tanaman obat

23
1. Nama Tanaman a. Nama Latin : Aloe Vera atau Aloe barbadensis Milleer b. Nama lokal : Lidah Buaya 2. Klasifikasi tanaman Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Upadivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Asparagales Famili : Asphodelaceae Genus : Aloe Spesies : Aloe vera L. 3. Deskripsi tanaman a. Habitus : Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas dan kering tapi sering juga ditemui ditanam di depan rumah, di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman penghias rumah. b. Batang : Batang tanama n lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui batang ini akan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan. c. Daun : Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian

Upload: sari

Post on 28-Jan-2016

300 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Aloe Vera atau Aloe barbadensis Milleerb. Nama lokal : Lidah Buaya

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeDivisi : MagnoliophytaUpadivisi : AngiospermaeKelas : MonocotyledonaeOrdo : AsparagalesFamili : AsphodelaceaeGenus : AloeSpesies : Aloe vera L.

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Tumbuh liar di tempat yang berhawa panas dan kering tapi sering

juga ditemui ditanam di depan rumah, di pot dan pekarangan rumah sebagai tanaman penghias rumah.

b. Batang : Batang tanaman lidah buaya berserat atau berkayu. Pada umumnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Namun, ada juga beberapa species yang berbentuk pohon dengan ketinggian 3-5m. Species ini dapat dijumpai di gurun Afrika Utara dan Amerika. Melalui batang ini akan tumbuh tunas yang akan menjadi anakan.

c. Daun : Seperti halnya tanaman berkeping satu lainya, daun lidah buaya berbentuk tombak dengan helaian memanjang. Daunnya berdaging tebal tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan dan mempunyai lapisan lilin dipermukaan; serta bersifat sukulen, yakni mengandung air, getah, atau lendir yang mendominasi daun. Bagian atas daun rata dan bagian bawahnya membulat (cembung). Di daun lidah buaya muda dan anak (sucker) terdapat bercak berwarna hijau pucat sampai putih. Bercak ini akan hilang saat lidah buaya dewasa. Namuntidak demikian halnya dengan tanaman lidah buaya jenis kecil atau lokal. Hal ini kemungkinan disebabkan faktor genetiknya. Sepanjang tepi daun berjajar gerigi atau duri yang tumpul dan tidak berwarna.

Page 2: Tanaman Obat

d. Bunga : Bunga lidah buaya berbentuk terompet atau tabung kecil sepanjang 2-3cm, berwarna kuning sampai orange, tersusun sedikit berjungkai melingkari ujung tangkai yang menjulang keatas sepanjang sekitar 50-100cm.

e. Buah : -f. Akar : Lidah buaya mempunyai sistem perakaran yang sangat pendek

dengan akar serabut yang panjangnya bisa mencapai 30-40cm.4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Daun, bagian dalam dan luarnya.5. Fitokimia : Lidah buaya adalah tumbuhan herbal yang memiliki kandungan

senyawa aktif / bioaktif yaitu Antrakinon. Selain senyawa aktif lidah buaya juga mengandung senyawa-senyawa fenolik yang terdiri atas aloe-emodin (AE), aloin, barbaloin, sakarida (acetylated mannose) yang dapat berfungsi sebagai anti viral, prostaglandin dan asam-asam lemak (misalnya gamma-linoleat).

6. Khasiat : Obat cacing, Penyembuh Luka bakar, Obat Bisul, Radang tenggorokan, Ambeien, Sembelit, Diabetes melitus, Obat batuk, Luka bernanah, Amandel, Sakit mata, Keseleo dan, Kosmetik, serta Jerawat.

Page 3: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Piper betle L. Atau Chaviva auriculata Miqb. Nama lokal : Sirih

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSub Kelas : MagnoliidaeOrdo : PiperalesFamili : PiperaceaeGenus : PiperSpesies : Piper betle L.

