tinjauan pustaka transfusi darah
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
1/28
Tinjauan Pustaka
Transfusi Darah
I. Darah dan Transfusi Darah
1. Darah sebagai organ
Darah yang semula dikategorikan sebagai jaringan tubuh, saat ini
telah dimasukkan sebagai suatu organ tubuh terbesar yang beredar dalam
system kardiovaskular, tersusun dari (1)komponen korpuskuler atau seluler,
(2)komponen cairan. omponen korpuskuler yaitu materi biologis yang
hidup dan bersi!at multiantigenik, terdiri dari sel darah merah, sel darah
putih dan keping trombosit, yang kesemuanya dihasilkan dari sel induk yang senantiasa hidup dalam sumsum tulang. etiga jenis sel darah ini
memiliki masa hidup terbatas dan akan mati jika masa hidupnya berakhir.
"gar !ungsi organ darah tidak ikut mati, maka secara berkala pada #aktu$
#aktu tertentu, ketiga butiran darah tersebut akan diganti, diperbaharui
dengan sel sejenis yang baru. omponen cair yang juga disebut plasma,
menempati lebih dari %& volume ' organ darah, dengan bagian terbesar
dari plasma (&') adalah air, bagian kecilnya terdiri dari protein plasma
dan elektrolit. Protein plasma yang penting diantaranya adalah albumin,
berbagai !raksi globulin serta protein untuk !actor pembekuan dan untuk
!ibrinolisis.2,
Peran penting darah adalah (1)sebagai organ transportasi, khususnya
oksigen(*2), yang diba#a dari paru$ paru dan diedarkan ke seluruh tubuh
dan kemudian mengangkut sisa pembakaran (+*2) dari jaringan untuk
dibuang keluar melalui paru$ paru. ungsi pertukaran *2 dan +*2 ini
dilakukan oleh hemoglobin, yang terkandung dalam sel darah merah.
Protein plasma ikut ber!ungsi sebagai sarana transportasi dengan mengikat
berbagai materi yang bebas dalam plasma, untuk metabolisme organ$ organ
tubuh.2,
-elain itu, darah juga ber!ungsi (2)sebagai organ pertahanan
tubuh(imunologik), khususnya dalam menahan invasi berbagai jenis
mikroba patogen dan antigen asing. ekanisme pertahanan ini dilakukan
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
2/28
oleh leukosit (granulosit dan lim!osit) serta protein plasma khusus
(immunoglobulin).2,
ungsi lain yang tidak kalah penting yaitu ()peranan darah dalam
menghentikan perdarahan (mekanisme homeostasis) sebagai upaya untuk
mempertahankan volume darah apabila terjadi kerusakan pada pembuluh
darah. ungsi ini dilakukan oleh mekanisme !ibrinolisis, khususnya jika
terjadi akti!itas homeostasis yang berlebihan.2,
"pabila terjadi pengurangan darah yang cukup bermakna dari
komponen darah korpuskuler maupun non korpuskuler akibat kelainan
ba#aan ataupun karena penyakit yang didapat, yang tidak dapat diatasi oleh
mekanisme homeostasis tubuh dalam #aktu singkat maka diperlukan
penggantian dengan jalan trans!usi darah, khususnya dari komponen yang
diperlukan.2,
2. Definisi dan tujuan transfusi darah
Trans!usi darah adalah suatu rangkaian proses pemindahan darah
donor ke dalam sirkulasi darah resipien sebagai upaya pengobatan. /ahkan
sebagai upaya untuk menyelamatkan kehidupan.2,,0,%, /erdasarkan asal
darah yang diberikan trans!usi dikenal (1) Homologous transfusi3 berasal
dari darah orang lain, (2) Autologous transfusi3 berasal dari darah sendiri. 0
Tujuan trans!usi darah adalah (1)mengembalikan dan
mempertahankan volume yang normal peredaran darah, (2)mengganti
kekurangan komponen seluler atau kimia darah, ()meningkatkan
oksigenasi jaringan, (0)memperbaiki !ungsi homeostasis, (%)tindakan terapi
khusus.0
3. Transfusi darah dalam klinik
Darah dan berbagai komponen$ komponen darah, dengan kemajuan
teknologi kedokteran, dapat dipisah$ pisahkan dengan suatu proses dan
ditrans!usikan secara terpisah sesuai kebutuhan. Darah dapat pula disimpan
dalam bentuk komponen$ komponen darah yaitu eritrosit, leukosit,
trombosit, plasma dan !actor$ !actor pembekuan darah dengan proses
tertentu yaitu dengan Refrigerated Centrifuge.
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
3/28
Pemberian komponen$komponen darah yang diperlukan saja lebih
dibenarkan dibandingkan dengan pemberian darah lengkap (whole blood ).
