar Gambar ................................................................................................. ix Daftar Tabel...................................................................................................... x Glosari ............................................................................................................. xi Kata Pengantar ............................................................................................... xv Abstrak ........................................................................................................ xxiii BAB SATU PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 Pembangunan dan Transformasi Sosial Ekonomi ............................................. 3 Struktur Penulisan ......................................................................................... 13 BAB DUA CATATAN DARI LAPANGAN ...................................................................... 17 Pendahuluan .................................................................................................. 17 Mengapa Komunitas Desa Blimbingsari ......................................................... 18 Menuju Lokasi Penelitian ............................................................................... 19 Penelitian di Desa Blimbingsari...................................................................... 20 Membuka Relasi ............................................................................................. 21 Mendapat Fasilitasi Kepala Desa ..................................................................... 22 Membangun Komunikasi dan Peralatan Penelitian........................................ 23 Proses dan Dinamika serta Etika Pengumpulan Data Lapangan ..................... 24 Lokasi Penelitian ............................................................................................ 25 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 26 Analisis Data................................................................................................... 30 Penutup .......................................................................................................... 31 BAB TIGA KEMAJUAN DESA BLIMBINGSARI ............................................................. 33 Pengantar ....................................................................................................... 33 Kondisi Geografis ........................................................................................... 34 Luas Area dan Guna Lahan ............................................................................. 35

Page 9: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

vi

Kependudukan ................................................................................................ 38 Pekerjaan dan Jenis-jenis Wirausaha Blimbingsari ......................................... 39

Peternak Ayam ........................................................................................ 40 Pertanian dan Perkebunan ....................................................................... 41 Seni dan Budaya ....................................................................................... 41

Blimbingsari Sebagai Desa Kristen .................................................................. 43 Niti Graha ....................................................................................................... 46 Enjungan (Wilayah) ........................................................................................ 46 Gereja Pniel Blimbingsari ............................................................................... 48 Kuri Agung ..................................................................................................... 49 Simbol Kuri Agung Blimbingsari .................................................................... 50 Giri Astina Raga .............................................................................................. 51 BAB EMPAT DARI MAYORITAS MENJADI MINORITAS ............................................... 53 Pengantar ........................................................................................................ 53 Sejarah Migrasi ............................................................................................... 53 Dari Hindu ke Kristen ..................................................................................... 55 Berawal dari Kuburan ..................................................................................... 59 Migrasi ke Blimbingsari .................................................................................. 64 Proses Migrasi ................................................................................................. 72 Kesimpulan ..................................................................................................... 76 BAB LIMA MENGUBAH HUTAN MENJADI LAHAN PERTANIAN, PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN ...................................................................................... 79 Pengantar ........................................................................................................ 79 Kinerja Kepemimpinan ................................................................................... 79 Peran Pemimpin dalam Proses Membuka Hutan Blimbingsari ....................... 82 Proses Membuka Lahan Pertanian .................................................................. 88 Sawah dan Ladang: Lahan Produktif ............................................................... 91 Integrasi Sosial di Blimbingsari ....................................................................... 92 Perluasan Pemukiman: Ambyarsari dan Parigi ............................................... 95 Dari Pertanian ke Perkebunan dan Peternakan .............................................. 99 Pengembangan Ekonomi dan Konflik Warga ............................................... 103 Kesimpulan ................................................................................................... 103

Page 10: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

vii

BAB ENAM MENJADI DESA WISATA ............................................................................105 Pengantar ......................................................................................................105 Angkatan Muda Semakin Banyak Meninggalkan Desa Blimbingsari ............105 Daya Tarik Kota (Urbanisasi) ........................................................................107 Menjadi Desa “Makmur” ...............................................................................108 Pembangunan Pemipaan Air Tepat Guna, Blimbingsari ...............................109 Upaya-Upaya Terwujudnya Air Bersih di Blimbingsari ................................111 Sempat Terhenti ............................................................................................113 Dampak Pemipaan Air Bersih Tepat Guna ....................................................114 Blimbingsari Menjadi Desa Wisata ................................................................118 Upaya-Upaya Mewujudkan Desa Wisata.......................................................128 Komite Pariwisata .........................................................................................129 Kerja Sama Desa dengan Sekolah Pariwisata Dhyana Pura ...........................130 Menggerakkan Partisipasi Warga Memperbaiki Kamar-Kamar Rumah Warga Blimbingsari .......................................................................................132 Konflik Warga Pemilik Guest House .............................................................133 Memperbaiki Struktur Sekaa Gamelan dan Menambah Alat Seni Budaya Desa Blimbingsari ..........................................................................................134 Upah Penabuh Gamelan ................................................................................136 Kamben Bali dan Udeng: Sebuah Kontekstualisasi ........................................136 Kesimpulan....................................................................................................138 BAB TUJUH TRANSFORMASI EKONOMI KOMUNITAS BLIMBINGSARI ...................141 Pengantar ......................................................................................................141 Transformasi Desa Blimbingsari ....................................................................141 Dari Transformasi Sosial ke Transformasi Ekonomi ......................................142 Proses Transformasi Desa Blimbingsari ........................................................144 Hasil Transformasi.........................................................................................146 Ekonomi Kreatif dan Desa Wisata .................................................................151 Peran Pemimpin dalam Transformasi Ekonomi ............................................153 Model Transformasi Ekonomi .......................................................................159 Kesimpulan....................................................................................................164 BAB DELAPAN KESIMPULAN ..............................................................................................165

