tentir modul gastrointestinal 2011 - sumatif i part ii
DESCRIPTION
tentir modul gastroTRANSCRIPT
-
1
TENTIR GASTROINTESTINAL 2011 SUMATIF I - PART II
DISUSUN OLEH:
Arnesya Ayu Pramadyani
Nanda Lucky Prasetya
MIKROBIOLOGI SISTEM GASTROINTESTINAL
Untuk membahas mikrobiologi dalam Sistem Gastrointestinal, kita harus lebih dahulu
mengetahui istilah-istilah penting ini:
Gastroenteritis Sindrom gastrointestinal yang ditandai dengan rasa mual, muntah, diare, dan
ketidaknyamanan di daerah abdominal
Diare
Ketidaknormalan BAB yang bercirikan buang air besar berkali-kali dalam sehari
dan/atau dengan bentuk tinja yang cair. Biasanya disebabkan oleh kelainan pada
usus halus serta mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah
besar
Disentri
Inflamasi pada sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya pus dan darah
pada feses disertai dengan rasa sakit, demam, dan kram abdominal. Biasanya
disebabkan oleh kelainan pada usus besar.
Enterokolitis Inflamasi pada mukosan usus besar dan usus halus
*Beda diare dan disentri yang paling mencolok: Disentri adalah diare+darah+lender.
Sumbernya juga beda
Banyak faktor host yang mempengaruhi infeksi mikroba, seperti:
1. Spesies host: Mikroba tertentu hanya akan menginfeksi spesies tertentu,
contohnya Salmonella typhii hanya akan menginfeksi manusia
2. Gen
3. Usia: Usia yang rentan akan infeksi mikroba adalah usia balita dan usia lanjut.
Usia produktif lebih sedikit terkena infeksi mikroba
4. Kebersihan diri: Makin jorok gaya hidup seseorang, makin gampanglah ia
terserang infeksi mikroba
5. Asam lambung dan pertahanan fisik lainnya: Asam lambung dengan pH-nya yang
asamnya bukan main (
-
2
1011/g feses, bakteri E.coli berjumlah 108/g feses, dan bakteri gram negative lainnya
berjumlah 105-107 / g feses. Flora normal terbanyak terdapat di kolon.
8. Imunitas intestinal: ada IgA dan lisozim
*Lisozim: nama lainnya N-asetilmuramid glikanhidrolase. Fungsinya adalah
menghancurkan dinding sel bakteri menghancurkan peptidoglikan dan chitodextrin
9. Faktor proteksi lainnya di serum dan human milk (laktoferin, lisozim, dll)
*Laktoferin berfungsi sebagai antibakteri dan antifungal lhoo
Selain pada host, faktor mikroba juga memengaruhi, yaitu:
1. Toksin
Ada 3 macam toksin yang dibedakan menurut sasaran penyerangannya, seperti:
Neurotoksin : Menyerang sistem saraf. Contoh: botullinum, staphylococcal
superantigen
Enterotoksin: Menyerang saluran cerna. Contoh: ETEC, V.cholerae
Sitotoksin: Menyerang sel. Contoh: Shiga toksin, C.difficile (pintu masuk lewat
saluran cerna)
2. Attachment (perlekatan): Kemampuan mikroba untuk melekat dan berkoloni pada
mukosa saluran cerna
3. Invasiveness (penyerangan): Kemampuan mikroba untuk berpenetrasi dan menyerang
saluran cerna. Setelah itu mereka akan masuk ke saluran limfe dan peredaran darah
4. Faktor virulensi lainnya, seperti motilitas, kemotaksis, dan produksi mucinase (suatu
enzim hialuronidase yang menghidrolisis substansi mukopolisakarida, seperti musin)
Perlu diketahui
bahwa sebagian
besar mikroba itu
punya sifat untuk
melakukan
attachment dulu
baru mengeluarkan
toksinnya. Jadi
jarang yang hanya
mengeluarkan satu
jurus saja.
Inilah jalur masuk
mikroba hingga
mereka menyebabkan
penyakit (English
version)
Kelainan/ penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada sistem GI, yaitu:
1. Reaksi farmakologi toksin bakteri pada daerah local ataupun distal akibat infeksi
(cholera, staphylococcal food poisoning)
2. Inflamasi local sebagai akibat dari invasi mikroba yang superficial (shigellosis,
amebiasis)
3. Invasi dalam sampai ke pembuluh darah dan jaringan limfa; penyebaran hingga ke
organ lain (Hepatitis A, tifus)
4. Perforasi dari epitel mukosa sebagai akibat dari infeksi, operasi, atau trauma
(peritonitis, intra abdominal abscesses)
PENYAKIT GASTER
Disebabkan oleh Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah bakteri gram-negatif, berbentuk spiral, dan bersifat motil
(bisa bergerak). Mereka membentuk koloni di gaster dan intestinal.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri dodol ini antara lain: gastritis,
peptic ulcer, gastric adenocarcinoma, gastric MALT B-cell lymphomas, dan
proctitis, proctocolitis, enteritis.
Selain oleh Helicobacter pylori, penyakit-penyakit di atas juga dapat disebabkan
oleh H.cinaedi, H.fennelliae, dan H.canadensis, namun frekuensinya lebih jarang.
Kenapa bakteri ini bisa berkoloni???
Pertama, cara adalah dengan memblok produksi dari asam lambung (ingat2
fungsi asam lambung itu apaa) dan menetralisasi asam lambung dengan
memproduksi ammonia yang merupakan hasil dari aktivitas urease* bakteri
(*urease: enzyme yang menghidrolisis urea menjadi karbon dioksida dan
ammonia)
Kedua, mereka memiliki Heat shock protein (HspB) untuk meningkatkan
aktivitas urease
Ketiga, kerusakan jaringan local disebabkan oleh prokduk sampingan
urease yaitu: mucinase (menetralisasi asam lambung bakteri tidak mati), phospholipase, vacuolating cytotoxin
Keempat, mereka memiliki superoksida dismutase dan katalase yang
berguna untuk melindungi bakteri dari fagositosis dan penyerangan
intraselular.
Penyakit ini agak sulit dibedakan dari penyakit gaster pada umumnya, karena itulah
kita butuh diagnosis lab untuk memastikan. Uji-uji yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mikroskopik: Spesimen biopsy gaster, pewarnaan bakteri (Gram, hematoxylin-
eosin, Warthin-Starry silver)
2. Tes urease: Spesimen biopsy gaster, deteksi basa menurut produk (??)
3. Kultur: Spesimen biopsy gaster
-
3
4. Tes serologi: -Antigen: feses (polyclonal enzyme immuno assay)
-Antibody: serum (ELISA)
*Tes serologi ini sensitivitasnya lebih rendah dari kultur
Sebenarnya, untuk diagnosis penyakit ini jarang sampai harus periksa ke lab,
soalnya sebagian besar diare itu yaa disebabkan oleh H.pylori, jadi langsung saja
dibasmi dengan antibiotic.
Diare
Patofisiologi-patogenesis
Infeksi usus halus bagian atas (Upper small bowel infections)
Biasanya noninvasive, tidak menyebabkan inflamasi, secretory, menyebabkan
BAB cair banyak cairan keluar
Pertukaran Na+ dan Cl- terganggung (sekresi Cl- naik, absorpso Na+ turun)
Permeabilitas mukosa naik
Disebabkan oleh :
o V.cholerae mengeluarkan toksin cholera. Cara kerjanya: Melekat pada
reseptor GM1 aktivasi adenil siklase cAMP aktivasi kanal Cl-
o E.coli mengeluarkan enterotoksin. Cara kerjanya adalah dengan
mengaktivasi adenil siklase dan guanil siklase
Infeksi usus halus distal dan kolon
Biasanya invasive, mengakibatkan inflamasi colitis
Etiologi: Shigella, Salmonella, Campylobacter, Yersinia, invasive E.coli, EAEC,
C.difficile, B.fragilis, Entamoeba histolytica, Balantidium coli, Adenovirus, CMV
Cara kerja: Bakteri menginvasi sel atau mengeluarkan toksin respon inflamasi
sekresi kemokin dan rekruitmen sel imun
Secretory Diarrhea
EAEC (Enteroaggregative Escherichia coli) dan EPEC (Enteropathogenic
Escherichia coli)
Cara kerja: Berkoloni di sistem GI dan memicu reaksi inflamasi
atau dengan attaching and effacing response (melekat dan menghapus
untuk kata menghapus ini saya masih kurang yakin). Lalu dengan cara
memprokduksi toksin mengganggu fungsi absorbsi usus.
Berikut adalah skema jenis diare dan letak kelainannya
Dan berikut adalah tabel jenis mikroba dan gejala klinis diarenya
-
4
*Perhatikan masa inkubasinya! Penting untuk membedakan penyebab diarenya..
Agen etiologi diare (secara keseluruhan):
1. Pathogenic E.coli: EPEC, ETEC, EAEC, STEC
*E.coli itu sebenarnya baik, ramah, dan menguntungkan lhoo, tp karena banyak
yang telah mengalami mutasi jadinya banyak jg deh yang menyebabkan penyakit.
2. Clostidium difficile
3. Salmonella sp.
4. Shigella sp.
5. Campylobacter jejuni
6. Rotavirus, Norovirus, Astrovirus, Adenovirus
Selain penyebab yang sudah umum seperti di atas, etiologi diare punya keluarga baru
nihIni dia keluarga baru itu:
1. Enterotoxigenic Bacteroides Fragilis (ETBF)
Menyebabkan diare akut pada anak di bawah umur 5 tahun
2. Klebisella oxytoca (cytotoxic strain)
Pada pasien colitis hemorrhagic C.diffile-negatif terkait-antibiotic
3. Laribacter hongkongensis
Sumber: insang dan intestinal ikan air tawar
Diare pada pasien HIV
Definisi: Diare non-infeksi yang berlangsung selama 1-2 bulan sebagai efek
samping dari penggunaan antiretroviral
Bisa juga diare karena infeksi. Kenapa bisa????? Karena kadar sel TCD4+
rendah (
-
5
Penyakit (diare dan disentri) akibat infeksi Shigella sp.
Etilogi: Shigella dysenteriae, S. flexneri, S. boydii, S. sonnei
Bisa menyebabkan Bacillary dysentery (disentri akibat Shigella sp. only!)
Berkoloni di mukosa usus besar melakukan invasi dan replikasi pada sel epitel
(sel M) lolos dari sergapan fagosom multiplikasi di sitoplasma
Toksin yang diproduksi: Shiga toxin
Sign and symptoms: Daire disertai darah dan lendir, demam, nyeri abdominal, dan
tenesmus (ingin BAB terus)
Diare akibat infeksi virus
Penyebab utama diare pada bayi dan balita
Gejala klinisnya tidak bisa dibedakan dengan diare akibat penyebab lain.
Etiologi yang paling terkenal: Rotavirus banyak menyerang anak
-
6
Penyebab, pathogenesis, dan karakterisitik Food poisoning dan food associated infection
*Keterangan: Yang diberi tanda garis merah berarti merupakan penyebab Food poisoning
yang asli!! Yang lainnya merupakan penyebab food associated infection!!
Naaaahh untuk mempermudah diagnosis diare (untuk mengetahui penyebabnya), lihatlah
diagram Diagnosis Diare berikut ini.
Infeksi Sistemik yang Diinisisasi oleh Sistem Gastrointestinal
Typhoid (tifus)
Ada 3 jenis Salmonella sp. yang menjadi biang kerok terjadinya demam typhoid, yaitu
1. Salmonella Paratyphi A
2. Salmonella scottmuelleri (Paratyphi B)
3. Salmonella hirshfeldii (Paratyphi C)
Masa inkubasi: 10-14 hari
Gejala: demam, malaise, konstipasi atau diare, rose spots (macula merah berdiameter
2-4 mm yang biasanya timbul akibat demam typhoid), pembesaran limpa,
hepatomegali
Bisa juga carrier (ngga keluar gejala aslinya, cuma membawa dan baru ketahuan kalo
iseng-iseng cek): 1-3 % pasien dengan demam
Pemeriksaan lab bisa dengan specimen darah, feses, dan urin. Bisa juga dengan tes
serologi, kultur, dan PCR.
Penyakit Liver
Hepatitis
-
7
Lebih spesifik lagi, ini diagram tentang Hepatitis B
Ada juga yang bernama Hepatitis Granulomatosa. Merasa familiar?? Ya, karena
penyebab terseringnya adalah bakteri yang muncul di semua modul, yaituuu
Mycobacterium tuberculosis!! Gejalanya adalah demam dan kelainan fungsi liver (tidak
spesifik), namun jika dibiopsi, maka akan tampak granulom di liver.
Berikutnya akan disajikan tabel dari organisme-organisme penyebab hepatitis
granulomatosa dan abnormalitas pada hepatobilier yang terkait infeksi sistemik..
Pyogenic Lever Abscess (Abses hati yang disebabkan infeksi bakteri pyogen)
Bakteri bisa mengivasi dari:
1. Cholangitis akut
2. Pyelephlebitis infektif supuratif thrombosis dari vena porta 3. Trauma langsung
4. Organ lain
Etiologi: Polimikroba dan Mikroba tunggal dari infeksi sistemik (contoh: Candida
sp.)
Gejala: Nyeri abdominal, demam, pembesaran liver, tenderness, WBC>>, syok
Tabel daftar bakteri penyebab Pyogenic Liver Abscess
Biliary Tract Infection BTI (Infeksi Sistem Bilier) Ada 3 jenis Infeksi Sistem Bilier, yaitu:
1. Acute Calculous Cholecystitis
2. Acute Acalculous Cholecystitis
3. Acute Cholangitis empedu Etiologi: Bakteri gram negative, berbentuk batang, bisa aerob dan anaerob
Gejala: mual, muntah, nyeri abdominal, tenderness, leukosit turun
Diagnosis: dengan USG
Infeksi ini biasanya didahului dengan trauma dan infeksi pada GI
-
8
Berikut adalah tabel daftar bakteri yang dapat menyebabkan BTI
[Arnesya Ayu Pramadyani]
-
9
DAFTAR GAMBAR (sudah disadur ke tulisan) Morfologi Cacing;Telur;Siklus hidup (nomor slide) Tt : 4; 7; 5 Fb : 8; -; 9 Sj : 14; 19 ;13 Ts : 22; 25; 23 Eg: 28; 31; 29 Eh : 33; 36; 34 C = menginfeksi di kolon S = menginfeksi di usus halus Ex = menginfeksi di luar pencernaan (juga)
PARASITOLOGI SISTEM GASTROINTESTINAL
Salam super kawan-kawan, disini kita akan mempelajari 6 parasit yang di mana-mana infeksinya, namun punya manifestasi di GI. Berikut adalah klasifikasi
dari parasit yang akan kita pelajari :
1. Helminths :
a. Nematoda
Trichuris trichiura (selanjutnya disingkat Tt) dalang dari penyakit Trichuriasis
b. Trematoda
Fasciolopsis buski (Fb)
Schistosoma japonicum (Sj) dalang dari penyakit Schistosomiasis (snail fever, oriental schistosomiasis, katayama fever)
c. Cestoda
Taenia saginata (Ts) dalang dari Taeniasis saginata
Echinococcus granulosus (Eg)
2. Protozoa :
Entamoeba hystolitica (Eh)
MORFOLOGI EPIDEMIOLOGI SIKLUS HIDUP PATHOGENESIS DIAGNOSIS MANAGEMENT
Tt
: 5cm , ekor
spiral
: +- 4cm
C
Cacing intestinal yang paling
sering
Menular via tanah
Kosmopolitan seluruh dunia
Daerah tropis dan lembab
Prevalensi di Indonesia 4,2%,
di beberapa bagian sampai
30-90%
Infective form : mature egg
Mature eggs ditelan lalu larvanya ke usus
halus lalu adult wormnya ke kolon
betina mengeluarkan telur yang akan
dikeluarkan via tinja
Habitat di kolon asending
Lama dari penelanan telur sampai telur di
tinja 60-70 hari
Telur akan infeksius dalam 3-6 minggu di
tanah
Cacing memasukkan kepalanya pada mukosa
intestinal dan menyebabkan iritasi dan
inflamasi dari mukosa intestinal.
Iritasi dapat menyebabkan perrrrrdarahan dan
berujung pada anemia dan penurunan berat
badan
Tidak bergejala kalau
pada infeksi ringan
Anemia
Penurunan berat
badan
Abdominal pain
Sindrom seperti
disentri
Prolepsis rectal
karena mengejan
dengan lebay
Ada telur di tinja
Ada adult worms
dengan kolonoskopi
Albendazole 400 mg (single dose)
Mebendazole 100 mg (bid, 3 days)
Fb
2-7,5cm x 0,8-2cm
Bentuknya ya
sperti trematoda
S
China, Taiwan, Thailand,
India, Indonesia, Vietnam
Adult worm parasit di man,
pig, dog, rabbit
Telur matang mirasidia masuk ke
siput sporokista radia serkaria
keluar ke air metaserkaria tertelan
Definitive host (spesies tujuan infeksi):
human
Habitat: small intestine
Reservoir host: babi
Intermediate host (spesies yang menjadi
perantara, dan dekat dengan vektor):
Planorbis snails, Aquatic plant
Vektor: air coklat kemerah-merahan, caltrops
[?]
Adult worm adalah pengisap yang akan membuat inflamasi, ulkus, abses,
dan perrrrdarahan pada duodenum jejunum bisa berujung pada anemia
Manifestasinya adalah sakit perut, mual, diare, dan epigastric pain
Apabila populasi adult worm sudah banyak sekali, bisa obstruksi lumen Selain tukang hisap, dia juga mengeluarkan secret. Metabolit ini bisa
menimbulkan reaksi alergi. Salah satu manifestasinya edema wajah,
tungkai bawah dan dinding abdomen
Diagnosis bisa ditegakkan apabila ada telur di tinja
Praziquantel: 60 mg/kgbw/ day in divided doses
-
10
MORFOLOGI EPIDEMIOLOGI SIKLUS HIDUP PATHOGENESIS DIAGNOSIS MANAGEMENT
Sj
1,5-1,9cm
Suami istri yang
ditemukan sering
berpelukan, jarang
terpisah
C-Ex
Indonesia timur yang remote
Dua endemic area di Sulawesi
Tengah, yaitu danau lindu dan
bukit napu
Reservoir host: Rattus, boar,
cow, dog and deer
Oncomelania hupensis
lindoensis (water snail) adalah
intermediate host
habitatnya di sawah dan
hutan
Pertama Sj dengan teman temannya
satu geng seperti Schistosoma
haematobium dan S. mansoni menjadi
mirasidia (untuk informasi, Sj
ditemukan di feses, dan sedikit di urin)
lalu masuk ke jaringan tubuh keong
menjadi sporokista menjadi serkaria
keluar ke air dan berenang bebas.
Setelah itu masuk ke kulit.
Seperti sperma yang harus
meninggalkan ekor indahnya ketika
masuk ke sel telur, serkaria terpaksa
menjadi schistosomulae yang tak punya
ekor.
Dia masuk ke sirkulasi dan bermigrasi
ke darah portal di liver dan jadi
dewasa.
Kawin di liver dan pasutri parasit ini
bermigrasi ke vena mesenterika
Telurnya ikut sirkulasi ke liver, lung,
bahkan brain atau ikut terbuang via
tinja
Cara infeksi adalah dengan penetrasi kulit via
serkaria (itu fase infektifnya)
Faktor resikonya: pajanan infected water
Habitat : Superior Mesenteric Vein
Eggs: stool, intestinal wall, liver (lung, brain)
Telur terutama tinggal di hati
Inflamasi dan granuloma di sekitar telur
Patogenesis lanjutan: Miracidium dengan egg SEA sensitisasi T
Cell
T cell ada dua Th1 + Th2
Th1 mengeluarkan kemokin IL-2, INF-,
TNF yang akan mengaktifkan macrophage
yang akan menginduksi
cell-mediated immunity
Th2 mengeluarkan IL-4, IL-5 stimulate IgE
production/ eosinophilia inflammation and
granuloma fibrosis portal hypertension
intestinal polyp
Stage I: gatal, urtikaria besar,
manifestasi intoxikasi seperti
demam, hepatomegali,
eosinofilia
Stage II: dysentri syndrome
Stage III: chirrosis,
splenomegali, portal
hypertention, Emasiasi/
malaise (neurodisorder, lung
disorder)
Mikroskopik : ditemukan telur
di tinja, histopathology
Serology examination :
antibody and antigen detection
(Circumoval precipitin test,
Indirect hemaglutinin test,
complement fixation test,
fluorescent antibody test and
ELISA)
Prazikuantel 60 mg/kg, divided in 3 doses
Ts Scolex (kepala) 1-
2mm
Panjang keseluruhan
bisa 4-12m
ada leher, strobila,
dan proglotid
S
Kosmopolit, di Indonesia,
terutama Bali dan Jakarta
Definitive host: man
Cacing dewasa hidup di usus halus
Intermediate host: sapi, kerbau
larva (kista) di daging sapi/kerbau
mode of infection : eating
raw / undercooked beef
-
Gastro intestinal : indigestion,
mual, diare, konstipasi,
ketidaknyamanan di perut
Systemic symptoms: lelah,
anorexia, pusing, turun berat
badan
Rare symptoms : obstruksi
usus apabila cacing sudah
besar sekali
Proglotid ditemukan keluar
sebagian di anus (ketika BAB)
Telur di tinja
Praziquantel 10mg/kg, single dose
Albendazole
-
11
MORFOLOGI EPIDEMIOLOGI SIKLUS HIDUP PATHOGENESIS DIAGNOSIS MANAGEMENT
Eg
Tape worm, 3-6mm, ada
segmen imatur, segmen
matur, dan segmen gravid
Ex
New zealand, australia,
argentina, chili, china
Definitive host:
Anjing dan karnivora
lainnya (cacing
dewasa di usus
halus)
Intermediate host
Kambing, domba,
babi, unta, manusia
Di infeksi primer, kistanya kecil dan tidak
progresif.
Kista hidatid, kista yang isi cairan (ada hasil
MRI menakutkan di slide 31) lama lama
membesar dan memicu reaksi granulomatosa
yang diikuti jaringan fibrosa dan
pembentukan lapisan jaringan ikat
Kista memroduksi protoscoleces.
Kebanyakan kista unilokular, beberapa lebih
kecil dibilangnya kista anak
Kista itu bisa jalan-jalan maka itu infeksi Eg
disebut infeksi parasit yang metastatik
Kistanya ada di: Liver, brain, kidney, lung, spleen
Kista hepatic bisa buat nyeri abdominal, tepatnya
di upper abdominal region, hepatomegali,
kolestasis, sirosis bilier, portal hypertension,
ascites
Cairan kista reaksi alergi
Kista pecah anaphylactic shock, cairan di duktus
biliaris dapat menyebabkan nyeri kolik and sakit
kuning
Serodiagnosis cairan kistanya memiliki antigen
spesifik
Imaging techniques: ultrasonography, X-ray
examination.
Ditemukan Scolex dari cairan kista
Ada juga tes intradermal Casoni
Surgical if possible Albendazole
Eh
Ada trofozoit dan kista.
Gambar di slide 33
C-Ex
Kosmopolit seluruh
dunia, terutama tropic
dan subtropik
Kista matang
tertelan
Di kolon asending :
menimbulkan
penyakit GI
Di hati, paru, otak:
penyakit extraGI
Di kolon transversal:
non-invasif
Pengikatan trofozoit ke sel target
Pengikatannya itu melalui interaksi Gal Nac-
Lectin, sistein proteinase dan pori amuba
dengan sel target
Lalu sel targetnya lisis
Erythrophagocytosis khas untuk infeksi
E. histolytica
Terkadang Asimptomatik
Dapat menyebabkan amebiasis di intestinal,
cutaneous, dan extra intestinal.
Dapat juga menyebabkan colitis, megacolon,
peritonitis
Dapat disertai:
Liver/ Splenic abscess
Brain abscess
Empyema
Pericarditis (radang pleura)
Microscopic :
Ditemukan Trophozoit pada tinja cair dan infeksi
akut
Ditemukan Kista, tapi kalau kista ini, pada tinja
yang padat dan infeksi kronik
Stool antigen detection (specific for E. histolytica)
Deteksi PCR untuk memastikan spesies
Deteksi antibody apabila terjadi amebiasis
extraintestinal
Histopathology
Luminal agent (paromomycin, diloxanite furoat)
Metronidazole diikut luminal agent tadi
[Nanda Lucky Prasetya]
T08 MikrobiologiT07 Parasitologi