Dasar pemikiran penggunaan komponen darah (1)lebih e!isien, ekonomis,
memperkecil reaksi trans!usi, (2)lebih rasional, karena (a)darah terdiri dari
komponen seluler maupun plasma yang !ungsinya sangat beragam, serta
merupakan materi biologis yang bersi!at multiantigenik, sehingga
pemberiannya harus memenuhi syarat$ syarat variasi antigen minimal dan
kompatibilitas yang baik, (b) trans!usi selain merupakan live saving therapy
tetapi juga replacement therapy sehingga darah yang diberikan haruslah
safety blood . elebihan terapi komponen dibandingkan dengan terapi darah
lengkap (1)disediakan dalam bentuk konsentrat sehingga mengurangi
volume trans!usi, (2)resiko reaksi imunologik lebih kecil, ()penga#etan,
(0)penularan penyakit lebih kecil, (%)aggregate trombosit dan leukosit dapat
dihindari, (4)pasien akan memerlukan komponen yang diperlukan saja,
()masalah logistic lebih mudah, (5)penga#asan mutu lebih sederhana.0
4. Indikasi Transfusi Darah2,5,8,9
-ecara garis besar 6ndikasi Trans!usi Darah adalah
. 7ntuk mengembalikan dan mempertahankan suatu volume peredaran
darah yang normal, misalnya pada anemia karena perdarahan, trauma
bedah, atau luka bakar luas.
!. 7ntuk mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah,
misalnya pada anemia, trombositopenia, hipoprotrombinemia,
hipo!ibrinogenemia, dan lain$lain. eadaan "nemia yang emerlukan
Trans!usi Darah
1). "nemia karena perdarahan
/iasanya digunakan batas 8b 9 5 g:d;. /ila 8b telah turun hingga
0,% g:d;, maka penderita tersebut telah sampai kepada !ase yang
membahayakan dan trans!usi harus dilakukan secara hati$hati.
2). "nemia hemolitik
/iasanya kadar 8b dipertahankan hingga penderita dapat
mengatasinya sendiri. 7mumnya digunakan patokan % g:d;. 8al ini
dipertimbangkan untuk menghindari terlalu seringnya trans!usi darah
dilakukan.
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
4/28
). "nemia aplastik
0). ;eukemia dan anemia re!rakter
%). "nemia karena sepsis
4). "nemia pada orang yang akan menjalani operasi
5. "rosedur #elaksanaan transfusi darah
/anyak laporan mengenai kesalahan tatalaksana trans!usi, misalnya
kesalahan pemberian darah milik pasien lain. 7ntuk menghindari berbagai
kesalahan, maka perlu diperhatikan hal$ hal diba#ah ini
1. 6dentitas pasien harus dicocokkan secara lisan maupun tulisan (status
dan papan nama).
2. Pemeriksaan identitas dilakukan di sisi pasien.
. 6dentitas dan jumlah darah dalam kemasan dicocokkan dengan
!ormulir permintaan darah.
0. Tekanan darah, !rekuensi denyut jantung dan suhu harus diperiksa
sebelumnya, serta diulang secara rutin.
%. *bservasi ketat, terutama pada 1% menit pertama setelah trans!usi
darah dimulai.
-ebaiknya satu unit darah diberikan dalam #aktu 1$2 jam tergantung status
kardiovaskuler dan dianjurkan tidak lebih dari 0 jam mengingat
kemungkinan proli!erasi bakteri pada suhu kamar.0
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
5/28
II. !erbagai $ediaan Darah %ntuk Transfusi
1. &a'am( ma'am kom#onen darah
7ntuk kepentingan trans!usi, tersedia berbagai produk darah, seperti yang
tercantum dalam tabel .1.
Tabel . 1. arakteristik darah dan komponen$komponen darah2,,0
)om#onen "en*im#anan )om#osisi Indikasi +isiko "emberian
Whole blood
(darah
lengkap)
trose), dan
selama % hari
untuk darah
+PD"$1(+PD ?
"denin), dan 0
hari bila
ditambahkan
larutan nutritive
-"D(@acl,
de>trose,adenine,
manitol).
Darah sitrat yang
telah dikeluarkan
dari lemari
pendingin harus
digunakan dalam
#aktu 0 jam.
engandung
semua jenis
komponen
darah -etiap
unit kantung
darah
berkapasitas
%&ml darah
dan 0ml
penga#et (anti
pembekuan ?
Aat aditi!) atau
2%&ml darah
dengan %ml
penga#et,
dengan 8t 4
9 0&'.
"nemia
Penggantian
volume untuk
kehilangan darah
(B 1% 9 2&')
Cenjatan berat
Perbaikan !:
oksigenasi
Trans!usi tukar
8arus
diperiksa gol.
darah "/*,
cross match
dan agen$
agen in!eksi.
Ceaksi !ebris
dan hemolitik
"loimunisasi
terhadap
antigen
eritrosit,
leukosit atau
trombosit.
Pada saat
kehilangan
darah akut,
secepat
mungkin yang
masih dapat
ditoleransi.
Pada kondisi
lain, diberikan
dalam 2 9 0
jam. 1&
ml:g// akan
meningkatkan
8t %' dan
mendukung
volume.
Packed red
cells (sel darah
-ama seperti
whole blood.
omponen ini
dipisahkan
"nemia
simptomatik,
-ama seperti
whole blood.
-ejauh dapat
ditoleransi
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
6/28
)om#onen "en*im#anan )om#osisi Indikasi +isiko "emberian
merah pekat) Penam$bahan
larutan
rejuvenating
dapat
memperlama
penyimpanan
hingga 02 hari.
dari donor
tunggal
dengan
sentri!ugasi
darah lengkap.
engandung
eritrosit,
leukosit,
trombosit dan
sedikit
plasma.
-etiap unit
yang siap
ditrans!usikan
memiliki nilai
8t %%'
setelah
ditambahkan
larutan aditi!.
anemia karena
keganasan, anemia
aplastik, anemia
hemolitik, anemia
de!isiensi berat
dengan ancaman
gagal jantung:
in!eksi berat
Trauma
Perdarahan akut
asus yang
membutuhkan
support
kardiopulmoner
secara intensi! (8t
B
"nemia kronis (8t
B
pasien dalam 2
9 0 jam. Dosis
ml:g akan
meningkatkan
8t '.
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
7/28
)om#onen "en*im#anan )om#osisi Indikasi +isiko "emberian
dicairkan cuci) dan dibekukan,
kemudian
dicairkan dan
dicuci agar
gliserol, plasma,
antikoagulan,
leukosit dan sisa
trombosit
tersingkirkan.
menetap:mencegah
terbentuknya "b
baru)
P> dengan reaksi
alergi
Fresh frozen
plasma
(plasma segar
beku)
Plasma dari
whole blood,
yang dipisahkan
dan lalu
dibekukan dalam
5 jam, disimpan
diba#ah 915=+
hingga 1 tahun
engandung
B 5&' dari
seluruh
protein plasma
prokoagulan
dan
antikoagulan
De!isiensi berbagai
!actor pembekuan
(penggantian
protein plasma
prokoagulan dan
antikoagulan)
Trauma dengan
perdarahan hebat
Cenjatan(syok)
Penyakit hati berat
6munode!isiensi
yang tidak tersedia
preparat khusus)
Pada bayi dengan
enteropati disertai
hilangnya protein
( protein losing
enteropathy)
Perlu di cross
match. Cisiko
volume
overload,
penyakit
in!eksi,
reaksi alergi.
-ecepat yang
dapat
ditoleransi
pasien, tidak
boleh B0 jam.
Dosis 1&91%
ml:g mening$
katkan kadar
!aktor
pembekuan 1&9
1%'
!ryoprecipitate Dibuat dengan
membekukan
plasma segar
hingga $4%=+,
lalu dicairkan 15
engandung
!aktor E666 B
5& 6u:pak,
F666,
!ibrinogen 1&&
Terapi de!isiensi
!aktor E666, Eon
Gillebtand, dan
!ibrinogen.
-ama seperti
fresh frozen
plasma.
Dapat diberikan
sebagai in!us
cepat. Dosis H
pak:g //
akan
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
8/28
)om#onen "en*im#anan )om#osisi Indikasi +isiko "emberian
jam pada 0=+,
disentri!ugasi,
cryoprotein
dipisahkan. Dapat
disimpan 1 tahun
pada 915=+
9 %&:pak, dan
!ibronectin
pada
konsentrasi B
dari plasma.
meningkatkan
kadar !aktor
E666 5& 9 1&&'
dan !ibrinogen
2&& 9 2%&
mg:d;.
)onsentrat
trombosit dari
whole blood
Dipisahkan dari
plasma kaya
trombosit dan
disimpan pada
22=+ selama 9
% hari.
-etiap unit
mengandung
%>1&1&
trombosit.
Terapi
trombositopenia
atau de!ek !ungsi
trombosit.
Tidak
diperlukan
cross match.
Cisiko lain
sama dengan
whole blood
Dapat diberikan
sebagai in!us
cepat atau yang
diperlukan
sesuai status
kardiovaskuler,
tidak lebih dari
0 jam. Dosis 1&
ml:g, dapat
meningkatkan
trombosit
setidaknya
%&.&&&:I;.
)onsentrat
trombosit
dengan teknik
apheresis
-ama seperti unit
donor acak
andungan
trombosit sama
dengan 4 9 1&
unit konsentrat
donor acak.