Page 11: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

viii

Pendahuluan ................................................................................................. 165 Peran Kepemimpinan dalam Transformasi Sosial Ekonomi .......................... 167 Sumbangan Penelitian .................................................................................. 178 Penelitian yang Akan Datang........................................................................ 179 Daftar Pustaka ............................................................................................... 181 Lampiran ....................................................................................................... 193

Page 12: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

ix

Daftar Gambar

Gambar 2.1. Peta Pulau Bali Diambil dari Google Earth ................................ 26 Gambar 3.1. Desa Blimbingsari Berbentuk Salib ............................................ 34 Gambar 3.2. Pusat Desa Saat Pagi Hari yang Sejuk ......................................... 35 Gambar 3.3. Peta Pulau Bali dan Kabupaten-Kabupaten yang Ada di Bali ..... 36 Gambar 3.4. Peta Kabupaten Jembrana .......................................................... 38 Gambar 3.5. Jenis Usaha Blimbingsari ............................................................ 40 Gambar 3.6. Contoh Enjungan ....................................................................... 47 Gambar 3.7. Gereja Blimbingsari Mirip Pura ................................................. 49 Gambar 3.8. Kulkul Desa Blimbingsari ........................................................... 49 Gambar 3.9. Foto Kuri Agung Blimbingsari ................................................... 50 Gambar 5.1. Gambar Pembagian Tanah Blimbingsari .................................... 86 Gambar 5.2. Pohon Kayu Blimbing ................................................................ 87 Gambar 5.3. Awal Pembukaan Lahan Produktif ............................................ 89 Gambar 6.1. Sumber Air Grojogan Blimbingsari ...........................................111 Gambar 6.2. Peta Sumber Air Dari Grojogan Sampai ke Ladang/Kebun........113 Gambar 6.3. Denah Desa Wisata Blimbingsari, Kecamatan Melaya,

Kabupaten Jembrana, Bali .........................................................122 Gambar 6.4. Denah Sket Jalur Treking, Desa Wisata Blimbingsari,

Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali .........................123 Gambar 6.5. Denah Sket Jalur Treking, Blimbingsari-Ekasari-Palasari,

Desa Wisata Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali ...........................................................................124

Gambar 6.6. Denah Pariwisata, Desa Wisata Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali ...........................................125

Gambar 6.7. Struktur Organisasi Komite Pariwisata Blimbingsari ................129 Gambar 6.8. Para Tamu Menari Bersama-sama Penari Blimbingsari .............135 Gambar 7.1. Kerangka Logis Temuan Penelitian ...........................................161 Gambar 7.2 Teori Jim Collins ‘Good to Great’ ...............................................163

Page 13: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

x

Daftar Tabel

Tabel 3.1. Data Agregat Kependudukan Desa Blimbingsari ............................ 38 Tabel 4.1. Nama-Nama Perintis Pertama yang Masuk ke Blimbingsari ........... 73 Tabel 5.1. Angkatan Kedua yang Berangkat pada Bulan Januari 1940 ............ 83 Tabel 5.2. Nama-Nama Perintis yang Menerabas Hutan Ambyarsari ............. 96 Tabel 6.1. Jenis-Jenis Wirausaha di Blimbingsari .......................................... 127 Tabel 7.1. Perubahan pada Desa Blimbingsari ............................................... 148

