studi kasus (contoh kasus

16
RANI. M (24011020) HARRY. WS (24011024) PANJI. R (24011013) M. RYSKI. W (24011002) R. FEBRY. M (24011021) METODE RISET INTEGRATIF STUDI KASUS

Upload: rahadianfebri

Post on 10-Aug-2015

354 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kasus (Contoh Kasus

RANI. M (24011020) HARRY. WS (24011024) PANJI. R (24011013) M. RYSKI. W (24011002) R. FEBRY. M (24011021)

METODE RISET INTEGRATIF

STUDI KASUS

Page 2: Studi Kasus (Contoh Kasus

Definisi menurut CresswellA case study is an exploration of a ‘bounded system’ or a case (or multiple cases) over time through detailed, in-depth data collection involving multiple sources of information rich in context (Creswell, 1988, 61).

Case study research is a qualitative research approach in which the investigator explore a bounded system (a case) or multiple bonuded systems (cases) over time through detailed, indepth data collection involving multiple source information (e.g., observations, interviews, audiovisual material, and documents and reports), and reports a case description and case-based themes (Creswell, 2007, 73).

Page 3: Studi Kasus (Contoh Kasus

“Dari buku Cresswell, secara umum pengertian studi kasus mengarah pada

pernyataan bahwa, sesuai dengan namanya, penelitian studi kasus adalah penelitian yang menempatkan sesuatu

atau obyek yang diteliti sebagai ‘kasus’.”

Page 4: Studi Kasus (Contoh Kasus

Definisi menurut ahli lainCase study is not a methodological choice but a choice of what to be studied (Stake, 2005, 443).

Studi kasus memungkinkan seseorang untuk ‘ mengungkap berbagai faktor yang menghasilkan kondisi/karakter unik yang dimiliki objek studi. Yin (1989, p. 82)Bentuk penelitian yg mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial yg mana manusia termasuk di dalamnya. (Nasution, 2006:26)

Page 5: Studi Kasus (Contoh Kasus

1. Tujuan Penelitian : Kausalitas Penelitian studi kasus sangat tepat digunakan pada penelitian yang

bertujuan menjawab pertanyaan kausalitas ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’

terhadap sesuatu yang diteliti. (Yin, 2003a, 2009) dan tidak tepat digunakan pada penelitian eksploratori yang berupaya menjawab pertanyaan ‘siapa’, ‘apa’, ‘dimana’, dan ‘seberapa banyak’ (Yin, 2003a; 2009).

2. Sifat Objek : KontemporerMenurut Yin (2003a; 2009) kasus di dalam penelitian studi kasus bersifat kontemporer,

masih terkait dengan masa kini, baik yang sedang terjadi, maupun telah selesai tetapi masih memiliki dampak yang masih terasa pada saat dilakukannya penelitian. Studi kasus tidak tepat digunakan pada penelitian sejarah, atau fenomena yang telah berlangsung lama, termasuk kehidupan yang telah menjadi tradisi atau budaya. Menurut Creswell (1998) studi kasus berbeda dengan penelitian grounded theory dan phenomenologi yang cenderung berupaya meneliti teori-teori klasik, atau defintif, yang telah mapan (definitive theories) yang terkandung di dalam obyek yang diteliti.

KEYWORDS

Page 6: Studi Kasus (Contoh Kasus

KEYWORDS3. Posisi terhadap teori : MemperbaikiDari sifat kasusnya yang kontemporer, dapat disimpulkan bahwa

penelitian studi kasus cenderung bersifat memperbaiki atau memperbaharui teori-teori kotemporer (contemporary theories). Berbeda dengan penelitian grounded theory, phenomenologi dan ethnografi yang bertujuan meneliti dan mengangkat teori-teori mapan atau definitif yang terkandung pada obyek yang diteliti (Meyer, 2001).

Posisi teori yang dibangun dalam penelitian studi kasus dapat sekedar bersifat memperbaiki, melengkapi atau menyempurnakan teori yang ada berdasarkan perkembangan dan perubahan fakta terkini

4. Sistem terikat Menurut Creswell (1998), suatu obyek dapat diangkat sebagai kasus

apabila obyek tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dibatasi yang terikat dengan waktu dan tempat kejadian obyek. Beberapa obyek yang dapat diangkat sebagai kasus dalam penelitian studi kasus adalah kejadian atau peristiwa (event), situasi, proses, program, dan kegiatan (Stake, 1995; Creswell, 1998; Hancock dan Algozzine, 2006)

Page 7: Studi Kasus (Contoh Kasus

Creswell (2007) menyatakan bahwa jenis-jenis penelitian studi kasus ditentukan berdasarkan batasan dari kasus, seperti seorang individu, beberapa individu, sekelompok, sebuah program atau sebuah kegiatan.

JENIS-JENIS

3 (tiga) jenis Studi Kasus menurut Cresswell, yaitu:1.Penelitian studi kasus intrumental tunggalPeneliti memperhatikan dan mengkaji suatu isu yang menarik perhatiannya, dan menggunakan sebuah kasus sebagai sarana (instrumen) untuk menggambarkannya secara terperinci.2. Penelitian studi kasus jamakPenelitian studi kasus jamak (collective or multiple case study) adalah penelitian studi kasus yang menggunakan banyak (lebih dari satu) isu atau kasus di dalam satu penelitian. 3. Penelitian studi kasus mendalamPenelitian studi kasus mendalam (intrinsic case study) adalah penelitian yang dilakukan pada suatu kasus yang memiliki kekhasan dan keunikan yang tinggi.