Tergantung
pada teknik
yang
digunakan,
relati! bebas
-ama seperti
konsentrat
trombosit dari
whole blood ,
khususnya jika
aloimunisasi dapat
menjadi masalah
-ama seperti
konsentrat
trombosit
dari whole
blood
-ama seperti
konsentrat
trombosit dari
whole blood
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
9/28
)om#onen "en*im#anan )om#osisi Indikasi +isiko "emberian
leukosit, bergu$
na untuk
mencegah
aloimunisasi
"ranulocytes eskipun dapat
disimpan pada
suhu 2& 9 20=+
yang stabil,
sebaiknya
ditrans!usikan
sesegera mungkin
setelah
pengumpulan
engandung
setidaknya
1>1&1&
granulosit,
juga eritrosit
dan trombosit.
@eutropenia berat
(%&&:Il)B
-ama seperti
trombosit.
Ceaksi
leukostasis
pulmoner.
Ceaksi !ebris
berat.
Diberikan
sebagai in!us
lebih dari 2 9 0
jam. Dosis 1
unit:hari untuk
neonatus dan
bayi, 1>1&
granulosit:g.
2. Transfusi ritrosit
Jritrosit adalah komponen darah yang paling sering ditrans!usikan.
Jritrosit diberikan untuk meningkatkan kapasitas oksigen dan
mempertahankan oksigenasi jaringan.1 Trans!usi sel darah merah
merupakan komponen pilihan untuk mengobati anemia dengan tujuan
utama adalah memperbaiki oksigenisasi jaringan.2
Pada anemia akut, penurunan nilai 8b diba#ah 4 g:dl atau
kehilangan darah dengan cepat B&' $ 0&' volume darah, maka umumnya
pengobatan terbaik adalah dengan trans!usi sel darah merah(-D).2,
Pada anemia kronik seperti thalassemia atau anemia sel sabit,
trans!usi -D dimaksudkan untuk mencegah komplikasi akut maupun
kronik. -D juga diindikasikan pada anemia kronik yang tidak responsive
terhadap obat$ obatan !armakologik.
Trans!usi -D pra$ bedah perlu dipertimbangkan pada pasien yang akan
menjalani pembedahan segera (darurat), bila kadar 8b stKLonLB"da juga
yang menyebutkan, jika kadar 8b 1&gr:dl,B
Trans!usi tukar merupakan jenis trans!usi darah yang secara khusus
dilakukan pada neonatus, dapat dilakukan dengan darah lengkap segar,
dapat pula dengan sel darah merah pekat(-DP) : mampat(-D).
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
10/28
Trans!usi tukar ini diindikasikan terutama pada neonatus dengan "/*
incompatibility atau hiperbilirubinemia yang tidak memberikan respon
adekuat dengan terapi sinar. 6ndikasi yang lebih jarang adalah D6+ :
pengeluaran toksin seperti pada sepsis. /iasanya satu: dua volume darah
diganti.
aktor$!aktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan
trans!usi selain kadar 8b adalah (1)Mejala, tanda, dan kapasitas vital dan
!ungsional penderita, (2)"da atau tidaknya penyakit kardiorespirasi atau
susunan sara! pusat, ()Penyebab dan antisipasi anemia, (0)"da atau
tidaknya terapi alternati! lain1
Pedoman untuk trans!usi pada anak dan remaja serupa dengan pada
de#asa (lihat tabel .2) 7ntuk neonatus, tidak ada indikasi trans!usi eritrosit
yang jelas disepakati, biasanya, pada neonatus eritrosit diberikan untuk
mempertahankan 8b, berdasarkan status klinisnya. 1
Pilihan produk eritrosit untuk anak dan remaja adalah suspensi
standar eritrosit yang dipisahkan dari darah lengkap dengan pemusingan
dan disimpan dalam antikoagulan:medium penga#et pada nilai hematokrit
kira$kira 4&'. Dosis biasa adalah 1& 9 1% ml:g, tetapi volume trans!usi
sangat bervariasi, tergantung pada keadaan klinis (misalnya perdarahan
terus menerus atau hemolisis). 7ntuk neonatus, produk pilihan adalah
konsentrat PC+ (8t & 9 &') yang diin!uskan perlahan$lahan (2 9 0 jam)
dengan dosis kira$kira 1% ml:g//.1
ebutuhan darah (ml) K // (kg) > 4 > (8b target 9 8b tercatat)
Di bagian 6lmu esehatan "nak 76$C-+
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
11/28
// (kg) > 0 > (8b diinginkan $ 8b tercatat)
7ntuk anemia yang bukan karena perdarahan, maka teknis
pemberiannya adalah dengan tetesan. akin rendah 8b a#al makin lambat
tetesannya dan makin sedikit volume sel darah merah yang diberikan. 1&:;, jika ada perdarahan atau direncanakan untuk