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Tanaman yang tumbuh merambat pada batang pohon disekelilingnya

ini dapat tumbuh dengan subur di wilayah tropis terutama pada tanah dengan kandungan bahan organik dan air yang banyak. Dataran tempat tumbuh tanaman sirih yaitu daerah dengan ketinggian sekitar 300-1000m dari permukaan laut.

b. Batang : Batang umumnya berwarna coklat kehijauan, batang berbentuk bulat, memiliki ruas, bagian ini merupakan bakal tumbuhnya akar.

c. Daun : Daun sirih berbentuk jantung, tunggal, bagian ujung daun runcing, tumbuh berselang seling, setiap daun memiliki tangkai, bila daun diremas akan mengeluarkan aroma khas, panjang sekitar 5-8 cm dengan lebar sekitar 2-5 cm.

d. Bunga : Bunga sirih majemuk berbentuk bulir, memiliki daun pelindung kurang lebih 1 mm dengan bentuk bulat panjang. Bulir betina memiliki panjang antara 1,5-6 cm.Pada bagian bulir betina ini terdapat kepala putik berjumlah antara 3- 5 buah dengan warna putih dan hijau kekuningan. Bulir jantan memiliki panjang 1,5-3 cm. Pada bulir jantan terdapat dua benang sari yang pendek.

e. Buah : Buah sirih termasuk kedalam buah buni ( memiliki dinding dengan dua lapisan), bentuk buah bulat dengan warna hijau keabu-abuan.

f. Akar : Akar sirih termasuk akar tunggang dengan bentuk bulat serta warna coklat kekuningan.

Page 4: Tanaman Obat

4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Daun, getah5. Fitokimia : Secara umum, daun sirih mengandung minyak asitri yang berisikan

senyawa kimia seperti fenol serta senyawa turunannya antara lain kavikol, kavibetol, eugenol, karvacol, dan allipyrocatechol.Kandungan daun sirih lainnya yaitu karoren, asam nikotinat, riboflavin, tiamin, vitamin C, gula, tannin, patin dan asam amino.

6. Khasiat : Kegunaan (obat dalam):Batuk, Sariawan, Bronchitis, Jerawat, Keputihan, Sakit gigi karena berlubang, Demam berdarah, Bau mulut, Haid tidak teratur, Asma, Radang tenggorokan (daun dan minyaknya), Gusi bengkak (getahnya), Membersihkan Mata, Bau ketiakPemakaian luar:Eksim, Luka bakar, Koreng (pyodermi), Kurap kaki, Bisul, Mimisan, Sakit mata, Perdarahan gusi, Mengurangi produksi ASI yang berlebihan, Menghilangkan gatal

Page 5: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Curcuma aeruginosa Roxbb. Nama lokal : Temu hitam , temu erang, temu ireng, atau temu lotong.

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeSub Kingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpesies : Curcuma aeruginosa Roxb

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Temu hitam terdapat di Burma, Kamboja, Indocina (Vietnam), dan

menyebar sampai ke Pulau Jawa. Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400-1750m dpl. Lokasi tumbuh :-Daerah dengan curah hujan 900 – 1.250mm/tahun,dengan musim kering yang nyata.-Habitat paling sesuai adalah pada daerah yang ternaungi dengan kelembaban tinggi.-Dapat tumbuh pada semua jenis tanah, akan tetapi lebih baik berpasir dengan drainase yang baik.

b. Batang : Berbatang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun tegak dan berbentuk rimpang, berwarna hijau atau cokelat gelap.

c. Daun : Helaian daun bentuknya bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua dengan sisi kiri dan kanan, ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31-84 cm, lebar 10-18 cm.

Page 6: Tanaman Obat

d. Bunga : Bunganya bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna kuning.

e. Buah : -f. Akar : Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang. Rimpang juga

bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang temu hitam mempunyai aroma yang khas. Perbanyakan dengan rimpang yang sudah cukup tua atau pemisahan rumpun.

4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Rimpang5. Fitokimia : Pada Rimpang mengandung senyawa aktif minyak atsiri, saponin,

polifenol, flavonoid, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a, β, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethoxykurkumin, dan bisdemethoxykurkumin. Pada bagian daun terdapat pati, damar, lemak, dan minyak atsiri juga.

6. Khasiat : Rimpang berguna untuk mengobati gangguan kulit seperti kudis, koreng, borok, ruam, mengatasi gangguan pencernaan seperti mulas, sakit perut, membangkitkan nafsu makan (stomakik), sariawan, batuk berdahak, sebagai obat cacing (antelmintik), pendarahan saat haid/nifas, reumatik, luka menahun, peluruh angin (karminatif), memperlancar peredaran darah, serta pengobatan karena kandungan minyak esensialnya yang cukup tinggi. Sedangkan rebusan rimpangnya membantu mengurangi sesak nafas.

Page 7: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Zingiber Officinale Rosc.b. Nama lokal : Beeuing (Gayo), Jahe (Sunda), Bahing (Batak Karo), Halia (Aceh),

Jahi (Lampung), Sipodeh Minangkabau), Jhai (Madura), lain Jae (Jawa dan Bali), Melito (Gorontalo).

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeSub Kingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : ZingiberSpesies : Zingiber Officinale Rosc.

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Jahe merupakan salah satu jenis tanaman yang bisa bertahan hidup di

daerah tropis dan dapat hidup sepanjang tahun. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai wilayah, seperti Indonesia, India, Karibia, Cina, Afrika Barat dan Asia Barat Daya.

b. Batang : Batang pohon semu, beralur dan memiliki warna hijau.c. Daun : Daun tunggal dan berwarna hijau tua, tangkai daun berbulu halus,

helai daun berbentuk lanset, bagian tepi rata dan bagian ujung runcing serta pangkal daun tumpul. Panjang daun antara 20-40 cm dan lebar antara 2-4 cm.

d. Bunga : Bunga berupa malai tumbuh dari dalam tanah berbentuk tongkat atau bundar telur, panjang malai berkisar antara 3,5-5 cm dengan lebar 1,5-1,75 cm. Gagang bunga hampir tidak berbulu dengan panjang sekitar 25 cm, sisik pada bunga berjumlah 5-7 buah, berbentuk lanset. Letaknya berdekatan, panjang sisik 3-5 cm. mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm dengan helai agak sempit, memiliki

Page 8: Tanaman Obat

bentuk tajam, warna kuning kehijauan, panjang sekitar 1,5 – 2,5 mm dengan lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, dengan panjang 9 mm, tangkai putik berjumlah 2.

e. Buah : Buah berbentuk bulat hingga bulat panjang, berwarna coklat sedang biji berbentuk bulat dengan warna hitam.

f. Akar : Akar berbentuk serabut dengan warna putih kotor. Rimpang tebal dan agak melebar, tumbuh bercabang-cabang. Warna rimpang kuning pucat. Bagian dalam berserat agak kasar, warna kuning muda dengan bagian ujung berwarna merah muda. Rimpang memiliki aroma khas dan rasa pedas. Rimpang dapat dibedakan menjadi tiga bagian sesuai dengan ukuran dan warna yang dimiliki yaitu : Jahe besar (jahe gajah/jahe badak), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti)

g. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Rimpangh. Fitokimia : Rimpang jahe mengandung minyak asitri dimana didalamnya

terkandung beberapa senyawa seperti Zingeron, seskuiterpen, oleoresin, zingiberen, limonen, kamfena, sineol, zingiberal, sitral, felandren, dan borneol. Selain itu, terdapat juga damar, pati, vitamin A, B, C, senyawa flavonoid dan polifenol, serta asam organik seperti asam malat dan asam oksalat.

i. Khasiat : Membantu pencernaan; Mengatasi masuk angin, demam dan batuk; Menyembuhkan sakit perut; Membantu dalam mengobati batu empedu; Mencegah beberapa jenis penyakit kanker; Mengurangi rasa sakit dan pembengkakan; Meredakan migrain; Meredakan kram saat menstruasi; Mengobati morning sickness; Mengurangi sakit gigi; Menurunkan kadar kolesterol.

Page 9: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingleb. Nama lokal : Kelangsa (Aceh), jeruk nipis (Sunda), jeruk pecel (Jawa), di pulau

Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi, di pulau Sulawesi dengan nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis) dan lemo kadasa (Makasar), di Maluku dengan naman puhat em nepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera) sedangkan di Nusa tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor) dan delomakii (Rote).

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeSub Kingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SapindalesFamili : RutaceaeGenus : CitrusSpesies : Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Tanaman jeruk tumbuh pada daratan rendah pada ketinggian sekitar

kurang lebih 500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini terdapat di seluruh Indonesia, dan umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung

b. Batang : Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan keras. Sedang permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam.

c. Daun : Daunnya majemuk, berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit. Panjang daunyya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Sedangkan tulang daunnya menyirip dengan tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm.

Page 10: Tanaman Obat

d. Bunga : Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang dengan diameter 1,5-2,5 cm. kelopak bungan berbentuk seperti mangkok berbagi 4-5 dengan diameter 0,4-0,7 cm berwama putih kekuningan dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset dengan panjang 0,7-1,25 cm dan lebar 0,25-0,5 cm berwarna putih.

e. Buah : Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuning-kuningan. Buah jeruk nipis yang sudah tua rasanya asam.

f. Akar : Tanaman jeruk nipis mempunyai akar tunggang.4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Buah dan daunnya.5. Fitokimia : Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat,

misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus (Chang, 2001). Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung citral, limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. Guo, et al. (2006) telah meneliti bahwa D-Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan sel K562.

6. Khasiat : Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya.

Page 11: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Physalis angulata L.b. Nama lokal : Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa),

Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa).

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeSub Kingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSub Kelas : AsteridaeOrdo : SolanalesFamili : SolanaceaeGenus : PhysalisSpesies : Physalis angulata L.

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Ciplukan adalah tumbuhan asli Amerika yang kini telah tersebar

secara luas di daerah tropis di dunia. Di Jawa tumbuh secara liar di kebun, tegalan, tepi jalan, kebun, semak, hutan ringan, tepi hutan. Ciplukan biasa tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl.

b. Batang : Batang pokoknya tidak jelas, percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau berambut pendek atau boleh dikatakan gundul.

c. Daun : Daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.

Page 12: Tanaman Obat

d. Bunga : Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm, kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat, kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji.

e. Buah : Buah ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.

f. Akar : Tanaman ciplukan mempunyai akar tunggang, berwarna putih.4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Seluruh bagian tumbuhan, dari daun, buah sampai

akarnya.5. Fitokimia : Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara lain

saponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Komposisi detail pada beberapa bagian tanaman, antara lain:a. Herba : Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin Ab. Biji : 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat.c. Akar : alkaloidd. Daun : glikosida flavonoid (luteolin)e. Tunas : flavonoid dan saponin

6. Khasiat : Akar tumbuhan ciplukan pada umumnya digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daunnya digunakan untuk penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Buah ciplukan sendiri sering dimakan; untuk mengobati epilepsi, tidak dapat kencing, dan penyakit kuning.

Page 13: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Curcuma domestica Val.b. Nama lokal : Kunyir (Sunda), Kunir (Jawa Tengah), Temo koneng (Madura),

Kunyit (Lampung), Kunyit (Melayu).2. Klasifikasi tanaman

Kerajaan : PlantaeSub Kingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpesies : Curcuma domestica Val.

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang tata pengairannya baik,

curah hujan 2.000 mm sampai 4.000 mm tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung.

b. Batang : Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak).

c. Daun : Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat.

Page 14: Tanaman Obat

d. Bunga : Majemuk, berambut, bersisik, tangkai panjang 16-40 cm, mahkota panjang ± 3 cm, lebar ± 1,5 cm, kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu, pangkal daun pelindung pulih, ungu.

e. Buah : -f. Akar : Akar berbentuk serabut dengan warna putih coklat muda. Kulit luar

rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Rimpang5. Fitokimia : Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam rimpang kunyit adalah

sebagai berikut :a. zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang

terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin.

b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron (aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton, bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.

c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammard. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng,

kobalt, aluminium dan bismuth (Sudarsono et.al, 1996).6. Khasiat : Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang;

untuk, antikoagulan, antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat cacing, obat sakit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar dan rematik. Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai antihepatotoksik (Kiso et al., 1983) enthelmintik, antiedemik, analgesic. Selain itu kurkumin juga dapat berfungsi sebagai antiinflamasi dan antioksidan (Masuda et al., 1993). Menurut Supriadi, kurkumin juga berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa kembung karena dinding empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat sehingga mampu mengobati diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan batuk dan antikejang.

Page 15: Tanaman Obat

1. Nama Tanamana. Nama Latin : Morinda citrifolia L.b. Nama lokal : Eodu, mengkudu, bengkudu, (Sumatera) ; kudu, cengkudu, kemudu,

pace (Jawa); wangkudu, manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama mangkudu, wangkudu, dan labanan.

2. Klasifikasi tanamanKerajaan : PlantaeSub Kingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSub Kelas : AsteridaeOrdo : RubialesFamili : RubiaceaeGenus : MorindaSpesies : Morinda citrifolia L.

3. Deskripsi tanamana. Habitus : Tanaman mengkudu termasuk tanaman berperawakan pohon, tanaman

menahun dengan tinggi antara 3-8 meter. Tanaman mengkudu dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 1-1500 meter diatas permukaan laut, suhu udara antara 22-30 C, namun masih dapat tumbuh hingga suhu 32 C. kelembaban udara antara 50-70 %. Curah hujan antara 2000-3000 mm/tahun, dan cukup mendapat sinar matahari. Jenis tanah yang cocok bagi pertumbuhan mengkudu adalah alivial, latosol, dan podsolik merah kuning.

b.Batang : Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4–6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, dan kasar. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya bersegi empat. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun.

c. Daun : Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5–17 cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun

Page 16: Tanaman Obat

berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hijau mengkilap, tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. Ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segitiga lebar.

d.Bunga : Bunga tersusun majemuk, perbungaan bertipe bongkol bulat, bertangkai 1–4 cm, tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunga banci, mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.

e. Buah : Buah majemuk, terbentuk dari bakal-bakal buah yang menyatu dan bongkol di bagian dalamnya; perkembangan buah bertahap mengikuti proses pemekaran bunga yang dimulai dari bagian ujung bongkol menuju ke pangkal; diameter 7,5–10 cm. Permukaan buah majemuk seperti terbagi dalam sekat-sekat poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil, yang berasal dari sisa bakal buah tunggalnya. Warna hijau ketika mengkal, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan akhirnya putih pucat ketika masak. Daging buah lunak, tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida dengan daging buah berwarna putih, terbentuk dari mesokarp. Daging buah banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk atau bau kambing yang timbul karena pencampuran antara asam kaprat (asam lemak dengan sepuluh atom karbon), C10), asam kaproat (C6), dan asam kaprilat (C8).

f. Akar : Tanaman mengkudu memiliki sistem perakaran tunggang.4. Bagian yang dimanfaatkan untuk obat: Buah dan daunnya.5. Fitokimia : Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan

bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh.Zat anti bakteri.Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya.

Page 17: Tanaman Obat

Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.

6. Khasiat : Tanaman mengkudu terutama buahnya memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk obat tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang ginjal, radang empedu, radang usus, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa bengkak, sakit lever, liur berdarah, kencing manis (diabetes melitus), cacingan, cacar air, kegemukan (obesitas), sakit pinggang (lumbago), sakit perut (kolik), dan perut mulas karena masuk angin, kulit kaki terasa kasar (pelembut kulit), menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid (emenagog), dan pembersih darah. Air perasan buah masak yang diparut digunakan untuk kumur-kumur (gargle) pada difteri atau radang amandel. Godogan buah, kulit batang atau akar digunakan untuk mencuci luka dan ekzema (Wijayakusuma dkk., 1996).Buah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan merangsang sistem imun yang melibatkan makrofag dan atau limfosit (Hirazumi et al., 1994). Ekstrak buah ini juga terbukti paling efektif menghambat sel RAS yang menyebabkan kanker di antara 500 ekstrak yang diuji (Hirazumi et al., 1993).Younos et al. (1990) melakukan studi mengenai efek analgesik dan sedatif ekstrak tanaman mengkudu dan menyatakan bahwa ekstrak mengkudu mempunyai aktivitas analgesik secara konsisten, tidak toksik, dan tergantung pada dosis.