Page 8: Studi Kasus (Contoh Kasus

1. Dokumentasi yang terdiri dari surat, memorandum, agenda, laporan-laporan suatu peristiwa, proposal, hasil penelitian, hasil evaluasi, kliping, artikel;

2. Rekaman arsip yang terdiri dari rekaman layanan, peta, data survei, daftar nama, rekaman-rekaman pribadi seperti buku harian, kalender dsb;

3. Wawancara biasanya bertipe open-ended; 4. Observasi langsung; 5. Observasi partisipan dan6. Perangkat fisik atau kultural yaitu peralatan

teknologi, alat atau instrumen.

Pengumpulan Data

Page 9: Studi Kasus (Contoh Kasus

Contoh Studi Kasus

Bisnis wanita panggilan di bandung telah berlangsung sejak lama dan bersifat laten. Bisnis ini bisa berlangsung tanpa tersentuh tangan aparat karema memiliki jaringan organisasi yang terstruktur yang didalamnya melibatkan penegak hukum. Selain itu bisnis prostitusi bisa berkembang karena memiliki daya tarik yang tinggi terutama dari keuntungan ekonomi yang besar. Oleh karena itu, banyak orang yang tertarik untuk terjun ke bisnis ini, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan uang. Namun dari pengalaman seorang mantan perekrut wanita dalam organisasi ini, keuntungan bukanlah faktor utama yang menjadi motivasi sesorang dalam keterlibatan bisnis ini.

Bisnis Wanita Panggilan di Bandung :Pengalaman Seorang Perekrut Wanita

Panggilan

Page 10: Studi Kasus (Contoh Kasus

RS (22 thn) tidak menyangka bahwa kemampuannya dalam me-nyekill wanita serta keahliannya dalam bidang IT akan membawanya ke dalam dunia bisnis wanita panggilan di Bandung.

Dari reputasinya sebagai playboy ketika SMA, ia diajak oleh temannya untuk terlibat dalam bisnis wanita panggilan, dengan tugas utama merekrut calon wanita panggilan.

Page 11: Studi Kasus (Contoh Kasus

Motivasi utama RS untuk memasuki bisnis ini adalah “uang”, seperti pengakuannya bahwa dalam bisnis ini ia bisa mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan pekerjaanya.

Dalam struktur organisasi bisnis wanita panggilan yang dimasuki Reza, ia berperan sebagai perekrut calon wanita panggilan yang biasanya berasal dari siswa SMA atau Mahasiswa. Selain itu, struktur bisnis ini juga terdiri dari :

• Pimpinan utama yang disebut “Mamih & Papih”, • Pelindung organisasi dari pejabat keamanan negara• Team perekrut, yang mengelola wilayah dengan batasan tertentu, terdiri dari 7 orang (6 Pria dan 1 Wanita). Dalam team tersebut terbagi peran antara lain sebagai Supervisor, Bendahara, Pencari Data, Perekrut, dan Eksekutor.

Page 12: Studi Kasus (Contoh Kasus
Page 13: Studi Kasus (Contoh Kasus

RS dalam hal ini berperan sebagai pencari data merangkap perekrut (eksekutor) dan kurir. Apabila perekrutan sulit dilakukan, maka akan dilakukan sistem penggunaan pihak lain, biasanya regu ini menjebak pria tertentu yang dianggap tampan dan kaya agar bisa merekrut bagi mereka calon wanita panggilan tertentu. Dalam hal ini, RS bertugas mencari data dan mendokumentasikan video yang bisa dijadikan alat pemerasan untuk pria tersebut.

Dalam pekerjaanya, regu ini hanya bisa beroperasi di daerah yang telah ditentukan. Mereka juga harus menjaga keamanan dengan senantiasa menghindari polisi (eceng gondok) yang kerap memeras mereka.

Berdasarkan pengalamannya, RS sudah sebanyak dua kali terpergok polisi, pertama ketika mengantar wanita pesanan di sekitar Cihampelas, saat itu ia merelakan handphonenya diambil oknum polisi. Pada peristiwa kedua, RS bersama regunya terpergok ketika sedang berkumpul di kawasan Gelapnyawang.

Page 14: Studi Kasus (Contoh Kasus

Pengalaman yang terakhir menjadi momentum bagi RS bahwa apabila ia tetap bertahan dalam profesi ini, dirinya merasa tidak aman. Ia merasa selalu diawasi polisi dan intern organisasi. Oleh karena itu, ia kemudian berusaha mengeluarkan diri dari bisnis wanita panggilan ini, walaupun dengan resiko nyawanya hilang. Sebagaimana diketahui, Dalam bisnis ini kerahasiaan menjadi hal paling utama. Selain itu, ia juga merasa bahwa uang yang didapatnya dari bisnis ini tidak barokak, selain image-nya yang sangat buruk di masyarakat.

Strategi RS untuk bisa keluar dari organisasi ini adalah dengan membentuk citra di dalam lingkungan organisasi dan di luar organisasi. Selain itu, ia juga tidak sepenuhnya keluar dengan cara membiarkan dirinya tetap terpantau oleh organisasi lewat jaringan sosial. Kini RS berusaha menebus masa lalunya dalam bisnis tersebut dengan berbagi pengalamannya dengan harapan bisa mencegah lebih banyak korban.

Page 15: Studi Kasus (Contoh Kasus

Penelitian Studi Kasus

Terpancang(embedded)

Single-casedesign

Faktor ekonomi sebagaipemicu bisnis prostitusi(studi kasus perekrutwanita panggilan di Bandung)

Page 16: Studi Kasus (Contoh Kasus

Mami+Papi

Polisi

Ketua Kurir

HandphoneFacebook Warnet

Perekrut wanita

eksekutor

Konsumen (lelaki hidung belang) Wanita Panggilan

Komputer