tasawuf uin maliki malang

Upload: hanifah-hasna-fauziyyah

Post on 07-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    1/18

    MAKALAH

    “KONSEP ALIRAN–ALIRAN ISLAM DALAM ILMU AKHLAK”

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tasawuf 

    Dosen Pengampu :

    M. Imammudin, M.Ag

    Nama Kelompok :

    1. Nazilatun Nimah !1"#"$$%%&'. (anifah (asna )auzi**ah !1"#"$$#"&". +a -ahmawati !1"#"$$#&

     JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG2015

    1

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    2/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Landasan teori dalam Islam sebenarnya terdapat lebih dari satu aliran teologi, aliran

    tersebut ada yang bersifat liberal maupun tradisional. Hal tersebut mungkin ada hikmahnya.

    Dikatakan orang yang bersifat liberal dalam pikirannya yaitu lebih dapat menerima teori-teori

    liberal dalam pemikirannya. Sedangkan dikatakan orang yang bersifat tradisional yaitu lebih

    sesuai dengan jiwanya. Dalam soal fatalisme dan freewill, misalnya orang yang bersifat

    liberal tidak dapat menerima paham fatalisme. Menurutnya freewill yang terdapat dalam teori

    liberal lebih sesuai dengan jiwanya.

    Ilmu akhla merupakan bagian ilmu yang harus dipelajari dan dikuasai agar perilaku

    kita dapat diterima oleh masyarakat. Sedangkan akhlak adalah yang menentukan batas antara

     baik dan buruk, antara yang terpuji dan yang ter!ela, baik perkataan maupun perbuatan

    manusia lahir dan batin.

    Semua aliran berpegang teguh kepada wahyu. Dalam hal ini perbedaan yang terdapat

    antara aliran-aliran itu hanyalah perbedaan dalam imprementasi mengenai tulisan yang

    terkandung dalam ayat-ayat "l-#ur$an dan Hadits. Hal tersebut yang menyebabkan

    memi!unya perbedaan pendapat. "liran-aliran islam tersebut ada kaitannya dengan ilmu

    akhla, sehingga kita harus mengetahui konsep-konsep dari aliran tersebut.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. "pa saja aliran-aliran islam dalam ilmu akhla%

    2. "pa konsep aliran-aliran islam dalam ilmu akhla%

    &. "pa yang menyebabkan perbedaan dari beberapa aliran-aliran islam dalam ilmu

    akhla%

    1.3 Tujuan

    Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang konsep aliran-aliran dalam ilmu

    akhla dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah 'asawuf. Serta penulis dapat sedikit

     berbagai pemikiran dengan para pemba!a sekalian.

    '

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    3/18

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1. Pengert!an Ilmu Akhlak 

    Di dalam kamus  Al-Kautsar , Ilmu "khlak diartikan sebagai ilmu tatakrama.(  )adi,

    Ilmu "khlak ialah Ilmu yang berusaha untuk mengenal tingkah-laku manusia kemudian

    memberi hukum*nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk sesuai dengan norma-

    norma akhlak, dan tata susila.

    Dilihat dari sudut terminologi, di dalam Da$iratul Ma$arif dikatakan+

    Ilmu akhlak ialah ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan !ara mengikutinya hingga terisi

    dengannya dan tentang keburukan dan !ara menghindarinya hingga jiwa kosong

    daripadanya.

    Di dalam Al-Mu’jamul Wasith dikatakan+

    Ilmu akhlak ialah ilmu yang obyek pembahasannya adalah tentang nilai-nilai yang berkaitan

    dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan dengan baik atau buruk&.

    "hmad "min menerangkan bahwa Ilmu "khlak ialah ilmu yang menjelaskan arti baik 

    dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang manusia kepada orang

    lain, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan

    menunjukkan jalan untuk melakukan apa-apa yang harus diperbuat/.

    Dr. H. Ham0ah 1a$ub dalam bukunya Etika Islam mengemukakan pengertian ulama

    akhlak antara lain+

    1 (usin Al (a/s*i, Kamus Al Kausar, Assega0, u2a/a*a, t.t., hlm. 34.

    ' A/d. (amid 5unus, op cit., hlm %"# 6 %"4.

    " I/2ahim Anis, loc cit.

    % Ahmad Amin, op cit., hlm 17.

    "

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    4/18

    a. Ilmu "khlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang

    terpuji dan ter!ela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.

     b. Ilmu "khlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik dan

     buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka

    yang terakhir dari seluurh usaha dan pekerjaan mereka2.

