tata cara pendirian koperasi
TRANSCRIPT
Oleh :
Ayi Tatang Juana
Dwi Nurhayati
Dewi Lestari
Friska Novelina Matondang
Sita Nurhalimah
TATA CARA PENDIRIAN
KOPERASI
Apa saja syaratnya ?
Suatu koperasi hanya dapat didirikan bila
memenuhi persyaratan dalam mendirikan
koperasi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan UKM RI No: 104.1/Kep/M.Kukm/X/2002 Tentang PetunjukPelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta PendirianDan Perubahan Anggaran Dasar Koperasia. Koperasi primer dibentuk dan didirikan oleh sekurang-kurangnya dua puluh orang yang mempunyai kegiatan dankepentingan ekonomi yang sama;b. Pendiri koperasi primer sebagaimana tersebut padahuruf a adalah WNI, cakap secara hukum dan maupunmelakukan perbuatan hukum;c. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi harus layaksecara ekonomi, dikelola secara efisien dan mampumemberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi anggotad. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk mendukungkegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi;e. Memiliki tenaga terampil dan mampu untuk mengelolakoperasi.
Beberapa hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam pembentukan koperasi
(Suarny Amran et.al 2000:62) antara lain :
a. Orang-orang yang akan mendirikan koperasi dan
yang nantinya akan menjadi anggota koperasi
hendaknya mempunyai kegiatan dan kepentingan
ekonomi yang sama.
b. Usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi
harus layak secara ekonomi.
c. Modal sendiri harus cukup tersedia untuk
mendukung kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan oleh koperasi.
d. Kepengurusan dan manajemen harus
disesuaikan dengan kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan agar tercapai efektivitas dan
efisiensi dalam pe-ngelolaan koperasi
Setelah persyaratan terpenuhi, para pendiri
kemudian mempersiapkan hal-hal yang
dibutuhkan untuk mengadakan rapat
pembentukan koperasi. Setelah memiliki bekal
yang cukup dan telah siap, para pendiri
melakukan rapat pembentukan koperasi yang
dihadiri dinas koperasi dan pejabat lainnya,
kemudian koperasi yang telah didirikan perlu
disahkan badan hukumnya.
PERSIAPAN RAPAT
PEMBENTUKAN KOPERASI
Orang-orang yang akan mendirikan koperasi
terlebih dahulu mendapatkan penerangan dan
penyuluhan agar memperoleh pengertian dan
kejelasan mengenai maksud dan tujuan
mendirikan koperasi termasuk struktur organisasi
manajemen serta kegiatan usaha koperasi.
RAPAT PEMBENTUKAN
1. Rapat sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orangyang dipimpin oleh seorang/beberapa orang pendirikoperasi.Pengertian :a. Pendirian adalah mereka yang hadir dalam rapatpembentukan koperasi dan telah memenuhipersyaratan keanggotaan dan menyatakan dirimenjadi anggota.b. Kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiriyang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh pendiriuntuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasiuntuk menandatangani akta anggaran dasar danmemproses pengajuan Badan Hukum kepadaPemerintah.2. Disarankan mengundang Pejabat / Petugas yang memahami seluk beluk perkoperasian.
HAL - HAL YANG DIBICARAKAN
DALAM RAPAT
Tujuan mendirikan koperasi
Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
Persyaratan menjadi anggota
Menetapkan modal yang akan disetor
kepada koperasi diantaranya dari simpanan
pokok dan simpanan wajib
Memilih nama-nama pendiri koperasi
Memilih nama-nama pengurus dan
pengawas koperasi
Menyusun anggaran dasar
TEKNIS PENYUSUNAN
ANGGARAN DASAR
Apabila penyusunan anggaran dasar tidak mungkin
disusun bersama-sama seluruh peserta rapat,
dapat ditempuh:
1. Membentuk tim perumus penyusun anggaran
dasar dengan tugas menyusun draf anggaran
dasar yang bersifat umum dan hasilnya
dilaporkan kepada pendirian koperasi untuk
dimintakan pengesahan kepada kepada seluruh
anggota
2. Hal-hal khusus yang perlu dibahas oleh
seluruh peserta (tidak diserahkan kepada tim
perumus) diantaranya :
a. Nama dan tempat kedudukan koperasi
b. Persyaratan menjadi anggota
c. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib
d. Nama-nama pendiri, pengurus dan pengawas
e. Kegiatan usaha
f. Ketentuan mengenai penggunaan sisa hasil
usaha
g. Ketentuan mengenai sanksi
3. Isi Anggaran Dasar minimal memuat tentang :
a. Daftar nama pendiri
b. Nama dan tempat kedudukan koperasi
c. Ketentuan mengenai keanggotaan
d. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
e. Ketentuan mengenai rapat anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
koperasi
i. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j. Ketentuan mengenai sangsi.