Page 14: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xi

Glosari AWIG-AWIG: acuan hukum normatif yang mendasari tatanan dan proses kehidupan sosial, budaya dan religi dari masyarakat (krama) desa adat di Bali, atau yang sekarang dikenal dengan nama desa Pekraman. Jadi awig-awig ini kurang lebih bisa disejajarkan dengan semacam konstitusi yang berlaku bagi desa adat, yang substansinya memuat berbagai ketentuan atau aturan tentang pelaksanaan kehidupan sosial kemasyarakatan dan keagamaan di perdesaan di Bali. BANJAR: kesatuan masyarakat desa di Bali yang strukturnya berada di bawah desa adat. DESA ADAT/DESA PEKRAMAN: desa adat atau yang sekarang ini lebih dikenal dengan desa Pekraman adalah desa asli di Bali yang keberadaannya bisa ditelusuri sejak jaman kuno, jauh sebelum Bali mendapatkan pengaruh dari luar (Kerajaan di Jawa) yaitu sekitar abad 9. Pada jaman itu masyarakat desanya disebut dengan nama “kraman”, sedangkan tempat atau wilayah di mana kraman tinggal disebut “desa”, sehingga tempat para kraman tinggal di suatu tempat itu disebut desa Pekraman. KAHYANGAN DESA/KAHYANGAN TIGA: suatu bentuk bangunan pura yang didirikan di wilayah suatu desa sebagai tempat bagi masyarakat desa melakukan upacara pemujaan kepada Tuhannya. Pura kahyangan desa pada abad ke 11 berkembang menjadi kahyangan tiga, yang terdiri dari tiga bangunan pura suci yang harus ada dalam desa adat/Pekraman di Bali, yaitu pura desa atau pura balai agung, pura puseh, dan pura dalem. Pura desa atau pura balai agung adalah pura tempat pemujaan kepada Dewa Brahma sebagai representasi dari sifat Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) sebagai Maha Pencipta; pura puseh adalah pura tempat pemujaan terhadap Dewa Wisnu sebagai representasi dari sifat Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan

Page 15: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xii

Yang Maha Esa) sebagai Maha Pemelihara; dan pura dalem adalah pura tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa sebagai representasi dari sifat Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) sebagai Maha Perusak (mengembalikan yang ada menjadi tidak ada/pralina). KRAMA DESA/KRAMAN: warga desa adat atau desa Pekraman, yang keanggotaannya terkait dengan posisinya sebagai kepala keluarga (sudah menikah) dari suatu rumah tangga di desa. PALEMAHAN: konsep yang berkaitan dengan masalah tanah atau alam. Palemahan diambil dari suku kata lemah, yang artinya tanah atau alam. Bersama dengan konsep parhyangan dan pawongan, ketiganya menjadi unsur dari konsep Tri Hita Karana, yaitu gagasan yang memberikan arti penting bagi keberadaan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan alam (palemahan) dan manusia dengan sesama manusia (pawongan), agar manusia bisa mencapai kehidupan yang bahagia. PARHYANGAN: konsep yang berkaitan dengan masalah Ketuhanan. Parhyangan berasal dari suku kata Hyang, yang artinya Tuhan. Bersama dengan konsep palemahan dan pawongan, ketiganya menjadi unsur dari konsep Tri Hita Karana, yaitu gagasan yang memberikan arti penting bagi keberadaan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan alam (palemahan) dan manusia dengan sesama manusia (pawongan), agar manusia bisa mencapai kehidupan yang bahagia. PAWONGAN: konsep yang berkaitan dengan masalah manusia. Pawongan berasal dari suku kata Wong, yang artinya manusia. Bersama dengan konsep palemahan dan parhyangan, ketiganya menjadi unsur dari konsep Tri Hita Karana, yaitu gagasan yang memberikan arti penting bagi keberadaan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan (parhyangan), manusia dengan alam (palemahan) dan manusia dengan sesama manusia (pawongan), agar manusia bisa mencapai kehidupan yang bahagia.

Page 16: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xiii

PERBEKEL: sebutan untuk kepala desa di Bali. Sekarang sebutan perbekel digunakan untuk sebutan bagi kepala desa dinas; sedangkan kepala desa adat/pakraman disebut bendesa. SEKE/SEKEHE:kesatuan organisasi masyarakat yang ada di desa adat di Bali yang dibentuk untuk suatu tujuan khusus/tertentu (misalnya perkumpulan para penabuh gamelan/seke gong, perkumpulan menanam padi/seke memula, dan lain sebagainya sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat desa). SUBAK: suatu kelembagaan masyarakat pemakai air yang mengatur sistem mekanisme pengelolaan air irigasi sawah di Bali. Subak dipimpin oleh ketua subak yang disebut Klian Subak atau Pekaseh. Saat ini organisasi subak ada dua macam, yaitu subak sawah (subak) dan subak kebun (subak abian). TABUH RAH: tabuh rah adalah bahasa Bali, yang pengertiannya kurang lebih adalah taburan darah binatang korban yang dilaksanakan dalam rangkaian upacara agama (yadnya). Cara penaburan darah ini dilaksanakan dengan menyembelih atau perang satha (perang ayam/adu ayam); dan darah yang menetes ke tanah dianggap sebagai yadnya, yang artinya pengorbanan atau persembahan. TEMPEK/ENJUNGAN: kesatuan masyarakat desa di Bali yang strukturnya berada di bawah banjar (sedangkan banjar di bawah desa adat). TRI HITA KARANA: pengertiannya diambil dari suku kata; Tri yang berarti tiga, Hita berarti baik, dan Karana berarti sumber. Sehingga secara keseluruhan Tri Hita Karana bermakna tiga sumber kebaikan yang memungkinkan manusia dan masyarakat desa bisa memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin. Agar manusia (dan kemudian, masyarakat) bisa mencapai kehidupan bahagia lahir batin itu maka harus mampu membangun tiga hubungan yang harmonis,

