terhadap tingkat atensi pada mahasiswa · bapak susilo dan mas chandra selaku kepala lab. komputer...

159
EFEKTIVITAS PEMAPARAN INVOLUNTARY ATTENTION TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Lindi Oktavia Dewi NIM: 129114121 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: tranbao

Post on 17-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

EFEKTIVITAS PEMAPARAN INVOLUNTARY ATTENTION

TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Lindi Oktavia Dewi

NIM: 129114121

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

iv

HALAMAN MOTTO

“For I know the plans

I have for you, declares the Lord,

plans to prosper you and not to harm you,

plans to give you hope and a future”

Jeremiah 29:11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus

Alam Semesta

Papa Didik, Mama Enny, Dikky

Saudara, Sahabat

dan untuk para Guru yang telah mengenalkanku pada

Ilmu Pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

vii

EFEKTIVITAS PEMAPARAN INVOLUNTARY ATTENTION TERHADAP

PERBEDAAN TINGKAT ATENSI MAHASISWA

Lindi Oktavia Dewi

ABSTRAK

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemaparan

involuntary attention terhadap tingkat atensi pada mahasiswa. Peneliti memiliki

hipotesis bahwa pemaparan involuntary attention berupa video lanskap vegetasi

dapat membantu peningkatan direct attention pada mahasiswa dibandingkan

video lanskap urban. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 63 mahasiswa

kategori dewasa awal. Eksperimen kuasi dengan tipe eksperimen laboratorium ini

menggunakan desain within subject dengan dua kelompok eksperimen dan satu

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi pemaparan berupa video lanskap

vegetasi dan video lanskap urban. Data dianalisis menggunakan uji beda Wilcoxon

menunjukkan adanya perbedaan penurunan milisekon pada fungsi atensi executive

control (p = 0,006) dengan demikian hipotesis diterima. Sedangkan pada

kelompok video lanskap urban tidak terdapat berbedaan yang signifikan (p =

0,675).

Kata Kunci : involuntary attention, atensi, eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

viii

EFFECTIVENESS OF EXPOSURE INVOLUNTARY ATTENTION TO

UNIVERSITY STUDENT’S ATTENTION LEVEL

Lindi Oktavia Dewi

ABSTRACK

This experimental study aim to determine the effectiveness of exposure

involuntary attention to university student’s attention level. Researchers have

hypothesized that the exposure of involuntary attention in the form of vegetation

video landscape can help to increase direct attention to the students rather than

urban landscape video. The subjects in this study were sixty-three early-adult-

students. This quasi experiment with type of experiment laboratory used the

design from within subject, with two experimental groups and one control group.

The experimental group was given a presentation in the form of vegetation video

landscape and urban video landscape. The data were analyzed using the

differential test of Wilcoxon which indicate differences in declining milliseconds

within the attention function of executive control (p = 0,006) so that the

hypothesis is accepted. In the group of urban video landscape, there is no

significant difference (p = 0,675).

Keywords : involuntary attention, attention, experiment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan tuntunanNya saya dapat melalui proses penulisan skripsi hingga akhir

dan dapat terselesaikan dengan baik. Atas bimbinganNya melalui perantara Dosen

pembimbing dan orang-orang yang telah membantu bertukar pikiran, saya dapat

menemukan jalan keluar atas segala permasalahan yang saya hadapi selama

proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis

hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak P. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si. selaku Kepala Program Studi

Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terima kasih atas

waktu dan bimbingan Bapak saat penulis mengalami kesulitan saat proses

penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Hadrianus Wahyudi, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik

selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

4. Bapak TM. Raditya Hernawa, M. Psi., Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang mau mendengarkan dan meluangkan waktunya untuk membimbing saya

meskipun di luar jadwal yang seharusnya dan Bapak belum resmi menjadi

dosen pembimbing saya. Terima kasih atas motivasi, kepercayaan, dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xi

Terima kasih Bapak bersedia bertukar pikiran saat saya menemui kendala dan

masalah. Terima kasih juga sudah membantu mencari subjek penelitian.

5. Bapak Dr. Yohannes Babtista Cahya Widiyanto M. Si., selaku Dosen mata

kuliah seminar, terima kasih Bapak sudah tertarik dengan judul saya sehingga

saya merasa percaya diri untuk melanjutkan rancangan penelitian saat seminar

hingga menjadi judul skripsi.

6. Ibu Maria Magdalena Nimas Eki Suprawati M. Si., Psi., terima kasih Ibu mau

membantu saya mendapatkan jurnal utama yang sangat saya butuhkan.

7. Dr. A. Priyono Marwan, S.J., yang telah membantu saya telah meluangkan

waktu untuk bertukar pikiran terkait penulisan skripsi saya.

8. Segenap Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan memberikan

pengetahuan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

9. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta: Pak Gi, Mas Muji, Mas Gandung, dan Bu Nanik dengan ramah

membantu saya selama perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi ini.

10. Dr. Terry Hartig selaku pembuat Perceived Restorativeness Scale (PRS) versi

asli dan telah memberikan ijin untuk menggunakan PRS untuk keperluan

skripsi saya. Selain itu, juga memberikan jurnal pendukung skripsi saya.

11. William, selaku native speaker yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

mengoreksi bahasa dari skala PRS asli dan skala PRS adaptasi. Abraham

Muria S. Ked., yang terlebih dahulu menggunakan Attention Network Test

(ANT) sebagai alat pengambilan data. Terima kasih atas informasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xii

12. Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan

asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung

penelitian saya dengan memberikan ijin untuk menggunakan Lab. Komputer

Dasar dengan segala fasilitas di dalamnya.

13. Kedua Orang Tua dan Adikku yang menjadi sumber semangat dan selalu

menemaniku disaat aku menghadapi masalah, tempatku bercerita tentang

permasalahan dan keceriaan yang sedang ku alami selama proses penulisan

skripsi ini.

14. Gabriel Gradi yang telah memberikan ide skripsi yang sedikit gila namun

akhirnya menjadi kenyataan.

15. Rekan saya selama penulisan skripsi Regina Giovanny Sujadiyanto. Terima

kasih atas dukungan, kegilaannya, keluh kesah, deg-degannya, kepanikannya,

keceriaannya. Terima kasih sudah mau menjadi pelanggan perpus bersamaku.

Terima kasih tidak bosan mendengar kata-kata “Pie ki Ge”, “Pusing aku” dll.

16. Sahabat ku Sesilia Pradita yang selalu memberiku semangat dan tidak pernah

meninggalkan ku dalam keadaan suka maupun duka. Sisilia Paulina yang

selalu mengingatkanku untuk membuka laptop dan memberiku semangat saat

mengerjakan skripsi.

17. Teman-teman yang mendukung berjalannya eksperimen ini, terimakasih

Maria Vita yang menjadi teman berbagi dan bersedia menjadi asisten dalam

penelitian ini dan juga Ratna Indraswari, Ari, Shella, Jessica Dhoria, Clara,

dan Maria Karina. Tanpa kalian penelitian ini tidak akan berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACK .................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xix

DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xxi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xxiii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 10

D. Manfaat penelitian ..................................................................................... 10

1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xv

2. Manfaat Praktis ................................................................................... 11

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 12

A. Atensi ........................................................................................................ 12

1. Definisi Atensi .................................................................................... 12

2. Fungsi Atensi ...................................................................................... 13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Atensi .......................................... 15

B. Attention Restoration Theory (ART) ........................................................ 17

1. Definisi Attention Restoration Theory (ART) .................................... 17

2. Jenis Atensi dalam Attention Restoration Theory (ART) ................... 19

3. Directed Attention Fatigue (DAF) ...................................................... 20

4. Komponen Lingkungan yang Berdampak Memulihkan Directed

Attention Fatigue (DAF) ..................................................................... 22

5. Video Lanskap Vegetasi dan Video Lanskap Urban .......................... 24

C. Micro-break ............................................................................................... 29

1. Definisi Micro-Break .......................................................................... 29

2. Tipe Micro-Break ................................................................................ 30

D. Mahasiswa dalam Tahap Perkembangan Kognitif .................................... 31

E. Dinamika Penelitian .................................................................................. 33

F. Skema Penelitian ....................................................................................... 38

G. Hipotesis .................................................................................................... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 39

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 39

B. Desain Penelitian ....................................................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xvi

C. Variabel Penelitian .................................................................................... 40

1. Variabel Bebas .................................................................................... 40

2. Variabel Terikat .................................................................................. 41

3. Upaya Kontrol ..................................................................................... 41

D. Definisi Operasional.................................................................................. 43

1. Atensi .................................................................................................. 43

2. Involuntary Attention .......................................................................... 43

E. Subjek Penelitian ....................................................................................... 44

F. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 44

1. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 44

2. Prosedur Persiapan Penelitian ............................................................. 44

3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 46

4. Tim Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 46

G. Alat Pengumpulan Data ............................................................................ 47

1. Perceived Restorativeness Scale (PRS) .............................................. 48

2. Attention Network Test (ANT) ............................................................ 49

H. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ......................................................... 52

1. Validitas .............................................................................................. 52

2. Reliabilitas .......................................................................................... 56

I. Metode Analisis Data ................................................................................ 60

1. Uji Asumsi .......................................................................................... 60

2. Uji Hipotesis ....................................................................................... 61

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xvii

A. Persiapan Penelitian .................................................................................. 63

1. Persiapan Alat Penelitian .................................................................... 63

2. Persiapan Teknis Penelitian ................................................................ 66

B. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 67

1. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 67

2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 68

3. Observasi Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 69

C. Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 70

D. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 71

E. Hasil Analisis Data .................................................................................... 71

1. Uji Normalitas ..................................................................................... 71

2. Uji Homogenitas ................................................................................. 73

3. Uji Hipotesis ....................................................................................... 73

4. Analisis Tambahan .............................................................................. 77

F. Pembahasan ............................................................................................... 79

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 86

A. Kesimpulan ............................................................................................... 86

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 86

C. Saran .......................................................................................................... 87

1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................ 87

2. Bagi Mahasiswa .................................................................................. 88

3. Bagi Pemerintah .................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xviii

LAMPIRAN .................................................................................................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Desain Eksperimen Efektivitas Pemaparan Involuntary Attention

terhadap Tingkat Atensi pada Mahasiswa........................................ 40

Tabel 2. Blue print Skala Perceived Restorativeness Scale (PRS) ................ 49

Tabel 3. Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale (PRS)

versi adaptasi .................................................................................... 57

Tabel 4. Uji Normalitas Test-retest Attention Network Test

Versi Adaptasi .................................................................................. 59

Tabel 5. Hasil Korelasi Test-retest Attention Network Test

Versi Adaptasi ................................................................................. 59

Tabel 6. Seleksi Video menggunakan Perceived Restorativeness

Scale (PRS) ..................................................................................... 65

Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 68

Tabel 8. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia ................................ 70

Tabel 9. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 71

Tabel 10. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Program

Studi ................................................................................................ 71

Tabel 11. Uji Normalitas masing-masing Kelompok Penelitian

Berdasarkan Fungsi Atensi ............................................................. 72

Tabel 12. Uji Homogenitas............................................................................. 73

Tabel 13. Deskripsi Statistik masing-masing Fungsi Atensi pada

Kelompok penelitian tahap pre-test dan post-test ......................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xx

Tabel 14. Uji Beda Wilcoxon masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok

Penelitian tahap pre-test dan post-test ............................................ 75

Tabel 15. Uji One Way Anova pada Tiga Kelompok Penelitian ................... 76

Tabel 16. Rata-rata Keakuratan (%) Kelompok Penelitian tahap pre-test

dan post-test .................................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xxi

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Efek Pemulihan dalam Attention Restoration Theory (ART) ........ … 18

Skema 2. Skema Penelitian tentang Efektivitas Pemaparan Video Lanskap

Vegetasi sebagai stimulus Involuntary Attention dan video lanskap

urban terhadap peningkatan Direct Attention pada Mahasiswa ..... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xxii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Area Otak yang berkaitan dengan jaringan tiga fungsi Atensi .... 15

Gambar 2. Proses Eksperimen dalam Attention Network Test (ANT) .......... 49

Gambar 3. Dasar perhitungan dari tiga fungsi atensi dalam Attention

Network Test (ANT) ................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Hasil Uji One Way Anova (seleksi video), Uji Reliabilitas

Perceived Restorativeness Scale (PRS) dan Attention Network

Test (ANT) ............................................................................... . 94

LAMPIRAN 2. Hasil Analisis Attention Network Test (ANT) Pre-test

dan Post-test ............................................................................. 99

LAMPIRAN 3. Hasil Uji Analisis Tambahan ................................................... 106

LAMPIRAN 4. Perceived Restorativeness Scale (PRS) dan instruksi Attention

Network Test (ANT) versi 1.3.0 ............................................... 108

LAMPIRAN 5. Hasil Direct-Translation Perceived Restorativeness Scale (PRS)

dan instruksi Attention Network Test (ANT) .......................... 112

LAMPIRAN 6. Hasil Back-Translation Perceived Restorativeness Scale (PRS)

dan instruksi Attention Network Test (ANT) .......................... 115

LAMPIRAN 7. Hasil Pemeriksaan Perceived Restorativeness Scale (PRS)

dan instruksi Attention Network Test (ANT) ........................... 117

LAMPIRAN 8. Skala Adaptasi PRS dan instruksi Attention Network Test (ANT)

dan tabel hasil ANT ................................................................. 123

LAMPIRAN 9. Lembar Informed Consent........................................................ 130

LAMPIRAN 10. Deskripsi Data penelitian ...................................................... 131

LAMPIRAN 11. Daftar Alamat Video yang diunduh melalui Youtube ........... 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpindahan penduduk dari desa ke kota atau akrab disebut urbanisasi,

mengalami peningkatan yang pesat diseluruh dunia. Lebih dari setengah umat

manusia kini tinggal di daerah perkotaan. Pada tahun 2050 proporsi ini

diperkirakan akan melebihi 70% (Heilig dalam Bratman, Daily, Levy, &

Gross, 2015). Menurut catatan Divisi Populasi PBB, hampir dua pertiga dari

populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan dalam 30 tahun ke depan

(Vlahov & Galea dalam Maas, Verheij, Groenewegen, Vries, &

Spreeuwenberg, 2006) sehingga membuat lingkungan tempat tinggal semakin

padat dengan berbagai aktivitas dan permasalahan di dalamnya.

Negara berkembang yang mulai mengalami dampak dari urbanisasi adalah

Indonesia. Salah satu ciri dari urbanisasi adalah tingginya aktivitas yang

menuntut mobilitas yang tinggi sehingga kebutuhan akan sarana transpotasi

menjadi penting (Iskandar, 2013). Kepadatan penduduk di Indonesia terlihat

dari meningkatnya pemenuhan sarana transportasi yang ditunjukkan dari data

perkembangan jumlah kendaraan bermotor oleh Badan Pusat Statistik

Indonesia tahun 2013 yang mencapai 104.118.969 buah

(http://bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1413). Jumlah tersebut mengalami

kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sejumlah 94.373.324 buah. Tingginya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

2

jumlah kendaraan, membuat tingkat kemacetan dan kepadatan lingkungan

semakin bertambah.

Dampak urbanisasi mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan yang

dapat mempengaruhi kesehatan seseorang (Lee, Williams, Sargent, Williams,

& Johnson, 2015). Menurut World Health Organization tahun 1948, definisi

kesehatan adalah seseorang yang memiliki keadaan fisik, mental, dan

kesejahteraan sosial yang baik bukan hanya diakibatkan oleh penyakit atau

gangguan tertentu (Steg, Van Den Berg, & De Groot, 2013). Kepadatan

penduduk dengan banyaknya aktivitas di lingkungan perkotaan, membuat

keadaan lingkungan tempat tinggal dan tempat bekerja dapat berpengaruh

terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

Lingkungan yang “sakit” dapat mengancam kesehatan secara fisiologis

maupun psikologis (Largo-Wight, Chen, Dodd, & Weiler, 2011). Dampak

fisiologis yang ditimbulkan adalah polusi udara dalam ruangan dan racun yang

dapat menyebabkan penyakit seperti Sick Building Syndrome (Samet &

Spengler dalam Largo-Wight dkk., 2011). Kemudian, dampak psikologis

akibat lingkungan yang tidak sehat, misalnya lingkungan yang padat dan

berisik. Lingkungan yang padat dan berisik dapat mengakibatkan kelelahan

mental dan stres kronis (Brennan, Chugh, & Kline; Raffaello & Maass dalam

Largo-Wight dkk., 2011).

Kelelahan mental yang dialami oleh seseorang yang tinggal di daerah

perkotaan dapat menurunkan fungsi kognitif seseorang sedangkan stres kronis

dapat menjadi stresor yang mengakibatkan kecemasan, frustasi, kepenatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

3

ketegangan, kemarahan, kebingungan, dan perubahan perilaku (Liu, Mattson,

& Kim, 2004).

Penelitian terbaru mengatakan bahwa seseorang yang tinggal di daerah

perkotaan dengan segala aktivitas dan permasalahan di dalamnya, membuat

pengolahan sistem informasi yang diterima terlalu banyak (Lee dkk., 2015).

Seseorang yang mengolah informasi terlalu banyak dapat berpotensi

mengalami kelelahan mental sehingga membuat kontrol terhadap atensi

menjadi berkurang (Kaplan, Bardwell, & Slakter, 1993).

Fungsi kognitif khususnya atensi, berkaitan dengan otak sebagai bagian

dari organ dalam tubuh manusia. Otak memiliki fungsi untuk mengontrol

pikiran, emosi, dan motivasi seseorang (Gloor; Rockland; Shephred dalam

Sternberg, 2008). Selain itu, otak memiliki sistem saraf yang digunakan

sebagai dasar kemampuan seseorang untuk memahami, beradaptasi, dan

berinteraksi dengan dunia sekitar (Gazzaniga; Gazzaniga, Ivry, & Mangun,

dalam Sternberg, 2008). Sistem syaraf tersebut membuat seseorang dapat

menerima, memproses, dan merespon informasi dari lingkungan sekitar

(Pinker; Rugg dalam Sternberg, 2008).

Peran atensi dapat dilihat berdasarkan sudut pandang fungsi atensi.

Terdapat tiga fungsi atensi yang didasarkan pada fungsi anatomi otak yaitu

Alerting, Orienting, dan Executive Control (Bratman dkk., 2015; MacLeod,

McConnell, Lawrence, Eskes, Klein, & Shore, 2010; Berman, Jonides, &

Kaplan, 2008; Fan, McCandliss, Sommer, Raz, & Posner, 2002; Emfield &

Neider, 2014). Fungsi alerting berkaitan dengan kesiagaan seseorang dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

4

menanggapi rangsangan, kemudian fungsi orienting terkait penyeleksian

stimulus dan mengalokasikan perhatian. Terakhir, fungsi executive control

terkait penyelesaian konflik. Dari ketiga fungsi atensi tersebut, fungsi

executive control merupakan fungsi yang paling banyak membutuhkan upaya

mental dibandingkan ketiga fungsi lainnya (Bratman dkk, 2015; Berman dkk,

2008).

Atensi memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari,

khususnya dalam proses kognitif dan fungsi emosi seseorang (Berman dkk.,

2008). Peran atensi ini membantu seseorang dalam proses belajar di sekolah.

Disisi lain, atensi juga berperan dalam proses penyimpanan memori jangka

pendek (Jonides, Lewis, Nee, Lustig, Berman, & Moore dalam Berman dkk.,

2008).

Pada dasarnya atensi dapat mengalami penurunan akibat proses kognitif

yang dilakukan secara terus menerus sehingga membuat seseorang dapat

mengalami kelelahan mental atau biasa disebut dengan Directed Attention

Fatigue (DAF) (Kaplan & Kaplan, 1989; Kaplan, 1995; Varkovetski, 2015).

Kelelahan mental juga dapat terjadi karena terlalu banyak isyarat atau stimulus

yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Penurunan atensi dapat terjadi akibat

kapasitas neurologis seseorang terbatas untuk dapat mendeteksi jutaan

stimulus yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seandainya seluruh jutaan

stimulus tersebut dapat terdeteksi, otak tidak akan mampu memproses seluruh

jutaan stimulus tersebut (Solso, Maclin, & Maclin, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

5

Sejak jaman dahulu, unsur alam dipercaya dapat membantu memperbaiki

kesehatan fisik maupun psikis seseorang yang tinggal didaerah perkotaan

(Olmsted dalam Vivi, 2011). Seseorang rela mengeluarkan biaya yang mahal

hanya untuk melihat lautan (Lange & Schaeffer dalam Vivi, 2011). Selain itu,

unsur alam dapat membantu pemulihan pasien paska operasi (Ulrich dalam

Kaplan & Kaplan, 1989). Pengalaman bersinggungan dengan lingkungan alam

atau vegetasi terasa ketika, banyak orang mencari tempat untuk beristirahat

dan berekreasi karena tekanan tugas, lingkungan yang gaduh, dan akibat

stresor lainnya (Knopf; Schreyer dalam Hartig, Evans, Jamner, Davis, &

Garling, 2003).

Respon fisik dan psikis seseorang terhadap vegetasi tidak lepas dari

pandangan estetika berdasarkan pengalaman yang dialami seseorang (Ulrich,

1986). Pandangan estetika menitikberatkan pada beberapa pilihan atau

perasaan suka atau tidak suka yang diasosiasikan dengan emosi dan keadaan

neurofisiologis seseorang (Berlyn; Ulrich dalam Ulrich, 1986). Dari hasil

penelitian berdasarkan pandangan estetika, pengalaman seseorang dengan

unsur alam atau vegetasi membuat seseorang jauh lebih positif, baik secara

emosi maupun fisik.

Dampak negatif dari lingkungan perkotaan dapat membuat seseorang

cenderung mengalami kelelahan mental. Hal tersebut mendorong para peneliti

untuk melakukan penelitian yang memanfaatkan kontak visual dengan

lingkungan alam atau vegetasi sebagai stimulus untuk memulihkan atensi dari

kelelahan mental dan stres yang dialami oleh seseorang (Bratman dkk., 2015;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

6

Kaplan & Kaplan, 1989; Lee dkk., 2015; Lohr, Pearson-Mims, & Goodwin,

1996; Mancuso, Rizzitelli, & Azzarello, 2006; Pasini, Berto, Brondino, Hall,

& Ortner, 2014; Steg dkk., 2013).

Beberapa pendekatan teoritis terkait dengan psikologi lingkungan

menjelaskan tentang manfaat lingkungan alam bagi kesehatan psikologis

manusia, terlebih dalam memberikan efek pemulihan akibat kelelahan mental

dan menurunkan tingkat stres seseorang (Steg dkk., 2013). Kaitan antara

lingkungan alam atau vegetasi dengan proses kognitif manusia, dikonsepkan

oleh Stephan Kaplan dan Rachel Kaplan dalam Attention Restorative Theory

(ART). ART didasarkan pada terminologi dari William James (1892)

membagi atensi menjadi dua yaitu voluntary attention dan involuntary

attention (Kaplan & Kaplan, 1989). Proses efek pemulihan akibat kelelahan

mental pada ART berfokus pada involuntary attention seseorang (Kaplan &

Kaplan, 1989).

Voluntary attention biasa disebut dengan direct attention. Direct

attention memiliki peranan penting dalam proses kognitif dan fungsi emosi

seseorang (Berman dkk., 2008; Varkovetski, 2015). Kemudian, involuntary

attention adalah pemusatan perhatian seseorang terhadap suatu objek tanpa

membutuhkan upaya mental. Objek dalam Attention Restorative Theory

(ART) adalah lingkungan yang dapat memberikan efek pemulihan (Kaplan &

Kaplan, 1989). Lingkungan yang dimaksud dalam ART adalah lingkungan

dengan adanya unsur tanaman, lanskap alam terbuka, vegetasi atau yang

sering disebut dengan hutan (Kaplan & Kaplan, 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

7

Jika involuntary attention berhubungan dengan objek yang menarik dan

cenderung tidak membutuhkan upaya mental, maka voluntary attention atau

direct attention memiliki potensi untuk mengalami kelelahan atau Directed

Attention Fatigue (DAF) (Kaplan dkk., 1993; Varkovetski, 2015). Jika tidak

disadari, DAF memiliki dampak serius pada kualitas hidup seseorang,

misalnya mudah mengalihkan perhatian, kurang bersabar, mudah marah, dan

cenderung mengambil resiko tanpa memikirkannya terlebih dahulu (Kaplan &

Kaplan, 1989; Kaplan, 1995; Kaplan dkk., 1993).

Dalam Attention Restoration Theory (ART) objek untuk memunculkan

stimulus involuntary attention berupa lingkungan alam atau vegetasi (Kaplan

& Kaplan, 1989). Untuk itu, ART mengkategorikan empat komponen

lingkungan yang dapat memberikan efek memulihkan dari kelelahan mental.

Empat komponen tersebut adalah pesona (fascination), menjauh (being away),

kesesuaian (compatibility), dan luas (extent) (Kaplan & Kaplan, 1989; Kaplan

1995; Berman dkk., 2008; Kaplan dkk., 1993; Steg dkk., 2013). Fascination

merupakan suatu lingkungan yang membuat seseorang terpesona atau kagum.

Selain itu, fascination merupakan komponen utama dalam memunculkan

involuntary attention seseorang. Kemudian being away merupakan gambaran

suatu lingkungan yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Selain itu,

komponen extent yaitu lingkungan yang membuat seseorang dapat

menghabiskan waktu dan bereksplorasi. Terakhir, compatibility yaitu adanya

kesesuaian antara tujuan seseorang dengan manfaat yang diberikan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

8

lingkungan sehingga tidak memerlukan upaya mental yang berlebihan untuk

memproses infomasi tentang suatu lingkungan (Steg dkk., 2013).

Banyak penelitian yang memanfaatkan lingkungan alam atau vegetasi

untuk memulihkan atensi. Penelitian sebelumnya menggunakan tanaman

hidup, kumpulan foto, dan, video tentang lingkungan alam sebagai media

memunculkan stimulus involuntary attention (Berto, 2014; Berman dkk.,

2008). Seseorang yang melakukan kontak visual, seperti berjalan di taman

dengan durasi 55 menit dan melihat gambar lingkungan vegetasi dengan

durasi 10 menit secara signifikan dapat mengurangi kelelahan mental (Berman

dkk., 2008). Penelitian terbaru mengatakan bahwa dengan melihat screensaver

bergambar taman bunga di atap gedung selama 40 detik dapat meningkatkan

atensi (Lee dkk., 2015). Selain berjalan di taman dan melihat gambar,

menonton video juga dapat menjadi stimulus involuntary attention. Video

dalam penelitian sebelumnya memiliki durasi 10 menit dengan kualitas

rekaman yang kurang memadai, khusunya suara (Hartig, Korpela, Evans, &

Garling, 1997).

Manfaat yang diberikan oleh lingkungan dengan unsur alam berbanding

terbalik dengan dampak visual yang mengaitkan unsur bangunan. Dampak

negatif dari lingkungan perkotaan ini muncul karena persepsi seseorang

tentang aktivitas di lingkungan perkotaan yang ramai dan penuh dengan

keributan (Magi, Rowntree, & Brush dalam Ulrich, 1986). Beberapa fitur

buatan manusia, seperti tiang bangunan dan saluran listrik dapat mengurangi

daya tarik seseorang (Brush & Palmer, Nasar dalam Ulrich, 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

9

Manfaat bersinggungan dengan lingkungan alam atau vegetasi sebagai

media pemulihan, dapat dirasakan tanpa membutuhkan biaya yang banyak

(Berman dkk., 2008; Lee dkk., 2015) dan dapat dilakukan secara efektif.

Berdasarkan sudut pandang ergonomi, beristirahat disela-sela waktu

mengerjakan tugas merupakan aktivitas yang baik untuk dilakukan (Hedge,

2002). Aktivitas yang digunakan untuk beristirahat biasa disebut dengan

micro-break. Micro-break merupakan salah satu jenis istirahat singkat yang

dapat dilakukan oleh seseorang disela-sela waktu mengerjakan tugas (Kim,

Park, & Niu, 2016). Jenis micro-break yang digunakan dalam penelitian ini

adalah relaksasi, karena pada penelitian sebelumnya relaksasi merupakan

salah satu jenis micro-break yang efektif untuk memulihkan diri dari tuntutan

pekerjaan (Kim dkk., 2016).

Penelitian ini akan memanfaatkan perangkat komputer sebagai media

untuk memunculkan stimulus involuntary attention seseorang. Perangkat

komputer dimanfaatkan sebagai media dalam memunculkan stimulus

involuntary attention karena pada era globalisasi ini, aktivitas masyarakat di

perkotaan pada umumnya menggunakan peralatan elektronik seperti

komputer. Khususnya mahasiswa yang menggunakan komputer untuk

mendukung kegiatan perkuliahan, misalnya untuk mengerjakan tugas. Selain

itu, komputer juga digunakan untuk mendukung kegiatan operasional di dalam

perusahaan, sekolah, maupun instansi pemerintahan. Berdasarkan hasil survei

yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika tahun 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

10

menunjukkan bahwa 92 % perusahaan di Indonesia telah menggunakan

komputer sebagai pendukung kegiatan bisnisnya.

Manfaat berinteraksi dengan lingkungan alam terhadap atensi seseorang,

akan diukur oleh peneliti menggunakan Attention Network Test (ANT) versi

1.3.0 yang dibuat oleh Dr. Jin Fan dari Amerika Serikat pada tahun 2002.

ANT digunakan untuk mengevaluasi tiga fungsi atensi yaitu alerting,

orienting, dan executive control berdasarkan anatomi dan fungsi bagian otak

(Bratman dkk., 2015; MacLeod dkk., 2010; Berman dkk., 2008; Fan dkk.,

2002; Emfield & Neider, 2014).

B. Rumusan Masalah

Apakah secara empiris pemaparan involuntary attention berupa video lanskap

vegetasi dapat meningkatkan atensi mahasiswa ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemaparan involuntary

attention terhadap tingkat atensi pada mahasiswa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi ilmu

psikologi, khususnya bidang psikologi kognitif, yaitu memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

11

pengetahuan mengenai efektivitas pemaparan involuntary attention dalam

upaya meningkatkan atensi pada mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada pembaca,

tentang keefektifan pemaparan involuntary attention terhadap tingkat

atensi pada mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Atensi

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai atensi sebagai bagian dari proses

kognitif seseorang. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa atensi

seseorang dapat mengalami penurunan akibat kelelahan mental. Namun, atensi

dapat dipulihkan kembali dengan memanfaatkan lingkungan vegetasi alam.

Sebelum kita mengetahui kaitan antara manfaat lingkungan alam dalam

memulihkan penurunan atensi akibat kelelahan mental, berikut akan

dijelaskan tentang definisi atensi, fungsi atensi, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi atensi.

1. Definisi Atensi

Atensi adalah fokus dan konsentrasi dari usaha mental yang biasanya

menghasilkan kesadaran oleh rangsangan sensorik eksternal, yang

ditangkap melalui panca indra atau pengalaman yang membutuhkan upaya

mental (Hill dalam Brown, 2007). Atensi dapat dipahami sebagai sumber

daya mental yang sangat terbatas (Anderson, 1980). Definisi lain juga

mengatakan bahwa, atensi adalah sumber daya mental yang sangat terbatas

dan hanya dapat dialokasikan paling banyak untuk proses kognitif dalam

satu waktu tertentu (Anderson, 1980).

Atensi adalah cara kita secara aktif memproses sejumlah informasi

yang terbatas dari sejumlah besar informasi yang ditangkap oleh panca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

13

indra, memori yang tersimpan, dan oleh proses-proses kognitif kita yang

lain (De Weerd; Duncan; Motter; Posner & Fernandez-Duque; Rao dalam

Steinberg, 2008). Atensi merupakan pemusatan upaya mental pada

peristiwa-peristiwa yang membutuhkan upaya mental. (Schneider &

Shiffrin dalam Steinberg, 2008).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa atensi

adalah suatu cara yang dilakukan seseorang untuk memproses sejumlah

informasi yang ditangkap oleh panca indra dan diproses dengan

menggunakan sumber daya mental yang terbatas, kemudian diolah oleh

proses-proses kognitif lainnya.

2. Fungsi Atensi

Dalam beberapa tahun terakhir, tiga jaringan atensi dijelaskan dari segi

anatomi dan fungsi bagian otak. Fungsi tersebut meliputi alerting,

orienting, dan executive control (Fan dkk., 2002). Berikut akan dijelaskan

mengenai ketiga jenis fungsi tersebut.

a. Siaga (Alerting)

Alerting adalah aktivitas yang melibatkan seseorang dalam

menjaga sensitivitas untuk menanggapi rangsangan yang diberikan

oleh lingkungan (Ishigami, 2011). Alerting juga diartikan sebagai

fungsi untuk mencapai dan mempertahankan perhatian dan terkait

dengan kesiagaan seseorang.

Sistem alerting dikaitkan dengan frontal dan bagian parietal pada

otak bagian kanan. Performa seseorang terus menerus mengaktifkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

14

berbagai tingkat kewaspadaan sehingga otak mengaktifkan frontal dan

bagian parietal pada otak bagian kanan. Hal ini diduga juga

disebabkan oleh distribusi kortikal sistem norepinefrin otak (NE)

(Coull, Frith, Frackowiak, & Grasby; Marrocco, Witte, dan Davidson

dalam Fan dkk., 2002).

b. Orientasi (Orienting)

Orienting melibatkan aktivitas dalam menyeleksi stimulus dan

mengalokasikan perhatian terhadap rangsangan stimulus yang terjadi

di lingkungan (Ishigami, 2011). Jaringan orienting bertanggung jawab

untuk gerakan berdasarkan stimulus sensorik yang muncul (McLeod,

2009).

Sistem orienting berkaitan dengan kinerja lobus parietal superior

yang berhubungan erat dengan bagian intraparietal lateralis pada

monyet, yaitu untuk menghasilkan gerakan mata (Anderson, Synder,

Bradley, dan Xing dalam Fan dkk., 2002). Ketika atensi berpindah

pada stimulus yang diperhatikan, maka aktivitas otak berpindah pada

junction temporal-parietal (Corbetta dalam Fan dkk., 2002).

c. Kontrol Eksekutif (Executive Control)

Kontrol Eksekutif atau Conflict Effect adalah pemantauan suatu

peristiwa atau kejadian dan meliputi penyelesaian konflik (Ishigami,

2011). Penyelesaian konflik meliputi berbagai jenis tugas dan aktivitas

yang membutuhkan paling banyak usaha mental (Brush dalam Fan

dkk., 2002; Berman dkk., 2008). Fungsi Executive Control termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

15

aktivitas pemantauan dan penyelesaian konflik antara ekspektasi,

stimulus, dan respon (MacLeod dkk., 2010). Kontrol eksekutif

mengaktifkan anterior cingulate dan korteks prefrontal (Bush, Luu, dan

Posner; MacDonald, Cohen, Stenger, & Carter dalam Fan dkk., 2002).

Gambar 1. Area Otak yang berkaitan dengan jaringan tiga fungsi Atensi

diadaptasi dari Ishigami, Y. (2011). The Attention Network

Test (ANT): Individual Differences Components Of Attention

Across The Life Span. 2011. Thesis. Dalhousie University.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Atensi

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi atensi seseorang,

diantaranya faktor usia, lingkungan, dan gangguan pada otak. Berikut

penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi atensi.

a. Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi atensi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jennings, Dagenbach

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

16

Engle dan Funke pada tahun 2007, terdapat perbedaan yang signifikan

antara orang yang lebih tua dengan orang yang jauh lebih muda dalam

hal kesiagaan untuk menanggapi stimulus. Orang yang lebih muda

memiliki kesiagaan yang lebih baik dibandingkan pada orang yang

lebih tua. Dalam penelitian tersebut kategori usia yang lebih tua adalah

61 sampai 87 tahun sedangkan usia yang lebih muda 18-21 tahun

(Jennings, Dagenbach, Engle, Funke, 2007).

b. Lingkungan

Tingkat atensi juga tidak lepas dari faktor lingkungan. Berdasarkan

hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Lee, Williams, Sargent,

dan Williams tahun 2015, lingkungan yang identik dengan suasana

perkotaan yang padat bangunan dan aktivitas di dalamnya, dapat

menurunkan tingkat atensi seseorang (Lee dkk., 2015). Lingkungan

yang memiliki unsur vegetasi dapat meningkatkan atensi seseorang.

Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Bratman, Daily, Levy, dan Gross pada tahun 2015, yang juga

mengatakan bahwa tingkat atensi seseorang dipengaruhi oleh

lingkungan sekitar (Bratman dkk., 2015).

c. Gangguan pada Otak

Otak adalah pusat fungsi atensi. Jika otak mengalami gangguan

maka akan berpengaruh pada fungsi atensi. Terdapat beberapa

penelitian yang mengatakan bahwa individu gangguan atau kerusakan

otak maka akan mengalami penurunan fungsi atensi yang diukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

17

menggunakan Attention Network Test (ANT). Misalnya individu

dengan gangguan klinis memiliki kecenderungan lemah pada fungsi

yang lebih spesifik, misalnya lemahnya fungsi executive control terjadi

pada individu yang memiliki gangguan Borderline Personality

Disorder (Posner, Rothbart, Vizueta, Levy, Evans, Thomas, & Clarkin

dalam MacLeod dkk., 2010) kemudian lemahnya fungsi orienting

biasanya terjadi pada individu yang mengalami benturan atau gegar

otak (Donkelaar, Langan, Rodriguez, Drew, Halterman, Osternig, &

Chou dalam MacLeod dkk., 2010).

B. Attention Restoration Theory (ART)

Attention Restoration Theory (ART) merupakan salah satu teori tentang

Psikologi Lingkungan. ART dikonsepkan menjadi sebuah teori oleh Rachel

Kaplan dan Stephan Kaplan dalam bukunya yang berjudul The Experience of

Nature yang terbit pada tahun 1989. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa

lingkungan dapat berpengaruh terhadap sistem kognitif seseorang khususnya

lingkungan dengan vegetasi. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi ART,

jenis atensi dalam ART, Directed Attention Fatigue, dan komponen

lingkungan yang memberikan efek memulihkan.

1. Definisi Attention Restoration Theory (ART)

Attention Restoration Theory (ART) merupakan penjelasan tentang

analisis dari berbagai macam lingkungan. Lingkungan dapat mengarahkan

seseorang pada suatu pemulihan terhadap atensi yang membutuhkan upaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

18

mental (voluntary attention). Voluntary attention dalam ART biasa disebut

dengan direct attention (Kaplan & Kaplan, 1989). ART mengidentifikasi

bahwa atensi sebagai sumber daya mental yang terbatas sehingga dapat

mengalami kelelahan mental. Sedangkan lingkungan alam khususnya

vegetasi dapat menyediakan daya tarik yang lembut (involuntary attention)

untuk memulihkan atensi seseorang dari kelelahan mental (Kaplan, 1995;

Kaplan & Kaplan, 1989; Berman dkk., 2010). ART mengidentifikasi

direct attention sebagai bagian dari mekanisme kognitif dan dapat

dipulihkan oleh interaksi seseorang dengan lingkungan alam (Berman

dkk., 2008).

Berdasarkan beberapa definisi tentang Attention Restoration Theory

(ART), dapat disimpulkan bahwa ART adalah proses atensi yang

membutuhkan upaya mental dan memiliki kecenderungan mengalami

kelelahan mental sedangkan stimulus involuntary attention berupa

lingkungan alam dimanfaatkan untuk memulihkan diri dari kelelahan

mental.

Skema 1. Efek pemulihan dalam Attention Restoration Theory (ART)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

19

2. Jenis Atensi dalam Attention Restoration Theory (ART)

ART didasarkan pada terminologi yang dijelaskan oleh William James

tentang perbedaan atensi pada manusia (Berman dkk., 2008; Kaplan

&Kaplan, 1989). James membagi atensi menjadi dua yaitu voluntary

attention dan involuntary attention. Berikut penjelasan mengenai definisi

voluntary attention, dan involuntary attention dalam ART.

a. Voluntary Attention

Voluntary attention atau direct attention adalah atensi yang

diarahkan oleh kontrol proses kognitif. Direct attention memaksa

seseorang untuk memperhatikan sesuatu yang tidak terlalu menarik

dan memerlukan usaha yang baik dalam proses kognitif (Kaplan &

Kaplan, 1989). Definisi lain mengatakan bahwa direct attention

merupakan proses kognitif bottom-up yang meliputi penyelesaian

masalah ketika seseorang berusaha menekan stimulus yang

mengganggu (Berman dkk., 2008; Lee dkk., 2015). Direct attention

merupakan salah satu pendukung terjadinya kelelahan mental. Hal ini

dapat terjadi karena banyak kegiatan sehari-hari yang menuntut upaya

mental (Hartig, Mang, & Evans, 1991).

Dari beberapa definisi tentang voluntary attention di atas, dapat

disimpulkan bahwa voluntary attention atau direct attention adalah

atensi yang membutuhkan upaya mental berdasarkan proses kognitif

bottom-up yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

berpotensi mengalami kelelahan mental.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

20

b. Involuntary Attention

Involuntary attention merupakan atensi yang tidak membutuhkan

upaya mental dan dipusatkan oleh sesuatu yang berhubungan erat

dengan hal-hal yang menarik atau stimulus yang penting, misalnya

sesuatu yang bergerak, kata-kata, sesuatu berbahan metal, hewan buas,

dll (Kaplan & Kaplan, 1989). Definisi lain menjelaskan bahwa,

involuntary attention merupakan stimulus yang ditangkap oleh atensi

seseorang dan atensi tersebut berhubungan erat dengan sesuatu yang

menarik atau penting (Berman dkk., 2008; Lee dkk., 2015). Selain itu,

involuntary attention merupakan atensi yang terlibat ketika voluntary

attention mengalami kelelahan mental. Involuntary attention juga

merupakan aspek penting dalam upaya pemulihan dari kelelahan

mental dengan memunculkan stimulus yang mempesona (fascination)

(Hartig dkk., 1991).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

involuntary attention adalah stimulus yang mampu memunculkan

atensi dimana atensi tersebut tidak membutuhkan upaya mental karena

berhubungan erat dengan sesuatu yang menarik dan mempesona untuk

memulihkan direct attention.

3. Directed Attention Fatigue (DAF)

Directed Attention Fatigue atau biasa disingkat dengan DAF berkaitan

dengan penggunaan direct attention untuk mendukung kegiatan sehari-

hari. Penggunaan direct attention secara berlebihan dapat berdampak bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

21

seseorang. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi DAF dan dampak

yang ditimbulkan oleh DAF.

a. Definisi Directed Attention Fatigue (DAF)

Directed Attention Fatigue (DAF) merupakan gejala neurologis

atau biasa disebut dengan kelelahan mental yang menyerang sistem

otak central executive (Steg dkk, 2013). Definisi lain mengatakan

bahwa DAF adalah kelelahan mental yang dialami oleh seseorang

akibat penggunaan upaya mental yang terjadi secara berkepanjangan.

Intensitas mengerjakan tugas atau bekerja yang tinggi merupakan

penyebab dari kelelahan mental (Kaplan dkk., 1993).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kelelahan

mental atau DAF merupakan gejala neurologis yang menyerang sistem

otak central executive karena disebabkan oleh intensitas bekerja yang

tinggi dan berkepanjangan.

b. Dampak Directed Attention Fatigue (DAF)

Directed Attention Fatigue (DAF) memiliki dampak serius pada

kualitas hidup seseorang jika tidak disadari. Gejala yang terlihat adalah

mudah mengalihkan perhatian, kurang memiliki kesabaran, mudah

marah dan cenderung mengambil resiko tanpa memikirkannya terlebih

dahulu (Kaplan dkk., 1993). Seseorang yang mengalami kesulitan

untuk memusatkan perhatian adalah karakteristik dari kelelahan

mental. Kelelahan mental pada seseorang merupakan sesuatu yang

dapat memberatkan serta dapat menurunkan performa seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

22

Dampak lain yang ditimbulkan adalah prestasi yang memburuk,

mudah marah, berperilaku kasar, dan menurunnya tingkat konsentrasi

(Ojobo, Mohamad, & Said, 2014).

Dari beberapa penjelasan tentang dampak DAF di atas, dapat

disimpulkan bahwa DAF memiliki dampak yang serius bagi kualitas

hidup seseorang karena jika seseorang mengalami DAF. DAF dapat

menurunkan performa dan konsentrasi seseorang. Selain itu, DAF

membuat seseorang kurang memiliki kesabaran, mudah mengambil

keputusan tanpa memikirkan resikonya, berperilaku kasar, dan mudah

marah.

4. Komponen Lingkungan yang Berdampak Memulihkan Directed

Attention Fatigue (DAF)

Setiap orang berpotensi mengalami DAF. Seseorang yang memiliki

tugas dan pekerjaan yang berlebihan membuat seseorang ingin beristirahat

(Kaplan & Kaplan, 1989). ART merumuskan empat komponen

lingkungan sebagai stimulus involuntary attention yang dapat memberikan

dampak memulihkan bagi direct attention seseorang. Keempat komponen

tersebut adalah Being Away, Extent, Fascination, Compatibility. Berikut

penjelasan mengenai keempat komponen tersebut.

a. Menjauh (Being Away)

Istilah “melarikan diri” sering digunakan pada orang-orang yang

ingin beristirahat dari tugas dan pekerjaannya. Misalnya ketika

seseorang merasakan kesesakan, kegaduhan, atau kebosanan ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

23

melakukan rutinitas sehari-hari. Seseorang berupaya untuk berisitirahat

dari kelelahan mental yang dialami akibat proses kognitif saat bekerja.

Maka lingkungan yang diciptakan adalah lingkungan yang jauh dari

rutinitas sehari-hari.

b. Luas (Extent)

Lingkungan yang memberikan efek memulihkan adalah

lingkungan yang melibatkan bentuk dari sesuatu yang sifatya luas, baik

dalam hal waktu dan tempat. Hal ini dapat dipersepsikan bahwa

seseorang dapat menghabiskan waktu dan dapat berkeliling dan

menjelajahi tempat tersebut. Extent atau luas tidak hanya diartikan

sebagai suatu hal yang bersifat geografis, namun juga interaksi sosial

yang terjadi di lingkungan (Miligram & Jodelet; Stokols & Shumaker

dalam Hartig, Korpela, Evans, & Garling, 1997).

c. Mempesona (Fascination)

Komponen fascination merupakan komponen yang penting dan

utama dalam menciptakan lingkungan yang memberikan dampak

memulihkan. Lingkungan yang dapat memberikan dampak

memulihkan adalah lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dari

sesuatu yang menyenangkan, memikat, dan menawan. Lingkungan

yang memberikan efek memulihkan, dikatakan sebagai daya tarik

“lembut”. Misalnya sinar matahari, awan, butiran salju, dan gerakan

dauh yang tertiup angin. Dalam ART konsep daya tarik “lembut” ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

24

merupakan komponen utama untuk mengistirahatkan direct attention

akibat kelelahan mental.

d. Kesesuaian (Compatibility)

Pengalaman seseorang bersinggungan dengan lingkungan alam

akan memunculkan efek memulihkan jika terjadi kesesuaian antara

tujuan yang dimiliki oleh seseorang dan manfaat lingkungan alam

yang dapat diberikan. Kesesuaian ini tidak membutuhkan usaha yang

besar dalam hal kognitif dan dapat membantu dalam memberikan efek

yang memulihkan. Adanya kesesuaian juga membuat seseorang tidak

memerlukan usaha dalam memproses informasi sehingga mampu

memberikan efek yang dapat memulihkan.

Dari keempat komponen tersebut, lingkungan alam seperti vegetasi

merupakan lingkungan yang dapat menjadi stimulus involuntary attention

seseorang. Unsur tumbuhan yang ada dalam sebuah vegetasi merupakan

unsur yang penting untuk mempersepsikan lingkungan alam (Kaplan &

Kaplan, 1989).

5. Definisi Video Lanskap Vegetasi dan Video Lanskap Urban

Lingkungan yang dapat memberikan efek memulihkan dalam upaya

menciptakan involuntary Attention pada seseorang, akan dihadirkan dalam

bentuk video pada perangkat komputer. Berikut penjelasan mengenai

definisi video lanskap vegetasi, dan video lanskap urban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

25

a. Definisi Video dan Definisi Lanskap

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, video adalah bagian yang

memancarkan gambar pada pesawat televisi. Video juga dapat

didefinisikan sebagai susunan dari serangkaian gambar-gambar yang

ditampilkan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga gambar

pada layar terlihat hidup (Arsyad, 2014).

Dari kedua definisi video di atas, dapat disimpulkan bahwa video

merupakan bagian yang dapat memunculkan serangkaian gambar-

gambar yang ditampilkan pada pesawat televisi sehingga gambar pada

layar terlihat hidup.

Definisi selanjutnya mengenai lanskap. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, lanskap adalah tata ruang di luar gedung. Definisi

lain menjelaskan bahwa lanskap adalah daerah yang dipersepsikan

oleh banyak orang sebagai hasil dari interaksi dari faktor alam dan atau

manusia (Steg dkk., 2013) dan persepsi merupakan bagian utama dari

definisi lanskap. Lanskap merupakan bagian penting dari kehidupan

seseorang. Lanskap merupakan bentuk yang melatar belakangi

aktivitas seseorang dengan lingkungan alam dan kegiatan manusia

(Antrop; Council of Europe dalam Steg dkk., 2013).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa lanskap

adalah tata ruang di luar gedung yang dipersepsikan oleh banyak orang

sebagai hasil interaksi antara faktor alam atau manusia dan melatar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

26

belakangi ekspresi yang dinamis dari seseorang dengan lingkungan

alam dan kegiatan manusia.

b. Definisi Video Lanskap Vegetasi

Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan di

suatu wilayah atau daerah (Sastroutomo, 1990). Vegetasi merupakan

suatu kumpulan tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari beberapa jenis

tumbuhan yang hidup bersama-sama pada suatu tempat (Arief, 1994).

Tipe vegetasi suatu hutan diperlukan adanya pengetahuan tentang

satuan formasi. Satuan formasi didasarkan pada kenampakan

(fisiognomi) dan komposisi floristiknya (Arief, 1994).

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa video

lanskap vegetasi merupakan serangkaian gambar tata ruang di luar

gedung yang dipersepsikan oleh banyak orang sebagai kumpulan

beberapa jenis tumbuhan yang memiliki ciri khas tertentu sesuai

dengan komposisi floristiknya. yang ditampilkan pada pesawat televisi

sehingga gambar pada layar seakan-akan terlihat hidup.

c. Definisi Video Laskap Urban

Urban menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan

sebagai kota. Kota merupakan suatu ruang yang berisikan pemukiman

dan dihuni sejumlah besar manusia. Aktivitas yang terjadi di dalam

kota terkait fungsi ekonomi, fungsi kesehatan, fungsi kemasyarakatan,

fungsi pendidikan, fungsi bekerja, dll. Dalam memenuhi fungsi-fungsi

tersebut dibutuhkan mobilitas yang dilakukan oleh orang-orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

27

tinggal di dalam kota (Iskandar, 2013). Kota pada umumnya adalah

pusat kekuasaan dimana kota menjadi pusat industri, perdagangan, dan

kebudayaan (Sarwono, 1992).

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa urban

atau kota merupakan ruang yang berisikan sejumlah besar manusia

dimana kota sebagai pusat industri, perdagangan, dan kebudayaan

sehingga dibutuhkan mobiltas dalam memenuhi fungsi-fungsi yang

berkaitan dengan aktivitas di dalamnya.

Stres terhadap lingkungan dirasakan oleh seseorang dalam

kehidupan sehari-hari, terutama jika mereka tinggal di kota besar.

Terdapat lima stresor lingkungan urban secara umum (Steg dkk., 2013)

yaitu kebisingan, kesesakan, kualitas pemukiman yang buruk, kualitas

lingkungan yang buruk, dan kemacetan.

Kebisingan didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan dan

memiliki karakteristik berdasarkan intensitas (decibel), frekuensi

(nada), berkelanjutan dan durasi (akut atau kronis). Intensitas

kebisingan yang tinggi dapat menimbulkan afek yang negatif seperti

kejengkelan (Steg dkk., 2013). Kesesakan adalah keadaan psikologis

yang terjadi ketika kebutuhan akan ruang melebihi dari ruang yang

telah disediakan. Ketika seseorang merasakan kesesakan, mereka akan

menunjukkan afek negatif, ketegangan, kecemasan, dan tanda-tanda

nonverbal seperti gelisah (Evans & Cohen dalam Steg dkk., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

28

Penelitian menunjukkan korelasi kualitas pemukiman yang buruk

dengan permasalahan kesehatan mental seperti gejala kecemasan

(Hiscock, Macintyr, Kearns, & Ellaway dalam Steg dkk., 2013) dan

depresi (Shenassa, Daskalakis, Liebhaber, Braubach, & Brown dalam

Steg dkk., 2013). Karakteristik fisik dari lingkungan yang dapat

mengasilkan stress kronis adalah kualitas layanan, rekreasi, lalu lintas,

akses transportasi, pemeliharaan sarana dan prasarana yang buruk,

kualitas pendidikan, dan kesehatan, kebisingan, kesesakan, dan polusi

(Steg dkk., 2013). Tingginya angka kemacetan dapat menyebabkan

stes dan memunculkan afek negatif (Kozlowsky, Kluger, & Reich

dalam Steg dkk., 2013). Sebuah Penelitian menunjukkan tingkat

kemacetan berhubungan dengan stres, afek negatif, dan gangguan

motivasi (Novaco, Kliewer, Broquet, 1991 dalam Steg dkk., 2013).

Dari beberapa sumber stres lingkungan urban terdapat kesamaan

bahwa lingkungan urban dapat mengancam kesejahteraan seseorang.

Lingkungan urban juga berpotensi memunculkan afek negatif dan

sumber stres bagi seseorang sehingga dapat mengancam kesehatan

fisik maupun psikologis.

Dari beberapa penjelasan di atas, video lanskap urban merupakan

serangkaian gambar tata ruang di luar gedung yang dipersepsikan oleh

banyak orang sebagai hasil interaksi antara faktor alam atau manusia

dan melatar belakangi aktivitas dari seseorang dengan lingkungan alam

dan kegiatan manusia. Tata ruang tersebut berisi sejumlah besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

29

manusia dengan aktivitas yang membutuhkan mobilitas sehingga

berpotensi memunculkan stres dan afek negatif bagi seseorang.

Gambar tersebut ditampilkan pada pesawat televisi sehingga gambar

pada layar terlihat seakan-akan hidup.

C. Micro-break

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak lepas dari tuntutan tugas dan

pekerjaan. Terkadang, seseorang tidak sempat untuk beristirahat hingga

membuat mereka mengalami kelelahan mental. Penelitian ini ingin

memanfaatkan micro-break untuk memunculkan stimulus involuntary

attention dalam bentuk video. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi

micro-break dan tipe micro-break.

1. Definisi Micro-break

Micro-break adalah istirahat pendek untuk melakukan gerakan,

misalnya berdiri, melakukan peregangan, atau melakukan tugas yang

berbeda. Istirahat singkat yang dapat dilakukan disela-sela waktu bekerja

(Hedge, 2002). Aktivitas micro-break diartikan sebagai aktivitas istirahat

pendek yang dilakukan secara sukarela atas dasar kebutuhan untuk

beristirahat diantara waktu mengerjakan serangkaian tugas yang dilakukan

kurang lebih lima menit (Kim dkk., 2016).

Berdasarkan kedua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa micro-

break adalah aktivitas untuk beristirahat dengan waktu yang relatif singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

30

yaitu kurang lebih lima menit dan dilakukan diantara waktu mengerjakan

serangkaian tugas.

2. Tipe Micro-break

Micro-break memiliki beberapa tipe yang didasarkan dari berbagai

macam cara yang dapat dilakukan untuk melakukan micro-break ini.

Terdapat empat tipe memanfaatkan micro-break (Kim dkk., 2016). Berikut

akan dijelaskan keempat tipe tersebut.

a. Relaksasi

Relaksasi meliputi kegiatan fisik dan psikologis yang dapat

menenangkan pikiran dan tubuh seperti peregangan, berjalan-jalan

singkat, mendengarkan musik, dan memandang jendela ruangan.

b. Aktivitas Mengkonsumsi Asupan Gizi

Aktivitas mengkonsumsi asupan gizi adalah aktivitas Mengkonsumsi

makanan ringan dan minuman atas dasar kebutuhan fisiologis

misalnya, kebutuhan untuk memenuhi rasa lapar atau haus.

c. Aktivitas Sosial

Aktivitas sosial adalah aktivitas yang melibatkan seseorang untuk

bersosialisasi dengan teman atau rekan kerja melalui berbagai interaksi

tentang hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan misalnya,

percakapan face to face, berinteraksi melalui telepon, atau jejaring

sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

31

d. Aktivitas Kognitif

Aktivitas kognitif adalah waktu istirahat pendek yang memerlukan

proses kognitif dan usaha mental tetapi tidak melibatkan tututan

pekerjaan di dalamnya misalnya seperti membaca Koran, membuat

rencana pribadi, atau googling.

Dari beberapa tipe micro-break, penelitian ini akan menggunakan tipe

relaksasi dalam upaya memunculkan stimulus involuntary attention

dengan media video. Berdasarkan definisi yang telah dijabarkan, relaksasi

meliputi kegiatan fisik sekaligus psikologis yang digunakan untuk

menenangkan pikiran. Hal ini sesuai dengan tujuan dari munculnya

stimulus involuntary attention sebagai unsur yang memberikan efek

pemulihan dari kelelahan mental.

D. Mahasiswa dalam Tahap Perkembangan Kognitif

Penelitian ini akan menggunakan mahasiswa sebagai subjek penelitian.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengamati bahwa kebanyakan

mahasiswa mengerjakan tugas menggunakan media elektronik komputer atau

laptop. Selain itu, aktivitas mengerjakan tugas menggunakan komputer atau

laptop memiliki proporsi yang cukup tinggi. Hal tersebut yang mendasari

peneliti memilih mahasiswa sebagai subjek penelitian. Berikut akan dijelaskan

mengenai definisi mahasiswa yang termasuk dalam kategori perkembangan

dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

32

Seseorang yang dikatakan memasuki tahap dewasa awal adalah ketika

seseorang mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang penuh atau kurang lebih

tetap. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang menyelesaikan sekolah

menengah atas untuk sebagian orang, dan untuk sebagian yang lain

melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas atau sekolah pasca sarjana

(Santrock, 1995). Selain itu, dewasa awal dapat diartikan sebagai periode

transisional yang baru diajukan antara masa dewasa, biasanya rentang waktu

antara masa remaja akhir, hingga usia pertengahan dua puluh (Papalia, Olds,

& Feldman, 2009).

Berdasarkan model rentang kehidupan perkembangan kognitif milik K.

Warner Schaei (Schaei & Willis dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2008)

dewasa awal adalah seseorang yang berada pada tahap pencapaian (achieving

stage). Seseorang tidak lagi mendapatkan informasi bagi kepentingan mereka

sendiri melainkan untuk mengejar target seperti karir dan keluarga. Kemudian

ditinjau dari perkembangan kognitif, seseorang yang berada pada tahap

dewasa awal adalah seseorang yang memiliki pikiran yang semakin rumit

serta dapat membuat pilihan pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan

perkembangan neurologis seseorang yang berada pada tahap dewasa awal

adalah mulai terbentuknya hubungan neuron, sinaps, dan dendrite baru

(Papalia dkk., 2009).

Dari beberapa definsi di atas dapat disimpulkan bahwa masa dewasa awal

adalah seseorang yang berada pada tahap transisional antara masa remaja

akhir hingga pertengahan usia dua puluhan dan mulai terbentuknya hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

33

neuron, sinapsis, dan dendrite baru. Selain itu, seseorang pada tahap dewasa

awal adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk membuat pilihan atas

pendidikan dan karirnya untuk mengejar target seperti karir dan keluarga.

E. Dinamika Penelitian

Penelitian ini didasarkan pada proses pemulihan atau restorasi akibat

kelelahan mental yang dijabarkan dalam Attention Restoration Theory (ART).

ART berpusat pada proses direct attention pada seseorang yang memiliki

sumber daya mental terbatas sedangkan lingkungan alam atau vegetasi

menyediakan daya tarik atau atensi yang tidak membutuhkan upaya mental,

sehingga direct attention dapat dipulihkan kembali.

Berdasarkan terminologi yang dijelaskan oleh William James (1892),

atensi memiliki dua jenis yaitu voluntary attention dan involuntary attention

(Kaplan & Kaplan, 1989). Voluntary attention atau direct attention adalah

atensi yang membutuhkan upaya mental berdasarkan proses kognitif top-down

yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga berpotensi mengalami

kelelahan mental.

Kelelahan mental atau Direct Attention Fatigue (DAF) merupakan gejala

neurologis atau kelelahan mental yang menyerang sistem otak eksekutif

sentral dan disebabkan oleh intensitas bekerja yang tinggi dan

berkepanjangan. DAF memiliki dampak yang serius bagi kualitas hidup

seseorang karena jika seseorang mengalami DAF, hal tersebut dapat

menurunkan performa, konsentrasi, kurang memiliki kesabaran, mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

34

mengambil keputusan tanpa memikirkan resiko, berperilaku kasar, dan mudah

marah.

Menurut definisinya, dewasa awal adalah seseorang yang berada pada

tahap transisional antara masa remaja akhir hingga pertengahan usia dua

puluhan dan mulai terbentuknya hubungan neuron, sinapsis, dan dendrite

baru. Selain itu, seseorang pada tahap dewasa awal adalah seseorang yang

memiliki kemampuan untuk membuat pilihan atas pendidikan dan karirnya

untuk mengejar target seperti karir dan keluarganya.

Kemampuan seseorang yang berada pada tahap dewasa awal dilihat dari

perkembangan otak yang optimal dan kemampuan kognitif seperti

kemampuan dalam membuat pilihan dan memiliki target dalam kehidupannya,

membuat seseorang dapat memiliki performa yang baik dalam mengerjakan

tugas atau bekerja. Namun, kemampuan tersebut juga dibarengi dengan

tuntutan target dan tugas yang cukup tinggi membuat seseorang memiliki

kecenderungan untuk mengalami DAF.

Rachel Kaplan dan Stephan Kaplan memanfaatkan lingkungan alam

sebagai stimulus untuk memunculkan involuntary attention seseorang yang

dapat memberikan efek pemulihan dari kelelahan mental atau DAF.

Involuntary attention adalah stimulus yang mampu memunculkan atensi dan

digunakan sebagai media untuk pemulihan dari kelelahan mental karena

involuntary attention tidak membutuhkan upaya mental serta berhubungan

erat dengan sesuatu yang menarik dan mempesona (fascination).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

35

Attention Restoration Theory (ART) membuat empat komponen tentang

gambaran suatu lingkungan yang dapat memberikan efek pemulihan Direct

Attention Fatigue (DAF). Empat komponen itu adalah menjauh (being away),

Luas (extent), Mempesona (fascination), Kesesuaian (compatibility).

Being away sering dikaitkan dengan istilah “melarikan diri”. Lingkungan

yang memulihkan adalah lingkungan yang sering digunakan pada orang-orang

yang ingin beristirahat dari tugas dan pekerjaannya. Pada komponen extent

Lingkungan yang memberikan efek memulihkan adalah lingkungan yang

melibatkan bentuk dari sesuatu yang sifatya luas dalam baik dalam hal waktu

dan tempat misalnya, seseorang dapat menghabiskan waktu dan dapat

menjelajahi tempat tersebut. Extent juga diartikan sebagai suatu hal yang

bersifat geografis namun, juga interaksi sosial yang terjadi di lingkungan

tersebut. Komponen fascination merupakan komponen utama untuk

mengistirahatkan direct attention akibat kelelahan mental. Dalam menciptakan

lingkungan yang memberikan efek melegakan, dikatakan sebagai daya tarik

“lembut”. Misalnya sinar matahari, awan, butiran salju, dan gerakan daun

yang tertiup angin. Compatibility adalah kesesuaian tujuan seseorang dengan

manfaat yang diberikan oleh lingkungan alam. Adanya kesesuaian membuat

seseorang tidak memerlukan usaha dalam memproses informasi sehingga

mampu memberikan efek yang dapat memulihkan.

Dari keempat komponen tersebut, lingkungan alam seperti vegetasi

merupakan lingkungan yang dapat menjadi stimulus involuntary attention

seseorang. Unsur tumbuhan yang ada dalam sebuah vegetasi merupakan unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

36

yang penting untuk mempersepsikan lingkungan alam atau vegetasi (Kaplan

& Kaplan, 1989).

Stimulus involuntary attention pada penelitian ini akan menggunakan

video lanskap vegetasi, sedangkan video lanskap urban sebagai pembanding.

Berdasarkan definisinya video lanskap vegetasi merupakan serangkaian

gambar tata ruang di luar gedung yang dipersepsikan oleh banyak orang

sebagai kumpulan beberapa jenis tumbuhan yang memiliki ciri khas tertentu

sesuai dengan komposisi floristiknya dan ditampilkan pada pesawat televisi

sehingga gambar pada layar seakan-akan terlihat hidup. Media video lanskap

vegetasi ini akan memunculkan involuntary attention seseorang yang dapat

memulihkan diri dari DAF sehingga direct attention meningkat.

Video lanskap urban memiliki perbedaan dalam definisi maupun

pengaruhnya terhadap direct attention seseorang. Definisi video lanskap urban

adalah serangkaian gambar tata ruang di luar gedung yang dipersepsikan oleh

banyak orang sebagai hasil interaksi antara faktor alam atau manusia dan

melatar belakangi aktivitas seseorang dengan lingkungan alam dan kegiatan

manusia. Tata ruang tersebut berisi sejumlah besar manusia dengan aktivitas

yang membutuhkan mobilitas sehingga berpotensi memunculkan stres dan

afek negatif bagi seseorang. Gambar tersebut ditampilkan pada pesawat

televisi sehingga gambar terlihat seakan-akan hidup. Media video lanskap

urban ini kurang memiliki pengaruh terhadap munculnya involuntary attention

seseorang. Hal tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhinya keempat

komponen lingkungan yang memberikan efek melegakan sehingga membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

37

seseorang yang berpotensi mengalami kelelahan mental atau DAF akan

semakin mengalami penurunan performa direct attention.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengamati bahwa kebanyakan

mahasiswa mengerjakan tugas menggunakan media elektronik komputer atau

laptop. Selain itu, aktivitas mengerjakan tugas menggunakan komputer atau

laptop memiliki proporsi yang cukup tinggi. Berdasarkan usia mahasiswa

masuk ke dalam kategori dewasa awal.

Maka penggunaan video lanskap vegetasi mampu membantu mahasiswa

untuk memulihkan direct attention akibat memiliki kecenderungan mengalami

DAF saat melakukan kegiatan dengan proses kognitif yang membutuhkan

upaya mental.

Video lanskap vegetasi dan video lanskap urban akan diputar saat micro-

break. Hal ini didasarkan atas pemanfaatan waktu istirahat yang singkat

kurang lebih lima menit selama mengerjakan serangkaian tugas. Dari beberapa

tipe micro-break, penelitian ini akan menggunakan tipe relaksasi dalam upaya

memunculkan stimulus involuntary attention dengan media video.

Berdasarkan definisi yang telah dijabarkan, relaksasi meliputi kegiatan fisik

sekaligus psikologis yang digunakan untuk menenangkan pikiran. Hal ini

sesuai dengan tujuan dari munculnya stimulus involuntary attention sebagai

unsur yang memberikan efek pemulihan dari kelelahan mental.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

38

F. Skema Penelitian

Skema 2. Skema penelitian tentang Efektivitas pemaparan Video Lanskap Vegetasi

sebagai stimulus Involuntary Attention dan video lanskap urban terhadap

tingkat Direct Attention pada Mahasiswa.

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah video lanskap vegetasi dapat membantu

peningkatan direct attention pada mahasiswa dibandingkan dengan video

lanskap urban.

Video Lanskap

Vegetasi

Video Lanskap

Urban

Direct Attention

meningkat

Kecenderungan mengalami

Kelelahan mental (Directed

Attention Fatigue) pada

Mahasiswa

Penurunan sumber

daya mental mental

Direct Attention

menurun

Saat micro-

break

Direct Attention

(Voluntary Attention )

pada Mahasiswa

Involuntary

Attention dengan 4

komponen

lingkungan dalam

ART

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi

eksperimen. Penelitian eksperimen meneliti hubungan kausal atau hubungan

sebab-akibat antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat (Seniati, Yulianto &

Setiadi, 2005). Tipe eksperimen ini menggunakan tipe eksperimen

laboratorium yaitu dengan cara mengasingkan penelitian dari kehidupan

sehari-hari dengan memanipulasi satu atau lebih perlakuan terhadap variabel

bebas dan dalam kondisi yang sudah ditetapkan (Kerlinger, 2006).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah whithin-subject design atau

whithin-participant. Penelitian ini menggunakan desain antar kelompok

karena adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, pengaruh ini

dapat diketahui dari perbedaan skor variabel tergantung antar kelompok

subjek yang diberikan perlakuan berbeda serta memperhatikan adanya

perubahan setelah melakukan manipulasi (Seniati dkk., 2005). Teknik kontrol

terhadap variabel dalam penelitian ini adalah random assignment.

Teknik random assignment ini digunakan untuk memasukkan subjek ke

dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak. Desain yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test dan post-test control group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

40

design. Desain ini akan membantu penelitian ini untuk melihat pengaruh

sebelum ada manipulasi dan setelah ada manipulasi. Manipulasi yang

diberikan akan berbeda antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Tabel 1.

Desain Eksperimen Efektifitas Pemaparan Involuntary Attention terhadap

Tingkat Atensi pada Mahasiswa

Pre-test Perlakuan Post-test

Kelompok

Kontrol

Skor Attention

Network Test

(ANT)

Tanpa

Video

Skor

Attention

Network Test

(ANT)

Kelompok

Eksperimen

Skor Attention

Network Test

(ANT)

Video

Lanskap

Urban

Skor

Attention

Network Test

(ANT) Perceived

Restorativeness

Scale (PRS) Skor Attention

Network Test

(ANT)

Video

Lanskap

Vegetasi

Skor

Attention

Network Test

(ANT)

C. Variabel Penelitian

Penelitian eksperimen ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian eksperimen berkaitan dengan

variasi dan manipulasi yang akan mengakibatkan perbedaan pada variabel

terikat. Penelitian eksperimen ini juga mengupayakan kontrol. Berikut akan

dijelaskan mengenai variabel bebas, variabel terikat, dan upaya kontrol yang

dilakukan dalam penelitian eksperimen ini.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang berpengaruh terhadap

variabel terikat. Maka variabel bebas sering juga disebut sebagai

antecedent atau penyebab sehingga variabel bebas dapat dimanipulasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

41

memiliki variasi dalam penelitian eksperimen (Seniati dkk., 2005).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah involuntary attention berupa

video lanskap vegetasi. Manipulasi dalam penelitian ini menggunakan

manipulasi kondisi. Subjek akan diberikan variasi yang berbeda pada

variabel bebas (Seniati dkk., 2005). Manipulasi yang akan dilakukan pada

kelompok eksperimen yaitu kelompok video lanskap vegetasi dan

kelompok video lanskap urban. Pada kelompok kontrol tidak diberikan

manipulasi.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan respon subjek yang diukur sebagai suatu

akibat yang timbul dari manipulasi variabel bebas (Seniati dkk., 2005).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah atensi yang akan diukur

menggunkan Attention Network Test (ANT).

3. Upaya Kontrol

Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti melakukan upaya kontrol

untuk memperjelas hubungan sebab akibat dari varibel bebas dan variabel

terikat. Selain menggunakan teknik kontrol random assignment, peneliti

juga menggunakan teknik konstansi.

Teknik konstansi juga disebut sebagai teknik balancing (McGuigan

dalam Seniati dkk., 2005). Teknik konstansi dilakukan untuk

menyetarakan kondisi penelitian dan konstansi terhadap karakteristik

subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

42

Peneliti mengatur suhu ruangan, cahaya dan tingkat kebisingan pada

laboratorium yang akan digunakan. Selain itu, peneliti mengatur tingkat

kecerahan dan intensitas warna pada komputer yang hendak digunakan.

Tingkat kecerahan dan intensitas warna diatur pada angka 50 % atau

dalam keadaan standar. Upaya kontrol terhadap kondisi ruangan dilakukan

atas dasar pertimbangan bahwa atensi seseorang dapat memproses

sejumlah informasi yang ditangkap oleh panca indra. Video juga diputar

dengan menggunakan aplikasi pemutar video yang sama, yaitu MPC-HC.

Maka peneliti mengupayakan kondisi ruangan yang digunakan relatif

sama. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mewujudkan kondisi

penelitian yang konstan.

Upaya kontrol lain yang dilakukan oleh peneliti adalah terkait

karakteristik subjek. Dalam penelitian ini, karakter subjek adalah faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi atensi, diantaranya usia, lingkungan, dan

gangguan pada otak. Pada penelitian ini, peneliti mengontrol usia subjek

penelitian yaitu pada usia 18-25 tahun. Kemudian lingkungan yang terdiri

dari dua jenis lingkungan yaitu, lingkungan alam dan perkotaan. Terakhir

adalah gangguan pada otak. Dalam penelitian ini, peneliti memilih subjek

penelitian dengan kategori normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

43

D. Definisi Operasional

1. Atensi

Atensi merupakan kemampuan mahasiswa dalam mengelola sumber

daya mental yang terbatas untuk memproses sejumlah informasi yang

ditangkap oleh panca indra dan diolah oleh proses-proses kognitif lainnya.

Atensi akan diukur menggunakan alat ukur Attention Network Test (ANT)

yang mengukur alerting, orienting, dan executive control atau conflict

effect. Ketiga fungsi yang diukur menghasilkan data berupa waktu reaksi

atau time reaction dalam satuan milidetik.

2. Involuntary Attention

Involuntary Attention merupakan kemampuan mahasiswa dalam

merespon stimulus yang dapat memunculkan atensi dimana atensi tersebut

tidak membutuhkan upaya mental dan stimulusnya berhubungan erat

dengan sesuatu yang menarik dan mempesona. Stimulus involuntary

attention dalam penelitian ini berupa video lanskap vegetasi, yang ditinjau

dari empat komponen yang memberikan efek memulihkan yaitu being

away, fascination, coherence (extent), dan compatibility. Selain itu,

peneliti juga menyiapkan video lanskap urban sebagai pembanding.

Video lanskap vegetasi akan diperoleh melalui media sosial Youtube

(terlampir) sedangkan video lanskap urban, peneliti akan merekam

kawasan kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Masing-masing

video memiliki durasi selama lima menit dan memiliki kualitas High

Definition (HD). Video akan diputar pada masing-masing komputer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

44

menggunakan aplikasi MPC-HC. Terdapat masing-masing tiga video

lanskap vegetasi dan tiga video lanskap urban yang akan diseleksi

menggunakan Perceived Restoraviness Scale (PRS). Dari enam video

tersebut akan dipilih satu video lanskap vegetasi dan satu video lanskap

urban yang akan digunakan sebagai manipulasi dalam penelitian

eksperimen ini. Seleksi tersebut berdasarkan skor PRS paling tinggi dan

skor PRS paling rendah (Pasini dkk., 2014).

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sampel yang dianggap dapat mewakili bagian

dari suatu populasi (Kerlinger, 2006). Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang tergolong dalam kategori dewasa

awal, yaitu berusia 18-25 tahun.

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dipilih dan dibagi

secara acak menjadi tiga kelompok, yaitu dua kelompok eksperimen dan satu

kelompok kontrol. Jenis sampel dalam penelitian ini adalah sampel

probabilitas. Sampel probabilitas menggunakan sampling acak (Kerlinger,

2006). Sampling acak adalah metode penarikan sebagian atau seluruh dari

sebuah populasi sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang

sama untuk terpilih (Kerlinger, 2006).

F. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini bekerja sama dengan pihak Laboratorium Fakultas Teknik

Informatika sebagai tempat dilaksanakannya penelitian eksperimen. Subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

45

penelitian merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang sedang

mengikuti perkulihan semester satu, tiga, lima, atau tujuh. Oleh karena itu,

peneliti akan menyesuaikan antara waktu perkuliahan dengan waktu

dilaksanakannya eksperimen.

1. Alat dan Bahan Penelitian

a. Informed consent

b. Komputer

c. Speaker

d. Video Lanksap Vegetasi dan Video Lanskap Urban

e. Skala PRS

f. Ballpoint

g. Kertas HVS ukuran A4 yang berisi instruksi dan tabel isian skor ANT

h. Skala Perceived Restorativeness Scale (PRS)

i. Daftar hadir

2. Prosedur Persiapan Penelitian

a. Peneliti memilih subjek penelitian dengan cara random sampling.

b. Peneliti mempersiapkan alat ukur Attention Network Test (ANT) pada

komputer yang hendak digunakan.

c. Peneliti membagikan video lanskap vegetasi dan video lanskap urban

yang telah diseleksi menggunakan Perceived Restorativeness Scale

(PRS) pada komputer yang telah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

46

3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

a. Subjek mengisi daftar hadir dan mengambil nomor undian yang telah

disediakan sebelum memasuki ruangan.

b. Peneliti membagi subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen secara random. Pada setiap komputer akan ditempel

sebuah nomor yang menandakan kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen.

c. Peneliti memberikan instruksi untuk mengisi inform consent kepada

subjek setelah ia berada ditempat duduk sesuai dengan nomor undian.

d. Sebelum melakukan eksperimen, peneliti melakukan rapport kepada

subjek kemudian memberikan instruksi pengerjaan ANT. Peneliti tidak

memberitahu tujuan penelitian diawal penelitian kepada subjek, agar

subjek tidak memberikan respon yang dibuat-buat saat manipulasi

dilakukan.

e. Attention Network Test (ANT) akan dilaksanakan selama kurang lebih

20 menit tahap pre-test dan post-test. Kemudian subjek diberikan

waktu beristirahat selama satu menit. Setelah satu menit berlalu,

peneliti memberikan instruksi untuk memutar video yang telah

disiapkan selama lima menit dan kembali memberikan instruksi untuk

mengerjakan ANT. Pada kelompok kontrol saat jeda mengerjakan

ANT, peneliti memberikan instruksi untuk beristirahat selama lima

menit namun tetap di dalam ruangan dan tidak melakukan

aktivitasapapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

47

f. Setelah subjek selesai mengerjakan ANT, subjek diberikan instruksi

untuk mengisi tabel hasil ANT yang sudah didapatkan. Proses yang

sama akan dilakukan pada saat post-test dilakukan.

g. Pada akhir eksperimen, kelompok eksperimen diminta untuk mengisi

Perceived Restorativeness Scale (PRS).

h. Pada akhir penelitian, peneliti akan memberitahu tujuan penelitian dan

memberikan ucapan terima kasih atas partisipasi dari subjek.

i. Pelaksanaan penelitian akan berjalan dengan waktu yang bersamaan

dengan suhu yang sama.

4. Tim Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini akan didukung oleh tim penelitian agar dapat berjalan

dengan baik. Tim penelitian ini terdiri dari satu orang peneliti dan dua

orang asisten peneliti. Peneliti akan memberikan rapport, instruksi, dan

menutup aktivitas penelitian. Kemudian dua orang asisten bertugas untuk

mengawasi dan mengobservasi selama kegiatan penelitian berlangsung.

Dua orang asisten peneliti terdiri dari satu mahasiswa Fakultas Teknik

Informatika dan satu orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma.

G. Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan dua alat ukur untuk pengambilan data.

Alat ukur yang pertama adalah Perceived Restorativeness Scale (PRS) yang

akan digunakan untuk yang akan digunakan untuk mengukur persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

48

seseorang terhadap suatu lingkungan. Alat ukur yang kedua adalah Attention

Network Test (ANT) yang akan digunakan untuk mengukur tingkat atensi

mahasiswa. Berikut penjelasan mengenai PRS dan ANT.

1. Perceived Restorativeness Scale (PRS)

PRS pertama kali diaplikasikan tahun 1996 oleh Terry Hartig (Rennit

& Maikov, 2015) yang bertujuan untuk mengukur persepsi seseorang

terhadap suatu lingkungan. Skala PRS dibuat berdasarkan teori ART

tentang empat komponen lingkungan yang memberikan efek memulihkan.

Empat komponen tersebut adalah being away, extent, fascination, dan

compatibility. Keempat komponen tersebut dibuat menjadi 17 item

(Hartig, Korpela, Evans, & Garling, 1997). Pada skala ini subjek diminta

untuk menilai suatu lingkungan berdasarkan keempat komponen tersebut.

PRS menyediakan lima pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju” hingga

“Sangat Tidak Setuju” dengan menyertakan pilihan jawaban “netral”.

Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan empat pilihan

jawaban yaitu “Sangat Tidak Setuju” akan diberi nilai 1,”Agak Setuju”

akan diberi nilai 2,”Agak Tidak Setuju” akan diberi nilai 3, dan ”Sangat

Setuju” akan diberi nilai 4. PRS dalam penelitian ini tidak menyediakan

jawaban netral untuk menghindari penilaian terhadap gejala utama yang

dapat mempengaruhi tingkat validitas. Berikut ini merupakan blue print

skala Perceived Restorativeness Scale (PRS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

49

Tabel 2.

Blue print Skala Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Komponen Item Proporsi Jumlah

Being Away 1,2 11,8 % 2

Fascination 3,4,5,6,7,8 35,3% 6

Coherence (Extent) 9,10,11,12 23,6% 4

Compatibility 13,14,15,16,17 29,4% 5

Total 100% 17

2. Attention Network Test (ANT)

Penelitian menggunakan metode pengambilan data berupa tes atensi

yaitu dengan menggunakan Attention Network Test (ANT) version 1.3.0.

Attention Network Test dibuat oleh J. Fan, B. D. McCandilss, T. Sommer,

A. Raz, & M. I. Posner yang berasal dari Amerika Serikat. ANT dibuat

pada tahun 2002. ANT dapat diprogram pada komputer yang sudah

diinstal aplikasi Java Environment 1.2 sehingga ANT dapat dijalankan.

ANT mengukur tiga fungsi atensi yaitu fungsi alerting, orienting, dan

executive control. Berdasarkan definisinya tes adalah salah satu dari jenis

asesmen yang menggunakan serangkaian prosedur yang terstandar untuk

memperoleh informasi dan mengubah informasi tersebut dalam

serangkaian skor (Supratiknya, 2014).

Banyak penelitian tentang atensi atau gangguan psikologi yang

menggunakan ANT sebagai alat untuk mengukur atensi. ANT dapat

diakses melalui situs (http://www.sacklerinstitute.org/users/jin.fan/).

Attention Network Test merupakan kombinasi antara flanker task atau

tugas yang melibatkan anak panah ke kanan dan ke kiri (Eriksen &

Eriksen dalam MacLeod dkk., 2010; Fan dkk., 2002) dengan cued reaction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

50

time task (Posner dalam MacLeod dkk., 2010; Fan dkk., 2002). Beberapa

peneliti tertarik untuk menggunakan Attention Network Test untuk

memeriksa perbedaan jaringan dalam otak berdasarkan masing-masing

fungsi atensi (MacLeod dkk., 2010).

Gambar 2. Proses Eksperimen dalam Attention Network Test (ANT). Pada kolom

sebelah kanan merupakan jenis cue atau tanda dan jenis target yang

akan muncul dalam satu kali percobaan. Pada kolom sebelah kiri

merupakan rentang waktu antara fiksasi atau keadaan tanpa cue dan

target hingga muncul target dalam satuan milidetik. Diadaptasi dari

MacLeod dkk, 2010. Appraising the ANT : Psychometric and

Theoretical Consideration of the Attention Network Test.

Neuropsychology 24 (5). 637-651.

Masing-masing fungsi atensi memiliki perhitungan yang berbeda-beda.

Hasil perhitungan dalam ANT berupa milidetik. Perhitungan dilakukan

secara otomatis oleh program ANT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

51

Gambar 3. Dasar perhitungan dari tiga fungsi Atensi dalam Attention Network

Test (ANT). Diadaptasi dari Fan, J., McCandliss, B. D., Fossella, J.,

Flombaum, J. I., & Posner, M. I. (2005). The activation of attentional

networks. NeuroImage 26. 471-479.

Program Attention Network Test (ANT) digunakan karena memiliki

efisiensi waktu dan cukup mudah dilakukan karena memanfaatkan sistem

komputer. ANT telah diprogam sebagai alat tes dengan kelengkapan

seperti mengisi identitas, adanya instruksi secera keseluruhan tentang isi

tes, dan instruksi saat pergantian blok. Namun, karena instruksi berbahasa

inggris, peneliti mengubah instruksi tersebut dalam Bahasa Indonesia. Hal

ini dilakukan untuk membantu subjek memahami isi tes sehingga dapat

mendukung nilai validitas dalam penelitian ini.

ANT memiliki empat blok. Satu blok untuk tahap percobaan dan tiga

blok lainnya adalah blok eksperimen. Pada blok percobaan subjek dapat

mengetahui apakah ia merespon dengan benar (correct), salah (incorrect),

atau tidak merespon (no response) sehingga subjek dapat memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

52

instruksi tes. Untuk tiga blok lainnya subjek tidak dapat mengetahui

apakah ia dapat menjawab dengan benar atau salah atau tidak merespon.

Tes ini dilakukan selama 30 menit dengan total 288 percobaan dalam

sekali pengetesan. 288 percobaan ini terdiri dari 96 target congruent, 96

target incongruent, 72 spatial cue, 72 center cue, 72 no cue, 72 double

cue, dan 96 netral (Beman dkk., 2008).

H. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Instrumen yang mampu menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan

pengukurannya, diperlukan suatu proses pengujian validitas (Azwar,

2012). Kesesuaian tujuan pengukuran instrumen dengan dasar konstruk

teoritik merupakan upaya terbentuknya suatu instrumen yang valid

(Azwar, 2012). Pada penelitian ini peneliti akan menguji validitas

Perceived Restorativeness Scale (PRS) yang diadaptasi dengan tujuan

untuk melihat sejauh mana kesesuaian skala PRS dalam mengukur

persepsi seseorang terhadap suatu lingkungan. Uji validitas juga akan

dilakukan pada Attention Network Test (ANT) dengan tujuan melihat

kesesuaian isi dari alat tes atensi dalam mengukur tingkat atensi seseorang.

a. Validitas Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Metode penerjemahan skala dalam penelitian ini adalah back-

translation. Back-translation merupakan pengambilan tata cara dalam

bahasa tertentu, kemudian diterjemahkan dalam bahasa lain dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

53

meminta orang lain untuk menerjemahkan ke dalam bahasa yang asli

(Masumoto & Juang, 2008). Metode ini digunakan untuk menekan

adanya bias akibat perbedaan budaya (Matsumoto & Juang, 2008).

Tahap pertama skala PRS dalam Bahasa Inggris diterjemahkan ke

dalam Bahasa Indonesia. Proses penerjemahan bahasa dilakukan

dengan menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa LIA.

Tahap kedua, peneliti menerjemahkan kembali (back-translation)

skala PRS versi Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris. Back-

translation juga menggunakan jasa penerjemah yang sama yaitu

Lembaga Bahasa LIA. Tahap ketiga adalah membandingkan skala

PRS yang asli dalam Bahasa Inggris dengan skala PRS setelah melalui

tahap back-translation dalam Bahasa Inggris juga. Proses ini dilakukan

dengan menggunakan jasa seorang native speaker untuk melihat

generalisasi konsep dan bahasa dari kedua budaya (decentring)

(Matsumoto & Juang, 2008). Native Speaker dalam penelitian ini

adalah William seorang mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis dari

Groningen University, Belanda

Setelah ketiga tahap tersebut dilakukan, peneliti melakukan

validasi oleh dosen pembimbing. Setelah melakukan validasi tersebut,

peneliti akan melakukan uji coba skala pada kriteria subjek yang telah

ditentukan yaitu mahasiswa yang memasuki usia 18-25 tahun atau

golongan dewasa awal. Uji coba skala dilakukan untuk melihat

pemahaman dan kesesuaian kalimat pada item yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

54

skala PRS. Evaluasi hasil uji coba skala akan diperbaiki. Kemudian

skala yang telah memasuki tahap akhir akan digunakan sebagai alat

untuk mengambil data.

b. Validitas Attention Network Test (ANT)

Pada alat ukur ANT, peneliti juga menggunakan metode back-

translation. Metode back translation digunakan untuk menerjemahkan

instruksi pada alat ukur ANT yang menggunakan Bahasa Inggris.

Setelah melewati ketiga tahap tersebut, peneliti melakukan validasi

terhadap instruksi dengan dosen pembimbing. Tahap yang terakhir

peneliti melakukan uji coba instruksi dengan melakukan pengetesan

ANT pada kriteria subjek yang telah ditentukan, yaitu mahasiswa yang

berusia 18-25 tahun.

Selain validitas isi, peneliti juga melakukan validitas tampang

terhadap ANT seperti yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Validitas tampang pada alat ukur ANT dapat dikatakan baik, karena

adanya gabungan antara flanker task atau berbagai jenis anak panah

yang muncul (Eriksen & Eriksen, 1974 dalam MacLeod dkk, 2010)

dan waktu reaksi dari tanda bintang atau cue (Posner, 1980). Keduanya

merupakan kombinasi yang sesuai untuk memeriksa sistem atensi.

Performa saat mengerjakan tugas menggambarkan pergerakan dari tiga

sistem syaraf pada otak juga terlihat melalui Functional Magnetic

Resonance Imaging (FMRI) (Fan, McCandilss, Fossella, Flombaum &

Posner, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

55

Attention Network Test (ANT) digunakan untuk mengukur atensi

seseorang berdasarkan tiga fungsi atensi, yaitu alerting, orienting, dan

executive control. Fungsi alerting berkaitan dengan kesiagaan

seseorang. Pada penelitian sebelumnya, seseorang yang jauh lebih

muda (18-21 tahun) memiliki fungsi alerting yang lebih baik

dibandingkan seseorang yang lebih tua (61-87 tahun) (Jennings dkk.,

2007). Dalam penelitian ini, peneliti memilih subjek dengan usia 18-25

tahun sehingga cenderung memiliki kesiagaan yang baik. Jenis tugas

dalam ANT yang berkaitan dengan fungsi alerting adalah kecepatan

seseorang dalam merespon panah atau di atas atau di bawah

tanda (+) tanpa adanya tanda petunjuk atau (*). Fungsi orienting lebih

kepada kemampuan seseorang dalam mengalokasikan perhatian

terhadap rangsangan stimulus yang ada di lingkungan. Kemampuan ini

membuat seseorang menghasilkan gerakan mata. Aktivitas pada fungsi

orienting digunakan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Dalam ANT,

fungsi orienting meliputi kemampuan seseorang dalam memilih anak

panah atau di atas atau di bawah yang sebelumnya muncul

petunjuk tanda bintang di tengah tanda plus (+*). Terakhir fungsi

executive control, fungsi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang

dalam menyelesaikan suatu konflik. Fungsi executive control

membutuhkan paling banyak usaha menta. Fungsi execituve control

digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama ketika sedang

mengahadapi konflik. Fungsi executive control dalam ANT meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

56

seseorang dalam memilih satu anak panah yang sejajar

dengan tanda plus (+) baik yang sebelumnya didahului oleh tanda

bintang (*) atau tidak.

2. Reliabilitas

Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang bersifat reliabel, yaitu

menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil (Azwar,

2012). Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi atau kestabilan dari hasil

pengukuran ketika dilakukan pengetesan berulang (Reksoatmodjo, 2009).

Pendekatan tes ulang (tes-retest) merupakan salah satu metode yang sering

digunakan untuk mengukur reliabilitas (Azwar, 2012). Metode ini

dilakukan dengan cara mencobakan instrumen dan responden yang sama

untuk beberapa kali dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2008) atau

mencari nilai Chronbach’s Alpha (α). Berikut akan dijelaskan reliabilitas

dari Perceived Restorativeness Scale (PRS) dan Attention Network Test

(ANT).

a. Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Penelitian ini akan menggunakan teknik Chronbach’s Alpha untuk

melihat konsistensi antar item. Koefisien nilai reliabilitas berada pada

rentang 0 hingga 1,00. Jika nilai koefisien Chronbach’s Alpha (α)

mendekati nilai satu maka skala tersebut memiliki nilai reliabilitas

yang sangat baik (Riadi, 2015). Pada penelitian sebelumnya,

didapatkan Chronbach’s Alpha (α) sebesar 0,75 (Hartig dkk., 1997).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

57

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa item-item dalam PRS memiliki

nilai reliabilitas yang baik.

Meskipun dalam penelitian sebelumnya diketahui memiliki nilai

reliabilitas yang baik, peneliti melakukan pengujian kembali untuk

mencari nilai reliabilitas dalam PRS dengan mencari Chronbach’s

Alpha (α). Dari hasil pengujian nilai reliabilitas Chronbach’s Alpha (α)

menggunakan SPSS for window version 16.0 oleh peneliti, didapatkan

nilai reliabilitas skala PRS sebesar 0,895. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa skala PRS yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai

reliabilitas yang baik.

Tabel 3.

Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale (PRS) versi adaptasi

b. Reliabilitas Attention Network Test (ANT)

Pada penelitian sebelumnnya, Attention Network Test memiliki

nilai reliabilitas yang baik pada tiga fungsi atensi yaitu alerting,

orienting, dan executive control dengan jumlah subjek 40 yang

dilakukan pada dua sesi atau metode test-retest sebesar 0,87. Pada

penjabarannya, fungsi alerting memiliki nilai reliabilitas paling rendah

yaitu 0,52 kemudian fungsi orienting memiliki nilai reliabilitas 0,61

dan fungsi executive control memiliki nilai reliabilitas yang paling

tinggi yaitu 0,77 (Fan dkk., 2002).

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.895 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

58

Penelitian selanjutnya mengatakan bahwa dengan jumlah subjek

1.129 dengan metode split-half fungsi alerting tetap memiliki

reliabilitas yang paling rendah yaitu 0,38 kemudian fungsi orienting

sebesar 0,55 dan executive control memiliki reliabilitas paling tinggi

yaitu 0,81. Peneliti tidak dapat memastikan rendahnya pengukuran

reliabilitas pada fungsi orienting dan fungsi alerting sebagai

kelemahan alat ukur ANT atau justru benar-benar menginterpretasikan

kondisi atau permasalahan jaringan pada otak sehingga perbedaan

setiap individu dapat terlihat melalui tiga fungsi atensi tersebut

(MacLeod dkk, 2010).

Meskipun pada penelitian sebelumnya telah diketahui nilai

reliabilitas tergolong baik, peneliti akan melihat nilai reliabilitas ANT

dalam penelitian ini. Dalam upaya memenuhi nilai reliabilitas

Attention Network Test, peneliti melakukan pengujian test-retest untuk

melihat korelasi hasil pre-test dan post-test seperti yang telah

dilakukan pada penelitian sebelumnya (Fan dkk, 2002). Nilai

reliabilitas menggunakan teknik test-retest akan diuji menggunakan

SPSS for window version 16.0 dengan 40 subjek.

Tahap pertama yang dilakukan adalah uji normalitas yaitu melihat

data memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan Shapiro-Wilk karena data yang digunakan

kurang dari 50 (Riadi, 2015). Cara membaca tabel normalitas adalah

jika nilai signifikasi atau p > 0,05 maka data dapat dikatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

59

terdistribusi secara normal sedangkan p < 0,05 maka data tidak

terdistribusi secara normal (Riadi, 2015). Uji normalitas menentukan

pengujian selanjutnya menggunakan analisis statistik parametrik atau

nonparametrik (Riadi, 2015).

Tabel 4.

Uji Normalitas Test-retest Attention Network Test Versi Adaptasi

Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Alerting Pre-test 0.955 40 0.116

Orienting Pre-test 0.91 40 0.004

Conflict Pre-test 0.968 40 0.317

Alerting Post-test 0.979 40 0.669

Orienting Post-test 0.82 40 0

Conflict Post-test 0.883 40 0.001

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 4, Terdapat tiga fungsi yang memiliki data tidak

normal atau p < 0,05. Maka analisis test-retest dilakukan dengan

menggunakan analisis nonparametrik.

Tabel 5.

Hasil Korelasi Test-retest Attention Network Test Versi Adaptasi

Correlations

Spearman's

rho

Alerting Pre-

test

Alerting Post-

test

Correlation

Coefficient .332*

Sig. (2-tailed) 0.036

N 40

Orienting

Pre-test

Orienting

Post-test

Correlation

Coefficient 0.161

Sig. (2-tailed) 0.321

N 40

Conflict Pre-

test

Conflict Post-

test

Correlation

Coefficient .520**

Sig. (2-tailed) 0.001

N 40

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

60

Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat ketiga fungsi atensi yaitu

alerting, orienting, dan executive control atau conflict effect memiliki

korelasi yang baik dengan koefisien korelasi > 0,05 (Riadi, 2015).

Walaupun fungsi orienting memiliki nilai koefisien korelasi paling

rendah yaitu 0,161 kemudian fungsi alerting memiliki nilai koefisien

korelasi 0,332 dan fungsi executive control memiliki nilai koefisien

korelasi 0,520.

I. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk menentukan data dapat diolah berdasarkan

statistik parametrik atau statistik non parametrik. Jika suatu varibel tidak

memenuhi syarat analisis parametrik yaitu data tidak terdistribusi secara

normal dan homogen maka data dapat diolah menggunakan statistik non

parametrik (Riadi, 2015). Berikut penjelasan mengenai uji normalitas dan

uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji

normalitas Shaphiro-Wilk Test karena jumlah data yang didapatkan

kurang dari 50. Data dapat terdistribusi secara normal jika nilai sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

61

atau nilai p > 0,05. Sebaliknya data tidak terdistribusi secara normal

jika nilai sig. atau nilai p < 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah data varians

dalam sebuah kelompok relatif homogen. Data dapat dikatakan

homogen jika nilai signifikan atau nilai p > 0,05. Sebaliknya data dapat

dikatakan tidak homogen jika nilai signifikan atau nilai p < 0,05

(Riadi, 2015).

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini mengggunakan Paired Sample Test.

Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji rata-rata sampel yang

berpasangan yaitu pre-test dan post-test. Jika nilai p < 0,05 maka ada

perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan nilai post-test

sebaliknya jika nilai p > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan

antara nilai pre-test dan post-test (Riadi, 2015). Jika pada tahap uji

normalitas, data tidak terdistribusi secara normal, maka uji hipotesis

menggunakan analisis statistik nonparametrik yaitu uji beda Wilcoxon

(Riadi, 2015).

Selain menggunakan uji beda Wilcoxon untuk tahap pre-test dan post-

test, peneliti juga melakukan uji hipotesis menggunakan One Way Anova,

guna melihat kemampuan variabel bebas merubah variabel terikat yang

dilihat dari perbedaan rata-rata setiap kelompok penelitian. Jika nilai p <

0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antar kelompok penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

62

sebaliknya jika nilai p > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan

antar kelompok penelitian (Riadi, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Peneliti melakukan beberapa persiapan sebelum melaksanakan penelitian,

diantaranya alat penelitian yang akan digunakan dalam proses pengambilan

data dan teknis selama penelitian berlangsung. Berikut akan dijelaskan proses

persiapan alat penelitian dan teknis penelitian.

1. Persiapan Alat Penelitian

Alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Attention Network Test (ANT) dan Perceived Restorativeness Scale (PRS).

ANT dapat diproses secara offline atau tanpa menggunakan internet.

Program ANT tersebut diperbanyak pada setiap komputer yang berada di

Laboratorium Komputer Dasar. Proses skoring dilakukan secara otomatis

oleh program ANT.

Laboratorium Komputer Dasar memiliki empat ruangan yang dapat

digunakan. Empat ruangan tersebut terdiri dari Lab. Komputer Dasar A, B,

C, dan LGM. Lab Komputer Dasar A, B, dan C memiliki 30 perangkat

komputer, sedangkan ruang LGM terdapat 20 perangkat komputer.

Masing-masing terdiri dari layar monitor, CPU, mouse, dan keyboard.

Selain itu, setiap ruangan tersebut memiliki satu komputer induk yang

memiliki speaker, papan tulis, proyektor dan Air Conditioner (AC).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

64

Dalam program ANT, terdapat instruksi pengerjaan yang sudah

tersedia pada layar komputer. Pada lembar instruksi juga disertakan tabel

ANT sehingga subjek dapat langsung mengisi hasil yang sudah didapatkan

ke dalam tabel tersebut.

Lembar instruksi dan tabel hasil ANT memiliki empat rangkap untuk

kelompok video lanskap vegetasi dan kelompok video lanskap urban.

Empat rangkap tersebut terdiri dari lembar Informend Consent, lembar

instruksi dan tabel hasil Attention Network Test (ANT) tahap pre-test,

post-test, dan skala Perceived Restorativeness Scale (PRS). Kemudian

untuk kelompok kontrol hanya terdapat lembar informend consent dan

lembar instruksi dan tabel hasil Attention Network Test (ANT) tahap pre-

test dan post-test. Untuk membedakan tahap pre-test, post-test dan ketiga

kelompok penelitian, peneliti membuat kode yang diletakkan di pojok kiri

atas. kode V-e untuk vegetasi pre-test, V-o untuk vegetasi post-test, U-e

untuk urban pre-test, U-o untuk urban post-test, N-e untuk netral pre-test,

dan N-o untuk netral post-test.

Lembar instruksi dan tabel ANT dicetak kurang lebih 70 paket untuk

mengantisipasi kurangnya lembar tersebut. Selain itu, peneliti juga

menyediakan ballpoint yang dibutuhkan agar dapat digunakan untuk

mengisi identitas, hasil ANT dan skala PRS. Lembar instruksi dicetak

menggunakan kertas A4 70 gramm.

Selain mempersiapkan ANT, peneliti juga telah mempersiapkan video

lanskap vegetasi dan video lanskap urban sebagai manipulasi. Sebelum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

65

pengambilan data, Peneliti menyeleksi enam video yang telah disiapkan

sebelumnya yaitu tiga video lanskap vegetasi dan tiga video lanskap urban.

Peneliti membagi subjek penelitian berdasarkan enam kelompok video

secara acak atau diundi. Selain proses seleksi yang dilakukan dengan

memberikan Perceived Restorativeness Scale (PRS), peneliti juga

mengukur nilai reliabilitas dan validitas dari PRS.

Proses seleksi video melibatkan 54 subjek yang terdiri dari 39

perempuan dan 15 laki-laki dengan rentang usia 18 sampai 23 tahun.

Proses seleksi dilakukan di Ruang Observasi I pada tanggal 14 dan 17

Oktober 2016. Video yang memiliki nilai rata-rata PRS tertinggi dan

terendah akan dijadikan sebagai manipulasi dalam penelitian ini. Dari

keenam video yaitu video lanksap vegetasi 1, 2, 3 dan video lanskap urban

1, 2, 3, video lanskap vegetasi 3 memiliki nilai rata-rata PRS tertinggi

yaitu 51,44 dengan durasi 5 menit 10 detik dan video lanskap urban 3

memiliki nilai rata-rata PRS terendah 37,22 dengan durasi 5 menit.

Tabel 6.

Seleksi Video menggunakan Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Descriptive Statistics

N Mean

Video Laskap Vegetasi 1 9 50.89

Video Lanskap Vegetasi 2 9 48.67

Video Lanskap Vegetasi 3 9 51.44

Video Lanskap Urban 1 9 37.22

Video Lanksap Urban 2 9 40

Video Lanskap Urban 3 9 37.22

Valid N (listwise) 9

Peneliti juga melakukan uji beda menggunakan uji One Way Anova

untuk melihat perbedaan rata-rata antar video sehingga peneliti dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

66

mengetahui apakah antar video memiliki perbedaan atau tidak. Setelah

dilakukan uji One Way Anova didapatkan hasil nilai p > 0,05 dengan p =

0,999. Karena nilai 0,999 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa rata-rata keenam video tidak memiliki perbedaan nilai rata-rata

(tabel terlampir). Maka, keenam video dapat digunakan sebagai stimulus.

Namun, peneliti menentukan video yang memiliki rata-rata terendah dan

tertinggi untuk dijadikan stimulus involuntary attention saat pengambilan

data.

2. Persiapan Teknis Penelitian

a. Role play

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan persiapan

dengan beberapa rekan untuk melakukan uji coba terhadap rancangan

tata cara dan kesesuaian peraturan yang telah dibuat oleh peneliti. Dari

hasil percobaan tersebut didapatkan estimasi waktu eksperimen yaitu

kurang lebih selama satu jam dan adanya kesesuaian antara peraturan

dan proses eksperimen.

b. Penataan Ruangan dan Persiapan Alat Penelitian

Penataan ruangan dilakukan dua hari sebelum pelaksanaan

penelitian. Namun, ruangan tidak mengalami banyak perubahan karena

sudah diatur sedemikian rupa oleh pengelola Lab. Komputer Dasar.

Peneliti hanya mengatur kecerahan dan intensitas warna pada

komputer yang akan digunakan sehingga setiap komputer memiliki

tingkat kecerahan dan intensitas warna yang sama yaitu 50%. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

67

itu, peneliti juga mengatur program untuk memutar video sehingga

video yang diputar memiliki proses pemutaran yang sama. Persiapan

juga dilakukan satu jam sebelum pelaksanaan penelitian. Persiapan

yang dilakukan diantaranya menyiapkan daftar hadir, undian tempat

duduk untuk subjek penelitian dan memberikan petunjuk pengisian

identitas program Attention Network Test (ANT) di papan tulis.

c. Pembagian Kelompok Penelitian

Sebelum penelitian berlangsung, peneliti mencari subjek penelitian

melalui media sosial dan berkeliling Kampus III Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Kemudian subjek menentukan hari dan jam serta

mengambil undian untuk menentukan kelompok. Namun subjek yang

tidak sempat mengambil undian dapat disediakan saat penelitian

berlangsung.

B. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti menjabarkan tiga hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

penelitian, yaitu waktu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan penelitian, dan

observasi pelaksanaan penelitian. Berikut penjelasan menganai ketiga hal

tersebut.

1. Waktu Pelaksanaan Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama satu minggu, yaitu

hari Senin tanggal 24 Oktober 2016 sampai hari Jumat tanggal 28 Oktober

2016 dilanjutkan hari Senin tanggal 1 November 2016. Waktu pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

68

penelitian dan tempat penelitian mengikuti jadwal pemakaian Lab.

Komputer Dasar. Peneliti dapat menggunakan Lab. Komputer Dasar pada

pagi, siang, atau sore hari. Namun, peneliti memilih pelaksanaan penelitian

pada sore hari, setelah jam perkuliahan selesai dengan harapan situasi dan

kondisi subjek dalam keadaan yang sama. Berikut tabel jadwal

pelaksanaan eksperimen.

Tabel 7.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

HARI JAM RUANG KELOMPOK

Senin, 24 Oktober 2016 16.30-17.30 LDK A Urban

LDK B Vegetasi

LDK C Kontrol

Selasa, 25 Oktober 2016 16.30-17.30 LDK C Kontrol

LGM Vegetasi

Rabu, 26 Oktober 2016 16.30-17.30 LDK C Kontrol

LGM Vegetasi

Kamis, 27 Oktober 2016 15.30-16.30 LDK A Urban

LDK B Vegetasi

LDK C Kontrol

Jumat, 28 Oktober 2016 15.30-16.30 LDK C Urban

LGM Vegetasi

Senin, 8 November 2016 16.30-17.30 LDK C Kontrol

LGM Vegetasi

2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

a. Sebelum penelitian dimulai, peneliti dan asisten peneliti terlebih

dahulu mempersiapkan ruangan misalnya, mengatur cahaya dan suhu

ruangan. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan komputer yang akan

digunakan. Peneliti dan asisten peneliti telah menyiapkan tabel isian

identitas pada program Attention Network Test (ANT) dan video

lanskap vegetasi dan urban sehingga subjek dapat langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

69

mengoperasikan program ANT dan memutar video sesuai dengan

instruksi yang diberikan.

b. Peneliti memberikan instruksi untuk mengisi daftar hadir. Kemudian

Subjek mengambil undian tempat duduk sesuai dengan ruangan yang

akan digunakan. Setiap ruangan terdapat satu orang yang memberikan

instruksi dan satu orang sebagai asisten. Sebelum penelitian

berlangsung peneliti tidak memberikan informasi tentang tema ataupun

tujuan dari penelitian.

c. Peneliti membacakan instruksi secara bergantian. Namun, peraturan

dan teknis pelaksanaan ANT, peneliti dibantu oleh asisten peneliti.

Misalnya dalam membagi lembar instruksi dan tabel ANT, saat

mengoperasikan Attention Network Test dan pemutaran video.

3. Observasi Pelaksanaan Penelitian

Ruang yang digunakan untuk penelitian memiliki pencahayaan yang

baik, artinya kondisi ruangan tidak terlalu gelap dan tidak terlalu terang

sehingga dapat membantu subjek melihat layar komputer dengan cukup

baik. Selama proses eksperimen terdapat beberapa subjek yang mengalami

kendala pada program ANT. Misalnya saat tahap percobaan, keyboard

tidak berfungsi. Maka subjek harus pindah ke komputer lain dan

mengulang dari awal. Hal tersebut membuat subjek lain mengalihkan

pandangan pada subjek yang komputernya mengalami kerusakan. Saat hari

pertama pelaksanaan penelitian, tidak kondusif karena sedang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

70

pembersihan Air Conditioner (AC) sehingga suara bising cukup

mengganggu proses eksperimen.

Selama mengerjakan ANT, subjek terlihat tegang dan suasana ruangan

hening. Subjek fokus selama ANT berlangsung. Ketika ada instruksi jeda

saat perpindahan blok subjek menggoyangkan kepala dan melakukan

peregangan sejenak. Rata-rata dari subjek mengeluh ketika harus

mengulang proses ANT untuk post-test.

C. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang berada pada

rentang usia 18 sampai 25 tahun. Jumlah keseluruhan subjek adalah 67 yang

terdiri dari 16 laki-laki dan 51 perempuan. Namun empat subjek tidak

digunakan karena mendapatkan nilai negatif pada hasil Attention Network Test

yang didapatkan. Maka total subjek yang digunakan adalah 63 Berikut tabel

distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, dan Program

Studi.

Tabel 8.

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

USIA/Kelompok Urban Vegetasi Kontrol Total

18 tahun 5 2 5 12

19 tahun 2 4 1 7

20 tahun 4 4 2 10

21 tahun 3 2 4 9

22 tahun 6 5 8 19

23 tahun 0 4 1 5

24 tahun 1 0 0 1

Total 21 21 21 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

71

Tabel 9.

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelompok

Jenis Kelamin

Laki-laki Urban 3

Vegetasi 5

Kontrol 6

total 14

Perempuan Urban 18

Vegetasi 16

Kontrol 15

total 49

Tabel 10.

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Program Studi

Program Studi jumlah

Psikologi 48

Farmasi 3

Teknik Informatika 2

Teknik Elektro 1

Akuntansi 7

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia 2

63

D. Deskripsi Data Penelitian

(Terlampir)

E. Hasil Analisis Data

Hasil eksperimen yang telah didapatkan akan uji dengan beberapa tahap

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data berdistribusi

normal atau tidak, sehingga analisis selanjutnya dapat ditentukan

menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik (Riadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

72

2015). Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk karena jumlah data

kurang dari 50 (Riadi, 2015). Data dapat dikatakan normal jika p > 0,05,

sebaliknya data dikatakan tidak normal jika p < 0,05 (Priyatno, 2010).

Data diolah menggunakan SPSS for Windows version 16.0.

Tabel 11.

Uji Normalitas masing-masing Kelompok Penelitian Berdasarkan

Fungsi Atensi

Tests of Normality

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Alerting Vegetasi Pre-test 0.967 21 0.667

Orienting Vegetasi Pre-test 0.978 21 0.897

Conflict Vegetasi Pre-test 0.895 21 0.028

Alerting Vegetasi Post-test 0.965 21 0.631

Orienting Vegetasi Post-test 0.961 21 0.527

Conflict Vegetasi Post-test 0.945 21 0.27

Alerting Urban Pre-test 0.928 21 0.128

Orienting Urban Pre-test 0.963 21 0.586

Conflict Urban Pre-test 0.833 21 0.002

Alerting Urban Post-test 0.921 21 0.091

Orienting Urban Post-test 0.866 21 0.008

Conflict Urban Post-test 0.897 21 0.03

Alerting Kontrol Pre-test 0.969 21 0.711

Orienting Kontrol Pre-test 0.949 21 0.32

Conflict Kontrol Pre-test 0.925 21 0.109

Alerting Kontrol Post-test 0.95 21 0.347

Orienting Kontrol Post-test 0.936 21 0.185

Conflict Kontrol Post-test 0.931 21 0.147

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan Tabel 11 beberapa kelompok penelitian berdasarkan tiga

fungsi atensi tahap pre-test dan post-test. dari 18 kelompok, terdapat 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

73

kelompok penelitian yang memiliki p > 0,05 maka data pada 14 kelompok

penelitian terdistribusi secara normal. 4 kelompok penelitian yang

memiliki nilai p < 0,05 maka 4 kelompok penelitian tersebut memiliki data

yang tidak terdistribusi secara normal. Karena beberapa data tidak

terdistribusi secara normal, maka peneliti penggunakan analisis

nonparametrik, yaitu uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan mean dari

tahap pre-test dan post-test (Riadi, 2015).

2. Uji Homogenitas

Uji asumsi yang kedua adalah uji homogenitas. Uji homogenitas

digunakan untuk melihat apakah data memiliki variansi kelompok yang

homogen. Data dapat dikatakan homogen jika nilai p > 0,05, sedangkan

data dapat dikatakan tidak homogen jika p < 0,05 (Riadi, 2015).

Tabel 12.

Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pre-test 2.82 8 180 0.006

Post-test 2.842 8 180 0.005

Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat uji Levene menunjukkan nilai p <

0,05 yaitu p = 0,006 pada kelompok pre-test dan p = 0,005 pada kelompok

pre-test. berdasarkan nilai p dari kedua kelompok tersebut tidak memiliki

variansi data yang homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji beda Wilcoxon

karena data tidak terdistribusi secara normal. Uji beda Wilcoxon memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

74

fungsi yang sama dengan uji Paired Sample Test yaitu untuk menguji data

yang saling berhubungan (Riadi, 2015) dalam penelitian ini adalah data

pre-test dan post-test setiap kelompok penelitian. Jika nilai p < 0,05 maka

terdapat perbedaan signifikan. Sebalikanya jika p > 0,05 maka tidak ada

perbedaan yang signifikan (Riadi, 2015). Uji beda dalam penelitian ini

dianalisis menggunakan SPSS for windows version 16.0.

Tabel 13.

Deskripsi Statistik masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok

Penelitian tahap pre-test dan post-test

Descriptive Statistics

N Mean Std.

Deviation Min Max

Alerting Vegetasi Pre-test 21 51.29 24.175 13 109

Alerting Vegetasi Post-test 21 36.38 21.465 1 79

Orienting Vegetasi Pre-test 21 48.71 23.641 2 100

Orienting Vegetasi Post-test 21 42.48 19.284 3 73

Conflict Vegetasi Pre-test 21 119.57 23.838 64 153

Conflict Vegetasi Post-test 21 106.14 23.374 64 142

Alerting Urban Pre-test 21 44.57 24.724 11 111

Alerting Urban Post-test 21 49.38 19.482 10 75

Orienting Urban Pre-test 21 42.00 23.660 2 94

Orienting Urban Post-test 21 43.76 17.609 26 86

Conflict Urban Pre-test 21 114.43 39.343 71 194

Conflict Urban Post-test 21 112 38.449 64 228

Alerting Kontrol Pre-test 21 50.29 19.126 12 80

Alerting Kontrol Post-test 21 49.86 20.328 21 94

Orienting Kontrol Pre-test 21 47.19 14.038 12 74

Orienting Kontrol Post-test 21 47.33 16.662 18 75

Conflict Kontrol Pre-test 21 111.43 24.328 80 160

Conflict Kontrol Post-test 21 102.67 32.747 56 193

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui mean tiga fungsi atensi pada

setiap kelompok penelitian tahap pre-test dan post-test. Data mean dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

75

membantu peneliti untuk melihat jika ada perbedaan yang signifikan maka

dapat diketahui perbedaan mean yang didapatkan.

Tabel 14.

Uji Beda Wilcoxon masing-masing Fungsi Atensi pada Kelompok

Penelitian tahap pre-test dan post-test

Test Statistics(b)

Nama Kelompok Z

Asymp.

Sig. (2-

tailed)

Alerting Vegetasi Post-test – Alerting Vegetasi Pre-test -2.486a 0.013

Orienting Vegetasi Post-test – Orienting Vegetasi Pre-test -1.006a 0.314

Conflict Vegetasi Post-test – Conflict Vegetasi Pre-test -2.764a 0.006

Alerting Urban Post-test – Alerting Urban Pre-test -.870a 0.385

Orienting Urban Post-test – Orienting Urban Pre-test -.678a 0.497

Conflict Urban Post-test – Conflict Urban Pre-test -.299a 0.765

Alerting Kontrol Post-test – Alerting Kontrol Pre-test -.101a 0.92

Orienting Kontrol Post-test – Orienting Kontrol Pre-test -.104a 0.917

Conflict Kontrol Post-test – Conflict Kontrol Pre-test -.104a 0.073

Berdasarkan tabel 14 terdapat perbedaan yang signifikan pada dua

fungsi atensi kelompok vegetasi yaitu fungsi alerting dan conflict effect,

dimana nilai p < 0,05. Pada fungsi orienting kelompok vegetasi dan tiga

fungsi lainnya pada kelompok urban dan kelompok kontrol tidak memiliki

perbedaan yang signifikan yaitu p > 0,05. Kelompok vegetasi pada fungsi

alerting tahap pre-test dan post-test memperoleh nilai p = 0,013. Pada

tabel 13 menunjukkan mean fungsi alerting kelompok video lanskap

vegetasi tahap post-test lebih kecil 36,38 sedangkan tahap pre-test yaitu

51,29. Kemudian kelompok vegetasi pada fungsi conflict effect tahap pre-

test dan post-test juga memiliki perbedaan dengan p = 0,006. Dapat dilihat

pada tabel 13 mean fungsi conflict Effect kelompok video lanskap vegetasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

76

tahap post-test sebesar 106,14 lebih kecil dari tahap pre-test dengan mean

119,57.

Tabel 15.

Uji One Way Anova pada Tiga Kelompok Penelitian

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Pretest alerting

Between

Groups 551.143 2 275.571 .529 .592

Within

Groups 31.229.714 60 520.495

Total 31.780.857 62

Posttest alerting

Between

Groups 2.455.841 2 1.227.921 2.939 .061

Within

Groups 25.070.476 60 417.841

Total 27.526.317 62

Pretest orienting

Between

Groups 520.413 2 260.206 .593 .556

Within

Groups 26.315.524 60 438.592

Total 26.835.937 62

Posttest orienting

Between

Groups 266.000 2 133.000 .416 .662

Within

Groups 19.191.714 60 319.862

Total 19.457.714 62

Pretest conflict

Between

Groups 712.286 2 356.143 .395 .676

Within

Groups 54.159.429 60 902.657

Total 54.871.714 62

Posttest conflict

Between

Groups 934.508 2 467.254 .453 .638

Within

Groups 61.939.238 60 1.032.321

Total 62.873.746 62

Berdasarkan tabel 15 tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari

hasil uji beda antar fungsi atensi dari tiga kelompok penelitian yaitu

kelompok vegetasi, urban, dan kontrol dengan p > 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

77

4. Analisis Tambahan

Analisis tambahan dilakukan untuk melengkapi hasil analisis yang

telah dilakukan sebelumnya. Analisis tambahan berisi hasil analisis Rata-

rata Keakuratan, dan analisis data Perceived Restorativeness Scale (PRS)

kelompok eksperimen yang terdiri dari kelompok urban dan vegetasi.

a. Rata-rata Keakuratan (Mean Accuracy)

Attention Network Test (ANT) tidak hanya mengukur tiga fungsi

atensi namun juga rata-rata keakuratan (%) dari ketiga fungsi atensi

yaitu alerting, orienting, dan executife control atau conflict effect.

Berikut rata-rata keakuratan setiap kelompok penelitian tahap pre-test

dan post-test. Jika rata-rata keakuratan mencapai angka 100 % maka

subjek dapat merespon semua stimulus dengan tepat.

Tabel 16.

Rata-rata Keakuratan (%) Kelompok Penelitian tahap pre-test dan

post-test

Descriptive Statistics

N Mean

Kontrol mean accuracy pretest 21 97.76

Kontrol mean accuracy posttest 21 98.52

Vegetasi mean accuracy pretest 21 98.00

Vegetasi mean accuracy posttest 21 98.38

Urban mean accuracy pretest 21 97.19

Urban mean accuracy posttest 21 98.71

Valid N (listwise) 21

Berdasarkan tabel 15 rata-rata keakuratan lebih dari 97 % dan kurang

dari 99 % untuk ketiga fungsi atensi pada tiga kelompok penelitian

tahap pre-test dan post-test. Pada tahap post-test rata-rata subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

78

merespon stimulus dengan tepat untuk tiga fungsi atensi pada tiga

kelompok penelitian rata-rata berada pada angka 98 %.

b. Analisis hasil Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Setelah melakukan analisis terhadap data mean reaction time for

correct trials, peneliti melanjutkan analisis terhadap Perceived

Restorativeness Scale (PRS). Peneliti melakukan tahap-tahap analisis

mulai dari uji normalitas dan uji beda. Seluruh tahap analisis statistik

diolah dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0.

i. Uji Normalitas Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Setelah menguji data pada ketiga fungsi atensi, peneliti

melakukan uji normalitas kembali untuk data yang telah didapat

dari Perceived Restorativeness Scale (PRS). Karena PRS hanya

dibagi pada kelompok eksperimen dengan tujuan melihat persepsi

subjek terhadap manipulasi video yang diberikan, maka hanya ada

40 data yang didapatkan yaitu 20 untuk kelompok video lanskap

vegetasi dan 20 untuk kelompok video lanskap urban. Oleh karena

itu, peneliti menggunakan Shapiro-Wilk dengan dasar pengambilan

keputusan sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Pada penelitian PRS memiliki data yang tidak terdistribusi

secara normal yaitu p < 0,05 pada kelompok video lanskap urban

dengan p = 0,038. Pada kelompok video lanskap vegetasi memiliki

distribusi secara normal dengan p > 0,05 yaitu p = 0,123 (tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

79

telampir). Maka analisis selanjutnya peneliti menggunakan analisis

nonparametrik (Riadi, 2015).

ii. Uji Mann Whitneyy Perceived Restorativeness scale (PRS)

Uji Mann Whitney memiliki fungsi yang sama dengan

Independent Sample Test yaitu untuk menguji dua data yang tidak

berhubungan. Uji Mann Whitney digunakan ketika data dapat

terdistribusi secara normal (Riadi, 2015). Dasar pengambilan

keputusan adalah jika p > 0,05 maka tidak ada perbedaan antara

dua data tersebut sebaliknya jika p < 0,05 maka terdapat perbedaan

yang signifikan dari dua data tersebut.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data PRS terdapat

perbedaan antara kelompok video lanskap vegetasi dan kelompok

video laskap urban yaitu p < 0,05 dengan p = 0,000 (tabel

terlampir). Bila dilihat berdasarkan mean rank, kelompok vegetasi

memiliki mean rank yang lebih tinggi yaitu 28,81 dari pada

kelompok video lanskap urban dengan mean rank 14,19 (tabel

terlampir). Maka video lanskap vegetasi memiliki nilai Perceived

Restirativeness Scale (PRS) lebih tinggi dibandingkan kelompok

video lanskap urban.

F. Pembahasan

Atensi merupakan kemampuan mahasiswa dalam mengelola sumber daya

mental yang terbatas untuk memproses sejumlah informasi yang ditangkap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

80

oleh panca indra dan diolah oleh proses-proses kognitif lainnya. Atensi dapat

diukur dengan menggunakan Attention Network Test (ANT). ANT mengukur

atensi berdasarkan tiga fungsi atensi yaitu alerting, orienting, dan executive

control atau conflict effect. Namun, pada dasarnya atensi seseorang dapat

mengalami penurunan dan memiliki kecenderungan mengalami Directed

Attention Fatigue (DAF). Penelitian terbaru mengatakan seseorang yang

bertempat tinggal di daerah perkotaan semakin berpotensi mengalami DAF.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah DAF, Attention Restoration Theory

(ART) salah satu teori tentang Psikologi Lingkungan menjelaskan bahwa

melalui lingkungan dengan unsur vegetasi dapat memulihkan direct attention

dari DAF, maka penelitian ini memiliki hipotesis bahwa video lanskap

vegetasi dapat membantu peningkatan direct attention pada mahasiswa

dibandingkan dengan video lanskap urban. Untuk membuktikan hipotesis

tersebut, peneliti melakukan beberapa uji statistik untuk menentukan hipotesis

diterima atau tidak. Hipotesis diuji menggunakan uji Wilcoxon karena data

tidak terdistribusi secara normal dan tidak homogen.

Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah dilakukan pada tiga fungsi

atensi kelompok urban, vegetasi, dan kontrol tahap pre-test dan post-test pada

mahasiswa. Terdapat peningkatan direct attention yang diukur melalui fungsi

conflict effect pada kelompok yang diberi manipulasi video lanskap vegetasi

dibandingkan kelompok yang diberi manipulasi video lanskap urban dan

kelompok kontrol. Namun dengan catatan, data dalam penelitian ini tidak

memiliki sebaran data yang homogen pada tiga kelompok penelitian. Uji beda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

81

Wilcoxon dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan pada

fungsi conflict effect pada kelompok video lanskap vegetasi tahap pre-test dan

post-test dengan p < 0,05 yaitu p = 0,006 dengan rata-rata keakuratan dalam

merespon stimulus sebesar 98 %. Selain melakukan uji beda Wilcoxon,

peneliti juga melakukan uji beda One Way Anova dengan tujuan melihat

kemampuan dari manipulasi yang diberikan. Dari ketiga kelompok penelitian

(Vegetasi, Urban, Kontrol) tidak ada perbedaan yang signifikan pada tahap

pre-test dan post-test dengan p > 0,05. Artinya, ketiga kelompok penelitian

pada masing-masing fungsi sebelum diberi manipulasi memiliki kondisi yang

relatif sama. Namun, setelah diberi manipulasi data rerata masing-masing

kelompok penelitian juga tidak memiliki perbedaaan yang signifikan atau

relatif sama.

Perfoma direct attention dilihat melalui fungsi executive control atau

conflict effect dapat dikatakan mengalami peningkatan jika memiliki milidetik

lebih rendah pada tahap post-test daripada tahap pre-test (Emfield & Neider,

2014; Berman dkk., 2008). Pada penelitian ini mean rank fungsi conflict effect

kelompok vegetasi tahap post-test yang mengalami penurunan dengan

dibandingkan pada tahap pre-test yaitu 106,14 < 119,57. Maka dapat

dikatakan performa direct attention pada kelompok video lanskap vegetasi

dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Selain itu, dalam penelitian ini

fungsi alerting kelompok vegetasi juga terdapat perbedaan yang signifikan p <

0,05 yaitu p = 0,013, dengan mean rank pada tahap post-test lebih rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

82

daripada tahap pre-test 36,38 < 51,29. Sedangkan kelompok urban dan

kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengatakan

bahwa direct attention yang membutuhkan upaya mental dan Attention

Restorative Theory (ART) mengindentifikasi bahwa direct attention sebagai

bagian dari fungsi kognitif dapat dipulihkan melalui interaksi dengan alam

dibandingkan urban (Berman dkk., 2008; Emfield & Neider, 2014).

Pengalaman bersentuhan dengan alam walaupun hanya melalui gambar

berdurasi 10 menit dapat meningkatkan atensi dilihat dari berkurangnya

milidetik atau lebih cepat pada tahap post-test pada kelompok vegetasi pada

fungsi conflict effect dibandingkan kelompok urban (Berman dkk, 2008).

Fungsi conflict effect merupakan fungsi atensi yang lebih banyak

membutuhkan upaya mental dibandingkan dua fungsi alerting dan orienting

(Jin Fan dkk., 2002; Berman dkk., 2008).

Pada penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa direct attention

melibatkan penyelesaian konflik ketika seseorang berusaha menekan stimulus

yang mengganggu (Berman dkk, 2008) dan Attention Network Test (ANT)

merupakan salah satu alat ukur yang mampu mengukur direct attention

seseorang yang dilihat dari hasil fungsi conflict effect. Fungsi conflict effect

atau fungi executive dalam ANT merupakan kemampuan seseorang dalam

memilih satu anak panah yang searah dengan tanda plus (+) dari lima arah

anak panah yang muncul kemudian dihitung rata-rata waktu reaksi dalam

milidetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

83

Perceived Restorativeness Scale (PRS) mengukur persepsi seseorang

terhadap lingkungan berdasarkan empat komponen dalam Attention

Restorative Theory. Hasil yang didapatkan dari data Perceived Restorativeness

Scale (PRS) mendukung bahwa video lanskap vegetasi dipersepsikan sebagai

lingkungan yang memberikan efek pemulihan dari atensi yang membutuhkan

upaya mental. Dari data PRS dapat terlihat dari perbedaan antara kelompok

dengan manipulasi video lanskap vegetasi dan video lanskap urban. Video

lanskap vegetasi memiliki nilai mean PRS lebih tinggi dibandingkan dengan

video lanskap urban, hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

mengatakan bahwa pengalaman berinteraksi dengan alam memiliki nilai PRS

tinggi dibandingkan dengan suasana industri dan perkotaan (Pasini dkk.,

2014). Hasil data PRS ini juga mendukung adanya kesesuaian antara proses

seleksi video yang dilakukan sebelum penelitian berlangsung.

Video lanskap vegetasi sebagai stimulus involuntary attention dengan

memanfaatkan micro-break pada penelitian ini juga mendukung penelitian

sebelumnya yang memanfaatkan waktu micro-break dengan berinteraksi

dengan lingkungan alam atau vegetasi untuk memulihkan fungsi kognitif

seseorang (Lee dkk., 2015). Walaupun micro-break pada penelitian ini

dilakukan dengan durasi lima menit sedangkan pada penelitian sebelumnya

dilakukan selama 40 detik dengan media gambar. Namun, penelitian ini

memiliki durasi lebih cepat dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh

Berman, Jonides, dan Kaplan yaitu dengan durasi 10 menit (Berman dkk.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

84

2008). Namun, durasi lima menit merupakan durasi yang standar untuk

melakukan micro-break (Kim dkk., 2016).

Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi atensi, peneliti

mengupayakan kontrol terhadap usia dari subjek penelitian, yaitu mahasiswa

yang termasuk kategori dewasa awal dengan usia 18-25 tahun. Dimana

berdasarkan penelitian sebelumnya, usia dapat mempengaruhi fungsi atensi

seseorang (Jennings dkk, 2007). Selain itu, pada usia dewasa awal mulai

terbentuknya hubungan neuron, sinapsis, dan dendrite baru pada otak yang

dapat mendukung kinerja otak. Selain itu, penelitian ini juga memilih subjek

penelitian yang sehat secara fisik dan psikologis. Namun, dalam penelitian ini

tidak menggali informasi tentang riwayat gangguan kesehatan khususnya yang

berkaitan dengan otak.

Dalam penelitian ini tidak ada perbedaan yang signifikan pada fungsi

atensi khusunya fungsi conflict effect ataupun fungsi alerting dan orienting

pada kelompok urban pada tahap pre-test dan post-test. Peneliti menemukan

kecenderungan adanya ketidaksesuaian subjek penelitian, pada penelitian

sebelumnya mengatakan bahwa seseorang yang tinggal dan beraktivitas

dilingkungan yang padat dan terlalu banyak aktifitas, dapat membuat

pengolahan informasi semakin banyak dan membuat kelelahan mental (Lee

dkk., 2015). Pada penelitian ini sebagian besar subjek penelitian merupakan

mahasiswa Psikologi, Farmasi, Teknik Informatika, dan Teknik elektro

dengan jumlah total 54 mahasiswa yang sebagian besar beraktivitas seperti

mengikuti perkuliahan dan kegiatan mahasiswa di Kampus III Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

85

Sanata Dharma. Secara demografis, lingkungan kampus III Universitas Sanata

Dharma tidak berada ditengah kota yang penuh dengan aktivitas dan

permasalahan tentang lingkungan. Maka video lanskap urban tidak terlalu

memberikan dampak bagi perubahan fungsi atensi subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas pemaparan involuntary

attention berupa video lanskap vegetasi terhadap perbedaan tingkat atensi

yang dapat dilihat melalui uji beda Wilcoxon. Pada kelompok eksperimen

dengan manipulasi video lanskap vegetasi terdapat penurunan mean dalam

milidetik antara tahap pre-test dengan post-test pada fungsi atensi alerting dan

executive control dengan p = 0,013 < 0,05 dan p = 0,006 < 0,05. Efektivitas

pemaparan involuntary attention didukung oleh hasil Perceived

Restorativeness Scale (PRS) dengan uji beda Mann Whitney yang menyatakan

bahwa video lanskap vegetasi memiliki perbedaan yang signifikan terhadap

video lanskap urban. Perolehan rata-rata PRS pada video lanskap vegetasi jauh

lebih tinggi dibandingkan video lanskap urban. Hal ini berarti video lanskap

vegetasi dalam penelitian ini dapat menjadi stimulus involuntary attention

yang memenuhi empat komponen lingkungan yang memberikan efek

memulihkan direct attention seseorang.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, pemilihan subjek

penelitian yang kurang spesifik dalam hal demografi, khususnya lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

87

tempat tinggal. Seseorang yang memiliki aktivitas di lingkungan perkotaan

dapat mempengaruhi tingkat atensi seseorang. Kedua, peneliti tidak

melakukan pilot study dan hanya mengandalkan percobaan alat ukur Attention

Network Test saat test-retest dan percobaan video saat proses seleksi dengan

menggunakan Perceived Restorativeness Scale. Hal tersebut membuat peneliti

kurang mendapat gambaran tentang penelitian yang akan dilakukan sehingga

kurang mendapat evaluasi sebelum pengambilan data yang sesungguhnya.

Selain keterbatasan yang telah dijelaskan sebelumnya, perlu diperhatikan pula

bahwa data pada penelitian ini tidak homogen, artinya kondisi data pada

ketiga kelompok penelitian dari tiga fungsi atensi sebelum manipulasi tidak

berada pada keadaan yang sama. Peneliti juga kurang maksimal dalam

melakukan upaya kontrol tehadap salah satu faktor yang mempengaruhi atensi

yaitu gangguan pada otak.

C. Saran

1. Bagi Penelitian Selanjutnya

Berdasarkan keterbatasan penelitian ini, peneliti memberikan saran

untuk penelitian selanjutnya untuk menentukan subjek penelitian dengan

tepat khususnya mempertimbangkan lingkungan tempat tinggal atau

tempat beraktivitas sehari-hari dari subjek penelitian. Penelitian

selanjutnya juga disarankan untuk melakukan pilot study dengan tujuan

mendapat gambaran hasil dan membuat evaluasi sebelum pengambilan

data eksperimen. Penelitian selanjutnya juga diharapkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

88

menyetarakan faktor atensi khususnya gangguan pada otak dengan cara

melakukan asesmen yang dapat diketahui dengan cara melakukan

pemeriksaan pada otak atau menggali informasi pada subjek penelitian

terkait riwayat sakit yang pernah atau sedang dialami, khususnya terkait

pada kelainan pada otak. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat

mengembangkan bentuk stimulus involuntary attention yang lebih

inovatif.

2. Bagi Mahasiswa

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat efektivitas pemaparan

involuntary attention dalam bentuk video lanskap vegetasi terhadap

peningkatan direct attention dengan memanfaatkan waktu micro-break

atau waktu istirahat sejenak. Mahasiswa dapat memanfaatkan video

lanskap vegetasi disela-sela waktu mengerjakan tugas untuk memulihkan

atensi dari kelelahan mental yang dialami saat mengerjakan tugas atau

belajar.

3. Bagi Pemerintah

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi referensi bagi

pemerintah daerah dalam membangun dan memelihara lingkungan hidup,

khususnya dalam penambahan ruang terbuka hijau di lingkungan

perkotaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

89

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, J. R. (1980). Cognitive Psychology and Its Implication. United State of

America: The Maple-Vail Book Manufacturing Group.

Arief, A. (1994). Hutan Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran ed. revisi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi ed .2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. (2014). Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor

Menurut Jenis tahun 1987-2013. Diunduh dari

http://bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1413

Berman, M. G., Jonides, J & Kaplan, S. (2008). The Cognitive Benefits of

Interacting With Nature. Psychological Science 19 (12). 1207-1212.

Berto, R. (2014). The Role of Nature in Coping with Psycho-Physiological Stress:

A Literature Review on Restorativeness. Behavioral Science 4. 394-409.

Bratman, G. N., Daily, G. C., Levy, B. J & Gross, J. J. (2015). The benefits of

nature experience: Improved Affect and Cognition. Landscape and Urban

Planning. 138 (2015), 41-50.

Brown, C. (2007). Cognitive Psychology. New Delhi: C&M Digitals.

Emfield, A. G., Neider, M. B. (2014). Evaluating Visual and Auditory

Contribution to the Cognitive Restoration Effect. Frontiers in Psychology.

Fan, J. (2002). Download ANT. Diunduh dari

http://www.sacklerinstitute.org/users/jin.fan/

Fan, J., McCandliss, B., Sommer, T., Raz, A & Posner, M. I. (2002). Testing

Efficiency and Independence of Attention Networks. Journal of Cognitive

Neuroscience 14(3). 340-347.

Fan, J., McCandliss, B. D., Fossella, J., Flombaum, J. I., Posner, M. I. (2005). The

activation of attention networks. NeuroImage 26. 471-479.

Hartig, T., Evans, G. W., Jamner, L. D., Davis, D. S & Garling, T. (2003).

Tracking restoration in natural and urban field settings. Journal of

Environmental Psychology 23. 109-123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

90

Hartig, T., Mang, M & Evans, G. W. (1991). Restorative Effect of Natural

Environment Experiences. Environment and Behavior 23 (3). 3-26.

Hartig, T., Korpela, K., Evans, G. W & Garling, T. (1997). A Measure of

Retorative Quality in Environments. Scandinavian Housing & Planning

Research 14. 175-194.

Hedge, A. (2002). Ergonomics: Friend or Faux?. GPSolo 19 (8). 11, 16-17.

Ishigami, Y. (2011). The Attention Network Test (ANT): Individual Differences

Components Of Attention Across The Life Span. Thesis. Dalhousie

University. Diunduh dari

https://dalspace.library.dal.ca/bitstream/handle/10222/13307/Ishigami_Yo

ko_PhD_Psych_March2011.pdf?sequence=3

Iskandar, Z. (2013). Psikologi Lingkungan. Bandung: Refika Aditama.

Jennings, M. J., Dagenbach, D., Engle, C. M., Funke, L. J. (2007). Age-Related

Changes and the Attention Network Task: An Examination of Alerting,

Orienting, and Executive Function. Aging, Neuropsychology, and Cognitif

14. 353-369.

Kaplan, S. (1995). The Restorative Benefits Of Nature: Toward An Integrative

Framework. Journal of Environmental Psychology 15. 169-182.

Kaplan, S., Bardwell, L. V & Slakter, D. B. (1993). The Restorative Experience as

a Museum Benefit. The journal of Museum Education, 18 (3), 15-18.

Kaplan, S & Kaplan, R. (1989). The Experience of Nature. United States of

America: Cambridge University Press.

Kementrian Komunikasi dan Informatika. (2011). Hasil Survei Penggunaan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Di Sektor Bisnis Indonesia

2011. Diunduh dari

https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Hasil%20Survei%20TIK%20

Sektor%20Bisnis%202011.pdf

Kerlinger, F. N. (2006). Asas – Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Kim, S., Park, Y & Niu, Q. (2016). Micro-break activities at work to recover from

daily work demands. Journal of Organizational Behavior, J.

Largo-Wight, E., Chen. W. W., Dodd, V & Weiler, R. (2011). Healthy

Workplaces: The Effect of Nature contact at Work on Employee Stress

and Health. Public Health Reports (1974-) 126. 124-130.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

91

Laumann, K., Garling, T & Stormark, K. M. (2001). Rating Scale Measures Of

Restorative Components Of Eenvironment. Journal of Environmental

Psychology 21. 31-44.

Lee, K. E., Williams, K. J. H., Sargent, L. D., Williams, N. S. G & Johnson, K. A.

(2015). 40-second green roof views sustain attention: The role of micro-

breaks in attention restoration. Journal of Environmental Psychology, 42.

182-189.

Liu, M., Mattson, R. H., Kim, E. (2004). Influence of lavender fragrance and cut

flower arrangements on cognitive performance. The International Journal

of Aromatherapy 14. 169-174.

Lohr, V. I., Pearson-Mims, C. H & Goodwin, G. K. (1996). Interior Plants May

Improve Worker Productivity and Reduce Stress in a Windowless

Environment. Journal of Environmental Horticulture 14 (2). 97-100.

Maas, J., Verheij, R. A., Groenewegen, P. P., Vries, S. D & Spreeuweberg. P.

(2006). Green space, urbanity, and health: how strong is the relation ?.

Journal of Epidemiology and Community Health (1979-) 60 (7). 587-592.

McLeod, J. W. (2009). Psychometric Consideration of The Attention Network

Test. Thesis. McMaster University. Diunduh dari

https://macsphere.mcmaster.ca/bitstream/11375/9022/1/fulltext.pdf

MacLeod. J. W., McConnell M. M., Lawrence, M. A., Eskes, G. A., Klein, R. M

& Shore, D. I. (2010). Appraising the ANT: Psychometric and Theoritical

Consideration of the Attention Network Test. Neuropsychology 24 (5).

637-651.

Mancuso, S., Rizzitelli, S & Azzarello, E. (2006). Influence of green vegetation

on children’s capacity of attention: a case study in Florence, Italy.

Advances in Horticulture Science 20 (3). 220-223.

Mastumoto, D & Juang, L. (2008). Culture & Psychology 4th

ed. Canada: Nelson

Education, Ltd.

Ojobo, H. I., Mohamad, S & Said, I. (2014). Validating the Measures of Perceived

Restorativeness in Obudu Mountain Resort, Cross River State, Nigeria.

Open Journal of Social Science 2. 1-6.

Papalia, D, E., Old, S, W., & Feldman, R, D. (2008). Human Development

(Psikologi Perkembangan) ed. 9. Jakarta: Prenada Media Group.

Papalia, D. E., Olds, S. W & Feldmen, R. D. (2009). Human Development.

Jakarta: Salemba Humanika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

92

Pasini, M., Berto, R., Brondino, M., Hall, R & Ortner, C. (2014). How to

Measurement The Restorative Quality of Environments: The PRS-11.

Procedia – Social and Behavioral Science 159. 293-297.

Posner, M., I. (1980). Orienting of Attention. The Quarterly Journal of

Experimental Psychology 32. 3-25.

Reksoatmodjo, T., N. (2007). Statistika - untuk Psikologi dan Pendidikan.

Bandung: Refika Aditama.

Rennit, P & Maikov K. (2015). Perceived restoration scale method turned into

(used as the) evaluation tool for parks and open green spaces, using Tartu

city parks as an example. City, Territory and Achitecture. 2-11.

Riadi, E. (2015). Statistika Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Santrock, J. W. (1995). Life-Span Development ed .5. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S,W. (1992). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

Sastroutomo, S. S. (1990). Ekologi Gulma. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Seniati, L., Yulianto, A & Setiadi, B. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta:

Indeks.

Solso, R. L., Maclin, O. H & Maclin M. K. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta:

Erlangga.

Steinberg, R. J. (2008). Psikologi Kognitif ed. 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Steg, L., Van Den Berg, A. E & De Groot, J. I. M. (2013). Environmental

Psychology. Oxford: BPS Blackwell.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk penelitian. Bandung: CVAlfabeta.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit USD.

Ulrich, R. S. (1986). Human Response to Vegetation and Landscapes. Landscape

and Urban Planning 13. 29-44.

Varkovetski, M. (2015). The reduction of direct attention fatigue through

exposure to visual nature stimuli. Studies by undergraduate researchers at

Guelph. 5-13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

93

Vivi, A. L., (2011). When the going gets tough, will nature get you going ? the

effect of water, natural and urban landscapes on cognitive control. Thesis.

University Of Oslo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

94

LAMPIRAN 1

Hasil Uji One Way Anova (seleksi video), Uji

Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale (PRS)

dan Attention Network Test (ANT)

A. Uji One Way Anova untuk Seleksi Video Lanskap Vegetasi dan Video

Lanskap Urban menggunakan Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Tabel 1.1.

Uji beda One Way Anova

Descriptives

rataratavide

o

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

video1 2 44.0550 9.66615 6.83500 -42.7919 130.9019 37.22 50.89

video2 2 44.3350 6.13062 4.33500 -10.7464 99.4164 40.00 48.67

video3 2 44.3300 10.05506 7.11000 -46.0111 134.6711 37.22 51.44

Total 6 44.2400 6.81507 2.78224 37.0880 51.3920 37.22 51.44

Test of Homogeneity of Variances

rataratavideo

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6.242E14 2 3 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

95

ANOVA

rataratavideo

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .103 2 .051 .001 .999

Within Groups 232.123 3 77.374

Total 232.226 5

B. Uji Reliabilitas Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Tabel 1.2.

Cronbach’s Alpha PRS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.895 .896 17

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

ITEM1 2.70 .838 54

ITEM2 2.91 .917 54

ITEM3 2.59 .836 54

ITEM4 3.35 .781 54

ITEM5 2.67 .890 54

ITEM6 2.72 .920 54

ITEM7 2.74 .678 54

ITEM8 2.39 .998 54

ITEM9 2.48 .818 54

ITEM10 2.56 .816 54

ITEM11 2.46 .770 54

ITEM12 2.41 1.055 54

ITEM13 2.37 .996 54

ITEM14 2.44 1.058 54

ITEM15 2.20 .919 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

96

ITEM16 2.37 .831 54

ITEM17 2.37 .896 54

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 41.04 74.036 .731 .667 .883

ITEM2 40.83 75.538 .559 .533 .889

ITEM3 41.15 78.204 .432 .324 .893

ITEM4 40.39 79.299 .387 .324 .894

ITEM5 41.07 75.164 .605 .601 .887

ITEM6 41.02 74.660 .616 .640 .887

ITEM7 41.00 79.472 .443 .478 .892

ITEM8 41.35 75.213 .524 .504 .890

ITEM9 41.26 78.686 .409 .473 .894

ITEM10 41.19 75.135 .670 .645 .885

ITEM11 41.28 77.186 .555 .462 .889

ITEM12 41.33 72.717 .637 .588 .886

ITEM13 41.37 72.464 .698 .629 .883

ITEM14 41.30 76.439 .418 .412 .895

ITEM15 41.54 77.536 .427 .488 .893

ITEM16 41.37 75.219 .651 .588 .886

ITEM17 41.37 75.823 .555 .494 .889

C. Uji Reliabilitas Attention Network Test (ANT)

Tabel 1. 2.

Uji Normalitas Attention Network Test (ANT)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Alerting Pre-test .101 40 .200* .955 40 .116

Orienting Pre-test .144 40 .037 .910 40 .004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

97

Conflict Pre-test .106 40 .200* .968 40 .317

Alerting Post-test .073 40 .200* .979 40 .669

Orienting Post-test .169 40 .006 .820 40 .000

Conflict Post-test .156 40 .015 .883 40 .001

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 1.3.

Test-retest Attention Network Test (ANT)

Correlations

Alertin

g pre

Orientin

g pre

Conflict

pre

Alerting

post

Orientin

g post

Conflic

t post

Tim

e for

corr

ect

trial

pre

Time

for

corre

ct

trial

post

Spearman

's rho

Alertin

g pre

Correlation

Coefficient 1.000 -.085 .176 .332

* .155 .167 .131 .076

Sig. (2-

tailed) . .600 .277 .036 .338 .303 .419 .640

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Orienti

ng pre

Correlation

Coefficient -.085 1.000 -.250 -.315

* .161 -.244

-

.029 -.058

Sig. (2-

tailed) .600 . .120 .047 .321 .129 .861 .724

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Conflic

t pre

Correlation

Coefficient .176 -.250 1.000 .046 .016 .520

** .295 .290

Sig. (2-

tailed) .277 .120 . .780 .924 .001 .065 .070

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Alertin

g post

Correlation

Coefficient .332

* -.315

* .046 1.000 .350

* .127

.363

*

.400*

Sig. (2-

tailed) .036 .047 .780 . .027 .436 .021 .010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

98

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Orienti

ng

post

Correlation

Coefficient .155 .161 .016 .350

* 1.000 -.098 .205 .248

Sig. (2-

tailed) .338 .321 .924 .027 . .549 .204 .122

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Conflic

t post

Correlation

Coefficient .167 -.244 .520

** .127 -.098 1.000 .267 .245

Sig. (2-

tailed) .303 .129 .001 .436 .549 . .096 .128

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Time

for

correct

trial

pre

Correlation

Coefficient .131 -.029 .295 .363

* .205 .267

1.00

0 .770

**

Sig. (2-

tailed) .419 .861 .065 .021 .204 .096 . .000

N 40 40 40 40 40 40 40 40

Time

for

correct

trial

post

Correlation

Coefficient .076 -.058 .290 .400

* .248 .245

.770

** 1.000

Sig. (2-

tailed) .640 .724 .070 .010 .122 .128 .000 .

N 40 40 40 40 40 40 40 40

*. Correlation is significant at

the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at

the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

99

LAMPIRAN 2

Hasil Analisis Attention Network Test (ANT) Pre-test

dan Post-test

1. Uji Normalitas

Tabel 2.1.

Uji Normalitas ANT Pre-test dan Post-test

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Alerting vegetasi pretest .095 21 .200* .967 21 .667

Orienting vegetasi pretest .089 21 .200* .978 21 .897

Conflict vegetasi pretest .208 21 .018 .895 21 .028

Alerting vegetasi posttest .127 21 .200* .965 21 .631

Orienting vegetasi posttest .109 21 .200* .961 21 .527

Conflict vegetasi posttest .137 21 .200* .945 21 .270

Alerting urban pretest .160 21 .167 .928 21 .128

Orienting urban pretest .147 21 .200* .963 21 .586

Conflict urban pretest .249 21 .001 .833 21 .002

Alerting urban posttest .153 21 .200* .921 21 .091

Orienting urban posttest .181 21 .070 .866 21 .008

Conflict urban posttest .136 21 .200* .897 21 .030

Alerting kontrol pretest .104 21 .200* .969 21 .711

Orienting kontrol pretest .180 21 .072 .949 21 .320

Conflict kontrol pretest .159 21 .175 .925 21 .109

Alerting kontrol posttest .136 21 .200* .950 21 .347

Orienting kontrol posttest .197 21 .033 .936 21 .185

Conflict kontrol posttest .122 21 .200* .931 21 .147

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

100

2. Uji Homogenitas

Tabel 2.2.

Uji Homogenitas (Levene Test) ANT Pre-test dan Post-test

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest 2.820 8 180 .006

Posttest 2.842 8 180 .005

3. Uji Hipotesis

Tabel 2.3.

Deskripsi Statistik Uji Wilcoxon ANT Pre-test dan Post-test

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Alerting vegetasi pretest 21 51.29 24.175 13 109

Alerting vegetasi posttest 21 36.38 21.465 1 79

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Orienting vegetasi pretest 21 48.71 23.641 2 100

Orienting vegetasi posttest 21 42.48 19.284 3 73

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Conflict vegetasi pretest 21 119.57 23.838 64 153

Conflict vegetasi posttest 21 106.14 23.374 64 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

101

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Alerting urban pretest 21 44.57 24.724 11 111

Alerting urban posttest 21 49.38 19.482 10 75

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Orienting urban pretest 21 42.00 23.660 2 94

Orienting urban posttest 21 43.76 17.609 26 86

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Conflict urban pretest 21 114.43 39.343 71 194

Conflict urban posttest 21 112.00 38.449 64 228

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Alerting kontrol pretest 21 50.29 19.126 12 80

Alerting kontrol posttest 21 49.86 20.328 21 94

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Orienting kontrol pretest 21 47.19 14.038 12 74

Orienting kontrol posttest 21 47.33 16.662 18 75

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Conflict kontrol pretest 21 111.43 24.328 80 160

Conflict kontrol posttest 21 102.67 32.747 56 193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

102

Tabel 2.4.

Uji Beda Wilcoxon ANT pre-test dan post-test

Test Statisticsb

Alerting vegetasi posttest – alerting vegetasi pretest

Z -2.486a

Asymp. Sig. (2-tailed) .013

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Orienting vegetasi posttest – orienting vegetasi pretest

Z -1.006a

Asymp. Sig. (2-tailed) .314

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Conflict vegetasi posttest – conflict vegetasi pretest

Z -2.764a

Asymp. Sig. (2-tailed) .006

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Alerting urban posttest – alerting urban pretest

Z -.870a

Asymp. Sig. (2-tailed) .385

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Orienting urban posttest – orienting urban pretest

Z -.678a

Asymp. Sig. (2-tailed) .497

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

103

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Conflict urban posttest – conflict urban pretest

Z -.299a

Asymp. Sig. (2-tailed) .765

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Alerting kontrol posttest – alerting kontrol pretest

Z -.101a

Asymp. Sig. (2-tailed) .920

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Orienting kontrol posttest – orienting kontrol pretest

Z -.104a

Asymp. Sig. (2-tailed) .917

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Test Statisticsb

Conflict kontrol posttest – conflict kontrol pretest

Z -1.790a

Asymp. Sig. (2-tailed) .073

a. Based on positive ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

104

Tabel 2.5.

Uji Beda One Way Anova Kelompok Vegetasi, Urban, dan Kontrol

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

pretestalerting .333 2 60 .718

posttestalerting .288 2 60 .751

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

pretestorienting 2.670 2 60 .077

posttestorienting .039 2 60 .962

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

pretestconflict 2.884 2 60 .064

posttestconflict 1.052 2 60 .356

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

pretestalerting Between Groups 551.143 2 275.571 .529 .592

Within Groups 31229.714 60 520.495

Total 31780.857 62

posttestalerting Between Groups 2455.841 2 1227.921 2.939 .061

Within Groups 25070.476 60 417.841

Total 27526.317 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

105

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

pretestorienting Between

Groups 520.413 2 260.206 .593 .556

Within Groups 26315.524 60 438.592

Total 26835.937 62

posttestorienting Between

Groups 266.000 2 133.000 .416 .662

Within Groups 19191.714 60 319.862

Total 19457.714 62

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

pretestconflict Between Groups 712.286 2 356.143 .395 .676

Within Groups 54159.429 60 902.657

Total 54871.714 62

posttestconflict Between Groups 934.508 2 467.254 .453 .638

Within Groups 61939.238 60 1032.321

Total 62873.746 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

106

LAMPIRAN 3

Hasil Uji Analisis Tambahan (Mean Accuracy dan

Analisis hasil Perceived Restorativeness Scale)

A. Mean Accuracy

1. Deskripsi Statistik

Tabel 3.1.

Deskripsi Statistik Mean Accuracy

Descriptive Statistics

N Mean

Kontrol mean accuracy pre-test 21 97.76

Kontrol mean accuracy post-test 21 98.52

Vegetasi mean accuracy pre-test 21 98.00

Vegetasi mean accuracy post-test 21 98.38

Urban mean accuracy pre-test 21 97.19

Urban mean accuracy post-test 21 98.71

Valid N (listwise) 21

B. Perceived Restorativeness Scale (PRS)

1. Uji Normalitas

Tabel 3.2.

Uji Normalitas (Shapiro-Wilk) PRS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Skor total Video

Lanskap Vegetasi .169 21 .120 .928 21 .123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

107

Skor total Video

Lanskap Urban .226 21 .007 .902 21 .038

a. Lilliefors Significance Correction

2. Uji Hipotesis (Mann Whitney)

Tabel 3.3.

Ranks PRS

Ranks

Skor Total N Mean Rank Sum of Ranks

Skor total Video Lanskap

Vegetasi-Urban

Vegetasi 21 28.81 605.00

Urban 21 14.19 298.00

Total 42

Tabel 3.4.

Hasil Uji Mann Whitney PRS

Test Statisticsa

Skor total Video Lanskap Vegetasi-Urban

Mann-Whitney U 67.000

Wilcoxon W 298.000

Z -3.870

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: SkorTotal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

108

LAMPIRAN 4

Perceived Restorativeness Scale (PRS)

(Hartig, Korpela, Evans, & Garling, 1997)

dan instruksi Attention Network Test (ANT)

versi 1.3.0 (Fan, McCandliss, Sommer, Raz,

&Posner, 2002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

109

Keterangan Ijin penggunaan Perceived Restorativeness Scale (PRS) kepada Dr.

Terry Hartig

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

110

A. Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Component Item

Being Away It is an escape experience

Spending time here gives me a good break from my

day-to-day routine

Fascination The setting has fascinating qualities

My attention is drawn to many interesting things

I would like to get to know this place better

I want to explore the area

There is much to explore and discover here

I would like to spend more time looking at the

surroundings

Coherence

(Extent)

There is too much going on

It is a confusing place

There is a great deal of distraction

It is chaotic here

Compatibility I can do things I like here

I have a sense that I belong here

I have s sense oneness with this setting

Being here suits my personality

I could find ways to enjoy myself in a place like

this

Experiencing the given reactions and feeling at the moment using 5-point

scales (1 = Not at all, 5 = Very much)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

111

B. Instruksi Attention Network Test (ANT) versi 1.3.0

Instruction

This is an experiment investigating attention. You will be shown an arrow

the screen pointing either to the left or to the right (for example or).

Your task is to press the left or the right on your keyboard when the

central arrow points left and the right arrow key when the central arrow

points right. On some trials, the central arrow will be flanked by two

arrows to the left and two arrows to the right, for example:

OR

Your task is to respond to the direction only of the CENTRAL arrow. Use

your left index finger for the left arrow key and your right index finger for

the right arrow key. Please make your response as quickly and accurately

as possible. Your reaction time and accuracy will be recorded.

There will be a cross (“+”) in the screen and the arrows will be appear

either above or bellow the cross. You should try to fixate on the cross

throughout the experiment. Please do not move your eyes to the target.

On some trials there will be asterisk cues indicating when or where the

arrow will occur. If the cue is at the center or both above and bellow

fixation it indicates only that the arrow will appear shortly. If the cue is

only above or bellow fixation it indicates both that the trial will occur

shortly and where it will occur. Try to maintain fixation at all the times.

The experiment contains four blocks. The first block is for practice and

takes about two minutes. The other three blocks are experimental blocks

and each takes about five minutes. After each block there will be a

message “take a break” and you may take a short rest. After it, you can

press the space bar to begin the next block. The whole experiment takes

about twenty minutes. If you have any question, please ask the

experimenter. If you understand this instruction, you may start the practice

session.

Start practice

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

112

LAMPIRAN 5

Hasil Direct-Translation Perceived Restorativeness

Scale (PRS) dan instruksi Attention Network Test

(ANT)

A. Surat keterangan Translate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

113

B. Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Komponen Item

Bepergian Ini merupakan pengalaman tentang kebebasan

Menghabiskan waktu ditempat ini, membuat saya

sejenak berhenti dari kegiatan rutin sehari-hari

Ketertarikan Penetaannya memiliki kualitas yang menarik

Perhatian saya tertuju pada beberapa hal yang

menarik

Saya ingin lebih mengenal tempat ini

Saya ingin menjelajahi tempat ini

Ada banyak hal yang bisa dijelajahi dan ditemukan

di sini

Saya ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk

memandangi sekeliling dari tempat ini

Keterpaduan

(luas)

Terlalu banyak kegiatan yang terjadi di tempat ini

Tempat ini membingungkan

Ada banyak hal yang menggangu konsentrasi

Di sini keadaanya kacau

Kesesuaian Saya bisa melakukan banyak hal yang saya sukai di

sini

Saya merasa betah di sini

Saya merasa menyatu dengan penataan ruang

seperti ini

Berada di sini cocok dengan kepribadian saya

Saya bisa menemukan banyak cara untuk

menikmati tempat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

114

C. Instruksi Attention Network Test (ANT)

INSTRUKSI

Ini merupakan sebuah eksperimen untuk mempelajari perhatian. Anda akan

ditunjukan sebuah tanda panah di layar komputer yang menunjukan ke kiri atau ke

kanan (misalnya atau ). Tugas anda adalah menekan tombol panah kiri pada

keyboard sewaktu panah di tengah menunjukan ke kiri dan menekan tombol

panah kanan sewaktu panah di tengah menunjukan ke kanan. Pada beberapa uji

coba, panah di tengah akan diapit oleh dua tanda panah di kiri dan dua tanda

panah di kanan, contohnya :

ATAU

Tugas anda adalah merespon arah dari tanda panah di TENGAH saja. Pastikan

respon anda secepat dan seakurat mungkin. Waktu reaksi dan akurasi anda akan

dicatat.

Akan ada tanda plus (“+”) pada layar dan tanda panah akan muncul entah di atas

atau di bawah tanda plus tersebut. Anda harus berusaha memusatkan perhatian

pada tanda plus. Jangan alihkan pandangan dari sasaran tersebut.

Pada beberapa percobaan, akan ada petunjuk berupa tanda asterisk (*) yang

menunjukan di mana tanda akan muncul. Jika petunjuk (*) berada di tengah atau

di atas dan di bawah pusat perhatian, ini hanya menandakan bahwa tanda panah

akan segera muncul. Jika petunjuk (*) hanya muncul di atas atau di bawah pusat

perhatian, ini menandakan bahwa percobaan akan segera dimulai dan di mana

tanda panah akan muncul. Pertahankan pandangan pada pusat perhatian setiap

saat.

Eksperimen ini terdiri dari empat blok. Blok pertama digunakan untuk latihan dan

berlangsung sekitar dua menit. Ketiga blok lainnya adalah blok eksperimental dan

masing-masing berlangsung selama lima menit. Setelah selesai masing-masing

blok, akan ada pesan “rehat sejenak” dan anda bisa beristirahat selama satu menit.

Setelah itu, anda bisa menekan tombol spasi pada keyboard untuk memulai blok

selanjutnya. Keseluruhan eksperimen membutuhkan waktu dua puluh menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

115

LAMPIRAN 6

Hasil Back-Translation Perceived Restorativeness

Scale (PRS) dan instruksi Attention Network Test

(ANT)

A. Perceived Restorativeness Scale (PRS)

Component Item

Being Away This is a liberting experience

Spending some time here gives me a distraction

from my daily routines

Fascination The setting has some interesting qualities

My attention is drawn to several interesting things.

I want to know more about this place

I want to explore the area

There are many things that can be explored and

discovered around here

I want to spend more time looking around the place

Coherence

(Extent)

There are too many things going on

This place is confusing

There are many things that distract my attention

It‟s a mess around here

Compatibility I can do many things that I like here

I feel at home here

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

116

I feel united with the current setting

Being here matches with my personality

I can find many things to enjoy being in this place

B. Instruksi Attention Network Test (ANT)

Instruction

This is an experiment to study attention. You will be shown an arrow on the

screen pointing to the left or the right (for example or ). Your task is to

press the left arrow button on your keyboard when the arrow in the middle

points to the left; and press the right arrow button when the arrow in the

middle points to the right. On several trials, the arrow in the middle will be

flanked by two arrows on the left and two arrows on the right, for example:

OR

Your task is to respond to the direction of only the MIDDLE arrow. Use your

left index finger for the left arrow button and your right index finger for the

right arrow button. Make sure that your response is as fast and accurate as

possible. Your reaction and accuracy will be recorded.

There will be a cross (“+”) shown on the screen, and the arrow will appear

either above or under the cross. You must focus your attention on the cross.

Do not look away from the target.

On several trials, a prompt will be given in the form of an asterisk indicating

where the mark will immediately appear. If the prompt appears in the middle

or above and below the focus target, this only indicates that the arrow will

appear shortly. If the prompt only appears above or below the focus target,

this indicates that the experiment is about to begin and where the arrow will

appear. Keep your attention on the focus target at all time.

This experiment consists of four blocks. The first block is for practice and it

takes two minutes. The other three blocks are the experimental blocks and

each takes five minutes. After each block there will be a message “take a short

break” and you can rest for a while. After that, you can press the space button

to start the next block. The whole experiment takes twenty minutes to finish.

If you have questions, ask the administrator. If you understand this instruction,

you can begin with the practice session.

Begin the practice.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

117

LAMPIRAN 7

Hasil Pemeriksaan Perceived Restorativeness Scale

(PRS) dan instruksi Attention Network Test (ANT)

A. Perceived Restorativenes Scale

No Item Appropri

ate

Not

appropri

ate

Information

1 It is an escape experience

This is a liberating experience

Liberating is

more

intense..

And more

enduring!

Which is

good

feeling.

Escape is

worrying ,

stressful,

and

exhausting!

2 Spending time here gives me a

good break from my day-to-day

routine

Spending some time here gives

me a distraction from my daily

routines

3 The setting has fascinating

qualities

The setting has some interesting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

118

qualities

4 My attention is drawn to many

interesting things

My attention is drawn to

several interesting things

5 I would like to get to know this

place better

I want to know more about this

place

6 I want to explore the area

I want to explore the area

7 There is much to explore and

discover here

There are many things that can

be explored and discovered

around here

8 I would like to spend more time

looking at the surroundings

I want to spend more time

looking around the place

9 There is too much going on

There are too many things

going on

10 It is a confusing place

This place is confusing

11 There is a great deal of

distraction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

119

There are many things that

distract my attention

12 It is chaotic here

It‟s a mess around here

13 I can do things I like here

I can do many things that I like

here

14 I have a sense that I belong here

I feel at home here

15 I have a sense of oneness with

this setting

I feel united with the current

setting

16 Being here suits my personality

Being here matches with my

personality

17 I could find ways to enjoy

myself in a place like this

I can find many things to enjoy

being in this place

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

120

B. Instruksi Attention Network Test (ANT)

Approp

riate

Not

appropriat

e

information

Instruction

This is an experiment investigating

attention. You will be shown an arrow

the screen pointing either to the left or

to the right (for example or). Your

task is to press the left or the right on

your keyboard when the central arrow

points left and the right arrow key when

the central arrow points right. On some

trials, the central arrow will be flanked

by two arrows to the left and two

arrows to the right, for example:

OR

Your task is to respond to the direction

only of the CENTRAL arrow. Use your

left index finger for the left arrow key

and your right index finger for the right

arrow key. Please make your response

as quickly and accurately as possible.

Your reaction time and accuracy will be

recorded.

There will be a cross (“+”) in the screen

and the arrows will be appear either

above or bellow the cross. You should

try to fixate on the cross throughout the

experiment. Please do not move your

eyes to the target.

On some trials there will be asterisk

cues indicating when or where the

arrow will occur. If the cue is at the

center or both above and bellow

fixation it indicates only that the arrow

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

121

will appear shortly. If the cue is only

above or bellow fixation it indicates

both that the trial will occur shortly and

where it will occur. Try to maintain

fixation at all the times.

The experiment contains four blocks.

The first block is for practice and takes

about two minutes. The other three

blocks are experimental blocks and

each takes about five minutes. After

each block there will be a message

“take a break” and you may take a short

rest. After it, you can press the space

bar to begin the next block. The whole

experiment takes about twenty minutes.

If you have any question, please ask the

experimenter. If you understand this

instruction, you may start the practice

session.

Start practice

Instruction

This is an experiment to study

attention. You will be shown an arrow

on the screen pointing to the left or the

right (for example or ). Your task

is to press the left arrow button on your

keyboard when the arrow in the middle

points to the left; and press the right

arrow button when the arrow in the

middle points to the right. On several

trials, the arrow in the middle will be

flanked by two arrows on the left and

two arrows on the right, for example:

OR

Your task is to respond to the direction

of only the MIDDLE arrow. Use your

left index finger for the left arrow

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

122

button and your right index finger for

the right arrow button. Make sure that

your response is as fast and accurate as

possible. Your reaction and accuracy

will be recorded.

There will be a cross (“+”) shown on

the screen, and the arrow will appear

either above or under the cross. You

must focus your attention on the cross.

Do not look away from the target.

On several trials, a prompt will be

given in the form of an asterisk

indicating where the mark will

immediately appear. If the prompt

appears in the middle or above and

below the focus target, this only

indicates that the arrow will appear

shortly. If the prompt only appears

above or below the focus target, this

indicates that the experiment is about to

begin and where the arrow will appear.

Keep your attention on the focus target

at all time.

This experiment consists of four

blocks. The first block is for practice

and it takes two minutes. The other

three blocks are the experimental

blocks and each takes five minutes.

After each block there will be a

message “take a short break” and you

can rest for a while. After that, you can

press the space button to start the next

block. The whole experiment takes

twenty minutes to finish. If you have

questions, ask the administrator. If you

understand this instruction, you can

begin with the practice session.

Begin the practice.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

123

LAMPIRAN 8

Skala Adaptasi PRS dan instruksi

Attention Network Test (ANT) dan tabel

hasil ANT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

124

SKALA PENELITIAN

Disusun Oleh:

Lindi Oktavia Dewi

129114121

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

125

SKALA

Jenis Video : (lingkari yang sesuai) VG1 / VG2 / VG3 / UB1 /UB2/ UB3

Nama :

Umur :

Prodi :

Jenis Kelamin : (lingkari yang sesuai) P / L

Petunjuk Pengisian

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan cermat dan beri tanda silang (X)

pada kolom pilihan jawaban yang sesuai dengan diri anda saat ini. Tidak ada

jawaban benar atau salah. Jika anda ingin mengganti jawaban, berikan tanda

sama dengan (=) pada jawaban tersebut dan berikan tanda silang (X) pada

jawaban yang sesuai dengan diri anda saat ini.

Contoh:

No. Pernyataan Sangat

Setuju

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

1. Saya menyukai pemandangan

alam

X X

Jawablah sesuai dengan diri anda sekarang dan jangan sampai ada yang

terlewati. Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

126

No. PERNYATAAN Sangat

Setuju

Setuju Tidak

Setuju

Sangat

Tidak

Setuju

1. Ini merupakan

pengalaman lepas dari

rutinitas.

2. Menghabiskan waktu di

tempat ini, membuat

saya sejenak berhenti

dari kegiatan rutin

sehari-hari.

3. Penataan ruangnya

memiliki kualitas yang

menarik.

4. Perhatian saya tertuju

pada beberapa hal yang

menarik.

5. Saya ingin lebih

mengenal tempat ini.

6. Saya ingin menjelajahi

tempat ini.

7. Ada banyak hal yang

bisa dijelajahi dan

ditemukan di tempat ini.

8. Saya ingin

menghabiskan waktu

lebih lama untuk

memandangi sekeliling

dari tempat ini.

9. Terlalu banyak kegiatan

yang terjadi di tempat

ini.

10. Tempat ini

membingungkan saya.

11. Ada banyak hal yang

mengganggu konsentrasi

saya.

12. Di sini keadaannya

kacau.

13. Saya bisa melakukan hal

yang saya sukai di sini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

127

14. Saya ingin lebih lama

berada di sini.

15. Saya merasa nyaman dan

menyatu dengan

penataan tempat seperti

ini.

16. Berada di sini cocok

dengan kepribadian saya.

17. Saya bisa menemukan

banyak cara untuk

menikmati tempat ini.

Terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

128

Instruksi dan Tabel Hasil Attention Network Test (ANT)

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : lingkari (P / L)

Prodi :

INSTRUKSI

Ini merupakan sebuah eksperimen untuk mempelajari perhatian. Anda akan

ditunjukan sebuah tanda panah di layar komputer yang menunjukan ke kiri atau ke

kanan (misalnya atau ). Tugas anda adalah menekan tombol panah kiri pada

keyboard sewaktu panah di tengah menunjukan ke kiri dan menekan tombol

panah kanan sewaktu panah di tengah menunjukan ke kanan. Pada beberapa uji

coba, panah di tengah akan diapit oleh dua tanda panah di kiri dan dua tanda

panah di kanan, contohnya :

ATAU

Tugas anda adalah merespon arah dari tanda panah di TENGAH saja. Pastikan

respon anda secepat dan seakurat mungkin. Waktu reaksi dan akurasi anda akan

dicatat.

Akan ada tanda plus (“+”) pada layar dan tanda panah akan muncul entah di atas

atau di bawah tanda plus tersebut. Anda harus berusaha memusatkan perhatian

pada tanda plus. Jangan alihkan pandangan dari sasaran tersebut.

Pada beberapa percobaan, akan ada petunjuk berupa tanda asterisk (*) yang

menunjukan di mana tanda akan muncul. Jika petunjuk (*) berada di tengah atau

di atas dan di bawah pusat perhatian, ini hanya menandakan bahwa tanda panah

akan segera muncul. Jika petunjuk (*) hanya muncul di atas atau di bawah pusat

perhatian, ini menandakan bahwa percobaan akan segera dimulai dan di mana

tanda panah akan muncul. Pertahankan pandangan pada pusat perhatian setiap

saat.

Eksperimen ini terdiri dari empat blok. Blok pertama digunakan untuk latihan dan

berlangsung sekitar dua menit. Ketiga blok lainnya adalah blok eksperimental dan

masing-masing berlangsung selama lima menit. Setelah selesai masing-masing

blok, akan ada pesan “rehat sejenak” dan anda bisa beristirahat selama satu menit.

Setelah itu, anda bisa menekan tombol spasi pada keyboard untuk memulai blok

selanjutnya. Keseluruhan eksperimen membutuhkan waktu dua puluh menit.

V-e

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

129

TABEL HASIL ANT

ALERTING EFFECT (MS)

ORIENTING EFFECT (MS)

CONFLICT EFFECT (MS)

MEAN RT FOR CORRECT

TRIALS (MS)

MEAN ACCURACY (%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

130

LAMPIRAN 9

LEMBAR PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Lembar ini dibuat terkait dengan penelitian tentang tes mengenai atensi yang

dilakukan oleh:

Nama : Lindi Oktavia Dewi

NIM : 129114121

Yang akan berperan dalam tindakan psikologis untuk pengumpulan data

sehubungan dengan tes atensi yang akan dilakukan,

Nama :

Pekerjaan :

Peneliti akan menjamin kerahasiaan semua data yang anda berikan selama tes

berlangsung dan anda diberi kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, saya selaku subjek penelitian, BERSEDIA untuk

berpartisipasi dalam melakukan tes dan mendapat perlakuan terkait eksperimen

yang diberikan kepada saya.

Yogyakarta, …………………………..2016

Menyetujui,

(…………………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

131

LAMPIRAN 10

Deskripsi Data Penelitian

VEGETASI

PRE-TEST

Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for

Correct Trial

Mean

Accuracy

CY 42 36 133 577 99

TE 57 44 139 593 93

RI 28 47 131 484 97

IN 13 32 117 592 99

YU 69 42 123 592 97

AM 109 100 146 585 99

AG 65 25 132 601 100

DO 50 54 132 556 98

KE 26 48 136 641 99

CL 34 36 153 581 98

VA 57 2 103 608 98

NP 78 64 103 520 98

GA 60 63 69 583 97

YA 18 70 125 454 99

LI 23 57 64 562 97

NI 57 37 106 482 97

KA 47 61 137 487 98

TH 39 21 104 573 99

JO 50 93 131 540 100

AN 62 22 137 594 98

MA 93 69 90 521 98

rata-

rata 51.28571 48.71429 119.5714 558.381 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

132

VEGETASI

POST-TEST Skor

Total

PRS Alerting Orienting Conflict Mean RT for

Correct Trial

Mean

Accuracy

31 54 108 585 100 54

58 57 130 600 98 51

55 30 142 578 98 47

1 33 68 574 99 45

57 46 115 586 96 57

46 46 128 564 99 43

32 44 122 655 99 45

55 73 109 577 99 56

45 57 119 633 98 54

21 28 126 626 98 53

61 26 81 641 99 47

79 57 122 542 98 58

27 42 82 597 98 46

16 70 97 483 98 44

3 52 64 597 98 51

29 5 78 467 98 43

40 33 128 507 98 51

7 23 89 595 99 44

54 44 86 554 99 53

11 3 136 656 98 52

36 69 99 542 99 52

36.38095 42.47619 106.1429 579 98.38095 49.8095

URBAN

PRE-TEST

Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for Correct

Trial

Mean

Accuracy

ST 51 37 160 547 97

YU 40 37 78 561 100

ZE 27 7 101 524 99

PU 54 53 96 576 98

CH 33 26 182 557 100

NP 39 94 116 614 96

RI 42 23 175 641 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

133

RE 65 46 71 575 97

YO 11 60 109 519 99

BT 42 2 194 534 97

MA 73 40 76 570 99

DE 34 27 183 592 98

IL 41 19 98 612 98

RID 27 26 109 465 97

EL 50 38 92 555 97

AUR 88 34 88 575 98

NE 15 73 94 574 97

PRA 111 85 111 571 99

NUG 22 67 85 664 77

RYA 14 43 75 630 99

NON 57 45 110 630 100

rata-

rata 44.57143 42 114.4286 575.5238 97.19048

URBAN

POST-TEST Skor Total

PRS Alerting Orienting Conflict Mean RT for

Correct Trial

Mean

Accuracy

75 31 117 530 99 37

54 31 78 530 100 43

46 33 113 508 100 36

57 54 164 530 98 43

18 39 228 679 100 42

44 75 126 698 100 42

10 31 124 579 99 57

60 41 99 612 99 40

74 86 75 570 99 41

57 26 130 543 98 42

49 31 101 553 99 42

30 51 128 551 100 37

44 26 64 613 98 41

51 36 97 445 96 42

68 59 82 518 98 52

36 28 93 553 99 40

10 70 79 520 99 46

51 44 155 546 98 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

134

65 62 66 594 96 47

70 37 97 601 99 48

68 28 136 571 99 40

49.38095 43.7619 112 564 98.71429 43.1429

KONTROL

PRE-TEST

Inisial Alerting Orienting Conflict Mean RT for

Correct Trial

Mean

Accuracy

PRI 47 46 97 545 99

YU 78 23 101 604 100

LE 12 47 80 446 99

ALD 34 28 130 500 96

WDY 28 54 80 538 99

MAR 60 60 103 507 91

PRA 73 74 91 557 99

ELA 64 57 124 597 99

DS 59 62 121 554 100

VIT 36 38 95 485 94

INA 72 47 130 549 99

YOK 18 47 91 751 98

KA 54 38 95 707 99

TA 49 51 138 562 97

ST 80 57 113 611 99

YO 60 12 83 623 96

BY 62 51 92 590 100

GA 41 49 123 683 99

NP 28 49 160 504 96

MO 52 60 134 569 97

ERA 49 41 159 588 97

rata-

rata 50.28571 47.19048 111.4286 574.7619 97.7619

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

135

KONTROL

POST-TEST

Alerting Orienting Conflict Mean RT for

Correct Trial Mean Accuracy

70 68 69 517 100

94 63 120 557 99

49 34 56 416 98

34 33 109 476 98

41 68 74 535 100

57 67 113 515 94

56 52 85 530 99

28 36 73 603 100

67 38 97 651 100

46 39 79 491 95

88 75 193 536 99

47 18 58 649 99

38 41 127 688 100

26 57 99 538 98

67 41 124 547 99

21 26 68 569 100

49 59 105 618 100

41 39 111 640 99

24 42 130 577 96

34 70 132 559 99

70 28 134 558 97

49.85714 47.33333 102.6667 560.4762 98.52381

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: TERHADAP TINGKAT ATENSI PADA MAHASISWA · Bapak Susilo dan mas Chandra selaku Kepala Lab. Komputer Dasar dan asisten Lab. Komputer Dasar yang mau bekerja sama dan mendukung penelitian

136

LAMPIRAN 11

Daftar Alamat Video yang diunduh melalui Youtube

Beautiful Nature Video & Relaxing Music – Echoes of the Forest (HD)

https://www.youtube.com/watch?v=mZb_gat5YCY

“Timeline” Musical & Visual Nature Experience HD Relaxation Video

1080p

https://www.youtube.com/watch?v=gpm7lJoiZr8&t=4s

Beautiful Nature Video & Relaxing Music – Flower (HD)

https://www.youtube.com/watch?v=3zDMsoEj_gU

Skyline trail, Mt. Rainer 20140809 1080p HD

https://www.youtube.com/watch?v=AhSSWZ0dKQc&t=8s

From the album „A walk in the Rainforest‟ – Beautiful nature sounds

https://www.youtube.com/watch?v=wlB-RsJoOkY&t=1s

The sounds of spring – bird songs

https://www.youtube.com/watch?v=NU9RO_v52e4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI