tasawuf uin maliki malang
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
1/18
MAKALAH
“KONSEP ALIRAN–ALIRAN ISLAM DALAM ILMU AKHLAK”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tasawuf
Dosen Pengampu :
M. Imammudin, M.Ag
Nama Kelompok :
1. Nazilatun Nimah !1"#"$$%%&'. (anifah (asna )auzi**ah !1"#"$$#"&". +a -ahmawati !1"#"$$#&
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG2015
1
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Landasan teori dalam Islam sebenarnya terdapat lebih dari satu aliran teologi, aliran
tersebut ada yang bersifat liberal maupun tradisional. Hal tersebut mungkin ada hikmahnya.
Dikatakan orang yang bersifat liberal dalam pikirannya yaitu lebih dapat menerima teori-teori
liberal dalam pemikirannya. Sedangkan dikatakan orang yang bersifat tradisional yaitu lebih
sesuai dengan jiwanya. Dalam soal fatalisme dan freewill, misalnya orang yang bersifat
liberal tidak dapat menerima paham fatalisme. Menurutnya freewill yang terdapat dalam teori
liberal lebih sesuai dengan jiwanya.
Ilmu akhla merupakan bagian ilmu yang harus dipelajari dan dikuasai agar perilaku
kita dapat diterima oleh masyarakat. Sedangkan akhlak adalah yang menentukan batas antara
baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang ter!ela, baik perkataan maupun perbuatan
manusia lahir dan batin.
Semua aliran berpegang teguh kepada wahyu. Dalam hal ini perbedaan yang terdapat
antara aliran-aliran itu hanyalah perbedaan dalam imprementasi mengenai tulisan yang
terkandung dalam ayat-ayat "l-#ur$an dan Hadits. Hal tersebut yang menyebabkan
memi!unya perbedaan pendapat. "liran-aliran islam tersebut ada kaitannya dengan ilmu
akhla, sehingga kita harus mengetahui konsep-konsep dari aliran tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. "pa saja aliran-aliran islam dalam ilmu akhla%
2. "pa konsep aliran-aliran islam dalam ilmu akhla%
&. "pa yang menyebabkan perbedaan dari beberapa aliran-aliran islam dalam ilmu
akhla%
1.3 Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang konsep aliran-aliran dalam ilmu
akhla dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah 'asawuf. Serta penulis dapat sedikit
berbagai pemikiran dengan para pemba!a sekalian.
'
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
3/18
BAB II
PEMBAHAAN
2.1. Pengert!an Ilmu Akhlak
Di dalam kamus Al-Kautsar , Ilmu "khlak diartikan sebagai ilmu tatakrama.( )adi,
Ilmu "khlak ialah Ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah-laku manusia kemudian
memberi hukum*nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan norma-
norma akhlak, dan tata susila.
Dilihat dari sudut terminologi, di dalam Da$iratul Ma$arif dikatakan+
Ilmu akhlak ialah ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan !ara mengikutinya hingga terisi
dengannya dan tentang keburukan dan !ara menghindarinya hingga jiwa kosong
daripadanya.
Di dalam Al-Mu’jamul Wasith dikatakan+
Ilmu akhlak ialah ilmu yang obyek pembahasannya adalah tentang nilai-nilai yang berkaitan
dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan dengan baik atau buruk&.
"hmad "min menerangkan bahwa Ilmu "khlak ialah ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia kepada orang
lain, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa-apa yang harus diperbuat/.
Dr. H. Ham0ah 1a$ub dalam bukunya Etika Islam mengemukakan pengertian ulama
akhlak antara lain+
1 (usin Al (a/s*i, Kamus Al Kausar, Assega0, u2a/a*a, t.t., hlm. 34.
' A/d. (amid 5unus, op cit., hlm %"# 6 %"4.
" I/2ahim Anis, loc cit.
% Ahmad Amin, op cit., hlm 17.
"
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
4/18
a. Ilmu "khlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang
terpuji dan ter!ela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
b. Ilmu "khlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik dan
buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka
yang terakhir dari seluurh usaha dan pekerjaan mereka2.
Di dalam The Encyclopaedia of Islam dirumuskan+ It is the science of virtues and the
way how to acuire them! of vices and the way how to uard a"ainst them# 3Ilmu "khlak ialah
ilmu tentang kebaikan dan !ara mengikutinya, tentang kejahatan dan !ara untuk
menghindarinya4.
Dari pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa Ilmu "khlak ialah ilmu yang
membahas perbuatan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus dikerjakan dan
perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulannya dengan 'uhan, manusia dan
makhluk 3alam4 sekelilingnya dalam kehidupannya sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai
moral.
2.2. Al!ran"Al!ran #!lsa$at %alam Ilmu Akhlak
1. Al!ran He%&n!sme
"liran hedonisme berpendapat bahwa norma baik dan buruk adalah kebahagiaan
karenanya suatu perbuatan apabila dapat mendatangkan kebahagiaan maka perbuatan
itu baik dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila mendatangkan penderitaan. Menurut
aliran ini, setiap manusia selalu menginginkan kebahagiaan, yang merupakan tujuan
akhir hidup manusia. 5leh karenanya jalan yang mengantarkan ke arah kebahagiaan
dipandang sebagai keutamaan.6
7erbuatan yang baik adalah perbuatan yang menghasilkan hedone kenikmatan
atau kele0atan. Semua manusia ingin men!apai kele0atan karena fitrah manusia dan
segala jalan menuju kele0atan, yang sebabnya tidak mengakibatkan penderitaan.
8lasifikasi kele0atan adalah sebagai berikut.9
a. Le0at yang timbul dari perasaan yang patut dan urgen sekali. b. Le0at yang timbul dari perasaan yang patut tetapi belum urgen sekali.
!. Le0at yang timbul dari perasaan yang tidak patut dan urgen sekali.
7 (amzah 5a8u/, Etika Islam, 9. Diponego2o, ;andung, 13", hlm 1'.
# (a2 , =ondon, 1#$, hlm "'4.
4 A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, ! ;andung : Pustaka etia, 14&, hal %1
3 5. A/dullah ,Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran.! ?aka2ta : Amzah, '$$4&,
hal ""
%
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
5/18
8ele0atan ialah ketentraman jiwa yang berarti keseimbangan badan. Hedonisme
ada yang berpola spiritualistis, materialistis sensualistis, indi:idual dan so!ial.;
"liran hedonisme mengajarkan agar manusia men!ari kele0atan, karena pada
dasarnya tiap-tiap perbuatan ini tidak sunyi dari kele0atan tetapi aliran ini justru
menyatakan kehendak manusia men!ari sebesar-besarnya kele0atan. "pabila ia disuruh
memilih di antara beberapa perbuatan, wajib ia memilih yang paling besar kele0atannya.
7aham ini mengisyaratkan manusia men!ari kele0atan sebesar-besarnya bagi dirinya.
Setiap perbuatan harus diarahkan kepada kele0atan. Maka apabila terjadi keraguan
dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya kele0atan
dan kepedihannya. Sesuatu itu baik apabila diri seseorang yang melakukan perbuatan
mengarah kepada tujuan.(<
2. Al!ran I%eal!sme
"liran idealisme dipelopori oleh Imanuel 8ant 3(6/ = (9ujud yang paling dalam dari kenyataan3hakikat4 ialah kerohanian. Seorang berbuat
baik pada prinsipnya bukan karena dianjurkan orang lain melainkan atas dasar
kemauan sendiri dan rasa kewajiban. Sekalipun dian!am dan di!ela orang lain,
perbuatan baik itu dilakukan juga, karena adanya kewajiban yang bersemi dalam
rohani manusia. b. ?a!tor yang paling penting mempengaruhi mausia adalah kemauan yang
melahirkan tindakan konkret dan menjadi pokok di sini adalah kemauan baik.
!. Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan sesuatu hal yang
menyempurnakannya, yaitu rasa kewajiban.
Menurut aliran ini kemauan merupakan faktor terpenting dari wujudnya
tindakan-tindakan yang nyata. 5leh karena itu, kemauan yang baik menjadi dasar
pokok dalam idealisme. Menurut 8ant, untuk dapat terrealisasinya tindakan dari
kemauan yang baik, kemauan perlu dihubungkan dengan suatu hal yang baik. 8emauan
perlu disempurnakan melalui perasaan kewajiban. )adi, ada kemauan yang baik, disertai
;a2mawi @.. ateri Akhlak.! olo : -amadhani, 1"&, hal %1
1$ A. Mustofa, op. cit., hal #% 6 #7
11 5. A/dullah ,op. cit., hal "%
7
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
6/18
dengan perasaan kewajiban menjalankan ssesuatu tindakan, maka terwujudlah suatu
tundakan yang baik.(
7erbuatan manusia harus berdasarkan prinsip kerohanian yang tinggi, bukan
berdasrkan pada causalita ver$and yang tampak. 7erbuatan yang baik berdasarkan atas
kemauan sendiri, rasa wajib, bukan karena anjuran orang atau menginginkan pujian
orang. )adi, fa!tor yang mempengaruhi perbuatan manusia adalah kemauan, rasa
kewajiban, dan tujuan.(&
3. Al!ran Natural!sme
Manusia dapat berbahagia apabila menurutkan panggilan fitrah lahir dan batin
atau natural kejadian manusia, inilah yang dikatakan perbuatan yang baik. 8ebahagiaan
itu diperoleh di kala manusia melakukan sesuatu yang sesuai dengan naturnya dan
melangsungkan kehidupannya.(/
@kuran baik-buruknya perbuatan manusia menurut aliran naturalism adalah
perbuatan yang sesuai dengan fitrah manusia. Aaik mengenai fitrah lahir maupun fitrah
batin. "liran ini menganggap bahwa kebahagiaan yang menjadi tujuan dari setiap
manusia didapat dengan jalan memenuhi panggilan natural atau kejadian manusia itu
sendiri. Itulah sebabnya, aliran ini dinamakan naturalisme. "liran ini berpendirian
bahwa segala sesuatu dalam dunia ini menuju kepada tujuan yang satu, tetapi dapat
di!apainya se!ara otomatis tanpa pertimbangan akal. Hewan menuju kepada tujuan itudengan naluri kehewanannya, manusia menuju tujuan itu dengan akal pikirannya.(2
'. Al!ran The&l&g!
"liran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan
manusia didasarkan atas ajaran 'uhan. 7erbuatan itu diperintahkan atau dilarang oleh-
Bya. Segala perbuatan yang diperintahkan 'uhan itulah yang baik dan segala perbuatan
yang dilarang tuhan itulah perbuatan yang buruk.(C
1' A. Mustofa, op. cit., hal 47 6 4#
1" ;a2mawi @, op. cit., hal %1 6 %'
1% I"id., hal %'
17 A. Mustofa, op. cit., hal 3$
1# 5. A/dullah ,op. cit., hal "7
#
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
7/18
7erbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan instruksi 'uhan dan
perbuatan yang tidak baik adalah yang berlawanan dengan instruksi 'uhan. Masing-
masing agama mempunyai kategori baik dan buruk sendiri-sendiri dan dapat pula
aliran-aliran sesuatu agama berlainan dalam ukuran baik dan buruk. 7erbedaan itu
disebabkan berlaianan pendapat dalam menginterpretasi dalil-dalil agama. Dosa berlaku
dalam amal dan bukan di dalam fitrah kejadian manusia, demikian menurut Islam.
Menurut 8risten, dosa berlaku di dalam amal dan di dalam fitrah kejadian manusia
sebagai dosa waris.(6
(. Al!ran )!tal!sme
7erbuatan baik menurut aliran ini ialah orang yang kuat, dapat memaksakan dan
menekankan kehendaknya agar berlaku dan ditaati oleh orang-orang yang lemah.
Manusia hendaknya memiliki daya hidup 3:italita4 yang dapat menguasai dunia dankeselamatan manusia tergantung atas daya hidupnya.(9
*. Al!ran Ut!l!tar!sme
7aham ini menganjurkan agar manusia dapat men!ari kebahagiaan sebesar-
besarnya untuk sesama manusia atau makhluk yang memiliki perasaan. 8ele0atan
menurut paham ini, bukan kele0atan yang melakukan perbuatan itu saja, sebagaimana
dikatakan oleh pengikut Epicurus! tetapi kele0atan semua orang yang ada hubungannya
dengan perbuatan itu. >ajib bagi si pembuat, di kala menghitung buah perbuatannya,
jangan sampai berat sebelah, harus menjadikan sama antara kebaikan dirinya dan
kebaikan orang lain.(;
8ebahagiaan bersama bagi semua orang harus menjadi pokok pandangan tiap-tiap
orang, bukan kebahagiaan dia sendiri. 8ebahagiaan terhitung menjadi keutamaan
karena membuahkan kele0atan bagi manusia lebih banyak dari buah kepedihan. Dia
adalah utama, meskipun memperpedih sebagian orang yang melakukan perbuatan itu
sendiri. Demikian pula kerendahan karena kepedihannya bagi manusia lebih berat dari
kele0atannya.<
Sifat benar menjadi ukuran utama karena ia menambah kebahagiaan masyarakat
dan mempertinggi keadaannya. Dalam hidup menghajatkan kepada seorang dokter yang
14 ;a2mawi @, op. cit., hal %'
13 #oc. cit.
1 5. A/dullah ,op. cit., hal "7
'$ I"id, hal "7 6 "#
4
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
8/18
memberi petunjuk mengenai !ara menjaga kesehatan, para insinyur yang dapat
diper!ayai perkataannya untuk membangun jembatan, ahli-ahli kimia yang
menerangkan sifat-sifat benda, guru-guru yang men!erdaskan otak pelajar-pelajar
dengan apa yang berguna bagi mereka adalah termasuk akhlak baik. 8alau tidak ada
sifat benar, tidak hak untuk memper!ayai kata-kata mereka dan tidak mengambil
manfaat dari buah pikir mereka, dianggap tidak baik. Aaik harus yang bermanfaat
hasilnya dan yang buruk adalah yang tidak bermanfaat. Manfaat adalah kebahagiaan
untuk jumlah manusia yang sebesar mungkin. Sebagai tujuan adalah men!apai
kesenangan hidup sebanyak mungkin dari segi jumlah ataupun nilai.(
2.3. Ak!"k #"!"$ A%"&"' I(!"$
Akhlak dalam aa2an Islam /e2dasa2kan AlBCu2an dan hadits.
Ilmun*a adalah ilmu akhlak *aitu suatu pengetahuan *ang mempelaa2i
tentang akhlak manusia *ang /e2dasa2kan pada AlBCu2an dan hadis.
Aa2an akhlak menemukan /entuk *ang sempu2na, dengan titik
pangkaln*a pada Tuhan dan akal manusia. Agama islam pada intin*a
mengaak manusia aga2 pe2>a*a kepada Tuhan dan mengakuin*a
/ahwa DiaBlah pen>ipta, pemilik, pemeliha2a, pelindung, pem/e2i
2ahmat, pengasih dan pen*a*ang te2hadap makhlukBmakhlukBN*a.''
esungguhn*a Allah tidak memaksakan suatu pe2intah atau
men>egah dengan suatu la2angan, tetapi Allah menadikan ke/aikan
dunia te2gantung akhlak manusia tentang keadilan, ke/ena2an,
keuu2an, dan menadikan ke2usakan dunia ka2ena se/alikn*a. Tuuan
*ang te2tinggi da2i segala tingkah laku manusia menu2ut pandangan
Islam adalah mendapatkan 2idha Allah T.'"
Ahli piki2 islam te2kemuka *ang giat men*ua2akan akhlak islam,mene2angkan se/agai /e2ikut '%
'1 A. Mustofa, op. cit., hal # 6 4$
'' 5. A/dullah ,Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran.! ?aka2ta : Amzah, '$$4&,
hal '%%
'" I"id, hal '%7
'% I"id, hal '%4
3
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
9/18
1. A$"# )*' M+"$$"# )*' ,"-k+) I)'+ M"(k"/"* 10 – 21
H;e2asal da2i agama Mausi, menampilkan tinauann*a tentang
akhlak, sum/e2Bsum/e2 pemiki2ann*a /e2>o2ak Islam dan /ahanB
/ahan *ang dipelaa2in*a adalah Elsafat 5unani, aa2an Pe2sia dan
pengalamann*a sendi2i. @2aian mengenai akhlak I/nu Maskawaih
dituangkan dalam /ukun*a Tahd$i"ul Akhla%, halBhal *ang ditonolkan
adalah iwa manusia *ang mempun*ai tiga tingkatan, *aitu. '7
a. Annafsul ;ahimi*ah !nafsu ke/inatangan&, *ang /u2uk/. Annafsus a/u2a*ah !nafsu /inatang /uas&, *ang sedang>. Annafsun Nathi8ah ! iwa *ang >e2das& *ang /aik menu2ut
anggapann*a.
ifat /u2uk da2i iwa memiliki kelakuan penge>ut, som/ong, dan
penipu. ifat da2i iwa *ang >e2das mempun*ai sifat adil, /e2ani,
pemu2ah, /ena2, sa/a2, tawakkal, dan ke2a ke2as. Ke/aikan /agi
suatu makhluk hidup dan /e2kemampuan ialah apa *ang dapat
men>apai tuuan dan kesempu2naan wuudn*a. Menu2utn*a, di anta2a
manusia ada *ang /aik da2i asaln*a, golongan ini tidak akan
>ende2ung kepada keahatan, meski /agaimanapun uga, ka2ena
sesuatu *ang memang da2i asal takkan /e2u/ah. a2a tentang ke/aikan, I/nu Maskawaih
mene2angkan /ahwa ke/aikan ada *ang /e2sifat khusus. Ke/aikan
han*a dipe2untukkan /agi indiidu. Ke/aikan memliki /entuk
te2tentu. Pe2asaan /e2untung /e2sifat 2elatie, dapat /e2u/ah sifat
dan /entukn*a menu2ut pe2asaan o2angBo2ang *ang hendakmen>apain*a. Demikianlah pandangan I/nu Maskawaih tentang
akhlak.'#
2. Ik/"'+(("" 422 – 1012 MIkhwanusshafa ialah kelompok ahli piki2 *ang te2ga/ung pada
a/ad kesepuluh masehi di ;as2ah. Me2eka mengadakan diskusi
'7 #oc. cit
'# #oc. &it.
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
10/18
2ahasia dalam masalahBmasalah Elsafat umat islam pada masa itu,
*ang /an*ak dika>aukan oleh alam piki2an *ang datang da2i lua2
islam, me2eka itu anta2a lain. '4
a. A/u ulaiman /in Mus*i2 AlB;usti AlBMu8addasi/. A/u (asan Ali /in (a2un AzBFana/i
>. A/u Ahmad AlBMiha2aanid. AuEe. Faid /in -ifaah
Me2eka mengadakan diskusi 2ahasia te2se/ut ka2ena kondisi
penguasa pada waktu itu tidak memungkinkan adan*a diskusi
te2/uka. Adapun pokokBpokok piki2an me2eka tentang akhlak adalah
se/agai /e2ikut. '3
a. ;ahwa s*a2iat Islam *ang su>i, pada zaman me2eka telahdimasuki oleh keahilan dan kekeli2uan o2angBo2ang Islam.
/. Ke>ende2ungan pada sifat zuhud dan ke2ohanian>. Manusia menadi /aik /ila /e2tindak sesuai dengan ta/iat aslin*a
*akni pe2/uatan *ang te2/it da2i 2enungan akal dan piki2an.d. Pe2asaan >inta adalah /udi peke2ti *ang paling luhu2 te2utama
>inta kepada Allah T. Pe2asaan >inta dalam kehidupan di dunia
adalah /entuk saling mengha2gai dan tole2ansi.e. ?asad manusia adalah keadian *ang 2endah dan hakikat manusia
adalah iwan*a, walaupun demikian, manusia uga pe2lu
meme2hatikan asadn*a aga2 dapat mempe2oleh kemauan.3. I$"$ A!G"6"!*
Nama lengkapn*a adalah A/u (amid Muhammad /in Muhammad
AlB
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
11/18
nafsu, dan kekuatan ama2ah. Akhlak *ang /aik a>apkali menentang
apa *ang digema2i manusia.>. Akhlak itu ialah ke/iasaan iwa *ang tetap te2dapat dalam di2i
manusia *ang dengan mudah dan tidak pe2lu /e2piki2
menum/uhkan pe2/uatanBpe2/uatan dan tingkah laku manusia.
Apa/ila lahi2 tingkah laku *ang indah dan te2pui maka
dinamakanlah akhlak *ang /aik, dan apa/ila *ang lahi2 itu tingkah
laku *ang kei maka dinamakan akhlak *ang /u2uk.d. Tingkah laku seseo2ang itu adalah lukisan hatin*a.e. Kep2i/adian manusia pada dasa2n*a dapat mene2ima sesuatu
pem/entukan, tetapi le/ih >ondong kepada ke/aikan da2ipada
keahatan.f. ?iwa itu dapat dilatih, dikuasai, diu/ah kepada akhlak *ang mulia dan
te2pui. Tiap sifat *ang tum/uh da2i hati manusia meman>a2kan
aki/atn*a kepada anggota tu/uhn*a.. A!F"&")*
Nama lengkapn*a A/u Nashe2 Muhammad /in Cuzla8 /in
Thu2kan AlB)a2a/i. Ahli piki2 Islam *ang menitik/e2atkan pandangan
akhlak pada masalah kenega2aan. Dalam /ukun*a *ang /e2udul Ar-
)a'yu Ahli adinatil *adhilah pandanganBpandangan akhlak
dise/utkan se/agai /e2ikut."$
a. Nege2i *ang utama !adinatil *adhilah+ ialah nege2i *ang
mempe2uangkan kemakmu2an dan ke/ahagiaan wa2ga
nege2in*a./. @ntuk kepentingan itu, ha2uslah /e2pedoman pada >ontoh
te2atu2n*a hu/ungan anta2a Allah dengan alam semesta dan
anta2a isi alam satu dengan lainn*a.>. Tim/uln*a mas*a2akat ka2ena tiga ma>am :
1. Ka2ena adan*a kekuatan seseo2ang *ang kuat sepe2ti 2aa
atau panglima *ang memimpin dan mempe2satukan
mas*a2akat.'. Ka2ena pe2samaan ketu2unan atau pe2talian da2ah di anta2a
wa2gan*a.". Ka2ena hu/ungan pe2kawinan anta2a kelua2ga.
d. KlasiEkasi mash*a2akat ada dua ma>am :1. Mas*a2akat sempu2na ialah mas*a2akat *ang mengandung
keseim/angan *ang ada pada di2i manusia
"$ #oc. &it.
11
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
12/18
'. Mas*a2akat tidak sempu2na, *aitu mas*a2akat *ang han*a
mementingkan tingkah di2i sendi2i tanpa mau mem/antu
o2ang lain.e. etiap keadaam mengandung unsu2 pe2tentangan. e/agai
>ontoh dapat dilihat dalam kehidupan, *aitu /ahwa *ang kuat
menindas *ang lemah, *ang lemah menuntut keadilan.
5. I)'+ B"7"Ahli piki2 Islam ini lahi2 di a2agosa !pan*ol& se/agai Elsuf Islam
pe2tama di dunia /a2at!Andalusia&. ;e2ma>amBma>am ilmu
pengetahuan *ang dikuasain*a, khusus dalam masalah akhlak, ia
mempun*ai pandangan se/agai /e2ikut."1
a. )a>to2 2ohanilah *ang mengge2akkan manusia melakukan
pe2/uatan /aikB/u2uk./. e/agian akhlak manusia ada *ang sama dengan akhlak hewan,
misaln*a sifat /e2anin*a ma>an, som/ongn*a me2ak, sifat 2akus,
malu dan patuh da2i /e2/agai /inatang. Manusia *ang tidak
mengindahkan sifat kesempu2naan !akaln*a& /e2a2ti han*a
men>ukupkan di2in*a pada sifatBsifat hewani saa dan
keutamaann*a menadi hilang.
2.'. Pan%angan Al!ran"Al!ran Islam Tentang Per+uatan Ba!k %an Buruk 1. As,-ar!,ah
Menurut "sy$ariyah, manusia tidak akan mampu mengenali baik dan buruknya
sesuatu apabila tidak ada keterangan syari$ah atau petunjuk "llah yang diturunkan
dalam bentuk wahyu3"l-#uran4. Sebabnya, hakikat perbuatan manusia bersumber dari
kekuasaan "llah yang bersamaan dengan kemampuan dan kehendak manusia yang
keberadaannya itu sesuai dengan terjadinya perbuatan itu sendiri. 8ekuasaan dan
kehendak manusia memiliki peran dalam perbuatannya, tapi peran itu terbatas pada sifat
dari perbuatan yang dihasilkannya. "pabila manusia bertindak sesuai dengan aturan
"llah yang terdapat dalam al-#uran, maka ia berakhlak. "pabila tidak sesuai dengan-
Bya, ia bisa dinilai tidak berakhlak.
2. Mu-ta!lah
Aerbeda dengan pendapat "hli Sunnah tersebut orang-orang Mu$ta0ilah
berpendirian+
"1 I"id, hal '%
1'
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
13/18
8eduanya = "l-)ubbai dan anaknya "bu Hasyim = setuju, bahwa mengenal dan
bersyukur kepada "llah 7emberi kenikmatan, dan mengetahui tentang baik dan buruk
itu adalah kewajiban-kewajiban akal.&
"l-)ubbai dan "bu Hasyim tergolong tokoh golongan Mu$ta0ilah. 8alau keduanya
mengenal 'uhan dan mengetahui baik buruk itu kewajiban akal, maka ini berarti akal
lah yang menjadi norma baik buruk, bukan agama Islam seperti pendapat "hli Sunnah.
Dengan demikian Mu$ta0ilah memberikan penanan akal di atas peranan agama, dan
agama ditempatkan di bawah akal.
8arena pandangan yang demikian inilah, Mu$ta0ilah seringkali disebut juga
golongan asionalis dalam Islam.
3. Matur!%!,,ah
Maturidiyyah berpendapat bahwa segala sesuatu dapat dinilai baik atau buruk
berdasarkan substansinya. "kal manusia dapat menjangkau sebagian apa yang disebut
baik atau buruk. Menurut mereka, segala sesuatu dikategorikan kedalam tiga hal, yaitu+
sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal manusia se!ara mandiri mengenai kebaikannyaE
sesuatu yang dapat dijangkau akal mengenai nilai keburukannya dan sesuatu yang nilai
kebaikan atau keburukannya samar dan penilaiannya tidak dapat diketahui ke!uali dari
syara$. Mu$ta0ilah mengkaitkan bahwa sesuatu yang kebaikannya dapat dijangkau oleh
akal wajib dilakukan berdasarkan taklif %ali, dan sesuatu yang keburukannya
terjangkau oleh akal menjadi terlarang untuk dilakukan. "l-Maturidi tidak menempuh
jalur ini dalam langkah-langkahnya. Sesuai dengan Imam "bu Hanifah, ia mengatakan
bahwa sekalipun akal dapat menjangkaunya, tetap tidak ada taklif ke!uali dari "llah
7embuat Syari$at 1ang Maha Aijaksana. "kal, menurutnya, sama sekali tidak mungkin
se!ara mandiri dapat menemukan taklif keagamaan, karena yang memutuskan hal ini
hanya "llah. &&
'. /a%ar!,ah
"da hal yang berbeda dengan paham #adariyah dimana aliran ini mengatakan
bahwa dalam masalah perbuatan baik dan buruk manusia, manusia mempunyai
kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya dan mereka
menolak adanya ada$ dan adar . Menurut paham ini perbuatan manusia merupakan
"' As*B*ah2ustani, Al-ilal wan-ihal, uz 1, hlm 1$$.
"" Imam Muhammad "bu Fahrah, Aliran &olitik dan %Aidah dalam islam! hlm (&.
1"
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
14/18
hasil usaha manusia itu sendiri dan bukan perbuatan 'uhan, artinya manusia mempunyai
kemampuan untuk mengerjakan dan meninggalkan suatu perbuatan tanpa !ampur
tangan kehendak dan kekuasaan 'uhan .
Dalam menanggapi masalah ini "bd )abbar mengemukakan bahwa perbuatan
manusia bukanlah di!iptakan oleh 'uhan akan tetapi pada manusia, manusia sendirilah
yang mewujudkannya . 8eterangan-keterangan telah jelas mengatakan bahwa kehendak
untuk berbuat adalah kehendak manusia, tetapi tidak jelas apakah daya untuk
mewujudkan perbuatan itu daya manusia sendiri ataukah bukan dan dalam hubungannya
dengan ini perlu kiranya di tegaskan bahwa dalam melaksanakan perbuatan itu harus
ada kemauan atau kehendak dan daya untuk melaksanakan kehendak itu dan barulah
perbuatan itu dilaksanakan. 8arena manusia bebas, merdeka, dan memiliki kemampuan
untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya, maka ia harus mempertanggung jawabkan
perbuatannya di hadapan "llah S>', jika ia banyak berbuat kebaikan, maka ia akan
mendapat balasan berupa nikmat dan karunia yang besar dan sebaliknya apabila ia lebih
banyak melakukan perbuatan yang tidak baik maka ia akan mendapatkan ganjarannya.
8arena perbuatan itu sendiri diwujudkan oleh manusia itu sendiri dan merupakan suatu
kewajaran apabila 'uhan menyiksa atau memberikan pahala. &/
(. 0a+ar!,ah
7aham jabariyah merupakan pe!ahan dari aliran #adariyah dimana manusia
mewujudkan perbuatannya sendiri tanpa !ampur tangan 'uhan akan tetapai dalam
paham aliran jabariyah maka manusia tidak berkuasa atas perbutannya, yang menetukan
perbuatan itu adalah kehendak "llah. &2
Dalam paham )abariyah bahwa perbuatan manusia dalam hubunganya dengan
'uhan sering di gambarkan bagai bulu ayam yang di ikat dengan tali digantungkan di
udara, kemana angin itu bertiup, maka ia akan terbang ia tidak mampu menetukan
perbuatanya sendiri tapi terserah angin dan apabila perbuatan manusia itu diumpamakan
seperti ayam maka angin itu adalah 'uhan yang menetukan kearah mana dan bagaimana
perbuatan itu di lakukan. &C
"% Ismail "bul Hasan al-"sy$ari, 7rinsip-prinsip dasar "liran-"liran 'heology Islam, hlm (/&
"7 "bdullah Sufyan aji, Mengenal "likran-"liran Dalam Islam Dan Girri-Giri "jarannya, hlm (2;
"# Basution Harun,
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
15/18
7aham jabariyah sebagaimana dikemukakan diatas adalah paham yang di
lontarkan oleh )aham bin Shofwan, tokoh utama )abariyah yang ekstrim sebab dalam
paham tersebut manusia tidak punya andil sama sekali dalam menentukan perbuatannya
semua ditentukan oleh 'uhan, di samping paham ini ada paham kelompok )abariyah
yang di anggap moderat . Menurut paham )abariayah yang moderat perbuatan manusia
tidak sepenuhnya ditentukan oleh 'uhan, tetapi manusia punya andil juga dalam
mewujudkan perbuatannya seolah-olah ada kerja sama 'uhan dengan manusia dalam
mewujudkan perbuatannya sehingga manusia tidak semata-mata dipaksa dalam
melakukan perbuatanya. 8alau dilihat dari pendapat diatas bahwa disatu sisi perbuatan
manusia itu di tentukan oleh 'uhan dan disisi lain perbuatan manusia itu tidak
sepenuhnya !ampur tangan 'uhan akan tetapi manusia juga punya andil untuk
mewujudkan perbuatanya, dalam hal ini "sy$ari membantah pernyataan ini lewatargumentasinya.
17
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
16/18
BAB III
PENUTUP
3.1 es!mulan
"liran-aliran dalam ilmu akhla meliputi+ "liran Hedonisme, "liran @tilitarianisme,
"liran Intuitionisme, "liran :olutionisme, "liran Idealisme, "liran 'radisionalisme, "liran
Baturalisme, "liran 'heologis, "liran italisme, "liran asionalisme, "liran mpirisme, dan
"liran "jaran Islam.
3.2 aran
5leh karena itu kita harus bisa menjadi seseorang yang bisa mengikuti "l-#uran dan
"l- Hadist dan mentauladani Babi Muhammad S">. Supaya kita tidak menjadi orang-orang
yang salah langkah dalam menjalani kehidupan dalam bermasyarakat.
1#
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
17/18
DA#TAR PUTAA
"bdullah Sufyan aji,
-
8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG
18/18
Pertan,aan"Pertan,aan
(. Dalam konsep menurut al-?arabi, apa yang dimaksud dari manusia sempurna dan
tidak sempurna%
. "pakah ada hubungan antara aliran-aliran filsafat dengan aliran-aliran islam%
&. "pa yang membedakan antara konsep aliran "sy$ariyah dengan konsep aliran
Maturidiyah%
13