Page 17: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xiv

yaitu hubungan antara: manusia dengan Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha esa); manusia dengan wilayah tempat pemukiman dan alam sekitarnya (wilayah desa/banjar); dan akhirnya manusia dengan sesama manusia. TRIWANGSA: sistem hirarki yang masih terdapat dalam masyarakat Hindu Bali, yang susunannya berdasarkan kasta/varna, yaitu terdiri kasta/varna/golongan brahmana, satria, weisya dan sudra. Tiga golongan yang pertama disebut triwangsa, sedang golongan sudra, disebut non-wangsa.

Page 18: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xv

Kata Pengantar

Dari berbagai kelompok pendatang di Bali Barat, Desa Blimbingsari memiliki ciri khas yang menonjol, yaitu Bali-Kristen dengan kemajuan di bidang ekonomi, kerapian, dan kebersihan desanya. “Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsari” mencer-minkan perkembangan desa Blimbingsari mulai dari transmigrasi/ pembuangan Bali Kristen ke Blimbingsari yang tadinya beragama Hindu menjadi Kristen, ke pembukaan lahan baru untuk pertanian, perkebunan dan peternakan hingga akhirnya Blimbingsari menjadi sebuah desa wisata. Sebagai desa wisata Blimbingsari menggunakan adat istiadat dan budaya Bali dalam kegiatan sehari-hari, membentuk awig-awig adat Kristen terlebih dalam ibadah di Gereja. Pertanyaan pokok yang mendasari research ini adalah mengapa meneliti Blimbingsari?

Banyak sudah yang meneliti tentang Blimbingsari, namun belum tentang transformasi ekonomi komunitas dari desa ‘miskin yang tidak berpengharapan’ menjadi desa ‘maju dan makmur’. Kajian-kajian yang telah dilakukan lebih banyak mengarah pada sejarah terbentuknya desa Blimbingsari dan kontekstualisasi ibadah dengan menggunakan pakaian adat Bali. Dapat dimaklumi karena Desa Blimbingsari mayoritas beragama Kristen berada di tengah-tengah desa Hindu. Hal ini menarik bagi para peneliti, khususnya peneliti kualitatif, mengapa mereka (warga blimbingsari) bisa bertransformasi dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya.

Hasil penelitian yang tersaji dalam buku ini menunjukkan proses transformasi desa Blimbingsari dan faktor-faktor relevan yang mendorong transformasi. Buku ini akan mengungkapkan keunikan para aktor penggerak perubahan dan peran pemimpin mengapa terjadi perubahan tersebut. Seperti diketahui bahwa pada umumnya, mengelola organisasi atau lembaga desa tidak mudah, karena

Page 19: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xvi

kebanyakan pemimpin berhadapan dengan warga dan lembaga yang terbatas sumber daya-sumber dayanya. Namun, studi ini menunjukkan kemampuan pemimpin-pemimpin di desa, dan membangun desanya. Melakukan perubahan menuntut kemampuan para aktor pemimpin di Blimbingsari untuk memotivasi warganya agar bisa berpikir, bertindak dan berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Para aktor yakni, rohaniawan, pemerintah dan warga Blimbingsari melakukan kolaborasi untuk mewujudkan desa yang sejahtera. Kolaborasi ketiga aktor memungkinkan Blimbingsari berubah dari desa ‘miskin yang tidak berpengharapan’ menjadi desa ‘maju dan makmur’.

Pada tahap awal studi ini, saya ingin mengkaji proses terbentuknya desa Blimbingsari. Namun, gagasan-gagasan berkembang seiring dengan proses pengumpulan data di lapangan, sampai terangkat konsep transformasi pada fase analisis akhir. Hal ini akhirnya membuat saya tertarik untuk menelitinya. Keingintahuan saya terhadap perubahan apa yang terjadi di Blimbingsari semakin mendapat tempat. Dalam perjalanannya, tema ini pun mendapat kritik, saran dan masukan. Namun bagaimanapun, kajian transformasi komunitas desa Blimbingsari merupakan sebuah kontribusi dalam kajian-kajian terkait.

