tingkat pemahaman fiqh muamalat...
TRANSCRIPT
i
TINGKAT PEMAHAMAN FIQH MUAMALAT
KONTEMPORER TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI
NASABAH BANK SYARIAH
(Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
OLEH:
RIFA RAHMANIAR
NIM: 1111046100026
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1437 H/2015 M
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Rifa Rahmaniar, 1111046100026, “Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat
Kontemporer Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah”, Program
Strata I, Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah
dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Minimnya pemahaman akan ekonomi syariah yang dimiliki masyarakat
akademis saat ini kemungkinan disebabkan oleh telatnya perkembangan sistem
ekonomi syariah di Indonesia dan telah didahului oleh sistem ekonomi konvensional,
sehingga mereka telah lebih dahulu percaya terhadap bank-bank konvensional dalam
setiap transaksinya. Salah satu cara agar sistem perbankan syariah semakin dikenal
oleh masyarakat akademis adalah melalui bidang pendidikan, sehingga para pelajar
dan mahasiswa juga umat muslim pada umumnya dapat mempelajari akan ilmu
pengetahuan ekonomi Islam sejak dini.
Dalam penelitian skripsi ini tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
mahasiswa perbankan syariah cukup baik dilihat dari pernyataan yang dijawab oleh
responden. Pemahaman fiqh muamalat kontemporer (X) dapat berpengaruh secara
nyata atau signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah (Y). Hasil ini
juga dapat dibuktikan dengan koefisien determinasi (R2) bahwa sebesar 38,4%
keputusan menjadi nasabah bank syariah dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer, sisanya sebesar 61,6%
dijelaskan dan dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel lain yang tidak dilakukan
dalam penelitian ini
Kata kunci : Fiqh Muamalat Kontemporer, Keputusan Menjadi Nasabah Bank
Syariah
Pembimbing : Moch. Bukhori Muslim, Lc., M.A.
Daftar Pustaka : tahun 1986 sampai dengan tahun 2015
Sumber : buku, jurnal, skripsi, web
1437H/2015M. 81 halaman + 7 lampiran
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah menciptakan
manusia dengan sempurna sehingga dengan izin dan berkah-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh rasa tanggung jawab kepada Allah SWT dan
seluruh umat manusia yang mencintai ilmu. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, atas tetesan darah dan air mata
beliaulah kita mampu berdiri dengan rasa bangga sebagai umat Islam yang menjadi
umat yang terbaik di antara semua kaum. Tidak lupa kepada keluarga, sahabat, serta
yang mengamalkan sunnahnya dan menjadi pengikut setia hingga akhir zaman.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari akan pentingnya orang-orang
yang telah memberikan pemikiran dan dukungan secara moril maupun spiritual
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan karena adanya mereka
segala macam halangan yang menghambat penulisan skripsi ini menjadi mudah dan
terarah. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
vii
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak Abdurrauf, Lc, M.A., selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum.
3. Bapak Moch. Bukhori Muslim, Lc., M.A., selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa membimbing dengan sabar dan meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan saran-saran sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
4. Orang Tua tercinta, Bapak H. Rachman A Suseno S.H, Ibu Hj. Herdiaty, Ibu
Hj. Cici Nurani. Terima kasih selalu memberikan motivasi baik secara moril
dan materil dan atas semua doa yang tak pernah berhenti, mulai dari lahir
sampai selamanya. Kalian adalah kebanggaan, semangat besar, dan tongkat
dalam hidup penulis. Air mata ini takkan mampu menggantikan lafaz doa
dan restu kalian.
5. Kakak tersayang, Bayu Ilham Segara, Irfan Syukur, dan Cahya Timur
Indradi. Terima kasih karena telah menjagaku selama ini, adik perempuan
kalian satu-satunya. Semoga kesehatan dan keberkahan selalu tercurah
kepada kalian.
6. Kepada pria yang selalu menemani penulis yang selalu memberikan
dukungan dan semangat “Anggie Putra Wijaya”, terima kasih telah menjadi
bagian dari sebuah kisah perjalanan penulis.
viii
7. Sahabat-sahabat rumah, khususnya Galuh Mutia Kusuma Wardhani, Desi
Ratna Sari, Herlina Apriani, Lima Rasa terima kasih telah memberikan
pengalaman hidup yang luar biasa, memberikan pelajaran berharga tentang
kebersamaan dan tentang persahabatan.
8. Teman-teman seperjuangan, khususnya Zazkia Amanda Azzahra, Erawati
Putri, dan Febrina Rizka Zaibah, serta teman-teman di kampus, kelas PS/A
2011 yang selalu ada baik suka maupun duka.
Tiada cita dapat terwujud dengan sendirinya kecuali dengan pertolongan
Allah SWT sehingga dapat memberikan kontribusinya dalam ilmu pengetahuan.
Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya serta menjadi amal baik di sisi Allah SWT. Akhirnya semoga setiap
bantuan, doa, motivasi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari
Allah SWT.
Wassalamualaikum. Wr. Wb
Jakarta, Desember 2015
Rifa Rahmaniar
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PERNYATAAN iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 10
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 10
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 11
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 12
G. Studi Terdahulu ............................................................................. 13
H. Kerangka Pikir .............................................................................. 14
I. Hipotesis ....................................................................................... 14
J. Metode Penelitian ......................................................................... 15
1. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 15
2. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 15
3. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 15
4. Metode Analisis Data ............................................................... 16
x
K. Teknik Penulisan .......................................................................... 16
L. Sistematika Penulisan ................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Fiqh Muamalat Kontemporer ........................................................ 19
1. Pengertian Fiqh Muamalat Kontemporer ................................. 19
2. Ruang Lingkup Fiqh Muamalat Kontemporer ......................... 22
3. Kaidah Fiqh Muamalat Kontemporer ...................................... 23
B. Bank Syariah ................................................................................. 25
1. Pengertian Bank Syariah .......................................................... 25
2. Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah ............. 29
3. Produk-Produk Bank Syariah .................................................. 32
a. Produk Penyaluran Dana .................................................. 32
b. Produk Penghimpunan Dana ............................................ 34
c. Produk Jasa Perbankan ..................................................... 36
C. Perilaku Konsumen ....................................................................... 37
1. Pengertian Perilaku Konsumen ................................................ 37
2. Perilaku Konsumen Muslim .................................................... 38
3. Proses Pengambilan Keputusan ............................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 43
B. Lokasi ........................................................................................... 43
C. Jenis Penelitian ............................................................................. 44
D. Sumber Data ................................................................................. 44
E. Populasi dan Sampel ..................................................................... 45
F. Variabel Penelitian ........................................................................ 46
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 48
xi
1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 48
a. Uji Normalitas ................................................................... 48
b. Uji Multikolinearitas ......................................................... 48
c. Heteroskedastisitas ............................................................ 49
2. Validitas dan Realibilitas ......................................................... 50
a. Uji Validitas ...................................................................... 50
b. Uji Realibilitas .................................................................. 52
3. Analisis Regresi Linier Sederhana ........................................... 54
a. Uji t (Uji Parsial) ............................................................... 55
b. Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 56
H. Hipotesa ........................................................................................ 56
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 57
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 57
2. Karakteristik Profil Responden ................................................ 58
3. Penggunaan Bank Syariah pada Mahasiswa ............................ 61
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ...................................................... 63
1. Hasil Uji Deskriptif .................................................................. 63
2. Variabel Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer
(X) ............................................................................................
64
3. Variabel Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Y) ....... 66
C. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................... 67
D. Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................ 69
E. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 70
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................ 70
2. Uji Korelasi .............................................................................. 71
3. Uji Parsial t .............................................................................. 71
xii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 76
B. Saran ............................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 78
LAMPIRAN ....................................................................................................... 82
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1 Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah ................. 29
Tabel 3.2.1 Uji Validitas Variabel (X) ............................................................ 50
Tabel 3.2.2 Uji Validitas Variabel (Y) ............................................................ 51
Tabel 3.2.3 Uji Reliabilitas Variabel (X) ........................................................ 53
Tabel 3.2.4 Uji Realibilitas Variabel (Y) ........................................................ 54
Tabel 4.1.1 Data Sampel Penelitian ................................................................ 58
Tabel 4.1.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....... 58
Tabel 4.1.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Semester ............... 59
Tabel 4.1.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Sumber Dana ........ 60
Tanel 4.1.5 Hasil Uji Deskriptif Responden Berdasarkan Jumlah
Pendapatan Per Bulan ..................................................................
60
Tabel 4.1.6 Pernyataan Responden Menjadi Nasabah Bank Syariah ............. 59
Tabel 4.2.1 Hasil Uji Deskriptif ...................................................................... 63
Tabel 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel (X) .................................................. 65
Tabel 4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel (Y) .................................................. 66
Tabel 4.3.1 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 68
Tabel 4.4.1 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ...................................... 69
Tabel 4.5.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................................... 70
Tabel 4.5.2 Koefisien Korelasi Pearson .......................................................... 72
Tabel 4.5.3 Hasil Uji Korelasi ......................................................................... 72
Tabel 4.5.4 Hasil Uji t ..................................................................................... 74
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 14
Gambar 2.1 Proses Pembelian/Penggunaan Jasa oleh Konsumen .................. 41
Gambar 4.1 Jenis Bank Syariah yang Digunakan oleh Mahasiswa ................ 62
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I (Hasil Uji Linier Sederhana) ..................................................................... 82
Lampiran II r Tabel ........................................................................................... 87
Lampiran III t Tabel .......................................................................................... 88
Lampiran IV (Data Mahasiswa Perbankan Syariah Tahun 2012) ................... 91
Lampiran V (Data Mahasiswa Perbankan Syariah Tahun 2013) ..................... 95
Lampiran VI Kuesioner .................................................................................... 99
Lampiran VII Hasil Olah Data Responden ....................................................... 103
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fiqh (hukum) merupakan bagian dari unsur ajaran Islam sebagai
pedoman hidup bagi manusia terutama dalam melaksanakan tugas
kekhalifahannya di muka bumi. Fiqh Islam cenderung berbicara tentang aspek
eksoteris keagamaan yang bersifat legal-formal. Berhubungan dengan boleh atau
tidaknya sesuatu pelaksanaan amaliah, atau dengan kata lain sesuatu yang
dikaitkan dengan konteks halal-haram dalam agama.1
Munculnya isu fiqh kontemporer yaitu akibat adanya arus modernisasi
yang meliputi hampir sebagian besar negara-negara yang dihuni oleh mayoritas
umat Islam.2 Dengan adanya arus modernisasi tersebut, mengakibatkan
munculnya berbagai macam perubahan dalam tataan sosial umat Islam, baik yang
menyangkut ideologi, politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Berbagai
perubahan tersebut seakan-akan cenderung menjauhkan umat dari nilai-nilai
agama.
Perkembangan kehidupan manusia selalu berjalan sesuai dengan ruang
dan waktu, dan ilmu fiqh adalah ilmu yang selalu berkembang karena tuntutan
kehidupan zaman. Dengan semakin berkembangnya arus informasi dan jaringan
1Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.540.
2Diyah Halimatusadiyah, “Fiqh Kontemporer”, artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari
http://diyahhalimatusadiya.blogspot.com/2013/05/fiqh-kontemporer.html
xvii
komunikasi dunia, terjadi pulalah apa yang disebut dengan proses modernisasi.
Modernisasi tersebut melahirkan berbagai macam bentuk perubahan baik secara
struktural maupun kultural.3
Perubahan struktural berarti perubahan yang hanya meliputi struktur
sosial belaka, yakni jalinan dan hubungan satu sama lain dari keseluruhan unsur
sosial. Unsur-unsur sosial yang pokok adalah kaidah-kaidah, lembaga-lembaga,
kelompok-kelompok dan lapisan sosial. Sedangkan perubahan secara kultural
lebih bersifat ideologis atau imaterial yakni perubahan nilai-nilai, pemikiran, dan
sebagainya. Dalam era modernisasi dewasa ini, salah satu aspek pemikiran yang
turut mengalami perubahan adalah di bidang hukum Islam.4
Hukum Islam merupakan salah satu bagian ajaran agama yang terpenting,
maka perlu ditegaskan di sini aspek mana yang mengalami perubahan dalam
kaitannya dengan hukum Islam tersebut. Karena agama dalam pengertiannya
sebagai wahyu Allah tidak akan berubah, tetapi tentang pemikiran manusia
tentang ajarannya, terutama dalam hubungan dengan penerapannya di dalam dan
di tengah-tengah masyarakat yang selalu berubah.5
Berdasarkan hal tersebut, bahwa perubahan yang dimaksud bukanlah
perubahan secara tekstual tetapi secara kontekstual. Teks al-Qur‟an tentunya
tidak mengalami perubahan, tetapi pemahaman dan penerapannya dapat
3Muhammad Azhar, Fiqh Kontemporer (Yogyakarta: Lesiska, 1996), h.57.
4Ibid., h. 58.
5Diyah Halimatusadiyah, “Fiqh Kontemporer”, artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari
http://diyahhalimatusadiya.blogspot.com/2013/05/fiqh-kontemporer.html
xviii
disesuaikan dengan konteks perkembangan zaman. Karena perubahan sosial
merupakan suatu proses kemasyarakatan yang berjalan secara terus menerus,
maka perubahan penerapan dan pemahaman ajaran Islam juga harus bersifat
kontinu sepanjang zaman. Dengan demikian Islam akan tetap relevan dan aktual,
serta mampu menjawab tantangan modernitas.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan
sosial secara umum ada dua macam. Ada yang terletak di dalam masyarakat
(faktor intern) seperti bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk, adanya
penemuan-penemuan baru, terjadinya pertentangan atau konflik dalam
masyarakat dan timbulnya pemberontakan atau revolusi di dalam masyarakat itu
sendiri. Sedangkan pengaruh dari masyarakat lain (faktor ekstern) seperti
terjadinya peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.6
Pengaruh-pengaruh unsur perubahan di atas dapat menimbulkan
perubahan dalam sistem pemikiran Islam termasuk pembaharuan dalam hukum
Islam. Dengan demikian hukum Islam akan tetap mampu mengembangkan
dirinya sesuai dengan tuntutan zaman (modernitas). Tanpa adanya upaya
pembaharuan pemikiran dimaksud tentu akan menimbulkan kesulitan dalam
kemasyarakatan hukum sebagai salah satu pilar masyarakat, sedangkan
kehidupan masyarakat itu sendiri senantiasa mengalami perkembangan. Maka
6 Philipus Ng dan Nurul Aini, Sosiologi dan Politik (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004), h. 94.
xix
upaya pembaharuan pemahaman hukum Islam pun harus dapat mengikuti
perubahan itu.7
Fiqh menurut bahasa adalah mengetahui sesuatu dengan mengerti,
sedangkan menurut istilah adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat amali
diambil dari dalil-dalil yang tafsili.8
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian kontemporer berarti
sewaktu, semasa, pada waktu atau masa yang sama, pada masa kini, dewasa ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fiqh kontemporer adalah tentang perkembangan
pemikiran fiqh dewasa ini.
Ruang lingkup fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang
berhubungan dengan situasi kontemporer (modern) dan mencakup wilayah kajian
dalam al-Qur‟an dan hadits. Kajian fiqh kontemporer tersebut dapat
dikategorikan ke dalam beberapa aspek :9
1. Aspek hukum keluarga, seperti : akad nikah melalui telepon,
penggunaan alat kontrasepsi, dan lain-lain.
2. Aspek ekonomi, seperti : sistem bunga dalam bank, zakat profesi,
asuransi, dan lain-lain.
3. Aspek pidana, seperti : hukum pidana Islam dalam sistem hukum
nasional.
7Ibid., h. 95-96.
8Syahrul Anwar, Ilmu fiqh & Ushul Fiqh (Bogor: Ghalila Indonesia, 2010), h.13.
9Muhammad Azhar, Fiqh Kontemporer (Yogyakarta: Lesiska, 1996), h.22.
xx
4. Aspek kewanitaan, seperti : busana muslimah (jilbab), wanita karir,
kepemimpinan wanita, dan lain-lain.
5. Aspek medis, seperti : pencangkokan organ tubuh atau bagian organ
tubuh, pembedahan mayat, euthanasia, ramalan genetika, cloning,
penyebrangan jenis kelamin dari pria ke wanita atau sebaliknya, bayi
tabung, percobaan-percobaan dengan tubuh manusia, dan lain-lain.
6. Aspek teknologi, seperti : menyembelih hewan secara mekanis, seruan
adzan atau ikrar basmalah dengan kaset, makmum kepada radio atau
televisi, dan lain-lain.
7. Aspek politik (kenegaraan), seperti : perdebatan tentang istilah “Negara
Islam”, proses pemilihan pemimpin, loyalitas kepada penguasa
(kekuasaan), dan lain sebagainya.
8. Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, seperti : tayammum
dengan selain tanah (debu), ibadah kurban dengan uang, menahan haid
karena demi ibadah haji, dan lain sebagainya.
Ketika krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997, sistem syariah
telah memberikan manfaat bagi banyak kalangan. Pada saat itu, suku bunga
pinjaman melambung tinggi hingga puluhan persen. Akibatnya, banyak dari
kalangan usaha yang tidak mampu membayar. Tapi, fenomena ini tidak berlaku
bagi pelaku usaha yang menggunakan dana dari bank syariah. Para pengusaha
xxi
tersebut tidak perlu membayar bunga sampai puluhan persen, mereka cukup
berbagi hasil dengan bank syariah.10
Faktor utama sebagai dasar pertimbangan bagi nasabah dalam memilih
layanan perbankan adalah kepercayaan atas kinerja profesional perbankan,
seperti jaminan keamanaan dana nasabah, efektifitas dan efisien layanan jasa
perbankan. Faktor bunga tidaklah menjadi alasan utama nasabah dalam memilih
jasa perbankan, sebagian masyarakat tidak perlu memperhatikan masalah atas
bunga tersebut dan lebih mengutamakan efektifitas, efisiensi, dan keamanan atas
dana yang disimpan oleh lembaga keuangan perbankan.11
Hal ini tidak sejalan dengan Fatwa MUI No.1 Tahun 2004 tentang
keharaman bunga bank. Para Ulama memutuskan bahwa praktek pembungaan
uang saat ini telah memenuhi kriteria riba yan terjadi pada zaman Rasulullah
SAW, yakni riba nasiah. Dengan demikian, praktek pembungaan uang ini
termasuk salah satu bentuk riba, dan riba haram hukumnya. Praktek penggunaan
tersebut hukumnya adalah haram, baik dilakukan oleh bank, asuransi, pasar
modal, pegadaian, koperasi, dan lembaga keuangan lainnya maupun dilakukan
oleh individu. Maka dari itu munculah bank syariah sebagai solusi alternatif dari
sistem perbankan konvensional.
10
“Prinsip Dasar Produk Perbankan Syariah”, artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari
http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/prinsip-dasar-produk-perbankan-syariah.html 11
Nurliana,“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah untuk
Menggunakan Jasa Bank Syariah”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), h.96.
xxii
Perkembangan perbankan syariah dari tahun ke tahun menunjukkan trend
yang sangat menggembirakan. Aset lembaga keuangan syariah di seluruh dunia
diperkirakan mencapai 230 milyar dolar AS. Pertumbuhannya mencapai 15
persen per tahun. Kehadirannya bukan hanya diterima di negara-negara Islam
atau berpenduduk mayoritas muslim, tapi juga diterima di negara-negara non
muslim seperti Amerika dan Eropa.
Di Indonesia sendiri, menurut Gubernur Bank Indonesia,
pertumbuhannya malah mencapai 50 persen per tahun. Sepanjang tahun 2012,
kinerja industri perbankan syariah nasional yang masih didominasi struktur
asetnya sekitar ± 98% oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS). Perkembangan perbankan syariah selama satu tahun terakhir cukup
menggembirakan, di mana total asetnya meningkat menjadi Rp.199,72 triliun dan
melebihi proyeksi moderat tahun sebelumnya sebesar Rp.187,2 triliun.12
Pada tahun 2014 ini aset keuangan syariah Indonesia pada kuartal 2014
sudah mencapai Rp 524 Triliun, yang mana komposisinya yakni 49% dari
perbankan syariah sukus kurang lebih 39% dan lembaga keuangan syariah non
bank 8% artinya ini sangat menakjubkan bagi pertumbuhan bisnis keuangan
syariah di Indonesia, hal ini membuat pertumbuhan industri keuangan syariah
pun telah tumbuh dari 10% menjadi 30% pada tahun 2013 sebelumnya.13
12
“Bundel laporan BI terkait perkembangan perbankan syariah”, artikel diakses pada 16 Juni
2015 dari http://artikelekis.blogspot.com/2014/07/pertumbuhan-bank-syariah-di-indonesia.html 13
Kompas, Selasa, 4 November 2014
xxiii
Mayoritas penduduk Indonesia memang beragama Islam, tetapi
kenyataannya dari sekian banyak orang hanya beberapa saja yang paham betul
akan perbankan syariah. Dengan kondisi seperti ini, kita perlu mengingatkan
bahwa perbankan syariah hadir di tengah-tengah perkembangan dan praktik-
praktik perbankan konvensional yang sudah mengakar dalam kehidupan
masyarakat secara luas.
Maka wajar jika sampai saat ini market share bank syariah masih kalah
jauh dari bank konvensional. Melihat realita seperti ini, masih banyak tantangan
yang dihadapi dalam pengembangan perbankan syariah di Indonesia. selain
pengembangan akan ilmu ekonomi Islam, sosialisasi dan promosi sangat mutlak
dibutuhkan bagi perbankan syariah guna mencapai targetnya. Tantangan yang
muncul antara lain adalah rendahnya pengetahuan masyarakat akademis terhadap
perbankan syariah terutama yang disebabkan dominasi perbankan konvensional.
Berikut ini dikemukakan beberapa kendala yang muncul sehubungan dengan
pengembangan perbankan syariah:14
1. Pemahaman masyarakat akademis belum tepat terhadap kegiatan
operasional bank syariah
2. Peraturan perbankan yang berlaku belum sepenuhnya mengakomodasi
operasional bank syariah
3. Jaringan kantor bank syariah yang belum luas
14
BI dan PPKP Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Penelitian Potensi, Preferensi,
dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah (Semarang: 2000)
xxiv
4. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam bank syariah
masih sedikit
Minimnya pemahaman akan ekonomi syariah yang dimiliki masyarakat
akademis saat ini kemungkinan disebabkan oleh telatnya perkembangan sistem
ekonomi syariah di Indonesia dan telah didahului oleh sistem ekonomi
konvensional, sehingga mereka telah lebih dahulu percaya terhadap bank-bank
konvensional dalam setiap transaksinya. Padahal masyarakat akademis
merupakan pondasi bagi negara, aset bagi negara, terutama masyarakat akademis
Islam yang diharapkan sebagai agen perubahan (agen of change) harus memiliki
karakter yang mencerminkan akhlak Islam yang kaffah (menyeluruh).
Salah satu cara agar sistem perbankan syariah semakin dikenal oleh
masyarakat akademis adalah melalui bidang pendidikan, sehingga para pelajar
dan mahasiswa juga umat muslim pada umumnya dapat mempelajari akan ilmu
pengetahuan ekonomi Islam sejak dini.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk mengkaji melalui
penelitian dan menuangkannya ke dalam bentuk skripsi dengan judul:
“TINGKAT PEMAHAMAN FIQH MUAMALAT KONTEMPORER
TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH
(Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
xxv
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka untuk menjaga agar
penulisan skripsi ini lebih terarah dan menghindari kemungkinan pembahasan
yang menyimpang dari pokok permasalahan yang hendak ditulis maka
teridentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Minimnya pemahaman masyarakat dan mahasiswa tentang perbankan
syariah
2. Apakah mata kuliah fiqh muamalat kontemporer mempengaruhi
pemahaman mahasiswa mengenai perbankan syariah
3. Apakah pemahaman mahasiswa mengenai fiqh muamalat kontemporer
mempengaruhi terhadap keputusan mahasiswa menjadi nasabah bank
syariah
C. Batasan Masalah
Untuk meneliti seluruh identifikasi masalah di atas memerlukan suatu
usaha dari peneliti. Jika peneliti memiliki keterbatasan-keterbatasan kemampuan
maka penelitian hanya akan dibatasi pada :
1. Bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah fiqh
muamalat kontemporer ?
2. Apakah mata kuliah fiqh muamalat kontemporer mempengaruhi
pemahaman mahasiswa mengenai perbankan syariah ?
xxvi
3. Apakah mahasiswa memperhatikan hukum Islam terhadap keputusan
menjadi nasabah bank syariah ?
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perspektif mahasiswa Program Studi Muamalat
Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap bank syariah ?
2. Bagaimana pemahaman fiqh muamalat kontemporer mahasiswa
Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
mempengaruhi keputusan menjadi nasabah di bank syariah ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dinyatakan sebelumnya,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
a) Untuk mengetahui gambaran perbankan syariah oleh mahasiswa
Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta mengetahui
alasan mereka menggunakan jasa bank syariah.
b) Melihat hubungan antara pemahaman fiqh muamalat kontemporer
terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah serta
mensinkronisasikan antara materi perkuliahan yang bersifat teori
dengan aplikasi dalam dunia perbankan. Selain itu juga untuk
xxvii
mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam
ke dalam transaksi keuangan serta bisnis yang terkait.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dinyatakan sebelumnya,
maka manfaat penelitian ini adalah untuk:
a) Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas khazanah
keilmuan tentang keputusan menjadi nasabah bank syariah. Penelitian
ini juga dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk penelitian-
penelitian selanjutnya berkenaan dengan pengembangan ilmu
pengetahuan baik bagi para mahasiswa perbankan syariah maupun
kalangan akademisi lainnya.
b) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
untuk mahasiswa perbankan syariah tentang tingkat pemahaman ilmu
perbankan syariah terhadap keputusan menjadi nasabah di bank
syariah, dan juga sebagai gambaran sejauh mana pemahaman
mahasiswa terhadap tingkat pemahaman ilmu perbankan syariah
terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.
c) Untuk pihak akademik, diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini
maka dapat memberi masukan bahwa seberapa baik pemahaman
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan ilmu perbankan
syariah khususnya yang berhubungan dengan produk perbankan.
xxviii
G. Review Studi Terdahulu
Nurliana, 2007, dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah”.
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
nasabah untuk menggunakan jasa bank syariah, dan faktor utamanya adalah
kepercayaan atas kinerja profesional perbankan, seperti jaminan keamanan dana
nasabah, efektifitas dan efisien layanan jasa perbankan.
Septiawan Arya Saputra, 2013, dengan judul “Analisis Pengaruh
Pelayanan, Bagi Hasil, dan Keyakinan Terhadap Keputusan Masyarakat Dalam
Menabung Pada Bank Syariah”. Skripsi ini membahas tentang keputusan
masyarakat dalam menggunakan produk bank syariah khususnya tabungan yang
dipengaruhi secara signifikan oleh pelayanan, bagi hasil, dan keyakinan.
Anggie Putra Wijaya, 2015, dengan judul “Pengaruh Tingkat Pemahaman
Fiqh Muamalat Terhadap Keputusan Membeli Produk Fashion Palsu”. Skripsi ini
membahas tentang keputusan mahasiswa Perbankan Syariah Semester 5 dan 7
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk tidak
menggunaan produk fashion palsu. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pemahaman
fiqh muamalat mereka yang signifikan.
xxix
H. Kerangka Pikir
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
I. Hipotesis
Dengan melihat hipotesis di atas, berikut hipotesis yang diajukan untuk
selanjutnya diteliti dalam penelitian ini:
Ho : Ada hubungan antara pemahaman mahasiswa terhadap fiqh muamalat
kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah
H1 : Tidak ada hubungan antara pemahaman mahasiswa terhadap fiqh muamalat
kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah
Pemahaman atas fiqh muamalat
kontemporer yang menjelaskan
produk-produk perbankan
syariah
Keputusan menjadi
nasabah bank
syariah
Keputusan tidak
menjadi nasabah
bank syariah
Menjadi nasabah
bank syariah
xxx
J. Metodelogi Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini akan difokuskan pada mahasiswa UIN. Penelitian ini
akan ditargetkan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Semester 5 dan 7.
2. Metode Penentuan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple
Random Sampling (SRS). SRS merupakan tehnik pengambilan sampel
yang termasuk dalam salah satu tehnik pengambilan sampel dengan
Probability Sampling. Probability sampling merupakan tehnik
pengambilan sampel dengan menggunakan kaidah peluang sehingga hasil
dari suatu penelitian dapat dilakukan inferensia.15
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
yang akan dibagikan secara online maupun offline. Kuesioner merupakan
alat pengumpulan data yang berisi butir-butir pertanyaan yang
mengarahkan responden pada suatu pertanyaan tertentu yang disesuaikan
pada tujuan penelitian. Butir-butir pertanyaan diturunkan dari indikator-
indikator variabel. Kuesioner dapat diartikan sebuah daftar pertanyaan
yang akan diisi oleh orang yang akan diukur (responden), dengan
demikian dapat diketahui tentang pendapat, pemahaman, pengalaman,
15
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabet, 2003), h.203.
xxxi
dan banyak lagi yang dimaksud untuk diketahui sesuai pertanyaan yang
diajukan.16
4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis yang akan digunakan adalah analisis
deskriptif dan analisis regresi yaitu regresi linier sederhana. Analisis
deskriptif merupakan analisis yang menyajikan informasi berupa tabel,
gambar dan diagram-diagram lain. Metode analisis deskriptif adalah
metode yang digunakan dalam penyusunan data ke dalam daftar-daftar
atau jadwal, pembuatan grafik, dan lain-lain serta pengolahan yang
bersifat interpretasi data.17
Metode analisis untuk melakukan inferensia
statistik digunakan metode korelasi. Metode korelasi dianggap sangat
tepat untuk melakukan uji terhadap fenomena yang menunjukkan suatu
hubungan keterkaitan yang secara teori erat terjadi.
K. Teknik Penulisan
Teknik penulisan penelitian ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah dan Hukum Tahun
2012.
16
Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 1-2. 17
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistika II, Edisi kesepuluh, jilid 2 (Jakarta: LP3ES, 1986),
h. 22.
xxxii
L. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah serta teraturnya skripsi ini dan memberikan
gambaran yang jelas serta lebih terarah mengenai pokok permasalahan skripsi
ini, maka peneliti mengelompokkan dalam lima bab, yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penelitian sebelumnya, kerangka konseptual, hipotesis,
metodologi penelitian, teknik penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan pengertian fiqh muamalat kontemporer, pengertian
bank syariah, perilaku konsumen, dan teori-teori lainnya yang berkaitan
dengan hal tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang pendekatan penelitian, lokasi, jenis
penelitian, sumber data, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik
analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini menjelaskan tentang temuan yang diperoleh dari hasil penelitian
menggunakan kuesioner yang kemudian dijelaskan secara deskriptif
xxxiii
serta hasil pengujian hipotesis yang disimpulkan dari angka-angka
statistik yang diperoleh.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan tahap akhir dari penelitian skripsi yang berisikan
mengenai kesimpulan dan saran.
xxxiv
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Fiqh Muamalat Kontemporer
1. Pengertian Fiqh Muamalat Kontemporer
Secara etimologi fiqh berarti al‟ilmu (tahu) atau al-fahmu (paham)
sedangkan muamalah secara etimologi berarti perlakuan atau tindakan.18
Secara
terminologi muamalah memiliki makna secara luas dan secara sempit. Makna
luasnya adalah muamalah merupakan suatu konsepsi Islam mengenai aturan-
aturan yang tertentu ditunjukan untuk mengatur urusan duniawi manusia yang
dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalamnya, sehingga akan
berimplikasi terwujudnya kehidupan masyarakat yang harmonis yang
mengedepankan nilai-nilai keberagamaan dan kemasyarakatan.19
Sedangkan makna muamalah dalam arti sempit ini, beberapa ulama
yang mendefinisikan, diantaranya yaitu :
a. Hudlari Beik mendefinisikan muamalah dengan “semua akad yang
membolehkan manusia untuk saling menukar manfaat.”
b. Idris Ahmad mendefinisikan muamalah dengan “aturan-aturan Allah
yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam usahanya
18
Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya Pada LKS (Ciputat:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 3. 19
Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam) (Yogyakarta:
UII Press Yogyakarta, 2009), h.8.
xxxv
untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang
paling baik.”
c. Rasyid Rida mendefinisikan muamalah dengan “tukar menukar barang
atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan”.
Jadi dapat didefinisikan bahwa fiqh muamalat adalah ilmu yang
menjelaskan berbagai ketentuan-ketentuan yang mengatur perilaku manusia
kepada manusia lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dengan cara-
cara yang dibenarkan oleh syara,20
sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia pengertian kontemporer berarti sewaktu, semasa, pada waktu atau
masa yang sama, pada masa kini, dewasa ini.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fiqh muamalat kontemporer adalah
aturan-aturan Allah SWT yang wajib ditaati yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia dalam kaitannya dengan kehartabendaan dalam bentuk
transaksi-transaksi yang modern.21
Fiqh muamalat kontemporer juga dapat disimpulkan sebagai hasil
isjtihad para ulama terhadap masalah hukum Islam yang terjadi pada masa
sekarang ini dengan menggali sumber hukum Islam berupa al-Qur‟an dan sunnah
serta mengintegrasikan iptek untuk kemaslahatan umat manusia di dunia dan di
akhirat.
