terapi cairan dan transfusi darah

Upload: yoshanda17

Post on 06-Mar-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

powerpoint

TRANSCRIPT

ANESTESI SPINAL PADA SECTIO CESARIA DENGAN HIV

CSSTERAPI CAIRAN DAN TRANSFUSI DARAH

OlehWilliam Aditya, S kedPembimbingdr. Sulistyowati, Sp.AnPENDAHULUANTerapi cairanTransfusi DarahIndikasi yang jelas sehingga manfaat yang ada jauh lebih besar dibandingkan risiko yang mungkin terjadiDasar-dasar terapi cairan, transfusi darah secara umum, dan komplikasi yang akan terjadiTINJAUAN PUSTAKATubuh sebagian besar terdiri dari air.Air dan zat-zat yang terlarut didalamnya (cairan tubuh), menjadi pengangkut zat makanan ke semua sel tubuh dan mengeluarkan bahan sisa dari dalamnya untuk menunjang berlangsungnya kehidupan.Jumlah air tubuh berbeda-beda tergantung pada umur, jenis kelamin dan banyak atau sedikitnya lemak tubuhCairan tubuh 60 %:Cairan intrasel 40 %Cairan ekstrasel 20 %Plasma darah 5 %Cairan interstisial 15 %

Distribusi Cairan TubuhDistribusi cairan tubuh menurut umur, jenis kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh.Kandungan air dalam tiap organ tidak seragam seperti terlihat pada tabel ini

Pergerakan AirTekanan OsmotikTekanan yang dibutuhkan untuk mencegah perembasan air (difusi) cairan melalui memran semipermeabel ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggiMembran yang dapat dilalui air (pelarut) namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya proteinMembran semipermeabelTekanan osmotik plasma darah ialah 285 5 mOsm/LLarutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0.96 %, dekstrosa 5 %, Ringer laktat) lebih rendah disebut hipotonik (aquades) dan lebih tinggi disebut hipertonik.Kandungan elektrolit dalam cairan tubuh

Peran Natrium

Eksresi air hampir selalu disertai oleh eksresi natrium baik lewat urin, tinja atau keringat kekurangan air (dehidrasi) selalu diberikan cairan infus yang mengandung natrium.Natrium berperan memelihara tekanan osmotik dan volume cairan ekstraselular (84%).Kebutuhan natrium perhari sekitar 50-100 mEq atau 3-6 gram sebagai NaCl.Keseimbangan natrium diatur terutama oleh ginjal. Berat atom Na=23 dengan muatan listrik 1PERAN KALIUMSebagian besar K terdapat dalam sel (150 mEq/L).Pembedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan mobilisasi kalium pada hari-hari pertama dan kedua, kebutuhan akan kalium cukup diatasi dengan kebutuhan rutin saja sekitar 0.5 mEq/kgBB/hari.Kemampuan ginjal menahan kalium sangat rendah.Fungsi kalium:Merangsang saraf ototMenghantarkan impuls listrikMembantu utilisasi O2, asam amino, glikogen dan pembentukan selKadar Kalium serum normalnya 3-5 mEq/L.Hipokalemia ( 295 mmOs/L)Macam Cairan dalam PembedahanTerapi cairan ialah tindakan untuk memelihara, mengganti cairan dalam batas-batas fisiologis dengan cairan kristaloid atau koloid secara intravena.Pembedahan dengan anestesia memerlukan puasa sebelum dan sesudah pembedahan.Kebutuhan cairan basal (rutin, rumatan) ialah:4 ml/kgBB/jam untuk berat badan 10 kg pertama2 ml/kgBB/jam tambahkan untuk berat badan 10 kg kedua1 ml/kgBB/jam tambahkan untuk sisa berat badan

Pembedahan akan menyebabkan cairan pindah keruang ketiga, keruang peritoneum, keluar tubuh. Untuk menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan:6-8 ml/kgBB untuk bedah besar4-6 ml/kgBB untuk bedah sedang2-4 ml/kgBB untuk bedah kecil

Perdarahan pada pembedahan dibawah 20 % dari volume darah total pada dewasa cukup diganti dengan cairan infus.Untuk bayi dan anak perdarahan diatas 10 % volume darah baru diperlukan transfusi.Volume darah bayi anak 80 ml/kgBBVolume darah dewasa pria 75 ml/kgBBVolume darah dewasa wanita 65 ml/kgBBCairan infus kristaloid yang tersedia dipasaran dan sering digunakan.

Transfusi Darah pada Pembedahan

Jenis golongan darah dan kekerapannya

Transfusi darahPemberian darah atau komponen darah dari suatu individu (donor) ke individu lainnya (resipien)Untuk kepentingan klinis hanya dikenal dua sistem penggolongan darah yaitu sistem:ABOSistem RhSebagian besar pasien mempunyai sistem Rh+ (85%) dan sisanya (15%) sistem RH Risiko transmisi agen-agen infeksi

KEHILANGAN DARAHPada bayi anak dengan kadar hemoglobin normal, kehilangan darah sebanyak 10-15 % volume darah cukup diberi cairan kristaloid atau koloid, sedangkan diatas 15 % perlu transfusi darah, karena ada gangguan pengangkutan oksigen.Untuk dewasa dengan kadar Hb normal angka patokannya ialah 20% Kehilangan darah sampai 20% ada gangguan faktor pembekuan. Indikasi Transfusi DarahPerdarahan akut sampai Hb < 8 gr% atau Ht 20% volume darah.

whole bloodDarah lengkap (whole blood), segar (< 48 jam), baru (< 6 hari) dan biasa (35 hari).Digunakan untuk perdarahan akut, syok hemovolemik, bedah mayor perdarahan > 1500 ml.Sekarang produk ini sudah jarang digunakan, para klinisi lebih senang menggunakan produk komponen darah sajaFFP (fresh frozen plasma)Satu unit plasma biasanya berisi 200 ml diperoleh dari mengendapkan darah lengkap selama 72 jam.Semua faktor pembekuan ada kecuali faktor V dan faktor VIII. Plasma segar diberikan biasanya setelah transfusi darah masif, setelah terapi warfarin dan koagulopati pada penyakit hepar.1 kantong berjumlah sekitar 250 mL yang dibekukan pada suhu -18C dalam 6-8 jamIndikasi: perdarahan masif, setelah terapi warfarin dan kuagulopati pada penyakit hati, trombotik trombositopenia purpura. Dosis: 10-20 mL/kg

Packed Red Cells biasa dan cuci

Satu unit PRC berisi 240-340 ml dengan Ht 75-80 % dan Hb 24 gr/dl.Utuk menaikkan Hb 1 gr/dl diperlukan PRC 4 ml/kgBB atau 1 unit dapat menaikkan Ht 3-5 %. PRC digunakan pada perdarahan lambat, anemia atau pada kelainan jantung. Pada neonatus, dosisnya 10-15 mL/kgBB akan meningkatkan kadar hemoglobin 3 g/dL.

Kadar hemoglobin akhir dapat diperkirakan dengan rumus = volume darah x hematokrit x 0,91.Indikasi: hanya pada pasien dengan gejala klinis gangguan hemodinamik seperti hipoksia, transfusi pengganti misal pada bayi dengan penyakit hemolitik, thalasemia. Biasanya bila kadar hemoglobin kurang dari 6 g/dL dengan target akhir 10 g/dL.

Faktor pembekuan

Merupakan derivat dari whole blood dengan kandungan > 5,5 x 1010 platelet per kantong, dan 50 mL plasma. Dosis: pada kasus trombositopenia cukup 1 kantong, atau sesuai target kadar platelet biasanya 40.000-50.000/mm3.1 kantong dapat meningkatkan platelet sekitar 50-100.000/mm3.Indikasi: untuk mengatasi perdarahan karena kurangnya jumlah platelet, dan fungsi platelet resipien yang tidak normal dengan kadar platelet kurang dari 40.000 pada dewasa, dan kurang dari 100.000/mm3 pada neonatus.Kontraindikasi: autoimun trombositopenia, trombotik trombositopeniapurpura.

Transfusi Darah MasifPerdarahan masif ialah perdarahan lebih dari sepertiga volume darah dalam waktu < 30 menit. Definisi tentang transfusi darah masif masih tak jelas dan banyak versi misalnya: Transfusi darah sebanyak lebih dari 1-2 kali volum darah dalam waktu lebih dari 24jam.Transfusi darah lebih besar dari 50% volume darah dalam waktu singkat (misalnya, 5 unit dalam 1 jam untuk berat badan 70 kg)

Komplikasi Transfusi Darah

Komplikasi yang dapat terjadi saat transfusi darah, yaitu: Reaksi hemolitikInfeksiLain-lain (Demam, urtikaria, anafilaksis, edema paru non kardial, purpura, intoksikasi sitrat, hiperkalemia, asidosis)

Penanggulangan Reaksi TransfusiStop transfusiNaikkan tekanan darah dengan koloid, kristaloid, jika perlu tambah vasokonstiktor, inotropik.Berikan oksigen 100 %.Diuretik manitol 50 mg atau furosemid (lasix) 10-20 mgAntihistamin.Steroid dosis tinggi.Jika perlu exchange transfusionPeriksa analisa gas darah dan pH darah.TERIMA KASIH