Saya menyadari bahwa karya ini banyak dibantu oleh berbagai pihak. Atas keberhasilan ini, saya patut menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak. Karena begitu berharganya pengalaman pembelajaran tersebut, pada kesempatan ini penulis ingin mengung-kapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang membuat penulis semakin mengerti dan bisa menyelesaikan studi dengan baik di UKSW.

Terima kasih pertama saya sampaikan kepada Promotor, Marthen L. Ndoen, SE, MA, Ph. D., bersama dua Ko-Promotor Prof. Danny Manongga Ph.D., dan Neil Semuel Rupidara, SE, M.Sc., Ph.D. Tidak lupa saya juga berterima kasih kepada Prof. DR. Ir. Kutut Suwondo, MS (Alm). Peran mereka sangat luar biasa dalam membimbing dan mengarahkan mulai dari proses, persiapan penelitian hingga penyelesaian disertasi ini. Masa-masa pengolahan data dan penulisan naskah tidak pernah diabaikan. Setiap hari, ketika saya harus

Page 20: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xvii

mencari buku di perpustakaan atau mencari informasi lainnya saat berpapasan dengan mereka pasti ditanya “bagaimana tulisannya?” pertanyaan ini terkesan sederhana tetapi justru bagi saya memiliki makna dorongan yang sangat kuat.

TEN demikian inisial nama dari Marthen L. Ndoen, SE, MA, Ph.D. Sebagai promotor disertasi saya, pengalaman bimbingan bersama beliau terasa berbeda. Saya membagi pengalaman ini menjadi 3 hal penting. Yang pertama, saat saya di Bali dan hendak melamar sebagai mahasiswa doktor PPs-DSP UKSW, beliaulah yang memberi dan membuka jalan bersama Prof. Danny Manongga Ph.D., untuk bisa bertemu dengan Prof. Dr. Ir. Kutut Suwondo MS (Alm), yang saat itu sebagai Direktur PPs-DSP UKSW. Kedua, saat kami kuliah tatap muka bersama-sama dengan mahasiswa lainnya di kelas, beliau selalu mengajar dengan konsisten dan disiplin datang ke kelas kami. Di samping mengajar, beliau juga memberikan banyak tugas-tugas makalah yang harus dikerjakan. Ketiga, berbeda karena beliau mau melayani dan mendampingi mahasiswa bimbingannya khususnya proses ujian kualifikasi, ujian seminar proposal dan disertasi dengan tidak mengenal waktu, bahkan sering saya di-sms dan ditelpon menanyakan perkembangan tulisan saya.

Begitu juga bimbingan dengan Prof. Danny Manongga Ph.D., yang sangat akrab. Beliau selalu memberi masukan, saran, serta kritik yang membangun untuk tulisan saya sehingga tulisan saya menjadi lebih baik dan layak. Kadang-kadang saya juga mampir ke rumah beliau untuk berdiskusi mengenai tulisan disertasi saya ini.

SEM demikian inisial nama dari Neil Semuel Rupidara, SE., M.Sc., Ph.D., ko-promotor dari disertasi saya. Sebagai ko-promotor yang juga menjabat sebagai PR 5 di UKSW, saya tetap merasa beliau seperti ‘teman’ yang sering “diganggu” masuk keluar kantor beliau saat sore hari menjelang beliau pulang kantor dan pagi-pagi sebelum memulai aktivitas kantornya. Saya merasa hal ini jarang ditemui di universitas lainnya. Walaupun sangat sibuk sebagai Pembantu Rektor, saya tetap mendapat banyak ide-ide brilian yang mengarahkan saya ke jalan atau track yang benar.

