tentir sumatif 2 kuljar 2011
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
1/38
1 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
TENTIR SUMATIF II
MODUL KULIT & JARINGAN PENUNJANG
PSPD 2 11
DISUSUN OLEH:
Feby Wulandari Aditya Bagus Wicaksono
Salma Abdul Wadud
Helvia Septarini T
Rezki Mulyadi
Muhammad Arif Rahman
Bagus Kusuma Wardhan
“MASUK BARENG-BARENG, LULUS BARENG-BARENG”
سم ا لرحن لرحيم
ERITROSKUAMOSA
PSORIASIS
Penyakit kulit kronik residif (lebih dari 6 minggu yang
berulang/kambuh lagi), ditandai papul/plak eritem (penonjolan
kulit yang padat dengan ukuran kulit berwarna
- pria = wanita
- mengenai semua usia, umumnya dewasa
Etiologi kenapa nya itu belum tauu
Faktor Genetik : Psoriasis ini berkaitan dengan HLA (Human
Leukoycte Antigen). Psoriasis tipe 1 : HLA-B13, B17, Bw57 dan
Cw6. Psoriasis tipe 2 : HLA-B27 dan Cw2. Psoriasis pustulosa :
HLA-B27.
Faktor Imunologik : Autoimun disease . Pada saat pemeriksaan
histopatologis ada peningkatan dari sel T pada epidermis kulit .Terjadi ketidak seimbangan antara sel T CD4 (Fungsi pengendali
; Sel T helper) dan CD8(Fungsi pelaksana; Sel T sitotoksik) .
Pada lesi psoriasis matang ada sel T CD4 dan pada lesi baru ada
sel T CD 8.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
2/38
2 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Faktor pencetus : stress, infeksi fokal (biasanya tu di gigi,
hidung,mata) , trauma, endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol,
merokok.
Patogenesis :
Pada psoriasis ini pembentukan dari epidermisnya (turn over time)
lebih cepat (3-4 hari) karena Sel T berlebihan sedangkan pada
normalnya itu sekitar 28 hari. Jadinya hiperkeratosis.
Predileksi: kulit kepala, perbatasan kulit kepala dengan wajah,ekstremitas bagian ekstensor, daerah lumbosakral
Gejala klinis :
-
keadaan umumnya tidak mempengaruhi hanya sakit
ringan/sedang hanya gatal kecuali eritroderma (penyakit
universalis : seluruh regio badan terkena tapi hanya sedikit
jaringan sehatnya)
-
Lesi kulit: plak eritem dengan skuama di atasnya. Eritema
berbatas tegas dan merata (saat stadium penyembuhan: eritema
hanya di pinggir), skuama berlapis, kasar, putih, transparan
-
Besar lesi : lentikuler, nummular (uang logam 100 lama), plakat,dapat berkonfluen
- Tanda spesifik :
1. Fenomena tetesan lilin : skuama yang berubah warna
menjadi putih pada goresan seperti lilin yang digores dengan
objek glass disebabkan oleh berubahnya indeks bias karena
kulitnya kan menebal.
2. Tanda Auspitz : saat kulit di angkat dengan scapel/ dikerok
timbul bintik perdarahan karena papil dermis mininggi
(papilomatosis) .
-
Tanda tidak spesifik :Fenomena Koebner : Ketika digaruk pada tempat yang normal
dapat menimbulkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis
timbul kira-kira 3 minggu. Bisa juga pada penyakit lain (+) : liken
planus, veruka plana
- Kelainan kuku : Nail pit (kuku nya berlubang)berupa lekukan-
lekukan miliar , bagian distalnya terangkat karena terdapat
lapisan tanduk dibawahnya (hiperkeratosis subungual) ,
onikolosis (kuku lepas), Onychodistrophy (bentuk kuku yang
rusak), kuku yang keruh , tebal. Kalo dia sering digaruk kukunya
keliatan mengkilat.
- Kelainan sendi : Jarang , Poliartikular , Predileksi: sendi interfalang
distal,, > usia 30-50 thn , Sendi membesar/ ankilosis Bentuk Klinis
1. Psoriasis vulgaris : yang udah di jelasin di atas.
2. Pso Inversa : di lipatan ; di selangkangan . Skuamanya lebih halus,
tidak tebal. Infeksi jamur : warnanya kemerahan.
3. Pso Gutata : Pada anak usia produktif . Terjadi karena infeksi
Streptococcus di saluran pernapasan atas sehabis influenza atau
morbili/campak. Biasanya di punggung. Skuama tidak setebal Pso
Vulgaris.
4. Pso Seboroik : di perbatasan kulit kepala dengan wajah. Skuama
yang kering menjadi agak berminyak dan agak lunak.5. Pso Pustulosa : Bentuknya sudah pustul ga skuama lagi. 2 bentuk
pustulosa yaitu lokalisata (telapak tangan, kaki) dan generalisata
psoriasis pustulosa generalisata akut
(von Zombusch) : demam,
kumpulan pustul .
Awalnya pasien terkena pso vulgaris karena pemberian
Kortikosteroid yang terlalu kuat , terjadi reborn (hasil akhir lebih
buruk dari awal) . Gejala awal : kulit nyeri, hiperalgesia Gejala
umum : demam, malaise, nausea, anoreksia , Lake of pus kultur
pus : pustul steril .
6.
Psoriasis Eritroderma : Dapat disebabkan oleh pengobatan topikalyang terlalu kuat atau oleh penyakitnya sendiri yang meluas. Lesi
yang khas tidak tampak lagi karena terdapat eritema dan skuama
universal menebal. Kulitnya mengelupas sehingga terjadi
gangguan elektrolit, ekskresi, termoregulasi)
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
3/38
3 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Histopatologi
Epidermis:
1. hiperkeratosis, parakeratosis (korneum masih ada inti), akantosis
(penebalan stratum spinosum)
2. Abses Munro (stratum spinosum terdapat kelompok leukosit)
3. Stratum granulosum menipis
4. Mikropustul KogojDermis:
1. Papilomatosis
2. Vasodilatasi kapiler
3. Infiltrat dermis
Diagnosis Banding
1. Dermatofitosis : Tinea skuama tidak tebal
2. Dermatitis Seboroik skuama berminyak dan kekuningan
3. Sifilis sekunder psoriasiformis ada papul dan eritema tanpa
skuama
TALAK (Tata Laksana)
Topikal:
1. Preparat tar ; 3-5% . Untuk pengelupasan kulit normal
kembali, efek antiradang
2.
Antralin/ ditranol 0,2-0,8% ; kekurangannya bisa mewarnai
kulit dan pakaian, Lama pemakaian ¼ -1/2 jam sehari mencegah
iritasi. Penyembuhan dalam 3 minggu.
3. Kortikosteroid . Pada scalp , muka, dan daerah lipatan pake
krim , kalo di tempat lain pake salep. Pakai KS yang potensi sedangbaru ke berat.
4.
Fototerapi ; bisa menyebabkan karsinogenik.
- PUVA
- Metode Goeckerman ( UVB+tar)
- Metode Ingram ( UVB + antralin)
- solarium ( kombinasi UVA+UVB)
5. Calsipotriol ; sintetik dari vit.D berupa salap atau krim 50mg/g.
Efeknya antiploriferasi.
Sistemik: Kalo kambuh nya terus-terusan dan berat ; udah
eritroderm.
1.
Kortikosteroid utk pso pustular, pso rekalsitran.
2.
Metotreksat utk pso pustular, pso artritis, pso eritroderm.
Imunosupresifnya lebih berat . Misal : hepatotoksik, hematotoksik,
nefrotoksik .
4. Levodopa
5. DDS
6. Etretinat utk pso rekalsitran
7. Siklosporin ; paling aman.
8.
Fotokemoterapi ( UVA+ Methoxalen) oral 2 jam sebelum
penyinaran)
Pencatatan PASI (Psoriasis Area Severity Index)
-
Untuk menentukan pengobatan dan prognosis.
- Diukur 4 bagian tubuh: kepala (h), ekstremitas atas (u), badan (t),
ekstremitas bawah (l) & masing2 disesuaikan dengan presentasi
luas lesi & diberi simbol A.
- Setiap bagian lesi yang dilihat adanya eritema (E), infiltrasi (I),
deskuamasi (D) yang diukur dengan skala 0-4.
PITRIASIS ROSEA
Definisi : Penyakit kulit sub akut (
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
4/38
4 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Etiologi : Belum diketahui. Ada yang mengemukakan hipotesis bahwa
penyebabnya itu virus. Penyakit ini merupakan penyakit swasima
(self limiting disease) ; sembuh sendiri dalam waktu 3-8 minggu.
Gambaran klinis
- Gejala prodromal ± ( ga enak badan waktu kena flu).
- Lesi awal Herald patch (lesi induk/lesi awal muncul) di badan atau
lengan atas, ø 2-6 cm.
-
lamanya beberapa hari sampai minggu.- 4 – 10 hari setelah lesi permulaan muncul gambaran mirip dgn
lesi permulaan ø lebih kecil. Lesi tersusun sejajar dg garis lipatan
kulit sehingga pada punggung gambarannya menyerupai pohon
cemara terbalik.
-
Predileksi : Badan, lengan atas bgn proksimal dan paha atas.
(kayak baju renang jaman dulu )
-
Variasi klinis : bentuk papul, vesikel dan urtika sering pada
anak-anak
Diagnosis Banding
Gambaran klinis pada Pitriasis Rosea mirip dengan Tinea Korporiskarena terdapat eritema dan skuama dipinggir dan bentuknya anular.
Bedanya itu kalo Tinea Korporis lebih gatal, terus skuamanya kasar.
Terapi
-
Pengobatan bersifat simptomatik untuk gatal-gatal dapat
diberikan sedativa
-
Obat topikal dapat diberikan bedak asam salisilat yang dibubuhi
mentol ½-1%.
- Boleh dikasi kortikosteroid karena belum tau secara jelas
penyebabnya.
ERITRODERMA
Semua penyakit kulit bisa menjadi eritroderma
Definisi : Kelainan kulit berupa eritema di seluruh/ hampir seluruh
tubuh / universalis (90-100%) disertai skuama . Yang harus ada itu
eritema , sedangkan skuama tidak selalu ada.
Sinonim : Dermatiitis eksfoliativa(pengelupasan), Eritroderma
eksfoliativa
Epidemiologi : Semua gol usia dewasa >> (40 th), ♂ 2 – 3 x >> ♀
Patofisiologi
Patofis untuk eritroderma belum jelas yang dapat diketahui adalahakibat suatu agent dalam tubuh bereaksi berupa pelebaran
pembuluh darah universal aliran darah ke kulit meningkat
kehilangan panas bertambah pasien merasa dingin dan menggigil.
Etiologi
-
Akibat perluasan penyakit kulit
Yang sering terjadi adalah akibat psoriasis dapat pula karena
dermatits seboroik.
- Akibat penyakit sistemik termsuk keganasan
- Akibat alergi obat scr sistemik / topikal
Gejala : Gatal & panas, malaise, kedinginan
Gambaran klinis :
- Bervariasi, dapat akut/ kronis tergantung etiologi
-
eritema difus di seluruh/ hampir slrh tubuh ,
- Skuama halus / kasar (timbul bersama dg eritema/ pd proses
penyembuhan)
- Akibat alergi obat sistemik awitan akut, sistemik : gangg.
termoregulasi, ggn keseimbangan cairan & elektrolit .
- Kehilangan skuama dapat mencapai 9gr/m2 atau lebih sehari
sehingga menyebabkan kehilangan protein Hipoproteinemia.
-
Pada keganasan (Sindrom. Sezary)
Penyakit ini termasuk limfoma, ada yang berpendapat
merupakan stadium dini mikosis fungoides. Ini diduga berhubungan
dengan infeksi virus HTLV-V dan dimasukkan ke dalam CTCL
(Cutaneus T-Cell Lymphoma) .
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
5/38
5 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Ditandai dengan eritema universal disertai skuama dan gatal
yang sangaaat . Juga didapati pada sirkulasi darah, limfadenopati,
hepatosplenomegali, alopesia, hiperpigmentasi, hiperkeratosis
palmaris dan plantaris, serta kuku yang distrofik.
Penatalaksanaan
a.
Rawat inap ; Pengobatan tergantung etiologi
- Koreksi ggn keseimbangan cairan dan elektrolit, termoregulasi,
hipoproteinemiab. Topikal : Emolien / lanolin dlm bentuk ointment
c. Sistemik
Bukan psoriasis : KS Sistemik 40 – 80 mg / hr
Tdk respon dg KS : MTX 2,5 – 7,5 mg/ 12 jam, 3x/mgg
Antihistamin kurangi gatal
DERMATITIS SEBOROIK
Definisi : Kelainan kulit yang didasari faktor konstitusi (status
seboroik yang diturunkan) dan tempat predileksi di area seboroik.
Bayi, usia 18-40, Pria >wanita
Etiopatogenesis : Keaktifan, kematangan glandula sebasea dan
adanya peran bakteri Pytirosporum Ovale(flora normal kulit
manusia). Produksi Pytirosporum Ovale meningkat masuk ke
epidermis aktivasi sel Limfosit T dan sel Langerhans Reaksi
inflamasi
Gambaran Klinis : Keluhan subyektif gatal bila berkeringat , lesi
berupa bercak eritematosa , disertai skuama pada tempat predileksi
yang berminyak dan berwarna kekuningan.
- DS ringan mengenai kulit kepala : skuam halus hingga kasar
(pitiriasis sika = ketombe, dandruff ), bentuk berminyak
(pitiriasis steatoides) disertai eritema dan krusta yang tebal.
- DS berat : Bercak berskuama , berminyak, eksudasi dan krusta
tebal.
- DS lebih berat lagi : Seluruh kepala tertutup krusta yang kotor dan
berbau .
Predileksi : kepala, supraorbita, alis, nasolabial, Liang telinga dan
sekitar telinga, sternal, areola mamae, inframamae, umbilikus,
interskapula, inguinal, anogenital
Dermatitis seboroik generalisata pada bayi disebabkan hormon yang
dibawa oleh ibu yaitu Penyakit leiner
Pengobatan Sistemik-
Kortikosteroid , prednison 20-30 mg sehari .
- Isotretinoin mengurangi aktivitas gland.sebasea . Dosis 0,1-0,3
mg/kgBB/hari
- ketokonazol 200 mg/hari : jika pada sediaan langsung terdapat
banyak P.ovale
Pengobatan topikal
-
Pitiriasis sika dan oleosa : selenium sulfida (selsun) , seminggu 2-3
kali scalp dikeramasi selama 5-15 menit.
-
Jika skuama dan krusta : emollien misal krim urea 10%- Ter ; likuor karbonas 2-5%
- Resorsin 1-3%
- Sulfur praesipitatum 4-20% dapat digabung dengan asam salisilat
3-6%
- Kortikosteroid : krim hidrokortison 2 1/2% .
-
Krim ketokonazol 2% : jika pada sediaan langsung terdapat
banyak P.ovale
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
6/38
6 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KULIT
Intermezzo kuliah faal I
Hubungan kulit dengan sistem tubuh tidak lepas dari saraf dan
endokrin sebagai pengatur utama yang berhubungan dengan sistem lain
(kardiovaskular, sirkulasi, respirasi, pencernaan). Seluruh tubuh melakukan
homeostasis yaitu pengaturan oleh internal (SSP) yang berhubungan dengan
penerimaan rangsang yang terjadi dari luar, jadi kulit kita melakukan banyak
adaptasi terhadap lingkungan.
Ini yang dibahas
Perubahan lingkungan mempengaruhi kesehatan kita. Kulit kita
mendeteksi datangnya stimulus: raba, panas, dingin, komunikasi sosioseksual;
kulit berperan dalam pengaturan suhu tubuh, dan aktivitas biokimia yangberhubungan dengan sintesis vit D.
Fungsi: Kulit berusaha melindungi tubuh kita dengan mencegah
hilangnya cairan, penetrasi radiasi dan mengurangi syok mekanik. Ketika ada
pengaruh dari luar maka kulitlah yang pertama kali berespon, misalnya
pathogen atau bakteri yang pasti
berhubungan dengan imun.
Struktur: Epidermis,
dermis, dan hypodermis.
Hipodermis yang terdiri
dari jaringan adiposa, berperan
sebagai penyimpan panas dan
shock absorber (menyerap syok
yang diberikan lingkungan). Dermis berperan dalam mempertahankan tonus
dan struktur kulit kita. Pada usia muda kulit masih kencang dan elastis yang
dipengaruhi kualitas serabut kolagen dan elastin. Semakin usia bertambah,
kualitas kolagen dan elastin menurun, maka penampakan struktur dari kulit
pun berubah. Jadi permukaan dermis mengalami degenerasi secara progresif,
sehingga kehilangan elastisitas dan timbul keriput.
Di dermis terdapat jaringan lemak, kelenjar keringat, folikel rambut,
sel makrofag, sel mast, dan fibroblast, juga melanosit yang berhubungan
dengan pengaruh matahari dengan kulit kita.
Pengaruh lingkungan itu banyak, misalnya perubahan suhu diterima
oleh reseptor yang ada di kulit berupa ujung saraf bebas tipe 3 (reseptor
dingin) dan tipe 4 (panas) yang terdapat diepidermis. Mereka akan menerima
rangsang sebagaimana kita punya fotoreseptor, kemoreseptor, baroreseptor;
semua merubah rangsang yang dia terima menjadi bentuk satu saja yang bisa
dihantarkan oleh saraf aferen yaitu bentuk listrik (impuls). Ketika direseptor,
semua perubahan yang ada diterima (bertingkat) tetapi untuk impuls
sistemnya all or none untuk dihasilkan potensial aksi, jadi yang bertingkat tadi
harus mencapai ambang letup baru bisa dihantarkan berupa impuls, yang
kekuatan penghantarannya oleh sensori impuls tersebut, intensitas dan
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
7/38
7 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
durasinya tergantung rangsang yang ada.
Misalnya datang stimulus kepada kita dengan amplitudo cubitan, akan
berbeda dengan stimulus yang lebih kuat. Untuk gambar yang atas, dengan
amplitudo dan durasinya sekian akan menghasilkan potensial membran
tertentu, sehingga neurotransmitter yang dilepas diujung akson sesuai
dengan rangsangan diawal. Semakin besar amplitudo (kekuatannya) dan
semakin lama durasi, akan mempengaruhi neurotransmitter yang akan
dilepaskan, maka kita bisa mempersepsikan “oh ini sedikit sakit/ ini sakit
sekali”; semua itu diotak kita hanya berapa jumlah neurotransmitter yang
dilepaskan.
Gatal lebih ke serabut saraf nyeri. Nyeri, ada nyeri cepat (Aδ) dan
lambat (Aβ).
Nyeri alih yaitu nyeri pada organ di dalam (visceral) tetapi kita
merasakannya sepertinya ada dipermukaan kulit. Misalnya ketika nyeri di
jantung maka menjalarnya seolah-olah ada dilengan kita. Itu bisa terjadi
karena jalur asendennya untuk naik ke korteks serebri, maka semuanya akan
melalui medulla spinalis, disana terjadi pelenyapan, jadi seolah-olah karena
dia dari kulit dan stimulus yang tidak umum yaitu misalnya dari organ dalam,
mereka mempunyai satu tempat yang sama untuk dihantarkan ke asenden,
jadi rasanya seolah-olah dari tempat yang sama tersebut di kulit.
Kulit untuk percobaan in vivo, kita bisa mencoba kemampuan absorbsi
dari kulit , bagaimana pengaruh dari obat tertentu di kulit seperti apa,
misalnya proses vasokonstriksi, vasodilatasi, atau berkeringat. In vitro dengan
epidermis bisa dilihat hasilnya seperti apa.
Barrier: Untuk permeabilitas pada daerah yang yang satu berbeda
dengan daerah yang lain, hal itu berhubungan dengan kandungan lipidnya
menjadi isolator ketika terjadi misalnya rangsangan tertentu dari luar kulit,
jadi bukan karena ketebalan stratum korneum.
Kulit sebagai barrier dipengaruhi:
Usia (ingat cerita tentang keriput-kan?)
Kondisi lingkungan: AC, tanah
Trauma fisik
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
8/38
8 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Peningkatan permeabilitas tertentu akibat agen tertentu
Untuk fungsi mekanik , meskipun epidermis dan lemak subkutan
penting dalam fungsi proteksi tetapi untuk fungsi mekanik kulit sangat
tergantung dari dermisnya, dia sangat elastis, yang tonusnya dipertahankan
kolagen didalamnya.
Komunikasi sosiokultural: Kita tahu kulit bisa mempengaruhi
komunitas kita, misalnya kulit yang tidak ber-make up dengan kulit yang ber-
make up. “Kok pucat banget sih?”, ternyata dia memang terbiasa dengan
tampilan seperti itu. Kalau dibinatang ada pheromone, ketika dihasilkan maka
lawan jenisnya bisa menghidu pheromone yang ada dan berespon terhadap
pheromone yang dikeluarkan; sedangkan di manusia pada axilla pria,
sehingga pria bila dihidu akan lebih kuat baunya dibanding wanita, misalnya
cologne.
Pengaruh lingkungan: Matahari merupakan salah satu faktor yang ada
dalam lingkungan sekitar kita yang mempengaruhi kulit. Faktor lain: panas,
dingin, kuman, jamur. Jadi selama kulit itu intake berarti kulit masih memilikilapisan yang melindungi dan juga ketika mikroba baik ada malah yang buruk
dihalangi. Kalau kita berbicara tentang matahari, kita melihat pengaruh
lingkungan tersebut ada yang baik dan buruk, jadi kita bisa melihat matahari
dari sisi baiknya penting untuk sintesis vit D yang berhubungan dengan
pengaturan kalsium di tubuh, tentu saja kita harus mengatur berapa
kebutuhan rangsangan dari radiasi sinar matahari yang dibutuhkan, ketika
berlebihan efeknya merusak. Kita tahu matahari sinarnya memiliki panjang
gelombang berbeda-beda, walau jauh dari bumi tetapi radiasinya bisa
menembus dan mencapai kita. Spektrum sinar matahari yang bisa dilihat
(visible light ) yaitu mejikuhibiu, panjang gelombangnya dari 400-720 nm dan
tidak menimbulkan kerusakan. Kalau kurang dari itu, maka ada namanya
UVA-1, UVA-2, UVB, UVC. Sinar matahari yang umum menyebabkan eritem.
Yang lebih berbahaya yaitu sinar merah. Semakin pendek panjang
gelombang, kekuatan menembus itu semakin kuat. Infrared dari 1300-1700
nm, 40% mencapai bumi dan berpengaruh terhadap proses penuaan oleh
sinar matahari ( photo aging). Hal yang mendasari proses penuaan yaitu teori
radikal bebas. Infrared digabung dengan UVB, menyebabkan kerusakan dan
mengakibatkan tumor karena merangsang proses pembelahan di sel
epidermis secara tidak teratur. Epidermis punya masa hidup selama 28 hari,
jadi butuh perbaikan dari sel yang masih baik membelah, sesuai dengan
kebutuhan. Di tubuh ada apoptosis, yaitu kematian yang di atur; misalnya jika
tidak ada, maka gigi akan panjang, jadi sulit berbicara; jika tidak ada
apoptosis, kalau terjadi perangsangan dari sinar UV, maka epidermis
membelah tidak teratur.
Panjang gelombang UVA (blacklight ) 315-400 nm. UVB (medium
wave) paling banyak mencapai bumi tetapi kekuatannya lemah yaitu 1:1000,
dia bisa masuk ke dalam dermis menyebabkan kerusakan pada dermis
sehingga proses penuaan dipercepat, menyebabkan reaksi fotosensitivitas
tersebut juga berperan dalam proses keganasan dikulit. Kerusakan kulit yang
ditimbulkan UVB berupa luka bakar (sun burn), kelainan pra-kanker dan
keganasan. Ketika lapisan ozon yang ada di atmosfir bisa mengabsorbsi
hingga 90% dari segmen UVB yaitu terutama panjang gelombang 290-300
nm. Yang berbahaya adalah saat ini terjadi penurunan atau kerusakan dari
lapisan ozon, sehingga absorbsi oleh ozon tersebut semakin menurun, artinya
jumlah UVB yang merupakan sinar terkuat itu bisa mencapai bumi dan bisa
mengakibatkan kerusakan yang lebih tinggi. Sebenarnya kita tidak boleh
terpapar matahari terlalu lama. Sama dengan UVC (short wave), apabila
terjadi kebocoran ozon, maka bisa mencapai bumi dan dia sangat
membahayakan untuk manusia. UVC menghasilkan radikal bebas intrasel
sehingga mempercepat proses kerusakan dan penuaan dari kulit.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
9/38
9 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Melanosit: Pigmen melanin memiliki efek protektif terhadap
kerusakan kulit yang diakibatkan oleh UV yang berlebihan. Perbedaan warna
kulit terutama ditentukan oleh aktifitas cahaya, jadi untuk daerah tertentu
pembentukan melaninnya lebih banyak, misalnya pada wajah lebih putih dari
pada tempat yang lain yang pembentukan pigmennya lebih sedikit. Untuk
kulit yang warnanya lebih gelap, dia memiliki melanosom yang mengandung
melanin lebih banyak, jumlah yang lebih banyak ini pada area ini tergantung
dari terpaparnya dengan matahari, semakin terpapar makan warnanyasemakin gelap.
Melanogenesis: Untuk kulit gelap, degradasinya lebih lambat, sehingga
warnanya lebih gelap; tetapi kulit terang, degradasinya lebih cepat dan
menyebar, akhirnya tampak dari luar lebih terang. Kekuatan untuk melawan
UV lebih kuat kulit gelap dibanding kulit terang. Secara genetik, orang-orang
berkulit hitam dengan orang-orang bule ketika dipaparkan dengan matahari,
maka risiko terjadi keganasan lebih kepada orang yang bule. Saat
premelanosom ini sintesisnya, kalau sudah sintesis melanin di awal lalu
melanosomnya disekresikan.
Tirosinase adalah enzim yang
diaktifkan oleh sinar UV. Tirosinase
disintesis didalam RE kasar, terakumulasi
di apparatus Golgi untuk membentuk
melanosom. Asam amino tirosin itu
ditransportasi kedalam melanosom. Enzim
tirosinase mengubah tirosin menjadi
melanin melalui reaksi 3,4-
dihydroxyphenylalanine dan dopaquinone. Jadi sinar UV juga ada manfaatnya.
Sinar UV ternyata
membantu mengubah
kolesterol yang
tersimpan dikulit untuk
menjadi vit D. Jadi ketika
pagi hari kita berjemur
selama 5 menit, kita
sudah bisa mendapatkan
400 unit vit D. Diet sama
UV dan kulit sama UV,
sama-sama menghasilkan
kolekalsiferol (D3). Di
hati dirubah menjadi 25
hidroksilase. Nanti
diginjal di ubah menjadi
kalsidiol dan kalsitriol,
sampai nanti ke organ target, baik intenstine untuk di absorpsi dan di tulang
untuk di resorpsi yang membutuhkan hormone steroid. Jadi pengaturan
kalsium ditubuh kita untuk menjaga kulit yang ada di cairan ektraseluler
untuk tetap dalam keadaan stabil tergantung apa yang kita makan.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
10/38
10 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Yang di ektraseluler juga
mempengaruhi dan dipengaruhi
yang ada di tulang dan oleh
ginjal, sehingga kebutuhan sel
sesuai dengan kebutuhannya
bisa dipenuhi. Jadi tidak bisa
misalnya, usus ingin
berkontraksi, namun kandungankalsiumnya tidak cukup, terus
didiamkan saja, pasti akan
terjadi resorpsi (pengambilan
kembali dari tulang) kalau tidak
didapatkan dari nutrisi. Apa yang
kita makan dengan bantuan
kulit, masuk vit D3
mempengaruhi pengaturan
kalsium didalam tubuh yang hal ini dipengaruhi juga oleh PTH (paratiroid
hormone) untuk penyerapan ditubulus ginjal (dibuang/ disimpan). Kalaudisimpan berarti disimpan ke tulang.
Untuk hitungannya, bahwa paparan sinar matahari itu sebesar satu
satuan minimal erythermal dose (MED) yaitu mulai munculnya kemerahan
ringan dikulit sudah dapat meningkatkan konsentrasi vit D yang setara
dengan suplemen 10000-20000 IU. Di Jakarta intensitas terbesarnya
mencapai puncaknya sekitar jam 11.00-13.00 WIB. Yang baik untuk paparan
di wajah dan lengan pada jam 9, kita hanya butuh sekitar 25 menit saja, sudah
bisa menghasilkan vit D sebesar 2700 IU. Kalau kita tidak ingin defisiensi vit
D, kita bisa memaparkan diri kita dengan sinar matahari sekitar 15-30 menit,
2-3 kali/minggu atau 2 jam/minggu. Vit D yang dihasilkan dari pemaparan
sinar matahari tadi, berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium
sehingga kita bisa terhindar/ mencegah penyakit misalnya osteoporosis.
Suhu lingkungan: Homeostasis mempertahankan suhu inti dalam
relatif konstan. Hanya 20% energi yang kita pakai, sisanya kita lepas, sehingga
lebih dari 50% dibentuk menjadi kalor dan harus dilepas kelingkungan.
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur di luar jika
temperaturnya berubah menjadi lebih panas maka itu tidak lebih dari 20%
dibandingan keadaan normal tubuh kita. Kalau berubah menjadi dingin maka
itu tidak lebih dari 35% dari keadaan normal tubuh kita. Jadi kalau pakai AC,
kondisi normal tubuh kita misalnya 38°C, berapa 35%-nya? Jadi sekitar 20°C(hitungannya Bu Ratna). Suhu lingkungan diubah menjadi suhu 20°C masih
bisa diterima, tetapi kalau diubah menjadi 15°C maka kita akan menggigil.
Ketika suhu yang berubah dilingkungan itu sama dengan apa yang kita lepas,
maka kita tidak perlu mengaktifkan lagi untuk pengaturan kalor dan memakai
energi, jadi terjadi balance antara energi yang mau kita lepas dari tubuh. Tadi,untuk mempertahankan suhu 38°C, kita tidak perlu tambah makan/ tambah
energi, kita hanya melepas kalor saja pada suhu 24°C atau 25°C dan nyaman
bagi kita. Tetapi kalau kurang dari itu, misalnya kurang dari 35% yaitu 15-
5°C, maka kita harus meningkatkan penggunaan energi yang ada ditubuh kita
dengan memakai lemak ditubuh bila kita tidak makan.
Tabel 1. Pengaruh Temperatur Pada TubuhManusia (Sumber : Tjitro, 2004)
Temperatur Keterangan
±490C Dapat tahan sekitar 1 jam tetapi jauhdiatas tingkat kemampuan fisik dan
mental
±300C Aktifitas mental dan daya tangkapmulai menurun dan cenderung untukmembuat kesalahan dalam bekerja danmenimbulkan kelelahan fisik
±240C Kondisi optimum
±100C Kelelahan fisik yang ekstrem mulaimuncul
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
11/38
11 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Kalau suhu yang panas terjadi peningkatan, kalau lebih dari 20%
maka kita tidak bisa mengeluarkan panas yang ada dalam tubuh kita dan
akhirnya kita akan meningkatkan suhu tubuh kita karena panas yang
seharusnya kita lepas dari tubuh kita berubah menjadi suhu inti kita, maka
kerja dari enzim bisa terganggu.
Jadi kita bisa tahu suhu inti panas tubuh kita tergantung dari suhu
yang masuk dari lingkungan dan suhu yang keluar kelingkungan
kita. Pemasukan panas dari lingkungan juga dari internal tubuh kita, tanpa
melakukan apa-apa (istirahat) di basal metabolisme kita sudah menjaga kalor.
Saat kita makan daging dengan saat kita makan lemak dengan saat kita
setelah makan karbohidrat,intake makanan berbeda-beda, kalor yang
dihasilkan pun berbeda-beda. Kontraksi otot membangun tubuh kita dalam
jumlah yang cukup besar. Kita bisa melepas panas kelingkungan berdasarkan
radiasi, konduksi, evaporasi, respirasi, diuresis/ defekasi. Ini adalah pekerjaan
dokter spesialis okupasi dengan
melihat pengawasan kesehatan lingkungan kerja, misalnya pegawai pria pada
pabrik cat dengan suhu gentongnya sangat panas. Testis diletakkan di luar
tubuh agar suhunya lebih rendah dibanding suhu inti.
Heat exchaustion yaitu merasa kondisi lelah karena panas, jadi karena
kita terkena lingkungan panas selama beberapa jam sehingga banyak cairan
tubuh kita yang hilang karena berkeringat, tekanan darah menjadi rendah dan
kadang pingsan. Kecemasan meningkat, kulit pucat dan dingin, dan linglung.
Heat stroke keadaan bersifat fatal kalau terpapar panas yang sangat
lama tetapi kondisinya tidak bisa berkeringat karena panas tidak bisa dilepas
keluar tubuhnya, nantinya bisa vertigo, tekanan darah dan denyut jantung
meningkat, bahkan suhu tubuh bisa lebih dari 40°C.
SUHU INTI
PANAS TUBUH
TOTAL
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
PENGELUARANPANAS
PEMASUKANPANAS
PEMBENTUKAN PANASINTERNAL
Radiasi&konduksiEvaporasi
RespirasiDiuressis/defekasi
Proses metabolisme basalIntake makananKontraksi otot
Cara pencegahan tekanan panas dapat dilakukandengan berbagai cara antara lain (Pengawasan
K3 lingkungan, Departemen tenaga kerja dantransmigrasi R.I.) :
1. Memperbaiki aliran udara atausistem ventilasi yang lebihsempurna.
2. Mereduksi tekanan panasdilingkungan kerja yang ada sumberpanasnya, sehingga diperolehefisiensi kerja yang baik.
3. Penerapan teknologi pengendalian
untuk menurunkan suhu basahdibawah nilai ambang batas.
Beberapa faktor yang mempengaruhiterjadinya proses penuaan dini
(premature aging) • Faktor yang berhubungan dengan UV, radiasi sinar X, polusi
udara yang berasal dari mobil, dari pabrik, freon, asaprokok, bahan kimia eksogen dan endogen, serta makanantinggi karbohidrat dan kalori.
• Faktor penyebab terjadinya kekeringan misalnya : caraperawatan kulit yang salah, kosmetik yang tidak sesuai.
Kelembapan udara yang rendah, ruang ber AC, kipas angin,suhu dingin dan panas akan mempercepat penguapan air darikulit, sehingga menyebabkan kulit menjadi kering.
• Pengaruh sinar matahari yang menahun/kronik dapatmenyebabkan kerusakan kulit akibat efek fotobiologik sinarUV yang menghasilkan radikal bebas; akan menimbulkankerusakan protein dan asam amino yang merupakan strukturutama kolagen dan elastin, kerusakan pembuluh darah kulitdan menimbulkan kelainan pigmentasi kulit.
• Faktor-faktor lain, yaitu gizi buruk, penyakit menahun,minuman keras, kopi berlebihan, stres, dll. UV-A (UltraViolet A), dapat menyebabkan melanoma, dan menyebabkanpenuaan dini (premature aging).
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
12/38
12 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
NUTRISI UNTUK KESEHATAN KULIT
Setelah pusing-pusing dengan pembahasan mengenai kulit yang lumayan
banyak didepan, sekarang kita refreshing dikit dengan makan-makan,, tapi
makan-makan disini bukan buat peut ya,, trus buat siapa lagi klu bukan untukkulit yang kita banggakan ini...
*****
Kulit sangat menunjang untuk penampilan apalagi buat perempuan, dari kulit
kita dapat menebak bagaimana keadaan dalam tubuh orang tersebut seperti
kata peribahasa “Your skin is the fingerprint of what is going on inside your
body ”, kulitmu adalah cetakan dari apa yang terjadi dalam tubuhmu. Ya lebih
kurang gitulah maksudnya y.. Sehingga banyak orang yang berlomba-lomba
untuk merawat kulitnya agar selalu kelihatan segar baik dengan pemberian
suplemen, salon maupun dengan meningkatkan pasokan nutrisi untuk kulit.
Nah,, guys,, jika kita bicara tentang nutrien, maka kita tidak terlepas dari yang
namanya makanan apa saja yang bisa menjaga kesehatan kulit, dari dalam
tentunya.
Masih ingat kan, apa saja nutrien untuk kesehatan kulit itu, diantaranya :
Vitamin A ( dan β-Karoten)
Vitamin B ( Niasin, Riboflavin, Piridoksin, Biotin)
Vitamin C
Vitamin E
Selenium
Zinc
Asam lemak esensial
Serta air sebagai nutrien bagi kulit
Mari kita bahas satu persatu secara lebih detail
1. Vitamin A
Dimana aj toh sumber vitamin A itu ??
Vitamin A ini bisa kita dapatkan dari produk hewani maupun nabati. Kalo
dari produk hewani ini memiliki 3 bentuk aktif, yaitu retinol, retinal dan
asam retinoat. Jangan sampe kebalik ya...sedangkan untuk produk nabati
ada β-Karoten.
Udah bisa ditebak ya, ternyata vitamin A pada produk hewani (susu, hati,
minyak hati ikan/fish liver oil, telur, mentega) lebih banyak daripada
produk nabati (wortel, bayam, kentang, melon mangga, atau pada sayur-
sayuran yang berdaun hijau tua, buah warna kuning/jingga)
Emang apa sih fungsi vitamin A
- Retinal untuk penglihatan, memelihara kornea
-
Retinol untuk reproduksi dan pertumbuhan (pembentukan sperma,
tumbuh kembang janin & anak-anak)
-
Asam retinoat bisa dipakai untuk pengobatan jerawat
- β-Karoten antioksidan
β-Karoten ini dipecah oleh enzim tertentu yang akan membelah
menjadi retinal
- selain itu, vit. A ini juga berperan penting pada sintesis protein dan
diferensiasi sel yaitu dengan cara memelihara integritas jaringan
epitel
Nah, ketika ternyata asupan vit. A ini tidak mencukupi kebutuhan tubuh kita,
apakah kita akan amana-aman saja. Oh tidak, ternyata defisiensi vit. A ini
dapat menyebabkan beberapa penyakit, mau tau apa aj,
kebutaaan xerophthalmia,,, gimana tuh prosesnya....
soalnya pada orang yang mengalami kebutaan disana terjadi penurunan
jumlah pigmen untuk menangkap warna-warna, penurunan fungsi retina
untuk meregenerasi rodopsin dan penurunan kualitas air mata karena
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
13/38
13 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
penurunan retinol dan glikoprotein. Penurunan kualitas air mata mata
menjadi mudah keringkompensasi mata dengan keratinisasi
epitelxerophtalmia (kekeringan dan penebalan abnormal pada
konjungtiva dan kornea akibat devisiensi vit. A, Kamus Dorland)
rentan terhadap penyakit infeksi, seperti pneumonia, diare, campak ya
kalau sudah terjadi xerophtalmia maka akhirnya akan muncul bintik-
bintik putih (Bitot’s spot)mata mudah terkena infeksi
buta senja gangguan pembelahan sel keratinisasi mjd lambat kulit menjadi
kering dan kasar
trus gimana caranya y supaya vit. A tidak cepat habis dalam tubuh
kita.....subhanallah sekali teman”, ternyata hati juga menyimpan cadangan vit.
A sebanyak 90%. Makanya kalau mau kebutuhan vit. A selalu terpenuhi,
konsumsilah hati (boleh hati ayam, hati sapi dll), karena hati adalah sumber
vit. A.
Selain t apalagi yang mempengaruhi status vit. A seseorang ???? yaitu status
protein...kenapa ??
Seperti yang kita ketahui, protein berperan sebagai transporter, dan transpor
vit A dalam tubuh kita juga ditentukan oleh status protein dalam tubuh kita
yang berperan sebagai transporter vit. ini...gitu y
Kapan ya gejala defisiensi yang telah kita bahas di atas baru akan muncul, ya
yang pasti ketika cadangan vit. A dalam tubuh sudah habis...yah gawat donkzz
klu bgtu... pada dewasa akan timbul setelah 1-2 tahun, tapi pada anak-anak <
1 tahun... oh,, kok pada anak-anak gejalanya lebih cepat timbul,, ya karena
cadangan vit. A nya lebih cepat habis daripada orang dewasa....
Banyak juga ya pembahasan untuk vit. A ini, sebelum beranjak ke vitamin”
selanjutnya,, kita juga harus tau kapan vit. A ini dapat melebihi dari
kebtutuhan tubuh kita... eh ada juga ya,, ternyata ga’ Cuma kurang yang bisa
menyebabkan gejala, kelebihan juga ikut memberi efek pada tubuh kita.
Biasanya kelebihan asupan atau bahasa kerennya Intoksikasi terjadi pada
pola makan yang tidak seimbang, atau kelebihan asupan, baik itu konsumsi
makanan hewani, suplementasi vit. A, ataupun konsumsi β-Karoten. Gejala
yang mungkin terjadi : bisa osteoporosis ( ↑aktivitas osteoklas), teratogenik,
dan diskolorasi kulit.
Subhanallah ya, sungguh benar apa yang telah diajarkan oleh Islam y, memang
benar ternyata berlebih-lebihan itu g’ baik. Yang sedang-sedang saja...yooo
Baik sekarang kita harus lebih serius karena pembahasan kita masih banyak
loh,,
2. Vitamin B
Ya vit. B. Kalau tadi ada vit. A dan β-Karoten, sekarang kita akan kenalan
dengan vit. B dengan segala jenisnya terutama yang berhubungan dengan
kulit. Ada 8 macam vit. B
• vit. B1 - tiamin
• vit. B2 - riboflavin
• vit. B3 - niasin
• vit. B5 - asam pantotenat
• vit. B6 - piridoksin
• vit. B7 - biotin/vit. H
• vit. B9 - asam folat/vit. M
• vit. B12 - kobalamin
yang dikasih tanda merah sajalah yang akan kita bahas pada kesempatan
kali ini. Sebelumnya udah pada tau khan fungsi vit. B untuk apa >>> mari
kita ulang kembali
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
14/38
14 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
o dia itu untuk metabolisme tubuh dasar pemberian multi
vitamin pada orang sakit yang mengalami gangguan
metabolisme tubuh
o
koenzim pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
contoh : Niasin sebagai koenzim pada metabolisme NAD pada
reaksi pemecahan glukosa menjadi piruvat
o koenzim pada metabolisme asam amino
misal : Piridoksin sebagai koenzim pada PLP pada reaksi konversitriptofan menjadi niasin/serotoninasam amino esensial
karena baru dibentuk oleh tubuh oleh konversi triptofan
o sintesis DNA
seperti kerja enzim menghasilkan produk dengan adanya
koenzim yang menarik senyawa membentuk senyawa baru atau
menguraikan senyawa tertentu
let’s go....
a. Riboflavin (vit. B2)
Sebelumnya kita harus dulu apa bahan makanan yang mengandung vit. B2
- paling tinggi ada di hati dan daging sapi
- susu dan produk olahannya (yoghurt, keju)
-
sayuran berdaun hijau dan telur
max konsumsinya 0.6 mg/1kcal
jadi vit. B2 ini buat p j :
riboflavin penting untuk metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
dan juga sebagai antioksidan koenzim/robiflavin diubah menjadi flavin adenine dinukleotida (FAD)
dan flavin adenine mononukleotida (FMN) metabolisme
energi/transfer energi di mitokondria
klu defisiensi dia langsung kelihatan di kulit dan epitel, karena
pentingnya fungsi Riboflavin dalam metabolisme. Tapi tenang aj,
insyaAllah deff jarang terjadi karena saat ini vit. B2 sudah banyak
ditemukan . klupun terjadi deff, biasanya berhubungan dengan deff
nutrien lain artinya bukan hanya vit. B2 saja yang berkurang
gejala-gejala yang timbul pada deff. Vit. B2
glossitis peradangan lidah
cheilitis peradangan pada bibirdermatitis seboroik di lipatan nasolabial & kelopak mata
serta maserasi kulit genital
b. Niasin (vit. B3)
Niasin ini gampang banget ditemukan pada substansi yang bernama
NAD dan NADPH. Inget ga dimana? Ituloh, siklus krebs yang penting untuk
memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Apa aja sih tanda2
defisiensinya? Biasanya tuh ada pellagra (3D: demesia, diare, dan dermatitis),
casal‟s necklace (ada lingkaran hitam di sekitar leher) dan angular stomatitis.
BM sumber : daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian utuh (whole
grain) atau gandum yang masih ada kulitnya, jamur kentang, tomat. Tapi
niasin ini g’ bakalan ditemukan di susu. G’ pa-pa lah yaw. Konsumsinya
cukup 4,4 mg mg/kcal
Fungsinya : Koenzim NAD dan NADP,, ingat kan dmn ?? siklus krebs
Niasin dapat dikonversi dari triptofan dengan bantuan piridoksin (60 mg
triptofan=1 mg niasin)
Dia relatif tahan panas dan tidak mudah hilang saat penyimpanan dan
pemasakan/kandungannya masih ada
Tanda deff : Pellagra (3D : demensia, diare, dermatitis)
Pellagra-like syndrome : bukan murni deff. Niasin tapi akibat gangguan
metabolisme triptofan sehingga tidak terbentuk Niasin
c. Piridoksin (Vit. B6)
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
15/38
15 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Sumber : daging, ikan, unggas, kentang, pisang (yang tidak digoreng), tomat
(tp klo tomat dalam sup tu vit. B6 sudah berkurang). Bioavailabilitas dari
produk hewani lebih baik, Piridoksin tidak tahan panas. Fungsinya :
• Sbg koenzim PLP pada metabolisme as. Amino
berperan pada konversi triptofan menjadi niasin atau serotonin
•
Defisiensi Piridoksin : akumulasi senyawa produk metabolismetriptofan di otak depresi, abnormalitas gelombang otak, kejang, lesi
kulit mirip deff. Riboflavin
• INH bersifat antagonis piridoksin (mengikat & meng-inaktivasi
piridoksin) pemberian INH membutuhkan suplementasi piridoksin
d. Biotin (vit. B7)
• Sebagai koenzim metabolisme energi, sintesis lemak, metabolisme as.
amino, glukoneogenesis
• Avidin terdapat pada putih telur tidak boleh dimakan dalam
keadaan mentah menghambat Absorpsi biotin
• Gejala defisiensi (jarang): ruam kulit, rambut rontok, gangguan
neurologis.
• Gejala deff. bisa terjadi pada pasien dengan TPN
• BM sumber: merata di banyak makanan hati, kuning telur, ikan,
kacang kedelai
3. Vitamin C
Ini udah umum banget lah ya… kalo kurang vitamin C tuh kalo
memang kita kurang suka makan buah-buahan. Kandungan yang banyak itu
ternyata di paprika warna kuning. Baru ada di jeruk, brokoli rebus,
stroberi, mangga, jus tomat, nanas, jambu, dan makanan lain yang bisa
disebutkan asal berwarna kuning. Kalo bisa konsumsilah buah2an secara
rutin karena vitamin C tidak bisa disimpan tubuh.
Akibatnya udah jelas banget yaitu sariawan. Kalau parah banget bisa disertai
copotnya gigi, gusi berdarah. Kemudian, ada anemia, petechiae (perdarahan
kecil2), dan hyperkeratosis folikular.
Fungsi:
•
Ko-faktor pembentukan kolagen (hidroksilasi prolin/lisin
hidroksiprolin/lisin)
Kekencangan tekstur kulit
• Antioksidan – mencegah kerusakan jaringan akibat stres oksidatif
• Meningkatkan absorpsi zat besi
Scurvy penyakit akibat deff asam askorbat (vit. C ) ditandai dengan
anemia, gusi seperti spons, kecenderungan perdarahan mukokutan serta
indurasi keras pada otot-otot tungkai dan betis. (Mas Dorland)
4. Vitamin E
Bentuk aktif vit. E tocopherol
Fungsinya buat apa ??? lebih banyak sebagai antioksidan untuk melawan
radikal bebas
Klo bicara tentang radikal bebas maka harus siap-siap dengan yang satu ini
Radikal bebas menyerang PUVA yang membrannya rusak perubahan
fungsi DNA/RNA, tidak ada protein tertentu tidak terbentuk kolagen +
asam amino ↓ fungsi berubah kerusakan dalam tubuh penuaan
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
16/38
16 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Wah g’ disangka-sangka ya, ternyata Cuma gara” radikal bebas kulit kita cepat
mengalami penuaan.. g’ mau kan,, makanya konsumsilah vit. E dalam jumlah
yang cukup untuk tubuh kita
G’ sampai disana doank guys, jika vit. E yang fungsinya sebagai stabilisasi
membran sel dan proteksi PUFA berkurang fungsi antioksidan ↓ + ↓ fungsi
anti inflamasi - jk ada paparan sinar UV – radikal bebas dengan mudah
merusak kulit bagian basal kulit sulit sulit berdegenerasi kulit kering
dan pecah-pecah kulit spt ni jg bs mjd tempat terjadinya infeksi,,,,,
naudzubillah
Gejala deff lainnya : anemia hemolitik, disfungsi neuromuskular, gangguan
penglihatan (terutama pada orang berdiet dengan obat menghambat lemak,
krn lemak sulit diserap suplementasi vit. ADEK)
Sebenarnya untk menghindari itu terjadi kita g’ harus susah-susah pakai obat
ini itu, insyaAllah dengan konsumsi yang pedas-pedas dapat meningkatkan
ambang tubuh sehingga radikal bebas dapat dihindari, dan yang lebih penting
lagi, bahan makanannya g’ mahal”, cabe adalah jawabannya... jadi jangun takutpedas lagi ya,,, tapi inget,,harus tetap dalm batas yang sewajarnya... ntar bisa
kepedasan tuh klu bnyk”... ada jus jambu untuk mencegah demam berdarah,
ad kiwi, dan bagi yang punya kelapangan rejeki stroberi boleh juga tuh....
Hufh...
BM sumber lainnya : minyak tumbuhan dan produk olahannya ex.
Margarin minyak goreng pengawet tidak cepat kering tidak cepat
teroksidasi
Kacang-kacangan, kuning telur, sayuran hijau
selesai sudah pembahasan kita mengenai vitamin,, sekarang kita beranjak ke
zinc dan selenium
5. Zinc/seng
• Berfungsi sebagai ko-faktor > 100 enzim
• Kadar tinggi di otot, tulang, kulit (20% total Zinc tubuh)
• Absorpsi 15-40%
• Absorpsi dihambat oleh fitat
• BM sumber: daging, kerang, kepiting, unggas, susu dan hasil olahnnya.
Kacang-kacangan dan whole grains
Defisiensi Zinc
• Dermatitis
• Infeksi sekunder
• Penyembuhan luka lama
• Rambut mudah rontok, kebotakan
• Kelainan kuku
Acrodermatitis Enteropathica
• Jarang
• Penyakit autosomal resesif
• Dermatitis sekitar orificium (hidung, mulut)
• Timbul setelah bayi disapih
• Gangguan absorpsi Zinc
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
17/38
17 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
6. Selenium
• Fungsi: antioksidan (komponen enzim glutation peroksidase)
bekerja tandem dengan vitamin E
• BM sumber: seafood, daging, sayur dan buah
sepertinya pembahasan g’ jauh beda dari slide dr. Witri...hhheee
Adverse Food Reaction
Bs lihat d slide jg y
Tandanya :
• Reaksi toksik
• Reaksi non-toksik
- alergi/ hipersensitivitas
- intoleransi
Alergi = intoleransi
Risiko tinggi:
• Bayi/anak-anak sistem imun belum terbentuk sempurna
• Riwayat atopi (+) pada keluarga
Alergi Makanan
Jenis alergen ada beberapa macam: udang – telur – susu – kacang – tepung
– protein
Untuk patogenesis nya sendiri antum semua insyaAllah sudah tau lah
yaw...kan ad pembahasan kita tentang alergi waktu DK ataupun temu pakar
bbrp waktu yg lalu...jd mungkin ana g’ bahas banyak” lg dsni....
Diatas udh ada tuh apa j jenis-jenis makanan sebagai alergen yang bisa
nyebabin alergi. Dengan hadirnya makanan yang g’ cocok buat tubuh kita direspon sistem imun terjadi inflamasi/radang eczema (kemerahan
pada kulit yang disertai pembengkakan, kering, nyeri, berisisik, dan mudah
berdarah).
Untuk melihat apakah seseorang alergi terhadap sesuatu dapat dilakukan
skin test injeksi antigen kedalam tubuh. Tapi test ini tidak selalu akurat
karena berbeda-bedanya kandungan pada setiap makanan...
Untuk diagnosis dan terapi serta pencegahan mungkin sudah cukup jelas pada
waktu kuliah.
InsyaAllah..
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
18/38
18 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
LUKA BAKAR
Yang harus diketahui :
- Pemahaman Fisiologi Cairan dan elektrolit,
- Infeksi Bedah,
- Pemeliharaan nutrisi,
- Pemantauan Kardiopulmonar, dan
- Perawatan terhadap Luka
Cara mendiagnosis :
1. Etiologi
Cairan panas (scald burn),
Api (flame burn),
Listrik (electrical burn),Sengatan matahari (sun burn),
Bahan kimia (chemical burn),
Dan Inhalation burn
2. Grade ( I, II dan III )
Grade I :
o Mengenai epidermis saja
o Contoh : Sun burn
o
Sembuh dalam 5-7 hari
o
Gejala : erythema & rasa nyeri / hypersensitivitas setempat
Grade II :
o
Mencapai kedalaman dermis
o
Contoh : flame burn, scald burn
o Sembuh dalam 2-3 minggu
o Gejala : bula dan nyeri
Grade III :
o Meliputi seluruh lapisan kedalaman kulit mungkin subcutis atau
organ yang lebih dalam
o Penyembuhan : pencangkokan (karena tidak ada epitel yang
tersisa)o
Gejala : nekrotik (menghitam) dan tidak terasa nyeri
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
19/38
19 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
3.
Surface (% yang terkena) % BSA
4. Lokasi (spesifik area) permukaan tubuh
Ex: scald burn gr. II, 8 % o/t bilateral thigh and knee joint
Perawatan sesuai tingkatan LB :
1. Mild (ringan)
pasien dapat berobat jalan / out patient
2. Moderate (sedang)
pasien dirawat / in patient
3.
Severe (berat)pasien harus masuk ICU/ burn unit
Prinsip penanganan luka :
1.
Hentikan infeksi
2. Serap cairan / eksudat
3. Hilangkan jaringan yang rusak/nekrotik
PENANGANAN LB :
1. Resusitasi :
o
Pernapasan (ETT)
Contoh : luka bakar inhalasi udem laring obstruksi jalan
napas (penanganan : ETT)
o
Cairan (infuse)
Resusitasi cairan yang dibutuhkan selama 24 jam I
Rumus Baxter :
% x BB x 4 ml A ml
- 8 jam I = ½ A ml
- 16 jam I = ½ A ml sisanya.
Anak-anak : Holiday – Zegar formula
2. Perawatan luka setempat
Escharotomi/Nekrotomi Dibuangi jaringan nekrotik
% = luas LB
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
20/38
20 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Debrisment
Biasanya dibius terlebih dahulu, kemudia dikelupasi kulitnya
sampai jaringan sehat (avaskular)
AB : antibiotic
Chamber O2
Pasien diberikan tindakan di tempat yang 100% O2 agar
mematikan bakteri anaerob
Grafting Pencangkokan kulit yang diambil dari kulit sehat pasien itu sendiri
3. Pemberian salep silver sulfadiazine
4.
Nutrisi yang cukup dan adekuat
5. Psikososial :
o Penyemangat hidup
Infeksi bakteri gram (+) / (-) setelah luka, bisa dari kulit yang rusak maupun
kontaminasi shock septik
Luka bakar di sendi harus diberikan penanganan khusus, jika tidak dapat
menimbulkan (late complication) kontraktur (penyatuan)
Luka listrik harus diperhatikan jalur masuk hingga keluar, untuk
mencurigai organ-organ yang dilewati arus tersebut (Hati-hati terjadi
multiple organ failure). Harus segera dilakukan penilaian terhadap fungsi
Jantung dan Ginjal
myofibrinolisis myofibrinuria obstruksi GGA)
Bula :
1-3 hari
(diberikan anti nyeri karena bula masih sebagai pelindung kulit
terhadap bakteri, tetapi jika ingin dipecah harus ditutup kembali di
tempat yang steril)
Lebih dari 3 hari
(harus diberikan antibiotic, bula sudah tidak berfungsi sebagai
pelindung tetapi sebagai sarang kuman)
Emergensi Luka Bakar :
- Mortalitas (mengganggu vitalitas )
- Morbiditas ( kecacatan )
Tujuan Penanganan :
- Menyelamatkan hidup
- Meminimalisasi cacat
SEGITIGA SAKTI
(cara menghitung resusitasi cairan)
Ket : tetesan makro = 3x tetesan mikro
Volume (ml)
Tetesan mikro
( /menit)Waktu (jam)
Volume = tetesan x
waktu
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
21/38
21 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
DERMATOFARMAKOLOGI
Obat untuk penyakit kulit terbagi menjadi 2 berdasarkan tujuan
pengobatannya, ada yang bersifat kausatif dan simptomatis. Kausatif berarti
obat bekerja untuk melaman agent penyebab sakit tersebut, contohnya adalah
obat anti-virus, anti-biotik, anti-jamur, dan anti-anti yang lain. Simptomatis
berarti obat yang bekerja untuk mengatasi gejala pada kulit yang menggangguorang tersebut, seperti gatal diberi obat anti-histamin.
Pengobatan penyakit kulit bervariasinya banyak ya teman,
maksudnya? Iya jadi karena setiap orang berbeda-beda euflorensi di kulitnya,
missal terdapat ulkus dengan pus di tengah, maka kita tidak dapat langsung
memberikan salep untuk ulkus tersebut, tetapi kita gunakan revanol untuk
membersihkan pus nya, baru seteah kering kita beri salep. Prinsipnya bila luka
basah kita tangani secara basah, dan luka kering kita tangani secara kering.
Mengapa? Karena obat membutuhkan keadaan tertentu untuk dapat masuk
menembus barrier kulit, seperti salep ngga bisa kan diberikan kepada lukayang masih basah…
Pembuatan obat topical memperhatikan beberapa factor, dilihat
secara empiris. Dari segi anatomi bisa dilihat apakah dibagiaan lipatan atau
dibagian yang sering kontak dengan lingkungan. Dari segi obatnya sendiri
dilihat dari farmakologinya, apakah obat tersebut lebih pas dalam bentuk
bedak, sale, atau lotio.
Prinsip dalam pembuatan ada 2, prinsip khusus dan umum.
Prinsip Umum
Status medis penderita. Kalau sedang keadaan shock atau coma kan
sulit diberikan obat per oral, jadi bisa dengan intravena.
Berikan kesempatan alam menyembuhkan penyakit . Secara fisiologis,
kulit kita memiliki pertahanan dan regenerasi sendiri, sehingga dapat
sembuh dengan sendirinya, tapi terkadang kita butuh obat untuk
membantu penyembuhan.
Segi fisiologis dan anatomi tubuh. Di lipatan? tempat terbuka?
Tebalnya kulit berpengaruh
Individu. Setiap individu berbeda penyakitnya. Bisa terjadi interaksi
obat bila individu mengalami penyakit lain
Kesederhanaan terapi. Obat nya tidak perlu banyak, diberi yang sesuai
kebutuhan saja Tingkat ekonomi. Macam-macam obat kan banyak tuh, dipilih lah yang
sesuai dengan kemampuan ekonomi pasien
Prinsip Khusus
Memilih vehikulum. Sesuai dengan kebutuhan tubuh, mau salep apa
lotio (distribusinya luas atau local), daerah liapatan atau terbuka?
Semakin akut penyakit, semakin rendah konsentrasi bahan aktif.
Kelainan produktif . Luka basah dengan obat basah, kering dengan
kering.
Perubahan obat topical sesuai tingkat perubahan penyakit.
Diagnosis penyakit yang benar dan edukasi pemberian obat kepada
pasien yang benar juga.
Sensitizer . Dilihat dari alergi pasien, apaah sensitive terhadap obat
tertentu atau tidak.
Obat yang kurang stabil . Setiap obat bisa sensitive terhadap factor
tertentu, seperti obat yang menjadi tidak aktif pada paparan sinar UV,
sehingga waktu penggunaan obat (missal malam hari) dan
vehikulumnya harus diperhatikan.
Macam Cara pengobatan
Topical
Sistemik . baik oral maupun injeksi. Injeksi bila membutuhkan reaksi
obat yang cepat.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
22/38
22 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Physical modalities. missal dengan laser. Untuk kasus-kasus
hiperkeratosis
Psikoterapi. Penyakit-penyakit tertentu disebabkan gangguan
psikologi, ex: psoriasis, neurodermatitis
MACAM OBAT BERGANTUNG EFEK OBAT YANG DIINGINKAN
1. Protetif Salep, pasta, pata pendingin, krim
2. Absorbsi bedak, bedak kocok
3. Mengeringakan Cairan, bedak kocok
4. Penetrasi yang baik dan
cepatSalep, krim, tintura
5. Melemaskan kulit kering salep, krim
6. Membersihkan lesi Cairan
7. Mendinginkan Cairan, bedak kocok
8. proteksi UV Bedak
9. Memanaskan Kompres tertutup
Obat topical masuk ke kulit melalui tiga tempat: 1. stratum Corneum, 2.folikel
sebasea, 3.saluran keringat
Kecepatan obat topical menimbulkan respon dipengaruhi oleh beberapa
factor, yaitu :
1.
Daerah penetrasi kulit . Seperti di muka daya serapnya di tangan
2.
Gradient konsentrasi. Semakin tinggi konentrasi, semakin cepatpenetrasi
3. Jadwal pemberian obat . Bergantung pada waktu paruh obat dalam
tubuh.
4. Zat pembawa/vehikulumnya. Apakah cepat meresap atau tidak.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
23/38
23 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Pemilihan vehikulum juga ngga sembarangan temaan. Selain dilihat dari
cocok tidaknya zat aktif dengan vehikullum, ia juga harus dicek apakah dapat
menembus lapisan kulit sampai stratum apa? Dan bagaimana pengeluaran zat
aktifnya, bertahap atau seperti apa…dengan begitu kita dapat mengetahui
menggunakan vehikulum apa yang tepat untuk dapat menembus lapisan kulit
tertentu.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
24/38
24 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Glukokortikoid
Anti-inflamasi, immunosupressor
Ada yang topicalHidrokortison, Triamsinolon, Mometason
Sistemik Hidrokortison, Triamsinolon, Dexametason
Mekanisme kerja:
1.
Apoptosis limfosit – biar ngga radang
2.
Menghambat kaskade arachidonat – biar eikosanoid yang dapat
memicu radang misalnya prostaglandin tidak terbentuk
3.
Menekan produksi sitokin – ngga manggil mediator-mediator yang
lain
4. Mempengaruhi sel mast. Kortikosteroid melindungi membrane sel
mast, tida mudah pecah.
5.
Anti-mitosis epidermis manusia – reaksi non spesifik imun dengan
mitosis epidermis yang cepat, nah si kortiko ini mengurangi kecepatan
mitosisnya
Pada kortikosteroid topical, banyak digunakan untuk penyakit kulit yang
inflamasi, umumnya pada muka dan aksila. Penggunaan steroid topical jangka
pendek dapat terjadi strie. Jangka panjangnya dapat terjadi katarak,
telangektasis, atrophy.
Kortkosteroid itu adalah hormone agonis pada tubuh, pemberiaan jangka
panjang akan mempengaruhi keadaan tubuh. Makanya kalau ingin
menghentikan kortikosteroid pemberian jangka panjang, harus dengan
perlahahan-lahan dikuranginya hingga benar-benar berhenti (tapering off ),
bila tidak dapat menyebabkan withdraw syndrome.
Kortikosteroid responsive pada dermatitis atopic, psoriasis genital dan
muka. Tetapi kurang responsive terhadp pemphigus, psoriasis tangan dan
kaki.
Efek samping.
Topicalkulit atrofi, acne steroid, purpura, hipopigmentasi, naiknya tekanan
intra-okuler, dermatitis kontak alergika
Sistemik menekan aksis hipofisis kelenjar adrenal, syndrome cushing, pada
anak dapat menghambat pertumbuhan karena mempengaruhi hormonal
Pemberian sistemik pada dermatitis kontak alergi. Untuk mengurangi
efek samping, dosis diberikkan tiap hari dan lakukan tapering off pada saatpenghentian obat.
TIDAK DIBERIKAN PADA PASIEN DENGAN HIPERSENSITIFITAS DENAN
KORTIKOSTEROID.
ANTI-PRURITUS
1. ANTIHISTAMIN PENGHAMBAT RESEPTOR H1
Jadi seperti yang sudah kita ketahui, gatal karena terlepasnya granul
histamine akibat rusaknya sel mast. Ketika granul–granul histamine keluar,
akan berikatan dengan reseptornya yaitu H1 dan H2. Di kulit terdapat keduareseptor itu, cuma yang lebih terlibat pada pruritus adalah H1. H2 banyak
terdapat pada tukak lambung. Selain prurits, histamine juga berperan dalam
urtikaria gigitan serangga, dan kaligata.
Kerja histamine adalah dengan memblok reseptor H1 dengan metode
competitive inhibitor. Efek samping dari antihistamin adalah rasa ngantuk,
Cuma itu yang golongan 1 generasi lama saja. Ada antihistamin golongan 1
generasi baru yang tidak menimbulkan rasa ngantuk. Perbedaan generasi
tersebut hanya ada struktur obatnya. Contohnya loratadin dan cetrizin, dia
bekerja lebih lama dan tidak menyebabkan ngantuk, hanya saja harganya
lebih mahal, hehe. Dalam pemilihan obat selain melihat bagus tidaknya obat,tetapi kita juga melihat keadaan social ekonomi pasien.
Masa kerja obat oral 30 menit- 1 jam. Antihistamin yang umum dipakai per
oral adalah klorfeniramin dan defehidramin.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
25/38
25 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
2. DOXEPIN
Pemberian obat ini via topical terutama untk penderita dermatitis atopic.
Mekanismenya masih dipertanyakan, Cuma diperkirakan antagonis dengan
reseptor H1 dan H2. Efek sampingnya rasa tertusu dan terbakar. Dapat
menyebabkan ngantuk juga dan antikoligernik.
3. PRAMOXINE
Yaitu anastesik local, menaikan ambang batas gatal. Menghilangkan prurituspada dermatozus eczematus ringan. Berbentuk krim, lotion dan gel. Efek
sampingnya yaitu rasa terbakar dan ditusuk-tusuk sementara.
KERATOLITIK
Untuk Hiperkeratosis
1.
Asam Salisilat
Mengandung 3-6 % keratolitik. Lebih dari 6% menyebabkan efek
kerusakan jaringan.
Mekanismenya adalah dengan melarutkan protein permukaan sel
yang akhirnya memicu deskuamasi atau pengelupasan keratin.
Efek samping menyebabkan alergi sehingga timbul utikaria, inflamasiakut, iritasi. Pada kadar yang tinggi menyebabkan ulserasi jaringan.
Pemakaian dosis asam salisilat PERLU DIPERHATIKAN, karena efek
destruktifnya. Bila pasien DM terluka sedikit saja bisa terjadi ulkus,
terlebih lagi bila diberikan obat ini.
2. Prophylene Glycol
Efeknya keratolitik pada kadar 40-70%.
Biasa digunakan polyethylene oklusi atau asam salisilat 6% untuk
pengobatan keratoderma (kapalan) palmar dan plantar, psoriasis
ANTIFUNGI
Sekarang kita mulai membahas fungsi yaa, semangaattt!!
Yap jadi obat anti-fungi itu ada yang topical dan ada yang oral.
1. Oral
a. Griseovulvin (dermatofit +, candida -)
- Mekanisme: menghambat sintesis dinding sel, sintesis asam
nukeat dan menghambat mitosis
- Lama kerja
Kulit kepala : 4-6 minggu
Tidak berambut : 3-4 minggu
Kuku tangan : 6 bulanKuku kaki : 8-18 bulan
- Efek samping : sakit kepala, mual, muntah, diare,
fotosensitivitas, neuritis perifer, bingung, leukopeni, proteinuria
- Terapi jangka perlu dilakukan evaluasi penting pada fungsi hati,
ginjal, dan hematopoetik karena obat ini toksik terhadap hati dan
ginjal
- Obat ini tidak cocok pada pasien porfiria atau gagal hati, atau
pernah reaksi hipersensitivitas
b. Derivat azol (dermatofit +, candida -)
-
Untuk mikosis sistemik- Mekanisme : menghambat pembentukan ergosterol, yaitu
komponen membrane penting membrane sel jamur
Ketokonazole
Kandidiasis mukokutan sistemik kronik, 1 dosis dewasa, 16
minggu bersih
Dermatofit pada kulit tak berambut 2-3 mg, telapak tangan
kaki 4-6 mg, rambut dan kuku membutuhkan waktu yang
lama
Efek samping : nausea, pruritus, ginekomastia, peningkatan
enzim hati
karena itu perlu dilakukan evaluasi rutin fungsihati
Flukonazol
Oral, masa paruh 30 jam
Kandidiasis mukokutan: 100 mg DD
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
26/38
26 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Dermatofitofit: selang sehari
Itrakonazol
Masa paruhnya panjang, setelah stop terapi bisa sampai 28
hari *beda tipis sama ramadhan*
Cocok untuk onkomikosis (tinea pada kuku) dengan dosis
200 mg 1 kali DD selama 3 minggu
Sering terjadi gagal jantung, tidak dianjurkan pada pasien
gangguan ventrikel Evaluasi fungsi hati jangan lupa, oke?
Ada kontraindikasinya nih si azol ini:
azol dengan midazolam /triazolam berpotensi efek hipnotik
sedative (tidur lebih panjang karena metabolism midazolam
dihambat)
azol dengan HMG-COA reductase inhibitor (obat penurun
kolestrol) menyebabkan rhabdomyolisis (lisis otot)c.
Terbinafin (onkomikosis)
- Termasuk alilamin yang bekerja mirip untuk menghambat
sintesis ergosterol dengan menghambat squalene epoksidase
- Jari tangan : 6 minggu
Jari kaki : 12 minggu
- Toksik pada hati, evaluasi fungsi hati wajib yoo
2. Topical
a.
Gol. Amidazol (dermatofit +, candida +)
- Hampir sama dengan ketokonazol, mikonazol, klotrimazol,
eonazol. spectrum luas- Efek samping: kerasa ketusuk, pruritus, eritema, iritasi local,
dan dermatitis kontak alergi
b. Tolnaftat (dermatofit +, P. orbiculare +, candida -)
-Spectrum sempit, sering kambuh
-Infeksi pada stratum korneum tebal (ex. Telapak tangan dan kaki)
tidak cukup tolnaftat saja
-Secara umum tidak menimbulkan efek samping
c.
Nistatin dan Amfotericin B (dermatofit -, candida +)
Nistatin
Spectrum sempit
Hanya untuk kandidiasis kulit dan mukosa (mulut,
vagina, etc)Non iritatif, alergi kontak jarang
Amfotericin B
Spectrum lebih luas
Pengobatan sistemik mikosis melalui intra vena
Pemberian topical memberikan efek iritasi local dan
warna kuning sementara ( Kevin “Schroder”)
ANTIBIOTIK
Infeksi kulit kebanyakan disebabkan oleh Streptokokus beta-
hemolytikus, group A Staphylococcus aureus, atau kedua-duanya.Penggunaan antibiotik :
secara topikal digunakan untuk infeksi bakteri superfisial
secara sistemik digunakan untuk infeksi bakteri yang lebih dalam
Keduanya juga bisa digunakan untuk mengobati acne.
ANTIBIOTIK SISTEMIK
Yang biasa digunakan adalah antibiotik golongan:
Golongan Penicillin : untuk mengobati penyakit Pyoderma, gonorrhea
Golongan Cephalosporin : untuk mengobati penyakit folikulitis,
furuncle, carbuncle, dan cellulitis
1. Generasi 1 : efektif untuk bakteri gram positif (seperti staph. Dan
strep.) dan juga anaerob oral
2. Generasi 2 : untuk cellulitis karena gram negatif
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
27/38
27 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
3. Generasi 3 : untuk abses jaringan lunak dan ulkus kaki diabetik
Antibiotik golongan cephalosporin yang biasanya digunakan adalah
yang generasi pertama. Karena antibiotik generasi kedua dan ketiga
makin efektif untuk bakteri gram negatif (meskipun kata dosennya
bisa juga buat bakteri gram positif).
Golongan Fluroquinolon : digunakan untuk infeksi bakteri gramnegatif multiresisten, misalnya untuk abses dan ulkus pada kaki
penderita diabetes
Golongan Tetrasiklin : untuk pengobatan infeksi kuman penyebab
jerawat (propionibacteria). Selain itu juga dapat digunakan untuk
mengobati dermatititis perioral (dermatitis yang terjadi umumnya
pada wanita dengan eritema polimorf, papul, dan pustul di sekitar
mulut yang bersifat gatal) dan infeksi ricketsia.
Golongan Rifamycin : untuk penyakit TBC kulit
Golongan Clindamycin : untuk bakteri gram positif dan anaerob.
Golongan ini biasa digunakan untuk mengobati acne, cellulitis,
folliculitis, furunculosis, carbuncles, impetigo, dan yang termasuk juga
di sini adalah ulkus kaki diabetik. Namun, biasanya ada efek samping
pada antibiotik golongan ini, yaitu risiko terjadinya colitis
pseudomembranosa – diare yang kadang-kadang disertai pendarahan
karena adanya gangguan pada kolon.
ANTIBIOTIK TOPIKAL
Digunakan untuk mengobati luka dan dermatosis terinfeksi. Selain itu,
akne vulgaris juga dapat diobati dengan menggunakan antibiotik topikal.
Macam-macam antibiotik topikal
Bacitracin : biasanya hanya untuk topikal, dan tidak digunakan untuk
antibiotik sistemik (mengapa? Karena pada pemberian sistemik dapat
merusak ginjal – bersifat nefrotoksik *Farmakologi jilid 5)
- Untuk bakteri gram positif, basil tetanus dan coccus anaerobik
- Biasanya diberikan secara tunggal ataupun dikombinasikan dengan
neomycin atau polumyxin B
- Dapat terjadi resistensi apabila digunakan secara jangka panjang
- Efek samping yang dapat muncul adalah dermatitis kontak,
urtikaria kontak, dan anaphylaxis.
Polymixin B : untuk bakter gram negatif
- Hanya sebagai obat topikal (alasannya sama seperti bacitracin)
- Efek samping yang dapat muncul yaitu alergi kontak (jarang) dan
sistemik (sangat jarang)
- Tambahan dari saya : Obat ini bekerja dengan cara mengganggu
fungsi pengaturan osmosis oleh membran sitoplasma kuman.
Selain itu resistensi juga jarang terjadi pada obat ini.
Neomisin dan gentamycin
- Obat ini termasuk dalam golongan aminoglikosida – golongan
antibiotika bakterisidal yang dikenal toksik terhadap saraf otak VIII
(nervus vestibulokoklearis) dan juga ginjal.
- Keduanya efektif untuk kuman gram negatif
- Neomisin dapat digunakan untuk daerah luas seperti luka bakar
dan dapat menimbulkan efek sistemik
- Dapat menyebabkan gagal ginjal, dan ketika berakumulasi dapat
menyebabkan nefrotoksisitas, neurotoksisitas dan ototoksisitas.
ANTIBIOTIK TOPIKAL UNTUK ACNE
Efektivitas topikal lebih rendah daripada efektivitas sistemik.
Antibiotik topikal diberikan untuk inflammatory acne yang ringan-sedang.
Macam-macam antibiotik topikal untuk acne :
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
28/38
28 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
1. Klindamisin
- Aktif terhadap : P. acnes
- Efek samping : kulit kering, iritasi (terdapat rasa terbakar, seperti
ditusuk-tusuk), dan dermatitis kontak alergi (kadang-kadang)
- Selain itu terkadang dapat terjadi diare berdarah (colitis
pseudomembranosa)
2. Eritromisin
- Melakukan inhibisi terhadap P. acnes dengan cara menghambat
sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel
dengan ribosom subunit 50S.
- Dapat terjadi komplikasi pada terapi topikal, yaitu dapat
terbentuk galur resisten termasuk staphylococcus
- Efek samping lokal : rasa terbakar, kulit kering, iritasi, dan
terkadang alergi
- Tersedia dalam bentuk tunggal ataupun kombinasi dengan benzoylperoxide.
3. Metronidazole
- Efektif untuk acne rosacea
- Mekanismenya belum diketahui, tetapi mungkin berhubungan
dengan inhibisi ter hadap Demodex brevis atau sebagai anti
inflamasi
- Tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui!
- Efek samping lokal yang dapat timbul yaitu kulit kering, rasaterbakar, dan tertusuk-tusuk
4. Sodium sulfacetamide
- Bentuknya lotion 10%, dan terkadang dikombinasikan dengan
sulfur
- Digunakan untuk terapi acne vulgaris dan acne rosacea
- Mekanisme kerja diduga dengan menghambat secara kompetitif
penggunaan p-aminobenzoic acid (PABA)
- Jumlah obat yang diabsorbsi kulit sekitar 4 %
- Kontraindikasi obat ini adalah pasien dengan hipersensitivitas
terhadap sulfonamid
ANTIBIOTIK SISTEMIK UNTUK ACNE
Pemberian antibiotik sistemik untuk mengobati acne dilakukan
apabila terdapat banyak acne dan sudah resisten terhadap terapi topikal.
Macam-macam antibiotik sistemik untuk acne yaitu : tetrasiklin,
minosiklin, eritromisin, klindamisin, dan trimetoprim-sulfametoksazol.
PREPARAT LAIN UNTUK ACNE
1. Retinoic Acid (RA)
- Disebut juga tretinoin
- Pemberiannya secara topikal, dan efektif untuk acne vulgaris
- Obat ini peka terhadap oksidasi terutama bila terpapar cahaya
- Kebanyakan obat ini tinggal di epidermis, dan hanya sekitar
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
29/38
29 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
- Pada 4-6 minggu terapi, akan terkesan akne yang dialami pasien
semakin memberat, tetapi dalam 8-12 minggu lesi menjadi bersih
- Efek samping topikal dapat berupa : eritema, kekeringan dalam
beberapa minggu pertama, dan dermatitis kontak alergi (jarang).
- Penderita harus menghindari atau mengurangi kemungkinan
paparan sinar matahari, misalnya dengan menggunakan sunscreen
- Ada juga obat yang disebut adapalene, yang digunakan untuk akneyang ringan-sedang. Efektifitas dan iritasinya lebih sedikit
dibanding isotretinoin
2. Isotretinoin
- Disebut juga 13-cis-retinoic acid, yang merupakan analog vitamin A
- Digunakan untuk akne kistik yang berat yang sulit dengan terapi
standar
- Diberikan secara oral
- Mekanisme kerjanya : kemungkinan dengan menghambat besar
dan fungsi dari kelenjar sebasea
3. Benzoyl Peroxide
- Pemberiannya secara topikal
- Dimetabolisme menjadi asam benzoat pada epidermis dan dermis
- Mekanisme kerja : berhubungan dengan aktivitas antimikrobanya
terhadap P. acnes, efek peeling dan comedolyticnya
- Kombinasi benzoyl peroxide 5% dengan eritromisin 3% atau
klindamisin 1% lebih efektif daripada efek benzoyl peroxide saja
- Efek samping : benzoyl peroxide merupakan contact sensitizer bagi
sekitar 1% pasien dengan acne. Kontak terhadap mata dan
membran mukosa harus dihindari.
- Benzoyl peroxide merupakan oksidan dan terkadang dapat
menyebabkan bleaching rambut atau bahan berwarna.
ANTIVIRUS TOPIKAL
- Misalnya acyclovir dan pencyclovir
- Antivirus topikal ini bekerja dengan menghambat virus herpes (HSV-1,
HSV-2, varicela-zoster virus)
- Mekanisme kerjanya : menghambat polimerase dan replikasi DNA
virus oleh acyclovir trifosfat yang diperoleh dari hasil fosforilasi acyclovir
oleh thymidine kinase virus
- Antivirus ini memperpendek masa pembelahan virus dan masa
penyembuhan
- Reaksi lokal yang dapat timbul termasuk pruritus, nyeri ringan, rasa
ditusuk-tusuk, atau rasa terbakar sementara
OBAT PSORIASIS
Selain kortikosteroid, ada obat lain yang dapat digunakan untuk mengatasi
psoriasis, yaitu :
1. Acitretin : derivat dari vitamin A
- Efektif untuk psoriasis terutama bentuk pustular
- Diberikan secara oral
- Efek samping : mirip hipervitaminosis, hepatotoksisitas, dan
bersifat teratogenik
- Tidak boleh diberikan pada wanita hamil. Pada wanita yang
pernah menjalani terapi obat ini, disarankan tidak boleh hamil
dalam jangka waktu minimal 3 tahun setelah penghentian terapi
obat ini.
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
30/38
30 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
2. Tazarotene
- Merupakan prodrug (obat inaktif yang akan diaktifkan setelah
dimetabolisme oleh tubuh) yang memiliki bentuk aktif
tazarotenic acid setelah dihidrolisis oleh esterase.
- Tazarotenic acid kemudian berikatan dengan reseptor retinoic
acid, sehingga menyebabkan perubahan ekspresi gen.
- Mekanismenya berhubungan dengan antiinflamasi danantiproliferasi.
- Tazarotene diabsorpsi melalui kulit. Kadar teratogenik dapat
dicapai apabila pemakaian >20% luas permukaan tubuh
- Efek samping lokal : rasa terbakar atau ditusuk-tusuk, peeling,
eritema, dan edema lokal pada kulit.
- Pasien harus dianjurkan untuk menghindari paparan matahari
3. Calcipotriene
- Merupakan derivat vitamin D3 sintetik
- Memiliki efek lokal, efektif untuk psoriasis vulgaris tipe plaque
- Terjadi peningkatan serum kalsium sementara pada kurang dari
1% penderita
- Perbaikan terjadi setelah 2 minggu s/d 8 minggu
- Pada kurang dari 10% pasien, terjadi total clearing (sembuh total)
setelah menggunakan calcipotriene sebagai single agent therapy.
- Efek samping yang dapat muncul seperti rasa terbakar, gatal,
iritasi ringan, dengan kekeringan dan eritema
- Kontak muka harus dihindari agar iritasi mata tidak terjadi.
IMMUNOMODULATOR
1. Imiquimod
- Obat ini digunakan untuk wart (kutil) genitalia eksternal dan
perianal pada dewasa, keratoses, maupun pada carcinoma sel
basal primer.
- Mekanisme kerjanya : sebagai immunomodulator yangmerangsang sel-sel mononuklear untuk menghasilkan
interferon alfa dan menstimulasi makrofag untuk menghasilkan
sitokin-sitokin (IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF-alfa)
- Cara penggunaannya untuk wart : dioleskan 3X per minggu,
dibiarkan pada kulit selama 6-10 jam, dan kemudian dicuci
dengan sabun lunak dan air. Biasanya tidak lebih dari 16 minggu.
- Untuk carcinoma sel basal superfisial : dioleskan 5X per minggu
dan hanya selama 6 minggu saja.
- Obat ini bisa diserap melalui kulit, meskipun jumlahnya tidakbanyak (
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
31/38
31 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
- Untuk scabies : 1X seluruh tubuh mulai leher ke bawah, biarkan 8-
12 jam, lalu cuci
- Jika penyebab masih ada, ulangi setelah 1 minggu
- Dapat terjadi kemungkinan neurotoksisitas dan hematotoksisitas,
oleh karena itu hati-hati penggunaan pada bayi, anak dan wanita
hamil
- Tidak dianjurkan untuk bayi yang mengalami prematur
- Risiko yang timbul sangat kecil jika digunakan secara tepat
- Efek samping : iritasi lokal
2. Sulfur
- Merupakan skabisida yang sudah lama dikenal, tidak iritasi, tetapi
menimbulkan bau yang tidak enak , oleh karena itu banyak
ditinggalkan
- Merupakan alternatif untuk bayi dan wanita hamil
3. Permetrin
- Neurotoksik terhadap pediculus humanus, pthirus pubis, dan
sarcoptes scabiei
- Efek samping : rasa terbakar, ditusuk-tusuk, dan pruritus
sementara
OBAT YANG MEMENGARUHI PIGMENTASI
1. Hidrokinon dan monobenzon :
- Mengurangi hiperpigmentasi kulit
- Hidrokinon topikal hanya bersifat memudarkan sementara,
sementara monobenzon membuat depigmentasi irreversibel
- Mekanisme kerjanya dengan menghambat tirosinase
- Monobenzon bersifat toksik terhadap melanosit , itulah sebabnya
monobenzon menyebabkan depigmentasi permanen.
Hipopigmentasi juga dapat terjadi pada tempat yang jauh dari
tempat pemakaian.
- Efek samping : iritasi lokal dan alergi
2. Trioksalen dan metoksalen
- Untuk repigmentasi vitiligo
- Harus diaktifkan oleh sinar UV A
- Merupakan photo-chemotherapy (gabungan antara terapi foto dan
obat)
- Efek samping jangka panjang : katarak dan kanker kulit.
SUNSCREEN
Pemakaiannya secara topikal, untuk memproteksi terhadap sinar
matahari.
Jenis-jenis dari sunscreen adalah : p-aminobenzoic acid (PABA) dan
benzofenon.
Sunscreen tersebut merupakan absorber paling efektif terhadap sinar
UV B (280-320 nm). UV B dapat menyebabkan eritema, tanning, dan kalau
terpajan secara kronik dapat menyebabkan penuaan kulit dan
fotokarsinogenesis.
Efektifitas sunscreen dinyatakan sebagai protection factor (PF) yang
artinya adalah efektivitas dalam mengabsorbsi sinar UV yang eritrogenik .
Nilai PF merupakan rasio (perbandingan) dari minimal erythema dose (MED)
dengan sunscreen dibandingkan dengan MED tanpa sunscreen.
Individu yang mudah sunburn dianjurkan untuk menggunakan
produk dengan PF > 15
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
32/38
32 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
ALERGI PADA ANAK
Makanan merupakan salah satu faktor tumbuh kembang pada ana, namun jika
anak mengalami alergi pada suatu makana maka tumbuh kembang pada anak
tersebut menjadi tidak optimum.
Alergi makanan adalah sekelompok kelainan yang disebabkan oleh respon
imunologik abnormal terhadap protein makanan spesifik yang timbul dalam
bentuk berbagai gejala yang bervariasi
Klo kita ngomongin alergi berarti kita ngomongin hipersensitivitas.
Hipersensitivitas adalah respon imun yang merusak jaringan tubuh sendiri.
Reaksi hipersensitivitas terbagi menjadi empat tipe berdasarkan mekanisme
dan lama waktu reaksinya yaitu reaksi hipersensitivitas tipe I, tipe II, tipe III,
dan tipe IV.
Reaksi hipersensitivitas tipe I merupakan reaksi alergi yang terjadi
karena terpapar antigen spesifik yang dikenal sebagai alergen. Dapat terpapar
dengan cara ditelan, dihirup, disuntik, ataupun kontak langsung.
• Mediator primer menyebabkan terjadinya urtikaria, vasodilatasi,
meningkatnya permiabilitas vaskular
• Mediator sekunder menyebakan peningkatan pelepasan metabolit
asam arakidonat (prostaglandin dan leukotrien) dan protein (sitokinand enzim).
Mediator Primer :
Histamine : Meningkatnya permiabilitas pembuluh darah dan
kontraksi otot polos
Serotonin : Meningkatnya permiabilitas pembuluh darah dan
kontraksi otot polos
ECF-A : Kemotaksis eosinofil
NCF-A : Kemotaksis eosinofil
proteases : Sekresi mucus, degradasi jaringan penghubung
Mediator Sekunder :
Leukotrienes : Meningkatnya permiabilitas pembuluh darah dan
kontraksi otot polos
Prostaglandins: Vasodilatasi pembuluh darah, aktivasi platelet,
kontaksi otot polos
Bradykinin : Meningkatnya permiabilitas pembuluh darah dan
kontraksi otot polos
Cytokines : Aktivasi sel endothelium, penarikan eosinofil
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
33/38
33 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Respon inflamasi yg berkepanjangan akan bermanifestasi di kulit
menjadi “skin rash” atau biasa disebut eczema/ atopic dermatitis
Respon inflamasi yg berkepanjangan akan bermanifestasi di kulit
menjadi “skin rash” atau biasa disebut eczema/ atopic dermatitis
• Penyebab terbanyak : susu sapi,telur, kacang, ikan, gandum,
soya
• Penyebab jarang: sereal, buah-buahan, sayur-sayuran
FORENSIK
Digambar ini kan ceritanya ada memar di dahi, nah… cara ambil koordinatnya,
1.
Dari garis pertengahan depan ditarik 90o ke titik tengah memar, ukur deh
panjangnya, missal digambar ini dari titik tengah ke pusat memar 4 cm
dan menjadi koordinat X.
2. Untuk koordinat Y, tarik garis dari bagian tubuh yang terdekat, kali ini gue
ambil dari sudut mata kiri. Lalu tarik garis ke atas sampai setinggi titik
pusat memar. Misal gambar ini tingginya 3 cm yang juga jadi koordinat Y.
Sekarang kita udah dapet koordinatnya yaitu 4,3… Cara bacanya, 4 cm
dari garis pertengahan depan dan 3 cm di atas sudut mata kiri.
Garis pertengahan depan
Memar
Koordinat Y
Koordinat X
-
8/17/2019 Tentir Sumatif 2 Kuljar 2011
34/38
34 SiePend SeBelas “SEmangat BELajar tanpa batAS”
Penyebab adanya trauma dibagi menjadi 3, yaitu Trauma mekanik,
kimia, dan fisik.
Yang pertama yang kita bahas adalah trauma mekanik yang di dalamnya
dibagi lagi jadi 3…
1. Luka Memar
Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat
pecahnya kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda
tumpul. (Budiyanto A., 1997).
Letak, bentuk, dan luas luka dipengaruhi oleh tingkat kekuatan hantaman
benda tumpulnya, jenis bendanya, kondisi dan jenis jaringan yang
dihantam, usia, jenis kelamin, kerapuhan pembuluh darah, dan penyakit
yang sedang dialami korban spt hipertensi dll…
Perubahan warna memar:
1.
Merah
2.
Ungu atau hitam
3. Hijau -> setelah 4 sampai 5 hari
4.
Kuning -> setelah 7 – 10
5.
Hilang -> 15 hari
2. Luka Lecet
Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan
benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya pada
kejadian kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau
sebaliknya benda tersebut yang bergerak dan bersentuhan dengan kulit
(Budiyanto A., 1997).
Tipe – tipe luka lecet:
a. Luka lecet gores
Diakibatkan oleh benda runcing yang menggeser lapisan permukaan
kulit. Untuk mengukur besar luka ini hanya mengukur panjang
goresan lukanya saja.
b. Luka lecet serut
Variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan
permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan dengan
melihat letak tumpukan epitel.
c. Luka lecet tekan
Disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. Karena kulit
adalah jaringan yang lentur, maka bentuk luka lecet tekan belum tentusama dengan bentuk permukaan benda tumpul tersebut, tetapi masih
memungkinkan identifikasi benda penyebab yang mempunyai bentuk
yang khas misalnya kisi-kisi radiator mobil, jejas gigitan dan
sebagainya.
d.
Luka lecet geser
Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit dise