    Di dalam The Encyclopaedia of Islam dirumuskan+ It is the science of virtues and the

    way how to acuire them! of vices and the way how to uard a"ainst them#  3Ilmu "khlak ialah

    ilmu tentang kebaikan dan !ara mengikutinya, tentang kejahatan dan !ara untuk 

    menghindarinya4.

    Dari pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa Ilmu "khlak ialah ilmu yang

    membahas perbuatan manusia dan mengajarkan perbuatan baik yang harus dikerjakan dan

     perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulannya dengan 'uhan, manusia dan

    makhluk 3alam4 sekelilingnya dalam kehidupannya sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai

    moral.

    2.2. Al!ran"Al!ran #!lsa$at %alam Ilmu Akhlak 

    1. Al!ran He%&n!sme

    "liran hedonisme berpendapat bahwa norma baik dan buruk adalah kebahagiaan

    karenanya suatu perbuatan apabila dapat mendatangkan kebahagiaan maka perbuatan

    itu baik dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila mendatangkan penderitaan. Menurut

    aliran ini, setiap manusia selalu menginginkan kebahagiaan, yang merupakan tujuan

    akhir hidup manusia. 5leh karenanya jalan yang mengantarkan ke arah kebahagiaan

    dipandang sebagai keutamaan.6

    7erbuatan yang baik adalah perbuatan yang menghasilkan hedone kenikmatan

    atau kele0atan. Semua manusia ingin men!apai kele0atan karena fitrah manusia dan

    segala jalan menuju kele0atan, yang sebabnya tidak mengakibatkan penderitaan.

    8lasifikasi kele0atan adalah sebagai berikut.9

    a. Le0at yang timbul dari perasaan yang patut dan urgen sekali. b. Le0at yang timbul dari perasaan yang patut tetapi belum urgen sekali.

    !. Le0at yang timbul dari perasaan yang tidak patut dan urgen sekali.

    7 (amzah 5a8u/, Etika Islam, 9. Diponego2o, ;andung, 13", hlm 1'.

    # (a2 , =ondon, 1#$, hlm "'4.

    4 A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, ! ;andung : Pustaka etia, 14&, hal %1

    3 5. A/dullah ,Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran.!  ?aka2ta : Amzah, '$$4&,

    hal ""

    %

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    5/18

    8ele0atan ialah ketentraman jiwa yang berarti keseimbangan badan. Hedonisme

    ada yang berpola spiritualistis, materialistis sensualistis, indi:idual dan so!ial.;

    "liran hedonisme mengajarkan agar manusia men!ari kele0atan, karena pada

    dasarnya tiap-tiap perbuatan ini tidak sunyi dari kele0atan tetapi aliran ini justru

    menyatakan kehendak manusia men!ari sebesar-besarnya kele0atan. "pabila ia disuruh

    memilih di antara beberapa perbuatan, wajib ia memilih yang paling besar kele0atannya.

    7aham ini mengisyaratkan manusia men!ari kele0atan sebesar-besarnya bagi dirinya.

    Setiap perbuatan harus diarahkan kepada kele0atan. Maka apabila terjadi keraguan

    dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya kele0atan

    dan kepedihannya. Sesuatu itu baik apabila diri seseorang yang melakukan perbuatan

    mengarah kepada tujuan.(<

    2. Al!ran I%eal!sme

    "liran idealisme dipelopori oleh Imanuel 8ant 3(6/ = (9ujud yang paling dalam dari kenyataan3hakikat4 ialah kerohanian. Seorang berbuat

     baik pada prinsipnya bukan karena dianjurkan orang lain melainkan atas dasar 

    kemauan sendiri dan rasa kewajiban. Sekalipun dian!am dan di!ela orang lain,

     perbuatan baik itu dilakukan juga, karena adanya kewajiban yang bersemi dalam

    rohani manusia. b. ?a!tor yang paling penting mempengaruhi mausia adalah kemauan yang

    melahirkan tindakan konkret dan menjadi pokok di sini adalah kemauan baik.

    !. Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan sesuatu hal yang

    menyempurnakannya, yaitu rasa kewajiban.