Page 21: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xviii

Tidak berbeda dengan Prof. Dr. Ir Kutut Suwondo (alm) yang berinisial KUT. Mahasiswa PPs DSP UKSW sangat akrab dengan panggilan tersebut. Beliau sangat perhatian dan memberikan banyak masukan dalam setiap kegiatan baik kuliah maupun ujian. Namun tidak lama beliau bisa membimbing saya. Karena sakitnya, beliau meninggal dunia. Kami, semua mahasiswa, merasa kehilangan. Kami sudah dan sempat merasakan bimbingannya dan itu sangat mengasyikan.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada kedua anggota komisi penguji saya, yaitu bapak Dr. Gatot Sasongko, S.E., MS., dan Marwata SE., M.Si., Akt., Ph.D. Mereka tidak pernah lalai dalam menguji, dari ujian kualifikasi, proposal seminar, ujian kelayakan, ujian tertutup sampai ujian terbuka. Dalam beberapa kesempatan saat saya bertemu dengan mereka, beberapa kalimat yang diucapkan, ‘Pak Wayan, bagaimana tulisannya?’ Kalimat ini membuat saya tertantang, untuk lebih cepat maju ujian. Kritik dan saran keduanya sangat bermanfaat dan saya harus melengkapi dan menyempurnakan disertasi saya.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Ibu Titi Susilowati Prabawa, S.Pd., MA., Ph.D., tidak hanya sebagai anggota komosi penguji independent, namun juga memberikan fasilitas untuk menginap di rumah beliau selama proses terakhir ujian terbuka. Di saat saya mengikuti ujian tertutup sampai ujian terbuka, ibu Titi (panggilannya di kampus) banyak memberi masukan dan saran serta kritik yang begitu bagus sehingga tulisan saya ini menjadi karya yang lebih baik.

Untuk proses pembelajaran selama di UKSW, penulis menghaturkan banyak terimakasih kepada Rektor UKSW, Prof. John Titaley, Th.D, Alm. Prof. Kutut, Prof. Daniel Kameo, Prof. Sony, Prof. Liek, Prof. Christantius Dwi Atmaja, Prof. Danny Manongga, Harry Sunarto SE.,M.Sc, Ph.D. (Dekan FEB), Dr. Soegeng, Dr. Agus., Dr Rully dan Marthen L. Ndoen, Ph.D serta tata usaha, Ibu Ayu, dan Ibu Raras.

Kepada yang tehormat Pdt. Dr. I Ketut Waspada sebagai Ketua Sinode GKPB (Bishop GKPB) dan Majelis Sinode Harian GKPB; Sekum Pdt.I Nengah Suama M.Th., Bendahara Aji Gusti Mustika S.Sos (MSH

Page 22: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xix

GKPB) dan Majelis Sinode Lengkap GKPB, keluarga besar Yayasan Undhira dan terkhusus Pdt. Dr. Wayan Damayana S.Th., M.Si sebagai Ketua Yayasan Dhyana Pura, Bapak Santo SH., sebagai General Sekretaris Yayasan Dhyana Pura, Bapak Rulik SE. Akt. sebagai Bendahara Yayasan Dhyana Pura, serta administrasi dan tata usaha lainya, penulis mengucapkan banyak terima kasih karena sudah diberikan kesempatan untuk studi dan menerima beasiswa studi di UKSW.

Studi lanjut program Strata Tiga (S3) Doktor Studi Pembangunan mungkin tidak akan diikuti tanpa rekomendasi dari pimpinan di tempat saya mengabdi (itu menjadi kenangan dalam hidup saya), yaitu drs. Budi Santoso MM., sebagai ketua STIM Dhyana Pura, Tegal Jaya, Dalung, serta jajarannya (tahun 2008).

Penulis berterimakasih pula untuk Dr. dr. Made Nyandra, Spkj selaku Rektor Undhira, PR 1 Undhira, Bapak Rai Agus Utama, SE., MA dan PR2 Undhira, I Made Darmayasa, MM, saat ini yang juga memberikan saya kesempatan untuk studi lanjut di Program Pasca Sarjana Doktor Studi Pembangunan UKSW, serta memberikan perhatian dan terus mencoba mengingatkan saya akan tugas saya sebagai mahasiswa agar bisa selesai tepat pada waktunya. Begitu juga dosen-dosen dan teman-teman di Kampus Undhira di Tegal Jaya Dalung, yang mensupport saya untuk studi S3.

Berterimakasih pula untuk I Made John Ronny sebagai Kepala Desa Blimbingsari yang telah menerima saya sebagai saudara dan memberi jalan-jalan untuk bertemu dengan para informan. Waktu dan tenaganya sangat membantu bahkan kadang-kadang saya sering menelpon dan bbm untuk masalah data di lapangan agar saya bisa cepat dalam menyelesaikan disertasi ini. Dan juga, aparat pemerintah lainnya seperti kelian desa, kelian banjar, dan bandesa adat Blimbingsari. Tidak lupa juga kepada informan yang sudah meluangkan banyak waktu dan pikirannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Seringkali juga saya meminjam ruangan dan internet kantor desa dan aparat pemerintah desa Blimbingsari, agar saya bisa mereview dan mengerjakan laporan wawancara dan hasil observasi saya.

