summer fancy food show 2013: kacang mete … kecap manis, bumbu jadi dan aneka sambal dalam kemasan,...

3
BERITA PERDAGANGAN Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Summer Fancy Food Show 2013: Kacang Mete Asal Bali Laris Manis di New York New York, 2 Juli 2013 Produk makanan asli Indonesia, kacang mete, ternyata diminati di luar negeri. Kacang mete asal Bali, misalnya, berhasil terjual senilai USD 150 ribu di salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Amerika Serikat, Summer Fancy Food Show 2013. Di pameran yang diselenggarakan pada 30 Juni-2 Juli 2013 di New York ini, Indonesia kembali menampilkan Paviliun Indonesia’ yang dihiasi dengan dekorasi cantik khas Indonesia, seperti batik, boneka wayang dan payung tradisional dari Bali. Atase Perdagangan Indonesia di Washington D.C., Ni Made Ayu Marthini, mengungkapkan bahwa dalam pameran kali ini Paviliun Indonesia menjajakan beragam produk makanan dan minuman. “Ada buah dan sayur yang dikemas agar tahan lama, hidangan yang dipanggang, makanan ringan, kecap manis, bumbu jadi dan aneka sambal dalam kemasan, kacang-kacangan, kopi termasuk kopi luwak, teh, madu, keripik, buah kering dalam kemasan, mie kemasan, dan berbagai produk lainnya,” urainya. Industri makanan dan minuman di AS memiliki potensi luar biasa. Menurut data dari United States Department of Agriculture (USDA), industri makanan organik di AS mencapai nilai hingga USD 30 miliar, dan untuk buah-buahan serta sayuran kering mencapai USD 7 miliar. Tahun lalu, total ekspor produk makanan Indonesia ke AS senilai USD 491 juta. Mengingat potensi pasar domestik AS yang cukup besar, tentunya nilai ekspor tersebut dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan promosi yang baik melalui pameran-pameran bertaraf internasional seperti Fancy Food ini,” ujar Made Marthini. Indonesia dengan bangga berpartisipasi kembali dalam Summer Fancy Food Show tanggal 30 Juni - 2 Juli 2013 yang akan berlangsung di Jacob Javitz Center, New York City. Keikutsertaan Indonesia di pameran ini menghadirkan sembilan perusahaan makanan yang bergabung dalam "Paviliun Indonesia" Booth # 319-333.

Upload: dinhdien

Post on 06-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Summer Fancy Food Show 2013: Kacang Mete … kecap manis, bumbu jadi dan aneka sambal dalam kemasan, kacang-kacangan, kopi termasuk kopi luwak, teh, madu, keripik, buah kering dalam

BERITA PERDAGANGAN

Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110

Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id

Summer Fancy Food Show 2013: Kacang Mete Asal Bali Laris Manis di New York

New York, 2 Juli 2013 – Produk makanan asli Indonesia, kacang mete, ternyata diminati di luar negeri. Kacang mete asal Bali, misalnya, berhasil terjual senilai USD 150 ribu di salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di Amerika Serikat, Summer Fancy Food Show 2013. Di pameran yang diselenggarakan pada 30 Juni-2 Juli 2013 di New York ini, Indonesia kembali menampilkan ‘Paviliun Indonesia’ yang dihiasi dengan dekorasi cantik khas Indonesia, seperti batik, boneka wayang dan payung tradisional dari Bali.

Atase Perdagangan Indonesia di Washington D.C., Ni Made Ayu Marthini, mengungkapkan bahwa dalam pameran kali ini Paviliun Indonesia menjajakan beragam produk makanan dan minuman. “Ada buah dan sayur yang dikemas agar tahan lama, hidangan yang dipanggang, makanan ringan, kecap manis, bumbu jadi dan aneka sambal dalam kemasan, kacang-kacangan, kopi termasuk kopi luwak, teh, madu, keripik, buah kering dalam kemasan, mie kemasan, dan berbagai produk lainnya,” urainya.

Industri makanan dan minuman di AS memiliki potensi luar biasa. Menurut data dari United States Department of Agriculture (USDA), industri makanan organik di AS mencapai nilai hingga USD 30 miliar, dan untuk buah-buahan serta sayuran kering mencapai USD 7 miliar. “Tahun lalu, total ekspor produk makanan Indonesia ke AS senilai USD 491 juta. Mengingat potensi pasar domestik AS yang cukup besar, tentunya nilai ekspor tersebut dapat lebih ditingkatkan dengan melakukan promosi yang baik melalui pameran-pameran bertaraf internasional seperti Fancy Food ini,” ujar Made Marthini.

Indonesia dengan bangga berpartisipasi kembali dalam Summer Fancy Food Show tanggal 30 Juni - 2 Juli 2013 yang akan berlangsung di Jacob Javitz Center, New York City. Keikutsertaan Indonesia di pameran ini menghadirkan sembilan perusahaan makanan yang bergabung dalam "Paviliun Indonesia" Booth # 319-333.

Page 2: Summer Fancy Food Show 2013: Kacang Mete … kecap manis, bumbu jadi dan aneka sambal dalam kemasan, kacang-kacangan, kopi termasuk kopi luwak, teh, madu, keripik, buah kering dalam

Sebagai tempat bertemunya eksportir dan importir produk makanan dan minuman, Summer Fancy Food Show 2013 diharapkan dapat lebih mendorong ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke AS. Menurut Made, tidak hanya perusahaan besar, perusahaan yang baru berkembang pun mendapatkan sorotan di pameran ini karena distributor dan retailer dari AS dan negara lainnya sedang gencar-gencarnya mencari produk baru yang berkualitas dan inovatif. “Salah satu contoh yang mendapat sambutan positif adalah produk sambal botol yang diperkenalkan oleh Bali and Beyond LLC. Saat ini produk tersebut sedang mencoba merambah ke supermarket high-end dan unik di AS,” jelas Made.

Kacang mete dengan berbagai cita rasa juga mendapat banyak perhatian dari para pembeli. Selama ini Indonesia kurang dikenal sebagai penghasil kacang mete utama di dunia karena Indonesia lebih banyak mengekspor kacang mete mentahnya ke India untuk diolah di sana dan diekspor oleh negara tersebut ke seluruh dunia. “Tapi kami gembira bahwa saat ini beberapa perusahaan Indonesia telah bertekad untuk mengolahnya sendiri di Indonesia untuk kemudian diekspor ke negara lain, termasuk AS,” imbuh Made.

Masyarakat AS dikenal gemar mengkonsumsi kacang mete baik sebagai cemilan maupun campuran salad. Produsen kacang mete Indonesia, East Bali Cashew yang turut berpartisipasi dalam pameran ini memiliki produk yang berkualitas tinggi, alami, dan bercita rasa lezat, sehingga mendapatkan perhatian dari para pembeli di pameran tersebut. Selain itu, perusahaan ini juga dipuji karena perannya mengurangi kemiskinan di daerah Karangasem Bali. “East Bali Cashew memperkerjakan tenaga kerja wanita yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan. Usaha ini sangat positif bukan saja turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, tapi turut serta mendorong industri olahan dan mendorong ekspor. Kami berharap suatu hari nanti Indonesia dapat menjadi penghasil kacang mete dunia, karena dari segi cita rasa kacang mete dari Bali dan Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu yang terbaik di dunia,” jelas Made.

Lebih lanjut Made mengatakan bahwa kunci keberhasilan dalam bersaing di pasar AS adalah konsistensi dalam mempromosikan produk, peningkatan kualitas, perbaikan desain dan kemasan (packaging), serta kemampuan dalam memahami selera pasar.

Dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal, beserta ibu Rosa Rai Djalal mengunjungi Paviliun Indonesia untuk memberikan dorongan semangat kepada para pelaku usaha Indonesia dan diaspora yang ikut berpartisipasi dalam Summer Fancy Food Show 2013.

Produk-produk makanan Indonesia yang ditampilkan di Paviliun Indonesia dalam Summer Fancy Food Show 2013.

Page 3: Summer Fancy Food Show 2013: Kacang Mete … kecap manis, bumbu jadi dan aneka sambal dalam kemasan, kacang-kacangan, kopi termasuk kopi luwak, teh, madu, keripik, buah kering dalam

Paviliun Indonesia dapat hadir dalam Summer Fancy Food Show 2013 berkat kerja sama antara Kantor Atase Perdagangan dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C., Konsul Jenderal RI (KJRI) di New York, serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Los Angeles dan Chicago.

Pada hari pembukaan, Duta Besar RI untuk AS Dr. Dino Patti Djalal beserta Konjen RI di New York Ghafur A. Dharmaputra turut menghadiri Paviliun Indonesia. Mereka juga berkesempatan berdiskusi dengan para peserta mengenai peluang dan tantangan pemasaran produk Indonesia di AS.

Made Marthini mengungkapkan bahwa pada hari pertama pameran tercatat sekitar 248 buyers potensial yang berminat terhadap produk-produk Indonesia. Menurutnya, hal tersebut mencerminkan animo yang besar pasar AS terhadap produk makanan dan minuman Indonesia, khususnya specialty food. “Langkah selanjutnya yang akan kami lakukan adalah menindaklanjuti inquiry dengan mengirimkan barang contoh, berkomunikasi dan meningkatkan pengembangan produk agar produk Indonesia dapat diterima oleh pasar AS yang semakin hari semakin kritis. Salah satu caranya adalah mengikuti selera pasar akan produk organik, halal, natural, dan sehat,” tambahnya.

Untuk informasi selanjutnya mengenai Summer Fancy Food Show dapat mengakses situs www.specialityfood.com.

--selesai--

Sumber: Atase Perdagangan RI di Washington D.C. Disunting oleh Pusat Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan