studi kasus

11
STUDI KASUS ANAK YANG PEMALU DI TK AL – WARDAH TAHUN PELAJARAN 2015 PROPOSAL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah seminar yang di asuh oleh Dr. Purwanti, M.Pd Disusun oleh: ANNISA KARINA F1141131003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMIBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Upload: anisa-karina

Post on 27-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

studi kasus

TRANSCRIPT

Page 1: studi kasus

STUDI KASUS ANAK YANG PEMALU DI TK AL – WARDAH TAHUN PELAJARAN 2015

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah seminar yang di asuh oleh Dr. Purwanti, M.Pd

Disusun oleh:

ANNISA KARINA

F1141131003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMIBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2015/2016

Page 2: studi kasus

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

A. Judul 1

B. Latar Belakang 1

C. Rumusan Masalah 4

D. Tujuan 5

E. Manfaat 5

F. Kajian Pustaka

Page 3: studi kasus

A. Judul :

STUDI KASUS ANAK YANG PEMALU DI TK AL – WARDAH TAHUN

PELAJARAN 2015

B. Latar Belakang

Masalah yang dihadapi oleh anak – anak Taman Kanak – kanak biasanya

berkaitan dengan gangguan pada perkembangan anak. Bila tidak segera diatasi

gangguan itu akan berlanjut pada fase perkembangan berikutnya yaitu fase

perkembangan anak sekolah.

Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat melalui tingkah laku anak

pada saat mengikuti proses pembelajaran di kelas atau pada saat anak bermain.

Berbagai faktor yang menyebabkan permasalahan perkembangan anak tidak

hanya menghambat perkembangan emosi dan sosialnya, akan tetapi juga

menghambat perkembangan fisik, intelektual, kognitif dan bahasa (Rita Eka

Izzaty : 2005). Oleh karena itu dalam menangani permasalahan anak tidak bisa

hanya menyelesaikan satu aspek saja. Akan tetapi setiap permasalahan anak

harus di analisis latar belakang atau penyebabnya dan ditangani secara

menyeluruh yang mempertimbangkan aspek biologis, sosio emosional serta

aspek kognitifnya.

Page 4: studi kasus

Anak yang pemalu itu sendiri merupakan reaksi emosional yang tidak

menyenangkan, yang timbul pada seseorang, akibatnya adanya penilaian negatif

terhadap dirinya. Penyebab anak pemalu antara lain seperti keadaan fisik,

kesulitan dalam bicara, kurang terampil berteman, harapan orang tua yang

terlalu tinggi, dan pola asuh yang mencela. Hal ini mengakibatkan anak menjadi

minder atau kurang percaya diri. Pemalu adalah sifat yang pasif, dimana anak

yang pemalu itu memiliki aktivitas motorik dan kognitif yang kurang/diam.

Dari realita tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian lebih mendalam terhadap anak yang memiliki kepribadian pemalu di

TK AL – WARDAH tahun pelajaran 2015.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah umum penelitian ini

adalah : Bagaimana upaya membantu siswi yang pemalu di TK AL –

WARDAH tahun pelajaran 2015 ?

Masalah umum tersebut selanjutnya di jabarkan ke dalam beberapa sub masalah

sebagai berikut:

1. Apa saja ciri – ciri yang memiliki kepribadian yang pemalu di TK AL –

WARDAH ?

Page 5: studi kasus

2. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan anak memiliki kepribadian yang

pemalu di TK AL – WARDAH ?

3. Bantuan apa saja yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kepribadian

anak yang pemalu di TK AL – WARDAH ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan umum yaitu akan mengungkapkan tentang

upaya membantu anak yang pemalu di TK AL – WARDAH. Sedang kan tujuan

khusus ini adalah mendiskripsikan tentang:

1. Ciri – ciri anak yang memiliki kepribadian pemalu di TK AL – WARDAH

2. Faktor – faktor yang menyebabkan anak memiliki kepribadian yang pemalu

di TK AL – WARDAH

3. Upaya bantuan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kepribadian anak

yang pemalu di TK AL – WARDAH

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Page 6: studi kasus

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan layanan konseling

individual khususnya mengatasi permasalahan anak yang memiliki

kepribadian pemalu.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik di TK AL – WARDAH mengenai anak yang memiliki

kepribadian pemalu dapat memperoleh bantuan mengenai masalahnya,

sehingga mampu mencapai tugas perkembanganmya dengan baik.

b. Bagi guru bimbingan dan konseling di TK AL – WARDAH, hasil

penellitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengalaman atau

pengetahuan tentang upaya mengentaskan masalah yang dihadapi anak

yang memiliki kepribadian pemalu.

c. Bagi guru – guru di TK AL – WARDAH diharapkan dapat memberikan

bantuan kepada anak yang memiliki kepribadian pemalu berupa masukan

dan bimbingan.

d. Bagi orang tua dapat memberikan konstribusi yang sangat berharga bagi

orang tua untuk dapat lebih memberikan perhatian kepada anak, agar

anak dapat lebih berani untuk bergaul.

Page 7: studi kasus

F. Kajian Pustaka

a. Pengertian Sifat Pemalu

Menurut Prayitno (2004:208) bahwa malu adalah bentuk yang lebih

ringan dari rasa takut yang ditandai oleh sikap mengerutkan tubuh

untuk menghindari kontak dengan orang lain yang masih belum

dikenal. Gejalanya adalah wajah yang memerah, bicara dengan gagap,

suara lemah, meremas – remas jari dan sembunyi serta mencari

perlindungan.

Sifat pemalu adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang diberi sejak

lahir. Para ahli mengatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang

merupakan hasil belajar atau respon terhadap suatu kondisi tertentu.

Pemalu juga sering disebut sebagai suatu keadaan dalam diri

seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang

lain terhadap dirinya dan merasa cemas karena penilaian sosial

tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.

Swallow (2002:20) membuat daftar hal-hal yang biasanya dilakukan

atau dirasakan oleh anak pemalu yakni menghindari kontak mata,

tidak mau melakukan apa-apa, terkadang memperlihatkan perilaku

mengamuk yang dilakukan untuk menghilangkan kecemasannya,

tidak banyak bicara, tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan di kelas,

Page 8: studi kasus

tidak mau meminta pertolongan atau bertanya pada orang yang tidak

dikenal, mengalami demam panggung (pipi merah, tangan

berkeringat, keringat dingin dan bibir terasa kering) disaat-saat

tertentu, menggunakan alasan sakit atau tidak perlu berhubungan

dengan orang lain (misalnya agar tidak perlu pergi ke sekolah),

mengalami psikomatis dan merasa tidak ada yang menyukainya.