20
Rossi Aryani, “Muamalah Dalam Islam”, artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari
http://rumahbuku.weebly.com/bangku-i/muamalah-dalam-islam/ 21
Dr. H. Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h.28.
xxxvi
Munculnya isu fiqh kontemporer yaitu akibat adanya arus modernisasi
yang meliputi hampir sebagian besar negara-negara yang dihuni oleh mayoritas
umat Islam.22
Dengan adanya arus modernisasi tersebut, mengakibatkan
munculnya berbagai macam perubahan dalam tataan sosial umat Islam, baik yang
menyangkut ideologi, politik, sosial, budaya, dan sebagainya. Berbagai
perubahan tersebut seakan-akan cenderung menjauhkan umat dari nilai-nilai
agama.
Perkembangan kehidupan manusia selalu berjalan sesuai dengan ruang
dan waktu, dan ilmu fiqh adalah ilmu yang selalu berkembang karena tuntutan
kehidupan zaman. Dengan semakin berkembangnya arus informasi dan jaringan
komunikasi dunia, terjadi pulalah apa yang disebut dengan proses modernisasi.
Modernisasi tersebut melahirkan berbagai macam bentuk perubahan baik secara
struktural maupun kultural.23
Perubahan struktural berarti perubahan yang hanya meliputi struktur
sosial belaka, yakni jalinan dan hubungan satu sama lain dari keseluruhan unsur
sosial. Unsur-unsur sosial yang pokok adalah kaidah-kaidah, lembaga-lembaga,
kelompok-kelompok dan lapisan sosial. Sedangkan perubahan secara kultural
lebih bersifat ideologis atau imaterial yakni perubahan nilai-nilai, pemikiran, dan
22
Diyah Halimatusadiyah, “Fiqh Kontemporer”, artikel diakses pada 16 Juni 2015 dari
http://diyahhalimatusadiya.blogspot.com/2013/05/fiqh-kontemporer.html 23
Muhammad Azhar, Fiqh Kontemporer (Yogyakarta: Lesiska, 1996), h.57.
xxxvii
sebagainya. Dalam era modernisasi dewasa ini, salah satu aspek pemikiran yang
turut mengalami perubahan adalah di bidang hukum Islam.24
2. Ruang Lingkup Fiqh Muamalat Kontemporer
Ruang lingkup fiqh kontemporer mencakup masalah-masalah fiqh yang
berhubungan dengan situasi kontemporer (modern) dan mencakup wilayah kajian
dalam al-Qur‟an dan Hadits. Kajian fiqh kontemporer tersebut dapat
dikategorikan ke dalam beberapa aspek :25
9. Aspek hukum keluarga, seperti : akad nikah melalui telepon,
penggunaan alat kontrasepsi, dan lain-lain.
10. Aspek ekonomi, seperti : sistem bunga dalam bank, zakat profesi,
asuransi, dan lain-lain.
11. Aspek pidana, seperti : hukum pidana islam dalam sistem hukum
nasional.
12. Aspek kewanitaan, seperti : busana muslimah (jilbab), wanita karir,
kepemimpinan wanita, dan lain-lain.
13. Aspek medis, seperti : pencangkokan organ tubuh atau bagian organ
tubuh, pembedahan mayat, euthanasia, ramalan genetika, cloning,
penyebrangan jenis kelamin dari pria ke wanita atau sebaliknya, bayi
tabung, percobaan-percobaan dengan tubuh manusia, dan lain-lain.
24
Ibid., h. 58. 25
Muhammad Azhar, Fiqh Kontemporer (Yogyakarta: Lesiska, 1996), h.22.
xxxviii
14. Aspek teknologi, seperti : menyembelih hewan secara mekanis, seruan
adzan atau ikrar basmalah dengan kaset, makmum kepada radio atau
televisi, dan lain-lain.
15. Aspek politik (kenegaraan), seperti : perdebatan kenegaraan tentang
istilah “Negara Islam”, proses pemilihan pemimpin, loyalitas kepada
penguasa (kekuasaan), dan lain sebagainya.
16. Aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, seperti :
tayammum dengan selain tanah (debu), ibadah kurban dengan uang,
menahan haid karena demi ibadah haji, dan lain sebagainya.
3. Kaidah-Kaidah Fiqh Muamalat Kontemporer
Kaidah umum muamalat yang berbunyi “Al-ashlu fil mu‟aamalati al-
ibahah illal an yadulla ad-daliilu „ala tahrimiha” yaitu pada dasarnya semua
praktek muamalah boleh, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Selain itu para ulama berpegang kepada prinsip-prinsip utama muamalah,
seperti prinsip bebas riba, bebas gharar (ketidakjelasan atau ketidak-pastian) dan
tadlis, tidak maysir (spekulatif), bebas produk haram dan praktik akad fasid/batil.
Prinsip ini tidak boleh dilanggar, karena telah menjadi aksioma dalam fiqh
muamalah.26
26
Farid Ma‟ruf, “Hukum Multiakad (Akad Gabungan)”, artikel diakses pada 8 Juli 2015 dari
https://konsultasi.wordpress.com/2012/07/15/hukum-multiakad-akad-gabungan/
xxxix
Pada dasarnya, kita masih dapat menerapkan kaidah-kaidah muamalat
klasik namun tidak semuanya dapat diterapkan pada bentuk transaksi yang ada
pada saat ini dengan alasan karena telah berubahnya sosio-ekonomi masyarakat.
Sebagaimana kaidah yang telah diketahui “Al-muhafazah „alal qadim
ash-sholih wal akhz bil jadid aslah (mempertahankan milik lama yang baik dan
mengambil sesuatu yang baharu yang lebih baik)27
yaitu memelihara warisan
intelektual klasik yang masih relevan dan membiarkan terus praktik yang telah
ada di zaman modern, selama tidak ada petunjuk yang mengharamkannya.
Dengan kaidah di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa transaksi ekonomi pada
masa klasik masih dapat dilaksanakan selama relevan dengan kondisi, tempat dan
waktu serta tidak bertentangan dengan apa yang diharamkan.28
Dalam kaitan dengan perubahan sosial dan pengaruh dalam persoalan
muamalah ini, nampak tepat analisis yang dikemukakan Ibnu Qayyim al-
Jauziyyah ketika beliau merumuskan sebuah kaidah yang amat relevan untuk
diterapkan di zaman modern dalam mengantisipasi sebagai jenis muamalah yang
berkembang. Kaidah yang dimaksud adalah “tagyirul fatwa wa ikhtilafiha
bihasbi taghyiril azminati wal amkinati wal ahwali wa niyati wal awaid”
(berubah dan berbedanya fatwa sesuai dengan perubahan tempat, zaman, kondisi
sosial, niat, dan kebiasaan).
27
Hamzah Harun al-Rasyid, “Relevansinya Dalam Kehidupan Kontemporeri”, artikel diakses
pada 8 Juli 2015 dari http://hamzah-harun.blogspot.co.id/2012/12/relevansinya-dalam-kehidupan_92
59.html 28
Azharliqoh Ahmad, “Mengenal Fiqh Muamalat Kontemporer”, artikel diakses pada 8 Juli
2015 dari http://azharliqoh.blogspot.co.id/2010/02/mengenal-fiqih-muamalat-kontemporer.html?m=1
xl
Ada beberapa faktor yag dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai
terjadinya perubahan, yaitu faktor tempat, faktor zaman, faktor kondisi sosial,
faktor niat, dan faktor adat kebiasaan. Faktor-faktor ini amat berpengaruh dalam
menetapkan hukum bagi para mujtahid dalam menetapkan suatu hukum bidang
muamalah. Dalam menghadapi perubahan sosial yang disebabkan kelima faktor
ini, yang akan dijadikan acuan dalam menetapkan suatu persoalan muamalah
adalah tercapainya maqashid al-syariah. Atas dasar itu, maqashid al-syariah lah
yang menjadi ukuran keabsahan suatu akad atau transaksi muamalah.
B. Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah
Kata bank berasal dari kata banque dalam bahasa Perancis, dan banco
dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti atau lemari atau bangku.29
Konotasi
kedua kata ini menjelaskan dua fungsi dasar yang ditunjukkan oleh bank
komersial. Kata peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan sebagainya.
Menurut kamus keuangan dan perbankan yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha di bidang keuangan dengan memberikan kredit dan jasa-jasa
29
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet.1, (Jakarta: Alvabet, 2002), h.1.
xli
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank menarik uang dan
menyalurkannya ke dalam masyarakat.30
Bank syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya
berdasarkan hukum Islam yaitu al-Quran atau al-Hadits (syariah).31
Pembentukan
sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan
atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga, serta larangan untuk
berinvestasi pada usaha yang berkategori terlarang.32
Dalam UU No. 21 Tahun 2008 mengenai perbankan syariah
mengemukakan pengertian perbankan syariah dan pengertian bank syariah.
Perbankan syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata cara
dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya.33
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan
didasarkan pada prinsip syariah dan menurut jenisnya bank syariah terdiri dari
BUS (Bank Umum Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah) dan BPRS (Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah).34
Mekanisme bagi hasil menjadi salah satu ciri atau karakteristik
perbankan syariah, di mana dengan bagi hasil ini menjadi salah satu alternatif
30
Alex Rosue dan Happy Pitoyo, Kamus Keuangan dan Perbankan (Jakarta: Haliarang,
1995), h.14. 31
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h.12. 32
Rianda K Hesti, Sistem Informasi Perbankan Syariah (Banten: UIN Jakarta Press, 2013), h.
19. 33
Lihat Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, BAB 1, Pasal 1, Poin (1). 34
Lihat Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008, BAB 1, Pasal 1, Poin (7).
xlii
bagi masyarakat bisnis, khususnya masyarakat perbankan untuk terhindar dari
bunga atau riba. Allah SWT mengharamkan segala bentuk transaksi yang
mengandung unsur-unsur ribawi, karena unsur tersebut tidak mendatangkan
kemashlahatan bahkan hanya bisa mendatangkan keburukan, sehingga sedini
mungkin harus dihindari.35
Hal ini sesuai dengan apa yang diterangkan dalam al-Qur‟an, surat al-
Baqarah ayat 275 yang berbunyi :
الشيطبى هي الوس رلك ب بلا الزيي يأكلى الشبب لب يقهى إلب كوب يقم الزي يتخبط ن أ
عظة هي ه حشم الشبب فوي جبء البيع أحل الل هب إوب البيع هثل الشبب ى فل ت فب سب
ب خبلذى ن في هي عبد فألئك أصحبة البس إلى الل أهش ﴾٥٧٢﴿البقشة: سلف
(Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan, dan urusannya terserah
kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.)
35
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Membahas Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2008), h.138.
xliii
Dalam dunia perbankan syariah mungkin sering didengar istilah bagi
hasil atau yang lebih sering dikenal dengan istilah profit sharing atau revenue
sharing.36
Dalam perbankan syariah pendapatan bagi hasil ini berlaku pada
produk-produk penyertaan, baik penyertaan menyeluruh, sebagian ataupun dalam
bentuk koorporasi lainnya.37
Prinsip bagi hasil ini akan berfungsi sebagai mitra
bagi penabung, demikian juga pengusaha peminjam dana. Jadi prinsip bagi hasil
ini merupakan landasan utama beroperasinya perbankan syariah.
Faktor dana merupakan sebuah kebutuhan pokok beroperasinya sebuah
perbankan (lembaga keuangan). Dalam perbankan yang mendasarkan pada bagi
hasil dalam operasionalisasinya, maka untuk memperoleh hasil (laba) adalah
dengan melakukan pembiayaan-pembiayaan dengan prinsip bagi hasil antara
investor dengan pengelola dana/debitur, di mana di antara keduanya menyepakati
bagiannya masing-masing dari hasil yang diperolehnya.38
Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan.
Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba.39
Profit secara istilah adalah
perbedaan yang timbul ketika total pendapatan (total revenue) suatu perusahaan
36
Rizki Abadi, “Mengenal Istilah Bagi Hasil (Nisbah) Perbankan Syariah”, artikel diakses
pada 6 Juni 2015 dari https://www.cermati.com/artikel/mengenal-istilah-bagi-hasil-nisbah-perbankan-
syariah/ 37
“Menghitung Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah”, artikel diakses pada 8 Juli 2015 dari
http://www.syariahbank.com/menghitung-bagi-hasil-pada-perbankan-syariah/ 38
Syamsul Falah, Pola Bagi Hasil pada Perbankan Syariah, Makalah disampaikan pada
Seminar Ekonomi Islam , 20 Agustus 2003 (Jakarta, 2003) 39
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), h.101.
xliv
lebih besar dari biaya total (totalcost).40
Dalam istilah lain profit sharing adalah
perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan
setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut.41
Revenue sharing, secara bahasa revenue berarti uang masuk,
pendapatan, atau income.42
Dalam istilah perbankan, revenue sharing berarti
proses bagi pendapatan yang dilakukan sebelum memperhitungkan biaya-biaya
operasional yang ditanggung oleh bank, biasanya pendapatan yang
didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi dana.43
2. Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah44
Tabel 2.1.1
NO PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH
1 Bunga Berbasis bunga Berbasis revenue/ profit
loss sharing
2 Resiko Anti risk Risk sharing
3 Pendekatan Beroperasi dengan Beroperasi dengan
40
Christopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi ke-2 (Jakarta:
Erlangga, 1994), h.534. 41
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan Implementasi Operasional
Bank Syariah (Jakarta: Djambatan, 2001), h.264. 42
Christopher Pass dan Bryan Lowes, op. Cit., h.587. 43
Heru Setyawan, “Pengertian Profit dan Revenue Sharing”, artikel diakses pada 8 Juli 2015
dari https://herusetyawan0025.wordpress.com/2013/06/27/pengertian-profit-revenue-sharing/ 44
Ahmad, Rodoni, dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim,
2008), h.14.
xlv
Operasional pendekatan sektor
keuangan, tidak langsung
terkait dengan sektor riil
pendekatan sektor riil
4 Produk Produk tunggal (kredit) Multi produk (jual beli,
bagi hasil, jasa)
5 Pendapatan Pendapatan yang diterima
deposan tidak tekait
dengan pendapatan yang
diperoleh bank dari kredit
Pendapatan yang diterima
deposan terkait langsung
dengan pendapatan yang
diperoleh bank dari
pembiayaan
6 Spread Mengenal negative spread Tidak mengenal negative
spread
7 Dasar Hukum Bank Indonesia dan
Pemerintah
al-Qur‟an, sunnah, fatwa
ulama, Bank Indonesia,
dan pemerintah
8 Falsafah Berdasarkan atas bunga
(riba)
Tidak berdasarkan bunga
(riba), spekulasi (maysir),
dan ketidakjelasan (gharar)
9 Operasional - Dana Masyarakat - Dana Masyarakat
xlvi
(Dana Pihak
Ketiga/DPK) berupa
titipan simpanan yang
harus dibayar bunganya
pada saat jatuh tempo
- Penyaluran dan pada
sektor yang
menguntungkan, aspek
halal tidak menjadi
pertimbangan agama
(Dana Pihak
Ketiga/DPK) berupa
titipan (wadi‟ah) dan
investasi
(mudharabah) yang
baru akan mendapat
hasil jika
“diusahakan” terlebih
dahulu
- Penyaluran dana
(financing) pada
usaha yang halal dan
menguntungkan
10 Aspek Sosial Tidak diketahui secara
tegas
Dinyatakan secara
eksplisit dan tegas yang
tertuang dalam visi dan
misi
11 Organisasi Tidak memiliki Dewan
Pengawas Syariah (DPS)
Harus memiliki Dewan
Pengawas Syariah (DPS)
12 Uang Uang adalah komoditi Uang bukan komoditi,
xlvii
selain sebagai alat
pembayaran
tetapi hanyalah alat
pembayaran
3. Produk-Produk Bank Syariah
Secara garis besar produk perbankan syariah dapat dibagi menjadi 3, yaitu
produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana, dan produk jasa yang
diberikan bank kepada nasabahnya.45
a) Produk Penyaluran Dana
1. Prinsip jual beli (ba‟i) jual beli dilaksanakan karena adanya
pemindahan kepemilikan barang. keuntungan bank disebutkan di
depan dan termasuk harga dari harga yang dijual. Terdapat 3 jenis
jual beli dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam bank
syariah, yaitu :46
- Murabahah, jual beli dengan harga asal ditambah
keuntungan yang disepakati antara pihak bank dengan
nasabah, dalam hal ini bank menyebutkan harga barang
kepada nasabah yang kemudian bank memberikan laba
dalam jumlah tertentu sesuai dengan kesepakatan.
45
Ir. Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Kelima (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2013), h.97. 46
Ibid., h.97-100.
xlviii
- Salam, dalam jual beli ini nasabah sebagai pembeli dan
pemesan memberikan uangnya di tempat akad sesuai
dengan harga yang dipesan dan sifat barang telah
disebutkan sebelumnya. Uang yang tadi diserahkan
menjadi tanggungan bank sebagai penerima pesanan dan
pembayaran dilakukan dengan segera.47
- Istishna, merupakan bagian dari salam namun istishna
biasa digunakan dalam bidang manufaktur. Seluruh
ketentuan istishna mengikuti salam namun pembayaran
dapat dilakukan beberapa kali pembayaran.
2. Prinsip Sewa (ijarah) adalah kesepakatan pemindahan hak guna atas
barang atau jasa melalui sewa tanpa diikuti pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa. Dalam hal ini bank
menyewakan peralatan kepada nasabah dengan biaya yang telah
ditetapkan secara pasti sebelumnya.48
3. Prinsip Bagi Hasil (syirkah) dalam prinsip bagi hasil terdapat 2
macam produk, yaitu:49
- Musyarakah, adalah salah satu produk bank syariah yang
mana terdapat 2 pihak atau lebih yang bekerja sama untuk
47
Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia (Jakarta: PT. Utama Grafiti, 1999), h.68. 48
Ir. Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, h.101. 49
“Buku Saku Perbankan Syariah (3/4)”, artikel diakses pada 8 Juli 2015 dari
http://saripedia.wordpress.com/tag/prinsip-bagi-hasil-syirkah/
xlix
meningkatkan aset yang dimiliki bersama di mana seluruh
pihak memadukan sumber daya yang mereka miliki baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Dalam hal
ini seluruh pihak yang bekerjasama memberikan kontribusi
yang dimiliki baik itu dana, barang, skill, ataupun aset-aset
lainnya. ketentuan dalam musyarakah adalah pemilik
modal berhak dalam menentukan kebijakan usaha yang
dijalankan pelaksana proyek.
- Mudharabah adalah kerjasama 2 orang atau lebih di mana
pemilik modal memberikan kepercayaan sejumlah modal
kepada pengelola dengan perjanjian pembagian
keuntungan. Perbedaan yang mendasar antara musyarakah
dengan mudharabah adalah kontribusi atas manajemen dan
keuangan pada musyarakah diberikan dan dimiliki 2 orang
atau lebih, sedangkan pada mudharabah modal hanya
dimiliki satu pihak saja.
b) Produk Penghimpun Dana
Produk penghimpun dana pada bank syariah meliputi simpanan
giro, tabungan, dan deposito.50
Prinsip yang diterapkan dalam bank
syariah adalah:
50
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Syariah Pasal 6 Poin (a)
l
1. Prinsip Wadiah penerapan prinsip wadiah yang dilakukan adalah
wadiah yad dhamanah yang diterapkan pada rekening produk
giro. Berbeda dengan wadiah amanah, dimana pihak yang dititipi
(bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia
boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. Sedangkan pada
wadiah amanah harta tidak boleh dimanfaatkan oleh yang
dititipi.51
2. Prinsip Mudharabah dalam prinsip mudharabah, penyimpan atau
deposan bertindak sebagai pemilik modal sedangkan bank
bertindak sebagai pengelola. Dana yang tersimpan kemudian
oleh bank digunakan untuk melakukan pembiayaan, dalam hal
ini apabila bank menggunakannya untuk pembiayaan
mudharabah, maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang
mungkin terjadi.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak penyimpan,
maka prinsip mudharabah dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:52
- Mudharabah mutlaqah, prinsipnya dapat berupa
tabungan dan deposito, sehingga ada 2 jenis tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah. Tidak ada
51
Ir. Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Kelima (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2013), h.107-108. 52
Amir Kusnanto, “Prinsip-Prinsip Syariah”, artikel diakses pada 8 Juli 2015 dari
http://blog.stie-mce.ac.id/amirkusnanto/2011/12/27/prinsip-prinsip-syariah/
li
pembatasan bagi bank untuk menggunakan dana yang
telah terhimpun.
- Mudharabah muqayyadah on balance sheet, jenis ini
adalah simpanan khusus dan pemilik dapat menetapkan
syarat-syarat khusus yang harus dipatuhi oleh bank,
sebagai contoh disyaratkan untuk bisnis tertentu atau
akad tertentu.
- Mudharabah muqayyadah off balance sheet, yaitu
penyaluran dana langsung kepada pelaksana usaha dan
bank sebagai perantara pemilik dana dengan pelaksana
usaha. Pelaksana usaha juga dapat mengajukan syarat-
syarat tertentu yang harus dipatuhi bank untuk
menentukan jenis usaha dan pelaksana usahanya.
c) Produk Jasa Perbankan Syariah
Selain dapat melakukan kegiatan menghimpun dan menyalurkan
dana, bank juga dapat memberikan jasa kepada nasabah dengan
mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan, jasa tersebut antara
lain:53
53
Zakariya Ahmad, “Produk dan Jasa Perbankan Syariah”, artikel diakses pada 8 Juli 2015
dari http://Suarakomunitas.net/baca/1044/produk-dan-jasa-perbankan-syariah/
lii
1. Sharf (jual beli valuta asing) adalah jual beli mata uang yang
tidak sejenis namun harus dilakukan pada waktu yang sama
(spot). Bank mengambil keuntungan untuk jasa jual beli tersebut.
2. Wakalah (wakil) adalah penyerahan atau pendelegasian atau
pemberian mandat dari satu pihak kepada pihak lain. Mandat ini
harus dilakukan sesuai dengan yang telah disepakati oleh
pemberi mandat
3. Kafalah (garansi bank) merupakan jaminan yang diberikan
penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban
pihak kedua atau yang ditanggung. Dapat pula diartika sebagai
pengalihan tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lainnya
seperti pembiayaan dengan jaminan seseorang
4. Hawalah merupakan pengalihan hutang dari orang yang
berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya atau
pemindahan beban hutang dari satu pihak kepada pihak lain.
Dunia keuangan atau perbankan mengenalnya dengan kegiatan
anjak piutang atau faktoring.54
54
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari (Beirut, Dar Ibn Katsir, Juz 2, 1987),
h.799-811.
liii
5. Rahn (gadai) merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik
si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.55
C. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau oganisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau
jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.56
Bilson Simamora mendefinisi perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
ini.57
Sementara itu, Loudon dan Bitta lebih menekankan perilaku konsumen
sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa
perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan
55
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
h.277. 56
A.A Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen Edisi Revisi (Bandung: PT. Refika Aditama, 2002), h.4.
57Bilson simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2008), h.2.
liv
aktifitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau
mengatur barang dan jasa.58
2. Perilaku Konsumen Muslim
Perilaku konsumen mempelajari bagaimana manusia memilih di antara
berbagai pilihan yang dihadapinya dengan memanfaatkan sumber daya
(resources) yang dimilikinya. Teori perilaku konsumen muslim yang dibangun
berdasarkan syariat Islam, memiliki perbedaan yang mendasar dengan teori
konvensional. Perbedaan ini menyangkut nilai dasar yang menjadi fondasi, teori,
motif dan tujuan konsumsi, hingga teknik pilihan dan alokasi anggaran untuk
berkonsumsi.
Ada tiga nilai dasar yang menjadi fondasi bagi perilaku konsumsi
masyarakat muslim:59
a) Keyakinan akan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, prinsip ini
mengarahkan seorang konsumen untuk mengutamakan konsumsi untuk
akhirat dari pada konsumsi duniawi. Konsumsi untuk ibadah merupakan
future consumtion (karena terdapat balasan surga di akhirat), sedangkan
konsumsi duniawi adalah present consumption.
b) Konsep sukses dalam kehidupan seorang muslim diukur dengan moral
agama Islam, dan bukan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki.
Semakin tinggi moralitas semakin tinggi pula kesuksesan yang dicapai.
58
Ibid.,h.3. 59
Mufli Muhammad, Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2006), h.44.
lv
Kebijakan, kebenaran dan ketaqwaan kepada Allah merupakan kunci
moralitas Islam. Kebijakan dan kebenaran dapat dicapai dengan perilaku
yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dan menjauhkan diri dari
kejahatan.
c) Kedudukan harta merupakan anugerah Allah dan bukan sesuatu yang
dengan sendirinya bersifat buruk (sehingga harus dijauhi secara
berlebihan). Harta merupakan alat untuk mencapai tujuan hidup, jika
diusahakan dan dimanfaatkan dengan benar.
3. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut tujuan pembeliannya baik barang/jasa, konsumen dapat
dikelompokkan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang terdiri atas
individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Keputusan pembelian barang/jasa
seringkali melibatkan dua pihak atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang
terlibat. Kelima peran itu meliputi:60
Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide
untuk membeli suatu barang/jasa. Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang
yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan
60
Tatik Suryati, Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran, Cet.1, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2008), h.13.
lvi
pembelian. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan
keputusan pembelian. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian
secara nyata. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan
barang/jasa yang dibeli.
Dilihat dari proses pengambilan keputusan, proses keputusan pembelian
sangat bervariasi, ada yang sederhana dan ada pula yang kompleks. Konsumen
sering melakukan pencarian informasi dan evaluasi terhadap merk yang lain
sebelum keputusan diambil. Di lain pihak ada pula konsumen yang jarang
mencari informasi tambahan karena konsumen ini terbiasa membeli merek
tersebut.
Pada dimensi kedua, konsumen dibedakan berdasarkan tingkat
keterlibatan saat pemilihan suatu merk. Pada saat itu konsumen tidak jarang
terlibat terlalu dalam. Semua itu dapat terjadi karena produk amat penting bagi
konsumen sebab image pribadi dari konsumen terkait dengan produk, adanya
keterkaitan secara terus menerus dengan konsumen, mengandung resiko yang
cukup tinggi. pertimbangan emosional pengaruh dari norma grup.61
Faktor eksternal dapat menjadi input dan dapat berpengaruh terhadap
proses pengambilan keputusan. Berikut skema proses pengambilan keputusan
61
Ibid., h.14.
lvii
Gambar 2.1
Proses pembelian/penggunaan jasa oleh konsumen model lima tahap62
Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain:63
pertama, mengenali
kebutuhan. Pada tahap ini konsumen merasakan bahwa ada hal yang dirasakan
kurang dan menuntut untuk dipenuhi.
Kedua, mencari informasi apa yang terbaik yang harus dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Pertanyaan ini akan muncul pada konsumen.
Konsumen umumnya mencari informasi dari berbagai sumber. Tidak hanya dari
sumber resmi yang dikeluarkan perusahaan seperti iklan atau dari pemasaran
melalui tenaga penjual, tetapi juga informasi dari pihak lain (utamanya orang
yang berpengalaman) untuk mendapatkan informasi yang benar-benar obyektif.
Ketiga, mengevaluasi alternatif. Informasi yang diperoleh dari berbagai
sumber tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk
mengambil keputusan. Selanjutnya mengambil keputusan, setelah melalui
evaluasi dengan pertimbangan yang matang, konsumen akan mengambil
keputusan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan membeli dan
tujuan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situsional yang tidak dapat
diprediksi (tidak terduga).
62
James F Engel, Roger D, Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen (Jakarta:
Binarupa Aksara, 1994), h.31. 63
Ibid., h.32.
Mengenali
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Perilaku
Pasca
Pembelian
lviii
Keempat adalah evaluasi paska pembelian, setelah membeli konsumen
akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli. Jika
konsumen menilai kinerja produk atau layanan yang dirasakan sama atau
melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya.
Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen akan berpengaruh terhadap
perilaku selanjutnya. Jika konsumen puas, maka dia akan memperlihatkan sikap
dan perilaku positif terhadap produk atau jasa yang dibelinya.
lix
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian
survey dengan menggunakan pendekatan analisis data kuantitatif, yaitu
menggambarkan dengan menganalisis tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah yang dilakukan
oleh mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian survey
yang dimaksud merajuk pada pengertian yang dikemukakan oleh Arikunto.
Informasi yang diperoleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari
seluruh populasi data, dapat pula dikumpulkan dari sebagian populasi. Survey
yang dilakukan pada semua populasi dinamakan survey populasi atau penelitian
sensus, sedangkan jika penelitian data hanya dilakukan pada sebagian populasi
disebut sebagai survey sampel.64
B. Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa Program Studi Muamalat
Konsentrasi Perbankan Syariah Tahun 2012 dan 2013 Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
64
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998), h. 245.
lx
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif atau penelitian
survey yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen
penelitian.65
Penelitian ini akan meneliti tentang data kajian yang bersifat
numeric/angka yang nantinya akan menghasilkan interpretasi data. Penelitian
kuantitatif merupakan model keputusan yang menggunakan angka. Angka
mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan, penggunaan, dan
pemecahan model kuantitatif.66
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden
melalui penyebaran angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan
atau mengirimkan daftar pertanyaan-pertanyaan untuk diisi sendiri oleh
responden.67
Dalam hal ini responden yang peneliti tunjuk adalah mahasiswa
Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
65
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi, Ed.1 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.49. 66
Muhammad Muslich, Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif (Jakarta Timur: Bumi
Aksara, 2009), h.2.
67Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: teori dan
aplikasi, Ed. 1 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.49.
lxi
2. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau
sumber-sumber sekunder dari data yang dibutuhkan dan berhubungan dengan
masalah yang sedang diteliti. Data tersebut didapatkan dengan cara mempelajari
buku, dokumen, jurnal, majalah, dan internet yang dapat mendukung penelitian
yang berkaitan dan relevan dengan masalah penelitian serta untuk melengkapi
data primer.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya
akan diduga.68
Pada pengertian lainnya populasi adalah sekelompok orang,
kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki karateristik tertentu. Populasi pada
penelitian ini adalah mahasiswa Semester 5 dan 7 Program Studi Muamalat
Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang aktif kuliah pada tanggal 2 September 2015 – 24
Desember 2015,69
karena jumlah populasi yang ada terlalu banyak berjumlah 349
Mahasiswa, maka penulis akan melakukan penelitian dengan cara menggunakan
teknik Random Sampling. Teknik random sampling adalah teknik pengambilan
sampel secara acak, dengan sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa
68
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Cet.19, (Jakarta: LP3ES,
2008), h.152. 69
Dilihat dari website http://uinjkt.ac.id/, diakses pada 3 Agustus 2015
lxii
sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampelnya.70
Adapun rumus Slovin untuk menghitung besaran sample yaitu :71
( )
Keterangan :
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah populasi
d = Nilai presisi (penulis menggunakan 10%)
Perhitungan sebagai berikut :
( )
( )
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan objek pengamatan atau fenomena yang
diteliti.72
Adapun yang dijadikan variabel dalam penelitian ini adalah:
70
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Cet.19, (Jakarta: LP3ES,
2008), h.153. 71
M Burhan Bungin, Metedologi Kuantitatif. Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Politik
serta ilmu-ilmu lainnya (Jakarta: Kencana, 2005), h.105. 72
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, cet.1, (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 2003), h. 156.
lxiii
1) Variabel bebas (X) adalah variabel stimulus atau yang
mempengaruhi variabel lain.73
Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah variabel tingkat pemahaman mahasiswa terhadap
ajaran fiqh muamalat kontemporer.
2) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
terikat adalah persepsi terhadap perbankan syariah.
Dari permasalahan yang akan diteliti maka variabel penelitian ini
adalah sebagai berikut:
X : Tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
Y : Keputusan menjadi nasabah bank syariah
1. Kognitif
a. Pengetahuan terhadap bank syariah
b. Pemahaman terhadap bank syariah
c. Sikap terhadap bank syariah
2. Afektif
a. Penilaian terhadap bank syariah
b. Partisipasi terhadap Bank Syariah
73
Ety Rochaety, dkk, Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, ed.1, (Jakarta: Mitra
Kencana Media, 2007), h.11.
lxiv
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi
normal. Asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.74
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Model regresi
yang baik adalah model yang tidak terjadi korelasi antara variabel independen.
Variabel-variabel menjadi tidak ortogonal jika variabel independen saling
berkorelasi. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan
nol.75
Uji multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak
kurang dari 0,1. Semakin tinggi VIF maka tolerance semakin rendah.
Sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
74
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2009), h.110.
75
Ibid., h. 91.
lxv
c. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa varian variabel tidak sama untuk
semua pengamatan. Namun, dalam regresi linier berganda, salah satu asumsi
yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model tersebut bersifat Blue
adalah varian dari setiap kesalahan pengganggu εi untuk variabel-variabel bebas
yang diketahui merupakan suatu bilangan konstan.76
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan ke
pengamatan lain.77
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk melihat adanya masalah
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat dengan residualnya. Cara menganalisisnya adalah sebagai
berikut:
a. Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur
seperti gelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi maka
mengindikasikan terdapat heteroskedastisitas.
b. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
76
J.Supranto, Ekonometri Buku Kedua (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h.46. 77
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001), h.57.
lxvi
2. Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang disusun
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas
suatu instrumen (kuesioner) akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur
yang akan digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok
pengukuran. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir
pertanyaan dengan total skor variabel.
Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam
kuesioner/instrumen penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur
apa yang hendak diukur. Dengan kata lain, jika sebuah kuesioner penelitian
sudah dinyatakan valid berarti kuesioner mampu memperoleh data yang tepat
dari yang hendak diteliti.
Tabel 3.2.1
Uji Validitas Variabel Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat
Kontemporer (X)
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
px1 51,09 33,252 ,470 ,912
px2 51,19 32,105 ,600 ,909
px3 50,99 32,273 ,632 ,908
px4 50,95 32,777 ,567 ,910
px5 51,04 30,973 ,659 ,906
px6 51,17 30,271 ,806 ,901
px7 51,13 30,840 ,754 ,903
lxvii
px8 51,18 30,565 ,746 ,903
px9 51,35 30,489 ,701 ,905
px10 51,08 30,903 ,656 ,906
px11 50,79 30,944 ,537 ,912
px12 51,22 31,679 ,491 ,913
px13 51,33 30,251 ,654 ,907
px14 51,50 30,383 ,599 ,909
Sumber: Data sekunder yang diolah
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,361. Pada lampiran
uji validitas untuk pertanyaan variabel Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat
Kontemporer sebanyak 14 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,361.
Tabel 3.2.2
Uji Validitas Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
py1 103,7500 54,713 -,062 ,816
py2 103,5714 55,958 -,179 ,823
py3 104,0357 52,110 ,190 ,807
py4 104,3929 51,210 ,142 ,816
py5 103,7500 49,454 ,463 ,794
py6 104,5714 51,810 ,268 ,803
py7 104,1786 52,671 ,132 ,809
py8 104,1071 45,877 ,707 ,780
py9 104,3571 51,423 ,266 ,803
py10 104,2143 46,026 ,627 ,784
py11 104,3571 49,942 ,466 ,795
py12 104,1786 52,078 ,283 ,802
py13 104,1786 51,189 ,477 ,797
py14 104,1071 53,062 ,215 ,805
lxviii
py15 104,1429 49,683 ,629 ,791
py16 104,0714 53,328 ,142 ,807
py17 104,7857 49,212 ,398 ,797
py18 104,7857 49,212 ,398 ,797
py19 104,3929 46,840 ,760 ,781
py20 104,0000 53,407 ,158 ,806
py21 104,0714 52,884 ,171 ,806
py22 104,0000 50,148 ,507 ,794
py23 104,3571 52,164 ,289 ,802
py24 103,7857 55,360 -,195 ,813
py25 104,0714 51,106 ,589 ,795
py26 104,1429 50,349 ,639 ,792
py27 104,1429 50,868 ,553 ,795
py28 104,5357 51,147 ,274 ,803
py29 103,9643 51,517 ,272 ,803
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Nilai rtabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) sebesar 0,361. Pada lampiran
uji validitas untuk pertanyaan variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer sebanyak 13 butir dinyatakan valid karena lebih dari 0,361 dan 16
pertanyaan harus dihapus karena dinyatakan tidak valid karena kurang dari
0,361.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliable).78
Uji reliabilitas adalah alat
untuk mengukur suatu instrumen penelitian yang merupakan indikator dari
78
Edwin Mustafa dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2007), h. 116.
lxix
variabel. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.79
Uji reliabilitas
bertujuan untuk mengetahui konsistensi suatu alat pengukuran dalam gejala yang
sama. Apabila alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya
adalah mengukur reliabilitas dari alat.
Hasil penelitian dikatakan reliabel, apabila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda. Menghitung reliabilitas menggunakan rumus Alpha
cronbach, maka batasan reliabilitas sebenarnya sudah ditentukan. Batasan
tersebut adalah:
Tabel 3.2.3
Uji Reliabilitas
Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,929 14
Koefisien Cronbach's alpha 0,00 – 0,20 berarti tidak reliabel
Koefisien Cronbach's alpha 0,21 – 0,40 berarti agak reliabel
Koefisien Cronbach's alpha 0,41 – 0,60 berarti cukup reliabel
Koefisien Cronbach's alpha 0,61 – 0,80 berarti reliabel
Koefisien Cronbach's alpha 0,81 – 1,00 berarti sangat reliabel
79
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2009) h.71.
lxx
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach‟s Alpha untuk uji
realibilitas variabel budaya sebesar 0,929 yang berarti variabel tingkat
pemahaman fiqh muamalat kontemporer reliable karena 0,929> 0,6. Maka,
variabel sosial pada penelitian ini sangat reliabel untuk diuji.
Tabel 3.2.4
Uji Reliabilitas Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,807 29
Hasil print out menjelaskan bahwa Croanbach‟s Alpha untuk uji
reliabilitas variabel budaya sebesar 0,807 yang berarti variabel ekonomi reliabel
karena 0,807> 0,6. Maka, variabel ekonomi pada penelitian ini reliabel untuk
diuji.
3. Analisis Regresi Linier Sederhana
Sesuai dengan tujuan penelitian dan rumusan hipotesis, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier sederhana
yang menurut Suhardi adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui
hubungan dan pengaruh dari satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.80
Adapun model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
80
Suhardi dan Purwanto, Statistka Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku 2 (Jakarta:
Salemba Empat, 2004), h.507.
lxxi
Dimana:
Y = keputusan menjadi nasabah bank syariah
a = konstanta
b = koefisien regresi
X = tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
a. Uji t (Uji Parsial)
Langkah-langkah untuk uji t adalah:
1) Perumusan hipotesis
Ho = Variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer yang
tidak berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah bank
syariah
H1 = Variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer yang
berpengaruh terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah
2) Menentukan daerah keputusan
thitung< ttable, maka menerima Ho
thitung> ttable, maka menolak Ho
3) Mengambil keputusan
Apabila Ho ditolak, maka variabel X tersebut memiliki kontribusi yang
signifikan terhadap varibel terikat (Y)
lxxii
b. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi berguna untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel bebas dalam merangkai variabel terikat,81
yaitu
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (tingkat
pemahaman fiqh muamalat kontemporer) menjelaskan variabel dependen
(keputusan menjadi nasabah bank syariah). Namun untuk regresi linear
berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan atau tertulis
Adjusted Rsquare, karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen
yang digunakan dalam penelitian.
H. Hipotesa
Berikut hipotesis yang diajukan untuk selanjutnya diteliti dalam penelitian ini:
Ho: Tidak adanya hubungan antara tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.
Hi: Adanya hubungan antara tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah.
81
Wahyu Nahumarury, “Penjelasan Koefisien Determinasi Pada SPSS” artikel diakses pada
16 Oktober 2015 dari http://www.nahumarury.com/penjelasan-koefisien-determinasi-pada-spss.html
lxxiii
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sedangkan objek dari penelitian ini adalah mahasiswa
Konsentrasi Perbankan Syariah Semester 5 dan 7.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian
secara acak dan langsung seperti dengan cara mendatangi responden, yaitu
mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah Semester 5 dan 7. Dilaksanakan
mulai tanggal 3 September 2015 hingga 7 September 2015.
Peneliti mengambil sampel menyesuaikan dengan penentuan sampel
menggunakan rumus slovin, sampel tersebut ialah mahasiswa Konsentrasi
Perbankan Syariah Semester 5 dan 7, jumlah sampel yang didapatkan
berjumlah 78 orang. Kuesioner yang terdaftar disebarkan berjumlah 78
eksemplar dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 78 eksemplar
kuesioner atau 100%. Gambaran mengenai data sampel disajikan pada tabel
4.1.1
lxxiv
Tabel 4.1.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Jumlah kuesioner yang tersebar 78 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 78 100%
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Semester 5 dan 7
Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan
Hukum. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian
yang terdiri dari jenis kelamin, semester, sumber dana, pendapatan per bulan.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1.2
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-Laki 43 55%
Perempuan 35 45%
Total 78 100%
Sumber : Data Primer yang diolah tahun 2015
lxxv
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa 43 orang atau 55%
responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 35
orang atau 45% responden berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan semester
Tabel 4.1.3 berikut ini disajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan semester
Tabel 4.1.3
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Semester
Semester Frekuensi Persentase
Lima 52 67%
Tujuh 26 33%
Total 78 100%
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2015
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa 52 orang atau 67%
responden mendominasi semester lima, 26 orang atau 33% responden adalah
mahasiswa semester tujuh.
c. Deskripsi responden berdasarkan sumber dana
Tabel 4.1.4 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
sumber dana.
lxxvi
Tabel 4.1.4
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Sumber Dana
Sumber Dana Frekuensi Persentase
Orang tua 63 81%
Sendiri 15 19%
Total 78 100%
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa responden yang
sumber dananya berasal dari orang tua, yaitu sebanyak 63 responden atau
81%. Sisanya sebanyak 15 responden atau 19% adalah berasal dari diri
sendiri.
d. Deskripsi responden berdasarkan jumlah pendapatan per bulan
Tabel 4.1.5 menyajikan hasil uji deskripsi responden berdasarkan
jumlah pendapatan per bulannya
Tabel 4.1.5
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Jumlah Pendapatan Per Bulan
Pendapatan per bulan Frekuensi Persentase
<Rp1.000.000 30 38,5%
Rp 1.100.000 – 3.000.000 36 46,1%
Rp 3.100.000 – 5.000.000 12 15,4%
Total 78 100%
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
lxxvii
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah pendapatan
mahasiswa per bulannya didominasi oleh Rp 1.100.000-3.000.000 sebanyak
36 responden atau 46,1%, kemudian < Rp 1.000.000 sebanyak 30 responden
atau 38,5%, sisanya sebanyak 12 responden atau 15,4% adalah mahasiswa
berpendapatan Rp 3.100.000-5.000.000.
3. Penggunaan Bank Syariah Pada Mahasiswa
a. Pernyataan responden menjadi nasabah bank syariah
Tabel 4.1.6 menyajikan hasil uji data berdasarkan pernyataan
responden menjadi nasabah bank syariah.
Tabel 4.1.6
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan
Pernyataan Responden Menjadi Nasabah Bank Syariah
Pernyataan Frekuensi Persentase
Ya 51 69%
Tidak 23 31%
Total 78 100%
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2015
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang
menjadi nasabah bank syariah sebanyak 51 orang atau 69%, sedangkan
mahasiswa yang tidak menjadi nasabah bank syariah sebanyak 23 orang atau
31%.
lxxviii
b. Bank Syariah yang Digunakan Oleh Mahasiswa
Gambar 4.1 menunjukkan hasil uji deskripsi berdasarkan jenis bank
syariah yang digunakan oleh mahasiswa
Gambar 4.1
Hasil uji Deskripsi Berdasarkan
Jenis Bank Syariah yang Digunakan Oleh Mahasiswa
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa responden yaitu
mahasiswa perbankan syariah menggunakan beberapa bank syariah. Jenis
bank syariahnya sebagai berikut:
- 7 orang menggunakan Bank Muamalat
- 20 orang menggunakan Bank Syariah Mandiri
- 7 orang menggunakan BNI Syariah
- 24 orang menggunakan BRI Syariah
0
5
10
15
20
25
30
BankMuamalat
BankSyariahMandiri
BNI Syariah BRI Syariah BCA Syariah Lainnya
Jenis-Jenis Bank Syariah yang Digunakan Mahasiswa
lxxix
- 1 orang menggunakan BCA Syariah
- 5 orang menggunakan Bank Syariah lainnya
Dari data di atas dapat diketahui bahwa responden dalam hal ini
mahasiswa perbankan syariah tidak begitu banyak yang menjadi nasabah
bank konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa
perbankan syariah yang menjadi nasabah bank syariah. Urutan terbanyak
pertama ditempati oleh mahasiswa yang menjadi nasabah bank BRI Syariah
sebanyak 24 orang, kemudian urutan kedua terbanyak adalah Bank Syariah
Mandiri sebanyak 20 orang.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Tingkat
Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer (X), dan Keputusan Menjadi
Nasabah Bank Syariah (Y) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang
terlihat dalam tabel 4.2.1
Tabel 4.2.1
Hasil Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
keputusan menjadi nasabah bank
syariah (Y) 51,50 6,462 78
tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer (X) 54,50 6,316 78
Sumber : Hasil pengolahan SPPS V.22 data primer tahun 2015
lxxx
Tabel 4.2.1. menjelaskan bahwa pada variabel Tingkat Pemahaman Fiqh
Muamalat Kontemporer (X) dengan mean 54,50 dan standar deviasi sebesar
6,316. Variabel Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Y) dengan mean
51,50 dan standar deviasi 6,462.
Nilai standar deviasi untuk setiap variabel lebih kecil dari mean
mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan
variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut.
2. Variabel Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer (X)
Dalam variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer pada
kuesioner peneliti membuat 14 butir pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban,
berikut ini adalah hasil temuan yang diperoleh peneliti dengan keterangan
jawaban, STP (Sangat Tidak Paham), TP (Tidak Paham), KP (Kurang Paham),
P (Paham), SP (Sangat Paham).
lxxxi
Tabel 4.2.2
Analisis Deskriptif Variabel X
Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer
PEMAHAMAN FIQH MUAMALAT KONTEMPORER (X)
NO PERNYATAAN STP TP KP P SP PX1 Saudara/i paham yang
dipelajari dalam mata kuliah
Fiqh Muamalat Kontemporer
2,6% 3,8% 7,7% 76,9% 9%
PX2 Saudara/i paham pengertian
dari Fiqh Muamalat
Kontemporer
2,6% 3,8% 16,7% 69,2% 7,7%
PX3 Saudara/i paham maksud dari
akad wadi‟ah
0% 1,3% 3,8% 79,5% 15,4%
PX4 Saudara/i paham maksud dari
akad mudharabah
2,6% 5,1% 1,3% 75,6% 15,4%
PX5 Saudara/i paham maksud dari
akad musyarakah
3,8% 2,6% 2,6% 75,6% 15,4%
PX6 Saudara/i paham maksud dari
akad istishna
0% 1,3% 19,2% 66,7% 12,8%
PX7 Saudara/i paham maksud dari
akad salam
0% 2,6% 11,5% 74,4% 11,5%
PX8 Saudara/i paham maksud dari
akad wakalah
0% 5,1% 9,0% 76,9% 9,0%
PX9 Saudara/i paham maksud dari
akad hiwalah
3,8% 3,8% 26,9% 57,7% 7,7%
PX10 Saudara/i paham maksud dari
akad qard
0% 3,8% 9% 70,5% 16,7%
PX11 Saudara/i paham bahwa riba itu
haram
0% 0% 0% 59,0% 41,0%
PX12 Saudara/i paham hadist tentang
riba
0% 3,8% 20,5% 61,5% 14,1%
PX13 Saudara/i paham produk-
produk bank syariah
1,3% 5,1% 19,2% 66,7% 7,7%
PX14 Saudara/i paham hukum
kehalalan dari produk-produk
bank syariah
2,6% 3,8% 32,1% 56,4% 5,1%
lxxxii
3. Variabel Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Y)
Dalam variabel keputusan menjadi nasabah bank syariah pada kuesioner
peneliti membuat 13 butir pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban, berikut ini
adalah hasil temuan yang diperoleh peneliti dengan keterangan jawaban, STS
(Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), KS (Kurang Setuju), S (Setuju), SS
(Sangat Setuju).
Tabel 4.2.3
Analisis Deskriptif Variabel Y
Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah
KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Y)
NO PERNYATAAN STS TS KS S SS
PY1 Sebelum menabung Saudara/i
memperoleh informasi
mengenai Bank Syariah
0% 5,1% 20,5% 60,3% 14,1%
PY2 Saudara/i terlebih dahulu
membandingkan dengan bank
lain
0% 0% 15,4% 76,9% 7,7%
PY3 Sebelum menabung Saudara/i
terlebih dahulu berkonsultasi
pada orang yang telah
menjadi nasabah Bank
Syariah
3,8% 10,3% 20,5% 56,4% 9,0%
PY4 Sebelum menjadi nasabah
Saudara/i terlebih dahulu
menanyakan pada pegawai
Bank Syariah
25,6% 28,2% 35,9% 10,3% 0%
PY5 Mengadopsi bank syariah
karena pertimbangan agama
yang menyatakan bunga bank
adalah haram
0% 2,6% 17,9% 71,8% 7,7%
PY6 Mengadopsi bank syariah
karena pertimbangan bagi
hasil adalah halal
2,6% 6,4% 7,7% 76,9% 6,4%
PY7 Mengadopsi bank syariah
memberikan ketenangan
5,1% 7,7% 20,5% 57,7% 9,0%
PY8 Mengadopsi bank syariah 0% 1,3% 9,0% 73,1% 16,7%
lxxxiii
mengurangi resiko kerugian
PY9 Bank syariah adalah bank
yang islami
3,8% 0% 3,8% 75,6% 16,7%
PY10 Bank Syariah menjaga
keamanan uang saudara/i
0% 0% 6,4% 88,5% 5,1%
PY11 Bank Syariah akan
menyalurkan ke tempat yang
halal
0% 5,1% 20,5% 67,9% 6,4%
PY12 Akad pada bank syariah
sudah sesuai syariah
5,1% 6,4% 16,7% 66,7% 5,1%
PY13 Lingkungan saudara/i
mempengaruhi keputusan
menjadi nasabah bank syariah
6,4% 14,4% 7,7% 71,8% 0%
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
dapat mengikuti atau mendekati hukuman sebaran data normal.82
Suatu model
dinyatakan baik apabila memiliki nilai residual yang terdistribusi secara
normal. Uji normalitas pada penelitian bisa menggunakan metode grafik P-P
plot, yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Jika data menyebar di sekitas
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukan distribusi normal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.83
Uji normalitas juga dapat diketahui dengan cara uji Kolmogorov Sminorv-
Test. Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-
82
M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba
Humanika), h.91. 83
Singgih Santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2000), h. 214.
lxxxiv
value dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Jika p-value >0,05, maka data
berdistribusi normal.84
Berikut adalah hipotesisnya:
Ho: populasi yang berdistribusi normal
Ha: populasi yang berdistribusi tidak normal
Dalam asumsi kenormalan regresi, uji normalitas dilaksanakan terhadap
residual dari regresi. Berikut ini disajikan tabel uji normalitas skor variabel
kuesioner dari 78 responden.
Tabel 4.3.1
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa Mean 51,50
Std. Deviation 6,462
Most Extreme Differences Absolute ,089
Positive ,089
Negative -,088
Test Statistic ,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : data primer hasil pengolahan SPSS V.22 tahun 2015
Hasil uji normalitas berdasarkan analisa statistik non-parametrik
Kolmogorov Sminorv-Test pada tabel 4.3.1 di atas menunjukan nilai rata-rata
sig (p) 0,200 > 0,05. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal.
84
M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba
Humanika), h.93.
lxxxv
D. Analisis Regresi Linear Sederhana
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linear sederhana untuk pembuktian hipotesis penelitian, yaitu untuk
menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini
menggunakan input berdasarkan data primer yang diperoleh dari lembar kuesioner
yang telah tersebar ke 78 responden. Perhitungan statistik dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi berbasis Windows yaitu SPSS versi 22.0
Tabel 4.4.1
Hasil Analisis Regresi linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,926 5,052 3,351 ,001
TINGKAT PEMAHAMAN FIQIH
MUAMALAT KONTEMPORER ,634 ,092 ,620 6,889 ,000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH
Sumber : data primer hasil pengolahan SPSS V.22 tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.4.1 di atas, dapat diperoleh hasil persamaan regresi
sebagai berikut:
Y= a + bx
Y= 16,926+0,634X
lxxxvi
a) Nilai konstanta sebesar 16,926 menunjukan bahwa jika variabel tingkat
pemahaman fiqh muamalat kontemporer mahasiswa perbankan syariah
(dianggap 0), maka keputusan menjadi nasabah bank syariah meningkat
sebesar 0,634 skala.
b) Nilai koefisien variabel positioning bernilai positif yaitu 0,634 skala. Ini
dapat diartikan bahwa pelaksanaan tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer yang efisien, akan meningkatkan keputusan menjadi
nasabah bank syariah sebesar 0,634.
E. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat,
tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen.
Oleh karena itu, pada penelitian ini R Square yang digunakan adalah Adjusted R
Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.5.1
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,620a ,384 ,376 5,103
a. Predictors: (Constant), tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
b. Dependent Variable: keputusan menjadi nasabah bank syariah
Sumber: data primer hasil pengolahan SPSS V.22 tahun 2015
lxxxvii
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi dalam
perhitungan adalah sebesar 0,620 artinya variabel tingkat pemahaman
mempunyai hubungan yang positif. Hubungan positif ini artinya jika variabel
tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer meningkat maka pengaruh
terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah akan meningkat.
Besarnya koefisien determinasi (R Square) adalah 0,384. Hal ini
menunjukan bahwa 38,4% keputusan menjadi nasabah bank syariah yang
terjadi dapat dijelaskan oleh variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer atau besarnya pengaruh tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah sebesar 38,4%
sisanya 61,6% dijelaskan oleh faktor lain di luar variabel tingkat pemahaman
fiqh muamalat kontemporer yang tidak dilakukan dalam penelitian ini.
2. Uji Korelasi
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antar
variabel bebas (Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer) dengan
variabel terikat (Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah). Untuk melakukan
uji korelasi ini dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Correlation85
melalui program SPSS 22.0.
85
M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba
Humanika), h.154.
lxxxviii
Tabel 4.5.2
Koefisien Korelasi Pearson
KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN
0,0 – 0,19 Sangat Rendah
0,2 – 0,39 Rendah
0,4 – 0,59 Sedang
0,6 – 0,79 Tinggi
0,8 – 1,00 Sangat Tinggi
berikut ini hasil uji korelasi yang dilakukan pada kedua variabel tersebut:
Tabel 4.5.3
Hasil Uji Korelasi
Correlations
keputusan menjadi
nasabah bank syariah
tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
Pearson Correlation
keputusan menjadi nasabah bank syariah 1,000 ,620*
tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
,620* 1,000
Sig. (1-tailed) keputusan menjadi nasabah bank syariah . ,000
tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
,000 .
N keputusan menjadi nasabah bank syariah 78 78
tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
78 78
Sumber: Data primer hasil pengolahan SPSS V.22 tahun 2015
Berdasarkan hasil output di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi
antara variabel bebas (tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer) dengan
variabel keputusan menjadi nasabah bank syariah sebesar r = 0,620, dimana hal
lxxxix
ini menunjukkan adanya korelasi/hubungan yang kuat/tinggi antara variabel
keputusan menjadi nasabah syariah dengan tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer. Kemudian angka koefisien korelasi antara kedua variabel tersebut
bertanda positif (+) yang berarti menunjukkan adanya hubungan yang bersifat
berbanding lurus, yang artinya peningkatan satu satuan di variabel ini akan
diikuti oleh penaikan variabel lain, sehingga semakin tinggi keputusan menjadi
nasabah bank syariah maka akan membuat nilai tingkat pemahaman fiqh
muamalat kontemporer menjadi semakin tinggi pula.
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan atau
tidak dilihat dari angka probabilitas (sig) yaitu sebesar 0,00 lebih kecil dari
0,05. Dari hasil „r‟ terdapat tanda satu bintang (*). Tanda ini menunjukan
bahwa hubungan tersebut pada tingkat signifikansi 0,05. Jika terdapat tanda dua
bintang (**), maka hubungan tersebut pada tingkat 0,01.86
3. Uji Koefisien Regresi Sederhana (Uji t)
Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
(tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer) dalam menerangkan variasi
variabel dependen (keputusan menjadi nasabah bank syariah).
86
M. Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba
Humanika), h.155.
xc
Hipotesis:
Ho = koefisien regresi tidak signifikan, artinya tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer
sebagai variabel bebas (X) terhadap variabel keputusan menjadi nasabah
bank syariah (Y).
Hi = koefisien regresi signifikan, artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer sebagai
variabel bebas (X) terhadap variabel keputusan menjadi nasabah bank
syariah (Y).
Tabel 4.5.4
Hasil uji koefisien regresi sederhana (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,926 5,052 3,351 ,001
TINGKAT PEMAHAMAN FIQH
MUAMALAT KONTEMPORER ,634 ,092 ,620 6,889 ,000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH
Sumber: data primer Hasil pengolahan SPSS 22.0 tahun 2015
Berdasarkan probabilitas:
- Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima
- Jika probabilitas <0,05 maka Ho ditolak dan thitung>ttabel
xci
Dari tabel di atas menunjukan bahwa variabel tingkat pemahaman fiqh
muamalat kontemporer (X) memiliki nilai parsial t 3,351> 1,992 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.00. tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang
berarti Hi diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel tingkat
pemahaman fiqh muamalat kontemporer berpengaruh nyata terhadap keputusan
menjadi nasabah bank syariah.
xcii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penelitian dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perspektif mahasiswa terhadap bank syariah cukup baik. Hal ini berdasarkan
hasil penelitian yang menunjukan 75,6% mahasiswa mengatakan bahwa bank
syariah adalah bank yang islami dan 66,7% mahasiswa mengatakan akad
pada bank syariah sudah sesuai syariah.
2. Pemahaman fiqh muamalat kontemporer mahasiswa pun cukup baik. Hal ini
berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan bahwa 76,9% mahasiswa
paham apa yang dipelajari di dalam mata kuliah fiqh muamalat kontemporer.
Dari hasil analisis linier sederhana uji t dan koefisien determinasi (R2)
didapat hasil bahwa sebesar 38,4% keputusan menjadi nasabah bank syariah
dipengaruhi oleh variabel tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer,
sisanya sebesar 61,6% dijelaskan dan dipengaruhi oleh faktor lain di luar
variabel yang tidak dilakukan dalam penelitian ini.
B. Saran
1. Pengetahuan dan pemahaman mahasiswa Konsentrasi Perbankan Syariah
khususnya semester 5 dan 7 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang fiqh
muamalat kontemporer cukup baik. Ini menjadi bukti bahwa mahasiswa
xciii
cukup tertarik atau dapat mengerti tentang mata kuliah fiqh muamalat
kontemporer yang diajarkan di jurusan perbankan syariah. Diharapkan ini
dapat terus terjaga atau bahkan bisa dikembangkan lagi di masa mendatang
tentang pengajaran fiqh muamalat kontemporer pada mahasiswa Konsentrasi
Perbankan Syariah. Serta dapat memberikan kontribusi dalam kemajuan
ekonomi Islam baik dalam bidang ilmu pengetahuannya maupun dalam
praktiknya secara langsung sehingga kita dapat menegakan syariat-syariat
Islam dalam bidang ekonomi.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti variabel lain atau
menambahkan variabel-variabel lain di luar variabel tingkat pemahaman fiqh
muamalat kontemporer mengenai pengaruhnya terhadap keputusan menjadi
nasabah bank syariah, agar dapat lebih menambah manfaat dalam
pengetahuan, sehingga semakin berkembang di masa mendatang.
xciv
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. Shahih Bukhari. Beirut, Dar Ibn Katsir, Juz
2, 1987.
Anwar, Syahrul. Ilmu fiqh & Ushul Fiqh. Bogor: Ghalila Indonesia, 2010.
Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet 1. Jakarta: Alvabet,
2002.
Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Arikunto,Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta, 1998.
Azhar, Muhammad. Fiqh Kontemporer. Yogyakarta: Lesiska, 1996.
Basyir, Ahmad Azhar. Asas-Asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam).
Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2009.
BI dan PPKP Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro. Penelitian Potensi,
Preferensi, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah. Semarang:2000.
Burhan, Bungin M. Metodelogi Penelitian Kuantitaf. Jakarta: Kencana, 2005.
Dajan, Anto. Pengantar Metode Statistika II, jilid 2, Edisi kesepuluh. Jakarta:
LP3ES, 1986.
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta : Balai
Pustaka, 2001.
Falah, Syamsul. Pola Bagi Hasil pada Perbankan Syariah. Makalah
disampaikan pada Seminar Ekonomi Islam, 20 Agustus 2003. Jakarta, 2003.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009.
Hajar, Ibnu. Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Penelitian, cet. 1 .
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
xcv
Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalah, cet kedua. Jakarta: Gaya Media Pratama,
2007.
Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Kelima.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013.
Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan Syariah, cet. Kedua. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2003.
K Hesti, Rianda. Sistem Informasi Perbankan Syariah.Banten: UIN Jakarta
Press, 2013.
Maududi, ali. Statistika I: Penelitian Ekonomi dan Sosial, cet. Pertama.
Ciputat: PT Prima Heza Lestari, 2006.
Muhammad. Manajemen Bank Syariah.Yogyakarta: UPP AMP YKPN,2002.
Muhammad, Mufli. Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Muslich, Ahmad Wardi. Fiqh Muamalat. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Muslich, Dr. Muhammad. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif . Jakarta
Timur: Bumi Aksara, 2009.
Mustafa, Edwin dan Hardius Usman. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.
Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial.
Jakarta:Salemba Humanika, 2009.
Nurliana,“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
untuk Menggunakan Jasa Bank Syariah”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Pass, Christopher dan Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi ke-2.
Jakarta: Erlangga,1994.
Perwataatmadja, Karnaen. Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: PT
Dana Bakti Waqaf, 1992.
Philipus, Ng. dan Nurul Aini. Sosiologi dan Politik. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004
xcvi
Prabu Mangkunegara, A.A Anwar. Perilaku Konsumen Edisi Revisi.
Bandung: PT Refika Aditama, 2002.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif
:Teori dan Aplikasi. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2006.
Purwanto, dan Suhardi. Statistka Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku
2. Jakarta: Salemba empat, 2004.
Rais, Isnawati dan Hasanuddin. Fiqih Muamalah dan Aplikasinya Pada LKS.
Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Remy Sjahdeini, Sutan. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata
Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: PT Utama Grafiti, 1999.
Riduwan. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabet, 2003.
Rochaety, Ety, dkk. Metodelogi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS.
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009.
Rodoni, Ahmad, dan Abdul Hamid. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
Zikrul Hakim, 2008.
Rosue, Alex dan Happy Pitoyo.Kamus Keuangan dan Perbankan.Jakarta:
Haliarang,1995.
Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2000.
Simamora, Bilson. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2008.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai, Cet. Ke-19.
Jakarta: LP3ES, 2008.
Sjahdeini, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata
Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Utama Grafiti, 1999.
Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalah: Membahas Ekonomi Islam.Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008.
Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada,2004.
Supranto, J. Ekonometri Buku Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
xcvii
Suryati, Tatik. Perilaku Konsumen, Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI. Konsep, Produk dan Implementasi
Operasional Bank Syariah. Jakarta: Djambatan, 2001.
Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 7 Tahun 1992 Pasal 6 Poin a
Zulkifli, Sunarto. Panduan Praktis Transaksi Syariah. Jakarta: Zikrul Hakim,
2003.
Dokumen Elektronik:
Ahmad, Azharliqoh. “Mengenal Fiqh Muamalat Kontemporer”, artikel diakses
pada 8 Juli 2015 dari http://azharliqoh.blogspot.co.id/2010/02/mengenal-fiqih-
muamalat-kontemporer.html ?m=1
Alicia.“Prinsip Dasar Produk Perbankan Syariah”, artikel diakses pada 16 Juni
2015 dari http://aliciakomputer.blogspot.com/2009/03/prinsip-dasar-produk-
perbankan-syariah.html
“Bundel laporan BI terkait perkembangan perbankan syariah”. Terakhir
diakses pada 16 Juni 2015 dari http://artikelekis.blogspot.com/2014/07/pertumbuhan-
bank-syariah-di-indonesia.html
Fajar Nur Ali, Egi. “Makalah Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada 12 Juli
2015 dari http://makalahegi.blogspot.com/2012/01/makalah-perbankan-syariah.html
Halimatusadiyah. “Fiqh Kontemporer”. Terakhir diakses pada 16 Juni 2015 dari
http://diyahhalimatusadiya.blogspot.com/2013/05/fiqh-kontemporer.html
Harun Al-Rasyid, Hamzah. “Relevansinya Dalam Kehidupan Kontemporeri”,
artikel diakses pada 8 Juli 2015 dari http://hamzah-
harun.blogspot.co.id/2012/12/relevansinya-dalam-kehidupan_9259.html
Kusnanto, Amir “Prinsip-Prinsip Syariah”, artikel diakses pada 8 Desember
2015 dari http://blog.stie-mce.ac.id/amirkusnanto/2011/12/27/prinsip-prinsip-syariah/
Wahyu Nahumarury. “Penjelasan Koefisien Determinasi Pada SPSS”, artikel
diakses pada 16 Oktober 2015 dari http://www.nahumarury.com/penjelasan-
koefisien-determinasi-pada-spss.html
xcviii
LAMPIRAN I
1. Hasil Uji Deskriptif
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
keputusan menjadi nasabah
bank syariah 51,50 6,462 78
tingkat pemahaman fiqh
muamalat kontemporer 54,50 6,316 78
2.Hasil Uji Korelasi
Correlations
keputusan
menjadi
nasabah bank
syariah
tingkat
pemahaman
fiqh muamalat
kontemporer
keputusan menjadi nasabah
bank syariah
Pearson Correlation 1 ,620*
Sig. (2-tailed) ,000
N 78 78
tingkat pemahaman fiqh
muamalat kontemporer
Pearson Correlation ,620* 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,620a ,384 ,376 5,103
a. Predictors: (Constant), tingkat pemahaman fiqh muamalat
kontemporer
b. Dependent Variable: keputusan menjadi nasabah bank syariah
xcix
4. Uji koefisien sederhana (uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,926 5,052 3,351 ,001
tingkat pemahaman fiqh
muamalat kontemporer ,634 ,092 ,620 6,889 ,000
a. Dependent Variable: keputusan menjadi nasabah bank syariah
5. Uji normalitas
c
6. Uji one-sample kolomogrov-sminorv test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 78
Normal Parametersa Mean 51,50
Std. Deviation 6,462
Most Extreme Differences Absolute ,089
Positive ,089
Negative -,088
Test Statistic ,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
7. Variabels removed
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 xb . Enter
a. Dependent Variable: y
b. All requested variables entered.
8. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2940,365 1 2940,365 86,537 ,000b
Residual 2582,352 76 33,978
Total 5522,718 77
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x
ci
9. residual
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 33,35 59,06 49,79 6,180 78
Residual -14,008 14,077 ,000 5,791 78
Std. Predicted Value -2,661 1,500 ,000 1,000 78
Std. Residual -2,403 2,415 ,000 ,993 78
a. Dependent Variable: y
10. Uji Heteroskedastisitas
cii
11. Charts variabel keputusan menjadi nasabah bank syariah
ciii
LAMPIRAN II
r tabel
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signif
N Taraf Signif
N Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
civ
LAMPIRAN III
T tabel
d.f. TINGKAT SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
cv
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 3,258 3,492
52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 3,255 3,488
53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 3,251 3,484
54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 3,248 3,480
55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 3,245 3,476
56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 3,242 3,473
57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 3,239 3,470
58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 3,237 3,466
59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 3,234 3,463
60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460
61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 3,229 3,457
62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 3,227 3,454
63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 3,225 3,452
64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 3,223 3,449
65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447
66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444
67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442
68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439
69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437
cvi
70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435
71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433
72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431
73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429
74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427
75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425
76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423
77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421
78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392
100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390
cvii
LAMPIRAN IV
DATA DAFTAR ULANG MAHASISWA BARU
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2012 No NIM NAMA
1 1112046100001 DETI RAHMANI
2 1112046100002 MEYDHA NURCHOLIS
3 1112046100003 AFWATUL MUMTAZAH
4 1112046100004 MARIATUL ADILA
5 1112046100005 MUHAMMAD IRHAM NASUTION
6 1112046100006 DEVI QOTHRUNNIDA
7 1112046100007 MUH. PADLY PRADANA DL.
8 1112046100008 IBRAHIM KHOLIL NASUTION
9 1112046100009 EVA HARDINI FAUZIAH
10 1112046100010 DINI NURFIRDA
11 1112046100011 SISKA FITRIANI
12 1112046100012 RINRIN SRI ANNISA
13 1112046100013 REZA MUHAMMAD IKBAL
14 1112046100014 PANDY DHARMAWAN
15 1112046100015 ZUHROH AN-NADA
16 1112046100016 NUR AZILAH
17 1112046100017 AHMAD MUTAMIMUL ULA
18 1112046100018 NAJMIA HERMA WATI
19 1112046100019 ANNISA FARIDA
20 1112046100020 RANI KUSUMA DEWI
21 1112046100021 SUCI RAHAYU
22 1112046100022 SRI WAAHYUNI
23 1112046100023 SITI WASILAH
24 1112046100024 RAHMI RAHMAWATI
25 1112046100025 AHMAD FAWWAZ
26 1112046100026 FARAH DHIBA LUBIS
27 1112046100027 SITI SARAH
28 1112046100028 TRI BUDI NUR‟AINI
29 1112046100029 NANDA PIPIT NURJANNAH
30 1112046100030 IFA AFIFAH
31 1112046100031 ANAS SANTOSO
32 1112046100032 MAULANA HASANUDIN
33 1112046100033 NUR SABILA ISTIANA
34 1112046100034 EKA SEL SABILA FIRDAUSI
35 1112046100035 KAMAL AWAL AL DIN
36 1112046100036 NIA HUSNIA
37 1112046100037 ANDHIKA KRISNANTO
38 1112046100038 KEVIN COSTNER
39 1112046100039 EKA RAHAYU OKTAVIANI
40 1112046100040 TAUFIK DWI HANANTO
41 1112046100041 IRFAN MUTTAQIN
cviii
42 1112046100042 RAHMAWATI
43 1112046100043 SITI AISYAH
44 1112046100044 LENI INDRIANI
45 1112046100045 AVICENNA NURMAN A
46 1112046100046 REZA ISPAHAN HAZ
47 1112046100047 ALBERT STEPHEN A.S
48 1112046100048 LUPITA PARAMESWARI
49 1112046100049 PRADIPTA RAHMAJI D
50 1112046100050 HERDI KARUNIA P
51 1112046100051 RISKI AMELIA
52 1112046100052 BAGAS ARIA SATIVA
53 1112046100053 SULTAN HASAN AMRUR
54 1112046100054 BETARI TYAS MAHARANI
55 1112046100055 GITA RAMADHINI
56 1112046100056 CEISA SHADRINA PRANINDIRA
57 1112046100057 RIZKI NAPWANSYAH
58 1112046100058 FADHIL AJI SETIAWAN
59 1112046100059 NANDA AYU RUSANDY
60 1112046100060 MUHAMMAD ZAKY BARIDWAN
61 1112046100061 LAELI SAYIDAH IZATI
62 1112046100062 TAUFIQURROHMAN
63 1112046100063 NURUL KHASANAH
64 1112046100064 LUKMAN NUL HAKIM
65 1112046100065 DWI PURWATI
66 1112046100066 MARLIANA FITRIANI
67 1112046100067 RAHMI AZIZAH
68 1112046100068 RAHMA JULIYANTI
69 1112046100069 HERI PERMANA
70 1112046100070 NUKE WULANDARI
71 1112046100071 AKRIM HAYATA
72 1112046100072 APRILYA WULANDARI EFFENDI
73 1112046100073 KHOIRUNNISA
74 1112046100074 ISMI MUNAWATI
75 1112046100075 IKA PUSPASARI
76 1112046100076 EKO SUPRIYANTO
77 1112046100077 ADE FITRI KHOERUNNISA
78 1112046100078 MOHAMAD ERYAN SETIAWAN
79 1112046100079 FAHMI ALAMSYAH
80 1112046100080 DIAN OCTAVIANI
81 1112046100081 MUHAMMAD ALFA DHIABHASKARA
82 1112046100082 SUHENDRI HASAN
83 1112046100083 AGUNG HARISMAN YULIANTO
84 1112046100084 PENI RAHMADANI
85 1112046100085 GIYASUDDIN FIKRI
86 1112046100086 WIDYA EKA LARASATI
87 1112046100087 ANIS KHAERUNNISA
88 1112046100088 RINALDIVQRI
89 1112046100089 MUHAMMAD AUDI GHAFFARI
90 1112046100090 MOH. CHAIRUL ANNAS
cix
91 1112046100091 MUARIF IRSYAD
92 1112046100092 DINNI FADHILA
93 1112046100093 DWI HANDAYANI
94 1112046100094 MUTIA SARI
95 1112046100095 AMBIATUL KALAM
96 1112046100096 M. GHAUTS FATHULLAH
97 1112046100097 WIWIN UNARSIH
98 1112046100098 RIZAL ARDIANSYAH
99 1112046100099 AYU DWI ADANI
100 1112046100100 ELLY NURDIANA
101 1112046100101 IKA NURHIKMAH
102 1112046100102 MUHAMMAD ABDUL MUGNI
103 1112046100103 RABIAHTUL ADDAWIYAH
104 1112046100104 HANNA AMALIA YOSRAL
105 1112046100105 FATMA SETA
106 1112046100106 ANIK REZAYANTIE
107 1112046100107 WIDYA CITRA PRATAMA
108 1112046100108 SRI BUDIHARTI
109 1112046100109 AHMAD KAHFI HAZAMI
110 1112046100110 DINDA AYU PRAMESTI
111 1112046100111 TENDI KOMARA
112 1112046100112 IRVANKA KEMA NUZULA
113 1112046100113 EMI ROSILAWATI
114 1112046100114 SYARIFAH DEWI HARAHAP
115 1112046100115 ABEL MUHAMMAD
116 1112046100116 FASHHAN ADILLA RAHMAN
117 1112046100117 RT. SHIFNI MAFAZATAL HAYAT
118 1112046100118 NUR ADHARI QOSASIH
119 1112046100119 HENIS HAIRUNISA
120 1112046100120 DWIKI ERLANGGA PUTRA
121 1112046100121 RIFKA ANISSA
122 1112046100122 NUR ALIYAH
123 1112046100123 AYU PUTRIANA
124 1112046100124 IMAM SALMAN ALFARISI
125 1112046100125 TAUFIK ISMAIL
126 1112046100126 RAMA PRIMANITA ARISTY
127 1112046100127 LOLITA YULIARTY PASARIBU
128 1112046100128 SYARAH MAHBUBAH
129 1112046100129 LUKMAN NUR HAKIM
130 1112046100130 ROBIATUL ADAWIYAH
131 1112046100131 PUTRI ENJELIKAL FALAH
132 1112046100132 CAMELIA NUZULI
133 1112046100133 EMMA AYU FITRIANA
134 1112046100134 ANI NURMULIYANI
135 1112046100135 MARSELLA PUTRI AMALIA
136 1112046100136 NOERLISMA DAMAYANTI
137 1112046100137 ALFI FADLIL
138 1112046100138 ALEX PRASETIYO
139 1112046100139 SUCI DUWILIYANI
cx
140 1112046100140 MIFTAH FARHATIDINI
141 1112046100141 ANNISA NOOR QOLBI
142 1112046100142 WANDA KURNIANDY
143 1112046100143 VITA DITYA WARDANI
144 1112046100144 FARAH LISANI
145 1112046100145 SITI MUTIATUS SOLICHAH
146 1112046100146 NADYA HUWAYDA
147 1112046100147 ENDAH PUTRI DEWANTI
148 1112046100148 SUHIDRA HIDAYAT
149 1112046100149 SUCI MAWARATI
150 1112046100150 MENTARI IKAPUTRI
151 1112046100151 RIDWAN SETIAWAN
152 1112046100152 FRISHKA TYAS ILLACARTIKA SARY
153 1112046100153 DESTI NUR AZIZAH
154 1112046100154 RIANSYAH HANAFI
155 1112046100155 TIYARA RIZQIYA SADE
156 1112046100156 IFAT MARIFAT
157 1112046100157 NAILA RAHMA
158 1112046100158 DEWI HANDAYANI
159 1112046100159 PUTRI ANGGRAINI
160 1112046100160 NURUL HAFSAH RODHIATUL ADAWIYAH
161 1112046100161 MOENA AZIZAH
162 1112046100162 SISKA PUSPITASARI
163 1112046100163 FADLA NURMANILA
164 1112046100164 GIVELA NUR KHALEDA
165 1112046100165 DHIYA AFAFIE
166 1112046100166 SITI NURASIYAH
167 1112046100167 MAYA ANDYKA SARI
168 1112046100168 SELVINA NUR AMALIA
169 1112046100169 CHAIRUNNISA
170 1112046100170 ROBIYATUN SETIAWATI
171 1112046100171 RINI SIHWIDHI
172 1112046100172 DWIENA FACHRUNNISA
173 1112046100173 HENY ANDAYANI
174 1112046100174 MAULIA NURUL HAKIM
175 1112046100175 ZAKIAH NOOR NASUTION
176 1112046100176 MIFTAHUL RIDWAN ZULFANY
177 1112046100177 TRYADI NURUL HIKMAT
178 1112046100178 HANIM HUSNAL KHALIDAH
179 1112046100179 RAFIDA ZAHRUDDIN THOHIR
180 1112046100180 NINGGAR PARASHTIWI
181 1112046100181 SRI ASTUTI HERYANTI
182 1112046100182 DWIKI SURAHMAN
183 1112046100183 MUHAMAD AINUN ZIA
184 1112046100184 NURAFNI SULISTYOWATI
185 1112046100185 SITI MULKHIAH
186 1112046100186 MOHAMAD IQBAL AKBARI
187 1112046100187 INDRI AMALIAH
cxi
LAMPIRAN V
DATA DAFTAR ULANG MAHASISWA BARU
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
PRODI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
TAHUN 2013 No NIM NAMA
1 1113046000001 KEKE PUTRI UTAMI
2 1113046000002 ASRI MAULIDIYAWATI
3 1113046000003 ARIS RUSDIYANTO
4 1113046000004 NURUL RIZKILLAH POMALINGO
5 1113046000005 LAELA NURFADILAH
6 1113046000006 RINA MASATUL MUKAROMAH
7 1113046000007 MUHAMMAD YASSER RIFA‟I
8 1113046000008 IHSAN BAIK SIREGAR B RAMLI
9 1113046000009 INTAN FIRDAUS ARUMPAKA
10 1113046000010 DIAH WULANDANI NURUTAMI
11 1113046000011 WIWIT
12 1113046000012 IMADUDDIN AFIYAN
13 1113046000013 MUHAMMAD JAZMI GHASSAN
14 1113046000014 ACHMAD CHAIRI
15 1113046000015 SITI ROBI‟AH
16 1113046000016 WARDATUL MUNIROH AINI
17 1113046000017 AHMAD RINALDI AZ
18 1113046000018 IMAM GUNADI
19 1113046000019 ROSITA
20 1113046000020 ELIYA YUSDA
21 1113046000021 ACHMAD AZHAR ALAM
22 1113046000022 DARA ANDINA
23 1113046000023 NINA YULIANA
24 1113046000024 ZAHRATUN NIHAYAH
25 1113046000025 ZAKARIA ACHMADI ZEIN
26 1113046000026 NOER SYINTA
27 1113046000027 TUTI INDRIYANI
28 1113046000028 DANU SAPUTRA
29 1113046000029 MUHAMMAD IQBAL
30 1113046000030 ALMAS KHAIRUNA
31 1113046000031 HASBI CURTIS
32 1113046000032 DIMAS AULIANTORO
33 1113046000033 NURHASANUDIN
34 1113046000034 TSIQAH KHUMAIRAH
35 1113046000035 AGUNG MAULANA
36 1113046000036 RISYAD DISTA HAMBALI
37 1113046000037 ARYL DWI FAJRIAWAN
38 1113046000038 ANA ZHAHRINA
39 1113046000039 MUHAMMAD FADLI
40 1113046000040 ZUHROTUN NIKMAH
cxii
41 1113046000041 ALI JAYA
42 1113046000042 SITI MUNTAFIAH
43 1113046000043 ZAIMA LATIFAH
44 1113046000044 M. HASYIM FACHRI
45 1113046000045 SOFYAN HIDAYAD
46 1113046000046 SITI ROHMAH
47 1113046000047 M. KHAIRUL FAHMI RASYIDIN
48 1113046000048 MUHAMMAD NASHIRULHAQ
49 1113046000049 AISYAH ISLAMI SUCI
50 1113046000050 SALIM WATON
51 1113046000051 RIFKI MUZAKKI
52 1113046000052 ZAINAL FADLI
53 1113046000053 LIZA FATMAWATI RUSMAN
54 1113046000054 NURUL AYU SEKARRINI
55 1113046000055 ASMA KARIMAH
56 1113046000056 IRFAN ZEVI
57 1113046000057 MARGI LESTARI BAGUS PERMADI
58 1113046000058 IKA MAZDA NURAFIFAH
59 1113046000059 KHOLIDIN
60 1113046000060 PUTRI AZIZAH HELENA
61 1113046000061 DIKI ARDIAN
62 1113046000062 AHMAD DIMYATI BADRUZZAMAN
63 1113046000063 LIANA SARI
64 1113046000064 FARAH HAYATI
65 1113046000065 SITI ZAKIAH
66 1113046000066 DEDEN MUHAMMAD FAUZI RIDWAN
67 1113046000067 ELGI NURFALAHI
68 1113046000068 MAYA NURJANNAH
69 1113046000069 PUTRI INDAH PERMATASARI
70 1113046000070 MELIA ROSDIANA
71 1113046000071 EMIR RAMADHAN
72 1113046000072 RENO ARDIANTO
73 1113046000073 SYAHIDAH RAHMATIN NISA
74 1113046000074 NURJANAH
75 1113046000075 FAHRI MUNANDAR
76 1113046000076 SYARI FATUL JANNAH
77 1113046000077 NUR RATNA
78 1113046000078 AHMAD FADHLI AJIB NAUFAL
79 1113046000079 DINI MEILINA
80 1113046000080 MAULIDIA WIRDAINI
81 1113046000081 DIANA OKTAVIA SAFITRI
82 1113046000082 AMALIA ROSFINA
83 1113046000083 AL ARIF BILLAH
84 1113046000084 ELSAHADA ZACHRAY
85 1113046000085 VIYA MAURIDAH
86 1113046000086 FATQUR SUSANTO
87 1113046000087 IMAM IRFAN HAKIM
88 1113046000088 ISTI ROHMAH PURNAMASARI
89 1113046000089 DADAN HIDAYATULLAH NURMUHAMMAD R
cxiii
90 1113046000090 MUTTAQIEN SA‟ID
91 1113046000091 SYIFA FAUZIAH
92 1113046000092 SUFI AISYAH UTAMI
93 1113046000093 AWALUDIN
94 1113046000094 SIFA FAUZIAH
95 1113046000095 LITA SARIPATUL AULA
96 1113046000096 SITI NURALAMAH
97 1113046000097 KHAIRUL AHMAD SANJANI
98 1113046000098 TARA BILQIS AWWALIYAH
99 1113046000099 RAHMAH FITRIANI
100 1113046000100 RANGGA MAESAH
101 1113046000101 AFNI AFIDA
102 1113046000102 AHMAD RIFA‟I AL IDRUS
103 1113046000103 RISALATUL MUAWANAH
104 1113046000104 DENDI PURWAGANDI
105 1113046000105 ARIF BUDIMAN
106 1113046000106 WAHYUDI
107 1113046000107 DEA LESTARI
108 1113046000108 AULIA TRI SYAMSUL ALAM
109 1113046000109 ANNISA KHAIRANI
110 1113046000110 TUANKU MICHAEL HAKIM LIM
111 1113046000111 ULFAH SISI YATININGRUM
112 1113046000112 DIAH PITALOKA
113 1113046000113 FAJRIALDY EMIRUSHALIH
114 1113046000114 RADEN RORO ANGGINI INDRAWAN
115 1113046000115 ANNISA AYU AFFANDI
116 1113046000116 MUHAMMAD CAHYA JULIANDA
117 1113046000117 NAZLA AHABBI
118 1113046000118 ZAKY MUBARAK
119 1113046000120 FITRI LISTIANINGRUM
120 1113046000121 GHUFRON NAWAWI
121 1113046000122 MUHAMMAD REZA
122 1113046000123 INDAH NURHABIBAH
123 1113046000124 NAILAH RIZKIA
124 1113046000125 PUPUT TRI ASTUTI
125 1113046000126 DEDE NURASIAH
126 1113046000127 ULFI FAZARISKI
127 1113046000128 TAUFAN BAYU ADJIE WIBOWO
128 1113046000129 NISA KUSUMAWARDHANI
129 1113046000130 SARAH HILFIYA
130 1113046000131 NUR NAJMI MUTHIA
131 1113046000132 SYAUQI HAMDI
132 1113046000133 ASTITI CHANDRA APRILIANTI
133 1113046000134 HERYAWAN
134 1113046000135 FITRI HANDAYANI
135 1113046000136 FITRI EKA PUTRI
136 1113046000137 N. KHOLILAH
137 1113046000138 MUHAMMAD ARIGA
138 1113046000139 SENIMAN
cxiv
139 1113046000140 MOH. MATIN
140 1113046000141 SUBEKTI DANANG SUTAWIJAYA
141 1113046000142 RENDY AKMAL WIRAWAN
142 1113046000143 HAERUNNISA
143 1113046000144 RAMANDA AGUNG PUTRA
144 1113046000145 SITI FAZARY SUGIANI
145 1113046000146 KIKI
146 1113046000147 ROZI SAPPUTRA
147 1113046000148 AKHMAD SHIHABUDDIN FANNANY
148 1113046000149 VINA ASTRIANI
149 1113046000150 FARAH CHAIRUNNISA
150 1113046000151 GINA HOIRUNNISA
151 1113046000152 AKHMAD YUNUS FEBRYANSYAH
152 1113046000153 FARIHA
153 1113046000154 NANDA FITRIANI
154 1113046000155 RAHMAT RAMADIANSYAH
155 1113046000156 YULIA SARASATI
156 1113046000157 BAHAUDIN ADNAN
157 1113046000158 IRMA APRIYANTI
158 1113046000159 ARIUS JULIANSYA
159 1113046000160 SUTRIANA FATRIN
160 1113046000161 UMMU KHOIROH NISWATUN NINGSIH
161 1113046000162 YOSIE APRILIANI
162 1113046000163 KLARISA DEO SAPUTRI
cxv
LAMPIRAN VI
KUESIONER
Yth. Saudara/i No. Responden
.....
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Di Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka pengumpulan data penelitian untuk penyusunan skripsi
mengenai “TINGKAT PEMAHAMAN FIQH MUAMALAT KONTEMPORER
TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Studi
Pada Mahasiswa Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)”, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
maka peneliti mohon kerja sama kepada saudara/i untuk mengisi kuesioner ini.
adapun permohonan ini, sedikit bnayak akan mengganggu saudara/i. Namun
demikian semua jawaban yang Saudara/i berikan kerahasiaan terjamin dan semata-
mata hanya untuk kepentingan penelitian ilmiah dalam penyelesaian skripsi.
Atas ketersediaan dan partisipasi Saudara/i untuk mengisi dan
mengembalikan kuesioner ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.
Hormat saya,
Rifa Rahmaniar
cxvi
Waktu mengisi Kuesioner : Pukul WIB s/d WIB
Tanggal ...../ ...... / .......
A. PROFIL RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Semester : V (Lima) VII (Tujuh)
Sumber Dana : Orang Tua Sendiri
Pendapatan Sebulan : < 1.000.000
: 1. 100. 000 – 3.000.000
: 3.100.000 – 5.000.000
Berilah tanda (√) pada kolom yang saudara/i pilih
PEMAHAMAN FIQH MUAMALAT KONTEMPORER (X)
NO
PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
STP TP KP P SP
1 Saudara/i paham yang dipelajari dalam mata
kuliah Fiqh Muamalat Kontemporer
2 Saudara/i paham pengertian dari Fiqh
Muamalat Kontemporer
3 Saudara/i paham maksud dari akad wadi‟ah
4 Saudara/i paham maksud dari akad
STP = Sangat Tidak Paham
TP = Tidak Paham
KP = Kurang Paham
P = Paham
SP = Sangat Paham
cxvii
mudharabah
5 Saudara/i paham maksud dari akad musyarakah
6 Saudara/i paham maksud dari akad istishna
7 Saudara/i paham maksud dari akad salam
8 Saudara/i paham maksud dari akad wakalah
9 Saudara/i paham maksud dari akad hiwalah
10 Saudara/i paham maksud dari akad qard
11 Saudara/i paham bahwa riba itu haram
12 Saudara/i paham hadist tentang riba
13 Saudara/i paham produk-produk bank syariah
14 Saudara/i paham hukum dari produk-produk
bank syariah
Berilah tanda (√) pada kolom yang saudara/i pilih
KEPUTUSAN MENJADI NASABAH BANK SYARIAH (Y)
NO
PERNYATAAN
PILIHAN JAWABAN
STS
TS
KS
S
SS
1 Sebelum menabung Saudara/i memperoleh
informasi mengenai Bank Syariah
2 Saudara/i terlebih dahulu membandingkan
dengan bank lain
3 Sebelum menabung Saudara/i terlebih dahulu
berkonsultasi pada orang yang telah menjadi
nasabah Bank Syariah
4 Sebelum menjadi nasabah Saudara/i terlebih
dahulu menanyakan pada pegawai Bank
Syariah
5 Mengadopsi bank syariah karena pertimbangan
agama yang menyatakan bunga bank adalah
haram
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
KS = Kurang Setuju
S = Setuju
SP = Sangat Setuju
cxviii
6 Mengadopsi bank syariah karena pertimbangan
bagi hasil adalah halal
7 Mengadopsi bank syariah memberikan
ketenangan
8 Mengadopsi bank syariah mengurangi resiko
kerugian
9 Bank syariah adalah bank yang islami
10 Bank Syariah menjaga keamanan uang
saudara/i
11 Bank Syariah akan menyalurkan ke tempat
yang halal
12 Akad pada bank syariah sudah sesuai syariah
13 Lingkungan saudara/i mempengaruhi
keputusan menjadi nasabah bank syariah
Berilah tanda (√) pada jawaban yang Saudara/i pilih
Apakah Saudara/i menjadi nasabah bank syariah
YA TIDAK
Jika Saudara/i menjawab YA, maka Bank Syariah apa saja yang saudara/i gunakan
(jawaban boleh lebih dari satu)
Bank Muamalat BRI Syariah
Bank Syariah Mandiri BCA Syariah
BNI Syariah Lainnya ...................
TERIMA KASIH
cxix
LAMPIRAN VII
Tabel Hasil Olah Data Responden SPSS 22.0
a. Variabel Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer
Paham yang Dipelajari Dalam Mata Kuliah Fiqh Muamalat Kontemporer
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 2 2,6 2,6 2,6
Tidak Paham 3 3,8 3,8 6,4
Kurang Paham 6 7,7 7,7 14,1
Paham 60 76,9 76,9 91,0
Sangat Paham 7 9,0 9,0 100,0
Total 78 100,0 100,0
Paham Pengertian dari Fiqh Muamalat Kontemporer
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 2 2,6 2,6 2,6
Tidak Paham 3 3,8 3,8 6,4
Kurang Paham 13 16,7 16,7 23,1
Paham 54 69,2 69,2 92,3
Sangat Paham 6 7,7 7,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
Paham Maksud Dari Akad Wadiah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Paham 1 1,3 1,3 1,3
Kurang Paham 3 3,8 3,8 5,1
Paham 62 79,5 79,5 84,6
Sangat Paham 12 15,4 15,4 100,0
Total 78 100,0 100,0
cxx
paham maksud dari akad mudharabah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 2 2,6 2,6 2,6
Tidak Paham 4 5,1 5,1 7,7
Kurang Paham 1 1,3 1,3 9,0
Paham 59 75,6 75,6 84,6
Sangat Paham 12 15,4 15,4 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham maksud dari akad musyarakah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 3 3,8 3,8 3,8
Tidak Paham 2 2,6 2,6 6,4
Kurang Paham 2 2,6 2,6 9,0
Paham 59 75,6 75,6 84,6
Sangat Paham 12 15,4 15,4 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham maksud dari akad istishna
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Paham 1 1,3 1,3 1,3
Kurang Paham 15 19,2 19,2 20,5
Paham 52 66,7 66,7 87,2
Sangat Paham 10 12,8 12,8 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham maksud dari akad salam
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Paham 2 2,6 2,6 2,6
Kurang Paham 9 11,5 11,5 14,1
cxxi
Paham 58 74,4 74,4 88,5
Sangat Paham 9 11,5 11,5 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham maksud dari akad wakalah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Paham 4 5,1 5,1 5,1
Kurang Paham 7 9,0 9,0 14,1
Paham 60 76,9 76,9 91,0
Sangat Paham 7 9,0 9,0 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham maksud dari akad hiwalah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 3 3,8 3,8 3,8
Tidak Paham 3 3,8 3,8 7,7
Kurang Paham 21 26,9 26,9 34,6
Paham 45 57,7 57,7 92,3
Sangat Paham 6 7,7 7,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham maksud dari akad qard
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Paham 3 3,8 3,8 3,8
Kurang Paham 7 9,0 9,0 12,8
Paham 55 70,5 70,5 83,3
Sangat Paham 13 16,7 16,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
cxxii
paham bahwa riba itu haram
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Paham 46 59,0 59,0 59,0
Sangat Paham 32 41,0 41,0 100,0
total 78 100,0 100,0
paham hadist tentang riba
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Paham 3 3,8 3,8 3,8
Kurang Paham 16 20,5 20,5 24,4
Paham 48 61,5 61,5 85,9
Sangat Paham 11 14,1 14,1 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham produk-produk bank syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 1 1,3 1,3 1,3
Tidak Paham 4 5,1 5,1 6,4
Kurang Paham 15 19,2 19,2 25,6
Paham 52 66,7 66,7 92,3
Sangat Paham 6 7,7 7,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
paham hukum dari produk-produk bank syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Paham 2 2,6 2,6 2,6
Tidak Paham 3 3,8 3,8 6,4
Kurang Paham 25 32,1 32,1 38,5
Paham 44 56,4 56,4 94,9
Sangat Paham 4 5,1 5,1 100,0
cxxiii
Total 78 100,0 100,0
b. Variabel keputusan menjadi nasabah bank syariah
Sebelum menabung memperoleh informasi mengenai Bank Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 5,1 5,1 5,1
Kurang Setuju 16 20,5 20,5 25,6
Setuju 47 60,3 60,3 85,9
Sangat Setuju 11 14,1 14,1 100,0
Total 78 100,0 100,0
terlebih dahulu membandingkan dengan bank lain
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 12 15,4 15,4 15,4
Setuju 60 76,9 76,9 92,3
Sangat Setuju 6 7,7 7,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
Sebelum menabung terlebih dahulu berkonsultasi pada orang yang telah menjadi nasabah
Bank Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,8 3,8 3,8
Tidak Setuju 8 10,3 10,3 14,1
Kurang Setuju 16 20,5 20,5 34,6
Setuju 44 56,4 56,4 91,0
Sangat Setuju 7 9,0 9,0 100,0
Total 78 100,0 100,0
cxxiv
Sebelum menjadi nasabah terlebih dahulu menanyakan pada pegawai Bank Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 20 25,6 25,6 25,6
Tidak Setuju 22 28,2 28,2 53,8
Kurang Setuju 28 35,9 35,9 89,7
Setuju 8 10,3 10,3 100,0
Total 78 100,0 100,0
Mengadopsi bank syariah karena pertimbangan agama yang menyatakan bunga bank
adalah haram
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 2 2,6 2,6 2,6
Kurang Setuju 14 17,9 17,9 20,5
Setuju 56 71,8 71,8 92,3
Sangat Setuju 6 7,7 7,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
Mengadopsi bank syariah karena pertimbangan bagi hasil adalah halal
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,6 2,6 2,6
Tidak Setuju 5 6,4 6,4 9,0
Kurang Setuju 6 7,7 7,7 16,7
Setuju 60 76,9 76,9 93,6
Sangat Setuju 5 6,4 6,4 100,0
Total 78 100,0 100,0
Mengadopsi bank syariah memberikan ketenangan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 5,1 5,1 5,1
Tidak Setuju 6 7,7 7,7 12,8
cxxv
Kurang Setuju 16 20,5 20,5 33,3
Setuju 45 57,7 57,7 91,0
Sangat Setuju 7 9,0 9,0 100,0
Total 78 100,0 100,0
bank syariah mengurangi resiko kerugian
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1,3 1,3 1,3
Kurang Setuju 7 9,0 9,0 10,3
Setuju 57 73,1 73,1 83,3
Sangat Setuju 13 16,7 16,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
Bank syariah adalah bank yang islami
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,8 3,8 3,8
Kurang Setuju 3 3,8 3,8 7,7
Setuju 59 75,6 75,6 83,3
Sangat Setuju 13 16,7 16,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
Bank Syariah menjaga keamanan uang
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Setuju 5 6,4 6,4 6,4
Setuju 69 88,5 88,5 94,9
Sangat Setuju 4 5,1 5,1 100,0
Total 78 100,0 100,0
cxxvi
Bank Syariah akan menyalurkan ke tempat yang halal
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 5,1 5,1 5,1
Kurang Setuju 16 20,5 20,5 25,6
Setuju 53 67,9 67,9 93,6
Sangat Setuju 5 6,4 6,4 100,0
Total 78 100,0 100,0
Akad pada bank syariah sudah sesuai syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 5,1 5,1 5,1
Tidak Setuju 5 6,4 6,4 11,5
Kurang Setuju 13 16,7 16,7 28,2
Setuju 52 66,7 66,7 94,9
Sangat Setuju 4 5,1 5,1 100,0
Total 78 100,0 100,0
Lingkungan saudara/i mempengaruhi keputusan menjadi nasabah bank syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 6,4 6,4 6,4
Tidak Setuju 11 14,1 14,1 20,5
Kurang Setuju 6 7,7 7,7 28,2
Setuju 56 71,8 71,8 100,0
Total 78 100,0 100,0