tak stimaulasi persepsi
TRANSCRIPT
TAK STIMAULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN
SESI 1 : Mengenal Perilaku Kekerasan
yang Biasa di Lakukan
Topik : Mengenal Perilaku Kekerasan yang Biasa di Lakukan
Terapis : 7 Orang
Sasaran : klien di ruangan gelatik
A. Latar Belakang
Manusia adalah makluk social, yang terus menerus membutuhkan adanya Orang lain di
sekitarnya. Salah satu kebutuhan manusia untuk melakukan interksi dengan sesame manusia.
Interaksi ini di lakukan untuk selamanya dan memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh invidu. Sehingga mungkin terjadi satu gangguan terhadap kemampuan individu
untuk interaksi dengan orang lain.
Kelompok adalah kumpulan indvidu yang memilih hubungan satu dengan yang lain (stuart
dan laraia). Anggota kelompok mungkin datang dari beerbagai latar belakang yang harus di
tangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif, kesamaan,
ketidaksamaan, kesukaan dan menarik. (yalom, 1995 dalam stuart dan laraia 2001).
Terapi kelompok adalah suatu psiko therapy yang dilakukan oleh sekelompok penderita
bersama-sama dengan jalan diskusi satu sama lainnya dengan di pimpin, di arahkan oleh terapis/
petugas kesehtan yang telah di latih.
Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stress berat
membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri, misalnya: memaki-maki orang
di sekitarnya, membanting–banting barang, menciderai diri sendiri dan orang lain, bahkan
membakar rumah, mobil dan sepeda montor.
Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke rumah sakit jiwa.
Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan “pengawalan” oleh
sejumlah anggota keluarga bahkan polisi.
Perilaku kekerasan seperti memukul anggota keluarga/ orang lain, merusak alat rumah
tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh
keluarga. Penanganan yang dilakukan oleh keluarga belum memadai sehingga selama perawatan
klien seyogyanya sekeluarga mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien
(manajemen perilaku kekerasan).
Atas dasar tersebut, maka kami mengangap dengan terapi aktifitas kelompok (TAK) klien
dengan perilaku kekerasan dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya,
tentusaja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang mampu mengontrol dirinya dari
perilaku kekerasan sehingga saat TAK klien dapat bekerja sama dan tidak menganggu anggota
kelompok lain.
A. Tujuan
1. Tujuan Umun
Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok secara bertahap
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok ini diharapkan klien mampu
a) Menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
b) Menyebutkan respon yang dirasakan saat marah (tanda dan gejala marah
c) Menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah
d) Menuebutkan akibat dari perilaku kekerasan
B. Kriteria Klien
1. Kriteri klien yang mengikuti kegiatan ini adalah klien tinggal di ruang gelatik.
2. Bersedia mengikuti kegiatan sampai selesai.
3. Klien dengan perilaku kekerasan.
C. Proses Seleksi
1. Mengikut sertakan penghuni ruangan gelatik yang sudah kooperatif.
2. Membuat kontrak dengan klien dengan menjelaskan tujuan kegiatan, tempat dan waktu serta
cara/ prosedur dari kegiatan.
D. Uraian Struktur Kegiatan
1. Hari/tanggal : Selasa, 11 Juni 2013
2. Tempat kegiatan : Ruangan Gelatik RSJ.HB. Saanin Padang
3. Waktu kegiatan : 10.00 – 10.30
4. Metoda kegiatan : Diskusi dan permainan
5. Anggota kelompok : kilen penghuni Ruangan Gelatik di RS. Jiwa Prof.
HB.Sa’anin padang.
6. Mekanisme kegiatan : - Kegiatan di pimpin oleh leader dan Co-Leader
- Leader menjelaskan maksud kegiatan serta prosedur
TAK dan lamanya kegiatan berlangsung.
- Leader memulai permainan.
- Para peserta berpartisipasi dalam permainan sesuai
dengan peran
E. Pengorganisasian Kelompok
1. Leader : Widya Muharramah
2. Co-Leader : Mutiara Ayunda
3. Fasilitator : Andam Dewi
Vinny ariesta pishesa
Hanifah Dwi Aryani
4. Observer : Puadi
F. Uraian Tugas
1. Tugas Leader :
a) Menjelaskan prosedur / cara kegiatan
b) Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama kegiatan
c) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok dengan tertib
d) Sebagai role model.
e) Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik
f) Memberikan reinforcement positif pada klien
g) Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas Co-leader
a) Mengingatkan leader jika jalanya acara TAK menyimpang
b) Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
c) Mengingatkan leader tentang waktu kegiatan
d) Bersama leader sebagai contoh dalam bentuk kerjasama yang baik
3. Tugas Fasilitator
a) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
b) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
c) Mengantisipasi masalah yang akan terjadi
4. Tugas Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
3) Mencatat penyimpangan acara TAK
4) Melaporkan kegiatan
G. Media dan alat
Media dan alat yang digunakan :
1. Kursi
2. Tape recorder
3. Kaset “permainan”
4. Buku catatan dan Pena
5. Jadwal kegiatan klien
6. Papan Tulis
H. Alokasi waktu
1. Penyampaian tujuan, waktu, dan prosedur acara TAK : 5 menit
2. Proses Kegiatan : 20 menit
3. Penutup : 5 menit
I. Setting Tempat
a. Terapis dan Klien duduk bersama dalam lingkaran
b. Tempat tenang dan nyaman
Keterangan
: Klien : Co-leader
: Leader
: Fasilitator
: Observer
J. Proses Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) TAK dilaksanakan dengan jumlah anggota 7 orang
b) Terapis dan klien duduk bersama pada posisi yang telah direncanakan
c) Media dan alat tersedia sesuai perencanaan
d) Dilaksanakan pada tempat yang tenang dan nyaman
e) Peran dan tugas terapis sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Prosesa) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
b) Klien dapat mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan terapis
c) Klien dapat berperan aktif selama berlangsungnya kegiatand) Klien dapat mengeluarkan pendapat
3. Evaluasi Hasil a) Klien dapat bekerjasama dengan baik sesuai dengan tugas yang didapat
K. Penutup
Diharapkan melalui terapi klien mengetahui penyebab perilaku, mengenal tanda dan
gejala perilaku kekerasan yang di lakukan dan akibat perilaku kekerasan.
TAK STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN
LANGKAH-LANGKAH
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak waktu dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat untuk persiapan
2. Orientasi
a. Salam Terapis
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Memperkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menyatakan nama dan panggilan untuk semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan keadaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskn jutuan kegiatan. Yaitu mengenal perilaku kekerasan yang dilakukan.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikutnya.
a) Jika ada klien yang meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis.
b) Lama kegiatan 45 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah.
1) Tanyakan pengalaman klien
2) Tulis di papan tulis/ whiteboard
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh penyebab marah
(tanda dan gejala marah)
1) Tanyakan perasaan tiap klien saat terpapar oleh penyebab (tanda dan gejala marah)
2) Tulis di papan tulis/ whiteboard
3) Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah di lakukan klien ( verbal, merusak
lingkungan, menciderai/ memukul orang lain, dan memukul diri sendiri).
a) Tanyakan perilaku yang di lakukn saat marah
b) Tulis di papan tulis/ whiteboard
4) Membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling sering di lakukan
untuk di peragakan.
5) Melakukan bermain peran/ stimulasi untuk perilaku kekerasan yang tidak berbahaya
(terapis sebagai sumber penyebab dank lien yang melakukan perilaku kekerasan).
6) Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran/stimulasi
7) Mendiskusikan dampak atau akibat perilaku kekerasan.
1. Tanyakan akibat perilaku kekerasan.
2. Tulis di papan tulis/ whiteboard
8) Member reinforcement pada peran serta klien
9) Dalam menjalankan TAK, upayakan semua klien terlibat.
10) Beri kesimpulan penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan, dan akibat perilaku
kekerasan.
11) Menanyakan kesediahan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat menghadapi
kemarahan.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menyenangkan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menagnjurkan klien menilai dan mengevaluasi jika terjadi penyebab marah, yaitu tanda
dan gejala, perilaku kekerasan yang terjadi, serta akibat perilaku kekerasan.
2. Menganjurkan klien mengingat penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan dan
akibatnya yang belum di ceritakan.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati belajaar cara yang baru untuk mencegah perilaku kekerasan
2. Menyepakati waktu dan tempat.
LAPORAN HASIL OBSERVER
1. Tahap Persiapan
Kegiatan terapi aktifitas kelompok (TAK) tentang perilaku kekerasan di ruang gelatik RSJ
HB Saanin Padang, 3 April 2013. Peserta terdiri dari 7 peserta dan sesuai dengan criteria yang
telah ditentukan. Sebelum aara di mulai mahasiswa telah mempersiapkan setting tempat dan
peralatan yang akan di butuhkan.
Mahasiswa telah membentuk pengorganoisasian untuk melaksanakan kegiatan TAK, yang
terdiri dari 1 orang leader (Widya Muharramah), 1 orang Co Leader ( Mutiara Ayunda ), dan 3
orang fasilitator (Andam Dewi, Vinny ariesta pishesa, Hanifah Dwi Aryani ), dan 1 orang
observer (puadi).
Kegiatan terapi aktifitas kelompok (TAK) ini di laksanakan di ruang gelatik,
dimana keadaan ruang gelatik ini telah di bersihkan dengan setting tempat sesuai dengan
yang di rencanakan. Sebelum kegiatan di laksanakan, mahasiswa menita izin kepada
kepala ruangan untuk menggunakan ruangan.
2. Tahapa Pelaksanaan
Kegiatan TAK tidak sesuai dengan waktunya, dimana aara terlaksana pada pukul 12.00 siang.
Peserta berjumlah 6 orang. Secara umum kegiatan berjalan dengan baik dan lancer. Rinian
kegiatan TAK, dapat di uraikan sebagai berikut :
a. Kegiatan TAK di buka oleh moderator pada pukul 12.00 WIB.
b. Presenter memberikan TAK pada pukul 12.15 WIB sampao 13.30 WIB.
c. Moderator menutup kegiatan TAK pada pukul 14.15 WIB.
3. Tahapan Evaluasi
SESI 1 : TAK
Stimulasi Persepsi Perilaku
Kekerasan Kempuaan Psikologis
No Nama klien Penyebab pk Memberi tanggapan tentangTanda dan gejala Pk Akibat pk
1 Tn. I - Selalu di salahkan oleh orang tua
- Keinginan yang tidak terpenuhi
2 Tn. P - Muka merah- Tangan mengepal- Dada sesak
3 Tn. M - Dada sesak- Pandangan tajam
4 Tn. B - Merusakbarang-barang
5 Tn. A Tangan sakit
Merusak barang- barang
Dibawa kerumah sakit
6 Tn. S