“tafsir mimpi raja: kajian qs.12:43-49 dalam …
TRANSCRIPT
ldquoTAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-49 DALAM
PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEYldquo
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S Ag)
Oleh
Mujahidin
11140340000115
PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H2019 M
i
LEMBAR PENGESAHAN
ldquoTAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-49 DALAM
PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEYldquo
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S Ag)
Oleh
Mujahidin
11140340000115
Di bawah Bimbingan
Kusmana MA PhD
NIP 19650424199503 1 001
PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H2019 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul ldquoTAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEYldquo telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 17 Desember 2019 Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana agama (SAg) pada Fakultas
Ushuluddin
Jakarta 17 Desember 2019
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Dr Eva Nugraha MAg
NIP 19710217199803 1 002
Sekretaris Merangkap Anggota
Fahrizal Mahdri LcMIRKH
NIP 19820816201503 1 004
Penguji I
Dr Faizah Ali Syibromalisi MA
NIP 19550725200012 2 001
Penguji II
Hasanuddin Sinaga MA
NIP 19701115199703 1 002
Pembimbing
Kusmana PhD
NIP 19650424199503 1 001
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Mujahidin
NIM 11140340000115
Dengan ini menyatakan bahwa
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi yang berjudul TAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEY adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternayata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya
Jakarta 28 Oktober 2019
Mujahidin
NIM 11140340000115
iv
ABSTRAK
Mujahidin
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
Kisah tafsir mimpi raja adalah penggalan kisah Nabi
Yusuf dalam QS12 Penggalan kisah yang menceritakan
penafsiran mimpi raja yaitu seorang raja yang mengalami mimpi
yang kemudian ditafsirkan oleh seorang pemuda bernama Yusuf
yang tertuang dalam QS12 ayat 43 hingga ayat 49 Penelitian ini
melalui metode penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka
yaitu mengambil data dan informasi dengan berbagi macam
literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan sebagainya
Dengan pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey terdapat tiga
tahap yang harus kita lakukan dalam menganilisis yaitu erlebnis
ausdruck dan verstehen Dalam penerapan tiga tahapan dalam
penerapan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey terhadap kajian
QS12 ayat 43 hingga 49 yang pada intinya ingin menerapkan
pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey dan ingin mengetahui
pelajaran yang terdapat di kisah penafsiran mimpi raja ini Dalam
penelitian ini tergambar sosok Raja Mesir yang tidak memahami
kejadian mimpi yang terjadi kepada dirinya dia membutuhkan
orang lain untuk memahaminya hingga seorang budak bernama
Yusuf yang dipenjara mampu memahami mimpinya tersebut
dengan baik dan benar Bahwa ada pelajaran yang bisa kita
pahami bahwa tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri
kita semata tapi justru ada orang lain yang mampu
memahaminya dengan baik dan jangan pernah enggan menerima
masukan dari orang lain walaupun kedudukan orang tersebut
dalam hal sosial maupun ekonomi lebih rendah kedudukannya
dan terkadang masukan-masukan tersebut tentunya bermamfaat
bagi diri kita
Kata Kunci Tafsir Mimpi Raja QS12 ayat 43-49
hermeneutika Wilhem Dilthey
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhnahuwatalsquoala karena atas petunjuk taufik cahaya ilmu dan
rahmat-Nya sehingga penelitian ini dapat terwujud dengan judul
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey Skripsi ini diajukan guna
memenuhi syarat dalam penyelesaian pendidikan pada Program
Studi Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kepada orangtua penulis (Sudirman dan Saanah) yang
tiada henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk penulis
sehingga sampai kepada tahap yang sekarang ini
Pada dasarnya penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari dari kesempurnaan untuk itu penulis akan menerima dengan
senang hati semua koreksi dan saran-saran demi untuk perbaikan
dan kesempurnaan skripsi ini Skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang turut memberikan andil baik
secara langsung maupun tidak langsung baik moril ataupun
material Maka sepatutnya peneliti mengucapkan rasa syukur
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
1 Ibu Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc
MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak DrYusuf RahmanMA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr Eva NugrahaMAg selaku Ketua Jurusan Ilmu
Al-Qurlsquoan dan Tafsir dan dan Bapak Fahrizal Mahdi Lc
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
i
LEMBAR PENGESAHAN
ldquoTAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-49 DALAM
PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEYldquo
Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin
Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Agama (S Ag)
Oleh
Mujahidin
11140340000115
Di bawah Bimbingan
Kusmana MA PhD
NIP 19650424199503 1 001
PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H2019 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul ldquoTAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEYldquo telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 17 Desember 2019 Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana agama (SAg) pada Fakultas
Ushuluddin
Jakarta 17 Desember 2019
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Dr Eva Nugraha MAg
NIP 19710217199803 1 002
Sekretaris Merangkap Anggota
Fahrizal Mahdri LcMIRKH
NIP 19820816201503 1 004
Penguji I
Dr Faizah Ali Syibromalisi MA
NIP 19550725200012 2 001
Penguji II
Hasanuddin Sinaga MA
NIP 19701115199703 1 002
Pembimbing
Kusmana PhD
NIP 19650424199503 1 001
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Mujahidin
NIM 11140340000115
Dengan ini menyatakan bahwa
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi yang berjudul TAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEY adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternayata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya
Jakarta 28 Oktober 2019
Mujahidin
NIM 11140340000115
iv
ABSTRAK
Mujahidin
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
Kisah tafsir mimpi raja adalah penggalan kisah Nabi
Yusuf dalam QS12 Penggalan kisah yang menceritakan
penafsiran mimpi raja yaitu seorang raja yang mengalami mimpi
yang kemudian ditafsirkan oleh seorang pemuda bernama Yusuf
yang tertuang dalam QS12 ayat 43 hingga ayat 49 Penelitian ini
melalui metode penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka
yaitu mengambil data dan informasi dengan berbagi macam
literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan sebagainya
Dengan pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey terdapat tiga
tahap yang harus kita lakukan dalam menganilisis yaitu erlebnis
ausdruck dan verstehen Dalam penerapan tiga tahapan dalam
penerapan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey terhadap kajian
QS12 ayat 43 hingga 49 yang pada intinya ingin menerapkan
pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey dan ingin mengetahui
pelajaran yang terdapat di kisah penafsiran mimpi raja ini Dalam
penelitian ini tergambar sosok Raja Mesir yang tidak memahami
kejadian mimpi yang terjadi kepada dirinya dia membutuhkan
orang lain untuk memahaminya hingga seorang budak bernama
Yusuf yang dipenjara mampu memahami mimpinya tersebut
dengan baik dan benar Bahwa ada pelajaran yang bisa kita
pahami bahwa tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri
kita semata tapi justru ada orang lain yang mampu
memahaminya dengan baik dan jangan pernah enggan menerima
masukan dari orang lain walaupun kedudukan orang tersebut
dalam hal sosial maupun ekonomi lebih rendah kedudukannya
dan terkadang masukan-masukan tersebut tentunya bermamfaat
bagi diri kita
Kata Kunci Tafsir Mimpi Raja QS12 ayat 43-49
hermeneutika Wilhem Dilthey
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhnahuwatalsquoala karena atas petunjuk taufik cahaya ilmu dan
rahmat-Nya sehingga penelitian ini dapat terwujud dengan judul
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey Skripsi ini diajukan guna
memenuhi syarat dalam penyelesaian pendidikan pada Program
Studi Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kepada orangtua penulis (Sudirman dan Saanah) yang
tiada henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk penulis
sehingga sampai kepada tahap yang sekarang ini
Pada dasarnya penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari dari kesempurnaan untuk itu penulis akan menerima dengan
senang hati semua koreksi dan saran-saran demi untuk perbaikan
dan kesempurnaan skripsi ini Skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang turut memberikan andil baik
secara langsung maupun tidak langsung baik moril ataupun
material Maka sepatutnya peneliti mengucapkan rasa syukur
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
1 Ibu Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc
MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak DrYusuf RahmanMA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr Eva NugrahaMAg selaku Ketua Jurusan Ilmu
Al-Qurlsquoan dan Tafsir dan dan Bapak Fahrizal Mahdi Lc
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul ldquoTAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEYldquo telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada 17 Desember 2019 Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana agama (SAg) pada Fakultas
Ushuluddin
Jakarta 17 Desember 2019
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Dr Eva Nugraha MAg
NIP 19710217199803 1 002
Sekretaris Merangkap Anggota
Fahrizal Mahdri LcMIRKH
NIP 19820816201503 1 004
Penguji I
Dr Faizah Ali Syibromalisi MA
NIP 19550725200012 2 001
Penguji II
Hasanuddin Sinaga MA
NIP 19701115199703 1 002
Pembimbing
Kusmana PhD
NIP 19650424199503 1 001
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Mujahidin
NIM 11140340000115
Dengan ini menyatakan bahwa
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi yang berjudul TAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEY adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternayata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya
Jakarta 28 Oktober 2019
Mujahidin
NIM 11140340000115
iv
ABSTRAK
Mujahidin
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
Kisah tafsir mimpi raja adalah penggalan kisah Nabi
Yusuf dalam QS12 Penggalan kisah yang menceritakan
penafsiran mimpi raja yaitu seorang raja yang mengalami mimpi
yang kemudian ditafsirkan oleh seorang pemuda bernama Yusuf
yang tertuang dalam QS12 ayat 43 hingga ayat 49 Penelitian ini
melalui metode penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka
yaitu mengambil data dan informasi dengan berbagi macam
literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan sebagainya
Dengan pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey terdapat tiga
tahap yang harus kita lakukan dalam menganilisis yaitu erlebnis
ausdruck dan verstehen Dalam penerapan tiga tahapan dalam
penerapan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey terhadap kajian
QS12 ayat 43 hingga 49 yang pada intinya ingin menerapkan
pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey dan ingin mengetahui
pelajaran yang terdapat di kisah penafsiran mimpi raja ini Dalam
penelitian ini tergambar sosok Raja Mesir yang tidak memahami
kejadian mimpi yang terjadi kepada dirinya dia membutuhkan
orang lain untuk memahaminya hingga seorang budak bernama
Yusuf yang dipenjara mampu memahami mimpinya tersebut
dengan baik dan benar Bahwa ada pelajaran yang bisa kita
pahami bahwa tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri
kita semata tapi justru ada orang lain yang mampu
memahaminya dengan baik dan jangan pernah enggan menerima
masukan dari orang lain walaupun kedudukan orang tersebut
dalam hal sosial maupun ekonomi lebih rendah kedudukannya
dan terkadang masukan-masukan tersebut tentunya bermamfaat
bagi diri kita
Kata Kunci Tafsir Mimpi Raja QS12 ayat 43-49
hermeneutika Wilhem Dilthey
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhnahuwatalsquoala karena atas petunjuk taufik cahaya ilmu dan
rahmat-Nya sehingga penelitian ini dapat terwujud dengan judul
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey Skripsi ini diajukan guna
memenuhi syarat dalam penyelesaian pendidikan pada Program
Studi Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kepada orangtua penulis (Sudirman dan Saanah) yang
tiada henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk penulis
sehingga sampai kepada tahap yang sekarang ini
Pada dasarnya penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari dari kesempurnaan untuk itu penulis akan menerima dengan
senang hati semua koreksi dan saran-saran demi untuk perbaikan
dan kesempurnaan skripsi ini Skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang turut memberikan andil baik
secara langsung maupun tidak langsung baik moril ataupun
material Maka sepatutnya peneliti mengucapkan rasa syukur
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
1 Ibu Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc
MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak DrYusuf RahmanMA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr Eva NugrahaMAg selaku Ketua Jurusan Ilmu
Al-Qurlsquoan dan Tafsir dan dan Bapak Fahrizal Mahdi Lc
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Mujahidin
NIM 11140340000115
Dengan ini menyatakan bahwa
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skripsi yang berjudul TAFSIR MIMPI RAJA KAJIAN QS1243-
49 DALAM PERSPEKTIF HERMENEUTIKA WILHEM
DILTHEY adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku jika ternayata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya
Jakarta 28 Oktober 2019
Mujahidin
NIM 11140340000115
iv
ABSTRAK
Mujahidin
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
Kisah tafsir mimpi raja adalah penggalan kisah Nabi
Yusuf dalam QS12 Penggalan kisah yang menceritakan
penafsiran mimpi raja yaitu seorang raja yang mengalami mimpi
yang kemudian ditafsirkan oleh seorang pemuda bernama Yusuf
yang tertuang dalam QS12 ayat 43 hingga ayat 49 Penelitian ini
melalui metode penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka
yaitu mengambil data dan informasi dengan berbagi macam
literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan sebagainya
Dengan pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey terdapat tiga
tahap yang harus kita lakukan dalam menganilisis yaitu erlebnis
ausdruck dan verstehen Dalam penerapan tiga tahapan dalam
penerapan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey terhadap kajian
QS12 ayat 43 hingga 49 yang pada intinya ingin menerapkan
pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey dan ingin mengetahui
pelajaran yang terdapat di kisah penafsiran mimpi raja ini Dalam
penelitian ini tergambar sosok Raja Mesir yang tidak memahami
kejadian mimpi yang terjadi kepada dirinya dia membutuhkan
orang lain untuk memahaminya hingga seorang budak bernama
Yusuf yang dipenjara mampu memahami mimpinya tersebut
dengan baik dan benar Bahwa ada pelajaran yang bisa kita
pahami bahwa tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri
kita semata tapi justru ada orang lain yang mampu
memahaminya dengan baik dan jangan pernah enggan menerima
masukan dari orang lain walaupun kedudukan orang tersebut
dalam hal sosial maupun ekonomi lebih rendah kedudukannya
dan terkadang masukan-masukan tersebut tentunya bermamfaat
bagi diri kita
Kata Kunci Tafsir Mimpi Raja QS12 ayat 43-49
hermeneutika Wilhem Dilthey
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhnahuwatalsquoala karena atas petunjuk taufik cahaya ilmu dan
rahmat-Nya sehingga penelitian ini dapat terwujud dengan judul
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey Skripsi ini diajukan guna
memenuhi syarat dalam penyelesaian pendidikan pada Program
Studi Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kepada orangtua penulis (Sudirman dan Saanah) yang
tiada henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk penulis
sehingga sampai kepada tahap yang sekarang ini
Pada dasarnya penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari dari kesempurnaan untuk itu penulis akan menerima dengan
senang hati semua koreksi dan saran-saran demi untuk perbaikan
dan kesempurnaan skripsi ini Skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang turut memberikan andil baik
secara langsung maupun tidak langsung baik moril ataupun
material Maka sepatutnya peneliti mengucapkan rasa syukur
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
1 Ibu Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc
MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak DrYusuf RahmanMA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr Eva NugrahaMAg selaku Ketua Jurusan Ilmu
Al-Qurlsquoan dan Tafsir dan dan Bapak Fahrizal Mahdi Lc
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
iv
ABSTRAK
Mujahidin
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
Kisah tafsir mimpi raja adalah penggalan kisah Nabi
Yusuf dalam QS12 Penggalan kisah yang menceritakan
penafsiran mimpi raja yaitu seorang raja yang mengalami mimpi
yang kemudian ditafsirkan oleh seorang pemuda bernama Yusuf
yang tertuang dalam QS12 ayat 43 hingga ayat 49 Penelitian ini
melalui metode penelitian kualitatif yang bersifat kajian pustaka
yaitu mengambil data dan informasi dengan berbagi macam
literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan sebagainya
Dengan pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey terdapat tiga
tahap yang harus kita lakukan dalam menganilisis yaitu erlebnis
ausdruck dan verstehen Dalam penerapan tiga tahapan dalam
penerapan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey terhadap kajian
QS12 ayat 43 hingga 49 yang pada intinya ingin menerapkan
pendekatan hermeneutika Wilhem Dilthey dan ingin mengetahui
pelajaran yang terdapat di kisah penafsiran mimpi raja ini Dalam
penelitian ini tergambar sosok Raja Mesir yang tidak memahami
kejadian mimpi yang terjadi kepada dirinya dia membutuhkan
orang lain untuk memahaminya hingga seorang budak bernama
Yusuf yang dipenjara mampu memahami mimpinya tersebut
dengan baik dan benar Bahwa ada pelajaran yang bisa kita
pahami bahwa tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri
kita semata tapi justru ada orang lain yang mampu
memahaminya dengan baik dan jangan pernah enggan menerima
masukan dari orang lain walaupun kedudukan orang tersebut
dalam hal sosial maupun ekonomi lebih rendah kedudukannya
dan terkadang masukan-masukan tersebut tentunya bermamfaat
bagi diri kita
Kata Kunci Tafsir Mimpi Raja QS12 ayat 43-49
hermeneutika Wilhem Dilthey
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhnahuwatalsquoala karena atas petunjuk taufik cahaya ilmu dan
rahmat-Nya sehingga penelitian ini dapat terwujud dengan judul
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey Skripsi ini diajukan guna
memenuhi syarat dalam penyelesaian pendidikan pada Program
Studi Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kepada orangtua penulis (Sudirman dan Saanah) yang
tiada henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk penulis
sehingga sampai kepada tahap yang sekarang ini
Pada dasarnya penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari dari kesempurnaan untuk itu penulis akan menerima dengan
senang hati semua koreksi dan saran-saran demi untuk perbaikan
dan kesempurnaan skripsi ini Skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang turut memberikan andil baik
secara langsung maupun tidak langsung baik moril ataupun
material Maka sepatutnya peneliti mengucapkan rasa syukur
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
1 Ibu Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc
MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak DrYusuf RahmanMA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr Eva NugrahaMAg selaku Ketua Jurusan Ilmu
Al-Qurlsquoan dan Tafsir dan dan Bapak Fahrizal Mahdi Lc
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhnahuwatalsquoala karena atas petunjuk taufik cahaya ilmu dan
rahmat-Nya sehingga penelitian ini dapat terwujud dengan judul
Tafsir Mimpi Raja Kajian QS12 43-49 dalam Perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey Skripsi ini diajukan guna
memenuhi syarat dalam penyelesaian pendidikan pada Program
Studi Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Kepada orangtua penulis (Sudirman dan Saanah) yang
tiada henti-hentinya mendoakan yang terbaik untuk penulis
sehingga sampai kepada tahap yang sekarang ini
Pada dasarnya penulis menyadari skripsi ini masih jauh
dari dari kesempurnaan untuk itu penulis akan menerima dengan
senang hati semua koreksi dan saran-saran demi untuk perbaikan
dan kesempurnaan skripsi ini Skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan berbagai pihak yang turut memberikan andil baik
secara langsung maupun tidak langsung baik moril ataupun
material Maka sepatutnya peneliti mengucapkan rasa syukur
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
1 Ibu Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc
MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2 Bapak DrYusuf RahmanMA selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3 Bapak Dr Eva NugrahaMAg selaku Ketua Jurusan Ilmu
Al-Qurlsquoan dan Tafsir dan dan Bapak Fahrizal Mahdi Lc
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
vi
MIRKH selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan
Tafsir
4 Dosen penasehat akademik dan sekaligus pembimbing
skripsi penulis Bapak Kusmana MAPhD yang
senantiasa membimbing mengarahkan dan memberikan
motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik
5 Seluruh dosen di jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir yang
dengan tulus memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis
6 Para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ushuluddin Terimaksih atas referensi yang ada sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
7 Keluarga besar orangtua di kampung halaman
terimakasih atas kasih sayangnya luar biasa dan terkhusus
saudara-saudara kandung (Musyawwir Munawwarah
Mukhriz) dan khususnya saudara yang sudah almarhum
(Mursyid)
8 Keluarga besar UKM KMPLHK RANITA mereka adalah
orang-orang hebat dengan karakter yang berbeda yang
telah bersama-sama aktif berkegiatan dengan cerita yang
menarik dan tentunya menjadi bagian dari catatatan yang
penuh warna bagi penulis
9 Terkhusus ranita 28 pintu awal bepetualangan bersama
yang telah menjadi keluarga baru yang nyaman Lombeh
Nabe Japro Cendai Mity Mabel Ore Mase Yip
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
vii
Cawet Uwawe Lampos Cebin Buken Suheng dan
Lakosa Semoga tetap selamanya di rasa yang sama
dengan cerita yang berbeda
10 Sahabat pejuang muda 2012 awal kita memulai kisah
yang berliku yang pada akhirnya kita menemukan jalan
masing-masing Nurhidayat Sugeng Wijaya Fariz
Maulana Muhammad Andrianto Zaenuri dan Hendri
Mulyandi Semoga kita sukses dengan jalan yang
berbeda-beda
11 Teman-teman satu jurusan Ilmu Al-Qurlsquoan dan Tafsir
yang senantiasa menemani penulis dalam menimba ilmu
pengetahuan di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rusli Iman Maedi Syekhu Hidayatullah Riyadi Semoga
kita lulus dan sukses nantinya dengan membawa
kebanggan almamater
12 Teman seperjuangan kelompok KKN Gravity yang telah
bersama-sama membuat kenangan singkat namun sangat
berarti semoga tetap menjadi cerita yang indah nantinya
13 Dan kepada semua sahabat rekan teman dan siapa aja
yang pernah bersama dan berjasa yang sudah membantu
penulis sehingga sampai ke tahap ini semoga dibalas
semua kebaikannya
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
viii
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN i
SURAT PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vii
PEDOMAN TRANLITERASI x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang Masalah 1
B Identifikasi dan Rumusan Masalah 8
1 Identifikasi Masalah 8
2 Rumusan Masalah 9
C Tujuan dan Mamfaat Peneltian 9
D Metode Penelitian 10
E Kajian Pustaka 11
F Sistematika Penulisan 14
BAB II HERMENEUTIKA MODERN DAN WILHEM
DILTHEY 17
A Hermeneutika Modern 17
1 Pengertian Hermeneutika Modern 17
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Modern 18
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Modern 30
B Hermeneutika Wilhem Dilthey 34
1 Profile Wilhem Dilthey 34
2 Pemikiran Wilhem Dilthey 36
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
ix
1 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika) 39
BAB III KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURrsquoAN
KONSEP DAN TAFSIR 48
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurlsquoan 45
1 Pengertian Kisah 46
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Quran 48
B Mimpi dalam Al-Qurlsquoan 49
1 Pengertian Mimpi 48
2 Ruang Lingkup Mimpi 51
3 Mimpi dalam al-Qurlsquoan 52
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49 55
1 Teks dan Terjemahan 55
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat 56
3 Asbabun Nuzul 58
4 Tafsir ayat 59
41 Tafsir Umum 59
42 Tafsir Klasik 63
421 Thabari 62
422 Ibn Katsir 87
43 Tafsir Modern 68
431 Sayyid Quthb 68
432 Quraish Shihab 71
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43-49 76
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
x
BAB IV TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY 77
A Perspektif Mimpi Raja Mesir 77
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja 81
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir mimpi Raja (Anaslisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey) 84
1 Erlebnis (pengalaman) 85
2 Ausdruck (ungkapan) 86
3 Verstehen (Pemahaman) 90
D Relevansi Perspektif Hermeneutika 91
Wilhem Dilthey tentang Kisah ―Tafsir Mimpi Raja
dalam Kajian Al-Qurlsquoan
BAB V PENUTUP 93
A Kesimpulan 93
B Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 95
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI
xi
PEDOMAN TRANSLITERASI
Penulisan transliterasi Arab-latin dalam penelitian ini
menggunakan pedoman transliterasi dari keputusan bersama
Mentri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI
No 150 tahun 1987 dan No 0543bU1987 Secara garis besar
uraiannya sebagai berikut
1 Konsonan
Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf
Latin dapat dilihat pada halaman berikut
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Tsa Ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha Ḥ ha (dengan titik di bawah) ح
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad Ṣ es (dengan titik di bawah) ص
Dad Ḍ de (dengan titik di bawah) ض
Ta Ṫ te (dengan titik di bawah) ط
Za Ẓ zet (dengan titik di bawah) ظ
ain koma terbalik (di atas) ع
Gain G Ge غ
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
xii
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W Wa و
Ha H Ha ه
Hamzah Apostrof ء
Ya Y Ye ي
2 Vokal
Vokal adalah bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal atau monoftong dan vocal rangkap atau diftong
a Vokal tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harakat transliterasinya sebagai berikut
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
--- --- Fathah A A
--- --- Kasrah I I
--- --- Dhamah U U
b Vokal rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harakat dan huruf transliterasinya berupa gabungan huruf yaitu
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a-i - - --ي
fathah dan wau Au a-u - - mdashو
xiii
kataba تبك Yażhabu هب
ير
falsquoala علئل sulsquoila ف ط
Żukira كس ذ Haula هىل
Kaifa
يف ك
3 Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan
huruf transliterasinya berupa huruf dan tanda yaitu
Huruf
Arab
Nama Huruf
Latin
Nama
fathah dan alif Ā a dan garis di atas ا
fathah dan ya Ā a dan garis di ي
bawah
kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ي
Dhammah dan wawu Ū u dan garis di atas و
Contoh
الق - Qāla
ىزم - Ramā
قيل - Qīla
ىل يق - Yaqūlu
4 Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua
a Ta marbutah hidup
Ta marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah kasrah
dan dhammah transliterasinya adalah t
xiv
b Ta marbutah mati
Ta marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun
transliterasinya adalah h
a Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti oleh
kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata
itu terpisah maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha
(h)
Contoh
فالط
الأ
زوضت - rauḍah al-aṭfāl
فالط
الأ
زوضت - rauḍatul aṭfāl
ىىزة
الم
ديىت
الم - al-Madīnah al-Munawwarah
حتلط - Ṭalḥah
5 Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tanda syaddah atau tanda tasydid
dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan
huruf yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah
itu
Contoh
ىا زب - Rabbanā
ل صه - Nazzala
البر - al-birr
الحج - al-hajj
م عو - na´ama
xv
6 Kata sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
huruf ال namun dalam transliterasi ini kata sandang dibedakan atas kata
sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dan kata sandang yang
diikuti oleh huruf qamariah
a Kata sandang yang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang dikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya yaitu huruf l diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti
kata sandang itu
b Kata sandang yang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti huruf qamariah ditransliterasikan
sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula
dengan bunyinya Baik diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf
qamariah kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan
dihubungkan dengan kata sandang
Contoh
يندالظ - Al-ṣadaini
ينالقسه - Al-Qarnaini
الحديد - Al-hadid
7 Hamzah
Dinyatakan di depan bahwa hamzah ditransliterasikan
dengan apostrof namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang
terletak di tengah dan di akhir kata Bila hamzah itu terletak di
awal kata ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab
berupa alif
xvi
Contoh
ون ر
خ
أت - taˋkhużūna
ىء الى - an-nau´
يئ
ش - syai´un
8 Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata baik fi´il isim maupun harf ditulis
terpisah hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab
sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau
harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya
Contoh
اشق ير السى خ ه
ينوإن الله ل Wa innallāha lahuwa khair arrāziqīn
Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
يلىاالك
وف
أوالميزان ف Fa aufu al- kaila wal mīzāna
Fa auful kaila wal mīzāna
ليل يم هإبساالخ Ibrāhīm al-khalīl
Ibrāhīmul khalīl
سطهابظم الله مجسهاوم Bismillāhi majrēhā wa mursahā
9 Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak
dikenal dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga
Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD
di antaranya huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang maka yang ditulis dengan huruf
xvii
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut bukan huruf awal kata
sandangnya
Contoh
ىل زط د ال حم وما م Wa mā Muḥammadun illā rasūl
ل ان ويب ا ض ت اض عو للى
ريل ل
ت
بازك م
ت
ببك
Inna awwala baitin wuḍilsquoa linnāsi
lallażī bi Bakkata mubārakatan
زمضان هس
ري شصل ال
ه فيه ا سءان لق
ا Syahru Ramaḍāna al-lażī unzila
fihi al-Qurlsquoānu
Penggunaan huruf kapital Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan
huruf kapital tidak tidak digunakan
Contoh
Naṣrun minallāhi wa fatḥun qarīb صسمنتح الله ه
سيب وف
ق
Lillāhi al-amru jamīlsquoan ها لل جميع مس
الأ
Wallāhu bikulli syalsquoin alīm والله ل ي بك
عليمئ ش
10 Tajwid
Bagi mereka yang menginginkan kefashihan dalam bacaan
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid Karena itu peresmian pedoman transliterasi Arab
Latin (versi Internasional) ini perlu disertai dengan pedoman tajwid
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Bagi umat Islam al-Qurˋan diyakini merupakan kitab suci
yang menjadi pegangan hidup yang diwahyukan Allah kepada
umat manusia melalui perantara Nabi Muḥammad Ṣallallāhu
ʻalaihiwasallam Sebagai penutup para Nabi dan Rasul Sebagai
kitab Allah yang terakhir yang diturunkan al-Qurˋan memuat
ajaran-ajaran yang begitu lengkap universal dan integral Ia telah
mencakup dan menyempurnakan pesan-pesan Allah pada umat
sebelumnya Ada mata rantai pesan-pesan ilahi dalam wahyu
Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para Nabi
Di dalam al-Qurˋan dijelaskan bahwa al-Qurˋan sesungguhnya
merupakan bagian integral dari induk al-Kitāb (ummul kitab)
yang ada disisi Allah transendental dan penuh hikmah1
Kebenaran al-Qurˋan mutlak dan berlaku sepanjang
zaman Di dalamnya terkandung ajaran serta petunjuk tentang
semua urusan yang berkaitan dengan aspek-aspek pokok
kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupanya di dunia dan
akhirat kelak2
Untuk menyampaikan peringatan-peringatan dan pesan-
pesan untuk mendidik umat manusia al-Qurˋan menggunakan
berbagai macam bentuk dan diantara bentuknya adalah
1 AM Ismatullah ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yusuf)1 2 Kalam Setia Hafiziannur dan Zawawi Ismail ldquoNabi Yusuf dan
Makna Pendidikan dalam Islamrdquo Jurnal Fikiran Masyarakat Vol 2 No 1
(2014) 1-2
2
pemaparan kisah-kisah yang menggambarkan peristiwa
kehidupan umat terdahulu
Kisah dalam al-Qurˋan merupakan salah satu bentuk yang
cukup strategis dalam menyampaikan peringatan Allah dan
menanamkan pesan-pesan wahyu termasuk nilai-nilai pendidikan
ke dalam jiwa seseorang tanpa ada unsur paksaan Pesan-pesan
itu diterima dengan perasaan senang dan kesadaran
Allah menyebut diferensiasi (perbedaan) kisah al-Qurˋan
dengan kisah orang-orang Arab bahwa kisah al- Qurˋan itu benar
atau kisah nyata dan diceritakan dengan metode yang baik3
Seperti dalam firman Allah
حق
قصص ٱل
هى ٱل
ا ل
ر
عزز بن ه
هى ٱل
ه ل
وبن ٱلل
ه
ٱلل
ه بل
بل وما م
حكيم ٱل
ldquoSesungguhnya ini adalah kisah yang benar dam tidak ada
Tuhan (yang berhak di sembah) selain Allah dan sesungguhnya
Allah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksanardquo(QS
Ali-Imran ayat 62)
قسءان وبن ا ٱل
ر
يك ه
بل
وحيىا
ؤ
قصص بما
ٱل حص
يك ؤ
قص عل
ه ح
ه
فلين غ
ٱل
بلهۦ ل
ىت م ق
ك
ldquokami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan
mewahyukan al-Quran ini kepadamu dan sesungguhnya kamu
sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang
yang belum mengetahuirdquo(QS Yusuf ayat 3)
Al- Qurˋan sendiri memang bukan sebuah kitab kisah
ataupun kitab sejarah tapi tidak bisa dipungkiri bahwa al- Qurˋan
memuat banyak kisah atau sejarah umat-umat masa lalu yang
3 Sehat Soltoni Dalimunthe rdquoMetode Kisah dalam Persfpektif al-
Qur‟anrdquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2(Juli- Desember 2016) 277
3
semuanya dapat dijadikan bahan pelajaran (ibrah) bagi orang-
orang yang berakal4 Kisah tersebut yang bisa dijadikan pedoman
untuk diterapkan dalam kehidupan Hal ini disebutkan dalam
Firman Allah
كري ول
فت ا
ان حدث
باب ما ك
ل ولي ال
ل
صصهم عبرة
ان في ق
قد ك
ل
مىىنا لقىم
يء وهدي وزحمة
ل ش
فصيل ك
ه وث د ري بين
صدق ال
ث
ldquoSesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran
bagi orang-orang yang mempunyia akal Al-Qur‟an itu bukanlah
cerita yang dibuat-buat akan tetapi membenarkan (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang yang beriamnardquo (QS Yusuf
ayat 111)
Di dalam al-Qurˋan kita mendapatkan banyak kisah Nabi-
nabi Rasul-rasul dan umat-umat terdahulu maka yang
dimaksudkan dengan kisah kisah itu ialah pengajar-pengajaran
dan petunjuk-petunjuk yang berguna bagi para penyeru
kebenaran dan bagi orang-orang yang diseru kepada kebenaran5
Beragam kisah-kisah yang disebutkan al-Qurˋan
melestarikan kisah-kisah para nabi mulai Nabi Adam sampai
Nabi Muhammad dan di antara kisah yang terdapat di dalamnya
yaitu kisah Nabi Yūsuf
Dalam kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan perlunya
kita memahami dengan sebaik-baik mungkin Sebagai upaya
memahami dan merenungkan kandungan ayat-ayat al- Qurˋan
4 Masruruoh ldquoKisah Yusuf dalam Surah YusufStudi Komparatif
Antara Tafsri Al-Ibriz Dengan Tafsir Al-Azharrdquo(Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin IAIN Yogyakarta 2002) 2 5 Teungku Muhammad hasbi Ash-Shiddieqy Sejarah dan Pengantar
Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir (SemarangPT Pustaka Rizki Putra 2009) 123
4
demi mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga darinya Untuk
sampai pada tingkat pengalaman dan pelakasanaan segala
petunjuk ajaran dan aturan serta norma al-Qurˋan tidaklah
mudah kecuali setelah memahami dengan sebaik-baiknya-
baiknya segala nasehat dan petunjuk al- Qurˋan serta menghayati
prinsip-prinsip ajaranya karena semua itu termuat dalam
kemasan bahasa Arab yang beruslub tinggi Hal ini menurut al-
Zarqāni6 jelas diperlukan tafsir Tanpa tafsir tidak akan diperoleh
apa-apa yang terkandung dalam khazanah al-Qurˋan tafsir yang
disebut dengan istilah tafsir al-Qurˋan bi al-raˋy (dengan
menggunakan akal) atau tafsἷr al-ijtihad Di samping itu
diperlukan wahyu (tafsĭr bil al-Ma‟tsur) dengan interpretasi
rasional dalam hal ini ldquohermeneutikardquo7
Salah satu cara yang dapat memahami dan mengungkap
rahasia di balik setiap kisah itu adalah dengan pendekatan
hermeneutika Jadi kata hermeneutika adalah sebuah ilmu dan
seni membangun makna melalui interpretasi rasional dan
imajinatif dari bahan baku berupa teks8
Memahami kisah seseorang dengan pendekatan
hermeneutika dapat menjadikan seorang pembaca merasakan apa
yang dirasakan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut bahkan
pembaca dapat larut dalam kisah tersebut seakan-akan dia sendiri
yang mengalami kisah tersebut Terutama dalam menyelami
6 Muhammad Abdul Aẓim Al-Zarqani pengarang kitab ldquoManāhilu al-
Irfan fi bdquoUlūm al-Qur‟anrdquo 7 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks Sebuah Wacana dalam
Metode tafsir Al-Qur‟anrdquo HunafaJurnal Studia Islamika Vol 11 No 1
(Juni 2014) 25 8 Sulaiman Ibrahim rdquoHermeneutika Teks 27
5
kisah para nabi dapat membuat kita merasakan apa yang
dirasakan dengan memahami setiap kejadian dan mendapatkan
pelajaran dari kisah tersebut9 Hal yang dapat dimamfaatkan dari
metode hermeneutika terutama dalam aspek pencarian relevansi
dan signifikansi pesan ilahi bagi kehidupan manusia
kontemporer10
Dalam hermeneutika terdapat beberapa tokoh pencetus di
antaranya Friedrich Daniel Erns Schleimacher Wilhem Dilthey
Hans-Georg Gadamer Jurgen habermas Metode hermeneutika
dari setiap masing-masing filosof memiliki ciri yang berbeda
seperti seorang Schleimacher menurutnya hermeneutika
merupakan teori pemahaman dan pokok pemahaman adalah
sebuah teks yang ditulis bukan hanya dengan memahami bahasa
akan tetapi sebagai analisis hermeneutika untuk memahami kisah
nabi Yūsuf yang disebutkan dalam Surah Yūsuf ayat 43 hingga
49 disini penulis menggunakan teori tokoh hermeneutika
Wilhem Dilthey
Konsep-konsep yang digunakan Dilthey di bidang
hermeneutika adalah interpretasi data dan riset historis 11
Dilthey filsuf yang berasal dari Jerman ini berpendapat
mengatasi psikologisme Schleiermacher bahwa peristiwa-
9 Dadang Darmawan rdquoAnalisa Kisah Nabi Yusuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutikardquo (Bandung UIN Sunan Gunung Djati) 9 10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 73 11
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 7
6
peristiwa yang termuat dalam teks-teks kuno itu harus dipahami
sebagai suatu ekspresi kehidupan sejarah maka yang diproduksi
bukanlah keadaan-keadaan psikis pengarang melainkan makna
peristiwa-peristiwa sejarah itu 12
Hermeneutika Dilthey
bertumpu pada tiga kata kunci yaitu (1) erlebnis (2) ausdruck
dan (3) verstehen Erlebnis adalah akumululasi pengalaman hidup
yang dialami dan membentuk jati diri seseorang Erlebnis adalah
pintalan masa lalu dan masa kini seseorang bdquoDengan
pengalamanku di masa lalu aku pahami kejadian hari ini dengan
pengalamanku hari ini aku tinjau kembali masa laluku‟Erlebnis
seseorang akan tereksepresikan ke luar berupa perkataan
tindakan atau karya yang oleh Dilthey disebut ausdruck Dengan
mengetahui erlebnis atau pengalaman hidup seseorang kita akan
memahami ausdruck atau perkataan tindakan karya orang itu
Saat kita sudah memahami itulah yang disebut verstehen 13
Pertama pada konsep kata Erlebnis ldquopengalamanrdquo yaitu
pengalaman pada umumnya seseorangpengarang yaitu
pengalaman yang dimiliki seseorang dan dirasakan sebagai
sesuatu yang bermakna Seperti misalnya seseorang belajar di
sebuah perguruan tinggi bertemu dengan orang-orang
merasakan kegiatan belajar dan perubahan-perubahan yang
terjadi selama di perguruan tinggi tersebut Kedua pada konsep
kata Ausdruck ldquoungkapanrdquo atau ldquoekspresirdquo Disini kita perlu
berhati-hati karena kata itu biasanya dihubungkan dengan
12
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 44 13
Dadang Darmawan ldquoAnalisa Kisah Yusuf dalam al-Qur‟an 10
7
perasaan saja Seuntai kalung emas yang disampikan ke tangan
seorang gadis misalnya mengungkpakan rasa cinta kepadanya
Ausdruck atau ungkapan di sini berarti pengejawantahan diri
manusia dalam bentuk produk-produk kebudayaan Ketiga pada
konsep kata Verstehen ldquopemahamanrdquo berkaitan dengan
ungkapan dalam hal ini Dilthey membedakan dua bentuk
pemahaman Pertama adalah bentuk pemahaman yang sederhana
Bentuk pertama ini ditunjukan ada ldquosebuah ungkapan kehidupan
tunggalrdquo seperti misalnya kesakitan menggergaji kayu mengetuk
pintu dan seterusnya Di sini kita tidak menempatkan hal-hal itu
dalam seluruh konteks kehidupan Kita dapat langsung mengerti
maknanya karena kita tidak berbeda konteks dengan ungkapan-
ungkapan yang ingin kita pahami itu Kedua adalah bentuk
pemahaman yang lebih tinggi Bila kita sebagai penafsir berbeda
konteks dari ungkapan-ungkapan yang ingin kita pahami seperti
misalnya yang terjadi di antara turis (orang luar) dan penduduk
asli atau orang-orang dari kebudayaan yang berbeda maka
ungkapan-ungkapan itu harus ditempatkan dalam keseluruhan
konteks kehidupan dalam hal ini kebudayaan yang menghasilkan
ungkapan itu Begitu juga bila ungkapan-ungkapan seperti
mimik dan gesture bertentangan dengan isi mental orang yang
ingin dipahami hal ini kita jumpai pada para pendusta hipokrit
atau psikopat kita harus ldquokembali pada keseluruhan konteks
kehidupanrdquo orang itu agar maknanya dapat kita pastikan
Penulis melihat kisah Nabi Yūsuf merupakan di antara
kisah yang menarik untuk dibahas Kisah yang di dalamnya
identik dengan nilai-nilai kehidupan di dalamnya diceritakan
8
secara runtut dari sejak Nabi Yūsuf masih kecil hingga dewasa
dari sebagai manusia biasa hingga menjadi Nabi dari sebagai
rakyat biasa hingga menjadi seorang raja Serta kemampuan dan
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Yūsuf Diantaranya mampu
menafsirkan mimpi sang raja yang disebutkan dalam Surah Yucircsuf
ayat 43 hingga 49
Dalam surah Yūsuf banyak sekali dibahas oleh para
mufassir peneliti-peneliti dan yang lainnya tentang hikmah dan
ibrah serta nilai-nilai yang terkandung pada surah Yūsuf Seperti
berbagai macam nilai-nilai akhlak nilai-nilai agama dan lainnya
Penggalan kisah Nabi Yūsuf ini yang disebutkan dalam
surah Yūsuf ayat 43-49 penelitian ini mencoba membahas lebih
jauh kisah kemampuan Nabi Yūsuf menafsirkan mimpi sang
raja Di sini kita bisa melihat kemampuan seorang pemuda dalam
menakwilkan mimpi seorang raja bahkan sekalipun orang-orang
pintar di sekeliling kerajaan pada masa itu tidak ada yang mampu
menakwilkan mimpi yang dialami sang raja Mesir pada masa itu
tentunya ada makna yang tersirat dalam penggalan kisah tersebut
dan lebih jauh untuk memahai kisah ini penulis menggunakan
analisis hermeneutikanya Wilhem Dilthey
B Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
1 Identifikasi Masalah
Di antara kisah yang disebutkan dalam al-Qurˋan kisah
Nabi Yūsuf kisah yang menarik untuk di bahas karena di
dalamnya dijelaskan secara runtun jalan kisah kehidupan Nabi
Yūsuf dari masa kecil hingga dewasa dengan permasalahan
9
hidup yang dialaminya hingga menjadi seorang Raja Maka oleh
itu dari sebuah perjalanan hidup seorang pemuda dengan
mempunyai kemampuan menafsirkan mimpi dan diangkat
menjadi seorang raja Di sini penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah
a) Bagaimana penafsiran mimpi oleh Nabi Yūsuf yang
dialami oleh Raja Mesir
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian yang akan dikaji
dalam skripsi ini sebagai berikut
a Bagaimana penafsiran Nabi Yūsuf terhadap mimpi
raja dalam QS 12 ayat 43 ndash 49 dalam perspektif
Hermeneutika Wilhem Dilthey
C Tujuan dan Mamfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran
mimpi yang dialami oleh raja dalam al-Qurˋan dan apa ibrah dan
nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya yang bisa
diterapkan dalam kehidupan dalam konteks hidup kekinian
Adapun mamfaat dari penelitian ini adalah untuk
menambah pengetahun khususnya bagi penulis pribadi dan
memperkaya khazanah keilmuan khususnya ilmu al-Qur‟an di
cabang kisah-kisah yang ada dalam al-Qurˋan serta hikmah ibrah
dan nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari
10
D Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
bersifat kepustakaan (library research) yaitu penulis fokus pada
penelitian dengan menggunakan data dan informasi dengan
berbagi macam literatur seperti kitab buku jurnal artikel dan
documen lainnya yang bisa dijadikan acuan
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari sumber primer
dan sekunder Sumber primer penelitian ini adalah kitab al-
Qurˋan itu sendiri Di samping itu data primer lainnya yang
menjadi rujukan berupa kitab-kitab mufassir yang ada
hubungannya dengan yang akan penulis bahas
Dalam mengkaji kisah ndash kisah Nabi Yūsuf ini penulis
berpijak pada teori kisah yang disebutkan menurut Manna‟Al-
Qaṯṯacircn yang menyebutkan kisah terbagi dalam tiga bagian a)
kisah para nabi terdahulu b) kisah yang berkaiatan dengan
kejadin pada masa lalu dan orang-orang yang disebutkan
kenabiannya c) kisah-kisah yang terjadi pada masa Rasucirclullacirch
Dan pada penelitian kisah yang akan dilakukan yang berpijak
pada bagian pertama yaitu kisah yang tergolong pada kisah para
Nabi terdahulu14
Kemudian pendekatan yang digunakan dalam memahami
ayat-ayat yang akan diteliti serta proses penafsiran pada
peneliatian ini penulis menggunakan analisis hermenutiknya
Wilhelm Dilthey
14
Rosihin Anwar amp Asep Muhaarom Ilmu Tafsir Bandung Cv
Pustaka Setia 2015 90
11
E Kajian Pustaka
Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan
ilmiah yang sudah maupun yang belum dibahas maka perlu
adanya kajian pustaka agar dalam penelitian yang sudah pernah
dibahas memberikan kejelasan dan batasan tentang informasi
agar tidak melakukan pengulangan pembahasan terkait tema yang
akan dibahas dalam penelitian selanjutnya
Pembahasan penafsiran terhadap kisah Nabi Yūsuf
mungkin telah banyak dilakukan oleh siapaun termasuk oleh para
mufassir baik penafsiran tersebut yang dituangkan dalam sebuah
karya kitab tafsir ataupun tidak dengan menggunakan metode
yang berbeda-beda maupun karya-karya ilmiah yang telah
banyak ditulis di dunia akademisi
Penelitian yang akan dibahas dalam penggalan kisah Nabi
Yūsuf pada peneltian ini adalah perjalanan nabi Yūsuf ketika di
dalam penjara kemudian mampu menafsirkan mimpi raja
Kemudian ibrahpelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang bisa
diambil dari perjalanan kisah tersebut kemudian bisa diterapkan
dalam konteks hidup kekinian
Sedangkan hasil penemuan penulis penelitian yang
berhubungan dengan tema yang akan di bahas oleh penulis
terkait tentang kisah Nabi Yūsuf adalah dengan pembagian
kedalam tiga bagian
Pertama kisah nabi Yūsuf dengan menggunakan
analisis semiotika diantaranya a) Kisah Nabi Yūsuf
AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian Semiotika) karya Ali
Imran 2010 Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
12
Yogyakarta Dalam Tesis ini membahas pengembangan
semiotika al-Qur‟an dengan objek penelitian pada kisah
Nabi Yūsuf b) Ajaran Moral Dalam Ksiah Nabi Yūsuf
AS (Analisis Semiotik Roland Barthes) karya Chatirul
Faizah 2015 Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang Dalam skripsi ini membahas pada
ajaran moral dalam kisah Nabi Yūsuf dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes
Pada kategori dalam penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama
tema pembahasan kisah nabi Yūsuf Sedangkan
perbedaannya pada kajian kisah di atas menggunakan
penafsiran semiotika dan pembahasan yang dilakukan
penulis pada penelitian ini adalah hanya pada penggalan
kisah nabi Yūsuf ketika di penjara dan bisa menafsirkan
mimpi raja dengan tidak menggunakan penafsiran
semiotika seperti pada penelitian kategori diatas
Kedua kisah nabi Yūsuf dengan objek kajian hanya
pada ibrahpelajaran yang akan dikaji antara lain a)
Nabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam al-Qur‟an
karya Muh Nurul Anwar 2008 Skripsi Fakultas
Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dalam
skripsi ini membahas pada penggalan kisah nabi Yūsuf
dan Saudarnya-saudarnya serta ibrah yang terkandung di
dalamnya b) Kasih Sayang Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudarnya dalam al-Quran karya
Futikhatur Rohmah 2013 Skripsi Fakultas Ushuluddin
13
dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dalam skripsi ini pembahasan hanya pada Kasih Sayang
Nabi Ya‟qub Kepada Yūsuf dan Saudara-Saudarnya dan
pelajaran apa yang terdapat dalam kisah tersebut
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaaan penelitian dari pembahasan
kategori penelitian diatas dengan penelitan penulis yaitu
terletak pada penggalan perjalanan kisah yang di ambil
Kisah Nabi Yūsuf dengan objek kajian pada akhlak
seperti dalam skripsi antara lain a) Nilai Penddikan
Akhlak Pada Kisah Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an karya
Nia Fatmawati S 2014 Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta Dalam skripsi ini
membahas nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada
kisah keseluruhan Nabi Yūsuf b) Tafsir Surat Yūsuf
Ayat 58-62 (Kajian Nilai Pendidikan Akhlak) karya
Muflikhatul Karomah 2014 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Dalam skripsi ini membahas nila-nilai
pendidikan akhlak beserta pendapat para mufassir yang
terkandung di dalam Surah Yūsuf ayat 58-62 c) Nilai-
nilai Pendidikan Akhlak dalam Kisah Nabi Yūsuf AS
karya Sarah Rizki Fajri 2017 Skripsi Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Isalm Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Dalam skripsi ini membahas kisah
14
Nabi Yūsuf dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang
terdapat di dalamnya serta penerapannya dalam
pendidikan Islam
Pada kateogori penelitian ini yang menjadi
persamaan dengan peneliatian penulis yaitu tema
pembahasan yang sama tentang kisah Nabi Yūsuf
Sedangkan perbedaan dari penelitian di atas adalah
terletak pada objek penelitian yang terfokus pada nilai-
nilai pendidikan akhlak
Berdasarakan uraian diatas informasi yang didapatkan
dari penelitian-penelitian di atas bisa menjadi rujukan dan
perbandingan terhadap penelitian penulis yang akan dibahas
nanti
F Sistematika Penulisan
Dalam penulisan penelitian ini maka perlu adanya
sistematika penulisan agar dalam penulisan ini menjadi terarah
dan supaya tidak memperluas obyek penelitaian maka
pembahasan disusun sbeagai berikut
Bab Pertama merupakan bab pendahuluan yang menjadi
pijakan dasar dalam melakukan penelitian yang terdiri dari
pembahasan mengenai latar belakang masalah identifikasi
masalah rumusan dan batasan masalah tujuan dan mamfaat
15
penelitian metode penelitian kajian pustaka dan sistematika
penulisan
Bab kedua pada bab ini penulis menjelaskan metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hermeneutika
di zaman moderen dan hermeneutika Wilhem Dilthey Ada
beberapa pembahahasan diantaranya pengertian hermeneutika
moderen ruang lingkup hermeneutika moderen sejarah
perkembangan hermeneutika moderen dan Wilhem Dilthey
(profil pemikiran analisis hermenutika Dilthey)
Bab ketiga pada bab ini menguraikan tentang kisah konsep
mimpi dan tokoh penafsiran yang dirujuk Di antara
pembahasannya yaitu sebagai berikut pengertian dan ruang
lingkup kisah dalan al-Qur‟an mimpi dalam al-Qurˋan tafsir ayat
pembahasan (QS Yūsuf ayat 43-49) dan hubungan kisah dan
tafsir mimpi dalam QS 12 ayat 43-49
Bab keempat merupakan bab inti pembahasan dari
penulisan ini yaitu pembahasan dari pokok rumusan masalah
kisah nabi Yūsuf dalam menafsirkan mimpi raja (kajian surah
Yūsuf ayat 43-49) dengan menggunakan teori hermeneutik
Wilhem Dilthey yang meliputi pemahaman ayat QS12 ayat 43-
49 dengan analisis hermeneutik Wilhem Dilthey dan relevansi
perspektif hermeneutika wilhem Dilthey tentang kisah mimpi raja
dalam kajian al-Qurˋan
Bab kelima merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran-saran terhadap penelitian Bagian terakhir dalam
16
melakukan penelitian ini di mana bab ini penulis menguraikan
kesimpulan dan harapan bahwa penelitian ini mampu
memberikan kontribusi yang berarti dan bermamfaat bagi
masyarakat Islam
17
BAB II
HERMENEUTIKA MODEREN DAN WILHEM
DILTHEY
Pada bab II ini penulis akan membahas tentang
hermeneutika di periode moderen yang terdiri dari pengertian
hermenutika moderen ruang lingkup hermeneutika moderen dan
sejarah perkembangan hermeneutika moderen Kemudian setelah
itu pembahasan khusus hermenutika Dilthey yaitu profile
Wilhem Dilthey pemikiran Dithey dan langkah-langkah analisis
hermeneutika Wilhem Dilthey
A Hermeneutika Moderen
1 Pengertian Hermeneutika Moderen
Hermenutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer dan juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermenutika Ricouer1
Hermeneutika moderen diartikan dalam perkembangan
selanjutnya dengan teori atau filsafat penafsiran maknaarti Ia
muncul menjadi topik utama dalam kajian filsafat ilmu-ilmu
1 Abdul Hadi WM Hermenutika Sastra Barat dan Timur (Jakarta
Sadra Press 2014) 55
18
sosial dan humaniora Ia juga bahkan dimaknai sebagai filsafat
seni dan bahasa dalam kritik sastra Hermeneutika seperti ini
seperti apa adanya dan menempatkan subyek sebagai unsur
penentu yang mempunyai keleluasan untuk mengelaborasinya ke
dalam sistem nilai dan maknanya sendiri Implikasi dari
pandangan dasar ini sangat besar para hermeneut
mengembangkan alat analis alternatif bagi kajian apa yang
termasuk dengan ilmu-ilmu sosial mulai dari kajian doktrin
agama sastra humaniora sosiologi antropologi psikologi
sampai filsafat 2
2 Ruang Lingkup Hermeneutika Moderen
Dalam ruang lingkup hermeneutika moderen Bleicher3
mengelompokkan garapan hermeneutika moderen ke dalam tiga
kelompok besar yaitu hermeneutika sebagai metode atau teori
filsafat dan krtitik4
22 Hermeneutika Metodologis
Pertama ruang lingkup hermeneutika moderen yaitu
hermeneutika metodelogis Model hermeneutika ini
memfokuskan pembahasannya pada problematika dalam
penafsiran secara umum dikenal sebagai metodologi bagi ilmu
kemanusiaanhumaniora (Geisteswissenchaften) Setelah melalui
proses pemahaman (verstehen) sebagai metode yang cocok untuk
2 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-Qur‟an (Jakarta UIN
Jakarta Prress 2004) 13 3 Josef Bleicher (Penulis buku judul ldquoHermeneutika
KontemporerHermenutika Sebagai Metode Filsafat dan Kritik) 4 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
19
melakukan atau mengalami ulang (re-experiencing) atau
memikirkan ulang (re-thinking) dari apa yang sebenarnya
dirasakan dan dipikirkan oleh pengarang Bagaimana Proses
hermeneutika seperti ini diharapkan akan membantu mengerti
suatu proses pemahaman secara umum yaitu bagaimana mampu
mentransposisikan atau mengatur kembali suatu kompleksitas
pemahaman pengarang ke dalam pemahaman pembaca dengan
dunianya sendiri Dengan kata lain tugas pembaca adalah
menghadirkan ulang proses dan hasil yang telah dicapai oleh
pengarang 5
Ada dua hal yang menjadi penting dari proses
hermeneutik metodologis yaitu objek kajian dan media di mana
proses hermeneutika dapat di lakukan Pertanyaan mengenai
objek kajian adalah apa yang yang sebenarnya diamanati atau
diteliti sehingga seorang pembacapeneliti sampai pada apa yang
dipaham pengarang Apa yang bisa mengantarkan pada
pemahaman itulah obyek kajian tapi dari semua itu ekspresi apa
yang tertuangkan dalam tulisan manusialah yang menjadi obyek
kajian utama Artinya dalam dunia manusia bahasa dalam
pengertian longgarnya adalah media pengantar utama dan unsur
penting kedua dalam proses hermeneutik 6
Wilhem Dilthey mengembangkan hermeneutika sebagai
metodelogi atau epistimologi pemahaman Dia mengusulkan
5 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an13
6 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 14
20
konsep yang dinamai critique of historial reason 7 Konsep ini
dimaksudkan untuk merumuskan syarat-syarat tentang
kemungkinan seseorang mendapat pengetahuan yang empiris
Terilhami oleh gagasan Emmanuel Kant tentang Crtitique of
Pure Reason 8 Dilthey mengerucutkan diskusi tentang
metodologi ke dalam persoalan penafsiran dokumenteks Teks
dikaji melalui metode pemahaman (verstehen) Dalam hal ini
metode dimaknai sebagai cara mencerna yang menganggap
hubungan subyek-obyek adalah satu realitas hidup-hidup atau
masalah-masalah jawaban-jawaban 9
Dengan menempatkan hubungan subyek dan obyek secara
aqualsejajar berarti mempersamakan perlakuan terhadap subyek
dan obyek dalam konteks penelitian Pengklasifikasian dilakukan
hanya untuk mempermudah analisis saja penyamaan tersebut
membuka ruang untuk mendapat input yang lebih banyak dalam
proses hermenutik Dengan cara seperti ini kemudian
dimungkinkan mendapat pengetahuan historis yang lebih baik
Dalam konteks ini indentifikasi problem hermeneutika menjadi
7 Critique Of Historical Reason Dilthey adalah berisi penyeimbang
rasio murni sekaligus kritik atasnya pada saat bersamaan ldquoSejarah ldquo sebagai
rasio murni yang meliputi Pemahaman yang beriorientasi historis atas segala
sesuatu yang berhubungan dengan manusia diharapkan membawa pada
kedalaman yang sama seperti yang telah dieskplorasi Kant-bagi Dilthey hal ini
terletak di dalam ldquokesadaran metafisisrdquo manusia-sekaligus pada saat yang
sama mengijinkan dirinya melampaui Kant ketika menunjukkan bahwa rasio
murni itu sendiri didasrkan pada kehidupan 8 Critique of Pure Reason Kant adalah sebuah usaha yang tajam untuk
memecahkan persoalan di dalam batas-batas pencerahan Dengan menyadari
multi-dimensionalitas filsafat ia mulai memisahkan etika dan logika-yang
terakhir ini mempersentasikan sebuah refleksi atas karya ilmuan yang aktif
dengan semua penemuan mereka khususnya fisika Newton 9 Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15
21
perlu dan menghantarkan Dilthey pada konsep ldquomengalamirdquo
(lived exprience)- salah satu konsep romantisme ldquojiwa obyektifrdquo
(objective spirit) dari Hegel pembedaan antara makna (meaning)
dan ekspresi (expression) dari Edmund Hussetlrdquo dan historical
consciousness dan teori kebenaran Emilio Betti 10
Hermeneutika metodis jika disederhanakan metodis
adalah sebuah teknik memahami ekspresi tentang kehidupan yang
tersusun dalam bentuk tulisan Bagaimana model ini menekankan
pada sisi psikologis pengarang atau perihal lainnya untuk
memahami dari sisi pengarang dari pernyataannya Karena
memang untuk memahami manusia dari tulisan apa yang tertera
dari tulisan yang dihasilkan membutuhkan metode agar bisa
memahami dari setiap kehidupan dari berbagai aspek Dari
Hermeneutika model metodis ini lebih menekankan pada sisi
sejarah (histori) Seorang pembaca setelah melewati proses
pemahaman terhadap tulisan (teks) kemudian kita mencoba
untuk mengalami kembali atau memikirkan kembali tentang apa
yang telah sebenanrnya dirasakan oleh pengarang Sehingga
pembaca bisa menghadirkan ulang hasil dan proses yang telah di
capai oleh pengarang
Karena memang menurut Dilthey kesadaran sejarah
seseorang dan sejarah manusia secara keseluruhan merupakan
prasyarat dalam pemahaman yang luas dan kaya Peradaban masa
lalu dapat memperkaya input dan menjadi tempat menimba
pengalaman sehingga seseorang tersebut memudahkan untuk
10
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 15
22
memahami konteks sekarang Proses hermeneutik jika
disederhanakan adalah dengan menempuh cara dengan
pengkaitan masa lalu (masa yang telah di lalui pengarang)
dengan masa sekarang (masa yang saat ini dialami peneliti dan
pembaca) pemahamaan akan konteks sekarang hanya dapat
dicapai dengan baik dengan cara memperbandingkannya dengan
yang lalu sehingga kita dapat mengetahui dengan lebih pasti
kekhususan yang paling tepat bagi konteks sekarang 11
22 Hermeneutika Filosofis
Ruang lingkup berikutnya yaitu hermeneutika filosofis
model hermeneutika ini meyakini bahwa seorang peneliti sosial
atau pembaca selalu berada dalam keterkaitannya dengan satu
konteks tradisi yang artinya dia sebenarnya telah mempunyai pra
pemahaman ketika dia mengawali peneltian karena sebenarnya
dia memulai penelitiannya tidak dalam keadaan yang benar-benar
netral Cara pandang terhadap relasi antara subjek dan obyek ini
meniscayakan adanya perubahan paradigma yaitu ketika
mempertanyakan apa saja yang mesti terlibat dalam proses
sebuah pemahaman maka terjadi peralihan dari sikap reproduksi
obyek penelitian ke paradigma partisipasi dalam komunikasi
yang berlangsung antara masa lalu dan sekarang 12
Hermeneutika menurut Heidegger merupakan penafsiran
Dasein (the interpretation of Dasein) Dasein berarti keberadaan
manusia atau realitas manusia di dunia Dasein dimaknai
11
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an15-16 12
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 19
23
Hidegger sebagai realitas keseharian kita yaitu kebiasaan kita
agen pra-refleksi ketika kita berada di tengah-tengah aktivitas
keseharian kita Fenomena keseharian kita sebenarnya
mengindikasikan totalitas eksistensi manusia termasuk di
dalamnya kerangka pikir kita kapasitas kita dalam individu
autentik dan keterlibatan penuh kita dengan dunia dan dengan
orang lain Penafsiran Dasein juga adalah hermeneutika
ontologis yaitu penafsiran yang menyediakan teori bagaimana
pemahaman secara umum dimungkinkan Maka di sinilah
Heidegger awal dari proses hermeneutika filosofis yang bersifat
ontologis pada kemungkinan bagaimana didapat pemahaman dan
pada asumsi bahwa setiap pencarian pengetahuan tidak lepas dari
lingkaran hermeneutika yang memulai dari sikap antisipatif
terhadap makna yang dicari 13
Kemudian hermeneutika ontologis ala Heidegger
menempatkan hermeneutika sebagai alat analisa filosofis yang
menekankan penelitian transcendental artinya penarikan makna
hakikat dari sesuatu diambil dari pengangkatan data yang di
anggap memadai untuk kemudian diambil esensinya Cara kerja
keilmuan seperti ini adalah juga merupakan dasar cara kerja
fenomenologi perangkat analisa yang dikembangkan didesain
untuk mendapatkan suatu cara pandang ulang yang lebih
komprehensif dan solutif atas persoalanya yang dikaji14
13
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 20 14
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 21
24
Heidegger melanjutkan terdapat tiga langkah
hermeneutika yaitu waktu (time) makna (meaning) dan wujud
(being) Dalam penafsir obyketif yang dicari adalah
pengungkapan hubungan waktu dulu sekarang dan prediksi masa
akan datang untuk mengungkap makna sedekat mungkin sesuai
dengan penggagas awal Sementara hermeneutika ontologis
pencarian hubungan waktu dulu sekarang dan masa depan
ditempatkan dalam temporalitas pembacapeneliti untuk
mengungkap obyek sebagai dirinya sendiri Sehingga
hermeneutika ditafsirkan sebagai penafsiran sesuatu sebagai
sesuatu yaitu pengungkapan segala sesuatu yang menghantarkan
pengungkapan dirinya dalam dunia Pengetahuan dalam
hermeneutika ontologis adalah model perwujudan dasein sebagai
wujud di dunia
Kemudian melanjutkan dari Heidegger titik awal konsep
hermeneutik Gadamer berawal dari fenomenologi Heidegger
tentang present at-hand menjadikan manusia makhluk historis
Gadamer menekankan aspek historis pemahaman sambil
menekankan pentingnya bahasa selanjutnya digunakan untuk
menganalisis perkembangan lingkaran hermeneutik menuju
kesadaran filosofis dalam ilmu-ilmu kemanusiaan15
Konsep
dasar hermeneutika yang diusung Gadamer yaitu lebih bersifat
ontologis Klaim ontologis dan sifatnya yang universal menjadi
kekuatan dari hermeneutik filosofis Gadamer ini
15
Hasyim Hasanah ldquoHermeneutik Ontologis-Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017) 10
25
Menurut Hans-Georg Gadamer problem hermeneutik
dipandang sebagai yang menandai peralihan ke filsafat bahasa
karena prosesnya merupakan pencapaian kesepakatan dengan
yang lain tentang dunia yang berbagi (share world) Proses
komunikasi dalam proses pemahaman dengan demikian
mengambil bentuk penyatuan cakrawala (the fusion of horizon)
antara cakrawala subyek dan obyeknya Tugas hermeneutika
adalah tindakan pemahaman dalam kaitannya dengan aktivitas
kita sekarang dan dengan tradisi Hubungan keduanya dapat
melahirkan relevansi signifikansi maupun proyeksi makna ke
depan 16
Ada kontribusi Gadamer setidaknya ada pada dua hal
pertama penyempurnaan teori ontology pemahaman dan kedua
pemberian fondasi bagi pentingnya linguistikalitas pemahaman
Berkenaan dengan ontologi pemahaman Gadamer
menjelaskannya melalui aspek kesejarahan pemahaman (the
historically of understanding) Dia menjelaskan proses
pemahaman secara filosofis melalui kombinasi konsep fore
structure of understanding Heidegger dan pre-understanding
Bultman Structure awal pemahaman (for structur of
understanding) Heidegger merupakan dasar lingkaran
hermeneutika yang terdiri dari Vor-habe (fore-having) vor sicht
(fore-sight) dan vor griff (fore-conception) For-have
(kepemilikan awal) adalah sesuatu yang kita punyai sekarang
Vor-sicht (penglihatan awal) adalah sesuatu yang kita lihat
16
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an23
26
sekarang dan Vor-griff (konsepsi awal) adalah sesuatu yang kita
konsepsikan diawal 17
Menurut Gadamer hermeneutika filosofis merupakan
usaha untuk menghubungkan unsur-unsur hermeneutika
penafsirpembaca teks dan konteks pada keseluruhan keberadaan
kita (bacamanusia) di dunia Dasar dari perwujudan tersebut
bukan hanya untuk menunjukkan pembahasan dan keahlian
pemahaman kita tapi lebih pada pemberian harapan untuk
membebaskan pemahaman dan kesalahpemahaman diri dalam
proses hermeneutik sehingga produktivitas analisis dapat
dihasilkan18
Maka dengan adanya hubungan antar unsur
hermeneutika tersebut hermeneutik filosofis ini mencoba
mengeluarkan sesuatu yang dihasilkan dari sebuah proses
pengolahan analisis bagaimana mencari makna dalam isi teks
melalui proses dialog antara penafsir konteks dan obyek dalam
proses peleburan cakrawala-yang terus menerus secara
eksistensial dengan hasil produksi yang tidak terbatas 19
Proyeksi hermeneutika filosofi yang dimulai oleh
Heidegger yang kemudian dilanjutkan oleh Gadamer Dengan
perbedaaan konsep yang ditawarkan oleh Heideger dan Gadamer
Hermeneutika filosofis ini adalah menolak metodologis dari
hermeneutika atau toristi karena dari perbedaaan karakter
obyektivismenya
17
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 23 18
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 19
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30
27
23Hermeneutika Kritis
Ruang lingkup hermeneutika moderen yang terakhir yaitu
hermeneutika kritis Jika hermeneutika sebelumnya hermeneutika
teoritis atau metodologis mencarinya dalam maksud pengarang
sehingga proses hermeneutika menjadi upaya untuk memediasi
tradisi-masa lalu dengan pemahaman secara subyektif atas makna
yang telah ditentukan yaitu sesuai dengan maksud pengarang
dengan hasil reproduksi makna Jika hermenenutika filosofis
mencari makna dalam isi teks melalui proses dialogis antara
penafsir konteks dan obyek dalam proses peleburan cakrawala
yang terus menerus secara eksistensial dengan hasil produksi
makna yang tidak terbatas Maka hermeneutika kritis pencarian
makna dalam proses dialog antara isi teks dan struktur ideologi
realitas 20
Lebih spesifik lagi hermeneutika kritis mencari sebab-
sebab pemahaman dan komunikasi yang distorsif (teralihkan atau
terkurangi) dalam situasi interaksi yang normal Karenanya
proses analisa hermeneutika kritis mengkaitkannya pada
penjelasan kausalitas dan prosedur interpretasi Keduanya dapat
membantu untuk mencari jawaban kenapa pelaku sosial berpikir
atau bertindak seperti yang mereka pikirkan dan lakukan Kenapa
suatu pemimkirantindakan itu salah atau benarbagaimana
memperbaiki hasil analisa hermeneutik kalau terjadi kesalahan
dalam prosesnya Dan seterusnya21
20
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30 21
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an 30-31
28
Dari pertanyaan tersebut dapat dijawab hermeneutika
kritis menggunakan perspektif psikoanalisis yaitu makna yang
terdistorsi ditafsirkan dalam pandangan sejarah kehidupan
seorang pasien dan hubungannya pada suatu sistem teoritis yang
dapat digunakan untuk menjelaskan kemunculan penyakit yang
spesifik
Hermeneutika kritis mengkritik filsafat analitik karena
secara moral filsafat analitik cenderung meninggalkan latar
belakang sosial yang ada Hasil analisa filsafat analitik adalah
mempertahankan realitas seperti apa adanya Ia hanya
menawarkan peta realitas dan tidak menawarkan kritik terhadap
keadaan yang ada Alasan lainnya adalah bahwa hermeneutika
kritis memberikan fokus analisis pada hubungan teori dan
praktek dengan memperhatikan unsur praxisnya (seperangkat
praanggapan atau tindakan yang berkaitan dengan dimensi moral
dan politik kehidupan manusia) sehingga hermeneutika kritis
dapat membuka jalan untuk mengungkap persoalan yang
dikaitkan dengan upaya pemberian solusinya bagi masalah-
masalah sosial yang dihadapi manusia
Kemudian Habermas menjelaskan bahwa tugas
hermeneutika jika dihadapkan dengan tugas kerja linguistik
adalah untuk memberikan gambaran tata bahasa yang berbeda
Hermeneutika menggunakan kecenderungan transendensi diri
yang sebenarnya inheran dalam penggunaan bahasa Penggunaan
akal selalu ada atau terkait dengan penggunaan bahasa namun
demikian akal melampaui bahasa Cara hidup akal dalam bahasa
adalah dengan cara menghancurkan partikularitas bahasa
29
Hermeneutika memediasi fungsi akal dan bahasa untuk tugas
memahami sebuah persoalan dalam bentuk tindakan
penerjemahan atau penafsiran
Terdapat tiga fase perkembangan pemikiran filosfis
Habermas Fase pertama bersifat negativ Fase ini dicirikan
dengan penolakan dan krtik Habermas atas filsafat positivism
Habermas menyangsikan analisa ilmiah melulu didasarkan pada
data empiris seperti yang diyakini positivisme Menurutnya
memperhatikan historistitas data tidak kemudian menutup
kemungkinan penggunaan nalar atau akal karena akal justru
dapat bekerja lebih jauh setelah mendapat input empiris
Dalam mengamati hakikat sesuatu masalah hanya dilihat
sebagai masalah teknis saja padahal unsur substansi tidak kalah
pentingnya dalam memahami hakikat masalah tersebut Dari sisi
poses hasil wacana dan ilmu merupakan eksklusif pekerjaan
para ahli dan pembaca hanya diposisikan secara pasif Pembacaan
tersebut merupakan bentuk penerimaan pasif kepatuhan
indoktrinisasi terselubung Terakhir yang dicari adalah hanya
unsur universalisasi data dan mengabaikan unsur teknisnya
Hermeneutika kritis dengan unsur pembangunannya yaitu
materialism psikoanalisa dan kajian kehabasan seperti filologi
dan semiotika menekankan analisannya pada aspek kepentingan
emansipatoris manusia yaitu appropriasi dengan kerja
komunikasi dan praktek kritisisme Ketiga hal tersebut
merupakan analisa refleksi diri dan perubahan dalam
mengungkap kepentingan kebenaran keadilan dan kebebasan
manusia
30
Fase kedua Habermas melihat bahwa
kepentinganinterest merupakan hakikat manusia yang berfungsi
mensitmulus dorongan kognitif untuk tujuan teoritis maupun
praktis Pemikiran ini dapat disebut sebagai hermeneutika
kepentingan yaitu suatu upaya pecarian makan didasarkan pada
hubungan saling mempengaruhi antar unsur-unsur hermeneutik
Fase ketiga Habermas memasuki diskusi tentang filsafat
hakikat manusia yang dicirikan oleh empirisme dan antimetafisik
Pendasaran tersebut dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
individu dalam beraktualisasi Unsur-unsur yang mempengaruhi
analisa ini adalah marxisme dan psikososial Salah satu tema
yang secara intens didiskusikan adalah persoalan kepentingan
subyek manusia dalam proses pengetahuan Cara mengetahui
berproses menjadi mengetahui (coming to know) sama dengan
berproses menjadi tahu (coming to be)
3 Sejarah Perkembangan Hermeneutika Moderen
Hermeneutika yang pada awalnya merupakan sebagai
sebuah metode untuk memahami pesan atau teks sudah dikenal
dan digunakan sepanjang sejarah dalam meneliti teks-teks kuno
yang otoritatif seperti kitab suci atau untuk meneliti dokumen
sejarah dan kasrya sastra22
Kemudian mengalami perkembangan
sejarah hermenutika dari zaman klasik hingga zaman moderen
tentunya tidak lepas dari tokoh-tokoh yang terkemuka
hermenutika tersebut
22
Yunahar Ilyas ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016) 43
31
Pada abad ke-18 M hermeneutika memperoleh
bentuknnya yang jelas setelah meningkatnya minat kaum
terpelajar terhadap keilmuan kemanusiaan atau humaniora
(Geistenwissenschaft) serta berkembangnya kajian atas teks
klasik khususnya karya Yunani Kuno dan Romawi dan baru
kemudian teks-teks Arab dan Ibrani hingga teks Asia lain seperti
Persia dan India Selain sejarah agama dan kebudayaan serta
epistimologi pada masa itu filologi dan tata bahasa menjadi pilar
utama perkembangan hermeneutika Timbulnya dua aliran filsafat
penting ketika itu yaitu idealisme dan romantisme mendorong
pesatnya perkembangan hermeneutika idealism dan romantic
memuncul sebagai reaksi terhadap tiga aliran filsafat yang mulai
dominan pada abad ke -18 yaitu rasionalisme empirisme dan
scientisme
Di antara penganjur idealism dan romantisme terdapat
banyak sastrawan Dari pemikiran kelompok inilah hermeneutika
filsafat dan cabangnya hermeneutik estettik muncul dalam arti
sebenarnya Di antara tokohnya ialah Herder Schlegel
bersaudara dan Novalis seorang sastrawan Jerman terkemuka
pada abad ke-18 Bangkitnya hermeneutika baru ini dan
perhatian yang mulai diberikan kepada estetika tidak terlepas
dari pemikiran Kant dan Hegel
Pada abad ke-18 terdapat tokoh hermeneutika yang tidak
kalah penting di samping Chaldenius yang sangat menentukan
arah perkembangan hermeneutika pada abad ke-19 ialah
Gimbattiso Vico Dia masyhur berkat karyanya Scienza nuovs
(1725) Vico mengembangkan pemikiran benar-benar di luar
32
tradisi rasionalis dan empiris Hermeneutika nya berseberangan
dengan rasionalisme Cartesian dan positivism Comte yang
muncul pada awal abad ke-19
Tokoh penting lain yang memberi jalan yang memberi
jalan lebih lebar bagi munculnya hermeneutika moderen ialah
Christian Wolf Dalam penelitiannya dia menemukan dua aspek
penting dari hermeneutika yaitu memahami dan menjelaskan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tampak jelas
bahwa hingga akhir abad ke-18 tokoh-tokoh hermeneutika di
Eropa kurang memberi perhatian kepada persoalan estetika dan
sasatra Filsuf yang mulai mengemukakan pentingnya sastra
sebagai pokok penelitian hermeneutika ialah Ernst Daniel
Schleimacher Pemikirannya dipandang menandai babak baru
sejarah hermenutika sekaligus awal kemunculan hermeneutika
filsafat Schleiermacher dikenal sebagai Bapak Hermeneutika
moderen Ia peletak dasar dari perbedaan hermeneutika sebagai
ilmu atau seni dengan pengertian hermeneutika sebagai filosofis
Tokoh hermeneutika yang memperluas pemahaman dalam
pengertian filsafat Schleiermacher membedakan hermeneutika
dalam pengertian sebagai ilmu atau seni memahami dengan
hermeneutika yang mendefinisikan sebagai studi tentang
memahami itu sendiri 23
Sejarah perkembangan hermeneutika mencapai
puncaknya pada abad ke-19 dalam pemikiran Wilhem Dilthey
Setelah kepergian tokoh ini hermeneutika mengalami masa redup
23
Berthin Simega ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Maka dalam
Kajian Sastrardquo 28
33
dalam rentang masa yang cukup lama Baru sekitar setengah abad
setelah kepergiannnya hermeneutika mulai memperlihatkan
tanda-tanda kelahirannya kembali Tokoh yang terlibat langsung
dalam memberi nafas baru kepada kepada hermenutika pada abad
ke- 20 ialah Martin Heidegger filsuf eksistensialis terkemuka
Jerman Namun baru di tangan muridnya Hans-Georg Gadamer
hermeneutika moderen memperoleh bentuk dalam arti yang
sebenarnya 24
Melalui karya besarnya Wahrheit und Method
(Kebenaran dan Metode) Gadamer tidak saja berjaya
menghidupkan kembali hermeneutika tetapi memberikan
cakrawala baru yang relevan bagi pemahaman bukan saja
wacana melainkan juga kebudayaan dan sejarah pemikiran yang
berbeda- beda di dalam masyarakat yang berbeda-beda Setelah
munculnya Gadamer bermunculan sejumlah pemikir
hermeneutika lain Yang terkemuka di antaranya Emilio Betti
Builtman Paul Ricoeur Jurgen Habermas Anthony Thiselton
Hirsch dan Saskice Teori resepsi Hans ndash Robert Jauss juga lahir
dari kandungan hermeneutika yang dirasakan Gadamer karena
dia sendiri adalah seorang murid Gadamer
Hermeneutika moderen sebagaimana dirasakan oleh Paul
Ricouer juga Anthony Thielson untuk menyebut contoh yang
lain sebenarnya merupakan kelanjutan dari proyeksi
Schleiermacher tentang bahasa Jika Schleiermacher berpendapat
bahwa bahasa pertama-tama adalah the locus of meaning alias
wadah makna-makna Menurut Thiselton setiap makna yang
24
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 54
34
dijumpai dalam wacana senantiasa memiliki kaitan atau konteks
dengan kenyataan di luar bahasa Pandangan ini merujuk kepada
hermeneutika Ricouer
Kemudian tokoh yang tidak boleh dikesampingkan dalam
perbincangan hermeneutika moderen setelah Schleimacher ialah
Wilhem Dilthey Dia akan menonjol karena menempatkan
estetika dan sastra di tempat yang sentral dalam
hermeneutikanya
Maka pada penelitian ini pembahasan hermeneutika
moderen memfokuskan tokoh Wilhem Dilthey akan di bahas
lebih lengkap pada pembahasan selanjutnya
B Hermeneutika Wilhem Dilthey
1 Profile Wilhem Dilthey
Wilhem Dilthey bernama lengkap Wilhem Christian
Ludwig Dilthey (1833-1911) dibesarkan di dalam keluarga
Protestan Jerman yang terpelajar Di dilahirkan di kota Bibrich di
tepi sungai Rhain dekat kota Mainz pada 19 November 1833
Ayahnya seorang pendeta gereja bdquoReformed‟ do Nassau
mendorongnya untuk studi teologi Karena itu setelah lulus
gymnasium di Wiesbaden Dilthey mendaftarkan diri di
Universitas Heidelberg untuk belajar teologi Seperti Schelling
Hegel dan banyak pemikir lain dia merasa sesak dengan suasana
dogmatis dalam studi teologi dan pindah ke filsafat Kesalehan
awalnya tidak lagi dianggapnya relevan untuk kehidupan
moderen Kalaupun dia lulus teologi pada 1856 hal ini dilakukan
demi menyenangkan hati ayahnya Pada waktu yang bersamaan
35
dia lulus filsafat di Berlin Karir akademis Dilthey cemerlang
Setelah meraih gelar doctor pada 1864 dengan disertasi tentang
Schleirmacher dia diundang untuk mengajar di universitas
antara lain di Basel Kiel dan Breslau sebelum akhirnya dia
mengajar di Universitas Berlin yang waktu itu sangat bergengsi25
Dalam bidang hermeneutika Dilthey lebih dikenal karena
riset historisnya bukan karena filosofisnya Karya-karyanya
selalu berkaitan dengan perhatiannya terhadap pemahaman
historis Dilthey memang bukan sembarang sejarawan Dia
adalah filusuf yang menaruh perhatiannnya pada sejarah Dilthey
menulis filsafat sejarah sebagai ldquokritik atas akal historisrdquo suatu
filsafat tentang mengerti cara melihat atau menemukan rangkaian
pemikiran yang berlangsung dalam sejarah26
Dilthey menulis banyak karya yang mencurahkan
perhatiannya pada metode apa yang dia sebut
Geisteswissenchaften yang sebaiknya kita terjemahkan menjadi
ldquoilmu-ilmu sosial-kemanusiaanrdquo Kelompok ilmu ini dibedakan
dari Naturwissenchaften yang bisa diterjemahkan menjadi ilmu-
ilmu menjadi ilmu-ilmu alam Boleh dikatakan bahwa Dilthey
adalah satu-satunya filsuf yang melihat bahwa hermeneutika yang
telah dirintis oleh Schleirmacher dapat menjadi-seperti dikatakan
Palmer-ldquodasar untuk Geisteswissenchaften yaitu semua ilmu-
25
Cecep Somantri Budi Sjuati rdquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutikardquo 2 26
Kistiriana Agustin Erry Saputri ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem
Dilthey Dalam Puisi Du hast Gerufen ndash Herr Ich Komme Karya Friedrich
Wilhem Nietzscherdquo(Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta
2012) 30
36
ilmu sosial-kemanusiaan semua disiplin yang menafsirkan
ungkapan-ungkapam kehidupan batiniah mansuia entah
ungkapan itu berupa gesture-gestur tindakan-tindakan historis
hukum yang terkodifikasi karya-karya seni atau kesustraanrdquo27
2 Pemikiran Wilhem Dilthey
Mendekat akhir abad ke-19 filsuf berbakat dan seorang
sejarawan sastra Wilhem Dilthey mulai melihat hermeneutika
sebagai fondasi Geisteswissenchaften-yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan semua disiplin ilmu yang menafsirkan ekspresi-
ekspresi ldquokehidupan batin manusiardquo baik dalam bentuk ekspresi
isyarat (sikap) perilaku historis kodifikasi hukum karya seni
dan sastra28
Perhatiannnya telah sejak lama dicurahkan kepada
masalah pemahaman teks teori sastra sejarah intelektual
metodologi ilmu kemanusiaan lingkaran hermeneutika sejarah
kejiwaan (geistesgeschichte) dan ungkapan-ungkapannya seperti
seni ilmu kesustraan dan pemikiran filsafat Karena tumpuan
pemikirannya ialah sejarah kejiwaan dan ungkapan-ungkapannya
hermeneutika Dilthey disebut hermeneutika sejarah Di antara
sumbangan Dilthey yang penting dalam penelitian ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan ialah usulannya tentang metode heuristic
yang sampai kini digunakan dalam penelitian filsafat ilmu
sejarah dan sastra29
27
Cecep Somantri Budi Sjuati ldquoFilsafat Wilhem DiltheyPemikiran
Filsafat Sejarah dan Hermeneutika 3 28
Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi (Yogykarta Pustaka Pelajar 2003) 110 29
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 69-70
37
Dalam membahas seni dan sastra Dilthey tidak hanya
memberi perhatian kepada bentuk-bentuk lahir dari ekspresinya
Yang menjadi tekanannya justru struktur batin
pengungkapaannya terutama wawasan estetetik dan pandangan
dunia (weltanschauung) yang mendasari penciptaan seni Dia
juga memberi perhatian besar pada masalah gaya karena gaya
mencerminkan kepribadian dan watak pencipta karya seni atau
sastra Kecenderungan Dilthey untuk memberi perhatian besar
pada sastra dan estetika ini dimungkinkan karena selain seorang
filsuf dia adalah seorang ahli sejarah kebudayaan Ini tercermin
dalam hermeneutika yang dibangunnya yang berikhtiar
memadukan sejarah filsafat dan psikologi
Sasaran hermeneutika Dilthey ialah kehiduan manusia
dalam artian luas Di dalamnya termasuk aliran-aliran pemikiran
filsafat dan seni yang berkembang dalam sejarah umat manusia
Kebudayaan suatu bangsa terbentuk sedemikian rupa karena
adanya berbagai pengaruh seperti pemikiran filsafat keagamaan
dan sastra Pentingnya ekspresi seni dan pemikiran keagamaan
menurut Dilthey karena keduanya merupakan ekspresi dan
pengalaman kemanusiaan yang dihayati (erlebnis yaitu
pengalaman yang dihayati oleh pencipta atau penulisnya dalam
konteks masyarakat dan zaman tertentu 30
Sebutan hermeneutika sejarah sesuai dengan isi karangan-
karangan Dilthey yang secara umum berupa kritik atas penalaran
sejarah Dalam karangan-karangan itu terangkum uraian tentang
sejarah estetika dan pemikiran seni yang dengannya sastra
30
Abdul Hadi Hermenutika Sastra Barat dan Timur 72
38
berkembang bersama aneka aliran dan bentuk ekspresinya
Melalui uraian itu dia berusaha menyusun dasar-dasar teoritis
pengetahuan ilmu kemanusiaan (humaniora) dan sistem filsafat
yang kokoh khususnya filsafat sejarah dan kemanusiaan
Ketidakpuasannya terhadap sejarah yang dibangun berdasarkan
pandangan positivistic dan neopotivisme yang mendorong
keinginannya menyusun hermeneutika tampak dalam
karangannya
Menurut Dilthey sejarah sebagai bagian dari ilmu
kemanusiaan harus menetapkan pengertian secara empatetik
terhadap kegiatan spiritual dan pikiran dan jiwa manusia serta
bentuk-bentuk ekspresi yang dilahirkan dari kegiatan spiritual
tersebut Akan tetapi sejarah manusia dapat didekati melalui
proses intuitif pemahaman (verstehen) karena setiap peristiwa
sejarah selalu unik dan tidak bisa diulang Pentingnya ekspresi
seni dan pemikiran keagamaan karena keduanya merupakan
ekspresi dari pengalaman kemanusiaan yang dihayati oleh
pencipta atau penulisnya dalam konteks masyarakat dan zaman
tertentu31
Pemikiran filsafat Dilthey dikenal dengan filsafat hidup
karena ia berupaya untuk menganalisis proses pemahaman yang
membuat kita dapat mengetahui kehidupan pikiran (kejiwaan)
kita sendiri dan kejiwaan orang lain Tugas hermeneutika
menurut Dilthey adalah untuk melengkapi teori validitas
universal interpretasi agar mutu sejarah tidak tercemari oleh
pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan Dilthey
31
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31
39
juga menegaskan lagi bahwa prinsip-prinsip hermeneutika dapat
menyinari cara untuk memberikan landasan teori umum
pemahaman karena yang sangat penting dalam perenggutan
struktur hidup tersebut didasarkan pada interpretasi karya karya
di mana tekstur hidup terekspresikan sepenuhnya32
Untuk memahami apa yang dimaksud Dilthey kita mesti
melihat persoalan-persoalan yang dijadikan dasar pemikiran
hermeneutikanya Setidak-tidaknya ada tiga persoalan yang
melandasi hermeneutika Dilthey
Pertama menurut Dilthey teori ilmu sosial kemanusiaan
dan fislafat tidak bisa dibangun berdasar metode ilmu
pengetahauan alam karena sifat dari objeknya berbeda Objek
ilmu kemanusiaan yaitu manusia dan pengalaman hidupnya
berkembang dalam sejarah dan mengalami perubahan yang tidak
ditemui dalam objek-objek ilmu pengetahuan alam
Kedua sebagai implikasinya ilmu kemanusiaan dan
sosial menghadapi masalah metodologis tersendiri yang
pemecahannya bisa dicari dalam teori sejarah
Ketiga teori sejarah yang benar harus mempertimbangkan
weltanschauung yang mendasari semua kegiatan manusia dalam
sejarah termasuk penciptaan karya seni dan sastra
3 Analisa Heremenutika Wilhem Dilthey (Tahapan ndash
tahapan analisa hermeneutika)
Menurut Richard E Palmer formula Hermeneutika
Dilthey ldquoilmu termasuk kajian manusiardquo ujar Diltheyrdquohanya
32
Kistiriana Agustin ldquoAnalisis Hermenutika Wilhem Dilthey 31-32
40
jika obyeknya dapat kita akses melalui suatu prosedur yang
didasarkan atas hubungan sistematis antara hidup ekspresi dan
pemahamanrdquo Formula ldquopengalaman-ekspresi-pemahamanrdquoini
jauh dari penjelasan diri sendiri karena setiap term di atas
memiliki makna yang sangat khas dalam term-term filsafat hidup
Dilthey 33
Yaitu
1 Pengalaman
Formula pertama hermeneutika Dilthey yaitu pengalaman
Terdapat dua kata dalam bahasa Jerman yang menunjuk pada arti
katardquopengalamanrdquo erfahrung dan Erlebnis (yang bersifat lebih
teknis) Dilthey menggunakan kata yang lebih spesifik dan
terbatas yakni Erlebnis yang diturunkan dari kata kerja Erleben
(mengalami khususnya dalam urusan-urusan individual) Kata
kerja Erleben itu sendiri merupakan kata yang timbul belakangan
yang dibentuk melalui penambahan awalan er (yang secara
umum digunakan sebagai awalan yang menunjukkan empati
pendalaman makna dari kata utama)
Kata Erlebnis atau ldquopengalaman hiduprdquo dimaknai Dilthey sebagai
suatu unit yang secara bersamaan diyakini mempunyai makna
yang umum
Apa yang terdapat dalam arus waktu satu kesatuan pada masa
sekarang karena makna kesatuannya itu merupakan entitas paling
kecil yang dapat kita tunjuk sebagai sebuah pengalaman Lebih
jauh seorang dapat menyebut setiap kesatuan menyeluruh dari
bagian-bagian hidup terikat secara bersama melalui makna
umum bagi keseluruhan hidup sebagai suatu pengalaman-bahkan
jika bagian-bagian lainnya terpisah antara satu dengan yang lain
oleh adanya gangguan berbagai peristiwa
33 Richard E Palmer Hermeneutika Teori Baru Mengenal
Interpretasi 120
41
Apa yang menjadi karakter unit makna ini Dilthey
beralih ke dalam persoalan yang memerlukan pemikiran yang
sangat rinci dan untuk memahami apa cakupan hal disebut
ldquopengalamanrdquo merupakan basis untuk memahami
hermeneutikanya Pertama Pengalaman tidaklah dibentuk
sebagai ldquokandunganrdquo perilaku kesadaran reflektif karena jika
demikian ia akan menjadi sesuatu yang kita sadari lebih dari itu
ia merupakan perilaku itu sendiri Ia merupakan sesuatu dimana
kita hidup dan kita lalui ia merupakan sikap yang sebenarnya
yang kita jalani untuk hidup dan dimana kita hidup Singkatnya
ia terjadi sedemikian rupa sebagaimana ia secara pra-reflektif
ditentukan dalam maknanya Pengalaman selanjutnya dapat
menjadi sebuah obyek refleksi namun ia tidak lagi merupakan
pengalaman langsung tetapi merupakan obyek dari perilaku
pertemuan dengan pengalaman yang lain Dengan demikian
pengalaman bukanlah persoalan tindakan kesadaran manusia ia
bukan dibentuk sebagai sesuatu di mana kesadaran berlaku dan
dapat memahaminya
Memahami konsep pengalaman ldquoErlebnisrdquo ini bagaimana
kita memahami dengan melibatkan penghayatan dan perenungan
atas hidup yang dialami manusia dalam periode sejarah tertentu
dengan kebudayaan tertentu merupakan suatu proses kejiwaan
yang dihasilkan Karena kita mencoba unutk memahami manusia
kita harus memasuki pengalaman kejadian atau sesuatu yang
telah dilewatkan Sehingga proses kejiwaaan tersebut bisa
42
menghasilkan ekspresi atau ungkapan yang dihasilkan yang akan
dijelaskan di formula kedua
2 Ekspresi
Term kedua dalam formula hermeneutika Dilthey yaitu
pengalaman-ekspresi-pemahaman adalah Ausdruck-dapat
diterjemahkan dengan ldquoekspresirdquo Ketika Dilthey menggunakan
kata Ausdruk ia tidak secara prinsip mengacu baik kepada
limpahan emosi atau perasaan namun mengacu pada sesuatu
yang lebih jauh meliputi dari kedua hal tersebut Bagi Dilthey
sebuah ekspresi terutama bukanlah merupakan pembentukan
perasaan seorang namun lebih sebuah ldquoekspresi hiduprdquo sebuah
ldquoekspresirdquo mengacu pada ide hukum bentuk sosial bahasa-
segala sesuatu yang merefleksikan produk kehidupan dalam
manusia Ia bukanlah sebuah simbol perasaan
Ausdruck dengan demikian dapat diterjemahan tidak
sebagai ldquoekspresirdquo namun sebagai sebuah ldquoobyektivikasirdquo
pemikiran ndashpengetahuan perasaan dan keinginan-manusia
Signifikansi hermeneutika obyektivitas adalah sesuatu yang oleh
karena pemahaman dapat difokuskan terhadap sesuatu yang
difiksasikan ekspresirdquo obyektifrdquo pengalaman hidup yang
berlawanan dengan segala upaya untuk mengatasinya melalui
aktivitas introspeksi Introspeksi tidak dapat dijadikan sebagai
basis bagi ilmu-ilmu kemanusiaan demikian ditenggarai Dilthey
karena refleksi langsung atas pengalaman menghasilkan baik (1)
sebuah intuisi yang tak dapat di komunikasikan atau (2)
konseptualisasi yang dengan sendirinya merupakan sebuah
43
ekspresi kehiduapan dalam Dengan begitu intropeksi merupakan
cara yang tidak dapat diketengahkan baik kepada pengetahuan
diri maupun pengetahuan manusia dalam ilmu-ilmu kemanusian
Ilmu-ilmu kemanusiaan harus memfokuskan dirinya pada
ldquoekspresi hiduprdquo ilmu-ilmu ini dengan berfokus pada
obyektifikasi hidup secara intrinsic bersifat hermeneutis
Dari pengalaman hidup dalam sebuah perjalanan sejarah
manusia yang dilalui Kemudian dalam setiap perjalanan
pengalaman manusia tersebut menghasilkan ekspresi atau
ungkapan Maka keterkaitan formula kedua ini tidak bisa
dihasilkan tanpa memahami pengalaman yang telah terjadi pada
manusia tersebut
3 Pemahaman
Formula hermenutika Dilthey yang terakhir yaitu
ldquoPemahamanrdquo seperti halnya dua kata kunci sebelumnya dalam
formula pengalaman-ekspresi-pemahaman Dilthey digunakan
dalam makna khusus Dengan demikian pemahaman tidak
mengacu kepada pemahaman konsepsi rasional seperti problem
matematika ldquoPemahaman ldquo dipersiapkan untuk menunjuk pada
aktivitas operasional dimana pemikiran memperoleh ldquopemikiranrdquo
dari orang lain Pemahaman merupakan jiwa dimana kita
memperluas pengalaman hidup manusia Ia merupakan tindakan
yang membentuk hubungan terbaik kita dengan hidup itu sendiri
Seperti halnya pengalaman hidup (Erlebnis) pemahaman
memiliki manfaatnya yang membebaskan dari teorisasi rasional
44
Pemahaman membuka dunia individu orang kepada kita
dan dengan begitu juga membuka kemungkinan-kemungkinan di
dalam hakikat kita sendiri Pemahaman tidak semata tindakan
pemikiran namun merupakan transposisi dan pengalaman dunia
kembali sebagaimana yang ditemui orang di dalam pengalaman
hidupnya Ia bukan sebuah kesadaran perilaku komparasi
reflektif namun merupakan pengoperasian pemikiran kosong
yang mencapai suatu transposisi pra-reflektif dari seseorang
kepada orang lain Seseorang menemukan dirinya kembali di
dalam diri orang lain
Proses pemahaman yang dihasilkan melalui proses
pemaknaan yang secara utuh terhadap sejarah manusia dengan
melalui tahap-tahap yang telah dilalui sebelumnya yaitu tahap
pertama pengalaman dari kehidupan manusia tersebut kemudian
menghasilakan tahap kedua yaitu ekspresi karena pengalaman
dalam sebuah perjalanan hidup manusia menghasilkan ungkapan
ekspresi dan tahap ketiga yaitu pemahaman Tahap pemahaman
inilah kita mencoba memahami secara menyeluruh tentang
sejarah manusia dengan melewati-melawati tahap-tahap
sebelumnya
45
BAB III
KISAH DAN MIMPI DALAM AL-QURˋAN KONSEP DAN
TAFSIR
Bab II sebelumnya penulis telah membahas tentang secara
umum hermeneutika moderen dan secara khusus hermeneutika
Wilhem Dilhey Kemudian bab III ini akan dibahas tentang kisah
dalam al-Qurˋan di bab III ini Pembahasan tentang kisah dalam
al-Qurˋan ini terdapat point-point yang akan menjadi
pembahasan pertama pengertian dan ruang lingkup kisah dalam
al-Qurˋan kedua pengertian mimpi dalam al-Qurˋan ruang
lingkup mimpi dan mimpi dalam al-Qurˋan ketiga ayat yang
menjadi pembahasan yaitu teks ayat dan terjemahannya asbab
al-nuzūl kunci dan munasabah ayat dan penafsiran ayat yang
terdiri dari tafsir umum tafsir kitab periode zaman klasik tafsir
Ṭabari (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan tafsir Ibn Kaṡĭr
(Tafsir al-Qurˋan al-ʻaẕim) sedangkan tafsir kitab periode zaman
moderen tafsir Sayyid Quṭb tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan Tafsir
al-Miṣbaẖ keempat hubungan ayat dan tafsir mimpi
A Pengertian dan Ruang Lingkup Kisah dalam Al-
Qurˋan
Al-Qurˋan sebagai kitab yang menjadi petunjuk umat
manusia selain memuat ajaran akidah (keyakinan) syariʻat
(hukum Islam) akhlak janji dan ancaman dan lainnya juga berisi
kisah-kisah Banyak sekali kisah-kisah yang disebutkan dalam al-
Qur‟an seperti kisah-kisah para Nabi dan Rasul kisah-kisah para
46
tokoh umat tertentu dan pribadi dan kisah-kisah tentang Nabi
Muẖammad Saw itu sendiri
Al-Qurˋan memang bukan kitab sejarah atau kitab kisah
kisah tetapi di dalamnya mengandung banyak kisah dan sejarah
orang-orang dahulu agar dijadikan pelajaran bagi para
pembacanya 1
1 Pengertian Kisah
Kisah dalam Kamus Bahasa Indonesia ldquokisahrdquo diartikan
sebagai ldquokejadian cerita atau riwayatrdquo 2
Menurut Mannaʻ Al-Qaṭṭan dalam bukunya Mabahiṡ fἷ
bdquoUlucircmi Al-Qur‟an kisah berasal dari kata al-qaṣaṣu yang berarti
mencari atau mengikuti jejak Dikatakan ldquoqaṣaṣu aṡārahurdquo
artinyardquosaya megikuti atau mencari jejaknyardquo Kata al-qaṣaṣ
adalah bentuk maṣdar Seperti firman Allah3
بغ ا ه ى
لك ما ك
ال ذ
صصاق
ازهما ق
ى آج
ا عل د
ازث
ف
ldquoMusa berkata bdquoitulah (tempat) yang kita cari‟ Lalu keduanya
kembali mengikuti jejak mereka semulardquo (al-Kahfi64)
Maksudnya kedua orang dalam ayat itu kembali lagi
untuk mengikuti jejak dari mana keduanya itu datang Dan
firmannya melalui lisan ibu Musa ldquodan berkatalah ibu Musa
kepada saudara Musa yang perempuanikutilah dia)ldquo(al-
1 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan NIlai-Nilai
Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV Nomer 2 (Desember2011) 266 2 Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 703 3 Syekih Manna‟ Al-Qaththan Pengantar Studi Ilmu Qur‟an
(JakartaPustaka Al-Kautsar 2012) 386-387
47
Qashash11) Maksudnya ikutilah jejaknya sampai kamu melihat
siapa yang mengambilnya
Qaṣaṣ berarti berita yang berutan Firman Allah
rdquosesungguhnya ini adalah berita yang benar)rdquo (Ali-Imran62)
ldquosesungguhnya pada berita mereka itu terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang berakalrdquo(Yūsuf111) Sedangkan al-qiṣṣah
berarti urusan berita perkara dan keadaan
Qaṣaṣ al-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang
hal ihwal umat yang telah terjadi Al-Qur‟an banyak mengandung
keterangan tentang kejadian masa lalu sejarah bangsa-bangsa
keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat Ia
menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik
dan mempesona
Sedangkan pengertian kisah secara istilah kisah berarti
berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa
yang saling berurutan Qasas al-Qur‟an adalah pemberitaan
mengenai ihwal umat yang telah lalu nubuwwat (kenabian) yang
terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah sedang dan akan
terjadi4
Menurut Muhammad Kamil Hasan kisah adalah
ldquoSuatu media untuk mengungkapkan suatu kehidupan atau
kejadin tertentu dari kehidupan yang mencakup satu peristiwa
atau beberapa peristiwa yang mana peristiwa tersebut disusun
secara runut serta harus ada permulaan dan penutupnyardquo5
Menurut Ahmad Khalafullah kisah adalah
4 Dr H Anshori LAL MA Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah
memahami firman Tuhan (Jakarta Pt RajaGrafindo Persada 2014) 124 5 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4
48
ldquoSuatu karya sastra yang merupakan hasi khayal pembuat kisah
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pelaku yang
sebenarnya tidak ada atau dari pelaku yang benar-benar ada akan
tetapi peristiwa yang berkisar pada dirinya dalam kisah itu tidak
benar-benar terjadi atau peristiwa-peristiwa itu memang terjadi
pada diri pelaku akan tetapi kisah tersebut disusun atas dasar seni
yang indah dimana sebagian didahulukan dan sebagian lain
dikemudiankan yang sebagian disebutkan dan sebagian yang
lain dibuang Atau terhadap peristiwa-peristiwa yang benar-benar
terjadi itu ditambahkan peristiwa baru yang tidak terjadi atau
dilebih-lebihkan pengambarannya sehingga pelaku-pelaku
sejarah keluar dari kebenaran yang biasa dan sudah menjadi para
pelaku khayalirdquo6
2 Ruang Lingkup Kisah dalam Al-Qurrsquoan
Kisah al-Qur‟an terdapat ruang lingkup Dalam kamus
bahasa Indonesia ruang lingkup adalah luas subjek yang
tercakup ruang lingkup ini berkenaan dengan batasan-batasan
yang dicakup oleh suatu bidang atau kajian Kemudian ruang
lingkup kisah yaitu cakupan subjek yang terdapat dalam kisah al-
Qur‟an tetapi mempunyai batasan-batasan
Ruang lingkup kisah dalam al-Qur‟an pada umumnya
mencakup sebagai berikut pertama al-aḥdaṡ (peristiwa)
Peristiwa tidak selamanya diceritakan sekaligus tetapi secara
bertahap atau pengulangan sesuai dengan kronologis peristiwa
dan sesuai pula titik tekan tujuan dari kisah Kisah al-Qur‟an
merupakan gambaran realitas dan logis bukan kisah fiktif
Meskipun demikian kisah al-Qur‟an bisa memberi makna
imajinatif kesejukan kehalusan budi renungan pemikiran
6 AM Ismatullah ldquoNilai-nilai Pendidikan dalam Kisah Yusuf 4-5
49
kesadaran dan pengajaran Kesadaran dan pengajaran (ʻibrah) ini
sebagai wujud derajat takwa dan takwa sebagai wujud martabat
yang paling mulia dalam ibadah Kedua al-asykhasy (tokoh-
tokoh) Dalam al-Qur‟an tokoh dan aktor tersebut bisa berupa
para nabi dan rasul hamba saleh jiniblis setan bahkan hewan
Aktor atau tokoh kadang tidak dimaksudkan sebagai titik sentral
dan bukan pula tujuan dalam kisah Itulah mengapa sang tokoh
kadang-kadang tidak disebutkan Ketiga al-ẖiwar (dialog)
Biasanya dialog yang berlangsung dengan bentuk kalimat
langsung sehingga seolah pembaca kisah tersebut menyaksikan
sendiri jalannya kisah tersebut7
B Mimpi dalam Al-Qurrsquoan
1 Pengertian Mimpi
Mimpi merupakan bagian dari kehidupan manusia Meski
mimpi termasuk pengalaman pribadi namun merupakan
fenomena universal yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan kebudayaan manusia Mimpi merupakan suatu hal
yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia Baik manusia
dalam bentuk kecil (anak-anak) atau dewasa pejabat atau rakyat
jelata semuanya pernah mengalami mimpi Karena mimpi tidak
terlepas dari kehidupan manusia maka ia mempunyai pengaruh
besar dalam kehidupan Ada pengaruh positif namun juga tidak
sedikit pengaruh negatifnya8
7 Abdul Msutaqim ldquoKisah Al-Qur‟an 274-275
8 Muhammad Nur ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafati Terhadap Teori
Mimpi CGJung(1875-1961)rdquo178-179
50
Mimpi adalah termasuk pengalaman hidup yang hampir
dialami semua orang yang dialami saat tidur termasuk orang
buta sekalipun Mimpi dalam bahasa sehari-hari memiliki
beberapa makna antara lain pertama peristiwa yang seolah-olah
terjadi dan nyata dialami saat tidur kedua harapan yang tidak
bisa atau sulit diwujudkan ketiga khayalan Sedangkan mimpi
yang sering disebut sebagai bunga tidur karena mimpi menghiasi
tidur seseorang sebuah fenomena lumrah dalam kehidupan
manusia normal Mimpi juga sebenarnya adalah pengalaman
bawah sadar yang melibatkan pikiran perasaan penglihatan
pendengaran atau indra lainnya yang dialami saat tidur9
Sedangkan Mimpi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa mimpi adalah sesuatu (angan-angan) yang terlihat
atau dialami di tidur 10
Mimpi dalam bahasa Arab ldquoru yardquo ( الرؤيا) adalah mufrad
dari ldquoر و يrdquo yang berarti ldquosesuatu yang dilihat manusia dalam
tidurnyardquo Dikatakan ldquoal-ḥulūmrdquo الحلومrdquoartinya (mimpi) sedang
bentuk jamaknya adalah ldquoaḥlāmldquoأ حلام (Mimpi sering juga disebut
dengan al-ru ya dan juga ḥulm Hanya saja al-ru ya biasanya
9 Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan DIklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains (Jakarta2016) 154 10
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa (JakartaPT Gramedia Pustaka Utama 2008) 915
51
dipakai untuk mimpi yang dialami oleh orang-orang shalih seperti
halnya para Nabi11
Menurut Freud (2001) mimpi adalah penghubung antara
kondisi bangun dan tidur Baginya mimpi adalah ekspresi yang
terdistorsi atau yang sebenarnya dari keinginan-keinginan yang
terlarang yang diungkapkan dalam keadaan terjaga Freud
seringkali mengidentifikasi mimpi sebagai hambatan aktivitas
mental tak sadar dalam mengungkapkan sesuatu yang dipikirkan
individu beriringan dengan tindakan psikis yang salah selip
bicara maupun lelucon Sementara itu Arabi (1972)
mengidentifikasikannya sebagai bagian dari imajinasi Sedangkan
Haffner (Freud 2001) mengatakan bahwa mimpi meneruskan
kehidupan alam sadar mimpi selalu menghubungkan diri kita
dengan pikiran-pikiran tertentu yang sesa‟at sebelumnya muncul
dalam kesadaran kita 12
2 Ruang Lingkup Mimpi
Dalam Islam mimpi dibagi menjadi dua bentuk yaitu al-
ruˋya al-ṣādiqah (mimpi yang benar) dan al-ruˋyacirc al-kāżibah
(mimpi bohong) a) al-ruˋya al-sacircdiqah (Mimpi yang benar)
berupa mimpi yang jelas pokok-pokoknya bobotnya sangat
dalam dan sangat mudah ditafsirkan b) Sedangkan al-ruˋya al-
kāżibah (mimpi yang bohong) isinya kabur pokok-pokoknya
tidak jelas dan sangat sulit ditafsirkan Maka dalam konsep yang
11
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam Studi
Kompararasi Piskologi Islam dan Baratrdquo Jurnal Psikologi Islam Vol5 No2
(2018) 89 12
Yuminah ldquoKonsep Mimpi 88
52
demikian al-Qur‟an membagi mimpi yang dialami manusia
khususnya orang Islam menjadi tiga yaitu pertama mimpi yang
berasal dari Allah kedua mimpi yang berasal dari setan dan
ketiga mimpi yang berasal dari kondisi tubuh13
3 Mimpi dalam al-Qurrsquoan
Dalam al-Qur‟an terdapat beberapa ayat terkait dengan
mimpi Beberapa di antaranya terjadi pada Nabi Ibrāhim dan
Yūsuf Bahkan Yūsuf diketahui sejak kecil mengalami mimpi-
mimpi yang simbolik yang memiliki makna-makna tertentu
sampai pada keterampilannya memahami dan menakwilkan
mimpi-mimpi yang dialami orang lain setelah ia dewasa
Ada dua istilah dalam al-Qur‟an tentang mimpi yaitu al-ru
ya dan al-ḥulm atau al- ḥulūm Term al-ru ya dijumpai misalnya
dalam surah al-Ṣaffacirct ayat 104-105
هيم ةبس ن
ه ؤ
ى د
ا وه ا به
ئ ت الس
ق د صد
حصىينق
جزي ال
لك ه
ر
ك
ldquoDan Kami panggillah dia bdquoHai Ibrahim Sesungguhnya kamu
telah membenarnkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baikrdquo( Al-Saffacirct104-105)
Sementara term al-ḥulm atau al- ḥulūm dapat dilihat
misalnya dalam surah Yūsuf ayat 4414
13
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo (Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Prodi Agama dan
Filsafat 2016) 5 14
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam Perspektif Al-
Qur‟an dan Sains 157
53
اثضغ
ىا ؤ
ال
ق
مأ
حل
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
Pada kata ldquoal-ru‟yardquo yang terulang empat kali ndash digunakan
dalam arti ldquomimpirdquo misalnya pada surah Yūsuf ayat 43 Ayat ini
menyangkut tabir Nabi Yūsuf as15
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
حىوي في ف ؤ
ل
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
ت خ
بل
ايشي
ىحم ل زئ
ابن ك
ئ لس
عبرون ج
ldquoRaja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari
kaumnya)‟Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh
bulir lainnya yang kering‟ Hai orang-orang yang terkemuka
bdquoTerangkanlah kepadaku tentang ta‟bir mimpiku itu jika kamu
dapat mena‟birkan mimpirdquo (Yūsuf43)
Sedangkan pada yang berkaitan dengan akar kata ldquoal-
ḥulmrdquo atau ldquoal- ḥulūmrdquo disebutkan kata ldquoaḥlāmrdquo disebut empat
kali di dalam al-Qur‟an yaitu di dalam QSYūsuf ayat 44
(sebanyak 2 kali) QS Al-Anbiyaˋ ayat 5 dan QS Al-Ṯūr ayat
32
اثضغ
ىا ؤ
ال
مق
حل
ؤ
ول ال
بحإ ح
موما ه
ين حل بعال
ldquoMereka menjawab ldquo(itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan
kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi iturdquo (Yūsuf44)
15
M Quraish Shihab MA Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata (JakartaLentera Hati 2007) 799-800
54
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
مبل ق
زشل حل
ما ؤ
ة ك ثىا بأ
يإ
لاعس ف
راه بل هى ش
تبل اف
ىنل و
ال
ldquoBahkan mereka berkata (pula)‟(al-Qur‟an itu adalah) mimpi-
mimpi yang kalut malah diada-adakannya bahkan dia sendiri
seorang penyair maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita
suatu mukjizat sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu di utusrdquo
(Al-Anbiyaˋ5)
مسهم ؤ
إم ث
مهمؤ
ىن حل
اغ
ىم ط
م هم ق
ا ؤ
ر به
ldquoApakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk
mengucapkan tuduhan-tuduhan ini ataukah mereka kaum yang
melampaui batasrdquo(Al-Ṯūr32)
Kata ldquoḥulumrdquo disebut dua kali yaitu di dalam QS Al-Nucircr
ayat 58 dan ayat 59Sedangkan kata ldquoḥalĭmrdquo diulang sebanyak 12
kali kata ldquoḥalĭmardquo disebut tiga kali sedangkan kata ldquoḥilmrdquo di
dalam bentuk maṣdar tidak disebut di dalam al-Qur‟an16
ىا غ
بل م
ل ر
م وال
ك
ماه ت ؤ
ك
مل ر
م ال
ك
ذه
آمىىا ليصحإ ر
ها ال ي
ا ؤ
ات مس
ث
لم ج
م مىك
حل
ىا (58)ال
ذه
يصحإ
لم ف
حل
م ال
فال مىك
ط
غ ال
ا بل
وبذ
رين ال
ذ
ما اشحإ
بلهمك
من ق
(59)ن
ldquoHai orang-rang yang beriman hendaklah budak-budak (lelaki
dan wanita yang kamu miliki dan orang-orang yang belum di
antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu
hari)rdquo(58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh
maka hendaklah mereka meminta izin seperti orang-orang yang
sebelum mereka meminta izinrdquo (Al-Nucircr58-59)
16
Quraish Shihab Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa Kata 64-65
55
C Tafsir Q S 12 ayat 43 ndash 49
1 Teks dan Terjemahan
Dalam tulisan ini ayat yang menjadi pembahasan nanti
yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 Pada ayat ini akan penulis
uraikan satu persatu di mana ayat tersebut disebutkan kisah-kisah
Nabi Yūsuf
زي شبع بي ؤ
لك بو
ال ال
وشبع وق
شبع عجاف ه
لكإ قسات شمان
ا ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
ضس وؤ
بلت خ
شي
عبرون )ين ٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣)( ق
ىن )زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
ها ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
( ٣٤وق
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
ابص س خ
ضس وؤ
بلت خ
مىن وشبع شي
عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ات ل
بله بل ٣٥)زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ال ث
( ق
ىن )لكإا ث ليل مم
م٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
حم ( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ جي م
إ م
( ج
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
56
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48)
Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49) 17
2 Kata Kunci dan Munasabah Ayat
Studi tentang munasabah atau korelasi ayat dengan ayat
atau surah dengan surah mempunyai arti penting dalam
memahami makna al-Qur‟an serta membantu dalam proses
penakwilan dengan baik dan cermat Oleh sebab itu sebagian
ulama mencurahkan perhatiaanya mengenai masalah itu Ilmu
munasabah bisa jadi berperan menggantikan ilmu asbab al-Nuzūl
apabila seseorang tidak mengetahui sebab turunnya suatu ayat
tetapi mengetahui korelasi ayat dengan ayat lain18
17
M Quraish Shihab Al-Qur‟an dan Maknanya (Ciputat Lentera
Hati 2013) 240-241 18
Hasani Ahmad Said Diskursus Munasabah Al-Quran dalam Tafsir
Al-MIsbah (JakartaAmzah 2015) 26
57
Pada penggalan kisah Nabi Yūsuf yang akan menjadi
pembahasan oleh penulis yaitu surah Yūsuf ayat 43-49
Berdasarkan diskursus melalui ilmu munasabah yang
menjelaskan ketersambungan (korelasi) antar ayat dalam ayat
tersebut dijelaskan kisah seorang raja Mesir mengalami mimpi
saat tidur kemudian mimpi tersebut mampu ditafsirkan oleh Nabi
Yūsuf Penggalan kisah pada ayat 43 hingga ayat 49 disebutkan
secara berurutan dari awal mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dan penafsiran mimpi tersebut sampai selesai
Dalam tafsir al-Miṣbah karya dari MQuraish Shihab
dijelaskan bahwa korelasi antara ayat dalam surah Yūsuf
dibagikan berdasarkan kelompok ayat disebutkan kata kunci
Pertama pengelompokan ayat 43 dan 44 yaitu pada kata
ldquomimpirdquo pada ayat 43 terdapat kata ldquoinnĭ arārdquo ndash ldquosesungguhnya
aku bermimpirdquo pada ayat 44 terdapat kata ldquoaḥlāmrdquo ndash ldquomimpi-
mimpirdquo Pada penggalan ayat ini raja Mesir menyampaikan
mimpi yang dialami olehnya yang kemudian meminta untuk
menakwilkan mimpinya itu Tetapi tidak ada yang mampu untuk
menakwilkan mimpi raja tersebut
Kedua pada kelanjutan ayat 45 pembicaraan tentang mimpi
Raja mendapat perhatian banyak orang khusunya kalangan istana
termasuk dua pelayan minum raja yang pernah bersama Nabi
Yūsuf di dalam penjara Kemudian pelayan tersebut
menyampaikan orang yang bisa menakwilkan mimpi (Nabi
Yūsuf) dan meminta untuk mengutus bertemunya di dalam
penjara
58
Ketiga kelanjutan ayat 46 pelayan tersebut diutus untuk
menanyakan tafsiran mimpi yang dialami oleh raja tersebut
dengan harapan kembali kepada raja dengan membawa makna
mimpi tersebut
Keempat pengelompokkan ayat 47-49 pada ayat ini nabi
Yūsuf berdialog dengan pelayan raja tersebut menyampaikan
takwilan makna mimpi dengan baik dan rinci
3 Asbabun Nuzul
Menurut Az-Zarqani asbabun nuzul adalah keterangan
mengenai suatu ayat atau rangkain suatu ayat atau rangkain ayat
yang berisi sebab-sebab turunnya atau menjelaskan hukum suatu
kasus pada waktu kejadiannya Bagi Subḥi al-Ṣālih19
asbāb al-
Nuzūl itu sangat bertautan dengan sesuatu yang menjadi sebab-
sebab turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat atau suatu
pertanyaan yang menjadi sebab turunnya ayat sebagai jawaban
atau sebagai penjelasan yang diturunkan pada waktu terjadinya
suatu peristiwa20
Asbāb al-Nuzūl dalam pembahasan ayat ini sebagaimana
disebutkan sebab-sebab turunnya ayat dalam surat Yūsuf yaitu
diriwayatkan oleh al-Ḥakim dan yang yang lainnya dari Saʻid bin
Abi Waqqas bahwasanya ia berkata al-Qur‟an diturunkan kepada
Nabi Saw lalu membacakanya kepada orang-orang maka
mereka berkata bdquowahai Rasulullah Bagaimana kalau engkau
19 Dr Subḥi al-Ṣālih guru besar Islamic Studies dan Fiqhu Lughoh
Fakultas Adab Universitas Lebanon penyusun kitab Mabahits fi Ulum Al-
Qur‟an 20
Dr Muhammad Chirzin Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta Zaman
2015) 17
59
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah ayat ldquoAyat telah
menurunkan perkataan yang paling baikrdquo Ibn Abἷ Hātim
menambahkan bahwa mereka mengatakan ldquoWahai Rasulullah
bagaimana kalau engkau beri kami nasihatrdquo Maka Allah
menurunkan ayat ldquoBelum tibakah waktunya bagi orang-orang
yang berimana untuk secara khusyuk mengingat Allahrdquo Ibn
Jārir meriwayatkan dari Ibn ʻAbbas bahwasanya mereka
mengatakan ldquoWahai Rasulullah bagaimana jikalau engkau
bercerita kepada kamirdquo maka turunlah firman Allah ldquoKami
menceritakan kepada Muhammad kisah yang paling baikrdquo Ibn
Mardawih meriwayatkan hadis senada dari Ibn Masʻud
Ayat di atas menyebutkan asbab al-nuzūl dari surah
Yūsuf tetapi tidak ada riwayat atau pendapat ulama yang
menyebutkan secara khusus tentang asbab al-nuzūl atau sebab-
sebab turun dari surah Yūsuf ayat ini 43 sampai 49 21
4 Tafsir ayat
41 Tafsir Umum
Dalam tafsir ringkas al-Qur‟anul Karim terbitan Lajnah
Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kemetrian Agama menjelaskan tafsiran secara Ijmal (global)
yaitu 22
21
Quraish Shihab Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari Surah-
surah al-Qur‟an (CiputatLentera Hati 2012) 4 22
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 (Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016) 654-656
60
Ayat 43 setelah dipaparkan tentang keberadaan Yūsuf di
dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa
pun berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja Akibat mimpi
raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan Nabi
Yūsuf kepadanya Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan
berikut ini Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus
kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau
yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang
kering dan tidak berisi Wahai orang-orang yang terkemuka dari
kalangan orang-orang pandai dan bijak Terangkanlah kepadaku
tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa
arti mimpi iturdquo
Apabila Allah menghendaki sesuatu Dia menyebabkan
sebab-sebabnya Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu
penyebab bebasnya Nabi Yūsuf dan penjara
Ayat 44 kemudian mereka para kaumnya pun menjawab
ldquoitulah hanyalah bunga tidur dan termasuk dari mimpi-mimpi
yang kosong tidak ada dirinya dan oleh karena itu kami tidak
mampu menakwilkan mimpi iturdquo
Ayat 45 dan ketika mendengar mimpi raja itu berkatalah
orang yang selamat dari hukuman mati diantara mereka berdua
yang dahulu pernah dipenjara bersama nabi Yūsuf
ldquoDan ia pun baru teringat akan pesan Nabi Yūsuf kepadanya
setelah beberapa waktu lamanya yang ia lupakan ldquoAku akan
memberitahukan kepadamu wahai paduka tentang orang yang
61
pandai menakwilkan mimpi itu maka karena itu utuslah aku
menemuinya untuk menyampaikan perihal mimpimu iturdquo
Ayat 46 kemudian pelayan raja pun bergegas menjumpai
Nabi Yūsuf lalu berkata
ldquoYūsuf wahai orang yang sangat dipercaya tutur katanya
Terangkanlah kepada kami takwil mimpi raja tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina
yang kurus kemudian ada tujuh tangkai biji gandum yang hijau
dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu untuk menyampaikan berita ini
agar mereka segera mengetahui apa arti mimpi raja tersebutrdquo
Ayat 47 setelah mendengar penuturan pelayanan istana
perihal mimpi raja dia-Nabi Yūsuf ndashpun berkata
ldquoMenanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera
mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-
turut sebagaimana biasa kemudian apa yang kamu tuai
hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya supaya bisa
bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman kecuali
sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan
pada masa kinirdquo
Ayat 48 kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu
berlalu akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat
sulit Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
berupa bahan makanan pokok kecuali sedikit dan apa yang kamu
simpan pada masa subur itu
Ayat 49 setelah musim kemarau itu berlalu akan datang
tahun di masa manusia diberi hujan dengan cukup sehingga
62
tanaman dapat tumbuh subur kembali dan pada masa subur itu
mereka bisa memeras kembali anggur sebagai minuman yang
lezat lagi segarrdquo
42 Tafsir Klasik
Pada pembahasan surah Yūsuf ayat 43-29 yang akan
menjadi pembahasan nanti disini penulis mengambil referensi
dari periode tafsir zaman klasik Kitab di periode zaman klasik
yang digunakan yaitu kitab tafsir al-Ṯabari (Jamiʻ al-bayan fi
Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Katsĭr (Tafsir al-Qurˋan al-
ʻaẕim)
421 Ṯabari (w 310 H)
Menurut Abu Jaʻfar Muẖammad bin Jarir Al-Ṯabari dalam
tafsirnya (Jamiʻ al-bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) mejelaskan
penafsiran surah Yūsuf ayat 43-49 Di sini penulis menguraikan
penafsiran satu persatu ayat Yaitu 23
Tafsir Ayat 43
Abu Ja‟far berkata Maksud firman-Nya rdquoSesungguhnya
aku bermimpi melihatrdquo dalam tidur ldquotujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekorrdquosapi betina ldquoyang
kurus-kurus ldquo Ia berkata ldquoSesungguhnya aku bermimpi
melihatrdquo dan tidak mengatakan aku melihat dalam tidur atau
lainnya ldquoAku bermimpi melakukan ini dan iturdquo bahwa itu adalah
mimpi dalam tidurnya meski tidak menyebutkan kata tidur
23
Abu Ja‟far Muhammad bin jarir Ath-Thabari Jami‟Al-Bayan an
Tanwil Ayi Al-qur‟an (Terj) (JakartaPustaka Azzama 2009) hal707-730
63
ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau ldquo Ia berkatardquoAku
melihat tujuh bulir gandum yang hijau dalam tidurkurdquo ldquoDan
tujuh bulir lainnya ldquo Ia berkata ldquoTujuh bulir lainnyardquo ldquo yang
keringrdquo Hai orang-orang yang terkemuka ldquoia berkata ldquoWahai
orang yang mulia dari para tokoh dan sahabatku ldquoTerangkanlah
kepadaku tentang ta‟bir mimpiku ldquoTa‟birkanlah oleh kalian
mimpiku ldquoJika kamu dapathellipmimpi ldquo Maksudnya adalah
menta‟birkan
Tafsir ayat 44
Abu Jaʻfar berkata Maksud firman-Nya adalah orang-
orang yang terkemuka yang ditanya Raja Mesir tentang ta‟bir
mimpinya berkata ldquoMimpimu adalah mimpi yang kosongrdquo
Maksudnya adalah mimpi yang campur-baur yang berisi
kebohongan belaka tidak memiliki makna yang sebenarnyardquo
ldquoDan kami sekali-kali tidak tahu menta‟birkan mimpi itu ldquoIa
berkata ldquoKami tidak bisa menta‟birkan mimpi yang bohongrdquo
Tafsir ayat 45
Abu Jaʻfar berkata Allah SWT berfirman ldquoSalah seorang
teman Yūsuf yang selamat dari hukum bunuh di antara dua orang
teman di penjara yang keduanya minta agar mimpinya di
ta‟birkan itu ldquoDan teringat (kepada Yūsuf)rdquo Ia ingat kembali
dengan keadaan Yūsuf maka ia mengatakan keinginan Yūsuf
tersebut kepada kepada raja ketika ia menta‟birkan mimpinya
yakni supaya ia menjelaskan tentang keadaanya di penjara
dengan mengatakan ldquoTerangkanlah keadaanku kepada tuanmurdquo
64
ldquoSesudah beberapa waktu lamanyardquo Yakni ldquoSetelah beberapa
waktu lamanyardquo
Takwil firman-Nya (Aku akan memberitakan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menta‟birkan mimpi itu maka utuslah aku
(kepadanya) maksudnya adalah akan memberitahu kalian
tentang ta‟birnya
ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquoIa berkata ldquoMaka biarkanlah
aku pergi lalu aku akan dating kepada kalian dengan membawa
ta‟birnya dari orang yang mengetahui tentang ta‟bir mimpirdquo
Tafsir ayat 46
ldquosetelah pelayan itu berjumpa dengan Yūsuf dia berseru) bdquoYūsuf
hai orang yang amat dipercaya terangkanlah kepada kami
tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir
(gandum) yang hijau dan (tuju) lainnya yang kering agar aku
kembali kepada orang-orang itu agar mereka mengetahuinya‟rdquo
Maknanya adalah bdquoTerangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandung)
yang hijau dan (tujuh) lainnya yang keringrdquo
Firman-Nya ldquoDan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang keringrdquo ldquoSimacircnrdquo adalah masa subur sedangkan
ldquoʻijacircprdquo adalah masa tandus dan paceklik Kata ldquoʻijacircprdquo
merupakan bentuk jamak dari ldquoʻajĭprdquo yakni yang kurus
Firman-Nya ldquoAgar aku kembali kepada orang-orang iut
agar mereka mengethauinyardquo Ia berkata ldquoAgar aku kembali
kepada orang-orang itu lalu aku memberitahukan kepada
mereka bdquoAgar mereka mengetauinya‟rdquo Maksudnya adalah
mengetahui ta‟bir mimpi yang ditanyakan kepada Yūsuf
65
Tafsir ayat 47
Abu Ja‟far berkata Allah Swt berfirman ldquoYūsuf berkata
kepada orang yang menanyainnya tentang mimpi raja bdquoSupaya
kamu bertanam tujuh (lamanya) sebagaimana biasa‟rdquo Yūsuf
berkata bdquoKalian bertanam selama tujuh tahun ini sebagaimana
kalian bertanam selama tahun-tahun ini seperti biasa‟rdquo
Firman-nya ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan ldquo ini merupakan
nasihat yang diberikan oleh Nabi Yūsuf AS kepada kaum dan
pendapat yang ia anggap sesuai untuk mereka saat ia
memerintahkan mereka agar menyisakan makananya
Tafsir ayat 48
Abu Ja‟far berkata Ia (Yūsuf) berkata ldquoKemudian setelah
tujuh tahun kalian menanam seperti biasanyad atanglah tujuh
tahun yang sulit paceklik kemarau bdquoYang menghabiskan apa
yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit)‟
Menghabiskan apa yang kalian simpan pada tahun-tahun kaya
akan makanan dan bahan pokokrdquo
Allah Swt berfirman bdquoYang menghabsikanrdquo tahun-tahun tersebut
disifati sebagai tahun yang menghabiskan Maknanya adalah
penduduk wilayah tersebut menghabiskannnya
Sedangkan maksud ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang
kamu simpanrdquo adalah kecuali sedikit dari yang kalian
kumpulkan
bdquoAl-Iẖson‟ adalah menyimpan dan maknanya adalah
mengumpulkan
66
Pendapat-pendapat tentang firman-Nya bdquotuhṣinucircna‟ ldquoYang kamu
simpanrdquo
Tafsir ayat 49
Abu Jaʻfar berkata ini merupakan pemberitahuan dari
Yūsuf As terhadap kaum tentang hal yang tidak ada dalam
mimpi raja mereka akan tetapi ia adalah pengetahun tentang
yang gaib yang Allah Swt berikan kepadanya sebagai bukti atas
kenabian dan hujjah atas kebenarannyardquo
Maksud firman-nya ldquoYang padanya manusia diberi hujan
(dengan cukup)rdquoDengan hujan yang deras
Terdapat beberapa perbedaan pendapat para ahli Qiraat
tetapi Abu Ja‟far berkata Qiraat yang benar adalah seseorang
boleh memilih dengan dua bacaan yang berbeda membaca
menggunakan huruf ya sebagai jawaban pemberitahuan dari
orang orang tersebu yang maknanya ldquoYang padanya manusia
diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggurrdquo dan minyak Boleh juga membacanya dengan huruf ta
sebagai jawaban atas firman-Nya ldquoKecuali sedikit dari (bibit
gandum) yang kamu simpanrdquo(QSYūsuf 48) dan sebagai khitab
bagi orang yang diajak bicara dengan firman-Nya ldquoYang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya
(tahun sulit) kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpanrdquo (QS Yūsuf48)
67
422 Ibn Kaṡĭr (w 774 H)
Pada penafsiran di kitab Tafsir Ibn Kaṡĭr (Tafsir al-Qurˋan
al-ʻaẕim) dijelaskan mimpi yang dialami oleh raja negeri Mesir
itu termasuk di antara takdir-takdir yang Allah Ta‟ala tetapkan
sebagai sebab terbebas Yūsuf ʻAlaihissalam dari penjara dalam
keadaan terhormat dan dimuliakan Itu terjadi ketika raja tersebut
melihat mimpi yang membuatnya merasa takut dan terheran-
heran apa gerangan tafsir dari mimpi itu sebenarnya Sehingga
raja itu pun mengumpulkan para dukun para pembesar
negerinya dan para gubenurnya Lalu dia mencertitakan apa yang
dia lihat dalam mimpinya kepada mereka semua Seraya dia
bertanya kepadanya tentang tafsiran dari mimpi mereka tidak
mengetahuinya Mereka beralasan kepadanya sambil mengatakan
bahwa mimpi itu adalah ldquoitu mimpi-mimpi yang kosong ldquo [44]
Yaitu pikira-pikiran kacau yang terbawa di dalam mimpimu itu
ldquoDan kami tidak mampu menakwilkan mimpi mimpi iturdquo[44]
Yaitu jika mimpi tersebut benar-benar berasal dari pikiran-
pikiranmu yang kacau maka pastilah kami tidak memiliki
pengetahuan tentang takwil dan tafsir rasanya Maka pada saat
itulah orang yang selamat dari kedua pemuda yang pernah
bersama Yūsuf ʻAlaihissalam di dalam penjara teringat di mana
sebelumnya setan telah membuatnya lupa tentang apa yang
pernah diwasiatkan oleh Yūsuf ʻAlaihissalam kepada dirinya
yaitu agar menceritakan tentang dirinya kepada raja Pada saat
itu dia teringat ldquoSetelah beberapa waktu lamanyardquo[45] Yaitu
beberapa masa Sebagian ulama tafsir membacanya ldquo بعد أمةldquo
artinya setelah lupa Dimana orang itu berkata kepada raja dan
68
orang-orang yang dikumpulkan olehnya untuk menakwil
mimpinya itu ldquoAku akan memberitahukan kepadamu tentang
(orang yang pandai) menakwilkan mimpi iturdquo [45] Yaitu dengan
tafsiran mimpi tersebut ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)rdquo [45]
Yaitu maka utuslah aku kepada Yūsuf Al-Ṣiddiq (orang yang
penuh dengan kejujuran) yaitu ke penjaranya Maka mereka pun
mengutus orang itu untuk bertemu dengan Yūsuf ʻAlaihissalam
dia berkata ldquoYūsuf wahai orang-orang yang sangat dipercaya
Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi)rdquo [46] Lalu orang itu
pun menceritakan mimpi yang dilihat oleh raja tersebut 24
43 Tafsir Moderen
Surah Yūsuf ayat 43-49 kemudian penulis mengambil
penafsiran dari kitab tafsir pada periode zaman moderen yang
akan menjadi referensi yaitu kitab tafsir fi ẓilal al-Qur‟an dan
tafsir al-Miṣbah
431 Sayyid Quṭb (w 1969 M)
Penafsiran menurut Sayyid Quṯb dalam tafsirnya fi ẓilal al-
Qur‟an Di Bawah Naungan al-Qur‟an terhadapa surah Yūsuf
ayat 43-49 yaitu25
Ayat 43-44 raja meminta takwil mimpi tersebut namun
para pemuka kaum dari kalangan pejabat dan pananormal tidak
mampu menakwilnya Atau mereka merasa bahwa mimpi
mengisyaratkan sesuatu yang buruk dan mereka tidak ingin
24
Syaikh Ahmad Syakir Mukhtashar Tafsir Ibn katsir Jilid 3
(JakartaDarus Sunnah Press 2014) 903-904 25
Sayyid Quthb Fi Zilalil Qur‟an Di Bawah Naungan Al-Qur‟an Jilid
7 (JakartaRobbani Press 2009) 429-433
69
menyampaikannya kepada raja sebagaimana kebiasaan para
pejabat untuk selalu memperlihatkan apa yang menyenangkan
para penguas menyembunyikan apa yang menjengkelkan
mereka dan mengalihkan pembicaraan darinya Maka mereka
mengatakan rdquo(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosongrdquo (44)
Yakni mimpi yang bercampur-aduk dan tidak menentu bukan
mimpi yang sempurna dan mengandung takwil rdquoDan kami
sekali-kali tidak tahu menakbirkan mimpi iturdquo(44) apabila
mimpi tersebut bercampur-aduk dan tidak mengisyaratkan
apapun
Ayat 45 aku akan memberitahukan kepadamu tentang
orang yang pandai menakwilkan mimpi itu maka utuslah aku
kepadanya Di sini layar ditutup dan diangkat kembali di penjara
untuk memperlihatkan Yūsuf dan temannya unutk meminta
fatwanya
Ayat 46 konteks surat memberi gelar Yūsuf al-Ṣiddiq yang
berarti orang yang amat jujur Sifat inilah yang ditunjukkannya
sebelum itu ldquoTerangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi
betina yang gemuk-gemukrdquo(46) Ia menyampaikan kata-kata
raja yang diucapkannya secara lengkap karena ia meminta
takwilnya Jadi ia sangat cermat dalam menyampaikannya
Konteks surat sekali lagi menetapkannya untuk menjelaskan
kecermatan ini dan agar takwilnya disebutkan secara menyatu
dengan mimpi tersebut dalam konteks ayat Tetapi pernyataan
Yūsuf ini bukan takwil langsung semata melainkan takwil dan
nasihat untuk mengahdapi akibat-akibatnya dan ini lebih
sempurna
70
Ayat 47 ldquoYūsuf berkata bdquoSupaya kamu bertanam tujuh
tahun (lamanya) sebagaimana biasardquo(47) Yakni berturut-turut
Itulah tujuh tahun kesuburan yang dilambangkan dengan tujuh
sapi yang gemuk ldquoMaka apa yang kamu tuai hendaklah kamu
biarkan di bulirnyardquo(47) Yakni biarkan dia dibulirnya karena
hal ini dapat menjaganya dari pembusukan dan pengaruh-
pengaruh cuaca ldquokecuali sedikit untuk kamu makanrdquo(47)
Lepaskan sebagian dari bulirnya dan simpanlah sisanya untuk
tahun-tahun berikutnya yang akan terjadi kekeringan yang
dilambangkan dengan tujuh sapi kurus
Ayat 48 ldquoKemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun
yang amat sulitrdquo(48) Seolah-olah tahun-tahun ini sendiri
memakan apa yang disimpan untuknya karena terlalu lapar
ldquoKecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpanrdquo(48)
Ayat 49 yakni berakhir tahun-tahun yang sulit dan penuh
kekeringan ini yang memakan apa yang kalian simpan pada
tahun ndashtahun subur Ia berakhir dan disusul dengan tahun penuh
kesejahteraan di mana manusia mendapat pertolongan berupa
tanaman dan air Tanaman anggur mereka tumbuh subur sehingga
mereka memerasnya menjadi minuman anggur tumbuhan biji-
bijian dan sayuran tumbuh subur dan pohon zaitun mereka juga
tumbuh sehingga mereka memerasnya menjadi minyak
Disini kita menangkap bahwa tahun sejahtera ini tidak
dilambangkan dalam mimpi raja Jadi ini termasuk pengetahuan
laduni yang diajarkan Allah kepada Yūsuf Maka Yūsuf
memberitahukan kepada pemeras anggur itu agar ia
menyampaikannya kepada raja dan masyarakat banyak bahwa
71
mereka akan terbebas dari kekeringan dan kelaparan pada tahun
yang sejahtera
432 Quraish Shihab
Penafsiran menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya (Tafsir
Miṣbah) terhadap Surah Yūsuf ayat 43-49 yaitu26
Ayat 43-44 berapa lama persis Yūsuf as dalam tahanan
tidak diketahui dengan pasti Namun demikian kita dapat berkata
bahwa masa tahanannya tidak kurang dari tiga tahun Pada masa
penahanan itu penguasa tunggal Mesir yang digelar ldquoRajardquo oleh
ayat ini bermimpi Mimpinya diceritakan kepada para pemuka
pemerintahannya serta agamawan dan cerdik pandai yang
dikenal mengetahui tentang mimpi dan sihir Raja berkata
ldquoSesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh
atau sekian yang lain kering-kering Wahai orang-orang
terkemukaterangkanlah kepadaku takwil yakni makna mimpiku
itu Ini jika kamu dapat menakwilkan mimpi Kalau tidak maka
tak perlu kalian menjawab atau mengira-ngirardquo Mereka
menjawab ldquoMimpi Tuan itu adalah mimpi-mimpi yang kosong
dan sekali-kali kami semua bukanlah menyangkut penakwilan
mimpi-mimpi kosong orang-orang yang ahli Seandainya mimpi
Tuan adalah mimpi yang sebenarnya maka kami akan dapat
menjelaskan maknanyardquo
26
MQuraish Shihab Tafsir Al-Misbah Volume 6 (CiputatLentera
Hari 2002) 105-113
72
Ayat di atas menyebut angka ketika berbicara tentang bulir-
bulir kering Banyak ulama memahaminya dalam arti tujuh juga
Bahwa angka itu tidak disebut di sini karena angka serupa telah
disebut sebelumnya ketika berbicara tentang sapi Pendapat ini
tidak disetujui oleh Ṯabaṯabʻi
Jawaban pakar-pakar yang dikumpullkan oleh raja bisa
berarti ldquokami tidak mengetahui banyak mimpi yang bercampur
baur dalam semalamrdquo atau ldquokami tidak mengetahui makna semua
jenis mimpi yang dimimpikan seseorang kami hanya tahu
mimpi-mimpi tertentu yakni mimpi yang benar dan yang
memang mengandung pesan tertenturdquo
Ayat ini mengisyaratkan kebiasaan masyarakat pada masa
Mesir Kuno yang sangat mengandalkan mimpi-demikian juga
astrologi-dalam aneka kegiatan mereka terlebih dalam hal-hal
yang penting Konon mereka menilai penakwilan mimpi sebagai
satu ilmu yang mempunyai kaidah-kaidah tertentu Atas dasar itu
pula kita dapat berkata bahwa mukjizat Nabi Yūsuf as Adalah
kemampuan beliau menakwilkan mimpi sejalan dengan perhatian
pemuka masyarakat dan masyarakat umum masa itu
Fenomena mimpi dan hakikatnya sampai kini masih
menjadi bahan perselisihan dan studi ilmuwan Bukti-bukti
tentang mimpi yang menjadi lambang bagi peristiwa-peristiwa
mendatang terlalu sulit untuk diuraikan hakikatnya walaupun
sangat sulit pula mengingkari terjadinya
73
Ayat 45 pembicaraa tentang mimpi Raja mendapat
perhatian banyak orang khususnya di kalangan istana Atau
boleh jadi ketika Raja menyampaikan mimpinya itu juru minum
yang melayani para tamu hadir Dan ketika itu berkatalah juru
minum itu yakni orang yang selamat di antara mereka berdua
yang pernah ditahan oleh Raja kemudian dilepaskan dan yang
pada saat itu baru dia teringat kepada Yūsuf setelah beberapa
waktu lamanya ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu yakni
wahai para hadirin atau wahai yang mulia pemberitaan yang
penting tentang orang yang pandai dalam penakwilannya yakni
mimpi Raja maka utuslah aku kepadanya wahai yang mulia
Jarak waktu antara bebasnya juru minum itu dengan peristiwa
mimpi Raja adalah dua tahun lamanya (Perjanjian Lama
Kejadian 411)
ldquoAku akan menyampaikan kepada kamu rdquoditujukan kepada Raja
dan siapa yang pernah di majelis Raja ketika itu Ibn bdquoAsyur
berpendapat bahwa ia hanya ditujukan kepada Raja sendiri
Ayat 46 ia pun diutus tentu saja hatinya sedikit risau dan
malu Betapa tidak selama di penjara ia dibantu oleh Yūsuf as
Beliau pun yang menakwilkan mimpi sehingga ia dapat tenang
apalagi setelah terbukti kebenarannya Ia hanya dipesan untuk
menyampaikan kepada raja tentang nasib Yūsuf tetapi ia lupa
Sungguh malu ia Untuk itu ketika bertemu dengan Yūsuf as ia
menampakkan keramahan dan kedekatan kepadanya dengan
memanggilnya tanpa menggunakan kata ldquowahairdquo tetapi dengan
menyebut namanya ldquoYūsuf sambil mengakui keutamaan beliau
74
dan kebenarannya hai orang yang amat dan selalu bersikap dan
berkata benar Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor
sapi betina yang gemuk-gemuk yang dilihat oleh Raja dalam
mimpinya yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-
kurus dan tujuh bulir-bulir gandum yang hijau dan tujuh atau
sekalian yang lain kering-kering Semoga aku segera kembali
kepada orang-orang itu membawa makna mimpi ini kiranya
mereka mengetahui bahwa engkau sungguh pandai dalam
menakwilkan mimpirdquo
Ayat 47-49 mendengar pertanyaan yang diajukan atas
nama Raja dan pemuka pemuka masyarakat itu tanpa menunggu-
sesuai dengan harapan penanya-langsung saja dia yakni Nabi
Yūsuf as berkata seakan-akan berdialog dengan mereka semua
Karena itu beliau menggunakan bentuk jamak ldquoMimpi
memerintahkan kamu wahai masyarakat Mesir melalui Raja
agar kamu terus menerus bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa kamu bercocok tanam yakni dengan
memperhatikan keadaan cuaca jenis tanaman yang ditanam
pengairan dan sebagainya atau selama tujuh tahun berturut-turut
dengan bersungguh-sungguh Maka apa yang kamu tuai dari
hasil panen sepanjang masa itu hendaklah kamu biarkan di
bulirnya agar dia tetap segar tidak rusak karena biasanya gandum
Mesir hanya bertahan dua tahun-demikian pakar tafsir Abu
Hayyan kecuali sedikit yaitu yang tidak perlu kamu simpan dan
biarkan di bulirnya yaitu yang kamu butuhkan untuk kamu
makan Kemudian sesudah masa tujuh tahun itu akan datang
75
tujuh tahun yang amat sulit akibat terjadinya paceklik di seluruh
negeri yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya yakni untuk menghadapi tahun sulit itu yang
dilambangkan oleh tujuh bulir gandum yang keirng itu kecuali
sedikit dari apa yakni bibit gandum yang kamu simpan Itulah
takwil mimpi Rajardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquoKemudian
setelah packelik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus-
meneurus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Lebih jauh Nabi Yūsuf as Melanjutkan ldquokemudian
setelah paceklik itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberi hujan dengan cukup dan pada masa itu mereka akan hidup
sejahtera yang ditandai antara lain bahwa ketika itu mereka terus
menerus memeras sekian banyak hal seperti aneka buah yang
menghasilkan minuman memeras susu binatang dan
sebagainyardquo
Memperhatikan jawaban Nabi Yūsuf as Ini agaknya kita
dapat berkata bahwa beliau memahami tujuh ekor sapi sebagai
tujuh tahun masa pertanian Boleh jadi karena sapi digunakan
membajak kegemukan sapi adalah lambang kesuburan sedang
sapi kurus adalah masa sulit di bidang pertanian yakni masa
76
paceklik Bulir-bulir gandum lambang pangan yang tersedia
Setiap bulir sama dengan setahun Demikian juga sebalknya
Mimpi raja ini merupakan anugerah Allah Swt kepada
masyarakat Mesir ketika itu Boleh jadi karena Rajanya yang
berlaku adil walau tidak mempercayai keesaan Allah Keadilan
itu menghasilkan kesejahteraan lahirian buat mereka Rujuklah
ke uraian penulis pad aayat 117 surah Hud untuk memahami
lebih jauh tentang persoalan ini
D Hubungan Kisah dan Tafsir Mimpi dalam QS 12 ayat
43 ndash 49
Kisah penafsiran mimpi seorang raja Mesir yang kemudian
ditakwilkan oleh Yūsuf merupakan bagaian kisah yang
disebutkan dalam perjalanan kisah nabi Yūsuf yang secara utuh
disebutkan dalam al-Qur‟an dalam surah Yūsuf itu sendiri kisah
yang menjadi pembahasan penulisan dalam penulisan ini
Penggalan kisah dalam ayat 43 sampai 49 surah Yūsuf ini
tentunya merupakan kisah dari banyak kisah yang disebutkan
dalam al-Qur‟an dan kisah tafsir mimpi raja mesir ini kisah yang
menjadi perhatian penulisan terutama dalam memahami pelajaran
dan nilai kehidupan yang terdapat di dalamnya karena berbagai
bentuk cara al-Qur‟an menjelaskan pelajaran serta ibroh kepada
manusia salah satunya dengan menggunakan metode kisah
karena kisah sebagai salah metode dalam menjelaskan makna
kandungan yang ada dalam al-Qur‟an
77
BAB IV
PEMBAHASAN
TAFSIR MIMPI RAJA DALAM PERSPEKTIF
HERMENEUTIKA WILHEM DILTHEY
Setelah membahas tafsir tentang mimpi yang raja Mesir
dalam karya kitab tafsir ldquoklasikrdquo yaitu tafsir al-Ṭabari (Jamiʻ al-
bayan fi Ta‟wil al-Qurˋan) dan kitab tafsir ibn-Kaṡĭr (Tafsir al-
Qurˋan al-ʻaẕim) dan kitab tafsir moderen kitab tafsir fi Ẓilal al-
Qur‟an dan tafsir al-Miṣbah kemudian pada bab IV ini
pemaparan tafsir mimpi yang dialami oleh raja dengan
menggunakan persfektif hermeneutika Wilhem Dilthey Dengan
menggunakan tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang
dilakukan oleh Wilhem Dilthey untuk memahami kisah terhadap
mimpi yang dialami oleh raja tersebut dengan mengaplikasikan
menafsrikan mimpi raja tersebut dengan persfektif hermeneutika
Wilhem Dilthey melalui tiga tahap yaitu pertama melalui tahap
erlebnis kedua melalui tahap ausdruck dan ketiga melalui tahap
verstehen
A Perspektif Mimpi Raja Mesir
Raja Mesir mengalami mimpi yang dia sendiri tidak
memahaminya yang disebutkan dalam ayat 43rdquoSungguh aku
melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus Dalam ayat 43 diatas ada
beberapa point peristiwa mimpi yang dialami oleh raja a)
ldquomelihat tujuh ekor sapi makan tujuh ekor sapi lainnyardquo b)
ldquosapi yang kurus memakan sapi yang gemuk-gemukrdquo dan c)
ldquotujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya keringrdquo
78
Disebutkan dalam kitab Al-Nubuwwah wa al-Anbiyaʻ
karangan Muhammad Ali al-ṣabuni menyebutkan seorang raja
mengalami mimpi yang sangat mengherankan dia mengetahui
tujuh ekor sapi betina yang sehat-sehat keluar dari sungai
mengembara di padang rumput kemudian mengetahui tujuh ekor
sapi betina tubuhnya kurus kerontang keluar dari sungai
memakan sapi-sapi betina yang gemuk-gemuk sebagaimana dia
bermimpi lagi mengetahui tujuh tangkai yang jelek dan dapat
menghabiskan tujuh tangkai yang baik itu setelah bangun ia
sangat heran akan impiannya itu dia mencari ahli sihir dan para
ulama untuk menafsirkan impiannya akan tetapi raja itu tidak
menjumpai jawaban yang dapat menyembuhkan dan
memuaskan1
Peristiwa mimpi yang dialaminya itu diceritakan kepada
tokoh-tokohorang pintar di lingkungan kerajaan untuk
menanyakan makna dari mimpinya tersebut Tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui arti dari mimpi yang di alaminya
tersebut seperti apa yang di sebutkan dalam ayat 44 ldquoitu hanya
sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti apa-apa Dan kami
bukan orang-orang yang mampu mengetahui takwil mimpirdquo Ibn
Kaṡir menyebutkan dalam tafsirnya orang-orang tersebut tidak
mengetahuinya bahkan beralasan bahwa mimpi itu adalah ldquoitu
mimpi-mimpi yang kosongrdquo Yaitu pikiran-pikiran kacau yang
terbawa di dalam mimpi raja tersebut ldquodan kami tidak mampu
menakwilkan mimpi-mimpi iturdquo Yaitu jika mimpi tersebut
1 Muhammad Ali Ash-Shabuniy An-Nubuwwah wal An biyaa‟ (Terj)
(Surabaya Pt Bina Ilmu 1993) 449-450
79
benar-benar berasal dari pikiran-pikiranmu yang kacau maka
pastilah kami tidak memiliki pengetahuan tentang takwil dan
tafsir
Mimpi raja ini disampaikan oleh pelayannya raja yang
pernah bersama Nabi Yūsuf di dalam penjara untuk di tafsirkan
oleh Nabi Yūsuf (ayat 45-46) Nabi Yūsuf mulai menafsirkan
mimpi tersebut yang di sebutkan dalam ayat 47-49 ldquoYūsuf
menjawabrdquoDalam jangka tujuh tahun ini mulai sekarang
tanaman-tanaman kamu akan panen dengan baik Karena itu
sebaiknya kamu simpan sebagian hasilnya bersama tangkainya
Selain dari apa yang perlu kamu makan sedikitrdquo Nabi Yūsuf
memaparkan pesan yang jelas secara rinci tentang makna dari
mimpi tersebut seperti
memaparkan dengan keteguhan dan keyakinan Seperti
pada penggalan kata ldquoHendaklah kalian bercocok tanam
selama tujuh tahun sebagaimana biasardquo (ayat 47)
memaparkan kata dengan penjelasan yang taktis dan
praktis Seperti pada penggalan kata ldquoMaka apa yang kamu
panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit
untuk kalian makanrdquo dan penggalan ayat ldquoKecualil sedikit
kalian makanrdquo(ayat 47)
Menafsirkan arti mimpi secara jelas dan praktis kemudian
pada konteks ayat berikutnya Nabi Yūsuf memberikan langkah-
langkah starategis untuk mengatasi pesan yang terdapat di dalam
ayat 48 dan 49 ldquoKemudian setelah itu akan datang tujuh tahun
masa kemarau yang akan menghabsikan apa yang kamu siapkan
80
untuknya hanya tinggal sedikit yang akan dipersiapkan untuk
benih Kemudian setelah itu akan datang suatu tahun yang baik
murah hujan untuk manusia dan pada tahun itu mereka akan
memeras anggurrdquo Nabi Yūsuf memberikan penjelasan terkait
langkah- langkah yang harus dilakukan utnuk mengatasi masalah-
masalah masalah yang akan dihadapi di masa kerajaan raja
tersebut Seperti mempersiapkan negeri Mesir menghadapi
musim kering ldquokecuali sedikit dari (gandum) yang kalian
simpanrdquo (ayat 48)
Selanjutnya memberikan kabar akan datang musim yang
subur setelah masa kering ldquokemudian setelah itu akan datang
tahun yang padanya manusia diberi hujanrdquo (ayat 49) ini
menunjukkan setelah mengalami masa-masa sulit (paceklik) akan
kedatangan tahun-tahun yang mengembirakan Ungkapan yang
singkat dan sederhana oleh Nabi Yūsuf dari pesan- pesan yang
disampaikan
Dalam konteks tafsiran mimpi tersebut ketika memberikan
perintah untuk bercocok tanam Yūsuf menekankannya dengan
kata da‟ba Secara harfiah kata itu mengandung makna terus
menerus disertai kesungguhan untuk menambah produksi Jadi
Yūsuf tidak hanya memberikan informasi tentang keharusan
bercocok-tanam tetapi juga menyampaikan cara dan teknisnya 2
Pada penggalan kalimat ldquoMaka apa yang kamu panen
hendaklah kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian
2 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup Surah Yusuf (Jakarta Zaman 2003)
283
81
makanrdquo Ungkapan ini menggambarkan kerangka berpikir Yūsuf
yang begitu jelas dan tepat dalam menakwilkan mimpi raja dan
ia tidak hanya memberikan penjelasan tentang mimpi itu tetapi
lebih jauh mengemukakan saran dan taktis yang bisa langusng di
laksanakan 3 Kemudian kita melihat keringkasan dan ketegasan
pada penuturan Yūsuf yang sesungguhnya menjelaskan banyak
hal Ia menjelaskan langkah startegis 4
Perspektif mimpi yang di alami raja adalah sebuah mimpi
yang secara umum itu adalah mimpi yang mempunyai banyak
makna Karena mimpi tersebut secara jelas apa yang dirasakan
oleh raja dan menimbulkan misteri dan kegelisahan bagi dirinya
Orang-orang pintar di sekitaran istana kerajaan pun bahkan tidak
mengetahui maksud dari mimpi tersebut Karena memang bukan
peristiwa yang lumrah terjadi tetapi kejadian tersebut seakan-
akan nyata adanya dan terlihat jelas Mimpi tersebut seperti
kabar yang baik bagi negeri Mesir melalui kepala negara dengan
melaui Nabi Yūsuf terdapat makna yang dalam di mimpi raja
tersebut
B Tokoh dalam Kisah Mimpi Raja
Dalam surah Yūsuf ayat 43-44 mengisahkan seorang raja
bermimpi Mimpi yang dialami raja tersebut membuat
kebingungan bagi dirinya Raja ini pun berusaha mencari maskud
arti dari mimpinya tersebut Dan datanglah seorang pelayan raja
memberitahukan bahwa ada seorang pemuda bernama Yūsuf
3 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 284
4 Fuad Al- Aris Pelajaran Hidup 290
82
yang ahli dalam menafsirkan mimpi Kemudian atas utusan raja
pelayan itu pun membawa pesan mimpi raja kepada pemuda
tersebut (Yūsuf) dan secara bijak seorang pemuda (Yūsuf)
menafsirkan mimpi tersebut dengan baik dan benar Di sini
penulis akan menguraikan tokoh-tokoh (pelaku) dalam kisah
ldquoMimpi Ramalan Cuacardquo yang dialami raja tersebut
1 Raja Mesir
Dalam ayat 43-49 mengisahkan seorang penguasa Mesir
pada saat itu disebutkan secara tidak langsung tentang penguasa
ini Mimpi raja Mesir yang tesurat pada ayat ke 43 dan 44
rdquoSungguh aku melihatt tujuh ekor sapi betina yang gemuk-
gemuk dimakan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus Juga
tujuh bulir (gandum) hijau dan tujuh bulir lainnya kering Wahai
para pembesar berilah fatwa kepadaku tentang mimpiku jika
kamu mampu mentakwilkan mimpi Mereka (para pembesar)
berkata ldquoitu hanya sekedar mimpi yang tidak mempunyai arti
apa-apa Dan kami bukan orang-orang yang mampu mengetahui
takwil mimpirdquo (Ayat 43-44)
Disebutkan dalam kitab Mukhtassar Al-Bidayah Wa An-
Niḥayah Raja Mesir Al-Rayyan bin Al-Walid terbangun dari
tidurnya dalam kondisi ketakutan ia berkata ldquoSesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk di
makan oleh tujuh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan
aku melihat tujuh bulir gandum yang hijau diselubungi oleh tujuh
tujuh bulir gandum yang kering ta‟birkanlah mimpiku ini 5
5 Ismail ibn Umar al-Quraisyi ibn katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa
An-Nihayah (Terjemahan) (Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013) 75
83
Disini raja sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang
telah disebutkan Kegelisahannya atas mimpi yang dialaminya
itu kemudian meminta untuk menafsirkan kepada yang lain
seperti masyarakat orang pintar dan lain-lain tentang mimpinya
tersebut
2 Pelayan Raja
Sebagai perantara yang menyampaikan berita mimpi yang
dialami raja kepada Yūsuf tokoh pelayan raja disebutkan dalam
ayat 45ldquoorang yang selamat di antara mereka berdua dan ingat
(kepada Yūsuf) sesudah beberapa waktu lamanya berkata bdquoAku
akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai)
menakwilkan mimpi ldquoMaka utuslah aku (kepadanya)‟rdquo (ayat
45) Di utus oleh raja untuk bertemu kepada Yūsuf pelayan
tersebut dengan membawa pesan mimpi dan menjelaskan mimpi
tersebut secara baik dan benar
3 Yūsuf
Yūsuf hidup di sekitar 1745-1635 SM Nama lengkap
beliau adalah Yūsuf bin Yaʻkub bin Isẖaq bin Ibrahim Nabi
Yaʻkub memperoleh 12 anak dari empat orang istri Nasab beliau
telah disebutkan dalam kitab Sahih Bukhari6
ldquoDari Abi Hurairah ra Bahwa Rasulullah ditanya siapakah
orang yang palin mulia Rasul menjawab Orang yang paling
bertakwa diantara kalian Mereka merespon bukan itu yang kami
maksud Rasul berkata orang yang paling mulia adalah Yūsuf
6 Mainmunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yusuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
84
Nabi Allah putra Nabi Allah cucu Nabi Allah dan cicit dari
kekasih Allahrdquo
Nabi Yūsuf diangkat menjadi Nabi pada tahun 1715 SM
dan ia di tugaskan berdakwah kepada Kan‟an dan Hyksos di
Mesir namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam al-Qur‟an
dan Ia memiliki dua anak 1 laki-laki dan 1 anak perempuan dan
ia wafat di Nablus Palestina7
Tokoh Yūsuf dalam pembahasan disebutkan dalam ayat
46-49 yaitu
terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya
kering bdquoHendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun
sebagaimana biasa Maka apa yang kamu panen hendaklah
kalian biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kalian makan
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit
yang menghabiskan apa yang kalian simpan kecuali sedikit dari
(gandum) yang kalian simpan Kemudian setelah itu akan datan
tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan
pada masa itu mereka memerasrdquo (ayat46- 49)
Sebagai utusan Allah Nabi Yūsuf diberikan kemampuan
lebih dibandingkan manusia lainnya yaitu mengetahui perihal
ghaib dengan menafsrikan mimpi yang dialami oleh raja tentang
ramalan musim yang kemudian terbukti tentang kebenaran mimpi
tersebut
C Pemahaman Ayat-ayat Tafsir Mimpi Raja (Analisis
Hermeneutika Wilhem Dilthey)
7 Amrullah Harun ldquoKisah YusufJoseph dalam Al-Qur‟an dan Al-
Kitabrdquo Jurnal Tafsere Volume 7 No 1 (2019) 32
85
Pada tahap ini bagaimana pemahaman terhadap ayat yang
menjadi pembahasan penulisan ini yaitu tentang tafsir mimpi raja
pada kajian surah Yūsuf ayat 43-49 melalui hermeneutika
Wilhem Dilthey secara bertahap penulis akan menguraikan
melalaui tiga tahapan dalam analisisnya yaitu
1 Erlebnis (pengalaman)
Pada tahap pertama ini penulis akan menguraikan analisis
melaui tahap erlebnis (pengalaman) Dalam kisah tafsir mimpi
raja ini ada beberapa tokoh yang telah disebutkan diatas dan di
sini ditemukan seperti yang akan diuraikan dibawah ini
No Tokoh ErlebnisPengalaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman
2 Raja Mesir tidak mempunyai pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun terhadap
mimpi yang dialaminya itu
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung tentang
mimpi seperti yang terjadi pada
Raja Mesir
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan terhadap
mimpi yang terjadi pada raja
Mesir dengan melakukan
rekontruksi ulang terhadap
mimpinya itu
Tabel Analisis Erlebnis
Dari tabel ini kita bisa pahami dalam tahap konsep
erlebnis bahwa disini tentunya Allah sebagai yang berfirman
dalam kisah tafsir ini kemudian ada beberapa tokoh dalam kisah
ini a) Raja Mesir sebagai orang yang mengalami mimpi dia
86
bahkan tidak mempunyai jejak pengalaman apapun dan tidak
mempunyai pegetahuan terhadap mimpi yang dialaminya
tersebut b) Pelayan raja sebagai orang yang mempunyai jejak
pengalaman dan pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi seperti yang dialami oleh Raja c) dan nabi Yūsuf disini
sebagai orang yang mempunyai pengetahuan mimpi yang dialami
Raja Mesir dan melakukan rekontruksi ulang terhadap mimpi
tersebut
2 Ausdruck (ungkapan)
Memasukai tahap kedua analisis hermeneutika Wilhem
Dilthey yatu ausdruckungkapan Dalam pembahasan tentang
tafsir mimpi raja ausdruck (ungkapan) secara keseluruhan dalam
pembahasan ayat ini yaitu surah Yūsuf ayat 43 sampai 49
وشبع
شبع عجاف هلكإ زي شبع بقسات شمان
ي ؤ
لك بو
ال ال
وق
ضسبلت خ
ا شي
ئ ىحم للس
اي بن ك
حىوي في زئ
فل ؤ
ها ال ي
ا ؤ ابصات س
خ
وؤ
عبرون )ين )٣٤ج ول الحلم بعال
بحإ ح
حلم وما ه
ؤ
اث
ضغ
ىا ؤ
ال
( ٣٣( ق
ا ؤ
هة ؤ م
س بعد ؤ
ك جا منهما واد
ري ه
ال ال
ىن )وق
زشل
إوله ف
م بحإ
ئك ب
( ٣٤ه
شبع عجاف هلكإ حىا في شبع بقسات شمان
ف
ق ؤ د ها الص ي
ؤ
ىشف
مىن عل هم
عل
اس ل ى الى
زجع بل
ي ؤ
عل
ابصات ل س
خ
ضس وؤ
بلت خ
وشبع شي
ال٣٥)بله بل ( ق
زوه في شي
ر
م ف
ما حصدث
با ف
ززعىن شبع شىين دؤ
ث
ىن )لكإا ث ليل مم
محم ٣٦ق د
ما ق
لكإ لك شبع شداد
بعد ذ جي م
إ م
( ج
حصىىنا ث ليل مم
بل ق ه
٣٧) ل جي م
إ م
( ج
اث
غ لك عام فيه
بعد ذ
عصسون ) اس وفيه ٣٨الى
Dan raja (penguasa tunggal negeri mesir di masa itu) berkata
(tentang mimpinya kepada para pemuka kaumnya)
87
ldquoseungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang
gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina lain) yang
kurus-kurus dan tujuh bulir-bulir (gandum) yang hijau dan yang
(beberapa bulir) lain yang kering-kering hai orang-orang
terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang makna mimpiku itu
jika kamu dapat menafsirkan mimpi (QSYūsuf ayat 43)
ldquoMereka menjawab ldquo(mimpi tuan itu) adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan sekali-kali bukanlah kami orang-orang yang ahli
menafsirkan mimpi-mimpirdquo (QS Yūsuf ayat 44)
ldquoDan (ketika itu) berkatalah orang yang selamat di antara mereka
berdua (yakni juru minum yang pernah dipenjara) dan dia
teringat (kepada Nabi Yūsuf as) setelah beberapa waktu
lamanya ldquoAku akan memberitahukan kepada kamu tentang
(orang yang pandai dalam) penafsirannya maka utuslah aku
(kepadanya) (QS Yūsuf ayat 45)
(Sang utusan berkata) ldquoYūsuf wahai orang yang sangat benar
Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh tujuh yang kurus-kurus
dan tujuh bulir-bulir hijau dan yang lain kering-kering semoga
aku kembali kepada orang-orang itu (membawa makna mimpi)
kiranya mereka mengetahui (bahwa engkau sungguh pandai
dalam menafsirkan mimpi)rdquo (QS Yūsuf ayat 46)
(Nabi Yūsuf as) berkata ldquoKamu bercocok tanam tujuh tahun
sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai (dari hasil panen)
hendaklah kamu biarkan di bulir-bulirnya (supaya ia tetap segar
dan tidak rusak) kecuali sedikit untuk kamu makan (QS Yūsuf
ayat 47)
Kemudian sesudah (masa tujuh tahun) itu akan datang tujuh
(tahun paceklik) yang sangat sulit yang (akan) menghabiskan
apa yang kamu simpan untuk menghadapinya kecuali sedikit
dari apa yang kamu simpan (QS Yūsuf ayat 48) Kemudian setelah (masa sulit) itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi (cukup) hujan dan pada masa itu mereka
(hidup sejahtera yang ditandai dengan kesibukan) memeras
(anggur susu binatang dan sebagainya)rdquoQS Yūsuf ayat 49)
Ungkapan dalam kisah tafsir mimpi raja ini secara
keseluruhan dalam tujuh ayat diatas Disini dalam setiap tokoh
pengalaman yang terlibat mempuyai ungkapan masing-masing
88
dalam setiap penggalan ayat yang akan penulis uraikan dalam
tabel dibawah ini yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalaman Ungkapan Ausdruck
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha Berfirman Ayat 43-49 (secara
keseluruhan Firman Allah
2 Raja Mesir tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit pun
terhadap mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43 (sebagai tokoh
yang mengalami kejadian
mimpi
3 Pelayan
Raja
Pernah menyaksikan dan
merasakan langsung
tentang mimpi seperti
yang terjadi pada Raja
Mesir
Ayat 45-46 (sebagai tokoh
yang menghubungkan
kejadian mimpi Raja
kepada Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai pengetahuan
terhadap mimpi yang
terjadi pada raja Mesir
dengan melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya itu
Ayat 47-49 (sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi )
Tabel Analisis AusdruckUngkapan
Di sini dapat kita pahami setelah melewati tahap analisis
erlebnis dan dilanjutkan dengan analisis ausdruck seperti pada
tabel analisis diatas Dalam analisa penulis tentunya di sini Allah
yang berfirman dalam penggalan kisah ini yaitu ayat 43 sampai
49 Kemudian tokoh dalam kisah ini yaitu a) Raja Mesir
sebagai tokoh yang mengalami mimpi yang tertulis dan terungkap
dalam ayat firman Allah surah Yūsuf ayat 43 b) pelayan minum
raja orang yang pernah merasakan langsung tentang kejadian
mimpi dan mencoba menghubungkan kejadian mimpi raja
kepada Yūsuf yang tertulis dan terungkap dalam firman Allah
89
Surah Yūsuf ayat 45 dan 46 c) Dan Yūsuf di sini sebagai tokoh
yang menakwilkan mimpi yang dialami oleh Raja Mesir yang
tertulis dan terungkap dalam firman Allah Surah Yūsuf ayat 47
hingga 49
3 Verstehen (pemahaman)
Setelah melakukan analisis melalui dua tahap yaitu tahap
Erlebnis dan Audrcuk dan yang terakhir tahap analisis
Verstehenpemahaman Dalam tahapan ini adalah tahap analisis
untuk memahami secara keseluruhan tentang kisah tafsir mimpi
raja dalam surah Yūsuf ayat 43 sampai 49 dengan hermeneutika
Wilhem Dilthey Penulis akan uraikan melalui tabel dibawah ini
yaitu
No Tokoh ErlebnisPengalama
n
Ungkapan
Ausdruck
VerstehenPemahaman
1 Allah
(Ilahi)
Yang Maha
Berfirman
Ayat 43-49
(secara
keseluruhan
Firman
Allah
Wallahu A‟lam
2 Raja
Mesir
tidak mempunyai
pengalaman dan
pengetahuan sedikit
pun terhadap
mimpi yang
dialaminya itu
Ayat 43
(sebagai
tokoh yang
mengalami
kejadian
mimpi
Raja tidak memahami
apa yang sebenarnya
tentang mimpi nya
tersebut
3 Pelayan
Raja
Pernah
menyaksikan dan
merasakan
langsung tentang
mimpi seperti yang
terjadi pada Raja
Ayat 45-46
(sebagai
tokoh yang
menghubung
kan kejadian
mimpi Raja
Pelayan raja
memahami
ketidaktahuan raja
dan menghubungkan
tentang mimpi
tersebut kepada Nabi
90
Mesir kepada
Yūsuf
Yūsuf
4 Yūsuf Mempunyai
pengetahuan
terhadap mimpi
yang terjadi pada
raja Mesir dengan
melakukan
rekontruksi ulang
terhadap mimpinya
itu
Ayat 47-49
(sebagai
tokoh yang
menafsirkan
mimpi )
Yūsuf memahami
terhadap mimpi raja
Mesir dan
menafsirkan mimpi
tersebut dengan baik
dan benar
Tabel Analisis Verstehen
Dari tabel di atas dapat kita pahami dalam konsep
verstehen dalam kisah ini bahwa penulis melihat yaitu a)
Dalam ayat 43 disebutkan Raja Mesir sebagai pelaku yang
mengalami mimpi tidak mempunyai jejak pengalaman dan
pengetahuan apapun terkait mimpi dan tentunya dia tidak
memahami maksud mimpi yang terjadi kepada dirinya tersebut
b) Dalam ayat 45 dan 46 disebutkan pelayan raja mempunyai
jejak pengalaman terhadap kejadian mimpi sebagai tokoh yang
pernah merasakan langsung mimpi yang kemudian dia mencoba
menghubungkan kejadian mimpi tersebut kepada nabi Yūsuf
yaitu orang yang pernah melakukan penafsiram mimpi terhadap
dirinya c) Dalam ayat 47 sampai 49 disebutkan nabi Yūsuf
tokoh yang mengetahui dan memahami tentang maksud mimpi
Raja Mesir melakukan penjelasan ulang tentang mimpi tersebut
ditafsirkan secara baik dan benar walupun Yūsuf sendiri tidak
mengalami langsung terhadap mimpi yag dialami Raja Mesir
Penulis melihat pembahasan kisah ldquotafsir mimpi raja yang
tertuang dalam ayat 43 sampai 49 setelah melakukan analisis
91
dalam perspektif hermeneutik Wilhem Dilthey bahwa ada
kesimpulan yang dapat ditarik bahwa tergambar sosok seorang
raja Mesir yang mengalami kebingungan dan tidak memahami
kejadian mimpi terhadap dirinya itu dia pun membutuhkan
bantuan orang lain dengan menanyakan kepada rakyatnya perihal
peristiwa mimpi yang terjadi kepada dirinya dengan meminta
masukan dan nasihat Kemudian disini yaitu Yūsuf seorang
budak yang dimasukkan dalam penjara justru yang mampu
memahami maksud kejadian mimpi sang raja tersebut dengan
baik dan benar
Disini pelajaran yang bisa diambil dalam penelitian ini
yaitu tidak selamanya kita bisa memahami tentang diri kita
semata tapi justru ada orang lain yang mampu memahaminya
dengan baik Dan jangan pernah enggan menerima masukan dari
orang lain walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan
ekonomi lebih rendah kedudukaannya Terkadang masukan-
masukan berupa nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat
bagi diri kita
D Relevansi Perspektif Hermeneutika Wilhem Dilthey
Tentang Kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo dalam Kajian Al-
Qurrsquoan
Menurut Dilthey hermenutika adalah pondasi berpikir dari
Geisteswissenschaften (human science) yaitu semua ilmu sosial
dan kemanusiaan pengetahuan yang berhubungan dengan batin
manusia seperti sejarah psikologi filsafat ilmu-ilmu sosial seni
92
agama kesusteraan dan ilmu-ilmu yang sejenisnya Sedangkan
hermeneutika Dilthey yang lebih bersifat menyejarah ini sangat
sesuai dijadikan untuk menganalisis sebuah sejarah atau kisah
Kemudian dengan tiga langkah hermeneutika Dilthey erlebnis
(pengalaman) ausdruck (ekspresi) dan verstehen (pemahaman)
ini adalah modal dasar untuk menguraikan menganalisis serta
memahami penelitian yang telah menjadi pembahasan penulis
yaitu kisah ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QS12 ayat 43-49
Karena tiga langkah hermenutika Dilthey sebagai bentuk-bentuk
dasar pemahaman yang sudah diinteraksikan dalam kehidupan
sehari-hari karena bisa lebih memahami pengalaman yang di
lalui serta ekspresi yang di hasilkan penulis bisa menguraikan
dan menggali makna-makna yang tidak bisa ditemukan menurut
pendapat penafsiran lain seperti apa yang sudah diuraikan diatas
secara panjang lebar tentang pemaknaan tersirat dan tersurat
dalam pembahasan diatas
93
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembahasan yang telah penulis uraikan diatas tentang
ldquoTafsir Mimpi Rajardquo kajian QSYūsuf ayat 43-49 (dalam
perspektif hermeneutika Wilhem Dilthey bahwa tergambar sosok
seorang raja yang mengalami kebingungan dan tentunya tidak
memahami kejadian mimpi yang dialaminya itu dan dia pun
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui maksud
mimpinya tersebut Kemudian sosok Yūsuf seorang budak yang
dimasukkan penjara yang mampu memahami maksud mimpi
sang raja tersebut dengan baik dan benar
Pelajaran (ibrah) kehidupan dalam penelitian ini yaitu tidak
selamanya kita bisa memhami tentang diri kita semata tapi justru
orang lain lah yang mampu memahaminya dengan baik Dan
jangan pernah enggan menerima masukan dari orang lain
walaupun orang tersebut baik dalam hal sosial dan ekonomi lebih
rendah kedudukaannya Terkadang masukan-masukan berupa
nasihat ucapan dan teguran tentunya bermafaat bagi diri kita
Melalui analisis hermenutik penulis bisa menemukan hal
hal yang baru dan menjadi perbandingan dari kitab-kitab tafsir
dan pendapat ahli lainnya Dengan menerapkan metode
hermeneutik ini dapat dijadikan pilihan dalam mengkaji al-
Qur‟an dan ilmu yang berkaitan dengan al-Quran terutama kisah-
94
kisah atau sejarah tentunya sangat relevan dengan
hermeneutiknya Wilhem Dilthey
B Saran
Dalam pembahasan penelitian ini penulis melihat masih
banyak hal yang menjadi celah untuk diteliti lebih lanjut Dan
tulisan ini tentunya penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan
baik itu dari permasalahan teknis maupun non teknis Penulis
masih membutuhkan banyak belajar dan tentunya masukan dari
berbagai pihak jika nantinya berkesempatan melakukan
penelitian lebih lanjut baik di permasalahan yang sama maupun
yang berbeda
95
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M Quraish Al-Qur‟an dan Maknanya
TangerangLentera Hati 2010
Al-Qaththan Syaikh Manna Pengantar Studi Al-Qur‟an ter
Aunur Rafiq el-mazni JakartaPustaka Al-Kautsar 2009
Al- Salih Subhi Membahas ilmu-ilmu al-Qur‟an terj Tim
Pustaka Firdaus Jakarta Pustaka Firdaus 1993
Katsir Ibnu Kisah para Nabi Sejarah Lengkap Perjalanan
Hidup Para Nabi Sejak Adam AS hingga Isa AS
Jakarta Qitshi Press 2015
Muhammad Ja‟far Abu bin Jarir At-Thabari Tafsir At-Tahabari
Jilid 14 Jakarta Pustaka Azzam 2008
Al-Qurthubi Syaikh Imam Tafsir al-Qurthubi Jakarta Pustaka
Azzam 2009
Shihab M Quraish Tafsir al-Misbah Volume 6 JakartaLentera
Hati 2005
Quthb Sayyid Tafsir fi Zhilalil Qur‟an di Bawah Naungan Al-
Qur‟an Jilid 7 Cet1 Jakarta Robbani Press 2003
Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur‟an Badan Litbang dan Diklat
Kementrian Agama Fenomena Kejiwaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur‟an dan Sains Jakarta LPMQ Litbang
Kemenag 2016
96
Setia Kalam Hafiziannur dan Ismail Zawawi ldquoNabi Yūsuf AS
dan Makna Pendidikan dalam Islam rdquo Fikiran
Masyarakat Vol 2 No 1 (2014) 1-2
Palmer E Richard Hermeneutika Teori Baru Mengenai
Interpretasi Yogyakarta Sadra Press 2003
Hadi WM Abdul Hermeneutika Sastra Barat dan Timur
Jakarta Sadra Press 2014
Bleicher Joseph Hermeneutika Kontemporer Yogyakarta Fajar
Pustaka Baru 2003
Simega Berthin ldquoHermeneutika Sebagai Interpretasi Makna
dalam Kajian Sastrardquo 28
Somantri Cecep Sjuati Budi ldquoFilsafat Dilhem Dilthey
Pemikiran Sejarah dan Hermeneutikardquo 2
Ilyas Yunahar ldquoHermeneutika dan Studi Tentang Tafsir Klasik
Sebuah Pemetaan Teoritikrdquo Tarjih Edisi ke 6 (Juli 2016)
44
Sultoni Dalimunthe Sehat ldquoMetode Kisah dalam Perspektif Al-
Qur‟an ldquo Jurnal Tarbiyah Vol 23 No 2 (Juli-Desember
2016) 277
Lal Anshori Ulumul Qur‟an Kaidah-kaidah memahami Firman
Tuhan Jakarta PT Raja Grafindo Persada 2014
Nur Muhammad ldquoMetafisika Mimpi Telaah Filsafat Terhadap
Teori Mimpi C G Jungrdquo 178-179
97
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Hasanah Hasyim ldquoHermeneutik Ontologis Dialektis Hans-Georg
Gadamerrdquo Jurnal At-Taqaddum Volume 9 (Juli 2017)
10
Mustaqim Abdul ldquoKisah Al-Qur‟an Hakekat Makna dan
NIlai-Nilai Pendidikannyardquo Jurnal Uluuna Volume XV
Nomer 2 (Desember 2011) 266
Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa JakartaPT Gramedia Pustaka
Utama 2008
Tafsir Ringkas Al-Qur‟anul Karim Jilid 1 Jakarta Lajnah
Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an Kemenag RI 2016
Shihab M Quraish Dkk Ensiklopedia AL-Qur‟an Kajian Kosa
Kata JakartaLentera Hati 2007
Ahmad Said Hasani Diskursus Munasabah Al-Qur‟an dalam
Tafsir Al-Misbah Jakarta Amzah 2015
Chirzin Muhammad Mengerti Asbabun Nuzul Jakarta Zaman
2015
Shihab M Quraish Al-Lubab makna tujuan dan pelajaran dari
Surah-surah al-Qur‟an CiputatLentera Hati 2015
Mahliatussikah Hanik ldquoAnalisis Nabi Yūsuf dalam Al-Qur‟an
Melalui Pendekatan Interdisipliner Psikologi Sastrardquo
ArabiJournal of Arabic Studies Vol 1 No 2 (2016)
98
Yuminah ldquoKonsep Mimpi dalam Perepektif Psikologi Islam
Studi Komparasi Psikologi Islam dan Baratrdquo Jurnal
Psikologi Islam Vol 5 No2 (2018) 88-89
Ismatullah AM ldquoNila-Nilai Pendidikan dalam Ksiah Yūsuf
(Penafsiran HM Quraish Shihab atas surah Yūsuf)1
Masruruoh ldquoKisah Yūsuf dalam Surah Yūsuf Studi Komparatif
Antara Tafsir Al-Ibriz Dengan tafsir Al-Azharrdquo Skripsi
S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2002
Habibullah Nururdin ldquoMimpi dalam Al-Qur‟an (Pendekatan
Psikologi Islam)rdquo Tesis Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Prodi Agama dan Filsafat 2016
Agustin Erry Saputri Kristina ldquoAnalisis Hermeneutik Wilhem
Diltey dalam Puisi Du has Gerufen ndash Herr Ich Komme
Karya Friedrich Wilhem Nietzscherdquo Skripsi S1 Fakultas
Bahasa dan Seni UNY Yogyakarta 2012
Imran Ali ldquoKisah Nabi Yūsuf AS Dalam Al-Qur‟an (Kajian
Semiotika)rdquo Tesis S2 Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2010
Anwar Rosihin Ilmu Tafsir Bandung Cv Pustaka Setia 2015
Faizah Chatirul ldquoAjaran Moral Dalam Kisah Nabi Yūsuf
(Analisis Semiotik Roland Barthes)rdquo Skripsi S1 Fakultas
Ushuluddin UIN Walisongo Semarang 2015
99
Karomah Muflikhtul ldquoTafsir Surat Yūsuf Ayat 58-62 (Kajian
Nilai Pendidikan Akhlak)rdquo Skripsi S1 Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
Rohmah Futikhatur ldquoKasih Sayang Nabi Ya‟Qub Kepada Yūsuf
dan Saudara-Saudaranya dalam AL-Qur‟anrdquo Skripsi S1
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2013
Anwar Nurul Muh ldquoNabi Yūsuf dan Saudara-saudaranya dalam
al-Qur‟ardquo Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2008
Ash-Shiddieqy Hasbi Muhammad Sejarah dan Pengantar Ilmu
Al-Qur‟an dan Tafsir SemarangPT Pustaka Rizki Putra
2009
Ibrahim Sulaiman ldquoHermeneutia TeksSebuah Wacana Dalam
Metode Tafsir Al-Qur‟anrdquo Hunafa Jurnal Studia
Islamika Vol 11 No 1 (Juni 2014) 25-27
Kusmana Hermeneutika Al-Qur‟an Sebuah Pendekatan Praktis
Aplikasi Hermeneutika Moderen dalam Penafsiran Al-
Qur‟an Jakarta UIN Jakarta Press 2004
Darmawan Dadang ldquoAnalisa Kisah Nabi Yūsuf dalam al-Qur‟an
dengan Pendekatan Hermeneutika Al-Bayanrdquo Jurnal
Studi Al-Qur‟an dan Tafsir 11(2016) 8-16
100
Syakir Ahmad Syaikh Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir
Penyunting team Darus Sunnah Cet2 Jakarta Darrus
Sunnah 2014
Ali Ash-Shabuniy Muhammad An-Nubuwwah wal An biyaa
Surabaya Pt Bina Ilmu 1993
Al-Aris Fuad Pelajaran Hidup Surah Yūsuf JakartaZaman
2003
Maimunah ldquoKonflik Psikologis Kisah Yūsuf dalam Al-Qur‟anrdquo
Jurnal Al-Iltizam Vol 1 No2 (Desember 2016) 26-27
Harun Amrullah ldquoKisah YūsufJoseph dalam Al-Qur‟an Dan
Al-Kitab ldquo Jurnal Tafsere Volume 7 No1(2019) 32
Katsir Katsir Mukhtashar Al-Bidayah Wa An-Nihayah
(Terjemahan) Jakarta Pustaka As-Sunnah Jakarta 2013
Kementrian Agama RI 2010 Al-Qur‟an dan Tafsirnya Jakarta
Kementrian Agama RI