tantangan dalam komunikasi antar budaya

3
Tantangan dalam Komunikasi Antar Budaya Keanekaragaman budaya mempengaruhi cara pesan-pesan disusun, direncanakan, dikirim, diterima, dan dipresentasikan. Semakin meningkat keanekaragaman budaya saat ini, menimbulkan rentang yang luas mengenai keterampilan, tradisi, latar belakang, pengalaman, wawasan, dan sikap. Semua itu dapat mempengaruhi perilaku setiap orang dalam merespon perilaku orang lain. Sangat banyak hambatan dan tantangan yang akan muncul dalam melakukan komunikasi Antar budaya. Kita bisa berangkat dari pemahaman mengenai sensitivitas antar budaya, etnosentrisme dan stereotip. ·Sensitivitas budaya yang dimaksud di sini adalah, tingkat kepekaan yang kita miliki dalam memahami suatu budaya terutama budaya yang baru kita temui apa lagi budaya tersebut memiliki nilai-nilai filosofis yang bertentangan dengan budaya yang kita miliki. ·Etnosentrisme adalah suatu kecenderungan untuk menilai semua kelompok lain menurut standar, perilaku, dan kebiasaan kelompoknya sendiri. Sikap yang jauh kebih ekstrem lagi adalah, Xenophobia, yaitu suatu ketakutan pada orang yang tak dikenal, dan kepada orang-orang luar negeri. Sangat jelaslah, orang-orang dengan pandangan seperti ini, tidak akan menginterpretasikan pesan-pesan dari budaya-budaya lain dengan benar ataupun mereka kemungkinan tidak akan mengirimkan pesan-pesan dengan sukses. ·Stereotip, yaitu suatu cara pandang budaya yang terdistorsi, di mana seseorang cenderung untuk memberikan atribut-atribut budaya kepada seorang individu atas dasar keanggotaan individu tersebut dalam suatu kelompok tertentu tanpa mempertimbangkan karakter unik individu tersebut. Jika Etnosentrisme dan Xenophobia mewakili pandangan negatif tentang semua orang dalam suatu kelompok, maka stereotip lebih berkenaan dengan hal terlalu menyederhanakan dan kegagalan untuk mengakui individualitas. Semua sikap-sikap di atas, adalah bagian fakta dari banyaknya hambatan serta tantangan yang dialami dalam melakukan komunikasi antar budaya. Namun kita juga bisa memberikan angin segar atas permasalahan itu dengan jalan mencari solusi yang tepat untuk menghindari atau mengatasinya. Salah satu cara pandang yang lebih positif adalah Pluralisme Budaya, yakni suatu praktik yang menerima budaya sebagaimana

Upload: ryan-bin-viond

Post on 13-Aug-2015

258 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tantangan Dalam Komunikasi Antar Budaya

Tantangan dalam Komunikasi Antar Budaya Keanekaragaman budaya mempengaruhi cara pesan-pesan disusun, direncanakan, dikirim, diterima, dan dipresentasikan. Semakin meningkat keanekaragaman budaya saat ini, menimbulkan rentang yang luas mengenai keterampilan, tradisi, latar belakang, pengalaman, wawasan, dan sikap. Semua itu dapat mempengaruhi perilaku setiap orang dalam merespon perilaku orang lain.Sangat banyak hambatan dan tantangan yang akan muncul dalam melakukan komunikasi Antar budaya. Kita bisa berangkat dari pemahaman mengenai sensitivitas antar budaya, etnosentrisme dan stereotip.·Sensitivitas budaya yang dimaksud di sini adalah, tingkat kepekaan yang kita miliki dalam memahami suatu budaya terutama budaya yang baru kita temui apa lagi budaya tersebut memiliki nilai-nilai filosofis yang bertentangan dengan budaya yang kita miliki.·Etnosentrisme adalah suatu kecenderungan untuk menilai semua kelompok lain menurut standar, perilaku, dan kebiasaan kelompoknya sendiri. Sikap yang jauh kebih ekstrem lagi adalah, Xenophobia, yaitu suatu ketakutan pada orang yang tak dikenal, dan kepada orang-orang luar negeri. Sangat jelaslah, orang-orang dengan pandangan seperti ini, tidak akan menginterpretasikan pesan-pesan dari budaya-budaya lain dengan benar ataupun mereka kemungkinan tidak akan mengirimkan pesan-pesan dengan sukses.·Stereotip, yaitu suatu cara pandang budaya yang terdistorsi, di mana seseorang cenderung untuk memberikan atribut-atribut budaya kepada seorang individu atas dasar keanggotaan individu tersebut dalam suatu kelompok tertentu tanpa mempertimbangkan karakter unik individu tersebut. Jika Etnosentrisme dan Xenophobia mewakili pandangan negatif tentang semua orang dalam suatu kelompok, maka stereotip lebih berkenaan dengan hal terlalu menyederhanakan dan kegagalan untuk mengakui individualitas.Semua sikap-sikap di atas, adalah bagian fakta dari banyaknya hambatan serta tantangan yang dialami dalam melakukan komunikasi antar budaya. Namun kita juga bisa memberikan angin segar atas permasalahan itu dengan jalan mencari solusi yang tepat untuk menghindari atau mengatasinya.Salah satu cara pandang yang lebih positif adalah Pluralisme Budaya, yakni suatu praktik yang menerima budaya sebagaimana adanya. Ketika kita menyeberangi batas-batas budaya, maka tentu akan menjadi lebih efektif jika kita bergerak lebih jauh dari hanya sekadar menerima dan menyesuaikan gaya komunikasi kita dengan budaya baru yang kita hadapi.

Analisa Kasus No. 3 Kasus ini cenderung lebih menunjukkan miskomunikasi yang sesungguhnya. Kata-kata yang secara polos keluar dari mulut Mr. Lee, langsung diartikan apa adanya oleh Stan. Benar-benar respon yang tidak antisipatif. Hal ini secara umum disebabkan oleh perbedaan budaya keduanya. Namun kita bisa menelaah penyebab lain yang lebih spesifik.·Secara umum, Mr. Lee yang merupakan warga negara Cina, tentu menganut budaya konteks tinggi dalam komunikasinya. Sehingga ia akan cenderung untuk megatakan sesuatu tidak secara langsung. Sulit untuk berkata “Tidak”. Oleh karena itu, akan ada kemungkinan yang besar, Stan tidak akan memahami secara langsung dan tepat apa yang dimaksud dalam kata-kata Mr. Lee.

Page 2: Tantangan Dalam Komunikasi Antar Budaya

·Sedangkan Stan seharusnya lebih Prepare dalam memahami budaya Mr. Lee yang merupakan budaya konteks tinggi, sehingga ia tidak langsung saja mengartikan apa yang dikatakan oleh Mr. Lee. Ia juga harusnya memahami bahwa budaya High Context adalah budaya yang harus memberikan konteks dan latar sehingga pokok masalah jangan dibiarkan berkembang lagi. Artinya, jika Stan paham akan budaya Konteks tinggi yang dimiliki Mr. Lee, ia tidak akan langsung menganggap negatif tindakan yang dilakukan oleh Mr. Lee.

Kesimpulan Umum (Komunikasi Antar Budaya) Berdasarkan semua pembahasan pada bagian sebelumnya, kita bisa memberi kesimpulan secara umum, mengenai Komunikasi Antar Budaya, yaitu:·Komunikasi Antar Budaya adalah suatu proses mengirimkan dan menerima pesan-pesan antar orang-orang yang latar belakang budayanya berbeda, sehingga membuka peluang mereka untuk salah dalam mengartikan ungkapan verbal ataupun nonverbal yang diucapkan satu sama lain.·Ada banyak hal yang bisa menjadi jembatan penyebab terjadinya miskomunikasi dalam proses komunikasi antar budaya, diantaranya, perbedaan konsep peran dan status, perbedaan Budaya konteks (Cultures Context), perbedaan konsep waktu, serta perbedaan gender.·Ada banyak tantangan dan hambatan yang dapat kita temui dalam Komunikasi Antar Budaya, yakni kecenderungan untuk mengikuti pola pikir negatif sperti Etnosentrisme, Xenophobia, dan Stereotip. Namun kita bisa mengatasinya dengan lebih mengembangkan sikap Pruralisme Budaya.