tokoh2 behavior
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
1/9
Home » Pendidikan » Pengetahuan » Teori Belajar Behavioristik Dan
Penerapannya Dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik Dan Penerapannya Dalam
Pembelajaran Teori Belajar Behavioristik Dan Penerapannya Dalam Pembelajaran
Pada bagian ini dikaji tentang pandangan teori behavioristik terhadap proses
belajar dan aplikasinya dalam kegiatan pembelajaran. Pembahasan diarahkan
pada pengertian belajar menurut teori behavioristik, belajar menurut pandangan
Thorndike, Watson, Clark Hull, d!in "uthrie, dan #kinner. $ajian diakhiri dengan
penerapan teori belajar behavioristik dalam kegiatan pembelajaran.
A. Tujuan Pembelajaran
#etelah mempelajari ini diharapkan anda memiliki kemampuan untuk mengkaji
hakekat belajar menurut teori belajar behavioristik dan penerapan teori tersebut
dalam kegiatan pembelajaran.
#edangkan indikator keberhasilan belajar jika anda dapat menjelaskan%
Pengertian belajar menurut pandangan teori behavioristik.
Teori belajar menurut Thorndike.
Teori belajar menurut Watson
Teori belajar menurut Clark Hull
Teori belajar menurut d!in "uthrie
Teori belajar menurut #kinner
&plikasi teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran.
1. Pengertian Belajar Menurut Pandangan Teori Behavioristik
'enurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain,
belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami sis!a dalam hal
kemampuannya untuk bertingkah laku dengan (ara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. #eseorang dianggap telah belajar sesuatu
jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. #ebagai (ontoh, anak
belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat, dan
gurunyapun sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak tersebutbelum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap
http://soddis.blogspot.co.id/http://soddis.blogspot.co.id/search/label/Pendidikan?&max-results=8http://soddis.blogspot.co.id/search/label/Pengetahuan?&max-results=8http://soddis.blogspot.co.id/2015/05/teori-belajar-behavioristik-dan.htmlhttp://soddis.blogspot.co.id/2015/05/teori-belajar-behavioristik-dan.htmlhttp://soddis.blogspot.co.id/search/label/Pendidikan?&max-results=8http://soddis.blogspot.co.id/search/label/Pengetahuan?&max-results=8http://soddis.blogspot.co.id/2015/05/teori-belajar-behavioristik-dan.htmlhttp://soddis.blogspot.co.id/2015/05/teori-belajar-behavioristik-dan.htmlhttp://soddis.blogspot.co.id/
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
2/9
belajar. $arena ia belum dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil
belajar.
'enurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa
stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Dalam (ontoh di atas,
stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada sis!a misalnya da)tar
perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau (ara*(ara tertentu, untuk membantu
belajar sis!a, sedangkan respons adalah reaksi atau tanggapan sis!a terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. 'enurut teori behavioristik, apa
yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap tidak penting diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. +ang dapat diamati hanyalah
stimulus dan respons. leh sebab itu, apa saja yang diberikan guru -stimulus,
dan apa saja yang dihasilkan sis!a -rspons, semuanya harus dapat diamati dan
dapat diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran
merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan
tingkah laku tersebut.
/aktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran behaviotistik adalah )aktor
penguatan -rein)or(ement. Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat
timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan -positive rein)or(ement maka
respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi -negative
rein)or(ement responpun akan tetap dikuatkan. 'isalnya, ketika peserta didik
diberi tugas oleh guru, ketika tugasnya ditambahkan maka ia akan semakin giatbelajarnya. 'aka penambahan tugas tersebut merupakan penguatan positi)
-positive rein)or(ement dalam belajar. Bila tugas*tugas dikurangi dan
pengurangan ini justru meningkatkan aktivitas belajarnya, maka pengurangan
tugas merupakan penguatan negati) -negative rein)or(ement dalam belajar. 0adi
penguatan merupakan suatu bentuk stimulus yang penting diberikan
-ditambahkan atau dihilangkan -dikurangi untuk memungkinkan terjadinya
respons.
Tokoh*tokoh aliran behavioristik di antaranya adalah Thorndike, Watson, ClarkHull, d!in "uthrie, dan #kiner. Pada dasarnya para penganut aliran
behavioristik setuju dengan pengertian belajar di atas, namun ada beberapa
perbedaan pendapat di antara mereka. #e(ara singkat, berturut*turut akan
dibahas karya*karya para tokoh aliran behavioristik sebagai berikut.
2. Teori Belajar Menurut Thorndike
'enurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.
#timulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajarseperti pikiran, perasaan, atau hal*hal lain yang dapat ditangkap melalui alat
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
3/9
indera. #edangkan respon yaitu reaksi yang dimun(ulkan peserta didik ketika
belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan1tindakan. Dari
de2nisi belajar tersebut maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat
dari kegiatan belajar itu dapat berujud kongkrit yaitu yang dapat diamati, atau
tidak kongkrit yaitu yang tidak dapat diamati. 'eskipun aliran behaviorisme
sangat mengutamakan pengukuran, namun ia tidak dapat menjelaskan
bagaimana (ara mengukur tingkah laku*tingkah laku yang tidak dapat diamati.
3amun demikian, teorinya telah banyak memberikan pemikiran dan inspirasi
kepada tokoh*tokoh lain yang datang kemudian. Teori Thorndike ini disebut juga
sebagai aliran $oneksionisme -Conne(tionism.
3. Teori Belajar Menurut atson
Watson adalah seorang tokoh aliran behavioristik yang datang sesudah
Thorndike. 'enurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus danrespon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah
laku yang dapat diamati -observabel dan dapat diukur. Dengan kata lain,
!alaupun ia mengakui adanya perubahan*perubahan mental dalam diri
seseorang selama proses belajar, namun ia menganggap hal*hal tersebut
sebagai )aktor yang tak perlu diperhitungkan. 4a tetap mengakui bah!a
perubahan*perubahan mental dalam benak sis!a itu penting, namun semua itu
tidak dapat menjelaskan apakah seseorang telah belajar atau belum karena
tidak dapat diamati.
Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar
disejajarkan dengan ilmu*ilmu lain seperti 2sika atau biologi yang sangat
berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh dapat diamati dan
dapat diukur. &sumsinya bah!a, hanya dengan (ara demikianlah maka akan
dapat diramalkan perubahan*perubahan apa yang bakal terjadi setelah
seseorang melakukan tindak belajar. Para tokoh aliran behavioristik (underung
untuk tidak memperhatikan hal*hal yang tidak dapat diukur dan tidak dapat
diamati, seperti perubahan*perubahan mental yang terjadi ketika belajar,
!alaupun demikian mereka tetap mengakui hal itu penting.
!. Teori Belajar Menurut "lark #ull
Clark Hull juga menggunakan variabel hubungan antara stimulus dan respon
untuk menjelaskan pengrtian tentang belajar. 3amun ia sangat terpengaruh oleh
teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Dar!in. Bagi Hull, seperti halnya
teori evolusi, semua )ungsi tingkah laku berman)aat terutama untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia. leh sebab itu, teori Hull mengatakan bah!a
kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan
menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus
dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, !alaupun
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
4/9
respon yang akan mun(ul mungkin dapat berma(am*ma(am bentuknya. Dalam
kenyataannya, teori*teori demikian tidak banyak digunakan dalam kehidupan
praktis, terutama setelah #kinner memperkenalkan teorinya. 3amun teori ini
masih sering dipergunakan dalam berbagai eksperimen di laboratorium.
$. Teori Belajar Menurut %d&in 'uthrie
Demikian juga dengan d!in "uthrie, ia juga menggunakan variabel hubungan
stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. 3amun ia
mengemukakan bah!a stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan
atau pemuasan biologis sebagaimana yang dijelaskan oleh Clark dan Hull.
Dijelaskannya bah!a hubungan antara stimulus dan respon (enderung hanya
bersi)at sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu
sesering mungkin diberikan stimulus agar hubungan antara stimulus dan respon
bersi)at lebih tetap. 4a juga mengemukakan, agar respon yang mun(ul si)atnyalebih kuat dan bahkan menetap, maka diperlukan berbagai ma(am stimulus
yang berhubungan dengan respon tersebut. "uthrie juga per(aya bah!a
hukuman -punishment memegang peranan penting dalam proses belajar.
Hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu merubah kebiasaan
dan perilaku seseorang. 3amun setelah #kinner mengemukakan dan
mempopulerkan akan pentingnya penguatan -rein)or(emant dalam teori
belajarnya, maka hukuman tidak lagi dipentingkan dalam belajar.
5.Teori Belajar 'enurut #kinner$onsep*konsep yang dikemukakan oleh #kinner tentang belajar mampu meng*ungguli konsep*konsep lain yang dikemukakan oleh para tokoh sebelumnya. 4amampu menjelaskan konsep belajar se(ara sederhana, namun dapatmenunjukkan konsepnya tentang belajar se(ara lebih komprehensi). 'enurut#kinner, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksidalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkahlaku, tidaklah sesederhana yang digambarkan oleh para tokoh sebelumnya.Dikatakannya bah!a respon yang diberikan oleh seseorang1sis!a tidaklahsesederhana itu. #ebab, pada dasarnya stimulus*stimulus yang diberikan kepadaseseorang akan saling berinteraksi dan interaksi antara stimulus*stimulus
tersebut akan mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan. Demikian jugadengan respon yang dimun(ulkan inipun akan mempunyai konsekuensi*konsekuensi. $onsekuensi*konsekuensi inilah yang pada gilirannya akanmempengaruhi atau menjadi pertimbangan mun(ulnya perilaku. leh sebab itu,untuk memahami tingkah laku seseorang se(ara benar, perlu terlebih dahulumemahami hubungan antara stimulus satu dengan lainnya, serta memahamirespon yang mungkin dimun(ulkan dan berbagai konsekuensi yang mungkinakan timbul sebagai akibat dari respon tersebut. #kinner juga mengemukakanbah!a dengan menggunakan perubahan*perubahan mental sebagai alat untukmenjelaskan tingkah laku hanya akan menambah rumitnya masalah. #ebab,setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi, demikian dan seterusnya.
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
5/9
Pandangan teori belajar behavioristik ini (ukup lama dianut oleh para guru dan
pendidik. 3amun dari semua pendukung teori ini, teori #kinerlah yang paling
besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar behavioristik. Program*
program pembelajaran seperti Tea(hing 'a(hine, Pembelajaran berprogram,
modul, dan program*program pembelajaran lain yang berpijak pada konsep
hubungan stimulus6 respons serta mementingkan )aktor*)aktor penguat
-rein)or(ement, merupakan program*program pembelajaran yang menerapkan
teori belajar yang dikemukakan oleh #kiner.
Teori behavioristik banyak dikritik karena sering kali tidak mampu menjelaskan
situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variable atau hal*hal yang berkaitan
dengan pendidikan dan1atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar
hubungan stimulus dan respon. Contohnya, seorang sis!a akan dapat belajar
dengan baik setelah diberi stimulus tertentu. Tetapi setelah diberi stimulus lagi
yang sama bahkan lebih baik, ternyata sis!a tersebut tidak mau belajar lagi. Di
sinilah persoalannya, ternyata teori behavioristik tidak mampu menjelaskan
alasan*alasan yang menga(aukan hubungan antara stimulus dan respon ini.
3amun teori behavioristik dapat mengganti stimulus satu dengan stimulus
lainnya dan seterusnya sampai respon yang diinginkan mun(ul. 3amun
demikian, persoalannya adalah bah!a teori behavioristik tidak dapat menja!ab
hal*hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang
diberikan dengan responnya.
#ebagai (ontoh, motivasi sangat berpengaruh dalam proses belajar. Pandangan
behavioristik menjelaskan bah!a banyak sis!a termotivasi pada kegiatan*
kegiatan di luar kelas -bermain video*game, berlatih atletik, tetapi tidak
termotivasi mengerjakan tugas*tugas sekolah. #is!a tersebut mendapatkan
pengalaman penguatan yang kuat pada kegiatan*kegiatan di luar pelajaran,
tetapi tidak mendapatkan penguatan dalam kegiatan belajar di kelas.
Pandangan behavioristik tidak sempurna, kurang dapat menjelaskan adanya
variasi tingkat emosi sis!a, !alaupun mereka memiliki pengalaman penguatanyang sama. Pandangan ini tidak dapat menjelaskan mengapa dua anak yang
mempunyai kemampuan dan pengalaman penguatan yang relati) sama, ternyata
perilakunya terhadap suatu pelajaran berbeda, juga dalam memilih tugas sangat
berbeda tingkat kesulitannya. Pandangan behavioristik hanya mengakui adanya
stimulus dan respon yang dapat diamati. 'ereka tidak memperhatikan adanya
pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsur*unsur yang
diamati tersebut.
Teori behavioristik juga (enderung mengarahkan sis!a untuk ber2kir linier,
konvergen, tidak kreati) dan tidak produkti). Pandangan teori ini bah!a belajar
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
6/9
merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu memba!a sis!a menuju
atau men(apai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk tidak
bebas berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak )aktor yang berpengaruh
dalam hidup ini yang mempengaruhi proses belajar. 0adi pengertian belajar tidak
sesederhana yang dilukiskan oleh teori behavioristik.
#kinner dan tokoh*tokoh lain pendukung teori behavioristik memang tidak
menganjurkan digunakannya hukuman dalam kegiatan belajar. 3amun apa yang
mereka sebut dengan penguat negati) -negative rein)or(ement (enderung
membatasi sis!a untuk bebas berpikir dan berimajinasi.
'enurut "uthrie hukuman memegang peranan penting dalam proses belajar.
3amun ada beberapa alasan mengapa #kinner tidak sependapat dengan"uthrie, yaitu7
8. Pengaruh hukuman terhadap perubahan tingkah laku sangat bersi)at
sementara.
9 Dampak psikologis yang buruk mungkin akan terkondisi -menjadi bagian dari
ji!a si terhukum bila hukuman berlangsung lama.
: Hukuman mendorong si terhukum men(ari (ara lain -meskipun salah dan
buruk agar ia terbebas dari hukuman. Dengan kata lain, hukuman dapat
mendorong si terhukum melakukan hal*hal lain yang kadangkala lebih buruk daripada kesalahan yang diperbuatnya.
#kinner lebih per(aya kepada apa yang disebut sebagai penguat negati).
Penguat negati) tidak sama dengan hukuman. $etidaksamaannya terletak pada
bila hukuman harus diberikan -sebagai stimulus agar respon yang akan mun(ul
berbeda dengan respon yang sudah ada, sedangkan penguat negati) -sebagai
stimulus harus dikurangi agar respon yang sama menjadi semakin kuat.
'isalnya, seorang sis!a perlu dihukum karena melakukan kesalahan. 0ika sis!a
tersebut masih saja melakukan kesalahan, maka hukuman harus ditambahkan. Tetapi jika sesuatu yang tidak mengenakkan sis!a -sehingga ia melakukan
kesalahan dikurangi -bukan malah ditambah dan pengurangan ini mendorong
sis!a untuk memperbaiki kesalahannya, maka inilah yang disebut penguat
negati). ;a!an dari penguat negati) adalah penguat positi) -positive
rein)or(ement. $eduanya bertujuan untuk memperkuat respon. 3amun bedanya
adalah bah!a penguat positi) itu ditambah, sedangkan penguat negati) adalah
dikurangi agar memperkuat respons.
Aplikasi Teori Behavioristik dalam (egiatan Pembelajaran
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
7/9
&liran psikologi belajar yang sangat besar mempengaruhi arah pengembangan
teori dan praktek pendidikkan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran
behavioristik. &liran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus*
responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasi).
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
8/9
/ungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang
sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga
makna yang dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh
karakteristik struktur pengetahuan tersebut.
$arena teori behavioristik memandang bah!a sebagai sesuatu yang ada di dunia
nyata telah tersetruktur rapi dan teratur, maka sis!a atau orang yang belajar
harus dihadapkan pada aturan*aturan yang jelas dan ditetapkan lebih dulu
se(ara ketat. Pembiasaan dan disiplin menjadi sangat esensial dalam belajar,
sehingga pembelajaran lebih banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin.
$egagalan atau ketidakmampuan dalam penambahan pengetahuan
dikategorikan sebagai kesalahan yang perlu dihukum, dan keberhasilan belajar
atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi
hadiah. Demikian juga, ketaatan pada aturan dipandang sebagai penentu
keberhasilan belajar. #is!a atau peserta didik adalah obyek yang harus
berperilaku sesuai dengan aturan, sehingga kontrol belajar harus dipegang oleh
sistem yang berada di luar diri sis!a.
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan
pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas =mimeti(>, yang menuntut
sis!a untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam
bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi pelajaran menekankan
pada ketrampilan yang terisolasi atau akumulasi )akta mengikuti urutan daribagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan kurikulum se(ara ketat,
sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan pada buku teks1buku !ajib
dengan penekanan pada ketrampilan mengungkapkan kembali isi buku
teks1buku !ajib tersebut. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil
belajar.
valuasi menekankan pada respon pasi), ketrampilan se(ara terpisah, dan
biasanya menggunakan paper and pen(il test. valuasi hasil belajar menuntut
satu ja!aban benar. 'aksudnya, bila sis!a menja!ab se(ara =benar> sesuaidengan keinginan guru, hal ini menunjukkan bah!a sis!a telah menyelesaikan
tugas belajarnya. valuasi belajar dipandang sebagai bagian yang terpisah dari
kegiatan pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan
pembelajaran. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan sis!a se(ara
individual.
#e(ara umum, langkah*langkah pembelajaran yang berpijak pada teori
behavioristik yang dikemukakan oleh #i(iati dan Prasetya 4ra!an -9??8 dapat
digunakan dalam meran(ang pembelajaran ;angkah*langkah tersebut meliputi%
-
8/16/2019 Tokoh2 Behavior
9/9
'enentukan tujuan*tujuan pembelajaran
'enganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidenti2kasi
pengetahuan a!al -entry behavior sis!a.
'enentukan materi pelajaran.
'eme(ah materi pelajaran menjadi bagian ke(il*ke(il , meliputi pokok bahasan,
sub pokok bahasan, topik, dsb.
'enyajikan materi pelajaran.
'emberikan stimulus, dapat berupa% pertanyaan baik lisan maupun tertulis,
tes1kuis, latihan, atau tugas*tugas.
'engamati dan mengkaji respons yang diberikan sis!a.
'emberikan penguatan1rein)or(ement -mungkin penguatan positi) ataupunpenguatan negati), ataupun hukuman.
@. 'emberikan stimulus baru.
8?. 'engamati dan mengkaji respons yang yang diberikan sis!a.
88. 'emberikan penguatan lanjutan atau hukuman.
89. Demikian seterusnya.
8:. valuasi hasil belajar.