mengalami prosedur invasi!. Penelitian pada penderita trombositopenia
dengan gagal sumsum tulang menunjukkan bah#a perdarahan spontan
meningkat tajam jika trombosit turun menjadi 2&B:;. Dengan alasan ini
maka banyak dokter anak menganjurkan trans!usi trombosit pro!ilaksis
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
12/28
untuk mempertahankan trombosit B2& >1&:; pada anak dengan
trombositopenia karena gagal sumsum tulang. Pemberian komponen ini
sebagai pro!ilaksis pada pasien tanpa perdarahan terutama menjadi
kontroversi bidang onkologi pediatric. "ngka tersebut juga menimbulkan
kontroversi karena banyak ahli memilih trans!usi pada batas %$1&>1&:;
untuk penderita tanpa komplikasi. eskipun demikian, trans!usi dengan
komponen ini mutlak diperlukan oleh pasien leukemia akut yang sedang
menjalani kemoterapi, dan mengalami trombositopenia berat (trombosit
B2 , dengan perkiraan setiap unit trombosit akan dapat meningkatkan
jumlah trombosit sebesar 1&.&&&:m2. 1,2,
4. Transfusi $us#ensi ranulosit/ eutrofil
Penggunaan komponen ini untuk pro!ilaksis juga masih kontroversi.
-uspensi terbukti tidak: kurang memberi man!aat, kecuali pada
granulositopenia berat (granulosit B2,
Trans!usi granulosit harus dipertimbangkan pada penderita
neuropenia, karena sering meninggal karena in!eksi bakteri atau jamur yang
progresi!. Trans!usi granulosit ditambahkan pada penderita neutropenia
berat (&,%>1&:;) yang disebabkan oleh gagal sumsum tulang. Penderita
neutropenia yang mengalami in!eksi biasa memberi respon kepada terapi
antimikroba saja asalkan !ungsi sumsum tulang membaik pada a#al in!eksi.
Penggunaan trans!usi granulosit untuk sepsis bakteri yang tidak responsi!
terhadap antibiotika pada penderita dengan neutropenia berat (&,%B:;)
telah didukung oleh sebagian besar penelitian, telah dilaporkan selama ini.1
@eonatus dan bayi dengan berat badan kurang dari 1& g harus
menerima 1 $ 2 >1&:g neutro!il tiap trans!usi granulosit. /ayi dan anak
yang lebih besar harus mendapat dosis total 1>1&1& tiap trans!usi granulosit,
sedangkan remaja 2 $ >1&1&. Trans!usi granulosit harus diberikan setiap
hari sampai in!eksi menyurut atau neutro!il meningkat hingga &,% >1&:;.1
Di bagian 6lmu esehatan "nak 76$C-+
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
13/28
5. Transfusi "lasma $egar !eku fresh frozen plasma0
Plasma segar beku adalah bagian cair dari darah lengkap yang
dipisahkan kemudian dibekukan dalam #aktu 5 jam setelah pengambilan
darah. 8ingga sekarang, komponen ini masih diberikan untuk de!isiensi
berbagai !actor pembekuan. (/ila ada: tersedia, harus diberikan !actor
pembekuan yang spesi!ik sesuai dengan de!isiensinya).2,
Plasma beku segar ditrans!usikan untuk mengganti kekurangan
protein plasma yang secara klinis nyata, dan de!isiensi !aktor pembekuan 66,
E, E66, F dan F6. ebutuhan akan plasma beku segar bervariasi menurut
!aktor spesi!ik yang akan diganti.1
omponen ini dapat diberikan pada trauma dengan perdarahan
hebat atau renjatan (syok), penyakit hati berat, imunode!isiensi tanpa
ketersediaan preparat khusus, dan pada bayi dengan enteropati disertai
kehilangan protein ( protein losing enteropathy#. eskipun demikian,
penggunaan komponen ini sekarang semakin berkurang. Dan bila
diperlukan, maka dosisnya 2&$0& ml: kg//:hari. 2,
6ndikasi lain trans!usi plasma beku segar adalah sebagai cairan
pengganti selama penggantian plasma pada penderita dengan purpura
trombotik trombositopenik atau keadaan lain dimana plasma beku segar
diharapkan berman!aat, misalnya tukar plasma pada penderita dengan
perdarahan dan koagulopati berat. Trans!usi plasma beku segar tidak lagi
dianjurkan untuk penderita dengan hemo!ilia " atau / yang berat, karena
sudah tersedia konsentrat !aktor E666 dan 6F yang lebih aman. Plasma beku
segar tidak dianjurkan untuk koreksi hipovolemia atau sebagai terapi
pengganti imunoglobulin karena ada alternati! yang lebih aman, seperti
larutan albumin atau imunoglobulin intravena.1
Pada neonatus, trans!usi plasma beku segar memerlukan
pertimbangan khusus. 6ndikasi trans!usi plasma beku segar untuk neonatus
meliputi (1)engembalikan kadar eritrosit agar mirip darah lengkap untuk
kepentingan trans!usi masi!, misalnya pada trans!usi tukar atau bedah
jantung3 (2)Perdarahan akibat de!isiensi vitamin 3 ()oagulasi
intravaskuler diseminata (D6+) dengan perdarahan3 (0)Perdarahan pada
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
14/28
de!isiensi !aktor koagulasi kongenital bila terapi yang lebih spesi!ik tidak
tersedia atau tidak memadai.1
. Transfusi )rio#resi#itat
omponen ini diperoleh dengan mencairkan plasma segar beku
pada suhu 0&+ dan kemudian bagian yang tidak mencair, dikumpulkan dan
dibekukan kembali. omponen ini mengandung !aktor E666 koagulan: anti
hemophilic globulin("8M) sebanyak 5&$12& unit, !actor F666 yang cukup
banyak, !actor von Gillebrand, dan 1%&$2&& mg !ibrinogen.2,,%
omponen ini digunakan untuk pengobatan perdarahan, atau pada
persiapan pembedahan penderita hemo!ilia ", penyakit von Gillebrand, dan
hipo!ibrinogenemia serta kadang diberikan juga pada D6+. Dosis yang
dianjurkan secara empiris 0&$%& unit: kg// sebagai loading dose, yang
diteruskan dengan 2&$2% unit : kg// setiap 12 jam, sampai perdarahan
telah sembuh.2,
Panggunaannya pada penderita hemo!ilia ", yaitu untuk
menghentikan perdarahan karena berkurangnya "8M. "8M ini tidak
bersi!at genetic marker antigen seperti granulosit, trombosit, atau eritrosit,
tetapi pemberian yang berulang$ulang dapat menimbulkan pembentukkan
antibodi yang bersi!at inhibitor terhadap !aktor E666. *leh karena itu
pemberiannya tidak dianjurkan sampai dosis maksimal, tetapi diberikan
sesuai dosis optimal untuk suatu keadaan klinis, seperti pada tabel .
berikut.%
Tabel . . 8ubungan !aktor E666 dan gejala perdarahan pada hemo!ilia
)adar 6aktor 7III
0
ejala
1 Perdarahan spontan sendi dan otot
1 9 % Perdarahan hebat setelah luka kecil
% 9 2% Perdarahan hebat setelah operasi
2% 9 %& +enderung perdarahan setelah luka atau operasi
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
15/28
+ara pemberian kriopresipitat adalah dengan menyuntikkan secara
6E langsung, tidak melalui tetesan in!us. omponen ini tidak tahan dalam
suhu kamar, jadi diberikan sesegera mungkin setelah mencair.%
. )onsentrat fa'tor 7III fa'tor anti hemofilia 0
omponen ini merupakan preparat kering yang mengandung
konsentrat !actor E666, prokoagulan, yang diperoleh dari kumpulan ( pooled#
plasma dari sekitar 2&&&$&.&&& donor. 8asil dimurnikan dengan teknik
monoclonal, dan dilakukan penonakti!an virus melalui misalnya pemanasan
(heattreated ). Pengemasan dalam botol berisi 2%& dan 1.&&& unit. Dosis
pemberian sama dengan kriopresipitat. 2,
8. )om#leks fa'tor I:
omponen ini disebut juga kompleks protrombin, mengandung
!actor pembekuan yang tergantung vitamin , yang disintesis di hati,
seperti !actor E66, 6F, F, serta protrombin. -ebagian ada pula yang
mengandung protein+. omponen ini biasanya digunakan untuk
pengobatan hemo!ilia /. adang diberikan pada hemo!ilia yang
mengandung inhibitor !actor E666 dan pada beberapa kasus de!isiensi !actor
E66 dan F. Dosis yang dianjurkan adalah 5&$1&& unit:kg// setiap 20 jam.2,
9. lbumin
"lbumin merupakan protein plasma yang dapat diperoleh dengan
cara !raksionisasi +ohn. ;arutan %' albumin bersi!at isoosmotik dengan
plasma, dan dapat segera meningkatkan volume darah. omponen ini
digunakan juga untuk hipoproteinemia (terutama hipoalbuminemia), luka
bakar hebat, pancreatitis, dan neonatus dengan hiperbilirubinemia. Dosis
disesuaikan dengan kebutuhan, misal pada neonatus hiperbilirubinemia
perlu 1$g:kg// dalam bentuk larutan albumin %'.2,
1;. Imunoglobulin
omponen ini merupakan konsentrat larutan materi Aat anti dari
plasma, dan yang baku diperoleh dari kumpulan sejumlah besar plasma.
omponen yang hiperimun didapat dari donor dengan titer tinggi terhadap
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
16/28
penyakit seperti varisela, rubella, hepatitis/, atau rhesus. /iasanya
diberikan untuk mengatasi imunode!isiensi, pengobatan in!eksi virus
tertentu, atau in!eksi bakteri yang tidak dapat diatasi hanya dengan
antibiotika dan lain$lain. Dosis yang digunakan adalah 1$ ml:kg//. 2,
11. Transfusi darah autologus
Trans!usi jenis ini menggunakan darah pasien sendiri, yang
dikumpulkan terlebih dahulu, untuk kemudian ditrans!usikan lagi. 8al ini
sebagai pilihan jika pasien memiliki Aat anti dan tak ada satu pun golongan
darah yang cocok, juga jika pasien berkeberatan menerima donor orang
lain. eski demikian, tetap saja tidak lepas sama sekali dari e!ek samping
dan reaksi trans!usi seperti terjadinya in!eksi.2,
III. )om#likasi Transfusi Darah
1. +eaksi transfusi darah se'ara umum
Tidak semua reaksi trans!usi dapat dicegah. "da langkah$langkah
tertentu yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya reaksi trans!usi,
#alaupun demikian tetap diperlukan ke#aspadaan dan kesiapan untuk
mengatasi setiap reaksi trans!usi yang mungkin terjadi. "da beberapa jenis
reaksi trans!usi dan gejalanya bermacam$macam serta dapat saling tumpang
tindih. *leh karena itu, apabila terjadi reaksi trans!usi, maka langkah umum
yang pertama kali dilakukan adalah menghentikan trans!usi, tetap
memasang in!us untuk pemberian cairan @a+l &,' dan segera
memberitahu dokter jaga dan bank darah.2,
2. +eaksi Transfusi -emolitik kut
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
17/28
Ceaksi trans!usi hemolitik akut (CT8") terjadi hampir selalu karena
ketidakcocokan golongan darah "/* (antibodi jenis 6g yang beredar) dan
sekitar &'$nya terjadi karena kesalahan dalam mencatat identi!ikasi
pasien atau unit darah yang akan diberikan.2,
Mejala dan tanda yang dapat timbul pada CT8" adalah demam dengan atau
tanpa menggigil, mual, sakit punggung atau dada, sesak napas, urine
berkurang, hemoglobinuria, dan hipotensi. Pada keadaan yang lebih berat
dapat terjadi renjatan ( shock ), koagulasi intravaskuler diseminata (6D),
dan:atau gagal ginjal akut yang dapat berakibat kematian.2,
7ntuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan tindakan sebagai berikut
(a)meningkatkan per!usi ginjal, (b)mempertahankan volume intravaskuler,
(c)mencegah timbulnya D6+.2,
3. +eaksi Transfusi -emolitik
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
18/28
6;$4). 7mumnya reaksi demam tergolong ringan dan akan hilang dengan
sendirinya.2,
!. +eaksi alergi
Ceaksi alergi (urtikaria) merupakan bentuk yang paling sering
muncul, yang tidak disertai gejala lainnya. /ila hal ini terjadi, tidak perlu
sampai harus menghentikan trans!usi. Ceaksi alergi ini diduga terjadi akibat
adanya bahan terlarut di dalam plasma donor yang bereaksi dengan antibodi
6gJ resipien di permukaan sel$sel mast dan eosino!il, dan menyebabkan
pelepasan histamin. Ceaksi alergi ini tidak berbahaya, tetapi mengakibatkan
rasa tidak nyaman dan menimbulkan ketakutan pada pasien sehingga dapat
menunda trans!usi. Pemberian antihistamin dapat menghentikan reaksi
tersebut.2,
. +eaksi anafilaktik
Ceaksi yang berat ini dapat mengancam ji#a, terutama bila timbul
pada pasien dengan de!isiensi antibodi 6g" atau yang mempunyai 6gM anti
6g" dengan titer tinggi. Ceaksinya terjadi dengan cepat, hanya beberapa
menit setelah trans!usi dimulai. "ktivasi komplemen dan mediator kimia
lainnya meningkatkan permeabilitas vaskuler dan konstriksi otot polos
terutama pada saluran napas yang dapat berakibat !atal. Mejala dan tanda
reaksi ana!ilaktik biasanya adalah angioedema, muka merah ( flushing ),
urtikaria, ga#at pernapasan, hipotensi, dan renjatan.2,
Penatalaksanaannya adalah (1)menghentikan trans!usi dengan
segera, (2)tetap in!us dengan @a+l &,' atau kristaoid, ()berikan
antihistamin dan epine!rin. Pemberian dopamin dan kortikosteroid perlu
dipertimbangkan. "pabila terjadi hipoksia, berikan oksigen dengan kateter
hidung atau masker atau bila perlu melalui intubasi.2,
5. fek sam#ing lain dan resiko lain transfusi
. )om#likasi dari transfusi massif
Trans!usi massi! adalah trans!usi sejumlah darah yang telah
disimpan, dengan volume darah yanglebih besar daripada volume darah
resipien dalam #aktu 20 jam.0
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
19/28
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
20/28
40. "en*akit infeksi lain *ang jarang
/eberapa penyakit #alaupun jarang, dapat juga ditularkan melalui
trans!usi adalah malaria, to>oplasmosis, 8T;E$1, mononucleosis
in!eksiosa, penyakit chagas (disebabkan oleh trypanosoma cruAi), dan
penyakit +
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
21/28
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
22/28
Tabel %. 2. Reverse &rouping
$erum olongan DarahDitetesi eritrosit *ang diketahui
$el $el !