    Menurut aliran ini kemauan merupakan faktor terpenting dari wujudnya

    tindakan-tindakan yang nyata. 5leh karena itu, kemauan yang baik menjadi dasar 

     pokok dalam idealisme. Menurut 8ant, untuk dapat terrealisasinya tindakan dari

    kemauan yang baik, kemauan perlu dihubungkan dengan suatu hal yang baik. 8emauan

     perlu disempurnakan melalui perasaan kewajiban. )adi, ada kemauan yang baik, disertai

    ;a2mawi @.. ateri Akhlak.! olo : -amadhani, 1"&, hal %1

    1$ A. Mustofa, op. cit., hal #% 6 #7

    11 5. A/dullah ,op. cit., hal "%

    7

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    6/18

    dengan perasaan kewajiban menjalankan ssesuatu tindakan, maka terwujudlah suatu

    tundakan yang baik.(

    7erbuatan manusia harus berdasarkan prinsip kerohanian yang tinggi, bukan

     berdasrkan pada causalita ver$and yang tampak. 7erbuatan yang baik berdasarkan atas

    kemauan sendiri, rasa wajib, bukan karena anjuran orang atau menginginkan pujian

    orang. )adi, fa!tor yang mempengaruhi perbuatan manusia adalah kemauan, rasa

    kewajiban, dan tujuan.(&

    3. Al!ran Natural!sme

    Manusia dapat berbahagia apabila menurutkan panggilan fitrah lahir dan batin

    atau natural kejadian manusia, inilah yang dikatakan perbuatan yang baik. 8ebahagiaan

    itu diperoleh di kala manusia melakukan sesuatu yang sesuai dengan naturnya dan

    melangsungkan kehidupannya.(/

    @kuran baik-buruknya perbuatan manusia menurut aliran naturalism adalah

     perbuatan yang sesuai dengan fitrah manusia. Aaik mengenai fitrah lahir maupun fitrah

     batin. "liran ini menganggap bahwa kebahagiaan yang menjadi tujuan dari setiap

    manusia didapat dengan jalan memenuhi panggilan natural atau kejadian manusia itu

    sendiri. Itulah sebabnya, aliran ini dinamakan naturalisme. "liran ini berpendirian

     bahwa segala sesuatu dalam dunia ini menuju kepada tujuan yang satu, tetapi dapat

    di!apainya se!ara otomatis tanpa pertimbangan akal. Hewan menuju kepada tujuan itudengan naluri kehewanannya, manusia menuju tujuan itu dengan akal pikirannya.(2

    '. Al!ran The&l&g!

    "liran ini berpendapat bahwa yang menjadi ukuran baik dan buruknya perbuatan

    manusia didasarkan atas ajaran 'uhan. 7erbuatan itu diperintahkan atau dilarang oleh-

     Bya. Segala perbuatan yang diperintahkan 'uhan itulah yang baik dan segala perbuatan

    yang dilarang tuhan itulah perbuatan yang buruk.(C

    1' A. Mustofa, op. cit., hal 47 6 4#

    1" ;a2mawi @, op. cit., hal %1 6 %'

    1% I"id., hal %'

    17 A. Mustofa, op. cit., hal 3$

    1# 5. A/dullah ,op. cit., hal "7

    #

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    7/18

    7erbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan instruksi 'uhan dan

     perbuatan yang tidak baik adalah yang berlawanan dengan instruksi 'uhan. Masing-

    masing agama mempunyai kategori baik dan buruk sendiri-sendiri dan dapat pula

    aliran-aliran sesuatu agama berlainan dalam ukuran baik dan buruk. 7erbedaan itu

    disebabkan berlaianan pendapat dalam menginterpretasi dalil-dalil agama. Dosa berlaku

    dalam amal dan bukan di dalam fitrah kejadian manusia, demikian menurut Islam.

    Menurut 8risten, dosa berlaku di dalam amal dan di dalam fitrah kejadian manusia

    sebagai dosa waris.(6

    (. Al!ran )!tal!sme

    7erbuatan baik menurut aliran ini ialah orang yang kuat, dapat memaksakan dan

    menekankan kehendaknya agar berlaku dan ditaati oleh orang-orang yang lemah.

    Manusia hendaknya memiliki daya hidup 3:italita4 yang dapat menguasai dunia dankeselamatan manusia tergantung atas daya hidupnya.(9

    *. Al!ran Ut!l!tar!sme

    7aham ini menganjurkan agar manusia dapat men!ari kebahagiaan sebesar-

     besarnya untuk sesama manusia atau makhluk yang memiliki perasaan. 8ele0atan

    menurut paham ini, bukan kele0atan yang melakukan perbuatan itu saja, sebagaimana

    dikatakan oleh pengikut Epicurus! tetapi kele0atan semua orang yang ada hubungannya

    dengan perbuatan itu. >ajib bagi si pembuat, di kala menghitung buah perbuatannya,

     jangan sampai berat sebelah, harus menjadikan sama antara kebaikan dirinya dan

    kebaikan orang lain.(;

    8ebahagiaan bersama bagi semua orang harus menjadi pokok pandangan tiap-tiap

    orang, bukan kebahagiaan dia sendiri. 8ebahagiaan terhitung menjadi keutamaan

    karena membuahkan kele0atan bagi manusia lebih banyak dari buah kepedihan. Dia

    adalah utama, meskipun memperpedih sebagian orang yang melakukan perbuatan itu

    sendiri. Demikian pula kerendahan karena kepedihannya bagi manusia lebih berat dari

    kele0atannya.<

    Sifat benar menjadi ukuran utama karena ia menambah kebahagiaan masyarakat

    dan mempertinggi keadaannya. Dalam hidup menghajatkan kepada seorang dokter yang

    14 ;a2mawi @, op. cit., hal %'

    13 #oc. cit.

    1 5. A/dullah ,op. cit., hal "7

    '$ I"id, hal "7 6 "#

    4

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    8/18

    memberi petunjuk mengenai !ara menjaga kesehatan, para insinyur yang dapat

    diper!ayai perkataannya untuk membangun jembatan, ahli-ahli kimia yang

    menerangkan sifat-sifat benda, guru-guru yang men!erdaskan otak pelajar-pelajar 

    dengan apa yang berguna bagi mereka adalah termasuk akhlak baik. 8alau tidak ada

    sifat benar, tidak hak untuk memper!ayai kata-kata mereka dan tidak mengambil

    manfaat dari buah pikir mereka, dianggap tidak baik. Aaik harus yang bermanfaat

    hasilnya dan yang buruk adalah yang tidak bermanfaat. Manfaat adalah kebahagiaan

    untuk jumlah manusia yang sebesar mungkin. Sebagai tujuan adalah men!apai

    kesenangan hidup sebanyak mungkin dari segi jumlah ataupun nilai.(

    2.3. Ak!"k #"!"$ A%"&"' I(!"$

    Akhlak dalam aa2an Islam /e2dasa2kan AlBCu2an dan hadits.

    Ilmun*a adalah ilmu akhlak *aitu suatu pengetahuan *ang mempelaa2i

    tentang akhlak manusia *ang /e2dasa2kan pada AlBCu2an dan hadis.

    Aa2an akhlak menemukan /entuk *ang sempu2na, dengan titik

    pangkaln*a pada Tuhan dan akal manusia. Agama islam pada intin*a

    mengaak manusia aga2 pe2>a*a kepada Tuhan dan mengakuin*a

    /ahwa DiaBlah pen>ipta, pemilik, pemeliha2a, pelindung, pem/e2i

    2ahmat, pengasih dan pen*a*ang te2hadap makhlukBmakhlukBN*a.''

      esungguhn*a Allah tidak memaksakan suatu pe2intah atau

    men>egah dengan suatu la2angan, tetapi Allah menadikan ke/aikan

    dunia te2gantung akhlak manusia tentang keadilan, ke/ena2an,

    keuu2an, dan menadikan ke2usakan dunia ka2ena se/alikn*a. Tuuan

    *ang te2tinggi da2i segala tingkah laku manusia menu2ut pandangan

    Islam adalah mendapatkan 2idha Allah T.'"

    Ahli piki2 islam te2kemuka *ang giat men*ua2akan akhlak islam,mene2angkan se/agai /e2ikut '%

    '1 A. Mustofa, op. cit., hal # 6 4$

    '' 5. A/dullah ,Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran.!  ?aka2ta : Amzah, '$$4&,

    hal '%%

    '" I"id, hal '%7

    '% I"id, hal '%4

    3

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    9/18

    1. A$"# )*' M+"$$"# )*' ,"-k+) I)'+ M"(k"/"* 10 – 21

    H;e2asal da2i agama Mausi, menampilkan tinauann*a tentang

    akhlak, sum/e2Bsum/e2 pemiki2ann*a /e2>o2ak Islam dan /ahanB

    /ahan *ang dipelaa2in*a adalah Elsafat 5unani, aa2an Pe2sia dan

    pengalamann*a sendi2i. @2aian mengenai akhlak I/nu Maskawaih

    dituangkan dalam /ukun*a Tahd$i"ul Akhla%, halBhal *ang ditonolkan

    adalah iwa manusia *ang mempun*ai tiga tingkatan, *aitu. '7

    a. Annafsul ;ahimi*ah !nafsu ke/inatangan&, *ang /u2uk/. Annafsus a/u2a*ah !nafsu /inatang /uas&, *ang sedang>. Annafsun Nathi8ah ! iwa *ang >e2das& *ang /aik menu2ut

    anggapann*a.

    ifat /u2uk da2i iwa memiliki kelakuan penge>ut, som/ong, dan

    penipu. ifat da2i iwa *ang >e2das mempun*ai sifat adil, /e2ani,

    pemu2ah, /ena2, sa/a2, tawakkal, dan ke2a ke2as. Ke/aikan /agi

    suatu makhluk hidup dan /e2kemampuan ialah apa *ang dapat

    men>apai tuuan dan kesempu2naan wuudn*a. Menu2utn*a, di anta2a

    manusia ada *ang /aik da2i asaln*a, golongan ini tidak akan

    >ende2ung kepada keahatan, meski /agaimanapun uga, ka2ena

    sesuatu *ang memang da2i asal takkan /e2u/ah. a2a tentang ke/aikan, I/nu Maskawaih

    mene2angkan /ahwa ke/aikan ada *ang /e2sifat khusus. Ke/aikan

    han*a dipe2untukkan /agi indiidu. Ke/aikan memliki /entuk

    te2tentu. Pe2asaan /e2untung /e2sifat 2elatie, dapat /e2u/ah sifat

    dan /entukn*a menu2ut pe2asaan o2angBo2ang *ang hendakmen>apain*a. Demikianlah pandangan I/nu Maskawaih tentang

    akhlak.'#

    2. Ik/"'+(("" 422 – 1012 MIkhwanusshafa ialah kelompok ahli piki2 *ang te2ga/ung pada

    a/ad kesepuluh masehi di ;as2ah. Me2eka mengadakan diskusi

    '7 #oc. cit 

    '# #oc. &it.

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    10/18

    2ahasia dalam masalahBmasalah Elsafat umat islam pada masa itu,

    *ang /an*ak dika>aukan oleh alam piki2an *ang datang da2i lua2

    islam, me2eka itu anta2a lain. '4

    a. A/u ulaiman /in Mus*i2 AlB;usti AlBMu8addasi/. A/u (asan Ali /in (a2un AzBFana/i

    >. A/u Ahmad AlBMiha2aanid. AuEe. Faid /in -ifaah

    Me2eka mengadakan diskusi 2ahasia te2se/ut ka2ena kondisi

    penguasa pada waktu itu tidak memungkinkan adan*a diskusi

    te2/uka. Adapun pokokBpokok piki2an me2eka tentang akhlak adalah

    se/agai /e2ikut. '3

    a. ;ahwa s*a2iat Islam *ang su>i, pada zaman me2eka telahdimasuki oleh keahilan dan kekeli2uan o2angBo2ang Islam.

    /. Ke>ende2ungan pada sifat zuhud dan ke2ohanian>. Manusia menadi /aik /ila /e2tindak sesuai dengan ta/iat aslin*a

    *akni pe2/uatan *ang te2/it da2i 2enungan akal dan piki2an.d. Pe2asaan >inta adalah /udi peke2ti *ang paling luhu2 te2utama

    >inta kepada Allah T. Pe2asaan >inta dalam kehidupan di dunia

    adalah /entuk saling mengha2gai dan tole2ansi.e. ?asad manusia adalah keadian *ang 2endah dan hakikat manusia

    adalah iwan*a, walaupun demikian, manusia uga pe2lu

    meme2hatikan asadn*a aga2 dapat mempe2oleh kemauan.3. I$"$ A!G"6"!*

    Nama lengkapn*a adalah A/u (amid Muhammad /in Muhammad

    AlB

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    11/18

    nafsu, dan kekuatan ama2ah. Akhlak *ang /aik a>apkali menentang

    apa *ang digema2i manusia.>. Akhlak itu ialah ke/iasaan iwa *ang tetap te2dapat dalam di2i

    manusia *ang dengan mudah dan tidak pe2lu /e2piki2

    menum/uhkan pe2/uatanBpe2/uatan dan tingkah laku manusia.

    Apa/ila lahi2 tingkah laku *ang indah dan te2pui maka

    dinamakanlah akhlak *ang /aik, dan apa/ila *ang lahi2 itu tingkah

    laku *ang kei maka dinamakan akhlak *ang /u2uk.d. Tingkah laku seseo2ang itu adalah lukisan hatin*a.e. Kep2i/adian manusia pada dasa2n*a dapat mene2ima sesuatu

    pem/entukan, tetapi le/ih >ondong kepada ke/aikan da2ipada

    keahatan.f. ?iwa itu dapat dilatih, dikuasai, diu/ah kepada akhlak *ang mulia dan

    te2pui. Tiap sifat *ang tum/uh da2i hati manusia meman>a2kan

    aki/atn*a kepada anggota tu/uhn*a.. A!F"&")*

    Nama lengkapn*a A/u Nashe2 Muhammad /in Cuzla8 /in

     Thu2kan AlB)a2a/i. Ahli piki2 Islam *ang menitik/e2atkan pandangan

    akhlak pada masalah kenega2aan. Dalam /ukun*a *ang /e2udul Ar-

    )a'yu Ahli adinatil *adhilah pandanganBpandangan akhlak

    dise/utkan se/agai /e2ikut."$

    a. Nege2i *ang utama !adinatil *adhilah+ ialah nege2i *ang

    mempe2uangkan kemakmu2an dan ke/ahagiaan wa2ga

    nege2in*a./. @ntuk kepentingan itu, ha2uslah /e2pedoman pada >ontoh

    te2atu2n*a hu/ungan anta2a Allah dengan alam semesta dan

    anta2a isi alam satu dengan lainn*a.>. Tim/uln*a mas*a2akat ka2ena tiga ma>am :

    1. Ka2ena adan*a kekuatan seseo2ang *ang kuat sepe2ti 2aa

    atau panglima *ang memimpin dan mempe2satukan

    mas*a2akat.'. Ka2ena pe2samaan ketu2unan atau pe2talian da2ah di anta2a

    wa2gan*a.". Ka2ena hu/ungan pe2kawinan anta2a kelua2ga.

    d. KlasiEkasi mash*a2akat ada dua ma>am :1. Mas*a2akat sempu2na ialah mas*a2akat *ang mengandung

    keseim/angan *ang ada pada di2i manusia

    "$ #oc. &it.

    11

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    12/18

    '. Mas*a2akat tidak sempu2na, *aitu mas*a2akat *ang han*a

    mementingkan tingkah di2i sendi2i tanpa mau mem/antu

    o2ang lain.e. etiap keadaam mengandung unsu2 pe2tentangan. e/agai

    >ontoh dapat dilihat dalam kehidupan, *aitu /ahwa *ang kuat

    menindas *ang lemah, *ang lemah menuntut keadilan.

    5. I)'+ B"7"Ahli piki2 Islam ini lahi2 di a2agosa !pan*ol& se/agai Elsuf Islam

    pe2tama di dunia /a2at!Andalusia&. ;e2ma>amBma>am ilmu

    pengetahuan *ang dikuasain*a, khusus dalam masalah akhlak, ia

    mempun*ai pandangan se/agai /e2ikut."1

    a. )a>to2 2ohanilah *ang mengge2akkan manusia melakukan

    pe2/uatan /aikB/u2uk./. e/agian akhlak manusia ada *ang sama dengan akhlak hewan,

    misaln*a sifat /e2anin*a ma>an, som/ongn*a me2ak, sifat 2akus,

    malu dan patuh da2i /e2/agai /inatang. Manusia *ang tidak

    mengindahkan sifat kesempu2naan !akaln*a& /e2a2ti han*a

    men>ukupkan di2in*a pada sifatBsifat hewani saa dan

    keutamaann*a menadi hilang.

    2.'. Pan%angan Al!ran"Al!ran Islam Tentang Per+uatan Ba!k %an Buruk 1. As,-ar!,ah

    Menurut "sy$ariyah, manusia tidak akan mampu mengenali baik dan buruknya

    sesuatu apabila tidak ada keterangan syari$ah atau petunjuk "llah yang diturunkan

    dalam bentuk wahyu3"l-#uran4. Sebabnya, hakikat perbuatan manusia bersumber dari

    kekuasaan "llah yang bersamaan dengan kemampuan dan kehendak manusia yang

    keberadaannya itu sesuai dengan terjadinya perbuatan itu sendiri. 8ekuasaan dan

    kehendak manusia memiliki peran dalam perbuatannya, tapi peran itu terbatas pada sifat

    dari perbuatan yang dihasilkannya. "pabila manusia bertindak sesuai dengan aturan

    "llah yang terdapat dalam al-#uran, maka ia berakhlak. "pabila tidak sesuai dengan-

     Bya, ia bisa dinilai tidak berakhlak.

    2. Mu-ta!lah

    Aerbeda dengan pendapat "hli Sunnah tersebut orang-orang Mu$ta0ilah

     berpendirian+

    "1 I"id, hal '%

    1'

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    13/18

    8eduanya = "l-)ubbai dan anaknya "bu Hasyim = setuju, bahwa mengenal dan

     bersyukur kepada "llah 7emberi kenikmatan, dan mengetahui tentang baik dan buruk 

    itu adalah kewajiban-kewajiban akal.&

    "l-)ubbai dan "bu Hasyim tergolong tokoh golongan Mu$ta0ilah. 8alau keduanya

    mengenal 'uhan dan mengetahui baik buruk itu kewajiban akal, maka ini berarti akal

    lah yang menjadi norma baik buruk, bukan agama Islam seperti pendapat "hli Sunnah.

    Dengan demikian Mu$ta0ilah memberikan penanan akal di atas peranan agama, dan

    agama ditempatkan di bawah akal.

    8arena pandangan yang demikian inilah, Mu$ta0ilah seringkali disebut juga

    golongan asionalis dalam Islam.

    3. Matur!%!,,ah

    Maturidiyyah berpendapat bahwa segala sesuatu dapat dinilai baik atau buruk 

     berdasarkan substansinya. "kal manusia dapat menjangkau sebagian apa yang disebut

     baik atau buruk. Menurut mereka, segala sesuatu dikategorikan kedalam tiga hal, yaitu+

    sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal manusia se!ara mandiri mengenai kebaikannyaE

    sesuatu yang dapat dijangkau akal mengenai nilai keburukannya dan sesuatu yang nilai

    kebaikan atau keburukannya samar dan penilaiannya tidak dapat diketahui ke!uali dari

    syara$. Mu$ta0ilah mengkaitkan bahwa sesuatu yang kebaikannya dapat dijangkau oleh

    akal wajib dilakukan berdasarkan taklif %ali, dan sesuatu yang keburukannya

    terjangkau oleh akal menjadi terlarang untuk dilakukan. "l-Maturidi tidak menempuh

     jalur ini dalam langkah-langkahnya. Sesuai dengan Imam "bu Hanifah, ia mengatakan

     bahwa sekalipun akal dapat menjangkaunya, tetap tidak ada taklif  ke!uali dari "llah

    7embuat Syari$at 1ang Maha Aijaksana. "kal, menurutnya, sama sekali tidak mungkin

    se!ara mandiri dapat menemukan taklif  keagamaan, karena yang memutuskan hal ini

    hanya "llah. &&

    '. /a%ar!,ah

    "da hal yang berbeda dengan paham #adariyah dimana aliran ini mengatakan

     bahwa dalam masalah perbuatan baik dan buruk manusia, manusia mempunyai

    kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya dan mereka

    menolak adanya ada$ dan adar . Menurut paham ini perbuatan manusia merupakan

    "' As*B*ah2ustani, Al-ilal wan-ihal,  uz 1, hlm 1$$.

    "" Imam Muhammad "bu Fahrah, Aliran &olitik dan %Aidah dalam islam! hlm (&.

    1"

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    14/18

    hasil usaha manusia itu sendiri dan bukan perbuatan 'uhan, artinya manusia mempunyai

    kemampuan untuk mengerjakan dan meninggalkan suatu perbuatan tanpa !ampur 

    tangan kehendak dan kekuasaan 'uhan .

    Dalam menanggapi masalah ini "bd )abbar mengemukakan bahwa perbuatan

    manusia bukanlah di!iptakan oleh 'uhan akan tetapi pada manusia, manusia sendirilah

    yang mewujudkannya . 8eterangan-keterangan telah jelas mengatakan bahwa kehendak 

    untuk berbuat adalah kehendak manusia, tetapi tidak jelas apakah daya untuk 

    mewujudkan perbuatan itu daya manusia sendiri ataukah bukan dan dalam hubungannya

    dengan ini perlu kiranya di tegaskan bahwa dalam melaksanakan perbuatan itu harus

    ada kemauan atau kehendak dan daya untuk melaksanakan kehendak itu dan barulah

     perbuatan itu dilaksanakan. 8arena manusia bebas, merdeka, dan memiliki kemampuan

    untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya, maka ia harus mempertanggung jawabkan

     perbuatannya di hadapan "llah S>', jika ia banyak berbuat kebaikan, maka ia akan

    mendapat balasan berupa nikmat dan karunia yang besar dan sebaliknya apabila ia lebih

     banyak melakukan perbuatan yang tidak baik maka ia akan mendapatkan ganjarannya.

    8arena perbuatan itu sendiri diwujudkan oleh manusia itu sendiri dan merupakan suatu

    kewajaran apabila 'uhan menyiksa atau memberikan pahala.  &/

    (. 0a+ar!,ah

    7aham jabariyah merupakan pe!ahan dari aliran #adariyah dimana manusia

    mewujudkan perbuatannya sendiri tanpa !ampur tangan 'uhan akan tetapai dalam

     paham aliran jabariyah maka manusia tidak berkuasa atas perbutannya, yang menetukan

     perbuatan itu adalah kehendak "llah. &2

    Dalam paham )abariyah bahwa perbuatan manusia dalam hubunganya dengan

    'uhan sering di gambarkan bagai bulu ayam yang di ikat dengan tali digantungkan di

    udara, kemana angin itu bertiup, maka ia akan terbang ia tidak mampu menetukan

     perbuatanya sendiri tapi terserah angin dan apabila perbuatan manusia itu diumpamakan

    seperti ayam maka angin itu adalah 'uhan yang menetukan kearah mana dan bagaimana

     perbuatan itu di lakukan. &C

    "% Ismail "bul Hasan al-"sy$ari, 7rinsip-prinsip dasar "liran-"liran 'heology Islam, hlm (/& 

    "7 "bdullah Sufyan aji, Mengenal "likran-"liran Dalam Islam Dan Girri-Giri "jarannya, hlm (2; 

    "# Basution Harun,

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    15/18

    7aham jabariyah sebagaimana dikemukakan diatas adalah paham yang di

    lontarkan oleh )aham bin Shofwan, tokoh utama )abariyah yang ekstrim sebab dalam

     paham tersebut manusia tidak punya andil sama sekali dalam menentukan perbuatannya

    semua ditentukan oleh 'uhan, di samping paham ini ada paham kelompok )abariyah

    yang di anggap moderat . Menurut paham )abariayah yang moderat perbuatan manusia

    tidak sepenuhnya ditentukan oleh 'uhan, tetapi manusia punya andil juga dalam

    mewujudkan perbuatannya seolah-olah ada kerja sama 'uhan dengan manusia dalam

    mewujudkan perbuatannya sehingga manusia tidak semata-mata dipaksa dalam

    melakukan perbuatanya. 8alau dilihat dari pendapat diatas bahwa disatu sisi perbuatan

    manusia itu di tentukan oleh 'uhan dan disisi lain perbuatan manusia itu tidak 

    sepenuhnya !ampur tangan 'uhan akan tetapi manusia juga punya andil untuk 

    mewujudkan perbuatanya, dalam hal ini "sy$ari membantah pernyataan ini lewatargumentasinya.

    17

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    16/18

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 es!mulan

    "liran-aliran dalam ilmu akhla meliputi+ "liran Hedonisme, "liran @tilitarianisme,

    "liran Intuitionisme, "liran :olutionisme, "liran Idealisme, "liran 'radisionalisme, "liran

     Baturalisme, "liran 'heologis, "liran italisme, "liran asionalisme, "liran mpirisme, dan

    "liran "jaran Islam.

    3.2 aran

    5leh karena itu kita harus bisa menjadi seseorang yang bisa mengikuti "l-#uran dan

    "l- Hadist dan mentauladani Babi Muhammad S">. Supaya kita tidak menjadi orang-orang

    yang salah langkah dalam menjalani kehidupan dalam bermasyarakat.

    1#

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    17/18

    DA#TAR PUTAA

    "bdullah Sufyan aji,

  • 8/18/2019 Tasawuf UIN MALIKI MALANG

    18/18

    Pertan,aan"Pertan,aan

    (. Dalam konsep menurut al-?arabi, apa yang dimaksud dari manusia sempurna dan

    tidak sempurna%

    . "pakah ada hubungan antara aliran-aliran filsafat dengan aliran-aliran islam%

    &. "pa yang membedakan antara konsep aliran "sy$ariyah dengan konsep aliran

    Maturidiyah%

    13