Page 23: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xx

Pdt. Ketut Suyaga Ayub, STh., MBA sebagai Ketua Majelis Jemaat Pniel Blimbingsari dan sekaligus sebagai informan kunci dalam pengumpulan data dan membuka jalan baru untuk bisa bertemu dengan para pengusaha dan informan lainnya saya haturkan banyak terimakasih atas waktu dan tenaganya. Seringkali saya menelpon dan menggunakan media email dan bbm untuk mengecek validitas data yang saya kumpulkan. Begitu juga dengan semua jemaat dan Majelis Jemaat Pniel Blimbingsari, khususnya pak Muspa yang mengantar saya ke gunung Klatakan untuk melihat irigasi air tepat guna dan tempat pembuatan sumur bor Blimbingsari. yang pada akhirnya semua pihak membantu saya dalam menyelesaikan disertasi saya ini.

Ucapan terima kasih juga buat Mahasiswa PPs-DSP angkatan 2008 UKSW yang telah banyak meluangkan waktu untuk membaca dan memberi masukan sehingga disertasi menjadi sempurna. Kesemuanya saya lakukan bersama rekan-rekan seangkatan di kelas secara rutin selama tiga semester. Untuk itu terima kasih kepada Yulianto (Lampung), Sr. Helena (Bogor), Sr. Susan (Bogor), Mbak Woro (Semarang), Pdt. Wayan Damayana (Bali), Om Pieter (Ambon), Om Tontji Soumokil, (Ambon), Om Berry (Papua), Om Alex (Papua), dan mas Didit (Jakarta). Termasuk Bang Johnson Dongoran (Dosen FEB) dan Mbok Rai, Pak Dharma P., Ibu Sri S., Ibu Mamik, Om Pieter Sugiyono, Om Anton Belle, Pak Vincent, Ibu Danie Siliwolu, Ari Herdiyanto, Mas Aditya dan Mbak Shanti, dan semua rekan-rekan (baik angkatan sebelum dan sesudah kami) di PPs DSP UKSW yang tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu.

Ucapan terimakasih disertai penghargaan juga saya sampaikan kepada tiga pimpinan Fakultas di lingkungan UKSW. Harry Sunarto, SE.,M.Sc, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Prof. Danny Manongga Ph.D sebagai Dekan FTI saat itu, serta Ibu Bertha selaku Dekan Fakultas Psikologi. Dalam beberapa tahun terakhir ini, saya diberi kesempatan untuk tampil mengaplikasikan ilmu di depan kelas dan memberikan perkuliahan bagi mahasiswa FEB, FTI dan FPsi terkait dengan bidang dan kompetensi keilmuan yang saya miliki, yaitu matakuliah ‘manajemen SDM, konflik manajemen, Jejaring bisnis dan manajemen dan organisasi, serta technopreneurship’.

Page 24: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xxi

Kepada keluarga besar Alm. Nyoman Sukartika di Bali, mama Ibu Ayu Adi, kakak-kakak penulis Mbok Sri Wahyuningsih, Bli Yus Maha Setia, Bli Suserah D., dan semua ipar-ipar saya (Mas Sestu, Mbok Arsani, Mbok Arini, dan Tu Diah), penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang besar. Untuk Alm. Papa dan Mama saya dan keluarga besar istri saya (Sikak Daddy, Nini Mama, Om Gus Herman dan Aunty Alisia, Om Yansen dan Aunty Sisi) yang telah mendukung penulis selama berstudi di Universitas Kristen Satya Wacana.

Untuk keluarga besar Blimbingsari, Kepala Desa Made John Ronny, kelian banjar Desa Blimbingsari, Bendesa Adat Blimbingsari Gede Sukabagia, Ketua Majelis Pniel GKPB Bapak Pdt. Ketut Suyaga Ayub, Pak Murji dan keluarga, Komite Pariwisata (Pak Murtiyasa, Pak Sudigda, dan Ibu Cahya Herani Ayub), Majelis Jemaat Blimbingsari, Ibu Ni Wayan Kari (Alm), Bapak Nyoman Yusuf (Alm) dan semua keluarga besarnya, Gusti Rata (Alm), Ketut Hengky, serta sesepuh yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih karena telah memberikan penulis waktu, tenaga dan pikirannya dalam setiap wawancara dan mengumpulkan data-data lapangan. Secara khusus penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada keluarga Pak Muda. Terima kasih karena telah menerima penulis sebagai bagian dari keluarga besarnya di Blimbingsari. Kepada keluarga Bpk Kepala Desa Made John Ronny yang berusaha keras memberi jalan untuk membuka akses bagi penulis ke warga-warga Desa Blimbingsari.

Kepada semua informan penulis, dari awal sampai akhir penelitian penulis di lapangan, Kepala Desa Ekasari, Kepala Desa Nusa Sari, Kepala Desa Palasari, dan Kepala Desa Pangkung Tanah serta Kepala Camat Melaya dan jajarannya yang membantu penulis dalam wawancara, dan semua informan yang tidak saya sebutkan satu persatu.

Kepada keluaga besar Bapak Pramono dan Ibu Agustina (Titin) di Cluster Pondok Argomulyo, D-1, Bulusari, Salatiga yang telah banyak mambantu penulis baik saat studi, dan menempuh ujian tertutup dan terbuka. Penulis diberi fasilitas yang luar biasa sehingga

Page 25: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xxii

disertasi ini bisa selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih. Tuhan Yesus memberkati usaha CV. Telaga Agung dan pelayanan bapak ibu.

Ps. Samuel Saputra dan Cik Ina sekeluarga sebagai gembala sidang IFGF GISI Salatiga, Koh Filemon sekeluarga dan Koh Siu-Siu LC IFGF GISI Salatiga dan teman atau rekan I-care IFGF GISI Salatiga khususnya Koh Filemon, Ibu Tripena dan Pak Stephen, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang terus mendoakan saya, memberi dorongan agar saya bisa cepat selesai kuliah S3.

Paling akhir dari semua ini dan dari lubuk hati yang terdalam ucapan terima kasih yang tulus saya ucapkan untuk istri yang tercinta dan terkasih, Putu Filia Cahyaning Ayub dan anak-anak saya Putu Aurelia Dominique AR., Made Ivana Magdelene AR., dan si bungsu Nyoman Petra Adinata Ayub, yang terus memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, meskipun terkadang penulis merasa stress dan lelah, namun saat melihat istri dan anak-anak saya, saya merasa dikuatkan.

Tidak mungkin semua nama-nama yang telah membantu dan berkontribusi (baik langsung maupun tidak langsung) untuk penulisan disertasi ini saya cantumkan di buku ini. Oleh karena itu ijinkan saya mengucapkan terima kasih kepada semua rekan atau teman yang namanya tidak tercantum. Mohon maaf atas hal tersebut. Pada intinya semua kalian ikut berkontribusi dalam penyelesaian disertasi saya ini. Tuhan memberkati bantuan kalian semua. Amin

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan, dan bukti

dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” Ibrani 11: 1

Salatiga, 18 November 2014

I Wayan Ruspendi Junaedi

Page 26: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xxiii

Abstract

According to the law of change, there is nothing eternal except change itself. It is obvious that social and economic transformation can not be denied.

From various studies or writings that have been previously discussed, other researchers examined more on Balinese hindu social change (Daddy Haryono, 2012). Although there are Muslim and Christian communities, these are rare in Balinese minority society studies. These studies focused on studies of institutional change, structural change, perception and attitude changes. Almost all of the studies above focused on the Bali-Hindu society and gave less attention to Balinese-Christian societies. In this study, the author will focus on the transformation or economic changes in the Christian community of Bali. The author considers that this study is different from other studies in which the research will emphasize the ‘ economic transformation in the Balinese Christian community'.

This study will help us to see, “the transformation of Blimbingsari societies from poor and hopeless rural communities, into advanced and prosperous communities". This study especially focuses on the transformation of rural economic development which is influenced by village leadership and Christian spiritual leadership.

In this study, economic change or economic transformation will focus on how the Blimbingsari church institution and government transformed the communities from poor villages to become prosperous villages in order to develop and build an entrepreneurial spirit by performing agriculture, plantations and farms, with the support of the developing village infrastructure that eventually became a tourist village through creative economic transformation.

This study certainly raises formulated and research questions that will be answered in the analysis and discussion in later chapters. The common thread of the focus of this research is on the process of

Page 27: Transformasi Ekonomi Komunitas Blimbingsarirepository.uksw.edu/bitstream/123456789/12333/10/D_902008006_Judul.pdfDengan ini menyatakan bahwa: i. ... Dalam karya saya ini tidak terdapat

xxiv

economic transformation in the village and how could economic transformation happen in the Blimbingsari village? The formulation of the problem which can be connected to economic transformation in the village and is based on Blimbingsari reality above leads to three research questions. First, how did the process of economic transformation occur in Blimbingsari? Secondly, why the economic transformation occur in the poor and hopeless rural village of Blimbingsari helping it to become a prosperous village? Third, what is the impact of the economic transformation processes that occur in Blimbingsari? In other words, what lessons may be extracted from the study of the transformation process, especially when linked with the concept and theory of perspective transformation or economic change. Keywords: Transformation, Economic and Community