$ O
! O $! $ $
@ O O
3. !ross match
-etelah golongan darah ditentukan, kemudian dilakukan cross
match dari darah donor dan resipien yang bersangkutan. "da dua macam
cross match, yaitu major cross match (serum resipien ditetesi eritrosit
donor), dan minor cross match (serum donor ditetesi eritrosit resipien).Cross match yang lengkap haruslah dalam tiga medium, yaitu
a. @a+l isiologis
b. JnAim (metode enAim)
c. -erum +oombs (metode +oombs tidak langsung)
-emua pemeriksaan harus dilakukan dalam tabung serologis dan setiap
hasil yang negati! harus dipastikan secara mikroskopis. 7ntuk pemeriksaan
yang lengkap tersebut diperlukan #aktu 2 jam. Dalam keadaan darurat
dapat dikerjakan cross match dalam @a+l !isiologis pada gelas obyek.
/ahayanya adalah tidak dapat ditentukan adanya incomplete antibody
dalam darah resipien atau donor, sehingga risiko reaksi trans!usi makin
besar.%
4. "emeriksaan lain terhada# infeksi.
isalnya lues, malaria, hepatitis, dan 86E (lihat tabel %.).%,4,
Tabel %. . Cisiko transmisi agen$agen in!eksi sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan rutin terhadap produk$produk darah %,4,
"en*akit Transmisi
"rosedur dan
#roses
#emeriksaan
"erkiraan
risiko transmisi
$ifilis Cisiko rendah, spirochaeta
tidak dapat ditransmisikan
melalui darah segar dan mati
Ci#ayat donor,
CPC atau EDC;
B
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
23/28
bila disimpan selama 2 jam
dalam suhu 0=+
-e#atitis
Darah yang diambil saat !ase
prodromal dapat
mentransmisikan virus.
6n!eksi melalui trans!usi
jarang terjadi, karena viremia
!ase akut penyakit yang hebat,
tidak ada karier asimtomatik,
dan tidak ada transmisi pada
individu yang ditrans!usi
ganda.
Ci#ayat donor 1 1.&&&.&&&
-e#atitis !
Eiremia yang lama pada
penyakit ini dan adanya karier
asimtomatik membuat
insidens hepatitis / sebagaiin!eksi yang ditransmi$sikan
melalui trans!usi yang tinggi.
6nsidens dapat diturunkan
melalui pemeriksaan
penjaringan
Ci#ayat donor,
Pemeriksaan
penjaringan8bs"g, 8epatitis
@on$" @on$/,
8epatitis +, dan
enterovirus
1 2%&.&&&
9 1 &.&&&
-e#atitis
Q kasus hepatitis @on$" @on$
/ post$trans!usi adalahhepatitis +. +iri khas virus ini
mirip dengan 8/E. 6n!eksi
hepatitis + dapat berakibat
peningkatan insidens sirosis
hepatis dan penyakit hepar
terminal.
Ci#ayat donor.
Pemeriksaan ";T,
8/c, anti 8+E.
Pemeriksaan
genom virus.
1 1&&.&&&
-e#atitison( on(
/ukan kasus spesi!ik, tetapidikelompokkan sebagai agen
Ci#ayat donor Pemeriksaan ";T
Tidak diketahui,sekitar
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
24/28
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
25/28
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
26/28
D6T+ "%$T)
/utter#orth
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
27/28
-trauss CM (14), 'ransfusi %arah dan /omponen %arah, dalam @elson
6lmu esehatan "nak (@elson Te>tbook o! Pediatrics),
-
8/15/2019 Tinjauan Pustaka Transfusi Darah
28/28